profil -...

23
Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 1 PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENIHAN TANAMAN HUTAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN Pembangunan hutan dan kehutanan di Jawa Timur sedang terus dikembangkan serta sudah mulai memperlihatkan hasil nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan ekologis/lingkungan maupun peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan. Peningkatan antisipasi untuk merehabilitasi kerusakan hutan yang terjadi beberapa tahun lalu di wilayah Jawa Timur yang kondisinya cukup parah dan ditandai dengan sering munculnya bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah dengan akibat kerugian sosial ekonomis yang cukup besar serta dampak kerusakan lingkungan terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, telah memperlihatkan hasil nyata dengan berkurangnya lahan kritis didalam maupun diluar kawasan hutan, berkembangnya pembangunan hutan rakyat serta meningkatnya produktifitas lingkungan desa hutan. Program dan kegiatan tersebut telah lama diupayakan oleh seluruh instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten dan Kota terkait dan seluruh lapisan masyarakat yang sudah semakin sadar akan pentingnya upaya peningkatan pelestarian sumber daya alam, sehingga mewujudkan sinergitas hasil pembangunan kehutanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang : Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Menteri Kehutanan P.01/Menhut-II/2009, tanggal 6 Januari 2009, tentang : Penyelenggaraan

Upload: lytruc

Post on 04-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 1

PROFIL

UNIT PELAKSANA TEKNISPERBENIHAN TANAMAN HUTAN

DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN

Pembangunan hutan dan kehutanan di Jawa Timur sedang terus

dikembangkan serta sudah mulai memperlihatkan hasil nyata bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat, perbaikan ekologis/lingkungan maupun peningkatan

ekonomi masyarakat desa hutan.

Peningkatan antisipasi untuk merehabilitasi kerusakan hutan yang terjadi

beberapa tahun lalu di wilayah Jawa Timur yang kondisinya cukup parah dan

ditandai dengan sering munculnya bencana banjir dan tanah longsor di beberapa

daerah dengan akibat kerugian sosial ekonomis yang cukup besar serta dampak

kerusakan lingkungan terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, telah

memperlihatkan hasil nyata dengan berkurangnya lahan kritis didalam maupun

diluar kawasan hutan, berkembangnya pembangunan hutan rakyat serta

meningkatnya produktifitas lingkungan desa hutan. Program dan kegiatan

tersebut telah lama diupayakan oleh seluruh instansi Pemerintah Provinsi Jawa

Timur, Kabupaten dan Kota terkait dan seluruh lapisan masyarakat yang sudah

semakin sadar akan pentingnya upaya peningkatan pelestarian sumber daya alam,

sehingga mewujudkan sinergitas hasil pembangunan kehutanan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem

Budidaya Tanaman, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang :

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Menteri Kehutanan

P.01/Menhut-II/2009, tanggal 6 Januari 2009, tentang : Penyelenggaraan

Page 2: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 2

Perbenihan Tanaman Hutan Jo P.72/Menhut-II/2009, tanggal 10 Desember 2009,

tentang : Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan P.01/Menhut-II/2009,

tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan serta Peraturan Gubernur

Jawa Timur Nomor : 53 tahun 2010, tanggal 28 Juni 2010, tentang : Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur,

Pemerintah Provinsi Jawa Timur diberi kewenangan untuk melaksanakan urusan

Kehutanan di bidang Perbenihan Tanaman Hutan di wilayah Jawa Timur, melalui

Unit Pelaksana Teknis Perbenihan Tanaman Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi

Jawa Timur.

Pembangunan kehutanan yang lestari berarti melaksanakan pembangunan

hutan dan kehutanan yang menyeluruh dan berkesinambungan, serta didukung

oleh benih/bibit tanaman hutan yang berkualitas/unggul, antara lain melalui upaya

percepatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis/tidak produktif, konservasi hutan,

tanah dan air, membangun hutan rakyat yang memiliki prospek untuk menambah

pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu, pemberdayaan masyarakat desa hutan

(desa sekitar kawasan hutan), membangun ekosistem lingkungan yang

berkeadilan, fasilitasi kepentingan stockeholder yang berkaitan dengan kegiatan

pembangunan hutan dan kehutanan serta deregulasi berbagai ketentuan

peraturan dan perundang-undangan yang mendukung.

Kepala UPT. PTH sedang Diskusi Lapang dengan Tim Kemenhut RIdi lokasi tanaman Jati clone Kabupaten Lamongan

Page 3: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3

II. KONDISI SAAT INI

A. Kawasan hutan di Jawa Timur

Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 395/Menhut-II/2011 tanggal

21 Juli 2011, hingga saat ini luas kawasan hutan di seluruh Provinsi Jawa

Timur adalah sebesar 1.361.146 Ha (+ 28,36%), dari luas itu masih terdapat

195.796,88 Ha kondisi lahan kritis yang tersebar pada wilayah kabupaten dan

kota (Statistik Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2012).

Kawasan hutan di Jawa Timur sebagaimana tersebut di atas, dirinci

menurut fungsi sebagai berikut :

1. Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas : 233.632 Ha (4,87%)

a. Daratan : 230.126 Ha

b. Perairan : 3.506 Ha

2. Hutan Lindung (HL) : 782.772 Ha ( 16,31%)

3. Hutan Produksi (HP) : 344.742 Ha ( 7,18%)

Kepala Dinas Kehutanan Prov. Jatim membuka WorkshopPerbenihan Tanaman Hutan di Surabaya

Page 4: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 4

Adapun pengelola kawasan tersebut di atas menurut fungsinya

adalah :

a. Perum Perhutani Unit II untuk kawasan Hutan Produksi dan Hutan

Lindung;

b. BBKSDA Jawa Timur dan Balai Besar Bromo Tengger Semeru, dan 3 Balai

Taman Nasional Meru Betiri, Baluran dan Alas Purwo untuk kawasan

konservasi;

c. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur c/q UPT. Taman Hutan Raya

R. Soerjo untuk kawasan Taman Hutan Raya R. Soerjo.

Di samping itu terdapat hutan rakyat seluas 681.365,47 Ha yang

tersebar di seluruh wilayah Kabupaten di Jawa Timur (Statistik Dinas

Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2012).

B. Kebutuhan Bahan Baku Industri Kayu

Provinsi Jawa Timur membutuhkan hasil hutan kayu untuk bahan

industri perkayuan rata-rata per tahun sebesar 5,3 juta M3, sedangkan

kemampuan supply bahan baku tersebut baru mencapai + 4 juta M3 yang

berasal dari :

- Luar Jawa sebanyak 1,1 Juta M3

- Hutan Rakyat se Jawa Timur sebanyak 2,5 Juta M3.

- Perum Perhutani Unit II Jawa Timur sebanyak 392 ribu M3.

Sehingga kekurangan supply bahan baku kayu + 1,3 juta M3.

Untuk menanami kembali kawasan hutan dan hutan rakyat tersebut

rata-rata dibutuhkan 45,5 juta batang/tahun.

C. Kegiatan Penanganan Lahan Kritis (Penghijauan)

Lahan kritis di luar kawasan hutan di Provinsi Jawa Timur masih tersisa

seluas 195.796,88 Ha, sedangkan kemampuan rehabilitasi (penghijauan) rata-

rata per tahun mencapai 125.000 Ha, sehingga membutuhkan bibit 50 juta

batang/tahun.

Page 5: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 5

D. Kebutuhan Bibit Tanaman Hutan di Jawa Timur

Berdasarkan data kebutuhan bibit untuk memenuhi bahan baku industri

kayu dan penanganan lahan kritis (penghijauan) tersebut diatas, rata-rata

setiap tahun membutuhkan bibit tanaman hutan sebanyak 95,5 juta batang.

Kebutuhan benih dan atau bibit di Jawa Timur meliputi :

a. Pemenuhan bahan baku industri kayu

b. Penanaman Hutan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

c. Kegiatan penanaman hutan/penghijauan antara lain Gerakan Reboisasi,

Penghijauan, Gerakan Sejuta Pohon, Pembangunan dan Pengembangan

Hutan Rakyat, Indonesia Menanam, One Man One Tree (OMOT), One

Billion Indonesian Tree (OBIT) dan Penghijauan Swadaya.

d. Kegiatan Penanaman turus jalan, Perlindungan Kanan-Kiri Sungai dan

Perlindungan Mata Air, Halaman Kantor dan Sekolah.

Untuk memenuhi permintaan berbagai kebutuhan benih dan bibit

tersebut, harus mampu dipenuhi dari para Pengada dan Pengedar benih dan

atau bibit yang ada dan harus benih/bibit berkualitas.

Persemaian permanen di Kemlagi Mojokerto

Page 6: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 6

E. Sumber Benih Tanaman Hutan Bersertifikat di Jawa Timur

Dalam rangka mendukung pembangunan hutan dan kehutanan di Jawa

Timur khususnya yang terkait dengan dukungan benih dan bibit tanaman

kehutanan yang berkualitas, setiap tahun kita membutuhkan pasokan benih

dan atau bibit yang cukup besar jumlahnya, tepat waktu dan berkelanjutan.

Kebutuhan benih/bibit tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh

Pengada/Pengedar/penghasil benih/bibit yang bertanggung jawab baik dari

dalam maupun luar Jawa Timur dan bahkan dari luar Jawa sampai luar negeri

(import). Untuk memenuhi pasokan benih/bibit yang berkualitas, diperlukan

benih yang bersertifikat, yang diketahui asal-usul dan kualitasnya, dikelola

secara baik oleh petugas profesional yang telah memiliki ketrampilan dan

pengetahuan yang menunjang serta didukung dengan legalitas kompetensi

yang memadai.

Kebun Benih Klon, KPH Padangan

Page 7: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 7

Sumber Benih Terseleksi Jenis Jati di KPH Padangan

Berdasarkan data dari BPTH Jawa Madura, sumber benih tanaman

hutan yang bersertifikat di Provinsi Jawa Timur pernah mencapai 64 lokasi

tersebar di 15 wilayah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Ngawi, Madiun,

Jombang, Nganjuk, Banyuwangi, Pasuruan, Malang, Lamongan, Jember,

Kediri, Trenggalek, Sumenep, Lumajang, Bangkalan dan Kota Pasuruan,

dengan jenis tanaman meliputi : Jati, Mahoni, Mangrove, Nyamplung, Sawo

Kecik, Sengon, Damar dan Pinus. Benih dan bibit tersebut diedarkan oleh para

Pengada dan Pengedar benih atau bibit terdaftar yang pernah mendapat

rekomendasi dan ditetapkan oleh Dinas Kabupaten yaitu sebanyak 136 unit,

terdiri dari 127 Badan Usaha/Perusahaan dan 9 orang yang tersebar pada 21

Kabupaten/Kota.

Page 8: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 8

Sawo Kecik (Manilkara kauk)

Pinus (Pinus mercusii)

Page 9: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 9

F. Legalitas Pengada dan atau Pengedar Benih dan atau Bibit

Keberadaan Pengada dan Pengedar benih dan atau bibit harus jelas,

sehingga benih dan bibit yang diedarkan dapat dipertanggungjawabkan asal-

usul dan sumber benihnya. Berdasarkan ketentuan dan peraturan yang

berlaku, para Pengada dan Pengedar benih dan atau bibit, sebelum ditetapkan

oleh Dinas Kabupaten harus mendapat persetujuan/rekomendasi dari instansi

yang berwenang, dalam hal ini UPT. Perbenihan Tanaman Hutan.

Petugas UPT. PTH melakukan bimbingan teknis kepada Pengada/PengedarBenih/Bibit Tanaman Hutan

Page 10: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 10

III. PROSPEK PENGEMBANGAN BENIH DAN BIBIT

Beberapa potensi pengembangan perbenihan dan pembibitan tanaman

hutan di Jawa Timur yang besar peluangnya, direncanakan untuk tahun-tahun

mendatang yaitu :

A. Pengembangan sumber benih tanaman hutan

Pembangunan hutan dan kehutanan yang lestari dan bermanfaat

merupakan wujud pelaksanaan pembangunan yang sangat didambakan

antara lain dilakukan melalui upaya percepatan rehabilitasi hutan dan lahan

kritis, konservasi, pembangunan dan pengembangan hutan rakyat yang

memiliki prospek untuk pemenuhan bahan baku perkayuan, pemberdayaan

masyarakat desa hutan (desa sekitar kawasan hutan), peningkatan kualitas

ekosistem lingkungan yang berkeadilan, pemberian pelayanan yang optimal

dan fasilitasi kepentingan stakeholder lainnya, yang berkaitan dengan

kegiatan pembangunan hutan dan kehutanan sesuai dengan ketentuan,

peraturan dan perundang-undangan.

Hingga saat ini data luas kawasan hutan diseluruh Provinsi Jawa Timur

adalah sebesar 1.361.146 Ha, dimana masih terdapat kawasan hutan kritis

seluas 8.750,40 Ha, dan tanah kosong dalam kawasan Perum Perhutani Unit

II adalah 19.846,80 Ha ditambah dengan lahan kritis diluar kawasan hutan

seluas 195.796,88 Ha yang tersebar pada wilayah Kabupaten dan Kota

(Statistik Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2012).

Petugas UPT. PTH melakukan studi di Balai Pengelolaan Hutan Mangrove – Bali

Page 11: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 11

Melihat besarnya kawasan hutan dan lahan kritis tersebut, maka upaya

penanaman hutan di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan

memerlukan benih dan bibit berkualitas dalam jumlah yang cukup besar setiap

tahun, tepat waktu dan berkelanjutan.

Kebutuhan benih/bibit tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh

Pengada benih/bibit yang bertanggungjawab yang di dapat dari sumber benih

yang bersertifikat atau yang sudah diuji kualitasnya, dikelola secara baik oleh

petugas profesional yang memiliki kompetensi, keterampilan dan pengetahuan

yang menunjang.

Tekad Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pembangunan hutan dan

kehutanan sangat serius terutama dalam pengembangan pemberdayaan

masyarakat di sekitar kawasan hutan (desa hutan) melalui pengembangan

berbagai jenis tanaman hutan yang sesuai dengan program Kehutanan, baik

untuk bahan baku industri kehutanan maupun untuk mendukung ketahanan

pangan (Multi Purpose Tree Species/MPTS) maupun tanaman tumpangsari.

B. Potensi pengembangan usaha/perdagangan benih/bibit

Potensi perbenihan dan pembibitan tanaman hutan di Jawa Timur

sangat besar dan perlu digali dan dikembangkan untuk mempercepat

pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur serta perlu didukung oleh

kebijakan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk

mengelola, membangun dan mengembangkan potensi tersebut diperlukan

suatu sistem pola usaha yang terkait dengan perdagangan benih/bibit

tanaman hutan.

Perdagangan benih/bibit tanaman hutan di Jawa Timur selama ini

berlangsung secara tradisional/lokal yang belum memperhatikan kualitas

benih/bibit yang dukung dengan sertifikat/label hasil pengujian mutu

benih/bibit. Peredaran benih/bibit lokal Jawa Timur secara umum masih

dipakai untuk kebutuhan di Provinsi Jawa Timur dan bahkan masih

didatangkan benih/bibit tanaman hutan dari provinsi lain. Pemasaran antar

Page 12: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 12

pulau atau pulau maupun ekspor masih belum terlaksana disebabkan masih

dibutuhkan bagi kegiatan penanaman di Jawa Timur.

Kondisi perdagangan benih/bibit tanaman hutan semacam itu,

diperlukan suatu upaya pengembangan sistem perbenihan yang terkait

dengan Pengada, Penangkar, Pengedar maupun Pengguna. Jejaring dan

sistem informasi yang terkait dengan penguatan pasar serta kelembagaan

perdagangan benih/bibit tanaman hutan.

C. Pengendalian peredaran benih/bibit tanaman hutan.

Hal-hal yang terkait dengan pengendalian peredaran benih/bibit

tanaman hutan antara lain :

a. Pembinaan pengawasan dan sosialisasi/diseminasi sertifikasi mutu

benih/bibit

b. Pembinaan peredaran dan pengendalian benih/bibit

c. Pembinaan dan pengendalian pasar domestik, ekspor maupun impor

D. Pembangunan dan Pengembangan jaringan informasi perbenihan

tanaman hutan

Jaringan informasi merupakan sistem pendukung (supporting system)

bagi pembangunan perbenihan tanaman hutan, meliputi :

a. Pengembangan Sub System Informasi

b. Sosialisasi kebijakan perbenihan tanaman hutan

c. Monitoring dan Evaluasi kebijakan serta kegiatan perbenihan tanaman

hutan dilapangan

d. Pengembangan sumberdaya manusia (pendidikan/pelatihan)

e. Pengembangan kelembagaan

Ditinjau dari potensi supply dan demand benih/bibit tanaman hutan di

Jawa Timur, peluang dan potensi perdagangan serta peredaran benih/bibit

tanaman hutan di Jawa Timur sangat besar.

Page 13: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 13

Potensi tersebut menyangkut jumlah kebutuhan (kuantitas) dan jumlah

jenis tanaman hutan serta kualitas benih/bibit bermutu unggul/ bersertifikat.

Jumlah kebutuhan bibit tanaman hutan untuk kegiatan pembangunan

kehutanan Provinsi Jawa Timur (kegiatan percepatan rehabilitasi hutan dan

lahan, penghijauan, hutan rakyat, hutan kota, carbon trading) sangat besar.

Dari data statistik kebutuhan Provinsi Jawa Timur tahun 2007-2012

rata-rata bibit tanaman hutan tidak kurang 100 juta batang/tahun sedangkan

untuk tahun 2012–2016 diperkirakan kebutuhan rata-rata tidak kurang dari

150 juta batang dari berbagai jenis setiap tahun. Diharapkan kebutuhan

benih/bibit tersebut dapat dipenuhi dengan bibit yang berkualitas/

bersertifikat.

Jati unggul klone di Kabupaten Lamongan

Page 14: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 14

IV. MASALAH YANG DIHADAPI

Masalah pokok perbenihan tanaman hutan di Jawa Timur dapat

diidentifikasi antara lain:

a. Belum tersedianya benih dan atau bibit tanaman hutan yang

unggul/berkualitas, baik jumlah, waktu yang tepat, tempat dan harga.

b. Kepedulian, kesadaran dan pemahaman masyarakat akan benih dan bibit

tanaman hutan yang unggul/berkualitas dan bersertifikat masih belum

sebagaimana diharapkan.

c. Potensi sumber benih tanaman hutan di Jawa Timur belum terbangun,

sehingga produksi benih berkualitas dan sumber-sumber benih termasuk Areal

Sumber Daya Genetik (ASDG) di Jawa Timur belum optimal.

d. Pengelolaan benih maupun sumber benih serta penyimpanan benih

memerlukan modal besar dan perlu profesionalisme dan sarana prasarana

yang memadai.

e. Minat investor di bidang usaha benih masih rendah karena investasi di bidang

perbenihan tanaman hutan memerlukan waktu lama.

f. Kelembagaan, regulasi sertifikasi serta infrastruktur perbenihan tanaman

hutan masih lemah.

Laboratorium UPT PTH Laboratorium UPT PTH

Sumber Benih Sengon di Pare, Kabupaten Kediri Sumber Benih Mahoni di Kabupaten Kediri

Page 15: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 15

V. PERAN UPT PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

A. Tugas dan Kewenangan

Unit Pelaksana Teknis Perbenihan Tanaman Hutan (UPT PTH) pada

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur memiliki tugas dan kewenangan

dibidang perbenihan tanaman hutan di Jawa Timur, yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 53 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Provinsi

Jawa Timur, harus bekerja keras untuk memberikan pelayanan kepada seluruh

lapisan masyarakat dan dukungan kepada para Pengada benih dan bibit agar

mampu menyediakan benih dan bibit berkualitas dimaksud. Sumber-sumber

benih dan bibit yang ada perlu diberikan pembinaan teknis sehingga

mendapatkan pemeliharaan yang cukup intensif dan mampu berproduksi

optimal. Dengan dukungan UPT. Perbenihan Tanaman Hutan Jawa Timur

para Pengada dan Pengedar benih dan bibit tanaman hutan mendapat

perhatian dari Pemerintah, sehingga dimasa yang akan datang, harapan

pemenuhan kebutuhan benih dan atau bibit tanaman hutan yang berkualitas

dan bersertifikasi dapat terpenuhi.

Diharapkan pada masa yang akan datang seluruh tanaman hutan baik di

kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan berasal dari benih/bibit yang

berkulitas/unggul.

Kantor UPT. Perbenihan Tanaman Hutan di Surabaya

Page 16: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 16

B. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia

Kelembagaan/Institusi perbenihan tanaman hutan Provinsi Jawa Timur

telah dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 53 tahun

2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

Kehutanan Provinsi Jawa Timur dimana terdapat salah satu UPT yang ditugasi

untuk melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Timur di bidang Perbenihan Tanaman Hutan (identifikasi, inventarisasi,

pembinaan, pengawasan, pengendalian, pembangunan dan pengembangan,

sertifikasi, produksi, pemasaran, strandarisasi, sarana prasarana kualitas dan

pengembangan teknologi perbenihan tanaman hutan serta tugas

ketatausahaan dan pelayanan masyarakat). Adapun cakupan tugas

perbenihan tanaman hutan terdapat dalam kawasan hutan maupun diluar

kawasan hutan (misalnya hutan rakyat, hutan kota dan sebagainya).

Sumberdaya Manusia UPT. Perbenihan Tanaman Hutan yang siap bertugas

Page 17: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 17

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Perbenihan Tanaman Hutan

Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program pengembangan sumber benih tanaman

hutan serta identifikasi dan inventarisasi sumber benih tanaman hutan.

b. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Pengada dan/atau Penangkar

serta Pengedar benih dan/bibit tanaman hutan serta pembangunan

sumber benih.

c. Pemberian sertifikat benih dan/atau bibit tanaman hutan

d. Pembinaan produksi dan pemasaran benih dan/atau bibit tanaman hutan

e. Penetapan standar produksi benih dan/atau bibit tanaman hutan

f. Pembinaan sarana dan prasarana perbenihan tanaman hutan

g. Peningkatan kualitas perbenihan tanaman hutan

h. Pengembangan teknologi perbenihan tanaman hutan

Kewenangan UPT Perbenihan Tanaman Hutan, meliputi:

a. Pemberian rekomendasi terhadap keadaan benih/atau bibit

b. Penyediaan kebutuhan benih yang bermutu, berkualitas dan

berkecukupan

c. Pelestarian plasma nutfah dan pemanfaatan dibidang perbenihan

d. Peningkatan kualitas benih tanaman hutan

e. Pembinaan sumber benih dan pemanfatannya

f. Pemberian sertifikat benih dan bibit tanaman hutan bagi para pengguna

g. Pemberian perlindungan intelektual kepada para pemulia pohon

perbenihan tanaman hutan Jawa Timur

Misi Perbenihan Tanaman Hutan Jawa Timur :

1. Memberikan pelayanan kepada produsen benih/bibit tanaman hutan

melalui pemberian rekomendasi terhadap keadaan benih/bibit

2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan benih/bibit tanaman hutan bermutu

secara memadai dan berkesinambungan

Page 18: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 18

3. Menjamin kelestarian plasma nutfah dan pemanfaatannya

4. Menjamin kualitas benih/bibit tanaman hutan

5. Menjamin kelestarian sumber benih dan pemafaatannya

6. Meningkatkan penggunaan benih/bibit tanaman hutan yang berkualitas

7. Memberikan perlindungan intelektual kepada pemulia pohon

Memperhatikan kelembagaan UPT Perbenihan Tanaman Hutan

(UPT PTH) Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur berdasarkan prosesnya,

kelembagaan perbenihan tanaman hutan memiliki 3 komponen utama,

yaitu :

a. Produksi benih dasar (sumber benih induk, Areal Sumber Daya Genetik)

b. Produksi benih sebar (sumber benih)

c. Adopsi benih bermutu

Ditinjau dari pelakunya, produksi benih dasar (sumber benih induk)

pelakunya Pemerintah (UPT.PTH), produksi benih sebar menjadi tanggung

jawab Pemerintah, secara teknis dapat melibatkan mitra usaha lokal seperti

kelompok tani, Koperasi, atau usulan Penangkaran benih lokal dengan

bantuan teknis dari UPT.PTH. Untuk mendorong adopsi benih bermutu,

UPT.PTH, Lembaga Swasta, Lembaga Petani dan Lembaga Swadaya

Masyarakat berperan penting dalam pendidikan pelatihan dan penyuluhan

masyarakat.

Dalam rangka percepatan pengembagan kelembagaan benih tanaman

hutan di Jawa Timur diperlukan dukungan kebijakan Pemerintah Jawa Timur,

terutama menyangkut alokasi anggaran untuk meningkatkan kemampuan

institusi perbenihan tanaman hutan dalam memproduksi benih dasar,

pembinaan teknis lembaga penangkaran benih sebar dan dorongan untuk

mempercepat adopsi benih bermutu. Untuk memproduksi benih dasar,

diperlukan pengelolaan sumber benih induk termasuk Areal Sumber Daya

Genetik yang berada di kawasan konservasi yang dibangun atau ditetapkan

dengan keputusan Menteri Kehutanan.

Page 19: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 19

Konservasi Sumber Daya Genetik di Tahura R. Soerjo Jenis Anggrung

Salah Satu Jenis Dominan (Bendo) di Kawasan Konservasi Jawa Timur

Page 20: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 20

Benih tanaman hutan di Jawa Timur masih dianggap barang publik,

sehingga kewajiban/peran Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih dominan di

semua komponen kelembagaan.

C. Persiapan dan Progress Tugas

1. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor : 53 Tahun 2010 telah dibentuk

Unit Pelaksana Teknis Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan

Provinsi Jawa Timur yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang

Perbenihan Tanaman Hutan.

2. UPT Perbenihan Tanaman Hutan telah menyusun suatu Kajian Ilmiah

Potensi Bibit/Benih Tanaman Hutan, untuk mengetahui data potensi, pola,

pemetaan sumber benih, produksi benih kebutuhan benih dan Pengada

benih/bibit yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur.

3. Sejak tahun 2011 UPT. Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan

Provinsi Jawa Timur telah memiliki petugas 6 orang (SDM) yang memiliki

kompetensi sumber benih, mutu benih dan mutu bibit.

4. Telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Timur Nomor : 522/237/117.08/2012, tanggal 9 April 2012, tentang :

Pejabat Penguji Sumber Benih, Mutu Benih dan Mutu Bibit Tanaman

Hutan.

5. Telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Timur Nomor : 522/238/117.08/2012, tanggal 9 April 2012, tentang :

Petunjuk Teknis Pengujian Sumber Benih, Mutu Benih dan Mutu Bibit,

serta Tata Cara Penerimaan dan Penyetoran Retribusi Daerah Pengujian

Sumber Benih, Mutu Benih dan Mutu Bibit di Provinsi Jawa Timur.

6. Pada tahun 2012 telah dilakukan studi ke Balai Pengelola Hutan Mangrove

Wilayah I di Bali, yang diikuti oleh 10 orang Petugas UPT. Perbenihan

Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

Page 21: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 21

7. Pada bulan Nopember 2012 telah dilakukan kerjasama dengan Balai Besar

Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH)

Kementerian Kehutanan di Yogyakarta dengan melaksanakan In House

Training terkait dengan penetapan, pembangunan maupun

pengembangan Areal Sumber Daya Genetik dan perbenihan/pembibitan

secara vegetatif, yang diikuti 10 orang Petugas dan Penguji serta Penilai

Perbenihan Tanaman Hutan.

8. Pada tahun 2013 telah dilakukan In House Training di Balai Penelitian dan

Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan terkait dengan perbenihan secara

generatif, yang diikuti oleh 10 orang Petugas UPT. Perbenihan Tanaman

Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

9. Pada tahun 2013 telah dilakukan kegiatan dengan Puslitbang Perum

Perhutani Cepu, terkait dengan kerjasama Penelitian dan Pengembangan

Perbenihan Tanaman Hutan.

Sumber Benih Teridentifikasi Jenis Jati di Dungus, Kabupaten Madiun

Page 22: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 22

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Dalam menunjang pembangunan hutan dan kehutanan di Jawa Timur

diperlukan pembangunan dan pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan

sehingga penyediaan kebutuhan benih dan bibit tanaman hutan yang

berkualitas, unggul dan bersertifikat dapat diwujudkan.

b. Potensi benih dan atau bibit di Jawa Timur sangat besar yang harus digali

dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak (bahan

baku industri, penghijauan, reboisasi, hutan rakyat serta perlindungan dan

konservasi Sumber Daya Hutan dan Air).

c. Peningkataan hasil hutan kayu diharapkan dapat terwujud dengan

dukungan penggunaan bibit dari benih tanaman hutan yang unggul,

berkualitas dan bersertifikat.

d. Pembangunan dan pengembangan hutan rakyat di Jawa Timur sudah

mencapai + 681.365,47 Ha namun masih belum sepenuhnya

menggunakan benih dan atau bibit sertifikat.

e. Sumber benih bersertifikat di Jawa Timur berdasarkan data BPTH Jawa

Madura pernah mencapai 64 lokasi dengan potensi produksi benih

mencapai : 806.398,75 kg, namun produksinya masih belum optimum/di

bawah kapasitas/potensi, sehingga dibutuhkan Pembinaan Teknis oleh

UPT. Perbenihan Tanaman Hutan.

f. Jumlah Pengada dan Pengedar benih dan atau bibit terdaftar yang pernah

ada di Jawa Timur pada tahun 2010 sebanyak 136 unit, setelah dilakukan

inventarisasi pada tahun 2012 jumlahnya tinggal 37 unit yang masih aktif

yang tersebar di 16 Kabupaten dan 2 Kota, sehingga perlu diadakan upaya

peningkatan kemampuan melalui bimbingan teknis, pendidikan dan

pelatihan.

Page 23: PROFIL - upt-pth.dishut.jatimprov.go.idupt-pth.dishut.jatimprov.go.id/publish_file/profil_buku_2013.pdfProfil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 3 II. KONDISI SAAT INI A. Kawasan

Profil UPT Perbenihan Tanaman Hutan Tahun 2013 23

B. Saran

a. Dalam rangka percepatan peningkatan pelayanan publik di bidang

perbenihan tanaman hutan, UPT Perbenihan Tanaman Hutan agar segera

melengkapi sarana dan prasarana, pembiayaan dan kualitas SDM untuk

pelaksanaan tugas dan fungsi.

b. Agar kinerja kelembagaan perbenihan tanaman hutan di Jawa Timur

sinkron dengan program perbenihan Nasional, segera dibuat Master Plan,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana Strategis dan Rencana

Tahunan yang sesuai dengan rencana pembangunan Jawa Timur.

c. Sebagai upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan publik prima di

bidang perbenihan tanaman hutan di Jawa Timur, agar terus diltingkatkan

sehingga dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan Product

Domestic Regional Bruto (PDRB) Hijau.