balai penelitian teknologi perbenihan tanaman hutan …

81
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN BOGOR – INDONESIA PENYUNTING : BUHARMAN DARMAWATI F. DJAM ‘AN NURIN WIDYANI ISNAENI S. FATMAWATI Jilid IV (EDISI KHUSUS BENIH TANAMAN HUTAN RAKYAT) ATLAS BENIH TANAMAN HUTAN INDONESIA PUBLIKASI KHUSUS Desember 2014 BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN JL. PAKUAN CIHEULEUT PO BOX 105 BOGOR 16001 Telp./Fax. (0251) 8327768 e-mail : [email protected] Bogor, Desember 2014 ISBN : 979-96134-7-7 (Jilid IV)

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN KEHUTANAN

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI

PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

BOGOR – INDONESIA

PENYUNTING :

BUHARMAN

DARMAWATI F. DJAM ‘AN

NURIN WIDYANI

ISNAENI S. FATMAWATI

Jilid IV

(EDISI KHUSUS BENIH TANAMAN HUTAN RAKYAT)

ATLAS BENIH

TANAMAN HUTAN

INDONESIA

PUBLIKASI KHUSUSDesember 2014

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

JL. PAKUAN CIHEULEUT PO BOX 105 BOGOR 16001Telp./Fax. (0251) 8327768 e-mail : [email protected]

Bogor, Desember 2014

ISBN : 979-96134-7-7 (Jilid IV)

Page 2: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …
Page 3: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …
Page 4: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

i

Page 5: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

KATA PENGANTAR CETAKAN KEDUA

.

.

Dalam rangka penyebarluasan hasil penelitian dalam bentuk yang lebih

praktis, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) telah

menerbitkan buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid IV (Edisi Khusus

Benih Tanaman Hutan Rakyat), buku Atlas Benih ini merupakan seri lanjutan dari

tiga jilid bukuAtlas Benih yang telah diterbitkan sebelumnya

Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid IV Edisi Khusus Benih

Tanaman Hutan Rakyat diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya pengguna benih dalam memilih jenis tanaman hutan

sesuai dengan kondisi lahan yang ada.

BukuAtlas Benih Tanaman Hutan Jilid IV memperoleh respon yang positif

dari: instansi pemerintah; swasta; maupun masyarakat umum. Berkaitan dengan

hal tersebut mengakibatkan banyaknya permintaan terhadap bukuAtlas Benih ini.

BPTPTH secara bertahap melakukan pencetakan ulang buku Atlas Benih

Tanaman Hutan Jilid IV, yang didalam buku cetakan ke dua tersebut telah

dilakukan penyempurnaan antara lain nama Balai Penelitian Teknologi

Perbenihan Bogor diubah menjadi Balai Penelitian Teknologi Perbenihan

Tanaman Hutan; perbaikan redaksional sebagaimana tercantum pada ralat

cetakan sebelumnya; serta penyempurnaan lainnya.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyusunan Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid IV

cetakan ke dua. Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada para

Peneliti BPTPTH dan Tim Penyunting, berkat kontribusinya Buku Atlas Benih

Tanaman Hutan Indonesia Jilid IV cetakan ke dua ini dapat disusun dan dicetak

ulang kembali

Semoga buku ini bermanfaat.

iii

Bogor, Desember 2014

KEPALA BALAI,

Ir. Suhariyanto, MM.

NIP. 19580425 198703 1 002

Page 6: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR CETAKAN KEDUA ...................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. v

I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

II. PENJELASAN RISALAH...................................................................................... 1

III. RISALAH BENIH TANAMAN HUTAN................................................................... 5

75. Asam Jawa ( L.) ............................................................... 7

76. Bambu Betung ( asper (Schultes f.) Backer ex Heyne) ....... 10

77. Cempaka Kuning ( L.) .................................................... 14

78. Durian ( Mast.) ...................................................................... 16

79. Jambu Mete ( L) ..................................................... 19

80. Jati ( Linn.f.) ........................................................................ 22

81. Jati Putih ( Linn.) ................................................................ 25

82. Jengkol (P Benth) ....................................................... 28

83. Johar (C Lamk)......................................................................... 30

84. Kayu Putih ( Powell) ........................................................ 32

85. Kemenyan (S Dryand) ............................................................. 35

86. Kemiri ( (L) Willd) ......................................................... 38

87. Kemlandingan (Leucaena (Lam.) de Wit) .............................. 41

88. Kesambi (S Linn.) .................................................................. 44

89. Kihiang (A Benth) . 46

90. Mimba ( Juss.) ............................................................ 48

91. Mindi ( Linn.) ....................................................................... 51

92. Nangka (A Lamk.) . 54

93. Pala ( Houtt.) .................................................................... 57

94. Panggal Buaya ( (Roxburgh) DC.) ............................... 60

95. Pulai ( R.Br.)................................................................. 62

96. Sawokecik ( Dubard) 65

97. Sengon ( Nielsen) .......................................... 67

98. Sengon Buto Griseb.) ....................................... 69

99. Suren (Toona (Blume) Merr.) ............................................................. 72

IV. GLOSARI ................................................................................................................ 75

Tamarindus indica

Dendrocalamus

Michelia champaca

Duno cannatus

Anacardium occidentale

Tectona grandis

Gmelina arborea

ithecolobium lobatum

assia siamea

Melaleuca cajuputi

tyrax benzoin

Aleurites moluccana

leucocephala

terculia foetida

lbizzia procera

Azadirachta indica A.

Melia azedarach

rtocarpus heterophyllus

Myristica fragrans

Zanthoxyllum rhetsa

Alstonia scholaris (L)

Manilkara kauki

Paraserianthes falcataria (L.)

(Enterolobium cyclocarpum

sureni

............................................................................. ..

........................................................... ..

........................................................................

v

Page 7: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

I. PENDAHULUAN

II. PENJELASAN ISI RISALAH

Upaya Kementerian Kehutanan dalam mengembalikan kualitas hutan telahdicanangkan dalam lima kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan. Salah satudiantaranya adalah Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan yangdimanifestasikan dalam bentuk pembangunan dengan tujuan untukmeningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan. Dengan demikianmasyarakat secara langsung akan dapat menikmati manfaat hutan sekaligus turut sertadalam memelihara dan menjaga kelestariannya.

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut, diperlukan kesiapanperangkat peraturan perundangan serta kebutuhan akan fasilitasi dan supervisi kepadamasyarakat. Secara operasional pelaksanaan program akanmeningkatkan kebutuhan jumlah benih, jaminan mutu benih yang beredar, pemberianteknologi perbenihan serta diperlukannya bimbingan dan pembinaan dalampembangunan hutan.

Pengalaman Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan dalam mempublikasi-kan paket teknologi sederhana beberapa jenis tanaman hutan dalam wujud AtlasBenih telah mendapatkan respon yang sangat baik dari kalangan pengguna benihmaupun stake lainnya. Gambaran tersebut menunjukkan adanya kebutuhan yangmendesak di kalangan masyarakat mengenai informasi benih secara lengkap yangmudah diaplikasikan di lapangan. Hal ini telah melatar belakangi pemikiran BalaiPenelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan untuk menyusun paket teknologi praktisyang berisi risalah benih tanaman hutan secara berkelanjutan.

Atlas Benih merupakan publikasi khusus Balai Penelitian Teknologi Perbenihan TanamanHutan yang secara rinci menguraikan tentang sebaran tumbuh, musim buah,pengumpulan benih, penanganan benih lepas panen, pencegahan hama dan penyakitserta penjelasan tentang persemaian yang relatif mudah untuk dipahami sehinggadiharapkan mampu membimbing masyarakat khususnya dalam mengenal karakteristikbenih jenis-jenis tanaman hutan.

Kementerian

Nama perdagangan merupakan nama kayu yang lazim dikenal dalam perdagangan.Penggunaan nama perdagangan seringkali merupakan nama sekelompok jenis tanamanyang memiliki ciri, sifat dan kegunaan kayu yang hampir sama. Sebagai contoh Sengon

Social Forestry

Social Forestry

holder

Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut,Kehutanan telah menetapkan jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk pembangunanhutan rakyat. Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid IV ini memuat risalah dari 25 jenistanaman yang termasuk di dalamnya, antara lain Asam jawaBambu betung Schult f. Becker ex Heyne), Cempaka kuning( Durian Mast), Jambu mete (

dan sebagainya. Sedangkan untuk jenis-jenis tanaman hutan rakyatlainnya akan diterbitkan pada edisi berikutnya.

Social Forestry

(Tamarindus indica),(Dendrocalamus asper

Michelia champaca L), (Durio carinatus Anacardiumoccidentali L)

Nama Perdagangan

1

Page 8: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2

merupakan nama perdagangan dari dan Jati putih untuk.

Nama ilmiah/botanies adalah nama yang diberikan pada satu jenis tanaman yang dilihatdari ciri-ciri yang dimiliki dan disesuaikan dengan nomenklaturnya yang terdiri darigenus, dan penunjuk spesies (yang menjadi ciri dari suatu spesies) dan diikuti oleh namapenemunya. Sebagai contoh Mast.

Merupakan beberapa nama ilmiah/botanies yang diberikan untuk satu spesies olehpenemunya masing-masing karena kecenderungan kemiripan ciri-ciri yang dimilikinyaSebagai contoh asam jawa 'memiliki nama botanis

.

Sebaran tumbuh merupakan sebaran alami dan daerah dimana terdapat sumberbenihnya. Penulisan sebaran tumbuh dilakukan dalam satuan propinsi atau satuanregional, kecuali jika diketahui secara pasti lokasi keberadaannya.

Umumnya musim buah tanaman hutan bervariasi dan dapat dijadikan dua kelompokbesar, yaitu yang berbuah pada musim kemarau (Juni - Agustus) dan disebut dengankelompok benih ortodoks, seperti (Sengon) Sedangkan yangberbuah pada musim hujan biasanya disebut dengan buah rekalsitran, yaitu berbuah padabulan November - Februari, seperti Kemenyan ).

Pengumpulan benih menguraikan bagaimana mengetahui tingkat kemasakan buah yangbiasanya ditandai dengan adanya perubahan warna kulit, cara pemanenan buahmaupun ciri-ciri buah sudah dapat dipanen. Sebagai keterangan tambahan dicantumkanmengenai bentukdan ukuran buah, serta jumlah benih rata-rata dalam satuan kilogram.

Ekstraksi benih didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan dan membersihkan benihdari bagian-bagian lain buah, seperti tangkai, kulit dan daging buah. Dikenal duamacam ekstraksi benih, yaitu ekstraksi kering yang dilakukan terhadap buah berbentukpolong ( ) dan jenis-jenis yang memiliki daging buah yangkering ( ) Sedangkan ekstraksi basah dilakukan terhadap jenis-jenis yang memiliki daging buah yang basah, seperti Matoa ( )

) Pada jenis dan jenis lainnya yang bersayap

ekstraksi dilakukan dengan cara membuang sayapnya.

Kemampuan benih untuk disimpan bervariasi. Ada dua kelompok besar sifat benihdalam penyimpanan : (1) Benih ortodoks, dimana kelompok ini benihnya dapat disimpan

Paraserianthes falcatariaGmelina arborea

Durio carinatus

Tamarindus indica L. Syn; Toccidentalis Gaertn, T.Hook, T.umbrosa Salish

Paraserianthes falcataria

(Styrax benzoin Draynd

Adenanthera microspermaCasuarina equisetifolia .

Pometia pinnata , LengkengNephelium longan Dipeterocarpaceae

Nama Ilmiah/Botanis

Sinonim

Sebaran Tumbuh

Musim Buah

Pengumpulan Benih

Ekstraksi Benih

Penyimpanan Benih

( .

Page 9: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

lama pada kadar air rendah (4 % - 8 %) dengan temperatur rendah (4 °C - 18°C) danRH 40 %- 50 %; (2). Benih rekalsitran, dimana benih dalam kelompok ini tidak dapatdisimpan lama (1 - 4 minggu) pada kadar air 20 % - 50% an kondisi temperatur ankelembaban yang sedang ( 18°C - 20 °C an RH 50 %- 60 %.).

Uji perkecambahan benih dapat dilakukan didalam laboratorium dengan menggunakanmetode uji UDK (Uji Diatas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas) dan UKDdp (Uji KertasDigulung Didirikan dalam Plastik). Uji perkecambahan benih didalam rumah kacaumumnya menggunakan media tanah halus, pasir halus, serbuk gergaji, dan medialainnya. Dapat pula menggunakan campuran atau tidak dicampur. Media sebelumdigunakan harus disterilkan dahulu dengan cara pemanasan dalam oven bertemperatur103±2°C untuk media kertas dan dilakukan penggorengan untuk media lainnya.

Perlakuan pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit benih dapat dilakukansebelum benih disimpan, selama penyimpanan, uji perkecambahan dan persemaianPencegahan hama penyakit dimaksudkan agar kecambah yang tumbuh serta bibitnya dipersemaian dapat tumbuh sempurna, sehingga penanaman dapat berjalan dengan baik.

Kondisi kecambah ketika siap untuk dibesarkan dalam persemaian merupakan awal darikegiatan persemaian. Persiapan bibit sebelum ditanam meliputi kondisi persemaianseperti naungan, media bibit, pemupukan dan pemeliharaan lainnya. Pemupukan bibitdi persemaian yang intensif dan baik akan berpengaruh terhadap kesiapan dalampenanaman di lapangan.

Glosari berisi istilah-istilah dalam bahasa ilmiah yang dicarikan arti atau persamaan kataserta definisi/batasannya agar mudah dimengerti. Hal ini dimaksudkan untukmenyamakan persepsi dalam implementasinya.

Perkecambahan Benih

Pencegahan Hama dan Penyakit

Persemaian

Glosari

d dd

3

Page 10: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

BAB III. RISALAH BENIH TANAMAN HUTAN

5

Page 11: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

7

75. ASAM JAWA ( L.)Tamarindus indica

Oleh :

Asep Rohandi dan Dede Jajat Sudrajat

Nama Perdagangan : Asam Jawa

Nama Botanis : L.Tamarindus indica 4)

Sinonim : Gaertn., ,Salisb

Famili : Pabaceae

SebaranTumbuh : Tanaman asam tumbuh tersebar di daerah tropis danbuahnya lazim untuk dimakan . Jenis inidiperkirakan berasal dari savana kering di AfrikaTropis yang di introduksi ke Asia dan menjadi tempattumbuh sekarang serta belum lama diintroduksi didaerah tropis belahan barat . Dapat tumbuh padatanah berpasir sampai berlempung dan pada kondisitanah yang kurang subur asam masih dapat tumbuhdengan baik, tetapi pada tanah yang kandunganairnya cukup tinggi pohon ini umumnya tumbuhpendek . Tanaman ini tumbuh di daerah bercurahhujan 500-1500 mm/tahun, bahkan tetap hidup padacurah hujan 350 mm jika diberi irigasi saatpenanaman .

Musim Buah : Pohon asam biasanya berbuah selama musim hujandan akan masak 6 bulan sesudahnya . Di daerahJawa Timur yang beriklim musim, pergantian daunterjadi pada akhir musim kering yaitu pada bulanSeptember-November. Buah masak pada bulan Junisampai September . Di daerah tropika basahbercurah hujan lebih dari 4000 mm, pembungaan danpembuahan menurun dengan jelas .

Tamarindus occidentalis T. Hook T.Umbrosa 5)

5)

3)

5)

1)

4;5)

5)

1)

5)

Page 12: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Pengumpulan Buah : Pengumpulan buah dapat dilakukan pada dua tingkat,yaitu pada tingkat buah masih hijau (setengahmatang) dan pada tingkat buah matang penuh 1).Pada saat itu permukaan polong retak, ber-gemerincing jika dikocok dan buah pertama jatuh ketanah. Pengumpulan dapat dilakukan dengan caralangsung memanjat dan memotong cabang untukmenghindari rusaknya polong atau diambil dari per-mukaan tanah setelah menggoyang cabangnya .

Ekstraksi Benih : Penjemuran buah/polong dilakukan sebelum prosesekstraksi, kecuali apabila buah/polong sudah keringsewaktu dikumpulkan. Cara ekstraksi diantaranyaadalah dengan menggunakan pemukul, direndam 12jam dan kemudian dibuka dengan tangan. Benih yangtua akan terapung dan benih bernas akan tenggelam.Cara lain yang dapat digunakan adalah denganmemasukan benih ke dalam pengaduk semen yangtelah dicampur kerikil dengan perbandingan 2 : 1(polong : kerikil). Kemudian ditambah air secukupnyasehingga campuran akan mengapung dan benih akantenggelam. Benih dijemur sebelum disimpan dansetelah kering ditampi supaya terpisah dari serat ataukotoran. Dalam satu kilogram terdapat 1.800-260benih .

Penyimpanan : Benih asam termasuk ke dalam benih ortodoks,sehingga untuk mempertahankan viabilitasnya harusdisimpan pada suhu rendah. Benih dapat dipertahankanviabilitasnya selama beberapa tahun denganpenyimpanan pada suhu 5-10 C . Penyimpanandengan wadah karung (porous) dapat meningkatkanviabilitas potensial dan vigor kekuatan tumbuh bibitselama penyimpanan 12 minggu .

Perkecambahan : Benih ini tidak memiliki dormansi sehingga tidakmemerlukan perlakuan pendahuluan sebelum prosesperkecambahan. Untuk jumlah banyak, perlakuan de-ngan air mendidih atau pemecah dapat digunakan .

Pembiakan Vegetatif : Selain pembiakan secara generatif/dengan benih,tanaman ini juga dapat diperbanyak secara vegetatif,yaitu dengan grafting, cangkok atau okulasi .Kegiatan ini dilakukan pada bulan-bulan kering.Tanaman hasil enten (sambungan) ataupun okulasiditanam di lapangan pada permulaan musim hujan .

Pencegahan Hama dan : Permasalahan yang dihadapi adalah seranganserangga pada saat penyimpanan. Sebagai tindakanpencegahan yang dapat dilakukan adalah denganperlakuan CO2 sebelum benih disimpan .

1;5)

5)

O 5)

2)

5)

1; 5; 6)

1)

5)

Penyakit

8

Page 13: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Persemaian : Penaburan benih dapat dilakukan di bedeng ataukantong plastik. Wadah semai digunakan apabilasemai dipersemaian lebih dari 4 bulan.Perkecambahan dimulai 7-10 hari setelah penaburandan biasanya membutuhkan waktu satu bulan.Kecambah harus terhindar dari sinar matahari dansemai dapat dipindahkan ke lapangan setelahmencapai ketinggian 30 cm .

1) Badan Pengelola Gedung Manggala Wanabakti dan PROSEA Indonesia. 1995.Pohon Kehidupan. Seri Pengembangan Sumberdaya Nabati Asia Tenggara.Jakarta.

2) Ernan, T. D. 1995. Pengaruh Wadah Simpan, Cara Pengeringan dan LamaPenyimpanan Terhadap Viabilitas Benih AsamSkripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut PertanianBogor. (tidak diterbitkan).

3) Kamid,A.1991.Tanaman Asam. Edsus. Littro. Vll (2)1-6.

4) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

5) Joker D. 2002. Informasi Singkat Benih No. 21, Mei 2002.Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Jakarta.

6) Wahab, M. I. Dan D. Rusmin. 1993. Pengaruh Ukuran dan Pencucian BenihTerhadap Viabilitas Potensial dan Kecepatan Tumbuh Benih Asam Jawa

Pemberitaan Littri. 19 (1-2) 38-41.

5)

DAFTAR PUSTAKA

(Tamarindus Indica L.).

Tamarindus indica L.

(Tamarindus Indica L.).

9

Page 14: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

10

7 Dendrocalamus asper6. BAMBU BETUNG ( (Schultes f.)

Backer ex Heyne)

Oleh :

Asep Rohandi dan Dede Jajat Sudrajat

Nama Perdagangan : Bambu Betung

Nama Botanis : (Schultes f.) Backer ex Heyne

Famili : Graminae

SebaranTumbuh : Bambu betung tumbuh secara alami di Asia Tropikseperti Malaysia, Indonesia (Sumatera, Jawa TimurSulawesi Selatan, Seram, Irian Jaya Bagian Barat),Madagaskar, Srilanka, Kebun Raya dan KebunPercobaan di Australia. Di daerah Sunda bambu inidikenal dengan nama awi bitung dan di daerah Batakdikenal dengan nama buluh bitung. Tumbuh mulaidari dataran rendah sampai ketingggian 1500 m dpl.Pertumbuhan terbaik pada ketinggian 400-500 mdpl.dengan curah hujan 2400 mm . Tanaman ini cukupsubur pada jenis tanah alluvial, terutama di daerahyang tidak terlalu kering atau lembab serta dapattumbuh pada tanah berpasir dan sedikit asam .

Pembiakan Generatif : Tanaman ini jarang diperbanyak secara generatifkarena jumlah biji yang sangat terbatas, selain ituuntuk mencapai tingkat perumpunan normaldiperlukan waktu lebih dari 10 tahun.

Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan melalui stekakar ( ), stek batang, stek cabang, layering dankultur jaringan 2).

Dendrocalamus asper

rhizome

2)

3;8)

Page 15: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

a StekAkar ( )

Pengadaan bibit dengan menggunakan,akar batang (rootstock) sudah sering dilakukandibandingkan dengan cara lainnya. Rhizome diambildari batang bambu yang telah berumur ± 2 tahundengan cara membongkar/ memisahkan dari pohoninduknya. Pengambilan dilakukan pada musim hujanagar bertepatan dengan musim penanaman. Keun-tungan dari cara ini adalah tingkat keberhasilan yangrelatif tinggi dan pertumbuhan bambu untuk menca-pai perumpunan normal relatif cepat (3-5 tahun),sedangkan kelemahannya adalah dapat merusak/mematikan rumpun induk jika tidak dilakukan denganhati-hati dan juga kesulitan apabila dilakukan untukbudidaya/ penanaman dalam skala besar .

b. Stek Cabang

Bahan tanaman diambil dari induk bambu betungyang berumur 3 tahun. Cabang yang dipilih harusmempunyai perakaran yang masih berkembang danbagian pangkalnya membengkak. Diupayakan agartidak terlalu tua atau terlalu muda yang dapatdibedakan berdasarkan warna cabang hijau tua. Pe-motongan cabang dilakukan mulai dari pangkal yangmenempel pada buku batang. Panjang stek cabangsekitar 40 cm dengan diameter sekitar 1,5-3 cm atau3-4 ruas cabang. Beberapa cabang yang berdaundipertahankan untuk merangsang pertumbuhan akar.Pengangkutan bahan ke persemaian dapat meng-gunakan kain basah untuk membungkus bahantanaman supaya bahan tanaman tersebut tetapsegar. Keuntungan metode ini adalah tidak merusakpohon induk, dapat dilakukan dalan skala besar,memudahkan dalam transportasi dan dapatmeningkatkan kualitas batang induk. Kelemahancara ini adalah memerlukan waktu yang cukup lamauntuk mencapai perumpunan normal .

c. Stek Batang

Bahan tanaman untuk stek batang dipilih daribatang yang telah berumur 1 sampai 2 tahunsepanjang 1-3 buku. Batang tersebut dipotong-potongdari bawah dan atas buku yang terdapat tunas ataucalon tunas. Bahan tanaman langsung ditanamdengan posisi horizontal pada guludan sampaibagian tunas dan tunasnya tertutup tanah .

d. Layering

Metode layering dilakukan dengan merebahkanbatang bambu dan menguburnya dalam bentukguludan. Batang bambu yang direbahkan berumur ±2 tahun. Tunas dan perakaran baru akan tumbuhdari tunas atau calon tunas pada batang induk.

rhizome

rhizomel

9)

5; 9)

7; 9)

11

Page 16: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

i

9)

4)

9)

5)

8)

Setelah satu tahun, tunas tersebut akan tumbuhmenjadi anakan dan siap dipindahkan ke lapangan .

e. KulturJaringan

Bahan tanaman (eksplan) dapat berupa matatunas tepi anakan bambu. Sterilisasi eksplan dapatmenggunakan larutan chlorox 2% dalam kondisivakum dengan media berupa medium Murashigedan Skoog yang mengandung zat pengatur tumbuh1,0 kinetine . Metode ini dilakukan untuk pengadaarbibit dalam skala besar, tetapi memerlukan teknologdan biaya yang cukup tinggi .

Pencegahan Hama dan : Pencegahan hama terutama rayap yang seringmenyerang tanaman pada masa awal penanaman dipersemaian dapat dilakukan dengan menaburkanFuradan 3 G .

Persemaian : Media semai yang digunakan untuk penanaman stekadalah campuran tanah dengan kompos (1:1). Tanahyang digunakan sebaiknya diayak terlebih dahulusupaya lebih seragam. Polybag yang digunakanberukuran 35 x 35 cm dan diberi lubang di bagianbawahnyas'. Supaya tidak terjadi stress ataudehidrasi, persemaian dilakukan di bawah naunganagar terhindar dari sinar matahari secara langsungUntuk meningkatkan pertumbuhan stek dapatdigunakan pupuk kandang, NPK dan Hyponex.Untuk memperbanyak jumlah bibit dapat dilakukansplit bonggol .

1) Balitbang Kehutanan. 1996. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan danKonservasi Alam. Bogor.

2) Dransfield dan E. A. Widjaya (Editor). 1995. Plant Resources of South Asia. No 7.Bamboos. Bachuys Publishers. Leiden. 189 pp.

3) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

4) Jam'an, F. D. 1996. Teknik Sterilisasi dan Kultur Jaringan Tunas SampingBambu Betung asper BACK.) dalam MediumBuletin Teknologi Perbenihan Vol. 3 No. 1. Balai Teknologi Perbenihan.Bogor.

5) Kurniawan, A. 1998. Pengaruh Pemupukan dan Media Terhadap PertumbuharStek Cabang Bambu Betung (Schultes f.) Backerex Heyne). Skripsi Jurusan Manajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor.Bogor. Tidak diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

(Dendrocalamus

(Dendrocalamus asper

MS

Penyakit

12

Page 17: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

6) Kusuma Dewi, R. Y. 1998. Pengaruh Pemupukan Terhadap KarakteristikPertumbuhan Rebung Bambu Betung ( (Schultesf.) Backer ex Heyne) dengan Perbanyakan Split. Skripsi JurusanManajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan.

7) Philippine Council for Agriculture, Forestry and Natural Resources Research andDevelopment. 1991. The Philippines Recommends for BambooProduction. Philippines Recommends Series No. 53-A. Departement ofScience and Technology. Los Banos, Laguna.

8) Rohandi, A. 1998. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Anakan

Bonggol Bambu Betung (Schultes f.) Backer exHeyne). Skripsi Jurusan Manajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor.Bogor. Tidak diterbitkan.

8) Sutiyono, Hendromono, Marfuah Wardani dan I. Sukardi. 1992. Teknik BudidayaTanaman Bambu. Informasi Teknis. Pusat Penelitian dan PengembanganHutan. Bogor.

Dendrocalamus asper

(Dendrocalamus asper

13

Page 18: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

77. CEMPAKA KUNING ( L.)Michelia champaca

Oleh :

Dharmawati F. Djam'an

Nama Perdagangan : Indonesia : cempaka kuning, Jeumpa (Aceh), capaka(Halmahera), Kantil (Jawa). Malaysia : Champaka (Sabah)Chempaka merah (Paninsular)

Nama Botanis :

Bakh. f., auct. Non DC.

Famili : Magnoliaceae

SebaranTumbuh : India, Sri Langka, Burma, Indo-China, southern JapanTaiwan, Thailand, Peninsular Malaysia, PhilippinaIndonesia: Sumatra, Jawa, Kalimantan, SulawesiKepulauan sunda kecil . Tumbuh sampai ketinggian 1200dpi di tanah subur

Musim Buah : Musim bunga dan buah berlangsung sepanjang tahun

Pengumpulan Benih : Buah dikumpulkan dengan cara memotong ranting buahdengan menggunakan galah berkait. Buah masak ditandaidengan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadicoklat tua .

Ekstraksi Benih : Ranting buah yang berisi buah masak disimpan dandigantung pada suhu kamar sampai kulit buah merekah,kemudian benih yang berwarna hitam dipisahkan darikulitnya.

Michelia champaca L

Sinonim : Michelia pilifera Michelia velutina

1,2)

2)

14

Page 19: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Perkecambahan Benih : Benih ditabur dengan cara ditanam sedalam 0,5 cm padamedia tanah, calon akar menghadap ke bawah, kemudianditutup dengan satu lapis media. Media perkecambahanadalah campuran tanah dan pasir (1:1) yang dimasukkankedalam polybag 8 x 5 cm, disimpan dibedeng dengannaungan 60 %.

Pencegahan Hama dan : Sampai saat ini belum banyak diketahui, terlihat adapenyerangan ulat pada pucuk-pucuk daun. Untukmenanggulangi serangan ulat pada pucuk-pucuk daundisemprot dengan insektisida.

Persemaian : Media bibit adalah campuran pasir + tanah + kompos daun(7 : 2 : 1). Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2minggu dengan pupuk NPK cair ( 5 gr/1 It air) setiap 2minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 2 bulan.Dalam persemaian diperlukan shading-net dengan naungan40%.

DAFTAR PUSTAKA

1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan,Departemen Kehutanan, h 758.

2) Sosef, MSM., LT. Hong, S. Prawirohatmodjo (ed.). 1998. Plant Resources of SouthEast Asia 5(3). Timber Trees: Lesser-Known Timbers, Prosea, Bogor. Indonesia.

Penyakit

15

Page 20: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

78. DURIAN ( Mast.)Durio carinatus

Oleh :

Asep Rohandi dan Dede Jajat Sudrajat

Nama Perdagangan : Durian

Nama Botanis : Mast.

Famili : Bombarcacea

SebaranTumbuh : Tersebar di Penisular Malaysia, Sumatera darKalimantan''. Durian tumbuh pada tanah dataran keringatau tanah berbatu-batu yang beriklim tropis basahpada ketinggian sampai 1000 m dp1 '. Pohon durian inidapat mencapai tinggi lebih dari 45 m dengan tinggibebas cabang 27 m dan dimeter 120 cm .

Musim Buah : Pohon durian baru berbuah setelah 7 - 15 tahuntergantung varietas dan kondisi tempat tumbuhnya.Buah masak dan jatuh dari pohon sekitar 13 - 15minggu setelah pembungaan , yaitu pada akhirmusim kemarau antara bulan Oktober - Desember

Pengumpulan Buah : Pengumpulan buah dapat dilakukan dengan carapemanjatan atau buah di lantai hutan yang masihsegar (buah yang jatuh). Buah masak dicirikandengan baunya yang khas.

Ekstraksi Benih : Buah durian berbentuk bulat memanjang, tertutup rapatoleh duri yang menempel pada kulit buah danmempunyai 5 katup kulit yang akan membuka bilasudah terlalu masak 4). Buah juga dapat dibukasecara manual dengan bantuan golok atau alat

Durio carinatus

2

1)

1)

2,4)

16

Page 21: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

sejenisnya. Biji-biji yang akan dijadikan benih harussegera dikumpulkan dalam keadaan segar.

Penyimpanan Benih : Biji tergolong benih rekalsitrant yang tidak bisadikeringkan atau disimpan dalam temperatur rendahdalam waktu yang relatif lama .

Perkecambahan Benih : Benih umumnya cepat berkecambah. Beberapabenih spesies durian mempunyai daya berkecambahrata-rata di atas 80% dengan syarat benih yangdigunakan merupakan benih segar dan berasal daribuah yang telah masak .

Pembiakan Vegetatif : Pembiakan vegetatif durian dapat dilakukan denganteknik cangkokan, okulasi dan sambungan (enten).Teknik-teknik tersebut diuraikan secara ringkassebagai berikut :

1. Teknik cangkokan ; tanaman ini agak sukardicangkok, kalaupun dapat keberhasilannyarendah sekali. Untuk mencangkok pilihlahcabang yang baik. Kerat cabang itu melingkardengan pada kedua tempat dengan jarak 3 cm.Kulit antara keratan dilepaskan dan dibuanglendirnya (lapisan kambium). Balut luka keratandengan kompos atau tanah campur pupuk (1 : 1)atau serbuk sabut kelapa. Kemudian dibungkusdengan plastik dan diikat erat pada bagian atasdan bawah keratan. Cangkokan dipotong setelahakar keluar menembus bungkus plastik tersebut.Pemotongan dilakukan di bawah balutan keratandan selanjutnya ditanam pada polibag untuk tahappengkondisian sebelum ditanam di lapangan.

2. Teknik okulasi ; mata tempel harus dipilih daricabang yang tumbuh sehat dan kekar, matanyatelah menonjol tetapi belum besar tonjolannya.Pi l ih lah batang bawah yang sehat danmempunyai perakaran yang baik. Mata tempeldisayat persegi dan ditempelkan pada batangbawah yang telah disayat sama ukurannyadengan sayatan mata tempel. Mata tempeltersebut dibalut dengan menggunakan taliplastik/rapia dan dibiarkan sampai tunas tempelberkembang.

3. Teknik sambungan ; pembuatan sambunganpada dasarnya sama dengan okulasi yangmembedakan adalah bagian yang ditempelberupa tunas dari varietas unggul. Panjangtunas sambung 5 - 15 cm dan semua daunnyadibuang kecuali 2-4 daun teratas. Bagian dasartunas sambuh disayat miring pada dua sisi yang

1)

1)

3)

17

Page 22: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

18

berhadapan membentuk baji. Batang bawahdipotong sehingga tersisa 10 - 30 cm daripermukaan tanah dan dibelah menjadi duabagian yang sama. Selanjutnya pangkal tunasambung dimasukan ke belahan batang bawahdan dibalut dengan tali rapia.

Pencegahan Hama dan : Hama yang sering menyerang semai durian adalahpenggerek batang, kumbang daun, kutu merah danlain-lain. Tindakan yang diperlukan untukmengatasinya adalah dengan penyemprotaninsektisida Tamaron 0,3%. Penyakit yangmenyerang durian diantaranya busuk akar, busukbatang, layu tanaman, blendok (diplodia) dan lain-lain. Cara mengatasi serangan tersebut dapatdi lakukan dengan menjaga kebersihan danpenyemprotan fungisida seperti Benlate atau Dithane45 dengan dosis 0,2 - 0,4%. Untuk mengatasiserangan pada perakaran durian dapat digunakanFuradan dengan dosis 30-50 gram pertanaman .

Persemaian : Durian disemaikan dengan cara menanam langsungbijinya pada polibag berukuran 15 x 20 cm. Mediayang digunakan dapat berupa campuran tanah danpupuk kandang/kompos (1 : 1). Bibit durian harusdijaga agar jangan diletakan ditempat yang terlaluteduh dan terlalu terik dan sebaiknya diberi naungandengan intensitas 50%. Bibit yang baik dan siaptanam adalah bibit yang telah berumur 1,5 tahunyang memiliki tinggi sekitar 75 cm .

1) Lemmens, R.H.M.J., I. Soerianegara and W.C. Wong (Ed.). 1995. PlantResources of South-East Asia ; 5(2) Timber Trees Minor Commersial Timber.Prosea Foundation. Bogor. Indonesia.

2) Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira dan K. Kosasih. 1989Atlas Kayu Indonesia. Jilid II. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan. Bogor.

3) Sunarjono, H. 1999. Aneka Permasalahan Durian dan Pemecahannya. PenebarSwadaya. Jakarta.

4) Van Steenis, C.G.G.J. 1997. Flora ; Untuk Sekolah di Indonesia. PradnyaParamita. Jakarta.

3)

3)

DAFTAR PUSTAKA

Penyakit

Page 23: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

79. JAMBU METE ( L)Anacardium occidentale

Oleh :

M. Zanzibar

Nama Perdagangan : Jambu mete

Nama Botanis : L

Famili : Anacardiaceae

SebaranTumbuh : Merupakan jenis asli daeran brazil dan menyebarke Amerika Tengah dan Selatan. Bangsa Portugismembawa tanaman ini ke India dan Afrika Timuryang akhirnya masuk ke Srilanka, Malaysia danIndonesia: Saat ini pengembangan tanamandengan skala luas dan dikenal sebagai negarapenghasil biji jambu mete terbesar adalah Brazil,India, Mozambique dan Tanzania .

Pada dasarnya jambu mete dapat tumbuh padaberbagai tempat, jambu mete dapat tumbuh lebihbaik pada jenis tanah aluvial, laterit, latosol, litosol,podsolik dan tanah magel, juga tumbuh cukup baikpada tanah regosol, tanah yang mengandung pasirdan sangat porous. Tingkat keasaman tanah yangpaling baik adalah pada kisaran pH netral, yaitusekitar 6 - 7 dengan ketinggian tempat yangoptimum adalah 600 mdpl. Sepanjang hidupnyatanaman ini membutuhkan sinar matahari yangcukup dengan jumlah bulan kering minimal selama4 bulan dan jumlah curah hujan terbaik sekitar 200- 500 mm per tahun. Musim kering, sangat pentingdalam pembentukan buah dengan kuantitas dankualitas yang baik.

Musim Buah : Umumnya buah jambu mete matang pada bulan Juni-Agustus, tetapi ada pula yang baru dapat dipanen padabulan November-Desember .

Anacardium occidentale

1,3)

1,3)

19

Page 24: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Pengumpulan Buah : Pemanenan buah dapat dilakukan dengan caramengumpulkan buah yang sudah terlalu matangdan telah jatuh ke tanah atau denganpengunduhan/memetik buah yang masih ada dipohon tetapi yang telah benar-benar matang .

Ekstraksi Benih : Ektraksi buah dapat dilakukan dengan caramembuang buah semunya secara langsung .

Penyimpanan Benih : Benih yang akan disimpan sebelumnya dikeringkansampai kadar airnya di bawah 14 % dan disimpandalam wadah yang bersih dan kering, sehinggaviabilitasnya dapat dipertahankan sekitar 7 - 12bulan .

Perkecambahan Benih : Walaupun benih jambu mete mempunyai kulit yangkeras, tetapi mudah berkecambah tanpa perlakuanpendahuluan, sehingga dapat langsung ditanam dilapangan, tetapi memerlukan benih yang lebihbanyak karena setiap lubang tanam memerlukan2-3 benih .

Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan vegetatif jambu mete ditujukan untukmendapatkan anakan yang mempunyai sifat yangsama dengan induknya. Metoda perbanyakyang dapat dilakukan adalah cangkok, okulasi(penempelan) dan penyambungan (graft ingBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalammelakukan pencangkokan adalah umur pohonyang akan dicangkok harus sudah berumur 10tahun, media yang digunakan adalah campurantanah : pupuk kandang (1 : 1) dan cangkok dapatdipotong setelah berumur sekitar 40 - 50 hariPada pembuatan okulasi (penempelan), pohonpokok dan entris yang digunakan berumur 1 tahundengan entris didapat dari pohon yang mempunyaiproduktivitas yang baik. Bibit hasil okulasi dapatdipindahkan ke lapangan setelah berumur 8 - 12bulan. Sedangkan dengan metoda grafting (pe-nyambungan) bibit dapat dipindahkan ke lapangansetelah berumur2 - 3 bulan setelah disambung .

Persemaian : Media penyemaian umumnya menggunakan tanah( ) dan benih langsung ditanaman padasetiap polibag, sebanyak satu butir untuk setiappolibag/kantung plastik. Pertumbuhan bibit jambumete termasuk lambat, sehingga baru dapatditanam di lapangan setelah berumur 1 tahun .

DAFTAR PUSTAKA

1) Djariah, N. Marlina dan D. Mahedalswara. 1994. Jambu Mete danPembudidayaannya. Kanisius. Jogjakarta.

1)

1)

1)

1)

1)

top soil

20

Page 25: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2) Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta.

3) Prosea. 1992. Plant Resources of South East Asia No. 2: Edible Fruits and Nuts.E. W. M. Verheij and R. E. Coronel (Ed.). Prosea. Bogor.

21

Page 26: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

80. JATI ( Linn.f.)Tectona grandis

Oleh :

Nurhasybi

Nama Perdagangan : Jati

Nama Botanis : Linn.f.

Famili : Verbenaceae

SebaranTumbuh : Sebaran alami di India, Myanmar dan ThailandPenyebaran tanaman di Indonesia ditemukan diseluruh Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Teng-gara, Sumbawa, Maluku clan Lampung 2). Tumbuhpada ketinggian 0 - 900 m dpi dengan curah hujan1500 - 3000 m dpL Tumbuh pada tanah berlapisandalam, subur, berdrainase baik, netral. Toleranterhadap tanah padat. Jenis ini tahan terhadap api(moderat) dan angin 5).

Musim Buah : Umumnya musim buah masak terjadi pada bulanJuli -Agutus 4).

Pengumpulan buah : Buah dikumpulkan di bawah tegakan. Benih yangmasak dicirikan oleh kulitnya yang berwarnacoklat. Kadar air benih Jati berkisar antara10 - 13%, dengan berat per satuan benih 0,55 -0,92 gram, dan diameter benih 1,38 - 1,56 cm4). Penanaman di Jawa oleh Perum Perhutanipada umumnya menggunakan "benih" berukurandiameter 14 mm. Benih yang dipergunakansebagai bahan penanaman sebenarnya adalahpengertian buah untuk jenis Jati. Pohon Jatidiperkirakan mulai berbuah pada umur 7 tahun.Potensi produksi buah per pohon di Jawa bervariasi

Tectona grandi

22

Page 27: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

antara 0,5 - 3 kilogram. Jumlah benih per kg ± 1500butir 4).

Ekstraksi benih : Buah dijemur kurang lebih 2 hari (kadar air 10 - 12 %)sampai sungkup buah terlihat kering. Buah yangtelah kering dimasukan kedalam karung kemudiankarungnya diinjak-injak sampai sungkup buahterlepas. Pemisahan kotoran dengan benihdilakukan dengan menampi atau dengan blower(alat pembersih benih) 1).

Penyimpanan : Benih Jati disimpan pada ruang simpan padatemperatur di bawah 20°C dan kelembaban relatifdi bawah 60 %.

Perkecambahan : Perkecambahan benih Jati umumnya menghasilkandaya berkecambah yang bervariasi dan cukuprendah (30 - 70 %) 1): 3). Perlakuan pendahuluansebelum benih ditabur adalah dengan caramerendam benih dalam air yang selalu digantiselama 3 hari. Media perkecambahan yangdipergunakan adalah pasir yang telah diayak dandijemur/dipanaskan. Penaburan dilakukan denganbekas tangkai menghadap ke bawah sedalamkurang lebih 2 cm. Penyiraman dilakukan hanyaapabila kondisi media kekurangan air (2-3 harisekali) 1). Cara mengecambahkan Jati di rumah kacadilakukan dengan menabur benihnya pada bakkecambah dengan media campuran pasir dan tanah(1 : 1), dan ditutup dengan plastik transparan sertadisiram 9 hari sekali 3).

Pencegahan hama dan : Pencegahan terhadap benih apabila terserangPenyakit (jamur) adalah dengan memberikanfungisida seperti Dithane M-45 (2 gram/liter air).

Persemaian : Media semai yang dipergunakan adalah campuranpasir + tanah + kompos daun (7:2:1). Ukuranpolybag 10 x 15 cm. Pemupukan dilakukan setelahbibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5gram/1 liter air). Pemupukan dilakukan setiap 2minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 3bulan. Dalam persemaian diperlukan shadding netdengan naungan 40 %.

1) Laboratorium Teknologi Benih, Pusat Pengembangan Sumberdaya Hutan, Cepu.1999. Manajemen Benih Jati. Duta Rimba No. 228/XXIV -Juni 1999. PerumPerhutani. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

penyakit

23

Page 28: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2) Martawijaya, A. Kartasujana, I, Mandang, Y.I., Prawira S.A., dan Kadir, K. 1989. AtlasKayu Indonesia (jilid II Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.Bogor.

3) Nurhasybi. 1996. Media, Penaburan dan Penyiraman dalam Perkecambahan BenihJati (Tectona Buletin Teknologi Perbenihan, Vol. 3 No. 3. BalaiTeknologi Perbenihan. Bogor.

4) Nurhasybi, Pramonc, A.A, Mulyadi, Y., Mulyanto, Y, dan A. Muharam. 1999. PetaPewilayahan Sumber Benih Jati (Tectona Linn.F.) Laporan Uji CobaNo. 278. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

5) Wadsworth. F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. Agriculture Handbook710 USDAunrest Service. Rio Piedras.

grandis LF.).

grandis

24

Page 29: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

25

81. JATI PUTIH ( Linn.)Gmelina arborea

Oleh :

Danu

Nama Perdagangan : Gmelina

Nama Botanis :

Famili : Verbenaceae

SebaranTumbuh : Merupakan tanaman eksotik, sebaran alaminya diBurma, India 12); 13). Hutan tanaman di Indonesiaantara lain terdapat di Jawa, Kalimantan dan NusaTenggara. Sumber benih terdapat di Jawa Tengah, JawaTimur, dan Kalimantan Timur. Tumbuh secara alamipada ketinggian 0 - 800 m dpl dengan curah hujan 1200 -3000 mm/tahun. Jenis ini tumbuh pada tanah berlapisandalam, subur dan berdrainase baik. Toleran terhadaptanah berlapisan dangkal, berpasir, tanah padat, tanahasam asalkan tidak pada tanah berdrainase jelek 15).

Musim Buah : Musim buah April -Juli.

Pengumpulan Benih : Ciri buah masak yaitu kulit buahnya berwarna hijaukekuningan. Ukuran buah 2 - 3 cm. Benih merupakanbuah batu yang memiliki 2 - 3 butir biji. Jumlahbenih per 1 kg adalah 1000 - 1200 butir buah batu atau2000 - 3600 butir biji/kg 8): 10); 11);16. Carapengumpulan buah terbaik dengan cara memungut darilantai hutan, diusahakan jangan memungut buah yangtelah membusuk (buah berwarna coklat).

Gmelina arborea

{drupe}

Page 30: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Ekstraksi Benih : Ekstraksi dengan cara manual, yaitu dengan diinjak-injakatau dengan food processor seperti caramengupas kopi 8).

Penyimpanan Benih : Disimpan pada kadar air rendah (5-8 %). Pengeringandengan cara dijemur selama 2 hari. Dikemas dalamwadah kedap (plastik). Ruang simpan yang digunakanadalah ruang ber AC (suhu :18 - 20°C). Dengan cara iniviabilitas dapat dipertahankan selama 12 bulan dengandaya berkecambah 60-70% 4); 14).Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1). Penaburandilakukan dengan cara menanam benih ke mediasedalam 2/3 panjang benih, bagian benih yangberlobang diletakan pada bagian atas. Uji viabilitas benihsecara cepat dapat digunakan TZ (Konsentrasitetrazolium klorida 0,5 %, perendaman 3 jam). Ciri benihviabel yaitu semua bagian benih berwarna merah/merahmuda atau maksimal 10 % dari cotyledon berwarnaputih 1). X-radiography (tegangan lintrik (KVp) : 20kilovolt, kuat arus (mA) : 13 Amper,33 detik, FFD : langsung di atasbahan pengontras BaCl2 10% lama perendaman 30menit. Ciri benih viabel adalah: menempatiseluruh lokus hingga sekurang-kurangnya 90 %berkembang sempurna, tidak mengalami kerusakan fisikatau tidak ditemukan tanda-tanda adanyamikroorganisma lain sekitar embrio, embrio tidakterimpregnasi bahan pengontras minimal 75 % dariendosperm 17).

Perkecambahan Vegetatif : Bahan stek berupa batang atau pucuk yang berumur 4bulan. Hormon tumbuh yang digunakan IBA 100 ppm(powder). Media berupa tanah + arang sekam padi (1 :1). Ditumbuhkan pada ruangan bersuhu ± 27° C, Rht 90%2);5);6).

Pencegahan hama : Untuk mencegah perkembangan jamur, waktu danpenyakit disimpan benih dicampur dengan fungisidadalam bentuk tepung, misal: 2,5 % benomil.

Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah ± pasir +kompos (7:2: 1) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm. Dalampenyemaian diperlukan naungan 50 % cahaya Bibit siaptanam setelah berumur 3 bulan 1).

1) Danu, 1993, Uji Cepat Viabilitas Benih Gmelina ( Linn.) denganTetrazolium, Laporan Uji Coba Balai Teknologi Perbenihan No.140/34.1/03/93. Bogor.

{blender}

e~[{ekposure time} :(focus film distance) film,

endosperm

Gmelina arborea

DAFTAR PUSTAKA

26

Page 31: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2) Danu dan J. Tampubolon, 1993, Pengaruh Jumlah Mata Stek dan Konsentrasi IBATerhadap Pertumbuhan Stek Batang Linn. Laporan Uji CobaBalaiTeknologi Perbenihan No. 142/34.1/03/93. Bogor.

3) Danu. 1996. Sekilas Informasi Budidaya Tanaman Gmelina ( ) BalaiTeknologi Perbenihan. Bogor.

4) Erizal, 1990, Penentuan Kondisi Ruang Simpan Benih Linn.Laporan Uji Coba Balai Teknologi Perbenihan No.96/43.1 / 03/90. Bogor.

5) Iriantono,D. 1991, Pemilihan Tempat Tumbuh, Zat Pengatur Tumbuh dan SumberBahan Stek Gmelina { Linn), Laporan Uji Coba BalaiTeknologi Perbenihan No. 120/34.1/05/91. Bogor.

6) Iriantono, D. dan Windayani, 1993, Pembiakan Vegetatif Stek Linndengan Menggunakan Root One-F, Laporan Uji Coba Balai TeknologiPerbenihan No. 146/34.1/03/93. Bogor.

7) Iriantono, D.; Yulianti B. dan Nurhasybi. 1997. Berat 100 Butir, kadar Air, danKriteria Kecambah Normal benih mahoni ( King.) danTusam ( Jungh. et de Vriese). Standar Pengujian Mutu Benih.Laporan Uji Coba Balai Teknologi No-.248(0R109197 . Bogor.

8) Komar, T.E. 1990. Penentuan Kriteria Masak Fisiologis Benih GmelinaLinn.). Laporan Uji Coba No. 85. BTP, Bogor.

9) Lauridsen, E.B. 1986, Seed Leaflet No. 6. , Danida Forest SeedCentre, Humlebaek-Denmark.

10) Mindawati; N dan N. Rohayat. 1994. Pengaruh Warna Buahterhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibitnya. Pusat Penelitian danPengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

11) Pukittayacamee, P. S. Saelim, J. Bhodthipuks. 1994. Seed Weight of Forest TreeSpecies in Thailand. ASEAN Forest Tree Seed Centre Project. Saraburi.Thailand.

12) Sprinz, P.T 1977, Report Linn. Growth Plots at Kenangan, YieldForescasting Plantation Growth and Yield Report, Departement of ForestRegeneration and Research PT. ITCI, Jakarta.

13) Suhendi, H. dan A. Djapilus. 1979. Hasil Pendahuluan Mengenai Perkecambahandan Pertumbuhan L. Danish F 407 di Persemaian. LembagaPenelitian Hutan. Departemen Kehutanan. Bogor.

14) Suyanto, H. dan Darman E. Purba, 1991, Penentuan Kadar Air Awal, Kondisi RuangSimpan dan Periode Simpan Benih Linn. Laporan Uji CobaBalaiTeknologi Perbenihan, No. 108/34.1/03/91. Bogor.

15) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. AgricultureHandbook 710. USDAForest Service. Rio Piedras.

16) Wasumanich, P. 1984, Collection and Handling of Gmelina arborea Linn. Stone inThailand, Embryo Vol. 1, No. 1 1984, Asean - Canada Forest Tree SeedCentre.

17) Zanzibar, M. dan Ira Rina W. Putri. 1999. Uji Cepat Viabilitas BenihLinn. Berdasarkan Kontras Radiografi. Buletin Teknologi Perbenihan

(6):10. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Swietenia macro-phyllaPinus merkusii

Gmelinaarborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelina arborea

Gmelinaarborea

27

Page 32: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

82. JENGKOL Benth)(Pithecolobium lobatum

Oleh :

Hero Dien P. Kartiko dan Hasan Royani

Nama Perdagangan : Jengkol

Nama Botanis : Benth

SebaranTumbuh : Jengkol terdapat di bagian barat Indonesia, danmerupakan tanaman yang dibudidayakan di Jawa.Dapat tumbuh baik di dataran rendah dan datarantinggi dengan struktur tanah remah, dan musimkemarau yang sedang. Tanaman ini tidak tahanterhadap musim kemarau yang sangat panjang.

Musim Buah : Tanaman dapat berbunga pada umur 5-6 tahunPembungaan dapat terjadi sepanjang tahundengan musim bunga terbanyak terjadi pada bulanJuli -Agustus. Perkembangan buah membutuhkanwaktu selama 40-60 hari terhitung dari sejakpembungaan.

Pengumpulan Benih : Benih agar dikumpulkan dari pohon induk yangtumbuh baik, sehat, dan berbuah lebatPengunduhan buah (polong) dilaksanakan padasaat benih mencapai kemasakan, yang antara lainditandai oleh warna benih yang telah berwarnacoklat kehitam-hitaman. Polong yang telahdiunduh ditempatkan pada wadah yang berporimisalnya kantong kain atau keranjang bambu.

Ekstraksi Benih : Ekstraksi dilakukan secara manual dengan amengupas kulit luar polong. Setelah ekstrak: benihagar sesegera mungkin disemaikan.

1,2

1

1,2

2

Pithecolobium lobatum

28

Page 33: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Penyimpanan Benih : Bila polong tidak dapat segera diekstraksi dandisemaikan, penyimpanan agar dilakukan dalambentuk polong yang masih utuh. Penyimpananyang bersifat sementara tersebut dapat dilakukandi ruangAC (18-20°C).

Perkecambahan Benih : Perkembangbiakan dengan cara biji dilakukandengan cara menyemaikan biji (yang telah masak)dalam polibag berisi tanah+pupuk kandang (1:1).Persemaian dilakukan di bawah naungan dandisiram secara teratur.

Pencegahan hama dan penyakit : Pencegahan/pengendalian hama dan penyakitdapat dilakukan dengan sterilisasi media tumbuh,perlakuan fungisida dan insektisida, dan pemilihaninduk sumber benih yang tahan terhadaphama/penyakit.Untuk mencegah berkembangnyahama dan penyakit, lingkungan persemaian agarselalu dijaga kebersihannya. Dengan demikianpenggunaan pestisida kimia, yang mengandungpotensi membahayakan lingkungan hidup, dapatdihindari.

Persemaian : Untuk pembuatan bibit, benih dapat langsungditanam dalam polibag (berisi tanah + kompos =1:1) yang ditempatkan di bawah naungan. Bibitdipelihara (dengan penyiraman yang teratur)selama 3-4 bulan, setelah itu siap untuk ditanam dilapangan. Selama dalam masa pemeliharaan, bibitdapat dipupuk dengan larutan NPK dengan dosissekitar 5 gram/l0 liter air.

Pembiakan Vegetatif : Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukandengan cangkok, okulasi dan sambungan.

DAFTAR PUSTAKA

1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Jilid II. Yayasan Sarana Wanajaya,Jakarta. 1246 hal.

2) Riyatno, S.K. dan Sutarya, R. 1995. Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) dalam"Pohon kehidupan" H. Sutarno, R.E. Nasution, dan E.I. Sedijoprapto, eds. Hal.56-61. Badan Pengelola Gedung Manggala Wanabakti dan Prosea Indonesia,Jakarta.

2

29

Page 34: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

83. JOHAR ( Lamk)Cassia siamea

Oleh :

Dida Syamsuwida

Nama Perdagangan : Johar

Nama Botanis : Lamk

Sinonim : Vahl

Famili : Caesalpiniaceae

SebaranTumbuh : Merupakan jenis asli Asia Tenggara yang tersebar mulai dariIndonesia hingga Srilangka. Jenis ini telah diintroduksi keIndia Barat, Amerika Tengah, Florida, Afrika Barat dan TimurdanAfrika Selatan .

Musim Buah : Berbuah sekali dalam setahun yaitu pada bulan Agustus -Oktober .

Pengumpulan Benih : Buah johar berbentuk polong yang berukuran panjang 15 -20 cm. Pengumpulan buah dilakukan dengan cara dipanjatkarena pohon relatif tidak terlalu tinggi clan mempunyaipercabangan yang banyak. Dapat juga dijolok dari bawahdengan bantuan galah berkait.

Polong yang masak fisiologis berwarna coklat tua kehitamandan dikumpulkan sebelum polong merekah .

Ekstraksi Benih : Ekstraksi buah polong dilakukan dengan cara menjemurnyadibawah sinar matahari selama 2 - 3 hari. Apabila polongsudah merekah dengan sendirinya benih keluar. Benihberbentuk bulat lonjong pipih, agak licin berwarna coklattua .

Cassia siamea

Cassia javanica, C. florida

2)

4)

4)

4)

30

Page 35: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Penyimpanan Benih : Penyimpanan untuk benih johar tidak memerlukan metodekhusus, cukup disimpan dalam wadah kantong plastik ataukaleng kemudian ditempatkan di ruang kamar biasa .

Perkecambahan Benih : Perlakuan pendahuluan yang diperlukan adalah denganmerendam benih dalam air panas kemudian biarkan hinggaair dingin selama 12 - 24 jam atau dapat juga dengandirendam air dingin atau air mengalir selama 48 - 72 jam (2 -3 hari).

Dengan memberi perlakuan terlebih dahulu maka benihakan berkecambah dalam waktu 12 - 17 hari .

PembiakanVegetatif : Perbanyakan dapat dilakukan juga dengan stek batang .

Pencegahan Hama dan : Hama yang menyerang benih selama penyimpanan atauterbawa sejak pengumpulan biasanya sejenis ulat serangga.Pencegahannya dengan cara menyemprot / merendambenih selama 5 - 10 menit dengan larutan insektisidasebelum disimpan.

Persemaian : Penyapihan dari bak kecambah ke wadah sapih (kantongplastik) dilakukan ketika semai berumur 2 - 3 minggu dansemai siap ditanam di lapangan setelah 10 - 12 bulan dalampenyapihan .

Pembibitan di pesemaian memerlukan pemupukan danpenggunaan media yang tepat untuk mendapatkan bibityang baik. Pupuk kandang paling tepat digunakan untukmeningkatkan pertumbuhan dibandingkan pupuk anorganikNPK. Sementara media yang baik adalah campuran pasirdan tanah dengan perbandingan sama .

1) Forest/Fuelwood Research and Development Project (F/FRDP). 1992. Growingmultipurpose Trees on Small Farms. Bangkok, Thailand. Winrock International195 + ix pp.

2) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan.Departemen Kehutanan, Jakarta.

3) International Institute of Rural Reconstruction (IIRR). 1992. Seed and PlantPropagation. Agroforestry Technology Information Kit (ATIK). Dept. ofEnvironmental and Natural Resources. The Philippines.

4) Syamsuwida, D; Naning,Y; Kurniawati; M Zanzibar; Adang, M; Enok RK dan EndangI. 2000. Pemanfaatan Teknologi Perbenihan dalam Pengembangan HutanRakyat. Balai Teknologi Perbenihan. Laporan No. 300.

3)

3)

1)

3)

4)

DAFTAR PUSTAKA

31

Penyakit

Page 36: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

84. KAYU PUTIH ( Powell)Melaleuca cajuputi

Oleh :

Nurhasybi

Nama Perdagangan : Kayu Putih

Nama Botanis : Powell

Famili : Myrtaceae

SebaranTumbuh : Tumbuh alami di Vietnam keselatan hinggaIndonesia, bagian tenggara Papua New Guinea danAustralia bagian utara .

Musim Buah : Musim berbunga dan berbuah bervariasi antartempat dan sangat tergantung pada kondisi ekologisetempat. Di daerah Ambon musim buah masakditemukan pada bulan September- Nopember .

Pengumpulan Buah : Pengunduhan atau pemanenan dilakukan pada saatmusim masak buah, dimana buah yang masakdicirikan oleh warna kulit buah hijau kecoklatanhingga coklat. Pengunduhan dilakukan denganpemanjatan pohon menggunakan alat panjat, galahberkait, golok dan karung plastik. Buah yang telahdipetik dimasukkan dalam karung plastik untukdiangkut ke tempat ekstraksi benih. Bahan atauwadah yang dipergunakan selama pengangkutanadalah karung yang terbuat dari kain blacu. Buahdalam karung dapat disimpan sementara selama 1-2 hari di ruang kamar sebelum dilakukan prosesekstraksi benih.

Ekstraksi Benih : Ekstraksi benih dilakukan dengan cara menjemurbuah selama 2 - 3 hari. Setelah penjemuran benihakan keluar dari buah ditandai oleh merekahnya kulit

Melaleuca cajuputi

1,2,4)

2)

32

Page 37: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

buah. Tahap awal untuk memisahkan benih denganbagian buah lainnya, dilakukan penyaringanmenggunakan ayakan tepung. Penyaringan tahapkedua, dilakukan dengan saringan berukuran 500 -600 mikron.

Penyimpanan Benih : Benih minyak kayu putih dapat dikelompokkansebagai benih berwatak semi rekalsitran. Benihdikeringkan dahulu hingga kadar airnya kurang lebih5 % sebelum disimpan dalam ruang DCS(temperatur 4 - 8° C, RH 40 - 50 %) atau AC(temperatur 20 - 22 ° C, RH 50 - 60 %). Benih dapatdisimpan selama 1 - 2 tahun pada kedua ruangsimpan tersebut dengan menggunakan wadahsimpan kantong plastik ukuran tebal 8 mil.

Perkecambahan Benih : Untuk jenis ini tidak terdapat dormansi benih,sehingga tidak diperlukan perlakuan pendahuluan.Pengujian daya berkecambah dilakukan di rumahkaca. Media yang dipergunakan baik adalahcampuran pasir dan tanah (1 : 1). Penaburan dilaku-kan dengan cara benih dicampur pasir halus danditaburkan di atas media. Kemudian bak kecambahditutup dengan plastik transparan yang dilapisdengan shadding net. Benih yang masih baik mutu-nya akan berkecambah setelah satu minggu setelahditabur. Media kecambah setiap hari harus dijagaagar jangan kekeringan atau kelewat jenuh oleh air.Jenis ini memerlukan kelembaban dan temperaturyang tinggi untuk berkecambah selain sinar matahari.Benih kayu putih sebelum disimpan (benih segar)memiliki daya berkecambah 70 - 90 %, atau jumlahkecambah sebesar 1500 - 2000 kecambah/1 grambenih.

Persemaian : Benih yang telah berkecambah dengan dua helaidaun disemai pada media bibit pada pagi hari atausore hari, untuk mencegah penguapan yangberlebihan dan panas pada kecambah yang barudisemai. Media semai yang digunakan merupakancampuran tanah, pasir dan kompos (7 : 2: 1) 3).Untuk memacu pertumbuhan bibit dapat diperguna-kan pupuk NPK (5 gram/ liter air) dimana satusendok untuk setiap bibit pada umur 4 minggu dan 6minggu.

1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia (terjemahan). Badan LitbangKehutanan. Jakarta.

2) Leksono, B. 1998. Pola sebaran alami Melaleuca cajuputi Powell di propinsiMaluku. Duta Rimba, Oktober, No. 220 tahun XXIV. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

33

Page 38: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

3) Masano. 1997. Teknik Penanaman Info Hutan No. 81/97. PusatLitbang Hutan dan KonservasiAlam

4) Whitmore, T.C., Tantra, LG.M. and U. Sutisna (eds). 1989. Tree flora of Indonesia :Check list for Maluku. Agency for Forestry Research and Development,Forest Research and Development Centre. Bogor.

Khaya anthoteca.

34

Page 39: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

85. KEMENYAN ( dryand)Styrax benzoin

Oleh :

Nurin Widyani dan Asep Rohandi

Nama Perdagangan : Kemenyan

Nama Botanis : dryand

Famili : Styracaceae

SebaranTumbuh : Kemenyan tumbuh liar hanya di bagian Barat Jawapada ket ingg ian 200-300 m dpl namunkeberadaannya amat langka. Sebaliknya umum diSumatera yaitu di daerah Tapanuli dan Palembang,tempat pohon benzoe ditanam dalam skala besar.Pohon benzoe terdapat di perbagai daerah dari huludan hilir Palembang (terutama di hilir sungai Musi)hingga pada ketinggian ± 200 m dpl dan tumbuh baikbersama-sama dalam hutan-hutan kecil maupuntersebar diantara pohon-pohon yang lain . Tanamanini tidak memerlukan persyaratan yang istimewaterhadap jenis tanah dan dapat tumbuh pada tanahpodsolik, andosol, latosol, regosol dan berbagaiasosiasinya, mulai dari tanah bertekstur beratsampai ringan serta pada tanah yang subur sampaikurang subur. Jenis tanaman ini tidak tahan terhadapgenangan, sehingga untuk pertumbuhanmemerlukan tanah yang porositasnya tinggi (mudahmeneruskan/ meresapkan air). Tumbuh baik padasolum tanah yang dalam dengan tingkat PH tanahantara 4-7 dan curah hujan yang cukup tinggi dantersebar merata dengan tipe iklim Schmid danFerguson A dan B. Secara alamiah tanamankemenyan yang banyak terdapat di Sumatera Utaratumbuh mulai dataran rendah sampai ketinggian

Styrax benzoin

2)

35

Page 40: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

1.500 m dpl, tetapi rata-rata tumbuh pada ketinggianantara 100-700 m dpl .

Musim Buah : Musim berbunga dan berbuah pada bulan Desember- Januari .

Pengumpulan Buah : Biji yang baik untuk benih adalah biji dari buah yangditandai dengan jatuhnya buah dari pohon induk .Benih harus dikumpulkan tepat pada waktunyasebab kalau tertinggal di kebun atau di hutan akandi makan tupai, rusa dan babi hutan (celeng) ataumargasatwa lainnya .

Ekstraksi Benih : Setelah buah dipungut/dikumpulkan dari pohoninduk, kemudian buah segera dibuang dan bijidibersihkan serta dikeringudarakan. Biji kemenyanberjumlah 366 butir/kg atau 245 butir/liter .

Perkecambahan Benih : Biji kemenyan memiliki masa dormansi selama 1 - 2bulan. Kulit biji yang keras menghambat'perkecambahan, oleh karena itu perlakuan yangbiasa diberikan adalah menyiram dengan air panasselama setengah jam dan kemudian direndam dalamair dingin selama satu malam sebelum disemaikan.Daya kecambah biji relatif kecil, yaitu 35% .

Hama dan Penyakit : Hama dan penyakit pada tanaman kemenyan tidakbanyak dikenal karena memang tidak sampaimengakibatkan kematian tanaman. Pada umumnyayang dapat menimbulkan kematian pucuk tanamanyaitu kondisi tanah yang tergenang air (aerasi kurangbaik) . Buah tanaman kemenyan yang masak disukaioleh tupai, rusa dan babi hutan .

Persemaian : Penyemaian kemenyan dapat dilakukan di bedenganatau di polybag. Penyemaian di bedengan dilakukandengan cara meratakan tanah bedengan terlebihdahulu, kemudian tanah diolah sedalam 30 cmsehingga diperoleh tanah olahan yang gembur dandicampur dengan pasir (3:1). Setelah selesaimenyiapkan media penyemaian, benih ditanamdengan jarak 10 x 10 cm dan tiap titik ditanam 2 bijibenih .Penyemaian di polybag dilakukan dengan terlebihdahulu mengisi polybag dengan tanah gembur yangdicampur dengan pasir (3:1). Kemudian tiap kantongplastik ditanam 2 biji benih2'. Kadang-kadangpersemaian dibuat dan dipindahkan. apabila semaisemai sejengkal tingginya .

1,2)

3)

1,3)

1,2,3)

3)

1,2)

3)

1,2, 3)

2)

2)

36

Page 41: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

DAFTAR PUSTAKA

1) Badan Pengelola Gedung Manggala Wanabakti dan Prosea Indonesia. 1995.Pohon Kehidupan. Jakarta.

2) Heyne, K. 1997. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Departemen Kehutanan.Jakarta.

3) Pusat Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Budidaya TanamanKemenyan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

37

Page 42: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

86. KEMIRI ( (L) Wilid)Aleurites moluccana

Oleh :

Yulianti Bramasto dan Kurniawati P. Putri

Nama Perdagangan : Kemiri

Nama Botanis : (L) Willd

Famili : Euphorbiaceae

SebaranTumbuh : Sebaran alami terdapat di daerah tropik, di Indonesiaumumnya dapat ditemui di Sumatera Utara, Jawa,Madura dan Sulawesi Selatan. Tanaman kemiridapat tumbuh pada berbagai tipe tanah dan iklimseperti pada tanah kapur, tanah latosol, tanah.podsolik baik yang subur maupun kurang subur,bahkan dapat juga tumbuh pada tanah berpasir.Tumbuh pada daerah dengan suhu 21°C - 27°C,curah hujan 1.100 m - 2.400 m dengan hari hujan 80- 110 hari pertahun dan kelembaban rata-rata 75 %Tumbuh pada ketinggian 0 - 800 m dpl, dibeberapatempat terdapat sampai ketinggian 1200 m dpl .

Musim Buah : Musim bunga terjadi pada awal musim hujan danmusim buah setelah 3 - 4 bulan atau pada akhirmusim hujan. Dengan demikian musim bunga danmusim buah kemiri berbeda-beda untuk setiaptempat. Kemiri mulai berbunga dan berbuah padaumur 3 - 4 tahun .

Pengumpulan Buah : Pengumpulan biji sebaiknya dilakukan setelahmusim buah berakhir, karena daging buah sudahbusuk dan mudah dibuang dan biji-bijinya yangdapat dikumpulkan juga cukup banyak.

Aleurites moluccana

1,4)

1,4)

38

Page 43: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Buah dikumpulkan dengan cara memungut di bawahtegakan, karena buah Kemiri yang masak akan jatuhdengan sendirinya. Buah kemiri berkulit keras danberwarna hitam yang memiliki 2 - 3 buah bijididalamnya. Dalam satu kilogram terdapat 90 - 109buah biji kering. Pada umumnya buah kemiri yangberbiji dua berbentuk gepeng yang biasa disebutdengan biji betina dan yang berbiji satu berbentukbulat yang disebut biji jantan. Biasanya biji betinamempunyai kemampuan berkecambah lebih cepat.Berdasarkan pengalaman biasanya kemiri yangberasal dari biji jantan tidak akan mendatangkanbuah yang banyak .

Ekstraksi Benih : Ekstraksi benih dilakukan dengan caramembenamkannya dalam tanah/lumpur sampai kulitbuah membusuk dan hancur, atau dengan caramerebus kemudian dijemur sampai kulitnya hancur.Daging buah yang telah hancur akan mudah lepaskemudian dilanjutkan dengan pemukulan sampaidiperoleh biji kemiri .

Penyimpanan Benih : Biji yang akan disimpan sebaiknya dibersihkandahulu lalu dijemur di bawah sinar matahari selama10 hari, kemudian disimpan dalam tempat yangtertutup rapat. Penyimpanan dengan cara ini dapatbertahan sampai 10 bulan .

Perkecambahan Benih : Benih yang akan dikecambahkan terlebih dahuluditipiskan dengan gerinda atau amplas. Biji kemirisangat cepat kehilangan daya tumbuhnya, dimanabiji yang telah disimpan lebih dari 12 bulan sudahtidak dapat ditanam lagi. Biji yang akandikecambahkan diletakkan dengan bagian yangdatar kedalam sampai kedalaman ± 1,5 cm. Bijimulai berkecambah setelah 1 - 2 bulan daripenaburan dengan DB sebesar80 % .

Pencegahan Hama dan Penyakit : Kemiri merupakan tanaman yang kurang digangguoleh hama dan penyakit, gangguan hanya terjadipada waktu tanaman masih muda terutama dilapangan terbuka dimana banyak rumput yangdisenangi ternak .

Persemaian : Media semai yang digunakan adalah campurantanah dan pasir (2 : 1). Persemaian dibuat di bawahnaungan dan jika telah tumbuh baik, atap/peneduhdapat dikurangi agar anakan cukup terkena sinarmatahari. Penyapihan dilakukan setelah semaiberumur4 bulan atau terlihat 2- 3 helai daun .

1,3,4)

1,3)

4)

2,4)

1,2)

1,4)

39

Page 44: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

DAFTAR PUSTAKA

1) Dali J. dan Ngaloken Gintings. 1993. Cara Penanaman Kemiri. Pusat Penelitian danPengembangan Hutan. Bogor.

2) Martawijaya, dkk. 1989.Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Departemen Kehutanan. Badanpenelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

3) Setiadi, D. 2000. Potensi Kemiri ( Wild) di Desa Weeluri Kec.Laratama Kab. Sumba Barat Nusa Tenggara Barat. Duta Rimba no. 257/XXV/PT Perhutani. Jakarta.

4) Suhartati dkk. 1994. Pedoman Teknis Budidaya Kemiri (Wild). Informasi Teknis No. 2/1994. Departemen Kehutanan Badan LitbangKehutanan. Balai Penelitian Kehutanan Ujung pandang. Makassar.

Aleurites moluccana

Aleurites moluccana

40

Page 45: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

8 . KEMLANDINGAN ( (Lam.) de Wit)7 Leucaena leucocephala

Oleh :

Dede J. Sudrajat dan Nurin Widyani

Nama Perdagangan : Kemlandingan

Nama Botanis : (Lam) de Wit (Hughes)

Sinonim : Leucaena glauca (Willd.) Benth., Leucaenalatisiliqua-sensu Gulls & Stearn (Hughes)

Famili : Mimosaceae

SebaranTumbuh : Tersebar hampir di 20 negara di benua kecuali diEropa, meliputi Afrika (Tanzania, Kamerun, AfrikaSelatan), Asia (Pilipina, Malaysia, Indonesia),Australia dan Papua New Guinea, Amerika (Hawai,USA, Mexico, Brazil, Haiti, Poerto Rico) . Tumbuhpada tanah dengan ketinggian 0 - 800 m dpl, curahhujan 600 - 1000 mm/tahun (2 - 6 bulan basah)dengan temperatur 25 - 30° C dan kondisi tanahberdrainase baik, netral sampai basa, teloran terha-dap tanah padat dan dangkal . Pertumbuhannyakurang baik pada tanah yang ternaungi .

Musim Buah : Pembungaan dan musim buah terjadi setiap tahunpada bulan Januari - Desember .

Pengumpulan Buah : Buah berbentuk polong berukuran panjang 9 - 13 cmdan lebar 1,3 - 1,8 cm . Satu polong terdapatbanyak biji. Pengunduhan dilakukan denganpemanjatan. Polong yang masak berwarna coklatdan apabila terlalu masak polong akan membukadan biji-bijinya keluar.

Leucaena leucocephala

2)

5)

1,5)

1)

2)

2)

41

Page 46: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Ekstraksi Benih Polong yang masak dijemur di bawah sinar mataharisampai polong tersebut merekah, kemudian polongdipukul ringan dengan tangan. Benih yang terpisahdari polong dibersihkan dengan cara disaring danditampi. Setelah benih diekstraksi, sebaiknya benihtersebut dijemur lagi selama 1 atau 2 hari untukmenurunkan kadar airnya .

Penyimpanan Benih : Penyimpanan benih dapat dilakukan pada wadah(plastik) kedap udara. Benih disimpan pada kadar air< 10 % dan suhu < 4°C untuk periode yang cukuplama Benih yang disimpan pada kondisi jelek dankadar air tinggi akan kehilangan viabilitasnya secaracepat.

Perkecambahan Benih : Benih mempunyai kulit yang keras sehingga untukmeningkatkan dan mempercepat perkecambahandiperlukan perlakuan pendahuluan. Perendamandengan air panas (± 80° C) selama 3 menit dandiikuti dengan pencucian di air dingin. Benihkemudian ditaburkan pada media tanah dan pasir (1: 1). Setelah satu minggu benih tersebut akanberkecambah .

Pembiakan Vegetatif : Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan stekbatang atau stek akar .

Pencegahan Hama dan Penyakit : Patogen yang menginfeksi benih adalah. Patogen/jamur merupakan

patogen terbawa benih yang menyebabkan bercakpada daun, klorosis, kehilangan daun, kematiantanaman serta dapat berasosiasi dengan patogenlainnya Pencegahan serangan patogen ini dapatdilakukan dengan memberikan fungisida seperticaptan .

Persemaian : Penyapihan dilakukan setelah semai berumur 2-3minggu. Media yang digunakan untuk semai adalahcampuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1).Polybag yang digunakan berukuran 10 x 15 cmBibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur3 bulan.

1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

2) Hughes, C. E 1998. Leucaena ; A Genetic Resources Handbook. Oxford ForestryInstitute. Departement of Plant Sciences. Universitas of Oxford.

2)

2)

2)

1)

5)

4)

4)

Camptomeris leucaenae

DAFTAR PUSTAKA

42

Page 47: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

3) Lenne, J.M. 1980. Camptomeris lef spot on Leucaena spp. in Colombia. PlantDisease 64:414-415.

4) Samuel, Y, Jones S. and Gosling. 1994. Benlante and Captan Fungicide Effects onSeed Germination of Leucaena salvadorensis and L. leucochepala.Nitrogen-Fixing Tree Research Reports 12: 103 - 105.

5) Wadsworth, F. H. 1997. Forest Product for Tropical Amarica. Agriculture Handbook710. United States Departement ofAgriculture.

43

Page 48: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

88. KESAMBI ( Linn.)Sterculia foetida

Oleh :

Danu

Nama Perdagangan : Kesambi

Nama Botanis : Merr

Sinonim : Willd.

Famili : Sapindaceae

SebaranTumbuh : Sebaran alum terdapat di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara,Sulawesi, Maluku, Seram, Kai Sumber benih terdapat diBojonegoro (Perum Perhutani Unit II), Kebunharjo, danSoroweyo,Telawa (Perum Perhutani Unit I).

Musim Buah : Januari - Februari.

Pengumpulan Benih : Pengumpulan buah yaitu dengan mengunduh benih yangmasak fisiologis. Salah satu ciri masak fisiologis benihkesambi yaitu kulit buah telah berwarna hijau kekuningandan coklat, buah berbentuk bulat berdaging lunak.

Ekstraksi Benih : Dengan cara ekstraksi basal ( ) yaitu buah diinjak-injak sampai pecah atau menggunakan alat penghancurbuah ( ), kemudian daging buah dibersihkandengan air mengalir.

Penyimpanan Benih : Benih kesambi termasuk benih ortodoks. Benih dapatdisimpan dengan menggunakan wadah plastik kedap diruang ber-AC, dengan kadar air awal 5-8 %.

Schleichera oleosa

Schleichera trijuga

defulping

food processor

44

Page 49: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Perkecambahan Benih : Benih ini memiliki dormansi kulit dengan endospermmengandung minyak atsiri, sehingga sebelumdikecambahkan perlu perlakuan pendahuluan dengan carabenih direndam air dingin selama 24 jam. Selanjutnya benihditabur dengan cara dibenamkan dalam media campuranpasir+tanah (1:1) sedalam 2/3 panjang benih. Waktu yangdiperlukan untuk berkecambah 2 minggu. Benih ini memilikitipe perkecambahan epigeal.

Pembiakan Vegetatif : Kesambi dapat diperbanyak secara stek pucuk dancangkok. Pembiakan vegetatif stek pucuk dilakukan dengancara stek pucuk diberi hormon tumbuh IBA (Indole ButyricAcid) konsentrasi 1000 pp (dalam bentuk tepung) padamedia pasir, dan ruang pengakaran sungkup plastik yangmemiiiki sistem pengkabutan. Cara ini dapat menghasilkanstek bertunas sebesar 51,10 %.

Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah lapisan atas +pasir + kompos (7:2:1) dan setiap 1 m3 media diberi pupukSP36 1 sendok makan. Ukuran bumbung plastik 15 x 20 cm.Dalam persemaian diperlukan naungan 50 % cahaya.Bibit siap tanam setelah berumur 6 bulan.

1) Gunawan, Y. 1999. Pengaruh bahan Stek, Jenis & Konsentrasi Zat TumbuhTerhadap Pertumbuhan Stek Kesambi (Schleichera oleosa Merr.). SkripsiJurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor. Tidakditerbitkan.

2) Prosea 1997. Auxiliary Plant No II. Editor: LF. Harnum dan L.J.G. van derMaesen.Backhuys Publisher-Leiden, Netherlands. p:227-229

3) Nurhasybi, A.A. Pramono, S. Mokodompit, A.Z. Abidin, A. Rohandi, O. Marom,Dharmawati F.D. 2000. Peta Pewilayahan Sumber benih (Sembilan) JenisTanaman,Hutan Di Jawa Jilid I. Publikasi Khusus Balai Teknologi PerbenihanVol. 2(5): p-68

4) Yulianti, B.: N. Yuniarti: Nurhasybi. 1998. Identifikasi Sebaran dan penyusunan DataDasar Sumber Benih Jenis Ayu (E. Cyclocarpum, S. oleosa,loranthtifolia, L. leucocephala, E. urophylla, dan B. deglupta) di Jawa Tengahdan Jawa Timur. Tekno Benih Vol. 3 (2). Balai Teknologi Perbenihan Bogor.p: 21-29

DAFTAR PUSTAKA

Agathis

45

Page 50: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

89. KIHIANG ( Benth)Albizzia procera

Oleh :

Dida Syamsuwida

Nama Perdagangan : Kihiang, Weru

Nama Botanis : Benth

Sinonim : Acacia odoratissima Hask.

Famili : Mimosaceae

SebaranTumbuh : Berasal dari Australia dan Oceania menyebar ke PapuaNugini,Asia Tenggara,Asia Selatan .

Musim Buah : Berbuah sekali dalam setahun yaitu pada bulan Agustus s/dOktober.

Pengumpulan Benih : Buah/polong yang masak berwarna coklat tuaPengumpulan dilakukan dengan cara memanjat ataumenggunakan tangga kemudian dahan yang berbuahdipotong menggunakan galah berkait atau golok.

Ekstraksi Benih : Buah/polong diekstraksi dengan cara menjemurnyadibawah matahari selama 2-3 hari. Setelah merekah,polong dimasukan ke dalam karung kemudian karungdipukul-pukul dengan menggunakan sebatang kayu supayabenihnya lepas / keluar. Benih dibersihkan / dipisahkandari cangkang polong / ranting.

Penyimpanan Benih : Benih dimasukan dalam kaleng atau kantong plastik rapatkemudian disimpan pada suhu rendah (ruang AC ataurefrigerator) dapat bertahan hingga beberapa tahun .

Albizzia procera2)

1)

3)

46

Page 51: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Perkecambahan Benih : Perlakuan pendahuluan untuk mempercepatperkecambahan adalah dengan cara mencelupkan benihdalam air mendidih selama 2 menit kemudian angkat danrendam dalam air dingin selama satu malam. Berkecambahdalam 5-10 hari.

Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan denganmetode stek batang, cabutan atau stek tunas akar .

Persemaian : Penyapihan dari bak kecambah ke wadah sapih dilakukanketika semai berumur 2 minggu dan semai siap ditanam dilapangan setelah 3 bulan penyapihan. Media semai yangdigunakan adalah campuran pasir dan tanah denganperbandingan sama. Pemupukan perlu dilakukan padatingkat semai dengan pupuk kandang sebanyak 300gr/polibag .

1) Forest/Fuelwood Research and Development Project (F/FRDP). 1992. Growingmultipurpose Trees on Small Farms. Bangkok, Thailand. Winrock International195 + ix pp.

2) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan.Departemen Kehutanan, Jakarta.

3) International Institute of Rural Reconstruction (IIRR). 1992. Seed and PlantPropagation. Agroforestry Technology Information Kit (ATIK). Dept. ofEnvironmental and Natural Resources. The Philippines.

4) Syamsuwida, D; Naning,Y; Kurniawati; M Zanzibar; Adang, M; Enok RK danEndang I. 2000. Pemanfaatan Teknologi Perbenihan dalam PengembanganHutan Rakyat. Balai Teknologi Perbenihan. Laporan No.300.

1)

4)

DAFTAR PUSTAKA

47

Page 52: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

90. MIMBA ( A. Juss)Azadirachta indica

Oleh :

Agus Astho Pramono

Nama Perdagangan : Mimba

Nama Botanis : A. Juss

Sinonim : L., Braud

Famili : Meliaceae

SebaranTumbuh : Sebaran alaminya di Jawa Timur, Bali dan NusaTenggara Barat. Populasi pohon Mimba yang cukupbesar ditemui di Situbondo dan Madura, Madiun,Tuban (Jawa Timur), Lombok (Nusa TenggaraBarat), hanya sedikit ditemui di Subang (Jawa Barat)4);5). Tumbuh pada ketinggian 0 - 500 m dpl dengancurah hujan 300 - 1200 mm/tahun. Jenis ini tumbuhpada tanah lapisan dalam, drainase baik. Toleranterhadap tanah lapisan dangkal, tidak subur atautanah padat dan suhu dingin. tumbuh pada tanahdengan pH berkisar 5-8,5 7).

Pengumpulan Benih : Buah masak dicirikan oleh warna Wit buah hijaukekuningan sampai kuning. Pengumpulan dilakukandengan memetik buah yang telah masak ataumengumpulkan benih jatuhan di lantai hutan. Buahrata-rata berukuran 1,5-2 cm. Jumlah benih per kgkurang Iebih 1250 biji.

Azadirachta indica

Melia azadirachta Melia indica

48

Page 53: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Ekstraksi Benih : Ekstraksi buah dapat dilakukan dengan caradigosok-gosok dengan tangan menggunakan pasir,)Ekstraksi dapat dilakukan dengan menggunakan alatpengupas kopi 3).

Penyimpanan Benih : Benih dikeringanginkan selama 2 hari pada suhukamar atau tempat teduh3);5). Benih kemudiandisimpan dengan menggunakan kemasan kantongkain katun dan blacu di ruang simpan AC. Padakondisi ini, benih mampu disimpan selama 12minggu.Benih ditabur dengan cara ditanam sedalam 0,5 cmpada media tanah, calon akar menghadap ke bawah,kemudian ditutup dengan satu lapis media. Waktuyang diperlukan benih untuk berkecambah 5-7 hari.

Perkecambahan Vegetatif : Stek dapat dilakukan dengan stek akar dan stekpucuk. Sebelum diakarkan bahan stek pucukdicelupkan dalam hormon IBA dengan konsentrasi100 ppm selama 5 menit. Media yang baik adalahserbuk sabut kelapa, atau dapat menggunakan pasirsungai yang telah disterilkan. Setelah 2 bulan akanterbentuk akar dan siap ditanam setelah 4 bulan harisejak distek 3). Cangkok mimba dapat dilakukandengan media serbuk sabut kelapa 1). Penggunaanhormon IBA (800, ppm) efektif untuk meningkatkanperakaran cangkok 2).

Pencegahan hama dan penyakit : Untuk mencegah perkembangan jamur selamapenyimpanan, sebelumnya benih dicampur denganfungisida dalam bentuk tepung. Misal: bahanaktifnya saja, benomil.

Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah + pasir+ kompos (7:2:1) dan setiap 1 m media diberipupuk TSP 1 sendok makan. Polybag berukuran10,2 x 15,2 cm. Dalam masa penyemaian diperlukannaungan 50 % cahaya. Pembukaan naungandilakukan setelah bibit cukup kuat dan segar. Bibitsiaptanam setelah berumur 6 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

1) Djam'an, F.D.; Pramono,A.A.; Danu; Kurniawati, Kartiko, H.D.P.; Lanjar, 1999.Teknik Perbanyakan Secara Vegetatif Beberapa Jenis Pohon untukPembangunan Hutan Rakyat. Laporan Uji Coba No. 293. Balai TeknologiPerbenihan. Bogor.

2) Gupta, V.K.; Solanki, K.R.; Kumar, R.V. dan Datta, A. 1998. Propagating neem( ) by air layering in Forest, Farm, And Community TreeResearch Report. Vol. 3, 1998. Winrock Internal's Forest, Farm, andCommunity 'Tree Network in collaboration with Council of Agriculture, taiwan.Taiwan Forest Research Institute.

Azadirachta indica

49

Page 54: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

3) Kijkar, S. 1992. Handbook: Planting stock production of Azadirachta spp at theASEAN-Canada Forest Tree Seed Centre ASEAN-Canada Forest Tree SeedCentre Poject, Muak Lek, Saraburi Thailand.

4) Nurhasybi & Pramono, A.A. 1995. Eksplorasi Benih Jenis matoa [ ]Mimba (Azadirachta indica) dan Mindi ( ). Laporan Uji CobaNo. 168. BalaiTeknologi Perbenihan. Bogor

5) Nurhasybi, Tresna.N.M.B. 1999. Daya simpan benih mimba ( )pada beberapa tingkat pengeringan ( neem (

some . Buletin Teknologi Perbenihan Vol. 6. No. 1. BalaiTeknologi Perbenihan. Bogor. Indonesia.

6) Pramono, A.A. Danu, Dharmawati F.D.; Muharam.A.; Suprayogi, Gatot L.P. 2000Teknik Pembangunan kebun Pangkas untuk 3 jenis: Penanaman KebunPangkas (Mimba), dan

(Jabon) di Nagrak dan Parung panjang. Laporan UjiCoba No. 168. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

7) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. AgricultureHandbook 710. USDAForest Service. Rio Piedras.

Pometia pinnataMelia azedarach

Azadirachta indicaSorability of Azadirachta indica

seeds on drying level

Azadirachta indica Azadirachta excelsaAnthocephalus cadamba

50

Page 55: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

91. MINDI ( Linn.)Melia azedarach

Oleh :

Danu

Nama Perdagangan : Mindi

Nama Botanis : Linn.

Famili : Meliaceae

SebaranTumbuh : Sebaran alaminya di P. Jawa, Bali, Nusa TenggaraTimur dan Nusa Tenggara Barat 5). Dewasa inipopulasi pohon mindi banyak ditemui di datarantinggi di Bogor. Sukabumi, Cianjur dan Bandung(Jawa Barat), dan di Bondowoso (Jawa Timur).Tumbuh pada ketinggian 700 - 1400 m dpl dengancurah hujan di bawah 900 mm/tahun. Tumbuh padatanah berdrainase baik, subur berpasir. Tahanterhadap suhu dingin 9).

Pengumpulan Benih : Musim buah bulan Desember - Januari, walaupunkadang-kadang ada yang berbuah pada bulan Juni.Buah masak dicirikan dengan kulit buah berwarnakuning. Hindari penggunaan buah jatuhan. Buahmindi merupakan buah batu (drupe) yang terdiri dari2 - 3 butir benih. Buah berukuran 1-1,5 cm. Jumlahbuah kering 1286 butir/kg atau ± 56894 butir biji/kg4); 8).

Ekstraksi Benih : Ekstraksi buah dapat menggunakan(alat pengupas kopi). Ekstraksi dilakukan sebersih -mungkin, jangan ada sisa kulit dan daging buah yangmenempel. Atau buah digosok-gosok dengan

Melia azedarach

food processor

51

Page 56: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

tangan menggunakan pasir. Usahakan ekstraksibuah dilakukan segera setelah pemanenan.

Penyimpanan Benih : Kadar air benih diturunkan dengan cara diangin-anginkan di ruang AC (suhu: 18-20°C) dalam wadahdatar dan terbuka selama 3 hari (kadar airbenih menjadi 15 %). Bila kadar air benihditurunkan lagi menjadi kurang dari 10 %, benihmindi akan mati. Dari hasil penelitian di BTPdengan menggunakan wadah simpan plastik dalamkaleng di dalam ruangan ber-AC, viabilitasnyadapat dipertahankan sampai 6 bulan (terhitungsejak pemanenan). Benih ini memiliki sifatsemirekalsitran, sehingga diduga denganpenggunakan wadah yang agak porus (kain blacu)akan memperpanjang periode simpan benih 1).Untuk meningkatkan persentase daya berkecam-bah, benih ini perlu proses pemasakan lanjutan(after ripening) selama 4 bulan. Benih ini memilikisirat dormansi fisik (kulit benih) yang tinggi,sehingga untuk memecahkan dormansinya, benihdirendam dalam asam sulfat encer (konsentrasi 12N) selama 10 menit, kemudian rendam dalam GA-3200 ppm selama 12 jam, dikecambahkan padamedia campuran pasir tanah (1:1) yangditempatkan pada lingkungan bersuhu tinggi (35°Cselama 8 jam per hari). Dengan metoda ini dayaberkecambah dapat mencapai 70 % 3). Pemecahandormansi dapat pula dilakukan cara benih diretakankulitnya kemudian dikecambahkan pada mediacampuran pasir tanah (1 : 1) dalam bak tertutupplastik. Cara ini dapat menghasilkan dayaberkecambah 89 % dengan kecepatan tumbuh 55 %selama satu minggu 7).

Perkecambahan Vegetatif : Dapat dilakukan dengan cara dicangkok.Perbanyakan secara stek masih sulit dilakukan 2).

Pencegahan Hama dan Penyakit : Untuk mencegah perkembangan jamur selamapenyimpanan, benih dicampur dengan fungisidadalam bentuk tepung. Misal : Dithane M-45,Benlate.

Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah + pasir+ kompos (7:2:1) dan setiap 1 m media diberi pupukTSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 15 x 20 cm.Bibit siap tanam setelah berumur 4 bulan.

1) Danu dan Kurniawati. 1996. Pengaruh Kadar Air Awal Benih Terhadap DayaSimpan Benih Mindi ( L). Balai Teknologi Perbenihan Bogor.

DAFTAR PUSTAKA

Melia azedarach

52

Page 57: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2) Dharmawati dan Danu. 1997. Teknik Pembiakan Vegetatif jenis Mindi (L). Laporan Uji Coba Balai Teknologi Perbenihan

No:218/34.1/02/97. Bogor.

3) Iriana, N. 1996. Studi Perkecambahan benih Mindi ( L) dalamHubungannya dengan Sifat Dormansi. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian.Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

4) Kijkar, S. 1992. Planting Stock Production of Spp. at The ASEAN -Canada Forest Tree Seed Centre. ASEAN - Canada Forest Tree SeedCentre. Muakiek, Saraburi. Thailand.

5) Martawijaya, A., Kartasujana, Kadir, K. dan Prawira S. A. 1981. Atlas KayuIndonesia Jilid I - II. Badan Litbang Kehutanan. Departemen KehutananBogor.

6) Nurhasybi dan Danu. 1997. Mengenal Budidaya Mindi ( L.) TeknoBenih (2):1 Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

7) Pramono, A.A. dan Danu. 1998. Teknik Pematahan Dormansi Benih Mindi (Linn.). Buletin Teknologi Perbenihan (5):3 Balai Teknologi

Perbenihan. Bogor.

8) Pukittayacamee,P. S. Saelim, J. Bhodthipuks. 1994. Seed Weight of Forest TreeSpecies in Thailand. ASEAN Forest Tree Seed Centre Project. Saraburi.Thailand.

9) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. AgricultureHandbook 710. USDAForest Service. Rio Piedras

Meliaazedarach

Melia azedarach

Azadirachta

Melia azedarach

Meliaazedarach

53

Page 58: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

92. NANGKA ( Lam.)Artocarpus heterophyllus

Oleh :

Agus A. Pramono dan Rina Kurniaty

Nama Perdagangan : Nangka

Nama Botanis : Lamk.

Famili : Moraceae

SebaranTumbuh : Tanaman merupakan tanaman liar di daerah Ghatsbagian barat (India), sekarang telah tersebar hampir keseluruh dunia, terutama ke daerah-daerah yangberiklim tropik pada ketinggian 0-1.600 m dpl.Daerah penyebaran nangka umumnya berada didaerah beriklim E (kering) dengan bulan kering 6-7bulan/th. Di habitat alaminya nangka tumbuh diketinggian 400-1.200 m dpl . Untuk pertumbuhanyang baik temperatur minimum untuk pertanamannangka adalah 16 °C - 21 °C dan maksimum 3°C -32 °C, kelembaban udara 50%-80%° . Kondisi yangdisenangi nangka adalah lahan dengan curah hujanlebih dari 1500 mm/th, tanah aluvial, tanah liatberpasir atau liat berlempung, PH 6,0-7,5, cukup airdan mempunyai drainase yang baik .

Musim Buah : Nangka berbuah sepanjang tahun.

Pengumpulan Buah : Buah yang telah masak berwarna kuning atau kuningkecoklat-coklatan, berbau harum. Benih nangka setiapkilogramnya berisi sekitar 430 biji .

Artocarpus heterophyhus

5)

4)

5)

2)

54

Page 59: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Ektraksi Benih : Ekstraksi dilakukan dengan membelah buah danmengambil daging yang menyelimuti benih. Bila akanditanam, agar cepat berkecambah, selaput tipis yangberlendir pada biji dibuang dan perikarp yang berupatanduk dibuka. Setelah selaput diambil, biji dicucidengan air bersih, kemudian dikeringkan dengankertas halus (kertas tissue) .

Penyimpanan Benih : Benih nangka tidak tahan disimpan lama (rekalsitran)oleh karena itu benih yang telah diproses disarankanuntuk segera ditanam. Jika diperlukan, untukpenyimpanan jangka pendek, benih dapat disimpanasalkan benih jangan sampai mengering. Benih yangmemiliki kadar air 40% dari benih segar, dapatdisimpan selam 3 bulan pada suhu 20 °C (ruangber AC) di dalam wadah kantung plastik kedap .Benih nangka dapat disimpan pada kondisi lembabselama satu bulan, 80% benih masih dapatkecambah. Benih yang berbobot lebih berat mampudisimpan lebih lama .

Perkecambahan Benih : Benih yang telah diproses segera ditanam di bak /bedeng tabur dengan jarak 40 X 40 cm. Benihditanam mendatar / berbaring dan lembaganyamenghadap ke bawah. Penyiraman dilakukan setiaphari. Bedeng tabur sebaiknya diberi naungan yangtidak terlalu rapat ( 50-70% dari intensitas sinarmatahari langsung), dan menghadap ke arah timur-barat, guna mencegah penguapan air yang terlalucepat. Pada umumnya biji yang segar mudahberkecambah dengan daya kecambah sekitar 95%.Pada kondisi yang baik, biji mulai berkecambahpada hari ke 10 dan pemunculan kecambah berakhirpada hari ke 35-40. Untuk memacu perkecambahan,benih dapat ditutupi dengan jerami .

Pembiakan Vegetatif : Pembiakan vegetatif nangka dapat dilakukan denganstek, cangkok atau kultur jaringan, namun masihrelatif sulit dilaksanakan . Untuk memperbanyaktanaman dari pohon induk yang berkualitas baik,dapat dilakukan melalui penyambungan (sambungcelah atau sambung baji). Tanaman cempedak atausukun dapat digunakan sebagai batang bawah.Umur batang bawah (cempedak) adalah 8-11 bulan.

Pencegahan Hama dan Penyakit : Sesudah kering ditaburi dengan bubuk dithane, M-45dengan kadar 1% untuk mencegah serangan jamur .

Persemaian : Kecambah nangka memiliki akar tunjang yangmampu tumbuh cepat, sehingga dapat menimbulkankesulitan dalam pemindahan bibit. Oleh karena itubibit / kecambah sebaiknya dipindah ke kantung

5)

5)

2)

2,5)

5)

5)

55

Page 60: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

semai atau ditanam langsung di lapang sebelumcadangan makanan dalam keping bijinya habis, yaitusetelah berdaun 3-4 helai yang umumnya berumur 1 -11,5 bulan . Disarankan dalam pemindahan bibitdisertakan dengan tanah yang menempel di akarKeterlambatan pemindahan akan mengakibatkankematian bibit, yang disebabkan oleh kerusakanakar.

Bibit dapat ditaman di lapang sewaktu masih mudasekali, bibit disarankan ditanam di lapang sebelumakar tumbuh keluar dari kantung semai.

1) Burkill, I.H.1935. A. dictionary of the economicproduct of the Malay Peninsula. Vol.lCrownAgent for The Colonies, London. 1220p.

2) Lemmens, R.H.M.J.; Soerianegara, I.; Wong, W.C. 1995. Plant Resources of South.East Asia. No 5 (2). Timber trees: Minor commercial timbers. PROSEABogor. Indonesia.

3) Mangaoang, E.O. dan Raros, R.S. 1987. Farm-level management of Artocarpusheterophyllus Lam. Dalam Multipurpose Tree Species for Amall-farm Use.Proceeding of an international workshop held November 2-5, 1987 in Pattaya,Thailand. Winrock International Institute for Agricultural Development. USA.International Development Research Centre of Canada.

4) Suhardi; Sabarnurdin,S; Soedjoko, S. A;Dwidjono; Minarningsih; Widodo, A. 1999.Hutan dan Kebun Sebagai Sumber Pangan Nasional. Departemen Kehutanandan Perkebunan. Departemen Pertanian. Kantor Menteri Negara Pangan danHoltikultura. Universitas Gadjah Mada.

5) Verheij, E.W.M. dan Coronel, R.E. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2.Buah buahan yang dapat dimakan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakartabekerja sama dengan PROSEAIndonesia dan European commissian.

2)

DAFTAR PUSTAKA

56

Page 61: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

93. PALA ( Houtt)Myristica fragrans

Oleh :

Dharmawati F.D. dan Dede J. Sudrajat

Nama Perdagangan : Pala

Nama Botanis : Houtt

Famili : Myristicaceae

SebaranTumbuh : Minahasa, Kepulauan Sangi, Maluku, Sumatera Barat:Aceh Nias, Pulau Jawa. Tumbuh baik pada ketinggian0 - 540 m dpi , dengan curah hujan tinggi. Kondisitanah vulkanis, gembur, agak miring, drainase baikdengan tekstur pasir sampai lempung dapatmengoptimalkan pertumbuhan jenis ini .

Musim Buah : Berbuah sepanjang tahun, panen terbaik pada awalmusim hujan (September - Nopember), sedangkanmusim panen terbanyak terjadi pada bulan Juli danAgustus . Periode pembungaan sampai buah masakmemerlukan waktu 9 bulan .

Pengumpulan Buah : Untuk mendapatkan tanaman yang baik, bijisebaiknya dikumpulkan dari pohon induk terpilih.Letak pohon induk harus dekat dengan pohonberbunga jantan. Pengunduhan buah dilakukanterhadap buah yang telah masak secara fisiologis(buah besar, bentuk agak bulat). Buah yang masakmemiliki kulit biji yang licin mengkilat, hitam

Myristica fragrans 1,2)

1,2)

1,3)

3)

1)

2)

57

Page 62: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

kecoklatan. Pengunduhan biasanya dilakukan denganpemanjatan dan menggunakan galah berkait yangdibawahnya dipasang keranjang sebagai penampungbuah .

Ekstraksi Benih : Ekstraksi dilakukan dengan pengupasan meng-gunakan pisau , dalam 1 kg benih terdapat 150 bijiberkualitas satu dan 190-250 biji berukuran agakkecil (kualitas dua) dan biji kembar digolongkan kedalam kelas terendah . Untuk tujuan penanamansebaiknya dipilih biji yang berukuran besar.

Penyimpanan Benih : Benih pala termasuk ke dalam benih rekalsitrar Benihmudah kering dan tidak dapat disimpan lamaviabilitasnya akan hilang setelah satu bulan . Untukmempertahankan viabilitas dilakukan denganmencampur benih dengan bubur kapur, cara inidapat mempertahankan viabilitas benih selama 3bulan .

Perkecambahan Benih : Media untuk perkecambahan sebaiknya digunakanpasir, serbuk sabut kelapa dan serbuk gergaji yangsudah disterilkan dalam satu bedeng berukuran 1m . Satu bedeng dapat diisi 500 benih yang akanberkecambah setelah 4-8 minggu. Perkecambahandapat dipercepat dengan membuang kulit bijinya .

Pembiakan Vegetatif : Cara lain membiakan Pala adalah menggunakancara vegetatif. Metode yang dapat dikembangkanadalah cangkok, grafting dan okulasi , sedangkanmetode stek belum berhasil dikembangkan secarasempurna . Cangkok akan membentuk perakansetelah berumur 3 bulan. Untuk metode okulasi,dapat digunakan metode T terbalik atau cara Fokkerd.Cara pembiakan secara vegetatif yang paling seringadalah cara grafting (sambungan). Penyambungandilakukan pada bibit yang berumur 3-4 bu!an, pucukdipotong setinggi 15-20 cm dari permukaan tanahkemudian dibelah dua berbentuk V, entres diambilyang berdaun 4-6 lembar dan cabang ortotrop. Daunyang pada entres dipotong dan ditinggalkan 2 daunke arah pucuk, kemudian pangkal tangkaidiruncingkan berbentuk huruf V dan diselipkan kebatang bawahnya. Sambungan tersebut diikatdengan tali rafia dan ditutup plastik atau diletakkan didalam bedengan berbentuk sungkup yang ditutupplastik. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore.

Persemaian : Persemaian bisa dilakukan dengan cara bedengan dandalam polibag.(1). Persemaian di bedengan langsung dibuat

dengan pengolahan tanah secara sempurnadimana media tanah dicampur dengan pupuk

3)

1)

3)

2)

3)

2

3)

3)

3)

58

Page 63: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

kandang (1:2), kelembaban media hankansebesar 90% sampai benih berkecambah (4-8minggu). Sesudah bibit berumur 1 tahun dibedengan dapat langsung dipindahkan kelapangan dengan cara memutar bibit.

(2). Persemaian di polibag menggunakan mediacampuran tanah dan pupuk kandang denganperbandingan 2:1. Polibag yang digunakansebaiknya berukuran 20 x 30 cm. Polibag-polibag tersebut disusun dalam bedengan dibawah naungan.

1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Hal. 783-791.

2) Lemmens, R.H.M.J., Soerianegara, I. and Wong, WC. (Editors). 1995. PlantResources of South-East Asia 5 (2) Timber trees: Minor commercial timbers.Prosea. Backhuys Publishers, Leiden.

3) Lubis, M.Y 1922. Budidaya Tanaman Pala. Edisi Khusus Litro V111(1). BalaiPenelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. Hal. 8-20.

DAFTAR PUSTAKA

59

Page 64: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

94. PANGGAL BUAYA ( (Roxburgh) DC.)Zanthoxyllum rhetsa

Oleh :

Dharmawati F. Djam'an clan Naning Yuniarti

Nama Perdagangan : Indonesia Panggal Buaya (Bali), Kayu Lemah (Jawa),Kayu Tana (Madura), Ki Tanah (Sunda). Malaysia : HantuDuri (Paninsular). Philippine : Kayutana (Filippino), Kaitana(Bisaya,Tagalog)

Nama Botanis : (Roxburgh) DC.

Sinonim : Roxb., (Roxb.) DC.,(Dennst.)Alston.

Famili : Rutaceae

SebaranTumbuh : India, Sri Langka, Burma, Indo-China, Thailand, PeninsularMalaysia, Philippina, Indonesia: Jawa, Sulawesi, Kepulauansunda kecil sampai ke Papua New Guinea, Bali, danLombok. Tumbuh pada ketinggian 0 - 500 dpl, dibukit-bukit dengan jenis tanah agak berbatu, iklim kering, kadang-kadang pada hutan semi arid .

Musim Bunga : Bulan September s/d Oktober di Bali .

Musim Buah : Januari s/d Februari di Bali .

Pengumpulan Benih : Buah dikumpulkan dengan cara memotong ranting buahdengan menggunakan galah berkait. Buah masak ditandaidengan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadimerah . Setiap 1 kg benih kering terdapat 17.316 butir .Ranting buah yang berisi buah masak disimpan dandigantung pada suhu kamar sampai kulit buah merekah,kemudian benih yang berwarna hitam dipisahkan darikulitnya.

Zanthoxyllum rhetsa

Fagara rhetsa Zanthoxyllum budrungaZanthoxyllum limonella

2)

1,2)

1,4)

1,4)

2) 3,4)

60

Page 65: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

61

Ekstraksi Benih : Ekstraksi benih dilakukan dengan cara penggosokandengan air mengalir sampai lapisan kulit putihnya (kulitbenih) kelihatan dan minyaknya hilang.

Penyimpanan Benih : Benih panggal buaya termasuk ke dalam benih orthodok.Jadi untuk penyimpanannya sebaiknya menggunakanwadah kedap (kantong plastik) dengan menggunakan ruangsimpanAC.

Perkecambahan Benih : Benih panggal buaya memerlukan perlakuan pendahuluansebelum benih dikecambahkan. Ada 2 metode yang dapatdilakukan, yaitu di rumah kaca dan di laboratorium.Di rumah kaca, sebelum ditabur benih direndam dalamlarutan HzSO, pekat selama 2 jam kemudian dibersihkandengan air mengalir. Media perkecambahan yangdigunakan adalah campuran tanah dan pasir halus denganperbandingan 1 : 1.Untuk di laboratorium, benih dikecambahkan di germinatordengan menggunakan suhu 30-35°C. Bak yang digunakanadalah bak plastik warna putih dan tertutup rapat.Sedangkan medianya adalah pasir halus. Sebelum benihditabur, media disiram dulu.

Pencegahan Hama : Sebelum disimpan, benih dicampur dengan fungisida dalambentuk tepung (Dithane, Benlate).

Persemaian : Setelah semai / bibit berumur ± 2 bulan, kemudian disapihke bedeng persemaian dengan menggunakan polybagberukuran 10 x 20 cm dan medianya adalah tanah : pasir :pupuk kandang (1:1:1). Pemupukan dilakukan setelah bibitberumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair ( 5 gr/1 It air)setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 2bulan. Dalam persemaian diperlukan shiddingnett dengannaungan 40%.

DAFTAR PUSTAKA

1) Djam'an, D.F. dan N. Yuniarti. 2001. Laporan Perjalanan Dinas : Pengamatan danPengunduhan Buah Panggal Buaya di Bali. Balai Teknologi Perbenihan,Bogor.

2) ______. 2001. Hasil Penelitian Pendahuluan Penanganan Benih Panggal Buaya.Balai Teknologi Perbenihan, Bogor.

3) Sosef, MSM., L.T. Hong, S. Prawirohatmodjo (ed.). 1998. Plant Resources of SouthEast Asia 5 (3). Timber Trees : Lesser-Known Timbers, Prosea, Bogor.Indonesia.

4) Suprianto, B. 2001. Eksplorasi dan Eksploitasi Benih Panggal Buaya. MediaInformasi dan Kamunikasi Perbenihan Tanaman Hutan Bali - Nusa Tenggara

1April 2001. BPTH Denpasar. Bali."Zanthoxyllum"

dan Penyakit

Page 66: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

95. PULAI ( (L) R Br)Alstonia scholaris

Oleh :

Muhammad Zanzibar

Nama Perdagangan : Pulai

Nama Botanis : (L) R Br.

Famili : Apocynaceae

SebaranTumbuh : Hutan rawa sekunder, sampai ketinggian ± 1000 mdi atas permukaan laut 5). Daerah penyebaranmeliputi seluruh Indonesia 2).

Musim Buah : Musim buah berbeda menurut tempat. Di TelukPulai dan Musi Rawas - Sumatera Selatan, buahmasak pada bulan Oktober - Januari 6),sedangkan di Jawa Barat pada bulan Juli hinggaSeptember.

Pengumpulan Benih : Buah berbentuk polong dengan panjang 30 - 50cm 4). Sebelum pengunduhan, lantai hutansekeliling pohon yang akan diunduh dibersihkanterlebih dahulu atau dilapisi dengan plastik agarbuah-buah tersebut mudah dikumpulkan.Pengunduhan dilakukan pada polong-polong yangberwarna hijau tua hingga kekuningan, dengancara memetik langsung dari pohon.

Ekstraksi benih : Ekstraksi benih dilakukan pada metoda basah.Polong-polong diletakkan di dalam peti kayu yangdi atasnya ditutupi kawat kasa, diangin-anginkan

Alstonia scholaris

62

Page 67: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

pada suhu kamar (t =± 27 °C, RH = 70 - 90 %,selama 3 - 7 hari).

Set iap hari polong-polong diaduk agarmendapatkan panas secara merata ; polong akanpecah sendiri dan benih akan keluar. Benih pulaibersayap tipis, dengan jumlah 544.400 butir benihbersayap/kg, atau setara dengan 701.600 butirbenih tanpa sayap/kg. Pemisahan antara sayapdan benih dapat menggunakan 7).

Penyimpanan benih : Benih pulai berwatak semi ortodok, yaitu benihmemiliki potensial kandungan lipid yang tinggi, kulitbenih yang relatif tipis sehingga cepat hilangviabilitasnya bila disimpan pada suhu kamar,sedangkan pada temperatur rendah relatif lebihtahan 1).Kadar air aman untuk penyimpanan berkisarantara 7,5 - 9.0 %, diperoleh dengan cara diangin-anginkan selama 2-3 hari pada ruang kamar(t =± 25°C, RH 70 - 90%) kemudian benih dikemasdalam kantong plastik kedap (ukuran 4 mil ataulebih, 1 mil = 1/1000 inch), kemudian disimpandalam ruang dingin (DCS dan refrigator/almari es).Selama 6 bulan masih memiliki daya berkecambah82,00%7).

Perkecambahan dan persemaian : Metode uji perkecambahan di laboratorium meng-gunakan Uji Di atas Kertas (DDK), pada mediakertas merang atau towel. Di rumah kaca,menggunakan pasir halus atau campurannyadengan tanah (1:1) 6).Dalam proses perkecambahannya dibutuhkantemperatur yang relatif tinggi (rata-rata 35°C). Olehkarena itu pengujian dapat dilaksanakan di rumahkaca atau germinator yang dilengkapi denganpengatur temperatur.Penyemaian dilakukan setelah kecambah berumur14 - 21 hari. Semai harus bebas dari matahari terikdan terpaan hujan dengan menggunakan shaddingnet berukuran 50 - 75 %.

Pembiakan vegetatif : Tanaman pulai mudah dibiakkan secara vegetatif,yaitu melalui stek batang. Tanpa pemberianhormon tumbuhpun stek dapat menumbuhkantunas dan akar secara cepat dan normal 8).Media yang baik untuk pertumbuhan stek adalahsabut kelapa namun dapat. pula menggunakanmedia tanah yang memiliki daya serap air yangtinggi 3). Tempat pertumbuhan dapatmenggunakan sungkup plastik atau mistingchamber, bahkan pada musim penghujan stekdapat ditanam langsung di lapangan 8).

food processor

63

Page 68: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Pertumbuhan pulai diawali dengan tumbuhnya per-cabangan atau tunas secara dominan danserentak, tetapi setelah umur tertentu akan muncultunas baru yang dominan sebagai bakal batangutama. Tunas yang tumbuh sebelumnya akanmenua, dan kemudian menggugurkan diri 8).

1) Bonner, F.T, J.A. Vozzo, W.W. Elam, S.B. Land, Jr. 1994. Tree Seed TechnologyTraining Course. Instructors Manual. United States Departmen of Agriculture.Forest Service. Southern Forest experiment Station, New Orleans, Louisiana.

2) Martawijaya, A., Iding K, Kosasih K dan Soewanda AP, 1981. Atlas KayuIndonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, DirektoratJenderal Kehutanan.

3) Pebrijanti, D.E, Syafii Manan dan M. Zanzibar, 1999. Pengaruh Dosis Rootone F,Jenis Media dan Posisi Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek BatangPulai Gading { R.Br). Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB,Bogor.

4) Tantra, IGM, 1981. Flora Pohon Indonesia Balai Penelitian Hutan Bogor.

5) Whitemore, T. C. 1972. Tree Flora of Malaya A Manual For Forester. Forest ResearchInstitute-Longman Malaysia. Kepong.

6) Zanzibar. M, 1996. Penentuan Tingkat Masak Fisiologis, Media dan Metode UjiPerkecambahan Benih Pulai { sp}. Balai Teknologi PerbenihanBadan Litbang Kehutanan. Laporan Uji Coba. Bogor

7) ______. 1997. Penentuan Pengkondisian benih Pulai ( sp) UntukPenyimpanan. Balai Teknologi Perbenihan - Badan Litbang Kehutanan.Laporan Uji Coba. Bogor

8) ______, dan Danu, 1999. Pengadaan BibiL Pulai Melalui stek. Majalah Duta Rimba,Edisi Juli 1999, Perum Perhutani, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Alstonia shoolaris

Alstonia

Alstonia

64

Page 69: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

96. SAWOKECIK ( Dubard)Manilkara kauki

Oleh :

Dida Syamsuwida

Nama Perdagangan : Sawokecik

Nama Botanis : Dubard

Famili : Sapotaceae

SebaranTumbuh : Penyebaran secara alami di Jawa terdapat dipesisirselatan Banyuwangi dan Pulau Karimun Jawa. Di luar Jawaterdapat di Bali, Buton, Sulawesi, Kangean, Pulau We danBima .Tanaman ini dapat tumbuh liar di pantai yang berpasir dandi pulau-pulau karang juga tumbuh pada hutan bakau yangberbatasan dengan daratan .Saat ini hanya beberapa hektar saja (170 ha) yang ada disekitar Gn. Prapat Agung Bali dan kawasan TamanNasional Bali Barat .

Musim Buah : Sawokecik yang berbunga warna putih kekuningan denganbintik bintik berwarna merah muda mengalami pembungaandan pembuahan hampir sepanjang tahun. Namun buahmasak umumnya jatuh pada bulan Pebruari. Di Prianganbarat berbuah masak pada bulan September-Oktober,di Banten pada bulan November dan di Banda Aceh bulanMei .

Pengumpulan Benih : Pengambilan buah biasanya dengan cara dipanjat dandipetik dengan tangan karena pohon relatif rendah danbercabang banyak. Pada pohon yang agak tinggi dapatdibantu dengan galah yang pada bagian ujungnya diikatkandengan keranjang kecil bubu bambu), sehingga buah yangdijolok akan lepas dan masuk ke dalam keranjang.

Manilkara kauki

1)

4)

5)

1)

65

Page 70: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Ektraksi Benih : Benih dapat dengan mudah dikeluarkan dari buah yangmasak, jadi tidak perlu ekstraksi dengan cara atau metodekhusus.

Penyimpanan Benih : Benih perlu diturunkan kadar airnya dengan cara dikeringanginkan, kemudian disimpan dalam wadah yang kedapdan ditempatkan pada ruangan yang bersuhu rendah (ruangber-AC atau refrigerator).

Perkecambahan Benih : Metode perkecambahan untuk benih sawokecik adalahmenyemaikannya dibawah naungan dengan posisi benihhorizontal dimana hilum berada. Metode ini membutuhkanwaktu 20 hari untuk memulai berkecambah .

Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara graftingatau cangkok.

Persemaian : Penyapihan anakan dengan tinggi dibawah 10 cm danumumnya baru berdaun empat untuk penanaman dilapangan . Pemupukan dengan pupuk majemuk anorganikNPK (13 : 13 : 20) dengan dosis 37,5 mg per anakan yangdiberikan cukup satu kali . Pemberian hormon komersilGBH dan Atonik dengan konsentrasi 3 ml hormon dalam 1liter air untuk mendorong tingkat pertumbuhan danpertambahan jumlah daun bibit di pesemaian .

1) Alrasyid, H. 1971. Keterangan tentang silvikultur sawokecik (Dubard, Sapotaceae). Lembaga Penelitian Hutan. Laporan No.127.

2) Daryono, H. 1983. Pengaruh posisi penyemaian dan skarifikasi benih sawokecik( Dubard) terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibitnya.Lap. No419. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Bogor.

3) ______. 1986. Pengaruh penggunaan zat pendorong tumbuh terhadap pertumbuhandan jumlah daun kayu kuku ( THW ) dan sawokecik( Dubard). Bul. Pen. Hutan (486):9-19.

4) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Aid III. Badan LitbangKehutanan. Jakarta.

5) Sidiyasa,K. 1990. Mengenal flora langka sawokecik ( (L). Dubard).Info Hutan No.106. Pusat Penelitian clan Pengembangan Hutan. Bogor.

6) Wardani,M. 1995. Respon anakan sawokecik ( (L) Dubard terhadapdosis dan frekuensi pemupukan NPK (13 : 13 : 20). Buletin Penelitian Hutan(585): 11 - 18. Pusat Litbang Hutan dan KonservasiAlam, Bogor.

2)

5)

6)

3)

DAFTAR PUSTAKA

Manilkara kauki

Manilkara kauki

Pericopsis moonianaManilkara kauki

Manilkara kauki

Manilkara kauki

66

Page 71: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

87. SENGON ( (L.) Nielsen)Paraserianthes falcataria

Oleh :

Nurhasybi

Nama Perdagangan : Sengon, Jeunjing

Nama Botanis : (L.) Nielsen

Sinonim : (L.) Back

Famili : Leguminosae

SebaranTumbuh : Sebaran alaminya di Irian Jaya dan KepulauanMaluku. Sumber benih terdapat di Kediri (JawaTimur). Tumbuh pada ketinggian 0 - 1200 m dpldengan curah hujan 2400 - 4800 mm/tahun. Jenis initumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainasebaik. Toleran terhadap tanah asam, padat danterpaan angin .

Pengumpulan Benih : Musim buah umumnya pada bulan Juli - Agustus.Buah/polong masak berwarna coklat. Jumlah benihper 1 kg adalah 25.000 - 28.000 butir 1).

Ekstraksi Benih : Ekstraksi dengan cara polong dijemur selama 1hari, Kemudian dimasukkan ke dalam karung dandipukul-pukul dengan memakai kayu hinggapolongnya hancur. Benih dipisahkan darikotorannya dengan ditampi. Seleksi/sortasi benih,dapat dilakukan dengan menggunakan seedgravity table 5).

Penyimpanan Benih : Disimpan pada kadar air rendah (5 - 8%). Penge-ringan benih dengan cara dijemur selama 1 hari.Dikemas dalam wadah kedap (plastik dimasukkan

Paraserianthes falcataria

Albiziafalcata

3)

67

Page 72: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

dalam kaleng). Ruang simpan yang digunakanadalah ruang kamar, berAC atau DCS. Dengan caraini viabilitas dapat dipertahankan selama kuranglebih 12 bulan 4).

Perkecambahan Vegetatif : Media berupa campuran pasir tanah (1:1). Per-lakuan pendahuluan dengan cara direndamdengan air mendidih dibiarkan dingin sampaidengan 24 jam. Uji viabilitas benih secara cepatdapat digunakan TZ (Konsentrasi tetrazoliumklorida 0,5 %, perendaman 2 jam). Ciri benih viabelyaitu titik tumbuh berwarna merah, dan maksimal50 % dari cotyledon berwarna putih 2).Dapat menggunakan cara pencangkokan. Benihyang baru diekstraksi terinfeksi oleh cendawanterbawa benih umurnya bersifat fotogenik dalamjangka panjang. Cendawan tersebut adalah

sp. sp, . sp danFusarium sp. Oleh karena itu sebelum disimpanterlebih dahulu diberikan benomil 5 % dari beratbenih, diaduk hingga rata 5).

Pencegahan Hama dan Penyakit : Waktu disimpan utuk mencegah perkembanganjamur, sebelumnya benih dicampur denganfungisida dalam bentuk tepung. Misal: Dithane M45,Benlate.

Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah +pasir + kompos (7:2:1) dan setiap 1 m media diberipupukTSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x15,2 cm. Dalam penyemaian diperlukan naungan50 % cahaya. Bibit siap tanam setelah berumur 3bulan.

1) BPTH Bandung. 2000. Rekapitulasi Hasil Pengujian Benih. Bandung. (tidakditerbitkan).

2) Nurhasybi dan Kartiana, E.R. 1990. Uji Cepat Viabilitas Benih Akor (A. Cunn) dan Jeunjing ( Fosberg)

dengan Tetrazolium. LUC No. 77. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

3) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. Agriculture Handbook710. USDAForest Service. Rio Piedras

4) Wibowo, C. 1990. Penentuan Lama Pengeringan Awal dan Kondisi Simpan untukPenyimpanan Benih Jeunjing (Paraserianthes falcataria Fosberg). LUC No.71. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

5) Zanzibar, M., M. W;dodo, dan S. Wiyono. 1996. Identifikasi dan MetodePenanggulangan Infeksi Mikroba pada Benih Sengon (

Fosberg). Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Cladosporium Plasma curvularia

Acaciaauriculiformis Paraserianthes falcataria

Paraserianthefalcataria

DAFTAR PUSTAKA

68

Page 73: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

88. SENGON BUTO ( Griseb.)Enterolobium cyclocarpum

Oleh :

F. Djam'an

Nama Perdagangan : Sengon buto

Nama Ilmiah : Griseb.

Famili : Leguminosae

SebaranTumbuh : Sebaran alami dari daerah tropis Amerika,terutama di bagian utara, tengah dan selatanMexico. Jenis ini tumbuh pada Ketinggian 0 - 1000m dpl dengan curah hujan 600 - 4800 mm/tahun.Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainasebaik. Toleran terhadap tanah berpasir dan asin tapibukan pada tanah berlapisan dangkal. Tahanterhadap suhu dingin dan terpaan angin 4). DiIndonesia mulai di tanam pada tahun 1974 dikebun percobaan Pusat Penelitian Hutan diSumber Wringin dan RPH Sumber Wringin,Situbondo Jawa Timur dan berfungsi sebagaisumber benih.

Musim Buah : Agustus-September3 )

Pengumpulan Benih : Buah sengon buto termasuk buah polong, dengankulit keras. Bentuk polong melingkar dengan garistengah 7 dan 5 cm sehingga pangkal buah danujungnya menempel. Benih masak ditandaidengan warna buah coklat tua dan berisi ± 13benih. Benih sengon buto berukuran panjang 1.1-2cm dan garis tengah 0,8 - 1,3 cm dan agak gemuk,

Enterolobium cyclocarpum

69

Page 74: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

berwarna coklat tua dengan garis coklat mudaditengahnya. Dalam 1 kg terdapat 900 - 1000 benih3).

Ekstraksi benih : Benih diekstraksi dengan cara menjemur buahdi bawah sinar matahari (ekstraksi kering). Untukmemisahkan benih dari bagian lain, dilakukanpenampian 3).

Penyimpanan benih : Benih sengon buto dapat disimpan dengan mutubenih yang tetap baik dalam wadah kaleng yangtertutup rapat selama 2,5 tahun pada suhu 5).

Perkecambahan Vegetatif : Media tabur berupa campuran tanah dan pasir (1 :1). Pada benih sengon buto ini perlu dilakukanperlakuan pendahuluan dengan cara mengikir kulitbenih dekat titik tumbuh dan direndam air dinginselama 24 jam, atau dengan cara merendam benihdalam larutan H2SO4 pekat selama 35 menit dandicuci dengan air mengalir. Kecambah siap sapihsetelah berumur 14 hari 3). Berdasarkan Uji TZ(Tetrazolium) kriteria benih hidup adalah apabilaminimum kotiledon berwarna merah normal(minimum 30 % dari luas kotiledon). Plasma danujung radikel ( ) berwarna merah denganmerah muda, sedangkan bagian stele memilikibagian berwarna putih. Sedangkan benih matiditandai dengan warna embrio (plumula,radikel/stele) didominasi warna putih, bercak-bercak merah agak merah gelap (kebiru-biruan).Dapat diperbanyak secara vegetatif dengan carastek dengan menggunakan media tanah campurserbuk gergaji (1 : 2), tanpa penambahan zatpengatur tumbuh 2).

Pencegahan hama dan penyakit : Serangan rayap pada pohon tua, dan seranganpenyakit pada kulit batang tetapi belum terjadiserangan massal 5).

Persemaian : Media semai menggunakan tanah + TSP + pupukkandang ( 8: 1,5 gram : 1 ). Ukuran kantongplastik yang baik untuk pembuatan bibit adalah 16x 10 cm 5). Bibit siap ditanam di lapangan setelahberumur 3 bulan. 3); 5).

DAFTAR PUSTAKA

1) Alrasjid, I-F dan -R.I Ardikusumah. 1974 : Beberapa Catatan TentangGriseb. Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Kehutanan.

Lembaga Penelitian Hutan, Bogor.

radicle sip

Enterolobiumcyclocarpum

70

Page 75: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

2) Danu, Dharmawati F.D. dan Dody H.A. 1996 : Pengaruh Bahan Stek, Media dan ZatPengatur Tumbuh IBA Terhadap Pertumbuhan Stek Sengon Buto

Griseb. LUC No. 173, Balai Teknologi Perbenihan,Bogor.

3) Djam'an, D.F. 1996. Pengaruh Tingkat Kematangan Polong dan Skarifikasi BenihSengon Buto ( Griseb.) TerhadapPerkecambahannya. Bull. Teknologi Perbenihan 3(3), Balai TeknologiPerbenihan, Bogor.

4) Nurhasybi. 1995. Mengenal Budidaya Tanaman Sengon Buto (Griseb.). Leaflet Balai Teknologi Perbenihan, Bogor.

5) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America. AgricultureHandbook 710. USDAForest Service. Rio Piedras

6) Zanzibar, M, Secunda S.S, Cahyo W (1998). Uji cepat viabilitas benih Sengon buto( ) berdasarkan uji cepat tetrazolium. BuletinTeknologi Perbenihan 5(3). Balai Teknologi Perbenihan Bogor.

Enterolobium cyclocarpum

Enterolobium cyclocarpum

Enterolobiumcyclocarpum

Enterolobium cyclocarpum

71

Page 76: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

89. SUREN ( (Blume) Merr.)Toona sureni

Oleh :

Dharmawati F.D. dan Enok R.

Nama Perdagangan : Surian (umum), Surian Amba (Sumatra), Surian wangi(Paninsular-Malaysia), Danupra (Philippine)

Nama Botanis : (Blume) Merr.

Sinonim : Cedrela febrifuga Blume (1823), Toona febrifuga (Blume) M.J.Roemer (1846), Cedrela sureni (Blume) Burkill (1930).

Famili : Meliaceae

SebaranTumbuh : Indonesia: Sumatera, Jawa, Sulawesi; Paninsular-Malaysia; Philippine; Thailan; China Selatan; Indo-China; Burma (Myanmar); Bhutan; India. Tumbuhsampai ketinggian 1.200 m dpI pada tanah yangsubur, di daerah pegunungan, type iklim A sampaiC dengan suhu rata-rata pertahun 22° C.Umumnya ditemukan di areal hutan rakyat .

Musim Buah : Musim berbunga bulan Februari clan Desember,Musim berbuah bulan April s/d Mei danSeptember s/d Oktober .

Pengumpulan Benih : Benih masak dicirikan dengan perubahan warnakulit buah menjadi coklat tua dan sebagian buahsudah terlihat merekah. Buah/benih dikumpulkandengan cara memotong ranting buah ataumenggoyangkan ranting buah dengan menggunakangalah berkantong, sehingga benih akan

Toona sureni

2,3,4)

1,4)

72

Page 77: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

berterbangan masuk ke dalam kantong. Dalam 1 kgberisi 92.000 benih .

Ekstraksi Benih : Buah disimpan diatas tampah kemudian dijemurdibawah sinar matahari selama 1 ½ hari jam 9 -12 ), kemudian masukkan ke dalam karung dan dikepruk-kepruk sehingga benihnya akan jatuh.Setelah itu ditampi untuk memisahkan benih dankotorannya (cangkang) .

Penyimpanan Benih : Setelah kadar airnya diturunkan dengan caramengangin-angin benih di dalam ruang, makabenih dapat dimasukkan ke dalam kantong blacudan disimpan dalam ruang AC (suhu: 18 - 20 °C).Dengan cara ini viabilitas dapat dipertahankansampai 4 bulan dengan daya berkecambah56,66% .

Pencegahan Hama dan Penyakit : Belum ada serangan hama dan penyakit dalampenyimpanan benih.

Persemaian : Media tabur dapat menggunakan campuran tanah+ pasir (1 : 1) dan disimpan dalam satu bedenganyang bernaungan dimana setelah benih ditaburditutup dengan media yang sama untuk mencegahterbangnya benih. Media semai yang digunakanmerupakan campuran tanah + pasir + Kompos (7 :2 : 1) dan setiap 1 m3 media diberi pupuk TSP 1sendok makan (5 gr). Media dimasukkan kedalam kantong plastik (polybag) berukuran 15 x 10cm. Setelah berumur 3 bulan, bibit dapat dipindahke lapang. Penanaman dapat dilakukan denganjarak (4 x 4) m atau (6 x 8) m sehinggadi bawahnya dapat ditanami sayuran atau tanamanpalawija .

1) Djam'an D.F., Enok R., Adang M., Gatot L.P. (1997) : Penangan Benih Suren( LUC), Balai Teknologi Perbenihan, Bogor.

2) Heyne K., (1987) : Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Badan Litbang Kehutanan,Jakarta, h 1112.

3) Lemmens, R.H.M.J., I. Soerianegara dan W.C. Wong (1995): Plant Resources ofSouth-EastAsia.TimberTrees:Minorcommercial timbers.5(2),Prosea,Bogor.

4) Martawijaya, A., Iding K., Y.I. Mandang, Soewanda A.P, dan Kosasi K. (1989) : AtlasKayu Indonesia, Jilid II, Badan Litbang Kehutanan, Bogor.

5) Tamin, N.M., Khatijah N.H. dan J.M. Edmonds : The Promotion of Surian (spp.) as a Plantation Tree in Malaysia.

1)

1)

1)

1)

DAFTAR PUSTAKA

Toona sureni Merr.

Toona

73

Page 78: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Anthesis

Benih

Benih bernas

Bibit

Cabutan

Cangkok

Cotyledon

a

Daerah mikropilar

Daya kecambah

DCS

Desidius

Desinfektan

Dormansi

Drainase

Eksokarp

Eksotik (tanaman eksotik)

Ekstraksi : Proses pengeluaran benih dan buah

: Proses penyerbukan

: Biji tumbuhan yang digunakan manusia untuk tujuanpembuatan tanaman dan budidaya

: Benih yang perkembangan embryonya sempurna

: Tanaman muda hasil perkembangan dari benih, stek,cangkok atau kultur jaringan yang ditujukan untukpenanaman.

: Salah satu cara pembiakan vegetatif denganmengambil bibit atau mencabut bibit dari tempattumbuhnya tanpa menyertakan tanah yang melingkupitanaman tersebut dan merupakan bentuk bibit yangberasal dari pembiakan generatif (berasal dari hiji).

: Salah satu cara pembiakan atau perbanyakantanaman secara vegetatif dengan menyayat cabangyang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda sertayang tumbuh keatas.

: Bagian dari benih yang merupakan jaringanpenyimpanan cadangan makanan. Ada dua kepingpada tanaman dikotil dan satu keping pad tanamanmonokotil.

: Tempat embrio berada

: Kemampuan benih untuk berkecambah

: Dry Cold Storage, mesin penyimpanan yang memilikikondisi ruang dingin dan kering

: Menggugurkan daun pada musim kemarau

: Zat pencegah serangan hama

: Proses beristirahatnya suatu tanaman, bagiantanaman atau jaringan walaupun berada dalam kondisipertumbuhan yang optimum untuk menunjukkanpertumbuhan sewajarnya.

: Proses pelolosan air dari permukaan atau lahansehingga tidak terjadi genangan

: Lapisan terluar dari Binding ovary pada buahangiosperm yang berkembang menjadi kulit buah.

: Jenis tanaman asing atau tanaman yang ditanam/dikembangkan di daerah/negara yang bukan didaerah sebaran alaminya

IV. GLOSARI

75

Page 79: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Endokarp : Lapisan terdalam dari dinding ovary pada buahangiosperm yang berkembang menjadi kulit benih

Endosperm : Daging buah

Epigeal : Bagian tanaman yang berada di bagian atas tanah

Fisik (sifat/mutuFisik benih) : Sifat/mutu yang menunjukkan penampilan sifat fisik,yaitu kemurnian, kadar air, warna dan keseragaman

Fisiologik (sifat/mutu : Sifat/mutu yang menunjukkan kondisi viabilitas, vigor,daya simpan dan kesehatan benih

Folikel : Kelenjar kulit yang berbentuk kantong

Food processor : Alat pengolah makanan yang digunakan untukmembersihkan benih dari daging buah

Fungisida : Senyawa yang memiliki kemampuan membunuh/menghambat pertumbuhan jamur

Funikel : Jaringan berbentuk tali spiral berwarna kuning,menempel pada pangkal benih, merupakan jaringanpenghubung antara benih dengan polong/buah

Grafting : Cara pembiakan vegetatif dengan menggabungkan/menyambungkan dua bagian tanaman sehinggamampu tumbuh bersama-sama

Hilus : Cekungan pada benih

Hutan Rakyat : Hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hakmilik maupun hak lainnya, dengan ketentuan luasminimum 0,25 Ha dan penutupan tajuk tanaman kayu-kayuan lebih dari 50 % dan atau pada tanaman tahunpertama sebanyak 500 tanaman

Hutan semi arid : Hutan yang berada pada iklim kering

Inang primer : Tanaman tempat bersimbiosis antara tanamancendana dengan tanaman budidaya di lapangan

Induksi : Proses untuk merangsang pembentukan kalus dalamkegiatan kulturjaringan

Kadar air benih : Hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuaiketentuan yang ditetapkan

Kadar air kering udara : Hilangnya kadar air dengan cara alami (dijemuratau dianginkan)

Kalus : Kumpulan sel yang terbentuk akibat luka dan dapatberubah menjadi organ akar atau tunas

Kambium : Lapisan sel yang bersifat meristematis, muda danmampu bermitosis terus yang berfungsi untukmemperbesar batang

Fisiologik benih)

76

Page 80: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Kecambah : benih yang sudah tumbuh menjadi bakal tanamanuntuk disapih

Kedap udara : Tidak dapat dimasuki udara

Khlorosis : Kekurangan klorofil

Manual : Pekerjaan/ekstraksi dengan menggunakan tangan

Masa resesif : Saat yang tepat matangnya ovule/siap diserbuki

Media sapih : Tempat tumbuh bagi tanaman pada saat dipersemaian

Media tabur : Tempat tumbuh bagi benih untuk berkecambah

Orbicular : Berbentuk bundar/lingkaran

Ortodoks : Watak atau sifat benih yang dapat disimpan lama(tidak cepat menurun viabilitasnya) pada kondisi airbenih yang rendah (4 %- 8% dalam penyimpanan.

Ortotrop : Tunas yang tumbuh kearah atas

Peat moss : Media yang digunakan untuk perkecambahan,persemaian atau sebagai media simpan benih yangterbuatdari bahan gambut

Pembiakan generatif : Perbanyakan tanaman melalui hasil perkawinan (biji).

Pembiakan vegetatif : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagiantanaman itu sendiri, seperti pucuk, batang; akar.

Pericarp : Kulit buah

Periode : Kurun waktu, tahapan waktu

Perlakuan pendahuluan Perlakuan pada benih untuk memecahkan dormansi

Persemaian : Suatu tempat yang digunakan untuk menumbuhkandengan merawat bibit jenis tertentu sampai siapditanam

Pollen : Tepung sari

Polybag : Jenis kantung semai yang terbuat dari plastik tipis

Rekalsitran : Watak atau sifat benih yang cepat menurunviabilitasnya (tidak dapat disimpan lama) danmemerlukan kadar air tinggi (20 % - 50 %) dalampenyimpanan atau sama dengan kadarair benih segar

Rekalsitran intermediate : Watak/sifat benih dimana daya berkecambahnyadapat bertahan lebih dari dua minggu

Sapih (penyapihan) : Kegiatan pemindahan kecambah/bibit dari bakpenaburan ke kantung semai

Shading net : Penaung yang terbuat dari plastik berbentuk jaladengan berbagai macam intensitas penaungan

77

Page 81: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN …

Skarifikasi : Pematahan masa dormansi secara mekanik (contohkikir)

Solum : Ketebalan, kedalaman lapisan horizon tanah, terdapatpada bagian atas tanah yang sebagian besar telahmengalami pelapukan

Stek : Perbanyakan tanaman dengan cara memotongbagian tanaman (batang, pucuk)

Steril : Kondisi media atau peralatan yang bebas dariorganisme yang tidak diinginkan

Sterilisasi : Kegiatan pembebasan/pembersihan media atauperalatan dari organisme yang tidak diinginkan sepertibakteri, virus, jamur, atau benih tumbuhanpengganggu.

Stump : Bibit tanaman yang berasal dari anakan dimanasebagian dari bagian tanaman sudah dikurangi (akardan daun)

Tabur (penaburan) : Kegiatan menanam atau menebarkan benih agarberkecambah

Toleran : Kemampuan untuk berkompetisi terhadap cahayarendah dan persaingan akar yang berat

UAK (UjiAntar Kertas) : Uji daya berkecambah benih dengan contoh kerjadiletakkan diantara substrat kertas yang telahdilembabkan

UDK (Uji Diatas Kertas) : Uji daya berkecambah benih dengan contoh kerjadiletakkan diatas substrat kertas yang telahdilembabkan

Viabilitas Benih : Daya hidup benih

Woody Plant Medium (WPM) : Media tanaman antara (kultur jaringan) dimanakomposisi nutrisinya dapat dikondisikan/diatur

in vitro

78