program studi sistem informasi, stmik triguna dharma jl. a ... 11_2... · teori sistem sibernetik,...

9
METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI Yopi Hendro Syahputra Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A.H. Nasution No. 73 F-Medan E-mail: [email protected] Abstrak Artikel ini membahas metodologi penelitian teoritis dalam disiplin sistem informasi. Ruang lingkup dari disiplin yang muncul dari studi memiliki hubungan timbal balik yang, erat dengan disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu, tradisi penelitian dalam disiplin lain seperti Seringkali diadopsi dalam tradisi penelitian sistem informasi. Artikel ini juga membahas Polarisasi metode penelitian kuantitatif (pendekatan keras) dan kualitatif (pendekatan lunak) dalam informasi disiplin sistem yang ada. Dalam perspektif yang berbeda, disiplin sistem informasi merupakan perkawinan antara disiplin manajemen dan rekayasa serta memiliki hubungan yang erat dengan praktek di lapangan1. Posisi disiplin sistem informasi ini sejalan dengan definisi yang dikembangkan oleh Association for Computing Machinery (ACM), Asosiasi untuk Sistem Informasi (AIS) dan Asosiasi Profesional Teknologi Informasi (AITP). Sebagai sebuah disiplin, sistem informasi mepunyai dua bidang studi (Davis et al, 1997.): Akuisisi, penggunaan, dan sumber daya manajemen dan layanan teknologi informasi, dan pengembangan dan evolusi sistem infrastruktur dan teknologi untuk mendukung proses bisnis dalam organisasi. Kata Kunci: ruang lingkup kajian sistem informasi, metodologi penelitian, penelitian, pendekatan keras, penelitian kualitatif, pendekatan soft Abstract This article discusses the methodology of theoretical research in the discipline of information systems. The scope of the emerging disciplines of study have a reciprocal relationship, closely with other disciplines. Therefore, the tradition of research in other disciplines such as is often adopted in the tradition of information systems research. This article also discusses the polarization of quantitative research methods (hard approach) and qualitative (soft approach) in the disciplines of information systems. In a different perspective, the discipline of information systems is the marriage between the management and engineering disciplines as well as having a close relationship with the practice in lapangan1. Position the discipline of information systems is in line with the definition developed by the Association for Computing Machinery (ACM), Association for Information Systems (AIS) and the Association of Information Technology Professionals (AITP). As a discipline, information systems mepunyai two fields of study (Davis et al, 1997.): The acquisition, use and management of resources and information technology services, and the development and evolution of technology systems and infrastructure to support the business processes within the organization. Keywords : the scope of the study of information systems, research methodology, research, hard approach, the qualitative research approach to soft

Upload: truongkhuong

Post on 02-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI

Yopi Hendro SyahputraProgram Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma

Jl. A.H. Nasution No. 73 F-MedanE-mail: [email protected]

AbstrakArtikel ini membahas metodologi penelitian teoritis dalam disiplin sistem informasi. Ruang lingkupdari disiplin yang muncul dari studi memiliki hubungan timbal balik yang, erat dengan disiplin ilmulainnya. Oleh karena itu, tradisi penelitian dalam disiplin lain seperti Seringkali diadopsi dalamtradisi penelitian sistem informasi. Artikel ini juga membahas Polarisasi metode penelitiankuantitatif (pendekatan keras) dan kualitatif (pendekatan lunak) dalam informasi disiplin sistemyang ada. Dalam perspektif yang berbeda, disiplin sistem informasi merupakan perkawinan antaradisiplin manajemen dan rekayasa serta memiliki hubungan yang erat dengan praktek di lapangan1.Posisi disiplin sistem informasi ini sejalan dengan definisi yang dikembangkan oleh Association forComputing Machinery (ACM), Asosiasi untuk Sistem Informasi (AIS) dan Asosiasi ProfesionalTeknologi Informasi (AITP). Sebagai sebuah disiplin, sistem informasi mepunyai dua bidang studi(Davis et al, 1997.): Akuisisi, penggunaan, dan sumber daya manajemen dan layanan teknologiinformasi, dan pengembangan dan evolusi sistem infrastruktur dan teknologi untuk mendukungproses bisnis dalam organisasi.

Kata Kunci: ruang lingkup kajian sistem informasi, metodologi penelitian, penelitian, pendekatankeras, penelitian kualitatif, pendekatan soft

AbstractThis article discusses the methodology of theoretical research in the discipline of informationsystems. The scope of the emerging disciplines of study have a reciprocal relationship, closely withother disciplines. Therefore, the tradition of research in other disciplines such as is often adopted inthe tradition of information systems research. This article also discusses the polarization ofquantitative research methods (hard approach) and qualitative (soft approach) in the disciplines ofinformation systems. In a different perspective, the discipline of information systems is the marriagebetween the management and engineering disciplines as well as having a close relationship with thepractice in lapangan1. Position the discipline of information systems is in line with the definitiondeveloped by the Association for Computing Machinery (ACM), Association for InformationSystems (AIS) and the Association of Information Technology Professionals (AITP). As a discipline,information systems mepunyai two fields of study (Davis et al, 1997.): The acquisition, use andmanagement of resources and information technology services, and the development and evolutionof technology systems and infrastructure to support the business processes within the organization.

Keywords : the scope of the study of information systems, research methodology, research, hardapproach, the qualitative research approach to soft

Page 2: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision
Page 3: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

PENDAHULUAN

Sistem informasi adalah sebuah disiplinbaru yang belum sepenuhnya mapan, sepertidisiplin matematika atau ekonomi. Karenanya,sebelum membahas tentang metodologipenelitian sistem informasi, Pengetahuan danpemahaman tentang lingkup kajian bidangsistem informasi sangat diperlukan.Pengetahuan ini akan memberikan perspektifyang lebih luas dalam memandang hubunganantara disiplin sistem informasi dengan disiplinyang lain. Secara garis besar, lingkup penelitiansistem informasi meliputi pengembangan,penggunaan dan aplikasi sistem informasi olehindividu, Organisasi dan masyarakat(Baskerville & Myers, 2002). Domain yangsangat luas ini memungkinkan adanya diskursusantara disiplin ini dengan disiplin yang lain.

Pandangan Konvensional, Pada masaperkembangan awal sistem informasi duadekade yang lalu, pada ahli sistem informasimenganggap bahwa sistem informasi adalahdisiplin terapan yang didasarkan pada bidangilmu lain yang lebih fundamental danmerupakan disiplin acuan (Baskerville & Myers,2002). Keen (1980) menyatakan bahwa sisteminformasi adalah disiplin terapan yangdidasarkan pada disiplin acuan (referencediscipline). Karena disiplin acuan lebih matangdaripada system informasi, maka para penelitisistem informasi dapat terjamin, Sejak saat itu,para ahli di bidang sistem informasi banyakmendiskusikan disiplin ilmu yang menjadi acuansistem informasi. Pada awal perkembangannya,sistem informasi utamanya didasarkan padabidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer,teori sistem sibernetik, matematika, sainsmanajemen, dan teori keputusan perilaku(behavioural decision theory). Pada awalnya,pada ahli di bidang sistem informasimempunyai latar belakang pendidikan dalamdisiplin-disiplin ini. Sehingga, tidakmengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap

mendasari sistem informasi (Keen, 1980;Mendelson, Ariav, DeSanctis, & Moore, 1987).

Sejalan dengan perkembangan sisteminformasi, disiplin acuan system informasimenjadi semakin banyak. Culnan (1987)mengklasifikasikan disiplin acuan sisteminformasi ke dalam tiga kategori: Teorifundamental (fundamental theory). Yangtermasuk dalam kategori ini antara lain adalahilmu system, disiplin dasar (undelyingdisciplines). Termasuk dalam kategori ini diantaranya adalah ilmu politik, psikologi, dansosiologi, disiplin terapan yang terkait (relatedapplied discplines). Ilmu komputer, akuntansi,keuangan, manajemen, dan sains manajemenadalah contoh disiplin yang masuk dalamkategori ini. Gambar 1. Pandangankonvensional, system informasi sebagaikomponen terakhir dalam rantai makananintelektual. Sumber: Barkerville dan Myers(2002), menurut Baskerville dan Myers (2002),hanya sedikit ahli sistem informasi yangmempertanyakan kembali asumsi yangmenyatakan bahwa sistem informasididasarkan pada disiplin lain yang menjadiacuan dan lebih fundamental, dan sebaliknya,sistem informasi tidak mempunyai tradisipenelitian sendiri. Hal ini berarti, para penelitisistem informasi meminjam dan mempelajariteori, metode, Media Informatika, Vol. 2, No. 1,Juni 2004 71 dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapipara peneliti disiplin lain tidak meminjam danmempelajari metode, teori, dan contoh daripenelitian-penelitian berkualitas dalam bidangsistem informasi. Dengan demikian, alirpengetahuan dan informasi hanya satu arah(lihat Gambar 1). Baskerville dan Myers (2002)mengandaikan disiplin sistem informasi beradadalam komponen terakhir dalam rantaimakanan intelektual. Menurut mereka,pandangan konvesional ini sekarang sudahkedaluwarsa.

122

Page 4: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Yopi Hendro Syahputra : Metodologi Penelitian Sistem Informasi

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Kondisi Perkembangan dalam bidangpenelitian sistem informasi telahmenjadikannya mempunyai tradisi penelitiantersendiri Baskerville dan Myers (2002). Lee(1991) mendifinisikan lingkung kajian danperspektif dalam penelitian sistem informasilebih dari sekedar menguji sistem teknologi,atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya,tetapi penelitian dalam bidang ini jugamenginvestigasi fenomena yang muncul ketikakedua sistem berinteraksi. Hal inilah yangmembedakan pespektif penelitian dan lingkupkajian sistem informasi berbeda dengan disiplinlain. Davis (2000) mengidentifikasi lima bidangkajian yang berkembang dalam bidang sisteminformasi. Sejalan dengan perkembangannya,bidang sistem informasi juga mempunyaibanyak hal yang bisa digunakan oleh penelitidalam disiplin lain. Halini diperkuat oleh kenyataan bahwa kiniteknologi dan sistem informasi digunakanhampir pada semua sektor. Sistem informasipenting untuk sector swasta dan pemerintah,individu, organisasi, negara, dan organisasiantarnegara. Sistem informasi menyebar kebanyak bidang seperti pertanian, manufaktur,jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, danpemerintahan. Fenomena dimana teknologidan sistem informasi dengan cepat menjadibagian dari masyarakat menjadikan banyakdisiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologiini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwabanyak hal yang terjadi karena pengaruhteknologi informasi.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Sistem Informasi adalahMenyediakan informasi yang dipergunakandalam perencanaan, pengendalian,pengevaluasian serta dalam pengambilankeputusan. Pada dasarnya sistem informasimanajemen ialah berhubungan dengan laporandi masa datang. Lain dengan sitem informasiakuntansi yang lebih menekankan pada laporan

masa lalu. Contoh pengambilan keputusanseperti suatu perusahaan yang memperkirakankeadaan ekonomi di masa datang. Apabilakeadaan ekonomi makin memburuk makadampak masayarakat terhadap daya beli jugamenurun. Hal ini membuat manajerperusahaan harus berpikir bagaimanamengatur biaya-biaya produksi yang harusdikeluarkan. Apabila perusahaan menjualbarang maka harus dipikirkan berapa hargabarang yang dapat ditawarkan serta berapaharga perolehan yang harus diperkirakan.Sehingga peranan manajer disini sangat besardalam mengambil keputusan manajemen bagiperusahaan.

Sistem informasi yang baik adalahsistem informasi yang mampumenyeimbangkan biaya dan manfaat yang akandiperoleh artinya sistem informasi akanmenghemat biaya, meningkatkan pendapatanserta tak terukur yang muncul dari informasiyang sangat bermanfaat. Organisasi harusmenyadari apabila mereka cukup realistisdalam keinginan mereka, cermat dalammerancang dan menerapkan sistem informasiagar sesuai keinginan serta wajar dalammenentukan batas biaya dari titik manfaat yangakan diperoleh, maka sistem informasi yangdihasilkan akan memberikan keuntungan danuang.

Secara teoritis komputer bukanprasyarat mutlak bagi sebuah sistem informasi,namun dalam praktek sistem informasi yangbaik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuanpemrosesan komputer. Prinsip utamaperancangan sistem informasi adalah sisteminformasi harus dijalin secara teliti agar mampumelayani tugas utama. Tujuan sistem informasimanajemen adalah memenuhi kebutuhaninformasi umum semua manajer dalamperusahaan atau dalam subunit organisasionalperusahaan. Sistem informasi menyediakaninformasi bagi pemakai dalam bentuk laporandan output dari berbagai simulasi modelmatematika.

123

Page 5: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapanbermanfaat bagi :1. Menambah ilmu ilmu pengetahuan

tentang sistem informasi2. Sebagai sarana utnuk memajukan lembaga

pendidikan sistem informasi

METODOLOGI PENELITIAN

Sistem informasi secara umum metodepenelitian dalam bidang system informasi tidakberbeda dengan pada bidang yang lain. Yangmembedakan sebenarnya lebih pada tradisipenelitian yang dilakukan dan disepakati olehkomunitas sistem informasi dunia. Tradisi iniberperan dalam mengkontruksi sisteminformasi sebagai sebuah disiplin seperti telahdiuraikan dalam bagian sebelumnya. Dalamtradisi penelitian sistem informasi ditemukanbeberapa metode spesifik yang diadopsi daribidang keilmuan yang lain, seperti etnografiyang mulanya digunakan oleh para penelitiantropologi (Simonsen dan Kensing, 1997;Myers, 1999) dan penelitian tindakan (actionresearch) yang bermula dari bidang psikologi(Baskerville, 1999). Secara umum, metodologipenelitian ilmiah adalah sebuah sistematuranaturan dan prosedur-prosedur yangjelas, dimana suatu penelitian didasarkanpadanya (Frankfort-Nachmias & Nachmias,1996). Dalam pemilihan metodologi penelitian,selain mempertimbangkan metodologiterdahulu yang digunakan dalam penelitiansejenis, juga akan sangat dipengaruhi denganbatasan sumberdaya – yaitu waktu dan dana –yang dimiliki oleh peneliti. Kompromi diantaranya akan menghasilkan sesuatu antarayang ideal dan yang praktis.

Metodologi sangat penting dalamsebuah penelitian karena metodologi akandigunakan sebagai (Frankfort-Nachmias &Nachmias, 1996) Aturan komunikasi.

Metodologi merupakan alat komunikasi sesamapeneliti untuk berbagi pengalaman dalammelakukan penelitian. Ketika penelitimenuliskan metodologi yang digunakan secarajelas, dapat diakses oleh peneliti lain, makakemungkinan replikasi penelitian dan validasitemuan penelitian dapat dilakukan. Aturanpenalaran. Meskipun observasi empiris sangatfundamental dalam penelitian ilmiah, namunfakta, data, atau bukti yang ditemukan tidakbias “berbicara” dengan sendirinya. Karenanya,dalam hal ini, dibutuhkan logika untuk menarikinferensi yang reliabel berdasar fakta hasilobservasi. Metodologi Penelitian SistemInformasi: Sebuah Gambaran Umum Aturanintersubjektivitas. Karena kemungkinan adanyasubyektivitas terlibat dalam penelitian, makadengan metodologi yang jelas, validasi bisadilakukan oleh peneliti lain untuk menjaminobyektivitas empiris. Hal ini berarti adahubungan saling-tergantung antara obyektivitasdan validasi.

Kuantitatif versus Kualitatif

Metode penelitian dapatdikelompokkan dengan cara yang beragam,namun demikian pengelompokan yang palingsering digunakan adalah metode kuantitatif danmetode kualitatif. Secara umum, metodekuantitatif yang berasal dari ilmu-ilmu alamdikembangkan untuk mempelajari fenomenaalam. Contoh metode kuantitatif yang sekarangditerima luas dalam ilmu-ilmu sosial adalahmetode survei, eksperimen laboratorium,metode formal (seperti ekonometri) danmetode numerik seperti pemodelanmatematis. Pendekatan kuantitatif digunakanhampir pada semua penelitian dalam bidangsistem informasi pada tahap awalperkembangannya. Pendekatan kuantitatifdidasari asumsi bahwa dunia luar terdiri daristruktur yang dapat disentuh yang tidak tidaktergantung kepada kognisi manusia. Sebaliknya,metode kualitatif awalnya dikembangkan

124

Page 6: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Yopi Hendro Syahputra : Metodologi Penelitian Sistem Informasi

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

dalam bidang ilmu ilmusosial untukmempelajari fenomena sosial dan budaya.Contoh metode kualitatif adalah penelitiantindakan (action research), studi kasus, danetnografi. Sumber data kualitatif antara lainadalah observasi, wawancara, kuesioner,dokumen, dan pengalaman peneliti.Pendekatan kualitatif (soft approach) dalampenelitian sistem informasi sangat berbedadengan pendekatan kuantitaif. Pendekatan inibaru sekitar tahun 1998 diakui secara ”resmi”sejajar oleh komunitas sistem informasi(Avison, Lau, Myers, & Nielsen, 1999). Premisutama pendekatan ini adalah bahwa penelitimencoba memahami secara mendalamfenomena yang diteliti dalam setting yangalami. Karenanya pendekatan ini juga dapatdikategorikan sebagai pendekatanfenomenologi. Pendekatan fenomenologimemfokuskan untuk memperoleh jawaban ataspertanyaan “mengapa?” dan ”bagaimana?”.Metode yang digunakan dalam pendekatan iniadalah studi kasus (case study).

Beberapa karakteristik pendekatankualitatif adalah: Kejadian dilihat dari perspektifsubyek, Penggambaran kejadian dilakukandengan detil dan informasi kontektual menjadisangat penting, Kejadian dipahami dalamkonteks di mana terjadi, Fokus diarahkan padaproses, sehingga kehidupan sosial dilihatsebagai serangkaian kejadian yang salingterkait, Proses penelitian fleksible dan relatiftidak terstruktur, Teori dan konsep yangdigunakan dalam penelitian yang menggunakanpendekatan ini dapat: diformulasikan lebihdahulu (a priori) dan diuji; diformulasikan dandigunakan sebagai kerangka penjelasan; MediaInformatika, Vol. 2, No. 1, Juni 2004 77,diformulasikan dan diadopsi sebagai bagianproses; dan hasil dari penelitian itu sendiri(grounded theory).

Dalam literatur, metode penelitian jugadikelompokkan dengan criteria yang berbeda.Metode penelitian dapat dikelompokkan kedalam metode obyektif dan subyektif. Dari sisi

penekanan, penelitian dapat dilakukan denganpenekanan pada penemuan hukum-hukum(nomothetic) dan sebaliknya ditekankan padakeunikan situasi tertentu yang diteliti(idiographic). Dari sudut pandang posisi penelititerharap obyek penelitian, penelitian dapatdilakukan dengan mengasumsikan penelitisebagai outsider (etic) dan peneliti sebagaiinsider (emic). Pengelompokan dengan kriterialain memunculkan dikotomipositivistinterpretivist, exploratory-confirmatory, induction-deduction, field-laboratory, dan relevance-rigour (Fitzgerald &Howcroft, 1998). Diskusi masih terus berjalanterkait dengan dikotomi metode-metodepenelitian ini. Kedua kelompok metode iniberbeda dalam berbagai hal, baik pada tingkatontologis, epistemologis, dan aksiologis.Ontologi membahas tentang apa yang ingindiketahui. Epistemologi akan menjawabtentang bagaimana pengetahuan tersebutdapat didapat, sedang aksiologi terkait dengannilai atau manfaat yang bisa didapatkan daripengetahuan tersebut. Ontologi sering disebutsebagai teori tentang ”ada”, epistemologisebagai teori tentang pengetahuan, danaksiologi sebagai teori tentang nilai. Secarasingkat ketiga tingkat tersebut dapatdirumuskan dalam ketiga pertanyaan berikut(Suriasumantri, 1992): Ontologi: apakah yangingin kita ketahui?, Epistemologi: bagaimanacara kita memperoleh pengetahuan?, Aksiologi:apa nilai pengetahuan tersebut bagi kita?Masing-masing pendekatan dengan basisfilosofis yang berbeda-beda juga mempunyaikelebihan dan kekurangannya.

Basis filosofis yang berbeda inimenyebabkan penggunaan metode yangberbeda dalam operasionalisasinya (e.g.Fiztgerald & Howcroft, 1998; Nunamaker,Chien, & Purdin, 1990; Walsham, 1995).Pendekatan pertama yang bersifat kuantitifsering juga disebut dengan hard approach,sedang yang kedua disebut dengan softapproach. Perbedaan kedua pendekatan ini

125

Page 7: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

dirangkum dalam Tabel 2. Tabel 2. Perbedaanpendekatan penelitian soft dan hard Softapproach Hard approach.

Tingkat ontologism RelativistKepercayaan bahwa banyak realitas yangmaujud sebagai konstruksi subyektif pikiranmanusia. Istilah-istilah yang disebarluaskandalam masyarakat mengarahkan bagaimanarealitas dipersepsikan dan hal ini akan berbedaantar budaya yang berbeda. RealistKepercayaan bahwa dunia terdiri dari strukturyang hard, kasat mata (tangible) yang maujudbebas dari penilaian individual.

Tingkat epistemologis Interpretivist.Tidak terdapat kebenaran yang universal.Pemahaman dan penginterpretasiandidasarkan pada kerangka pikir yang dimilikipeneliti. Netralitas adalah sesuatu yang tidakmungkin. Realisme dalam konteks penelitiansangat penting. Positivist Kepercayaan bahwadunia terdiri hokum kausalitas yang pasti.Kompleksitas masalah dapat didekati denganreduksionisme. Menekankan kepadaobyektivitas, pengukuran, dan perulangan.

Tingkat metodologis QualitativeMenentukan hal apa yang ada dan bukanberapa jumlahnya. Sangat deskriptif. Kurangterstruktur dan lebih responsive terhadapsituasi penelitian. Quantitative Penggunaanteknik statistik untuk mengidentifikasi fakta danhubungan kausalitas. Sampel berukuran besardan lebih representatif. Temuan penelitiandapat digeneralisasi kepada populasi yang lebihluas dengan batasan kesalahan tertentu.Exploratory Menekankan kepada penemuanpola pada data penelitian danmenjelaskan/memahami pola tersebut.Mendasarkan pada landasan deskriptif. Dapatmengarah kepada perumusan hipotesis.Confirmatory Menekankan kepada pengujianhipotesis dan verifikasi teori. Cenderungmenggunakan metode positif dan kuantitatif.Induction Dimulai dengan kasus spesifik yangkemudian digunakan dalam generalisasi dengantingkat propabilitas tertentu. Bukti baru

memungkinkan konklusi direvisi. Deductionmenggunakan temuan-temuan umum untukmelihat kasus-kasus spesifik. Sebuah argumentadalah valid jika tidak mungkin konklusi tidakmungkin salah jika premisnya bernilai benar.Berhubungan dengan verifikasi/falsivikasi teoridan pengujian hipotesis. Field Menekankanpada realisme konteks pada situasi yang alami,tetapi presisi dalam kontrol variable danpengukuran prilaku tidak dapat dilakukan.Laboratory Pengukuran dan kontrol variabelyang tepat, tetapi tetap memperhatikan sifatalami situasi penelitian, karena intensitas danvariasi dunianyata tidak mungkin dibuat.Idiographic Perspektif yang individual-centeredkonteks yang alami dan metode kualitatif untukmengetahui pengalaman unik subyekpenelitian. Nomothetic Perspektif yang group-centered menggunakan lingkungan yangterkendali dan metode kuantitatif untukmembuat hukum yang berlaku umum.

Tingkat aksiologis Relevance Lebihmenekankan kepada validitas rumusan masalahdan relevansinya ke dalam dunia praktis,daripada memfokuskan kepada metode yangsetepat-tepatnya (rigorous) dalam penelitian.Rigour Penelitian dicirikan oleh pengujianhipotesis secara deduktif sesuasi denganparadigm positivis dengan menekankan kepadavaliditas internal melalui kontrol eksperimenyang ketat dan teknik kuantitatif. Sumber:Fitzgerald & Howcroft (1998) Pada Tabel 2 jelasterlihat bahwa setiap pendekatan mempunyaikelebihan dan kekurangannya masing-masing.Pendekatan kuantatif mengasumsikan adanyapenomena dimana faktor-faktor yang terlibat didalamnya mempunyai hubungan yang pasti,dapat diobservasi, dan dapat dipelajarimenggunakan metode yang terstruktur(Orlikowski & Baroudi, 1991). Metode kuantitifakan memudahkan penelitian untuk fokus padatopik yang spesifik (Marble, 2000). Namunmetode ini tidak bisa menangkap fenomenadinamis yang terjadi. Di sinilah pendekatankualitatif diperlukan. Karenanya, meskipun

127

126

Page 8: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Yopi Hendro Syahputra : Metodologi Penelitian Sistem Informasi

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

banyak peneliti menggunakan salah satumetode ini dalam melakukan penelitian,beberapa peneliti menganjurkan penggunaantriangulasi (triangulation) denganmenggabungkan kedua metode ini sekaligus.

Diskusi tentang penggunaan keduapendekatan penelitian ini tetap berlanjut dalambanyak literatur. Kecenderungan terakhirmengindikasikan bahwa kedua metode ini tidakseharusnya dilihat sebagai dua yang yangbertolak belakang, melainkan bisa salingmelengkapi (e.g. Fitzgerald & Howcroft, 1998;Tashakkori & Teddlie, 1998). Setiap metodeatau gabungan keduanya akan tepat digunakandalam situasi dan maksud penelitian yangberbeda. Di Indonesia, meskipun belum adastudi khusus tentang penggunaan keduapendekatan ini, namun dalam beberapa jurnalilmiah terkait dengan studi teknologi informasidan sistem informasi sangat jelaskecenderungan bahwa metode kuantitatif lebihbanyak digunakan daripada metode kualitatif.

Konstruktivis Pendekatan konstruktivismerupakan pendekatan yang belum banyakdikaji dalam literatur sistem informasi. Secaraumum penelitian dengan pendekatan ini akanmenghasilkan sebuah konstruk, model,metode, atau operasionalisasi ketiganya kedalam sebuah contoh (March & Smith, 1995).Pendekatan ini juga tidak sepenuhnya berbedadengan kedua pendekatan yang telah dibahassebelumnya karena terdapat irisan antarametode ini dengan kedua metode yang telahdiuraikan di atas. Penelitian teoritis yangmenghasilkan model konseptual danpengembangan software dalam dimasukkandalam penelitian dengan pendekatankonstruktivis. Namun demikian, pendekatankonstruktivis lebih dari sekedar menghasilkanmodel atau software. Proses pengujianimplementasi sebuah software atau sisteminformasi dalam konteks organisasi ataupengguna merupakan bagian integral daripenedekatan dilakukan. Sebagai contoh, ketikasebuah aplikasi sistem pendukung keputusan

telah maka efektivitas aplikasi ini harus jugadiuji, termasuk terkait dengan tingkatpenerimaan pengguna dan manfaat nyata yangdirasakan oleh pengguna.

DISKURSUS PENELITIAN SISTEM INFORMASI

Teknologi yang digunakan dalampembangunan sistem informasi adalahteknologi aplikasi berbasis web, yangmembentuk sebuah program yang dapatberdiri sendiri dan dapat dijalankan dalamlingkungan Internet.

Dalam proses pengaplikasiannya sistemini membutuhkan beberapa komponen, apabilasemua komponen pendukung aplikasi rancangbangun sistem informasi administrasipenerimaan mahasiswa baru terpasang(installed) dalam computer, sepertiMacromedia Dremweaver 8, Adobe Photoshop7.0, dan AppServ 2.5.8, serta browser yangmendukung yaitu Mozilla Firefox, InternetExplore ataupun Opera.

SIMPULAN

Simpulan, secara umum terdapat duametode penelitian dalam bidang systeminformasi, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Keduametode ini seharusnya dapat digunakanbersama-sama untuk saling menguatkan.

PUSTAKA

Avison, D. E., dan Myers, M. D. Information Systems andAnthropology: An Anthropological Perspectiveson IT and Organizational Culture. InformationTechnology & People.

Avison, D. E., Lau, F., Myers, M. D., dan Nielsen, P. A.(1999). Action Research. Communication of theACM, 42(1), 94-97.

129

Page 9: Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A ... 11_2... · teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Bakos, J. Y., dan Kemerer, C. F. . RecentApplication of Economic Theory inInformation Technology Research.Decision Support Systems.

Baskerville, R. L. Investigating InformationSystems with Action Research.Communication of the AIS.

Baskerville, R. L., dan Myers, M. D. InformationSystems as A Reference Discipline. MISQuarterly.

Davis, G. Information Systems ConceptualFoundations: Looking Backward andForward. Dalam R. Baskerville, J. Stage& J. DeGross (Eds.), Organizational andSocial Perspectives on InformationTechnology .

Boston: Kluwer, Davis, G. B., Gorgone, J. T.,Couger, J. D., Feinstein, D. L. ModelCurriculum and Guidelines forUndergraduate Degree Programs inInformation Systems. Association forComputing Machinery, Association forInformation Systems, Association ofInformation Technology Professionals.

Fiztgerald, B., dan Howcroft, D. TowardDissolution of the IS Research Debate:

130