proposal i acc (pusat penangkaran penyu di tegal besar klungkung)

Upload: tjok-pradnya-putra

Post on 10-Oct-2015

307 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

proposal TA

TRANSCRIPT

PROPOSAL SEMINAR TUGAS AKHIR

(BY DESIGN)

Pusat Penangkaran Penyu di Tegal Besar Klungkung

Diajukan oleh:

Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra

1104205006

I JudulPusat Penangkaran Penyu di Tegal Besar KlungkungII Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing. Keramah-tamahan penduduk, kebudayaan yang masih erat melekat di masyarakat, dan panorama alam yang indah merupakan alasan kenapa orang-orang banyak memilih Bali sebagai daerah tujuan untuk melepas penat dari segala aktifitas mereka.

Keindahan panorama alam di Bali sudah terkenal hingga ke manca negara, terutama keindahan dari panorama pantai-pantai yang ada di Bali. Orang-orang mengatakan, belum lengkap bila berkunjung ke Bali tanpa mengunjungi pantai-pantai yang indah di Bali seperti Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Pandawa dan pantai-pantai lainnya.

Aktifitas para wisatawan yang mengunjungi pantai-pantai di Bali memilki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dengan adanya banyak pengunjung, maka perekonomian penduduk di sekitar daerah pantai dapat lebih berkembang seperti menyediakan rumah penginapan, membuka restoran, atau menyewakan perlengkapan untuk olah raga air seperti surfing, snorkeling dan jet ski. Sedangkan dampak negatifnya adalah dapat berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem yang ada di pantai tersebut. Tidak jarang ada wisatawan yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan atau penyedia tempat tinggal dan restoran yang langsung membuang limbahnya ke pantai. Hal tersebut tentunya dapat memberikan ancaman terhadap keberadaan ekosistem yang ada di pantai.

Ancaman terhadap dampat negatif tersebut adalah dapat mengancam kehidupan makhluk hidup yang ada di laut dan pantai, salah satunya adalah penyu. Penyu merupakan hewan reptil yang dapat hidup di air dan di daratan.Penyu lebih banyak menghabiskan waktunya berada di dalam air, dan akan menuju ke daratan pada saat akan bertelur.

Keberadaan penyu juga dapat terancam dengan banyaknya orang-orang yang datang ke pantai. Penyu hanya dapat bertelur di pantai yang sepi, sehingga keberadaan orang-orang secara perlahan menyingkirkan keberdaan penyu-penyu yang akan menetaskan telurnya. Bahkan ada juga orang-orang yang secara sengaja menunggu penyu yang sedang bertelur, agar dapat mengambil telur-telur tersebut dan menjualnya dengan harga yang mahal. Dan yang paling mengejamkan bahkan ada orang yang sampai tega untuk membunuh penyu yang sedang bertelur, seperti yang pernah terjadi di Pantai Klotok Klungkung pada tahun 2008. Seekor penyu belimbing dengan panjang tubuh 2,24 meter dan lebar 0,8 meter mati dibantai nelayan.Dampak negatif dari banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke pantai sehingga mengganggu keberadaan penyu-penyu dipantai harus segera ditanggulangi sebelum penyu-penyu tersebut benar-benar punah. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan sebuah penangkaran untuk melindungi penyu dan sebagai alternatif tujuan wisata, sehingga habitat asli penyu dapat terlindungi.III Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat diangkat, antara lain yaitu:

1. Bagaiman meningkatkan kesadaran dari penduduk, khususnya di Desa Tegal Besar mengenai perlindungan terhadap penyu?2. Bagaimana strategi, langkah-langkah, serta konsep perancangan yang digunakan untuk dapat menciptakan sebuah penangkaran yang efektif dan dapat memberikan kenyamanan bagi penyu maupun pengunjung nantinya?IV Tujuan

Tujuan dari Pusat Penangkaran Penyu di Tegal Besar Klungkung adalah sebagai salah satu bentuk tindakan nyata dalam upaya untuk ikut serta dalam melestarikan hewan langka dari kepunahan yaitu penyu, serta memberikan edukasi akan pentingnya perlindungan terhadap penyu yang diambang kepunahan.V Metode PenelitianMetode Penelitian yang digunakan adalah sebgai berikut :

a. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikelompokkan terdiri dari dua jenis yaitu Data Primer dan data sekunder

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta semua keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti (Burhan Bungin: 2005). Data Primer diperoleh melalalui :

a. Interview atau Wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan upaya pelestarian ini, dalam hal ini yaitu penangkar penyu di Desa Tegal Besar, Desa Serangan maupun Instansi yang terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Klungkung.b. Studi Banding

Studi Banding dilakukan terhadap objek sejenis untuk mendapatkan informasi secara perbandingan secara umum, studi banding ini dilakukan di penangkaran penyu yang sudah ada yaitu di Desa Tegal Besar dan Desa Serangan.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, artinya data tersebut tidak diusahakan sendiri pengumpulannya (Burhan Bungin: 2005).

Data sekunder yang digunakan adalah :

a. Data Literatur

Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku-buku, jurnal, koran, internet, dan lain-lain, yang terkait dengan penangkaran penyuVI Pemahaman Terhadap ProyekPengertian judul:

Penangkaran: Penangkaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat berarti tempat pembiakan, proses, cara, proses menangkar. Jadi dapat diartikan bahwa penangkaran adalah sebuah tempat yang mewadai usaha-usaha untuk menangkar atau mengembangbiakkan atau melestarikan hewan-hewan atau tanaman-tanaman, khususnya hewan-hewan dan tanaman-tanaman yang keberadaannya terancam punah.Penyu: Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan disemua samudera di dunia. Peneliti memperkirakan penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145-208 juta tahun yang lalu). Penyu merupakan hewan reptil kelompok vertebrata, oleh karena itu penyu sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Penyu betina bertelur dalam siklus 2-4 tahun sekali, yang akan datang ke pantai 4-7 kali untuk meletakkan ratusan butir telurnya di dalam pasir yang digali. Setelah 45-60 hari masa inkubasi, tukik muncul dari sarangnya dan langsung berlari ke laut untuk memulai kehidupannya yang baru. Beberapa ahli mengatakan dari 1000 tukik hanya aka nada 1 tukik yang mampu bertahan hidup hingga dewasa.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, keberadaan penyu di Indonesia adalah sebagai hewan yang harus dilindungi. Di Indonesia terdapat 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. Jenis-jenis penyu tersebut yaitu: Penyu Hijau (Chelonia mydas)Penyu Hijau merupakan jenis penyu yang paling sering ditemukan dan hidup di hidup di laut tropis. Dapat dikenali dari bentuk kepala yang kecil dan paruh yang tumpul. Dinamai penyu hijau, bukan karena berwarna hijau, melainkan karena sisiknya yang berwarna hijau. Berat penyu hijau dapat mencapai 400 kg. Ukuran panjang penyu dapat mencapai 76-91 cm. Penyu hijau memiliki masa berkembang biak setiap 3 hingga 4 tahun sekali.

Gambar Penyu Hijau

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/ Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)Penyu sisik memiliki bentuk karapas yang bertumpuk seperti sisik ikan. Penyu sisik merupakan penyu yang paling mudah untuk dibedaka dari penyu yang lain. Bentuk paruhnya yang melengkung dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang seperti gergaji. Ukuran penyu sisik mencapai 76-91 cm dengan berat mencapai 40-60 kg.

Gambar Penyu Sisik

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/ Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)

Penyu lekang merupakan jenis penyu yang berukuran paling kecil. Penyu lekang memiliki penampilan serupa dengan penyu hijau tetapi memiliki kepala yang lebih besar dan bentuk karapas yang lebih langsing dan bersudut. Panjang penyu lekang dapat mencapai 62-70 cm dengan berat mencapai 35-45 kg.

Gambar Penyu Lekang

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/ Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)Disebut penyu belimbing karena karapasnya berbentuk seperti buah belimbing. Penyu belimbing memiliki warna hitam berbintik-bintik putih. Penyu belimbing merupakan jenis penyu terbesar, ukurannya dapat mencapai 121-183 cm dengan berat mencapai 250-700 kg. Penyu belimbing betina dapat bertelur 4-5 kali permusim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Penyu belimbing bertelus setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.

Gambar Penyu Belimbing

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/ Penyu Pipih (Natatur depressus)Penyu pipih dalam bahasa Inggris bernama flatback turtle. Pemberian nama flatback turtle karena sisik marginal sangat rata (flat) dan sedikit melengkung di sisi luarnya. Di awal abad 20, spesies ini sempat agak ramai diperdebatkan oleh para ahli. Sebagian orang memasukkannya ke dalam genus Chelonia, namun setelah diteliti dengan seksama para ahli sepakat memasukkannya ke dalam genus Natator, satu-satunya yang tersisa hingga saat ini. Penyu pipi memiliki ukuran 99 cm dan berat mencapai 90 kg untuk penyu dewasa.

Gambar Penyu Pipih

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/ Penyu Tempayan (Caretta caretta)

Penyu tempayan memiliki karapas berwarna coklat kemerahan, kepalanya yang besar dan paruh yang bertumpuk (overlap) salah satu ciri mengenali penyu tempayan. Disamping itu, terdapat lima buah sisik di kepala bagian depan (prefrontal), umumnya terdapat empat pasang sisik coastal. Lima buah sisik vertebral. Plastron berwarna coklat muda sampai kuning. enyu tempayan dapat dijumpai hampir di semua lautan di dunia. Hewan ini memiliki panjang 70 cm -210 cm dengan berat 135 kg 400 kg. Penyu tempayan memiliki kebiasaan akan kembali ke pantai tempat asal ia menetas untuk bertelur. Penyu tempayan mulai bertelur setelah berumur 20 30 tahun dan mempunyai masa penetasan telur selama 60 hari

Gambar Penyu Pipih

Sumber: http://maritimborneo.blogspot.com/VII Daftar Pustaka

Bali Post. Lagi, Penyu Raksasa Terdampar.4 September 2014. http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2003/5/26/b3.htmBali Post. Penyu Raksasa Terdampar di Pantai Watu Klotok. 4 September 2014. http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=2&id=1153Ishak Yusma, Andi. Morpologi dan Jenis-Jenis Penyu. 4 September 2014. http://maritimborneo.blogspot.com/2012/06/mengenal-morpologi-dan-jenis-jenis.html\Profauna. Tentang Penyu Indonesia. 4 September 2014. http://www.profauna.net/id/kampanye-penyu/tentang-penyu-indonesia

Putraku. Sekilas 6 Jenis Penyu di Indonesia. 4 September 2014. http://www.penyu.org/2011/02/jenis-penyu-umum.htmlWikipedia. Penyu.4 September 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu____. Penangkaran.4september 2014. http://kamusbahasaindonesia.org/