profil minsel 2010 01

Upload: aruinter

Post on 06-Jul-2015

1.801 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

BAB I LAMBANG DAERAHA. Dasar Hukum Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Penetapan Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan. Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, rancangannya dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan Minahasa berdasarkan hasil sayembara. Lambang Daerah Kabupaten

Selatan yang dimaksud seperti pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan B. Makna, Arti dan Warna Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan yang ditetapkan sebagaimana pada Gambar 1, dari setiap unsur, bentuk, corak dan warna mengandung makna dan arti filosofi demikian :

Perisai, melambangkan ketahanan dan keunggulan dalam menghadapiberbagai tantangan.

Burung Manguni, sebagai Lambang Keminaesaan dengan sifat dinamis,santun, sportif dan selalu waspada. 1

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Bulu Sayap Kiri dan Kanan serta Ekor, berjumlah 27 menggambarkantanggal 27 sebagai tanggal penetapan Undang-Undang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan.

Pohon Kelapa, yang terputus menggambarkan angka 1 yang berarti BulanJanuari, bulan penetapan Undang-Undang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan.

Dua Kaki dan Tiga Jari, yang nampak menggenggam pita melambangkanTahun 2003, sebagai tahun terbentuknya Kabupaten Minahasa Selatan.

Buku di Dada Burung Manguni, melambangkan ilmu pengetahuan danteknologi.

Buah Cengkih, di pucuk pohon kelapa mengandung makna kekayaanalam dan kesuburan tanah Minahasa Selatan.

Jangkar Kapal, di bawah pohon kelapa mencerminkan potensi kekayaanlaut serta perdagangan.

Ungkapan Cita Waya Esa, dipermukaan pita kuning yang digenggamdengan kaki burung berarti Kita Semua Satu.

Warna Putih, mengandung arti ketulusan dan kesucian, kesalehan dankedamaian, nurani dan etika.

Warna Merah, melambangkan cinta, semangat dan keberanian

Warna Kuning, mengandung makna kejayaan, keberhasilan, kedewasaan,berbudi luhur dan keimanan.

Warna Hijau, mempunyai arti kesuburan, kesejahteraan, pengharapan dankehidupan.

Warna Biru, melambangkan kebesaran, kebenaran dan kesetiaan. WarnaHitam, melambangkan kekuatan, keunggulan, keabadian/ kekekalan.

Warna Coklat, melambangkan kesuburan tanah.

2

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

BAB II PEMBENTUKAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN1. Sejarah Pembentukan Sejalan dengan bergulirnya nuansa reformasi dan implementasi kebijakan otonomi daerah, muncul aspirasi masyarakat di berbagai daerah yang menginginkan pemekaran wilayahnya, baik propinsi maupun kabupaten/kota. Demikian pula masyarakat di Minahasa Selatan yang menginginkan pemekaran wilayahnya menjadi daerah otonom yang baru. Maksud pemekaran daerah ini pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam rentang kendali (span of control) penyelenggaraan tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pembinaan dan pelayanan masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah terwujudnya peningkatan pengelolaan potensi daerah secara lebih optimal, terwujudnya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, terwujudnya pengembangan kehidupan demokrasi dan peran masyarakat serta rasa keadilan dan pemerataan pembangunan. Selain itu, untuk lebih mendayagunakan pencapaian tujuan pemberian otonomi daerah yang pelaksanaannya memperhatikan potensi daerah, keanekaragaman dan kepentingan masyarakat di daerah, guna kesejahteraan masyarakat. Aspirasi masyarakat Minahasa Selatan, secara positif disikapi dan diakomodasikan oleh Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Minahasa. Setelah melalui kajian (seminar, diskusi, panel, dialog) dan melalui proses sesuai aturan perundangan yang berlaku, aspirasi ini disetujui oleh DPRD Kabupaten Minahasa melalui surat Nomor 170/DPRD/122/2000 Selatan dan Kota Tomohon. tanggal 23 Maret 2000 tentang Rekomendasi Pembentukan Kabupaten Minahasa Berdasarkan rekomendasi tersebut, Bupati Minahasa menyampaikan surat Kepada Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Nomor 458/B.MIN/IX-2001 perihal Hasil Kajian Awal Pemerintah Daerah dalam Rangka Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Setelah melakukan pengkajian, DPRD Kabupaten Minahasa mengeluarkan persetujuan prinsip 3

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

dengan surat Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 28 September 2001 tentang Persetujuan Prinsip DPRD Kabupaten Minahasa dalam rangka Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Selanjutnya, Bupati Minahasa menyampaikan usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan kepada Gubernur Sulawesi Utara melalui surat Nomor 530/B.Min/XI-2001 tanggal 26 November 2001. Kemudian, atas pertimbangan dan persetujuan DPRD Propinsi Sulawesi Utara yang tertuang dalam Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Utara Nomor 6 Tahun 2002 tentang Persetujuan Dukungan Terhadap Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon, Gubernur Sulawesi Utara menindaklanjuti usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan tersebut kepada Pemerintah Pusat. Dalam proses selanjutnya di tingkat pusat, usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan bersama Kota Tomohon menjadi usul inisiatif DPR-RI. Guna melengkapi data dan masukan secara empirik, Tim Komisi II DPR-RI melakukan peninjauan lapangan pada tahap awal yang selanjutnya diikuti oleh Tim Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Pusat. Setelah melalui proses persetujuan DPR-RI, pada tanggal 27 Januari 2003, Minahasa Selatan ditetapkan sebagai salah satu daerah otonom yang baru di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang mencakup 13 kecamatan. Usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon diproses bersama-sama dengan 25 calon kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk mengimplementasikan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003, melalui keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.51-421 tangal 25 Juli Tahun 2003, pada tanggal 4 Agustus 2003 di gedung DPRD Kabupaten Minahasa-Tondano, Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia meresmikan Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang baru sekaligus melantik Drs. Ramoy Markus Luntungan, Pangkat/Golongan Ruang Pembina Utama Madya (IV/d), NIP. 010 076 798, sebagai Penjabat Bupati Minahasa Selatan. Konsekuensi logis dari peresmian Kabupaten Minahasa Selatan sebagai suatu daerah otonom yang diikuti oleh pelantikan Penjabat Bupati adalah merupakan awal 4

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

dari dimulainya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan. 2. Pemekaran Kecamatan dan Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan dalam perkembangannya, dengan memperhatikan berbagai aspirasi masyarakat, secara positif diresponi oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan yang sejalan dengan salah satu kewenangan yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota. Sebagai tindaklanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 terbentuklah Kecamatan Ratatotok hasil pemekaran dari Kecamatan Belang. Kemudian pada waktu yang bersamaan, berdasarkan Peraturan Daerah Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten Nomor 8 Tahun 2003, terbentuk Kecamatan Kumelembuai hasil pemekaran dari Kecamatan Motoling. Minahasa Selatan dari 13 kecamatan menjadi 15 kecamatan. Selanjutnya, di akhir tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2005 Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan 5 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Tatapaan (hasil pemekaran Kecamatan Tumpaan), Kecamatan Amurang Barat (hasil pemekaran Kecamatan Tombasian dan Kecamatan Tenga), Kecamatan Amurang Timur (hasil pemekaran Kecamatan Tombasian), Kecamatan Maesaan (hasil pemekaran Kecamatan Tompaso Baru) dan Kecamatan Pusomaen (hasil pemekaran Kecamatan Belang). Sedangkan Kecamatan Tombasian, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 172 Tahun 2005 berubah nama menjadi Kecamatan Amurang. Dengan bertambahnya 5 kecamatan baru, jumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan menjadi 20 kecamatan. Seiring dengan pemekaran beberapa kecamatan, tidak kalah pentingnya juga Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan meresponi aspirasi pemekaran desa di beberapa kecamatan. masyarakat belum berakhir sampai di situ. Dari berbagai aspirasi Akan tetapi, masyarakat masyarakat mengenai pemekaran desa dan kecamatan, rupanya aspirasi di 6 (enam) Kecamatan bagian tenggara yaitu Kecamatan Touluaan, Kecamatan Tombatu, Kecamatan Ratahan, Kecamatan Belang, Kecamatan 5

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Ratatotok dan Kecamatan Pusomaen menginginkan wilayah mereka menjadi suatu daerah otonom yang baru dengan nama Kabupaten Minahasa Tenggara. Aspirasi tersebut akhirnya diresponi dengan positif oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan mengikuti mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2007 tanggal 6 Januari 2007, Minahasa Tenggara ditetapkan sebagai daerah otonom yang baru. Sebagai tindaklanjutnya, pada tanggal 23 Mei 2007 di Manado, Menteri Dalam Negeri at interim meresmikan Kabupaten Minahasa Tenggara bersama dengan Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro) sebagai daerah otonom yang baru di Propinsi Sulawesi Utara sekaligus melantik Penjabat Bupati dan Walikotanya. 14 kecamatan. Diakhir tahun 2007, Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan kembali lagi meresponi aspirasi masyarakat di Kecamatan Motoling dan Kecamatan Tareran untuk diadakan pemekaran kecamatan. Sebagai tindaklanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2007 ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang pemekaran Kecamatan Motoling dan Kecamatan Tareran, 3 kecamatan baru. sehingga Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan Ketiga kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Motoling Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan berkurang 6 kecamatan menjadi

Barat dan Kecamatan Motoling Timur hasil pemekaran dari Kecamatan Motoling serta Kecamatan Suluun Tareran (Sulta) hasil pemekaran dari Kecamatan Tareran. Dengan demikian Kabupaten Minahasa Selatan saat ini berjumlah 17 kecamatan.

BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN6

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

1.

Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan ke mana arah dan tujuan dicapai. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2005-2010 adalah : Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai daerah yang mandiri, demokratis dan handal dalam sumberdaya manusia serta menjadi pusat keunggulan pembangunan di Era Pemerintahan Global Dengan demikian visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan adalah pandangan ke depan ke mana Kabupaten Minahasa Selatan harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya serta tetap konsisten, eksis, inovatif dan produktif. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan.

2.

Misi Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dengan menyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi dan tuntutan demokratisasi, dijabarkan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD 2005-2010 sebagai berikut : 1. Mewujudkan Supremasi Hukum ; dan bersih KKN ; 3. 4. 5. Meningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan umat beragama ; Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang ; Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah ; antar

2. Mewujudkan Kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas (good governance)

7

6. Membangun ekonomi kerakyatan melalui diversifikasi basis perekonomiandaerah dengan mengembangkan industri berbasis pertanian (agro based (agro industry) ; industry) 7. 8. 9. Memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif dan berwawasan lingkungan, terutama teknologi pertanian ; Meningkatkan peran kelembagaan ekonomi, sosial dan budaya untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat daerah ; Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk eksis. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian terhadap masyarakat. pernyataan misi harus : a. b. c. Menunjukkan secara jelas apa yang hendak dicapai dan bidang kegiatan utama dari organisasi/pemerintah yang bersangkutan. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti pemerintah. 3. Tujuan Mengacu pada visi dan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, ditetapkan dan dirumuskan tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, berbasis agribisnis; Meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat; Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia; Meningkatkan peran generasi muda dan pemberdayaan perempuan; Meningkatkan kesadaran hukum disemua lapisan masyarakat dalam penegakan hukum; Dengan demikian

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

8

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

6. 7. 8. 9.

Meningkatkan governance);

penyelenggaraan

Pemerintahan

yang

baik

(good

Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pelayanan publik; Meningkatkan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; Meningkatkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan; perikanan dan kelautan serta sumberdaya air;

10. Meningkatkan program pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian 11. Meningkatkan potensi obyek wisata dan sumberdaya kepariwisataan. 4. Sasaran Bertitik tolak dari tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan di atas, diimplementasikan dalam berbagai sasaran sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Meningkatnya tahun 2010. Meningkatnya income perkapita penduduk sebesar Rp. 12.500.000,- pada akhir tahun 2010. Menurunnya tingkat pengangguran sebesar 6 % dari angkatan kerja pada tahun 2010. Meningkatnya peran generasi muda dan peberdayaan perempuan. Meningkatnya kesadaran hukum dan penegakkan hukum. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik Meningkatnya penyelenggaraan kepemerintahan yang baik. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia termasuk kualitas aparatur pemerintah. Meningkatnya jumlah produksi perikanan. tahun 2010. 11. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun manca negara. 10. Meningkatnya sumber pendapatan asli daerah sekitar 20 % pada akhir pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 7 % pada akhir

9

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

BAB IV KONDISI WILAYAHKabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Utara dengan Ibukota Amurang. Jarak dari Amurang ke Manado Ibukota Propinsi Sulawesi Utara 64 km. Secara geografis, Kabupaten Minahasa Selatan 10

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

terletak antara 0,47 - 1,24 Lintang Utara dan 124,18 - 12445 Bujur Timur. Sedangkan secara administratif terletak di sebelah Selatan Kabupaten Minahasa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara Timur Selatan Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa : Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow : Berbatasan dengan Laut Sulawesi

h/k/j/kn.hkgkkhg

Gambar 2. Peta Kabupaten Minahasa Selatan Dalam perspektif regional, Kabupaten Minahasa Selatan berada pada posisi strategis, karena berada pada jalur lintas darat Trans Sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi. Demikian pula jalur laut untuk bagian utara, merupakan daerah perlintasan (transit) sekaligus stop over arus penumpang, barang dan jasa pada Kawasan Indonesia Tengah dan Kawasan Indonesia Timur, bahkan untuk Kawasan Asia Pasifik. Sementara untuk jalur laut

11

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

bagian selatan, sangat strategis untuk pengembangan produksi perikanan di Kawasan Timur Indonesia. Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah berupa bukitbukit/pegunungan, berpantai dan sebagian kecil dataran rendah bergelombang dengan posisi dari daerah pantai (0 meter) sampai pada ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Minahasa Selatan adalah terdiri dari 17 (tujuhbelas) kecamatan, 170 desa/kelurahan, jumlah penduduk 206.049 jiwa (sampai dengan 1.591,65 km, yang

891 dusun/lingkungan dengan

Januari 2010) seperti ditunjukkan pada Tabel 1a dan Tabel 1b. Tabel 1a. Nama dan Luas Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungan di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Nama Kecamatan Modoinding Maesaan Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Motoling Timur* Motoling Barat* Kumelembuai Tenga Sinonsayang Amurang Barat Amurang Amurang Timur Tumpaan Tareran Suluun Tareran* Tatapaan Jumlah Luas (Km)66,40 94,43 141,47 134,40 125,93 97,24 196,31 108,36 122,13 170,09 53,09 128,40 98,20 55,20 1.591,65

Desa8 11 10 12 7 8 8 7 18 13 8 2 7 10 12 8 11 160

Jumlah Kelurahan Dusun/Jaga2 6 2 10 36 44 41 62 33 34 37 36 82 71 53 8 41 71 75 39 40 803

Lingkungan23 44 21 88

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan Keterangan : * = Kecamatan Pemekaran

Tabel 1b. Jumlah Penduduk di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Januari 2010)Jumlah Penduduk No 1. 2. 3. 4. 5. Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Sinonsayang Kepala Keluarga3.349 3.512 3.721 2.176 4.234

Laki-Laki Perempuan6.161 6.514 6.345 3.666 8.125 5.731 5.964 5.804 3.386 7.667

Jumlah Jiwa11.892 12.478 12.149 7.042 15.792

12

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Tenga Amurang Tumpaan Tareran Kumelembuai Maesaan Amurang Barat Amurang Timur Tatapaan Motoling Barat Motoling Timur Suluun Tareran Jumlah

4.858 4.336 4.468 4.193 2.117 3.070 4.126 3.483 2.634 2.142 2.752 2.555 57.726

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 9.138 8.227 17.365 8.379 7.943 16.322 8.530 7.988 16.518 7.621 7.145 14.766 3.791 3.475 7.266 5.610 5.202 10.812 7.326 6.967 14.293 6.736 6.318 13.054 5.031 4.645 9.676 4.410 3.933 8.343 5.151 4.793 9.944 4.021 4.021 8.337 106.840 99.209 206.049

Sumber : Data Juni 2010, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan

Nama-nama desa/kelurahan dan jumlah dusun/lingkungan di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Nama-Nama Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungan di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1 1. Kecamatan 2 Modoinding Nomor 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 3 6 7 8 9 10 11 1 2 3 Nama Desa/ Kelurahan 4 Kakenturan Sinisir Linelean Pinasungkulan Makaaruyen Palelon Wulurmaatus Mokobang Jumlah Tambelang Kinamang Liningaan Bojonegoro Kinaweruan 4 Tumani Lowian Temboan Kinamang Satu Tumani Utara Tumani Selatan Jumlah Sion Raraatean Tompaso Baru Satu

JumlahDusun 5 6 3 4 6 4 4 5 4 36 5 4 3 2 2 5 8 4 4 4 4 4 44 4 4 6 Lingkungan 6 6 -

2.

Maesaan

1

2

3.

Tompaso Baru

13

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

4 5 6 7 8 9 10 4. Ranoyapo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

5.

Motoling

6.

Motoling Barat

7.

Motoling Timur

Tompaso Baru Dua Kinalawiran Pinaesaan Torout Karowa Liandok Lindangan Jumlah Ranoyapo Poopo Poopo Utara Poopo Barat Pontak Pontak Satu Mopolo Powalutan Beringin Lompad Baru Lompad Mopolo Esa Jumlah Raanan Lama Lalumpe Motoling Motoling Satu Motoling Dua Motoling Mawale Picuan Baru Jumlah Tondey Tondey Satu Tondey Dua Raanan Baru Raanan Baru Satu Raanan Baru Dua Toyopon Keroit Jumlah Wanga Wanga Amongena Karimbow 4 Karimbow Talikuran Tokin Tokin Baru Picuan Picuan Satu Jumlah Malola Malola Satu Kumelembuai Atas Kumelembuai

6 4 4 4 4 3 2 41 8 6 5 6 6 3 8 6 3 3 4 4 62 6 4 3 6 6 4 4 33 7 5 7 4 3 3 4 4 37 4 4 5 5 3 5 4 5 4 34 7 4 4 4

6 -

1

2

8.

Kumelembuai

14

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

5 6 7 9. Sinonsayang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 3 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4

10.

Tenga

11.

Amurang Barat

Kumelembuai Satu Makasili Kumelembuai Dua Jumlah Durian Poigar Satu Poigar Dua Tanamon Aergale Ongkaw Satu Ongkaw Dua Boyong Pante Tiniawangko Blongko Ongkaw Tiga Boyong Pante Dua Tanamon Utara Jumlah Sapa Boyong Atas Pakuure Satu Pakuure Dua Pakuure Tiga Pakuweru Tenga Radey Tawaang Molinow Pakuure Pakuure Tinanian Pakuure Kinamang Pakuweru Utara Sapa Timur Sapa Barat Tawaang Timur Tawaang Barat Jumlah Pondos Elusan Tewasen Teep 4 Kapitu Kel. Kawangkoan Bawah Rumoong Bawah Kel. Rumoong Bawah Wakan Teep Trans Jumlah Kilometer Tiga Ranoketang Tua Kelurahan Buyungon Kelurahan Ranoiapo

4 8 5 36 5 5 6 10 3 5 6 8 4 7 4 4 4 71 4 5 4 4 4 8 7 4 8 2 4 4 4 4 4 4 4 4 82 5 6 8 9 5 10 5 6 4 53 4 4 -

6 11 12 23 7 8

1

2

12.

Amurang

15

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

5 6 7 8 13. Amurang Timur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3

14.

Tareran

15.

Suluun Tareran

16.

Tatapaan

Kelurahan Uwuran Satu Kelurahan Uwuran Dua Kelurahan Lewet Kelurahan Bitung Jumlah Kotamenara Maliku Ritey Malenos Baru Lopana Pinaling Kelurahan Pondang Kelurahan Ranomea Lopana Satu Jumlah Rumoong Atas Rumoong Atas Dua Lansot Wiau Lapi Wuwuk Pinamorongan Kaneyan Koreng Tumaluntung Wuwuk Barat Tumaluntung Satu Wiau Lapi Barat Jumlah Kapoya Pinapalangkow Suluun Satu Suluun Dua Suluun Tiga Suluun Empat Talaitad Kapoya Satu Jumlah Sulu Paslaten Paslaten Satu 4 Wawona Bajo Popareng Wawontulap Pungkol Sondaken Rap-Rap Arakan Jumlah Tumpaan Tumpaan Satu Tumpaan Baru

8 5 7 5 3 8 9 4 41 6 9 10 8 10 4 5 5 6 4 4 4 75 5 5 5 5 5 4 6 4 39 5 5 4 5 3 3 4 3 2 3 4 4 40 6 7 8

6 10 6 7 44 9 12 21 6 -

1

2

17.

Tumpaan

16

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

4 5 6 7 8 9 10 Total170

Matani Popontolen Lelema Tangkunei Munte Tumpaan Dua Matani Satu Jumlah

5 7 9 5 8 7 9 71803

88

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan

BAB V PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN1. Pemerintahan Sejak Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan sebagai daerah atonom yang baru, pemerintah yang ada terus berupaya menata penyelenggaraan kepemerintahan dengan baik dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada 17

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

masyarakat dan memajukan pembangunan yang ada. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik sudah menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan universal yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Upaya mewujudkan tata kepemerintahan yang baik membutuhkan komitmen yang kuat, daya tahan dan waktu. Karena itu diperlukan pembelajaran, pemahaman serta implementasi Komitmen dari Pemerintah nilai-nilai tata kepemerintahan yang baik secara utuh oleh seluruh komponen, termasuk aparatur pemerintah dan masyarakat. Kabupaten Minahasa Selatan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik tergambar dari salah satu misinya, yaitu mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas dan bersih KKN yang dijabarkan (good governance) dalam salah satu tujuan pembangunan, yakni meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance). Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, setiap tahun dilakukan laporan kinerja tahunan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam upaya menyelenggarakan kepemerintahan yang baik melalui pelayanan prima kepada masyarakat, sejak tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP) berdasarkan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 21 Tahun 2006 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tatacara Pemberian Izin pada Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tugas dari UPTSP adalah mengadakan pelayanan pembuatan izin dan non izin (rekomendasi) kegiatan atau usaha. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 UPTSP berubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP). Jenis-jenis izin dan non izin di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 3a dan Tabel 3b. Tabel 3a. Jenis-Jenis Izin di Kabupaten Minahasa SelatanNo Jenis Izin Waktu

Birokrasi

sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999

18

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

11. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

2Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Daftar Industri (TDI) Izin Usaha Industri (IUI) Tanda Daftar Gudang (TDG) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Gangguan (HO) Kartu Ternak Izin Usaha Peternakan Ayam Pedaging/Petelur Izin Usaha Peternakan Babi Izin Usaha Peternakan Sapi Izin Usaha Peternakan Puyuh Izin Usaha Peternakan Kambing Izin Usaha Peternakan Burung Walet Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Izin Praktek Dokter Umum / Dokter Gigi / Spesialis Izin Praktek Bidan Izin Praktek Perawat Izin Toko Pembuatan Gigi Palsu Izin Pengobatan Tradisional Izin Praktek Dokter Berkelompok Izin Toko Obat Izin Apotik Izin Balai Pengobatan / Klinik Kesehatan Swasta Izin Klinik Bersalin / BKIA Swasta Izin Optikal Izin Laboratorium Swasta Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Rekreasi dan Hiburan Umum Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Perjalanan Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Jasa Akomodasi Izin Usaha dan Pemungutan Restribusi Restoran Izin Usaha serta Pungutan Restirbusi Rumah Makan Izin Pemungutan Kayu Tanah Milik (SIPKTM) Izin Pengiriman Rumah Kayu Izin Angkutan Kayu Kelapa Izin Badan Hukum Koperasi Izin Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Izin Pendirian Depot Lokal Izin Pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU)

Pemrosesan Izin 31 (satu) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 1 (satu) hari 7 (tujuh) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 5 (lima) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 2 (dua) hari 3 (tiga) hari 7 (tujuh) hari

142. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.

2Izin Pemasaran Jenis-jenis Bahan Bakar Khusus (BKK) Izin Pengumpulan dan Penyaluran Minyak Pelumas Bekas Izin Pendirian dan Penggunaan Gudang Bahan Peledak di Daerah Operasi Daratan dan di Daerah Operasi Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Galian Golongan C Izin Lokasi Izin Usaha Sekolah Mengemudi Izin Operasi Kendaraan Latih Sekolah Mengemudi Izin Penggunaan Jalan Selain Untuk Kepentingan Lalu Lintas Retribusi Izin Tempat Penampungan Cap Tikus Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Golongan A, B & C Surat Keterangan Fiskal Retribusi Izin Trayek / Operasi Retribusi Kartu Pengawas Izin Trayek/Izin Operasi Retribusi Izin Insidentil

37 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari

19

56. 57.

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Izin Menempati Bangunan Kios / Lost 1 (satu) hari Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 1 (satu) hari

Sumber : Data Juli 2010, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kab. Minahasa Selatan

Tabel 3b. Jenis-Jenis Non Perizinan di Kabupaten Minahasa SelatanNo1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Jenis Non PerizinanRekomendasi Penempatan Rumpon ke Dinas Propinsi Rekomendasi Akte Pendirian Koperasi Rekomendasi Lokasi Pendirian Kilang Rekomendasi Radio Siaran Rekomendasi Galian C Rekomendasi Kesehatan Rekomendasi Pengolahan Sarang Burung Walet Rekomendasi Pengukuran Kayu/Hasil Hutan Lainnya & Pengujian Kayu Rekomendasi Penyadap Hutan Pinus Rekomendasi Industri Rumah Tangga Khusus Makan dan Minum Rekomendasi Aktanisasi Catatan Sipil Rekomendasi Usaha Pemberian Izin Prinsip

Waktu Pemrosesan Izin1 (satu) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 2 (dua) hari 5 (lima) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari

Sumber : Data Juli 2010, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kab. Minahasa Selatan

Untuk

lebih

mempertegas

komitmen

terhadap

penyelenggaraan

kepemerintahan yang baik, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah menetapkan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Reformasi Birokrasi atas Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dengan memperhatikan pada 11 (sebelas) hal pokok, yakni kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggungjawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, kenyamanan, transparan. Dalam upaya menjabarkan dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sejak tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melaksanakan penyesuaian jumlah dan nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta membentuk beberapa SKPD sesuai dengan kebutuhan daerah. Setelah mengusulkan dan membahas secara bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, akhirnya menghasilkan beberapa Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja di 20

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Lingkungan

Pemerintah

Kabupaten

Minahasa

Selatan

sebagaimana

diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1 1. Peraturan Daerah 2 Nomor 03 Tahun 2008 Tentang 3 Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Selatan SKPD Yang Ditetapkan 4 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD

2.

Nomor 04 Tahun 2008

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

3.

Nomor 05 Tahun 2008

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Kesehatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Perkebunan Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Inspektorat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 4 Badan Ketahanan Pangan Kantor Lingkungan Hidup Kantor Penanaman Modal Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1

2

3 7. 8. 9. 10. 11. 12. Organisasi dan Tata 1. Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1.

4.

Nomor 01 Tahun 2009

5.

Nomor 02

Badan Pelaksana Narkotika

21

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Tahun 2009 6. Nomor 10 Tahun 2009

7.

Nomor 11 Tahun 2009

Kerja Badan Narkotika Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1. Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1. Kerja Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Minahasa Selatan

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan

Sumber : Data Juli 2010, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Untuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K), tidak menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 karena merupakan lembaga fungsional. Badan ini hanya ditetapkan dengan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Minahasa Selatan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan Juni 2010 berjumlah 4.975 orang, yang terdiri dari golongan I : 25 orang, golongan II : 1.143 orang, golongan III : 2.795 orang, dan golongan IV : 1.012 orang yang tersebar diberbagai SKPD/Unit Kerja, seperti yang tercantum pada Tabel 5a dan Tabel 5b.

Tabel 5a. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. SKPD / Unit Kerja Sekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD RSUDSatpol Pamong Praja

a2 -

Golongan I b c d1 1 2 2 1 -

Kelamin Jml L P1 5 3 1 5 3 -

a

Golongan II b c d4 1 8 20 13 3 16 9 2 1 14 43 5 2 18 1 10 82 2 5 14 1 5 25

Kelamin L P10 5 3 22 67 6 1 5 18 66 48 16 4 1 25 58 3 1 18 26 181

Jml26 9 4 47 125 9 2 23 18 92 229

Kantor Camat Puskesmas-

13 5 2 20 48 4 5 3 74 106

22

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Puskesmas 12. UPTD Dikpora 13. Guru 14. Tenaga Administrasi,Penjaga Sekolah

1 3

2 3

2 7

2 9 12

1 14 24

1 1

2 14 25

6 4 189 185 16 14

5 48 5 245

4 65 18 139

15 95 39 400

4 392 14 743

19 487 53 1.143

Jumlah

491 268

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Tabel 5b. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan IV di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)No SKPD / Unit Kerja1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Sekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD RSUDSatpol Pamong Praja

Golongan IIIa25 9 9 76 128 22 3 7 6 68 65 10 610 361.074

KelaminL34 13 9 101 195 14 6 5 7 94 47

b17 4 25 46 3 4 12 2 35 63

c16 7 1 43 79 8 1 2 2 40 27

d5 3 7 40 73 5 1 5 21 20

P29 10 8 83 131 24 3 21 3 70 128

Jml63 23 17 184 326 38 9 26 10 164 175

Golongan IVa2 4 4 26 96 2 11 3

Kelamine-

b9 1 16 25 1 1 1 1 6 8 -

c4 1 3 6 -

d1 -

L15 4 5 37 90 3 1 1 11 6

P1 1 8 37 1 3

Jml16 4 6 45 127 3 1 1 12 9 16 766 6

Kantor Camat PuskesmasPuskesmas 12. UPTD Dikpora 13. Guru 14. Tenaga Administrasi,Penjaga Sekolah

19 3 11 221 364 450 31 5

22 21 43 16 403 1.242 1.645 758 26 46 72 6

7 9 233 533 2 4

Jumlah

482 593 646

976 1.819 2.795

928 69

14 1

415 597 1.012

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Berdasarkan data pada Tabel 5a dan Tabel 5b, dari 4.975 orang PNS terdiri dari 1.815 (36,48%) laki-laki dan 3.160 (63,52%) perempuan. Dari 4.975 orang PNS, 58,25 % adalah guru. Sedangkan jumlah PNS Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan tingkat pendidikan dan agama ditunjukkan pada Tabel 6a dan Tabel 6b di bawah ini. Tabel 6a. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan (sampai dengan Juni 2010)No1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

SKPD / Unit KerjaSekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD

SD 2 -

SMP 1 6 -

SLTA 19 12 4 54 143 7 1

Pendidikan D1 D2 D3 D4 1 11 2 3 1 49 2 3 1 53 2 6 1 -

S1 66 22 20 162 359 34 9

S2 8 8 13 3 1

S3 1 -

Jml 106 36 27 276 583 50 12

23

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

RSUD Satpol Pamong Praja Kantor Camat Puskesmas-Puskesmas UPTD Dikpora Guru Tenaga Administrasi, Penjaga Sekolah Jumlah

3 28 33

5 5 4 11 32

4 17 128 202 32 942 99 1.664

3 29 74 111

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 21 22 50 2 9 28 1 4 131 2 271 80 94 3 413 4 1 36 80 500 159 - 1.221 2 2.898 1 507 392 4 6 2.191 40 1 145 4.975

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Tabel 6b. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Agama (sampai dengan Juni 2010)No1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.-

SKPD / Unit KerjaSekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD RSUD Satpol Pamong Praja Kantor Camat Puskesmas-Puskesmas UPTD Dikpora Guru Tenaga Administrasi, Penjaga Sekolah Jumlah

AgamaKristen 101 36 27 268 560 44 11 46 27 266 383 74 2.811 141 4.795 Katolik 3 4 12 1 1 1 24 3 34 1 84 Islam 2 4 9 5 1 4 4 5 3 53 3 93 Budha Hindu 2 1 3 Konghucu -

Jumlah106 36 27 276 583 50 12 50 28 271 413 80 2.898 145 4.975

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Untuk jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan SKPD diperlihatkan pada Tabel 7. Tabel 7. Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)No 11. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

S K P D / Unit Kerja 2Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Staf Ahli Inspektorat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

EselonII A II B III A III B IV A IV B VA

Jml 1044 17 4 14 13 13 10 16 15

31 -

43 1 4 1 1 1 1 1 1

510 4 5 1 1 1 1 1

64 4 4 3 4

730 12 8 7 7 4 11 9

8-

9-

24

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

Badan Ketahanan Pangan Badan Narkotika Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan Dinas Kesehatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Perkebunan Dinas Pengelolah Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Lingkungan Hidup Kantor Penanaman Modal Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Kebersihan dan Pertamanan Rumah Sakit Umum Daerah Kantor Camat (17 Kecamatan) Kantor Lurah (10 Kelurahan) Tata Usaha SMP/SMA Tata Usaha SMK UPTD Dinas Pendidikan UPTD Dinas Kesehatan (Puskesmas) UPTD Dinas Kesehatan Depo Farmasi UPTD Dinas Kesehatan Laboratorium Jumlah

1

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 1 1 4 5 1 1 3 1 4 2 1 1 4 9 1 1 4 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 62 5 4 4 3 3 4 3 4 6 5 6 4 4 17 108 6 12 5 4 9 15 5 8 21 7 15 7 4 4 1 3 4 1 6 61 8 17 14 1 364 39 36 1 1 77 9 9

2010 11 5 7 15 25 13 18 11 9 14 21 10 14 29 14 23 13 4 5 2 4 5 2 11 134 44 9 1 17 14 2 652

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga dibantu oleh beberapa instansi vertikal yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga berperan dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan. tercantum pada Tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Instansi Vertikal di Kabupaten Minahasa SelatanNo1.

Instansi vertikal dimaksud sebagaimana

Nama InstansiKantor Departemen Minahasa Selatan Agama Kabupaten

Alamat KantorDesa Kapitu Kec. Amurang Barat

25

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

2. 3. 4. 5.

Badan Pusat Statistik (BPS) Minahasa Selatan Kantor Pertahanan Nasional Minahasa Selatan Kejaksaan Negeri Amurang Pengadilan Negeri Amurang

Kabupaten Kabupaten

Desa Teep Kec. Amurang Barat Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur

Sejak Kabupaten Minahasa Selatan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2003 sampai saat ini, telah mengalami 4 kali pergantian Bupati sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Nama-Nama Bupati/Wakil Bupati Minahasa SelatanNo1. 2. 3. 4.

Nama Bupati / Wakil BupatiDrs. R.M. LUNTUNGAN GEMMY KAWATU, SE, MSi Drs. H.D. WAWORUNTU Drs. R.M. LUNTUNGAN (Bupati) VENTJE TUELA, S.Sos (Wakil Bupati)

Masa JabatanAgustus 2003 - Januari 2005 Februari 2005 - April 2005 April 2005 - Agustus 2005 Agustus 2005 - Agustus 2010 Agustus 2005 - Agustus 2010

KeteranganPenjabat Pelaksana Tugas Penjabat Definitif (Pilihan Rakyat Pertama)

2.

Pembangunan Pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan selain fisik. yang signifikan. Di tahun 2010, prioritas dan pembangunan, pembangunan pembangunan Untuk mental-spiritual, fisik pengentasan lain,

penanggulangan kemiskinan serta peningkatan sumberdaya manusia, juga pembangunan antara lanjutan pembangunan gedung kantor di kawasan kantor Bupati Minahasa Selatan, lanjutan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, lanjutan pembangunan pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan laut Amurang, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar, pembangunan pelabuhan pelelangan ikan (PPI) dan pembangunan pembangkit tenaga listrik (PLTA/PLTU). Selain itu, yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan adalah pembangunan agribisnis di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pembangunan industri untuk mendorong investasi daerah 26

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

dalam

meningkatkan

pendapatan

daerah

serta dan

untuk

kesejahteraan konservasi

masyarakat,

pembinaan

pengembangan

pengelolaan

sumberdaya air, pembinaan dan pengelolaan sungai, pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengamanan pantai, pengembangan penyediaan air bersih, pengelolaan jaringan irigasi, pembukaan jalan alternatif (Amurang By Pass), pengembangan objek wisata, penyediaan dan peningkatan sarana/prasarana pendidikan serta kesehatan, peningkatan kuantitas dan kualitas perumahan dan pemukiman dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta mengintensifkan pengawasan penebangan liar (ilegal loging). Untuk mengakselerasikan pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan, dengan mencermati dan memperhitungkan potensi daerah serta kecenderungan lingkungan strategis yang ada, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan metetapkan 6 program unggulan, sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010. Ke-6 program unggulan tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi penggerak utama (primer mover) jalannya roda pembangunan daerah, serta dapat memberikan akses penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan dimensi-dimensi pembangunan lainnya. dimaksud adalah : 1. Agri Bisnis (Agro Produksi, Agro Industri, Agro Marketing) ; 2. Sumberdaya Manusia ; 3. Supremasi Hukum ; 4. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) ; 5. Lingkungan Hidup; 6. Perikanan, Kelautan dan Pariwisata. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka yang meliputi rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan rencana pembangunan tahunan yang disebut rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Pemerintah Kabupaten 27 Ke-6 program unggulan Kabupaten Minahasa Selatan

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Minahasa 2005-2010

Selatan secara

menjabarkan RPJM Kabupaten Minahasa Selatan konsisten melalui program/kegiatan tahunan yang Saat ini

didokumentasikan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).

penjabaran RPJM Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010 telah memasuki tahun terakhir . Dari tahun ke tahun, tema pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai spesifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah serta perubahan global. Tema pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2005-2010 ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Tema Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2005-2010Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tema Pembangunan Pembangunan Pertanian dan Prasarana Penunjang Pembangunan Pertanian dan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian Melalui Gerakan Menanam Peningkatan Efektivitas Pengurangan Kemiskinan Melalui Perluasan Kesempatan Kerja Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Untuk Pengurangan Kemiskinan dan Penganggurang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kemiskinan dan Perluasan Kesempatan Kerja

Dalam rangka mendorong dan membudayakan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Minahasa Selatan agar lebih terarah maka ditetapkan TEGUH BERSINAR sebagai motto pembangunan daerah melalui Keputusan Bupati Minahasa Selatan Nomor 51 Tahun 2004 tanggal 27 Januari 2004, dengan makna : TEGUH : TEruskan Gerakan Untuk Hidup, berarti seluruh masyarakat Minahasa Selatan memiliki semangat dan komitmen yang kuat untuk tetap dan terus hidup. BERSINAR : Bersih, Etika/Etos Kerja, Rapi, Sehat, Indah, Norma Hukum, Aman, Rukun

Bersih :28

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Artinya, bebas dari polusi, tidak tercemar dan tulus. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya hidup bersih, baik jasmani maupun rohani, bebas dari lingkungan tercemar, serta memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).

Etika/Etos Kerja :Artinya, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki pola prilaku yang bersahaja, rendah hati, dapat membedakan yang baik dan yang buruk serta arif dan bijaksana serta memiliki semangat kerja yang tinggi.

Rapi :Artinya, teratur baik, apik dan tertib. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki kerapihan pribadi dan lingkungannya serta hidup tertib dan teratur.

Sehat :Artinya, keadaan baik segenap badan, serta bagian-bagiannya. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya sehat jasmani dan rohani, selalu memelihara kesehatan fisik. Sehat jasmani terkandung maksud, selelau memelihara kesehatan fisik. Sehat rohani terkandung maksud, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehat lingkungan, terkandung maksud, memelihara lingkungan sekitarnya agar tetap bersih dan sehat.

Indah :Artinya, cantik, bagus benar, dan elok. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki rasa keindahan yang diaplikasikan dalam proses pembangunan.

Norma Hukum :29

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Artinya, aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat, dipakai sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima oleh setiap warga masyarakat. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan menjunjung tinggi tertib hukum dan supremasi hukum, serta menghargai norma-norma adat kebiasaan yang terkandung dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat.

Aman :Artinya, bebas dari bahaya, terlindung, tentram, dan tidak meras takut. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki semangat dalam menciptakan suasana aman, tentram dan damai, serta bebas dari rasa takut.

Rukun :Artinya, ikatan persahabatan, tidak bertengkar, dan damai. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan kerukunan berlandaskan semangat persaudaraan, kebersamaan, cinta kasih, Torang Samua Basudara, Sitou Timou Tumou Tou. 3. Kemasyarakatan Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan masih kental dengan budaya mapalus (gotong-royong) dan sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dibentuknya berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (ORKEMAS) dan Organisasi Kepemudaan (OKP), seperti diperlihatkan pada Tabel 11a, 11b dan Tabel 11c. Tabel 11a. Daftar Nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar 30

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Nama Organisasi 2 Samua Basudara Peduli Pendidikan Suara Amurang Persatuan Sopir Amurang Yayasan Gema Mandiri Yayasan Formasi Bangun Minsel Yayasan Karya Muda Pembaharu Kab. Minsel Gerbang Maju Sulawesi Utara Komite Pelestarian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kab. Minsel Barisan Muda Teguh Bersinar Dewan Reformasi Pembangunan Kab. Minsel Dotu Manguni Minsel Forum Masyarakat Peduli Pembangunan dan Pendidikan LSM Cakrawala LSM Pelangi Kasih Komite Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Solidaritas Korban Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Kab. Minsel LSM Makasiow LSM Eureka LSM Rondoren Banua Minsel LSM Aliansi Pemuda dan Masyarakat Sapa LSM Gerbang Minsel

Pengurus (Ketua) 3 Herly Kaiende, SE Ibrahim Gani, S.Pd Frans Kumaseh Joni Lumowa Dolfi Tutu Joice Mintje Foni Singkana Billy Regar Ir. Petrus Ulaan Wilem Mononimbar Jimmy Endey Bernard Lonteng, Amd Diki H. Mintje Maikel Suoth, SE Robby Keintjem Joppy Karundeng Berty Pongantung Fentje Pusung Jhonly V. Kesek Semuel Tumbol Saldi Monigi Hengky Rumengan 3 Karel Lakoy Rocky Sariowan A. Sandag Josep G. Kalengkongan Sonny G. Sariowan Drs. Abraham Pongkorung, MSc Jeferson Karundeng George E. Manengkey Ernest H. Karundeng Edwin F.Lonteng,S.Pd Steven Kapahang Ir. Yulius Pesik Arie Robert Lonteng Jhon Mawira

Alamat 4 Tumpaan Amurang Buyungon/Amurang Amurang Malenos Baru/Amurang Timur Amurang Ranoyapo/Amurang Amurang Buyungon/Amurang Uwuran Dua/Amurang Lopana/Amurang Timur Amurang Bitung/Amurang Tumpaan Sapa/Tenga Kaneyan/Tareran Lopana/Amurang Timur AmurangRumoong Bawah/Amurang Barat

Lewet/Amurang Sapa/Tenga Uwuran Satu/Amurang 4 Ranoiapo/Amurang Buyungon/Amurang Tawaang/Tenga Teep/Amurang Barat Buyungon/Amurang Kaneyan/Tareran Lopana/Amurang Timur Tumpaan Satu/Tumpaan Maliku/Amurang Timur Lopana/Amurang Timur Maliku/Amurang Timur Sulu/Tatapaan Ritey/Amurang Timur Picuan/Motoling Timur

1 2 23. Yayasan Perisai Persatuan Perwakilan Kab. Minsel 24. Gerakan Solidaritas Anti Narkoba dan Obat Terlarang (Gersang) Kab. Minsel 25. LSM Yayasan Satya Graha Esa 26. Yayasan Siloam 45 27. LSM Waraney Minsel 28. LSM Reformasi 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. LSM Apostolos Yayasan Usaha Mandiri Yayasan Matuari Waya Aliansi Guru Indonesia Sulut (AGIS) Cabang Minsel LSM Tagoy Lestari LSM Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW) LSM Generasi Profesional Mandiri LSM Generasi Bela Pancasila

31

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

37. LSM Komunitas Tumbuh Bersama Minsel 38. LSM Purna Paskibraka Indonesia Minsel 39. LSM Lentera Masa Cabang Minsel

Lans B. Sangkoy

Drs. Rudolf Marentek

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan

Tabel 11b. Daftar Nama Organisasi Kemasyarakatan (ORKEMAS) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang TerdaftarNo 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. Nama Organisasi 2 Kerukunan Keluarga Besar Lengkong Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Panguyuban Korban Orde Baru (Pakorba) Kerukunan Akar Rumput Satal Kab. Minsel Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Kerukunan Keluarga Besar Pelealu, Manado Minahasa Selatan Rukun Porodisa Orang Pondang Asal dari Talaud Dewan Pimpinan Cabang Pergerakan Wanita Nasional Indonesia Kab. Minsel Brigade Manguni Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kab. Minsel Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) 2 Laskar Rakyat Republik Indonesia (LRRI) Dewan Pimpinan Cabang Kab. Minsel Yayasan Kekuatan Bagi Negeri (YKBN) Rukun Keluarga Tombulu di Tumpaan Organisasi Sosial Roma Care Gerakan Dawah Islam MUHAMMADIYAH Minsel ENTOURAGE Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Forum Peduli Pendidikan Sulut Korps Garuda Laskar TRIKORA Kelompok Pecinta Alam Cliff Hanger Persatuan Rukun Yosep Lousya Lembaga Independent Kecamatan Motoling Tuama Auto Club Garda Inti Permesta (Garinsta) Pimpinan Daerah AISYIYAH Kab. Minsel Kateda Maesa Asosiasi Pendeta Indonesia Pengurus (Ketua) 3 Dr. Derek Lengkong Rio Salsabila Yusuf Yantje Liando M. Palakua Ir. Frangky J. Lelengboto Jefry Pelealu Sinar Maradesa Dra. Dientje Sumendap Harri Masinambow Pdt. Jefry R. Umboh, STh Jan Johan Polii 3 Marthen Lumowa Jantje C. Noya Junior Malomba Drs. Roly Makauli Ishak Ahmad Dicky Mintje Marthen J. Legi, SE Tommy J. Kawatu, SPd Ernest O. Lengkong Sanly F. Lendongan Sinar L. Maradesa, BA Hengky Rantung Drs. Fredy Lengkong Farida R. Schu Maudy Damopolii Alamat 4 Buyungon/Amurang Amurang Kumelembuai Amurang Buyungon/Amurang Buyungon/Amurang Pondang/Amurang Timur Uwuran Satu/Amurang Lewet/Amurang Pondang/Amurang TimurRanomea/Amurang Timur

4 Buyungon/Amurang Uwuran Dua/Amurang TumpaanLopana/Amurang Timur

Ranoiapo/Amurang Buyungon/Amurang Buyungon/Amurang Tareran Motoling Kilometer 3 / AmurangPondang/Amurang Timur

Amurang Ranoiapo/AmurangPondang/Amurang Timur

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

32

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Kab. Minahasa Selatan

Tabel 11c. Daftar Nama Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang TerdaftarNo 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama Organisasi 2 Karang Taruna Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Kosgoro Kab. Minsel Gerakan Pemuda Ansor Kab. Minsel Pemuda Muslim Indonesia (PMI) Kab. Minsel Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kab. Minsel Forum Komunikasi Putra-Putri Indonesia Kab. Minsel Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Minsel Forum Solidaritas Pemuda Kristen Kab. Minsel Keluarga Besar Putra-Putri Polri Ikatan Putra-Putri Kepemudaan Minahasa Selatan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kab. Minsel Pemuda Panca Marga Kab. Minsel Barisan Muda Demokrat Kab. Minsel 2 Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kab. Minsel FKPPI Kab. Minsel Pemuda Pancasila Kab. Minsel Talented Youth Devada Kab. Minsel Himpunan Mahasiswa Minahasa Selatan Peduli Pembangunan (HMMSPP) Pemuda Tani HKTI (Petani HKTI) Forum Komunikasi Mahasiswa Minsel (FKMMinsel) Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indoensia) Kab. Minsel Pengurus (Ketua) 3 Merry M. Togas, SE Ibrahim Gani, SPd Wem Mononimbar Sharil Bahrudin, SE Artli Kountur, S.Sos Rivay Rompas Drs. Ferry Mohede Ir. Petrus Ulaan Drs. Art Bago Robby Simbar, SH Jhoni Taroreh, SPd Ibrahim Gani, SPd Dr. Tommy Kawengian Richard Ottay, ST 3 Robby Sangkoy, MPd Drs. H. Runtunuwu F.G. Rumokoy Michael Frans Farland LengkongMaryoh Sangkoy, SPd

Alamat 4 Amurang Amurang Amurang Ranoiapo/Amurang Amurang Amurang Amurang Amurang Tumpaan Amurang Bitung/Amurang Amurang Amurang Amurang 4 Amurang AmurangUwuran Satu / Amurang Uwuran Dua / Amurang

Kristy Alfons Sumual Dewa Putu Oka

Pondang/Amurang Timur Ritey/Amurang Timur Tambelang/Maesaan

Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan

Masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang merupakan bagian dari bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam memperkokoh kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, membentuk 33

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

kepengurusan partai politik di daerah sesuai dengan partai politik yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat. Partai politik merupakan Di sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokratis untuk menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggungjawab. Kabupaten Minahasa Selatan, dari 42 partai politik peserta pemilihan umum di Indonesia tahun 2009, hanya 34 partai politik yang terdaftar sebagai peserta pemilihan umum. Ke-34 partai politik tersebut diperlihatkan pada Tabel 12. Tabel 12. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Nama Partai Politik 2 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Pemuda Indonesia (PPI) Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Partai Barisan Nasional (Barnas) Partai Republik Nusantara Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Partai Kedaulatan 2 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Partai Patriot Partai Persatuan Daerah (PPD) Partai Kasih Demokrasi Indonesia Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Demokrat (PD) Partai Damai Sejahtera (PDS) Partai Pelopor Partai Buruh Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK) Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Partai Penegak Demokrasi Indonesia Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Pengurus (Ketua) 3 Billy J. Regar, S.Sos Franco G. Rumokoy, S.Sos Franny Donald Toloh, SE Hengky Rumengan, BA Richard Ottay, ST Drs. Hengky Toloh, MS Dr. Henny Ottay, SpPD Junaidi V. Liow, ST Nico Tiow Priesly F. Surentu, SPd 3 Pdt. Ibrahim A. Laonda Frangky I. Mokalu, SH Agus F. Tumbelaka Robby Mintje Jenny J. Tumbuan, SE Ventje Tuela, S.Sos Johni Sumual, SE, SH Harvey Tewal, SH Welly Pelle Frangky Mokalu, SH Anyan Kotambunan Fonny Singkoh Tommy Pakaya, BA Thawil Hamim Pdt. H.A. Sumakul, M.Th Herry Djumaat Kasim Malolonto Chalid Doehmi Drs. F.J. Kalangi Robby Gunawan, SE Fonny Singkoh Piter B. Wonok

34

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

34.

Partai Merdeka

Viktor Kimbal, SH

Sumber : Data Juli 2010, Komisi Pemilihan Umum Kab. Minahasa Selatan

Kabupaten Minahasa Selatan pada pemilihan umum legislatif tahun 2009 ditetapkan 30 kursi untuk diperebutkan oleh partai politik peserta pemilihan umum. Berdasarkan hasil pemilihan umum legislatif tanggal 9 April 2009, dari 34 partai politik peserta pemilihan umum, hanya 12 partai politik yang memperoleh kursi. Partai politik peserta pemilihan umum yang memperoleh kursi beserta jumlah perolehan suara diperlihatkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Memperoleh Kursi Beserta Jumlah Perolehan SuaraNo1

Nama Partai Politik2

Jumlah Perolehan Kursi3

Jumlah Perolehan Suara4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Partai Damai Sejahtera (PDS) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Partai Persatuan Daerah (PPD) Partai Barisan Nasional (Barnas) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Jumlah

8 6 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 30 Orang

33.086 24.377 16.854 4.429 4.248 3.467 3.030 3.000 2.544 2.468 2.454 2.022 101.979

Sumber : Data Juli 2010, Komisi Pemilihan Umum Kab. Minahasa Selatan

35

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

BAB VI KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFISProfil sosio-demografis suatu daerah menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan keadaan penduduk, kondisi ketenagakerjaan, perekonomian, kondisi pendidikan, kesehatan, agama, kegiatan institusi sosial dan olahraga. 1. Demografi Keadaan dan kepadatan penduduk suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh tersedianya berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dapat mendukung aktivitas ekonomi dan sosial budaya. Kecenderungan tersebut terlihat dalam kehidupan penduduk perkotaan, di mana fasilitas sarana dan prasarana selalu lebih lengkap dan kompleks daripada penduduk di pedesaan. hidup yang lebih baik dan lebih layak. 36 Hal ini disebabkan setiap manusia pada hakekatnya selalu ingin menikmati fasilitas

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Berdasarkan data pada Tabel 1b, penduduk Kabupaten Minahasa Selatan tersebar pada bentang wilayah dengan kepadatan yang cukup rendah dan sebagian besar terkonsentrasi di ibukota kecamatan. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai potensi sumberdaya daerahnya. Sebagai suatu kabupaten pemekaran, Minahasa Selatan tidak terlepas dari masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu fenomena masyarakat yang sudah lama terjadi dan dapat terjadi di mana saja tanpa memperhatikan lokasi, sehingga sifatnya global. Kemiskinan di suatu wilayah mempunyai hubungan dengan kondisi wilayah dan pembangunan ekonomi wilayah. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini sebagai dampak dari program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menyentuh kebutuhan masyarakat dan keinginan masyarakat meningkatkan taraf hidup. Sampai dengan tahun 2009, keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 8.506 KK. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2007-2009 diperlihatkan pada Tabel 14. Tabel 14. Data Keluarga Miskin di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007-2009No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Nama Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Motoling Timur Motoling Barat Tenga Sinonsayang Amurang Tareran Suluun Tareran Tumpaan Kumelembuai Amurang Timur Amurang Barat Tatapaan Maesaan Data Tahun 2007Jumlah KK 4.189 3.464 4.460 4.730 4.982 4.403 4.506 6.738 4.348 3.590 3.461 3.671 2.518 3.201 Jumlah KK Miskin 957 723 621 1.099 1.119 941 263 640 910 681 469 428 711 617

manusia

yang

dapat

membangun

dan

mengembangkan

Data Tahun 2008Jumlah KK 3.242 3.552 3.543 2.208 2.839 2.403 4.846 4.317 4.089 3.680 2.465 4.232 2.159 3.541 4.218 2.611 3.193 Jumlah KK Miskin 955 691 487 460 399 540 745 693 299 425 165 741 369 419 883 711 617

Data Tahun 2009Jumlah KK 3.404 3.514 3.409 2.155 2.835 2.284 5.052 4.271 4.545 4.179 2.609 4.702 2.168 3.676 4.265 2.712 3.165 Jumlah Jumlah KK Miskin Jiwa Miskin 525 2.100 732 2.928 545 2.180 1.848 462 2.212 553 640 2.560 609 2.436 632 2.528 267 1.068 515 2.060 198 792 323 1.292 343 1.372 432 1.728 600 2.400 607 2.428 523 2.092

37

Total

1

58.26

10.179

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 57.138 9.5 58.945 8.506 34.024 99

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan

Dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Selatan, salah satu usaha yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan teknologi pada sektor-sektor ekonomi yang unggul, yaitu sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Dengan demikian, melalui sektor-sektor ekonomi tersebut memberikan nilai tambah terhadap pendapatan ekonomi masyarakat. Untuk dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, salah satu kebijakan yang perlu dilakukan adalah peninjauan kembali harga komoditas pertanian dan pengaturan kembali kelembagaan sektor pertanian, terutama yang menyangkut hak-hak penduduk. Dengan meningkatnya harga jual komoditas pertanian, maka pendapatan petani (rumah tangga pertanian) juga akan meningkat. Pendekatan lain yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan adalah melalui pendekatan sosio-kultural, yaitu dengan membangun motivasi masyarakat untuk menghilangkan tradisi atau adat yang menjadi penghambat bagi kemajuan penduduk setempat. Salah satu cara yang dilakukan adalah memotivasi kepada penduduk miskin bahwa untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik dapat tercipta di dalam sanubari mereka. Dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan serta mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Pemerintah Pusat melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan, antara lain : 1. Program Bantuan Langsung (BLT-RTS) BLT adalah bantuan langsung berupa uang tunai sejumlah tertentu untuk RTS. Sedangkan RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam kategori sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Program BLT-RTS diselenggarakan dalam kerangka kebijakan perlindungan sosial (social protection) sebagai dampak pengurangan subsidi BBM. Mekanisme yang 38 Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

dilakukan merupakan asistensi sosial (social assistance) yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi serta meningkatkan tanggung jawab bersama. Pelaksanaan Program BLT-RTS langsung menyentuh dan memberi manfaat kepada masyarakat miskin dan mendorong tanggung jawab sosial bersama serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat terhadap perhatian pemerintah kepada masyarakat miskin. BLT-RTS adalah : a. Membantu masyarakat miskin agar tetap memenuhi kebutuhan dasarnya; b. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi; dan c. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama. Pada tahun 2008, BLT-RTS diberikan sebesar Rp. 100.000 per bulan selama 7 bulan, dengan rincian, Rp. 300.000 diberikan untuk digunakan selama 3 bulan (Juni-Agustus) yang diberikan pada bulan Juni 2008 dan Rp. 400.000 diberikan untuk digunakan selama 4 bulan (SeptemberDesember) yang diberikan pada bulan September Minahasa 9.421 RTS Selatan pada tahun 2008 tahun 2009 dengan 9.599 RTS. Sedangkan mendapat 2008. BLT Kabupaten sebanyak mendapatkan BLT sebanyak Tujuan dari Program

total anggaran Rp. 1.884.200.000, namun hanya

selama 2 bulan, yakni bulan April dan Mei. 2. Program Keluarga Harapan (PKH) PKH merupakan salah satu strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu rumah tangga sangat miskin (RTSM) pada sisi beban pengeluaran, khususnya terkait dengan upaya peningkatan sumberdaya manusia untuk jangka pendek dan memperbaiki pola pikir serta merubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang. Prinsip PKH adalah pemberian bantuan tunai kepada RTSM dengan syarat 39

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

mereka bersedia mematuhi ketentuan dan persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya bidang kesehatan dan pendidikan. Bantuan yang diberikan kepada RTSM, nantinya RTSM berkewajiban untuk menyekolahkan anaknya, melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan gizi dan imunisasi balita, serta memeriksakan kandungan bagi ibu hamil. Sedangkan tujuan utama PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat sangat miskin. PKH bukanlah kelanjutan dari program Subsidi Langsung Tunai (SLT) Akan tetapi, PKH lebih yang merupakan salah satu crash program untuk mengatasi dampak akibat kebijakan kenaikan harga BBM. kepada masyarakat miskin. dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial RTSM yang menjadi peserta PKH, akan menerima bantuan selama maksimal 6 tahun dan setiap 3 tahun akan dilakukan resertifikasi terhadap status kepesertaan. Apabila setelah 6 (enam) tahun kondisi RTSM masih berada di bawah garis kemiskinan, untuk exit strategy PKH memerlukan koordinasi dengan program lain yang terkait, antara lain ketenagakerjaan, perindustrian, perdagangan, pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan PKH telah dimulai sejak tahun 2007 yang diawali di tujuh propinsi dengan melibatkan 500 RTSM. Ketujuh propinsi tersebut adalah Gorontalo, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Pelaksanaan PKH direncanakan sampai dengan tahun 2015, apabila hasil uji coba di beberapa daerah/propinsi berhasil. Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Utara yang mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2007. Di tahun 2007 mendapatkan pada 3.016 RTSM selama 3 tahap. bantuan sebesar Rp. 1.891.600.000 pada 1.415 dan tahun 2009 mendapatkan bantuan sebesar RTSM, tahun 2008 mendapatkan bantuan sebesar Rp. 3.948.109.000 Rp. 3.839.245.000 pada 2.925 RTSM yang setiap tahun direalisasikan Untuk tahun 2010, telah direalisasikan tahap I sebesar 40

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Rp. 943.800.000 pada 2.907 RTSM.

Rekapitulasi pembayaran RTSM

peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2007-2009 dan tahun 2010 tahap I diperlihatkan pada Tabel 15a dan Tabel 15b. Tabel 15a. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2007-2009No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Target Realisasi TA. 2007 Realisasi TA. 2008 Realisasi TA. 2009 Jumlah Bantuan Jumlah Bantuan Jumlah Bantuan Awal RTSM RTSM RTSM (Rp) (Rp) (Rp) (RTSM) Tenga 334 322 441.600.000 320 430.134.000 319 435.278.000 Kumelembuai 265 258 336.400.000 252 314.365.000 252 308.103.000 Motoling 387 386 519.200.000 378 487.130.000 368 477.000.000 Modoinding 468 449 594.400.000 431 545.361.000 400 513.718.000 Tompaso Baru 320 315 422.136.000 312 407.740.000 Ranoyapo 448 435 592.158.000 420 581.576.000 Sinonsayang 592 587 766.536.000 565 738.804.000 Tumpaan 303 298 390.289.000 289 377.026.000 Jumlah 3.117 1.415 1.891.600.000 3.016 3.948.109.000 2.925 3.839.245.000 Kecamatan

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan

Tabel 15b. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Tahap INo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kecamatan Tenga Kumelembuai Motoling Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Sinonsayang Tumpaan Jumlah Target Awal (RTSM) 311 251 368 399 312 420 565 291 2.917 Realisasi Jumlah Bantuan RTSM (Rp) 311 103.650.000 251 79.050.000 368 120.300.000 391 122.150.000 312 102.300.000 420 144.950.000 565 179.650.000 290 92.050.000 2.908 944.050.000

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan

3.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah, tanggal 30 April 2007 sebagai program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan 41 penurunan tingkat pengangguran yang berbasis pada partisipasi dan

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri adalah program strategis yang menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. Tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatkan pendapatan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan pada sisi lain membuka serta perluasan lapangan kerja, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan pengangguran yang umumnya bersifat sementara. PNPM Mandiri terdiri dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK). Mulai tahun 2008 diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). PNPM Mandiri, untuk sementara dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertambangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Di tahun 2007, PNPM Mandiri mencakup 2.993 kecamatan dan 28.000 desa dengan alokasi dana setiap kecamatan Rp. 750.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000. Sedangkan di tahun 2008, PNPM Mandiri mencakup 3.999 kecamatan dan 36.417 desa dengan alokasi dana setiap kecamatan Rp. 1.500.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000.000. Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2007 mendapat bantuan PNPM Mandiri pada 5 kecamatan dan tahun 2008 mendapat bantuan pada 6 kecamatan. Di tahun 2009 mendapat bantuan pada 15 kecamatan dan hanya 2 kecamatan yang belum mendapat PNPM Mandiri, yakni Kecamatan Sinonsayang dan Kecamatan Kumelembuai karena sementara melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Tahun 2010 mendapat bantuan di semua kecamatan dengan total anggaran Rp. 19.000.000.000, yang terdiri dari pos APBN Rp. 15.200.000.000 dan pos APBD Rp. 3.800.000.000. Nama-nama kecamatan yang mendapat bantuan PNPM Mandiri pada tahun 2007, 2008, 2009 dan tahun 2010 beserta besaran dananya diperlihatkan pada Tabel 16a, Tabel 16b dan Tabel 16c. 42

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Tabel 16a. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007 dan Tahun 2008No Kecamatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tenga Ranoyapo Tumpaan Motoling Amurang Modoinding Jumlah Anggaran Tahun 2007 APBN APBD BLM (Rp) (Rp) (Rp)600.000.00 0 400.000.00 0 600.000.00 0 600.000.00 0 600.000.00 0 150.000.00 0 100.000.00 0 150.000.00 0 150.000.00 0 150.000.00 0 750.000.00 0 500.000.00 0 750.000.00 0 750.000.00 0 750.000.00 0 -

APBN (Rp)

Anggaran Tahun 2008 APBD BLM (Rp) (Rp)

2.800.000.00 700.000.00 0 0

1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 2.000.000.00 500.000.00 2.500.000.00 0 0 0 1.600.000.00 400.000.00 2.000.000.00 0 0 0 1.000.000.00 250.000.00 1.250.000.00 0 0 0 1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 3.500.000.0 8.200.000.00 2.050.000.00 10.250.000.0 00 0 0 00

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan

Tabel 16b. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kecamatan Modoinding Maesaan Motoling Motoling Timur Motoling Barat Amurang Barat Amurang Timur Tumpaan Tatapaan Suluun Tareran Tareran Amurang Tenga Ranoyapo Tompaso Baru Jumlah APBN (Rp) Anggaran Tahun 2009 APBD (Rp) BLM (Rp)

720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 10.800.000.00 1.800.000.000 0

900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 12.600.000.0 00

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan

Tabel 16c. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten 43

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Minahasa Selatan Tahun 2010No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Kecamatan Modoinding Maesaan Motoling Motoling Timur Motoling Barat Amurang Barat Amurang Timur Tumpaan Tatapaan Suluun Tareran Tareran Amurang Tenga Ranoyapo Tompaso Baru Sinonsayang Kumelembuai Jumlah APBN (Rp) Anggaran Tahun 2010 APBD (Rp) BLM (Rp)

800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 600.000.000 150.000.000 15.200.000.00 3.800.000.000 0

1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 750.000.000 19.000.000.0 00

Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan

Saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial bawah ini. Tabel 17a. Keadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. P M K S Fakir Miskin Rumah Tidak Layak Huni Lanjut Usia Pekerja Migran Daerah Rawan Bencana Korban Bencana Alam Eks Korban Bencana Sosial / Pengungsi Wanita Rawan Sosial Ekonomi Balita Terlantar Anak Terlantar Korban Tindak Kekerasan Anak Nakal Anak Cacat Jumlah 9.874 KK 2.531 KK 7.686 Orang 238 Orang 3.667 KK 347 KK 236 Orang 1.213 Orang 106 Orang 1.562 Orang 136 Orang 399 Orang 241 Orang

(PMKS) dan potensi sumber kesejahteraan

sosial (PSKS) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 17a dan Tabel 17b di

44

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

14. 15. 16. 17. 18. 19.

Penyandang Cacat Eks Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza Bekas Penderita Penyakit Kronis Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis Pengidap Penyakit HIV/AIDS

1.226 Orang 402 Orang 423 Orang 483 Orang 980 Orang 16 Orang

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan

Tabel 17b. Keadaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. 3. 4. P S K S Organisasi Sosial Karang Taruna Pekerja Sosial Masyarakat Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Jumlah 18 Orsos 156 KT 81 Orang 17 Kecamatan

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan

2.

Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami Jumlah perubahan seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan.

angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2009 sebanyak 102.961 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 95.754 orang. Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 52.665 orang. Sedangkan sektor lainnya sebanyak Untuk 43.084 orang, dan yang bekerja di luar negeri sebanyak 5 orang. pada Tabel 18 di bawah ini. Tabel 18. Data Tenaga Kerja di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. Uraian Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Yang Bekerja 2004 (Orang) 135.27 120.50 2005 (Orang) 138.335 123.395 Tahun 2006 2007 (Orang) (Orang) 139.906 99.161 124.516 88.253 2008 (Orang) 101.100 92.810 2009 (Orang) 102.961 95.754

komposisi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan

45

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

- Sektor Pertanian dan 68.237 68.483 48.539 51.045 52.665 Peternakan - Sektor Lainnya 53.868 55.158 56.013 39.765 41.765 43.084 - Bekerja di Luar Negeri 20 51 5 3. Jumlah Penganggur 14.765 14.940 14.870 9.309 8.290 7.207 4. Jumlah Setengah Penganggur 36.428 36.942 36.281 24.203 23.253 23.166 5. Jumlah Pencari Kerja 2.174 5.895 6.390 6.133 4.215 1.218 6. Penempatan Pencari Kerja 116 357 1.793 1.982 1.998 571 7. Tenaga Asing 3 5 5 11 8 8 (Data sampai dengan Tahun 2006, masih termasuk dengan Kabupaten Minahasa Tenggara) Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan

9 66.641

3.

Perekonomian Perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan karena tersedianya sarana dan prasarana pendukung. Walaupun disadari masih banyak masyarakat yang kurang mampu dalam meningkatkan taraf hidup. Sarana dan prasarana pendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan berupa tersedianya pasar di hampir semua kecamatan, berdirinya koperasi, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah serta prasarana pemasaran dan perkreditan. Sarana dan prasarana pendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 19a, Tabel 19b, Tabel 19c dan Tabel 19d. Tabel 19a. Pasar di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Nama Pasar Tareran Pasar Tumpaan Pasar Amurang Pasar Tenga Pasar Paku Ure Pasar Poigar Pasar Motoling Pasar Poopo Pasar Tompaso Baru Pasar Modoinding Pasar Tatapaan Pasar Kapitu Pasar Desa Suluun Pasar Desa Ongkaw Pasar Desa Tanamon Lokasi Desa Lansot Kec. Tareran Desa Tumpaan Kec. Tumpaan Kelurahan Ranoiapo Kec. Amurang Desa Tenga Kec. Tenga Desa Paku Ure Kec. Tenga Desa Poigar Satu Kec. Sinonsayang Desa Motoling Dua Kec. Motoling Desa Poopo Kec. Ranoyapo Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru Desa Pinasungkulan Kec. Modoinding Desa Paslaten Kec. Tatapaan Desa Kapitu Kec. Amurang Barat Desa Suluun IV Kec. Suluun Tareran Desa Ongkaw I Kec. Sinonsayang Desa Tanamon Kec. Sinonsayang

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan

46

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Tabel 19b. Data Koperasi Berdasarkan Jenis/Identitas di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. 2. Jenis Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Produsen : a. KUD b. Produsen c. Pertanian d. Tani e. Peternakan f. Perkebunan g. Nelayan h. Perikanan i. Petani Buah j. Produksi Koperasi Konsumen Koperasi Wanita Koperasi Pemasaran Koperasi Serba Usaha Koperasi Jasa Koperasi Lainnya Total Jumlah 6 45 194 28 154 37 28 18 4 7 1 19 22 193 1 44 799

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan

Tabel 19c. Data Populasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di Kabupaten Minahasa SelatanNo 1. Jenis Usaha Usaha Mikro : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Usaha Kecil : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Usaha Menengah : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Total Jumlah 1.416 117 766 403 381 102 226 435 109 57 196 27 4.235

2.

3.

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan

Tabel 19d. Prasarana Pemasaran dan Perkreditan di Kabupaten 47

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Minahasa SelatanNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Prasarana Bank Toko Warung Rumah Makan Rumah Kopi Toko Obat/Apotek Pompa Bensin Jumlah 14 187 1.620 144 95 5 3

Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan

4.

Pendidikan Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. terus-menerus memberikan perhatian yang besar pada Pemerintah pembangunan

pendidikan dalam rangka mencapai tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada gilirannya sangat mempengaruhi kesejahteraan umum dan pelaksanaan ketertiban dunia. Namun, sampai dengan tahun 2009 pelayanan pendidikan belum dapat sepenuhnya disediakan dan dijangkau oleh seluruh warga negara. Selain karena fasilitas pendidikan belum mampu disediakan di seluruh pelosok tanah air termasuk di daerah terpencil dan kepulauan, biaya pendidikan juga masih dinilai mahal oleh sebagian besar masyarakat. Masih banyaknya penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan merupakan salah satu kendala utama terbatasnya partisipasi pendidikan di Indonesia. Keadaan pendidikan suatu wilayah dapat menjadi indikator kesiapan penduduk dalam menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. penduduk Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas sebagai bentuk pemenuhan hak warga negara untuk mengikuti Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebagaimana diamanatkan dalam 48 Langkah kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peningkatan pendidikan bagi anak usia dini yang lebih merata dan bermutu sehingga 3. mereka memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya; Peningkatan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah, baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas; 4. Pemberian perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, yaitu penduduk miskin, tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan daerah konflik untuk menjangkau layanan pendidikan, baik formal maupun nonformal sesuai dengan potensi dan kebutuhannya; 5. Peningkatan perluasan layanan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja serta mampu menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; 6. Peningkatan pendidikan nonformal yang merata dan bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal, terutama bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah atau buta aksara dan putus sekolah. Di samping itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan ditempuh langkah kebijakan sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas dan relevansi semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan untuk memberikan kecakapan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diperlukan, termasuk kecakapan personel, sosial, intelektual, spiritual, emosi, dan vokasional untuk bekerja dan usaha mandiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pembangunan ; 2. Peningkatan dan pemantapan peran perguruan tinggi sebagai ujung tombak peningkatan daya saing bangsa serta pengembang IPTEK dan 49

Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010

seni, pelaksanaan otonomi keilmuan yang didukung dengan peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan budaya baca. Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Peningkatan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan tinggi, dengan pemberian kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada perguruan tinggi dalam mengelola pendidikan secara bertanggung jawab dan akuntabel; 2. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah/satuan pendidikan lainnya secara lebih optimal yang didukung oleh penerapan sistem kontrol dan jaminan kualitas pendidikan serta penilaian kinerja di tingkat satuan pendidikan melalui pelaksanaan evaluasi, akreditasi, sertifikasi, dan pengawasan yang didasarkan pada hasil, termasuk kompetensi lulusan dan tingkat kesehatan manajemennya; 3. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan untuk semua anak, baik laki-laki maupun perempuan yang didukung dengan ketersediaan informasi mengenai layanan pendidikan secara transparan; 4. Peningkatan efektivitas peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan, baik dalam penyelenggaraan, penyediaan biaya, maupun pengelolaan pendidikan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan, termasuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah serta komite satuan pendidikan yang lain. Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sektor pendidikan merupakan salah satu program prioritas pembangunan daerah. seluruh pelosok desa agar dapat Berbagai program dan kegiatan pendidikan, walaupun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk menjangkau memperoleh diperhadapkan dengan berbagai permasalahan. Selain permasalahan sarana dan prasarana, permasalahan akses serta pemerataan pelayanan pendidikan, mutu pendidikan maupun manajemen pelayanan tetap pendidikan. berupaya Namun