profil puskesmas lampaseh

45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Kesehatan adalah kebutuhan utama manusia dimanapun mereka berada, selain pangan, sandang, papan serta pendidikan. Sektor ini tidak akan menghilang selama manusia masih mempunyai masalah terhadap kesehatannya. Didukung oleh pertumbuhan pendapatan ekonomi yang semakin baik dan semakin banyak yang telah berpendidikan baik, maka sektor akan terus berkembang baik dari segi teknologi dan pelayanannya. Sejarah dan perkembangan Puskesmas di Indonesia dimulai dari didirikannya berbagai institusi dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesehatan ibu dan anak serta dilaksanakannyaberbagai upaya kesehatan seperti hygine dan sanitasi lingkungan yang masing- masing berjalan sendiri-sendiri. Pada pertemuan Bandung Plan (1951), dicetuskan pertama kali pemikiran untuk 1

Upload: nissa-nisa

Post on 07-Feb-2016

168 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

pkm

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Puskesmas Lampaseh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak

dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan

UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab

pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan

masyarakat termasuk swasta.

Kesehatan adalah kebutuhan utama manusia dimanapun mereka berada,

selain pangan, sandang, papan serta pendidikan. Sektor ini tidak akan menghilang

selama manusia masih mempunyai masalah terhadap kesehatannya. Didukung

oleh pertumbuhan pendapatan ekonomi yang semakin baik dan semakin banyak

yang telah berpendidikan baik, maka sektor akan terus berkembang baik dari segi

teknologi dan pelayanannya.

Sejarah dan perkembangan Puskesmas di Indonesia dimulai dari

didirikannya berbagai institusi dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan,

balai kesehatan ibu dan anak serta dilaksanakannyaberbagai upaya kesehatan

seperti hygine dan sanitasi lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-

sendiri. Pada pertemuan Bandung Plan (1951), dicetuskan pertama kali pemikiran

untuk megintegrasikan berbagai institusi dan mengupayakan agar pelayanan

kesehatan tersebut berada di bawah satu komando agar lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya konsep layanan kesehatan yang terintegrasi lebih berkembang dengan

pembentukan Team Work dan Team Approach dalam pelayanan kesehatan tahun

1956.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata

pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan

perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).

1

Page 2: Profil Puskesmas Lampaseh

Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat

sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung

memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah

kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan

disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan

wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan

pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta

kemampuan puskesmas

1.2 Pengertian Puskesmas

Menurut Depkes 1991, Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi

fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam

bentuk kegiatan pokok.

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis

kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja atau satuan organisasi fungsional

yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

merata, dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas

yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.

1.3 Fungsi Puskesmas

Adapun fungsi Puskesmas yaitu menjalankan upaya pelayanan kesehatan

untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama mengerakkan

program promosi kesehatan penanggulangan dan pencegahan penyakit menular.

Ada tiga fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah

kerjanya, yakni sebagai berikut:

2

Page 3: Profil Puskesmas Lampaseh

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia

usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan

kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak

kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah

kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan

Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

1. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesasaran, kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber

pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau

pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan

masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,

khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

1. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk

puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik

(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan

serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan 3

Page 4: Profil Puskesmas Lampaseh

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah

promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan

gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa

masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas perlu

ditunjang oleh manajeman puskesmas yang baik. Manajeman puskesmas adalah

rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran

puskesmas yang efektif dan efisien. Ada 3 fungsi manajeman puskesmas yang

dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan

pertanggungjawaban. Semua fungsi majeman tersebut harus dilaksanakan secara

terkait dan berkesinambungan.

Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan sebagai ujung tombak

pelayanan kesehatan dasar. Dalam mewujudkan peranan puskesmas, maka fungsi

puskesmas adalah:

Pusat pengembangan kesehatan di wilayah kerjanya.

Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

1.4 Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas adalah satu atau sebagian dari wilayah

kecamatan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Dati II. Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan keadaan

infrastruktur lain merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah

kerja puskesmas. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka

puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang

disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling ditambah dengan polindes.

Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab

langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

4

Page 5: Profil Puskesmas Lampaseh

1.5 Jenis Pelayanan

Puskesmas memilki kewajiban dalam mengidentifikasi resiko hazard dan

penyaki serta mengidentifikasi potensi yang tersedia di wilayah kerja. Pelayanan

yang diberikan harus meliputi upaya peningkatan kesehatan dan promosi

kesehatan (promotif), pencegahan penyakit dan komplikasi (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

Berikut ringkasan pelayanan sebagai contoh:

a. Pelayanan puskesmas di dalam gedung (rawat jalan)

1. Ruangan kartu/loket

2 .Poli Umum

3. Poli Gigi

4. Poli KIA-KB

5. Pojok Gizi

6. Ruangan tindakan /IGD

7. Apotek

b. Pelayanan Puskesmas di luar Gedung

1. Posyandu balita

2. Posyandu lansia

3. Posyandu ibu hamil

4. Penyuluhan kesehatan

5. Program Imunisasi Anak Sekolah

6. Pelacakan kasus

7. Survey PHBS

8. Rapat kordinasi

c. Program Pokok Puskesmas

1. Promosi Kesehatan (Promkes)

2. Pencegahan Penyakit Menular

3. Pengobatan

4. Kesehatan Ibu dan Anaka (KIA-KB)

5. Upaya Peningkatan Gizi

6. Kesehatan Lingkungan5

Page 6: Profil Puskesmas Lampaseh

7. Pencatatan dan pelaporan

d. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas

1. Kesehatan mata

2. Kesehatan jiwa

3. Kesehata lansia

4. Kesehatan reproduksi remaja

5. Kesehata olahraga

1.6 Visi Puskesmas

Puskesmas mampu melindungi kesehatan penduduk wilayah kerjanya dan

memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga

kecil bahagia dan sejahtera.

1.7 Misi Puskesmas

1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan

terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan

membina peran serta masyarakat.

3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya kesehatan

inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

1.8. Azas Pengelolaan Puskesmas

1. Azas Penanggungjawab Wilayah

Azas penyelengaraan puskesmas yang pertama adalah

pertanggungjawaban wilayah dalam artian puskesmas bertanggung jawab

meningkatkan derajata kesehatan masyarakat dengan pelaksanaan berbagai

kegiatan.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, masyarakat agar

berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperoleh hasil yang

optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara

terpadu dan penuh perencanaan.6

Page 7: Profil Puskesmas Lampaseh

4. Azas Rujukan

a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

1.9 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas.

Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja

puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka

mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

1.10 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam menjalani

Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas Kepaniteraan

Klinik Senior padaBagia/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/ Family Medicine yang

dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Lampaseh. Selain itu, penulisan ini

akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri untuk terjun

langsung ke masyarakat untuk dapat berbaur dan mengenal akar permasalahan

dalam bidang kesehatan.

7

Page 8: Profil Puskesmas Lampaseh

BAB II

DATA PUSKESMAS LAMPASEH

2.1 Letak Geografis

Secara geografis Kecamatan Kutaraja berada 0,5 meter diatas permukaan

laut dengan ibukota Kecamatan adalah Kelurahan Keudah. Luas Kecamatan

mencapai 5,377 km² yang terbagi kedalam empat kelurahan dan dua gampong,

dengan batas-batas wilayah :

- Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

- Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman

- Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Alam

- Timur berbatasan dengan Kecamatan Meuraxa

Puskesmas Lampaseh memiliki luas bangunan 200 m² dengan luas tanah

450 m², yang terdiri dari :

a. Bangunan induk sebanyak 1 ( satu ) unit

b. Perumahan dokter sebanyak 1 ( satu ) unit

c. Perumahan paramedis sebanyak 1 ( unit ) unit

Wilayah kerja Puskesmas Lampaseh seluas 5,377 km² yang meliputi 6

(enam) desa yang terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) dusun, dengan jumlah

penduduk 12.819 jiwa.

2.2 Keadaan Umum Puskesmas Lampaseh

Tabel 1 Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Lampaseh tahun 2014

NO Nama Desa Luas( km2 )

JumlahPenduduk

1 Keudah 0,32 16332 Lampaseh Kota 0,25 23493 Merduati 0,278 31424 Peulanggahan 0,5225 23075 Gampong Jawa 1,506 27016 Gampong Pande 2,5005 687

Jumlah 12.819Sumber : UPTD Puskesmas Lampaseh Kota, 2014

8

Page 9: Profil Puskesmas Lampaseh

DATA JUMLAH TENAGA PUSKESMAS LAMPASEH TAHUN 20

14

NO Tenaga Kesehatan Pusk. Induk PUSTU

TOTAL PNS PTT Kontrak PNS PTT BAKTI

1 Dokter Umum 1 0 1 0 0 0 2

2 Dokter Gigi 1 0 0 0 0 0 1 3 S2 Kesehatan 1 0 0 0 0 0 1

4 S1 Kes Mas 2 0 0 0 0 0 2 5 AKBID 5 0 0 1 0 0 6

6 AKG 2 0 0 0 0 0 2 7 AKPER 2 0 0 0 0 0 2

8 AKL 0 0 0 0 0 0 0 9 AKZI 1 0 0 0 0 0 1

10 Bidan 6 0 0 0 0 0 6 11 Bidan Desa 0 6 0 0 0 0 6

12 SPRG 1 0 0 0 0 0 1 13 SMF 2 0 0 0 0 0 1

14 AAK 1 0 0 0 0 0 1 15 SMAK 1 0 0 0 0 0 1

16 SPK 3 0 0 1 0 0 4 17 SMP 0 0 1 0 0 0 1

JUMLAH 29 6 2 2 0 0 39 Sumber : UPTD Puskesmas Lampaseh, 20143

Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Merduati : 3142 jiwa dan jumlah

penduduk paling sedikit terdapat di Gampong Pande : 687 jiwa.

2.3. Organisasi

Susunan pimpinan Puskesmas Lampaseh Kota terdiri dari :

- Unsur pimpinan, yaitu Kepala Puskesmas

- Unsur pembantu pimpinan, yaitu Tata Usaha

- Unsur pelaksana yang dilaksanakan oleh 6 (enam) unit kegiatan Upaya

Kesehatan Wajib, kegiatan Kesehatan Pengembangan, dan Pelayanan

Penunjang (Struktur organisai terlampir)

2.4. Kepegawaian

Pelaksanaan suatu unit kerja tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia

dalam hal ini adalah Pegawai yang bertugas di wilayah Puskesmas, adapun jumlah

PNS yang ada berjumlah 29 orang dan Non PNS berjumlah 9 orang (2 pegawai

kontrak dan 6 bidan PTT) .

9

Page 10: Profil Puskesmas Lampaseh

2.5. Keuangan

Selain pegawai dalam operasional Puskesmas tidak terlepas dari dukungan

anggaran yang bersumber APBD , BOK, Jka dan Jamkesmas.

1. APBK Banda Aceh

Pembiayaan kesehatan di UPTD Puskesmas Lampaseh yang berasal

dari APBK Banda Aceh dikelola oleh Dinkes Kota Banda Aceh. Puskesmas

hanya sebagai unit pelaksana teknis bidang kesehatan kesehatan. Adapun yang

berasal dari APBK disalurkan ke Puskesmas dalam bentuk obat, reagen, alat-

alat kesehatan, sarana kesehatan, pelatihan SDM, ATK.

2. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Persalinan (Jampersal)

Pemanfaatan dana Jaminan Kesehatan yang diberikan kepada peserta

Jamkesmas/Jampersal bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai dengan

kebutuhan medis, program Jamkesmas/Jampersal menerapkan pelayanan

terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan dengan pelayanan kesehatan

dasar (rawat jalan tingkat pertama) diberikan di Puskesmas.

3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) digunakan untuk kegiatan

upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan

jaringannya termasuk Posyandu dan Poskesdes dalam rangka membantu

pencapaian target SPM bidang Kesehatan guna mempercepat pencapaian target

MDGs. Penetapan alokasi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas

Kesehatan Kota Banda Aceh ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Kota Banda Aceh

4. Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)

Pelaksanaan program pelayanan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)

merupakan jaminan sosial bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan

kesehatan bagi seluruh penduduk Aceh dalam rangka mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat Aceh secara optimal. Manfaat yang diberikan kepada

peserta Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) adalah pelayanan kesehatan yang

bersifat komprehensif sesuai dengan kebutuhan medis dan standar pelayanan

10

Page 11: Profil Puskesmas Lampaseh

medis. Dana untuk program JKA berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Aceh (APBA) dengan PT.Askes (Persero)

2.6. Perlengkapan

Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih luas dan merata hingga

keseluruh wilayah kerjanya. Puskesmas Lampaseh memiliki fasilitas penunjang

berupa :

1. Puskesmas Pembantu, sebanyak 2 ( dua ) unit.

Puskesmas Lampaseh memiliki 2 Puskesmas Pembantu, yaitu Puskesmas

Pembantu Peulanggahan dan Puskesmas Pembantu Gampong Pande.

2. Kendaraan sebanyak 9 (sembilan ) Unit.

- 2 ( dua ) unit kendaraan roda empat (Ambulance )

- 7 ( tujuh ) unit kendaraan roda dua, 6 ( enam ) unit di Puskesmas dan 1

unit di Pustu.

11

Page 12: Profil Puskesmas Lampaseh

BAB III

UPAYA PELAYANAN PUSKESMAS LAMPASEH

3.1. Upaya Kesehatan Keluarga Termasuk Kesehatan Reproduksi Dan KB

Upaya kesehatan keluarga meliputi :

Upaya Kesehatan Maternal

Upaya kesehatan Balita dan anak Pra sekolah

Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja

Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Perawatan Kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu

menyusui, bayi, anak balita serta anak prasekolah

Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan

kesakitan diantara ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pemeliharaan

yang cukup baik pada waktu hamil dan dimulai sedini mungkin penurunan angka

kematian ibu dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran

prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah

juga pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta

menambah ketrampilan para dukun bayi seta pembinaan kesehatan anak ditaman

kanak-kanak.

Adapun tujuan dari program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup

sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan

keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya derajat kesehatan anak-

anak menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi

peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Kegiatan KIA di Puskesmas Lampaseh, meliputi :

a. Didalam gedung, kegiatan yang dilakukan :

- Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, Anak balita

- Pemberian imunisasi TT

- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah

12

Page 13: Profil Puskesmas Lampaseh

- Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A ibu

nifas dan tablet besi (Fe)

- Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS.

b. Luar gedung:

Di posyandu, kegiatan yang dilakukan :

- Penyulahan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui

- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita

- Pemberian imunisasi TT

- Pemberian tablet besi (Fe)

- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam

menunjang program kesehatan ibu dan anak.

Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan :

- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah

- Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman Kanak-Kanak di

wilayah kerja puskesmas.

Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang

dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama

untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai

sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat.

Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang

meliputi:

1) Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa

2) Mencegah dan memberantas penyakit

3) Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan

4) Usaha rehabilitasi

Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan

berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya.

Hal ini dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Penimbangan berat badan

2. Mengukur tinggi badan

3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi dan mulut

serta personal Hygeine secara keseluruhan.13

Page 14: Profil Puskesmas Lampaseh

4. Penyuluhan sanitasi lingkungan

5. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu

6. Kegiatan perbaikan gizi

7. Rujukan

Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik ataupun ekonomi,

pada hakikatnnya tergantung pada unsur manusianya. Perkembangan penduduk

yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk

pembangunan kesehatan. Oleh karenanya pembangunan pengendalian

pertumbuhan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana dirasakan

sangat penting.

Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh secara timbal

balik dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan

angka kematian ibu maternal. Ini berarti diperlukan peningkatan program

Keluarga Berencana, terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat

kontrasepsi efektif, terpilih yang diikuti dengan pengayoman medis bagi peserta/

akseptor Keluarga Berencana yang memerlukan.

Di Puskesmas Lampaseh kegiatan upaya Keluarga Berencana meliputi

kegiatan di dalam dan di luar gedung puskesmas yaitu:

1. Komunikasi, informasi dan edukasi

2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan

melalui puskesmas, posyandu, pos KB desa

3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.

4. Pencatatan dan pelaporan

Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistim dari pelayanan,

kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan

kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat serta aktif dan

mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan

tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.

Tujuan program ini antara lain:

1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.

14

Page 15: Profil Puskesmas Lampaseh

2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat,

untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk mengatasi masalah

kesehatan.

3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan.

4. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan dasar.

5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak

lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi:

1. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.

2. Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat.

3.2. Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular

Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular meliputi:

TB paru

Malaria

Kusta

Imunisasi

Diare

Ispa

Demam berdarah dengue

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS

Sistem kewaspadaan dini

Penyakit Menular lainnya

Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana orang yang

rawan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan yang

sakit. Adapun pemberantas penyakit menular atau infeksi, cara-cara tersebut bisa

melalui:

a) Penularan langsung dari manusia ke manusia.

Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin, dll.

b) Penularan tidak langsung15

Page 16: Profil Puskesmas Lampaseh

1. Dengan perantaraan benda yang kotor

Contoh: kolera, disentri, dll.

2. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang

Contoh : Malaria, dengue demam berdarah, rabies, filariasis.

Untuk mengantisipasi masalah di atas upaya pencegahan yang dilakukan meliputi:

1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-

akibatnya.

2. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.

3. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan

calon pengantin.

3.3. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular meliputi:

Perbaikan Gizi

Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi

Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka

penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang

berpenghasilan rendah (baik di perdesaan dan perkotaan) terutama pada anak

balita dan wanita.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, melalui program gizi ini di

lakukan beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan

yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.

Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:

1. Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita.

2. Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan

pemberian Vitamin A dosis tinggi.

3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan

gizi keluarga (UPGK)

Puskesmas Lampaseh melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi

melalui:

1. Kegiatan di dalam puskesmas, meliputi:

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita16

Page 17: Profil Puskesmas Lampaseh

b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita

c. Membuat balok SKDN

d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap bulan Februari

dan Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bulin.

e. Memberikan tablet Fe untuk bumil.

f. Pencatatan dan pelaporan

2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi:

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu

b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara perorangan

atau kelompok

c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus untuk

anak balita dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita.

d. Pemberian tablet Fe untuk bumil.

e. Melaksanakan PMT pemulihan, PMT bumil KEK (Kekurangan Energi

Kalori)

Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan

gigi dasar paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di

wilayah kerja puskesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan

dan pengobatan serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh.

Prioritas kesehatan gigi dan mulut terutama di berikan kepada ibu

hamil/menyusui, anak-anak (prasekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi

emergency dengan tujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Upaya yang dilakukan di puskesmas meliputi:

1. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Perawatan gigi secara contineu.

3. Pelayanan kepada penderita yang berobat.

4. Rujukan.

Disamping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan

usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan gigi masyarakat desa

(UKGMD) antara lain:17

Page 18: Profil Puskesmas Lampaseh

1. Penyuluhan gigi dan mulut.

2. Pemeriksaan gigi dan mulut.

3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat.

4. Perawatan gigi atas permintaan.

5. Rujukan.

3.4. Pengobatan Dan Pemulihan Kesehatan

Upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan meliputi:

Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang

Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan

pengobatan yang di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit

gejala-gejalanya di lakukan oleh tenaga kesehatan.

Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di arahkan kepada

kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan yang sederhana.

Pasien yang berkunjung ke UPTD. Puskesmas Lampaseh sebagian besar adalah

pasien berobat jalan. Pasien berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan

pemberian obat-obatan selama tiga hari .

Bila penderita memerlukan pengobatan dan therapy lebih lanjut, penderita

akan dikirim/rujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap.

Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Lampaseh adalah pasien umum,

pasien peserta ASKES (Asuransi Kesehatan Sosial) dan pasien pemegang kartu

JAMKESMAS (Jaminan Keshatan Masyarakat) dan pasien yang memegang kartu

JKA (Jaminan Kesehatan Aceh).

Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan

laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu untuk menunjang pemberantas

penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui

kegiatan:

1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas.

2. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi

dalam sistim pelayanan kesehatan.18

Page 19: Profil Puskesmas Lampaseh

3.5. Kesehatan lingkungan:

Upaya kesehatan lingkungan meliputi:

Penyehatan Air

Hiegine dan sanitasi Makanan dan Minuman

Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri

Pengamanan tempat Pengelolan Pestisida

Klinik Sanitasi

Pengendalian Vektor

Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh di

katakan belum baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang

menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih

tingginya angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit.

Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan

memegang peranan penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit.

Adapun tujuan dari program kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi,

pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum untuk terciptanya lingkungan

yang sehat, bersih, indah serta tidak memberikan pegaruh jelek terhadap

kesehatan mereka.

Tempat pengolahan makanan dan minuman (TP2M), tempat-tempat umum

(TTU), pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi

perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya penyuluhan

yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga dilakukan pengawasan terhadap

TP2M dan TPU.

3.6. Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs )

Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) meliputi:

Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan dan gizi sehat

pada berbagai tatanan19

Page 20: Profil Puskesmas Lampaseh

Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial

Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya di sebabkan karena kuman

tetapi juga kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar,

gosok gigi, menyuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program

penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang

menangani perilakunya dan aspek medis yang melakukan penanggulangan

epidemiologi.

Mengingat apa yang telah dilakukan diatas penyuluhan kesehatan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas

kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas

penyuluhan untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas

puskesmas harus memiliki pengetahuan dan kerampilan di bidang medis, tehnis

serta di bidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi:

- Makanan ibu hamil/menyusui

- Keluarga Berencana

- Gizi pada anak balita

- Kebersihan lingkungan dan personal hygeine

Dalam pelaksanaannya Puskesmas Lampaseh melakukan kegiatan

program penyuluhan kesehatan di bagi dalam 2 tempat:

1. Didalam gedung (Puskesmas)

2. Diluar gedung (Posyandu, Sekolah, Meunasah, dll),

Pelaksanaan penyuluhan tersebut bisa melibatkan perorangan atau kelompok.

3.7. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat.

Meliputi:

Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan

Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat

Mendorong kepesrtaan masyarakat dalam salah satu bentuk program Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat

berperan dalam penelaah masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan

upaya hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya 20

Page 21: Profil Puskesmas Lampaseh

kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan,

pencegahan, peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan

wewenang yang dimilikinya.

Tujuan dari program Peran Serta Masyarakat (PSM) ini antara lain adalah:

1. Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis dan

menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat.

2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan

upaya kesehatan.

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam

menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya

kesehatan.

4. Merangsang dan memotifasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang

ada pada desa dan masyarakat setempat.

Sasaran dari program ini:

1. Individu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal.

2. Keluarga.

3. Kelompok Masyarakat.

4. Organisasi Masyarakat.

3.8. Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif

Meliputi:

Upaya kesehatan usia lanjut

Upaya kesehatan mata

Upaya keesehatan telinga

Upaya kesehatan jiwa

Upaya kesehatan olah raga

Kecelakaan dan ruda paksa

Hipertensi ,penyakit jantung & pembuluh darah

Penyakit kencing manis

Neoplasma

21

Page 22: Profil Puskesmas Lampaseh

Pembinaan peran serta masyarakat serta pengembangan kesehatan

masyarakat setempat. Usaha kesehatan mata di laksanakan secara terpadu antar

program yang ada.

Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Lampaseh meliputi:

1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi

setiap 6 (emam) bulan sekali pada balita.

2. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di puskesmas.

3. Melayani/memberikan rujukan mata.

Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang di

laksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program

puskesmas lainnya.

Kegiatan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Lampaseh meliputi: Pengenalan

dini gangguan jiwa.

1. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien-pasien gangguan jiwa.

2. Kegiatan rujukan ke rumah sakit jiwa

BAB IV

KARAKTERISTIK PASIEN

4.1 Distribusi umum penyakit pasien di Puskesmas Lampaseh

22

Page 23: Profil Puskesmas Lampaseh

Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine yang

dijalankan di Puskesmas Lampaseh dari tanggal 9-21 Juni 2014. Selama periode

tersebut, 250 orang pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Lampaseh

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi jenis penyakit pasien

ditunjukkan dalam tabel di bawah.

Tabel 4.1. Distribusi penyakit Pasien di Puskesmas Lampaseh periode 9-21 Juni 2014

No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase1 ISPA 69 28%2 Hipertensi 27 11%3 Penyakit Kulit dan alergi 25 10%4 Penyakit Otot dan Tulang 18 7%5 Dispepsia 25 10%6 THT 11 4%7 Diabetes mellitus 26 10%8 Saraf 9 4%9 Mata 9 4%10 Diare 6 2%11 Asma 3 1%12 Lain-lain 23 9%Jumlah 250 100

ISPA

Hiperten

si

Penyak

it Kulit

dan al

ergi

Penyak

it Otot d

an Tu

lang

Dispep

sia THT

Diabete

s melli

tusSar

afMata Diar

eAsm

a

Lain-la

in0%

5%

10%

15%

20%

25%

30% 28%

11% 10%7%

10%

4%

10%

4% 4%2% 1%

9%

persentase

23

Page 24: Profil Puskesmas Lampaseh

Gambar 4.1. Grafik Distribusi Persentase Penyakit Pasien di Puskesmas Lampaseh Periode 9-21 Juni 2014

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien

berkunjung ke puskesmas Lampaseh dengan penyakit ISPA yaitu sebesar 28 %.

Perubahan cuaca yang tidak menentu dalam periode tersebut berpotensi menjadi

salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh

musim pancaroba yang sudah mulai berubah polanya di daerah Banda Aceh.

Hipertensi menduduki tempat kedua dalam distribusi penyakit di

Puskesmas Lampaseh dengan persentase sebesar 11 %. Hal ini kemungkinan

besar disebabkan oleh faktor kebiasaan masyarakat yang makan banyak asupan

garam dan kemungkinan akibat faktor resiko merokok bagi laki-laki. Selanjutnya

diikuti oleh penyakit kulit dan alergi, dispepsia dan DM dengan persentase 10 %,

10 %, dan 10 %. Penyakit ini merupakan suatu penyakit sistemik yang

berhubungan dengan pengaturan gaya hidup. Penyakit penyakit otot dan tulang,

THT, saraf, masing-masing dengan persentase 7 %, 4 %, dan 4 %. Dan penyakit

diare, dan asma masing-masing dengan persentase 2 % dan 1%.

4.2 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Jaminan

Kesehatan

Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan di Puskesmas

Lampaseh dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.

Tabel 4.2. Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan

No. Jenis Jaminan Jumlah Pasien Persentase (%)1 Jaminan Kesehatan

Aceh157 63

2 Askes 39 163 Jamkesmas 54 21Jumlah 250 100

24

Page 25: Profil Puskesmas Lampaseh

JKA Askes Jamkesmas0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

157

3954

Persentase

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke

puskesmas Lampaseh berdasarkan jaminan kesehatan sebagian besar adalah

pasien yang menggunakan jaminan kesehatan aceh (JKA) yaitu sebesar 50 %.

4.3 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Lampaseh

dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.

Tabel 4.3. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin JumlahPasien Persentase (%)

1 Laki-laki 128 522 Perempuan 122 48

Jumlah 250 100

25

Page 26: Profil Puskesmas Lampaseh

Laki-laki Perempuan119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129128

122

persentase

Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang

berkunjung ke puskesmas Lampaseh berdasarkan jenis kelamin sebagian besar

adalah pasien yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 52%.

4.4 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Kelompok Usia

Distribusi pasien berdasarkan kelompok usia di Puskesmas Lampaseh

dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.

Tabel 4.4. Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Usia

No. Kelompok usia JumlahPasien Persentase

(%)1 Balita 41 162 Anak-anak 54 223 Dewasa 125 504 Lanjut Usia 30 12

26

Page 27: Profil Puskesmas Lampaseh

Jumlah 250 100

Balita Anak-anak Dewasa Lanjut Usia0

20

40

60

80

100

120

140

4154

125

18

Persentase

Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Usia

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang

berkunjung ke puskesmas Lampaseh berdasarkan kelompok usia sebagian besar

adalah pasien dari kelompok usia dewasa (19 s/d 60 tahun) yaitu sebesar 50%

4.5 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Tempat Tinggal

Distribusi pasien berdasarkan tempat tinggal di Puskesmas Lampaseh

dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.

Tabel 4.3. Distribusi Pasien Berdasarkan Tempat Tinggal

No. Tempat tinggal (desa) JumlahPasien Persentase

(%)1 Keudah 26 102 Pelanggahan 33 133 Merduati 42 174 Lampaseh Kota 62 255 Kp. Jawa 53 216 Lain-lain 34 14

Jumlah 250 100

27

Page 28: Profil Puskesmas Lampaseh

Keudah Pelanggahan Merduati Lampaseh Kota Kp. Jawa Lain-lain0

10

20

30

40

50

60

70

26

33

42

62

53

34Persentase

Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Alamat

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke

puskesmas Lampaseh berdasarkan alamat sebagian besar adalah pasien yang

berasal dari desa lampaseh kota yaitu sebesar 25%

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

28

Page 29: Profil Puskesmas Lampaseh

Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam

masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Sangat

diharapkan puskesmas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam

memberikan semua pelayanan dasar kesehatan. Keberhasilan suatu puskesmas

dalam menjalankan program-programnya sangat ditentukan oleh manajerial

puskesmas sebagai top manajer.

Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Lampaseh berjalan dengan baik

secara rutin, terorganisir dan lancar. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian

dapat berjalan dengan baik bila dilakukan peningkatan disiplin, pengertian dan

kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat.

Kegiatan program kerja tahunan Puskesmas Lampaseh secara operasional

dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi

Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh.

Terlepas dari keberhasilan dalam pelaksanaan program, masih dijumpai

kendala-kendala yang memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

5.2 Saran

1. Kepada Dinas Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta peran masyarakat

untuk memberikan dukungan agar program-program kesehatan di Puskesmas

Lampaseh dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya

sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di

wilayah kerja puskesmas, terutama bidang promotif dan preventif.

2. Kepada pihak terkait agar selalu memfasilitasi sarana dan dana yang memadai

untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja

puskesmas.

3. Sosialisasi kepada seluruh masyarakat Peserta ASKES, JAMKESMAS, dan

JKA mengenai proses rujukan ke rumah sakit yang lebih tinggi.

4. Peningkatan disiplin, pengertian dan kesadaran petugas puskesmas akan

fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus

diupayakan agar pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan

dengan baik.29

Page 30: Profil Puskesmas Lampaseh

5. Kerjasama yang baik antara petugas di Puskesmas diperlukan demi kelancaran

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada masyarat.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2013. Petunjuk teknis bantuan operasional kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kepmenkes. 2004. Kebijakan dasar puskesmas. Departemen Kesehatan Republik Indonesia No. 128 tahun 2004.

30

Page 31: Profil Puskesmas Lampaseh

United Nations. 2012. The Millennium Development Goals Report 2012. New York: United Nations.

Banda Aceh, Juni 2014Mengetahui

DOKUMENTASI PUSKESMAS LAMPASEH

31

Kepala UPTD Puskesmas Lampaseh/Dokter Pembimbing I

dr. NurcahayatiNIP. 19780714200804 2 001

Dokter Pembimbing II

dr. Nila FrisantiPeg. 800/SPK/811/2011