profil pendidikan tahun 2019 kota...

67
i ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTO DINAS PENDIDIKAN KOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

i

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019

KOTA MOJOKERTO

DINAS PENDIDIKAN KOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2019

Page 2: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

ii

TIM PENYUSUN

PENGARAH : AMIN WACHID, S.Sos, M.Si

PENULIS : 1. Drs. SUNARDI, M.Pd

(Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mojokerto)

2. MD LELY KENYO TS, SH, MH

(Kasubag Perencanaan dan Keuangan)

PENGOLAH DATA : 1. SRI WAHYUNINGSIH, SH

(Pengelola Perencanaan Program)

2. M.AMIN HAMDANI

(Pengelola Perencanaan Program)

2. ANDI KALIMANTORO, A.Md

(Pengelola Perencanaan Program)

Page 3: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

iii

KATA PENGANTAR

Buku Profil Pendidikan Tahun 2019 ini merupakan salah satu cara melaksanakan analisis

terhadap data pendidikan data pendidikan dasar dengan mengintegrasikan data

nonpendidikan.

Profil pendidikan menyajikan 5 Bab, yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Konsep

Dasar Profil Pendidikan, Bab III Keadaan Umum yang terdiri dari Peta Kota Mojokerto,

Nonpendidikan, dan Pendidikan, Bab IV Kinerja Pendidikan, dan Bab V Penutup kesimpulan

dan Saran/Kebijakan.

Profil pendidikan bersumber pada data pendidikan jenjang SD yang terdiri dari SD dan MI

dan jenjang SMP yang terdiri dari SMP dan MTs. Profil pendidikan disusun berdasarkan misi

pendidikan. Adapun misi pendidikan 5 M yaitu 1) Mewujudkan pelaku pendidikan dan

kebudayaan yang kuat, 2) Mewujudkan akses yang meluas, merata, dan berkeadilan, 3)

Mewujudkan pembelajaran yang bermutu, 4) Mewujudkan pelestarian dan pemajuan

kebudayaan, serta pengembangan bahasa, 5) Mewujudkan penguatan tata kelola serta

peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.

Profil Pendidikan disusun dengan mendasarkan pada misi 2 Mewujudkan akses yang

meluas, merata, dan berkeadilan dan misi 3 Mewujudkan pembelajaran yang bermutu,

dengan 20 jenis indikator. Masing-masing misi pendidikan memiliki nilai tersendiri, sehingga

dari kedua misi tersebut dihasilkan keberhasilan program pendidikan. Misi 2 terdiri dari 3

kelompok akses pendidikan, yaitu akses yang meluas, yang merata, dan yang berkeadilan.

Akses yang meluas menggunakan empat indikator, yaitu 1) rasio siswa/kelas (R-S/K); 2) rasio

kelas/ruang kelas (R-K/RK), 3) persentase perpustakaan (%Perpus), 4) persentase

laboratorium (%Lab). Akses yang merata menggunakan empat indikator, yaitu 1) angka

partisipasi murni (APM), 2) angka partisipasi kasar (APK), 3) tingkat pelayanan sekolah (TPS)

dan 4) angka masukan murni (AMM) (SD), angka masukan kasar, atau angka melanjutkan

(AM) (SMP). Akses yang berkeadilan menggunakan tiga indikator, yaitu 1) perbedaan gender

(PG) APK, 2) indeks paritas gender (IPG) APK, dan 3) persentase siswa swasta (%S-Swt). Misi 3

terdiri dari tiga kelompok mutu, yaitu mutu guru, mutu siswa, dan mutu prasarana. Mutu guru

terdapat tiga indikator, yaitu 1) persentase guru layak (%GL), 2) rasio siswa/guru (R-S/G).

Mutu siswa terdapat enam indikator, yaitu 1) angka lulusan (AL), 2) angka mengulang (AU), 3)

angka putus sekolah (APS), 4) AB5 /AB, 5) Rata-rata Lama Belajar (RLB), 6) % Siswa baru

TK(%SB TK). Mutu Prasarana terdapat satu indikator yaitu 1) % Ruang kelas baik (%RKb),

Buku Profil Pendidikan ini menghasilkan kinerja pendidikan berdasarkan misi pendidikan

menurut jenjang pendidikan dan program pendidikan. Kinerja pendidikan dasar akan

diuraikan secara terperinci dalam kaitannya pada ketercapaian masing-masing indikatornya.

Sedangkan masing-masing indikator tersebut merangkum seluruh kondisi yang ada pada

masing-masing sekolah dengan harapan ketercapaian kinerja pendidikan dapat terukur.

Page 4: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

iv

Berdasarkan analisis indikator yang menghasilkan kinerja pendidikan maka kinerja dikdas

ini dapat dijadikan bahan informasi yang berguna bagi pimpinan untuk memperbaiki kondisi

prasarana dan sumber daya manusia pendidikan serta secara tidak langsung dapat digunakan

secara makro sebagai bahan dalam menyusun rencana dan program pembangunan

pendidikan serta penyusunan kebijakan bagi stakeholder.

Akhirnya, mudah-mudahan buku ini dapat digunakan untuk menyajikan profil pendidikan

dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang.

Mojokerto, Desember 2019

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KOTA MOJOKERTO

AMIN WACHID, S.Sos, M.Si

Pembina Utama Muda

NIP. 19620405 198303 1 026

Page 5: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

v

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vi

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Permasalahan 1 C. Tujuan 2 D. Ruang Lingkup 2 E. Manfaat 3

BAB II : KONSEP DASAR PROFIL PENDIDIKAN 4

BAB III : KEADAAN UMUM 8

A. Peta Kota Mojokerto 8 B. Nonpendidikan 9 C. Pendidikan

1. Jenjang SD (SD dan MI) 19 2. Jenjang SMP (SMP dan MTs) 28

BAB IV : KINERJA PENDIDIKAN 39

A. DIKDAS 39 B. Kinerja DIKDAS 51

BAB V : PENUTUP 55

A. Simpulan 55 B. Saran/Rekomendasi 58

DAFTAR PUSTAKA 60 LAMPIRAN

Page 6: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

vi

DAFTAR TABEL Halaman

BAB II Tabel 2.1 : Standar untuk Melakukan Konversi Masing-masing 6 Indikator Dikdas Tabel 2.2 : Jenis Kinerja Berdasarkan Kategori 7 BAB III Tabel 3.1 : Administrasi Pemerintahan Kota Mojokerto 9 Tabel 3.2 : Keadaan Penduduk menurut Kelompok Usia 10 Tabel 3.3 : Tingkat Pendidikan Penduduk 11 Tabel 3.4 : Tingkat Kepandaian Membaca/Menulis dan Angkatan Kerja dan 13 Bukan Angkatan Kerja Tabel 3.5 : Keadaan Geografi 14 Tabel 3.6 : Keadaan Ekonomi 15 Tabel 3.7 : Biaya Langsung Program Pendidikan dari SKPD 16 Tabel 3.8 : Mata Pencaharian Penduduk 17 Tabel 3.9 : Keadaan Keagamaan dan Kesehatan 19 Tabel 3.10 : Data Prasarana SD dan MI 21 Tabel 3.11 : Kekurangan atau Kelebihan Prasarana SD dan MI 22 Tabel 3.12 : Data Sumber Daya Manusia SD dan MI 25 Tabel 3.13 : Data Prasarana SMP dan MTs 30 Tabel 3.14 : Kekurangan atau Kelebihan Prasarana SMP dan MTs 31 Tabel 3.15 : Data Sumber Daya Manusia SMP dan MTs 34 BAB IV Tabel 4.1 : Indikator Akses Meluas Misi M2 40 Tabel 4.2 : Kinerja Meluas Misi M2 41 Tabel 4.3 : Indikator Akses Merata Misi M2 42 Tabel 4.4 : Kinerja Akses Merata Misi M2 43 Tabel 4.5 : Indikator Akses Berkeadilan M2 44 Tabel 4.6 : Kinerja Akses Berkeadilan M2 45 Tabel 4.7 : Indikator Mutu Siswa M3 46 Tabel 4.8 : Kinerja Mutu Siswa M3 48 Tabel 4.9 : Indikator Mutu Guru M3 49 Tabel 4.10 : Kinerja Mutu Guru M3 50 Tabel 4.11 : Indikator Mutu Prasarana M3 50 Tabel 4.11 : Kinerja Mutu Prasarana M3 51 Tabel 4.11 : Kinerja Dikdas berdasarkan Misi M2 dan M3 51

Page 7: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

vii

DAFTAR PETA/GRAFIK

Halaman

BAB III Peta 3.1 : Peta Wilayah Kota Mojokerto 8 Grafik 3.1 : Tingkat Pendidikan Penduduk 12 Grafik 3.2 : Keadaan Ekonomi 15 Grafik 3.3 : Biaya Langsung Berdasarkan SKPD 16 Grafik 3.4 : Mata Pencaharian Penduduk 18 Grafik 3.5 : Prasarana Sekolah SD dan MI 20 Grafik 3.6 : Akreditasi SD dan MI 23 Grafik 3.7 : Ruang Kelas Milik menurut Kondisi SD dan MI 23 Grafik 3.8 : Sumber Daya Manusia SD dan MI 26 Grafik 3.9 : Siswa Usia Sekolah SD dan MI 26 Grafik 3.10 : Mengulang dan Putus Sekolah SD dan MI 27 Grafik 3.11 : Kepala sekolah dan Guru menurut Ijazah Tertinggi SD dan MI 28 Grafik 3.12 : Prasarana Sekolah SMP dan MTs 32 Grafik 3.13 : Akreditasi SMP dan MTs 32 Grafik 3.14 : Ruang Kelas Milik menurut Kondisi SMP dan MTs 33 Grafik 3.15 : Sumber Daya Manusia SMP dan MTs 36 Grafik 3.16 : Siswa Usia Sekolah SMP dan MTs 36 Grafik 3.17 : Mengulang dan Putus Sekolah SMP dan MTs 37 Grafik 3.18 : Kepala sekolah dan Guru menurut Ijazah Tertinggi SMP dan MTs 38 BAB IV Grafik 4.1 : Rasio Pendidikan Dikdasmen 41 Grafik 4.2 : PAM, APK, TPS, AMM/AM 43 Grafik 4.3 : PG APK, IPG APK, % S-Swt 45 Grafik 4.4 : %SB TK, AU, AB5, AL, APS, RLB 47 Grafik 4.5 : % GL, R-S/G 49 Grafik 4.6 : Kinerja Dikdasmen Menurut Misi dan Jenjang Pendidikan 53 Grafik 4.7 : Kinerja Dikdasmen Berdasarkan Misi Pendidikan 53 Grafik 4.8 : Kinerja Dikdasmen Menurut Jenjang Pendidikan 54

Page 8: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan bidang pendidikan di Kota Mojokerto

diperlukan data dan informasi yang lengkap dan akurat. Data dan informasi tersebut

tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas Pendidikan melainkan juga di luar

Dinas Pendidikan. Agar diperoleh data yang terintegrasi, lengkap, dan mutakhir

mengenai keadaan pendidikan maka perlu dikaitkan dengan data dan informasi di luar

Dinas Pendidikan atau data nonpendidikan seperti administrasi pemerintah daerah,

demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama, transportasi dan komunikasi,

serta data lainnya yang relevan. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah

pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui faktor internal pendidikan melainkan

juga harus dilihat faktor eksternal lainnya atau di luar pendidikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, profil pendidikan yang cukup komprehensif di

Kota Mojokerto dapat dipandang sebagai bahan masukan yang cukup handal untuk

penyusunan perencanaan pembangunan pendidikan yang realistis. Oleh karena itu,

dengan menggunakan profil pendidikan tersebut dapat diketahui dan diperhitungkan

berbagai faktor yang ada dalam suatu wilayah, termasuk faktor pendukung dan

penghambat yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah dan khususnya

perkembangan pendidikan.

Berdasarkan data dan informasi yang komprehensif yang termuat di dalam profil

pendidikan dapat dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kinerja

pendidikan dasar. Kemudian, dengan menggunakan kinerja yang ada diharapkan

dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap misi pendidikan yaitu mewujudkan

akses yang meluas, merata dan berkeadilan ; mewujudkan pembelajaran yang

bermutu. Berdasarkan masalah yang ada maka perlu dilakukan analisis data dan

informasi untuk perencanaan dengan pendekatan berdasarkan data dan informasi

yang ada.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang maka permasalahannya adalah :

1. Bagaimana menyajikan data dan informasi pendidikan yang terintegrasi?

2. Bagaimana indikator pendidikan berdasarkan misi pendidikan ?

3. Bagaimana kinerja pendidikan berdasarkan misi pendidikan ?

Page 9: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

2

C. Tujuan

Berdasarkan pada permasalahan maka terdapat dua tujuan dalam penulisan profil

pendidikan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum disusunnya profil

pendidikan adalah untuk menghasilkan data dan informasi yang terintegrasi antara

data pendidikan dengan data nonpendidikan yang dapat digunakan untuk semua

pihak yang berkepentingan dengan pembangunan pendidikan.

Tujuan khususnya ada dua, yaitu 1) menghitung indikator pendidikan untuk

jenjang pendidikan dasar berdasarkan misi pendidikan dan 2) kinerja pendidikan

dasar berdasarkan misi pendidikan di suatu daerah. Dengan disusunnya kinerja

pendidikan maka dapat diketahui masalah yang dihadapi dan sebagai bahan

perencanaan yang menyangkut misi pendidikan.

Setelah diketahui masalah tersebut, diharapkan dapat direkomendasikan cara

mengatasi masalah tersebut. Di samping itu, kinerja pendidikan yang telah dikaitkan

dengan faktor eksternal tersebut dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

pengambilan keputusan seperti penyusunan perencanaan pembangunan wilayah,

perencanaan pembangunan pendidikan, penyusunan kebijakan operasional

pendidikan, dan informasi bagi pihak yang memerlukan, khususnya informasi

pendidikan di Kota Mojokerto.

D. Ruang Lingkup

Profil ini menyajikan keadaan umum nonpendidikan dan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar di Kota Mojokerto. Keadaan umum nonpendidikan yang disajikan

meliputi informasi tentang administrasi pemerintahan daerah, demografi, geografi,

ekonomi, dan sosial budaya dan agama. Informasi itu sangat diperlukan dan

mempunyai saling keterkaitan yang mendukung perkembangan pendidikan di daerah.

Keadaan umum pendidikan mencerminkan variabel-variabel pendidikan menurut

jenjang pendidikan serta kemajuan yang dicapai melalui indikator-indikator

pendidikan di setiap jenjang pendidikan.

Sesuai dengan bahan yang tersedia disajikan kinerja dan analisis profil pendidikan

yang mencerminkan kaitan antara indikator-indikator internal dan eksternal dengan

permasalahannya sehingga diharapkan dapat memberikan informasi untuk keperluan

perencanaan pendidikan maupun dalam mengambil keputusan dan menentukan

kebijakan. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat

data dasar (baik yang bersumber dari Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik (BPS),

Dinas Pendidikan maupun dari instansi lain) mengenai pendidikan dan data olahan

pendidikan yang menghasilkan indikator seperti persentase, rasio, dan perbandingan

pendidikan menurut satuan dan jenjang pendidikan atau program pendidikan.

Page 10: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

3

E. Manfaat

Dengan disusunnya buku ini diharapkan dapat digunakan oleh Dinas Pendidikan

Kota Mojokerto, Bappeko, stakeholder, dan pemerhati pendidikan yang ingin

mengetahui tentang data pendidikan serta analisisnya yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan di bidang pendidikan, khususnya

pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar.

Untuk Dinas Pendidikan Kota Mojokerto dan Bappeda dengan tersedianya data

pendidikan di Kota Mojokerto maupun kecamatan maka dapat digunakan dalam

rangka perencanaan pendidikan, pengambilan keputusan, dan penentuan kebijakan

tentang pendidikan di Kota Mojokerto.

Stakeholder dapat memanfaatkan data pendidikan untuk kebutuhan

pengembangan pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar

dipandang dari sudut lainnya.

Pemerhati pendidikan dapat memanfaatkan data pendidikan dasar untuk

kebutuhan penelitian dan pengembangan pendidikan atau penelitian lainnya yang

terkait dengan pendidikan sehingga memajukan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan dasar.

Page 11: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

4

BAB II

KONSEP DASAR PROFIL PENDIDIKAN

Profil Pendidikan disusun bersumber pada isian instrumen Profil Pendidikan Kota

Mojokerto per kecamatan Tahun 2018 yang menyajikan data pada Tahun 2018/2019.

Profil Pendidikan terdiri atas dua variabel, yaitu data dan indikator, terdiri atas dua

jenis data, yaitu nonpendidikan dan pendidikan, data pendidikan adalah jenjang

dikdasmen dan terdiri atas dua jenis indikator, yaitu nonpendidikan dan pendidikan.

Data merupakan satuan terkecil yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf atau

simbol yang menggambarkan nilai suatu variabel tertentu sesuai dengan kondisi

empiris di lapangan. Angka, huruf atau simbol tersebut sering disebut sebagai data

mentah atau besaran yang belum memiliki arti jika belum dilakukan pengolahan atau

analisis lebih lanjut. Data yang dimaksudkan adalah data pendidikan yang terdiri dari

sekolah, rombongan belajar/kelas, ruang kelas, siswa baru, siswa, lulusan, guru,

mengulang, dan putus sekolah.

Indikator merupakan suatu konsep dan sekaligus ukuran. Sebagai konsep,

indikator merupakan besaran kuantitatif yang dapat digunakan untuk mengetahui

masukan, proses dan hasil atau dampak dari instrumen kebijakan. Sebagai ukuran,

indikator merupakan besaran kuantitatif sebagai hasil pengolahan dari dua atau lebih

data dalam waktu yang bersamaan. Secara sederhana, indikator juga didefinisikan

sebagai perbandingan antara dua atau lebih variabel data sehingga dapat

diinterpretasikan.

Data nonpendidikan membahas tentang lima hal, yaitu 1) administrasi

pemerintahan dan demografi, 2) tingkat pendidikan penduduk termasuk tingkat

kepandaian membaca/menulis, 3) angkatan kerja dan bukan angkatan kerja,

penduduk miskin, serta geografi dan iklim, 4) ekonomi termasuk mata pencaharian

penduduk, dan 5) sosial budaya dan agama.

Data dirinci menjadi dua variabel, yaitu 1) data prasarana pendidikan dan 2) data

sumber daya manusia pendidikan. Data prasarana pendidikan terdiri dari 14 variabel

dan data sumber daya manusia sebanyak 5 variabel. Data Prasarana pendidikan

dimaksud adalah sekolah, kelompok belajar (kelas), ruang kelas, perpustakaan, ruang

usaha kesehatan sekolah (UKS), ruang komputer, tempat olahraga, laboratorium,

ruang bimbingan dan penyuluhan atau bimbingan karier (BP/BK), ruang serba guna,

toilet, air bersih, dan listrik. Sumber daya manusia pendidikan adalah siswa baru, siswa

mengulang, putus sekolah, lulusan, dan guru.

Hasil analisis berdasarkan pada indikator pendidikan menggunakan misi

pendidikan mewujudkan akses yang meluas, merata dan berkeadilan serta

Page 12: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

5

mewujudkan pembelajaran yang bermutu untuk menghasilkan kinerja pendidikan

dasar.

Indikator pendidikan yang termasuk misi 2 Mewujudkan Akses Yang Meluas,

Merata Dan Berkeadilan terdiri atas 11 belas jenis, yaitu Akses yang meluas

menggunakan empat indikator, yaitu 1) rasio siswa/kelas (R-S/K); 2) rasio kelas/ruang

kelas (R-K/RK), 3) persentase perpustakaan (%Perpus), 4) persentase laboratorium

(%Lab). Akses yang merata menggunakan empat indikator, yaitu 1) angka partisipasi

murni (APM), 2) angka partisipasi kasar (APK), 3) tingkat pelayanan sekolah (TPS) dan

4) angka masukan murni (AMM) (SD), angka masukan kasar, atau angka melanjutkan

(AM) (SMP). Akses yang berkeadilan menggunakan tiga indikator, yaitu 1) perbedaan

gender (PG) APK, 2) indeks paritas gender (IPG) APK, dan 3) persentase siswa swasta

(%S-Swt).

Indikator pendidikan yang termasuk misi 3 Mewujudkan Pembelajaran Yang

Bermutu terdiri atas tiga kelompok mutu, yaitu mutu guru, mutu siswa, mutu

prasarana dan sembilan indikator. Mutu guru terdapat dua indikator, yaitu 1)

persentase guru layak (%GL), 2) rasio siswa/guru (R-S/G). Mutu siswa terdapat enam

indikator, yaitu 1) angka lulusan (AL), 2) angka mengulang (AU), 3) angka putus sekolah

(APS), 4) AB5 /AB, 5) Rata-rata Lama Belajar (RLB), 6) % Siswa baru TK(%SB TK). Mutu

Prasarana terdapat satu indikator yaitu 1) % Ruang kelas baik (%RKb).

Berdasarkan pada dua puluh jenis indikator menggunakan misi 2 pendidikan

Mewujudkan Akses Yang Meluas Merata Dan Berkeadilan dan misi 3 pendidikan

Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu maka dihasilkan kinerja berdasarkan

komposit indikator misi pendidikan tersebut. Misi 2 Mewujudkan akses yang meluas,

merata dan berkeadilan tercapai menggunakan komposit sebelas indikator. Misi 3

Mewujudkan pembelajaran yang bermutu tercapai menggunakan komposit sembilan

indikator.

Page 13: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

6

Tabel 2..1

Standar untuk Melakukan Konversi Masing-masing Indikator

Berdasarkan indikator misi 2 dan misi 3 pendidikan maka dihitung

keberhasilan program pembangunan pendidikan berdasarkan rata-rata dari kedua

misi pendidikan tersebut. Indikator pendidikan yang digunakan dalam misi 2 dan misi

3 pendidikan memiliki satuan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan konversi

menggunankan standar tertentu sebagai komposit indikator. Dengan menggunakan

standar tersebut maka dihasilkan nilai maksimal 100. Masing-masing misi M2 dan M3

memiliki nilai antara 1-100. Angka 1 yang terburuk dan 100 yang terbaik. Rata-rata

dari hasil ke 20 jenis indikator tersebut dijadikan ukuran untuk menentukan

keberhasilan program pembangunan pendidikan dan itu merupakan pencapaian

kinerja pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberhasilan

program pembangunan pendidikan dipengaruhi oleh komposit indikator misi 2 dan

misi 3 pendidikan.

No. Singkatan Satuan SD SMP Keterangan

A.

1 Rasio Sisw a per Kelas R-S/K Sisw a 32 36 Permendikbud

2 Rasio Kelas per Ruang Kelas R-K/RK Kelas 1 1 Ideal

3 Persentase Perpustakaan %Perpus Persentase 100 100 Ideal

4 Persentase Laboratorium %Lab Persentase 100 100 Ideal

1 Angka Partisipasi Murni APM Persentase 100 80 Nasional

2 Angka Partisipasi Kasar APK Persentase 100 80 Nasional

3 Angka Masukan Kasar/ AMK Persentase 50 - Ideal

Angka Melanjutkan AM Persentase - 100 Ideal

4 Tingkat Pelayanan Sekolah TPS Sisw a 52 81 Nasional

1 Perbedaan Gender APK PG APK Persentase 0 0 Ideal

2 Indeks Paritas Gender APK IPG APK Indeks 1 1 Ideal

3 Persentase Sisw a Sw asta % S-Sw t Persentase 10.00 25.00 Nasional

B.

1 Persentase Guru Layak %GL Persentase 100 100 Ideal

2 Rasio Sisw a per Guru R-S/G Sisw a 16 14 Nasional

1 Persentase Sisw a baru TK %SB TK Persentase 100 100 Ideal

2 Angka Mengulang AU Persentase 100 100 Ideal

3 Angka bertahan Tk.5/Angka bertahan AB5 / AB Tahun 6 3 Ideal

4 Angka Lulusan AL Persentase 0 0 Ideal

5 Angka Putus Sekolah APS Persentase 0 0 Ideal

6 Rata-rata Lama Belajar RLB Persentase 0 0 Ideal

1 Persentase Ruang Kelas baik % RKb Persentase 100 100 Ideal

20 20

Misi 3.1 Mutu dari Guru

Misi 3.2 Mutu dari sisw a

Mutu dari Prasarana

Jumlah Indikator

Jenis Indikator

Misi 2 Akses yg meluas, merata, dan berkeadilan

Misi 2.1 Akses yang meluas

Misi 2.2 Akses yang merata

Misi 2.3 Akses yang berkeadilan

Misi 3 Pembelajaran Bermutu

Page 14: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

7

Sumber data yang digunakan dalam menyusun indikator pendidikan ini adalah

statistik SD, SMP yang diterbitkan oleh PDSP, data nonpendidikan terutama penduduk

usia sekolah dan usia sekolah dari BPS dan Permendikbud atau UU terkait pendidikan.

Tabel 2.2

Jenis Kinerja Berdasarkan Kategori Wajar Dikdas 9 Tahun

No. Jenis Kinerja Nilai

1 Paripurna 95.00--100.00

2 Utama 90.00-94.99

3 Madya 85.00-89.99

4 Pratama 80.00-84.99

5 Kurang kurang 80.00

Page 15: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

8

BAB III KEADAAN UMUM

Pada Bab III keadaan umum dimulai dengan peta Kota Mojokerto yang

menggambarkan letak Kota Mojokerto dalam kaitannya dengan lingkungan

sekelilingnya. Kemudian, dilanjutkan dengan keadaan non-pendidikan yang meliputi

enam faktor, yaitu 1) administrasi pemerintahan daerah, 2) demografi, 3) geografi, 4)

ekonomi, dan 5) sosial budaya dan 6) agama. Terakhir dijelaskan tentang keadaan

pendidikan yang dimulai dari tingkat SD sampai tingkat SMP.

A. Peta Kota Mojokerto

Berdasarkan Peta 3.1 dapat dikemukakan bahwa batas wilayah Kota Mojokerto ini

adalah sebelah utara berbatasan dengan Sungai Brantas yang membentang

memisahkan wilayah Kota dengan Kabupaten, sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Jabon (Kabupaten Mojokerto), sebelah selatan

berbatasan dengan Kec. Puri dan Kec. Sooko (Kabupaten Mojokerto) dan sebelah

barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Hal ini bukan merupakan hal yang

aneh mengingat Kota Mojokerto berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten

Mojokerto.

Peta 3.1

Peta Wilayah Kota Mojokerto

Sumber: Kota Mojokerto Dalam Angka 2018

Page 16: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

9

B. Nonpendidikan

Keadaan nonpendidikan sangat berpengaruh dalam perencanaan, pemerataan dan

keberhasilan program pendidikan karena pendidikan merupakan faktor penunjang

pembangunan nasional. Keadaan non pendidikan dimasukkan dalam profil pendidikan

karena selama ini keadaan non pendidikan kurang diperhitungkan dalam perencanaan

pendidikan sehingga timbul berbagai masalah diantaranya : 1) input pendidikan kurang

dikelola secara optimal dan 2) output pendidikan dianggap kurang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat atau kebutuhan lingkungan sehingga belum mampu menunjang

pembangunan nasional. Untuk itu, masalah nonpendidikan perlu dikaitkan dengan

pendidikan yang ada.

1. Administrasi Pemerintahan Daerah

Sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2014, pemerintah daerah merupakan

koordinator semua instansi sektoral dan kepala daerah yang bertanggung jawab

sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan wilayahnya. Pembinaan

dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang kehidupan dan bidang

pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kota Mojokerto sebagai satu kesatuan wilayah pemerintahan,

melaksanakan pembangunan yang memiliki arah dan tujuan tertentu yang harus

dicapai melalui pembangunan di semua bidang, termasuk di bidang pendidikan

dan kebudayaan. Hal itu berarti, bahwa rencana pembangunan pendidikan di

Kota Mojokerto tidaklah berdiri sendiri melainkan juga merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari rencana pembangunan Provinsi Jawa Timur secara

keseluruhan. Oleh karena itu, segala usaha dan kegiatan pembinaan dan

pengembangan di bidang pendidikan di Kota Mojokerto harus berada dibawah

koordinasi atau sepengetahuan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur

untuk menjaga keserasian dan keterkaitannya dengan sektor lain dalam rangka

mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Tabel 3.1, Kota Mojokerto terdiri atas 3 kecamatan dan

terbagi ke dalam 18 kelurahan dengan luas wilayah seluruhnya 16,47 km2. Dari

keseluruhan jumlah kelurahan tersebut, tidak termasuk kedalam wilayah desa

terpencil melainkan daerah perkotaan.

Tabel 3.1 Administrasi Pemerintahan Kota Mojokerto

Tahun 2015 No Variabel Jumlah

1 Kecamatan 3

2 Kelurahan 18

3 Desa Terpencil 0

4 Luas (km2) 16,47

Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka 2018

Page 17: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

10

2. Demografi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU 2/2003), pendidikan diperuntukkan bagi seluruh

masyarakat Indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan

kecerdasan dan kesejahteraan penduduk secara maksimal. Dengan demikian,

penduduk baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat

merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, aspek-

aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam

masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian, aspek

kependudukan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan.

Berdasarkan Tabel 3.2 jumlah penduduk seluruhnya di Kota Mojokerto

Tahun 2018 sebesar 142.625 orang yang terdiri dari laki-laki sebesar 70.729

orang atau 49,59% dan perempuan sebesar 71.896 orang atau 50,41%.

Penduduk usia 0-6 tahun atau bisa dikatakan sebagai penduduk usia PAUD

sebesar 17.728 anak. Penduduk usia 4-5 tahun adalah penduduk usia masuk TK

sebesar 4.447. Penduduk usia 4-6 tahun adalah penduduk usia TK sebesar 7.722.

Penduduk usia 6-7 tahun adalah penduduk usia masuk SD sebesar 4.676.

Penduduk usia 7-12 tahun adalah penduduk usia SD sebesar 14.046 anak yang

terdiri dari laki-laki sebesar 7.072 atau 50,35% dan perempuan sebesar 6.974

atau 49,65%. Penduduk usia 13-15 tahun adalah penduduk usia SMP sebesar

6.887 anak yang terdiri laki-laki sebesar 3.599 atau 52,26% dan perempuan

sebesar 3.288 atau 47,74%. Penduduk usia 16-18 tahun adalah penduduk usia

SMA sebesar 6.896 yang terdiri laki-laki sebesar 3.586 atau 52,01% dan

perempuan sebesar 3.310 atau 47,99%. Penduduk usia 15-24 tahun adalah

penduduk usia buta aksara muda sebesar 21.761, sedangkan usia 15-59 tahun

adalah penduduk usia buta aksara dewasa sebesar 110.141.

Tabel 3.2 Keadaan Penduduk menurut Kelompok Usia

Kota Mojokerto Tahun 2018

No. Kelompok Usia Laki-laki % Perempuan % Jumlah

1 Penduduk seluruh 70.729 49,59 71.896 50,41 142.625

2 Penduduk 0-6 tahun 8.580 48,40 9.148 51,60 17.728

3 Penduduk 4-5 tahun 2.235 50,25 2.212 49,75 4.447

4 Penduduk 4-6 tahun 3.418 44,27 4.304 55,73 7.722

5 Penduduk 6-7 tahun 2.362 50,52 2.314 49,48 4.676

6 Penduduk 7-12 tahun 7.072 50,35 6.974 49,65 14.046

7 Penduduk 13-15 tahun 3.599 52,26 3.288 47,74 6.887

8 Penduduk 16-18 tahun 3.586 52,01 3.310 47,99 6.896

9 Penduduk 15-24 tahun 11.070 50,87 21.761 49,13 21.761

10 Penduduk 15-59 tahun 54.330 49,33 55.811 50,67 110.141

Sumber:Sheet TabGrafNP

Page 18: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

11

Menurut catatan terakhir, pada tahun 2018 kepadatan penduduk adalah

8.660 per km2 dengan kecamatan Kranggan sebagai kecamatan terpadat

sebesar 11.104 per km2 dan kecamatan Prajuritkulon sebagai kecamatan

terjarang sebesar 6.742 per km2.

Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Penduduk

Kota Mojokerto Tahun 2018

No. Variabel Jumlah %

1 Tidak/Belum pernah sekolah 166 0,25

2 Tidak/Belum tamat SD 5.292 7,87

3 Tamat SD 8.847 13,16

4 Tamat SMP 9.013 13,41

5 Tamat SMA 15.021 22,34

6 Tamat SMK 14.786 21,99

7 Tamat Diploma 1/2 1.331 1,98

8 Tamat Diploma 3/Sarmud 1.318 1,96

9 Tamat Sarjana 11.461 17,05

10 Tak Terjawab 0 0,00

Jumlah 67.235 100,00

Sumber:Sheet TabGrafNP

Berdasarkan Tabel 3.3, tingkat pendidikan penduduk yang dirinci

menjadi 9 kategori dapat digambarkan sebagai berikut 1) tidak/belum pernah

sekolah sebanyak 166 orang atau 0,25%, 2) tidak/belum tamat SD sebanyak

5.292 orang atau 7,87%, 3) tamat SD sebanyak 8.847 orang atau 13,16%, 4)

tamat SMP sebanyak 9.013 orang atau 13,41%, 5) tamat SMA sebanyak 15.021

orang atau 22,34%, 6) tamat SMK sebanyak 14.786 orang atau 21,99%, 7) tamat

Diploma I dan II sebanyak 1.331 orang atau 1,98%, 8) tamat Diploma III/Sarmud

sebanyak 1.318 orang atau 1,96%, 9) tamat Sarjana 11.461 orang atau 17,05%,

sedangkan yang tak terjawab 0 orang atau 0 persen. Dengan demikian,

pendidikan terbesar penduduk adalah SMA dan terkecil adalah Tidak/belum

pernah sekolah.

Page 19: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

12

Grafik 3.1 Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Mojokerto

Tahun 2018

Sumber:Sheet TabGrafNP

Berdasarkan Tabel 3.4, penduduk yang dapat membaca menulis sebesar

105.958 orang atau 98,25%, sedangkan yang buta huruf sebesar 1.888 orang

atau 1,75%. Jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja pada tahun 2018

dengan rincian jumlah angkatan kerja sebesar 67.235 atau 68,65% yang masih

dapat dirinci menjadi 1) jumlah penduduk yang bekerja sebesar 64.805 orang

atau 66,17% dan 2) jumlah penduduk yang mencari pekerjaan sebesar 2.430

orang atau 2,48%. Jumlah bukan angkatan kerja sebesar 30.708 orang atau

31,35% terdiri atas 1) jumlah penduduk bersekolah sebesar 9.781 orang atau

9,99 2) jumlah penduduk mengurus rumah tangga sebesar 18.241 orang atau

18,62% dan 3) lain-lain sebesar 2.686 orang atau 2,74%. Jumlah penduduk

miskin di daerah kota sebesar 3.399 orang

Tidak/Belum pernah sekolah;

0,246895218

Tidak/Belum tamat SD;

7,870900573

Tamat SD; 13,15832528

Tamat SMP; 13,4052205

Tamat SMA; 22,34104261

Tamat SMK; 21,99152227

Tamat Diploma 1/2; 1,979623708

Tamat Diploma 3/Sarmud;

1,96028854

Tamat Sarjana; 17,0461813

Tak Terjawab; 0

Tidak/Belum pernah sekolah Tidak/Belum tamat SD

Tamat SD Tamat SMP

Tamat SMA Tamat SMK

Tamat Diploma 1/2 Tamat Diploma 3/Sarmud

Tamat Sarjana Tak Terjawab

Page 20: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

13

Tabel 3.4 Tingkat Kepandaian Membaca/Menulis dan Angkatan Kerja

dan Bukan Angkatan Kerja Kota Mojokerto Tahun 2018

Sumber:Sheet TabGrafNP

3. Geografi

Faktor geografi dimaksud mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya

alam (SDA) sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan

pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat

menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang pendidikan

baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak

menguntungkan karena keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar

dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya

peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.

Keadaan topografi di wilayah Kota Mojokerto perlu diperhatikan dalam

kaitannya dengan enam faktor, yaitu 1) rencana penentuan lokasi sekolah; 2)

rencana rayonisasi penerimaan siswa baru; 3) rencana supervisi sekolah dan

pengendalian; 4) rencana penempatan guru; 5) rencana pengadaan dan

pendistribusian buku-buku; dan 6) peralatan pendidikan lainnya.

SDA baik yang terkandung di daratan, di sungai, maupun di laut (jika ada)

merupakan potensi ekonomi yang besar. Hal itu berarti bahwa pendidikan SDA

secara efisien akan meningkatkan pendapatan pemerintah Kota Mojokertodan

secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat jelas akan

memberikan dampak positif terhadap penyediaan dana dan fasilitas pendidikan

sehingga pengembangan pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan harapan.

No. Variabel Jumlah %

Tingkat Kepandaian Membaca/Menulis 107.846 100,00

1 Dapat membaca/menulis 105.958 98,25

2 Buta Huruf 1.888 1,75

Angkatan Kerja & Bukan Angkatan Kerja 97.943 100,00

Angkatan Kerja 67.235 68,65

1 Bekerja 64.805 66,17

2 Mencari Pekerjaan 2.430 2,48

Bukan Angkatan Kerja 30.708 31,35

1 Bersekolah 9.781 9,99

2 Mengurus Rumah Tangga 18.241 18,62

3 Lainnya 2.686 2,74

Penduduk Miskin 3.399 100,00

1 Daerah Kota 3.399 100,00

2 Daerah Desa 0 0,00

Page 21: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

14

Berdasarkan Tabel 3.5, di Kota Mojokerto tidak terdapat SDA yang bisa

dijadikan andalan, mengingat luas Kota Mojokerto yang relatif kecil dan

minimnya lahan pertanian karena sebagian besar wilayah Kota Mojokerto

merupakan daerah padat penduduk. Faktor iklim yang mencakup antara lain

aspek lamanya musim kemarau dan musim penghujan serta banyaknya curah

hujan juga akan berpengaruh terhadap lingkungan seperti terhadap tingkat

kesuburan lahan, kekeringan, banjir dan sebagainya, yang pada gilirannya

berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Secara tidak

langsung, faktor iklim juga akan mempengaruhi pendidikan. Keadaan alam di

Kota Mojokerto dengan curah hujan rata-rata adalah 155 mm dan rata-rata hari

hujan sebanyak 9 hari.

Tabel 3.5

Keadaan Geografi Kota Mojokerto Tahun 2018

No. Variabel Jumlah

1 Sumber daya alam yang menonjol 0

2 Keadaan Alam

a. Curah Hujan (mm) 155

b. Hari hujan (hari) 9

Sumber:Sheet TabGrafNP

4. Ekonomi

Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring

dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu,

pembangunan di bidang pendidikan yang merupakan bagian dari upaya

peningkatan SDM memegang peranan yang sangat penting. Melalui pendidikan

diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-

citakan, yaitu manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan,

mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang

diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan

berbagai bidang lainnya secara serasi dan seimbang.

Page 22: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

15

Tabel 3.6 Keadaan Ekonomi Kota Mojokerto

Tahun 2018 (000 000)

No. Variabel Jumlah

1 PAD 178.295,06

2 PBB 7.932,81

3 APBD 738.524,20

4 PDRB 4.460.444,90

5 UMR 1,70

6 Pendapatan per Kapita 31,27

Sumber: Kota Mojokerto Dalam Angka 2018

Berdasarkan Tabel 3.6, tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur

antara lain dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerimaan Pajak Bumi Dan

Bangunan (PBB), Anggaran Belanja Dan Pendapatan Daerah (APBD), Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Regional (UMR), dan

pendapatan per kapita. PAD tahun 2018 Kota Mojokerto adalah sebesar Rp.

178.295,06 juta, penerimaan dari PBB sebesar Rp. 7.932,81 juta, APBD sebesar

Rp. 738.524,20 juta, PDRB sebesar Rp. 4.460.444,90 juta , UMR yang berlaku

sebesar Rp. 1,70 juta dan rata-rata pendapatan per kapita sebesar Rp. 31,27

juta

Grafik 3.2 Keadaan Ekonomi Kota Mojokerto

Tahun 2018 (000 000)

Sumber:Sheet TabGrafNP

- 500.000,00

1.000.000,00 1.500.000,00 2.000.000,00 2.500.000,00 3.000.000,00 3.500.000,00 4.000.000,00 4.500.000,00

178.295,06 7.932,81

738.524,20

4.460.444,90

1,70 31,27

Page 23: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

16

Tabel 3.7 Biaya Langsung Program Pendidikan dari SKPD Kota Mojokerto

Tahun 2018

No. Variabel Jumlah %

1 Program Nonsatdik 19.184.904.600 28,59

2 Program PAUD 3.569.446.050 5,32

3 Program Wajar Dikdas 38.559.073.825 57,45

4 Program PNF 2.463.803.800 3,67

5 Program Peningkatan Mutu PTK 1.582.222.550 2,36

6 Program Lainnya 1.752.660.050 2,61

Jumlah 67.112.110.875 100,00

Sumber:Sheet TabGrafNP

Berdasarkan Tabel 3.7 dan grafik 3.3, biaya langsung untuk program

pendidikan yang berasal dari DPA SKPD terdiri dari program nonsatuan

pendidikan (administrasi), PAUD, wajar dikdas yang terdiri dari SD dan SMP,

PNF, peningkatan mutu PTK, program lainnya. Program lainnya adalah

Pelayanan Manajemen Pendidikan. Biaya langsung untuk semua jenjang

untuk Kota Mojokerto sebesar Rp. 67.112.110.875,00. Dari anggaran

tersebut, anggaran terbesar adalah pada jenjang Dikdas sebesar

Rp. 38.559.073.825 atau 57,45% dan terkecil adalah Program Peningkatan

Mutu PTK sebesar Rp. 1.582.222.550 atau 2,36%. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa untuk bidang pendidikan oleh pemerintah Kota Mojokerto

memberikan prioritas pada jenjang Dikdas dalam peningkatan mutu

pendidikan.

Grafik 3.3 Biaya Langsung Pendidikan Berdasarkan SKPD Kota Mojokerto

Tahun 2018

Sumber:Sheet TabGrafNP

Nonsatdik29%

PAUD5%

DIKDAS57%

PNF4%

PTK2%

Lainnya3%

Nonsatdik

PAUD

DIKDAS

PNF

PTK

Lainnya

Page 24: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

17

Tabel 3.8 Mata Pencaharian Penduduk Kota Mojokerto

Tahun 2018

No. Variabel Jumlah %

1 Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 656 1,01

2 Pertambangan & Penggalian 112 0,17

3 Industri Pengolahan 16.417 25,33

4 Listrik, Gas, dan Air 111 0,17

5 Bangunan 2.641 4,08

6 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 20.623 31,82

7 Angkutan, Pergudangan & Komunikasi 3.437 5,30

8 Keuangan, Asuransi, Usaha Bangunan. Dan Tanah 2.309 3,56

9 Jasa Kemasyarakatan 18.499 28,55

Jumlah 64.805 100,00

Sumber:Sheet TabGrafNP

Berdasarkan Tabel 3.8, dan grafik 3.4 mata pencaharian penduduk yang

berdomisili di Kota Mojokerto pada sektor pertanian, perburuan, kehutanan,

dan perikanan sebesar 656 orang atau 1,01%. Di sektor pertambangan dan

penggalian sebesar 112 orang atau 0,17%. Industri pengolahan menjadi

sumber mata pencaharian penduduk Kota Mojokerto dengan jumlah sebanyak

16.417 orang atau 25.33%. Di sektor listrik, gas dan air sebesar 111 orang atau

0,17%. Di sektor bangunan sebesar 2.641 orang atau 4.08%, di sektor

perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel merupakan sektor yang

terbanyak sebesar 20.623 orang atau 31,82%. Di sektor angkutan,

pergudangan, dan komunikasi 3.437 orang atau 5,30%. Di sektor keuangan,

asuransi, usaha bangunan, dan tanah 2.309 orang atau 3,56% dan di sektor jasa

kemasyarakatan, yang merupakan sektor terbanyak kedua sebesar 18.499

orang atau 28,55%. Dengan demikian, mayoritas masyarakat Kota Mojokerto

berada pada sektor Industri Perdagangan Besar, eceran, rumah makan dan

hotel dan terkecil pada sektor pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan

air.

Page 25: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

18

Grafik 3.4 Mata Pencaharian Penduduk Kota Mojokerto

Tahun 2018

Sumber:Sheet TabGrafNP

4. Sosial Budaya dan Agama

Adat istiadat yang sampai sekarang hidup di kalangan masyarakat Kota

Mojokerto masih cukup kental dengan budaya Jawa yang sudah banyak ber-

akulturasi dengan budaya lainnya, mengingat penduduk Kota Mojokerto tidak

hanya berasal dari suku Jawa, namun ada juga Tionghoa dan keturunan Arab

sehingga akulturasi budaya dengan mudah terjadi. Sekalipun penduduk Kota

Mojokerto dapat dikatakan multi suku, agama dan ras akan tetapi kehidupan

bermasyarakat penduduk terjalin dengan baik dan harmonis.

Berdasarkan Tabel 3.9 gambaran keadaan keagamaan dapat diuraikan

bahwa jumlah penduduk beragama Islam sebesar 131.234 orang atau 92,01%,

Protestan sebesar 7.604 orang atau 5,79%, Katolik sebesar 2.180 orang atau

1,66%, Hindu sebesar 268 orang atau 0,20%, Budha sebesar 1.269 orang atau

0,97%, dan Khonghucu sebesar 74 orang atau 0,06%. Dengan demikian,

mayoritas masyarakat Kota Mojokerto beragama Islam dan terkecil pada

agama Konghucu.

Masih pada Tabel 3.9, keadaan kesehatan masyarakat dapat

digambarkan bahwa gizi masyarakat pada umumnya bervariasi, yaitu ada yang

baik, kurang atau buruk, yang didukung oleh rumah sakit sebanyak 6 buah,

puskesmas sebanyak 6 buah, dan puskesmas pembantu 11 buah. Bila setiap

desa harus memiliki puskesmas pembantu maka rata-rata puskesmas

pembantu terhadap desa adalah 77,78%. Selanjutnya, bila setiap kecamatan

harus memiliki puskesmas maka di Kota Mojokerto jumlah puskesmas di setiap

kecamaatan sudah cukup merata dengan rata-rata puskesmas terhadap

kecamatan adalah 100%. Demikian juga halnya dengan jumlah rumah sakit di

Kota Mojokerto juga sudah sangat memadai, dengan adanya RSUD Dr. Wahidin

Sudiro Husodo yang merupakan Rumah Sakit bertipe B.

Pertanian1%

Pertambangan

0%

Industri25% Listrik

0%

Bangunan4%Perdagangan

32%Angkutan5%

Keuangan4%

Jasa29%

Page 26: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

19

Tabel 3.9 Keadaan Keagamaan dan Kesehatan Kota Mojokerto

Tahun 2018

No. Jenis Agama Jumlah %

Keagamaan

1 Islam 131.234 92,01

2 Protestan 7.604 5,79

3 Katholik 2.180 1,66

4 Hindu 268 0,20

5 Budha 1.269 0,97

6 Khonghucu 74 0,06

Jumlah 142.629

Kesehatan

1 Rumah Sakit 6

2 Puskesmas 6

3 Puskesmas Pembantu 11

C. Pendidikan

Kemajuan pendidikan di Kota Mojokerto cukup signifikan. Pelaksanaan

program pembangunan pendidikan yang telah dilaksanakan di daerah ini

menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis

dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan,

pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan

penduduk miskin, dan daerah jarang dengan dibangunnya sekolah di daerah-

daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak

sama, oleh karena itu, akan dijelaskan tentang keadaan tingkat SD dan tingkat

SMP.

1. Jenjang SD (SD dan MI)

Berdasarkan Tabel 3.10 dan grafik 3.5 pada tahun 2018/2019 di Kota

Mojokerto terdapat 10 jenis data prasarana SD dan MI. Jumlah SD dan MI

sebanyak 71 lembaga, dengan rincian negeri sebanyak 52 lembaga dan

swasta sebanyak 19 lembaga sehingga terlihat sekolah negeri lebih banyak.

Besarnya sekolah negeri karena banyaknya SD Negeri yang dibangun melalui

program Inpres SD sejak tahun 1973/1974 sampai 1983/1984. Jumlah SD dan

MI dengan akreditasi A sebanyak 46 sekolah, akreditasi B sebanyak 24

sekolah, akreditasi C sebanyak 0 lembaga, dan yang belum terakreditasi

sebanyak 1 lembaga. Akreditasi dengan jumlah terbesar pada jenjang SD dan

MI adalah akreditasi A dan akreditasi dengan jumlah terkecil adalah C yaitu

0 lembaga.

Sumber:Sheet TabGrafNP

Page 27: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

20

Jumlah kelas atau rombongan belajar yang ada pada jenjang SD dan

MI sebanyak 574 rombongan belajar, sedangkan ruang kelas yang tersedia

pada jenjang SD dan MI sebanyak 572 kelas, dengan rincian 437 ruang kelas

dengan kondisi baik, 102 ruang kelas dengan kondisi rusak ringan, dan 33

ruang kelas dengan kondisi rusak berat,dan 11 ruang kelas dengan status

bukan milik. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SD dan MI

terdapat fasilitas perpustakaan sejumlah 64 unit dengan rincian kondisi baik

47 unit dan kondisi rusak 17 unit. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah yang

tersedia sebanyak 65 unit dengan rincian kondisi baik 48 unit dan kondisi

rusak 17 unit. Ruang komputer yang tersedia sebanyak 57 unit dengan

rincian 48 unit kondisi baik dan 9 unit kondisi rusak. Tempat olahraga

sejumlah 56 dengan rincian kondisi baik 43 unit dan 13 unit kondisi rusak

.Toilet yang tersedia sejumlah 430 unit.Untuk ketersediaan air bersih dan

listrik, seluruh sekolah jenjang SD dan MI di Kota Mojokerto sudah

mendapatkan akses air bersih dan listrik yang cukup memadai sehingga

dapat menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Grafik 3.5

Prasarana Sekolah SD dan MI Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

0 100 200 300 400 500 600

Sekolah

Kelas

Ruang Kelas

Perpustakaan

Ruang UKS

Ruang Komputer

Tempat Olahraga

Toilet

Air Bersih

Listrik

62

434

432

58

53

50

49

359

62

62

9

140

140

6

12

7

7

71

9

9

71

574

572

64

65

57

56

430

71

71

SD+MI MI SD

Page 28: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

21

Tabel 3.10 Data Prasarana SD dan MI Kota Mojokerto

Tahun 2018 / 2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

No. Variabel SD MI SD+MI

1 Sekolah Menurut Status 62 9 71

a. Negeri 52 0 52

b. Swasta 10 9 19

Sekolah Menurut Akreditasi 62 9 71

a. Akreditasi A 42 4 46

b. Akreditasi B 19 5 24

c. Akreditasi C 0 0 0

d. Belum Akreditasi 1 0 1

2 Kelas/rombongan belajar 434 140 574

3 Ruang Kelas menurut Kondisi 432 140 572

a. Baik 317 120 437

b. Rusak Ringan 89 13 102

c. Rusak Berat 26 7 33

RK Bukan Milik 5 6 11

4 Perpustakaan 58 6 64

a. Baik 45 2 47

b. Rusak 13 4 17

5 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah 53 12 65

a. Baik 41 7 48

b. Rusak 12 5 17

6 Ruang Komputer 50 7 57

a. Baik 42 6 48

b. Rusak 8 1 9

7 Tempat Olahraga 49 7 56

a. Baik 40 3 43

b. Rusak 9 4 13

8 Toilet 359 71 430

9 Air Bersih 62 9 71

10 Listrik 62 9 71

Page 29: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

22

Bila setiap ruang kelas pada jenjang SD digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar hanya sekali maka tidak terdapat kekurangan ruang kelas

pada jenjang SD dan MI. Demikian juga untuk perpustakaan, ruang UKS,

ruang komputer, tempat olahraga, toilet, air bersih, dan listrik bila setiap

sekolah pada jenjang SD harus memiliki prasarana tersebut maka terdapat

kekurangan atau kelebihan prasarana sekolah jenjang SD.

Berdasarkan Tabel 3.11 disajikan kekurangan atau kelebihan

prasarana sekolah yang terdapat di Kota Mojokerto. Untuk ketersediaan

ruang kelas SD dan MI terdapat kekurangan atau kelebihan ruang kelas.

Namun apabila terjadi kekurangan jumlah ruang kelas hendaknya dapat

dipenuhi dalam rangka meningkatkan pembelajaran yang bermutu pada

jenjang SD dan MI. Sebaliknya, bagi ruang kelas jenjang SD yang kelebihan

hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan partisipasi anak usia

sekolah masuk ke SD dan MI sehingga pemerataan pembelajaran yang

bermutu pada jenjang SD dan MI dapat dimanfaatkan oleh semua anak di

Kota Mojokerto.

Tabel 3.11

Kekurangan atau KelebihanPrasarana SD dan MI Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

No. Jenis Prasarana SD MI SD+MI

1 Ruang Kelas -2 0 -2

2 Perpustakaan -4 -3 -7

3 Ruang UKS -9 3 -6

4 Ruang Komputer -12 -2 -14

5 Tempat Olahraga -13 -2 -15

6 Toilet 297 62 359

7 Air Bersih 0 0 0

8 Listrik 0 0 0

Sumber: Sheet TabGrafSD

Akreditasi sekolah menunjukkan mutu sekolah. Jumlah SD dan MI

yang telah terakreditasi terdapat pada Grafik 3.6 maka SD dan MI yang telah

terakreditasi dengan predikat A, B, dan C sebanyak 70 lembaga, sedangkan

yang belum terakreditasi sebanyak 1 lembaga, sehingga dapat disimpulkan

bahwa di Kota Mojokerto sebagian besar lembaga SD dan MI sudah

berakreditasi minimal B. Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas

pendidikan di Kota Mojokerto karena sekolah yang terakreditasi adalah

sekolah yang sudah memenuhi standar kelayakan untuk melaksanakan tugas

pelayanan pendidikan terhadap masyarakat.

Page 30: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

23

Grafik 3.6 Akreditasi Sekolah SD dan MI

Kota Mojokerto Tahun 2018 / 2019

/

Sumber: Sheet TabGrafSD

Ruang kelas sebagai prasarana penting sekolah terbagi dalam tiga

kondisi yaitu baik, rusak ringan, dan rusak berat. Jumlah ruang kelas menurut

kondisi terdapat pada Tabel 3.10 dan Grafik 3.7. Berdasarkan ruang kelas

yang tersedia di Kota Mojokerto ternyata pada jenjang SD masih terdapat 26

ruang dengan kondisi rusak berat sedangkan pada jenjang MI terdapat 7

ruang kelas dengan kondisi yang sama. Jumlah ruang kelas dengan kondisi

baik pada lembaga SD sebanyak 317 ruang dan pada lembaga MI sebanyak

120 ruang. Untuk ruang kelas yang termasuk pada kategori rusak ringan,

pada lembaga SD terdapat 89 ruang kelas sedangkan pada lembaga MI

terdapat 13 ruang kelas dengan kondisi yang sama.

Grafik 3.7

Ruang Kelas Milik menurut Kondisi SD dan MI Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

Akreditasi A65%

Akreditasi B34%

Akreditasi C0%

Belum Akreditasi1%

0

100

200

300

400

500

600

Baik Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah

317

89

26

432

120

13 7

140

437

102

33

572

SD MI SD+MI

Page 31: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

24

Berdasarkan Tabel 3.12 dan grafik 3.8, terdapat 6 jenis data yang

memaparkan kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat pada

jenjang SD dan MI. Jumlah siswa baru SD dan MI sebesar 2.881 siswa

dengan rincian yang berusia 6-7 tahun sebanyak 2.772 siswa dan jumlahnya

lebih banyak dibandingkan dengan siswa baru dengan kategori usia lainnya

yang hanya 109 siswa.Dari jumlah tersebut, siswa baru yang berasal dari

lulusan TK/RA/BA sebanyak 2.758 siswa dan yang berasal dari rumah tangga

(tidak/belum mengenyam pendidikan pra-sekolah) sebanyak 123 siswa.

Jumlah siswa SD dan MI secara keseluruhan sebanyak 17.374 siswa, dengan

rincian siswa yang bersekolah pada jenjang SD/MI berstatus Negeri

sebanyak 10.393 siswa sedangkan pada swasta sebanyak 6.981 siswa.

Apabila dirinci menurut usia maka dapat dijabarkan bahwa terdapat anak

usia <7 tahun sebanyak 1.167 siswa, anak berusia 7-12 tahun sebanyak

16.045 siswa dan anak yang berusia >12 tahun sebanyak 162 siswa. Apabila

dilakukan analisa data siswa keseluruhan pada jenjang SD/MI berdasarkan

jenis kelamin maka jumlah siswa berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8.759

siswa dan siswa perempuan sebanyak 8.615. Siswa tingkat VI SD dan MI

tahun lalu sebanyak 2.644 siswa sedangkan siswa SD dan MI seluruhnya

tahun lalu sebanyak 16.519 siswa. Jumlah siswa mengulang pada jenjang SD

dan MI sebanyak 27 siswa, sedangkan jumlah siswa putus sekolah pada

jenjang SD dan MI sebanyak 1 siswa dan lulusan SD dan MI sebanyak 3.321

siswa.

Kepala sekolah dan guru yang mengajar di SD dan MI sebanyak 1.286

orang di antaranya yaitu 299 orang adalah yang berijazah di bawah S1 dan

yang berijazah S1/D4 sebanyak 987 orang. Kepala sekolah SD dan MI yang

sudah memiliki sertifikat pendidik sebanyak 69 orang dan yang belum

bersertifikat sebanyak 5 orang. Demikian juga dengan guru SD dan MI yang

sudah memiliki sertifikat pendidik sebanyak 434 orang dan yang belum

memiliki sertifikat pendidik sebanyak 562 orang.

Page 32: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

25

Tabel 3.12 Data Sumber Daya Manusia SD dan MI Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

No. Variabel SD MI SD+MI

1 Siswa Baru menurut Usia 1.997 884 2.881

a. Usia 6-7 th 1.932 840 2.772

b. Usia lainnya 65 44 109

Siswa Baru menurut Asal 1.997 884 2.881

a. TK/RA/BA 1.974 784 2.758

b. Rumah Tangga 23 100 123

2 Siswa Menurut Status 13.322 4.052 17.374

a. Negeri 10.393 0 10.393

b. Swasta 2.929 4.052 6.981

Siswa Menurut Usia Sekolah 13.322 4.052 17.374

a. <7 th 896 271 1.167

b. 7-12 th 12.295 3.750 16.045

c. >12 th 131 31 162

Siswa Laki2 menurut Usia 6.691 2.068 8.759

a. <7 th 440 132 572

b. 7-12 th 6.160 1.914 8.074

c. >12 th 91 22 113

Siswa Perempuan menurut Usia 6.631 1.984 8.615

a. <7 th 456 139 595

b. 7-12 th 6.135 1.836 7.971

c. >12 th 40 9 49

Siswa tk VI tahun lalu 2.215 429 2.644

Siswa seluruh tahun lalu 13.232 3.287 16.519

3 Mengulang 27 0 27

4 Putus Sekolah 1 0 1

5 Lulusan 2.818 503 3.321

6 KS dan Guru menurut Ijazah 808 478 1.286

a. < S1/D4 41 258 299

b. S1/D4 & lebih tinggi 767 220 987

KS dan Guru menurut Status Kepeg 808 262 1.070

a. PNS 398 20 418

b. Non-PNS 410 242 652

Kepala Sekolah 64 10 74

a. Bersertifikat 60 9 69

b. Belum bersertifikat 4 1 5

Guru 744 252 996

a. Bersertifikat 350 84 434

b. Belum bersertifikat 394 168 562

Page 33: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

26

Grafik 3.8 Sumber Daya Manusia SD dan MI

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

Grafik 3.9 Siswa Usia Sekolah SD dan MI

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSD

Siswa usia sekolah jenjang SD sangat penting diketahui dalam

menghitung angka partisipasi murni (APM). Berdasarkan Tabel 3.12 dan

Grafik 3.9 diketahui bahwa jumlah siswa SD dan MI menurut kelompok usia

terbesar adalah pada usia 7-12 tahun sebanyak 16.045 karena memang

merupakan usia resmi bersekolah di jenjang SD. Namun, yang masuk di SD

dan MI pada usia kurang 7 tahun sebanyak 1.167 anak dan lebih besar

0 5.000 10.000 15.000 20.000

Siswa Baru

Siswa

Mengulang

Putus Sekolah

Lulusan

KS dan Guru

1.997

13.322

27

1

2.818

808

884

4.052

0

0

503

478

2.881

17.374

27

1

3.321

1.286

SD+MI MI SD

0

5.000

10.000

15.000

20.000

<7 tahun 7-12 tahun >12 tahun Jumlah

896

12.295

131

13.322

271

3.750

31

4.052

1.167

16.045

162

17.374

SD MI SD+MI

Page 34: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

27

daripada siswa yang masuk dalam kategori usia lebih besar 12 tahun yang

hanya sebanyak 162 siswa. Hal ini disebabkan karena pernah mengulang

atau ketika masuk usianya sudah lebih dari 7 tahun.

Bila dibandingkan antara mengulang dan putus sekolah yang

terdapat pada Tabel 3.12 dan Grafik 3.10 ternyata di Kota Mojokerto

jumlah siswa yang mengulang pada SD sebanyak 27 siswa yang mana

jumlah tersebut jauh lebih besar daripada MI sebanyak 0 siswa atau tidak

ada yang mengulang pada jenjang MI. Sehingga jumlah siswa yang

mengulang kelas di SD dan MI sebanyak 27 siswa. Angka Putus Sekolah

pada SD sebanyak 1 siswa, yang mana jumlah tersebut lebih besar

daripada MI yang hanya terdapat 0 siswa saja. Sehingga jumlah Angka

Putus Sekolah di SD dan MI sebanyak 1 siswa. Dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan, Angka mengulang yang besar dan angka putus sekolah

pada jenjang SD/MI harus segera ditanggulangi oleh pemerintah melalui

program dan kegiatan yang menunjang peningkatan proses belajar

mengajar disekolah dan bersinergi dengan orangtua siswa agar

memotivasi anak dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi

anak.

Grafik 3.10 Mengulang dan Putus Sekolah SD dan MI

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

/

Sumber: Sheet TabGraf

Kelayakan mengajar bagi seorang guru ditentukan oleh Undang-

Undang yaitu melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14,

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Permendiknas No.14/2005). Guru

yang dianggap layak untuk mengajar di jenjang SD Sederajat adalah yang

berijazah Sarjana atau Diploma IV atau yang lebih tinggi. Jumlah guru

menurut kelayakan mengajar disajikan pada Tabel 3.12 dan Grafik 3.11.

Jumlah guru layak mengajar yang terbesar di Kota Mojokerto terdapat

0

10

20

30

SD MI SD+MI

27

0

27

1 0 1

Mengulang Putus Sekolah

Page 35: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

28

pada SD sebanyak 767 orang, sedangkan yang terkecil terdapat di MI

sebanyak 220 orang. Kecilnya guru layak di jenjang MI dikarenakan selain

jumlah MI di Kota Mojokerto hanya sedikit, hal ini juga disebabkan

karena kebanyakan guru yang mengajar pada jenjang SD/MI masih

melakukan proses perkuliahan S1/D-IV sehingga masih menggunakan

ijazah SMA untuk mengajar. Sehingga dapat kita perhatikan bahwa guru

yang tidak layak mengajar di SD sebanyak 41 orang, dimana jumlah

tersebut lebih kecil daripada MI yang sebanyak 258 orang. Dengan

demikian, untuk SD dan MI terdapat guru layak mengajar sebanyak 987

orang dan tidak layak sebanyak 299 orang. Kondisi ini cukup

memprihatinkan, untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam rangka

penyetaraan guru agar sesuai dengan jenjang pendidikan yang

dipersyaratkan pada UU No. 14/2005.

Grafik 3.11 Kepala Sekolah dan Guru menurut Ijazah Tertinggi SD dan MI

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

/

Sumber: Sheet TabGrafSD

1. Jenjang SMP (SMP dan MTs)

Berdasarkan Tabel 3.13 terdapat 11 jenis data prasarana SMP dan

MTs pada tahun 2018/2019. Jumlah SMP dan MTs sebanyak 21 lembaga.

Dengan rincian lembaga berstatus negeri sebanyak 9 lembaga dan yang

berstatus swasta sebanyak 12 lembaga. Sehingga terlihat sekolah swasta

lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Apabila dianalisa melalui

data akreditasi sekolah, maka jumlah sekolah yang telah terakreditasi A

sebanyak 15 lembaga, sebanyak 6 lembaga telah terakreditasi B dan tidak

ada lembaga sekolah di Kota Mojokerto yang terakreditasi C. Jumlah

rombongan belajar (kelas) yang terdapat pada jenjang SMP dan MTs

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

SD MI SD+MI

41

258 299

767

220

987

808

478

1.286

<S1/D4 S1/D4+ Jumlah

Page 36: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

29

sebanyak 296. Sedangkan jumlah ruang kelas pada jenjang SMP dan MTs

yang tersedia sebanyak 309 ruang kelas dengan rincian 303 ruang dalam

kondisi baik, 3 ruang dalam kondisi rusak ringan, dan 3 ruang kelas yang

termasuk dalam kondisi rusak berat, sedangkan ruang kelas yang berstatus

bukan milik pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 18 ruang kelas. Untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar pada jenjang SMP dan MTS terdapat

fasilitas perpustakaan sebanyak 16 unit dengan rincian 15 unit dalam kondisi

baik dan 1 unit dalam kondisi rusak. Ketersediaan ruang UKS pada jenjang

SMP dan MTS yaitu sebanyak 23 unit dengan rincian 22 dalam kondisi baik

dan 1 unit kondisi rusak ringan. Untuk ketersediaan ruang komputer pada

jenjang SMP dan MTs sebanyak 27 dan semuanya dalam kondisi baik. Untuk

ketersediaan tempat olah raga di SMP dan MTs di Kota Mojokerto

seluruhnya sebanyak 3 unit dan semuanya dalam kondisi baik. Sedangkan

ketersediaan Laboratorium IPA pada SMP dan MTS sebanyak 21 dengan

rincian 19 unit dalam kondisi baik dan 2 unit dalam kondisi rusak.

Laboratorium multimedia yang tersedia sebanyak 14 unit dan semuanya

dalam kondisi baik. Sehingga jumlah laboratorium secara keseluruhan pada

jenjang SMP dan MTs sebanyak 35 unit dengan rincian 33 unit laboratorium

dalam kondisi baik dan 2 unit laboratorium dalam kondisi rusak. Jumlah toilet

yang tersedia sebanyak 277 unit. Dan seluruh lembaga SMP dan MTs di Kota

Mojokerto sudah mendapat akses air bersih dan listrik secara memadai

masing-masing sejumlah 21.

Page 37: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

30

Tabel 3.13 Data Prasarana SMP dan MTs

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Sumber: Sheet TabGrafSMP

No. Variabel SMP MTs SMP+MTs

1 Sekolah Menurut Status 19 2 21

a. Negeri 9 0 9

b. Swasta 10 2 12

Sekolah Menurut Akreditasi 19 2 21

a. Akreditasi A 15 0 15

b. Akreditasi B 4 2 6

c. Akreditasi C 0 0 0

d. Belum Akreditasi 0 0 0

2 Kelas/rombongan belajar 286 10 296

3 Ruang Kelas menurut Kondisi 296 13 309

a. Baik 292 11 303

b. Rusak Ringan 1 2 3

c. Rusak Berat 3 0 3

RK Bukan Milik 18 0 18

4 Perpustakaan 13 3 16

a. Baik 13 2 15

b. Rusak 0 1 1

5 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah 21 2 23

a. Baik 21 1 22

b. Rusak 0 1 1

6 Ruang Komputer 25 2 27

a. Baik 25 2 27

b. Rusak 0 0 0

7 Tempat Olahraga 3 0 3

a. Baik 3 0 3

b. Rusak 0 0 0

8 Laboratorium IPA 19 2 21

a. Baik 18 1 19

b. Rusak 1 1 2

Laboratorium Multimedia 14 0 14

a. Baik 14 0 14

b. Rusak 0 0 0

Laboratorium seluruh 33 2 35

a. Baik 32 1 33

b. Rusak 1 1 2

9 Toilet 264 13 277

10 Air Bersih 19 2 21

11 Listrik 19 2 21

Page 38: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

31

Bila satu ruang kelas jenjang SMP diharapkan digunakan untuk

kegiatan belajar mengajar hanya sekali maka akan terdapat kekurangan

atau kelebihan ruang kelas jenjang SMP. Demikian juga untuk

perpustakaan, ruang UKS, ruang komputer, tempat olahraga, toilet, air

bersih, dan listrik bila setiap sekolah jenjang SMP harus memiliki prasarana

tersebut maka terdapat kekurangan atau kelebihan prasarana sekolah di

jenjang SMP. Oleh sebab itu perlu untuk dilakukan analisa lebih jauh

terhadap data yang ada untuk melihat berapa jumlah kekurangan atau

kelebihan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah yang ada di

Kota Mojokerto.

Berdasarkan Tabel 3.14 disajikan kekurangan atau kelebihan

prasarana sekolah pada jenjang SMP dan MTs di Kota Mojokerto. Jumlah

ruang kelas pada SMP terdapat kelebihan sebanyak 10 ruang kelas dan

kondisi ketercukupan ruang kelas pada MTs terdapat kelebihan sebanyak 3

ruang kelas, sehingga secara keseluruhan pada jenjang SMP dan MTs

terdapat kelebihan ruang kelas sebanyak 13 ruang kelas. Ruang kelas yang

kelebihan hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan anak usia

sekolah untuk masuk ke SMP dan MTs sehingga pembelajaran yang

bermutu didapatkan secara meluas dan merata oleh semua siswa di Kota

Mojokerto.

Tabel 3.14 Kekurangan atau Kelebihan Prasarana SMP dan MTs Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

No. Jenis Prasarana SMP MTs SMP+MTs

1 Ruang Kelas 10 3 13

2 Perpustakaan -6 1 -5

3 Ruang UKS 2 0 2

4 Ruang Komputer 6 0 6

5 Tempat Olahraga -16 -2 -18

6 Laboratorium 14 0 14

7 Toilet 245 11 256

8 Air Bersih 0 0 0

9 Listrik 0 0 0

Sumber: Sheet TabGrafSMP

Page 39: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

32

Grafik 3.12 Prasarana Sekolah SMP dan MTs Kota Mojokerto

Tahun 2018/2019

/

Sumber: Sheet TabGrafSMP

Jenis akreditasi yang didapat oleh lembaga pendidikan dapat

menunjukkan mutu sekolah. Analisa terhadap data lembaga pada jenjang

SMP dan MTs yang telah terakreditasi terdapat pada Tabel 3.13 dan Grafik

3.13.Persentase lembaga sekolah pada jenjang SMP dan MTs yang telah

terakreditasi A sebesar 71%, terakreditasi B sebesar 29%, terakreditasi C

sebesar 0%, sedangkan yang belum terakreditasi sebesar 0%.Sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar sekolah pada jenjang SMP

dan MTs di Kota Mojokerto telah terakreditasi minimal B. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran yang bermutu telah dilakukan secara

optimal oleh pemerintah Kota Mojokerto umunya dan khususnya oleh

Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.

Grafik 3.13

Akreditasi SMP dan MTs Kota Mojokerto Tahun 2018

/ Sumber: Sheet TabGrafSMP

0 50 100 150 200 250 300

Sekolah

Kelas

Ruang Kelas

Perpustakaan

Ruang UKS

Ruang Komputer

Tempat Olahraga

Laboratorium

Toilet

Air Bersih

Listrik

18

273

275

12

16

15

19

21

227

19

19

2

9

11

2

2

1

2

0

10

2

2

20

282

286

14

17

16

21

21

237

21

21

SMP+MTs MTs SMP

Akreditasi A

71%

Akreditasi B

29%

Akreditasi C

0%

Belum Akreditasi

0%

Page 40: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

33

Grafik 3.14 Ruang Kelas Milik SMP dan MTs menurut Kondisi

Kota Mojokerto Tahun 2018

/ Sumber: Sheet TabGrafSMP

Ruang kelas sebagai prasarana sangat penting artinya bagi sekolah

karena di ruang kelas proses kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana.

Namun perlu dilakukan analisa terhadap kondisi ruang kelas yang ada

sebagai evaluasi terhadap kinerja pelayanan pendidikan. Data kondisi ruang

kelas yang tersedia terbagi kedalam tiga kategori, yaitu baik, rusak ringan,

dan rusak berat. Jumlah ruang kelas menurut kondisi terdapat pada Tabel

3.13 dan Grafik 3.14. Berdasarkan ruang kelas yang tersedia pada jenjang

SMP dan MTs di Kota Mojokerto, ternyata terdapat 10 ruang kelas yang

termasuk dalam kategori rusak ringan. Sedangkan jumlah ruang kelas yang

termasuk dalam kategori baik di SMP sebanyak 275 ruang kelas, lebih besar

apabila dibandingkan dengan jumlah ruang kelas baik pada MTs yang hanya

6 ruang kelas. Sedangkan untuk ruang kelas yang termasuk dalam kategori

rusak berat pada jenjang SMP dan MTs di Kota Mojokerto berjumlah 0 ruang

kelas atau tidak ada.

0

50

100

150

200

250

300

Baik RusakRingan

Rusak Berat Jumlah

275

5 0

281

6 5 0 10

281

10 0

291

SMP MTs SMP+MTs

Page 41: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

34

Tabel 3.15 Data Sumber Daya Manusia SMP dan MTs

Kota Mojokerto Tahun 2018

Sumber: Sheet TabGrafSMP

No. Variabel SMP MTs SMP+MTs

1 Siswa Baru menurut Jenis Kelamin 2.859 62 2.921

a. Laki-laki 1.468 36 1.504

b. Perempuan 1.391 26 1.417

Siswa Baru menurut Asal 2.859 62 2.921

a. SD 2.503 21 2.524

b. MI 356 41 397

c. Paket A 0 0 0

2 Siswa Menurut Status 8.692 216 8.908

a. Negeri 6.188 0 6.188

b. Swasta 2.504 216 2.720

Siswa Menurut Usia Sekolah 8.692 216 8.908

a. <13 th 1.477 45 1.522

b. 13-15 th 6.931 164 7.095

c. >15 th 284 7 291

Siswa Laki2 menurut Usia 4.368 112 4.480

a. <13 th 706 25 731

b. 13-15 th 3.493 81 3.574

c. >15 th 169 6 175

Siswa Perempuan menurut Usia 4.324 104 4.428

a. <13 th 771 20 791

b. 13-15 th 3.438 83 3.521

c. >15 th 115 1 116

Siswa tk IX tahun lalu 2.912 0 2.912

Siswa seluruh tahun lalu 9.078 223 9.301

3 Mengulang 2 1 3

4 Putus Sekolah 6 0 6

5 Lulusan 2.637 87 2.724

6 KS dan Guru menurut Ijazah 600 31 631

a. < S1/D4 62 0 62

b. S1/D4 & lebih tinggi 538 31 569

KS dan Guru menurut Status Kepeg 600 31 631

a. PNS 303 2 305

b. Non-PNS 297 29 326

Kepala Sekolah 19 2 21

a. Bersertifikat 14 2 16

b. Belum bersertifikat 5 0 5

Guru 581 29 610

a. Bersertifikat 340 12 352

b. Belum bersertifikat 241 17 258

Page 42: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

35

Berdasarkan Tabel 3.15 terdapat 6 jenis data yang menjabarkan

Sumber Daya Manusia (SDM) pada jenjang SMP dan MTs. Jumlah siswa baru

pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 2.921 siswa dengan rincian laki-laki

sebanyak 1.468 dan siswa perempuan sebanyak 1.391 siswa. Apabila data

tersebut dirinci menurut asal sekolah maka siswa yang berasal dari SD

sebanyak 2.503 siswa,yang berasal dari MI sebanyak 356 siswa, dan siswa

baru yang berasal dari paket A sebanyak 0 siswa. Jumlah siswa pada jenjang

SMP dan MTS seluruhnya sebesar 8.908 siswa dengan rincian siswa pada

lembaga SMP dan MTs berstatus negeri sebanyak 6.188 siswa dan swasta

sebanyak 2.720 siswa. Apabila lebih dirinci lagi menurut usia sekolah maka

siswa jenjang SMP dan MTs yang berusia <13 tahun sebanyak 1.522 (17

persen), siswa yang berusia 13-15 tahun sebanyak 7.095 (80 persen), dan

siswa yang berusia>15 tahun sebanyak 291 (3 persen). Apabila dirinci lebih

lanjut berdasarkan jenis kelamin maka terdapat siswa laki-laki sebanyak

4.368 dan siswa perempuan sebanyak 4.324. Data siswa mengulang kelas

pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 3 siswa, sedangkan siswa yang putus

sekolah SMP dan MTS sebanyak 6 siswa, dan lulusan SMP dan MTs sebanyak

2.724 siswa. Kepala sekolah dan guru yang mengajar di SMP dan MTS

sebanyak 631 orang dengan jumlah guru yang memiliki kualifikasi S1 dan

lebih rendah sebanyak 62 orang (3,43 persen), sedangkan yang memiliki

kualifikasi S1/D4 dan lebih tinggi sebanyak 538 orang (96,57 persen). Kepala

sekolah dan guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada

jenjang SMP dan MTs sebanyak 305 orang (52,41 persen) dan sisanya adalah

yang berstatus bukan PNS sebanyak 326 (47,58 persen). Kepala sekolah

pada jenjang SMP dan MTs yang telah memiliki sertifikat pendidik sebanyak

16 orang dan yang belum memiliki sertifikat sebanyak 5 orang. Sedangkan

guru pada jenjang SMP dan MTS yang telah memiliki sertifikat sebanyak 352

orang dan belum memiliki sertifikat sebanyak 258 orang.

Page 43: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

36

Grafik 3.15 Sumber Daya Manusia SMP dan MTsKota Mojokerto

Tahun 2018

/ Sumber: Sheet TabGrafSMP

Siswa usia sekolah jenjang SMP sangat penting diketahui dalam

kaitannya untuk melakukan perhitungan terhadap indikator Angka Partisipasi

Murni (APM). Berdasarkan Tabel 3.15 dan Grafik 3.16 dapat diketahui bahwa

siswa SMP dan MTs berdasarkan usia dengan jumlah terbesar terdapat pada

usia 13-15 tahun yaitu sebanyak 7.095 siswa karena memang merupakan usia

resmi bersekolah di jenjang SMP. Namun, yang masuk di SMP dan MTs pada

usia kurang 13 tahun sebanyak 1.522 anak dan lebih kecil daripada siswa yang

berusia lebih besar dari 15 tahun yaitu sebanyak 284 siswa karena pernah

mengulang atau ketika masuk SMP dan MTs usianya sudah lebih dari 13 tahun.

Grafik 3.16 Siswa Usia Sekolah SMP dan MTs Kota Mojokerto

Tahun 2018

/

Sumber: Sheet TabGrafSMP

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

Siswa Baru Siswa Mengulang PutusSekolah

Lulusan KS dan Guru

2.859

8.692

2 6

2.637

60062 216

1 0 8731

2.921

8.908

3 6

2.724

631

SMP MTs SMP+MTs

<13 tahun17%

13-15 tahun80%

>15 tahun3%

<13 tahun

13-15 tahun

>15 tahun

Page 44: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

37

Grafik 3.17 Mengulang dan Putus Sekolah SMP dan MTs

Kota Mojokerto Tahun 2018

/ Sumber: Sheet TabGrafSMP

Bila dibandingkan antara mengulang dan putus sekolah pada

jenjang SMP dan MTS yang terdapat pada Tabel 3.15 dan Grafik 3.17

ternyata di Kota Mojokerto jumlah siswa yang mengulang pada SMP

sebanyak 25 siswa, sedangkan pada MTs tidak ada siswa yang mengulang

kelas. Sehingga jumlah siswa mengulang pada jenjang SMP dan MTs

sebanyak 25 siswa. Angka Siswa Putus sekolah pada jenjang SMP sebanyak

20 siswa, sedangkan pada MTs tidak ada siswa yang putus sekolah. Sehingga

jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 20 siswa.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan maka angka mengulang

siswa yang cukup besar pada jenjang SMP harus segera ditanggulangi

melalui program remedial. Hal yang sama untuk jumlah siswa putus sekolah

yang cukup banyak pada SMP hendaknya ditanggulangi melalui program

retrieval sehingga anak yang putus sekolah bisa kembali ke sekolah atau

dapat masuk di program Paket B dalam rangka peningkatan mutu layanan

pendidikan di SMP dan MTs.

Standar kelayakan untuk mengajar bagi seorang guru diatur

menggunakan Undang-Undang yaitu Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Permendiknas

No.14/2005). Guru layak mengajar di tingkat Sekolah Menengah (SM)

adalah guru yang berijazah Sarjana atau Diploma IV dan yang lebih tinggi.

Jumlah guru menurut kelayakan mengajar disajikan melalui pada Tabel 3.15

dan Grafik 3.18. Jumlah guru layak mengajar dengan jumlah tertinggi di Kota

Mojokerto terdapat di SMP sebanyak 538 orang, sedangkan yang terkecil

terdapat di MTs sebanyak 31 orang. Kecilnya jumlah guru layak di jenjang

MTs karena selain karena jumlah lembaga MTs yang jauh lebih sedikit

daripada SMP tetapi juga karena jumlah guru yang mengajar di MTs jauh

0

10

20

30

40

50

SMP MTs SMP+MTs

25

0

25

20

0

20

Mengulang Putus Sekolah

Page 45: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

38

lebih sedikit daripada di SMP. Sebaliknya, guru yang tidak layak mengajar di

SMP sebanyak 62 orang, lebih besar dari pada MTs yang hanya terdapat 0

orang. Dengan demikian, untuk SMP dan MTs terdapat guru layak mengajar

sebanyak 569 orang dan tidak layak mengajar sebanyak 62 orang. Kondisi

ini cukup memprihatinkan, untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam

rangka penyetaraan guru agar sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah

dipersyaratkan pada UU No. 14/2005.

Grafik 3.18

Kepala Sekolah dan Guru SMP dan MTs Kota Mojokerto

Tahun 2018

Sumber: Sheet TabGrafSMP

0

100

200

300

400

500

600

700

SMP MTs SMP+MTs

62

0

62

538

31

569600

31

631

<S1/D4 S1/D4+ Jumlah

Page 46: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

39

BAB IV

KINERJA PENDIDIKAN

A. Pendidikan Dasar

Kinerja pelayanan pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas) di dasarkan

pada ketercapaian pelayanan pendidikan melalui indikator pendidikan berdasarkan

misi pendidikan 5M. Adapun indikator pendidikan dibatasi pada indikator yang benar-

benar menggambarkan situasi pendidikan di Indonesia. Indikator tersebut

dikembangkan berdasarkan Visi Kementrian Pendidikan Tahun 2019 dan ditetapkan

dalam 5 Misi khususnya pada Misi 2 dan Misi 3.

1. Misi 2 : Mewujudkan akses yang meluas, merata da berkeadilan.

Misi 2 Mewujudkan Akses yang meluas, merata dan berkeadilan adalah

mengoptimalkan capaian wajib belajar 12 tahun, meningkatkan ketersediaan

serta keterjangkauan layanan pendidikan khususnya bagi masyarakat yang

berkebutuhan khusus dan masyarakat terpinggirkan serta bagi wilayah terdepan,

terluar dan tertinggal (3T).

Untuk mengukur capaian ketersediaan layanan pendidikan maka digunakan

indikator yang terdapat pada misi 2. Indikator pendidikan untuk misi 2 terdiri dari

tiga jenis, yaitu : akses meluas, akses merata, dan akses berkeadilan.

- Indikator Akses meluas yang terdiri dari 4 indikator yaitu 1) rasio siswa per

kelas (R-S/K), 2) rasio kelas per ruang kelas (R-K/RK), 3) persentase

perpustakaan (%Perpus), dan 4) persentase laboratorium (%Lab)

- Akses merata terdiri dari 4 indikator, yaitu 1) angka partisipasi murni (APM),

2) angka partisipasi kasar (APK), 3) tingkat pelayanan sekolah (TPS) dan 4)

angka masukan murni (AMM) (SD), angka masukan kasar, atau angka

melanjutkan (AM) (SMP dan SM)

- Akses berkeadilan terdiri dari 3 indikator, yaitu 1) perbedaan gender APK (PG

APK), 2) indeks paritas gender APK (IPG APK), dan 3) % siswa swasta (%S-Swt)

Page 47: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

40

Tabel 4.1

Indikator Akses Meluas Misi M2 Dikdasmen

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Rasio Siswa per Kelas (R-S/K) 30,27 30,09

2 Rasio Kelas per Ruang Kelas (R-K/K) 1,00 0,96

3 Persentase Perpustakaan (%Perpus) 90,14 76,19

4 Persentase Laboratorium (%Lab) - 123,81

Berdasarkan Tabel 4.1 dann grafik 4.1 terdapat 4 jenis indikator yang

menunjukkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan. Dalam

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2013 (Permendikbud 23/2013), ditentukan bahwa R-S/K SD sebesar 32

sedangkan SMP sebesar 36. Sedangkan apabila dilihat kondisi di lapangan, R-

S/K Kota Mojokerto terbesar pada jenjang SD sebesar 30,27 artinya kelas pada

jenjang SD tingkat kepadatan sedikit lebih tinggi daripada jenjang SMP

sebesar 30,09. Dengan demikian, efisiensi penggunaan kelas untuk jenjang SD

sebesar 94,6 atau dapat dikatakan hampir mendekati angka maksimal dan

efisiensi penggunaan kelas untuk jenjang SMP sebesar 83,6. Hal ini

menunjukkan jenjang SD yang paling efisien jika dibandingkan dengan jenjang

SMP.

Rasio Kelas/Ruang Kelas (R-K/RK) yang ideal adalah 1. Rasio R-K/RK di

Kota Mojokerto terdapat pada jenjang SD yaitu sebesar 1 yang artinya ideal,

terdapat setiap kelas hanya digunakan sekali oleh satu rombongan belajar

dan rasio yang terdapat pada jenjang SMP sebesar 0,96 yang artinya masih

kekurangan ruang kelas agar segera dipenuhi sehingga dapat menampung

siswa jenjang SMP agar partisipasi siswa meningkat dari tahun pelajaran

sebelumnya. Atau dilakukan penataan terhadap rombongan belajar yang ada

terutama pada jenjang SMP, mengingat kegiatan belajar mengajar pada SMP

tidak hanya di ruang kelas namun juga di ruang praktek sehingga kekurangan

ruang kelas tidak terlalu memberikan dampak buruk pada kegiatan belajar

mengajar siswa.

Masih pada Tabel 4.1, Persentase Perpustakaan (%Perpus) yang ideal

adalah 100%. Pada kenyataannya, %Perpus di Kota Mojokerto dengan jumlah

terbesar terjadi pada jenjang SD yaitu sebesar 90,14% dan yang terkecil

terdapat pada jenjang SMP sebesar 76,19%.

Persentase Laboratorium (%Lab) hanya dilakukan pengukuran pada

jenjang SMP saja karena untuk jenjang SD dapat dipastikan sebagian besar

belum memiliki laboratorium. %Lab di Kota Mojokerto jenjang SMP sebesar

123,81%.

Page 48: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

41

Grafik 4.1 Rasio Pendidikan Jenjang SD, SMP

Tabel 4.2 Kinerja Indikator Akses Meluas

Misi M2 Dikdasmen Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel 2.1 maka

indikator Akses Meluas telah dikonversi menjadi nilai yang terdapat pada

Tabel 4.2. Nilai paling ideal adalah 100 dan paling buruk adalah 0, kemudian

dengan mengambil rata-rata nilai ke-4 indikator tersebut dihasilkan kinerja

layanan SD dan layanan SMP. Untuk Rasio Siswa/Kelas (R-S/K) setelah

dilakukan konversi untuk jenjang SD memperoleh nilai 100 dan untuk jenjang

SMP memperoleh nilai 100,00. Sedangkan untuk Rasio Kelas/Ruang Kelas (R-

K/RK) setelah dilakukan konversi untuk jenjang SD mendapatkan nilai 99,65

dan untuk jenjang SMP mendapatkan nilai 95,79. Untuk Persentase

Perpustakaan (%Perpus) pada jenjang SD memperoleh nilai 90,14, sedangkan

jenjang SMP memperoleh nilai 76,19. Untuk persentase ketersediaan

Laboratorium (%Lab) untuk jenjang SMP mendapatkan skor 123,81.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk kinerja ketersediaan

jenjang SD memperoleh skor 96,60 dan untuk jenjang SMP memperoleh skor

98,95. Pada indikator Akses Meluas Misi 2 ternyata jenjang SMP menjadi yang

terbaik.

0,00

50,00

100,00

150,00

SD SMP

30,27 30,09

1,00 0,96

90,1476,19

0,00

123,81

R-S/K R-K/RK %Perpus %Lab

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Rasio Siswa per Kelas (R-S/K) 100,00 100,00

2 Rasio Kelas per Ruang Kelas (R-K/RK) 99,65 95,79

3 Persentase Perpustakaan (%Perpus) 90,14 76,19

4 Persentase Laboratorium (%Lab) - 123,81

Kinerja 96,60 98,95

Page 49: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

42

Tabel 4.3

Indikator Akses Merata Misi M2 Dikdasmen

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Untuk dapat mengukur capaian pada Indikator Akses Merata dalam

memperoleh layanan pendidikan maka digunakan empat indikator, yaitu

seberapa banyak siswa mendapat layanan pendidikan melalui Angka

Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK), sejauh mana

keterjangkauan layanan pendidikan yang diukur melalui Tingkat Pelayanan

Sekolah (TPS) dan sejauh mana akses masuk sekolah melalui Angka Masukan

Murni (AMM) dan siswa yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

melalui Angka Melanjutkan (AM).

Berdasarkan Tabel 4.3 dan grafik 4.2 digunakan dua jenis

perhitungan terhadap angka partisipasi, yaitu Angka Partisipasi Murni

(APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka APM idealnya adalah yang

mencapai 100%, namun adakalanya melebihi 100% apabila jumlah

pembanding lebih besar. Seperti halnya di Kota Mojokerto yang memiliki

APK dan APM tiap tahunnya melebihi 100% yang diakibatkan karena siswa

yang bersekolah di Kota Mojokerto tidak hanya siswa yang berdomisili di

Kota Mojokerto melainkan juga siswa yang berdomisili diluar Kota

Mojokerto sedangkan angka pembandingnya adalah penduduk usia

sekolah yang ada di Kota Mojokerto. Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota

Mojokerto dengan pada jenjang SD sebesar 114,23% dan pada jenjang SMP

sebesar 103,02 %. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa yang bersekolah

sesuai dengan usia resmi dan berada di jenjang yang sesuai sudah

terpenuhi. Angka Partisipasi Kasar (APK) juga bisa mencapai lebih dari

100% karena siswa semua usia sekolah yang berada di jenjang tertentu

berbeda dengan usia siswa yang berada di sekolah. Berdasarkan

perhitungan APK, perhitungan APK pada jenjang SD sebesar 123,69% dan

pada jenjang SMP 129,35%.

Layanan pendidikan Kota Mojokerto yang diukur melalui Tingkat

Pelayanan Sekolah (TPS) dengan nilai terbesar terdapat pada jenjang SMP

sebesar 67,32 dan pada jenjang SD sebesar 48,88 yang berarti layanan

sekolah yang terbaik karena melayani lebih sedikit siswa.

Besarnya Angka Masukan Murni (AMM) menunjukkan bahwa

orang tua telah memprioritaskan anaknya untuk bersekolah di jenjang SD

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Angka Partisipasi Murni (APM) 114,23 103,02

2 Angka Partisipasi Kasar (APK) 123,69 129,35

3 Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) 48,88 67,32

4 Angka Masukan Murni (AMM)/ Angka Melanjutkan (AM) 61,61 87,96

Page 50: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

43

dan dalam usia yang sesuai. AMM jenjang SD sebesar 61,61% dan jumlah

tersebut sudah cukup tinggi karena lebih dari 50% dan sudah melebihi

angka nasional yang ditetapkan hanya sebesar 55%. Lulusan SD yang

melanjutkan ke SMP idealnya adalah 100%,dan kondisi di lapangan

menunjukkan bahwa lulusan SD yang melanjutkan ke SMP mencapai

87,96%. Persentase AM ke jenjang SMP yang kurang dari 100% disebabkan

karena diberlakukannya sistem zonasi yang mengakibatkan siswa dari

daerah lain tidak dapat bersekolah di Kota Mojokerto.

Grafik 4.2

Indikator Akses Merata Misi M2 Dikdasmen

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Tabel 4.4 Kinerja Indikator Akses Merata

Misi M2 Dikdasmen Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Angka Partisipasi Murni (APM) 100,00 100,00

2 Angka Partisipasi Kasar (APK) 100,00 100,00

3 Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) 92,07 100,00

4 Angka Masukan Murni (AMM)/ Angka Melanjutkan (AM) 100,00 100,00

Kinerja Keterjangkauan 98,02 100,00

Berdasarkan standar untuk melakukan konversi yang terdapat pada

Tabel 2.1 maka indikator Akses merata yang telah dikonversi menjadi nilai

disajikan melalui Tabel 4.4. Nilai paling ideal adalah 100 dan paling buruk

adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai ke-4 indikator

tersebut dihasilkan kinerja dari indikator akses merata layanan SD, layanan

SMP, dan layanan SM.

Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Mojokerto setelah

dilakukan konversi, maka untuk jenjang SD memperoleh nilai 100,00 dan

0,00

50,00

100,00

150,00

SD SMP

114,23103,02

123,69 129,35

48,8867,3261,61

87,96

APM APK TPS AMM/AM

Page 51: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

44

jenjang SMP juga memperoleh nilai 100,00. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Kota Mojokerto setelah dilakukan konversi, maka untuk jenjang SD

memperoleh nilai 100,00 begitu juga dengan jenjang SMP juga

memperoleh nilai 100,00. Untuk indikator Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS)

Kota Mojokerto setelah dilakukan konversi untuk jenjang SD mendapatkan

skor 92,07 sedangkan jenjang SMP mendapatkan skor 100,00. Dalam aspek

tingkat pelayanan sekolah ternyata jenjang SMP menjadi yang terbaik.

Sedangkan indikator capaian Angka Masukan Murni (AMM) untuk jenjang

SD setelah dilakukan konversi mendapat nilai 100,00. Angka Melanjutkan

(AM) jenjang SMP dan SM masing-masing mendapat nilai 100,00.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk kinerja

layanan pendidikan pada Indikator akses merata jenjang SD memperoleh

skor 98,02 dan untuk jenjang SMP memperoleh skor 100,00. Pada

indikator Akses Merata Misi 2 ternyata jenjang SMP menjadi yang terbaik.

Tabel 4.5

Indikator Akses Berkeadilan Misi M2 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Perbedaan Gender APK (PG APK) 0,32 -10,19

2 Indeks Paritas Gender APK (IPG APK) 1,00 1,08

3 Persentase Siswa Swasta (%S-Swt) 40,18 30,53

Untuk dapat melihat kesetaraan dalam aspek untuk memperoleh

layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti

Perbedaan Gender APK (PG APK) dan Indeks Paritas Gender APK (IPG APK)

serta dari segi status sekolah yaitu Persentase Siswa Swasta (%S-Swt).

Paritas Gender APK (PG APK) yang ideal adalah 0,00%. Berdasarkan

Tabel 4.5 dan grafik 4.3 PG APK yang ada di Kota Mojokerto cukup

beragam, hal ini bisa kita lihat dari nilai yang muncul pada tiap jenjang juga

beragam. Untuk jenjang SD memperoleh nilai 0,32 sedangkan untuk SMP -

10,19. Sedangkan pengertian PG APK adalah bahwa makin tinggi dari angka

0 maka indeks terhadap perempuan lebih buruk dari pada laki-laki.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada jenjang SD jumlah siswa

perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, sedangkan pada jenjang SMP

jumlah laki-laki lebih dominan daripada perempuan. Sedangkan Indeks

Paritas Gender (IPG) yang ideal adalah 1. Hampir sebanding dengan PG

maka IPG APK jenjang SD adalah ideal yaitu 1 dan pada jenjang SMP

sebesar 1,08 yang dapat diartikan jumlah perempuan lebih baik daripada

laki-laki. Sedangkan pada aspek kesetaraan dalam hal sekolah swasta dan

negeri maka kesetaraan terbesar terdapat pada jenjang SD untuk

memperoleh siswa sebesar 40,18% sedangkan yang terendah terdapat

pada jenjang SMP yang hanya sebesar 30,53%.

Page 52: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

45

Grafik 4.3

Indikator Akses Berkeadilan Misi M2 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Tabel 4.6

Kinerja Akses Berkeadilan Misi M2 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel 2.1

maka indikator Akses berkeadilan yang telah dikonversi menjadi nilai

disajikan pada Tabel 4.6. Nilai yang paling ideal adalah 100 dan paling buruk

adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai ke-3 indikator

tersebut dihasilkan kinerja Indikator Akses berkeadilan antara layanan SD

dan layanan SMP.

Paritas Gender APK (PG APK) di Kota Mojokerto setelah dilakukan

konversi untuk jenjang SD diperoleh nilai 99,68 sedangkan jenjang SMP

memperoleh 89,81. Untuk indikator capaian Indeks Paritas Gender APK

(IPG APK) untuk jenjang SD memperoleh nilai 99,74 sedangkan jenjang SMP

92,73. Capaian kinerja pada indikator Persentase Siswa Swasta (%S-Swt)

setelah dilakukan konversi untuk jenjang SD memperoleh nilai 100,00

begitu pula pada jenjang SMP memperoleh 100,00.

Dengan demikian, secara keseluruhan untuk capaian kinerja pada

Indikator Kinerja Akses Berkeadilan pada jenjang SD memperoleh 99,80

dan jenjang SMP memperoleh 94,18. Sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa dalam capaian kinerja Akses Berkeadilan untuk memperoleh

layanan ternyata jenjang SD dengan hasil terbaik.

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

SD SMP

92,24 90,17

16,24 14,12

40,1830,53

PG APK IPG APK %S-Swt

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Perbedaan Gender APK (PG APK) 99,68 89,81

2 Indeks Paritas Gender APK (IPG APK) 99,74 92,73

3 Persentase Siswa Swasta (%S-Swt) 100,00 100,00

Kinerja Indikator Akes Berkeadilan 99,80 94,18

Page 53: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

46

2. Misi 3 : Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu

Misi 3 Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu adalah

meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup standar nasional

pendidikan ; serta memfokuskan kebijakan berdasarkan pecepatan

peningkatan mutu untuk menghadapi persaingan global denga

pemahaman akan keberagaman, dan penguatan praktik baik inovasi

Untuk mengukur capaian layanan pendidikan maka digunakan

indikator yang terdapat pada misi 3. Indikator pendidikan untuk misi 3

terdiri dari tiga jenis, yaitu : mutu siswa, mutu guru, dan mutu prasarana.

Mutu siswa yang terdiri dari 6 indikator, mutu guru yang terdiri dari 2

indikator, dan mutu prasarana yang terdiri dari 1 indikator sehingga

terdapat 9 indikator.

- Mutu siswa terdiri dari 6 indikator, yaitu 1) persentase siswa baru SD

asal TK (%SB TK) (khusus SD), 2) angka mengulang (AU), 3) angka

bertahan tingkat 5 (SD) atau angka bertahan (SMP dan SM), 4) angka

lulusan (AL), 5) angka putus sekolah (APS), dan 6) rata-rata lama

belajar (RLB).

- Mutu guru terdiri dari 2 indikator, yaitu (1) persentase guru layak

(%GL), dan 2) rasio siswa per guru (R-S/G).

- Mutu prasarana terdiri dari 1 indikator, yaitu persentase ruang kelas

baik (%RKb).

- Satu indikator lainnya, indikator penunjang, juga didiskusikan untuk

mempermudah penerapan indikator pendidikan pada hal-hal yang

lebih umum.

Tabel 4.7

Indikator Mutu Siswa Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Siswa Baru TK (%SB TK) 95,73 -

2 Angka Mengulang (AU) 0,16 0,03

3 Angka Bertahan Tk 5/Angka Bertahan 99,89 100

4 Angka Lulusan (AL) 125,61 90,83

5 Angka Putus Sekolah (APS) 0,01 0,06

6 Rata-rata Lama Belajar 6,03 3,01

Page 54: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

47

Berdasarkan Tabel 4.7 dan grafik 4.4 Persentase Siswa Baru (%SB TK)

di Kota Mojokerto sebesar 95,73% sangat bagus mengingat sudah mendekati

angka 100%. Angka Mengulang (AU) yang ideal adalah 0% karena dapat

diartikan bahwa tidak ada satupun siswa yang mengulang kelas pada setiap

tahun pelajaran. Angka Mengulang (AU) untuk jenjang SD 0,16% dan untuk

jenjang 0,03%. Angka Lulusan (AL) yang ideal adalah yang mencapai 100%.

Angka Lulusan (AL) dengan persentasi terbesar terdapat pada jenjang SD

sebesar 125,61% dan pada jenjang SMP sebesar 90,83%. Untuk indikator

Angka Putus Sekolah (APS) yang paling ideal adalah 0% sehingga dapat

diartikan bahwa tidak ada siswa yang mengalami putus sekolah. Angka Putus

Sekolah (APS) pada jenjang SD sebesar 0,01 dan pada jenjang SMP sebesar

0,06. Angka Putus Sekolah (APS) yang ada dikarenakan siswa yang ada pada

jenjang tersebut mutasi ke sekolah lain diluar kota tanpa adanya

pemberitahuan resmi ke pihak sekolah sehingga dianggap tidak melanjutkan

sekolah lagi atau putus sekolah. Untuk indikator rata-rata lama belajar

jenjang SD mendapatkan nilai 6,03 dan jenjang SMP 3,01. Rata-rata Lama

Belajar (RLB) untuk jenjang SD yang ideal adalah sebesar 6 karena jenjang SD

ditempuh selama 6 tahun, sedangkan jenjang SMP yang ideal adalah sebesar

3 tahun. RLB setiap jenjang di Kota Mojokerto melebihi angka ideal

disebabkan oleh adanya siswa yang lulus tidak tepat waktu karena mengulang

kelas sehingga terdapat beberapa siswa yang lulus lebih lama 1 tahun, atau

lebih lama 2 tahun.

Grafik 4.4

Indikator Mutu Siswa Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

SD SMP

95,73

0,000,16 0,03

99,89 100,00

125,61

90,83

0,01 0,066,03 3,01

%SB TK AU AB5 AL APS RLB

Page 55: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

48

Tabel 4.8

Kinerja Indikator Mutu Siswa Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Siswa Baru TK (%SB TK) 95,73 -

2 Angka Mengulang (AU) 0,16 0,03

3 Angka Bertahan Tk.5/Angka Bertahan 99,89 100,00

4 Angka Lulusan (AL) 125,61 90,83

5 Angka Putus Sekolah (APS) 0,01 0,06

6 Rata-rata Lama belajar 99,44 99,54

Kinerja 70,14 58,09

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel 2.1

maka indikator Mutu Siswa telah dikonversi menjadi nilai kualitas yang

terdapat pada Tabel 4.8. Nilai kualitas paling ideal adalah 100 dan paling

buruk adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai ke-6 indikator

tersebut maka dihasilkan kinerja Indikator Layanan Mutu Siswa SD dan Siswa

SMP. Hasil yang ada dilapangan menunjukkan bahwa, Persentase Siswa Baru

TK (%SB TK) di Kota Mojokerto setelah dilakukan konversi untuk jenjang SD

maka mendapatkan nilai 95,73. Untuk kinerja indikator Angka Mengulang

(AU) untuk jenjang SD memperoleh nilai 0,16 dan jenjang SMP 0,03. Angka

Bertahan (AB) yang ideal adalah mencapai 100%. Pada kenyataannya, AB5

jenjang SD sebesar 99,89%, yang berarti belum ideal. Hal ini disebabkan

karena masih ada siswa mutasi (pindah) sekolah pada saat sudah menginjak

tingkat 5 sehingga cukup mempengaruhi kinerja AB5. Sedangkan AB jenjang

SMP dan SM masing-masing sebesar 100,00%. Indikator Angka Lulusan (AL)

untuk jenjang SD mendapatkan nilai 125,61 sedangkan jenjang SMP 90,83.

Sedangkan indikator Angka Putus Sekolah (APS) untuk jenjang SD

mendapatkan skor 0,01 jenjang SMP 0,06. Untuk indikator Rata-rata lama

belajar (RLB) untuk jenjang SD sebesar 99,44% dan untuk jenjang SMP

sebesar 99,54%.

Dengan demikian, secara keseluruhan untuk capaian kinerja pada

Indikator Kinerja Mutu Siswa pada jenjang SD memperoleh 70,14 dan jenjang

SMP memperoleh 58,09. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

capaian kinerja indikator Mutu Siswa untuk memperoleh layanan ternyata

jenjang SD dengan hasil terbaik.

Page 56: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

49

Tabel 4.9

Indikator Mutu Guru Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Guru Layak (%GL) 92,24 90,17

2 Rasio Siswa per Guru (R-S/G) 16,24 14,12

Berdasarkan Tabel 4.9 dan grafik 4.5 dan Permendiknas Nomor 14,

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Permendiknas 14/2005) menyebutkan

bahwa guru pada jenjang SD sampai SMP yang layak mengajar adalah yang

berijazah S1 atau D4 dan yang lebih tinggi. Persentase Guru Layak (%GL) di

Kota Mojokerto untuk jenjang SD sebesar 92,24 dan untuk jenjang SMP

sebesar 90,17. Dengan demikian, masih diperlukan penyetaraan guru pada

jenjang SD sebesar 7,76%, jenjang SMP sebesar 9,83%. Dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan maka guru pada semua jenjang yang belum

layak mengajar harus disetarakan dan merupakan kebijakan yang

diprioritaskan oleh pemerintah sehingga kelayakan mengajar guru akan

meningkat dan pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih

baik.

Rasio Siswa/Guru (R-S/G) pada jenjang SD sebesar 16,24 dan pada

jenjang SMP sebesar 14,12. Apabila digunakan standar untuk SD sebesar 16

dan SMP sebesar 14, maka untuk SD sebesar 16,24 atau 101,5% telah didaya

gunakan secara maksimal atau sudah berada di atas standar sehingga masih

dapat dikatakan terjadi kelebihan guru. Untuk SMP sebesar 14,12 atau

100,08% telah didayagunakan secara maksimal atau di atas standar sehingga

dapat dikatakan terjadi kelebihan guru.

Grafik 4.5

Indikator Mutu Guru Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

0,00

50,00

100,00

SD SMP

92,24 90,17

16,24 14,12

%GL R-S/G

Page 57: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

50

Tabel 4.10

Kinerja Indikator Mutu Guru Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel

2.1 maka indikator mutu Guru telah dikonversi menjadi nilai kualitas

yang terdapat pada Tabel 5.0. Nilai kualitas paling ideal adalah 100 dan

paling buruk adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai

kedua indikator tersebut maka dihasilkan kinerja indikator Mutu Guru

jenjang SD dan jenjang SMP. Hasil yang ada dilapangan menunjukkan

bahwa Persentase guru layak (%GL) untuk jenjang SD mendapatkan

nilai 92,24 sedangkan untuk jenjang SMP 90,17. Untuk indikator Rasio

Siswa/Guru (R-S/G) setelah dilakukan konversi maka untuk jenjang SD

memperoleh skor 93,88 dan untuk jenjang SMP 92,14

Dengan demikian, secara keseluruhan untuk capaian kinerja

pada Indikator Kinerja Mutu Guru pada jenjang SD memperoleh 93,88

dan jenjang SMP memperoleh 92,14. Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam capaian kinerja indikator Mutu Guru ternyata

jenjang SD dengan hasil terbaik.

Tabel 4.11

Indikator Mutu Prasarana Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Ruang Kelas baik (%RKb) 76,40 98,06

Berdasarkan Tabel 5.1 Persentase Ruang Kelas Baik (%RKb) di

Kota Mojokerto untuk jenjang SD 76,40 dan untuk jenjang SMP 98,06.

Hal ni disebabkan karena banyak lembaga sekolah jenjang SD yang

ruang kelasnya mengalami kerusakan baik itu kerusakan yang ringan

maupun yang berat. Untuk meningkatkan kualitas prasarana

pendidikan maka prasarana yang baik harusnya memiliki persentase

100% baik dalam hal jumlah maupun kondisinya. Untuk itu, prioritas

rehabilitasi hendaknya dilakukan pada jenjang SD yang memiliki

persentase paling kecil. Dalam hal ini, diperlukan kepedulian

pemerintah terhadap kondisi ruang kelas yang ada di masing-masing

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Guru Layak (%GL) 92,24 90,17

2 Rasio Siswa per Guru (R-S/G) 95,51 94,12

Kinerja 93,88 92,14

Page 58: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

51

sekolah dengan kondisi rusak agar segera dilakukan rehabilitasi untuk

mendukung proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan mutu

prasarana pendidikan di Kota Mojokerto juga menjadi lebih baik.

Tabel 4.12

Kinerja Indikator Mutu Prasarana Misi M3 Pendidikan Dasar Menengah

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Indikator SD SMP

1 Persentase Ruang Kelas baik (%RKb) 76,40 98,06

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel 2.1

maka indikator Mutu Prasarana telah dikonversi menjadi nilai kualitas yang

terdapat pada Tabel 5.0. Nilai kualitas paling ideal adalah 100 dan paling buruk

adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai indikator tersebut

maka dihasilkan kinerja indikator Mutu Guru jenjang SD dan jenjang SMP.

Kinerja indikator Mutu Prasarana pada jenjang SD sebesar 76,40 dan jenjang

SMP 98,06. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam capaian kinerja

indikator mutu Prasarana ternyata jenjang SMP dengan hasil terbaik.

B. Kinerja Dikdas

Gabungan dari kedua misi pendidikan yang telah dijabarkan satu

persatu diatas dan telah diuraikan ketercapaian masing-masing indikator

kinerja capaiannya maka dihasilkan kinerja Dikdasmen menurut misi

pendidikan M2 dan M3 dan jenjang pendidikan. Selain itu, dengan

mendasarkan pada Tabel 2.2 maka kinerja dikdasmen diberikan kategori

kinerja Madya.

Tabel 4.13

Kinerja berdasarkan Misi Pendidikan M2 dan M3, Dikdas

Kota Mojokerto Tahun 2018/2019

No. Jenis Kinerja SD SMP Rata- rata Jenis

1 Kinerja Indikator Akses Meluas 96,60 98,95 97,77 PARIPURNA

2 Kinerja Indikator Akses Merata 98,02 100,00 99,01 PARIPURNA

3 Kinerja Indikator Akses Berkeadilan 99,80 94,18 96,99 PARIPURNA

4 Kinerja Indikator Mutu Guru 93,88 92,14 93,01 UTAMA

5 Kinerja Indikator Mutu Siswa 70,14 58,09 64,12 KURANG

6 Kinerja Indikator Mutu Prasarana 76,40 98,06 87,23 MADYA

89,14 90,24 89,69

Jenis Kinerja MADYA UTAMA MADYA

Sumber: Sheet TabGrafKinerjaDikdas

Page 59: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

52

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa Kota Mojokerto untuk

ketercapaian pada misi M2 untuk indikator Akses Meluas yaitu layanan

pendidikan jenjang SMP menjadi yang terbaik dengan nilai sebesar 98,95

dan jenjang SD dengan nilai sebesar 96,60 sehingga untuk layanan

dikdasmen tercapai sebesar 97,77 termasuk dalam kategori Paripurna.

Sedangkan M2 untuk indikator Akses Merata pada jenjang SMP menjadi

yang terbaik dengan nilai sebesar 100 dan jenjang SD dengan nilai sebesar

98,02 sehingga untuk dikdasmen tercapai sebesar 99,01 dan termasuk

dalam kategori Paripurna. Untuk misi M2 indikator Akses Berkeadilan

jenjang SD yang terbaik dengan nilai sebesar 99,80 dan jenjang SMP

dengan nilai sebesar 94,18 sehingga untuk layanan dikdasmen tercapai

sebesar 96,99 yang termasuk dalam kategori Paripurna. Untuk misi M3

indikator Mutu Guru pada jenjang SD yang terbaik dengan nilai sebesar

93,88 dan jenjang SD dengan nilai sebesar 92,14 sehingga layanan

dikdasmen tercapai sebesar 93,01 termasuk dalam kategori Utama. Untuk

misi M3 indikator Mutu Siswa maka pada jenjang SMP dengan nilai sebesar

58,09 dan pada jenjang SD dengan nilai sebesar 70,14 sehingga layanan

untuk dikdasmen tercapai sebesar 64,12 dan termasuk dalam kategori

kurang sehingga perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk M3 indikator

prasarana jenjang SD sebesar 76,40 dan jenjang SMP sebesar 98,06

sehingga layanan dikdasmen tercapai sebesar 87,23 dan masuk kategori

Madya. Dengan mengambil rata-rata pada nilai masing-masing misi

pendidikan maka dapat dilihat kinerja dikdasmen secara keseluruhan

adalah sebesar 89,69 dan termasuk dalam kategori Madya.

Apabila dilihat capaian kinerja menurut grafik 4.6 maka jenjang

SMP mempunyai nilai terbaik untuk misi 2 Indikator Akses Merata dan nilai

terburuk untuk misi 3 Indikator Mutu Siswa, sehingga secara keseluruhan

kinerja jenjang SMP memperoleh nilai 90,24 yang termasuk pada kategori

Utama. Untuk jenjang SD mempunyai nilai terbaik untuk misi M2 indikator

Kinerja Berkeadilan dan nilai terburuk untuk misi M3 Indikator Mutu Siswa,

sehingga secara keseluruhan kinerja jenjang SD memperoleh nilai 89,14

dan termasuk dalam kategori Madya. Dengan demikian, dikdasmen

mempunyai nilai terbaik pada misi M2 Indikator Akses Merata dan nilai

terburuk untuk misi M3 Indikator Mutu Siswa sehingga kinerja dikdasmen

secara keseluruhan memperoleh nilai 89,69 dan termasuk dalam kinerja

berkategori Madya.

Page 60: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

53

Grafik 4.6 Kinerja Dikdasmen Indikator dan jenjang pada Misi M2 dan M3

Kota Mojokerto Tahun 2018

Sumber: Sheet TabGrafKinerjaDikdasmen

Grafik 4.7

Kinerja Dikdasmen Berdasarkan Misi M2 dan M3 Kota Mojokerto

Tahun 2018

Sumber: Sheet TabGrafKinerjaDikdasmen

Hal yang sama dengan jenjang pendidikan maka kinerja dikdasmen

berdasarkan misi pendidikan M2 dan M3 dapat lebih jelas terlihat

menggunakan grafik sarang laba-laba pada Grafik 4.7, menunjukkan bahwa

untuk Kota Mojokerto, misi 3 Mutu Siswa yang terburuk sebesar 64,12

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

SD SMP

96,60 98,9598,02100,0099,80

94,1893,88 92,14

70,14

58,09

76,40

98,06

Kinerja Indikator Akses Meluas Kinerja Indikator Akses Merata

Kinerja Indikator Akses Berkeadilan Kinerja Indikator Mutu Guru

Kinerja Indikator Mutu Siswa kinerja Indikator Mutu Prasarana

97,77

99,01

96,99

93,01

64,12

87,23

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Akses Meluas

Akses Merata

Akses Berkeadilan

Mutu Guru

Mutu Siswa

Mutu Prasarana

Page 61: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

54

termasuk dalam kategori Kurang dan misi 2 Akses Merata yang terbaik

sebesar 99,01 yang termasuk dalam kategori Paripurna.

Grafik 4.8

Kinerja Dikdasmen Menurut Jenjang Pendidikan Kota Mojokerto

Tahun 2015

Sumber: Sheet TabGrafKinerjaDikdasmen

Dengan demikian, kinerja misi pendidikan M2 san M3 menurut

jenjang pendidikan dapat lebih jelas terlihat menggunakan sarang grafik

laba-laba pada Grafik 4.8, menunjukkan bahwa di Kota Mojokerto jenjang

SMP yang terbaik sebesar 90,24 dan jenjang SD yang sebesar 89,14.

89,14

90,24

88,50

89,00

89,50

90,00

90,50SD

SMP

Page 62: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

55

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah dijabarkan dan dianalisa pada Bab III dan kajian

terhadap hasil capaian indikator pendidikan terhadap layanan pendidikan serta

kinerja pendidikan yang terdapat pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagaimana

berikut ini.

1. Misi 2 : Indikator Akses Meluas

Berdasarkan hasil capaian indikator Akses Meluas terhadap layanan

pendidikan di Kota Mojokerto maka untuk indikator Rasio Siswa/Kelas (R-

S/K) dengan capaian terbaik terdapat pada jenjang SD. Untuk Rasio

Kelas/Ruang Kelas (R-K/RK) dengan capaian terbaik pada jenjang SD. Dalam

kaitannya dengan ketersediaan prasarana sekolah maka capaian untuk

persentase perpustakaan baik (%perpus) dengan capaian terbaik ada pada

jenjang SD. Untuk persentase laboratorium (%lab) terbaik terdapat pada

jenjang SMP.

Nilai Indikator Akses Meluas untuk memperoleh layanan

pendidikan pada jenjang SD yang terbaik pada indikator persentase

perpustakaan (%Perpus) dan yang terendah terdapat pada indikator

persentase Laboratorium (%Lab). Sehingga secara keseluruhan, capaian

kinerja Indikator Misi 2 Akses Meluas pada jenjang SD memperoleh nilai

96,60 dan termasuk dalam kategori kinerja Paripurna. Nilai Indikator Akses

Meluas untuk memperoleh layanan pendidikan pada jenjang SMP yang

terbaik (%RLab) dan yang terendah terdapat pada indikator persentase

perpustakaan (%Perpus). Sehingga secara keseluruhan, capaian kinerja

ketersediaan atau Misi K1 pada jenjang SMP memperoleh nilai 98,95 yang

termasuk kategori kinerja Paripurna.

2. Misi 2 : Indikator Akses Merata

Berdasarkan capaian pada indikator Angka Partispasi Murni (APM)

layanan pendidikan di Kota Mojokerto maka indikator Angka Partispasi

Murni (APM) terbaik pada jenjang SD. Sedangkan ketercapaian pada

indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) terbaik ada pada jenjang SMP.

Untuk indikator Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) yang terbaik ada pada

jenjang SMP. Nilai capaian Indikator Angka Masukan Murni (AMM)/Angka

Melanjutkan (AM) yang terbaik ada pada jenjang SMP.

Nilai layanan pendidikan pada jenjang SD dengan capaian terbaik

adalah indikator Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar

(APK), Angka Masukan Murni (AMM) dan yang terendah ada pada indikator

Page 63: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

56

Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS). Sehingga secara keseluruhan capaian

kinerja Misi 2 Indikator Akses Merata pada jenjang SD memperoleh nilai

98,02 yang termasuk dalam kinerja kategori Paripurna.

Nilai layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian yang

terbaik ada semua indikator yaitu Angka Partisipasi Murni (APM), Angka

Partisipasi Kasar (APK), Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) dan Angka

Melanjutkan (AM) sehingga secara keseluruhan capaian kinerja pada

jenjang SMP memperoleh nilai 100,00. Sehingga secara keseluruhan

capaian kinerja Misi 2 Indikator Akses Merata pada jenjang SMP

memperoleh nilai 100 yang termasuk dalam kinerja kategori Paripurna.

3. Misi 2 : Indikator Akses Berkeadilan

Berdasarkan hasil capaian layanan pendidikan di Kota Mojokerto

maka capaian indikator Paritas Gender APK (PG APK) dengan capaian

terbaik ada pada jenjang SD. Untuk ketercapaian pada indikator Indeks

Paritas Gender (IPG APK) dengan capaian terbaik ada pada jenjang SD.

Sedangkan untuk ketercapaian persentase Siswa Swasta (%S-Swt) dengan

capaian terbaik ada pada jenjang SD dan SMP.

Penilaian terhadap capaian indikator Akses Berkeadilan dalam

memperoleh layanan pendidikan pada jenjang SD dengan capaian yang

terbaik ada pada indikator %S-Swt dan yang terendah ada pada indicator

perbedaan gender APK ( PG APK ) sehingga secara keseluruhan capaian

kinerja indikator Akses berkeadilan pada jenjang SD mendapatkan nilai

99,80 yang termasuk dalam kategori kinerja Paripurna. Untuk penilaian

terhadap capaian indicator Akses Berkeadilan dalam memperoleh layanan

pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian yang terbaik ada pada

indikator persentase Siswa Swasta (%S-Swt) dan yang terendah ada pada

indikator perbedaan gender APK (PG APK) sehingga kinerja pada jenjang

SMP memperoleh nilai 94,18 yang termasuk dalam kategori kinerja Utama.

4. Misi 3 : Indikator Mutu Siswa

Berdasarkan hasil capaian layanan pendidikan di Kota Mojokerto

maka capaian pada indikator Mutu Siswa maka capaian indikator

Persentase Siswa Baru TK (%SB TK) pada jenjang SD sebesar 95,73.

Ketercapaian indikator Angka Mengulang (AU) yang terbaik ada pada

jenjang SD. Sedangkan untuk ketercapaian indikator Angka bertahan

tingkat 5 (AB5 SD) tercapai sebesar 99,89. Dan indikator Angka Bertahan

(AB) pada jenjang SMP sebesar 100. Sedangkan untuk indikator Angka

Lulusan (AL) dengan capaian terbaik ada pada jenjang SD. Pada indikator

Angka Putus Sekolah capaian terbaik pada jenjang SD. Untuk indikator

Rata-rata lama belajar dengan capaian ideal ada pada jenjang SD dan SMP.

Penilaian terhadap capaian kualitas layanan pendidikan pada

Page 64: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

57

indikator Mutu Siswa jenjang SD yang terbaik terdapat pada Angka Lulusan

(AL) dan terburuk pada indikator Angka Putus Sekolah (APS) sehingga

secara keseluruhan capaian kinerja kualitas pada jenjang SD mendapatkan

nilai 70,14 yang termasuk dalam kategori kinerja Kurang. Nilai kualitas

layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian terbaik ada pada

indicator Angka Bertahan (AB) dan yang paling rendah ada pada indicator

Angka Mengulang (AU) sehingga secara keseluruhan capaian kinerja

kualitas pada jenjang SMP memperoleh nilai 58,09 termasuk dalam

kategori kinerja Kurang.

5. Misi 3 : Indikator Mutu Guru

Berdasarkan hasil capaian layanan di Kota Mojokerto maka capaian

indikator Persentase Guru Layak (%GL) terbaik terdapat pada jenjang SD.

Untuk ketercapaian pada indikator Rasio Siswa/Guru (R-S/G) dengan

capaian terbaik ada pada jenjang SD.

Penilaian terhadap capaian kualitas layanan pendidikan pada

jenjang SD yang terbaik terdapat pada Rasio siswa perguru (R-S/G)

sehingga secara keseluruhan capaian kinerja kualitas pada jenjang SD

mendapatkan nilai 93,88 yang termasuk dalam kategori kinerja Utama.

Nilai kualitas layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian terbaik

ada pada indikator Rasio siswa perguru (R-S/G) sehingga secara

keseluruhan capaian kinerja kualitas pada jenjang SD mendapatkan nilai

92,14. Termasuk dalam kategori kinerja Utama.

6. MIsi 3 : Indikator Mutu Prasarana

Berdasarkan hasil capaian terhadap layanan pendidikan di Kota

Mojokerto maka indikator Mutu Prasarana untuk jenjang SMP telah

mencapai penilaian terbaik.

Penilaian secara keseluruhan terhadap capaian Misi 3 indikator

Persentase Ruang Kelas Baik (%RKb) layanan pendidikan pada jenjang SD

memperoleh nilai 76,40 dan termasuk dalam kategori kinerja kurang. Nilai

kualitas layanan pada jenjang SMP memperoleh nilai 98,06 dan termasuk

dalam kategori kinerja Paripurna.

7. Kinerja Dikdasmen Berdasarkan Misi Pendidikan

Berdasarkan hasil ketercapaian masing-masing indikator dari

kedua misi pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan di Kota

Mojokerto maka capaian kinerja pada jenjang SD yang berpredikat terbaik

terdapat pada Misi 2 Indikator Akses Berkeadilan dan yang paling rendah

Page 65: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

58

ada pada misi 3 Indikator Mutu Siswa sehingga hasil kinerja pada jenjang SD

memperoleh nilai 89,14 yang termasuk dalam kategori Madya. Capaian

kinerja pada jenjang SMP yang terbaik ada pada misi 2 indikator Akses

Merata dan yang terendah ada pada misi 3 Indikator Mutu Siswa sehingga

secara keseluruhan capaian kinerja jenjang SMP memperoleh nilai 90,24

yang termasuk dalam kategori Utama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja pada

jenjang SMP sebesar 90,24 merupakan yang terbaik diantara kelompok

jenjang Dikdasmen di Kota Mojokerto.

B. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan secara detail di atas maka

saran/rekomendasi yang perlu dilakukan di masa mendatang dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan pendidikan yang ada di Kota Mojokerto.

a. Capaian Kinerja jenjang SD pada misi 3 yaitu Indikator Indikator Mutu Prasarana

termasuk kinerja kategori kurang, maka sangat perlu untuk dilakukan

peningkatan pada indikator Persentase ruang kelas baik (%RKb). Peningkatan

tersebut dapat dilaksanakan dengan cara peningkatan kualitas layanan

pendidikan di sekolah yaitu rehabilitasi kelas-kelas yang mengalami kerusakan

baik kerusakan ringan atau kerusakan berat sehingga tercipta ruang belajar yang

nyaman, kondusif dan proses belajar mengajar menjadi bermutu.

b. Capaian Kinerja pada jenjang SMP yang terburuk pada misi 3 indikator Mutu Siswa

karena termasuk pada kinerja berkategori kurang, maka sangat perlu untuk

dilakukan peningkatan pada indikator Angka Mengulang (AU) dan Angka Putus

Sekolah (APS). Identifikasi akar persoalan dan sebab akibat banyak terjadinya

siswa tinggal kelas/mengulang dan putus sekolah di jenjang pendidikan dasar,

akan sangat membantu pihak sekolah, khususnya para guru untuk mengolah dan

menyusun mindset pemecahan dan penanggulangannya. Hasil identifikasi penulis

terkait penyebab siswa tinggal kelas dan putus sekolah diantaranya: Lemahnya

motivasi orangtua siswa, Tingkat kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan

orang tua siswa, Lemahnya hubungan komunikasi guru dengan orang tua siswa,

Metode pembelajaran yang menjenuhkan dan Lingkungan sekolah dan kelas yang

tidak menyenangkan. Peningkatan untuk mengatasi anak putus sekolah a

dilaksanakan dengan langkah-langkah menggalakkkan gerakan penuntasan wajib

belajar 12 tahun sebagai wujud pemenuhan hak dasar masyarakat, Pemberian

bantuan dana, Pemberian beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin, Program

BSM (Bantuan Siswa Miskin), Program PIP (Program Indonesia Pintar),

menanamkan pentingnya pendidikan kepada orangtua dan anak didik. Pihak

sekolah terutama kepala sekolah dan guru-guru menyediakan ruang silaturahmi

dengan para orang tua siswa untuk sharing tentang pentingnya pendidikan dan

pembahasan mengenai hambatan-hambatan maju mundurnya pendidikan dan

Page 66: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

59

pengajaran di sekolah. Sugesti-sugeti positif juga perlu sekali disampaikan kepada

orang tua siswa, sehingga para orang tua siswa bisa berimajinasi dan memiliki

harapan kuat tentang keberhasilan anak-anaknya dan memberikan motivasi

kepada anak-anaknya. Penerapan Variasi Model pembelajaran. da berbagai model

pembelajaran untuk terciptanya iklim belajar yang efektif dan menyenangkan

serta terapan ilmunya bisa lebih mudah tercapai oleh peserta didik

Sehingga dapat diambil kesimpulan apabila nilai-nilai yang kurang dapat

dipenuhi dengan cara tertentu maka diharapkan capaian kinerja pada jenjang SD

dan SMP dapat meningkat. Namun tentunya kita tidak boleh berhenti hanya pada

angka dan data saja, perlu ada kerja nyata secara kontinyu pada berbagai macam

aspek dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kota

Mojokerto. Sehingga dampak perbaikan yang dilakukan bisa dirasakan secara

nyata oleh masyarakat Kota Mojokerto pada umumnya sebagai pengguna layanan

pendidikan.

Page 67: PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2019 KOTA MOJOKERTOppid.mojokertokota.go.id/assets/uploads/0f012-profil...dan secara maksimal dalam perencanaan pendidikan di masa mendatang. Mojokerto, Desember

60

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto. (2018). Kota Mojokerto Dalam

Angka. (tidak diterbitkan) Mojokerto: Badan Perencanaan Pembangunan Kota

Mojokerto

DPA SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota MojokertoTahun 2019. (tidak

diterbitkan)

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Nomor 14, Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Permendiknas 24, Tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Permendiknas 40, Tahun 2008 tentang

tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan. Jakarta.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

Nasional 2015-2019. Jakarta.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Peraturan Mendiknas Nomor 15, Tahun

2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

Jakarta

Pusat Statistik Pendidikan. (2012). Keberhasilan Program Pembangunan Pendidikan,

Tahun 2010/2011. Jakarta

Pusat Data dan Statistik Pendidikan. (2012a).APK/APM TK, SD, SMP, SM, dan PT

2011/2012. Jakarta.

Pusat Data dan Statistik Pendidikan. (2012b). Isian Instrumen Profil Dikdasmen Tahun

2011/2012. Hasil Survai di 30 Kabupaten/Kota. Jakarta (tidak diterbitkan)

Pusat Data dan Statistik Pendidikan. (2012c). Profil Dikdasmen Tahun 2011/2012 Buku

Rangkuman. Jakarta