program studi manajemen pendidikan jurusan...

109
PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU (BOMM) TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (DI SMK AL-HIDAYAH LESTARI LEBAK BULUS) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Oleh TSULIS RAHMAWATI 105018200699 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: dinhhanh

Post on 13-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU

(BOMM)

TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (DI SMK AL-HIDAYAH LESTARI LEBAK BULUS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Oleh

TSULIS RAHMAWATI

105018200699

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU

(BOMM)

TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (DI SMK AL-HIDAYAH LESTARI LEBAK BULUS)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh :

TSULIS RAHMAWATI

105018200699

Di bawah Bimbingan :

Pembimbing I : Pembimbing II :

Drs. Mudjahid. Ak., M.Sc Abdul Rozak, M.Si

NIP. 19470714 196510 1 001 NIP. 19690908 199603 1 004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/2010 M

i

Page 3: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

UJI REFERENSI

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Terhadap

Peningkatan Mutu Pembelajaran Di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus”,

yang disusun oleh Tsulis Rahmawati, NIM. 105018200699, Program Studi

Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh

Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 16 Februari 2010.

Jakarta, 16 Februari 2010

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Mudjahid. Ak., M.Sc Abdul Rozak, M.Si

NIP. 19470714 196510 1 001 NIP. 19690908 199603 1 004

ii

Page 4: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

ABSTRAK

Tsulis Rahmawati. 105018200699. Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak-Bulus. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam. Program Studi Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2010.

Penelitian dilakukan di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak-Bulus tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru yang berjumlah 25 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala Likert untuk para guru dengan 2 alternatif jawaban dan wawancara kepada Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan dan tim panitia BOMM.

BOMM merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran. Pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran dapat diukur dari kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan sekolah. Pelaksanaan program BOMM tersebut yaitu terdiri dari program wajib dan program pilihan. Sedangkan mutu pembelajaran adalah gambaran mengenai tingkat kualitas secara keseluruhan dari barang/jasa yang dihasilkan oleh sekolah.

Pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak-Bulus dilakukan dengan berbagai macam cara. Mulai dari program, pelaksanaan, pembelian bahan habis pakai dan manfaat dari BOMM. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran dikategorikan kurang baik. Hal ini ditunjukan oleh kemampuan sekolah dalam melaksanakannya untuk kegiatan pembelajaran dengan skor rata-rata 52,58% (kategori kurang baik).

Mengarah dari hasil penelitian, penulis memberikan saran bagi sekolah agar meningkatkan pengelolaan serta pelaksanaan dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan.

Kata kunci : BOMM, Mutu Pembelajaran

iii

Page 5: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tsulis Rahmawati

NIM : 105018200699

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Februari 2010

Penulis

Tsulis Rahmawati

iv

Page 6: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

KATA PENGANTAR

Tak ada yang patut penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang tak

terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan taufik

serta hidayah, sehingga tanpa terasa penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)

Terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran Di SMK Al-Hidayah Lestari

Lebak-Bulus”, yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar

kesarjanaan (S1) pada jurusan kependidikan Islam dan fakultas ilmu tarbiyah dan

keguruan.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah menuntun umatnya

dahulu dari jaman yang penuh dengan kesesatan ke jaman yang terang benderang

menuju keselamatan dunia dan akhirat.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak hambatan yang

dilalui baik teknis maupun teori, namun berkat doa dan rasa tanggung jawab demi

terselenggaranya tugas dan pengabdian, alhamdulillah semuanya sedikit demi

sedikit dapat teratasi.

Selesainya skripsi ini, tentunya tidak luput dari bantuan pihak-pihak yang

telah banyak membantu baik secara moril maupun materil yang tidak mampu

penulis lupakan jasa-jasanya karena pengorbanan mereka semua, maka ingin

rasanya penulis mencurahkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phill, Ketua jurusan Kependidikan Islam yang

telah yang telah mendidik dan memberikan berbagai ilmu pengetahuan.

3. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua program studi Manajemen Pendidikan

yang telah yang telah mendidik dan memberikan berbagai ilmu pengetahuan.

v

Page 7: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

4. Drs. Mudjahid. Ak., M. Sc, Dosen pembimbing I dalam penyusunan skripsi

yang telah penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,

pengarahan serta motivasi.

5. Abd. Rozak, M. Si, Dosen pembimbing II sekaligus penasehat akademik yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi dalam penyusunan

skripsi yang telah penuh perhatian dan kesabaran menempuh pendidikan di

UIN Syarif Hidayatullah.

6. Dosen dan staf KI-MP, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah.

7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala SMK Al-

Hidayah Lestari Lebak Bulus, Wakil Kepala Kurikulum dan Kesiswaan, yang

telah memperkenankan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Seluruh guru SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus yang telah bersedia

dengan sepenuh hati menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Syarifudin dan seluruh staf SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus, yang telah

membantu dengan penuh kesabaran dalam memberikan data-data sekolah

yang diperlukan untuk penelitian ini.

10. Keluargaku terutama untuk kedua orang tuaku ayahanda Pirmo dan ibunda

Siti Hayinatun yang telah memberikan doa restunya serta memenuhi segala

kebutuhan yang penulis perlukan hingga menyelesaikan kuliah ini. Untuk

kakakku, adikku dan keponkanku Nur Siyami Jamil, S. Pd.I, Iswatun Hasanah

S. Pd.I, Priyo Utomo, Dewi Ratih dan Nadhif Fuadi terimakasih untuk

motivasi dan pengertiannya.

11. Sahabat-sahabatku tersayang Dwi Hartanti, Nurhayati, Solhah, Ivon, Dewi,

Kartini, Hikmah, Nita, Ainul, dan Eti. terima kasih atas support dan

bantuannya. Tak lupa teman-teman seperjuangan di Manajemen Pendidikan

angkatan 2005 khususnya kelas “A”. Semoga Allah menguatkan silaturrahim

kita. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan moral

maupun spiritual yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

vi

Page 8: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan, karena ini semua disebabkan keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan

kemampuan penulis. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 16 Februari 2010

Penulis

vii

Page 9: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS ....................................... ....... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... .... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Masalah Penelitian ..................................................................... 6

1. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

2. Pembatasan Masalah ............................................................. 6

3. Perumusan Masalah .............................................................. 6

C. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori ............................................................................... 8

1. Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) ............... 8

a. Pengertian ........................................................................ 8

b. Tujuan BOMM ................................................................ 16

c. Kriteria Sekolah Penerima BOMM ................................. 17

viii

Page 10: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

d. Program BOMM ............................................................. 18

e. Pelaksanaan BOMM ....................................................... 19

2. Mutu Pembelajaran .............................................................. 21

a. Pengertian Mutu Pembelajaran ....................................... 21

b. Dimensi Mutu ................................................................. 22

c. Komponen-Komponen Pembelajaran ............................. 23

d. Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran ......... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ....................................................................... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 28

C. Metode Penelitian ....................................................................... 28

D. Sumber Data.................................................................. .............. 29

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 29

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus ......... 34

B. Deskripsi Data ............................................................................ 43

C. Interpretasi Data ......................................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 65

B. Saran ........................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ..... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... .......... 69

ix

Page 11: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

DAFTAR TABEL

1. Kisi-kisi angket ................................................................................................ 30

2. Tafsiran persentase ........................................................................................... 32

3. Interpretasi nilai ............................................................................................... 33

4. Data tenaga pendidik ........................................................................................ 37

5. Data keadaan siswa .......................................................................................... 37

6. Data staf dan karyawan .................................................................................... 38

7. Pengembangan kreativitas siswa ...................................................................... 43

8. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler ............................................................. 43

9. Meningkatkan wawasan guru melalui pelatihan pendidikan ........................... 44

10. Meningkatkan wawasan guru melalui study tour............................................. 44

11. Pendayagunaan laboratorium ........................................................................... 45

12. Peningkatan sistem administrasi sekolah ......................................................... 45

13. Pengadaan sumber belajar ................................................................................ 46

14. Pengadaan peralatan ......................................................................................... 46

15. Membentuk panitian pengelolaan BOMM....................................................... 47

16. Komite sekolah ikut berperan dalam pelaksanaan program BOMM ............... 47

17. Mengetahui program-program dari dana BOMM ............................................ 48

18. Program BOMM mengutamakan kualitas ....................................................... 48

19. Program kerja sekolah ...................................................................................... 49

20. BOMM dikelola oleh bendahara ...................................................................... 49

21. Bendahara rutin mengelola dana BOMM ........................................................ 49

22. Pengelolaan dana BOMM sesuai prosedur ...................................................... 50

x

Page 12: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

23. Pembukuan dana BOMM pada buku kas umum sekolah ................................ 50

24. Pengelolaan dana BOMM berdasarkan prinsip-prinsip ................................... 51

25. Menyusun laporan pelaksanaan program dana BOMM................................... 51

26. Laporan pelaksanaan program dana BOMM per semester .............................. 52

27. Pelaporan dana BOMM untuk mengetahui persyaratan oleh pemerintah ....... 52

28. Pelaporan dana BOMM untuk tidak terjadi kesalah pahaman ......................... 53

29. BOMM dipergunakan untuk pengadaan buku-buku ........................................ 53

30. BOMM dipergunakan untuk pengadaan alat-alat tulis di sekolah ................... 54

31. BOMM dipergunakan untuk pengadaan bahan pratikum ................................ 54

32. BOMM membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar .......................... 55

33. BOMM membuat beban sekolah lebih ringan ................................................. 55

34. BOMM membantu pembiayaan manajemen mutu sekolah ............................. 56

35. BOMM dipergunakan untuk meningkatkan inovasi metode pembelajaran ..... 56

36. BOMM dipergunakan untuk penyediaan media pembelajaran ........................ 57

37. Perhitungan nilai rata-rata ................................................................................ 60

xi

Page 13: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peruntukan dana rencana anggaran belanja bantuan BOMM ........................... 69

2. Data sarana dan prasarana ................................................................................. 72

3. Data peralatan .................................................................................................... 74

4. Data keadaan guru ............................................................................................. 75

5. Data keadaan staf ............................................................................................... 78

6. Struktur organisasi ............................................................................................. 79

7. Angket ............................................................................................................... 80

8. Skor butir pertanyaan ......................................................................................... 83

9. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah ........................................................ 84

10. Hasil Wawancara dengan Waka Kesiswaan ................................................... 88

11. Hasil Wawancara dengan tim BOMM ............................................................ 92

. 12. Hasil Wawancara dengan bendahara sekolah .................................................. 94

13. Hasil Wawancara dengan wali kelas ................................................................ 96

xii

Page 14: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi suatu bangsa untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan bangsa.

Peningkatan mutu pendidikan menuntut kerja keras berbagai pihak, mulai dari

tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat dan pemerintah

untuk mencapai tujuan sumber daya manusia yang berkualitas.1

Gagasan pembiayaan memiliki manfaat ekonomi dan sosial jangka panjang

bagi individu, masyarakat luas maupun bagi negara. Hal ini senada dengan

fungsi pendidikan yang tertuang dalam undang-undang Sisdiknas No. 20

tahun 2003, yang menyatakan bahwa:

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2

1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-5, h. 33. 2 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II Pasal 3 h. 5-6.

Page 15: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

2

Dalam rangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai

kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju, demikian halnya bagi

masyarakat indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas.

”Pembaharuan-pembaharuan dunia pendidikan terus dilakukan secara sistematik. Dalam pembaruan sistem pendidikan langkah-langkah dijalankan, meliputi: pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia, pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi, akreditasi dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan, peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana belajar yang mendidik, pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan, penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata, pelaksanaan wajib belajar, pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan, pemberdayaan peran masyarakat, pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat, pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional”.3

Pendidikan dapat diartikan secara luas dan merupakan suatu proses pembelajaran yag dapat dilakukan di mana saja. Dalam peningkatan kualitas manusia indonesia, pemerintah tidak merupakan suatu sistem yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat. Hubungan pemerintah, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan.4

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang bermutu sangat

menentukan kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan merupakan

salah satu cara utama pengembangan sumber daya manusia sebagai penentu

pertumbuhan ekonomi. Dengan pendidikan yang bermutu, setiap lulusan

diasumsikan bukan saja memiliki akses untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi

juga dapat menciptakan suatu usaha sendiri.

Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap mutu dan

kesesuaian pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Biaya

pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran

karakteristik keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan

3 Gema Widyakarya No. 05 / Th. XIV / 2009, h. 2. 4 Nanang Fatah, Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), cet ke-2, h. 77.

Page 16: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

3

sekolah dan hasil sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya

satuan per siswa.

Masalah anggaran pendidikan ini akan menyangkut besarnya anggaran dan

alokasi anggaran.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Bab XIII Pasal 46 (1) menyebutkan bahwa “pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat”.5

Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung

menunjang efektifitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan. Pembiayaan

sangat menentukan ketercapaian tujuan pendidikan di sekolah, yang

memerlukan sejumlah investasi dari anggaran pemerintah dan dana

masyarakat. Kegiatan manajemen keuangan yang mengatur penerimaan,

pengalokasian dan pertanggungjawaban keungan untuk menunjang

pelaksanaan program pengajaran.6

Banyak sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri memungut biaya

tinggi dengan alasan agar meningkatkan mutu pembelajaran. Pemerintah

melalui Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) sejak tahun 2005

sampai dengan 2009 telah menjalankan program BOMM guna membantu

masalah pembiayaan pendidikan dengan bantuan pembiayaan. Diantara biaya-

biaya pendidikan yang diluncurkan: untuk sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama adalah BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sedangkan

untuk kalangan sekolah menengah atas adalah BOMM (Bantuan Operasional

Manajemen Mutu). Tujuan adanya BOMM untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik dan atau bahan

ajar/modul/alat bantu pembelajaran.7

5 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XIII Pasal 46 ayat (1), h. 23-24. 6 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-7, h. 171. 7 Panduan Pelaksanaan BOMM tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. ii.

Page 17: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

4

Pembelajaran yang bermutu merupakan urat nadi pendidikan. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran dan kualitas guru merupakan

dua entitas yang seharusnya diperhatikan secara serius oleh para pengelola

pendidikan agar harapan semua elemen pendidikan menjadi kenyataan. Untuk

itu guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk kreatif, mandiri dan

professional.

Melalui program BOMM pemerintah pusat memberikan bantuan dana

“blockgrant” kepada sekolah, baik negeri maupun swasta. Sekolah dapat

menggunakan dana tersebut untuk keperluan operasional sekolah, khususnya

biaya operasional non personil sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam

buku petunjuk pelaksanaan program.

BOMM diberikan langsung kepada sekolah untuk digunakan sesuai

dengan kebutuhan masing-masing sekolah dalam melaksanakan program-

program pendidikan. BOMM dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran

meskipun belum maksimal.

SMK Al-Hidayah Lestari, merupakan salah satu lembaga pendidikan

swasta penerima BOMM yang berada di bawah binaan Yayasan Pendidikan

Islam Al-Hidayah dan beralokasi di Lebak Bulus Jakarta-Selatan. Sekolah ini

berdiri sejak tahun 1993 dan memiliki visi mewujudkan SMK Al-Hidayah

Lestari sebagai sekolah yang mandiri dan profesional dalam menciptakan

sumber daya manusia yang islami, religius dan berwawasan sesuai tuntutan

dunia usaha..8

Salah satu upaya pencapaian visi dan misi tersebut adalah dengan cara

mengoptimalkan potensi yang dimiliki guru, karena dalam proses

pembelajaran guru adalah subyek utama dari tersampaikannya nilai-nilai

keilmuan bagi seorang murid.

Untuk itu guru di SMK Al-Hidayah Lestari dituntut dapat memenuhi

pembelajaran yang berkualitas, antara lain dengan kerja sama yang baik.

Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat mencapai mutu pembelajaran 8 Data Dokumentasi SMK Al-Hidayah Lestari berupa profil sekolah tahun 2009.

Page 18: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

5

yang baik juga. Sekolah juga harus mampu memenuhi kebutuhan yang

diperlukan peserta didik seperti alat praktek untuk tiap jurusan.

BOMM sebagai biaya operasional manajemen pembelajaran diberikan

untuk sekolah sebagai upaya melengkapi kebutuhan praktek peserta didik

meskipun belum maksimal. Dengan itu siswa diharapkan akan kreatif dan

termotivasi untuk rajin dalam pembelajaran. Begitu juga guru diberikan tugas

membuat perencanaan sebelum mengajar untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

Pada kenyataannya BOMM sebagai jenis bantuan untuk meningkatkan

kualitas proses pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik pembelajaran.

BOMM diperlukan sekolah untuk pemenuhan prasarana belajar yang

diperlukan dapat memenuhi sarana standar pembelajaran siswa.

Secara garis besar siswa dapat menikmati belajar yang efektif apabila

lengkapnya pengadaan bahan praktik yang disediakan. Dengan itu sekolah

mengoptimalkan sarana dan prasarana sekaligus perbaikan dan pemeliharaan

sarana atau peralatan yang sudah ada sehingga dapat memenuhi kekurangan

yang telah ada pada pembelajaran.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk

mengambil judul karya ilmiah mengenai “PENGARUH BANTUAN

OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU (BOMM) TERHADAP

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK AL-HIDAYAH

LESTARI LEBAK BULUS”

Page 19: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

6

B. Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan

masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pengelolaan BOMM di SMK Al–Hidayah Lestari.

b. Kecukupan dana BOMM untuk membiayai operasional sekolah di SMK

Al–Hidayah Lestari.

c. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah dalam upaya peningkatan

mutu pembelajaran di SMK Al–Hidayah Lestari.

d. Faktor-faktor yang menghambat upaya peningkatan mutu pembelajaran di

SMK Al–Hidayah Lestari.

e. Pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al-

Hidayah Lestari.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, dapat diteliti dalam waktu

yang bersamaan maka penulis membatasi masalah pada seberapa jauh

pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al–

Hidayah Lestari.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

dijabarkan, maka masalah yang akan dijadikan dasar dari penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana Pengelolaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu di

SMK Al-Hidayah Lestari.

b. Apakah Bantuan Operasional Manajemen Mutu berpengaruh terhadap

peningkatan mutu pembelajaran.

Page 20: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

7

C. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang

menggambarkan tentang peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al-Hidayah

Lestari dengan memanfaatkan Bantuan Operasional Manajemen Mutu, mulai

dari tahap perencanaan serta pengelolaan Bantuan Operasional Manajemen

Mutu untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Manfaat penelitian sebagai

bahan masukan dan renungan untuk pihak-pihak terkait yang berhubungan

dengan dunia pendidikan (DIKNAS / DEPAG) dan sebagai bahan masukan

untuk pihak sekolah, untuk transparan dalam pengelolaan Bantuan

Operasional Manajemen Mutu.

Page 21: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

8

BAB II

KAJIAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR

A. KAJIAN TEORI 1. BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU (BOMM)

a. Pengertian

Untuk mengetahui pengertian BOMM, terlebih dahulu dijelaskan

tentang pengertian manajemen dan mutu (kualitas) di sekolah. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Manajemen adalah penggunaan sumber

daya secara efektif untuk mencapai sasaran”.1

Pengertian manajemen menurut Ngalim Purwanto, adalah: “proses

untuk menyelenggarakan dan mengawasi suatu tujuan tertentu”.2

Selanjutnya menurut Arifin Abdurachman seperti yang dikutip Ngalim

Purwanto bahwa: “manajemen adalah kegiatan-kegiatan untuk mencapai

sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan dengan

menggunakan orang-orang pelaksana”.3

Pendapat Arifin Abdurrachman tersebut sesuai dengan pendapat Terry

(1977:4) yang mengemukakan bahwa:

“Management is a district procces consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources.

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-2, h. 708. 2 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-15, h. 6. 3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…, h. 7.

Page 22: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

9

Yang artinya manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang-orang dan sumber daya lainnya”.4

Sejalan dengan definisi di atas, Stoner menyatakan bahwa manajemen

adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan usaha-usaha anggota organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan”.5

Selanjutnya George R. Terry: “Princciples of Management”. seperti

yang dikutip oleh Moekijat memberikan pengertian mengenai manajemen

sebagai: “pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

melalui usaha-usaha orang-orang lain”.6

Menurut The Liang Gie, manajemen didefinisikan sebagai berikut:

“segenap perbuatan menggerakkan sekelompok petugas dan mengerahkan

segenap sarana dalam suatu organisasi apapun untuk mencapai tujuan

tertentu.7

Selain itu pula manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan

profesi. Dikatakan ilmu oleh Luther Gulick karena “manajemen dipandang

sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha

memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama”.8

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah

pengelolaan dan penyelenggaraan segenap proses menggerakkan orang-

orang dan fasilitas dalam suatu organisasi untuk mencapai tujusn secara

efektif dan efesien dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.

Sedangkan mendefinisikan mutu atau kualitas sendiri tidaklah mudah,

karena orang mempunyai pandangan tersendiri untuk mendefinisikan

kualitas. Menurut Bruce Brocka and M. Suzanne Brocka : “Quality

4 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…,h. 7. 5 T. Hani Handoko, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1998), Cet. Ke-13, h. 8. 6 Moekijat, Kamus Manajemen , (Bandung: Mandar Maju, 2000) Cet Ke-V, h. 290-291. 7 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2000), Cet. Ke-7, h. 25. 8 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2004), Cet. Ke-7, h. 1.

Page 23: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

10

Management or Total Quality Management (TQM) is a way to continuosly

improve performance at every functional area of an organization, using all

available human and capital resources.”9

(Manajemen Mutu atau Kualitas Manajemen Mutu adalah cara yang

berekesinambungan dalam mengembangkan pelaksanaan (tindakan) pada

tiap tingkat kegiatan, dari setiap badan dari sebuah organisasi,

memanfaatkan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia).

Kualitas suatu produk jasa menurut American Society for Quality

Control adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari

suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.10

Mutu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ukuran baik buruk

suatu benda; kadar taraf atau derajat; kualitas.11 Para ahli ekonomi dalam

mendefinisikan mutu berbeda-beda cara mengutarakannya, tetapi maksud

dan intinya adalah sama, seperti beberapa pendapat berikut ini.

Menurut Goetsh dan Davis, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan.12

Menurut perbendaharaan istilah ISO 8402 dan standar nasional

Indonesia (SNI 19-8402-1991), bahwa “mutu adalah memuaskan ciri,

karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan

kebutuhan baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.13

Dalam kamus manajemen, kualitas hanya dapat dirumuskan menurut

sifat-sifat dari barang atau jasa yang diinginkan. Dari sudut pandang ini

kualitas adalah jumlah dari sejumlah sifat-sifat yang berhubungan dan

diinginkan, seperti bentuk dimensi, komposisi, kekuatan, kepandaian

9 Bruce Brocka and M. Suzanne Brocka, Quality Management, (New York: McGraw-Hill, 1992), h. 3. 10 Rambat Lupioadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 144. 11 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-2, h. 768. 12 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi 2000), h. 51. 13 Dorothea Wahyu Arini, Manajemen Kualitas, (Yogyakarta: Andi Offset, 1999), h. 3.

Page 24: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

11

membuat sesuatu, penyesuaian, kesempurnaan, warna, dan seterusnya.

Unsur yang terpenting dalam mutu adalah bukan biaya, tetapi kesamaan

(persamaan) dengan standar yang telah ditetapkan.14

Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi

dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional

dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu

produk seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah

dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.15

Menurut Crosby yang dikutip oleh M. N. Nasution, “kualitas atau mutu

adalah conformance to requirement yaitu sesuai dengan yang disyaratkan

atau distandarkan”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa

satu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang

telah ditentukan.

Menurut Feigenbaum yang juga dikutip oleh M. N. Nasution, Mutu

adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full costumer satisfaction). Suatu

produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan

sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan

konsumen atas produk.16

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah

terpenuhinya harapan pelanggan ketika pelanggan tersebut membutuhkan

suatu produk atau layanan (jasa). Suatu produk atau jasa dikatakan

bermutu atau berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya

kepada pelanggan. Juga dapat dikatakan bahwa produk atau jasa bermutu

tinggi apabila tidak terdapat kelemahan atau tidak ada cacat sedikitpun

baik mutu melalui produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana

mutu adalah suatu kondisi yang bersifat dinamis.

14 Moekijat, Kamus Manajemen , (Bandung: Mandar Maju, 2000) Cet Ke-V, h. 455. 15 Vincent Gaspersz, D.Sc., CFPIM, CIQA, Total Quality Management (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet Ke-4, h. 4. 16 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h.2-3.

Page 25: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

12

Sedangkan sekolah berasal dari bahasa asing, yaitu “School atau

schule, arti sekolah suatu lembaga pendidikan”.17 Kemudian sekolah

adalah “tempat anak didik mendapat pelajaran yang diberikan oleh guru”.

Pelajaran hendaknya diberikan secara pedagogik dan didaktik. Tujuannya

untuk mempersiapkan anak didik menurut bakat dan kecakapan masing-

masing, agar mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.18

Sekolah merupakan sebuah organisasi, yakni unit sosial yang sengaja

dibentuk oleh beberapa orang yang satu sama lain berkoordinasi dalam

melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai tujuan bersama. Sekolah

merupakan sebuah unit sosial, karena didalamnya terdiri dari beberapa

orang yang menyatu bukan oleh faktor kebetulan tapi dengan sebuah

kesengajaan, yakni mereka sengaja untuk menyatu walaupun melakukan

tugas yang berbeda satu sama lain dalam rangka mencapai sebuah tujuan

bersama, yakni mendidik anak-anak dan mengantarkan mereka menuju

pada fase kedewasaan agar mereka mandiri baik secara psikologis,

biologis maupun sosial.

Bukan hanya itu saja sekolah juga sebagai lembaga pendidikan formal,

mempunyai peran memberikan layanan pendidikan kepada warga sekolah.

Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakat masyarakat yang

secara terencana diserahi tugas untuk mendapatkan pendidikan yang pada

intinya berupa pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai serta sikap yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal di dalam penyelenggaraan

dan pengembangannya diarahkan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional. Sekolah-sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan

tinggi, memproses siswa menjadi lulusan yang sesuai dengan apa yang

diharapkan, yaitu sesuai dengan kriteria seperti yang tercantum dalam

tujuan pendidikan nasional Dari kedua pengertian sekolah di atas dapat

disimpulkan bahwa sekolah adalah tempat dimana seorang anak didik di

17 Munandir, Ensiklopedia Pendidikan, (Malang: UM PRESS, 2001) Cet. Ke-1, h. 327-328. 18 Hassan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve, 1984), h. 3060.

Page 26: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

13

didik agar dapat mengembangkan bakat yang dimiliki pada tiap-tiap

jenjang sekolah.

Berdasarkan paparan yang dijelaskan bahwasanya manajemen mutu

sekolah merupakan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan dengan

mempunyai tingkat derajat yang baik untuk dapat dilaksanakan dalam

suatu oragnisasi atau lembaga pendidikan yang terstruktur.

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang di ukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan mencapai tujuan tertentu.

Pembiayaan adalah salah satu komponen masukan instrumental

(instrumental input) yang sangat penting dalam menyelenggarakan sebuah

kegiatan, begitu juga dengan pembiayaan pada pendidikan.19

Menurut Dedi Supriadi, biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki

cakupan yang sangat luas yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan

dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun

barang dan tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang).20

Karena itu pembiayaan sangat vital dalam keberlangsungan tujuan

pendidikan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya

yang secara langsung menunjang efektefitas dan efesiensi pengelolaan

pendidikan.21 Dapat diartikan, bahwa pembiayaan yang tidak jelas

penggunaannya adalah merupakan bentuk penyimpangan pada

penggunaan dana pendidikan.

Pembiayaan pendidikan meliputi: (1) biaya investasi, (2) biaya

personal, (3) baiaya operasi. Banyaknya pembiayaan pendidikan ini sudah

sewajarnya dapat dilaksanakan dalam mencapai target pendidikan, yaitu

tujuan pendidikan nasional. Yang menurut sumbernya, biaya pendidikan

dapat digolongkan menjadi 4 jenis, (a) biaya pendidikan yang dikeluarkan

oleh pemerintah, (b) biaya pendidikan yang dikeluarakan oleh masyarakat

19 Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), h. 9. 20 Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-2, h. 3. 21 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-7, h. 47.

Page 27: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

14

orang tua/wali siswa, (c) biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh

masyarakat bukan orang tua/wali siswa, misalnya sponsor dari lembaga

keuangan dan perusahaan dan (d) lembaga pendidikan itu sendiri.

Dalam teori pembiayaan pendidikan, secara makro ataupun mikro,

pembiayaan dapat dibedakan menjadi dua kategori biaya, yaitu:

(1). Biaya pendidikan yang bersifat langsung (direct cost)

Menurut Dedi Supriyadi, biaya langsung (direct cost) adalah segala

pengeluaran yang secara langsung menunjang penyeleggaraan pendidikan.

Itu berarti, pembiayaan itu dikeluaran dalam rangka untuk keperluan

pelaksanaan pengajaran dan belajar siswa, yang secara otomatis

bersentuhan langsung dan menunjang keberhasilan semua kegiatan

sekolah dalam proses belajar mengajar, berapa besaran biaya yang mesti

dikeluarkan orang tua atau anak, mungkin itu berwujud iuran, pembelian

buku, transportasi, alat-alat tulis, sarana belajar dan biaya tranfortasi.

Biaya langsung juga dapat dikatakan sebagai biaya rutin, biaya rutin

adalah biaya yang harus dikeluarakan dari tahun ke tahun, seperti gaji

pegawai (guru dan non guru). Serta biaya operasional, biaya pemeliharaan

gedung, fasilitas, dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai).22

(2). Biaya pendidikan yang tidak langsung (indirect cost)

Sedangkan biaya tak langsung merupakan suatu biaya yang menunjang

proses pendidikan tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi

di sekolah, misalnya; biaya hidup siswa, biaya transfortasi sekolah ke

sekolah, biaya jajan, biaya kesehatan dan harga kesempatan (opportunity

cost).23

Maka biaya (cost) disini memiliki pengertian yang luas, yaitu; bahwa

semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan baik itu dalam bentuk uang ataupun barang dan tenaga (yang

dapat dihargakan dengan uang).

22 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-7, h. 48. 23 Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-4, h. 4.

Page 28: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

15

Sedangkan berdasarkan sumber-sumbernya, biaya pendidikan pada

tingkat makro (nasional) berasal dari: (1) pendapatan Negara dari ektor

pajak (yang beragam jenisnya), (2) pendapatan dari sector non-pajak,

misalnya dari pemanfaatan sumber daya dan produksi nasional lainnya

yang lazim dikategorikan ke dalam “gas” dan “non migas (3) keuntungan

dari ekspor barang dab jasa, (4) uasaha-usaha Negara lainnya, termasuk

dari divestasi saham pada perusahaan Negara (BUMN), serta (5) bantuan

dalam bentuk hibah (block grant) dan pinjaman luar negeri (lean) baik dari

lembaga-lembaga keuangan internasional (seperti Bank Dunia, ADB, IMF,

IDB dan JICA) maupun pemerintah, baik melalui kerja sama multilateral

maupun bilateral.24

Sedangkan pendekatan unsur biaya (ingredient approach), pengeluaran

sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu:

(a) Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran (b) Pengeluaran untuk tata usaha sekolah (c) Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah (d) Administrasi (e) Pembinaan teknis educative, dan (f) Pendataan.25

Dari penjelasan diatas bahwasanya BOMM terhadap pembiayaan

pendidikan termasuk dalam biaya pendidikan langsung, karena

pembiayaan itu dikeluaran dalam rangka untuk keperluan pelaksanaan

pengajaran dan belajar siswa, yang secara otomatis bersentuhan langsung

dan menunjang keberhasilan semua kegiatan sekolah dalam proses belajar

mengajar seperti alat-alat pengajaran (barang habis pakai).

Sedangkan BOMM adalah bantuan yang diberikan kepada sekolah

untuk membiayai kegiatan-kegiatan inovatif (non fisik) dan pengadaan

24 Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar….., h. 5. 25 Nanang Fatah, Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 2002), Cet. Ke-42 h. 24.

Page 29: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

16

peralatan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas

pembelajaran.26

Berdasarkan panduan pelaksanaan BOMM tahun 2009, BOMM

merupakan bantuan untuk mewujudkan pencapaian kualitas proses

pendidikan yang lebih bermartabat. Program BOMM sebagai salah satu

pemenuhan prasarana belajar peserta didik yang diperlukan. BOMM

untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui pengadaan

bahan praktik dan bahan ajar atau modul atau alat bantu pembelajaran.27

BOMM diberikan untuk SMK sebagai mendukung implementasi

operasional manajemen pembelajaran di sekolah. BOMM jenis bantuan

yang diberikan untuk sekolah agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran yang baik dalam rangka penguasaan kompetensi

sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum, yang akhirnya akan

menghasilkan lulusan yang berkualitas.

b. Tujuan BOMM

Adanya BOMM sangat bermanfaat bagi pencapaian tujuan sekolah,

karena BOMM diperntukkan bagi para peserta didik khususnya dan pada

umumnya untuk warga sekolah.

Dengan demikian tujuan BOOM bertujuan untuk meningkatkan proses

pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik, bahan ajar , modul atau

alat bantu pembelajaran. BOMM sebagai motivasi sekolah untuk

melakukan reformasi diri sesuai dengan prinsip-prinsip MBS, yaitu fokus

pada mutu, pengelolaan secara jujur dan transparan, perencanaan dan

pengambilan keputusan secara demokratis dengan melibatkan semua

warga sekolah, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan mutu

pendidikan secara berkelanjutan.

26 Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. 53, http://dikmenum.go.id/block-grant-2008. 27 Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah, departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan tahun 2009 Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), (Jakarta: 2009), h. 1.

Page 30: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

17

c. Kriteria Sekolah Penerima BOMM

BOMM tidak turun begitu saja ke sekolah-sekolah SMU maupun

SMK. Diperuntukkan bagi sekolah yang tidak mendapat dana block grant

BIS USB (Bantuan Imbal Swadaya Unit Sekolah Baru). BIS USB adalah

bantuan pembangunan unit gedung baru untuk penyelenggaraan unit

sekolah baru Negeri yang diberikan kepada kabupaten/kota dalam rangka

perluasaan dan pemerataan pendidikan melalui pemberian layanan

pendidikan SMA dan SMK bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pembangunan dilaksanakan secara swakelola oleh pemerintah

kabupaten/kota bersama-sama masyarakat sekitar sebagai pelaksana

pembangunan.

Sanggup mengembangkan program peningkatan mutu yang bersifat

inovatif yang dituangkan di dalam program kerja.

Bagi sekolah yang telah menerima block grant maupun BOMM tahun

sebelumnya, harus sudah menyerahkan laporan kegiatan dan

pertanggungjawaban keuangan.28 Persyaratan penerima BOMM antara

lain:

1) Mengajukan usulan daftar nama siswa ke Dinas pendidikan Provinsi setelah mendapat persetujuan dari Dinas Kab/Kota.

2) Menyerahkan data pokok SMK. 3) Menyampaikan Rencana kegiatan/program dan RAB. 4) Memiliki Rekening sekolah (bukan rekening atas nama pribadi

atau yayasan). 5) Menyampaikan fotocopy Surat pengangkatan Kepala SMK yang

dilegalisir oleh yang berwenang.

Mekanisme Pengajuan dan Penetapan Penerima BantuanMekanisme

pengajuan usulan daftar nama siswa/rencana kegiatan/RAB BOMM

sebagai berikut:

1) Sekolah menyusun usulan daftar nama siswa, rencana kegiatan/ program dan RAB pemanfaatan dana BOMM.

28 Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. 54, http://dikmenum.go.id/block-grant-2008.

Page 31: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

18

2) Sekolah mengirimkan usulan daftar nama, rencana kegiatan Program dan RAB pemanfaatan dana BOMM tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk mendapatkan persetujuan.

3) dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan validasi dan koreksi (bila diperlukan) data, selanjutnya diusulkan ke Dinas Pendidikan Provinsi.

4) Dinas Pendidikan Provinsi menerima dan meneliti usulan calon penerima BOMM dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan Provinsi dapat melakukan klasifikasi, baik ke Dinas Pendidikan Kabupaten/kota maupun sekolah.

5) Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan Surat Keputusan penetapan penerima BOMM bagi SMK berdasarkan hasil penilaian.

6) Dinas Pendidikan provinsi melakukan workshop dan penandatanganan surat perjanjian dengan SMK penerima bantuan.

7) dinas pendidikan Provinsi melakukan penyaluran dana BOMM ke SMK penerima.29

d. Program BOMM

Prioritas Program yang dibiayai dana BOMM antara lain:

1) Pengembangan kreativitas siswa melalui kegiatan lomba/penelitian ilmiah remaja dalam bidang, keilmuan, seni, sosial, olahraga, dan keagamaan.

2) Peningkatan dan pengembangan wawasan bagi warga sekolah dalam rangka pengembangan kultur sekolah yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan melalui simposium atau lokakarya di sekolah.

3) Pendayagunaan laboratorium: fisika, kimia, biologi, bahasa, dan komputer.

4) Peningkatan sistem administrasi sekolah dengan komputerisasi. 5) Pengadaan peralatan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu. Jenis peruntukan di atas dicantumkan dalam format RAPBS beserta

uraian program/kegiatan sekolah dengan merinci sasaran dan total biaya

per jenis peruntukan. Peruntukan dana tersebut merupakan hasil

kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan diketahui oleh komite

sekolah. Pelaksanaan pekerjaan/program bantuan dan pengelolaan dana

bantuan dilakukan secara swakelola oleh pihak sekolah bersama-sama

29 Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah, departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan tahun 2009 Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), (Jakarta: 2009), h. 9.

Page 32: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

19

dengan komite sekolah secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab sesuai

dengan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah.30

e. Pelaksanaan BOMM

Agar pelaksanaan program BOMM berhasil baik dan dapat

dipertanggung jawabkan, sekolah perlu mentaati hal-hal sebagai berikut:

1) Pengelolaan Program

a) Untuk mengelola program bantuan operasional manajemen mutu,

kepala sekolah secara musyawarah membentuk panitia pelaksana

yang terdiri dari:

1) Kepala sekolah sebagai penanggung jawab program; 2) Wakil kepala sekolah/guru yang relevan sebagai ketua panitia

pelaksana; 3) Guru-guru sebagai penanggungjawab pada setiap kegiatan; 4) Bendahara rutin sekolah atau bendahara yang ditunjuk khusus

oleh kepala sekolah sebagai pengelola keuangan BOMM; b) Komite sekolah berperan dalam memberikan pertimbangan,

pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun

tenaga; pengontrol kualitas pelaksanaan program; dan sekaligus

sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat;

c) Program kerja yang sudah direview dan disetujui oleh pemberi

bantuan menjadi acuan dalam pelaksanaan program bantuan;

d) Utamakan kualitas/mutu pelaksanaan program/kegiatan;

e) Mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku berkenaan

dengan pelaksanaan program bantuan; Dalam hal melakukan

pengadaan peralatan, sekolah harus mengikuti ketentuan yang

berlaku:

(1) Menyusun rencana pengadaan; (2) Melakukan survei harga; (3) Menyusun harga perkiraan sendiri (HPS); (4) Meminta penawaran harga dari penyedia barang; (5) Membuat surat perintah kerja;

30 Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. 54-55, http://dikmenum.go.id/block-grant-2008.

Page 33: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

20

(6) Membuat Berita Acara Penerimaan Barang.31 2) Pengelolaan Dana Bantuan

Dana BOMM dikelola oleh bendahara rutin sekolah atau bendahara

yang ditunjuk khusus oleh kepala sekolah untuk mengelola dana block

grant dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a) Pembukuan dilakukan pada buku kas umum sekolah, sedangkan rincian secara detail dibukukan tersendiri pada buku kas pembantu;

b) Pembukuan dana bantuan itu berisi semua transaksi keuangan menurut urutan tanggal transaksi dan disertai bukti pembayaran pengeluaran (kuitansi) yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendaharawan;

c) Pembukuan ditutup pada setiap akhir bulan dan ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah/bendahara yang ditunjuk;

d) Menyimpan dokumen pengeluaran secara tertib, rapi dan lengkap ; e) Pengelolaan dana bomm berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan

keuangan negara. 3) Pelaporan

Sekolah penerima dana BOMM wajib menyusun laporan pelaksanaan

program dan pengelolaan keuangan yang disampaikan kepada pemberi

bantuan per semester dengan tembusan kepada kepala dinas pendidikan

kabupaten/kota setempat.32

Tujuan dari pelaporan BOMM untuk mengetahui persyaratan yang

telah diberikan oleh pemerintah serta tidak terjadi kesalah pahaman

untuk penyaluran yang dibutuhkan sekolah.

Laporan pelaksanaan program BOMM yang disusun harus dapat

memberikan data dan informasi lengkap, jelas dan akurat tentang

keseluruhan proses yang telah dilakukan.

a) Laporan dari sekolah terdiri atas

(1) Laporan Awal

Laporan awal harus menjelaskan tentang:

(a) Perencanaan kegiatan dan Jadwal Kegiatan (b) Susunan Tim Pelaksana (c) RAB seluru kegiatan

31 Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008….., h. 55-56. 32 Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008….., h. 56.

Page 34: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

21

(d) Rencana Penyerapan dana Bantuan (e) Daftar nama siswa penerima

(2) Laporan Perkembangan

Laporan perkembangan harus menjelaskan tentang:

(a) Realisasi kegiatan target yang direncanakan (b) Realisasi pengeluaran dana atas target yang direncanakan (c) Gambaran mengenai kontribusi masyarakat (d) Masalah yang dihadapi dan upaya penyelesaian

(3) Laporan Akhir

Laporan akhir pelaksanaan harus menjelaskan tentang:

(a) Realisasi seluruh kegiatan (b) Realisasi pengeluaran dana (c) Kontribusi masyarakat (bila ada) (d) Masalah yang dihadapi dan upaya menanggulanginya.

b) Laporan Provinsi

Laporan pendidikan provinsi menyusun resume laporan pelaksanaan

kegiatan BOMM seluruh SMK dalam bentuk laporan akhir, memuat

data kuantitatif dan kualitatif hasil pelaksanaan program. Laporan

akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan.33

2. MUTU PEMBELAJARAN

a. Pengertian Mutu Pembelajaran

Berdasarkan penjelasan di atas mutu adalah terpenuhinya harapan

pelanggan ketika pelanggan tersebut membutuhkan suatu produk atau

layanan (jasa). Suatu produk atau jasa dikatakan bermutu atau berkualitas

apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada pelanggan. Juga

dapat dikatakan bahwa produk atau jasa bermutu tinggi apabila tidak

terdapat kelemahan atau tidak ada cacat sedikitpun baik mutu melalui

33 Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah, departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan tahun 2009 Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), (Jakarta: 2009), h. 13-14.

Page 35: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

22

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana mutu adalah suatu

kondisi yang bersifat dinamis.

Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.34

Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno dalam pengertian lain pembelajaran

adalah “usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber

belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Arief. S. Sadiman, et

al., 1990)35

Pembelajaran pada dasarnya menitik beratkan pada tingkah laku siswa

atau perbuatan sebagai output (keluaran) pada diri siswa yang dapat

diamati. Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan

tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan

yang dicapai. Selain itu pembelajaran merupakan segala upaya yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa.

Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa dan dapat meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi pembelajaran.

b. Dimensi Mutu

Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapat

digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama

untuk produk manufaktur. Dimensi-dimensi tersebut adalah:

1) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik

sekunder atau pelengkap. 3) Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal dipakai.

34 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 19955), Cet. Ke-1, h. 57. 35 M. Sobry Sutikno,, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, (Mataram: NTP Press, 2007), Cet. Ke-2, h. 49.

Page 36: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

23

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.

7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan

reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Bila dimensi-dimensi di atas lebih banyak diterapkan pada

perusahaan manufaktur, maka berdasarkan berbagai penelitian

terhadap beberapa jenis jasa, Zeithmal, Berry dan Parasuraman (1985)

berhasil mengidentifikasi lima kelompok karakteristik yang digunakan

pleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

4. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko tau keragu-raguan.

5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.36

c. Komponen-Komponen Pembelajaran

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan pembelajaran mengandung

sejumlah komponen, yang meliputi:37

1) Tujuan

Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari

pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada suatu pembelajaran yang

diprogamkan tanpa tujuan, karena hal ini merupakan kegiatan yang 36 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h.5-6. 37 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Cet. Ke-3, h. 48.

Page 37: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

24

tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir dan

prosedur yang dilakukan.

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen

pengajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar

mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi.

2) Bahan Pelajaran

Menurut Syaiful Bahri Djamarah bahan adalah substansi yang akan

disampaikan dalam proses edukatif. Tanpa bahan pelajaran proses

interaksi edukatif tidak berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar

pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan

disampaikan kepada anak didik. Bahan pelajaran adalah “unsur inti

dalam kegiatan interaksi edukatif. Karena harus diupayakan untuk

dikuasai oleh anak didik”.38

Bahan pelajaran merupakan materi yang terus berkembang secara

dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan

masyarakat. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang diterima anak didik

harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap

perkembangan yang akan terjadi di masa depan.

Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen yang

tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pelajaran

merupakan inti dalam proses belajar mengajar.

3) Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan,

segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam

proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan

anak didik terllibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran

sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang aktif,

bukan guru.39

38 Syaiful Bahri Djmarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h. 17-18. 39 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Cet. Ke-3, h. 51-52.

Page 38: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

25

4) Metode

Metode adalah “suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan”. Dalam kegiatan belajar mengajar metode

sangat diperlukan oleh guru, dan penggunaannya bervariasi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.40

5) Alat

Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses pengajaran alat mempunyai

fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan.

Alat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat verbal dan alat Bantu

non verbal. Alat Bantu vrbal berupa suruhan, perintah, larangan dan

sebagainya. Sedangkan alat Bantu non verbal berupa globe, papan

tulis, batu kapur, gambaran, diagram, slide, video dan sebagainya.41

6) Sumber Belajar

Ahmad Rohani berpendapat bahwa: Sumber belajar adalah segala

apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang (dapat) dipergunakan dan

mendukung proses/kegiatan pengajaran secara lebih efektif dan dapat

memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/belajar, tersedia (sengaja

disediakan/dipersiapkan), baik yang langsung/tidak langsung, baik

konkret/ yang abstrak.42

7) Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu, sedangkan menurut Roestiyah evaluasi adalah

“kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya

mengenai kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dari hasil

belajar siswa guna mendorong atau mengembangkan kemampuan

belajar.43

40 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar….., h. 53. 41 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar….., h. 54. 42 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke-2, h. 164. 43 Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet. Ke-3, h. 85.

Page 39: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

26

Oleh karena itu, evaluasi berperan sebagai barometer untuk

mengukur tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.

d. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran

Pendidikan secara umum dan pembelajaran pada khususnya senantiasa

berada dalam suatu lingkungan yang turut serta mempengaruhi terhadap

bekerjanya sistem pendidikan maupun sistem pembelajaran. dengan

demikian beberapa factor yang mempengaruhi terhadap kesuksesan

pembelajaran adalah:

1) Faktor Guru

Dalam sistem pembelajaran faktor guru menjadi salah satu sumber

pembelajaran yang dimiliki peran penting. Dari benerapa hasil

penelitian dimana para siswa ketergantungan pada faktor guru

masih cukup tinggi dalam aktivitas pembelajaran.

2) Faktor Siswa

Menurut Dunkin, faktor siswa terdapat beberapa aspek yang

mempengaruhi system pembelajaran yaitu: kondisi latar belakang

pengalaman siswa, karakteristik dan sifat yang melekat dimiliki

oleh setiap individu siswa.44

3) Faktor Sarana dan Fasilitas

Sarana dan fasilitas yang mendukung terhadap proses

pembelajaran. Tersedianya media pembelajaran yang berfungsi

sebagai alat untuk membantu kemudahan belajar bagi siswa sangat

mempengaruhi terhadap system pembelajaran. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi bagi kualitas pembelajaran sangat

signifikan, bagi siswa yang dapat memanfaatkan berbagai sumber

pembelajaran secara optimal maka akan sangat menentukan

kualitas siswa tersebut baik dilihat dari proses maupun hasil

pembelajaran yang diperolehnya.

44 Dadang Sukirman dan Nana Jumhana, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 15.

Page 40: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

27

4) Faktor Lingkungan

Seperti telah banyak dibahas oleh beberapa ahli pendidikan bahwa

pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa karena adanya

interaksi dengan lingkungan pembelajaran. Oleh karena itu, sangat

jelas bahwa faktor lingkungan termasuk salah satu elemen yang

mempengaruhi sistem pembelajaran.45

45 Dadang Sukirman dan Nana Jumhana, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 15-16.

Page 41: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian Dalam penilitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu

Pembelajaran.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus yang

telah menerima program BOMM sejak tahun 2007-2009. Sekolah beralamat

di Jl. Kana Lestari Blok K/I, Lebak Bulus, Jakarta - Selatan.

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan 16 November 2009 sampai

dengan 11 Januari 2010.

C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari

fenomena obyek yang diteliti. Penelitian deskritif ini digunakan untuk

mengetahui gambaran Pengaruh BOMM Terhadap Peningkatan Mutu

Pembelajaran di SMK Al-Hidayah Lestari.

Page 42: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

29

D. Sumber Data Dimaksudkan dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data diperoleh. Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh guru SMK

Al-Hidayah Lestari berjumlah 25 orang guru. Mengadakan Tanya jawab

dengan beberapa pihak yang berkepentingan diantaranya: kepala sekolah,

wakil bidang kesiswaan dan tim panitia BOMM.

E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain :

a. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.1 Dalam studi lapangan ini penulis

mengumpulkan data melalui angket yang disebarkan kepada seluruh guru.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap

muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau

penjawab (interviewee).2 Wawancara dilakukan penanya dengan

menggunakan pedoman wawancara. Dalam hal ini penulis mengadakan

wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

dan tim panitia BOMM sekolah SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, nilai ebtanas, nilai

raport, notulen rapat, dan sebagainya.3

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet Ke-13, h.151. 2 Prof. H. D. Sudjana S, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung: Falah Production, 2000), h. 316.

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet Ke-13, h.158.

Page 43: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

30

Tabel 1

Kisi-kisi Angket Pengaruh BOMM Terhadap

Peningkatan Mutu Pembelajaran

No Variabel Aspek/Dimensi Indikator No. Item Jumlah

1. Bantuan

Operasional

Manajemen

Mutu

1. Program

BOMM

a. Pengembangan kreativitas siswa

b. Peningkatan pengembangan bagi warga sekolah

c. Pendayagunaan laboratorium

d. Peningkatan sistem administrasi

e. Pengadaan peralatan pendidikan

1, 2

3, 4 5 6

7, 8

2 2 1 1 2

2. Pelaksanaan

BOMM

a. Pengelolaan program BOMM

b. Pengelolaan dana bantuan

c. Pelaporan BOMM

9, 10, 11, 12, 13

14, 15, 16, 17, 18

19, 20, 21, 22

5

5 4

3. Pembelian

bahan habis

pakai

a. Buku b. Alat tulis c. Bahan pratikum

23 24 25

1 1 1

4. Manfaat

BOMM

a. Membantu siswa b. Pembiayaan

sekolah terbantu c. Tersedia dana

untuk kegiatan pembelajaran

26 27, 28

29, 30

1 2 2

Jumlah 30

Page 44: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

31

d. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut :

a. Editing

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh responden. Jadi setelah angket diisi oleh responden dan

diserahkan kepada penulis, kemudian penulis memerikasa satu persatu

angket tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab,

maka penulis menguhubungi responden yang bersangkutan untuk

menyempurnakan jawabannya.

Tujuan dari editing adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan yang

ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.

b. Skoring

Tahap selanjutnya adalah memberikan skor butir-butir pernyataan yang

terdapat dalam angket. Pemberian skor ini dilakukan dengan

memperhatikan jenis data yang ada, karena terdapat 4 butir jawaban yaitu:

selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Penulis memberikan skor nilai

4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban kadang-

kadang, dan 1 untuk jawaban tidak pernah.

c. Tabulating

Setelah diketahui skor setiap indikatornya maka seluruh data

tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui

hasil penghitungannya.

2. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisa secara

deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

f

P = X 100%

N

Page 45: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

32

Keterangan :

P = Angka persentase

f = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden4

Tabel 2

Tafsiran Persentase

NO Persentase % Penafsiran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

100

90-99

60-89

51-59

50

40-49

10-39

1-9

0

Seluruhnya

Hampir Seluruhnya

Sebagian Besar

Lebih dari Setengah

Setengahnya

Hampir setengahnya

Sebagian Kecil

Sedikit Sekali

Tidak Sama sekali

Dari data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif, yang perlu

dibahas selanjutnya adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing aspek

yang diteliti berdasarkan jawaban responden. Untuk menentukan presentase,

digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:5

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada,

2005, Cet. Ke-15, h. 43.

Page 46: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

33

P = NS x 100%

NH

Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interpretasi yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3

Interpretasi Nilai Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu

(BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran

di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

No Interval Skor Kategori

1. 76 – 100 % Baik

2. 56 – 75 % Cukup Baik

3. 41 – 55 % Kurang Baik

4. 40 % Tidak Baik

5 Siti Zahronah, “Usaha-usaha Sekolah dalam Menanamkan Disiplin Siswa”, Skripsi

Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), hlm. 69-70, t.d.

Page 47: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus 1. Sejarah Singkat SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

SMK Al-Hidayah Lestari adalah sekolah menengah kejuruan swasta

kelompok Bisnis Manajemen berlokasi di Lebak Bulus Jakarta selatan.

Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al Hidayah,

berdasarkan akta notaris Raden Soeryo Wongsowijoyo. SMK Al Hidayah

Lestari mulai melakukan KBM pada tahun ajaran 1993 / 1994, disahkan

berdasarkan surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor

keputusan 017/101.A1/I/95 tentang persetujuan penyelenggaraan sekolah

swasta.

SMK Al Hidayah Lestari terdiri dari tiga jurusan atau program keahlian

yaitu akuntansi, sekretaris dan manajemen bisnis (penjualan). Didirikan pada

tahun 1993 dan telah meluluskan XIII angkatan.12 lokal berdiri di atas tanah

seluas 1700M2 resmi dibangun pada tanggal 19 juli 1993 dan terakreditasi “B”

pada tahun 2008. Setelah itu mendapatkan akreditasi “A” pada tahun 2009.

SMK Al-Hidayah Lestari berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan

Islam Al-Hidayah, Yayasan ini mempunyai luas tanah 2500M2. Yayasan ini

telah melaksanakan kegiatan pendidikan berupa pendidikan kanak-kanak

Page 48: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

35

(TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Program studi di SMK Al-Hidayah Lestari merupakan program studi yang

langsung berkenaan dengan kebutuhan dunia kerja dewasa ini. Program studi

tersebut adalah Program Studi Akuntansi, Program Studi Administrasi dan

Program Studi Penjualan. Siswa yang mendaftar dan masuk di SMK Al-

Hidayah Lestari selalu mengalami fluktuasi (naik-turun). Tahun ajaran 2009

459 murid sedangkan tahun 2008 siswa yang diterima masuk di SMK Al-

Hidayah Lestari sekitar 134 murid.

2. Visi dan Misi

SMK Al-Hidayah Lestari yang beralamat di Jl. Kana Lestari Blok K /

Lebak Bulus Jakarta Selatan Telp. 766 1343 mempunyai visi “mewujudkan

SMK Al-Hidayah Lestari sebagai sekolah yang mandiri dan profesional dalam

menciptakan sumber daya manusia yang islami, religius dan berwawasan

sesuai tuntutan dunia usaha”. Sedangkan misinya adalah:

a. Menghasilkan siswa / siswi yang sholeh dan sholehah.

b. Menyiapkan tenaga kerja yang trampil.

c. Menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.

d. Memberi bekal keterampilan produktif, mengubah status manusia

konsumen menjadi manusia yang produktif.

e. Memberikan kemampuan dasar sebagai bekal pengembangan kualitas

dirinya.

Selain itu juga terdapat visi dan misi untuk masing-masing jurusan, yaitu:

Visi dan Misi Program Kejuruan Administrasi Perkantoran SMK Al-

Hidayah Lestari. Visi mewujudkan lulusan program keahlian administrasi

perkantoran yang mandiri dan professional. Sedangkan misinya adalah:

a. Menyiapkan tenaga kerja yangtrampil dibidang administrasi perkantoran.

b. Memberikan kemampuan dasar sebagai bekal pengembangan kualitas

dirinya.

Page 49: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

36

c. Memberikan kemampuan dasar di bidang administasi perkantoran agar

dapat diterima di dunia usaha / dunia industri.

Visi dan misi Program Kejuruan Akuntansi SMK Al-Hidayah Lestari. Visi

Mewujudkan lulusan program keahlian akuntansi yang mandiri dan

professional. Sedangkan misinya adalah:

a. Menyiapkan tenaga kerja yang trampil dibidang akuntansi.

b. Memberikan kemampuan dasar sebagai bekal pengembangan kualitas

dirinya.

c. Memberikan kemampuan dasar di bidang akuntansi agar dapat diterima di

dunia usaha / dunia industri.

Visi dan Misi Program Kejuruan Penjualan SMK Al-Hidayah Lestari. Visi

Mewujudkan lulusan program keahlian penjualan yang mandiri dan

professional. Sedangkan misinya adalah:

a. Menyiapkan tenaga kerja yang trampil dibidang penjualan

b. Memberikan kemampuan dasar sebagai bekal pengembangan kualitas

dirinya

c. Memberikan kemampuan dasar di bidang penjualan agar dapat diterima di

dunia usaha / dunia industri

3. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar yang berada di SMK Al-Hidayah Lestari ini terdiri

dari 16 orang laki-laki dan 13 orang wanita. Latar belakang pendidikan

tenaga pengajar SMK Al-Hidayah Lestari ini lulusan dari berbagai

perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mengajar sesuai dengan

keahlian yang dimiliki (lihat lampiran 4).

Page 50: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

37

Tabel 4 Data Tenaga Pendidik

NO JENIS KELAMIN D2 D3 S1 S2 JUMLAH

1 LAKI-LAKI - 3 12 - 15

2 PEREMPUAN - 2 12 - 14

JUMLAH - 5 24 - 29

b. Keadaan Siswa

Jumlah siswa SMK Al-Hidayah Lestari pata tahun ajaran

2009/2010 adalah 459 siswa dengan 195 siswa laki-laki dan 264 siswa

perempuan.

Tabel 5

Data Keadaan Siswa SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

KELAS SISWA LAKI –LAKI PEREMPUAN JUMLAH

I 78 106 184

II 38 72 110

III 79 86 165

JUMLAH 195 264 459

c. Keadaan Staf dan Karyawan

Untuk membantu kelancaran administrasi sekolah, staf dan

karyawan yang berada di SMK Al-Hidayah Lestari ini berjumlah 4

orang laki-laki dan 1 orang pesuruh. Terdiri dari. Staf yang berada di

SMK Al-Hidayah Lestari ini ada beberapa bagian, tiap bagian sudah

ada seseorang yang mengerjakan tugasnya masing-masing (lihat

lampiran 5).

Page 51: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

38

Tabel 6 Data Staf & Karyawan

NO JENIS KELAMIN SMU D2 D3 S1 JUMLAH

1 LAKI-LAKI 3 - 1 1 5

2 PEREMPUAN - - - - -

JUMLAH 3 - - - 5

4. Kurikulum yang digunakan

Untuk membantu menyesuaikan pendidikan yang ada sekarang ini

SMK Al-Hidayah Lestari ini menggunakan kurikulum KTSP. Hal ini

dimaksudkan agar tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah lain yang

setingkat dalam menyesuikan program pendidikan.

SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sudah mulai dilaksanakan pada tahun

pelajaran 2007/2008. SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus telah

menerapkan kurikulum tersebut untuk semua kelas program jurusan

Sekretaris, Akuntansi dan Penjualan. SMK Al-Hidayah Lestari ini

menerapkan kurikulum yang tidak berbeda dengan SMA/MAN yaitu

kurikulum yang diperkarya dengan 9 jam pelajaran untuk hari senin

sampai kamis, 6 jam pelajaran untuk hari jum’at dan hari Sabtu hanya 4

jam pelajaran. Sisa waktu di hari Sabtu digunakan untuk berbagai

kegiatan Ekstra Kurikuler atau Pengembangan Diri.

5. Struktur Organisasi

Sedangkan tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada stuktur

organisasi ini adalah :

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai EMASLIM, yaitu Edukator, Manager,

Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator.

Page 52: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

39

a. Selaku Edukator, Kepala sekolah melakukan pembinaan dan membimbing

semua personil bagi peningkatan mutu pencapaian tujuan pendidikan yang

telah diterapkan.

b. Selaku Manager, Kepala sekolah menjalankan fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan, penyusunan anggaran belanja sekolah,

pemantauan terhadap semua personil dan memberikan dorongan,

menimbulkan semangat kerja.

c. Selaku Administrator, Kepala sekolah adalah pemimpin, penanggung

jawab tunggal, pengatur, pengambil keputusan penting terhadap hal-hal

yang menyangkut penentuan pokok dan perlakuan yang berlaku.

d. Selaku Supervisor, Kepala sekolah merupakan pengawas utama,

pengontrol utama, penyelia, dan pemeriksa tertinggi di sekolah.

e. Selaku Leader, Kepala sekolah adalah pemimpin yang memiliki

kepribadian yang kuat, serta pemahaman terhadap visi dan misi.

f. Selaku Inovator, Kepala sekolah mampu mencari atau menemukan

gagasan baru demi pembaharuan sekolah.

g. Selaku Motivator, Kepala seklah mampu mengatur lingkungan kerja baik

fisik maupu non fisik serta mampu menerapkan prinsip penghargaan atau

hukuman.

b. Wakil Kepala Sekolah

a. Mewakili kepala sekolah pada saat kepala sekolah tidak berada di sekolah.

b. Membantu kepala sekolah dalam membina tugas-tugas pokok guru bidang

studi atau mata pelajaran.

c. Melaksanakan tugas-tugas pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

kurikulum, kesiswaan, administrasi dan hubungan masyarakat.

d. Membantu kepala sekolah menyusun rencana harian, mingguan, bulanan

dan tahunan.

e. Membantu kepala sekolah menentukan dan menetapkan kebijaksanaan-

kebijaksanaan tugas personil sekolah.

Page 53: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

40

f. Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan koordinasi tugas guru piket,

wali kelas, pembina upacara, pengangkatan wali kelas, guru pembina, guru

bimbingan penyuluhan (BP).

g. Membantu kepala sekolah dalam hal supervisi maupun monitoring di

lingkungan sekolah.

c. Komite Sekolah

a. Membantu kelacaran proses pendidikan.

b. Membantu peningkatan mutu.

c. Mengadakan sarana prasarana sekolah (Kegiatan Belajar Mengajar atau

KBM).

d. Membantu kesejahteraan guru.

d. Tata Usaha

Sistem Administrasi Sekolah (SAS) dlaksanakan secara khusus oleh staff

urusan administrasi yang dipimpin oleh seorang kepala urusan tata usaha.

Ketata usahaan sekolah mencakup keseluruhan kegiatan yang bersifat

administrasi, yaitu :

a. Kegiatan administrasi umum.

b. Kegiatan administrasi kurikuler.

c. Kegiatan administrasi kesiswaan.

d. Kegiatan administrasi kepegawaian.

e. Kegiatan administrasi kelengkapan dan peralatan.

f. Kegiatan administrasi hubungan masyarakat kelembagaan.

e. Koordinator Perpustakaan.

Perpuatakaan merupakan pusat dan sumber informasi, baik bersifat fisik

maupun non fisik, kedudukan perpustakaan sangat strategis bagi siswa dan

guru karena secara langsung sangat bermanfaat untuk :

a. Menggali ilmu pengetahuan, menambah bahan acuan, memmperalam

materi pokok bahasan dari suatu mata pelajaran, objek penelitian ilmiah.

b. Membentuk sikap pribadi mengembangkan daya nalar, mental dan moral

karena itu uraian tugas pengelola perpustakaan adalah :

Page 54: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

41

1. Administrasi dan inventarisasi.

2. Pelayanan dan tanggung jawab.

f. BP/BK

a. Menyusun struktur organisasi bimbingan dan penyuluhan.

b. Menyusun program dan melaksanakan program kerja BK.

c. Meneliti absensi siswa dan kemapuan belajar.

d. Mengkomunikasikan program BK kepada seluruh staff sekolah.

e. Membuat instrumen pengumpulandata siswa (angket, pedoman,

wawancara test)

f. Melaksanakan pengumpulan data.

g. Memberi penerangan kepada siswa.

h. Penempatan siswa pada posisi yang tepat.

i. Memberikan penyuluhan kepada siswa.

j. Melaksanakan studi khusus.

k. Melaksanakan bimbingan kelompok.

l. Diagnosis kesulitan belajar dan usaha pemberian bantuan.

m. Kerjasama dengan guru dalam hal pemahaman siswa, penilaian, kegiatan

pengajaran.

n. Pengadministrasian pelajaran BK.

g. Wali Kelas

a. Meneliti absensi siswa dan kemampuan belajar.

b. Memberikan pengarahan siswa.

c. Membantu kesulitan siswa dalam hal belajar mengajar.

h. Guru Mata Pelajaran

a. Membuat rencana pengajaran.

b. Melaksanakan KBM.

c. Melaksanakan evaluasi pembelajaran.

d. Menilai hasil evaluasi.

i. Pembina Osis

a. Menyususun jadwal pembina upacara.

b. Mengadakan kegiatan LDKS.

Page 55: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

42

c. Mengadakan upacara hari besar nasional.

d. Memberdayakan potensi kepemimpinan siswa.

e. Penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler.

j. Penanggung Jawab Lab

a. Menyusun program pengembangan alat-alat laboratorium.

b. Merencanakan pengadaan dan pemeliharaan alat-alat, bahan praktikum

dan ruang praktek.

c. Menyesuaikan program kegiatan praktikum dengan kegiatan praktikum

dengan kegiatan kurikulum.

d. Bertanggung jawab atas hilangnya alat-alat praktikum.

e. Memberi usul dan saran kepada sekolah tentang perkembangan dan

peningkatan kegiatan laboratorium.

f. Membuat laporan bulanan dan tahunan kepada kepala sekolah tentang

keadaan perkembangan laboratorium (lihat lampiram 6).

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak

Bulus pada saat ini cukup baik yang digunakan untuk proses belajar

mengajar, baik yang berbentuk fisik maupun non fisik sehingga proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami hambatan.

Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak

Bulus adalah sebagai berikut (lihat lampiran 2).

Page 56: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

43

B. Deskripsi Data

1. Data Hasil Angket Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses mengubah

data dan instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka

(prosentase), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 7

Pengembangan Kreativitas Siswa

Kategori F Prosentase (%)

Ya 10 40%

Tidak 15 60%

Jumlah 25 100%

Dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan baik, peserta didik

tidak hanya menuntut ilmu yang telah diberikan dari guru. Oleh

karenanya peserta didik dapat mengembangkan keterampilan atau

kreativitas yang dimiliki

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 40% responden

menyatakan ya dan sebesar 60% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

pengembangan kreativitas siswa.

Tabel 8

Mengadakan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kategori F Prosentase (%)

Ya 8 32%

Tidak 17 68%

Jumlah 25 100%

Page 57: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

44

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 32% responden

menyatakan ya dan sebesar 68% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

mengadakan ekstrakurikuler.

Tabel 9

Meningkatkan Wawasan Guru Melalui Pelatihan

Kategori F Prosentase (%)

Ya 3 12%

Tidak 2 88%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 12% responden

menyatakan ya dan sebesar 88% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sedikit sekali guru menggunakan dana BOMM untuk

meningkatkan wawasan guru melalui pelatihan.

Tabel 10

Meningkatkan Wawasan Guru Melalui Study Tour

Kategori F Prosentase (%)

Ya 3 12%

Tidak 22 88%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 12% responden

menyatakan ya dan sebesar 88% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sedikit sekali guru menggunakan dana BOMM untuk

meningkatkan wawasan guru melalui study tour.

Page 58: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

45

Tabel 11

Pendayagunaan Laboratorium

Kategori F Prosentase (%)

Ya 15 60%

Tidak 10 40%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 60% responden

menyatakan ya dan sebesar 40% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

pendayagunaan laboratorium.

Tabel 12

Peningkatan Sistem Administrasi Sekolah

Kategori F Prosentase (%)

Ya 14 56%

Tidak 11 44%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 56% responden

menyatakan ya dan sebesar 44% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, lebih dari setengah guru menggunakan dana BOMM untuk

peningkatan system administrasi sekolah.

Page 59: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

46

Tabel 13

Pengadaan Sumber Belajar

Kategori F Prosentase (%)

Ya 16 64%

Tidak 9 36%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 64% responden

menyatakan ya dan sebesar 36% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

pengadaan sumber belajar.

Tabel 14

Pengadaan Peralatan

Kategori F Prosentase (%)

Ya 18 72%

Tidak 7 28%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 72% responden

menyatakan ya dan sebesar 28% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar menggunakan dana BOMM untuk pengadaan

peralatan.

Page 60: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

47

Tabel 15

Membentuk Panitia Pengelolaan BOMM

Kategori F Prosentase (%)

Ya 20 80%

Tidak 5 20%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 80% responden

menyatakan ya dan sebesar 60% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

membentuk panitia pengelolaan BOMM.

Tabel 16

Komite Sekolah Berperan Dalam Pelaksanaan Program BOMM

Kategori F Prosentase (%)

Ya 14 56%

Tidak 11 44%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 56% responden

menyatakan ya dan sebesar 44% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, lebih dari setengah guru menggunakan dana BOMM untuk

komite sekolaha berperan dalam pelaksanaan program BOMM.

Page 61: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

48

Tabel 17

Mengetahui Program-Program BOMM

Kategori F Prosentase (%)

Ya 19 76%

Tidak 6 24%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 76% responden

menyatakan ya dan sebesar 24% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

mengetahui program-program BOMM.

Tabel 18

Program BOMM Mengutamakan Kualitas

Kategori F Prosentase (%)

Ya 16 64%

Tidak 9 36%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 64% responden

menyatakan ya dan sebesar 36% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

mengutamakan kualitas program BOMM.

Page 62: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

49

Tabel 19

Program Kerja Sekolah

Kategori F Prosentase (%)

Ya 15 60%

Tidak 10 40%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 60% responden

menyatakan ya dan sebesar 40% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

program kerja sekolah.

Tabel 20

BOMM Dikelola Oleh Bendahara

Kategori F Prosentase (%)

Ya 13 52%

Tidak 12 48%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 52% responden

menyatakan ya dan sebesar 48% responden menyatakan tidak. Lebih

dari setengah guru menggunakan BOMM dikelola oleh bendahara.

Tabel 21

Bendahara Rutin Mengelola Dana BOMM

Kategori F Prosentase (%)

Ya 16 64%

Tidak 9 36%

Jumlah 25 100%

Page 63: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

50

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 64% responden

menyatakan ya dan sebesar 36% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

mengelola dana BOMM secara rutin oleh bendahara.

Tabel 22

Pengelolaan Dana BOMM Disalurkan Sesuai Prosedur

Kategori F Prosentase (%)

Ya 21 84%

Tidak 4 16%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 84% responden

menyatakan ya dan sebesar 16% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

pengelolaan dana BOMM disalurkan sesuai prosedur.

Tabel 23

Pembukuan Dana BOMM Dilakukan Pada Buku Kas Umum

Sekolah

Kategori F Prosentase (%)

Ya 22 88%

Tidak 3 12%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 88% responden

menyatakan ya dan sebesar 12% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

pembukuan dana BOMM dilakukan pada buku kas umum.

Page 64: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

51

Tabel 24

BOMM Dilaksanakan Berdasarkan Prinsip-Prinsip Pengelolaan

Keuangan

Kategori F Prosentase (%)

Ya 15 60%

Tidak 10 40%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 60% responden

menyatakan ya dan sebesar 40% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan.

Tabel 25

Sekolah Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Dana BOMM

Kategori F Prosentase (%)

Ya 9 36%

Tidak 16 64%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 36% responden

menyatakan ya dan sebesar 64% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

menyusun laporan pelaksanaan program dana BOMM.

Page 65: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

52

Tabel 26

Laporan Pelaksanaan Dana BOMM Disusun Per Semester

Kategori F Prosentase (%)

Ya 17 68%

Tidak 8 32%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 68% responden

menyatakan ya dan sebesar 32% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

laporan pelaksanaan dana BOMM disusun per semester.

Tabel 27

Pelaporan Dana BOMM Mengetahui Persyaratan Yang Diberikan

Oleh Pemerintah

Kategori F Prosentase (%)

Ya 8 32%

Tidak 17 68%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 32% responden

menyatakan ya dan sebesar 68% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

mengetahui persyaratan yang diberikan oleh pemerintah.

Page 66: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

53

Tabel 28

Pelaporan Dana BOMM Bertujuan Untuk Tidak Terjadinya

Kesalah Pahaman

Kategori F Prosentase (%)

Ya 5 20%

Tidak 20 80%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 20% responden

menyatakan ya dan sebesar 80% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

pelaporan dana BOMM bertujuan untuk terjadinya kesalah pahaman.

Tabel 29

Pengadaan Buku-Buku

Kategori F Prosentase (%)

Ya 19 76%

Tidak 6 24%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 76% responden

menyatakan ya dan sebesar 24% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

pengadaan buku.

Page 67: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

54

Tabel 30

Pengadaan Alat-Alat Tulis

Kategori F Prosentase (%)

Ya 9 36%

Tidak 16 64%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 36% responden

menyatakan ya dan sebesar 64% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, seluruhnya guru menyatakan dana BOMM digunakan untuk

pengadaan alat-alat tulis.

Tabel 31

Pengadaan Bahan Pratikum

Kategori F Prosentase (%)

Ya 21 84%

Tidak 4 16%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 84% responden

menyatakan ya dan sebesar 16% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, seluruhnya guru menyatakan penggunaan dana BOMM

untuk pengadaan bahan pratikum.

Page 68: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

55

Tabel 32

Membantu Siswa Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Kategori F Prosentase (%)

Ya 17 68%

Tidak 8 32%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 68% responden

menyatakan ya dan sebesar 32% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.

Tabel 33

Membuat Beban Sekolah Lebih Ringan

Kategori F Prosentase (%)

Ya 14 56%

Tidak 11 44%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 56% responden

menyatakan ya dan sebesar 44% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, lebih dari setengah guru menggunakan dana BOMM untuk

membuat beban sekolah lebih ringan.

Page 69: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

56

Tabel 34

Membantu Pembiayaan Manajemen Sekolah

Kategori F Prosentase (%)

Ya 10 40%

Tidak 15 60%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 40% responden

menyatakan ya dan sebesar 60% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru tidak menggunakan dana BOMM untuk

membantu pembiayaan manajemen sekolah.

Tabel 35

Meningkatkan Inovasi Metode Pembelajaran

Kategori F Prosentase (%)

Ya 19 76%

Tidak 6 24%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 76% responden

menyatakan ya dan sebesar 24% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, sebagian besar guru menggunakan dana BOMM untuk

meningkatkan inovasi metode pembelajaran.

Page 70: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

57

Tabel 36

Penyediaan Media Pembelajaran

Kategori F Prosentase (%)

Ya 22 88%

Tidak 3 12%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 88% responden

menyatakan ya dan sebesar 12% responden menyatakan tidak. Dengan

demikian, seluruhnya guru menyatakan bahwa penggunaan dana

BOMM untuk penyediaan media pembealajaran.

2. Data Hasil Wawancara BOMM merupakan bantuan operasional manajemen mutu untuk

peningkatan mutu pembelajaran sekolah. Kurikulum yang digunakan SMK

Al-Hidayah Lestari yaitu kurikulum yang dibuat oleh SMK sendiri yang

dilaksanakan kepada guru-guru bidang studi tiap mata pelajaran atau yang

telah dikelompokan tiap mata pelajaran dan guru bidang studi masing-masing.

Kurikulum yang dilaksanakan yaitu KTSP.

Manajemen mutu untuk SMK berangsur dan betahap semua, karena untuk

meningkatakan mutu sekolah di butuhkan waktu, dan. SMK Al-hidayah lestari

masih berusaha dan perlu ditingkatkan mutu yang masih kurang. Dalam

mendapatkan BOMM sekolah melakukan cara dengan lebih ditingkatkan

untuk semuanya, terutama untuk kebutuhan siswa seperti alat atau bahan

praktek yangt masih kurang dan tidak lengkap untuk tiap jurusan.

SMK Al-Hidayah Lestari mendapatkan BOMM karena dengan

bertambahnya siswa dan mencukupi. Oleh karena itu SMK Al-hidayah lestari

sudah 2 tahun mendapatkan BOMM sesuai dengan persyaratan. Dengan

adanya BOMM sangat baik sekali untuk sekolah, karena dapat mengatasi

kekurangan yang ada di sekolah meskipun belum semaksimal mungkin.

Page 71: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

58

Kegunaan dari BOMM untuk meningkatkan pembelajaran siswa/I masing-

masing tiap jurusan dan dapat praktek dengan alat yang sudah mencukupi.

BOMM berpengaruh sekali untuk sekolah karena yang sebelumnya peralatan

praktek untuk kebutuhan siswa tidak lengkap sekarang sudah hampir terpenuhi

meskipun tidak semaksimal mungkin.

Pertanggung jawaban BOMM dari sekolah telah dibentuk panitia BOMM

selain itu juga dibantu oleh semua guru. Guru disini hanya membantu dalam

proses pembelajaran, karena apa yang dibutuhkan oleh masing-masing guru

akan ditanyakan oleh kepala sekolah untuk keperluan peralatan dan

pembelajaran yang dibutuhkan.

Pelaksanaan BOMM dari awal sekolah menyiapkan proposal untuk

diajukan. Dengan membuat proposal SPJ yang diajukan sekolah juga ditulis

untuk kebutuhan dari sekolah yang diperlukan. Karena hanya beberapa

sekolah yang mendapatkan BOMM. Apabila proposal yang diajukan terlambat

maka sekolah tidak akan mendapatkan bantuan.

Sekolah setelah mendapatkan dana BOMM langsung dibelanjakan tiap

masing-masing jurusan untuk keperluan peserta didik. BOMM dapat

menanggulangi kekurangan yang ada pada sekolah namun belum semaksimal

mungkin. Setelah mendapatkan dana BOMM siswa lebih rajin, aktif dan

termotivasi dalam belajar karena sudah mencukupi alat bantu/praktek yang

telah disediakan sekolah. Namun tanpa ada kerjasama yang baik tidak akan

berjalan dengan maksimal.

Dana BOMM diperuntukan sebagian besar dialokasikan pada pembiayaan

kegiatan pembelajaran. Hal itu sesuai dengan kebutuhan yang akan dicapai

sekolah, sehingga dana BOMM yang dialokasikan sesuai dana yang diterima

sekolah. alokasi dana BOMM tersebut digunakan untuk membiayai pengadaan

alat-alat, barang dan bahan praktek habis pakai tiap jurusan unuk penunjang

pembelajaran. Misalnya: kertas, tinta, spidol dan lain-lainya. Tidak dapat

diberikan untuk barang elektronik dan yang lainnya.

Manfaat BOMM cukup banyak bagi sekolah swasta, karena baik untuk

meningkatkan mutu pembelajaran. Namun sedikit sulit untuk mengikuti

Page 72: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

59

prosedur yang telah ditentukan. Peserta didik dipermudah diberikan fasilitas

yang diberikan oleh Negara meningkatkan kualitas sesuai dengan ajuran

pemerintah agar peserta didik siap pakai dan bersaing sesuai keterampilan

ketika selesai sekolah.

BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari dibentuk panitia untuk kelancaran

dalam mengelola dan pelaksanaannya. Pihak sekolah mengadakan evaluasi

tiap 6 bulan. Adanya kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik,

karena apabila tidak ada kerjasama yang baik maka tidak akan dapat berjalan

dengan efektif. Namun sekolah mempermudah peserta didik mendapatkan

fasilitas dan mutu yang baik untuk bekal keterampilan sesuai jurusan dan

lulusan yang siap pakai.

Dalam evaluasi untuk BOMM di SMK ada 2, yaitu: pertama, evaluasi

internal panitia yang dibentuk tim dari sekolah. Tim pengelola BOMM dari

sekolah yang melaporkan semua kurang dan tidaknya uang untuk barang yang

telah diperlukan. Kedua, eksternal atau pihak pemberi dana yaitu pemerintah.

Dari pengawas sekolah melihat dan memeriksa laporan dana BOMM.

Pengawas disini terdapat pengawas dari SUDIN atau DIKNAS.

C. Interpretasi Data Dalam memberikan interpretasi data Dari sebaran data yang merupakan

hasil perhitungan statistik deskriptif, yang perlu dibahas adalah nilai rata-

ratanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran

masing-masing aspek yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.

Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interpretasi yaitu:

a. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%.

b. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%.

c. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%.

d. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%.

Page 73: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

60

Berikut sajian data hasil penyebaran angket terhadap 25 responden. Dari

hasil penyebaran angket tersebut diperoleh data tentang pengaruh BOMM

terhadap peningkatan mutu pembelajaran yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu:

dimensi program BOMM terdiri atas 8 item pernyataan dengan skor 121,

dimensi pelaksanaan BOMM terdiri atas 14 item pernyataan dengan skor 210,

dimensi pembelian bahan habis pakai terdiri atas 3 item pernyataan dengan

skor 49, dimensi manfaat BOMM terdiri atas 5 item pernyataan dengan skor

84. Selanjutnya data tersebut lebih jelas dapat dilihat pada tabel 37 di bawah

ini:

Tabel 37

Perhitungan Nilai Rata-rata

Dimensi Penelitian SKOR Nilai Harapan

(NH)

Nilai Skor (NS)

NS NH X 100%

Kategori Nilai

1. Program BOMM

121 8X1 = 8 121:30 = 4,0 50% Kurang Baik

2. Pelaksanaan BOMM

210 14X1 = 14 210:30 = 7 50% Kurang Baik

3. Pembelian bahan habis pakai

49 3X1 = 3 49:30 = 1,63 54,33% Kurang Baik

4. Manfaat BOMM

84 5X1 = 5 84:30 = 2,8 56% Cukup Baik

RATA-RATA 52,58% KURANG

BAIK

Page 74: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

61

Berdasarkan kategori diatas perhitungan statistik sederhana di atas, maka

pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al-

Hidayah Lestari dapat diketahui melalui interpretasi dimensi-dimensi berikut

ini:

1. Program BOMM

Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9. pada soal no. 1, sebanyak 40% responden menjawab bahwa

BOMM untuk pengembangan kreativitas siswa. Pada soal no. 2,

sebanyak 32% responden menjawab bahwa BOMM untuk kegiatan

ekstrakurikuler. Pada soal 3, sebanyak 12% responden menjawab

bahwa BOMM untuk meningkatkan wawasan guru melalui pelatihan.

Pada soal 4, sebanyak 12% responden menjawab bahwa BOMM untuk

meningkatkan wawasan guru melalui study tour. Pada soal 5, sebanyak

60% responden menjawab bahwa BOMM untuk pendayagunaan

laboratorium. Pada soal 6, sebanyak 56% responden menjawab bahwa

BOMM untuk peningkatan sistem administrasi sekolah. Pada soal 7,

sebanyak 64% responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan

sumber belajar. Terakhir pada soal 8, sebanyak 72% responden

menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan peralatan.

Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa program BOMM yang dilaksanakan SMK Al-

Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 50% yang berarti

termasuk ke dalam kategori kurang baik.

2. Pelaksanaan BOMM

Dimensi pelaksanaan BOMM dapat dilihat pada soal no. 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22. Pada soal no. 9 sebanyak

80% responden menjawab bahwa membentuk panitia pengelolaan

BOMM. Pada soal no. 10, sebanyak 56% responden menjawab bahwa

komite sekolah berperan dalam pelaksanaan program BOMM. Pada

soal no. 11, sebanyak 76% responden menjawab bahwa BOMM untuk

mengetahui program-program. Pada soal 12, sebanyak 64% responden

Page 75: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

62

menjawab bahwa program BOMM mengutamakan kualitas. Pada soal

13, sebanyak 60% responden menjawab bahwa dengan adanya BOMM

sekolah membuat program kerja. Pada soal 14, sebanyak 52%

responden menjawab bahwa BOMM dikelola oleh bendahara. Pada

soal 15, sebanyak 64% responden menjawab bahwa bendahara rutin

mengelola BOMM. Pada soal 16, sebanyak 84% responden menjawab

bahwa pengelolaan dana BOMM disalurkan sesuai prosedur. Pada soal

17, sebanyak 88% responden menjawab bahwa sekolah membuat

pembukuan untuk BOMM dilakukan pada kas umum. Pada soal 18,

sebanyak 60% responden menjawab bahwa BOMM dilaksanakan

berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan. Pada soal 19,

sebanyak 36% responden menjawab bahwa sekolah menyusun laporan

pelaksanaan program dana BOMM. Pada soal 20, sebanyak 68%

laporan pelaksanaan dana BOMM disusun per semester. Pada soal 21,

sebanyak 32% responden menjawab bahwa BOMM bertujuan

mengetahui persyaratan yang diberikan oleh pemerintah. Terakhir pada

soal 22, sebanyak 20% responden menjawab bahwa pelaporan dana

BOMM bertujuan untuk tidak terjadinya kesalah pahaman.

Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan BOMM yang dilaksanakan SMK Al-

Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 50% yang berarti

termasuk ke dalam kategori kurang baik.

3. Pembelian Bahan Habis Pakai

Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 23, 24, 25.

pada soal no. 23, sebanyak 76% responden menjawab bahwa BOMM

untuk pengadaan buku-buku. Pada soal no. 24, sebanyak 36%

responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan alat-alat tulis.

Terakhir pada soal 25, sebanyak 84% responden menjawab bahwa

BOMM untuk pengadaan bahan pratikum.

Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa pembelian bahan habis pakai yang dilaksanakan

Page 76: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

63

SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 54,33%

yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang baik.

4. Manfaat BOMM

Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 26, 27, 28, 29,

30. pada soal no. 26, sebanyak 68% responden menjawab bahwa

BOMM untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.

Pada soal no. 27, sebanyak 56% responden menjawab bahwa BOMM

untuk membuat beban sekolah lebih ringan. Pada soal 28, sebanyak

40% responden menjawab bahwa BOMM membantu pembiayaan

manajemen sekolah. Pada soal 29, sebanyak 76% responden menjawab

bahwa BOMM meningkatkan inovasi metode pembelajaran. Terakhir

pada soal 30, sebanyak 88% responden menjawab bahwa BOMM

untuk penyediaan pembelajaran.

Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa manfaat BOMM yang dilaksanakan SMK Al-Hidayah

Lestari Lebak Bulus berada pada interval 56% yang berarti termasuk ke

dalam kategori cukup baik.

Secara keseluruhan, keempat dimensi yang merupakan dimensi-dimensi

dalam pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di atas;

dapat dikatakan baik. Sesuai dengan rata-rata yang peneliti hitung berdasarkan

rumus kategori di atas, yaitu:

{50%+50%+54,33%+56%} = + 52,58% 4 (KURANG BAIK)

Hal ini membuktikan bahwa pengaruh BOMM tidak banyak berpengaruh

terhadap peningkatan mutu pembelajaran, banyak faktor lain yang

berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajarnya. Antara lain: guru yang

kurang kreatif akan berpengaruh terhadap pembelajaran siswa, masih

kurangnya alat pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik, sehingga

mereka kurang berpartisipasi dalam belajar dan perhatian apa yang telah

Page 77: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

64

diberikan oleh guru, sarana prasarana yang kurang melengkapi dan adanya

kerjasama yang baik antara sekolah, guru dan peserta didik dengan guru agar

pembelajaran yang ada dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Page 78: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan maka penulis

memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. SMK Aal-Hidayah Lestari berusaha meningkatkan pembelajaran

dengan baik melalui pemenuhan kebutuhan praktek, dana BOMM

adalah salah satu dana untuk pemenuhan kebuthan tersebut meskipun

masih terdapat kekurangan.

2. Terdapat kelemahan dalam pengelolaan dan belum bias meningkatkan

mutu pembelajaran secara optimal.

3. Pengelolaan dalam dana BOMM hanya melibatkan panitia saja. Oleh

karena itu kepada guru dilibatkan dalam memberikan masukan untuk

penggunaan dana BOMM.

4. Pemberian dana BOMM masih sangat kurang efektifitas dalam proses

kegiatan pembelajaran hasil penelitian menunjukkan manfaat BOMM

mencapai 52,58% dengan kategori kurang baik.

Page 79: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

66

B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dikemukakan di atas ada

beberapa saran yang penulis ingin sampaikan sebagai berikut:

1. Sekolah di harapkan meningkatkan mutu pembelajaran dari kategori

kurang baik kepada kategori cukup baik. Hal ini tentunya di dapat dari

kerja keras dan kerjasama semua pihak sekolah.

2. Kepada kepala sekolah dan guru SMK Al-Hidayah Lestari Lebak

Bulus hendaknya berusaha meningkatkan mutu pembelajaran yang

lebih baik dan dapat melengkapi sarana yang kurang. Mengingat

proses belajar mengajar menurut kualitas pembelajaran baik dengan

terpenuhinya sarana prasarana sekolah.

3. Pemberian BOMM harus diimbangi dengan bukti lain yang lebih

menyentuh komponen kependidikan lain seperti: kurikulum dan

program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan dan

pembiayaan, sarana dan prasarana pendidikan, hubungan sekolah

dengan masyarakat dan layanan khusus.

Page 80: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

67

DAFTAR PUSTAKA Arini, Dorothea Wahyu, Manajemen Kualitas, Yogyakarta: Andi Offset, 1999. Bruce Brocka and M. Suzanne Brocka, Quality Management, (New York:

McGraw-Hill, 1992). Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2000, Cet. Ke-1. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 1996, Cet. Ke-3. Fatah, Nanang, Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002, Cet. Ke-2. Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004,

Cet ke-7. Gaspersz, Vincent, D.Sc., CFPIM, CIQA, Total Quality Management, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2005, Cet. Ke-4. Gema Widyakarya No. 05 / Th. XIV / 2009. Gie, The Liang, Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta: Liberty, 1998. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005,

Cet. Ke-5. Handoko, T. Hani, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1995, Jilid I. Lupioadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, Jakarta:

Salemba Empat, 2001. Moekijat, Kamus Manajemen , (Bandung: Mandar Maju, 2000) Cet Ke-V. Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT . Remaja Rosdakarya,

2006, Cet. Ke-6. Munandir, Ensiklopedia Pendidikan, Malang: UM PRESS, 2001 Cet. Ke-1. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta: Ghalia Indah 2001.

Page 81: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

68

Panduan Pelaksanaan BOMM tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. ii

Pedoman Pelaksanaan BG SMA 2008, Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. 53, http://dikmenum.go.id/block-grant-2008.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995. Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004,

Cet. Ke-2. Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989,

Cet. Ke-3. Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2007,

Cet. Ke-5. Shadily, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve, 1984. Supriadi, Dedi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-4. Sutikno, M. Sobry, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, Mataram:

NTP Press, 2007, Cet. Ke-2. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta: Remaja

Rosda Karya, 2004), cet. 9, hal. 216-217. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-2. Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa, .Yogyakarta: Andi 2000. Zahronah, Siti, “Usaha-usaha Sekolah dalam Menanamkan Disiplin Siswa”,

Skripsi Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II Pasal 3.

Page 82: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

80

Lampiran 7 DEPARTEMEN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan Hormat, Dengan ini saya mengharapkan kesediaan bapak dan ibu guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terlampir ini, yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka penelitian untuk pembuatan skripsi dengan judul : “PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU (BOMM) TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK AL-HIDAYAH LESTARI” Kejujuran dan jawaban bapak dan ibu guru dalam pengisian angket ini sangat diharapkan untuk kelancaran pembuatan skripsi ini. Dalam lembaran angket ini tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi yang ada merupakan pendapat atau kondisi yang bapak dan ibu guru rasakan. Jawaban yang telah diberikan tidak akan mempengaruhi prestasi yang didapat bapak dan ibu guru di sekolah, karena penelitian ini hanya bersifat ilmiah. Terima kasih atas kesediaan dan waktu yang diberikan untuk pengisian angket ini. Petunjuk Pengisian :

1. Sebelum menjawab bacalah pertanyaan-pertanyaan ini dengan teliti

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembaran berikut sesuai dengan kondisi dan keadaan yang bapak dan ibu guru rasakan dengan sejujurnya

3. Ungkapkan perasaan bapak dan ibu guru terhadap mutu pembelajaran di SMK Al-Hidayah Lestari dibawah ini dengan memberi tanda cek list ( √ )

4. Setiap pertanyaan terdiri dari dua alternatif jawaban

5. Terima Kasih.

---oOo---

Page 83: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

81

Nama Guru : ………………………………………….

Bidang Studi : ………………………………………….

Jenis Kelamin : ………………………………………….

Pendidikan Terakhir : ………………………………………….

Klasifikasi jawaban :

1. Ya

2. Tidak

No Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah BOMM dipergunakan untuk pengembangan

kreativitas siswa?

2. Apakah BOMM dipergunakan untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler?

3. Apakah BOMM dipergunakan untuk meningkatkan wawasan guru melalui pelatihan pendidikan?

4. Apakah BOMM dipergunakan untuk meningkatkan wawasan guru melalui study tour?

5. Apakah BOMM dipergunakan untuk pendayagunaan laboratorium?

6. Apakah BOMM dipergunakan untuk peningkatan sistem administrasi sekolah dengan komputerisasi?

7. Apakah BOMM dipergunakan untuk pengadaan sumber belajar?

8. Apakah BOMM dipergunakan untuk pengadaan peralatan dalam rangka peningkatan mutu sekolah?

9. Apakah kepala sekolah membentuk panitia pengelolaan BOMM dengan bermusyawarah?

10. Apakah komite sekolah ikut berperan dalam pelaksanaan program BOMM?

11. Apakah Bapak/Ibu guru mengetahui program-program dari dana BOMM?

12. Apakah program BOMM mengutamakan kualitas atau mutu pelaksanaan program sekolah?

13. Apakah program kerja sekolah yang disetujui oleh pemerintah menjadi acuan dalam pelaksanaan program bantuan?

14. Apakah dana BOMM dikelola oleh bendahara rutin sekolah?

15. Apakah bendahara rutin yang mengelola dana BOMM ditunjuk khusus oleh kepala sekolah?

Page 84: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

82

16. Apakah pengelolaan dana BOMM sudah disalurkan sesuai dengan prosedur?

17. Apakah pembukuan dana BOMM dilakukan pada buku kas umum sekolah?

18. Apakah pengelolaan dana BOMM telah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara?

19. Apakah sekolah menyusun laporan pelaksanaan program dana BOMM?

20. Apakah laporan pelaksanaan dana BOMM disusun per semester?

21. Apakah pelaporan dana BOMM dibuat sesuai persyaratan yang diberikan oleh pemerintah?

22. Apakah pelaporan dana BOMM bertujuan untuk tidak terjadinya kesalah pahaman penyaluran yang dibutuhkan sekolah?

23. Apakah dana BOMM dipergunakan untuk pengadaan buku-buku?

24. Apakah dana BOMM dipergunakan untuk pengadaan alat-alat tulis di sekolah?

25. Apakah dana BOMM dipergunakan untuk pengadaan bahan pratikum?

26. Apakah dana BOMM membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?

27. Apakah dana BOMM membuat beban sekolah lebih ringan?

28. Apakah dana BOMM membantu pembiayaan manajemen sekolah?

29. Apakah dana BOMM dipergunakan untuk meningkatkan inovasi metode pembelajaran?

30. Apakah dana BOMM dipergunakan untuk penyediaan media pembelajaran?

Page 85: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

69

Lampiran 1

PERUNTUKAN DAN RENCANA ANGGARAN BELANJA BANTUAN

BOMM

A. PEMANFAATAN DANA BANTUAN BOMM

Dana bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah yang bersumber dari

anggaran APBN 2008 adalah diperuntukan untuk semua jurusan yang ada

disekolah kami. Jurusan Akuntansi dengan jumlah siswanya 109, jurusan

pemasaran jumlah siswanya 165 dan administrasi perkantoran dengan jumlah

siswa 112 siswa. Yang mana dana BOMM tersebut digunakan terutama untuk:

1. Pengadaan bahan-bahan praktek

2. Pengadaan alat pendukung penyelenggaraan praktek

3. Pengadaan modul

B. PERUNTUKAN PEMANFAATAN DANA BOMM

1. Jurusan Akuntansi

Jumlah siswa untuk jurusan Akuntansi 109 x Rp. 120.000,- = Rp.

13.080.000,-

Jenis Alat Jumlah Harga Satuan

Total Keseluruhan

Sumber Dana

Kalkulator 50 Unit Rp. 75.000,- Rp. 3.750.000,- Anggaran APBN 2009

Spidol dan tinta spidol

50 Buah Rp. 25.000,- Rp. 1.250.000,-

Modul 1,2,3 30 Buah Rp. 42.555,- Rp. 3.830.000,- Penggaris 40 Buah Rp. 10.000,- Rp. 400.000,- Tinta Printer 10 Buah Rp. 225.000,- Rp. 2.225.000,-

Page 86: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

70

Kertas polio bergaris

20 Pak Rp. 30.000,- Rp. 600.000

Perpulator 40 Buah Rp. 25.000,- Rp. 1.000.000,- Jumlah Rp. 13.080.000,-

2. Jurusan Pemasaran

Jumlah siswa untuk jurusan Pemasaran 165 x Rp. 120.000,- = Rp.

19.800.000,-

Jenis Alat Jumlah Harga Satuan Total Sumber Dana

Solasi besar dan kecil

25 buah Rp. 15.000,- Rp. 375.000,- Anggaran APBN 2009

Labelling 20 buah Rp. 90.000,- Rp. 1.800.000,- Modul 1, 2, 3 30 buah Rp. 39.900,- Rp. 3.591.000,- Printer 1 buah Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Spidol dan tinta

50 buah Rp. 25.000,- Rp. 1.250.000,-

Kalkulator elektrik

1 unit Rp. 775.000,- Rp. 3.875.000,-

HVS 20 rim Rp. 45.000,- Rp. 900.000,- Lem Foxx 25 buah Rp. 30.000,- Rp. 750.000,- Kertas gulung

30 buah Rp. 30.000,- Rp. 900.000,-

Kwitansi dan nota

50 buah Rp. 20.000,- Rp. 1.000.000,-

Cash register 1 unit Rp. 2.709.000,- Rp. 2.709.000,- Tinta printer 5 buah Rp 230.000,- Rp. 1.150.000,- Jumlah Rp. 19.800.000,-

Page 87: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

71

3. Jurusan Administrasi Perkantoran

Jumlah siswa untuk jurusan Akuntansi 112 x Rp. 120.000,- = Rp.

13.440.000,-

Jenis Alat Jumlah Harga Satuan Total Sumber Dana

Spidol dan tinta

30 buah Rp. 25.000,- Rp. 750.000,- Anggaran APBN 2009

Perforator 30 buah Rp. 30.000,- Rp. 900.000,- Tinta printer 8 buah Rp. 230.000,- Rp. 1.840.000,- Steples dan isi

30 buah Rp. 34.900,- Rp. 1.047.000,-

Aifon 2 unit Rp. 1.256.000,- Rp. 2.512.000,- Order besar 30 buah Rp. 45.000,- Rp. 1.350.000,- Modul 1, 2, 3 30 buah Rp. 39.900,- Rp. 3.591.000,- Kertas HVS 10 rim Rp. 45.000,- Rp. 450.000,- Kertas folio bergaris

10 rim Rp. 35.000,- Rp. 350.000,-

Kartu nama 10 dus Rp. 65.000,- Rp. 650.000,- Jumlah Rp. 13.440.000,-

Page 88: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

72

Lampiran 2

Data Sarana dan Prasarana

No.

Nama

Luas (meter persegi)

Jumlah

1. Tanah 2500 M2

2. Bangunan

1. Ruang Teori 7 x 8 Meter2 10 Ruang

2. Ruang Perpustakan 2 x (7x8) Meter2 1 Ruang

3. Ruang Lab Akuntansi 7 x 8 Meter2 1 Ruang

4. Ruang Komputer 7 x 8 Meter2 1 Ruang

5. Ruang Lab Penjualan 7 x 8 Meter2 1 Ruang

6. Ruang Kepala Sekolah 4 x 8 Meter2 1 Ruang

7. Ruang Wakasek 4 x 8 Meter2 1 Ruang

8. Ruang Guru 4 x 8 Meter2 1 Ruang

9. Ruang Tata Usaha 3 x 6 Meter2 1 Ruang

10. Ruang Keuangan 3 x 6 Meter2 1 Ruang

11. Ruang KM/WC Guru 3 x 6 Meter2 2 Ruang

12. Ruang BP/BK 4 x 8 Meter2 1 Ruang

13. Ruang UKS 3 x 6 Meter2 1 Ruang

14. Ruang OSIS 3 x 6 Meter2 1 Ruang

15. Ruang Kantin 3 x 6 Meter2 4 Ruang

16. Ruang Ibadah 7 x 8 Meter2 1 Ruang

Page 89: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

73

17. Ruang Gudang 3 x 6 Meter2 1 Ruang

18. Ruang KM/WC Siswa 4 x 8 Meter2 6 Ruang

3. Lapangan Olah Raga 7 x 8 Meter2 1 Lapangan

4. Taman

5. Jalan 7 Meter 1 Jalur

6. Parkir Kendaraan 10 x 8 Meter2 1 Tempat

Page 90: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

74

Lampiran 3

Data Peralatan

NO

Jenis Alat

Spesifik/Ukuran

Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1 Komputer P 3 35 30 2 3

2 Mesin Tik Oliveti 40 27 8 5

3 Mes.Elektrik Broder 30 23 7 -

4 Mes.Hitung

Manual

Sander 40 35 5 -

5 Mes.Kas

Register

Sharf 2 1 1 -

6 Mes.Fax Sharf 3 2 - 1

Page 91: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

75

Lampiran 4

Data Keadaan Guru SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

No Nama Guru Pendidikan Jabatan Mengajar Mata

Pelajaran

1 Parhanah, S.E S1 – Manajemen Kepsek Ekonomi

2 Drs. Fahrudin S1 – Pendidikan Kurikulum Bahasa Inggris

3

H. M. Amin, S.Ag S1 – UNIDA Kesiswaan

Bahasa Arab

4 Drs. Basrin Malau S1 – Pendidikan Guru Koperasi,

Komjul

5 Drs. A. Saefudin S1 – Pendidikan Guru Bahasa Arab

6 Drs. Umum Lingga S1 - Pendidikan Guru Kewirausahaan

7 Muhyi Choirudin D3 – Ilmu Al-

qur’an

Guru Agama Islam

8 Dra. H. Hazamih S1 – Pendidikan Guru Bahasa Indonesia

9 Wardah Hayati, S.Pd S1 – Pendidikan Guru Bahasa Indonesia

10 Nurlina, S.Pd S1 – Pendidikan Guru Akuntansi

11 H. Ahmad Syakir, S.Ag S1 – Pendidikan Guru Agama Islam

Page 92: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

76

12 Dra. Ety Purwaningsih S1 – Pendidikan Guru Bahasa Indonesia

13 Tarmudi, S.Pd S1 – Pendidikan Guru K3, KOLEGA

14 Rini Suharwanti, S.Pd S1 – Pendidikan Guru PPKN/Sejarah,

IPS

15 Anton H, S.Pd S1 – Pendidikan Guru Produktif

Penjualan

16 Dede Sopiyan, S.Pd S1 – Pendidikan Guru Penjaskes

17 Mansur, S.E S1 – Pendidikan Guru Produktif

Akuntansi

18 Abdul Ghofur, S.P.d S1 – Pendidikan Guru Produktif

Sekretaris

19 Zakiyah, S.Pd S1 – Pendidikan Guru Matematika

20 Fadlilah, S.H S1 – Hukum Guru BK

21 Dadang Suryadin, Amd D3 – Komputer Guru Komputer

22 Endiyana, Amd D3 – Komputer Guru Typing Tutor

23 Faisal Faiz D3 – Komputer Guru Typing Tutor

24 Siti Nurlaela, S.Pd S1 Sastra Jepang Guru Bahasa Jepang

25 Budi, S.Pd S1 Pendidikan Guru Bahasa Inggris

Page 93: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

77

26 Siti Komariah D3 Guru Seni Budaya

27 Muafifah S1 Guru IPA

28 Lia Marantika S1 Guru Bahasa Inggris

29 Meydi S1 Guru IPA

Page 94: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

78

Lampiran 5

Data Keadaan Staf dan Karyawan SMK Al-Hidayah Lesatari

Lebak Bulus

No Nama Karyawan Pendidikan Jabatan

1 Lukman Hakim D3 Manajemen

Perbankan

Kepala Tata Usaha

2 Faisal S.E S1 Manajemen Bendahara

3 Syarifudin SMEA Staf Tata Usaha

4 Qaidar Firman SMU Staf Tata Usaha

5 Hendra SMEA Pet. Kebersihan/Pesuruh

Page 95: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

79

Lampiran 6

Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

Wakil Kepala

Komite

Sekolah

Perpustakaan Tata Usaha

BP/BK Wali Kelas

Guru Mata

Pelajaran

Pembina

Osis

S I S W A

Penanggung Jawab Lab.

: Garis Koordinasi

: Garis Komando

Page 96: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

0 1 0 0 1 1 0

TOTAL

13 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 12

Responden Skor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 262 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 213 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 214 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 205 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 226 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 167 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 208 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 139 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1810 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1411 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1912 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2013 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1214 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 2215 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1416 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1417 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1318 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 2119 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1620 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 2221 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1622 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1623 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1824 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1925 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

JUMLAH 10 8 18 22 15 14 16 18 20 14 19 16 15 13 16 21 22 15 9 17 8 5 19 9 21 17 14 10 19 22 462

Page 97: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

84

Lampiran 9 HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2009

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Interviewee : Parhanah, S.E

Jabatan : Kepala Sekolah

1. Sejak kapan Ibu menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMK Al-Hidayah

Lestari?

Jawaban:

Sejak tahun 2004/2005 sampai dengan sekarang.

2. Bagaimana Sejarah Berdirinya SMK Al-Hidayah Lestari?

Jawaban:

Sejarah berdirinya SMK Al-Hidayah Lestari berasal dari yayasan pendidikan

Islam Al-Hidayah dari MI, kemudian SMP dan SMK pada tahun 1993.

3. Apa yang Ibu Ketahui tentang BOMM?

Jawaban:

BOMM merupakan bantuan operasional manajemen mutu untuk peningkatan

mutu pembelajaran sekolah yang masih kurang.

4. Bagaimana kurikulum pendidikan di SMK Al-Hidayah Lestari?

Jawaban:

Kurikulum di SMK Al-Hidayah Lestari yaitu kurikulum yang dibuat oleh

SMK sendiri yang dilaksanakan kepada guru-guru bidang studi tiap mata

pelajaran atau yang telah dikelompokan tiap mata pelajaran dan guru bidang

studi masing-masing. Kurikulum yang dilaksanakan yaitu KTSP.

5. Sejak kapan SMK AL-Hidayah Lestari mendapatkan dana BOMM?

Jawaban:

Pada tahun 2007/2008.

Page 98: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

85

6. Menurut Ibu, apakah Manajemen Mutu Sekolah di SMK Al-Hidayah Lestari

sudah baik?

Jawaban:

Berangsur dan betahap semua, karena untuk meningkatakan mutu sekolah di

butuhkan waktu, dan. SMK Al-hidayah lestari masih berusaha dan perlu

ditingkatkan mutu yang masih kurang.

7. Strategi atau langkah yang Ibu lakukan untuk sekolah setelah mendapatkan

BOMM?

Jawaban:

Lebih ditingkatkan untuk semuanya, terutama untuk kebutuhan siswa seperti

alat atau bahan praktek yangt masih kurang dan tidak lengkap untuk tiap

jurusan.

8. Faktor apa yang melatarbelakangi SMK AL-Hidayah Lestari mendapatkan

BOMM?

Jawaban:

Mendapatkan BOMM dengan bertambahnya siswa dan mencukupi. Siswa

yang harus dipenuhi syarat dari 200 keatas dan SMK Al-hidayah lestari siswa

sekitar 300 ke atas. SMK Al-hidayah lestari sudah 2 tahun mendapatkan

BOMM.

9. Bagaimana pendapat Ibu tentang BOMM yang telah ada pada saat ini?

Jawaban:

Dengan adanya BOMM sangat baik sekali, karena dapat mengatasi

kekurangan yang ada di sekolah meskipun belum semaksimal mungkin.

10. Apa saja kegunaan BOMM di SMK AL-Hidayah Lestari?

Jawaban:

Kegunaan BOMM di SMK Al-hidayah Lestari untuk meningkatkan

pembelajaran siswa/I masing-masing tiap jurusan dan dapat dapat praktek

dengan alat yang sudah mencukupi.

Page 99: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

86

11. Kriteria atau syarat-syarat apa saja sehingga sekolah mendapatkan BOMM?

Jawaban:

Kriteria sekolah mendapatkan BOMM, yaitu:

Pertama, dengan membuat sebuah proposal sesuai prosedur dan ketentuan

yang telah diberikan.

Kedua, siswa diatas atas 200. Apabila kurang dari yang ditentukan maka

sekolah tidak mendapatkan BOMM.

12. Apakah keberadaan BOMM di SMK AL-Hidayah Lestari berpengaruh besar

terhadap mutu pembelajaran?

Jawaban:

Sangat berpengaruh sekali, karena yang sebelumnya peralatan praktek untuk

kebutuhan siswa tidak lengkap sekarang sudah hamper terpenuhi meskipun

tidak semaksimal mungkin.

13. Siapa yang menjadi pengawas pelaksanaan penggunaan Bantuan Operasional

Manajemen Mutu?

Jawaban:

DIKNAS, Pengawas Paket dan ada dari LSM. Buat laporan SPJ untuk ke

DIKNAS.

14. Pihak-pihak mana sajakah yang dilibatkan atau membantu dalam pelaksanaan

BOMM?

Wakil Bidang Kesiswaan, Bendahara sekolah dan Ketua Jurusan.

15. Bagaimana administrasi keuangan menelola perencanaan pembelanjaan

sekolah?

Jawaban:

Langsung dibelanjakan tiap masing-masing jurusan untuk keperluan peserta

didik.

16. Apakah BOMM sudah berhasil dan dapat menanggulangi kekurangan mutu

pembelajaran yang ada di SMK Al-Hidayah Lestari?

Jawaban:

Dapat menanggulangi ke kurangan, namun tidak semuanya dan maksimal.

Page 100: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

87

17. Apakah ada sanksi yang dikenakan jika terdapat penyalahgunaan Bantuan

Operasional Manajemen Mutu?

Jawaban:

Ada, yaitu seperti uang yang sudah diperoleh sekolah dikembalikan lagi sesuai

jumlah nominal yang telah diperoleh dan diberikan sanksi sesuai pelanggaran

yang telah dilakukan.

18. Kemajuan apa saja yang dicapai setelah mendapat Bantuan Operasional

Manajemen Mutu?

Jawaban:

Siswa lebih rajin, aktif dan termotivasi dalam belajar karena sudah mencukupi

alat bantu/praktek yang telah disediakan sekolah.

Interviewee Interviewer

Parhanah, S.E Tsulis Rahmawati

Page 101: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

88

Lampiran 10 HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 16 November 2009

Tempat : Ruang Guru

Interviewee : H. M. Amin, S.Ag

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

1. Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai wakil kepala Sekolah Bidang

Kesiswaan?

Jawaban:

Menjabat sebagai Wakil bidang kesiswaan kurang lebih sudah 2 tahun.

2. Jenis bantuan apa sajakah yang diberikan kepada siswa SMK Al-Hidayah

Lestari Lebak Bulus dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran?

Jawaban:

Jenis bantuan ada 3, yaitu:

Pertama, BKM. merupakan jenis bantuan yang rutin diberikan tiap tahunnya.

BKM disini adalah biaya khusus murid.

Kedua, BOMM. Bantuan operasional manajemen mutu. BOMM dilakukan

setiap tahun dan mendapatkannya, akan tetapi sekolah harus mengajukan

proposal terlebih dahulu untuk mendapatkan bantuan tersebut.

Ketiga, Bantuan yang datang sifatnya berupa insidental. Artinya apabila

pemerintah mempunyai kebijakan pada bulan ini yang diajukan ingin

mendapatkan bantuan, maka sekolah-sekolah di undang dan ada setiap tahun.

Seperti peralatan untuk menunjang mutu pendidikan anak-anak misalnya:

peralatan komputer dan print untuk peserta didik. Skulgrant itu dikhususkan

untuk peralatan dan penunjang jurusan sesuai kebutuhan. Terakhir blockgrant

merupakan penunjang pembelajaran seluruh jurusan. Seperti: buku dan

penambahan yang lainnya.

Page 102: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

89

3. Menurut Bapak apakah yang menyebabkan sekolah mendapatkan BOMM?

Jawaban:

Sekolah mendapatkan BOMM untuk menunjang pembelajaran peserta didik

untuk praktek setiap jurusan. Barang tersebut merupakan barang habis pakai

yang digunakannya untuk praktek. Dan setiap mendapatkan BOMM sekolah

langsung membelanjakan sesuai kebutuhan barang praktek yang akan

digunakan.

4. Apakah dana BOMM dialokasikan pada kegiatan pembelajaran? Kalau ya,

bagaimana pelaksanaannya? Kalau tidak, mengapa?

Jawaban: Ya. Dana BOMM diperuntukan sebagian besar dialokasikan pada

pembiayaan kegiatan pembelajaran. Hal itu sesuai dengan kebutuhan yang

akan dicapai sekolah, sehingga dana BOMM yang dialokasikan sesuai dana

yang diterima sekolah.

Pelaksanannya: alokasi dana BOMM tersebut digunakan untuk membiayai

pengadaan alat-alat, barang dan bahan praktek habis pakai tiap jurusan unuk

penunjang pembelajaran. Misalnya: kertas, tinta, spidol dan lain-lainya. Tidak

dapat diberikan untuk barang elektronik.

5. Bagaimana upaya sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran?

Jawaban:

Memberikan kebutuhan peserta didik SMK yang di khususkan siap pakai di

bidang indutri. Oleh karena itu pihak sekolah bekerja sama dengan instansi

perusahaan. Dan upayanya tidak hanya intra saja tetapi juga ekstra

6. Strategi apa yang bapak ambil untuk meningkatkan mutu pembelajaran setelah

mendapatkan bantuan operasional manajemen mutu?

Jawaban: strategi tidak ada, namun apabila sekolah sudah mendapatkan

BOMM maka uang tersebut langsung dibelanjakan sesuai kebutuhannya dan

berupaya digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kurikulum yang

dilaksanakan.

7. Apakah dana BOMM dialokasikan pada biaya pengelolaan BOMM? Kalau ya,

bagaimana pelaksanaannya? Kalau tidak, mengapa?

Page 103: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

90

Jawaban: Ya. Pengelolaan BOMM membutuhkan pembiayaan secukupnya,

karena membutuhkan kertas-kertas dan alt-alat tulis dan lain-lain. Untuk itu

membutuhkan dari dana BOMM untuk membiayai semua kebutuhan untuk

mengelolanya.

Pelaksanannya: alokasi dana BOMM disesuaikan dengan kebutuhan yang

diperlukan, misalkan yang berhubungan dengan penulisan alokasi dana

BOMM, keluar masuk dana BOMM, dokumentasi dan penulisan laporan-

laporan penggunaan dana BOMM.

8. Manfaat apa yang diperoleh dari bantuan operasional manajemen mutu untuk

SMK Al-Hidayah Lestari?

Jawaban:

Manfaat cukup banyak bagi sekolah swasta, karena baik untuk meningkatkan

mutu pembelajaran. Namun sedikit sulit untuk mengikuti prosedur yang telah

ditentukan. Peserta didik dipermudah diberikan fasilitas yang diberikan oleh

Negara meningkatkan kualitas sesuai dengan ajuran pemerintah agar peserta

didik siap pakai dan bersaing sesuai keterampilan ketika selesai sekolah.

9. Tujuan apa yang dilakukan sekolah setelah mendapatkan BOMM?

Jawaban:

Mutu lebih baik lagi dan melengkapi peralatan praktik peserta didik meskipun

tidak memadai untuk semuanya.

10. Hambatan atau kendala apa saja yang bapak hadapi dalam mendapatkan dan

menyalurkan BOMM?

Jawaban:

Sekolah harus dapat sosialisasi dan bertanya dengan sekolah lain dan walikota

untuk mendapatkan BOMM, guru lebih kreatifitas. Guru tidak dapat

memanfaatkan peralatan yang dibelikan dari dana BOMM.

11. Siapa saja yang bertanggung-jawab dalam pelaksanaan BOMM?

Jawaban:

Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pengawas dan komite sekolah.

Page 104: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

91

12. Dengan mendapatkan BOMM apa sudah efektif kegiatan pembelajaran

disekolah?

Jawaban:

Belum maksimal dan efektif, namun pihak sekolah mengadakan evaluasi tiap

6 bulan. Adanya kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik, karena

apabila tidak ada kerjasama yang baik maka tidak akan dapat berjalan dengan

efektif. Namun sekolah mempermudah peserta didik mendapatkan fasilitas

dan mutu yang baik untuk bekal keterampilan sesuai jurusan dan lulusan yang

siap pakai.

13. Bagaimana pelaksanaan evaluasi dana BOMM untuk laporan kepada

pengawas?

Jawaban: Dalam evaluasi ada 2, yaitu: pertama, evaluasi internal panitia yang

dibentuk tim dari sekolah. Tim pengelola BOMM dari sekolah yang

melaporkan semua kurang dan tidaknya uang untuk barang yang telah

diperlukan. Kedua, eksternal atau pihak pemberi dana yaitu pemerintah. Dari

pengawas sekolah melihat dan memeriksa laporan dana BOMM. Pengawas

disini terdapat pengawas dari SUDIN atau DIKNAS.

Interviewee Interviewer

H. M. Amin, S.Ag Tsulis Rahmawati

Page 105: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

92

Lampiran 11 HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret 2010

Tempat : Ruang Guru

Interviewee : Tim BOMM

Jabatan : Staf Tata Usaha

1. Apa peran Bapak sebagai tim panitia BOMM selain staf bagian tata usaha?

Jawaban: Selain sebagai staf tata usaha, saya bertugas untuk menyusun

proposal dan menyiapkan daftar nama-nama siswa yang akan dilaporkan.

Sedangkan untuk penyaluran dan tanda tangan dikerjakan oleh kepala sekolah.

2. Menurut Bapak, bagaimana program BOMM yang telah diberikan pemerintah

untuk sekolah?

Jawaban: program BOMM baiknya untuk sekolah sedikit terbantu untuk

sarana prasarana dan kegiatan pembelajaran bagi siswa siswi.

3. Bagaimana pelaksanaan BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus?

Jelaskan!

Jawaban: Sebelum pelaksanaan sekolah mendapatkan pemberitahuan dari

pemerintah. Pelaksanaan dari awal sekolah menyiapkan proposal untuk

diajukan karena hanya beberapa sekolah yang mendapatkan BOMM. Apabila

proposal yang diajukan terlambat maka sekolah tidak akan mendapatkan

bantuan.

4. Bagaimana pengelolaan BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus?

Jelaskan!

Jawaban: Pengelolaan dilakukan sekolah langsung dibelikan barang-barang

perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran siswa siswi.

5. Apakah Bapak mendapatkan kendala atau hambatan dalam mengelola dana

BOMM? Kalau ya, bagaimana? Jelaskan!

Jawaban: Ya. Uang yang telah diperoleh juga harus sesuai dengan laporan

pertanggung jawaban dibuat oleh sekolah.

Page 106: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

93

6. Apakah dana BOMM sudah mencukupi untuk operasional sekolah dan mutu

pembelajaran? Kalau ya, bagaimana pelaksanaannya? Berapa persen, kalau

tidak, mengapa?

Jawaban: Cukup, dana BOMM dilaksanakan sesuai kebutuhan yang

diperlukan sekolah. Untuk mencukupinya sekitar 35% untuk operasional dan

mutu pembelajaran.

7. Bagaimana perencanaan BOMM yang dilaksanakan sekolah sebelum dan

sesudah mendapatkan dana BOMM? Jelaskan!

Jawaban: Sudah terdapat dalam proposal atau laporan pertanggung jawaban,

karena masih banyak alat dan bahan untuk praktek tiap jurusan yang kurang

lengkap.

8. Selain dialokasikan untuk bahan habis pakai, apakah dana BOMM

dialokasikan untuk kebutuhan yang lain? Jelaskan!

Jawaban: Dana BOMM hanya diperuntukan bahan habis pakai saja. Apabila

dana tersebut lebih akan dialokasikan kegiatan yang lain hanya sebagian kecil

saja.

9. Apakah dana BOMM dialokasikan untuk pengembangan siswa dan kegiatan

ekstrakurikuler sekolah?

Jawaban: tidak. Karena BOMM hanya diperuntukan untuk operasional

sekolah dan melengkapi alat, bahan dan barang untuk pembelajaran yang

masih kurang.

10. Apakah dana BOMM dialokasikan untuk pelatihan atau study banding guru?

Jawaban: Ya. Hanya sedikit sekali dana dari BOMM tersebut, namun dana

tersebut hanya untuk pelatihan atau seminar guru.

Interviewee Interviewer

Syarifudin Tsulis Rahmawati

Page 107: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

94

Lampiran 12 HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret 2010

Tempat : Ruang Guru

Interviewee : Tim BOMM

Jabatan : Bendahara Sekolah

1. Sejak kapan Bapak menjabat sebagai Bendahara Sekolah di SMK Al-Hidayah

Lestari?

Jawaban: Tahun 1998.

2. Apa peran Bapak sebagai tim panitia BOMM selain sebagai bendahara

sekolah?

Jawaban: Tidak ada, hanya bertugas sebagai bendahara saja.

3. Menurut Bapak, bagaimana program BOMM yang telah diberikan pemerintah

untuk sekolah?

Jawaban: Untuk meningkatkan manajemen mutu tiap jurusan, supaya tiap

jurusan meningkat untuk peralatan praktek dan kegiatan belajar mengajar.

4. Bagaimana pelaksanaan BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus?

Jelaskan!

Jawaban: Pelaksanaannya langsung untuk dibelikan untuk peralatan. Dari

pembelian barang sesuai yang dibutuhkan ditulis dalam proposal SPJ.

5. Bagaimana pengelolaan BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus?

Jelaskan!

Jawaban: Sudah ada juknisnya dan membuat proposal peralatan yang

dibutuhkan sesuai yang ingin dibelanjakan.

6. Apakah Bapak mendapatkan kendala atau hambatan dalam mengelola dana

BOMM? Kalau iya, bagaimana? Jelaskan!

Jawaban: Terkadang, karena anggaran yang diinginkan tidak sesuai yang telah

didapatkan. Karena uang tersebut setelah didapat sudah berkurang.

Page 108: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

95

7. Apakah dana BOMM sudah mencukupi untuk operasional sekolah dan mutu

pembelajaran? Kalau ya, bagaimana pelaksanaannya? Berapa persen, kalau

tidak, mengapa?

Jawaban: Belum, karena BOMM hanya untuk peralatan dan kegiatan belajar

mengajar.

8. Bagaimana perencanaan BOMM yang dilaksanakan sekolah sebelum dan

sesudah mendapatkan dana BOMM? Jelaskan!

Jawaban: Perencanaan untuk sebelumnya hanya membuat proposan.

Sedangkan sesudahnya melaksanakan sesuai yang ada di dalam proposal.

9. Selain dialokasikan untuk bahan habis pakai, apakah dana BOMM

dialokasikan untuk kebutuhan yang lain? Jelaskan!

Jawaban: Tidak ada, hanya sesuai dengan apa yang ada di proposal.

10. Apa manfaat yang diperoleh dengan adanya BOMM untuk sekolah? Jelaskan!

Jawaban: Menjadi meningkat untuk peralatan dan menambah potensi anak.

Interviewee Interviewer

Faisal, S.E Tsulis Rahmawati

Page 109: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21071/1/TSULIS... · 7. Parhanah, S.E, Drs. Fahrudin dan H. M. Amin, S.Ag, Kepala

96

Lampiran 13 HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret 2010

Tempat : Ruang Guru

Interviewee : Wali kelas

1. Selain sebagai guru, Bapak/Ibu guru berperan sebagai apa dalam pelaksanaan

BOMM?

Jawaban: Tidak ada. Guru hanya berperan dan dilibatkan dalam menggunakan

dana BOMM untuk kegiatan belajar mengajar.

2. Menurut Bapak, bagaimana program BOMM yang telah diberikan pemerintah

untuk sekolah?

Jawaban: Sangat membantu. BOMM tersebut dapat membeli peralatan yang

belum terpenuhi masing-masing dari tiap jurusan. Karena terdapat sekolah

yang tidak mendapatkan dana BOMM.

3. Apakah program BOMM yang diberikan pemerintah sudah dapat mencukupi

mutu pembelajaran untuk sekolah? Jelaskan!

Jawaban: Belum, pemerintah belum sepenuhnya dapat mencukupi, namun

sekolah melengkapi dan berusaha menambah peralatan yang belum terpenuhi.

4. Apakah dana BOMM sudah mencukupi untuk mutu pembelajaran?

Jawaban: Belum. Namun sudah baik untuk memperbaiki mutu untuk sekolah.

5. Apa manfaat yang diperoleh dengan adanya BOMM untuk sekolahdan mutu

pembelajaran? Jelaskan!

Jawaban: Sangat signifikan, diantaranya: memudahkan guru dalam

melaksanakan praktek, memudahkan sekolah dalam menyediakan alat praktek

dan menambah fasilitas bahan praktek untuk siswa.

Interviewee Interviewer

Rini S, S.Pd Tsulis Rahmawati