profil puskesmas taman bacaan palembang

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembang menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi. Pelaksaanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990, dengan dicapainya cakupan program iminisasi, terjadi penuruna AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS dengan indicator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA meningkat, karena adanya factor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendidikan, social budaya, dsb). Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan dengan memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran data. Tingkat kesehatan seseorang pada hakekatnya dipengaruhi oleh status/keadaan gizi terutama awal masa kehidupan yang dikenal sebagai masa balita. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan 1

Upload: eva-citra-dewi

Post on 26-Nov-2015

521 views

Category:

Documents


73 download

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembang menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi.

Pelaksaanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990, dengan dicapainya cakupan program iminisasi, terjadi penuruna AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS dengan indicator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA meningkat, karena adanya factor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendidikan, social budaya, dsb). Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan dengan memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran data.

Tingkat kesehatan seseorang pada hakekatnya dipengaruhi oleh status/keadaan gizi terutama awal masa kehidupan yang dikenal sebagai masa balita. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan salah satu kegiatan program perbaikan gizi yang berupaya pada pencegahan gangguan gizi dan peningkatan keadaan gizi anak balita. Upaya pemantauan pertumbuhan balita dapat dilakukan di puskesmas dan posyandu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tenaga pelaksana dan sarana dalam pemantauan pertumbuhan balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 orang kader di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang. jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner dan observasi check list.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu dengan kurang baik dan sebagian besar kader tersebut berumur 40 tahun, berpendidikan sedang yaitu tamat SMP dan SMA, pengetahuan kurang, menjadi kader kurang dari 5 tahun, belum pernah mengikuti pelatihan, dan memanfaatkan sarana yang ada di posyandu dengan kurang baik. Petugas puskesmas perlu melakukan pelatihan yang berkala bagi kader terutama kader yang baru, pembinaan secara rutin dan evaluasi kinerja kader posyandu guna menjaga mutu pelayanan posyandu. 1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Secara umum penyusunan profil puskesmas taman bacaan tahun 2012 bertujuan untuk memberikan gambaran status kesehatan masyarakat dan lingkungan di wilayah kecamatan SU II, dengan sudut pandang program-program yang dilaksanakan di puskesmas taman bacaan.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.Mengetahui gambaran puskesmas taman bacaan secara umum.

2. Mengetahui hasil program yang telah dicapai.

3. Mengetahui kekurangan dan kelemahan puskesmas taman bacaan sehingga dapat dianalisis dan dicarikan pemecahannya.

4. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai pelayanan kesehatan yang prima.

1.3 MANFAAT

Penyusunan program puskesmastaman bacaan tahun 2012 ini diharapkan akan menjadi bahan masukan bagi puskesmas taman bacaan itu sendiri dalam penyusunan rencana kerja di tahun yang akan datang. Profil puskesmas taman bacaan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam penyusunan rencana strategis yang akan datang dan dasar pembinaan puskesmas taman bacaan dan puskesmas lainnya. Disamping itu penyusunan profil puskesmas taman bacaan ini diharapkan akan memberikan informasi kesehatan bagi intansi lain yang membutuhkan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas.BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG3.1 Gambaran Umum Puskesmas Taman Bacaan

1. Sejarah puskesmas taman bacaan.Puskesmas Taman Bacaan terletak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di kelurahan Tangga Takat. Puskesmas ini terletak di pinggir Sungai Musi sehingga masyarakat yang memerlukannya mudah untuk menjangkaunya. Puskesmas Taman Bacaan dahulunya adalah sebuah Puskesmas Pembantu yang merupakan cabang Puskesmas Ld. Plaju, Puskesmas ini cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat yang membutuhkannya. Dengan semakin ramainya pengunjung dan semakin luasnya kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar Puskesmas maka Puskesmas ini dikembangkan menjadi sebuah Puskesmas induk yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sehingga semenjak tanggal 2 Mei 1987, Puskesmas Pembantu16 Ulu cabang Puskesmas Ld Plaju ini diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Kota Palembang yang pelaksanaannya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Palembang yang diberi nama Puskesmas 16 Ulu. Oleh karenanya sejak saat itu dalam pelaksanaan kegiatannya Puskesmas selalu dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Palembang.Berdasarkan SK Walikota Palembang tertanggal 1 April 1997, nama Puskesmas 16 Ulu diganti menjadi PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG dengan wilayah kerja meliputi kelurahan Tangga Takat, 16 Ulu dan Sentosa .Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Puskesmas .

2. Letak Geografis dan Luas Wilayah Puskesmas Taman Bacaan

Puskesmas Taman Bacaan terletak di Jl. KHA. Azhari Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II. Letak Puskesmas ini tepatnya dilorong Taman Bacaan dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Wilayah kerjanya meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Tangga Takat, 16 Ulu dan Kelurahan Sentosa, dengan luas wilayah kerjanya 987 Ha.

Tabel 3.1.Luas Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012No.Nama KelurahanLuas Wilayah

1Kelurahan Tangga takat275 Ha

2Kelurahan 16 Ulu475 Ha

3Kelurahan Sentosa237 Ha

Total 987 Ha

Sumber: Data Dasar Pelayanan Kesehatan Dasar

di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012

Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan ini berbatasan dengan:

Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Musi

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan 8 Ulu

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan 14 Ulu

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Plaju Ulu

Kondisi geografi wilayah kerjanya terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa.

3. Wilayah Administrasi Puskesmas Taman Bacaan

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Selatan nomor: 783/SK/III/1995 tanggal 2 Okteber 1995 tentang Pemekaran Kelurahan dalam Kota Palembang dan berdasarkan Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2007 yang di Undangkan tanggal 23 Juli 2007 dalam Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2007 tentang pemekaran atau pemecahan Kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota Palembang.

Tabel 3.2.Jumlah Kelurahan, RW, dan RT Menurut Kelurahan

di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012

No KelurahanRWRT

123TANGGA TAKAT

16 ULU

SENTOSA101512386646

Jumlah3 Kelurahan37 RW150 RT

Sumber: Data Dasar Pelayanan Kesehatan Dasar

di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012

4. Keadaan Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan meliputi Kelurahan Tangga Takat, 16 Ulu, dan Kelurahan sentosa dengan jumlah penduduk 53.416 jiwa.Tabel 2. Peta Demografi di Wilayah Kerja Taman BacaanNOJumlahKelurahanjumlah

Tangga takat16 ulusentosa

1Jumlah Penduduk15.97823.02814.41053.416

2Jumlah KK2.15319.3623.27824.793

3Jumlah KK Gakin1.6321.9361.3444.912

4Jumlah ibu hamil3555113201.286

5Jumlah ibu bersalin3404883061.134

6Jumlah ibu menyusui3404883061.134

7Jumlah Bayi3054372741.016

8Jumlah Balita238341213792

9Jumlah Lansia1.1821.7051.0673.954

10Jumlah RT/RW38/1066/1546/12150/37

11Jumlah Rumah2.15319.3623.27824.793

12Jumlah Posyandu139527

13Jumlah posyandu lansia3418

14Jumlah kader664022128

15Jumlah SD/MI4/15/24/113/4

16Jumlah SMP/MTS0/05/00/05/0

17Jumlah SMU/MA0/04/00/04/0

18Jumlah Akademi1--1

19Jumlah TTu363934109

20Jumlah TPM31211466

21Jumlah Tps3216

3.2 Visi, Misi, Motto, dan Nilai Puskesmas Taman Bacaan

VISI

Tercapainya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan sehat yang optimal dengan bertumpu pada pelayanan yang prima dan pemberdayaan masyarakat

MISI Meningkatkan kemitraan pada semua pihak.

Meningkatkan profesionalitas, provider dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang bermutu prima.

Meningkatkan standar pelayanan kesehatan.

Disiplin

MOTTO

Bersikaplah ramah tamah dan tersenyum pada semua pelangganNilai Puskesmas Taman Bacaan

BARI PRIMA3.3 Ketenagaan Puskesmas Taman BacaanUntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan sehari-harinya, Puskesmas Taman Bacaan dipimpin oleh seorang Pimpinan Puskesmas yang sejak 2009 dijabat oleh drg. Erminda yang dibantu oleh 1 orang dokter umum, 2 orang perawat ahli madya, 3 orang perawat, 2 orang perawat gigi, 7 orang bidan, 1 orang asisten apoteker, 1 orang sanitarian, 1 orang petugas gizi, 1orang analis kesehatan, 1 orang honorer, dan 1 orang pekarya, 1 orang penjaga malam, dan 1 orang CSO.

Sesuai dengan komitmen yang telah disepakati bersama antara pimpinan dan seluruh staf Puskesmas Taman Bacaan maka diadakan jadwal pembelajaran dan pelatihan baik di dalam maupun di luar Puskesmas Taman Bacaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Taman Bacaan.Tabel 3.5.

Daftar Pegawai Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012

No.N a m aN I PJ a b a t a n

1drg. Erminda196312091992032003Pimpinan Puskesmas

2Hj. Nurachmi, AmKeb195711221978112001Bidan Pustu Mega Mendung

3Hj. Sri Astuti, AmKeb195808241988122001Bidan Pustu Tl Banten

4dr. Ria Damai Yanti198301032009032007Dokter Umum

5Rusdah, B.Sc195903261983032003Perawat Kes

6Roniuli Yosephin, SKM196703131989012003Perawat Kes

7Rita Arina Siregar, SKM196802221988032007Perawat Kes

8Darmila, AmKep198404072006042009Perawat Kes

9Nita Artati,SKM196712291991022001Perawat Kes

10Susni Usman196307301983032010Perawat Gigi

11Maidi Syafran196805241990011001Perawat Gigi

12Suri Ayu, SKM196409211986032007Bidan

13Rosani196612081988032004Bidan

14Hj. Laita Diana195710171986012002Bidan

15Muhammad Ishak196601291992031005Ass Apoteker

16Moriskha, AMAK198707112010012003Analis

17Heni Yusnita, AMG198104202006042008Gizi

18Rosita196509241989012001Sanitarian

19Rahmawati196612181989032002Pekarya

20Cik Mina198911202010012004CSO

Sumber: Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012

3.4 Fungsi dan Tata Kerja Puskesmas Taman Bacaan

1. Fungsi Puskesmas Puskesmas Taman Bacaan

a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan dan mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.3.5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Taman Bacaan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Taman Bacaan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6 upaya kesehatan wajib beserta 3 Program upaya kesehatan pengembangan yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Upaya kesehatan yang dilakukan ini meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 6 (Enam) Program Pokok Puskesmas tersebut adalah:

1) Promosi Kesehatan (Promkes)

2) Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)

3) KIA/KB

4) Gizi

5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

6) Pengobatan

Terdapat tiga (3) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Taman Bacaan adalah:

1) Klinik Gilingan Mas

2) Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

3) Klinik Reproduksi

Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan adanya ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanannya. Fasilitas yang disediakan di Puskesmas Taman Bacaan ini adalah sebagai berikut:1. Klinik Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/ KB)

Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap Ibu Hamil (Bumil), Ibu Bersalin (Bulin), Ibu yang telah bersalin (Bufas), dan Ibu menyusui (Busui).

Untuk kegiatan KB, Puskesmas Taman Bacaan melayani kebutuhan masyarakat dalam hal KB berupa IUD, Implant, Pil, Suntikan, dan Kondom. Klinik ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh tiga orang bidan terlatih.

2. Klinik Pelayanan Kesehatan Umum (BP Umum)

Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien dewasa, yaitu pasien usia lebih dari 6 tahun. Pengobatan dilakukan terhadap pasien umum, askes maupun pasien gakin (jamkesmas). Disamping itu, klinik BP ini juga melayani rujukan pasien dari unit-unit fungsional lainnya yang tidak dapat ditangani di puskesmas maupun terhadap pasien-pasien dengan kasus penyakit kronik yang sudah berobat rutin di rumah sakit. Namun, sebelum dilakukan rujukan, klinik BP dewasa juga akan melakukan perbaikan keadaan umum pasien, baik kasus gawat darurat umum maupun kebidanan. Selayaknya pelayanan kegawatdaruratan (UGD) dilaksanakan di tempat terpisah dengan pelayanan BP dewasa (poliklinik). Namun karena keterbatasan ruangan di Puskesmas, ruang BP dewasa dan UGD dijadikan satu.Klinik pelayanan kesehatan umum (BP dewasa) juga melayani pembuatan keur (surat keterangan sehat). Di klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap penderita TB Paru dan Kusta selain penyakit lainnya. Pada prinsipnya, pelayanan kesehatan yang dilakukan di BP umum ini terintegrasi dengan program-program yang ada di puskesmas, yaitu program pencegahan, pengobatan dan pengendalian penyakit menular (Ispa, diare, Tb Paru), program penyakit tidak menular (PTM), program p2kelamin, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.

Pada pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter umum, yang dibantu oleh perawat terlatih.

3. Klinik Pelayanan Kesehatan Anak (Klinik MTBS)Klinik MTBS ini melayani pasien anak, yaitu usia 0-5 tahun. Pada pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Umum yang dibantu oleh para perawat terlatih. Pada klinik ini mulai dikembangkan sistem Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk anak usia 0-2 bulan . Dengan sistem MTBS dan MTBM ini, penatalaksanaan terhadap anak sakit dilakukan secara komprehensif, tidak hanya terfokus pada keluhan sakit anak, namun juga dilakukan pemantauan terhadap status gizi, riwayat kelahiran, riwayat/pola makan dan riwayat imunisasinya. Dengan demikian, apabila pada anak sakit ini terdapat permasalahan gizi dan atau imunisasi, atau penyakitnya berbasis lingkungan, maka akan dilakukan rujukan ke klinik gilinganmas, disamping pengobatan (kuratif). Disamping itu, pada klinik MTBS ini juga akan senantiasa dilakukan penyuluhan sesuai dengan permasalahan anak.

Disamping pengobatan, klinik MTBS juga melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang anak usia 0-60 bulan melalui upaya Stimulasi, Intervensi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Pada kegiatan ini, dilakukan deteksi dini, stimulasi terhadap kasus dengan gangguan tumbuh kembang. Kemudian juga dilakukan intervensi dengan kasus gangguan tumbuh kembang dan rujukan kasus dengan gangguan tumbuh kembang tersebut.

4. Klinik Pelayanan Kesehatan Gigi (BP Gigi)

Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan dan penambalan gigi. Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Gigi dan dibantu oleh para perawat gigi yang berpengalaman dan terlatih. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menuju Visi Sehat Optimal tahun 2008, Puskesmas Taman Bacaan melaksanakan kegiatan UKGS bagi anak sekolah di sekolah-sekolah dan UKGMD bagi masyarakat umum terutama balita dan ibu hamil di posyandu-posyandu. UKGS dan UKGMD dilaksanakan 3 kali setahun.5. Gilinganmas (Gizi, Lingkungan dan Imunisasi)

Klinik ini melayani:

a. Konsultasi Gizi

Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi Perorangan, baik di dalam maupun di luar gedung. Dilaksanakan oleh seorang Petugas Gizi, setiap hari.

b. Imunisasi

Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT Bumil/Caten. Dilaksanakan setiap hari Senin oleh bidan terlatih.

c. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi)

Memberikan konsultasi mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan Rumah Sehat, Jamban Sehat, Sarana Air Bersih, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dilaksanakan oleh Sanitarian, setiap hari, baik di dalam maupun di luar gedung.

5. Laboratorium

Melayani pemeriksaan laboratorium sederhana seperti test kehamilan, HB, golongan darah dan BTA sputum. Khusus untuk pemeriksaan BTA sputum, di Puskesmas Taman Bacaan petugas hanya membuat preparatnya saja, sedangkan pembacaan hasilnya dilakukan oleh puskesmas lain yang telah ditunjuk. Pelayanan dilakukan setiap hari bagi pasien yang membutuhkan.

6. Penyuluhan Kesehatan

Dilakukan pada perorangan ataupun perkelompok, baik dilaksanakan di Puskesmas, sekolah ataupun di tempat lain yang membutuhkan. Pelayanan ini akan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga penyuluh yang menguasai materi yang dibahas. Kegiatan penyuluhan meliputi kegiatan di dalam gedung dan kegiatan luar gedung.

7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Puskesmas Taman Bacaan khusus melayani pelayanan kesehatan terhadap pasien lansia, yaitu pasien usia lebih dari 45 tahun-keataas. Puskesmas Santun Usia Lanjut ini merupakan program Puskesmas Taman Bacaan yang baru dilaksanakan tahun ini. Pelayanan kesehatan ini dilakukan dengan mengutamakan pasien lansia, baik di loket pendaftaran, tempat pemeriksaan kesehatan yang terpisah, maupun pelayanan di apotek. Hal ini bertujuan agar pasien lansia tidak lama menunggu/mengantri, mengingat keterbatasan fisik dan psikis pasien-pasien tersebut.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pasien lansia adalah pemeriksaan antropometri (BB, TB, Lingkar pinggang), tekanan darah, Hb, gula darah, reduksi protein, disamping pemeriksaan terhadap keluhannya (penyakit). Setiap pasien akan mendapat Kartu Menuju Sehat Usia Lanjut (KMS lansia). KMS ini bertujuan untuk memantau kesehatan pasien lansia secara berkesinambungan. Disamping itu, juga selalu dilakukan penyuluhan terhadap permasalahan kesehatan lansia maupun penyakitnya.

Pada pelaksanaannya, pelayanan kesehatan lansia ini dilakukan oleh seorang Bidam yang telah mendapat pelatihan khusus kesehatan lansia. Namun, apabila terdapat kasus yang tidak dapat ditangani, maka pasien tersebut akan dikonsulkan dengan dokter.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanannya, puskesmas santun usia lanjut juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pasien lansia melalui posyandu lansia. Pada saat ini Puskesmas Taman Bacaan telah memiliki 6 posyandu lansia, yang terdapat di masing-masing kelurahan. Kegiatan Posyandu Lansia yang dilaksanakan sebulan sekali ini meliputi pemeriksaan kesehatan berkala, pengobatan, arisan lansia, pengajian, penyuluhan kesehatan dan senam lansia. Kegiatan di posyandu lansia ini dilakukan oleh kader dan petugas dari puskesmas.

8. Klinik Kesehatan Reproduksi (KESPRO)

Merupakan salah satu program Puskesmas Taman Bacaan uyang khusus memberikan perhatian terhadap permaslahan kesehatn reprodukasi di wilayah kerja puskesmas Taman Bacaan kegiatan ini di lakukan oleh seorang tenaga dokter umun perawat dan bidan.

Pelayanan kesehatan reproduksi dilksanakan didalam maupun di luar gedung puskesmas taman bacaan kegiatan ini di dalam gedung meliputi pemeriksaan dan pengopbatan terhadap pasien dengan permasalahan reproduksinya. Baik terhadap kespro remaja,WUS,dan pasien lansia, setelah itu akan di lakukan pencatatan secara terpisah terhadap pasien kespro sehingga dapat di ketahui pola kesakitan atau permasalahan kespro di setiap kelompok usia.

Pelayanan kesehatan reproduksi didalam gedung di lakukan di unit BP Umum,KIA. Disamping itu juga akan dilakukan penyuluhan terhadap pasien tersebut khusus terhadap pasien kespro WUS dilakukan konseling/penyuluhan terhadap pasangannya, sedangkan kegiatan kespro yang diluar gedung meliputi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah yang biasanya bersamaan dengan penyuluhan NAPZA, screaning permasalahan kespro remaja di sekolah.

9. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Program PKPR ini di tujukan untuk memberikan pelayanan yang koferensif terhadap remaja yaitu masyarakat yang berusia 10-19 tahun program ini dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung. Kegiatan di dalam gedung meliputi: pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan ststus khusus remaja, yang bertujuan untuk memberikan pelayanna kesehatan yang konferhensif bukan hanya terfokus pada penyakitnya, namun juga pada riwayat pubertas, perkembangan mental, riwayat merokok,memakai NAPZA, dsb. Setelah itu remaja tersebut akan di berikan koseling sesuai dengan penyakit dan permasalah kesehatan lainnya.

Kegiatan PKPR di luar gedung tentang penyuluhan Reproduksi remaja dan merokok di sampimg itu di adakan survey permasalahan perilaku remaja.untuk meningkatkan peran remaja dalam bidang kesehatan maka di setiap sekolah dilakukan pelatihan kader kesehatan remaja (PEER KONSELOR) dimana diharapkan siswa mampu pempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat ditatanan sekolah dan mampu memberikan pertolongan pertama terhadap permasalahan kesehatan yang terjadi di sekolahnya.

10. Lain-Lain

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas Taman Bacaan melakukan kegiatan-kegiatan secara jemput bola. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah Posyandu Balita di 27 Posyandu, Posyandu Lansia di 8 Posyandu, UKS/UKGS di 17 SD/MI dan 4 Posyandu di SMP, UKGMD di 10 Posyandu serta melakukan kunjungan ke rumah pasien bagi pasien-pasien yang membutuhkannya.

2.6 Alur Pelayanan PasienUntuk kelancaran dan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang diinginkannya, maka puskesmas Taman Bacaan memiliki Alur Pelayanan Pasien dan alur pelayanan lansia

`

Sumber: Puskesmas Taman Bacaan Tahun 20123.2 KIA/KB (KESEHATAN IBU DAN ANAK/ KELUARGA BERANCANA)

Tujuan dari KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan yang optimal pada ibid an anak, menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi, neonatal, bumil dan bulin, dapat memonitor, mendeteksi secara dini risiko pada kehamilan.

Kegiatan yang dilakukan yaitu :

Menyiapkandan mensterilkan alat.

Memanggil pasie sesuai nomor urut.

Mengadakan anamnesis secara lengkap.

Melakukan pengukuran BB, TB, TD, LILA.

Pemeriksaan dan tindakan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.

Melakukan konsul pada dokter bila ada kelainan.

Mengukur HB ke laboratorium.

Meberikan penyuluhan kesehtan.

Merujuk pasien ke RS jika ada kelainan.

Member resep obat.

Mencatat pada buku pencatatan.Table. 4 Cakupan PWS KIA di KIA/KB Puskesmas Taman BacaanTahun

2009201020112012

K195.6%95.5%100%98.5%

K495.4%95.5%99%98.5%

Neonatus90.9%90.5%94.5%95.8%

Persalinan90.9%90.5%94.5%95.8%

TT 195.6%90.5%95.5%96.3%

TT II92.5%89.5%92.2%93.3%

Deteksi Resti0.1%0.6%0.5%0.4%

Table 5. Pencapaian Akseptor KB di Puskesmas Taman Bacaan

Jenis KBTahun

2009201020112012

IUD0000

PIL2.8053.3981.9891.789

Suntikan3.5955.8942.6544.905

Implan0420

Kondom46916

Jumlah6.4049.3024.6546.710

Grafik 1. Cakupan PWS KIA/KB

Di Puskesmas Taman Bacaan

Tahun 2012

3.3 KOHORT3.3.1 Definisi Kohort Ibu

Register Kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang diorganisir sedemikian rupa yang pengkoleksiannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayah setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanaya duplikasi informasi.

1.Tujuan

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentifikasi dari data bidan.

2.Cara pengisian kohort ibu

Kolom

1.Diisi nomer urut

2.Diisi nomer indeks dari famili folder

3.Diisi nama ibu hamil

4.Diisi nama suami ibu hamil

5.Diisi alamat ibu hamil

6.Diisi umur ibu hamil

7.Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL

8.Faktor resiko : diisi v (rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

9.Paritas diisi Gravidanya

10.Diisi bila jarak kehamilan