program kreativitas mahasiswa penerapan … · bahwa psikologi anak untuk menggapai cita-cita yang...

20
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN SPESIALISASI SKILL BERDASARKAN CITA-CITA ANAK SEJAK DINI SEBAGAI ALTERNATIF PENAMBAH UANG SAKU ANAKBIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Abdus Sofi (NIM 130231100037 / Angkatan 2013) Rizky Aliyah Arrohma (NIM 140231100005 / Angkatan 2014) Eka Julia Novita Santi (NIM 120541100120 / Angkatan 2012) UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2015

Upload: builiem

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“PENERAPAN SPESIALISASI SKILL BERDASARKAN CITA-CITA

ANAK SEJAK DINI SEBAGAI ALTERNATIF

PENAMBAH UANG SAKU ANAK”

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Abdus Sofi (NIM 130231100037 / Angkatan 2013)

Rizky Aliyah Arrohma (NIM 140231100005 / Angkatan 2014)

Eka Julia Novita Santi (NIM 120541100120 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2015

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas dukungan orang tua

dan dosen pembimbing, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan artikel ini

dengan lancar. Artikel ini ditulis untuk mengikuti program kreativitas

mahasiswa yang biasa disingkat dengan PKM-GT.

Penulisan artikel ini adalah sebuah bentuk dari kerangka pikir tiga

orang mahasiswa dengan angkatan tahun yang berbeda, yang ingin

menunjukkan kontribusinya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dimana upaya tersebut bertujuan untuk mendayagunakan pikiran, tenaga dan

ilmu-ilmu yang sudah didapat selama menjalani proses perkuliahan

Tema yang dibahas dalam artikel ini adalah megenai kondisi psikologi

dan masa depan anak kelak di kemudian hari, yang nantinya dampaknya

dapat dirasakan oleh banyak instansi yang terkait, termasuk pemerintah.

Bahwa psikologi anak untuk menggapai cita-cita yang diinginkan harus sudah

dispesialisasikan sejak dini. Ilmu Psikologi, Pendidikan dan Pembelajaran,

serta Ilmu Ekonomi yang menjadi landasan dari artikel ini.

Artikel ini berisi analisis program-program belajar anak dan sistem

nya yang dapat menjadikan beban bagi psikologi anak. Dan penulis juga

mencoba untuk memberikan ide kreatifnya, selain untuk membantu psikologi

anak dengan cara belajarnya, dimana nantinya juga ada dampak positif untuk

alternatif penambah uang saku anak, tapi juga terkait masalah ekonomi

pemerintah yang dirasa semakin nyata harus dihadapi.

Penulis menyadari sebagai hasil karya manusia biasa, pastinya artikel

ini masih memiliki banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan untuk memperbaiki artikel ini.

Penulis banyak berharap mudah-mudahan artikel ini dapar memberi

kontribusi positif bagi para pembacanya maupun bagi instansi – instansi yang

terkait nantinya.

Bangkalan, 25 Maret 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

RINGKASAN......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 2

Latar Belakang................................................................................................. 2

Tujuan.............................................................................................................. 3

Manfaat............................................................................................................ 3

PEMBAHASAN..................................................................................................... 4

Kondisi Kekinian............................................................................................. 4

Penerapan Skill Anak Berdasarkan Cita-cita Sebagai Penambah Uang Saku..4

Segmenting, Targetting, dan Positioning......................................................... 5

KESIMPULAN....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii

iii

RINGKASAN

Menurut teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget, bahwasanya apabila

kita ingin membangun kemampuan kognitif anak, yaitu dengan melalui tindakan

yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Sedangkan motivasi itu

biasanya sering muncul karena adanya kemauan belajar dari anak itu sendiri.

Hal tersebut terkait dengan ambisi atau cita-cita yang memang sudah diinginkan

dengan sendirinya.. Keterpaksaan dalam belajar adalah salah satu kendala besar

dalam proses perkembangan anak. Di Indonesia sendiri dalam hal pendidikan

juga dirasa masih kurang sekali mengenai spesialisasi keahlian. Sering banyak

anak yang melanjutkan tingkatan belajar yang tidak sesuai dengan bidang

tingkatan sebelumnya.

Hal ini juga menjadi salah satu faktor masalah ekonomi yang saat ini

tengah dihadapi oleh pemerintah Indonesia, yakni pengangguran yang semakin

membludak. Karena hal tersebut akan menciptakan sumber daya manusia yang

tidak optimal dan bermutu tinggi, apabila tidak terspesialisasikan sejak dini.

Adapun sebagai upaya untuk mencegah dampak jangka panjang yang sangat

nyata akan dihadapi, diperlukan salah satu pembaruan dan pengolahan sistem

belajar yang lebih menarik dan kondusif secara kontinyu dilakukan sehingga

dapat tercapai Indonesia yang berintegritas anak bangsanya. Peran orang tua

juga sangat penting pada hal ini. Selain itu, setelah anak memiliki keahlian skill

yang terarah, dengan difasilitasi apa yang dapat menunjang pembelajarannya.

Anak tersebut dapat berkembang dan bahkan dapat menambah uang sakunya

sendiri secara kontinyu. Gagasan ini direkomendasikan untuk pihak-pihak yang

peduli dengan perkembangan dan masa depan anak-anak bangsa beserta dampak

jangka panjangnya terhadap pengangguran, kemudian bekerjasama untuk

masyarakat dan negara.

KATA KUNCI

Penerapan skill pada anak sejak dini, menekan tingkat pengangguran,

mengembangkan kemampuan sebagai penambah uang saku anak.

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Wingkel dalam Darsono (2004:4) belajar merupakan suatu

aktivitas mental/psikis dalam interaksi dalam lingkungan, yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Belajar

sudah menjadi rutinitas bagi semua orang. Terjadinya suatu proses perubahan

dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan,

pengetahuan, sikap, keterampilan, dan daya pikir, hal itulah yang dapat disebut

seseorang berhasil menerapkan cara belajar dengan baik. Sistem belajar yang baik

harus juga diterapkan pada anak sejak dini. Karena anak-anak usia belia memiliki

bermilyar-milyar sel-sel syaraf otak yang sedang berkembang dan memiliki

kemampuan yang istimewa, serta daya memory yang kuat. Maka pendidikan

yang menanamkan nilai-nilai luhur kemanusiaan (pengembangan

intelegensi/kecerdasan, karakter, kreativitas, moral, dan kasih sayang universal)

sangatlah perlu diberikan pada anak-anak sejak dini.

Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan

kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik,

berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42). Suatu

dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk

bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahanr tingkah laku pada diri anak

diharapkan terjadi. Motivasi belajar yang ideal adalah motivasi yang dapat

mengendalikan kondisi psikologis untuk mendorong anak belajar secara sungguh-

sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar anak yang sistematis,

penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya. Motivasi belajar

juga merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.

Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan

belajar. Selanjutnya mutu belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu motivasi

belajar pada diri anak perlu diperkuat terus menerus.

Cita-cita juga termasuk bagian dari motivasi intrinsik yang perlu

direalisasikan dan diperjuangkan. Dalam hal mendidik anak, memiliki cita-cita

2

harus ditanamkan sejak mulai kecil. Cita-cita merupakan harapan besar bagi anak

sehingga mereka akan selalu termotivasi untuk belajar dengan serius demi

menggapai cita-cita tersebut. Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan

kemampuan berprestasi maka semua anak diharapkan berani bereksplorasi sesuai

dengan kemampuannya sendiri. Maka dari itu cita-cita sangat erat kaitannya

dengan motivasi belajar.

Tujuan

1. Menganalisis sistem belajar anak dari input sampai output yang dihasilkan.

2. Memperbaiki sistem belajar anak melewati penerapan skill sedini mungkin

sesuai dengan cita-citanya melalui gagasan tertulis.

3. Memberi solusi terbaru kepada pemerintah dan para orang tua untuk

menerapkan skill anak sedini mungkin sesuai dengan cita-citanya.

Manfaat

1. Menambah pengetahuan bagi para pembaca tentang penerapan skill anak

sesuai dengan cita-citanya sebagai altrnatif penambah uang saku anak.

2. Sebagai bahan rujukan dalam upaya mencari solusi-solusi perbaikan dunia

pendidikan dan opsi cara mengurangi pengangguran.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat terutama para orang tua untuk peduli

terhadap perkembangan belajar anak setelah membaca karya ilmiah ini.

4. Mendorong penulis untuk mengeksplorasi kemampuannya untuk memberi

solusi-solusi terbaik.

3

PEMBAHASAN

Kondisi Kekinian

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk 241 juta

jiwa menurut www.tempo.com dan pengangguran mencapai 7,9 juta jiwa pada

2015 menurut http://economy.okezone.com/read/2015/12/02/. Kesadaran

pemerintah direspon baik oleh masyarakat karena masyarakatpun juga sadar akan

pentingnya penerapan skill sedini mungkin. Seperti halnya pemerintah yang saat

ini menciptakan Polisi cilik yang handal yang setiap tahunnya mereka mengikuti

perlombaan kejuaraan yang diadakan oleh TNI/POLRI Indonesia. Program yang

pemerintah reasilasikan tersebut sangat diharapkan 10 tahun kedepan mampu

menciptakan keamanan negara yang hebat dan handal. Akan tetapi hal tersebut

tidaklah cukup untuk menekan pengangguran yang semakin naik jumlahnya

disetiap tahun, karena hal tersebut hanya bergerak dalam sektor keamanan saja.

Sedangkan pengangguran pada saat ini mayoritas dikarenakan oleh sektor vtenaga

kerja, maka dari itu sangatlah penting kita terapkan keahlian pada anak sejak dini.

Agar anak tersebut sudah memiliki bekal untuk berproses ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi dengan keahlian dasar yang masing-masing mereka miliki sejak

dini.

Penerapan Skill Anak Sebagai Penambah Uang Saku

Menginginkan masa depan yang terbaik untuk anaknya adalah mutlak

keinginan jangka panjang dalam organisasi terkecil di lingkungan ini, yakni

keluarga. Salah satu jalan keluarnya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan

memberikan asupan pendidikan sebaik dan sebanyak mungkin terhadap anak.

Mengetahui cita-cita anak sedini mungkin juga perlu untuk perkembangan

belajarnya. Karena apabila anak tersebut belajar sesuai dengan apa yang

diinginkan dari hati mereka, maka akan terdorong untuk lebih dalam menekuni,

dan berusaha yang terbaik dalam belajarnya. Berbeda dengan anak yang memang

benar-benar dipaksa dan harus menuruti kehendak orang tua. Pada akhirnya

mereka hanya menjalankan dan mengikuti proses pembelajaran dengan setengah

hati. Hal tersebut sudah jelas akan berdampak pada hasil dan nilai belajar anak.

4

Dengan melatih dan mengasah skill anak sedini mungkin dapat

memberikan kontribusi positif terhadap masa depan anak. Ketika sejak dini anak

sudah dapat memiliki pegangan dasar skill berdasarkan cita-cita mereka sendiri.

Maka semakin bertambahnya umur anak, skill yang mereka miliki akan

bertambah baik dibidangnya masing-masing. Sejak dini sudah dipersiapkan untuk

menjadi agen penting dengan keahlian yang telah terspesialisasikan. Hal tersebut

sangat menjanjikan untuk target masa depannya. Setelah anak sudah memiliki

keahlian dengan melalui beberapa proses, maka secara otomatis anak tersebut juga

akan bisa mempergunakan keahlian mereka sejak dini pula. Pada akhirnya mereka

pun dapat menambah uang saku mereka sendiri. Misalkan, ketika anak memiliki

cita-cita menjadi seorang Pilot atau Disainer pesawat terbang, sedini mungkin

anak tersebut sudah diberikan asupan belajar mengenai ilmu penerbangan

tersebut. Meskipun hanya dalam bentuk pengenalan atau sekedar bermain-main

dengan media yang berhubungan dengan dunia penerbangan, maka mereka akan

mendapatkan tambahan uang saku dengan menciptakan pesawat mainan misalkan

dari kayu, botol plastik dan yang lainnya, yang akhirnya mereka jual keteman-

teman bermainnya. Tentunya disesuaikan dengan tingkatan umur dan kesiapan

mental mereka untuk memperdalam mengenai apa yang mereka cita-citakan.

Akan tetapi yang perlu ditekankan dalam hal ini, bahwa mekipun anak sudah

diarahkan memiliki skill sedini mungkin. Anak tetap diarahkan tidak boleh

melupakan atau tidak mempelajari mata pelajaran lain yang sudah menjadi

kewajibannya untuk ditempuh, misalkan mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, yang mana harus menjadi kewajiban kita semua untuk

mempelajarinya. Agar NKRI tetap dapat kokoh bermartabat dimata bangsa lain.

Hal ini sangat penting kita terapkan, karena apabila kita melihat

pengangguran yang semakin meningkat sudah menjadi salah satu faktor utama

masalah ekonomi. Tidak hanya itu saja, kalau kita melihat lebih dalam lagi, saat

ini sudah banyak anak dibawah umur yang putus sekolah karena keadaan orang

tua yang tidak memadai untuk memberikan putra putri terbaik mereka pendidikan

yang seharusnya mereka asup. Apabila hal ini tidak sedini mungkin difikirkan

akan masa depan anak, dan menerapkan sistem spesialisai sedini mungkin. Maka

akan banyak tercipta pengangguran-pengangguran baru yang akan memenuhi

5

Indonesia di masa mendatang. Maka dari itu penumbuhan skill sejak dini

sangatlah dibutuhkan di negara ini.

Segmenting, Targeting, dan Positioning Penerapan Skill Anak Sebagai

Penambah Uang Saku

Segmenting, Targeting, dan Positioning dalam gagasan penerapan skill

anak sejak dini berdasarkan cita-cita sebagai alternatif penambah uang saku ini

meliputi:

1. Target Primer

Target utama kegaiatan ini adalah anak usia 8 tahun keatas.

a. Segmentasi Geografis

Rencana penerapan skill anak sejak dini ini dilaksanakan diIndonesia.

b. Segmentasi Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 8 tahun keatas

Tingkat Pendidikan : Sekolah Dasar kelas IV

Status Sosial : Berbagai lapisan masyarakat

Semua jenis ras, suku bangsa dan agama

c. Segmentasi Psikologis

Didasarkan pada umur anak yang sudah 8 tahuh, sudah mulai menjalani

masa stabil, dan sudah bisa tahu apa yang diinginkan atau yang dicita-

citakan. Daya serap terhadap ilmu yang diberikan juga akan lebih siap

secara psiklogis. Dimana nantinya ketika skill dasar sudah mereka miliki,

mereka bisa berkembang dengan sendirinya dengan mengeksplorasi

semua yang terpendam dalam dirinya. Alhasil, pada usia mereka yang

gemilang, mereka akan banyak menciptakan prestasi-prestasi baru yang

dapat menambah uang saku mereka sendiri. Masa depan pun juga sudah

terjamin karena mereka sudah memiliki dasar skill yang mereka inginkan

2. Target Sekunder

Target kedua dari penerapan skill sejak dini pada anak adalah masyarakat

atau para orang tua dari anak yang bersangkutan yang patut untuk di

kembangkan skill berdasarkan cita-citanya.

6

a. Segmentasi Geografis

Rencana penerapan skill anak sejak dini ini dilksanakan diIndonesia.

d. Segmentasi Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 25 keatas (masyarakat yang sudah memiliki anak

berusia 8 tahun keatas)

Tingkat Pendidikan : Masyarakat dari berbagai tingkat pendidikan

Status Sosial : Berbagai lapisan masyarakat

Semua jenis ras, suku bangsa dan agama

e. Segmentasi Psikologis

Sering terjadi kasus dimana orang tua yang kebanyakan lebih agresif

mengutamakan keinginannya sendiri, tanpa memikirkan cita-cita anak.

Juga menjadi salah satu faktor utama penyebab kegagalan dalam proses

belajar anak. Orang tua yang tidak memberikan pendidikan layak pada

anak, dampak berkepanjangan akan menciptakan calon-calon

pengangguran tanpa skill yang dimiliki. Orang tua yang harus mengetahui

seberapa penting penerapan skill sejak dini untuk masa depan anak.

Karena motivasi dan dorongan dari orang tua sangat berpengaruh besar

terhadap program penerapan skill anak ini.

Penerapan skill sejak dini berdasarkan cita-cita anak ini diposisikan

sebagai alternatif penambah uang saku anak dan juga diposisikan sebagai program

yang dapat memberikan keuntungan bagi negara Indonesia. Menciptakan dan

mencetak geberasi-generasi penerus bangsa yang berintgritas tinggi, sehingga

dengan proses yang mereka jalani dapat mengurangi banyak masalah ekonomi

nasional.

Dalam penerapannya, segala proses sosialisasi yang mendorong

keberhasilan program penerapan skill pada anak sejak dini sebgai penambha uang

saku ini, diserahkan pada institusi yang benar-benar kuat dalam memproses

keberhaislan gagasan secara kontinyu. Agar tidak hanya menjadi sebuah gagasan

yang dilakukan hanya separuh-separuh saja. Diharapkan dapat memunculkan

kontribusi positif untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

7

1. DIRECT SELLING

Direct selling dalam bahasa pemasaran adalah penjualan langsung. Dalam

penerapan skill anak ini Direct Selling nya terletak pada sosialisasi langsung

kepada masyarakat, terutama pada masyarakat yang memiliki anak berumur

8 tahun keatas, jadi masyarakat diberikan informasi betapa pentingnya

penerpan skill anak sejak dini, dan sangat menjanjikan apabila diterapkan

untuk investasi masa depan anak.

2. MANAGEMENT PUBLIC RELATION

Kegiatan Public Relations ini adalah berupa event-event berskala lokal

maupun nasional yang tentunya merupakan sebuah kegiatan atau tindakan

nyata. Kegaiatan tersebut bertujuan untuk menarik minat dan memberikan

pengaruh positif terhadap masyarakat mengenai pentingnya gagasan ini,

secara tepat sasaran. Diharapkan dari kegiatan ini pemikiran masayarakat

awam dapat terbuak luas dan nantinya lebih memikirkan masa depan anak

secara terkonsep dan memang benar-benar dipersiapkan mulai sejak dini.

Selain pada masayarakat yang terkait, pada anak-anak sekolah dasar yang

telah siap menerima keahlian skill, memberikan sosialisasi-sosialisi lewat

sekolah diberbagai penjuru lokal Indonesia. Memotivasi mereka untuk

memiliki cita-cita dan harus dikembangkan sejak dini. Agar mereka terdidik

dengan keahlian yang terarah.

3. PRICE GOLDEN

Price golden diberikan pada anak yang telah berhasil menerapkan keahlian

skill nya, baik yang telah mendapatkan prestasi-prestasi yang gemilang,

maupun yang telah berhasil menambah uang saku mereka sendiri oleh

instatansi terkait, seperti pemerintah daerah. Agar anak tersebut dapat

termotivasi untuk jauh lebih mengembangkan keahliannya. Selain itu

dampaknya juga akan dirasakan pada lingkungan, maupun mental anak-anak

lain. Agar yang lainnya dapat termotivasi untuk berlomba-lomba

mengembangkan keahliannya dalam berproses mengasah skill nya sejak dini.

8

KESIMPULAN

Dengan adanya fakta masih banyak tingkat pengangguran di Indonesia,

karena faktor tenaga kerja yang kurang memiliki spesialisasi skill. Maka

gagasan penerapan skill anak sejak dini berdasarkan cita-cita anak, menjadi

salah satu jawaban untuk lebih memperluas dan meningkatkan integritas

penerus bangsa. Banyak sekali dampak positif yang dapat dikontribuikan

apabila gagasan ini diaplikasikan dan siterapkan dengan baik. Ketika orang tua

sudah banyak mendukung dan memahami arti dari pentingnya mengasah

keahlian anak sejak dini, tentunya sesuai dengan cita-cita anak itu sendiri

dengan kata lain tanpa ada paksaan dari orang tua ataupun pihak lain. Anak

akan memiliki keahlian dasar yang menjadi bekal untuk dikembangkan lebih

dalam lagi.

Sejak usia dini sudah terarah dan terspesialisasi akan sangat gampang

memasuki lapangan kerja di bidangnya kelak. Bahkan, yang lebih diharapkan

lagi, anak sudah bisa Sterlihat melalui prestasi-prestasi nya yang gemilang

karena telah menekuni bdangnya lebih awal. Hal itu secara otomatis akan dapat

menambah uang saku anak. Masa bermain dengan keahlian skill jauh lebih

banyak dampak positifnya dariapada hamya menghabiskan masa anak-anak

hanya dengan bermain tidak ada manfaat yang nyata. Dipersiapkan sejak dini

untuk membangun generasi yang berintegritas, akan sangat membantu

pemerintah dalam mengurangi masalah-masalah ekonomi terutama mengenai

pengangguran dan masalah ketenaga kerjaan.

Penerapan skill sejak dini ini akan berjalan lancar dengan syarat

program ini dapat didukung oleh pihak-pihak yang terkait dari institusi maupun

pihak-pihak yang terkait dan tak lupa masyarakat yang sudah menjadi target

memiliki peran sangat vital berpartisipasi dalam program penerapan skill sejak

dini pada anak ini. Agar Indonesia jauh lebih baik, dan bertambah maju dalam

hal pendidikan dan ekonominya di kancah Internasional.

9

DAFTAR PUSTAKA

- Gunarsah. 2008 .Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

- Nasution, Zulfikar. 2011. Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Online

tersedia http://zulfikarnasution.wordpress.com/2011/09/17/teori-

perkembangan-kognitif-jean- piaget/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2013

- Ciri-ciri Perkembangan Anak Usia SD _ Artikel Psikologi.htm. di akses pada

tanggal 06 maret 2013

- Jaelani. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas IV

SDN. Jakarta: http://jaelani.wordpress.com/2o11/Pengaruh-Motivasi-Belajar-

Terhadap-Hasil-Belajar-Siswa-kelas- IV-SDN/. Di akses pada tahun 2011.

10

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rizky Aliyah Arrohma

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Ekonomi Pembangunan

4 NIM 140231100005

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 29 Juni 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 081945197449

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN

Bangilan

SMPN 5 Kota

Pasuruan

SMA Al- Yasini

Jurusan - - IPS

Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1. Juara III Lomba Anugerah

Wirasantri Mandiri (Proposal

Bisnis Dan Presentasi) di

Surakarta Tingkat Nasional

GP. Ansor dan

Bank Mandiri

2012

2. Juara II Pararel SMA Al-Yasini

2013-2014

SMA Al-Yasini 2013

3. Juara III Lomba Pidato Tiga

Bahasa Tingkat Kab. Pasuruan

dalam Rangka Memperingati

HUT Kab. Pasuruan

Pemerintah

Kabupaten

Pasuruan

2014

4. Juara I Lomba Karya Tulis

Ilmiah “UMKM di Indonesia”

Tingkat Kota dan Kabupaten

Pasuruan

BMT Maslahah

Sidogiri

2014

v

vi

vii

DAFTAR GAMBAR

viii