program kreativitas mahasiswa-gagasan tertulis-upaya meningkatkan daya saing umkm ditengah...

26
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA) BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan oleh: Deamy Filianto Nugroho F0311035 / 2011 Beltian Hanny Priyatna F0311029 / 2011 Rizky Akbar Anwar F03110102 / 2011

Upload: demy-besir

Post on 31-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ditulis Oleh Deamy Filianto Nugroho, Beltian Hanny, Rizky Akbar Anwar Membahasa mengenai UPAYA PENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

TRANSCRIPT

Page 1: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAMUPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-

CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

BIDANG KEGIATAN

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Deamy Filianto Nugroho F0311035 / 2011 Beltian Hanny Priyatna F0311029 / 2011Rizky Akbar Anwar F03110102 / 2011

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

HALAMAN PENGESAHANUSULAN PKM-GT

1. Judul Kegiatan :

UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan .

a. Nama Lengkap : Deamy Filianto Nugrohob. NIM : F0311035c. Jurusan : Akuntansid. Universitas : Universitas Sebelas Maret

Surakartae. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ir. Soekarno RT 05 No. 002

Rama Agung, Kec. Argamakmur, Kab. Bengkulu Utaraf. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Pranoto,S.H.,M.H b. NIP : 19641219 198903 1 002c. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Jl. Gunung Slamet III RT/RW

04/XXX Sukorejo, Kadipiro, Solo (0271) 855440/ 081329048072

Surakarta,29 Februari 2010

MenyetujuiPembantu Dekan III Ketua Pelaksana KegiatanBagian Kemahasiswaan FE UNS

(Lukman Hakim,S.E,M.Si.,Ph.D.) (Deamy Filianto Nugroho)NIP 196805182003121002 NIM F 0311035

Pembantu Rektor III Dosen Pembimbing Bidang Kemahasiswaan UNS

(Drs. Dwi Tiyanto, SU) (Pranoto,S. H., M.H.)NIP 195404141980031007 NIP 19641219189031002

ii

Page 3: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya PKM-GT (Prograram Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis) ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Daya Saing UMKM ditengah Asean-China Free Trade Area (ACFTA)” sebagai pengembangan dan bahan informasi yang layak diimplementasikan.

Atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa, Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan gagasan tertulis ini, yaitu Bapak Pranoto selaku pembimbing mata kuliah Hukum Bisnis serta motivasi Orangtua yang telah diberikan kepada penulis. Atas bimbingannnya maka penulis dapat menyusun PKM-GT ini.

Demikian PKM-GT telah penulis susun, dengan harapan dapat menjadi bahan acuan dan informasi bagi para pembaca. Apabila ada kekeliruan, mohon dimaklumi karena kemampuan penulis sangat terbatas. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca PKM-GT ini untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Surakarta, Februari 2012

Penulis

iii

Page 4: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

RINGKASAN........................................................................................................v

PENDAHULUAN.................................................................................................1

Latar Belakang...........................................................................................1

Tujuan dan Manfaat...................................................................................2

GAGASAN ...........................................................................................................3

Kondisi UMKM di Indonesia Saat ini.......................................................3

Langkah Yang Sudah Ditempuh................................................................5

Gagasan Yang Diajukan............................................................................5

Pihak-Pihak yang Membantu Mengimpelentasikan Gagasan...................5

Langkah-Langkah yang Dapat Ditempuh..................................................6

KESIMPULAN.....................................................................................................7

Gagasan Yang Diajukan............................................................................7

Impelementasi dan Pelaksanaannya..........................................................8

Dampak dan Manfaat.................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................9

LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................10

iv

Page 5: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

RINGKASAN

Deamy Filianto Nugroho (F0311035),Beltian Hanny Priyatna (F0311029) , Rizky Akbar Anwar (F0311102) Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Persaingan global merupakan isu yang sangat ditakuti oleh para pengusaha industri mikro kecil dan menengah di negara-negara ASEAN maupun China. Sektor yang paling terancam pasca perjanjian ACFTA adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Di Indonesia sendiri 99,98 persen terhadap total unit usaha di Indonesia merupakan UMKM. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 85,4 juta jiwa. Dapat dibayangkan jika produk dalam negeri bersaing dengan produk China yang murah serta memiliki banyak pilihan dan berkualitas maka di khawatirkan produk dalam negeri akan kalah kalah saing dengan produk China.

Dalam lima tahun terakhir ini telah terjadi penurunan level usaha yang mencemaskan. Usaha menengah dari 100.000-an turun menjadi 50.000-an, usaha kecil dari 1,5 juta menjadi 500.000-an, dan usaha mikro dari 5 juta menjadi 2 juta. Penurunan Jumlah UMKM terjadi karena Kekurang mampunya UMKM dalam menghasilkan produk berkualitas dalam persaingan global.Rendahnya penguasaan teknologi juga menjadi faktor penyebab kemunduran tersebut. Akibatnya harga jual di pasar menjadi tidak kompetitif dan cenderung akan di tinggal oleh konsumen. Selain itu waktu proses produksi yang lama seringkali menyebabkan tidak bisa memenuhi pemesanan dalam jumlah besar. Kurangnya Informasi pasar menjadikan Delivery Time menjadi suatu masalah dalam UMKM dalam mengekspor produknya.

Untuk mengatasi masalah tersebut tentu harus segera dilakukannya upaya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing produk UMKM perlu dilakukan usaha baik dari pemerintah maupun dari UMKM itu sendiri seperti pensiptaan iklim usaha yang kondusif,perlindungan usaha, bantuan permodalan,melakukan promosi yang baik, pengembangan tampilan (design) produk serta meningkatkan sarana dan prasarana.

v

Page 6: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

1

UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan global merupakan isu yang sangat ditakuti oleh para pengusaha industri mikro kecil dan menengah di negara-negara ASEAN maupun China. Dengan adanya ACFTA seakan membuat para pengusaha UMKM mengalami mimpi buruk karena ACFTA digambarkan akan meningkatkan pengangguran serta produk-produk murah luar negeri akan membanjiri dalam negeri yang kemudian berujung dengan kalah bersaingnya produk dalam negeri.

ACFTA diawali oleh kesepakatan ASEAN-China summit di Brunei Darussalam yang dilaksanakan pada tahun 2001 yang diikuti dengan penandatanganan Kerangka Kerjasama Ekonomi (The Framework Agreement on A Comprehensive Economic Cooperative). Penandatanganan Naskah ini menjadi landasan bagi ACFTA dalam 10 Tahun dengan suatu fleksibilitas diberikan kepada negara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN tidak dapat menghindari kesepakatan perdagangan global tersebut. Persoalan yang kemudiaan melanda adalah masalah kesiapan indonesia dalam menghadapi persaingan dengan China maupun dengan negara-negara ASEAN lainnya. Statistik catatan International Institute for Management Development menyebutkan bahwa daya saing Indonesia merosot ke peringkat 52 dari 54 Negara. Membicarakan masalah kesiapan, Indonesia juga belum siap secara Internal. Disaat peserta ACFTA saling berlomba-lomba untuk membangun Infrastruktur serta pembangunan ekonomi , Indonesia masih belum dapat menyeimbangi perkembangan negara lain.

Sektor yang paling terancam pasca perjanjian ACFTA adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kinerja UMKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu nilai tambah, unit usaha, tenaga dan produktivitas, dan nilai ekspor. Masing-masing aspek tersebut mengalami pertumbuhan pada setiap tahunnnya. Pada tahun 2009 jumlah populasi UMKM mencapai 48,9 juta unit usaha atau 99,98 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 85,4 juta jiwa. Sedangkan hasil produksi UMKM yang diekspor ke luar negeri mengalami peningkatan dari Rp 110,3 triliun pada tahun 2008 menjadi 122,2 triliun pada tahun 2009. (http://suwandi-suwee.blogspot.com/2011/06/dampak-asean-china-free-trade-agreement.html#:diakses pada tanggal 21 Februari 2012)

Dari fakta di atas dapat dibayangkan jika produk dalam negeri bersaing dengan produk China yang harganya sangat murah dengan banyak pilihan dan kualitas. Dikhawatirkan dengan semakin banyaknya produk China yang beredar di

Page 7: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

2

Indonesia maka produk Indonesia akan kalah saing dan di dalam negeri masyarakat akan cenderung lebih memilih produk China daripada produk UMKM Indonesia.

UMKM di Indonesia sendiri mengalami berbagai banyak kendala terutama dalam hal kualitas produk yang naik turun yang mana suatu produk yang dihasilkan untuk diekspor itu kadang kualitasnya bagus dan kadang kualitasnya tidak sebagus kualitas sebelumnya dikarenakan order permintaan yang meningkat atau bahan produksi yang semakin sulit. Selain itu, perencanaan yang kurang baik dan kurangnya informasi pasar menjadikan Delivery Time menjadi satu masalah lagi dalam UKM dalam mengekspor produknya .

Sejak diberlakukannya ACFTA sejak Januari 2010 yang lalu, dampaknya terhadap UMKM belum terlalu terasa pada tahun 2011, namun akan semakin terasa pada tahun 2012 ini mengingat China yang memiliki banyak komoditas yang siap menyerbu Indonesia yang memiliki pasar cukup besar. Maka dari itu, Indonesia harus lebih siap lagi dalam mengahadapi ACFTA dengan meningkatkan dan mengembangkan UMKM yang mampu bersaing dengan Produk China agar dampak negatif dapat bertransformasi menjadi dampak positif. Tentu hal tersebut dapat tercapai tidak hanya dari kinerja dan kebijakan pemerintah saja namun juga harus diikuti dengan perkembangan UMKM itu sendiri.

Tujuan Dan Manfaat

1. Meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia dengan produk-produk luar negeri.

2. Mampu mengurangi dampak peningkatan pengangguran di Indonesia. 3. Memperoleh citra ekonomi yang baik di mata dunia di tengah

perdagangan global.

Page 8: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

3

GAGASAN

Kondisi UMKM di Indonesia Saat Ini

Usaha kecil dan menengah atau disebut juga dengan UMKM itu sendiri merupakan usaha rakyat baik dalam kalangan produsen kalangan kecil sampai menengah. UMKM ini menjadi usaha tumpuan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari dengan mandiri dan untuk membuka lapangan pekerjaan (wiraswasta). Kontribusi UMKM itu sendiri memiliki kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia.

Menurut Hatta Rajasa, hanya dengan mengemukakan pembangunan yang mendayagunakan UMKM, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi yang diikuti dengan penurunan jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin secara signifikan.

Pada saat ini perdagangan bebas Asean-China atau Free Trade Area Asean-China telah membunuh 180 ribu unit usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia pada akhir 2011(Yakub,2012).

Dalam lima tahun terakhir ini pun telah terjadi penurunan level usaha yang mencemaskan. Usaha menengah dari 100.000-an turun menjadi 50.000-an, usaha kecil dari 1,5 juta menjadi 500.000-an, dan usaha mikro dari 5 juta menjadi 2 juta. Penyebabnya adalah infrastruktur ekonomi yang tidak baik, lingkungan bisnis kurang mendukung, serta kebijakan pemerintah belum membantu dunia usaha.Sekarang yang terjadi bukan usaha mikro berkembang menjadi kecil, kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi besar, melainkan justru sebaliknya. Usaha besar turun kelas menjadi menengah, menengah jadi kecil, dan usaha kecil mengkerut jadi mikro karena jumlahnya terus berkurang. Sulit bagi perekonomian untuk lebih berkembang karena hanya didukung oleh sektor informal dan sumber daya alam, paling tidak dalam mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8%-9% per tahun supaya perekonomian tetap berjalan.

Penurunan Jumlah UMKM terjadi karena berbagi penyebab. Kekurang mampuaan UMKM dalam menghasilkan produk berkualitas dalam persaingan global. Kualitas produk yang naik turun yang mana suatu produk yang dihasilkan untuk diekspor itu kadang kualitasnya bagus dan kadang kualitasnya tidak sebagus kualitas sebelumnya dikarenakan order permintaan yang meningkat atau bahan produksi yang semakin sulit untuk didapat. Selain itu,Rendahnya penguasaan teknologi juga menjadi faktor penyebab kemunduran tersebut. Hingga saat ini masih banyak UMKM yang melakukan proses produksi secara tradisional yang kemudian menyebabkan produktivitas menjadi rendah dan sebaliknya biaya produksi menjadi meningkat.Akibatnya harga jual di pasar menjadi tidak kompetitif dan cenderung akan di tinggal oleh konsumen. Selain itu waktu proses produksi yang lama seringkali menyebabkan tidak bisa memenuhi pemesanan dalam jumlah besar. Kurangnya Informasi pasar menjadikan Delivery Time menjadi suatu masalah dalam UMKM dalam mengekspor produknya.

Page 9: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

4

Rendahnya daya saing ekonomi Indonesia disebabkan buruknya infrastruktur, terutama jalan raya dan pelabuhan. Selain itu, karena kualitas kesehatan masyarakat yang relatif rendah dan kesiapan teknologi yang masih rendah. 

Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Indonesia adalah :

1. Kurangnya Permodalan: UMKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UMKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha;2) Kualitas Sumber Daya Manusia: Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya;3) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif: Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UMKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar.Kendala lain yang dihadapi oleh UMKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka yang kemudian dinilai bahwa pemerintah tidak memihak pada pengusaha-pengusaha kecil;4) Terbatasnya akses pasar dan Informasi: Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UMKM untuk menembus pasar ekspor; 5) Implikasi Otonomi Daerah: Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat (UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah). Sistem ini mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UMKM. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing UMKM; 6) Ketahanan Produk: Kebanyakan prduk yang dihasilkan UMKM merupakan produk yang memiliki ketahahn pendek. Hal ini terjadi karena belum adanya teknologi yang memadai. Hal ini juda berefek pada proses pengiriman barang diamna banyak terjadi kasus bahwa produk yang telah berada di tangan konsumen hanya memiliki ketahanan yang pendek bahkan telah rusak pada saat pengiriman; 7) Keterbatasan Tekonologi dalam Proses Industri: Keterbasan Teknologi ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap daya saing produk. Tidak hanya mendukung dari segi kualitas produk tapi juga mendukung dari segi lain seperti

Page 10: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

5

packing ataupun design. Salah satu kekurangan dari produk UMKM Indonesia adalah design yang kurang menarik sehingga menyebabkan penjualan semakin berkurang.

Langkah yang Sudah Ditempuh

Sesungguhnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan untuk pemberdayaan UKM, terutama lewat kredit bersubsidi dan bantuan teknis. Kredit program pertama UKM, Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), yang menyediakan kredit investasi dan modal kerja permanen, dengan masa pelunasan hingga 10 tahun, dan suku bunga bersubsidi.

Setelah deregulasi perbankan pada 1988, kredit UKM dengan bunga bersubsidi secara berangsur dihentikan, diganti dengan kredit bank komersial. Sekitar tahu 1990, Bank Indonesia mendanai berbagai kredit program dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI. Selain itu, NPWP sebagai prasyarat pengajuan kredit di Perbankan juga telah dihapuskan, dimana hal ini memberikan peluang dan kesempatan yang lebih besar bagi kita untuk mengakses modal dari sisi perbankan.

Gagasan yang Diajukan

Pengembangan terhadap sektor UMKM merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UMKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia.Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UMKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UMKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah. Selain Pemerintah dan UMKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan masalah yang kerap kali menerpa UMKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini.Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UMKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.

Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan

Menyonsong periode ke 3 setelah diberlakukannya ACFTA, Indonesia harus memiliki kekuatan lebih dalam persaingan global terutama pada UMKM

Page 11: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

6

yang menjadi pemegang peran penting dalam sektor ekonomi Indonesia. Program untuk mengembangkan UMKM harus segera digulirkan dan di tingkatkan kalau tidak ingin produk dalam negeri menjadi kalah dengan produk-produk luar negeri khususnya China. Untuk mewujudkan program tersebut, berikut adalah peran masing-masing elemen atau pihak yang terkait :

a. Pemerintah. Pemerintah sangat berperan penting dalam terlaksananya program ini. Pemerintah harus dapat membuat kebijakan yang dapat mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Pemerintah juga harus memberikan supportnya dengan meberikan bantuan modal. Selain itu pemerintah sangat perlu dalam meberikan perlindungan usaha bagi UMKM pada golongan ekonomi lemah. Pemerintah juga dapat memberikan penghargaan kepada UMKM yang dianggap berprestasi agar terpicunya para pengusaha untuk menciptakan UMKM yang unggul dan berprestasi.

b. Industri. Industri UMKM itu sendiri merupakan pelaku utamanya yang memiliki peran penting dalam pengembangannya. Untuk dapat memenangkan persaingan UMKM harus selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan delivery time yang tepat serta harga yang sesuai. Selain itu salah satu yang menjadikan produk dalam negeri masih kalah dengan produk China adalah design atau tampilan produk yang kurang menarik. Maka UMKM juga harus dapat membenahi industrinya dengan tidak hanya memberikan kualitas terbaik namun juga dengan tampilan yang menarik pula.

c. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui LPP UMKM dan Dinas Koperas dan Usaha Kecil Menengah harus lebih meningkatkan dukungannya terhadap UMKM. Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan bagi setiap UMKM untuk mendapatkan dana seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat). Selain itu perlu dilakukannya peningkatan pembinaan terhadap UMKM yang ada karena sampai saat ini hanya sedikit UMKM yang dibina oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Langkah-Langkah yang Dapat Ditempuh

a. Penciptaan Iklim Usaha yang KondusifPemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha dan juga keringannan pajak.

b. Perlindungan UsahaDalam hal perlindungan usaha, UMKM yang layak dapat perlindungan usaha dari pemerintah adalh UMKM yang masih berbasis tradisional dan berada pada golongan ekonomi lemah.

c. Bantuan PermodalanPemerintah perlu memperluas pemberian kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UMKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal

Page 12: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

7

ventura. Pembiayaan untuk UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

d. Pengembangan KemitraanPerlu dikembangkan kemitraan oleh setiap UMKM kepada pengusaha besar dalam negeri maupun luar negeri agar tidak terjadinya monopoli. Selain itu dengan kemitraan ini juga dapat lebih mempromosikan produk baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

e. PelatihanPemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UMKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya.

f. Mengembangkan Kerjasama yang SetaraPerlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan UMKM untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.

g. Membentuk Lembaga KhususPerlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM.

h. Meningkatkan PromosiGuna lebih mempercepat proses kemitraan antara UMKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan.

i. Mengembangkan design atau tampilan produkPengembangan design produk ini sangat membantu dalam pemasaran produk dan guna untuk mempromosikan produk.

j. Mengembangkan Sarana dan PrasaranaPerlu adanya tempat usaha bagi UMKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UMKM tersebut. Selain itu juga perlu adanya fasilitas lain seperti jalan yang baik dan kelayakan pelabuhan sebagai sarana untuk mengekspor produk. Yang tidak kalah penting adalah transportasi dalam mengekspor produk, karena dengan transportasi yang aman,berkondisi baik dan tepat waktu dapat memberikan delivery time yang tepat dan menjaga kualitas produk.

Page 13: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

8

KESIMPULAN

Gagasan Yang Diajukan

Di tengah maraknya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) pada saat ini UMKM merupakan objek yang paling menerima dampaknya di Indonesia. Karena 99 persen lebih dari industri di Indonesia merupakan industri yang berbentuk UMKM.

Setelah dicanangkannya ACFTA sejak Januari 2010 masih terjadi kemunduran dalam perkembangan UMKM di Indonesia, upaya optimalisasi sangat diperlukan memasuki periode 2012 ini. Upaya mengembangkan UKMK yang terutama adalah dengan melakukan evaluasi dan pengembangan di dalam UKMK itu sendiri. Selain itu peran pemerintah dalam membantu dunia usaha di Indonesia juga sangat diperlukan agar turut berkembangnya pula produk dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk-produk China yang semakin mengglobal.

Implementasi dan Pelaksanaannya

Dalam pengimplementasiannya pemerintah harus fokus meningkatkan kinerjanya dalam pemberian dukungan terhadap UMKM yang ada di Indonesia. Dukungan tersebut dapat berupa pelatihan, pemberian pinjaman dana, pembangunan sarana dan prasaran penunjang serta perlindungan usaha yang dilakukan baik itu oleh LPP UMKM atau melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah setiap daerah. Penghargaan kepada UMKM yang berprestasi juga perlu dilakukan agar semakin termotivasinya UMKM lainnya untuk dapat berprestasi dan juga dapat memberikan motivasi bagi para pengusaha untuk dapat membangun UMKM yang berkualitas.

Pengusaha UMKM perlu meningkatkan kualitas produknya dengan selalu menjaga standarisasi produk yang di produksi. Selain itu setiap UMKM juga harus mementingkan segi pemasaran, design produk serta delivery time produk. UMKM juga harus membangun kemitraan baik itu sesama UMKM maupun dengan pengusaha-pengusaha besar yang ada di dalam negeri maupun luar negeri agar lebih mudah dalam mendapatkan informasi.

Dampak dan Manfaat

Hasil yang dapat diperoleh dengan melakukan langkah-langkah upaya meningkatkan daya saing produk UMKM adalah meningkatnya tingkat perekonomian Indonesia, karena dengan dilakukannya upaya tersebut maka akan membangkitkan UMKM dalam negeri yang kemudian meningkatkan taraf hidup masyarakat serta mengurangi pengangguran.

Page 14: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

9

Manfaat dari upaya peningkatan daya saing UMKM terhadap produk China adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi angka kemiskinan. 2. Mengurangi pengangguran, karena terbentuknya lapangan pekerjaan

melalui UMKM yang membutuhkan SDM lebih untuk meningkatkan kualitas produk.

3. Terjalinnya hubungan baik antara pemerintah dan UMKM.4. Indonesia memiliki citra ekonomi yang baik di mata dunia.

Page 15: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

10

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Aminuddin Illmar, SH, Mhum, ”Hukum Penanaman Modal di Indonesia”,

Jakarta: Kencana 2004, cet. 2, hal.31-34.

http://alzaramadhan.wordpress.com/2011/09/20/usaha-kecil-dan-menengah-ukm-dalam-

pasar-ekspor-dan-ditengah-perdagangan-bebas-asean-china-acfta/.html : diakses

tanggal 24 Februari 2012

http://suwandi-suwee.blogspot.com/2011/06/dampak-asean-china-free-trade-

agreement.html# : diakses pada tanggal 21 Februari 2012

http://www.pelitaonline.com/read/ekonomi-dan-bisnis/nasional/17/10104/perdagangan-

bebas-asean-china-bunuh-180-ukm-indonesia : diakses pada tanggal 24 Februari 2012

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/11/01/26/160705-kontribusi-

umkm-dalam-perekonomian-signifikan : diakses pada tanggal 24 Februari 2012

http://www.depkop.go.id/index.php?

option=com_content&task=view&id=86&Itemid=192 : diakses pada tanggal 25

Februari 2012

Page 16: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

11

CURRICULUM VITAE

a. Nama Lengkap : Deamy Filianto Nugroho b. NIM : F0311035c. Tempat dan Tanggal Lahir : Padang Jaya, 30 Januari 1995d. Alamat :

Jl. Ir. Soekarno RT 05 No. 002 Rama Agung, Kec. Argamakmur, Kab. Bengkulu Utara

e. No Telp : 081930554565f. Alamat E-mail : [email protected]. Fakultas/Program Study : Ekonomi Akuntansih. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Mareti. Pendidikan :

SD Negeri 22 Argamakmur SMP Negeri 1 Argamakmur SMA Ngeri 1 Argamakmur

j. Pengalaman Organisasi : Himpunan Pecinta Alam SMAN 1 Argamakmur (HUMAS) Anggota Pengurus Sanggar Sikta Gema Pelangi Argamakmur

k. Karya ilmiah yang pernah dibuat : -l. Penghargaan yang pernah di dapat : -

Ketua Pelaksana Kegiatan

Deamy Filianto NugrohoNIM. F0311035

Page 17: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

12

CURRICULUM VITAE

a. Nama Lengkap : Beltian Hanny Priyatnab. NIM : F 0311029c. Tempat dan tanggal lahir : Klaten, 9 Oktober 1993d. Alamat :

Kuncen No.591 RT04/III Delanggu, Delanggu, Klatene. No Telp : (0272) 555325 / 085647475997f. Alamat E-mail : [email protected]. Fakultas / Program Studi : Ekonomi / Akuntansih. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Mareti. Pendidikan :

SD Kanisius Delanggu SMP Regina Pacis Surakarta SMA Negeri 3 Surakarta

j. Pengalaman Organisasi : OSIS SMP Regina Pacis Surakarta (Sie Berbangsa dan Bernegara) Sekretaris Subsie ADMINISTRATOR SMA Negeri 3 Surakarta Ketua Bidang Remaja GKJ Delanggu Anggota Karang Taruna RW III Kuncen-Sidodadi

k. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : - l. Penghargaan yang Pernah Didapat : -

Anggota

Beltian Hanny PriyatnaNIM. F0311029

Page 18: Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis-UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DITENGAH ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

13

CIRRICULUM VITAE

a. Nama Lengkap : Rizky Akbar Anwarb. NIM : F 0311102c. Tempat dan tanggal lahir : Tanjung Enim, 04 Oktober 1993d. Alamat :

Jalan Sapta Marga No. 045 Komplek Musi Permai Blok A-3 Palembang, Sumatera Selatan

e. No Telp. : 085267714320f. Alamat email : [email protected] g. Fakultas/Program Study : Ekonomi / Akuntansih. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Mareti. Pendidikan :

SDN 10 Tanjung Enim SMP Al-Kautsar Bandarlampung SMA Negeri 01 Muara Enim

j. Pengalaman Organisasi : Ketua Divisi SDA Laskar Muda Pencinta Alam SMA N 01 Muara

Enimk. Karya ilmiah yang pernah dibuat : -l. Penghargaan yang pernah didapat : -

Anggota

Rizky Akbar AnwarNIM. F 0311102