peran pemerintah pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah saat ini dan mendatang
TRANSCRIPT
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN MENDATANG
Ir. DEDDY S. BRATAKUSUMAH, BE, MURP, MSc, PhD0816968367
[email protected]@bappenas.go.id
2013
2
Suatu bangsa bernegara bukanlah suatu takdir, melainkan suatu pilihan berupa keputusan politik dari para pendirinya
BANGSA BERNEGARA
INDONESIAMEMUTUSKAN MEMILIH
NEGARA KESATUAN
3
VISI (CITA-CITA & TUJUAN) NEGARA:
“…Negara indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”
(ALINEA 2, PEMBUKAAN UUD 1945)
VISI NEGARA
4
MISI PEMERINTAH NEGARA INDONESIA:
“…Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian yang abadi dan keadilan sosial…”
(ALINEA 4, PEMBUKAAN UUD 1945)
MISI PEMERINTAHAN NEGARA
BAGAN NEGARA KESATUAN
PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAH DAERAH
KEPADA PERANGKAT PUSAT DI DAERAH
PEMEGANG KEDAULATAN NEGARA
PROSES DESENTRALISASI
PROSES DEKONSENTRASI
6
Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
PEMERINTAH PUSAT
7
Azas desentralisasi dan azas sentralisasi tidak bersifat dikotomis tetapi kontinum
Tidak mungkin desentralisasi tanpa sentralisasi
Desentralisasi tanpa Sentralisasi akan terjadi disintegrasi
DUA AZAS YANG KONTINUM
DISTRIBUSI URUSAN PEMERINTAHAN
DEKONSENTRASIPEMERINTAH
ADMINISTRATIF / WILAYAH
• KANWIL• KANDEP
PEMERINTAH PUSAT DELEGASI
• OTORITA
DAERAH OTONOM
• PROPINSI • KABUPATEN/
KOTA
DESENTRALISASI
PRIVATISASI
• SWASTA MURNI
• KEMITRAAN
DAERAH MENURUT UUD 1945PASAL 18
DAERAHPROPINSI
DAERAHKABUPATEN
DAERAHKOTA
MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN SESUAI :- ASAS OTONOMI- PEMBANTUAN
NEGARA KESATUAN
R.I
10
“BRINGING THE STATE CLOSER TO THE PEOPLE”
(Mendekatkan pemerintahan kepada masyarakat)
ArtinyaMeningkatkan pelayanan dan akuntabilitas kepada masyarakatBukanMeningkatkan kekuasaan
FILOSOFI OTONOMI DAERAH
11
1. Demokratisasi dalam segala proses pengambilan keputusan
2. Pemberdayaan masyarakat3. Mendekatnya dan meningkatnya pelayanan
masyarakat4. Keterbukaan dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan
WUJUD OTONOMI DAERAH
PENGATURAN KEWENANGAN (URUSAN PEMERINTAHAN)
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT PUSAT
1. PERTAHANAN;2. KEAMANAN;3. YUSTISI;4. POLITIK LUAR NEGERI;5. MONETER; DAN6. AGAMA.
CONCURRENT(BERSAMA)
KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN
1. EXTERNALITAS (DAMPAK)2. AKUNTABILITAS (KEDEKATAN)3. EFISIENSI (UNTUNG-RUGI)
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH URUSAN PEMERINTAH PUSAT
URUSAN WAJIB(PELAYANAN DASAR)
URUSAN PILIHAN(POTENSI UNGGULAN)
MENGACU PADA STANDAR PELAYANAN
MINIMUM
PRESIDEN
HUBUNGAN
KEWENANGAN
HUBUNGAN PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN
HUBUNGAN PERIMBANGAN
KEUANGAN
HUBUNGANKOORDINASI
DAN KERJASAMA
HUBUNGAN FASILITASI,
MEDIASI. DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PRESIDEN PRESIDENPRESIDENKEMENTERIAN NEGARA PRESIDENLPND
GUBERNUR
PEMDA PROVINSI PEMDA KABUPATEN/KOTA
PEMERINTAH DESA (LAN, 2004)
HUBUNGAN PUSAT-DAERAH
HUBUNGAN ANTARKABUPATEN/KOTA
Meliputi antara lain:1. Bidang tertentu sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki Kabupaten/Kota;
2. Penyelesaian konflik antar daerah;
3. Pengembangan wilayah perkotaan baru, pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah;
4. Perencanaan tata ruang wilayah.
HUBUNGAN ANTARPROPINSI:
Meliputi antara lain
1. Koordinasi Wilayah;2. Penyelesaian konflik
antar daerah;3. Pembinaan dan
Pengawasan wilayah perbatasan;
4. Kerjasama pengem-bangan wilayah perbatasan, dsb.
HUBUNGAN ANTARA PROPINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Walaupun tidak ada hubungan hirarkis, tetapi
dalam praktek pemerintahan terdapat hubungan yang besifat
fasilitasi, koordinasi, dan kerjasama.
(UU No. 22/1999, Pasal 4 ayat 2 dan
Penjelasannya)
HUBUNGAN ANTAR DAERAH
(LAN, 2004)
PENYELENGARA PEMERINTAHAN DAERAH
PEMERINTAHAN DAERAH
PEMERINTAH DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KEPALA DAERAH
PERANGKAT DAERAH
PIMPINAN
KOMISI
PAN - MUS
PAN - GAR
BADAN KEHORMATAN
SET DPRD
SEKDA
DINAS
LEMBAGA TEKNIS
16
1. Bersifat fasilitatif dan katalistik (to steer not to row)
2. Bertindak efisien- Meningkatkan pelayanan- Meningkatkan akuntabilitas- Mengurangi hambatan birokrasi
3. Bersikap terbuka
PERAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN
17
1. Pembiayaan (local finance)2. Pembangunan dan pemeliharaan prasarana3. Ketertiban dan keamanan4. Pengaturan dan perizinan5. Tata ruang, pertanahan dan lingkungan hidup6. Perumahan dan permukiman7. Pengangkutan dan jaringan transportasi8. Pengentasan si miskin dan jaminan sosial
PERSOALAN PENGELOLAAN DAERAH
18
1. Kemudahan perizinan2. Sistem retribusi dan perpajakan3. Pertanahan4. Informasi Tata Ruang dan Zoning5. Tersedianya sarana, prasarana dan utilitas
perkotaan6. Sumber enerji7. Fasilitas informatika dan telekomunikasi8. Informasi sumber daya (alam, manusia, buatan)
KONDISI UNTUK SWASTA
19
1. Identifikasi kekuatan dan kelemahan manajemen dan kelembagaan daerah
2. Pencerahan dan pemberdayaan masyarakat3. Meningkatkan partisipasi para pihak4. Keterbukaan dan akuntabilitas5. Profesionalisme manajemen daerah6. Peningkatan pelayanan7. Penegakan hukum dan ketertiban
LANGKAH STRATEGIS
20
1. Pemberdayaan Daerah2. Pengurangan Kesenjangan antar Daerah3. Pengawasan Sistem Administrasi Negara di
Daerah4. Pengawasan Keuangan Pemerintah Daerah5. Pengawasan Pelaksanaan Kewenangan6. Penegakkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria Pelayanan Publik7. Penerapan Penghargaan dan Sanksi kepada
Penyelenggara Pemerintahan Daerah
PERAN PUSAT KEDEPAN
1. Sinergi dalam perencanaan kebijakan.2. Sinergi dalam kerangka regulasi.3. Sinergi dalam kerangka anggaran.4. Sinergi dalam kerangka kelembagaan 5. Sinergi dalam kerangka pengembangan
wilayah
21
SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH
22
1. Negara kesatuan merupakan kerangka utama dalam menjalankan otonomi daerah
2. Urusan mutlak hanya ada pada pemerintah pusat, sementara urusan lainnya bersifat “concurrent” antara pusat dan daerah
3. Sinergi pusat-daerah menjadi kunci dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi pemerintahan dan pemanfaatan sumberdaya
4. Pergeseran paradigma dan trend global perlu segera diantisipasi oleh para pengelola daerah
PENUTUP