profil kota mojokerto

Upload: bone

Post on 20-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    1/90

    PROFILE KOTA

    MOJOKERTO

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    KOTA MOJOKERTO

    PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    2/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 i

    LAMBANG PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DAN ARTI LAMBANG

    Lambang Kota Mojokerto

    Lambang Kota Mojokerto ditetapkan berdasarkan PERDA Kotamadya Mojokerto Nomor

    3 Tahun 1971 tanggal 26 April 1971 oleh DPRGR Kotamadya Mojokerto.

    Bentuk Lambang

    1.Daun lambang berbentuk perisai bersudut 5 (lima).

    2.Warna lambang hijau dengan pinggir berwarna kuning emas bergambar padi dan kapas.

    3.Di tengah daun lambang terlukiskan :

    gambar pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3

    garis biru yang bergelombang

    4.Di bawah daun lambang terdapat gambar pita bertuliskan "Kota Mojokerto"

    Makna Bentuk dan Warna Lambang

    1.Perisai adalah pertahanan

    2.

    Sudut 5 menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia PANCASILA3.

    Pinggir berwarna kuning emas dengan gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran

    4.Garis biru melambangkan Sungai Brantas yang mengalir di tepi kota dan merupakan salah satu

    prasarana kemakmuran

    5.Warna hijau melambangkan kesejahteraan

    6.Pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 mengandung makna angka tahun

    1293 yang mengingatkan akan berdirinya kerajaan Majapahit.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    3/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 ii

    SAMBUTAN WALIKOTA MOJOKERTO

    Assalamualaikum Wr Wb

    Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

    Saya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT

    yang telah memberikan Rakhmat dan Hidayah-Nya serta

    memberikan kekuatan lahir dan batin kepada saya untuk

    memimpin kota ini.

    Kota Mojokerto yang tercinta ini mempunyai sejarah

    yang panjang karena kebetulan terletak antara ibukota kerajaan Mojopahit yaitu

    Trowulan dan pelabuhan Canggu yang dahulu kala merupakan tempat berlabuhnya

    kapal-kapal perniagaan dari negeri sekitar Indonesia, sehingga perannya sangat penting

    sebagai lalu lintas perdagangan. Demikian pula saat ini merupakan tempat yang strategis

    baik sebagai wilayah GERBANGKERTASUSILA maupun daerah penyangga

    (hinterland) kota metropolis Surabaya.

    Dengan kondisi seperti itulah dinamika penduduknya terpengaruh oleh

    kebudayaan yang heterogen. Arus urbanisasi dari daerah sekitar tidak dapat dielakkanmerupakan faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap mental budaya heterogen

    tersebut, sehingga menambah kompleksnya permasalahan penataan kota.

    Sebagai sebuah kota yang sangat potensial dari segi budaya, pendidikan,

    pariwisata, industri dan perdagangan maka segenap lapisan masyarakat bersama-sama

    dengan pemerintah kota Mojokerto akan senantiasa bahu membahu mewujudkan kota

    BUDIPARINDA yang BERSERI meskipun dari tahun ke tahun tantangan yang dihadapi

    seiring dengan perkembangan jaman makin berat dan kompleks.

    Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kekuatan-Nya. Amin.

    Wassalamulaikum Wr. Wb.

    WALIKOTA MOJOKERTO

    Ir. ABDULGANI SUHARTONO, MM

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    4/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 iii

    PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

    KATA PENGANTAR

    Profile Kota Mojokerto 2007 adalah sebuah presentasi pemerintahan kota pada

    suatu kurun waktu sekaligus sebagai sebuah evaluasi tentang kiprah pemerintah daerah

    dalam pembangunan. Pembangunan yang telah dilaksanakan bersama-sama dengan

    masyarakat diharapkan mampu menjadi indicator keberhasilan pembangunan itu sendiri,

    sehingga hakikat pembangunan untuk kesejahteraan dan kemakmuran akan terwujud.

    Pada usia kota yang ke 89 ini diharapkan ada seberkas benang merah yang akan

    menjadi ukuran untuk memotivasi kepedulian semua pihak baik dari kalangan eksekutif,

    legislative maupun masyarakat untuk menata kota kearah yang lebih baik dari tahun-

    tahun sebelumnya.

    Pemerintah kota yang baik diharapkan akan menciptakan kondisi yang saling

    sinergi antara berbagai kepentingan politik, ekonomi, social, budaya keamanan dan

    ketertiban meskipun pada saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada situasi dankondisi era perjalanan reformasi yang menuntut kesabaran dan keuletan agar bisa lolos

    dari kompleksitas permasalahan bangsa.

    Akhirnya kepada segenap jajaran instansi serta semua pihak yang telah membantu

    penyelesaian Buku Profile Kota Mojokerto 2007 ini diucapkan terimakasih.

    KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    KOTA MOJOKERTO

    Drs. IMAM SAMPURNO

    Pembina Tingkat I

    NIP 510 061 961

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    5/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 iv

    DAFTAR ISI

    LAMBANG PEMERINTAHAN KOTA MOJOKERTO DAN ARTI LAMBANG

    SAMBUTAN WALIKOTA MOJOKERTO

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    BAB II GAMBARAN UMUM

    II.1. Sejarah Kota Mojokerto

    II.2. Perkembangan Pemerintahan

    II.3. Perkembangan Kota

    3.1. Visi dan Misi Kota Mojokerto

    BAB III POTENSI KOTA

    III.1. Penduduk

    III.2. Ketenagakerjaan

    III.3. Pendidikan

    III.4. Perhubungan

    III.5. Pendapatan RegionalBAB IV PELUANG INVESTASI

    IV.1. Kebijakan Investasi dan Sumber Pembiayaan

    IV.2. Profil Peluang Investasi

    2.1. Sektor Industri

    2.1.1. Industri Batik Tulis

    2.1.2. Industri Miniatur Perahu Layar

    2.1.3. Industri Kerajinan Gips

    2.1.4. Industri Onde-onde dan Keciput Boliem

    2.1.5. Industri Sepatu

    2.1.6. Industri Cetakan Kue

    2.2. Sektor Perdagangan

    2.3. Sektor Jasa

    Hal

    i

    ii

    iv

    v

    1

    3

    3

    6

    7

    9

    12

    13

    14

    17

    20

    20

    21

    22

    22

    23

    23

    24

    25

    27

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    6/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 v

    2.4. Sektor Pariwisata

    2.4.1. Pemandian Sekarsari

    2.4.2. Kawasan Sungai Brantas Indah & Jogging Track

    2.4.3. Aloon-aloon

    2.4.4. Masjid Agung Al Fatah

    2.4.5. Klenteng Hok Siang Kiong

    BAB V STRATEGI BIDANG INVESTASI

    A. Faktor Kekuatan

    B. Faktor Kelemahan

    C. Faktor Peluang

    D.

    Faktor Tantangan

    BAB VI PENUTUP

    Kesimpulan

    DAFTAR PUSTAKA

    Hal

    28

    29

    29

    31

    31

    32

    33

    35

    37

    37

    39

    40

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    7/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Per Kecamatan

    /Kelurahan

    Tabel 2 : Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan/

    Kelurahan

    Tabel 3 : Perkembangan Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin

    Tahun 2005 2006

    Tabel 4 : Penduduk Usia 7 24 Tahun Yang Masih Sekolah

    Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun

    2003 - 2005

    Tabel 5 : Panjang Jalan Menurut Permukaan, Kondisi, Kelas dan

    Status Jalan (Km) Tahun 2005 2006

    Tabel 6 : Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto

    Hal

    6

    10

    12

    14

    16

    26

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    8/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 : Struktur Penduduk Berdasar Usia

    Gambar 2 : Indeks Berantai PDRB ADHK 2000 Tahun 2004 2006

    Gambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto

    Hal

    11

    18

    30

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    9/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kota Mojokerto secara geografis mempunyai potensi yang sangat besar terutamadi sektor perdagangan dan jasa, hal ini disebabkan oleh minimnya sumber daya alam

    yang dimiliki. Di samping itu peran otonomi daerah sebagaimana tertuang di dalam UU

    No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah semakin jelas

    menegaskan peran Pemerintah Kota Mojokerto dalam menjalankan roda pembangunan.

    Dalam kerangka pengembangan Gerbang Kertasusila, peran Kota Mojokerto

    sangat strategis, karena sebagai penyangga ibukota Provinsi Jawa Timur yakni Surabaya.

    Dilihat dari akses ke Surabaya, Kota Mojokerto terbilang cukup memadai dalam hal

    sarana dan prasarana seperti jalan antar kota, sehingga kalau kita lihat banyak penduduk

    Kota Mojokerto yang bekerja dan beraktivitas di Kota Surabaya. Hal inilah yang

    kemudian memacu perputaran ekonomi di Kota Mojokerto, karena tingkat konsumsi

    masyarakat Kota Mojokerto cukup tinggi. Faktor inilah yang kemudian membuat Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto cukup tinggi. Maka dari faktor inilah

    kemudian potensi sumber daya manusia menjadi prioritas bagi pembangunan ekonomi.

    Kemampuan Kota Mojokerto kalau digali lebih lanjut, mempunyai sisi yang luar

    biasa penting dan mempunyai peluang dan potensi yang besar. Banyak yang bisa diolah

    dan dijadikan sebagai potensi, dimana sektor-sektor pembangunan seperti pariwisata,

    industri, jasa dan properti kalau diuraikan satu persatu dan dianalisa sedemikian rupa

    akan menghasilkan sebuah pemetaan tersendiri yang dapat menjadi peluang bagi

    pembangunan dan pertumbuhan Kota Mojokerto.

    Berpedoman kepada kerangka pembangunan Kota yang lebih terarah dan

    terprogram maka, penyusunan profil dan peluang investasi ini akan menjadi sebuah

    pedoman atau bahan masukan bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah Kota sendiri

    maupun warga Kota Mojokerto dan para pakar pembangunan maupun investor dan calon

    investor. Memang secara mendasar kalau kita lihat dari sisi perekonomian Kota

    Mojokerto yang wilayahnya paling kecil diantara Kota-kota lain di Provinsi Jawa Timur

    dan bahkan seluruh Indonesia. Kalau kita lihat secara seksama maka pertumbuhan

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    10/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 2

    ekonomi Kota Mojokerto pada tahun 2006 adalah mencapai 5,51%, dan ini terjadi

    peningkatan dari tahun 2005 yang mencapai 5,48%. Pertumbuhan ekonomi sebesar itu

    dinilai cukup tinggi, mengingat pada tahun sebelumnya Kota Mojokerto mengalami

    dampak dari krisis ekonomi.

    Di dalam kerangka pembangunan Kota tersebut secara analitis akan ditentukan

    potensi-potensi baru ataupun lama yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dimana akan

    diadakan pemetaan secara mendalam sehingga potensi dan peluang investasi yang

    dijelaskan secara analitis dan komprehensif akan menjadi bahan pertimbangan lebih

    lanjut untuk menuju kepada kemajuan bersama dalam kerangka pembangunan yang

    berdasarkan kepada keadilan dan kesejahteraan bersama.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    11/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 3

    BAB II

    GAMBARAN UMUM

    II.1. Sejarah Kota MojokertoKalau dilihat dari sejarah Kota Mojokerto saat ini, kita bisa melihat latar belakang

    berdirinya. Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni dan apa landasan berdirinya

    Kota Mojokerto, nama Mojokerto sendiri berasal dari Japan, hal ini sesuai dengan

    perubahan nama secara formal pada tahun 1838, sebagaimana tertuang di dalam Surat

    Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 12 September 1838 Nomor 4 (Stb.

    HB tahun 1838 Nomor 30) tentang perubahan nama Kabupaten Japan menjadi Kabupaten

    Mojokerto. Sedangkan semasa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles dari Inggris,

    selaku pengganti dari Daendeles dari Belanda, yaitu tepatnya tahun 1816 mendapat

    pelepasan tanah lanschap Wirosobo (meliputi daerah Mojoagung dan Jombang) dari

    Sunan Surakarta. Tanah tersebut dijadikan satu dengan Kabupaten Japan. Kemudian pada

    tanggal 12 September 1838 nama Kabupaten Japan menjadi Kabupaten Mojokerto dan

    Wilayah Wirosobo menjadi Kabupaten sendiri, yaitu Kabupaten Jombang.

    Nama Mojokerto sendiri merupakan sebutan untuk wilayah pemerintahan

    Kabupaten Mojokerto, sedangkan kota Mojokerto sendiri posisinya terletak pada suatu

    daerah yang disebut dengan Kuto Bedah (perbatasan antara Desa Sooko dan Miji)

    sebelah barat dan berjarak 1 Kilometer dari Kabupaten Mojokerto, tetapi masih dalam

    penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.

    II.2. Perkembangan Pemerintahan

    Perkembangan pemerintahan Kota Mojokerto sejak jaman pemerintahan Hindia

    Belanda dimana pemerintahan yang cenderung sentralistis dan pemerintahan Hindia

    Belanda yang sentralistis ini berlangsung sampai dengan abad XX, dan kemudian timbul

    perkembangan baru terhadap kepemimpinan pada saat itu yang menghendaki adanya

    reformasi di bidang politik dengan gerakan yang disebut dengan Etische Politik. Baru

    pada tahun 1930 ditetapkan undang-undang Decentralisatie (Stb. 1903 Nomor 329) dari

    undang-undang inilah kemudian terbentuk daerah dengan keuangan dan aparatur

    pemerintahan sendiri (Stadgemente atau Propinsi, Regentschap atau Kabupaten dan

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    12/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 4

    Gementee), Provinsi Jawa Timur mulai berdiri pada tanggal 1 Januari 1929, Provinsi

    Jawa Tengah tanggal 1 Januari 1930 (tidak termasuk Solo dan Yogyakarta).

    Berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal tanggal 20 Juni 1918 (Stb. 1918

    Nomor 24) Mojokerto merupakan Gementee, yang kemudian dengan Ordonantie Hindia

    Belanda Stb. 1828 Nomor 503 Gemeente Mojokerto menjadi Stadsgementee dan

    Gementerad van Mojokerto ada 11 anggota terdiri dari 7 orang anggota bangsa Eropa, 3

    orang anggota bangsa pribumi dan 1 orang bangsa timur asing.

    Pada tahun 1928 Kota Mojokerto selain menjadi ibukota Kabupaten Mojokerto

    dan Kota Mojokerto, juga menjadi ibukota Karesidenan Mojokerto yang meliputi

    Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang. Tetapi sejak tanggal 1

    Nopember 1931 Karisedenan Mojokerto dihapus dan dibentuk lagi Karesidenan Surabaya

    dengan ibukota Surabaya.

    Kemudian pada jaman pendudukan Jepang, status Kota Mojokerto menjadi Si

    (Kota) dan diperintah oleh seorang Si Ku Cho, dan yang menjadi Si Ku Cho pada waktu

    itu Ki Ro Da (8 Mei 1942 15 Agustus 1945). Dan pada jaman revolusi tahun 1945,

    berdasarkan maklumat Wakil Presiden Republik Indonesia tanggal 16 Oktober 1945 dan

    pada saat berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 Mojokerto sebagai kota

    Otonom yang dalam pelaksanaan pemerintahannya masuk Kabupaten Mojokerto dan

    ditunjuk seorang Wakil Walikota, disamping Komite Nasional Daerah (KND). Kemudian

    pada tanggal 14 Agustus 1950 Mojokerto berdasarkan Undang-undang Nomor 17 tahun

    1950 dibentuk sebagai Daerah otonomi Kota kecil dan dikukuhkan tetap sebagai Kota

    Praja berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 dan berturut-turut Walikota

    Kecil waktu itu adalah sebagai berikut:

    1. Tahun 1950 1954 : R. Soedarmo P

    2. 10 Juni 1954 1 Juli 1954 : M. Soetimbul K

    3. 1 Juli 1954 1 Nopember 1961: M. Ng. Arsid K

    4. 1 Nopember 1961 30 Juli 1968 : R. Soedibjo

    Selanjutnya setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 berubah

    menjadi Kotamadya Mojokerto, namun berubah lagi menjadi Kotamadya Daerah Tingkat

    II Mojokerto berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 dengan Walikotamadya

    kepala Daerah tingkat II:

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    13/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 5

    1. 1 Oktober 1968 7 Januari 1974 : Chabib Syarbini, SH.

    2. 15 Januari 1974 7 Januari 1979: R. Soehartono, BA.

    3. 15 Januari 1979 15 Januari 1984: HR. Samioedin, BA

    4. 16 Januari 1989 16 Januari 1994: Wadijono, SH.

    5. 10 Pebruari 1994 10 Pebruari 1999: Tegoeh Soejono, SH.

    6. 11 Pebruari 1999 11 Pebruari 2004: Tegoeh Soejono, SH.

    7. 12 Pebruari 2004 s.d. sekarang : Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM.

    Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 nama Kotamadya Daerah

    Tingkat II Mojokerto diganti dengan Pemerintah Kota Mojokerto dan menjadi daerah

    otonom kota, wilayah administrasi kota Mojokerto meliputi dua kecamatan yang terbagi

    atas 18 kelurahan, yaitu Kecamatan Prajurit Kulon memiliki 8 kelurahan dan Kecamatan

    Magersari memiliki 10 kecamatan. Dengan luas seluruh wilayah adalah 16,48 Km2,dan

    pada posisi 70270,16 sampai dengan 7

    02937,11 Lintang Selatan dan 112

    02414,2

    dengan 11202724 Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 22 m diatas permukaan laut.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    14/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 6

    Tabel 1

    Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Per Kecamatan/Kelurahan (Ha) 2006

    Kecamatan/Kelurahan Tanah

    sawah

    Tanah

    kering

    Bangunan Lainnya Jumlah

    1. Prajurit Kulon 250.95 156.07 329.94 39.28 776.24

    1. Surodinawan 45.25 58.89 37.02 4.69 145.85

    2. Kranggan 23.00 - 81.33 8.98 113.31

    3. Miji - - 35.83 3.77 39.60

    4. Prajurit Kulon 57.55 12.65 46.06 3.27 119.53

    5. Blooto 75.85 41.18 57.75 3.29 178.07

    6. Mentikan - - 16.04 2.86 18.90

    7. Kauman - - 16.42 2.21 18.63

    8. Pulorejo 49.30 43.35 39.49 10.21 142.35

    2. Magersari 421.06 0.20 414.92 34.09 870.27

    1. Meri 110.50 - 53.40 0.94 164.84

    2. Gunung Gedangan 106.93 - 59.54 3.98 170.45

    3. Kedundung 137.85 0.20 74.93 15.60 228.58

    4. Balongsari 56.58 - 25.59 0.69 82.86

    5. Jagalan - - 14.97 1.58 16.55

    6. Sentanan - - 13.65 0.20 13.85

    7. Purwotengah - - 13.44 0.03 13.47

    8. Gedongan - - 12.22 2.46 14.68

    9. Magersari - - 30.28 2.61 32.89

    10. Wates 9.20 - 116.90 6.00 132.10

    Jumlah 672.01 156.27 744.86 73.37 1,646.51

    II.3. Pembangunan Kota

    Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan kota Mojokerto, maka pembangunan

    kota sejak dari 1979 sampai dengan saat ini menunjukkan adanya perkembangan yang

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    15/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 7

    luar biasa, dari tahun 1983 sejak dicetuskannya suatu landasan konsepsional perencanaan

    pembangunan dengan wacana BUDIPARINDRA yang pada waktu itu dicetuskan oleh

    Walikotamadya HR Samioedin, BA, dimana wacana potensi tersebut bisa dikembangkan

    menjadi sebuah trade mark kota pada waktu itu, pemikiran ini didasari oleh adanya

    potensi yang ada serta posisi kota Mojokerto sebagai wilayah hinterland dan penyangga

    Kota Surabaya.

    Kemudian sampai dengan saat ini pembangunan terus berjalan setelah bergulirnya

    era reformasi, maka pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih luas terutama

    dalam mengatur berbagai sektor penting di daerah, Kota Mojokerto tidak luput dari

    euforia reformasi tersebut, sejak ditetapkannya Undang-undang No. 22 tahun 1999 dan

    dirubah kemudian dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 maka pemerintah Kota

    Mojokerto menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Transisi Kota

    Mojokerto tahun 2007 2010 yang menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2006

    dengan mengagendakan pembangunan yaitu menciptakan Kota Mojokerto yang aman

    dan damai, menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis, dan meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.

    Dari konsep pembangunan yang dibangun saat ini, kota Mojokerto akan menjadi

    kota terdepan di dalam kerangka demokrasi dan menjadi pusat perkembangan kota

    modern yang berlandaskan kepada penciptaan toleransi antar masyarakat dan pusat

    perekonomian di wilayah hinterland dan penyangga ibukota Provinsi Jawa Timur.

    3.1 Visi dan Misi Kota Mojokerto

    Secara umum visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

    diinginkan, disamping itu menjadi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan

    masa depan yang diinginkan oleh pemerintah kota Mojokerto. Adapun visi dan misi Kota

    Mojokerto adalah sebagai berikut:

    Terwujudnya masyarakat Kota Mojokerto yang sejahtera, tenteram dan damai serta

    berdaya saing tinggi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Kemudian misi Kota Mojokerto adalah:

    1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat.

    2. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    16/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 8

    3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    4. Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertumpu pada kegiatan

    usaha kecil, menengah dan rumah tangga.

    5. Mewujudkan Kota Mojokerto menjadi penyangga Kota metropolis Surabaya,

    khususnya di bidang jasa dan perdagangan.

    6. Mewujudkan pemerintahan yang bercirikan Good Governance.

    7. Memantapkan stabilitas kehidupan berpolitik yang menjunjung tinggi nilai-nilai

    demokratis.

    Dari visi dan misi diatas diharapkan menjadi sebuah program kedepan dalam rangka

    menumbuhkan dan mengembangkan berbagai sektor pembangunan di Kota Mojokerto,

    dan tentunya dengan seluruh dukungan masyarakat dan stakeholder untuk tetap

    mengawal dan berusaha menjadikan kota Mojokerto menjadi lebih baik dan jaya di masa

    depan.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    17/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 9

    BAB III

    POTENSI KOTA

    III.1. PendudukPenduduk merupakan indikator penting dalam rangka pemenuhan dan pencapaian

    sumber daya manusia. Kota Mojokerto yang secara sumber daya alam sangat kurang

    sekali, maka mau tidak mau sumber daya manusia menjadi sektor penting dalam rangka

    mencapai seluruh tujuan dan harapan pembangunan. Selama tiga tahun terakhir (2003

    2005) jumlah penduduk kota Mojokerto mengalami pertumbuhan relatif kecil. Pada tahun

    2003 jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 112.547 jiwa dengan komposisi 55.176

    jiwa penduduk laki-laki dan 57.371 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun 2005 jumlah

    tersebut meningkat menjadi 113.193 jiwa dengan komposisi 55.661 jiwa penduduk laki-

    laki dan 57.532 penduduk perempuan. Dan menurut data terakhir dari BPS Kota

    penduduk kota Mojokerto tahun 2006 berjumlah 114.088 dengan komposisi 56.047

    penduduk laki-laki dan 58.041 penduduk perempuan.

    Kalau dilihat dari besarnya jumlah penduduk di Kota Mojokerto yang memiliki

    luas yang sangat kecil dimana akan menyebabkan kepadatan Kota Mojokerto menjadi

    sangat tinggi, yaitu 6.877 penduduk per kilometer perseegi (Km2) di tahun 2005 dan

    sebesar 6.931 penduduk per Km2 di tahun 2006 dan wilayah yang memiliki tingkat

    kepadatan tinggi adalah kelurahan Mentikan, yaitu sebesar 25.011 jiwa per Km2, disusul

    oleh kelurahan Sentanan sebesar 21.957 jiwa per Km2, selanjutnya Kelurahan Kauman

    sebesar 21.316 jiwa per Km2. Untuk melihat perkembangan kepadatan penduduk dari

    tahun ke tahun lihat Tabel 2.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    18/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 10

    Tabel 2

    Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan/Kelurahan

    Kecamatan/Kelurahan

    2004 2005 2006

    1. Prajurit Kulon 6.149 6.110 6.147

    1. Surodinawan 2.628 2.735 2.938

    2. Kranggan 9.920 9.825 9.874

    3. Miji 21.730 21.148 20.823

    4. Prajurit Kulon 4.244 4.313 4.357

    5. Blooto 2.328 2.387 2.444

    6. Mentikan 27.279 25.826 25.011

    7. Kauman 21.863 21.242 21.316

    8. Pulorejo 3.836 3.896 3.935

    2. Magersari 7.535 7.561 7.631

    1. Meri 3.584 3.827 4.012

    2. Gunung Gedangan 2.924 2.911 2.975

    3. Kedundung 5.121 5.174 5.249

    4. Balongsari 10.175 10.157 10.247

    5. Jagalan 19.563 19.069 18.575

    6. Sentanan 21.929 21.914 21.957

    7. Purwotengah 17.354 16.915 16.977

    8. Gedongan 16.660 16.240 15.693

    9. Magersari 19.858 19.567 19.736

    10. Wates 12.875 12.901 12.928

    Jumlah 6.838 6.882 6.931

    Perkembangan penduduk kota Mojokerto pada tahun 2006 terjadi peningkatan

    jumlah dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan

    penduduk. Dari sebesar 0,65 persen pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 sebesar

    0,07 persen dan pada tahun 2006 pertumbuhannya meningkat yaitu 0,79 persen.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    19/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 11

    Peningkatan pertumbuhan penduduk ini diakibatkan oleh kedatangan penduduk ke dalam

    kota Mojokerto serta meningkatnya angka kelahiran.

    Sedangkan struktur jumlah penduduk kota Mojokerto apabila dilihat secara

    kelompok umur, maka struktur umur penduduk kota Mojokerto adalah struktur umur

    muda dimana jumlah penduduk usia muda yang terdiri dari usia remaja dan usia

    produktif sangat dominan, sedangkan usia tua relatif sedikit. Struktur penduduk menurut

    kelompok umur ini bisa dilihat pada grafik penduduk dibawah ini.

    Gambar 1

    STRUKTUR PENDUDUK BERDASAR USIA

    0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

    0-4

    '10-14

    20-24

    30-34

    40-44

    50-54

    60-64

    Perempuan

    Laki-laki

    Kenyataan yang terjadi di Kota Mojokerto memang sepenuhnya tidak menganut

    teori demografi, dimana semakin tua usia penduduk jumlahnya akan semakin berkurang.

    Dalam kondisi seperti data diatas menunjukkan bahwa usia tua semakin kecil jumlahnya.

    Penduduk usia 0 14 tahun jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk

    yang berusia 15-29 tahun. Usia 0-14 tahun hanya sebanyak 28.665 jiwa sedangkan

    penduduk usia 15-29 tahun berjumlah 34.008 jiwa. Penduduk usia 30-64 tahun apabila

    diklasifikasikan menurut kelompok 5 tahunan jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan

    kelompok umur sebelumnya. Sedangkan usia harapan hidup penduduk kota Mojokerto

    adalah pada usia 65 tahun keatas.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    20/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 12

    Dari data dan analisa diatas bisa sedikit disimpulkan bahwa usia produktif

    penduduk di kota Mojokerto cukup tinggi dibanding dengan usia non produktif, sehingga

    disini bisa kita lihat bahwa sumber daya manusia produktif di kota Mojokerto memiliki

    potensi yang besar untuk tingkat partisipasi pembangunan.

    III.2. Ketenagakerjaan

    Faktor dan indikator utama dalam rangka menggerakkan roda pembangunan adalah

    tenaga kerja, karena menyangkut sumber daya manusia, kita ketahui bahwa Kota

    Mojokerto adalah kota dengan berbasis kepada pembangunan sektor jasa dan andalan

    kota ini hanya terletak kepada sumber daya manusia karena sumber daya alam yang

    terbatas. Pada tahun 2006 di Kota Mojokerto terdapat sebanyak 11.111 penduduk

    angkatan kerja. Dan banyak didominasi oleh lulusan SLTA yaitu sebanyak 11.111 orang

    yang mengisi lowongan pekerjaan terbanyak di lapangan industri pengolahan.

    Kalau dilihat perkembangan ketenagakerjaan dari tahun 2005 ke tahun 2006

    menunjukkan penurunan pencari kerja. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel

    dibawah ini.

    Tabel 3

    Perkembangan Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin 2005-2006

    2005 2006Uraian

    Laki-

    laki

    Perempuan

    Jumlah Laki-

    laki

    Perempuan

    Jumlah

    1. Pencari Kerja 1.270 1.397 2.667 795 716 1.511

    2. Penempatan 66 54 120 273 142 415

    3. Penghapusan Pencari Kerja - - - 755 848 1.603

    4. Belum Ditempatkan 1.204 1.343 2.547 552 574 1.126

    5. Permintaan Lowongan 445 270 715 271 218 489

    6. Dipenuhi 66 54 120 252 141 393

    7. Penghapusan Lowongan 30 30 50 14 22 36

    8. Sisa lowongan 379 216 595 4 55 59

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    21/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 13

    Keterangan mengenai kondisi sumber daya manusia di kota Mojokerto sudah

    disajikan sebagaimana diatas, dan menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun pertambahan

    sumber daya manusia produktif meningkat, hal ini karena ditunjang komposisi penduduk

    di Kota Mojokerto yang didominasi oleh penduduk usia produktif. Maka dari itu kota

    Mojokerto sangat berpotensi sekali dalam penggalian sumber daya manusia dan ini

    membantu para usahawan, khususnya investor bahwa sumber daya manusia kota

    Mojokerto memiliki daya saing yang tinggi. Pada sub bab selanjutnya akan dibahas

    pendidikan masyarakat sebagai indikator penunjang dalam pengembangan sumber daya

    manusia di Kota Mojokerto.

    III.3. Pendidikan

    Pendidikan merupakan faktor penting dalam rangka menghasilkan kualitas

    sumber daya manusia, khususnya di Kota Mojokerto. Sebagaimana dijelaskan pada data

    penduduk diatas, pencari kerja paling banyak adalah lulusan SLTA. Hal ini menunjukkan

    bahwa mayoritas sumber daya manusia di kota Mojokerto adalah sumber daya manusia

    yang sudah melewati jenjang pendidikan tingkat dasar. Hal ini dimungkinkan karena

    tingkat pendapatan penduduk dan partisipasi sekolah semakin menunjukkan peningkatan.

    Seiring dengan peningkatan sumber daya manusia saat ini lebih diutamakan

    dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk menempuh pendidikan yang

    seluas-luasnya, terutama untuk penduduk kelompok umur 7-24 tahun yaitu kelompok

    usia sekolah. Gambaran penduduk usia sekolah dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    22/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 14

    Tabel 4

    Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut

    Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 2003 - 2005

    Jenis kelamin &

    Kelompok Umur2003 2004 2005

    Laki-laki 11.614 11.515 10.951

    7-12 6.090 5.217 5.478

    13-15 2.142 2.632 2.186

    16-18 2.317 2.397 2.135

    19-24 1.065 1.269 1.152

    Perempuan 11.425 11.244 11.425

    7-12 5.766 4.904 5.766

    13-15 3.199 2.311 3.199

    16-18 1.764 3.150 1.764

    19-24 696 879 696

    Laki-laki + Perempuan 23.039 22.759 22.376

    7-12 11.856 10.502 11.244

    13-15 5.341 4.719 5.385

    16-18 4.081 5.830 3.899

    19-24 1.761 1.987 1.848

    Dari data diatas bisa dilihat bahwa usia sekolah dari tahun ke tahun menunjukkan

    peningkatan, hal ini ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung serta adanya

    itikad baik dari pemerintah daerah untuk mendukung sektor pendidikan dalam rangka

    menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan berdaya

    saing tinggi pada masa saat ini.

    III.4. Perhubungan

    Tidak disangkal bahwa sektor perhubungan terutama transportasi adalah sektor

    penting dalam rangka mendukung sektor perekonomian. Di Kota Mojokerto sistem

    transportasinya masih menunjukkan sistem transportasi yang cukup memadai untuk kota

    sendiri. Kendaraan angkutan umum dan bis antar kota antar propinsi masih menghiasi

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    23/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 15

    pelayanan transportasi kepada masyarakat umum selain kereta api. Dan masyarakat

    sebenarnya secara umum merasa nyaman dengan transportasi kota yang ada di kota

    sendiri, terutama untuk mendukung perekonomian masyarakat. Transportasi dalam kota

    seperti mikrolet dan becak menjadi andalah bagi masyarakat kota Mojokerto sendiri.

    Demikian pula dengan jalan yang merupakan salah satu prasarana transportasi

    yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan semakin

    meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan

    untuk mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dari

    satu daerah ke daerah lain. Pada tabel 5 dapat dilihat panjang jalan, kondisi jalan serta

    kelas jalan. Panjang jalan yang ada di seluruh wilayah kota Mojokerto pada tahun 2006

    mencapai 112,523 Km. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, panjang jalan di Kota

    Mojokerto mengalami kenaikan sekitar 1,86 persen dengan status jalan kota. Di kota

    Mojokerto hanya ada jalan negara sepanjang 4,9 km.

    Sedangkan panjang jalan 90,43 km kondisi jalan di kota Mojokerto dalam kondisi

    baik, dan 22,095 km dalam kondisi sedang, dan tidak ada jalan dalam kondisi rusak. Jika

    dibandingkan tahun sebelumnya kondisi jalan yang baik mengalami peningkatan 48,33

    persen, sedangkan jalan dengan kondisi sedang mengalami penurunan sebesar 55,37

    persen. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah banyak memperhatikan kondisi

    jalan yang ada di kota Mojokerto, sehingga hampir tidak ada jalan yang rusak.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    24/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 16

    Tabel 5

    Panjang Jalan Menurut Permukaan, Kondisi, Kelas dan Status Jalan (Km)

    2005-2006

    Jalan negara Jalan propinsi Jalan kotaUraian

    2005 2006 2005 2006 2005 20061. Jenis Permukaan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

    01. Diaspal 4.90 4.90 - - 101.926 103.976

    02. Kerikil - - - - - -

    03. Tanah - - - - 8.547 8.547

    04. Tidak Dirinci - - - - - 6.000

    2. Kondisi jalan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

    01. Baik - - - - 60.963 90.428

    02. Sedang 4.90 4.90 - - 49.510 22.095

    03. Rusak Ringan - - - - - -

    04. Rusak Berat - - - - - -

    3. Kelas Jalan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

    01. Arteri 4.90 4.90 - - - -

    02. Kelas I - - - - 11.340 11.340

    03. Kelas II - - - - 12.190 12.190

    04. Kelas III - - - - 6.380 6.380

    05. Kelas IIIA - - - - 7.850 7.850

    06. Kelas III B - - - - 43.897 43.897

    07. Kelas III C - - - - 20.269 20.269

    08. Kelas TidakDirinci

    - - - - 8.547 10.597

    Dalam hal alat transportasi sebagaimana sudah disinggung diatas tadi, bahwa

    angkutan bus mendominasi sarana angkutan bagi masyarakat, pada tahun2006 jumlah bus

    yang datang dan berangkat dari terminal Kertajaya sebanyak 421.712, sedangkan jumlah

    penumpang yang berangkat dengan bus adalah 977.730 penumpang. Untuk jumlah

    penumpang bemo yang datang sebanyak 1.000.021 dan yang berangkat sebanyak

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    25/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 17

    1.003.421. hal ini banyak dimaklumi karena penumpang bemo ternyata lebih banyak

    yang melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus.

    Kota Mojokerto memiliki sarana kereta api sebagai jalur transit dari Surabaya

    menuju Jakarta atau sebaliknya, juga menjadi jalur penghubung antara Kabupaten dan

    Kota di Jawa Timur. Jumlah penumpang yang menggunakan transportasi kereta api

    selama tahun 2006 sebanyak 209.202 penumpang dengan nilai pendapatan sebesar

    Rp 5.227.797.000. Jika dibanding dengan tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah

    penumpang sebesar 14,73 persen dan peningkatan pendapatan 18,67 persen.

    Jadi apabila kita lihat sepintas bahwa perhubungan terutama transportasi di Kota

    Mojokerto memiliki banyak keragaman dan alternatif yang dapat menunjang sektor

    pembangunan lain dan kebutuhan masyarakat, memang di dalam data diatas kita tidak

    dapat mengetahui transportasi tradisional seperti becak, yang juga memiliki peran dalam

    menjalankan sistem transportasi di Kota Mojokerto meski tidak signifikan seperti

    angkutan bermesin lainnya.

    III.5. Pendapatan Regional

    Kalau kita berbicara mengenai pendapatan regional, maka bisa diketahui bahwa

    yang dibicarakan adalah pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan PDRB

    sektoral. Laju pertumbuhan ekonomi kota Mojokerto pada tahun 2006 adalah sebesar

    5,51 persen sedangkan nilai PDBnya mencapai 987,173 milyar rupiah. PDB ini

    meningkat dari tahun 2005 yang sebesar 935,648 milyar rupiah. Kalau dianalisa PDB

    tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi (9,66 persen) diikuti oleh

    sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (7,21 persen). Sektor ekonomi ketiga

    dan keempat tertinggi pertumbuhannya adalah konstruksi (6,36 persen) dan sektor jasa-

    jasa sebesar 6,14 persen.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    26/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 18

    Gambar 2

    Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

    Tahun 2004 2006

    105.3

    105.4

    105.5

    105.6

    105.7

    105.8

    105.9

    PDRB

    2004

    2005

    2006

    Dilihat dari besarnya sektor pengangkutan dan komunikasi karena semakin

    berkurangnya lahan untuk sektor pertanian yang sudah sebagian besar dimanfaatkan

    untuk sektor real properti dan perumahan serta industri. Hal ini tidak bisa dipungkiri

    karena pola pembangunan di Kota Mojokerto yang sudah tidak bergantung lagi kepada

    sektor sumber daya alam. Dimana perkembangan kota menuju ke arah kota jasa dan

    perdagangan yang menuntut adanya peningkatan di sektor sumber daya manusia dan

    sektor pendukung lain untuk menuju kepada kota transisi. Kota hinterland serta

    penyangga ibukota provinsi Jawa Timur kota Surabaya.

    Pendapatan per kapita masyarakat kota Mojokerto pada tahun 2006 sebesar Rp.

    14.379.901,-. Pendapatan yang cukup tinggi untuk kota pinggiran semacam kota

    Mojokerto, sehingga memacu tingkat konsumitas penduduknya, maka bisa dikatakan

    bahwa sektor perdagangan akan bermain cukup tinggi di wilayah Kota Mojokerto

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    27/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 19

    bersamaan dengan sektor jasa lainnya. Peningkatan juga diprediksikan pada sektor

    industri pengolahan terutama untuk industri menengah dan kecil yang menempati posisi

    cukup tinggi dalam menggerakkan sektor perekonomian kota Mojokerto.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    28/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 20

    BAB IV

    PELUANG INVESTASI

    IV.1. Kebijakan Investasi Dan Sumber PembiayaanPemerintah kota Mojokerto memiliki peran yang besar untuk dapat menggerakkan

    investasi di Kota Mojokerto, sebagaimana sudah tercantum di dalam Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010 maka

    kebijakan investasi di kota Mojokerto adalah dengan langkah perbaikan investasi di

    berbagai bidang untuk mendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan

    penerimaan daerah dengan terobosan melalui investasi. Kebutuhan dana untuk investasi

    antara lain dibiayai oleh tabungan daerah, baik pemerintah daerah, swasta maupun

    masyarakat.

    Dana masyarakat tesebut selain langsung diinvestasikan sendiri, juga disalurkan

    antara lain melalui perbankan, pasar modal atau lembaga keuangan lainnya seperti

    asuransi dan dana pensiun. Dengan pelaksanaan berbagai langkah terobosan, berbagai

    sumber dana daerah diharapkan dapat ditingkatkan dan menjadi sumber dana investasi,

    antara lain melalui peningkatan penerimaan PAD, sumber dana masyarakat (tabungan

    masyarakat) serta sumber dana investor.

    Untuk itu pemerintah daerah Kota Mojokerto harus menciptakan iklim investasi

    yang kondusif. Dengan mengupayakan kemudahan/penyederhanaan perijinan, stabilitas

    politik dan ekonomi serta penyediaan sarana prasarana penunjang ekonomi.

    IV.2. PROFIL PELUANG INVESTASI

    2.1. Sektor Industri

    Sektor industri menunjukkan peningkatan semakin besar di percaturan

    ekonomi nasional, tidak terkecuali kota Mojokerto. Dari sektor inilah yang paling banyak

    menyerap tenaga kerja. Industri di kota Mojokerto terbagi menjadi industri besar/sedang,

    industri kecil formal dan industri kecil non formal. Selama tahun 2005 jumlah industri

    besar/sedang sebanyak 37 unit, industri kecil formal sebanyak 433 unit dan industri kecil

    non formal sebanyak 1.282 unit. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan, yaitu untuk

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    29/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 21

    industri besar/sedang sebanyak 39 unit, industri kecil formal sebanyak 523 unit dan

    industri kecil non formal sebanyak 1.330 unit.

    Jumlah tenaga kerja yang terserap di Industri selama tahun 2005 sebanyak 64.983

    orang, sedangkan tahun 2006 penyerapan jumlah tenaga kerja sebesar 65.722 orang.

    Sedangkan total nilai produksi tahun 2006 sebesar 180.938,573 juta rupiah, dan total nilai

    investasi yang terserap dari kegiatan industri ini sebesar 1.132.740,72 juta rupiah. Untuk

    industri kecil formal pada tahun 2006 berjumlah 523 unit dan mampu menyerap tenaga

    kerja sebanyak 4.784 orang. Sedangkan nilai produksinya sebesar 113.558,914 juta

    rupiah. Sementara itu jumlah tenaga kerja yang terserap di industri kecil non formal

    selama tahun 2006 sebesar 14.152 orang, nilai produksi industri kecil non formal sebesar

    31.449,789 juta rupiah.

    Semakin meningkatnya sektor industri baik ditinjau dari investasi dan penyerapan

    tenaga kerja menjadikan sebuah fenomena baru bagi perkembangan kota Mojokerto yang

    sarat dengan sumber daya manusia produktifnya. Diharapkan nilai invetasi di kota

    Mojokerto menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dan untuk itu berikut ini disajikan

    profil investasi di bidang industri di kota Mojokerto.

    2.1.1 Industri Batik Tulis

    Industri Batik Tulis Kota Mojokerto mempunyai spesifikasi motif dari

    kerajaan Majapahit sehingga apabila dipandang terasa sejuk temaram. Jenis yang di

    produksi bermacam-macam motif, sesuai pesanan. Industri ini berkembang di sebagian

    wilayah Kota Mojokerto, sebagaimana hasil analisa, bahwa batik tulis memiliki prospek

    industri kecil non formal yang sangat bagus, karena nilai produksinya semakin meningkat

    juga dapat menghidupkan industri ini dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.

    Diperkirakan industri batik tulis ini dalam rangka pengembangannya menyerap investasi

    sebesar Rp. 500.000.000,-, perincian investasi ini meliputi program pengembangan bapak

    asuh yang memberdayakan usaha kecil non formal, pemasaran serta pengadaan

    peralatan.Berikut ini pengusaha kecil non formal di wilayah Kota Mojokerto yang

    mengembangkan usaha industri batik tulis, yaitu:

    1. Julaihah, beralamat di Jl.Surodinawan, Gg. Tengah 39, kec. Parjurit Kulon,

    Mojokerto.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    30/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 22

    2. Hindun, beralamat di Desa Kebraon Gunung Gedangan kecamatan

    Magersari, Mojokerto.

    2.1.2. Industri Miniatur Perahu Layar Tradisional (PINISI)

    Industri ini merupakan salah satu industri kecil non formal yang

    menghasilkan miniatur perahu dan mejadi salah satu produk unggulan dari kota

    Mojokerto, pemasarannya telah menjangkau kota-kota besar di Indonesia bahkan

    diexport keluar negeri dan juga diperuntukkan sebagai souvenir bagi tamu yang

    berkunjung ke Jawa Timur.

    Industri pembuatan miniatur kapal ini meski berskala kecil tetapi telah

    melambungkan nama Kota Mojokerto sebagai kota industri pembuatan miniatur kapal

    dan terkenal sampai manca negara. Profil industri ini untuk pengembangannya diperlukan

    investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,-, investasi sebesar ini adalah untuk penguatan modal

    bagi pengusaha kecil serta biaya pemasaran dan modal peralatan kerja yang diperlukan.

    Sudah banyak jenis miniatur kapal yang dihasilkan dari kapal tradisional sampai kapal

    modern. Bermacam-macam jenis produksinya sesuai pesanan, untuk lebih dekat dan

    memperhatikan industri ini dapat melihat secara langsung industri milik

    D. Djauhari W, yang beralamat di Jl. Brawijaya No.302, Mojokerto. Telp (0321-321612).

    2.1.3. Industri Kerajinan Gips

    Bermacam-macam jenis yang dihasilkan dari Industri kerajinan Gips ini

    yang dipasarkan dalam berbagai bentuk antara lain keramik tempat minuman, mainan

    anak-anak, buah-buahan, boneka/badut, patung manusia/binatang dan masih banyak lagi.

    Profil peluang investasi di kerajinan ini sebenarnya cukup besar dan memiliki

    prospek yang tinggi, dimana dari hasil analisa bahwa investasi untuk industri kerajinan

    gips ini dapat mencapai Rp. 1.000.000.0000,-, dengan perincian untuk penguatan modal

    usaha, pemasaran dan peralatan kerja. Kalau untuk Break event point dari usaha kerajinan

    ini diperkirakan selama 2 tahun dan kemungkinan mendapatkan profit cukup besar.

    Disamping itu hasil dari kerajinan ini dapat diekspor sehingga menguntungkan

    pemerintah dan pengusaha sendiri. untuk memperoleh informasi berkaitan dengan produk

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    31/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 23

    tersebut dapat mengenal secara langsung di pusat kerajinan yaitu YENI JAYA, yang

    beralamat di Jl. Gedongan I/30, Mojokerto.

    2.1.4. Industri Onde-onde Dan Keciput Booliem

    Industri kecil non formal ini merupakan industri makanan khas kota

    Mojokerto, dan pengembangannya bisa dikatakan cukup pesat, dan nama keciput booliem

    sendiri adalah nama dari salah satu keluarga yang pertama kali mengenalkan makanan

    ini. Memang dalam skala kecil, tetapi kalau kita lihat, masyarakat di kota Mojokerto

    dapat mengembangkan industri makanan khas seperti ini dengan perkiraan investasi

    sebesar Rp. 30.0000.000,- yang diperuntukkan untuk penguatan usaha, pemasaran dan

    peralatan kerja, dimana nantinya dapat menjadi lebih besar.

    Kalau diperkirakan untuk usaha ini akan mengalami break event point selama 2

    tahun, hal ini disebabkan karena industri makanan khas seperti ini tidak akan mati dan

    pasti terus berkembang. Memiliki prospek ke depan untuk diekspor serta didistribusikan

    untuk seluruh nusantara.

    2.1.5. Industri Sepatu

    Sebenarnya industri sepatu ini bisa digolongkan ke dalam indusri kecil non

    formal dan industri besar/sedang, tetapi di Kota Mojokerto yang perlu diperhatikan

    adalah industri kecil non formal untuk industri seperti ini. Industri sepatu sudah terkenal

    sejak dahulu di kota Mojokerto meski di Kota Mojokerto sendiri berdiri pabrik sepatu

    dengan skala produksi besar dan ekspor, tetapi untuk skala industri kecilnya tidak kalah

    dan bahkan saling mendukung. Industri yang sebenarnya berawal dari kerajinan ini

    semakin lama semakin menunjukkan peningkatan yang besar dan permintaan yang tinggi.

    Komiditi industri sepatu adalah merupakan industri andalan Kota Mojokerto,

    mengenai kualitasnya tidak perlu diragukan lagi sedangkan produksinya berbagai macam

    desain yang dapat menyesuaikan pada selera konsumen. untuk pemasaran disamping

    memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sendiri juga dipasarkan ke daerah lain bahkan

    diekspor ke luar negeri.

    Berikut ini diinformasikan alamat para pengrajin sepatu:

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    32/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 24

    1. H. Dadik Achmadi, Jl. Miji IV/6, Mojokerto. Telp (0321-322552) Fax (0321-

    390446)

    2. Bashori, Sinoman IV/3E, Mojokerto.

    3. H. Asma'i, Jl. Pekuncen I/21, Mojokerto. Telp (0321-325702)

    4. Safaat Kranggan I/5, Mojokerto. Telp. (0321-325798)

    5. H.Widjiono Jl. Tropodo No.558, Mojokerto. Telp (0321-323843)

    6. Emru Suhadak Jl. Brawijaya 147, Mojokerto. Telp (0321-32546)

    7. H. Heru Iswanto Jl. Tribuana Tungga Dewi, Mojokerto. Telp (0321-326375)

    Untuk investasi di industri sepatu ini sebenarnya tidak memerlukan modal besar

    seperti industri besar lainnya, investor bisa membina mereka melalui penguatan modal

    dan peralatan kerja, bisa dikalkulasikan bahwa investasi untuk industri ini sebesar Rp.

    500.000.000,-, tetapi ini untuk industri kecil non formalnya, tetapi kalau untuk industri

    besarnya diperkirakan diatas Rp. 1.000.000.000,-. Break event point untuk usaha ini

    hanya dalam jangka waktu 3 tahun.

    2.1.6. Industri Cetakan Kue

    Cetakan Kue merupakan peralatan rumah tangga yang bersifat sekunder dan

    juga merupakan kebutuhan primer bagi para pedagang kue. Bahan dasar cetakan kue

    adalah dari aluminium, produksinya berbagai macam jenis cetakan kue, diantaranya:

    cetakan kue bikang, kue pukis, kue terang bulan, kue apem, kue lumpur dan lain

    sebagainya.

    Berdasarkan data tahun 2002 diproduksi sekitar 35.500 bj/ tahun. Kemampuan

    industri cetakan kue untuk bersaing dengan sektor industri lainnya memiliki kesempatan

    terbuka, karena dilihat dari sisi kebutuhan masyarakat akan cetakan kue sangat besar

    terutama diperdagangkan di pasar-pasar tradisional, kerajinan ini memang cukup untuk

    memberikan keuntungan yang besar. Industri ini kalau dibina akan terus maju dan

    diperkirakan investasi di industri ini tidak besar sekitar Rp. 200.000.000,- yang

    dipergunakan untuk penguatan modal, pemasaran dan pembelian bahan baku. Dan Break

    Event Point untuk industri ini juga hanya 2 tahun. Jadi industri kecil ini memiliki prospek

    yang besar bagi peningkatan PAD dan investasi daerah.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    33/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 25

    Dari berbagai paparan mengenai industri kecil di kota Mojokerto seperti diatas,

    bisa kita berikan kesimpulan sedikit bahwa prospek untuk industri di Kota Mojokerto

    memiliki prospek yang besar dan kalau investasi masuk kedalam sektor ini maka tidak

    bisa diragukan akan mendapatkan keuntungan yang besar disamping dapat

    mengembangkan perekonomian masyarakat juga penyerapan tenaga kerja yang besar

    akan pasti terjadi, dan apabila kita berbicara untuk industri besar/sedang di kota

    Mojokerto secara umum juga memiliki prospek yang besar disamping bisa memberikan

    PAD bagi kota Mojokerto, juga dapat mensejahterakan masyarakat serta memberikan

    lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian kota.

    2.2 Sektor Perdagangan

    Sektor perdagangan menjadi salah satu sektor terpenting di dalam roda

    perekonomian di Kota Mojokerto. Karena kota Mojokerto adalah kota yang miskin akan

    sumber daya alam, maka sektor perdagangan menguasai perekonomian dan karakteristik

    kota. Perkembangan sektor perdagangan ini disebabkan karena berbagai faktor yang

    menentukan seperti tersedianya sumber daya manusia yang cukup banyak dan dukungan

    pemerintah daerah terhadap kondisi perdagangan. Kondisi sektor perdagangan di kota

    Mojokerto selama kurun waktu tiga tahun (2004 s.d. 2006) mengalami fluktuasi. Hal ini

    terlihat dari berbagai indikator yang berhubungan dengan sektor perdagangan tersebut.

    Indikator-indikator tersebut antara lain menurunnya jumlah SIUP yang diterbitkan dan

    jumlah usaha perdagangan sebanyak 2.271 untuk tahun 2004 menurun menjadi 901 untuk

    tahun 2006. Sedangkan jumlah pendaftaran perusahaan meningkat dari 2.395 buah untuk

    tahun 2004 menjadi 2.813 buah untuk tahun 2006. Secara lebih terinci kondisi

    perdagangan di Kota Mojokerto selama tahun 2004 sampai dengan 2006 terlihat pada

    tabel di bawah ini.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    34/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 26

    Tabel 6

    Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto

    Satuan TahunNo. Uraian

    2004 2005 2006

    1. Penerbitan SIUP Buah 2.271 2.402 901

    2. Jumlah Perdagangan

    a. Besar Buah 58 64 51

    b. Sedang Buah 532 569 220

    c. Kecil Buah 1.681 1.769 639

    3. Jumlah Usaha Perdagangan Orang 2.271 2.402 901

    4. Jumlah Pedagang

    Golongan Ekonomi Lemah

    Orang - - -

    5. Perkembangan PendaftaranPerusahaan

    Buah 2.395 2.543 2.813

    Di kota Mojokerto pada tahun 2006 ternyata tidak ada satupun perusahaan yang

    mampu mengeksport hasil produksinya ke luar negeri. Dua perusahaan yang sebelumnya

    merupakan asset kota untuk mendongkrak devisa dari eksport, ternyata tidak mampu

    meningkatkan kinerja untuk melakukan eksport, yaitu industri sepatu dan industri

    furniture. Bahkan pabrik spiritus/ alcohol yang dulu merupakan penghasil devisa utama

    Kota Mojokerto pada akhir tahun 2004 sudah tidak mampu berproduksi lagi dan terpaksa

    menutup usahanya karena dinyatakan pailit.

    Kemudian sektor perdagangan tidak terlepas dari pasar, dimana pasar sebagai

    sentra perdagangan terpenting di Kota Mojokerto dan merupakan sarana perputaran uang

    yang cukup signifikan, dari ketujuh pasar di kota Mojokerto, pasar Tanjung Anyar

    merupakan pasar terbesar dengan jumlah total ruko, kios, los dan non kios sebanyak

    1.731 buah, kemudian diikuti oleh pasar prapanca dengan total los dan kios sebanyak 195

    buah merupakan faktor penggerak perekonomian kota secara besar. Karena dari pasar

    inilah maka sektor lain bisa mendukungnya dimana masyarakat tetap menjadikan tujuan

    utama belanjanya adalah di pasar daripada tempat perbelanjaan modern lainnya. Maka

    antisipasi dari pemerintah kota adalah tetap mendorong dan mengembangkan pasar

    tradisional sebagai sarana perekonomian yang lebih baik, dan tetap memberikan ruang

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    35/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 27

    gerak kepada tempat perbelanjaan modern yang semakin menjamur, tetapi sesuai dengan

    keputusan pemerintah mengenai peraturan investasi bahwa untuk pedagang sektor ritel

    kecil tidak mengizinkan kepada perbelanjaan modern terutama franchise dari negara lain,

    pemerintah hanya memberikan izin kepada pusat perbelanjaan besar atau hipermart saja.

    Maka dari itu diharapkan investor bisa merambah ke pengembangan pasar tradisional

    yang ada di Kota Mojokerto untuk dapat lebih mensejahterakan rakyat dan memberikan

    pendapatan asli daerah.

    2.3 Sektor Jasa

    Sektor Jasa juga memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan

    bidang perekonomian, kita mengetahui bahwa sektor jasa di Kota Mojokerto yang ada

    saat ini berkisar mengenai jasa perusahaan dan jasa keuangan baik perbankan dan non

    perbankan. Untuk jasa perusahaan sampai saat ini Kota Mojokerto memiliki banyak

    fasilitas dan sarana yang mendukung seperti persewaan properti dan perkembangan

    lainya di sektor jasa. Sedangkan perkembangan sektor jasa keuangan melalui lembaga

    non keuangan yang dikelola oleh koperasi non KUD. Dimana pada saat ini

    perkembangan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi di Kota Mojokerto

    menunjukkan peningkatan jumlah unit usaha dan volume usahanya. Jumlah unit koperasi

    di Kota Mojokerto meningkat yang pada tahun 2005 sebanyak 162 unit kemudian pada

    tahun 2006 meningkat menjadi 178 unit. Kemudian volume usahanya juga mengalami

    peningkatan dimana pada tahun 2005 sebesar Rp. 13.087.268.000 meningkat menjadi Rp.

    52.739.787.000 pada tahun 2006. Sedangkan sisa hasil usaha meningkat dari Rp.

    2.306.173.000,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 3.428.631.000 pada tahun 2006.

    Tidak luput juga sektor jasa keuangan perbankan yang memiliki peran penting di

    dalam roda perekonomian, jasa keuangan perbankan di Kota Mojokerto umumnya

    didominasi oleh bank-bank BUMN dan swasta perkreditan, dimana bank BUMN terbesar

    yang saat ini merambah di seluruh kota Mojokerto adalah BRI dengan memiliki 3

    cab/unit, 2 BPD dan BPR serta 1 Bank swasta. Dari data BPS Kota Mojokerto

    menyimpulkan bahwa pada tahun 2006 posisi dana simpanan pada bank mencapai

    109.677,979 milyar rupiah yang meliputi bank pemerintah sebesar 50.645,61 milyar

    rupiah, bank swasta 56.966,161 milyar rupiah dan BPR sebesar 2.066,208 milyar rupiah.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    36/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 28

    Sedangkan posisi pinjaman perbankan menunjukkan bahwa bank pemerintah yang paling

    banyak nilai pinjamannya yaitu sebesar 38.206,933 milyar rupiah, diikuti oleh bank

    swasta sebesar Rp.37.908,92 milyar dan BPR sebesar Rp. 2.256,634 milyar.

    Cukup besarnya tingkat perputaran keuangan di Kota Mojokerto yang

    ditunjukkan dalam sektor jasa ini membuat kondisi masyarakat kota Mojokerto secara

    prospek memiliki kemampuan peningkatan PDB yang akan terus meningkat setiap

    tahunnya. Dan juga ditunjang dengan peningkatan pendapatan per kapita penduduk yang

    dapat berada diatas kota/kabupaten di wilayah provinsi Jawa Timur. Untuk sektor jasa ini

    investor dapat menanamkan modalnya di sektor persewaan properti yang semakin

    menguntungkan juga sektor lembaga keuangan yang semakin menunjukkan peningkatan.

    2.4. Sektor Pariwisata

    Sektor pariwisata merupakan sektor yang juga berpotensi menghasilkan PAD bagi

    Kota Mojokerto. Prospek pengembangan pariwisata di Kota Mojokerto sebenarnya bisa

    diarahkan kepada wisata belanja, santai dan sejarah. Banyak obyek wisata yang bisa

    menjadi tujuan unggulan bagi wisatawan, seperti pemandian atau joging track dan obyek

    wisata lainnya. Dengan ditunjang banyaknya sentra industri kecil dan kerajinan, kota

    Mojokerto dapat menarik pendatang atau wisatawan untuk menikmati suasana kota yang

    aman, tertib dan nyaman. Dilihat dari kuantitas sarana dan prasarana wisata di kota

    Mojokerto yang ditunjang dengan jumlah hotel kelas melati sebanyak 7 buah dan rumah

    makan yang berjumlah sampai saat ini 12 buah dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak

    80 orang.

    Dari masih minimnya sarana wisata di kota Mojokerto ini, dapat diprediksikan

    bahwa kota Mojokerto sebagai kota penyangga ibukota provinsi Jawa Timur, akan

    berkembang dan tentunya mengundang investor untuk mengembangkan sentra-sentra

    pariwisata dan pengadaan sarana wisata yang lebih lengkap. Hal ini dikarenakan faktor

    keamanan di kota Mojokerto sangatlah kondusif sampai saat ini. Berikut ini profil

    kawasan wisata di kota Mojokerto yang dapat menjadi peluang investasi yang memadai.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    37/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 29

    2.4.1Pemandian Sekar Sari

    Pemandian Sekar Sari terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Empunala no.2.

    Kolam renangnya cukup representatif dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak,

    wartel, toko alat-alat olah raga dan rumah makan yang menjual beraneka ragam makanan

    (bakso, kikil, soto ayam, dan lain-lain) dan kafe nuansa kolam renang. Dengan Tiket

    Masuk yang relatife amat murah yaitu sebesar Rp 5.000,- per orang anda akan dapat

    menikmati liburan di tengah Kota bersama keluarga dan sekaligus berolah raga renang.

    Buka setiap hari dari hari Senin sampai dengan Minggu pukul 07.30 sampai dengan

    pukul 17.00 WIB.

    Pemandian Sekar Sari juga merupakan salah satu pemandian yang terbesar di

    Kota Mojokerto, kawasan wisata ini dikembangkan sebagai tempat bersantai sambil

    berenang dan penataan di area kawasan pemandian ini cukup baik, dan apabila

    dilaksanakan pengembangan kawasan ini agar menjadi lebih lengkap menurut analisa

    dapat mencapai Rp. 1.000.000.000,-, dengan pengembangan sentra wisata modern seperti

    penyediaan gym untuk olah raga, kemudian fasilitas toko yang diperuntukkan untuk

    menjual barang-barang khas kota Mojokerto dan fasilitas perbelanjaan semi modern.

    Bagi para investor kawasan ini adalah kawasan berpotensi untuk dikembangkan jika

    bekerjasama dengan pihak pemerintah Kota Mojokerto.

    2.4.2 Kawasan Sungai Brantas Indah Dan Jogging Track

    Dermaga Sungai Brantas merupakan salah satu objek wisata air di Kota

    Mojokerto. Di sana kita dapat berjalan-jalan di area Jocking Track sambil menikmati

    indahnya Sungai Brantas dan sejuknya terpaan angin sungai tanpa dipungut biaya. Di

    Area ini juga terdapat caffe lesehan menyediakan beberapa macam makanan. Area ini

    sangat cocok untuk berolah raga pada pagi hari dan jalan-jalan sore sambil menikmati

    hembusan angin sungai yang sepoi-sepoi. Kawasan ini terletak di sekitar Jl. Hayam

    Wuruk sampai di jembatan gajah Mada. Panjang Area ini kurang lebih sepanjang 1 Km.

    Bagi anda yang ingin menikmati sarana wisata yang murah tanpa dipungut biaya silakan

    berkunjung dan nikmati pesona Kawasan Sungai Brantas Indah dan Jogging Track Kota

    Mojokerto.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    38/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 30

    Area ini kalau dikembangkan lebih lanjut dapat menyerap banyak wisatawan yang

    berkunjung, dengan sedikit renovasi yang diperlukan maka kawasan ini akan semakin

    menunjukkan kawasan yang nyaman dan enak untuk dinikmati baik pada pagi hari

    maupun malam hari. Investasi untuk pengembangan kawasan ini diperlukankan untuk

    renovasi terutama area joging track dan kebersihan area serta penataan dan penertiban

    area. Pada area jogging track ini akan mengundang banyak pengunjung bagi warga

    sekitar kota maupun luar kota untuk menikmati keindahan sungai brantas dan kawasan

    disekitarnya. Berikut ini illustrasi areajogging track:

    Gambar 3

    Kawasan Jogging Track Kota Mojokerto

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    39/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 31

    2.4.3. Aloon-aloon

    Aloon-aloon Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota

    Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai

    bagi keluarga di akhir pekan. Mulai pagi hari hingga malam hari, Aloon-aloon tidak

    pemah sepi dari berbagai kegiatan. Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan

    tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain.

    Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja, memanfaatkan lapangan

    Aloon-aloon untuk kegiatan sepakbola, ini yang amat meriah. Dan ketika senja tiba,

    puluhan PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah

    malam.

    Itulah potret Aloon-aloon Kota, yang tak pemah sepi oleh berbagai kegiatan dari

    pagi hingga malam hari. Anda dapat menikmati suasana santai lesehan di rumput

    lapangan aloon-aloon dengan menggelar alas tikar yang disewakan serta aneka jajanan

    yang terjangkau harganya dan enak rasanya.

    Di area luar aloon-aloon akan kita dapati kendaraan khas kota Mojokerto yang

    disewakan yaitu Dokar dan Sepur Kelinci dengan rute mengelilingi sekitar aloon-aloon

    dan kota mojokerto.

    Aloon-aloon yang merupakan pusat kegiatan bagi masyarakat memang cukup

    menarik untuk dijadikan obyek wisata keluarga, khususnya bagi masyarakat sekitar.

    Hanya saja perlu penataan yang lebih baik terutam terhadap pada pedagang kaki lima

    disekitar aloon-aloon dengan mendirikan sarana berdagang atau semacam los kecil, yang

    khusus diperuntukkan bagi pedagang yang bisa dibangun di pinggir aloon-aloon dalam,

    jadi tidak mengganggu pedestrian, serta penataan pada kawasan supaya tidak terjadi

    kemacetan dan peningkatan keamanan. Dan pihak pemerintah kota bisa bekerjasama

    dengan pihak swasta atau pihak lain dengan kompensasi bagi hasil dari kegiatan wisata di

    kawasan ini.

    2.4.4 Masjid Agung Al-Fattah

    Yang menarik di Kota Mojokerto bukan hanya sarana wisata hiburan, tetapi

    juga wisata rohahi atau ziarah. Obyek wisata tersebut adalah Masjid Agung Al-Fattah

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    40/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 32

    yang didirikan pada jaman pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tanggal 7 Mei

    1878.

    Lokasi masjid ini berada di pusat kota sebelah Barat Alun-alun Kota Mojokerto

    yang digunakan untuk syiar Agama Islam. Masjid Al-Fattah saat ini telah dipugar dan

    diperluas untuk menampung jamaah serta dilengkapi dengan fasilitas di antaranya :

    - perpustakaan

    - taman pendidikan Al-Quran

    - poliklinik

    - koperasi.

    Obyek wisata ini selain menjadi obyek wisata ziarah juga menjadi salah satu

    obyek wisata sejarah karena usianya yang sangat tua dan memiliki kekhasan sendiri.

    Maka pihak pemerintah Kota telah melakukan pemeliharaan serta menjaga ketertiban di

    lingkungan sekitarnya sehingga bisa menarik wisatawan yang melancong ke Kota

    Mojokerto.

    Bagi Anda yang singgah di Kota Mojokerto belum lengkap rasanya jika tidak

    mampir dan sholat serta berdo'a di Masjid Agung Al-Fattah agar perjalanan wisata anda

    bisa membawa barokah.

    2.4.5 Klenteng Hok Siang Kiong

    Satu lagi peninggalan sejarah di Kota Mojokerto yaitu tempat ibadah bagi

    umat Budha yaitu Klenteng Hok Siang Kiong didirikan pada jaman pemerintahan Hindia

    Belanda sekitar tahun 1823. Sedangkan Vihara Metta Sraddha didirikan pada tahun 1955.

    Lokasi Klenteng dan Vihara ini berada di Jl. Residen Pamudji. Ciri khas yang menonjol

    pada bangunan Klenteng dan Vihara ini adalah arsitekturnya khas Cina.

    Peninggalan sejarah ini merupakan potensi wisata ziarah dan budaya, karena ke-

    khasan bangunan klenteng dan vihara ini yang menjadi bukti bahwa Kota Mojokerto

    sudah dihuni oleh berbagai suku bangsa dan agama sejak ratusan tahun lalu. Dilihat dari

    sisi lingkungan sekitar, klenteng dan vihara ini menjadi salah satu daya tarik kota

    Mojokerto dan menjadi ikon tersendiri. Inilah yang kemudian menandai bahwa kota

    Mojokerto dengan keragaman budaya dan bangsa telah dipersatukan visi dalam rangka

    membangun kota Mojokerto yang lebih baik di masa akan datang.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    41/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 33

    BAB V

    STRATEGI BIDANG INVESTASI

    Strategi bidang investasi merupakan sebuah kebutuhan yang paling penting dalamrangka mencapai dan meraih visi dan misi Kota Mojokerto sendiri. Selain itu strategi ini

    merupakan pola tujuan, kebijakan dan program maupun pengalokasian sumber daya yang

    dapat menentukan apa yang akan dicapai.

    Untuk menentukan strategi apa yang akan dicapai perlu adanya analisa terhadap

    kondisi lingkungan baik secara internal maupun eksternal yang mendukung dalam bidang

    investasi, maka untuk memperkuat strategi ini dipergunakanlah analisa SWOT yang

    berisi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan

    hambatan (threaths). Perumusan strategi dengan penjabaran analisa ini akan

    mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan di dalam arah

    strategi bidang investasi di Kota Mojokerto.

    A. Faktor Kekuatan

    Kekuatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka menunjang

    bidang investasi daerah adalah:

    1. Kondisi geografis dan kependudukan yang meliputi kondisi sebagai berikut:

    a. Posisi letak cukup strategis karena Kota Mojokerto berfungsi sebagai wilayah

    penyangga kota Surabaya.

    b. Kota Mojokerto menjadi salah satu pengembangan wilayah pembangunan

    Jawa Timur dalam konsep Gerbangkertasusila.

    c. Secara geografis kota Mojokerto mudah diakses dari segala arah dan cukup

    dekat dengan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi seperti kota Surabaya

    sebagai pusat pertumbuhan jasa dan perdagangan dan Kabupaten Sidoarjo

    sebagai pusat pertumbuhan industri dan perdagangan.

    d. Tingkat pertumbuhan penduduk terkendali dan cukup rendah.

    e. Berdasarkan model struktur penduduk, penduduk Kota Mojokerto sebagian

    besar adalah penduduk produktif.

    f. Lebih dari 85% (5.870) sudah bekerja, hal ini menunjukkan tingkat

    pengangguran terbuka relatif kecil.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    42/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 34

    2. Kondisi sosial dan budaya dengan kondisi sebagai berikut:

    a. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat pada struktur pendidikan menengah.

    b. Angka partisipasi sekolah cukup tinggi mencapai diatas 90%

    c. Ketersediaan sarana pendidikan yang cukup memadai

    d. Budaya masyarakat yang terbuka dan memiliki etos kerja yang cukup tinggi.

    e. Terjalinnya kerukunan antar umat beragama.

    3. Kondisi ekonomi yang tercermin dari kondisi makro dan mikro ekonomi yaitu:

    a. Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren yang positif

    yatu pada kisaran angka pertumbuhan 5%.

    b. Pendapatan per kapita mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

    c. Kontribusi kegiatans sektor perdagangan dan industri pengolahan mencapai

    lebih dari 50% terhadap PDRB.

    d. Kegiatan investasi kondusif.

    e. Kemampuan untuk bertahan pada bidang usaha kecil dan menengah masih

    relatif kuat ditengah-tengah krisis ekonomi.

    f. Prasarana penunjang kegiatan ekonomi seperti lembaga-lembaga keuangan

    (perbankan, koperasi dan BPR) dan sarana penunjang kegiatan ekonomi

    lainnya cukup tersedia dan memadai.

    4. Keadaan infrastruktur sarana dan prasana kota, seperti infrastruktur jalan,

    transportasi, penerangan, komunikasi dan lainnya, yaitu:

    a. Kondisi jalan di dalam kota yang cukup baik.

    b. Akses jalan dengan wilayah Kabupaten dan Kota di sekitar Kota Mojokerto

    cukup baik dan memadai.

    c. Ketersediaan alat transportasi dalam kota dan antarkota sangat baik dan

    memadai.

    d. Ketersediaan jaringan komunikasi sangat baik dan memadai.

    e. Ketersediaan energi listrik untuk masyarakat dan fasilitas umum cukup

    tersedia.

    5. Kondisi pemerintah sendiri dan pelayanannya, yaitu:

    a. Sistem pelayanan dari instansi pelayanan sudah menerapkan manajemen

    pelayanan prima.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    43/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 35

    b. Arah kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto sangat kondusif untuk

    mengembangkan sektor industri kecil dan rumah tangga, peningkatan

    kesehatan masyakat, peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan

    penanganan masyarakat miskin.

    6. Kondisi politik, hukum dan keamanan yang memiliki kekuatan sebagai berikut:

    a. Kesadaran politik masyarakat cukup tinggi.

    b. Partisipasi masyarakat yang semakin terbuka dalam perencanaan

    pembangunan yang responsible.

    c. Kesadaran hukum masyarakat yang tinggi dalam mematuhi peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    d. Stabilitas keamanan yang cukup baik dengan rendahnya tingkat kriminalitas

    di dalam masyarakat.

    B. Faktor Kelemahan

    Selain faktor kekuatan yang diidentifikasi di Kota Mojokerto, ada beberapa kondisi

    yang dianggap sebagai kelemahan di dalam strategi investasi di Kota Mojokerto, yaitu:

    1. Kondisi geografis dan kependudukan meliputi:

    a. Luas wilayah yang tidak terlalu luas, sehingga ruang kosong sangat terbatas

    sekali dan sulit mencari ruang-ruang pengembangannya.

    b. Kota Mojokerto menjadi jalur DAS Brantas terdapat 4 sungai besar yang

    melalui kota Mojokerto (sungai brantas, brangkal, ngotok, ngrayung) sehingga

    kalau musim hujan pada beberapa kawasan rawan terjadi bencana banjir.

    2. Kondisi pembangunan sosial budaya, yang mempunyai kelemahan sebagai

    berikut:

    a. Kurang berkembangnya lembaga pendidikan (khususnya sekolah kejuruan)

    yang diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan unsur pasar kerja, baik lokal,

    regional dan nasional.

    b. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan

    sesuai dengan perkembangan iptek.

    c. Biaya pendidikan yang semakin tinggi, sehingga mempengaruhi derajat

    pendidikan.

    3. Kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami kelemahan sebagai berikut:

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    44/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 36

    a. Kegiatan usaha masyarakat untuk usaha kecil dan rumah tangga yang masih

    menemui kesulitan dalam pengembangan kegiatan usahanya karena tekanan

    globalisasi ekonomi.

    b. Jaringan kemitraan dan pasar hasil produksi industri kecil menengah yang

    masih sangat terbatas baik di tingkat regional maupun nasional dan

    internasional.

    c. Terbatasnya lapangan kerja baru yang tersedia

    d. Kualitas hasil produksi industri kecil menengah kurang bersaing secara

    kompetitif.

    e. Keterbatasan keahilan teknis dari tenaga kerja industri kecil dan menengah

    f. Semakin terbatasnya ketersediaan modal usaha yang dapat terjangkau oleh

    pelaku usaha.

    4. Kondisi infrastruktur sarana dan prasarana kota memiliki beberapa kelemahan,

    yaitu:

    a. Terbatasnya pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana utilitas kota

    b. Kurang tersedianya taman-taman kota yang dapat berfungsi sebagai taman

    rekreasi publik.

    5. Kondisi pemerintahan dan kebijakannya memiliki beberapa kelemahannya:

    a. Terbatasnya sumber penerimaan daerah dari obyek-obyek pajak dan retribusi

    daerah yang ada saat ini.

    b. Pelayanan publik yang belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

    serta belum ditetapkannya peraturan daerah mengenai pelayanan kepada

    masyarakat.

    c. Terbatasnya pengembangan kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan

    pembangunan.

    d. Proses perizinan di bidang investasi yang belum menyentuh adanya pelayanan

    prima perlu dibuat pertunjuk teknis dan peraturan daerah mengenai investasi.

    e. Kendala dari Undang-Undang investasi serta Peraturan Presiden mengenai

    investasi terutama pada pembatasan investasi di daerah dan peraturan

    perizinan yang masih dari pusat.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    45/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 37

    f. Belum ada koordinasi dengan pihak pemerintah provinsi dan pusat terhadap

    penerimaan investasi di daerah.

    6. Kondisi politik, hukum dan keamanan memiliki kelemahan sebagai berikut:

    a. Rawan terjadinya konflik horisontal dalam masyarakat apabila terdapat

    hajatan politik baik pemilu, pilkada Provinsi dan pilkada Kota.

    b. Kemandirian politik masyarakat masih kurang.

    C. Faktor Peluang

    Kondisi peluang merupakan cerminan dari faktor luar dan dalam yang diidentitikasi

    untuk mengetahui bagaimana bisa mendukung strategi investasi di Kota Mojokerto.

    Berikut peluang yang ada di kota Mojokerto:

    1. Kebijakan dan kewenangan dari otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam UU

    No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004

    tentang perimbangan keungan antara Pemerintah pusat dan daerah.

    2. Ditetapkannya peraturan yang mengatur mengenai investasi di daerah yang

    diterbitkan melalui Peraturan Presiden maupun Keputusan Kepala BKPM.

    3. Kebijakan ekonomi yang cenderung berpihak kepada pengembangan usaha kecil

    dan menengah.

    4. Terbukanya kerjasama dengan pemerintah daerah lain seperti pemerintah Kota

    Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

    5. Terbukanya perizinan di Kota Mojokerto dalam hal pengembangan investasi.

    6. Perkembangan ekonomi makro nasional semakin baik.

    7. Pasar semakin terbuka.

    8. Country Risk investasi mengalami penurunan.

    9. Kondisi keamanan yang semakin kondusif.

    D. Faktor Tantangan

    Kondisi yang berpotensi menjadi tantangan dimasa akan datang adalah:

    1. Tingkat persaingan usaha semakin kompetitif.

    2. Daya beli masyarakat semakin menurun.

    3. Kebijakan moneter terutama suku bunga yang masih relatif tinggi dan kebijakan

    fiskal kurang kondusif untuk kegiatan usaha.

    4. Kegiatan sektor riil yang masih stagnan.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    46/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 38

    5. Arus keterbukaan terjadi pada semua aspek kehidupan.

    6. Pengawasan dari masyarakat akan pemerintahan semakin luas.

    Strategi Bidang Investasi

    Kalau dilihat dari berbagai kondisi yang ada di bidang pembangunan Kota Mojokerto,

    maka arah yang akan ditentukan untuk menetapkan strategi bidang investasi adalah:

    1. Memantapkan arah kedepan terutama tujuan pembangunan untuk mendukung

    investasi daerah.

    2. Mengedepankan stabilitas keamanan dan politik di Kota Mojokerto agar tetap

    kondusif.

    3. Menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan lainnya mengenai investasi di Kota

    Mojokerto.

    4. Mempromosikan berbagai potensi daerah baik di tingkat regional, nasional

    maupun internasional.

    5. Memperkuat basis pelayanan investasi khususnya penerapan pelayanan one stop

    service untuk mempermudah pelayanan perizinan bidang investasi daerah jadi

    pelayanan yang didasarkan kepada satu atap (one roof).

    6. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak pemerintah pusat dan provinsi dalam

    rangka mendatangkan investasi di Kota Mojokerto.

    7. Perluasan dan pengembangan sarana prasarana serta utilitas kota sebagai

    prasyarat bagi investasi serta memperkuat basis perekonomian rakyat.

    Dari ketujuh strategi dan arah di dalam pengembangan bidang investasi nantinya

    diharapkan akan dapat menarik investor sebanyak mungkin serta akan memperkuat dasar

    pengembangan bidang investasi di Kota Mojokerto. Strategi diatas merupakan strategi

    jangka pendek sekaligus jangka panjang untuk dijadikan dasar bagi pengembangan

    investasi daerah.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    47/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 39

    BAB VI

    PENUTUP

    KESIMPULANKota Mojokerto sebagai kota hinterland atau penyangga ibukota Provinsi Jawa

    Timur, Kota Surabaya memiliki peran yang sangat dominan terutama terhadap kondisi

    sosial, ekonomi dan budaya di kota Surabaya. Karena posisinya yang sebagai kota kecil

    dengan letak geografis yang sangat menguntungkan karena bisa ditembus dengan akses

    yang mudah, sehingga memudahkan bagi warga masyarakat untuk bisa keluar masuk

    kota tanpa menemui kesulitan. Bahkan kalau kita lihat ada beberapa warga yang tinggal

    di Kota Mojokerto karena suasananya yang tertib dan aman serta kondusif yang

    memungkinkan mereka dapat bekerja dengan baik, walaupun kerja mereka berada di luar

    kota Mojokerto seperti misalnya di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

    Dari hal inilah yang kemudian membuat situasi dan kondisi Kota Mojokerto

    sebagai kota pinggiran yang memiliki karakteristik kota tertib. Walaupun luas

    wilayahnya tidak begitu besar dengan hanya memiliki dua kecamatan, tetapi tetap saja

    menarik bagi pendatang yang ingin tinggal di Kota Mojokerto.

    Kondisi perekonomian yang cukup baik di Kota Mojokerto sehingga kota ini bisa

    berkembang dengan pesat, karena pembinaan sentra-sentra ekonomi oleh pemerintah

    Kota yang sudah terprogram dan terencana sehingga kota Mojokerto menjadi primadona

    baik untuk berinvestasi maupun hanya untuk dikunjungi. Dengan tingkat pertumbuhan

    ekonomi yang mengesankan membuat Kota Mojokerto sangat berperan aktif dalam

    konstelasi pembangunan Gerbangkertasusila.

    Akses yang mudah dan kondisi infrastruktur yang baik sehingga mempermudah

    pengunjung ataupun investor dapat melaksanakan kegiatannya di kota ini. Harapan kita

    adalah semoga kota Mojokerto menjadi kota yang aman, tertib dan nyaman serta dapat

    mengundang investor sebanyak-banyaknya.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    48/90

    Profile Kota Mojokerto 2007 40

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Bappeko Kota Mojokerto, Profil 85 tahun Kota Mojokerto.

    2. Pemerintah Kota Mojokerto, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    Transisi Kota Mojokerto tahun 2007-2010.

    3. BPS Kota Mojokerto, Kota Mojokerto dalam Angka 2005

    4. www.mojokerto.go.id

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    49/90

    THE MOJOKERTO

    OF PROFILE

    BOARD OF PLANNING AND DEVELOPMENT

    MOJOKERTO CITY

    GOVERNMENT OF MOJOKERTO CITY

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    50/90

    Mojokerto of Profile 2007 i

    LOGO AND THE MEANING OF THE MUNICIPALITY OF MOJOKERTO

    Logo of the Municipality of Mojokerto

    Logo of the Municipality of Mojokerto approved based on the Regency Regulation of the

    Mojokerto Municipality Number 3 of 1971 dated April 26, 1971 by the Regional Houseof Representatives of Mojokerto Municipality.

    Form of Logo

    1.Leaf formed of shield by five angles.

    2.

    The green colour with golden sides and view of rice and cotton.

    3.In the middle of logo leaf is painted:

    The MAJA tree, which has 12 roots, 9 fruits and 3 branches.

    The wave blue line

    4.

    Under the logo leaf is ribbon that written Kota Mojokerto

    Meaning and Colour of Logo

    1.

    Shield is defence

    2.Five angles view of the Principles of The Unitary Nation of the Republic of Indonesia

    PANCASILA

    3.Side of logo is yellow inserted the rice and cotton that symbolized the welfare.

    4.

    Blue line symbolzed of Brantas river that watering at the city border and one of the welfare

    facilities.

    5.Green symbolized of welfare

    6.MAJA tree has 12 roots, 9 fruits and 3 branches that has meaning of year off 1293, which

    remains the establishing of Majapahit Kingdom.

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    51/90

    Mojokerto of Profile 2007 ii

    THE MOJOKERTO MAYORS MESSAGE

    Assalamualaikum Wr Wb

    Godbless for all

    I am really grateful to God who has given me the

    grace and mercy by strengthening me spiritually and

    physically to lead this town.

    The town has such a long story due to the fact

    Mojokerto is located in between the capital of

    Mojopahit Kingdom, they are Trowulan and Canggu the port where the trading

    ships used to sail on. In other words, this town the trading ships used to sail on.

    In other words, this town used to have a very important role for overseas trading

    way. Nowdays, Mojokerto is a quite convenient town as a part

    GERBANGKERTASUSILA and hinterland of Surabaya city.

    Such conditions have affected the culture and activities of the community

    wich become more dynamic and heterogeneous. The urbanization is

    unavoidable wich causes some complicated problems in town planning.As a potencial town, in terms of culture, education, tourism, industry and

    trading, hopefully tehe Government and the community manage to work hand in

    hand to had into BUDIPARINDA BERSERI inspite of the challenges being

    encountered wich are getting harder and more complicated.

    I believe God is always strengthening us. Amien.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    WALIKOTA MOJOKERTO

    Ir. ABDULGANI SUHARTONO, MM

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    52/90

    Mojokerto of Profile 2007 iii

    GOVERNMENT OF MOJOKERTO CITY

    PREFACE

    Mojokerto of Profile 2007 represents the city Government with its

    development and at the same time the evaluation on the development. The

    development conducted by the community together with the local Government,

    hopefully become successful indicator to achieve the social welfare.

    On this anniversary 89 we really hope to pick up the threats again to

    motivate the community and the legislative or executive together to develope the city

    to get better and better than the previous years.

    The better proper city plan is supposed to get supporting condition for all

    interest of politics, economy, social, culture, security and public order. Despite of the

    cross during the reformation era, we need to get a lot of patience and endurance to

    overcome the complicated national problems.

    Last but not least I would like to appreciate to those who have assisted to

    complete the book on The Mojokerto of Profile 2007.

    Mojokerto, October 2007

    BOARD OF PLANNING AND DEVELOPMENT

    MOJOKERTO CITY

    Chairman

    Drs. IMAM SAMPURNO

    NIP 510 061 961

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    53/90

    Mojokerto of Profile 2007 iv

    CONTENT

    LOGO AND THE MEANING OF THE MUNICIPALITY OF MOJOKERTO i

    THE MOJOKERTO MAYORS MESSAGE ii

    PREFACE iii

    CONTENT iv

    CHAPTER I : INTRODUCTION 1

    CHAPTER II : GENERAL DESCRIPTION OF MOJOKERTO MUNICIPALITY

    II.1. History of Mojokerto Municipality 3

    II.2. Administrative Development 3

    II.3. City Development 5

    II.3.1. Vision And Mission Mojokerto City 6

    CHAPTER III : III.1. Population 8

    III.2. Employment 10

    III.3. Education 11

    III.4. Transportation 12

    III.5. Regional Income 14

    CHAPTER IV : INVESTMENT OPPORTUNITIES

    IV.1. Investment Policy And Finance Sources 16IV.2. Investment Opportunities Policy

    2.1. Industry Sector 16

    2.1.1. Batik Industry 17

    2.1.2. Traditional Ships Miniature Industry (PINISI) 17

    2.1.3. Gips Handicraft Industry 18

    2.1.4. Onde-onde And Keciput Booliem Industry 18

    2.1.5. Shoes Industry 18

    2.1.6. Cake Maker Industry 19

    2.2. Trade Sector 20

    2.3. Services Sector 21

    2.4. Tourism Sector 22

    2.4.1. Sekarsari Swimming Pool 23

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    54/90

    Mojokerto of Profile 2007 v

    2.4.2. Brantas River Area and Jogging Track 23

    2.4.3. City Natural Hall 24

    2.4.4. Great Mosque of Al-Fattah 25

    2.4.5. Hok Siang Kiong Temple 25

    CAHPTER V : INVESTMENT SECTOR STRATEGY

    A. Strenght Factor 27

    B. Weakness Factor 29

    C. Opportunity Factor 30

    D. Treaths Factor 31

    INVESTMENT SECTOR INDUSTRY 31

    CHAPTER VI : CONCLUSIONS 33

    REFERENCES

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    55/90

    Mojokerto of Profile 2007 vi

    TABLE CONTAIN

    TABLE 1 The total area for lands function Districts/Sub Districts 2006

    TABLE 2 Density population at the end of year according to Districts/Sub

    Districts

    TABLE 3 Employment growing according to the sexs 2005 2006

    TABLE 4 Population of 7-24 years of age attending school according to sex

    And age group 2003-2005

    TABLE 5 Length of road according to surface conditions, class and status

    2005-2006

    TABLE 6 Condition growing of commerce in Mojokerto Municipality

    5

    9

    11

    12

    13

    20

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    56/90

    Mojokerto of Profile 2007 vii

    PICTURE CONTAIN

    PICTURE 1 Structure age of people

    PICTURE 2 PDRB

    PICTURE 3 Jogging track area in Mojokerto Municipality

    10

    14

    24

  • 7/24/2019 Profil Kota Mojokerto

    57/90

    Mojokerto Of Profile 2007 1

    CHAPTER I

    INTRODUCTION

    Mojokerto municipality as geographic has many potencies in the trade and servicesectors, due by less of the nature resources. And the regional autonomy role as listed at

    the Law no. 32 of 2004 regarding Regional Government and Law no. 33 regarding

    Equalization of Finance between Central and Regional Government, then it clearly the

    role of Mojokerto municipality on the development moves.

    On the framework of Gerbang Kertasusila development, role of Mojokerto

    municipality is very strategic, due as the holder of the capital of the East Java. As seen

    from Surabaya access, Mojokerto municipality has the proper facilities as we know the

    inter city road, and due the population in Mojokerto municipality was work in Surabaya

    municipality. This matters can be fasten the economic growing in Mojokerto

    municipality, due the consumption community of Mojokerto was increase. Thus from

    that factors, then the human resources potency become the priority for the economic

    development.

    The ability of Mojokerto municipality has a amazing side and has a great

    potencies and great opportunities, while the development sectors as tourism, industry,

    service and properties will be mapping of opportunity for development and city

    development of Mojokerto municipality.

    On the development city framework, investment profile and opportunity

    publishing shall be guideline or supporting to other parties, including municipality

    government and Mojokerto community and the development expert or investor and

    investor candidates. As basically, if we seen from the economic that Mojokerto

    municipality is the smallest region in the East Java province and even entire of Indonesia.

    If we seen the economic growing at 2006 has reached 5.51% and it more increase at the

    former year while at 2005 has reached 5.48%. The economic growing is