proposal by edy

Upload: rendy-herda-achmadi

Post on 08-Jul-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL KONSEP IDE BISNISDiajukan dalam Rangka Mengikuti Lomba Pembuatan Konsep Ide Bisnis Tingkat Nasional Indonesian Youth Ideas 2011

JAMOOLOUT JAMUR NIKMAT DI MULUT

Disusun Oleh: 1. Edy Irawan 2. Matsani 3. Meilani Rose 4. Muhammad Satria Bangun 5. Rendy Herda Achmadi SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (R-SMA-BI) Jln. Letnan Sayuti, Kel. Kedaton, Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan Tahun 2011

Jamoolout: Jamur Nikmat di Mulut 1. Executive Summary Perkebunan sawit menjadi salah satu perkebunan kedua terluas di Indonesia. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sawit juga menjadi salah satu pilar utama APBD dengn luas perkebunan kelapa sawit seluas 14.500 ha (kaboki.go.id). Namun masalah muncul karena banyaknya limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang belum termanfaatkan. Kami membaca peluang bisnis tersebut dengan mengoptimalkannya sebagai salah satu sumber usaha. Pemilihan objek usaha yakni optimalisasi dari sumberdaya jamur sawit yang belum dioptimalkan pemanfaatannya guna membuka usaha makanan olahan di wilayah Kabupaten OKI khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya. Pemilihan jamur sawit dalam usaha ini dimaksudkan karena belum adanya kompetitor yang secara khusus menjual jenis jamur ini di wilayah pemasaran OKI. Kemudian di iringi dengan peluang akan kebutuhan makanan kecil pada sore hari di wilayah OKI yang telah menjadi budaya setempat. Dengan adanya budaya tersebut, diharapkan kehadiran makanan baru olahan ini dapat menjadi referensi dan pilihan baru dalam menu kuliner. Usaha yang dapat beradaptasi (fleksibel) dalam hal olahan menu diharapkan dapat menjadi optimal dalam pemasaran dengan menu yang telah disesuaikan dengan lidah lokal. Dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah, baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian makro terpaksa menganggur akibat PHK. Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek tersebut antara lain aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial budaya. Aspek ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Aspek sosial budaya adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran dan juga melestarikan budaya kuliner asli Sumatera Selatan, sedangkan aspek lingkungan adalah optimalisasi pengolahan dari sumberdaya alam yang belum optimal serta pembenahan penggunaan bahan anorganik. Pemanfaatan produk mentah dan olahan jamur sawit yang belum dilirik oleh kebanyakan para pengusaha makanan ini menjadi cermin cerahnya prospek peluang usaha dan membuka kesempatan bekerja bagi pengangguran. Hal ini menjadi satu peluang bisnis yang gemilang, sehingga keuntungan dari produksi jamur itu sendiri menjadi optimal. Semakin gencarnya bantuan pemerintah terhadap sektor UKM yang baru tumbuh membuat bisnis yang baru dirintis ini mempuanyai jaminan dalam kelangsungan usaha. Tujuan usaha Jamoolout yang cenderung mendukung program pemerintah, yakni menyerap pengangguran sebanyak-banyaknya dan memperbaiki ekonomi masyarakat menjadi satu kepercayaan diri untuk merintis dan memulai ide konspep bisnis ini. Tertuang dalam visi sebagai sektor ekonomi perdagangan yang peduli lingkungan turut jadi nilai lebih dalam pembangunan konsep bisnis ini. Terkonsep dalam pelayanan yang ramah lingkungan. Dengan satu langkah ini akan menjadi inspirasi bagi pelaku bisnis lain untuk mengikuti jejak langkah bisnis kami.

2. Rencana Bisnis a. Penjelasan Singkat Tentang Bisnis Bisnis yang kami ajukan yakni pengolahan jamur sawit sebagai makanan olahan yang bercita rasa lidah setempat. Dengan lokasi berjualan yang berada dipinggir sungai, sasaran pangsa pasar ini adalah kaum muda-mudi yang berdomisili di Kayuagung. Jalan-jalan dan kumpul sore yang telah membudaya di Kayuagung tentunya akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan tata pengelolaan yang kreatif, dan bentuk gerobak jualan yang menarik perhatian, tentu masyarakat akan tertarik untuk mencoba. Dalam daftar menu bisnis ini, beberapa menu tradisional Sumatera Selatan akan dimodifikasikan dengan jamur sawit sehingga muncul cita rasa baru sebagai camilan sore hari. Seperti empekempek pistel jamur, empek-empek adaan jamur, tekwan jamur, model jamur, roket jamur, lenggang jamur, brengkes jamur, pindang jamur, otak-otak jamur, mi celor dan menu tradisional lainnya. Budaya makan camilan sore setempat juga turut mendukung terbuka lebarnya peluang bisnis ini. Lokasi yang strategis dan dengan tatanan outlet yang menarik serta dari pelayanan yang unik menjadi keunggulan dari bisnis kami. Peluang ini juga didapat dari olahan kuliner jamur yang belum begitu dikenal oleh masyarakat OKI umumnya khususnya Kayuagung. Selain dari adanya nilai lebih dari produk penjualan dan design outlet, bisnis ini juga diharapkan dapat menjadi usaha outlet makanan olahan dengan inovasi pelayanan ramah lingkungan, yakni dengan mengurangi penggunaan plastik yang digantikan dengan kantong belanja terbuat dari kain yang diberikan kepada member dari bisnis ini. Dengan demikian, bisnis ini secara tidak langsung memberikan satu kenyamanan pelanggan dan sikap peduli alam. b. Visi Misi Visi : Be the leader of green bussiness based on Indonesian culture Misi : - Menciptakan inovasi berbisnis yang ramah lingkungan - Meningkatkan mutu sesuai tuntutan pelanggan c. Analisis SWOT Bisnis STRENGTH Strategi bisnis yang unik dan ramah lingkungan Jamur organik bernutrisi tinggi Harga bersaing WEAKNESS Pola hidup masyarakat kurang ramah lingkungan Selera ragam konsumen yang beraneka

Paradigma masyarakat menganggap jamur banyak yang beracun Laba rendah OPPORTUNITY Peluang usaha yang menjanjikan di THREAT Kompetitor lain membaca peluang

Sumatera Selatan Rasa ingin tahu dari konsumen d. Struktur Organisasi

usaha ini Konsumen mudah bosan

General Manager

Marketing

Production

Supplier

HUMAS

Pengawasan

Perlengkapan

3. Analisis Pasar Dalam proses pemasaran, bisnis olahan jamur ini sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan belum adanya kompetitor sejenis yang memproduksi olahan yang sama di Sumatera Selatan. Dengan inovasi beberapa produk lokal tradisional yang dikombinasikan dengan Jamur ini akan menjadi satu kuliner baru dengan prospek cerah. Rasa ingin tahu dari masyarakat dengan satu produk baru menjadi satu batu loncatan guna mengembangkan pangsa pasar olahan jamur. Bisnis ini akan fokus dalam penjualan yang ditargetkan pada seluruh lapisan masyarakat dengan harga terjangkau. Dengan aktifitas masyarakat lokal yang biasa menkonsumsi makanan kecil setiap sore dan perilaku muda-mudi Kayuagung yang suka duduk santai di tepian sungai menjadi target utama dalam proses marketing. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak kompetitor luar daerah yang melirik pangsa pasar di Sumatera Selatan, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis ini. Dimana bisnis ini dituntut mempertahankan mutu dan kepercayaan konsumen agar bisnis ini tetap berjalan. 4. Analisis Produksi JAMUR

5. 6.

LABA

PENGOLAHAN

PEMASARAN

Di mulai dari penyediaan jamur dari petani sawit yang menjadi mitra dalam menyuplai jamur sawit sebagai bahan baku utama dalam Jamoolout. Dari pola mitra tersebut diharapkan suplai bahan baku menjadi lancar. Dalam hal transaksi dana dengan mitra tersebut akan dibagi sesuai pasokan yang telah disuplainya pada usaha Jamoolout. Pengolahan pada jamur akan berlanjut pada pembersihan dan pemotongan yang dilanjutkan dengan pemasaran pada pos outlet utama. Dengan demikian akan menjadi siklus yang baik dengan manajemen pemasaran dan pengolahan yang terpadu. Dalam pengelolaan bisnis ini, laba akan di tabung sebagai cadangan devisa dan pembayaran gaji karyawan outlet. Sedangkan pada nilai output yang telah dikeluarkan dalam sehari akan diputar kembali sesuai dengan jumlah pendapatan satu hari sebagai modal produksi. 5. Analisis Resiko Dalam proses pendirian outlet jamur ini memiliki resiko dari berbagai hal. Dalam kondisi promosi atau baru dibukanya outlet ini, akan cenderung menyebabkan berbagai spekulasi tentang kualitas makanan dan bahan ini. Apalagi jika ditambah maraknya penggunaan bahan-bahan yang tidak diperkenankan bagi penjual makanan. Pedagang nakal menjadi satu sumber stigma negatif dari proses pemasaran. Dalam mencari jalan keluar dari resiko ini, maka kami selaku bisnis akan turun langsung dalam melayani konsumen dengan peralatan higienis seperti sarungtangan, penutup kepala serta pakaian rapi ala koki dengan harapan spekulasi negatif dari makanan pinggir jalan hilang dengan higienitas yang terjamin. 6. Strategi Bisnis Dalam proses pemasaran, pangsa pasar Jamoolout terbuka lebar di wilayah Sumatera Selatan ini. Dengan adanya kesempatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam menjajaki bisnis ini. Dalam pola persediaan bahan baku, kami sebagai pelaku bisnis akan menerapkan bahan baku jamur yang didapat dari petani sawit yang terikat sebagai mitra penyuplai jamur sehingga terdapat satu kesepakatan dalam tingkat keseriusan dalam penyediaan bahan baku tersebut. Pendistribusian bahan baku ini akan dilaksanakan pada pagi hari setelah proses pemetikan dan langsung diolah di rumah pengolahan(rumah jamur). Dengan adanya pendistribusian yang intensif, maka akan diperoleh kualitas jamur pada warung Jamoolout yang terjamin kesegarannya. Dalam proses produksi, higienitas sangat dijunjung tinggi dalam proses produksi. Penggunaan alat kebersihan serta keadaan lingkungan kerja menjadi fokus utama. Tapi bagaimana masyarkat mengetahui proses produksi seperti ini? Dengan komunikasi kreatif, yakni dengan menampilkan foto kegiatan produksi yang diharapkan memberikan gambaran secara tidak langsung dalam proses produksi. Komunikatif antara client dan penjual menjadi hal mutlak dalam bisnis makanan Jamoolout ini. Pemasaran akan dilakukan secara terpadu, dalam arti lebih memperhatikan konsumen tanpa mengabaikan modal dan lalu lintas keadaan finansial. Pola pemasaran yang unik yang secara nyata ramah lingkungan dengan metode subtitusi pada kantong belanja. Unik, menarik dengan program promo yang memancing anemo

masyarakat, khususnya masyarakat OKI menjadi salah satu target pertama yang harus dikuasai. Dengan adanya target ini, akan dijadikan satu tolak ukur dalam segala aspek baik dari modal yang dikeluarkan, anemo masyarakat, dan suplai bahan baku serta aspek-aspek lainnya. 7. Estimasi Biaya Estimasi biaya yang digunakan dalam bisnis ini mempunyai rincian sebagai berikut : 1. Penyediaan Bahan Baku a. Jamur : Rp 50.000 / hari @ Rp 5000 / kg b. Bumbu-bumbu: Rp 40.000 / hari c. Bahan lain : Rp 320.000/hari 2. Penyediaan Outlet a. Outlet : Rp 2.000.000 b. Alat Produksi : Rp 750.000 c. Karyawan : Rp 300.000/orang Dapat diekspektasikan bahwa biaya yang digunakan sebesar Rp 3.460.000 dengan pembulatan keatas Rp 4.000.000 merupakan modal awal. 8. Rencana Aktivitas dan Penjualan Aktivitas dalam bisnis ini diharapkan akan berjalan dengan baik. Dengan menghadirkan menu-menu modifikasi dari makanan tradisional Sumatera Selatan dapat dibayangkan tingkat antusiasme dari masyarakat akan konsep ide bisnis ini. Dengan rencana penjualan yang mendukung go green, masyarakat yang menjadi member secara tidak langsung mendukung upaya gerakan hijau dan cinta lingkungan. Menggunakan kain pembungkus yang bisa digunakan berkali-kali menjadi konsep penjualan yang baik dalam bisnis kami. Menu tradisional masyarakat OKI yang kemudian dimodifikasi akan menjadi kuliner andalan dalam bisnis ini. Dengan didukung dari adanya kebudayaan setempat yakni makan camilan sore menjadi peluang pangsa pasar yang besar dalam merintis bisnis ini. Bisnis ini juga akan terus melakukan inovasi agar dapat memenuhi tuntutan pelanggan serta terus memberikan hal baru bagi pecinta Jamoolout sehingga mereka tidak akan merasa bosan. Mutu dan kepercayaan pelanggan juga menjadi prioritas utama kami dalam mengembangkan bisnis ini.