profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva …

9
PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA DAN YUWANA IKAN CLOWN HITAM (Amphiprion percula) Daniar Kusumawati dan Ketut Maha Setiawati Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Jl. Br. Gondol, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Kotak Pos 140, Singaraja-Bali 81101 E-mail: [email protected] (Naskah diterima: 20 Agustus 2009; Disetujui publikasi: 25 Januari 2010) ABSTRAK Amphiprion percula (ikan clown hitam atau clown Biak) merupakan salah satu spesies ikan hias laut yang umumnya ditangkap untuk tujuan komersial. Di samping itu, indikasi menurunnya jumlah ikan clown hitam disebabkan oleh kematian secara alami di alam sebesar 75% akibat tingkat agresivitas ikan clown hitam dalam mempertahankan wilayahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva dan yuwana ikan clown hitam. 10 pasang koleksi induk diperoleh dari Biak. Pengamatan dilakukan selama 1 tahun yang meliputi pengamatan reproduksi biologis dan aspek morfologi dan perkembangan larva dan yuwana ikan clown hitam. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa 70% dari populasi induk ikan clown hitam telah berhasil bertelur dengan periode pemijahan 9-30 hari. Jumlah produksi telur yang diperoleh 25 hingga 2.244 butir. Jumlah telur dengan bobot induk betina berkorelasi positif. Masa inkubasi telur terjadi selama 6 hingga 7 hari. Sesaat setelah menetas, larva (D0) dapat mengkonsumsi rotifer. Artemia dan pakan pelet yang diberikan mulai dari D6 dan D17. Periode perkembangan larva sangat singkat yaitu 17 hari. Selama pengamatan ikan clown hitam menunjukkan pertumbuhan yang relatif lambat. KATA KUNCI: Amphiprion percula, clown hitam, morfologi, larva, pemijahan ABSTRACT: Spawning profile and morphology development of larvae and juvenile of black clown fish, Amphiprion percula. By: Daniar Kusumawati and Ketut Maha Setiawati Amphiprion percula (black clown fish or clown Biak) is one of marine ornamental fish species captured mostly for commercial purposes. The depletion of black clown fish wild stock is caused by natural death. About 75% mortality were caused by aggressiveness of black clown fish to each other in defending their territory. The research purposes were to know spawning profile and morphology development of larvae and juvenile of black clown fish. 10 pairs of broodstock were obtained from Biak coastal waters. Observations were conducted regularly for 1 year period to study the reproduction and biological aspects of the broodstock and morphological development of larvae and juvenile of black clown fish. The result showed that, 70% of population of black clown fish broodstock spawned successfully with spawning period from 9 to 30 days. The number of produced eggs was from 25 to 2,244. The number of eggs and weight of female broodstocks were correlated positively. The period of incubation of eggs lasted for 6 to 7 days. Newly hatched larvae (D0) can immediately feed on rotifer. Brine shrimp and commercial feed were given at D6 and D17. Period of larvae development was very short which lasted for17 days. Black clown fish showed a relatively slow growth during the observation period. Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati) 59

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA DANYUWANA IKAN CLOWN HITAM (Amphiprion percula)

Daniar Kusumawati dan Ketut Maha Setiawati

Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut

Jl. Br. Gondol, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Kotak Pos 140, Singaraja-Bali 81101

E-mail: [email protected]

(Naskah diterima: 20 Agustus 2009; Disetujui publikasi: 25 Januari 2010)

ABSTRAK

Amphiprion percula (ikan clown hitam atau clown Biak) merupakan salah satu spesiesikan hias laut yang umumnya ditangkap untuk tujuan komersial. Di samping itu, indikasimenurunnya jumlah ikan clown hitam disebabkan oleh kematian secara alami di alamsebesar 75% akibat tingkat agresivitas ikan clown hitam dalam mempertahankanwilayahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pemijahan danperkembangan morfologi larva dan yuwana ikan clown hitam. 10 pasang koleksi indukdiperoleh dari Biak. Pengamatan dilakukan selama 1 tahun yang meliputi pengamatanreproduksi biologis dan aspek morfologi dan perkembangan larva dan yuwana ikanclown hitam. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa 70% dari populasi induk ikanclown hitam telah berhasil bertelur dengan periode pemijahan 9-30 hari. Jumlah produksitelur yang diperoleh 25 hingga 2.244 butir. Jumlah telur dengan bobot induk betinaberkorelasi positif. Masa inkubasi telur terjadi selama 6 hingga 7 hari. Sesaat setelahmenetas, larva (D0) dapat mengkonsumsi rotifer. Artemia dan pakan pelet yangdiberikan mulai dari D6 dan D17. Periode perkembangan larva sangat singkat yaitu 17hari. Selama pengamatan ikan clown hitam menunjukkan pertumbuhan yang relatiflambat.

KATA KUNCI: Amphiprion percula, clown hitam, morfologi, larva, pemijahan

ABSTRACT: Spawning profile and morphology development of larvae andjuvenile of black clown fish, Amphiprion percula. By: DaniarKusumawati and Ketut Maha Setiawati

Amphiprion percula (black clown fish or clown Biak) is one of marine ornamentalfish species captured mostly for commercial purposes. The depletion of black clownfish wild stock is caused by natural death. About 75% mortality were caused byaggressiveness of black clown fish to each other in defending their territory. Theresearch purposes were to know spawning profile and morphology development oflarvae and juvenile of black clown fish. 10 pairs of broodstock were obtained from Biakcoastal waters. Observations were conducted regularly for 1 year period to study thereproduction and biological aspects of the broodstock and morphological developmentof larvae and juvenile of black clown fish. The result showed that, 70% of population ofblack clown fish broodstock spawned successfully with spawning period from 9 to 30days. The number of produced eggs was from 25 to 2,244. The number of eggs andweight of female broodstocks were correlated positively. The period of incubation ofeggs lasted for 6 to 7 days. Newly hatched larvae (D0) can immediately feed onrotifer. Brine shrimp and commercial feed were given at D6 and D17. Period of larvaedevelopment was very short which lasted for17 days. Black clown fish showed arelatively slow growth during the observation period.

Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati)

59

Page 2: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

PENDAHULUAN

Pada tahun 2005, ekspor global dan imporglobal ikan hias masing-masing tercatatsenilai US$237.636.000 dan US$282.549.000dengan komposisi 10% adalah ikan hias lautdan 1%-10% dari total tersebut diperoleh darihasil budidaya (WCMC, 2008). Perkembanganperdagangan ikan hias laut yang sangat pesatakan berdampak pada populasinya di alam.Dihadirkannya program perbenihan secaraterkontrol dengan kesempatan dapatmemasuki dunia perdagangan dengankontinuitas yang terjamin, menjadi upayapreventif mengurangi penangkapan di alam(Fernando et al., 2006).

Amphiprion percula atau ikan clown hitamatau clown Biak merupakan salah satu jenis ikanhias laut yang banyak ditangkap untuk tujuankomersial. Selain akibat dari penangkapan liar,indikasi menurunnya jumlah eksistensi ikanclown hitam di perairan juga disebabkankematian secara alami. Ikan clown hitam bersifatagresif untuk mempertahankan daerahnya.Dalam 1 tahun populasi ikan clown hitamberkurang menjadi 25% (Buston, 2003).Mengingat sifatnya yang sangat dinamis,banyak faktor yang akan mempengaruhieksistensi ikan clown hitam di laut. Upayaperbenihan terkontrol perlu dilakukan untukkesinambungan eksistensi ikan clown hitam.Untuk itu perlu dilakukan sebuah kajianmendalam tentang karakteristik ikan clownhitam sebagai informasi yang harusdiperhatikan berkaitan dengan upayaperbenihan yang akan dilakukan nantinya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiprofil pemijahan dan perkembangan morfologilarva dan yuwana ikan clown hitam.

BAHAN DAN METODE

Penelitian terdiri atas 2 kegiatan, pertamaadalah pengamatan aspek reproduksi dankedua adalah pengamatan perkembanganmorfologi larva dan yuwana ikan clown hitamhasil pemijahan di dalam akuarium.

Profil Aspek Biologi ReproduksiInduk

Induk yang diamati merupakan induk ikanclown hitam yang berasal dari Biak. Sepuluhpasang induk diletakkan dalam wadah

akuarium ukuran 60 cm x 40 cm x 30 cmdengan sistem pemasukan dan pengeluaranair secara mengalir. Pemberian pakan padainduk berupa pelet komersil yang divariasikandengan pakan tambahan berupa cacing laut(Nereis sp.), mysid, dan udang. Pemberianpakan dilakukan dengan frekuensi 2 kali seharisecara ad libitum. Kandungan utama peletkomersil terdiri atas 55%-60% protein, 10%-15% lemak, >1,9% serat. Parameter yang di-amati adalah aspek biologi reproduksi danproduktivitas induk yang meliputi frekuensidan jumlah telur, serta daya tetas telur.

Morfologi Larva dan Yuwana

Dari hasil pemijahan induk-induk ikanclown hitam, pengamatan berlanjut padaperkembangan larva dan yuwana. Telur-teluryang diperoleh berasal dari pemijahan alamidi dalam akuarium. Telur dipanen pada harike-6 kemudian dipindahkan ke dalam bakpolikarbonat kapasitas 200 L dengan volumeair 150 liter yang sebelumnya telah diukurdengan menggunakan program winroof V 5.0yang terhubung dengan mikroskop Nikon SMZ1000 dengan perbesaran 4x yang dilengkapidengan Nikon Digital Kamera Dxm 1200F.Pemberian pakan pada larva dan benih berupafitoplankton, rotifer, dan artemia (Tabel 1)dengan konsentrasi masing-masing 2-4 x 102

sel/mL, kisaran minimal 20 ekor/mL, dankisaran minimal 10 ekor/ind. benih. Pemanenanyuwana dilakukan pada umur 20 hari.

Parameter yang diamati adalah per-tumbuhan panjang dan bobot, isi perut, danperkembangan lenturan notochord. Penga-matan pertumbuhan panjang pada larva D0-D20 dilakukan dengan mengukur panjang totalbadan menggunakan mikroskop NikonMZ 1000 dengan perbesaran yang disesuaikandengan panjang larva. Sedangkan larva umurlebih dari D20 diukur dengan menggunakanmistar. Penimbangan bobot yuwana dilakukanmulai umur D35 dengan menggunakantimbangan digital Ohauss Scout Pro-2000x0,1g. Pengamatan isi perut dilakukansetiap hari mulai D0-D10 kemudian dilanjutkandengan selang hari tertentu hingga D17.Masing-masing pengamatan menggunakansampel sebanyak 5-10 ekor. Pengamatan isiperut dilakukan dengan cara pembedahanmenggunakan jarum untuk mengetahui

KEYWORDS: Amphiprion percula, black clownfish, morphology, spawning

J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 59-67

60

Page 3: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

kemampuan larva dalam mengkonsumsi pakanyang diberikan sekaligus sebagai penentuanfeeding schedule yang tepat. Pengamatanperkembangan lenturan notochord dilakukandengan mengukur sudut yang terbentukhingga notochord lenyap. Pengukuran sudutnotochord menggunakan program winroof V5.0, di mana sampel terlebih dahulu telah difotodengan menggunakan Nikon Digital KameraDxm 1200F yang terhubung langsung denganprogram ACT1 di komputer.

Analisis Data

Analisis data tingkah laku pemijahandilakukan secara deskriptif. Sedangkan dataproduktivitas induk dan perkembanganmorfologi larva dan yuwana dilakukan analisisregresi untuk mendapatkan korelasi tiap-tiapperkembangannya (Snedecor & Cochran,1989). Laju pertumbuhan bobot dan panjangdihitung menurut rumus SGR (Specific GrowthRate) (%bw/day):

Tabel 1. Jenis-jenis pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva benih ikan clown hitamAmphiprion percula

Table 1. Types of feed for larval rearing of Amphiprion percula

Jenis pakanTypes of feed

Umur (hari)Age (days)

Nannochloropsis sp.

Rotifer

Artemia

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

25……..

PeletCommercial feed

Sedangkan h (%) =

di mana Wo dan Wt merupakan bobot rata-ratabiomassa awal dan akhir penelitian (initial and finalaverage body weights) pada waktu t.

di mana ho dan ht merupakan panjang rata-ratabiomassa awal dan akhir penelitian (initial and finalaverage body length) pada waktu t (Effendi, 1997).

HASIL DAN BAHASAN

Profil Aspek Biologi ReproduksiInduk

Tingkah laku pemijahan

Pasangan induk yang mulai menunjukkanadanya tanda-tanda pemijahan, terlihat daripejantan yang membersihkan sarangnya yangmasing-masing berupa segitiga semen, pipaparalon atau sudut akuarium. Pada indukbetina, pada bagian abdomen semakin mem-besar dan berwarna pucat. Saat tiba waktupemijahan pada posterior muncul urogenitalpapilla. Tidak seperti ikan laut pada umumnyayang selalu memijah pada dini hari, ikan clownmemijah baik pagi, siang, sore, maupun malamhari. Betina yang memijah akan menempelkantelur pada sarang dan pejantan akan mengikutiinduk betina untuk kemudian segera mem-buahi telur. Telur kemudian dijaga olehpejantan dengan mengibaskan ekor dansesekali membersihkan telur menggunakanmulutnya hingga telur menetas. Masa inkubasitelur adalah 6 hingga 7 hari. Pemanenandilakukan pada hari keenam untuk meng-hindarkan kanibalisme induk terhadap larvayang menetas dalam akuarium.

di mana l dan h adalah panjang dan tinggi kuningtelur (length and height of egg yolk) sedangkan radalah jari-jari butir minyak (Bonislawska et al.,2004).

SGR =ln Wt - Ln Wo

tx 100%

ht - ho

tx 100%

Volume kuning telur dan butir minyak dihitungmenurut rumus:

danVe =6

x l x h V =4

3x x r3

Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati)

61

Page 4: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

Produktivitas induk

Dari koleksi 10 pasangan induk ikan clownhitam, terdapat 7 pasang induk yang memijahdengan rata-rata ukuran induk betina 6,89 ±0,74 cm dan bobot 7,28 ± 2,83 g sedangkanukuran induk jantan 5,35 ± 0,57 cm dan bobot3,35 ± 0,96 g (Tabel 2). Berdasarkan frekuensipemijahannya, nampak ikan clown hitammerupakan jenis ikan yang bertelur sepanjangtahun dengan periode siklus reproduksi 9-30hari.

Masing-masing induk memiliki performaproduktivitas yang berbeda-beda. Pasanganinduk yang cukup produktif yaitu pasanganinduk PT 2, PT 5, PT 7, dan PT 10 di mana indukini mampu memijah dengan frekuensi rata-rata2-3 kali dalam sebulan dan memijah sepanjangtahun dengan jumlah rata-rata telur yangdipijahkan sebesar 640 butir/ind. tiap satu kalipemijahan dengan derajat tetas yang jugacukup tinggi (>60%). Pasangan induk PT 3, PT8, dan PT 9 merupakan pasangan induk yangkurang produktif dengan pola pemijahan yangtidak kontinu dengan jumlah rata-rata teluryang dipijahkan sebesar 112 butir/ind. tiapsatu kali pemijahan dan derajat tetas telurrendah (<25%). Pada pasangan induk PT 8 danPT 9, tercatat adanya indikasi kanibalismeinduk terhadap telur sehingga pemanenantidak dapat dilakukan. Indikasi kanibalismedisebabkan telur terlepas dari sarang ketikainduk jantan mengibaskan ekor sebagai bagiandari penjagaan telur.

Terdapat korelasi yang rendah antarajumlah telur dengan daya tetas telur (R = 0,031)dengan nilai persamaan logaritma y = 4,537ln(x) + 37,66 (Gambar 1). Apabila jumlah teluryang dihasilkan dikorelasikan dengan bobotbadan induk betina, nampak hubunganpolynomial dengan persamaan y=302,8x2-4613x + 18406 dengan nilai R2= 0,504 (Gambar2). Berdasarkan korelasi tersebut diketahuibahwa pasangan induk yang memijah denganukuran bobot 6,87 g akan menghasilkan jumlahtelur minimal 1.003 butir. Nampaknya adafaktor lain yang perlu dipertimbangkan selainukuran bobot induk betina yang mampumempengaruhi produktivitas ikan clown hitamyaitu umur dan fertilitas dari pasangan induk(Rattanayuvankorn et al., 2005). Mengingatinduk berasal dari alam, korelasi umur maupuntingkat fertilitas pasangan induk terhadaptingkat produktivitas belum dapat diketahui.

Profil Perkembangan Morfologi Larvadan Yuwana

Morfologi larva

Telur yang dipijahkan berbentuk lonjongdengan kisaran ukuran panjang 2,21 ± 0,03mm dan lebar telur 0,89 ± 0,01 mm, panjangkuning telur 0,84 ± 0,04 mm dan lebar 0,60 ±0,03 mm serta diameter butir minyak 0,19 ±0,07 mm. Volume kuning telur dan butir minyakmasing-masing 0,15 mm3 dan 0,03 mm3. Masainkubasi telur ikan clown hitam dari awal

Gambar 1. Korelasi antara jumlah telur dengan daya tetas

Figure 1. Correlation between number of eggs and hatchingrate

Jumlah telur (butir) / Total egg (grain)

Day

a te

tas

Hatc

hin

g r

ate

(%

)

0

100

30

90

80

70

60

50

y = 4.5378 ln (x) + 37.667

R2 = 0.0317

40

0

20

10

500 1,000 1,500 2,000 2,500

J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 59-67

62

Page 5: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

Tab

el 2

.D

ata

pem

ijahan

induk-

induk ik

ancl

own h

itam

Am

phip

rion

per

cula

Table

2.

Spaw

nin

g d

ata

of

Am

phip

rion p

ercu

la b

rood

stoc

k

Ket

era

ng

an:

SF:

Frekuen

si p

emijah

an (kali) /

Spaw

nin

g f

requen

cy(t

imes

)T

E:

Jum

lah

tel

ur

(bu

tir)

/T

otaleg

g (gra

in)

HR

:D

aya t

eta

s (%

) /

Hatc

hin

g r

ate

(%)

TL

:Pa

nja

ng

tota

l (c

m) /T

otal le

ngth

(cm

)W

:Bob

ot

bad

an (g)

/Bod

y w

eight

(g)

Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati)

63

Page 6: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

dipijahkan sampai dengan menetas samadengan masa inkubasi telur dari jenis ikan clownbiasa (Amphiprion ocellaris) (Kusumawati et al.,2008; Liew et al., 2006) dan Amphiprionpolymnus (Rattanayuvakorn et al., 2005) yaitu6 hingga 7 hari. Pada awal pemijahan telurakan berwarna orange dan terus berubahhingga menjadi perak seiring dengan lamanyainkubasi. Warna silver yang muncul meng-indikasikan bintik mata telah terbentuk, danpada hari ke-6 hingga 7 warna silver semakinbening yang mengindikasikan telur harussegera dipanen.

Larva yang baru menetas (D0) memilikicadangan makanan berupa kuning telur danbutir minyak yang terserap habis hingga umurD2. Penyerapan kuning telur dan butir minyakini masing-masing mengikuti hubungan poly-nomial dengan mengikuti persamaan y=0,021x2-0,066x+0,046 dengan nilai R2=1 dany= 0,030x2-0,133x+0,145 dengan nilai R2=1(Gambar 3). Pigmentasi pada kulit larva berupabintik hitam yang muncul pada umur D0 hinggaD15. Pigmentasi bintik hitam terus mengalamipemudaran dan hilang sempurna pada umurD17. Pada umur D17 inilah pigmentasi banputih pada bagian kepala mulai muncul danterus menguat seiring dengan bertambahnyaumur yuwana. Perubahan metamorfosisfase larva menjadi yuwana ditentukan dari

hilangnya notochord pada bagian ekor. Hal inidiasumsikan bahwa yuwana telah mampuberenang dengan sempurna. Hilangnya noto-chord pada bagian ekor terjadi ada umur D17.Korelasi umur dan perkembangan derajatlenturan notochord mengikuti hubungan lineardengan persamaan y= -5,508x + 171,2 dengannilai R2=0,547 (Gambar 4a). Sedangkan korelasipanjang total dengan perkembangan derajatlenturan notochord juga mengikuti hubunganlinear dengan persamaan y= -158,3x + 229,6dengan nilai R2=0,478 (Gambar 4b).

Pertumbuhan Panjang dan Bobot

Laju pertumbuhan panjang larva danyuwana mulai D0 hingga D150 hari (5 bulan)mengikuti hubungan polynomial denganpersamaan y= -7E-05x2 + 0,020x + 0,481dengan nilai R2= 0,967 (Gambar 5a). Sedang-kan pertumbuhan bobot badan mengikutihubungan logaritma dengan persamaan y=0,029e0,013x dengan nilai R2= 0,816 (Gambar 5a).Laju pertumbuhan bobot dan panjang ikanclown relatif sangat lambat apabila di-bandingkan dengan ikan-ikan lain sepertikerapu pasir dengan laju pertumbuhan panjang4,50%/hari (Hutapea & Slamet, 2007). Lajupertumbuhan panjang dan bobot ikan clownadalah 1,18%/hari dan 1,25%bw/hari.

Gambar 2. Korelasi antara bobot induk betina dengan jumlah teluryang dipijahkan

Figure 2. Correlation between weight of female and number of eggsproduced

Bobot induk betinaBody weight of maternal broodstock (g)

Jum

lah tel

ur

(buti

r)Tot

al

egg

(gra

in)

0

14,000

y = 302.87x2 - 4613.6x + 18406

R2 = 0.5045

5 10 15

12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0

J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 59-67

64

Page 7: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

Gambar 4. Perkembangan lenturan sudut notochord (a). Korelasi antara lenturan sudut notochorddengan panjang badan ikan clown hitam Amphiprion percula (b)

Figure 4. Notochord angle development (a). Correlation between the notochord angle and totallength of Amphiprion percula (b)

Sud

ut

not

ochor

dA

ngle

of

not

ochor

d(o

)

200

0

Umur (hari) / Age (days)

0

180160140120100

80604020

2 4 6 8 10 12 14 1816

y = -5.5082x + 171.23

R2 = 0.5462 Sud

ut

not

ochor

dA

ngle

of

not

ochor

d(o

)

200

0

Panjang total (Total lenght) (cm)

0

180160140120100

80604020

0.2 0.4 0.6 10.8

y = -158.3x +229.63 R2 = 0.4785

A B

Gambar 5. Kecenderungan pertumbuhan larva dan benih ikan clown hitam Amphiprion percula(a). Korelasi panjang dengan bobot badan ikan clown hitam Amphiprion percula (b)

Figure 5. Trend of larvae and yuwana development of Amphiprion percula (a). Correlationbetween the total length and body weight of Amphiprion percula (b)

Bobot badan (Body weight) (g/ind.)

Panja

ng b

adan

Tot

al

lenght

(cm

)

0.250

0.00 0.50

y = 0.0067e1.6003x

R2 = 0.9276B

1.00 1.50 2.00 2.50

y = 0.0962x2 - 0.1575x + 0.0953 R2 = 0.9635

0.200

0.150

0.100

0.050

0.000

Gambar 3. Laju penyerapan endogenus larva dan benih ikan clown hitamAmphiprion percula

Figure 3. The rate of endogenous absorption of Amphiprion percula

Umur (hari) / Age (days)

Volu

me

(cm

3)

0

0.15

0.11

0.07

0.03

-0.011 2 3

Kuning telur (Yolk sac)Butir minyak (Oil globule)y = 0.0215x2 - 0.0664x + 0.0468

R2 = 1

y = 0.0306x2 - 0.1338x + 0.1451 R2 = 1

Umur (hari) / Age (days)

0 20

y = 0.0117x +0.5989

R2 = 0.9159

40 60 80 160

y= -7E-05x2 + 0.0208x + 0.4818

R2 = 0.9674

y= 0.0294e0.0233x

R2 = 0.8161

140120100

A

TL

W

2.500

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000

Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati)

65

Page 8: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

Korelasi antara pertumbuhan panjang danbobot yuwana ikan clown hitam mengikutihubungan polynomial dengan persamaan y=0,096x2 – 0,157x + 0,095 dengan nilai R2= 0,963(Gambar 5b). Pada umumnya hubungan panjangbobot ikan mengikuti hubungan eksponensialyaitu W=aLb (W= weight, L= length, a dan b=konstanta), tetapi tidak demikian dengan ikanclown hitam. Namun mengingat pertumbuhanmerupakan transformasi dari garis lurus yangterus naik dan hingga pada waktu tertentu akanterus stabil, maka rumus eksponensial harusdigunakan (Petrakis & Stergiou, 1995).Hubungan panjang bobot ikan clown di-dapatkan y=0,0006e1,6x dengan nilai R2=0,927,nilai b= 1,6 dan a=0,0006. Pertumbuhan bobotikan clown hitam hingga D150 lebih cepatdibandingkan pertumbuhan panjangbadannya. Permintaan benih ikan clown hitamdi pasaran umumnya berkisar antara 2 hingga3 cm. Untuk mencapai ukuran tersebutmemerlukan waktu 130 hingga 200 hari atauberkisar antara 4 hingga 7 bulan pemeliharaan.

Isi perut larva dan yuwana

Larva D0 sudah dapat mengkonsumsipakan alami berupa rotifer hal ini terlihat darihasil pembedahan perut di mana besar bukaanoptimal mulut larva berkisar 75o. Sifat ini sangatberbeda dibandingkan dengan jenis-jenis ikanlaut khususnya ikan konsumsi seperti ikan

kerapu pasir yang baru dapat mengkonsumsirotifer pada umur D3 (Hutapea & Slamet, 2007),atau ikan napoleon yang mulai mengkonsumsirotifer pada D15 (Hutapea & Slamet, 2006).Kemampuan tersebut berkaitan denganperkembangan morfologi dari ikan clown, dimana perkembangan larva dimulai saat di dalamtelur, sementara ikan laut lain perkembanganlarva dimulai ketika menetas. Selain itu, tingkatlaju penyerapan endogenous larva ikan clownrelatif cepat dibandingkan dengan ikan lautlainnya, di mana cadangan makanan berupakuning telur terserap habis pada umur D1,sehingga rotifer sudah harus diberikan padasaat larva D0.

Mulai D0 hingga D5 jumlah rotifer yangdimakan terus meningkat. Memasuki umur D6,jumlah rotifer yang terdapat dalam perut mulaiberkurang. Titik optimum jumlah rotifer dalamisi perut larva berada pada level umur D5, halini menunjukkan bahwa di atas umur D6, larvadapat diberikan artemia sebagai penggantirotifer (Gambar 6). Sementara itu, pada umurD4, di dalam isi perut larva mulai ditemukanartemia dalam jumlah kecil dan terus meningkatseiring dengan bertambahnya umur larva. Titikoptimum jumlah artemia yang ditemukan dalamperut larva ikan clown hitam berada pada umurD13 (Gambar 6). Hal ini menunjukkan bahwapada umur di atas D14 ikan clown hitam mulaidapat diberikan pakan pelet.

Gambar 6. Isi perut pada larva dan yuwana ikan clown hitam Amphiprionpercula

Figure 6. Stomach content of larvae and yuwana of Amphiprionpercula

Umur (hari) / Age (days)

Tota

l /

Am

ount

(ind.)

0

250

200

150

100

50

02 4 6 8 10 12 14 16 18

Rotifer

Artemia

y = -6.4286x2 + 70.571x + 1.8571 R2 = 0.97

y = -0.2254x2 + 6.087x - 21.568R2 = 0.5713

J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 59-67

66

Page 9: PROFIL PEMIJAHAN DAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI LARVA …

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, 70% daritotal populasi induk telah berhasil memijah.Periode pemijahan berlangsung 9 hingga 30hari. Jumlah telur yang dipijahkan bervariasimulai 25 hingga 2.244 butir. Jumlah telur yangdipijahkan berkorelasi positif dengan bobotinduk betina. Masa inkubasi telur terjadi selama6 hingga 7 hari. Larva yang menetas (D0) dapatmengkonsumsi makanan alami berupa rotifer.Pemberian pakan tambahan berupa artemia danpelet dimulai pada masing-masing umur D6 danD14. Masa perkembangan larva relatif singkatyaitu 17 hari, kemudian larva berubah menjadiyuwana. Selama pengamatan, ikan clown hitamini menunjukkan laju pertumbuhan yang relatifsangat lambat. Pertumbuhan bobot ikan clownlebih cepat dibandingkan pertumbuhanpanjangnya.

DAFTAR ACUAN

Bonislawska, M., Korzelecka-Orkisz, A.,Winnicki, A., Formicki, K., & Szaniawska, D.2004. Morpho-physiological aspects of theembryonic development of ruffe,Gymnocephalus cernuus (L.) under differ-ent thermal conditions. Actha IchtyologicaEt Piscatoria, 34(1): 51-72. http://www.aiep.pl.34.1.6. Diunduh pada tanggal22-8-2007.

Buston, P.M. 2003. Mortality is associated withsocial rank in the Clown Anemonfish(Amphiprion percula). Marine Biology, 143:811-815. http://ieg.ebd.csic.es. Diunduhpada tanggal 23-3-2009.

Effendi, M.I. 1997. Biologi perikanan. YayasanPustaka Nusatama. Yogyakarta, 163 pp.

Fernando, O.J, Raja, K., & Balasubramanian, T.2006. Studies on Clown fish Amphiprionsebae with various feed combinations un-der recirculating aquarium condition. In-ternational Journal of Zoological Research,2(4): 376-381. http://www.scialert.net.Diunduh pada tanggal 23-3-2009.

Hutapea, J.H. & Slamet, B. 2006. Morphologicaldevelopment of Napoleon Wrasse Cheilinusundulates larvae. Indonesian AquacultureJournal, 1(2): 145-151.

Hutapea, J.H. & Slamet, B. 2007. Perkembanganmorfologi larva ikan kerapu pasir Epinepeluscorallicola (Valenciennes, 1828). ProsidingSeminar Nasional Kelautan III. PembangunanKelautan Berbasis IPTEK dalam RangkaPeningkatan Kesejahteraan MasyarakatPesisir. Universitas Hang Tuah. Surabaya.hlm. 27-34.

Kusumawati, Wardoyo, D., & Setiawati, K.M.2008. Perkembangan embrio ikan ClownAmphiprion ocellaris pada suhu dansalinitas inkubasi berbeda. Prosiding Semi-nar Nasional Tahunan V. Hasil PenelitianPerikanan dan Kelautan. Universitas GadjahMada. Yogjakarta, hlm. 1-6.

Liew, H.J., Ambak, M.A., & Abol-Munafi, A.B. 2006.Embryonic development of Clown fishAmphiprion ocellaris under laboratory con-ditions. Journal of Sustainability Scienceand Management, 1(1): 64-73.

Petrakis, G. & Stergiou, K.I. 1995. Weight-lengthrelationships for 33 fish species in Greekwaters. Fisheries Research, 21: 465-469.http://ichtyology.bio.auth.gr. Diunduhpada tanggal 31-3-2009.

Rattanayuvakorn, S., Mungkornkarn, P.,Thongpan, A., & Chatchavalvanich. 2005.Embryonic development of saddlebackanemonfish, Amphiprion polymnus ,Linnaeus (1758). http://genetics.sci.ku.ac.th. Diunduh pada tanggal 19-11-2008.

Snedecor, G.W. & W.G. Cochran. 1989. Statisti-cal method. Eight Edition. Wiley-Blackwell,503 pp.

WCMC. 2008. Monitoring of international tradein ornamental fish. European Cominission.http://www.unep.wcmc.org. Diunduh padatanggal 3-3-2009.

Profil pemijahan dan perkembangan morfologi larva ..... (Daniar Kusumawati)

67