kualitas telur induk ikan lele pada pemijahan … · ikan lele pada pemijahan . alami yang...

30
KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN ALAMI YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK GILANG SATYA LENGGARA DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: trinhhuong

Post on 27-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN

ALAMI YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK

GILANG SATYA LENGGARA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan
Page 3: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Kualitas Telur Induk

Ikan Lele pada Pemijahan Alami yang Dipelihara dengan Sistem Bioflok” adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi

ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2015

Gilang Satya Lenggara

NIM C14134002

Page 4: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

ABSTRAK

GILANG SATYA LENGGARA. Kualitas Telur Induk Ikan Lele pada Pemijahan

Alami yang Dipelihara dengan Sistem Bioflok. Dibimbing oleh MUHAMMAD

ZAIRIN JUNIOR dan JULIE EKASARI.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas telur yang

dihasilkan oleh induk ikan lele yang dipelihara dengan sistem bioflok (dengan

penambahan sumber karbon organik) dengan telur yang dihasilkan oleh induk

dengan pemeliharaan sistem kontrol (tanpa penambahan sumber karbon organik).

Induk dipelihara selama 112 hari dalam bak terpal dan diberi pakan tiga kali

sehari. Setelah matang gonad, ikan kemudian dipijahkan secara alami dengan

perbandingan jantan dan betina 1:1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

parameter derajat pembuahan dan penetasan telur, serta komposisi proksimat telur

ikan antara kedua perlakuan tidak berbeda nyata. Sedangkan hasil berbeda nyata

terlihat pada parameter perkembangan telur dengan waktu tetas telur pada

perlakuan bioflok yang mencapai 1 805 ± 9 menit. Sementara waktu tetas telur

pada induk ikan lele dengan perlakuan kontrol mencapai 1 915 ± 3 menit.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, pemeliharaan induk ikan lele

pada media bioflok tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas

telur ikan yang dihasilkan dari media tanpa bioflok dengan pemijahan alami,

namun mampu memberikan rekrutmen awal yang baik pada perkembangan

diameter telur serta mempersingkat waktu tetas telur.

Kata kunci: Ikan lele, induk, kualitas telur, perkembangan telur, teknologi bioflok.

Page 5: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

ABSTRACT

GILANG SATYA LENGGARA. Eggs Qualities of Catfish by Natural Spawning

Reared in Bioflok Technology System. Supervised by MUHAMMAD ZAIRIN

JUNIOR dan JULIE EKASARI.

This study aimed to compare the quality of eggs produced by catfish

broodstocks reared in bioflocs system (with the addition of organic carbon source)

with those produced by the broodstock reared in control system (without the

addition of organic carbon source). The broodstocks were reared in a plastic-lined

pond and fed three times a day. As soon as they reached maturity, the broodstock

were allowed to spawn naturally with a ratio of male and female of 1:1. The

results of this study indicates that the fertilization and hatching levels, as well as

the proximate composition of the eggs were not significantly different among

treatments. While significant differences were showed on the embryogenesis and

the hatcing time of eggs, where bioflocs treatment hatched after 1 805 ± 9

compared to 1 915 ± 3 min in the control. Based on the results, catfish broodstock

maintenance in bioflocs system did not give a significant influence to the quality

of fish eggs from non-biofloc medium that were produced by natural spawning.

However biofloc treatment resulted in a better first recruitment on egg’s diameter

development and cuold shorten egg’s hatching time.

Keyword: Bioflocs technology, broodstock, catfish, eggs quality, embryogenesis.

Page 6: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan
Page 7: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN

ALAMI YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK

GILANG SATYA LENGGARA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 8: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan
Page 9: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

Judul : Kualitas Telur Ikan Lele pada Pemijahan Alami yang Dipelihara

dengan Sistem Bioflok

Nama : Gilang Satya Lenggara

NIM : C14134002

Program studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh,

Prof Dr Ir M Zairin Junior, MSc

Pembimbing I

Dr Julie Ekasari, SPi MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Kualitas Telur

Induk Ikan Lele pada Pemijahan Alami yang Dipelihara dengan Sistem Bioflok”.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 hingga Februari 2015 di

Laboratorium Percobaan Perikanan (BAK) Diploma Institut Pertanian Bogor dan

Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik departemen Budidaya

Perairan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan tugas akhir ini, di antaranya yaitu orang tua beserta

keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayang, do’a, dan dukungan yang tiada henti.

Prof Dr Ir Muhammad Zairin Junior, MSc dan Dr Julie Ekasari, SPi MSc selaku

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, Dr Dinamella Wahjuningrum SSi,

MSi selaku Pembimbing Akademik atas segala masukan dan dukungannya selama

pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini serta Ir. Iis Diatin, MM selaku

dosen penguji tamu atas segala arahan dan masukan dari skripsi ini. Bapak Edi

Pramono dan Bapak Sunarya, selaku teknisi BAK Perikanan Diploma Institut

Pertanian Bogor, yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. Teman-

teman tim penelitian Rosi Sulistiani, Muhammad Alkahfi, dan Ratih Fauziatin

Hazanah yang telah saling membantu jalannya penelitian ini. Teman-teman

seperjuangan Alih Jenis BDP 2013 atas semangat, motivasi, dan kebersamaan selama

kuliah. Keluarga besar Departemen Budidaya Perairan, BDP 47, BDP 48, dan BDP

49.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan

informasi bagi para pembaca dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bogor, Oktober 2015

Gilang Satya Lenggara

Page 11: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang ................................................................................................... 1 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2

BAHAN DAN METODE ....................................................................................... 2 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 2 Persiapan wadah pemeliharaan induk ................................................................ 2 Persiapan media bioflok ..................................................................................... 3 Pemeliharaan induk ............................................................................................ 3

Pemijahan Induk ................................................................................................. 3 Parameter pengamatan ....................................................................................... 4 Analisis data ....................................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5 Hasil .................................................................................................................... 5 Pembahasan ........................................................................................................ 9

KESIMPULAN ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

LAMPIRAN .......................................................................................................... 14

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 18

Page 12: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Perbandingan waktu rata-rata perkembangan telur (menit) yang dihasilkan

oleh induk ikan lele (Clarias sp.) yang dipelihara dalam media bioflok dan

kontrol. ............................................................................................................... 7 2 Analisis proksimat bobot kering telur dari induk ikan lele pada

pemeliharaan dengan media yang berbeda......................................................... 9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Sebaran frekuensi diameter telur pada induk ikan lele (Clarias sp.) yang

dipelihara dalam sistem bioflok dan kontrol pada bulan Juni (a), Juli (b),

awal bulan Agustus (c) dan akhir bulan Agustus (d). .......................................... 5 2 Fase-fase perkembangan telur ikan lele: fase pembelahan sel awal (a) dan

pembelahan sel akhir (b), fase blastula (c), fase gastrula (d), fase pembagian

ruas tubuh (e), fase pembentukan organ dalam (f), dan fase menetas (g). ........... 6 3 Derajat pembuahan telur yang dihasilkan oleh induk ikan lele (Clarias sp.)

yang dipelihara dalam media media bioflok dan kontrol. Huruf yang

berbeda dalam diagram batang menunjukkan perbedaan yang nyata

(P<0.05). ............................................................................................................... 8 4 Derajat penetasan telur yang dihasilkan oleh induk ikan lele (Clarias sp.)

yang dipelihara dalam media media bioflok dan kontrol. Huruf yang

berbeda dalam diagram batang menunjukkan perbedaan yang nyata

(P<0.05). ............................................................................................................... 8

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Perhitungan kebutuhan jumlah karbon .............................................................. 14 2 Kandungan nutrien pelet ikan lele (Clarias sp.) dalam bobot kering ................ 14

3 Standar deviasi derajat pembuahan dan derajat penetasan telur ikan dari

induk ikan lele pada wadah pemeliharaan yang berbeda menggunakan

analisis statistik .................................................................................................. 14

4.Analisis statistik derajat pembuahan dan derajat penetasan telur

menggunakan independent sampel t-test ........................................................... 15 5 Standar deviasi komposisi proksimat telur ikan dari induk ikan lele pada

wadah pemeliharaan yang berbeda menggunakan analisis statistik................... 15

6 Analisis statistik komposisi proksimat telur dengan independent sampel

t- test ................................................................................................................... 16 7 Standar deviasi perkembangan telur ikan dari induk ikan lele pada wadah

pemeliharaan yang berbeda menggunakan analisis statistik .............................. 16 8 Analisis statistik perkembangan telur menggunakan independent sampel

t- test ................................................................................................................... 17

Page 13: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat potensial

untuk dikembangkan di Indonesia. Ikan lele memiliki pertumbuhan yang cepat,

nafsu makan yang tinggi, mampu memakan segala jenis makanan karena termasuk

ikan omnivora, dan mudah dibudidayakan. Lele sangkuriang memiliki beberapa

kelebihan dibandingkan jenis ikan lele lainnya, antara lain memiliki fekunditas

33.33% lebih tinggi dibandingkan lele dumbo serta umur pertama matang gonad

yang lebih tua. Pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang umur 5-26 hari juga

menghasilkan laju pertumbuhan harian 43.57% lebih tinggi. Laju pertumbuhan

pada pembesaran calon induk tingkat pertama dan kedua pada induk ikan lele

sangkuriang menghasilkan nilai 11.36 dan 16.44% yang lebih tinggi dibandingkan

ikan lele dumbo. Tingkat konversi pakan pada lele sangkuriang pun hanya

mencapai 0.8 dibandingkan lele dumbo yang mencapai >1 (Sunarma 2004). Dinas

Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat (2014) menyebutkan bahwa sasaran

kebutuhan benih ikan lele pada tahun 2015 mencapai 6 023 382 ekor. Sasaran

kebutuhan benih ikan lele tersebut terus meningkat hingga mencapai 17 428 382

ekor pada tahun 2019.

Upaya peningkatan produksi lele tersebut ditentukan salah satunya oleh

kualitas benih yang digunakan. Kualitas benih yang baik ditentukan oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah kualitas telur. Kualitas telur yang baik dapat

menghasilkan benih dengan perkembangan yang lebih baik. Perkembangan telur

yang cacat pada proses embriogenesis akan menghasilkan larva yang cacat pula,

sehingga benih yang dihasilkan pun menjadi kurang baik (Adebiyi et al. 2013).

Menurut Kjorsvik et al. (1990), kualitas telur didefinisikan sebagai potensi telur

untuk menghasilkan benih aktif. Kualitas telur tersebut dipengaruhi oleh

parameter fisik berupa morfologi telur dan kondisi lingkungan, parameter genetik

berupa sifat gen yang diwarisi, parameter kimia berupa komponen kimiawi telur,

serta proses awal perkembangan telur atau embriogenesis. Kjorsvik et al. (1990)

juga menyebutkan apabila kekurangan salah satu dari faktor-faktor esensial

tersebut, maka akan terjadi kegagalan pada tahap tertentu dalam proses

perkembangan telur. Awal pembentukan telur itu sendiri dipengaruhi oleh proses

vitellogenesis dalam pembentukan bakal kuning telur sebagai cadangan makanan

larva. Vitellogenesis sangat berperan dalam membentuk telur dengan kualitas

yang baik dan juga mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup larva yang telah

menetas (Mananos et al. 2008).

Teknologi bioflok merupakan salah satu sistem budidaya yang

dikembangkan untuk meningkatkan kinerja produksi budidaya ikan. Teknologi

bioflok ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat memperbaiki kualitas

air dalam wadah budidaya dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrient

dengan cara mengkonversi limbah nitrogen anorganik yang terakumulasi dalam

media pemeliharaan oleh komunitas bakteri heterotrof menjadi biomassa mikroba

yang kemudian dapat dikonsumsi oleh organisme budidaya (Ekasari 2009).

Kinerja teknologi bioflok ini telah berhasil diterapkan pada peningkatan

pertumbuhan serta produksi beberapa jenis komoditas budidaya seperti lele

Page 14: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

2

(Hermawan et al. 2014), nila (Crab et al. 2009), serta udang putih (Gao et al.

2012).

Kontribusi teknologi bioflok ini juga telah terbukti mampu meningkatkan

kinerja reproduksi dan jumlah larva pada ikan nila (Ekasari et al. 2013). Penelitian

Emerenciano et al. (2012) juga menyebutkan bahwa kinerja reproduksi induk

udang (L. stylirostris) yang dipelihara dalam media bioflok lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Sangsawangchote et al. (2010)

menyebutkan bahwa kinerja reproduksi pada ikan teleostei dapat pengaruhi oleh

nutrisi seperti protein, asam lemak, vitamin E, asam askorbat dan karotenoid pada

proses pematangan gonad, kualitas gamet, dan performa pemijahan. Bioflok

terbukti mengandung nutrisi berupa lemak dan asam lemak yang merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja reproduksi ikan (Emerenciano et al.

2013). Konsumsi bioflok yang terus menerus dapat meningkatkan transfer nutrisi

dalam tubuh, pembentukan gonad dan kinerja reproduksi pada ikan. Salah satu

kinerja reproduksi pada ikan dapat dilihat pada kualitas telur yang dihasilkan.

Berdasarkan hal tersebut perlu dilihat kontribusi bioflok tersebut terhadap kualitas

telur yang dihasilkan dari induk ikan yang dipelihara dengan sistem bioflok agar

mendapatkan telur dengan kualitas yang lebih baik.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas telur yang

dihasilkan oleh induk ikan lele pada pemijahan alami yang dipelihara dalam

sistem bioflok dengan telur yang dihasilkan oleh induk dengan pemeliharaan

tanpa sistem bioflok.

BAHAN DAN METODE

Rancangan Penelitian

Penelitian ini membandingkan perlakuan pemeliharaan induk ikan lele

menggunakan sistem teknologi bioflok (bioflocs technology, BFT) dengan

pemeliharaan kontrol (non-bioflok), masing-masing dengan tiga kali ulangan.

Persiapan wadah pemeliharaan induk

Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa bak beton dengan dilapisi

terpal berukuran 2.5 m x 2 m x 0.8 m. Wadah yang akan digunakan dibersihkan

terlebih dahulu serta didesinfeksi dengan cara dibilas menggunakan klorin dengan

konsentrasi 100 mg/L. Setelah didesinfeksi, wadah dibilas kembali dan

dikeringkan selama satu hari, kemudian diisi air hingga ketinggian 0.6 m. Air

yang digunakan berasal dari air sumur yang dipompa dan didistribusikan ke

seluruh bak. Setelah itu instalasi aerasi disiapkan pada wadah-wadah

Page 15: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

3

pemeliharaan yang digunakan. Kemudian wadah diberi penutup berupa jaring

untuk menghindari terjadinya ikan yang lompat keluar.

Persiapan media bioflok

Media pemeliharaan bioflok disiapkan 7 hari sebelum penebaran induk

dengan menambahkan sumber N dan sumber C serta bakteri probiotik. Sumber

kandungan N berasal dari pakan pelet ikan komersial, sedangkan sumber

kandungan C berasal dari molase. Perbandingan C dan N yang digunakan yaitu

dengan menggunakan rasio C/N 15. Perhitungan jumlah karbon yang harus

ditambahkan untuk mendorong pembentukan bioflok diadaptasi dari penelitian

yang dilakukan Avnimelech (1999) (Lampiran 1). Bakteri probiotik yang

ditambahkan adalah campuran dari Bacillus sp. dari probiotik komersial Sanolife

PRO-W dengan konsentrasi 200 g/ha. Penambahan probiotik bertujuan agar

bakteri yang tumbuh dalam media pemeliharaan didominasi oleh bakteri baik.

Pemeliharaan induk

Induk ikan lele sangkuriang diperoleh dari calon induk yang berasal dari

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dengan bobot

rata-rata sebesar 600-800 g. Induk yang sudah didatangkan terlebih dahulu

ditampung pada bak penampungan selama satu minggu untuk proses aklimatisasi.

Induk ditebar ke dalam wadah pemeliharaan dengan jumlah 25 ekor/bak untuk

induk betina, dan 18 ekor/bak untuk induk jantan. Sebelum ditebar ke dalam

wadah pemeliharaan, dilakukan sampling bobot, panjang, serta tingkat

kematangan gonad (TKG).

Induk dipelihara selama 112 hari dalam wadah pemeliharaan berupa bak

terpal ukuran 2.5 m x 2 m x 0.8 m. Pemberian pakan menggunakan pakan pelet

komersial (Vitality, PT. Cargill) sebanyak 2% bobot biomassa per hari dengan

frekuensi pemberian pakan 3 kali per hari yaitu pada pukul 08:00 WIB, 13:00

WIB, dan 18:00 WIB. Pengukuran bobot dan panjang dilakukan dengan cara

sampling setiap 2 minggu sekali. Sampling dilakukan dengan mengambil secara

acak 3 ekor induk/wadah.

Pemijahan Induk

Induk ikan yang akan dipijahkan dipuasakan terlebih dahulu selama ±24 jam,

kemudian dilakukan seleksi induk untuk pengecekan kematangan gonad ikan

dengan cara visual dan menggunakan selang kateter untuk melihat kondisi telur

dalam gonad ikan. Ikan yang telah matang gonad kemudian dipijahkan dengan

rasio perbandingan jantan dan betina berdasarkan bobot induk yaitu 1:1.

Pemijahan dilakukan secara alami pada bak pemijahan berukuran 3 m x 2.5 m x 1

m yang dilengkapi dengan kakaban pada dasar bak.

Page 16: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

4

Parameter pengamatan

Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi diameter telur

(Gambar 1), derajat pembuahan (Gambar 3), derajat penetasan (Gambar 4),

perkembangan telur (Tabel 1), dan komposisi proksimat telur (Tabel 2). Derajat

pembuahan dihitung berdasarkan sampling telur dari luasan substrat kakaban yang

digunakan. Substrat telur diambil dengan luas 5 cm x 5 cm sebanyak 3 kali

ulangan, kemudian diletakkan di dalam akuarium kecil yang telah disiapkan

sebelumnya. Setelah itu dihitung perbandingan jumlah telur yang terbuahi dan

jumlah total telur yang dihasilkan. Telur yang dibuahi memiliki ciri-ciri berwarna

bening, sedangkan telur yang tidak terbuahi berwarna putih susu. Derajat

pembuahan dapat dihitung dengan perbandingan antara jumlah telur yang terbuahi

dengan jumlah telur total yang dihasilkan dikalikan 100.

Persentasi telur yang menetas dilakukan dengan cara menghitung

perbandingan jumlah telur yang menetas dengan jumlah telur yang terbuahi

dikalikan 100.

Diameter telur ikan diukur di Laboratorium Reproduksi dan Genetika

Organisme akustik departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor

dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 4x10. Rata-rata

diameter telur dihitung berdasarkan hasil pengukuran 100 butir telur dari setiap

induk betina yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang telah

dilengkapi dengan mikrometer.

Telur hasil pemijahan selanjutnya diamati perkembangannya dengan

melihat setiap perubahan yang terjadi mulai dari fase blastodisk hingga menetas.

Sampel telur ikan diambil sesaat setelah ikan memijah lalu diamati

perkembangannya dibawah mikroskop cahaya. Penentuan fase perkembangan

telur ditentukan berdasarkan perubahan fase perkembangan embrio yaitu mulai

dari fase pembelahan sel, morula, blastula, gastrula, pembentukan tubuh, hingga

menetas (Adebiyi et al. 2013).

Komposisi proksimat telur diukur dengan metoda Takeuchi (1998), kadar

lemak telur dianalisis menggunakan metode Folch, kadar protein telur dianalisis

menggunakan metode Kjeldahl, dan kadar air telur dianalisis dengan pemanasan

dalam oven pada suhu 105 ºC-110 ºC selama 6 jam.

Analisis data

Data diolah menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2013

dilanjutkan dengan analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan SPSS

17.0. Uji Levene’s dilakukan untuk mengetahui homogenitas data. Perbedaan

antara kedua perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji t-test independent

pada tingkat kepercayaan 95% pada parameter derajat pembuahan telur, derajat

Page 17: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

5

penetasan telur, perkembangan telur dan komposisi proksimat telur ikan.

Sedangkan untuk parameter diameter telur dijelaskan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis sebaran frekuensi diameter telur ikan (Gambar 1) dapat

mengindikasikan tingkat kematangan gonad (TKG) dari induk ikan lele yang

dipelihara. Jika dikelompokkan berdasarkan TKG, maka pada bulan Juni dan Juli

(Gambar 1 a dan 1 b) ikan umumnya berada pada TKG II dan TKG III.

Sedangkan awal TKG IV dan puncak TKG IV umumnya dicapai pada bulan

Agustus (Gambar 1 c dan 1 d). Sebaran frekuensi diameter telur ikan lele yang

dipelihara dalam wadah berbeda tersebut menunjukkan kecenderungan bergerak

ke arah kanan atau meningkatnya jumlah telur dengan diameter lebih besar seiring

dengan bertambahnya waktu pemeliharaan.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 1 Sebaran frekuensi diameter telur pada induk ikan lele (Clarias sp.) yang

dipelihara dalam sistem bioflok dan kontrol pada bulan Juni (a), Juli (b),

awal bulan Agustus (c) dan akhir bulan Agustus (d).

Page 18: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

6

Berdasarkan data ini juga dapat dilihat bahwa induk ikan lele yang

dipelihara dalam media bioflok menunjukkan perkembangan diameter telur yang

mampu menyamai perkembangan diameter telur dari induk kontrol. Pada bulan

Juni, telur dari induk ikan lele yang dipelihara pada media bioflok memiliki nilai

persentase yang lebih rendah (7%) pada ukuran diameter telur 0.95 mm

dibandingkan pada persentase telur dari induk kontrol (23%). Kemudian pada

bulan Juli dan awal Agustus, persentase jumlah telur dengan ukuran tersebut dari

induk ikan lele yang dipelihara pada media bioflok (25%) mulai menyamai nilai

persentase induk kontrol (26%). Setelah itu pada akhir bulan Agustus telur dari

induk ikan lele yang dipelihara pada media bioflok proporsi telur yang memiliki

nilai diameter telur besar terlihat lebih tinggi dibandingkan pada induk kontrol.

Perkembangan telur ikan lele meliputi fase pembelahan sel (Gambar 2 a dan

2 b), fase blastula (Gambar 2 c), fase gastrula (Gambar 2 d), fase pembagian ruas

tubuh (Gambar 2 e), fase pembentukan organ dalam (Gambar 2 f) dan fase

menetas (Gambar 2 g). Telur ikan yang dipelihara dengan media bioflok memiliki

waktu perkembangan yang lebih cepat dibandingkan pada telur ikan yang

dipelihara pada media kontrol (Tabel 1).

Pada fase awal perkembangan embrio atau fase pembelahan 2 sel baik pada

telur yang berasal dari induk ikan lele bioflok maupun induk kontrol masih

memiliki waktu perkembangan yang sama, yaitu rata-rata 5 menit. Kemudian telur

ikan dari induk bioflok memiliki waktu perkembangan mencapai 4 sel yang lebih

cepat 5 menit dibandingkan telur ikan dari induk kontrol. Waktu perkembangan

sel telur mencapai 8 sel pada telur ikan dari induk bioflok lebih cepat 10 menit

dibandingkan waktu perkembangan telur ikan dari induk kontrol.

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g)

Gambar 2 Fase-fase perkembangan telur ikan lele: fase pembelahan sel awal (a)

dan pembelahan sel akhir (b), fase blastula (c), fase gastrula (d), fase

pembagian ruas tubuh (e), fase pembentukan organ dalam (f), dan fase

menetas (g).

Page 19: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

7

Kemudian pada fase pembelahan 16 sel, telur ikan dari induk bioflok hanya

membutuhkan waktu 20 ± 2 menit dari awal perkembangan, sedangkan telur ikan

dari induk kontrol membutuhkan waktu 30 ± 1 menit dari fase awal, atau lebih

lama sekitar 10 menit. Pada perkembangan menjadi 32 sel, telur ikan dari induk

bioflok memakan waktu lebih cepat sekitar 20 menit dari telur ikan dari induk

kontrol. Setelah itu terdapat perbedaan waktu yang cukup jauh pada

perkembangan menjadi fase morula. Telur ikan dari induk ikan bioflok hanya

membutuhkan waktu 45 ± 1 menit dari awal perkembangan, sedangkan telur ikan

dari induk kontrol membutuhkan waktu 200 ± 5 menit dari awal perkembangan

telur. Perbedaan waktu perkembangan dari fase 32 sel menjadi fase morula antara

telur dari induk bioflok dan induk kontrol mencapai 155 menit.

Perkembangan fase morula menjadi fase blastula pada telur ikan dari induk

bioflok membutuhkan waktu 180 menit lebih cepat daripada kontrol. Kemudian

perubahan fase blastula menjadi gastrula pada telur ikan dari induk bioflok

membutuhkan waktu 200 ± 5 menit dari awal perkembangan, dibandingkan

dengan telur dari induk kontrol yang membutuhkan waktu 425 ± 4 menit dari awal

perkembangan telur. Setelah itu perubahan dari fase gastrula ke fase pembentukan

badan pada telur ikan dari induk bioflok menjadi lebih lambat 105 menit daripada

kontrol. Perbedaan total waktu perkembangan dan penetasan telur antara kedua

perlakuan tersebut mencapai 1 jam 50 menit.

Tabel 1 Perbandingan waktu rata-rata perkembangan telur (menit) yang dihasilkan

oleh induk ikan lele (Clarias sp.) yang dipelihara dalam media bioflok

dan kontrol. Fase Kontrol (menit) Bioflok (Menit) Adebiyi et al. (2013)

2 Sel 5 ± 0 a 5 ± 0a 15

4 Sel 15 ± 0 a 10 ± 0 b 30

8 Sel 25 ± 0 a 15 ± 1 b 45

16 Sel 30 ± 1 a 20 ± 2 b 60

32 Sel 45 ± 3 a 25 ± 1 b 75

Morula 200 ± 5 a 45 ± 1 b 90

Blastula 265 ± 13 a 85 ±1 b 150

Gastrula 425 ± 4 a 200 ± 5 b 540

Badan terbentuk 795 ± 9 b 900 ± 7 a 900

Menetas 1 915 ± 3 a 1 805 ± 9 b 1440

Keterangan: Huruf superskrip yang berbeda pada fase perkembangan telur yang sama

menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0.05).

Derajat pembuahan telur pada Gambar 3 menunjukkan bahwa pada

perlakuan pemeliharaan induk dalam media bioflok dan kontrol menunjukkan

hasil yang tidak berbeda nyata (Lampiran 4) antar kedua perlakuan yang di uji

(P>0.05).

Page 20: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

8

Gambar 3 Derajat pembuahan telur yang dihasilkan oleh induk ikan lele (Clarias

sp.) yang dipelihara dalam media media bioflok dan kontrol. Huruf

yang sama dalam diagram batang menunjukkan tidak ada perbedaan

nyata (P<0.05).

Derajat penetasan telur pada Gambar 4 menunjukkan bahwa pada perlakuan

pemeliharaan induk dalam media bioflok dan kontrol menunjukan hasil yang tidak

berbeda nyata (Lampiran 4) antar kedua perlakuan yang di uji (P>0.05).

Gambar 4 Derajat penetasan telur yang dihasilkan oleh induk ikan lele (Clarias

sp.) yang dipelihara dalam media media bioflok dan kontrol. Huruf

yang sama dalam diagram batang menunjukkan tidak ada perbedaan

nyata (P<0.05).

Komposisi proksimat telur pada Tabel 2 menunjukkan bahwa telur ikan

yang dipelihara memiliki komposisi protein dan komposisi lemak pada kedua

perlakuan tidak berbeda nyata.

Page 21: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

9

Tabel 2 Analisis proksimat bobot kering telur dari induk ikan lele pada

pemeliharaan dengan media yang berbeda.

Perlakuan Protein (%) Lemak (%) Kadar air (%)

Kontrol 58.79 ± 3.89 a 16.11 ± 0.89 a 63.77 ± 2.58 a

Bioflok 61.18 ± 6.76 a 16.06 ± 0.82 a 64.34 ± 2.32 a

Keterangan: Huruf superskrip yang sama dalam tabel pada fase yang sama menunjukkan tidak ada

perbedaan nyata (P<0.05).

Pembahasan

Ukuran diameter telur ikan lele dari hasil penelitian didapatkan berkisar

antara 0.24 mm hingga 1.81 mm. Penelitian Adebiyi et al. (2013) menyebutkan

bahwa diameter telur yang baru dikeluarkan pada ikan catfish (Hemibagrus

nemurus) memiliki kisaran diameter antara 1.0 mm hingga 1.4 mm. Kemudian

telur yang telah dibuahi rata-rata diameternya membesar menjadi 1.5 ± 0.3 mm.

Adebiyi et al. (2013) juga menyebutkan diameter telur ikan chanel catfish

(Ictalurus punctatus) berkisar antara 3.5 mm hingga 4 mm. Tang dan Affandi

(2004) menyebutkan bahwa telur yang memiliki ukuran lebih besar akan

menghasilkan larva yang lebih besar dan kuat, sehingga akan menghasilkan

tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

Berdasarkan data sebaran frekuensi diameter telur selama pemeliharaan,

telur yang dihasilkan dari induk ikan lele pada media pemeliharaan bioflok

memiliki perkembangan diameter telur yang mampu menyusul perkembangan

telur dari induk kontrol. Perkembangan diameter telur dari hasil penelitian

menunjukkan gambaran mengenai rekrutmen awal pada telur yang dihasilkan oleh

induk yang dipelihara. Telur dari induk bioflok menunjukkan rekrutmen awal

telur yang lebih singkat dibandingkan dengan induk kontrol. Hal tersebut

ditunjukkan dengan jumlah telur perlakuan bioflok yang lebih banyak pada

diameter telur yang lebih besar dibandingkan pada perlakuan kontrol. Proses

rekrutmen telur yang lebih singkat tersebut dapat berdampak dengan

mempersingkat siklus produksi. Proses perekrutan awal telur tersebut dipengaruhi

oleh fase utama dalam pembentukan sel telur, yaitu vitellogenesis yang mengatur

pembentukan kuning telur (Manonas et al. 2008).

Selama proses vitellogenesis tersebut, jumlah serta ukuran granula kuning

telur bertambah besar sehingga volume oosit membesar (Tang dan Affandi 2004).

Kualitas telur ikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengaruh

lingkungan seperti suhu, nutrisi pada ikan, serta faktor penyebab stres. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Rocha et al. (2008), yang menyebutkan bahwa

salah satu faktor yang dapat memicu pematangan gonad ikan serta pembuahannya

adalah asupan nutrisi induk betina yang berupa ketersediaan pakan, kandungan

asam amino, asam lemak, asam askorbat, dan vitamin E. Selain itu faktor fisik dan

fisiologis berupa perubahan morfologi, hormon dan perpindahan energi yang

tersedia serta faktor ekologi berupa ketersediaan pakan untuk larva, kualitas air

serta paparan dan kehadiran racun juga menjadi faktor lain yang penting dalam

reproduksi ikan. Sangsawangchote et al. (2010) menyebutkan bahwa jumlah telur

yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh kualitas lemak dalam mikroalga yang

dikonsumsi induk ikan. Avnimelech (2007) menyebutkan kualitas air yang buruk

Page 22: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

10

dapat menyebabkan ikan stres dan akan berdampak pada pertumbuhan serta

kinerja reproduksi ikan tersebut.

Menurut Sunarma (2004), waktu penetasan telur ikan lele sangkuriang yang

diinkubasi pada suhu 24 ºC-26 ºC berkisar antara 30 jam-36 jam setelah

pemijahan. Berdasarkan hal tersebut, hasil pada penelitian ini menunjukkan

bahwa waktu penetasan kedua perlakuan masih dalam rentang waktu penetasan

yang normal pada telur ikan lele. Abnormalitas dan kerusakan yang terjadi pada

fase perkembangan embrio dan larva sering kali mengindikasikan adanya

gangguan pada kualitas lingkungannya (Adebiyi et al. 2013). Berdasarkan hasil

penelitian ini, waktu tetas yang diperlukan oleh telur yang dihasilkan oleh induk

bioflok lebih cepat daripada telur yang dihasilkan oleh induk kontrol. Waktu tetas

telur yang lebih cepat tersebut dapat berdampak dengan mempersingkat siklus

produksi. Hal ini diduga karena adanya kontribusi bioflok dalam mempertahankan

kualitas air dan asupan pakan tambahan. Adewumi et al. (2005) menyebutkan

bahwa kandungan nutrisi pakan yang dikonsumsi oleh induk juga mempengaruhi

kualitas telur yang dihasilkan, induk yang mengkonsumsi pakan dengan

kandungan nutrisi yang lebih tinggi mampu menghasilkan telur dengan kualitas

yang lebih baik.

Ekasari et al. (2013) menyebutkan bahwa ikan nila yang dipelihara dalam

media bioflok mampu memanfaatkan flok dalam media pemeliharaan sebagai

pakan alami selama pemeliharaan, sehingga dapat juga juga memberikan

kontribusi yang nyata pada kinerja reproduksi ikan nila tersebut. Tang dan

Affandi (2004) juga menyebutkan bahwa ikan dengan pasokan makanan yang

melimpah pada umumnya memproduksi telur yang lebih besar daripada spesies

yang sama yang menerima lebih sedikit makanan. Pengamatan pada penelitian ini

menunjukkan bahwa bioflok yang ada dalam wadah pemeliharaan induk bioflok

dapat dimanfaatkan oleh induk ikan lele sebagai pakan tambahan walaupun dalam

jumlah yang lebih sedikit daripada jumlah flok yang dapat dimanfaatkan oleh ikan

nila (Azim & Little 2008). Hal tersebut didukung dengan ditemukannya flok

dalam usus ikan lele dalam jumlah kecil saat dilakukan pembedahan secara

berkala.

Emerenciano et al. (2013) menyebutkan bahwa bioflok terbukti

mengandung nutrisi berupa lemak dan asam lemak yang merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja reproduksi ikan. Tang dan Affandi

(2004) juga menyebutkan bahwa lemak merupakan aspek nutrisi pakan yang

paling penting dan sangat esensial dalam meningkatkan mutu telur. Asam lemak

juga merupakan cadangan makanan dengan konversi energi yang paling tinggi

dan juga berfungsi dalam permeabilitas membran telur maupun membran kulit

larva. Asam lemak esensial yang terkandung dalam bioflok serta berperan penting

dalam proses reproduksi yaitu arakidonat yang berfungsi sebagai prekursor

horman pada proses reproduksi (Emerenciano 2013). Azim et al.(2008)

menyebutkan bahwa bioreaktor bioflok pada pemeliharaan tilapia menggunakan

sumber karbon glukosa dan gliserin mengandung arakidonat yang tinggi, sehingga

mampu meningkatkan kinerja reproduksi, menyumbangkan nutrisi untuk

perkembangan gonad, serta meningkatkan kualitas larva ikan tilapia tersebut.

Derajat pembuahan tertinggi pada perlakuan bioflok sebesar 98.52%

sedangkan pada kontrol derajat pembuahan terbesar 99.71%. Menurut

Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) (2000) no 01-6484.3.2000, ikan lele

Page 23: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

11

sangkuriang memiliki derajat pembuahan berkisar antara 70%-90%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa hasil derajat pembuahan telur ikan pada penelitian memiliki

nilai yang lebih tinggi dari standar. Derajat pembuahan telur merupakan proses

yang berlangsung dengan cepat yang dipengaruhi oleh kualitas telur induk ikan

betina serta kualitas sperma yang dihasilkan oleh induk jantan.

Telur ikan lele sangkuriang pada umumnya memiliki derajat penetasan telur

lebih dari 90%, sedangkan pada ikan lele dumbo lebih dari 80% (Sunarma 2004).

Pada penelitian ini nilai derajat penetasan telur induk ikan lele berkisar antara

66.36%-93.04% sehingga sesuai dengan standar derajat penetasan telur ikan lele.

Derajat penetasan telur ikan lele memerlukan periode waktu tetas telur selama ±2

hari. Berdasarkan hal tersebut, diduga bahwa periode waktu tersebut masih belum

mampu menunjukkan perubahan yang signifikan antara kedua perlakuan.

Menurut Tang dan Affandi (2004), komponen kimia telur ikan terdiri atas

protein, lipid, karbohidrat, abu, air, dan energi. Komponen protein dalam bahan

kering telur ikan berkisar antara 55%-75% dengan rata-rata persentase total

protein dalam bahan kering telur ikan yaitu 66.3%. Kemudian komponen lipid

atau lemak dalam bahan kering telur ikan biasanya berkisar antara 10%-35%.

Tang dan Affandi (2004) juga menyebutkan hidrasi telur ikan terjadi tepat

sebelum atau tepat sesudah pemijahan dengan kadar air berkisar antara 54%-78%.

Berdasarkan hal tersebut, data komponen kimia pada telur ikan penelitian ini

masih berada dalam kisaran nilai yang normal.

KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa pemeliharaan induk ikan lele pada media bioflok tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas telur ikan yang dihasilkan. Namun

demikian pemeliharaan induk ikan lele pada media bioflok mampu memberikan

rekrutmen awal yang baik pada perkembangan diameter telur serta mempersingkat

waktu tetas telur.

DAFTAR PUSTAKA

Adebiyi FA, Siraj SS, Harmin SA, Christianus A. 2013. Embryonic and larval

development of river catfish (Hemibagrus nemurus). Asian Journal of

Veterinary Advances. 8: 237-246.

Adewumi AA, Olaleye VF, Adesulu EA. 2005. Egg and sperm quality of the

African catfish (Clarias gariepinus) (Burchell) broodstock fed differently

heated soybean-based diets. Agriculture and Biological Science. 1: 17-22.

Avnimelech Y. 1999. Carbon/nitrogen ratio as a control element in

aquaculture systems. Aquaculture. 176: 227-235.

Avnimelech Y. 2007. Feeding with microbial flocs by tilapia in minimal

discharge bioflocs technology ponds. Aquacultural Engineering. 34: 172–

178.

Page 24: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

12

Azim ME, Little DC. 2008. The biofloc technology (BFT) in indoor tanks: Water

quality, biofloc composition, and growth and welfare of Nile tilapia

(Oreochromis niloticus). Aquaculture 283: 29–35

Crab R, Kochva M, Verstraete W, Avnimelech Y. 2009. Bio-flocs technology

application in over-wintering of tilapia. Aquacultural Engineering. 40: 105–

112.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat. 2014. Program

pengembangan ikan lele. http://www.diskanlaut.jabarprov.go.id/index.php/

kegiatan/uptd/bpbat-cijengkol/188-program-pengembangan-ikan-lele.

[Diunduh pada Rabu, 2015 September 16].

Ekasari J. 2009. Teknologi bioflok: teori dan aplikasi dalam perikanan budidaya

sistem intensif. Jurnal Akuakultur Indonesia. 8: 117-126.

Ekasari J, Junior MZ, Putri DU, Sari NP. 2013. Bioflocs-based reproductive

performance of Nile tilapia (Oreochromis niloticus L.) broodstock.

Aquaculture Research. 1-4.

Emerenciano M, Cuzon G, Goguenheim J, Gaxiola G, AQUACOP. 2012. Floc

contribution on spawning performance of blue shrimp (Litopenaeus

stylirostris). Aquaculture Research. 44:75-85.

Emerenciano M, Gaxiola G, Cuzon G. 2013. Biofloc technology (BFT): a review

for aquaculture application and animal food industry. Intech. 301-328

Gao L, Shan HW, Zhang TW, Bao WY, Ma S. 2012. Effects of carbohydrate

addition on Litopenaeus vannamei intensive culture in a zero-water

exchange system. Aquaculture. 342–343: 89–96.

Hermawan TESA, Sudaryono A, Prayitno SB. 2014. Pengaruh padat tebar

berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih lele (Clarias

gariepinus) dalam media bioflok. Journal of Aquaculture Management and

Technology. 3: 35-42.

Kjorsvik E, Mangor-Jensen A, Holmefjord I. 1990. Egg quality in fishes.

Advanced in Marine Biology. 26: 71-113

Mananos E, Duncan N, Mylonas CC. 2008. Reproduction and control of

ovulation, spermiation and spawning in cultured fish. In: methods in

reproductive aquaculture: marine and freshwater species. pp.3-80. Florida

(US): CRC Press.

Pusat Data Statistik dan Informasi. 2012. Statistik Perikanan tangkap, perikanan

budidaya dan ekspor-Impor setiap provinsi seluruh Indonesia 2003-2010.

Rocha MJ, Arukwe A, Kapoor BG. 2008. Fish Reproduction. California [US]:

Science Publisher.

[BSNI] Badan Standadrisasi Nasional Indonesia. 2000. Produksi ikan lele dumbo

(Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (parent stock). SNI 01-

6484.3.2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

[BSNI] Badan Standadrisasi Nasional Indonesia. 2000. Produksi benih ikan lele

dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar. SNI 01-

6484.4.2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Sangsawachote S, Chaitanawisuti N, Piyatiratitivorakul S. 2010. Reproductive

performance, egg and larval quality and egg fatty acid composition of

hatchery-reared spotted babylon (Babylonia areolata) broodstock fed

natural and formulated diets under hatchery conditions. International

Journal of Fisheries and Aquaculture. 1:49-57

Page 25: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

13

Sunarma A. 2004. Peningkatan produktifitas ikan lele sangkuriang (Clarias sp.).

Makalah disampaikan pada Temu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dan

Temu Usaha Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan

dan Perikanan, Bandung 04-07 Oktober 2004. Bandung 13 halaman.

Tang UM dan Affandi R. 2004. Biologi Reproduksi Ikan. Pekanbaru (ID): UNRI

Press.

Page 26: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

14

LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan kebutuhan jumlah karbon

Perhitungan jumlah karbohidrat yang dibutuhkan diadaptasi dari

Avnimelech (1999). Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Protein dalam pakan 37%

2. C dalam pakan 15%

3. Kadar N dalam protein 16%

4. Kadar N yang terbuang ke dalam

media budidaya 75%

5. C/N rasio target 15

6. Molase (%C) 40%

Misalkan jumlah pakan = A

∑ C = A x 0.15 = 0.15A

∑ Protein pakan = 37% x A = 0.37A kg

∑ Nitrogen = 0.37 A x 0.16 = 0.0592A

∑ Nitrogen yang dibuang = 0.0592A x 0.75 = 0.0444A

∑ C yang ditambah = 0.0444A x 15 = 0.666A

C dari molase = 0.666A – 0.15A = 0.516A

∑ molase = 0.516A x (100/40) = 1.29A

Lampiran 2 Kandungan nutrien pelet ikan lele (Clarias sp.) dalam bobot kering No Komposisi Proksimat Kandungan (%)

1 Kadar abu 10

2 Protein 36-38

3 Lemak 5-6

4 Serat Kasar 4

5 BETN 43,5

*sesuai dengan analisis proksimat pakan komersil

Lampiran 3 Standar deviasi derajat pembuahan dan derajat penetasan telur ikan

dari induk ikan lele pada wadah pemeliharaan yang berbeda

menggunakan analisis statistik

Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FR Kontrol 2 87.6200 11.85111 8.38000

Bioflok 2 98.4400 .67882 .48000

HR Kontrol 2 71.1000 6.70337 4.74000

Bioflok 2 78.6300 1.71120 1.21000

Page 27: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

15

Lampiran 4 Analisis statistik derajat pembuahan dan derajat penetasan telur

menggunakan independent sampel t-test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

FR

Equal variances

assumed 2.414E16 .000 -1.289 2 .326 -10.82000 8.39374 -46.93533 25.29533

Equal variances not

assumed -1.289 1.007 .419 -10.82000 8.39374 -115.84349 94.20349

HR

Equal variances

assumed .. .. -1.539 2 .264 -7.53000 4.89200 -28.57859 13.51859

Equal variances not

assumed -1.539 1.130 .346 -7.53000 4.89200 -55.11350 40.05350

Lampiran 5 Standar deviasi komposisi proksimat telur ikan dari induk ikan lele

pada wadah pemeliharaan yang berbeda menggunakan analisis

statistik

perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

KA kontrol 9 64.10433 2.755846 .918615

bioflok 9 64.34322 2.317377 .772459

FK kontrol 9 2.77356 .217185 .072395

bioflok 9 2.81544 .188227 .062742

Protein kontrol 9 58.79022 3.886296 1.295432

bioflok 9 61.17878 6.755786 2.251929

Lemak kontrol 9 16.10811 .891686 .297229

bioflok 9 16.05567 .817848 .272616

Page 28: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

16

Lampiran 6 Analisis statistik komposisi proksimat telur dengan independent

sampel t-test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

KA

Equal variances

assumed .322 .578 -.199 16 .845 -.238889 1.200228 -2.783258 2.305481

Equal variances not

assumed -.199 15.542 .845 -.238889 1.200228 -2.789359 2.311581

FK

Equal variances

assumed .001 .977 -.437 16 .668 -.041889 .095800 -.244976 .161198

Equal variances not

assumed -.437 15.683 .668 -.041889 .095800 -.245310 .161532

Protein

Equal variances

assumed 1.088 .312 -.919 16 .372 -2.388556 2.597947 -7.895957 3.118846

Equal variances not

assumed -.919 12.772 .375 -2.388556 2.597947 -8.011275 3.234164

Lemak

Equal variances

assumed .033 .857 .130 16 .898 .052444 .403317 -.802549 .907438

Equal variances not

assumed .130 15.882 .898 .052444 .403317 -.803066 .907955

Lampiran 7 Standar deviasi perkembangan telur ikan dari induk ikan lele pada

wadah pemeliharaan yang berbeda menggunakan analisis statistik

Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

E_2c Kontrol 3 5.00 .000a .000

Bioflok 3 5.00 .000a .000

E_4c kontrol 3 15.00 .000a .000

bioflok 3 10.00 .000a .000

E_8c kontrol 3 25.00 .000 .000

bioflok 3 15.00 1.000 .577

E_16c kontrol 3 30.33 .577 .333

bioflok 3 20.33 2.082 1.202

E_32c kontrol 3 45.00 3.000 1.732

bioflok 3 25.00 1.000 .577

Morula kontrol 3 199.67 4.509 2.603

bioflok 3 45.33 1.155 .667

Blastula kontrol 3 265.00 13.229 7.638

bioflok 3 85.33 1.155 .667

Gastrula kontrol 3 425.33 3.512 2.028

bioflok 3 199.33 5.132 2.963

Def kontrol 3 795.00 8.660 5.000

bioflok 3 898.33 8.505 4.910

Hatch kontrol 3 1914.67 2.517 1.453

bioflok 3 1804.67 9.018 5.207

Page 29: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

17

Lampiran 8 Analisis statistik perkembangan telur menggunakan independent

sampel t-test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

E_8c

Equal variances

assumed

4.000 .116 17.321 4 .000 10.000 .577 8.397 11.603

Equal variances

not assumed

17.321 2.000 .003 10.000 .577 7.516 12.484

E_16c

Equal variances

assumed

5.000 .089 8.018 4 .001 10.000 1.247 6.537 13.463

Equal variances

not assumed

8.018 2.306 .010 10.000 1.247 5.261 14.739

E_32c

Equal variances

assumed

1.600 .275 10.954 4 .000 20.000 1.826 14.931 25.069

Equal variances

not assumed

10.954 2.439 .004 20.000 1.826 13.355 26.645

Morula

Equal variances

assumed

2.484 .190 57.428 4 .000 154.333 2.687 146.872 161.795

Equal variances

not assumed

57.428 2.261 .000 154.333 2.687 143.960 164.706

Blastula

Equal variances

assumed

9.903 .035 23.435 4 .000 179.667 7.667 158.381 200.953

Equal variances

not assumed

23.435 2.030 .002 179.667 7.667 147.150 212.184

Gastrula

Equal variances

assumed

.643 .468 62.951 4 .000 226.000 3.590 216.032 235.968

Equal variances

not assumed

62.951 3.536 .000 226.000 3.590 215.495 236.505

Def

Equal variances

assumed

.008 .933 -14.745 4 .000 -103.333 7.008 -122.790 -83.876

Equal variances

not assumed

-14.745 3.999 .000 -103.333 7.008 -122.793 -83.874

Hatch

Equal variances

assumed

2.385 .197 20.349 4 .000 110.000 5.406 94.991 125.009

Equal variances

not assumed

20.349 2.310 .001 110.000 5.406 89.487 130.513

Page 30: KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE PADA PEMIJAHAN … · ikan lele pada pemijahan . alami yang dipelihara dengan sistem bioflok . gilang satya lenggara . departemen budidaya perairan

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 08

Nopember 1990 dari ayah bernama Slamet Tricahyono dan

ibu bernama Ida Rustiati. Penulis merupakan anak kedua

dari dua bersaudara. Pendidikan formal penulis di SMA

Negeri 3 Bogor pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009.

Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya di tingkat

perguruan tinggi dengan diterima di Program Diploma III

Institut Pertanian Bogor pada program keahlian Teknologi

Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menjalani pendidikan di Program Diploma, penulis pernah

mengikuti kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bagian kewirausahaan

(2011), serta aktif ikut serta dalam kepanitiaan kegiatan intra program keahlian.

Pada tahun 2012 penulis lulus dari jenjang Diploma III dengan menyelesaikan

tugas akhir berjudul “Budidaya Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma

macropomum) di Ben’s Fish Farm dan Kelompok Tani Mina Berkah

Kabupaten Bogor, Jawa Barat”. Setelah lulus, penulis menjadi asisten

praktikum beberapa mata kuliah seperti Teknik Budidaya Perikanan, Ekologi

Perairan, Teknik Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ikan, Fisiologi Ikan,

Konstruksi Wadah dan Fasilitas Budidaya, serta Formulasi dan Pembuatan Pakan

di Program Diploma selama satu tahun.

Tahun 2013 penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

dalam Program Sarjana Alih Jenis di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti

perkuliahan di strata satu, penulis ikut aktif dalam HIMAKUA (Himpunan

Mahasiswa Akuakultur) Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)

periode 2013-2014, ketua pelaksana acara SPECTAQUA HILARITATE 2014,

dan kepala divisi logistik dan transportasi panitia AQUAFEST (Aquaculture

Festival) 2014. Penulis melakukan penelitian yang termasuk ke dalam bagian

Laboratorium Reproduksi dan Genetika Ikan serta menyelesaikan skripsinya ini

dengan judul “Kualitas Telur Induk Ikan Lele pada Pemijahan Alami dengan

Sistem Pemeliharaan Bioflok”.