promosi kesehatan (aldi).doc

17
PROMOSI KESEHATAN Oleh: Rinaldi Aditya Asrizal 0718011032

Upload: muhammad-asrizal

Post on 29-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PROMOSI KESEHATAN

Oleh:

Rinaldi Aditya Asrizal

0718011032

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

AGUSTUS 2013

PROMOSI KESEHATAN

1. Pengertian

Penyuluhan Kesehatan masyarakat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan

masyarakat dalam berbagai tatanan dengan membuka jalur komunikasi,

menyediakan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan

suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,

menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

2. Tujuan

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan

aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

3. Sasaran

Untuk memudahkan dalam menjangkau sasaran penyuluhan digolongkan atas

masyarakat yang sudah ada dalam suatu system tertentu yang disebut sebagai

tatanan/ pranata :

Tatanan Sasaran primer Sasaran sekunder Sasaran Tersier

Rumah tangga

Institusi Pendidikan

Tempat kerja

Tempat umum

Institusi Kesehatan

Anggota keluarga

Seluruh siswa

Seluruh karyawan

Pengunjung/

pengguna jasa

Pasien/ pengunjung

Ibu

Guru, karyawan, OSIS,

BP3

Pengurus/ serikat kerja

Pegawai/ karyawan

Petugas kesehatan

Kepala keluarga

Kepala sekolah/

pengelola/ pemilik

Direksi/ pemilik

Direksi/ pemilik

Pimpinan/ direktur

4. Strategi dan manajemen PKM Puskesmas

Ada 3 strategi dalam manajemen PKM yaitu :

1) Pemberdayaan Masyarakat ( empowerment)

2) Pembinaan dukungan suasana (social support)

3) Pendekatan Pimpinan ( advocacy)

Empat fungsi tahapan manajemen :

Tahapan Manajemen Output

a. Pengkajian

(i) Pengkajian masalah

kesehatan

(ii) Pengkajian masalah PHBS

(iii) Pemetaan wilayah

(iv)Pengkajian Sumber daya

b. Perencanaan

c. Pengerakkan dan pelaksanaan

d. Pemantauan dan penilaian

10 penyakit terbanyak, faktor

pendorong, pemudah dan pemungkin.

Pemetaan masalah PHBS pada setiap

tatanan

Masalah strata kesehatan wilayah

Ketersediaa sumber daya ( manusia,

dana, waktu, metode)

Rumusan tujuan , kegiatan, intervensi

dan jadwal kegiatan

Daftar kegiatan dan penanggung jawab

masing-masing

Rencana pertemuan, evaluasi, supervisi

berkala.

5. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan wilayah kerja

puskesmas

Pelaksanaan kegiatan yang bisa di lakukan :

a. Penyuluhan Institusi : kegiatan penyuluhan yang dilakukan di institusi

bersangkutan seperti Puskesmas, atau pum di rumah tinggal para dokter

dan paramedik.

Secara Langsung Secara tidak langsung

Memberi tauladan serta contoh dari

dokter dan para medik Puskesmas.

Seperti kerapihan dan kebersihna

berpakaian, tidak merokok apalagi

saat memeriksa pasien, tidak

meludah sembarangan, keramahan

dll.

Penampilan yang rapih dan sehat

dari bangunan puskesmasnya,

misal tersedianya kotak sampah,

terpeliharanya kamar kecil da

penyediaan air bersih.

Mempergunakan media

penyuluhan, misal memasang

poster di dinding.

Dialog antara dokter dan pasien,

memberi nasehat tentang hal yang

berkaitan dengan penyakit dan cara

hidup sehat.

Dialog dokter dan paramedik dengan

keluarga pasien tenmtang hal-hal yang

bisa dilakukan pasien atau keluarga

pasien untuk menciptakan hidup sehat.

Melakukan penyuluhan kelompok di

Puskesma yang direncanakan, misal

pada saat ada wabah demam berdarah,

dll.

b. Penyuluhan di Masyarakat ( di luar gedung Puskesmas )

Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas dilaksanakan berdasarkan ”pendekatan edukatif”, melalui

tahap-tahap berikut :

(i) Pertemuan tingkat kecamatan

(ii) Pertemuan tingkat desa

(iii) Melakukan survey mawas diri (Community self survey)

(iv)Perencanaan

(v) Pelaksanaan penyuluhan

(vi)Evaluasi kegiatan penyuluhan

6. Metode dan teknik penyuluhan kesehatan masyarakat

Metode

Untuk mengetahui metode apa yang akan dipilih, perlu ditentukan telebih

dahulu tahapan perubahan perilaku yang ingin di capai yaitu : perubahan

pengetahuan, sikap atau tindakan kelompok sasaran.

Metode untuk

merubah

pengetahuan

Metode untuk merubah

sikap

Metode untuk merubah

tindakan

- ceramah

- kuliah

- presentasi

- wisata karya

- curah

pendapat

- seminar

- studi kasus

- tugas baca

- simposium

- panel

- konferensi

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab/

wawancara

- Role playing

- Pemutaran film

- Video

- Tape recorder

- Simulasi

- Latihan sendiri

- Bengkel kerja

- Demonstrasi

- eksperimen

Karena keterbatasan sumber daya, maka metode penyuluhan yang sering

dilakukan oleh puskesmas adalah ceramah yang disertai tanya jawab, wawancara

dan demonstrasi.

Teknik Penyampaian

a. Ceramah

Suatu ceramah dinilai berhasil bila :

Ada respon pendengar (dengan banyak pertanyaan)

Ada usul/ minat peserta untuk dapat mendapat ceramah-ceramah

sebagai kelanjutan

Ada jawaban pada pengisian angket (bila cara ini dilakukan)

b. Wawancara

Untuk menilai keberhasilan wawancara, dapat dinilai hal sebagai berikut :

Suasana wawancara menyenangkan (ramah, krab)

Kelancaran melakukan wawancara, tanpa kecurigaan

Jawaban yang wajar atas pertanyaan yang diajukan

Penerimaan dan pengertian responden terhadap pertanyaan yang di

ajukan

Minat dari responden

c. Demonstrasi

Penilaian :

Banyaknya pertanyaan yang di ajukan mengenai materi demonstrasi

Adanya permintaan untuk melaksanakan demonstrasi serupa/ lain

Kepuasan peserta setelah mengikuti demonstrasi

7. Alat peraga PKM

Dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan sebaiknya menggunakan alat

bantu peraga atau disebut juga AVA ( audio visual aids ). Alat peraga ini

sangat berguna untuk lebih memudahkan kedua belah pihak. Beberapa alat

bantu peragaan yaitu :

- Papan tulis

- OHP

- Poster

- Leflet

- Kaset, video film, slide

- Model atau bahan contoh seperti bahan makanan bergizi

- Lembar balik, dll

8. Indikator PKM

Dalam kegiatan penilaian, di gunakan indikator-indikator tertentu, yaitu

petunjuk yang membatasi fokus perhatian suatu penilaian.

Indikator-indikator di berbagai tatanan yang digunakan adalah sebagai berikut

:

1) Indikator tatanan rumah tangga

a. Ibu

- pemeriksaan kehamilan pada petugas kesehatan minimal 4 kali

- Proses melahirkan dibantu oleh petugas kesehatan

- Ikut KB, bagi wanita yang subur

- Sudah imunisasi TT, bagi ibu muda yang belum punya anak

b. Bayi dan Balita : sudah di imunisasi, ditimbang tiap bulan

c. Seluruh keluarga BAB di jamban

d. Seluruh keluarga menggunkan air bersih

e. Tidak ada sampah berserakan

f. Semua anggota keluarga tidak merokok

g. Pernah mendengar AIDS

h. Keluarga menjadi anggota dana sehat

i. Keluarga bisa makan makanan yang beraneka ragam

2) Indikator tatanan institusi pendidikan

a. Tersedianya jamban yang bersih

b. Tersedianya air bersih

c. Tidak ada sampah yang berserakan

d. Ketersediaan UKS

e. Menjadi anggota dana sehat

f. Siswa ada yang menjadi dokter kecil

g. Siswa, kukunya pendek dan bersih

h. Guru tidak merokok

3) Indikator tatanan umum

Pasar

a. sekeliling pasar dalam keadaan bersih

b. tersedia air bersih

c. tersedia jamban

d. tersedia SPAL

e. cukup pencahayaan dan ada penghawaan

Tempat ibadah

Warung makan

Strategi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

 Bertolak dari prinsip-prinsip yang dapat dipelajari tentang Promosi Kesehatan,

pada pertengahan tahun 1995 dikembangkanlah Strategi atau Upaya Peningkatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (disingkat PHBS), sebagai bentuk operasional

atau setidaknya sebagai embrio promosi kesehatan di Indonesia. Strategi tersebut

dikembangkan melalui serangkaian pertemuan baik internal Pusat Penyuluhan

Kesehatan maupun external secara lintas program dan lintas sektor, termasuk

dengan organisasi profesi, FKM UI dan LSM.

Beberapa hal yang dapat disarikan tentang pokok-pokok Promosi Kesehatan

(Health Promotion) atau PHBS yang merupakan embrio Promosi Kesehatan di

Indonesia ini, adalah bahwa:

1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi : Proses

pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan

melindungi kesehatannya (the process of enabling people to control over

and improve their health), lebih luas dari Pendidikan atau Penyuluhan

Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan

Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan merupakan

bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.

2. Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan (dapat dikatakan) menekankan pada

upaya perubahan atau perbaikan perilaku kesehatan. Promosi Kesehatan

adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai

dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat

berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.

3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif

(peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan),

kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya

kesehatan yang komprehensif. Promosi Kesehatan juga merupakan upaya

untuk menjajakan, memasarkan atau menjual yang bersifar persuasif,

karena sesungguhnya “kesehatan” merupakan “sesuatu” yang sangat layak

jual, karena sangat perlu dan dibutuhkan setiap orang dan masyarakat.

4. Pendidikan/penyuluhan kesehatan menekankan pada pendekatan edukatif,

sedangkan pada promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya

pendekatan edukatif yang banyak dilakukan pada tingkat masyarakat di

strata primer (di promosi kesehatan selanjutnya digunakan istilah gerakan

pemberdayaan masyarakat), perlu dibarengi atau didahului dengan upaya

advokasi, terutama untuk strata tertier (yaitu para pembuat keputusan atau

kebijakan) dan bina suasana (social suppoprt), khususnya untuk strata

sekundair (yaitu mereka yang dikategorikan sebagai para pembuat opini).

Maka dikenallah strategi ABG, yaitu Advokasi, Bina Suasana dan

Gerakan/pemberdayaan Masyarakat.

5. Pada pendidikan/penyuluhan kesehatan, masalah diangkat dari apa yang

ditemui atau dikenali masyarakat (yaitu masalah kesehatan atau masalah

apa saja yang dirasa penting/perlu diatasi oleh masyarakat, now(), now());

Pada PHBS, masyarakat diharapkan dapat mengenali perilaku hidup sehat,

yang ditandai dengan sekitar 10 perilaku sehat (health oriented).

Masyarakat diajak untuk mengidentifikasi apa dan bagaimana hidup bersih

dan sehat, kemudian mengenali keadaan diri dan lingkungannya serta

mengukurnya seberapa sehatkah diri dan lingkungannya itu?

Pendekatan ini kemudian searah dengan paradigma sehat, yang salah satu

dari tiga pilar utamanya adalah perilaku hidup sehat. (Sebenarnya ini tidak

baru, karena dalam Posyandu, masalah juga sudah difokuskan pada sekitar

5 masalah prioritas).

6. Pada pendidikan/penyuluhan kesehatan yang menonjol adalah pendekatan

di masyarakat (melalui pendekatan edukatif), sedangkan pada

PHBS/promosi kesehatan dikembangkan adanya 5 tatanan: yaitu di

rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di

tempat kerja (where we work), di tempat-tempat umum (where we play

and do everything) dan di sarana kesehatan (where we get health services).

Dari sini dikembangkan kriteria rumah sehat, sekolah sehat, tempat kerja

sehat, tempat umum sehat, dll yang mengarah pada kawasan sehat seperti :

desa sehat, kota sehat, kabupaten sehat, dll sampai ke Indonesia Sehat.

7. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang

dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling

memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara

pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Swadaya

Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.

8. Sebagaimana pada Pendidikan dan Penyuluhan, Promosi Kesehatan

sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa

mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat

susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan

perilaku individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah

mutu dan frekwensi kegiatan seperti: advokasi, bina suasana, gerakan

sehat masyarakat, dll. Karena dituntut untuk dapat mengukur hasil

kegiatannya, maka promosi kesehatan mengaitkan hasil kegiatan tersebut

pada jumlah tatanan sehat, seperti: rumah sehat, sekolah sehat, tempat

kerja sehat, dst.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007 . PUSAT PROMOSI

KESEHATAN [email protected]

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.2004.Pedoman Kerja Puskesmas.