1

DUKUNGAN KEGIATAN PERBENIHAN TAHUN ANGGARAN 2020

Oleh Dr. Muhammad Takdir Mulyadi (Direktur Perbenihan)

*) Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional Kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman PanganTanggal 13 -15 Januari 2020, Margo Hotel Depok

TUGAS PEMBANTUAN (DINAS PERTANIAN)

BANTUAN BENIH PADI INBRIDA SELUAS 1.255.000 Ha

BANTUAN BENIH JAGUNG SELUAS 800.000 Ha

PEMBERDAYAAN PRODUSEN BENIH PADI DAN KEDELAI SEBANYAK 14 UNIT

PENGEMBANGAN PERBENIHAN PADI MERAUKE 200 Ha

DEKONSENTRASI (BPSB DAN BALAI BENIH)

PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH SELUAS 124.500 Ha DAN 150.000 TON

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI SELUAS 348 HA

PERBANYAKAN BENIH SUMBER JAGUNG SELUAS 71 Ha

PERBANYAKAN BENIH SUMBER KEDELAI SELUAS 161 Ha

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PALAWIJA LAIN SELUAS 72 Ha

PUSAT

BANTUAN BENIH PADI INBRIDA 895.000 Ha & PADI HIBRIDA 20.000 Ha

PENINGKATAN KAPASITAS DMB 7.500 HA (150 UNIT) DAN KAWASAN KORPORASI PADI 700.000 Ha

BANTUAN BENIH JAGUNG HIBRIDA SELUAS 13.610.000 Ha

PENGEMBANGAN PERBENIHAN BERBASIS KORPORASI PETANI SELUAS 12.950 HA

KEGIATAN UTAMA TA 2020

TOTAL BANTUAN BENIH PADI 2.170.000 Ha TOTAL BANTUAN BENIH JAGUNG 2.110.000 Ha

ProPaktani

2

PERMASALAHAN

ProPaktani

1. Tidak semua usulan CPCL bantuan benih berasal dari petugas lapangan (PPL, KCD)

dan kelompoktani.

2. Keterlambatan dalam penyelesaian dokumen penyaluran bantuan benih sehingga

mengakibatkan proses serapan anggaran lambat.

3. Tidak semua CPCL yang diusulkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/Provinsi

dilakukan verifikasi terlebih dahulu (data luas lahan dan kelompoktani).

4. Beberapa Dinas Kabupaten/Provinsi tidak merasa bertanggung jawab atas bantuan

dari pusat (pengawalan, monitoring dan pelaporan).

5. Pemanfaatan fasilitas kendaraan fungsional Roda 2 untuk PBT dibeberapa provinsi

tidak dialokasikan dan dipergunakan sesuai peruntukannya.

6. Beberapa BPSB dan Balai Benih belum menjalankan fungsi sesuai tupoksinya

(pengambilan contoh benih, pelaksanaan sertifikasi lapangan dan analisa mutu benih,

pembebanan PAD).

LANGKAH OPERASIONAL

ProPaktani

1. Mendorong penggunaan varietas terbaru dengan potensi hasil tinggi (pelepasan varietas

potensi tinggi dan penyediaan benih sumber varietas unggul baru).

2. Meningkatkan produksi benih secara insitu melalui kegiatan Pengembangan Perbenihan

Berbasis Korporasi Petani untuk mendukung program Pengembangan Kawasan Tanaman

Pangan Korporasi (ProPaktani).

3. Mendorong BPSB untuk menambah fungsi menjadi Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM)

bagi produsen benih, agar mampu melakukan proses sertifikasi benih di lapangan secara

mandiri. Sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan PBT di Lapangan.

4. Memfasilitasi dukungan regulasi perbenihan tanaman pangan (Permentan, Kepmentan,

Kepdirjen)

5. Pengembangan aplikasi sistem informasi perbenihan terkoneksi dengan AWR (CPCL

bantuan benih, informasi data stok benih, produsen benih, sebaran varietas, dan penggunaan

barcode untuk optimalisasi pengawasan peredaran benih) dengan database ditingkat

Kecamatan/BPP.

3

ProPaktani

• Regulasi• Infrastrtuktur• Investasi• 72.733 Petugas lapang• K/L terkait, Pemda dll• Tatakelola

KorporasiCluster

Cluster

Cluster

Cluster

Cluster

Setiap Cluster Korporasi:

1. 500 ha/cluster

2. Korporasi Manajer Profesional3. Membawahi Unit Bisnis – Produktif

4.Unit bisnis: produsen benih,

saprodi, onfarm, UPJA, KSP, industri olahan,

5. Libatkan 1-2 Ribu Petani

6. Industri hilir (RMU, silo, olahan)7. Bermitra industri/pabrik8. Pemasaran

Fasilitasi:• Mekanisasi• Agro Input• Kredit & Asuransi• Teknologi & Kap SDM

• Hilirisasi• Kemitraan• Tata niaga• Monitoring online• Reward & punishmant

Sasaran Hasil 2020:• Padi 59,15 jt ton KSA (naik 2,3%/th)• 3 juta tenaga kerja di 1 juta ha• 2.000 pengusaha di 2.000 cluster

Dampak:• Ekspor naik• PDB naik• NTP-NTUP naik• Petani sejahtera• Kemiskinan Menurun

5

Cluster

1 KAWASAN PADI *)

Cluster

Cluster

Kostatan/BPP

Pendanaan: APBN, Kredit, Investor, Swadaya; Cluster 500 ha: 4 TR2 /2 TR4, 2 Combine, 2 dryer, 2 RMU, gudang 2500 ton, benih, pupuk, pestisida

PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN KORPORASI

Menyerap 13,9 juta tenaga kerja, menumbuhkan 156.516 wirausaha baru • Padi: 116 Kawasan (8.500 ha/kws) ; 2000 cluster (500ha/cls) target 1 juta ha• Jagung: 80 Kawasan (5.000 ha/kws) ; 1.100 cluster (350ha/cls) target 400 rb ha• Kedelai: 44 Kawasan (2.000 h/kws); 800 cluster (150 ha/cls) target 100 rb ha

Ctt: *) Beberapa Kawasan dengan jumlah areal 50rb dijadikan sebagai Show Windows DemFarm:• Padi: Indramayu, Karawang, Jember,

Banyuasin, Tapanuli Utara• Jagung: Tuban, Sumenep, Lampung Timur

UNIT BISNIS PRODUKSI BENIH PADI

CLUSTER

LUAS TANAM

500 Ha

Pupuk

Air

Alsintan

Pestisida

BENIH

12,5 Ton

PRODUKSI

BENIH 3,5 Ha

@ 4,5 Ton/Ha

Identifikasi Varietas, Lokasi, produsen, petani

Peningkatan ProduktivitasBS-BD

BD-BP

BP-BR

Benih di Distribusi ke Petani

MT I

MT II

MT III

Litbang, Balai Benih, PT

Balai Benih Prov, Produsen (BUMN/Swasta)

Balai Benih Kab, Swasta

Varietas Potensi Produksi Tinggi ≥

10 ton/Ha

INPUT

BUDIDAYABANTUAN SAPRODI KE

PRODUSEN BENIH UMKM

(DMB & NON DMB)

KEMITRAAN KORPORASI

PETANI DG PRODUSEN

BENIH ATAU PEMBENTUKAN

BADAN USAHA

JAMINAN PASAR

AB

c

Peningkatan kapasitasProduksi Benih DMB atau

Non DMBUMKM

ProPaktani

4

KONSEP PENGEMBANGAN PERBENIHAN

BERBASIS KORPORASI PETANI

KAWASAN PERTANIAN

MOU

• Bantuan saprodi • Bantuan alsintan• Peningkatan SDM • Pelatihan, Bimtek dll

KE

ME

NT

AN

MITRA/PRODUSEN BENIH

PENANGKARAN BENIH

PEMERINTAH- DITJEN TP- BALITSEREAL- BPTP- BPSB

EKSISTING & PENGEMBANGAN

Opkup Hasil

PANEN CALON BENIH

- Kemitraan- Pendampingan- Prosesing

- Pengawalan- Pendampingan - Bimtek- Sertifkasi

Petani memperoleh manfaatpenghasilan lebih tinggi, hargacalon benih > dari harga konsumsi

PROGRAM PEMERINTAH/PASAR BEBAS

Pemasaran

ProPaktani

KEGIATAN PENGEMBANGAN PERBENIHAN JAGUNG HIBRIDA TA 2019

Jawa Timur, Kabupaten Tuban 439,6 ha (Panen 89,6 Ha; produksi 70 Ton)

Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan,

Minahasa Utara, Kota Tomohon253,4 ha

Lampung, Kabupaten Lampung Timur,

60 ha

Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone,

100 ha

Kalimantan Selatan, Kabupaten Tanah Laut, 72 ha (Panen 19 Ha;

Produksi 17 Ton)

Jawa Tengah, Kabupaten Blora, Rembang

150 ha

TOTAL SELUAS 1.075 HA

ProPaktani 8

5

KEGIATAN PENGEMBANGAN PETANI PRODUSEN BENIH PADI TA 2019

Sumatera Barat 300 ha

Kalimantan Barat400 ha

Sumatera Selatan300 ha

Kalimantan Timur75 ha

Jambi365 ha

NTT200 ha

Kepulauan Riau10 ha

Sulawesi Selatan350 ha

Lampung500 ha

Papua100 ha

9

TOTAL 2.600

Ha

ProPaktani

DUKUNGAN PERBENIHAN TA 2020 13.100 Ha

1. Padi Inbrida 7.500 Ha

2. Padi Hibrida 100 Ha3. Jagung Hibrida

3.500 Ha4. Kedelai 1.000 Ha

5. Kacang Tanah 550 Ha

6. Kacang Hijau 400 Ha 7. Shorgum 50 Ha

FASILITASI :- Benih Sumber- Pupuk- Pestisida- Biaya SertifikasiKhusus Padi Inbrida :- Biaya Prosesing

Benih- Biaya Pendirian

Badan Usaha untuk Poktan (exs 150 unit DMB @ 50 Ha)

ProPaktani

6

KEGIATAN PEMBERDAYAAN PRODUSEN BENIH TA 2020 140 Ha

PADI 70 Ha

(7 UNIT @ 10 Ha )

5 Prov (Riau, Kepri, Kaltara, Kalbar, Papua)

KEDELAI 70 Ha

(7 UNIT @ 10 Ha)

3 Prov (Kalbar, Sulut, NTT)

FASILITASI :- Sarana Produksi- Biaya dan

Peralatan Prosesing Benih

- Gudang- Lantai Jemur- CPCL,

Pengawalan, Pembinaan

ALOKASI PUSAT BANTUAN BENIH PADI DAN JAGUNG TA 2020

NO JENIS BENIH LUAS (HA) VOLUME (KG)

1 Padi Inbrida 895.000 22.375.000

2 Padi Hibrida 20.000 300.000

3 Jagung Hibrida 1.310.000 19.650.000

7

ALOKASI TUGAS PEMBANTUAN (TP) BANTUAN BENIH PADI DAN JAGUNGTAHUN 2020

1 Aceh 40.000 Ha 1.000.000 Kg 9.500 Ha 142.500 Kg

2 Sumatera Utara 91.800 Ha 2.295.000 Kg 52.500 Ha 787.500 Kg

3 Sumatera Barat 43.500 Ha 1.087.500 Kg 18.500 Ha 277.500 Kg

4 Riau 15.000 Ha 375.000 Kg 9.945 Ha 149.175 Kg

5 Jambi 19.000 Ha 475.000 Kg 9.000 Ha 135.000 Kg

6 Sumatera Selatan 25.000 Ha 625.000 Kg 18.000 Ha 270.000 Kg

7 Bengkulu 21.000 Ha 525.000 Kg 18.000 Ha 270.000 Kg

8 Lampung 87.800 Ha 2.195.000 Kg 10.000 Ha 150.000 Kg

9 DKI Jakarta - - - Kg - - Kg

10 Jawa Barat 133.000 Ha 3.325.000 Kg 77.000 Ha 1.155.000 Kg

11 Jawa Tengah 132.000 Ha 3.300.000 Kg 91.335 Ha 1.370.025 Kg

12 DI. Yogyakarta 10.000 Ha 250.000 Kg 7.500 Ha 112.500 Kg

13 Jawa Timur 99.400 Ha 2.485.000 Kg 78.855 Ha 1.182.825 Kg

14 Kalimantan Barat 30.000 Ha 750.000 Kg 7.000 Ha 105.000 Kg

15 Kalimantan Tengah 26.000 Ha 650.000 Kg 15.200 Ha 228.000 Kg

16 Kalimantan Selatan 50.000 Ha 1.250.000 Kg 28.500 Ha 427.500 Kg

VOLUMELUAS VOLUME

PADI INBRIDA JAGUNG HIBRIDA

LUAS

NO PROVINSI

17 Kalimantan Timur 12.000 Ha 300.000 Kg 15.050 Ha 225.750 Kg

18 Sulawesi Utara 30.000 Ha 750.000 Kg 45.500 Ha 682.500 Kg

19 Sulawesi Tengah 35.000 Ha 875.000 Kg 35.000 Ha 525.000 Kg

20 Sulawesi Selatan 87.000 Ha 2.175.000 Kg 91.000 Ha 1.365.000 Kg

21 Sulawesi Tenggara 20.000 Ha 500.000 Kg 29.815 Ha 447.225 Kg

22 Bali 15.000 Ha 375.000 Kg 7.400 Ha 111.000 Kg

23 NTB 70.000 Ha 1.750.000 Kg - Ha - Kg

24 NTT 50.000 Ha 1.250.000 Kg 40.000 Ha 600.000 Kg

25 Maluku 7.000 Ha 175.000 Kg 10.000 Ha 150.000 Kg

26 Papua 5.000 Ha 125.000 Kg 10.000 Ha 150.000 Kg

27 Malut 4.000 Ha 100.000 Kg 9.800 Ha 147.000 Kg

28 Banten 45.000 Ha 1.125.000 Kg 10.000 Ha 150.000 Kg

29 Kep. Riau 500 Ha 12.500 Kg - - - Kg

30 Bangka Belitung 5.000 Ha 125.000 Kg 3.000 Ha 45.000 Kg

31 Gorontalo 20.000 Ha 500.000 Kg 36.600 Ha 549.000 Kg

32 Papua Barat 1.000 Ha 25.000 Kg 1.000 Ha 15.000 Kg

33 Sulawesi Barat 20.000 Ha 500.000 Kg Ha - Kg

34 Kalimantan Utara 5.000 Ha 125.000 Kg 5.000 Ha 75.000 Kg

1.255.000 Ha 31.375.000 Kg 800.000 Ha 12.000.000 Kg

VOLUME

JUMLAH

LUAS VOLUME

PADI INBRIDA JAGUNG HIBRIDA

LUAS

NO PROVINSI

8

Penerapan Identitas Benih Melalui “Barcode”

APLIKASI (simperbenihan.net)

Database Perbenihan

BARCODE

DITEMPEL DALAM KEMASAN ATAU LABEL BENIH

benih beredar

TUJUAN BENIH

benih beredar

DAERAH I DAERAH II DAERAH III

BENIH KELUAR(info tujuan benih,volume, identitas

benih)

PBT

pengawasan peredaran

VALIDASI (LINK KE WEB)

NO

YES ASLI

DIRAGUKAN

DIAGRAM APLIKASI PENGGUNAAN BARCODE BENIH pengawasan

peredaran benh

BENIH MASUK (info asal benih,

volume, identitas benih)

KEMASAN BENIH/LABEL

Cek Benih

9

17