promkes hipertensi-evi utami (07711003)
DESCRIPTION
ikmTRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
“ DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI”
DESA JAMUS KAUMAN KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Puskesmas Ngluwar
Disusun Oleh :
Evi Utami 07711003
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
PUSKESMAS NGLUWAR
2015
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur atas berkat rahmat Allah SWT karena atas izinNya penulis
dapat menyelesaikan laporan kegiatan promosi kesehatan ini dalam rangka meningkatkan
pemahaman tentang Hipertensi di Desa jamuskauman. Alhamdulillah, akhirnya salah satu
penugasan selama mengikuti kepaniteraan kilnik Ilmu Kesehatan Masyarakat dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis berharap laporan ini tidak hanya berfungsi dalam
pemenuhan syarat saja namun juga terdapat banyak manfaat yang dapat diambil dari
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pengerjaan kegiatan ini terdapat banyak
kekurangan namun berkat bantuan dan dorongan serta dukungan dari berbagai pihak
akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada :
1. dr. Leli Puspitowati, selaku kepala Puskesmas Ngluwar
2. Petugas promosi kesehatan Puskesmas Ngluwar
3. Kader poswindu dan seluruh warga desa Jamuskauman
4. Orang tua yang telah banyak memberikan doa dan dukungan.
5. Seluruh teman-teman kepaniteraan klinik IKM FK UII di Puskesmas Ngluwar
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
karena berbagai keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu penulis berharap hasil
laporan ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait untuk mengembangkan hasil laporan
ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala kritik, saran dan masukan
yang membangun untuk menjadi koreksi dan perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ngluwar, Oktober 2015
Evi Utami
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS NGLUWAR
“ DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI”
DESA JAMUS KAUMAN KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Puskesmas Ngluwar
Disusun Oleh :
Evi Utami 07711003
Telah disetujui dan disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Ngluwar Dosen Pembimbing Lapangan
dr. Leli Puspitowati dr. Leli Puspitowati
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang pengambilan topik 1
I.2 Tujuan Promosi 2
I.3 Sasaran Promosi 2
BAB II. Analisis SWOT pemilihan media promosi 3
BAB III. RANCANGAN MEDIA 5
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terjadinya transisi epidemiologi yang paralel dengan transisi demografi dan
transisi teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola
penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (PTM) meliputi penyakit
degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah morbiditas
dan mortalitas (Tuminah, 2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk dalam masalah global yang
melanda dunia. Menurut data WHO (world health organization) diseluruh dunia
peningkatan tekanan darah diperkirakan menyebabkan kematian sekitar 7,5 juta,
sekitar 12,8% dari total semua kematian yang terjadi. Hipertensi merupakan penyebab
kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7%
darinpopulasi kematian pada semua umur di indonesia. (depkes, 2010).
Prevalensi Hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu,
akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi,
merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah (depkes, 2012). Peningkatan teanan darah
merupakan faktor resiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta
stroke hemoragik, maka dari itu diperlukan upaya pencegahan agar tidak terjadi
komplikasi akibat dari hipertensi (WHO, 2015)
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar
kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi
di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui
memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. (Depkes,
2012). Meurut WHO, secara global prevalensi keseluruhan pada peningkatan tekanan
darah pada orang dewasa yang berusia 25 tahun dan lebih adalah sekitar 40% pada
tahun 2008.
Rekomendasi untuk mencegah hipertensi adalah dengan modifikasi gaya
hidup, yang dikendalikan antara lain: mengurangi berat badan untuk individu yang
obesitas, penurunan diet natrium, meningkatkan aktivitas fisik, mengehentikan
konsumsi alkohol dan mengadopsi pendekatan diet DASH (dietary approaches to stop
hypertension ) untuk hipertensi (Malloy et al, 2010).
5
1.2. Tujuan Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan ini bertujuan utuk :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara pencegahan dan
pengendalian hipertensi dengan DASH diet.
3. Meningkatkan keingan masyarakat untuk selalu hidup sehat sebagai pencegahan
hipertensi.
4. Meningkatkan keinginan masyarakat untuk terus mengontrol tekanan darah ke
poswindu atau puskesmas terdekat.
1.3. Sarana Promosi Kesehatan
1.3.1. Sasaran Primer
Sasaran primer yaitu masyarakat yang memilih masalah dan
memperoleh manfaat dari program, serta diharapkan maun berprilaku sesuai
dengan harapan (Maulana, 2009). Sasaran primer program ini adalah
masyarakat yang sudah terdiagnosis hipertensi di Desa Jamus Kauman.
1.3.2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang memiliki
pengaruh terhadap sasaran primer. Sasaran sekunder ini nantinya diharapkan
dapat mendukung pesan yang telah disampaikan kepada sasaran primer
(Maulana, 2009). Sasaran sekunder program ini adalah seluruh kader desa
Jamuskauman.
1.3.3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana,
dan pihak-pihak yang berpengaruh di berbagai tingkatan (desa, kecamatan,
kabupaten dan pusat) (Maulana, 2009). Sasaran sekunder program ini adalah
seluruh masyarakat desa Jamuskauman.
6
BAB II
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah instrument peerencanaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan eksternal dan
ancaman. Analisis internal meliputi penilaian faktor kekuatan (strenght), dan kelemahan
(Weakness). Sedangkan untuk analisis eksternalfaktor penilaiannya meliputi faktor peluang
(Opportunity) dan tantangan (Threath). Berikut ini adalah analisis SWOT yang dilakukan
pada media penyuluhan (lisan dan presentasi dengan media slide powerpoint), kalender
tentang pengertian hipertensi secara umum dan diet DASH.
I. Analisis Internal
1. Strength (Kekuatan)
a. Dokter dan petugas kesehatan di Puskesmas Ngluwar aktif melakukan
promosi kesehatan di dalam lingkup wilayahnya.
b. Tersedianya sarana dan prasarana sebagai media promosi kesehatan
c. Pembuatan materi promosi kesehatan dalam bentuk kalender lebih mudah
untuk diterima dan disampaikan epada masyarakat atau kepadan pasien yang
datang ke BP.
d. Mampu bertahan lama minimal 1 tahun
e. Lebih menarik dan memuat infomasi yang singkat dan jelas.
f. Media penyuluhan (Lisan dan slide powerpoint) dapat mendukung informasi
pada media promosi kalender.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Jika tahun didalam kalender sudah habis pada massa nya, kalender tersebut
kemungkinan tidak akan di letakan diatas meja dokter lagi.
b. Relatif mahal jika dibuat dalam jumlah besar.
II. Analisis Eksternal
1. Opportunity (peluang)
a. Tingkat umur sasaran promosi kesehatan cenderung lebih tertarik kepada hal-
hal yang sederhana dan mudah untuk di pahami.
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diet untuk penderita hipertensi.
c. Meningkatnya penderita hipertensi dan penyakit yang disebabkan oleh
hipertensi saat ini, sehingga perlu untuk melskuksn promosi kesehatan tentang
7
hipertensi sebagai upaca pencegahan ternjadinya penyakit yang disebabkan
oleh hipertensi misalnya stroke.
2. Treat (Ancaman)
a. Kepedulian, keingintahuan dan kepatuhan sasaran promosi yang masih
rendah.
b. Isi media promosi mungkin kurang dipahami oleh beberapa pembaca.
c. Waktu promosi kesehatan bersamaan dengan kegiatan lain sehingga
penjelasan yang disampaikan harus lebih singkat dan cepat.
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disusun strategi SWOT yaitu berupa
Internal
Eksternal
Kekuatan Kelemahan
Peluang Isi kalender dan slide powerpoint
dibuat semenraik mungkin dan
mencakup informasi yang ingin
disampaikan.
Penyebaran tidak dapat
dilakukan pada tiap
masyarakat yang datang
berobat ke balai pengobatan
dipuskesmas, biaya
pencetakan relatif mahal.
Ancaman Rendahnya kepedulian dan keinginan
untuk membaca isi dari kalender dan
slide powerpoint sehingga kalender
dan slide powerpoint dibuat
semenarik mungkin dilengkapi
dengan gambar-gambar yang
menarik dan dilengkapi dengan
keterangan yang mudah di pahami
dan di ingat, sehingga pesan dari
promosi kesehatan ini dapat
disampaikan dengan baik dan dapat
menjangkau kepada sasaran.
Kalender dapat disimpan
ditempt-tempat pelayanan
kesehatan, sehingga
mempermudah petugas
kesehtan untuk menjelaskan
kepada masyarakat yang
datang.
BAB III
8
RANCANGAN MEDIA
3.1. Tahap-Tahap Promosi
1. Perencanaan
a. Mengumpulkan bahan dan materi tentang hipertensi dan diet DASH pada
penderita hipertensi.
b. Perizinan dengan Kepala Puskesmas dan kader poswindu untuk melakukan
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.
c. Menentukan media promosi kesehatan, yaitu kalender dan penyuluhan (lisan
dan slide powerpoint)
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang penyakit hipertensi serta diet DASH pada penderita
hipertensi menggunakan media powerpoint
b. Tanya jawab
c. Menyerahkan media promkes berupa kalender duduk kepada puskesmas
khususnya diruang BP.
3. Evaluasi
a. Pengetahuan dan pemahaman tentang hipertensi, pencegahan hipertensi,
bahaya hipertensi bagi kesehatan dan diet DASH.
b. Jumlah media promosi (Kalender) diperbanyak agar dapat mempermudah
dalam memahami atau mengetahui tentang hipertensi, pencegahan, bahaya
hipertnsi bagi kesehatan serta diet DASH.
c. Penyuluhan tentang penyakit tidak menular perlu dilakukan secara rutin.
3.2. Isi Pesan
1. Pengertian hipertensi
Terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan tekanan darah
diastolik (bawah) 90 atau lebih.
2. Klasifikasi hipertensi menurut JNC 7
9
Sisitol
(mmHg)
Diastol
(mmHg)
Normal < 120 Dan <80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-90
Hipertensi stadium 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi stadium 2 160 Atau 100
3. Faktor penyebab terjadinya hipertensi
Umur
Stress
Merokok
Kegemukan
Kurang aktivitas fisik/ berolahraga
Konsumsi minuman keras
4. Diet pada penderita hipertensi
GOLONNGAN
BAHAN
MAKANAN
DIANJURKAN DI HINDARI / DI BATASI
Sumber
Karbohidrat
Beras, kentang, singkong,
terigu, tapioka, hunkwe,
gula. Semua bahan
makanan tersebut diolah
tanpa bahan pengembang
(natrium benzoat) ataupun
yang dikalengkan
Roti, biskuit, krakers, dan kue-
kue yang dimasak dengan
soda kue ataupun
pengembang. Batasi juga jenis
karbohidrat yang di awetkan
seperti spageti, bihun, mie
kuning, mie instan
Sumber Protein
Hewani
Daging dan ikan maksimal
100 gram sehari, telur
maksimal 1 butir sehari,
susu maksimal 200 gram
sehari.
Otak, ginjal, lidah, sarden,
keju, dan yang di awetkan
dengan garam dapur seperti :
daging asap, ham, bacon,
dendeng, abon, ikan asin, ikan
10
kaleng, kornet, ebi, udang
kering, telur asin, telur
pindang, dsb.
Sumber Protein
Nabati
Semua kacang-kacangan
dan hasilnya yang diolah
dan dimasak tanpa
diawetkan.
Keju, kacang tanah dan semua
kacang-kacangan dan hasilnya
yang diawetkan.
Sayur & Buah Semua sayuran dan buah
segar
Semua sayuran dan buah segar
yang awetkan seperti sayuran
dalam kaleng, asinan, acar,
dan sebagainya.
Lemak Minyak nabati (minyak
kanola, minyak zaitun,
minyak jagung, minyak
wijen, dsb)
Margarin dan mentega biasa,
minyak kelapa sawit
Minuman Air putih Kopi dan minuman bersoda.
3.3. Bentuk media Promosi
Untuk promosi kesehatan tentang hipertensi Dokter Muda memilih media
promosi kesehatan melalui penyuluhan (lisan dan slide powerpoint) dan kalender
duduk dengan alasan sebagai berikut :
1. Penyuluhan (Lisan) dan slide powerpoint
Keuntungan :
a. Informasi yang diberikan lebih efektif karena terjadi komunikasi dua arah
antara pemberi materi dengan peserta penyuluhan dan lebih komunikatif.
b. Materi yang disampaikan lebih lengkap.
c. Jika terdapat hal yang kurang dipahami oleh peserta penyuluhan dapat
langsung ditanyakan kepada pemberi materi.
Keterbatsan :
a. Apabila dalam penyampaian materi penyuluhan terlau banyak dan lama akan
menimbulkan kebosanan kepada peserta.
b. Jika dalam penyampaian materi kurang menarik, peserta penyuluhan akan
cepat bosan dan kurang memperhatikan pemateri sehingga tujuan penyuluhan
tidak tercapai secara optimal.
11
c. Materi perlu disampaikan kembali di lain waktu agar peserta dapat mengingat
materi penyuluhan yang sudah disampaikan.
d. Diperlukan tempat untuk melakukan penyuluhan.
2. Kalender duduk
Kalender yang digunakan tidak hanya menunjukkan penanggalan dalam satu
tahun tetapi juga memuat informasi tentang promosi kesehatan,.
Kelebihan :
a. Dapat dilihat dan mudah dijangkau setiap saat jika diperlukan oleh dokter atau
petugas kesehatan untuk menjelaskan tentang hipertensi
b. Dapat bertahan lama minimal 1 tahun
c. Lebih menarik dan ringkas
d. Dapat dipahami dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Keterbatasan :
a. Jika masa penanggalan sudah habis kemungkinan kalender tidak digunakan
lagi.
b. Fungsi kalender yaang diutamakan sehingga isi dari materi promkes tersebut
tidak diperhatikan
c. Relatif mahal jika diproduksi dalam jumlah yang besar
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
12
4.1. Kesimpulan
Bayak masyarakat yang tidak pernah memperdulikan untuk mengontrol
tekanan darah ke fasilitas kesehatan terdekat sehingga banyak sekali kita jumpai
penyakit yang diakibatkan karena tekanan darah yang tidak pernah terkontrol. Hal ini
harus menjadi koreksi bagi kita sebagai tenaga kesehatan. Untuk mencegah hal-hal
tersebut terjadi maka diperlukan dukungan dari keluarga dan pengetahuan serta
pemahanman tentang kesehatan dan tentang pentingnya untuk selalu mengontrol
tekanan darah terutama bagi masyarakat yang sudah terdiagnosis hipertensi.
4.2. Saran
1. Diperlukan kerjasama antara petugas kesehatan, keluarga dan pasien hipertensi
untuk lebih memperhatikan tekanan darah dan pola hidup sehat sehari-hari.
2. Perlu dilakukan kegiatan yang mendukung keinginan pasien untuk merubah pola
hidup dan pola pemikirannya bahwa jika tekanan darah sudah dalam batas normal
pada penderita hipertensi tidak perlu mengontrol tekanan darah lagi dan tidak
perlu meminum obat untuk hipertensi, hal tersebut yang sering membuat
meningkatnya angka prevalensi hipertensi dan penyakit-penyakit yang disebabkan
oleh hipertens seperti stroke, gagal jantung dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
13
Departemen Kesehatan RI, 2012. Masalah Hipertensi Di Indonesia. Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI, 2010. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,
Malloy et al, 2010. Effect of the DASH Diet on Pre- and Stage 1 Hypertensive Individuals in
a Free-Living Environment. Jurnal Nutrition and Metabolic Insights,Volume 3.
Maulana, H., 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan. Andi Offset, Yogyakarta.
Syahartini. 2000. Buku Panduan Startegi Promosi Kesehatan di Indonesia. Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta.
Tuminah Sulistyowati dan Rahajeng Ekowati, 2009. Prevalensi Hipertensi dan
Determinannya di Indonesia. Artikel Penelitian Kedokteran Indonesia, Volume: 59.
LAMPIRAN
14
15