makalah edy (wakaf)

27
Silahkan download e-book ini di halaman download pada situs Perspektif Fiqh Membantu Pengembangan Wakaf Kontemporer Berbuat baik dalam Islam meluas pada wakaf dan lainnya, para Fuqoha’ telah membahasnya dalam banyak judul yang bersangkutan, di antaranya adalah: sedekah, hibah, ‘ariyah (pinjaman), manihah (pemberian), al ‘umri, ruqbi, aroya, washiyah, wakaf dan sebagainya. Di sini kita menyinggung beberapa masalah yang tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang perwakafan, tanpa harus bersusah payah mengumpulkan ayat, atau hadis yang berkaitan dengan wakaf ataupun kita masuk pada perdebatan panjang, Al- quran sudah dengan jelas memberikankan kita pintu perluasan makna, apalagi masalah wakaf secara shorih tidak ada dalam Al-quran yang ada hanya singgungan pada suruhan berbuat baik saja, ayat Al-quran hanya mengatakan (berlomba lombalah dalam kebaikan, Qs. Al maidah ayat: 5) dan ayat yang lain yang mengatakan ( dan enggan menolong dengan barang yang berguna, QS. Al ma’un ayat: 7) , adapun hadisnya, sabda Rasulullah Saw “ barang siapa yang menahan (habs) seekor kuda di jalan Allah akan menjadi tameng dari neraka ) dalam hadis yang lain “ tahukah kalian sedekah apa yang paling baik, mereka mengatakan Allah dan RasulNyalah yang tahu, beliau mengatakan: al 1

Upload: wwwridlinecom

Post on 08-Jun-2015

1.047 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Edy (Wakaf)

Silahkan download e-book ini di halaman download pada situs

www.tinyurl.com/syariah

Perspektif Fiqh Membantu Pengembangan Wakaf Kontemporer

Berbuat baik dalam Islam meluas pada wakaf dan lainnya, para Fuqoha’ telah

membahasnya dalam banyak judul yang bersangkutan, di antaranya adalah: sedekah,

hibah, ‘ariyah (pinjaman), manihah (pemberian), al ‘umri, ruqbi, aroya, washiyah,

wakaf dan sebagainya.

Di sini kita menyinggung beberapa masalah yang tujuannya adalah untuk

memberikan pemahaman yang lebih luas tentang perwakafan, tanpa harus bersusah

payah mengumpulkan ayat, atau hadis yang berkaitan dengan wakaf ataupun kita

masuk pada perdebatan panjang, Al-quran sudah dengan jelas memberikankan kita

pintu perluasan makna, apalagi masalah wakaf secara shorih tidak ada dalam Al-

quran yang ada hanya singgungan pada suruhan berbuat baik saja, ayat Al-quran

hanya mengatakan (berlomba lombalah dalam kebaikan, Qs. Al maidah ayat: 5) dan

ayat yang lain yang mengatakan ( dan enggan menolong dengan barang yang

berguna, QS. Al ma’un ayat: 7), adapun hadisnya, sabda Rasulullah Saw “ barang

siapa yang menahan (habs) seekor kuda di jalan Allah akan menjadi tameng dari

neraka) dalam hadis yang lain “ tahukah kalian sedekah apa yang paling baik,

mereka mengatakan Allah dan RasulNyalah yang tahu, beliau mengatakan: al

manihah yaitu: seseorang memberikan saudaranya, atau memberi tunggangan, susu

kambing, atau susu sapi1

Pendapat Fiqih

Adapun pendapat fiqh yang ada pengaruh pada pembahasan ini, masuk pada bab

ariyah, manihah, al ‘umri, wasiyat, dan waqf. Tapi sebelum kita melangkah lebih

lanjut dalam masalah ini kita kembali mengingatkan apa yang di katakan oleh Syeh

Mushtafa Zurqo “ perincian hukum wakaf yang diakui dalam fiqih semuanya,

pendapat, ijtihadiyah dan qiyas, umat hanya bersepakat dalam syaratnya saja

dengan tujuan untuk qurbah ilallah2.1 Dr. Munzir qohh, al waqf al Islami, tathowwaruhu, idarotuhu, tanmiyatuhu, hal. 134-136. cet. Dar al Fikr Suria, dan dar al fikr al muashir Libnan.2 Ibid. Hal. 137

1

Page 2: Makalah Edy (Wakaf)

Dalam pembahasan ini kita memaparkan pendapat fiqh tentang berbagai masalah

yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang mengacu pada perkembangan

wakaf:

1. al aroya. Yaitu pembolehan untuk memanfaatkan barang kepada peminjam,

hukumnya boleh menurut ijma’ karena berupa perbuatan baik yang di anjurkan, dan

secara qiyas; ketika menghibahkan barang tertentu di bolehkan maka menghibah

sesuatu akan dimanfaatkan juga boleh, di syaratkan dalam ariyah barang yang tetap

asalnya, dan pada pemanfaatan yang di bolehkan, barang yang si ariyahpun adalah,

penginapan, tanah, hewan, dan sesuatu yang di ketahui barangnya, dan syarat ‘iarah

tidak hanya sekedar pemanfaatan seperti ijarah, dan ariyah ada dua macam mutlak

dan muaqqot yang muaqqotpun dengan syarat batasan waktu, dan terkadang tidak

dengan syarat batasan waktu. Menurut Syafi’i dan Ahnaf hukumnya boleh, syafi’i

mengatakan: tidak di kembalikan ariyah tanah setelah di pakai untuk penguburan

sampai hilang bekas penguburan, dan juga pendapat ini di kuatkan oleh imam Malik

dengan mengatakan tidak di kembalikan walaupun belum di pakai, dan pada ariyah

muaqqotahpun seperti hal diatas. Menurut syafi’i. Maliki, hambali barang yang di

pinjam harus dijamin untuk kembali3.

2. Almanihah4 yaitu berupa onta, sapi, kambing yang bersusu, di berikan untuk siapa

saja yang mau meminumnya kemudian di kembalikan. Hukumnya menurut syafi’i

sama dengan ‘ariyah

3. Al umri5 berbentuk lain, seperti hibah, artinya seseorang memiliki sesuatu, dan

dialih milik kepada orang lain selama orang itu masih hidup, menurut malikiyah

hukumnya boleh, dan ia hanya di pegang sebagai pemanfatan saja kalau ia sudah

meninggal maka barang akan kembali kepemiliknya atau siapa saja yang

mewarisinya.

4. Hibah al hathob menukil dari ibnu qosim, kalau wahib (penghibah)

mengecualikan hasil selama sepuluh tahun untuk dia, ketika Ia menyerahkan nakhl

3 Ibid. Hal. 138-1394 Ibid. Hal. 139-140 5 Ibid . Hal. 140

1 ibid. Hal. 140

2

Page 3: Makalah Edy (Wakaf)

kepada seseorang (mauhub) pengairan dengan ongkos milik wahib maka itu boleh,

kalau di airi oleh mauhub dan hasil untu wahib itu tidak boleh1

5. al aroya, mofrodnya ariiyah ia adalah kurma milik seseorang dan buahnya di

berikan kepada orang lain, bisa jadi keberlangsungannya setahun atau lebih, bahkan

terkadang seumur barang yang di beri tersebut, terdapat dalam sunnah pengharaman

riba fadhl (membeli sesuatu yang semisal dengan lebih), dan dalam hadis juga ada

pengecualian terhadap al ariyah dengan syarat.

Mazahib fiqhiyah sepakat ada keringanan, seperti kata syafi’iah dan hanabilah itu

pengecualian penjualan tamar ruthob dengan yang kering dengan tunai, bahkan Imam

malik mengatakan keringan terhadap riba fadhl juga nasiah, dan ia membolehkan

menjual ariyah tunai ataupun di tunda, abu hanifah mengatakan pengecualian

terhadap hibah dengan ganti, mereka sepakat kalau keringanan ini hanya sebatas lima

ausaq2

6. Al washiyah, syafi’iyah mengatakan boleh mewashiyatkan sesuatu untuk

dimanfatkan, baik dengan jumlah, batas waktu tertentu atau selamanya, dengan batas

maksimal sepertiga harta, dan di kuatkan oleh malikiyah juga hanafiyah3

7. Dalam wakaf para ahli fqih membolehkan wakaf barang yang bisa di pindahkan,

syafi’iyah membolehkan wakaf bangunan, hewan, senjata, sebagian dengan terpisah

seperti kuda, atau pedang, dan ada berbentuk paket, seperti tanah dan seisinya,

dengan anggapan sesuatu yang boleh terpisah maka boleh mengikuti yang lain,

menurut ahnaf boleh mewakafkan barang yang bisa di pindahkan (mangqul) yang

satu paket dengan tanah seperi mewakafkan tanah pertanian dengan mesin dan

sebagainya, boleh juga apa yang dilakukan kebanyakan orang mewakafkan mushhaf,

buku, sebagaimana dikatakan oleh Syaih Mustafa Zurqo, sebagian ada yang sulit

rusak seperti kapak dan sebagainya, termasuk gandum untuk di tanam, juga boleh

mewakafkan dirham, dinar, yang terkadang hilang di curi atau juga karena tidak

mampu membayar pinjaman, juga terkadang penyalahgunaan amanat dan sebagainya.

Para fuqoha’ juga membolehkan untuk mewakafkan sesuatu yang dipakai dalam

waktu tertentu seperti wakaf rumah dengan waktu tertentu –kendati lama- dan tidak

batal akad sewanya, dengan boleh pemanfaatan setelah habis masa sewa.

1

2 ibid. Hal.1423 Ibid. Hal. 143

3

Page 4: Makalah Edy (Wakaf)

Para ahli fiqihpun membolehkan perwakafan pada barang yang pendek umurnya

seperi kuda, kambing, sapi, buku, mushhaf dan sebagainya atau barang yang bisa di

pindahkan4

Bentuk wakaf yang baru; barang, hak, dan manfaat

Dengan berubahnya kondisi ekonomi dan sosial yang terus menerus, dengan banyak

kebutuhan, dan bentuk wakafpun bemacam macam, untuk bisa menjawab semua

kebutuhan tersebut. Sekarang ini demi untuk memenuhi kebutuhan banyak orang kita

temukan banyak cara untuk berbuat baik, sebagian ada yang pemanfaatnnya

sementara dan habis masa pakai, sebagian ada yang kembali ke pihak Waqif .

Pada bagian ini kita akan memaparkan sedikit bentuk baru perwakafan sesuai dengan

barang dan tabiatnya, wakaf aini (barang yang jelas) seperti aparteman, perumahan,

ataupun yang bisa di pindahkan, adapun wakaf huquq seperti hak cipta, dan wakaf

pemanpaatan sepert barang yang di wasiatkan dan sebagainya

1. bentuk baru wakaf barang

1.a. yang bersipat temporal. Seperti wakaf masjid dari sebuah apartemen, dalam

waktu tertentu, kalau sudah habis masa yang di tentukan maka pemilik aparteman

mengambil kembali haknya. misalnya kalau seseorang mewakafkan kebunnya untuk

fakir miskin selama lima tahun, kalau sudah habis lima tahun maka pemilik kebun

mengambil kembali tanahnya dan memanfaatkanya kembali sebagaimana halnya

sebelum di wakafkan1

1.b. wakaf barang yang berulang ulang. Seperti misalnya sebuah syirkah

mewakafkan hasilnya untuk keperluan masyarakat dalam waktu dan kesempatan

tertentu dengan berulang ulang, setiap kesempatan, setiap momen dan atau setiap

bulan, setiap minggu, seperti hari raya sebuah yayasan mewakafkan hasilnya untuk

membantu pakir miskain. Atau juga sebuah perusahaan menghususkan bagian setiap

keuntungannya sebagai wakaf untuk masjid dan seterusnya.

1.c. wakaf, dengan syarat hasilnya untuk wakif adalagi yang didapatkan para ahli

fiqih dalam hal wakaf ini, seorang yang berwakaf mengisyaratkan untuk membagi

sebagian hasil dari proyak wakafnya, bahkan sebagian mereka berhujjah dengan

sunnah Rosul bahwa beliau makan dari wakaf kebun mukhoiriq dan pada masa umar

ia memakan dari wakaf di khoibar dan beliau pengelola semasa hidupnya. Dan kita

4 Ibid. Hal .145 1 ibid. Hal. 180 - 182

4

Page 5: Makalah Edy (Wakaf)

juga bisa melihat pada masa sekarang ini, keadaan ekonomi sering tidak menentu,

keluarga yang besar merasa kebutuhan semakin meningkat, ditambah lagi dengan

keinginan untuk tetap ada pemasukan masa tua, terhusus mereka yang hidup pada

pertengahan, perasaan itu pasti akan ada, dipihak lain mereka juga orang yang sangat

antusias dengan berbuat baik, apalagi dengan banyaknya penyuluhan tentang wakaf

dan meningkat pemahaman tentang wakaf, maka itu adalah bentuk yang mengarah

pada pensyaratan pada pemanfaatan wakaf2

2. bentuk wakaf hak hak dan pemanfaatan

yang dimaksud adalah hak-hak pemilikan atau pemanfaatan bukan bentuk barang,

seperti penyewaan atau ijaroh, dan kita ketahui menurut fuqoha’ bahwa washiyah

untuk memamnfaatkan terpisah dari bentuk barang boleh, disini kita paparkan sedikit

beberapa bentuk baru perwakapan pemanfan dan hak-hak harta, yang barangkali lebih

luas dari aturan wakaf dalam Islam.

2.a wakaf hak-hak ma’nawiyah yang dimaksud dari wakaf hak ma’nawi adalah

berupa hak kuasa pemilikan maknawi, seperti hak cipta, hak penemuan (ibtikar) hak

merek perdagangan (hak cipta, membuat, dan sejenisnya bukan hak mali, karena tidak

bisa kita pindahkan dari seseorang kepada yang lain, dan hukumnya haram karena

mengandung kebohongan, dan bukan barang yang bisa di manpaatkan langsung,

karena barang yang bisa dimanfatkan langsung berlaku di banyak orang, atau lebih di

kenal dengan tukar harga (al qimah at tabaduliyah), sedangkan hak pemanfaatan atau

penemuan (ibtikar) hak lain yang dimiliki pengarang atau penemu dan ia bisa di

manfaatkan). Pelaksanan dari wakaf ini melalui rekomendasi dari pengarang atau

penemu sebagaimana banyak kita dapatkan padamukoddimah buku; pengarang

mengatakan: ia berikan hak publikasi atau sebagian darinya karena Allah Swt, dengan

ini pihak publikasi atau yang mendagangkan nama perusahaannya harus

melaksanakan wakafnya sebagai wakil dari wakif, dan dalam bentuk apapun pihak

publikasi melaksanakan hak cipta tadi maka ia harus melaksanakan amanat tersebut,

seperti mengubah dari bentuk buku biasa kedalam bentuk CD, atau lainnya.hal yang

sama juga adalah hak cipta buku turots, kita sering mendapatkan di banyak buku

turots bahwa pengarang sudah mewakafkan bukunya itu lillahita’ala, dulu para

ulama’ tidak pernah meminta balasan dari penciplakan buku mereka dan itu tidak di

kenal, nah saat sekarang ini banyak para penerbit mencetak kembali buku tersebut,

2 Ibid. Hal .182-183

5

Page 6: Makalah Edy (Wakaf)

dan sebahagianya sudah di tahqiq, dan jenis bukunyapun berebeda-beda, bahkan

dengan mentahkik buku tertentu akan membawa nama muhaqqinya melambung

dikalangan ilmuan, dan mereka ini berhak mendapatkan upah dari usaha mereka, dan

sedikit atau banyaknya hasil dari penjualan harus dilakukan juga hak pengarang

pertama yaitu wakafnya.

2.b. Hak jalan wakaf yang bentuk baru juga adalah hak jalan, masuk didalamnya

adalah hak menyeberang, dan hak jalan termasuk hak berupa pemilikan bisa

dimanfaatkan dan bisa mendapat bayaran, dan bisa dilaksanakan dengan dua cara:

pertama pemilik rumah membuat jalan khusus di depan rumahnya, ini dulunya belum

ada. Seperti ada sebuah masjid yang berseberangan dengan pemilik rumah, dan jalan

menuju masjid agak jauh, agar dekat dengan masjid, Ia membangun jalan menuju

kemasjid dan tidak di wakafkan, ia hanya ingin kalau ia dan keluarganya mau berbuat

baik, dan semua orang tidak bisa menghapusnya setelah ia meninggal. kedua, hak

jalan di berikan kepada orang lain –bukan pemilik tanah- ia hanya ingin mendapatkan

kebaikan, menghususkan sebagai penyeberangan menuju sebuah tempat yang jauh

agar lebih dekat, dari dua gambaran ini, bisa dengan muabbad juga muaqqot atau

sampai terjadi sesuatu, akan di ubah menjadi sebuah tempat, atau yang lainya.

2.c. Wakap layanan yang serupa dengan hak jalan adalah hak pemanfaatn atau

layanan, bentuk layanan tertentu, kriteria tertentu, baik dengan ta’bid juga dengan

tauqit, bisa kita jelaskan dari bentuk wakaf layanan ini sebagai berikut:

a.Wakaf pelayanan angkutan, pengiriman buku, mushhaf geratis kemasjid atau toko

buku, bisa dilakukan oleh, PT. Penerbangan, kereta Api, pelayaran, angkutan darat,

laut, kantor pos

b. Layanan pengngkutan orang tertentu, seperti orang tua, cacat, hamil dan

sebagainya.

c.Wakaf layanan pada tempat tertentu dengan ketentuan tertentu, seperti masuk taman

hiburan, bioskop, kebun binatang geratis, sesuai dengan yang di inginkan Wakif

d. Hal yang serupa juga adalah, layanan geratis pada tempat olah raga,

pelatihan, dengan bersyarat dan sebagainya

Ada juga bentuk lain, berupa wakaf tanah untuk sholat hari raya, juga tempat parkir,

pameran perdagangan, tempat bermain, dan sebagainya1

1 Ibid. Hal. 183-190

6

Page 7: Makalah Edy (Wakaf)

2.d Wakaf pemanfaatan sebelumnya kita mengatakan bahwa boleh mewashiyatkan

sesuatu dengan batasan sepertiga harta, dengan ini bisa jadi seseorang mewashiyatkan

untuk pemanfaatan barang tertentu yang Ia miliki, dan pemanfaatan mungkin

dilakukan pada bukan barang seperti sewa, atau hibah pemanfaatn, atau ‘umri, ada

juga yang serupa dengan wakaf pemanfaatan seperti pelayanan telpon, seseorang

membeli layanan telpon pada telkom dalam waktu tertentu kemudian Ia wakafkan

kepada rumah sakit, atau panti asuhan,panti jompo, dan sebagainya. Setelah selesai

dari waktu yang sepakati pihak telkom menjual layanan ini dalam waktu tertentu, atau

selamanya, atau bisa dibatasi pemakaian hanya dalam negri saja dan sebagainya.

Wakaf uang dan barang campuran

Dulu Para ahli fiqih menyebutnya dengan wakaf uang, ada yang membolehkan ada

yang tidak, perbedaan itu bearsal dari kemungkinan pemakaian atau konsumsi

barangnya. Dari mereka membolehkan wakaf uang untuk dijadikan perhiasan,

sebagai kiasan pembolehan dengan tujuan untuk sewaan, sebagian boleh

mewakafkannya untuk pinjaman, sebagian untuk investasi bagi hasil, kemudian bagi

hasilnya untuk di wakafkan.

Bentuk baru wakaf uang

Uang bukan barang tetap, tetapi adalah barang tukar menukar, dan bisa di pinjam,

bukan barang seperti pinjaman dan sewaan, tetapi adalah barang yang di konsumsi

sekaligus, bukan barang yang dipakai dalam beberapa kali pakai dalam waktu yang

panjang.2

Menurut DR. Rafiq yunus al misri ada tiga bentuk wakap uang, pertama dengan

pinjaman (al qordh), meminjamkan uang kepada yang membutuhkan, kemudian

ditarik kembali dan dipinjamkan kepada yang lain, akan tetapi akan ada kemungkinan

tidak mampu untuk membayar pinjaman, sehingga harta wakaf berkurang, dan ini

bisa di tutupi dengan gadain dan jaminan, kalau tidak bisa mengembalikan seperti

fakir miskin dengan banyak alasan syar’i maka itu bisa di sedekahkan kepada mereka

sesuai dengan Qs, al baqoroh ayat 280.3

Kedua dengan mudhorobah cara ini dengan menginvestasikan uang wakaf tersebut

dengan siapa yang bisa menjalankanya dan hasilnya masuk pada harta wakaf, penulis

2 Dr. Rofiq yanus al mishri. Al auqof, fiqhan wa aliqtishodan. Hal. 45. Dar al maktabi, cetakan. 19993 ibid. hal. 47

7

Page 8: Makalah Edy (Wakaf)

mengutip dari pendapat Al zuhri yang mengatakan: memberikan modal kepada

seseorang dan hasilnya di imfakkan kepada fakir miskin dan anak yatim.1

Ketiga, al ibdho’ yaitu: memberikan uang kepada siapa saja yang mau

mendagangkannya dan keuntungan kembali ke pemilik uang, dan digunakan untuk

wakaf. Kalau kita perhatikan dari tiga gambaran di atas adalah bentuk lama, dan

hanya menjadi patokan pelaksanaan pada masa sekarang ini, ada bentuk baru dari

wakaf uang yang sudah mengacu pada perkembangan modern, seperti

Wakaf pada muhafis investasi. muamalah ini termasuk pada fikroh mudhorobah,

dengan pelaksanaan melalui satu badan yang mengelola keuangan yang di kumpulkan

oleh banyak orang, cara ini menjadi bahan perhatian banyak ekonomi, apalagi dalam

bank Islam, banyak uang yang masuk dari nasabah, atau uang sebuah yayasan ke

bank Islam tapi tidak di berdayakan, nah dari uang ini di impestasiakn dan pihak yang

mengelola dialah yang mengalokasikannya untuk wakaf. Dari sini cara pelaksanaanya

melalui tiga cara, pertama: sebuah yayasan menerima sedekah jariyah untuk

mendanai sebuah peroyek wakaf, seperti perusaan gula, dan hasilnya di impakkan

pada satu arah, atau dengan banyak arah yang lain,seperti panti asuhan, sekolah,

beasisiwa dan sebagainya. Kedua: wakaf uang yang menentukan proyeknya adalah

yang punya sendiri, dan uang tersebut di investasiakn di bank Islam, dalam hal ini

wakif sekaligus menunjukkan pengelola wakaf, dan ia berhak melakukan berbagai

cara mengembangkan wakaf tersebut, hanya saja Ia tidak meiliki kuasa untuk

mempergunakan uang, karena pengembangan uang tersebut hanya sebatas pada

investasi saja. Ketiga ini yang berkembang saat sekarang ini, dengan berkembangnya

proyek wakaf, sebagian orang tidak menamakan wakaf uang karena berubah menjadi

barang bangunan, di hususkan wakaf umum, contok riilnya adalah ketika sebuah

kampung membutuhkan masjid maka di buat kotak sumbangan untuk membangun

masjid dan siapa saja berhak untuk melakukannya, dan uang terkumpul tersebut dari

awal di sebut uang wakaf, dan panitia pelaksana pembangunan ini hanya wakil dari

sekian banyak orang yang mewakafkan uangnya untuk pembangunan masjid

tersebut.2

Wakaf uang masuk (keuntungan)

Dalam hal ini bisa dilakukan dengan:

1 ibid. Hal.482 lihat. Dr. Munzir qohf, op. Cit. Hal. 193-195

8

Page 9: Makalah Edy (Wakaf)

pertama, prakteknya adalah seseorang menghususkan dari uang masuk untuk

membangun penempatan musim haji setiap tahun misalnya, atau seseorang memiliki

kebun binatang dan mewakafkan uang masuknya satu bulan dalam setiap tahun dan

seterusnya. Atau memiliki tempat parkir dan ia mewakafkan uang masuk pada hari

jumatnya

kedua: bentuk lain juga adalah dengan menghitung persenan uang yang masuk setiap

tahun kepada sebuah yayasan selain dari uang zakat yang memang wajib di bayar.3

wakaf dana cadangan saham perusahaan

Ada juga yang bisa masuk pada wakaf adalah wakaf dana cadangan prusahaan,

secara husus cara ini berkembang di barat pada abad sembilan belas biasanya yang

melakuka aktivitas ekonomi ini adalah pihak yayasan dan jarang sekali yang

melakukannya perorangan. Cara ini cukup epektip untuk mamajukan perusahaan

karena Ia akan langsung bersentuhan dengan masyarakat, baik dengan memberikan

modal kepada mereka secara pribadi atau dengan group.

Bentuk baru wakap harta campuran

Mewakafkan harta tertentu, hak pemilikan, pemanpaatan, dan uang sekaligus adalah

hal baru, munculnya ini karena banyaknya bermunculan yayasan dan peranannya dalam

masyarakat, kadang kala kita mendapatkan seseorang memiliki proyek investasi yang

mencakup banyak barang dalam perjalanannya mendapatkan keuntungan yang banyak, dan

berkeinginan untuk mewakapkannya, dan tentunya barang yang akan ia wakafkan dari

usahanya berupa banyak barang, tanah, alat-alat, hak cipta, harga jual dan sebagaianya, dari

sini ada dua bentuk wakaf barang campuran:

Pertama. Wakaf semua usaha investasi, atau mewakafkan yayasan, uasahanya keseluruhan

bahkan semua cabang-cabangnya, ini adalah bentuk dari perubahan yayasan menjadi

sebuah harta wakaf melalui washiyat, dan banyak berlaku hal ini di negara-negara barat.

Kedua: mewakafkan semua hak milik wakif , sekilas ada kesamaan dengan yang di atas

akan tetapi ini lebih luas melingkupi semua harta, baik yang bernilai ataupun yang tidak

bernilai, baik yang akan mendapatkan keuntungan ataupun yang tidak, biasanya dilakukan

oleh wakif dan pengelolaannya di percayakan kepada seseorang.1

3 ibid. Hal. 196-1971 Ibid. Hal. 201-202

9

Page 10: Makalah Edy (Wakaf)

Penghitungan harta wakap2

Rancangan pendapatan dan pembelanjaan wakaf

Wakaf yang ada di negara-negara Islam, terkadang yang mengelola adalah yayasan wakaf,

ada yang dilakukan menteri wakaf, LSM, ada yang di koordinir oleh komisi wakaf yang

menginduk ke msjlis fatwa dan sebagainya. Bagaimanapun sebagai badan wakaf ia harus

memiliki anggaran dan hitungan akhir tahun, dan akan sangat baik kalau dilakukan

mengacu kepada awal dan akhir belanja negara, dan harus memperhatikan dalam anggaran

dan hitungan akhir dengan kondisi ekonomi mengingat ada keterkaitan anatara langkah

anggaran belanja negara, oleh karenanya badan wakaf menyiapkan cara untuk bisa

terealisasi sasaran sbb:

1. membantu perancangan melambungnya mata uang dan barang yang masuk dan keluar

dari badan wakaf masa anggaran, sehingga badan wakaf bisa:

a. mengetahui sumber dan pembelanjaan di setiap tingkat wakaf, daerah atau negara

b. mengetahui keuntungan melalui banyaknya wakaf yang masuk atau sebaliknya

mengetahui kerugian yang dialami, karena banyaknya pembelanjaan dari pada

pendapatan dari waktu sebelumnya

c. studi sebab kerugian dan memberikan usulan saran dan sarana perbaikan dan

mencari cara yang cocok untuk menginvestasi keuntungan

2. kapabelitas sangat membantu dalam pengawasan harta wakaf serta jaminan penggunaan,

dan investasinya melalui studi laporan pernbandingan antara perancang dan pelaksana –

pendapatan dan pembelanjaan- serta mengetahui sebab perbedaan

3. membantu untuk evaluasi kerja pengurus wakap di setiap tingkatannya.

Kaedah penghitungan sumber wakaf

Harta wakaf terbagi pada dua:

1. barang bangunan seperti tanah, sawah, taman, dan bangunan

2. barang yang pindah (mangqulah) yang bisa di pindah seperti: sarana angkutan, uang

dll

dari dua sumber ini bisa di hitung dengan

a.sewaan karena para ulama’ membolehkan para pengelola wakaf untuk menyewa barang

wakaf, baik yang menyewa itu adalah orang yang menerima wakaf ataupun yang lain,

dan penghitungannya pada tahun depan di mulai dari akad ijarnya.

2 Prof. Dr. Muhammad al Mursyi Lasyin. Idarotu muhasabati al waqfi. Pelatihan wakaf yang diadakan oleh pusat ekonomi sholeh kamil.

10

Page 11: Makalah Edy (Wakaf)

b. pemanfaatn langsung dengan bertani, operasi pabrik, cara penghitungan pendapatan

dengan mengambil setengah hasil produksi dari tahun sebelumnya dengan membaca

kondisi pasar mendatang

c. memberikannya langsung kepada yang berhak untuk di pergunakan dan penghitungan

dengan dasar pendapatan Misl .....

Kaedah penghitungan belanja wakaf

Pembelanjaan wakaf di bagi dua:

1. pembelanjaan yang di tentukan oleh badan wakaf pada tempat atau pada orang

tertentu

2. pembelanjaan di tanggung dari wakaf ketika ada missi tertentu dan di sisihkan dulu

dari pendapatan wakaf dengan syarat sangat penting dan di jamin tidak berlebihan

atau boros, dan mencakup:

a. biaya penjagaan, pembangunan, di hitung oleh ahlinya

b. biaya pemanpaatan wakaf, ini ketika pemanpaatan langsung dari

harta wakaf dan dihitung pada tahun sebelumnya dengan penuh

kehati-hatian

c. belanja administrasi lain berupa gaji, kebutuhan-kebutuhan lain

dan di hitung kebutuhan barang pada tahun sebelumnya

dan pembelanjaan sebelumnya harus selelu berhubungan dengan belanja sekarang dan di

jaga agar bisa dipelajari apa kelebihan dan kekurangan dengan cara ekonomi, dan

berhubungan dengan imfak, dan tidak boleh mempergunakan harta tersebut dengan

keinginan pribadi.

Cara penghitungan dan pembelanjaan wakaf

Ada beberapa cara dalam menghitung wakaf di antaranya:

1. cara otomatis yaitu pengitungan yang berdasarkan semua pendapatan sarta

pembelanjaan tahun sebelumnya dengan pembelanjaan ahir tahun

2. cara kerja pertengahan, hampir sama dengan yang diatas hanya saja penghitu-

ngannya berdasarkan yang terjadi barupa pendapatan dan pembelanjaan pada tahun-

tahun sebelumnya dan tidak hanya satu tahun.............

3. penghitungan secara langsung yaitu menghitung pendapatan dan pembelanjaan

dengan mengikuti perkembanhan ekonomi, sosial, serta perkembangan yang

11

Page 12: Makalah Edy (Wakaf)

kemungkinan terjadi pada tahun berikutnya dengan mengambil pelajaran dari tahun

sebelumnya

4. al asas as shifri, cara ini tidak sama dengan yang sebelumnya, namun penghitungan

selalu melirik kedepan dengan mengaitkan apa yang akan terjadi pada masa mendat

ang atau memulai hitungan dari nol. Dan ini yang dilakukan oleh Umar bin khottob

dengan menghitung apa saja kebutuhan umat Islam kedepan dan semuanya di

anggarkan.

Contoh daptar penghitungan untuk membantu penghitungan wakaf

pada bagian ini kita akan mencoba bersama menghitung pengelolaan harta wakaf.

1. Data pemasukan sumber wakaf. Dari s/d

Jadwal ini mencatat semua pendapatan wakap dalam beberapa waktu tertentu sesuai

dengan jenis barang yang diwakafkan, penghitungannya setelah semua barang di uangkan

sesuai dengan harga pada waktu itu, dan jadwal ini cukup membantu untuk mengetahui

jumlah wakaf yang masuk dalam sebuah kawasan bahkan bisa di pakai untuk tingkat

nasional

(a) barang yang tetap

No Keterangan Uang Barang Pemanfaatan Jumlah

1

2

3

4

5

Tanah

Kebun

Bangunan

Pabrik

Dll

Le. 1000,-

Le. 5000,-

Le. 5000,-

Le. 20,000,-

Le. 20,000,-

Le. 30,000,-

Le.

-

Jumlah Le. 31,000,- 15 hektar

(b) Pemasukan barang wakap manqulah dari: s/d

N

o

Keterangan Uang Barang pemanpaatan Jumlah

1

2

3

4

5

Alat-alat

Sarana angkutan

Alat rumah

tangga

Pakaian

Le. 5000,-

Le. 10,000,-

Le. 5000,-

-

10.

komputer

5 mobil truk

10 kasur

!000 lbr

Le.5000+10komput

er

Le. 10,000 + 5 truk

Le. 5000+10 Kasur

1000 lembar baju

12

Page 13: Makalah Edy (Wakaf)

Dll baju

Jumlah Le. 20,000,-

(c) Pemasukan wakaf Uang dari: s/d

N

o

Keterangan Uang barang Pemanpatan Jumlah

1

2

3

4

Tabungan

Saham

Surat berharga

Dll

Le. 20,000,-

Le. 30,000,-

Le. 50.000,-

Le. 0

-

-

-

Le. 20,000,-

Le. 30,000,-

Le. 50,000,-

Le.0

Jumlah Le. 100,000,- - Le. 100,000,-

2. Daptar belanja wakaf dari: s/d

Pada daptar ini menjelaskan pemberian wakaf kepada yang berhak mendapatkannya baik

jihat (instansi) atau personal.

(a) belanja wakaf ke instansi

N

o

Keterangan Uang Barang Pemanpaatan Jumlah

1 Masjid Le. 2000,- Satu Truk Le. 2000+ 1

Truk

2 Rumah sakit Le. 3000,- 10 kasur Le. 3000+ 10

ksr

3 Rumah sekolah Le. 5000,- 5 komputer Le. 5000,-+ 5

Komputer

4 Pengungsian Le. 10,000,- 500 lbr baju Le.

10,000+500 lbr

baju

5 Panti jumpo Le. 2000,- - Le. 2000,-

6 Panti asuhan Le. 1500,- 3 komputer Le. 1500,- + 3

Komputer

7 Dan lainnya

Jumlah Jumlah jumlah Jumlah

13

Page 14: Makalah Edy (Wakaf)

(b) Daptar pembelanjan wakaf untuk perorangan dari: s/d

N

o

Keterangan Uang Barang Pemanpaatan Jumlah

1 Anak yatim Le. 1000,- Barang Le. 1000,-

2 Pakir miskin Le. 1000,- Barang Le. 1000,-

3 Janda Le. 1000,- - Le. 1000,-

4 Orang lemah Le. 1000,- - Le. 1000,-

5 Sakit Le. 1000,- - Le. 1000,-

6 Pelajar Le, 1000,- - Le. 1000,-

7 Donor

pernikahan

Le. 1000,- - Le. 1000,-

Jumlah Jumlah - Jumlah

Jumlah semua yang di wakafkan dari s/d

3. Daptar belanja instansi wakaf

pada jadwal ini menjelaskan pembelanjaan instansi wakaf terhadap barang apa saja yang di

butuhkan oleh badan wakap dalam menjalankan tugasnya.

No Keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan

1 Pembangunan

Rumah Le. 50,000,- Le Le. 50,000,-

Pabrik Le. 100,000,- Le Le. 100,000,-

Alat-alat Le. 30,000,- Le Le. 30,000,-

Dan lainnya

Jumlah Le. 180,000,- Le Le. 180,000,-

2 Operasional Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan

Operasional

rumah

Le. 500,-

Operasional

tanah

Le. 200,-

Operasional

pabrik

Le. 1000,-

14

Page 15: Makalah Edy (Wakaf)

Operasional

mesin

Le. 100,-

Jumlah Le. 1800,- Le. 1800,-

3 Adminidtrasi Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan

gaji pegawai

Le. 2000,-

Sewa gedung Le. 1000,-

Listrik Le. 100,-

Alat kantor Le. 2000,-

Percetakan Le. 2000,-

Sosialisasi

program

Le. 2000,-

Jumah Le.7100,-

4. Jadwal laporan anggaran wakaf (tingkat daerah) dari: s/d

pada daptar ini menjelaskan laporan pendapatan, pembelanjaan, penggunaan di tingkat

daerah, dan menjealskan setelah itu apakah wakaf surplus atau malah depisit

N

o

keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan

Modal awal Le. 1000.000,-

Sumber harta tetap Le. 2000,000,-

Harta pindahan Le. 1000,000,-

Sumber uang Le. 5000,000,-

Jumlah Le. 9,000,000,-

2 Belanja wakaf

Instansi Le. 20, 000,-

Personal Le. 50, 000,-

Jumlah Le. 70, 000,-

15

Page 16: Makalah Edy (Wakaf)

3 Biaya administrasi

Biaya

pembangunan dan

penjagaan

Le. 1000,000,-

Biaya oprasional Le. 500,000,-

Biaya administrasi Le. 100, 000,-

Jumlah Le. 1, 600, 000,-

Jumlah belanja

dan biaya

administrasi

Le. 2, 300, 000,-

Untung atau rugi Le. 6, 700,000,-

5. Daptar laporan wakaf (standar nasional)

N

o

Keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah seluruh

1 Sumber wakaf

Modal awal Le. 1,000,000,-

Sumber harta tetap Le. 2,000,000,-

Sumber harta

pindah

Le. 10,000,000,-

Sumber harta uang Le. 5,000,000,-

Jumlah Le. 9,000,000,-

2 Belanja wakaf

Instansi Le. 20, 000,-

Personal Le. 50, 000,-

Jumlah Le. 70, 000,-

3 Biaya administrasi

Biaya

pembangunan dan

penjagaan

Le. 1000,000,-

Biaya oprasional Le. 500,000,-

16

Page 17: Makalah Edy (Wakaf)

Biaya administrasi Le. 100, 000,-

Jumlah Le. 1, 600, 000,-

Jumlah belanja

dan biaya

Le. 2, 300, 000,-

Untung atau rugi Le. 6, 700,000,-

17