profil kesehatan kabupaten tabanan tahun 2013 · bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN TABANAN
TAHUN 2013
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TABANAN
TAHUN 2014
ii
KATA PENGANTAR
Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa
/Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan
Tahun 2013 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dari
rangkaian penyajian data dan informasi.
Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan,
maka Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2013 ini
diharapkan dapat memberi gambaran kepada para pembaca
mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten
Tabanan pada tahun 2013
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2013 ini disusun
berdasarkan data-data yang dihimpun dari bidang-bidang dan
pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan
kesehatan swasta yang terdapat di Kabupaten Tabanan, serta
lintas sektor terkait.
Untuk menjamin akurasi, dilakukan validasi data melalui
mekanisme pemutakhiran data. Namun demikian, Profil Kesehatan
ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan
iii
saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk memperbaiki
penyusunan di tahun-tahun mendatang.
Tersusunnya Profil Kesehatan ini tidak lepas dari
komitmen dan kerja keras seluruh jajaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan, untuk itu disampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya, dan mudah-mudahan Profil Kesehatan ini
bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi
kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua.
Tabanan, Maret 2014.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan,
dr. I Nyoman Suratmika, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19630410 199003 1 014
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN HUDUL ................................... i
KATA PENGANTAR ................................. ii
DAFTAR ISI ..................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Penduduk ............................. 9
B. Keadaan Ekonomi .............................. 10
C. Keadaan Pendidikan ........................... 12
D. Keadaan Lingkungan ........................... 13
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Mortalitas .................................. 17
B. Morbiditas .................................. 29
BAB IV UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................... 64
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan ................. 94
C. Perbaikan Gizi Masyarakat ................... 101
D. Promosi Kesehatan ........................... 107
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan ............................ 111
B. Tenaga Kesehatan ............................ 123
C. Pembiayaan Kesehatan ........................ 128
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................. 132
B. Saran ....................................... 134
LAMPIRAN TABEL
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat mendukung
terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas,
terampil, dan ahli menuju keberhasilan pembangunan
kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu hak
dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan telah dilakukan perubahan cara pandang (mindset)
dari paradigma sakit menuju paradigma sehat yang sejalan
dengan Visi Indonesia Sehat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh
konstribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan
peranannya masing-masing. Tujuan pembangunan kesehatan
adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu
berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.
2
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembangunan kesehatan mengacu pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741/Menkes/Per/VII/2008 yaitu : (1) Indikator Derajat
Kesehatan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk
Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-
indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses
dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-
indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya
Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor
terkait.
Dalam Sistem Kesehatan selalu harus ada sub sistem
informasi yang mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin
subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan Sistem
Informasi Kesehatan. Sebaliknya Sistem Informasi Kesehatan
tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama
subsistem lain. Ini tercermin dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) 2009, dimana terdapat Subsistem Manajemen
Informasi Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses
3
terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu dalam pasal
168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi
kesehatan, yang dilakukan melalui sistem informasi dan
melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih
lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan
pada pasal 169 disebutkan bahwa pemerintah memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses
terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di
bidang kesehatan, kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan
Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari
Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistem
Informasi Kesehatan adalah tulang punggung dari
pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan di
Kabupaten atau dengan kata lain Sistem Informasi Kesehatan
Kabupaten dapat memberi arah dalam penentuan kebijakan dan
pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta
(Evidence Based Decision Making). Salah satu keluaran dari
4
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil
Kesehatan Kabupaten, yang merupakan salah satu paket
penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap,
berisi data/informasi tentang derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi
terkait lainnya, dimana Profil Kesehatan Kabupaten ini
terbit setiap tahun.
Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat
dijadikan salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi
hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten,
dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan
Provinsi. Untuk itu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
yang berkualitas, yaitu yang dapat terbit lebih cepat,
menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten, dan
sesuai kebutuhan, menjadi harapan bersama.
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun
2013 ini mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis
Kelamin Tahun 2011 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan
Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan
Kabupaten Tabanan Tahun 2013 disusun berdasarkan
data/informasi yang didapatkan dari bidang-bidang dan
5
pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan
kesehatan swasta di Kabupaten Tabanan, serta
data/informasi dari lintas sektor terkait.
Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ini terdiri atas
6 (enam) bab, antara lain :
Bab I - Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten ini serta
sistematika penyajiannya.
Bab II - Gambaran Umum.
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten, letak
geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang
berpengaruh terhadap kesehatan.
Bab III - Situasi Derajat Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat
kesehatan, yang mencakup tentang angka kematian, angka
kesakitan, angka harapan hidup, dan status gizi
masyarakat.
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang upaya kesehatan yang sesuai
tujuan program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran
6
tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi
pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan
kesehatan rujukan, perbaikan gizi masyarakat dan promosi
kesehatan.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang
kesehatan. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup
tentang keadaan sarana/fasilitas kesehatan, tenaga
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI – Kesimpulan.
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang
perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil
Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2013. Bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
Kabupaten Tabanan terletak di bagian selatan pulau
Bali, yang secara geografis berada pada posisi 080
14’30”
sampai 080
38’07“ Lintang Selatan dan 1140
54’52’’ sampai
1150
12’57” Bujur Timur. Wilayah ini cukup strategis karena
berdekatan dengan Ibukota Propinsi Bali yang hanya
berjarak sekitar 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan
dilalui oleh jalur arteri yaitu jalur antar propinsi.
Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi atas 10
kecamatan dan 133 desa.
Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap
adalah :
- Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng
- Sebelah Timur : Kabupaten Badung
- Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2
atau
sekitar 14,90 % dari luas Propinsi Bali (5.632,86 km2
).
Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten Tabanan
termasuk kabupaten terbesar kedua di Propinsi Bali setelah
8
Kabupaten Buleleng. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan
dapat digambarkan dengan adanya dataran tinggi di bagian
utara wilayah Tabanan, dan dataran rendah di bagian
selatannya. Kabupaten Tabanan bagian utara merupakan
daerah pegunungan dengan ketinggian tertinggi berada pada
puncak Gunung Batukaru, yaitu 2.276 meter dari permukaan
laut, dan di bagian selatan Kabupaten Tabanan merupakan
daerah pantai yang berupa dataran rendah.
Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas
wilayah yang ada, sekitar 62,455 Ha (74,41 %) wilayah
Kabupaten Tabanan merupakan lahan pertanian, yang terdiri
dari lahan sawah sebesar 22.184 Ha (26,43 %) dan 40,271 Ha
(47,98 %) merupakan lahan pertanian bukan sawah, yang
sebagian besar berupa perkebunan, tegal, hutan rakyat, dan
lainnya (tambak, kolam, empang, dll). Sedangkan 25,59 %
lahan lainnya di Kabupaten Tabanan merupakan lahan bukan
pertanian, seperti jalan, pemukiman, perkantoran, sungai
dan lain-lain.
Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan
iklim, topografi, dan pertemuan arus angin. Dari
topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah
pegunungan dan pantai. Hal ini mengakibatkan perbedaan
9
suhu di masing-masing daerah di wilayah Kabupaten Tabanan,
dimana perbedaan suhu tersebut pada akhirnya dapat
mempengaruhi tingkat curah hujan.
A. KEADAAN PENDUDUK
Berdasarkan hasil pengolahan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan, jumlah penduduk Kabupaten
Tabanan pada tahun 2013 tercatat 442.400 jiwa, terdiri
dari 220.403 jiwa penduduk laki-laki dan 221.997 jiwa
penduduk perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk
sebesar 527,09 jiwa per km2
.
Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
adalah Kecamatan Kediri, dengan kepadatan sebesar 1.455,45
jiwa per km2
, sedangkan Kecamatan Selemadeg Barat
merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah,
yaitu hanya 185,02 jiwa per km2
.
Komposisi penduduk Kabupaten Tabanan menurut
kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia
muda (0-14 tahun) sebesar 22,35 %, yang berusia produktif
(15-64 tahun) sebesar 67,16 %, dan yang berusia tua (≥ 65
tahun) sebesar 10,49 %. Dengan demikian maka Angka Beban
Tanggungan (Depedency Ratio) penduduk Kabupaten Tabanan
10
pada tahun 2013 adalah sebesar 49,89 %. Rincian jumlah
penduduk menurut kelompok umur dan angka beban tanggungan
dapat dilihat pada lampiran tabel 2 dan 3.
B. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang
diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan total nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit di
suatu wilayah dalam periode tertentu, dimana informasi
tersebut berisi tentang data nilai tambah sektoral,
struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
per kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua
pendekatan, yaitu PDRB atas dasar harga konstan, dan PDRB
atas dasar harga berlaku.
Karena data PDRB untuk tahun 2013 masih disusun
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, maka dalam
profil ini masih dipakai data tahun 2012, yakni PDRB
Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku
mencapai 6.105.205,26 juta rupiah, sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar 2.774.393,97 juta rupiah.
Dengan memperhatikan laju pertumbuhan PDRB, maka dapat
11
diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2012 laju
pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan sebesar 5,91 persen
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian
berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan
daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar
dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat,
sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat
berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-
penyakit tertentu. Fenomena gizi buruk dan kurang
seringkali dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk
jika merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan
pangan dapat menyebabkan busung lapar, kwashiokor,
penyakit kekurangan vitamin seperti xeropthalmia, scorbut.
Adapun kriteria Keluarga Miskin versi BKKBN yaitu :
a. Pada umumnya anggota keluarga makan kurang dari 2 (dua)
kali sehari.
b. Anggota keluarga tidak memiliki pakaian yang berbeda
untuk dirumah, bekerja/sekolah, dan berpergian.
c. Bagian lantai rumah yang terluas adalah dari tanah.
d. Anak sakit atau PUS yang ingin ber KB tidak dibawa ke
sarana kesehatan.
12
e. Dalam seminggu keluarga tidak pernah makan daging/telur/
ikan.
f. Setahun terakhir anggota keluarga tidak mendapat pakaian
baru.
g. Luas lantai rumah kurang 8 m2
untuk tiap penghuni
h. Anak umur 7-15 tahun belum sekolah karena faktor
ekonomi.
Berdasarkan kriteria diatas maka Jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 sebanyak
103.964 jiwa atau 23,50 % dari jumlah penduduk. Jumlah
penduduk miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri
yaitu sebesar 16.019 jiwa dan yang paling sedikit terdapat
di Kecamatan Selemadeg Barat dengan jumlah penduduk miskin
sebanyak 6.416 jiwa.
C. KEADAAN PENDIDIKAN
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator
yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan
manusia suatu negara. Melalui pengetahuan, pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan.
Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
merupakan salah satu faktor pencetus (predisposing) yang
13
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berperilaku sehat.
Kemampuan membaca dan menulis penduduk tercermin
dari Angka Melek Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10
tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin
dan huruf lainnya. Di Kabupaten Tabanan, persentase
penduduk yang melek huruf pada tahun 2013 sebesar 89,36 %.
Persentase melek huruf pada penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkan penduduk perempuan, yaitu 94,57 % berbanding
84,19 %.
Sementara itu, persentase penduduk usia 10 tahun
keatas berdasarkan ijasah tertinggi yang dimiliki antara
lain tidak/belum punya ijasah sebesar 60.406, memiliki
ijasah SD sederajat sebesar 152.982, memiliki ijasah SLTP
sederajat sebesar 79.234, memiliki ijasah SMU sederajat
sebesar 117.368, memiliki ijasah DI/DII/DII sebesar 12.697
dan ijasah DIV/S1/S2/S3 sebesar 19.510.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap
mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan
masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
14
kesehatan, dan genetik. Lingkungan menentukan baik
buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan
disajikan indikator-indikator seperti persentase rumah
sehat, persentase keluarga memiliki akses air bersih,
persentase keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar,
persentase Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan
Makanan (TUPM) sehat, serta persentase institusi dibina
kesehatan lingkungannya.
Persentase rumah tangga sehat di Kabupaten Tabanan
pada tahun 2013 mencapai 93,12 %. Persentase keluarga
memiliki akses air bersih mencapai 100 % dimana sumber air
dari ledeng adalah sumber air yang paling banyak digunakan
rumah tangga di Kabupaten Tabanan yaitu mencapai 85,03 %.
Untuk persentase keluarga dengan kepemilikan sanitasi
dasar, jumlah rumah tangga yang memiliki jamban mencapai
93,94 %. Secara lebih rinci disajikan pada lampiran tabel
62, 64, 65 dan 66.
Dari 12 hotel yang diperiksa pada tahun 2013,
persentase hotel sehat mencapai 91,67 %, begitu pula
halnya dengan restoran dan rumah makan, dari 108 buah
restoran dan rumah makan yang diperiksa, 95,37 %
15
diantaranya merupakan restoran dan rumah makan dengan
kategori sehat. Dari 22 Pasar yang ada di Kabupaten
Tabanan, hanya 77,78 % yang memenuhi syarat kesehatan,
sedangkan TUPM lainnya yang sehat sudah mencapai 92,93 %.
Secara keseluruhan persentase TUPM sehat di Kabupaten
Tabanan sudah mencapai 92,92 %. Persentase Tempat-Tempat
Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan di Kabupaten Tabanan
pada tahun 2013 secara rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 67.
Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya
seperti sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan
sarana lainnya. Sarana pendidikan yang dibina mencapai
98,47 %, sarana ibadah yang dibina mencapai 80,93 %,
perkantoran yang dibina mencapai 93,67 %, sarana lain yang
dibina mencapai 75,83 %. Secara keseluruhan institusi yang
dibina kesehatan lingkungannya mencapai 86,18 %. Untuk
lebih rinci, institusi yang dibina kesehatan lingkungan di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 dapat disimak pada
lampiran tabel 68.
16
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Situasi Derajat Kesehatan di suatu wilayah digambarkan
dalam berbagai indikator derajat kesehatan dari beberapa
program yang dilaksanakan dalam menunjang tercapainya visi
kesehatan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya
tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas, dan status
gizi. Indikator yang dinilai paling peka dan telah disepakati
secara nasional sebagai ukuran derajat kesehatan suatu
wilayah antara lain meliputi : (1) Angka Kematian Bayi, (2)
Angka Kematian Balita, (3) Angka Kematian Ibu, (4) Status
Gizi (5) Angka Kematian Kasar, dan (6) Angka Harapan Hidup.
Pada bab ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Tabanan digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka
morbiditas beberapa penyakit.
Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal
dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
17
dipengaruhi faktor-faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan
sosial, keturunan, dan faktor lainnya.
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun
waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan
tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya.
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi
akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung
maupun tidak langsung.
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke
waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka
kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan
berbagai survey dan penelitian.
Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Kasar.
18
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari
sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan faktor endogen dan
faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal)
adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama
setelah bayi dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor
bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post neonatal)
adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan
sampai satu tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang
berkaitan dengan pengaruh lingkungan.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate
adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun
yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. AKB menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal
pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu
daerah.
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang
sangat berguna tidak hanya terhadap status kesehatan anak,
tetapi juga terhadap status penduduk secara keseluruhan dan
kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut bertempat tinggal.
19
AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat, baik pada tataran kabupaten,
provinsi maupun nasional. Selain itu, program-program
kesehatan di Indonesia banyak yang menitikberatkan pada upaya
penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya mencerminkan
besarnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan kematian
bayi seperti akibat diare, infeksi saluran pernafasan, salah
gizi, atau penyakit infeksi lainnya, akan tetapi juga
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan secara umum serta tingkat perkembangan sosial
ekonomi masyarakat.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2013 sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
jauh lebih tingi dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi pada
tahun 2012 yang sebesar 8,30 per 1000 kelahiran hidup.
Menurut jenis kelamin, kematian bayi laki-laki lebih tinggi
dari kematian bayi perempuan, yakni 42 kematian bayi laki-
laki sedangkan bayi perempuan hanya 34 kematian bayi. Angka
Kematian Bayi pada tahun 2013 menunjukkan angka terendah
dimiliki oleh Kecamatan Selemadeg Barat dengan Angka Kematian
Bayi sebesar 0,39 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka
Kematian Bayi tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kediri,
20
dimana Angka Kematian Bayi di kecamatan tersebut sebesar 3,93
per 1000 kelahiran hidup.
Gambaran perkembangan terakhir mengenai Angka Kematian
Bayi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
AKB 3,8 7,97 9,34 7,28 11,31 5,37 9,40 8,30 14,93
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Gambar 3.1
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2005-2013
Apabila diperhatikan data AKB Kabupaten Tabanan dari
Tahun 2005-2013, terlihat trend AKB yang terus mengalami
pasang surut, apalagi pada tahun 2013 merupakan tahun dimana
AKB mencapai titik tertinggi selama kurun waktu 9 tahun
terakhir. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian lebih
dari program terkait, karena bayi adalah kelompok usia yang
21
paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun
sosial ekonomi. Kejadian kematian bayi sangat berkaitan
dengan kualitas pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi antara
lain karena banyaknya persalinan di rumah, status gizi ibu
selama kehamilan kurang baik, rendahnya pengetahuan keluarga
dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu diperlukan
perhatian khusus dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi
terutama pada hari-hari pertama kehidupannya yang sangat
rentan karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam
menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan
di luar rahim.
Adapun penyebab kematian bayi di Kabupaten Tabanan pada
Tahun 2013 antara lain terbanyak karena Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR) sebesar 55 %, kemudian karena Asfiksia sebesar
20,70 %, disusul karena Pneumonia dan Kelainan Bawaan masing-
masing sebesar 5,20 %, serta karena Diare, Kolestasis,
Anemia, Sepsis, dan karena Kelainan Jantung masing-masing
sebesar 1,70 %.
Kesehatan ibu waktu hamil sangat berperanan terhadap
besarnya Angka Kematian Bayi. Gangguan perinatal merupakan
salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi
kesehatan ibu selama hamil, sedangkan gangguan pernafasan
22
kemungkinan besar disebabkan reflek yang kurang baik yang
berhubungan dengan perkembangan fungsi dari organ janin yang
kurang sempurna, hal-hal tersebut berhubungan dengan
kesehatan ibu selama hamil serta asfiksia pada penanganan
proses persalinan.
Melihat terjadinya peningkatan kasus kematian bayi di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 yang cukup signifikan,
dimana terjadinya peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh
karena meningkatnya kejadian BBLR, maka Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat, khususnya Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap Ibu
Hamil Kekurangan Energi Kronis (Bumil KEK), dan ibu hamil
anemia, baik melalui skrinning maupun penatalaksanaannya,
karena status gizi ibu hamil sebagai satu-satunya penyebab
dari BBLR yang dapat di intervensi lebih awal.
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat
23
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-
faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak seperti
gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Millenium
Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA
yaitu, sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai
71 – 140, sedang dengan nilai 20 – 70, dan rendah dengan
nilai < 20.
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan menyebutkan bahwa Angka Kematian Balita
pada tahun 2013 sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Angka
ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Angka Kematian
Balita pada tahun 2012, dimana Angka Kematian Balita sebesar
8,30 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita pada
tahun 2013 menunjukkan angka terendah dimiliki oleh Kecamatan
Selemadeg Barat dengan Angka Kematian Balita sebesar 0,39 per
1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Balita
tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kediri, dengan Angka
Kematian Balita sebesar 3,93 per 1000 kelahiran hidup.
Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2005-2013 disajikan pada gambar
3.2 berikut ini.
24
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
AKABA 0,64 0 0 8,24 0 5,37 9,40 8,30 14,93
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Gambar 3.2
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Tabanan Tahun 2005-2013
3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu
indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
25
Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi
senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu juga dapat digunakan
dalam pemantauan kematian terkait kehamilan. Angka Kematian
Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa
kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status
gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan
kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Sensitifitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya
indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan
Keluarga Berencana, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten
Tabanan pada tahun 2013 adalah sebesar 78,60 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dari Angka
Kematian Ibu pada tahun 2012 yang sebesar 141,73 per 100.000
kelahiran hidup. Gambaran Angka Kematian Ibu di Kabupaten
Tabanan periode tahun 2005-2013 disajikan pada gambar 3.3.
berikut.
26
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
AKI 34,58 20,44 19,45 95,48 62,81 52,00 61,3 141,73 78,60
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Gambar 3.3
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2005-2013
Pada gambar diatas terlihat trend AKI yang mengalami
pasang surut dari tahun 2005 sampai dengan 2013, bahkan AKI
pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang sangat tajam dari
tahun sebelumnya dan merupakan AKI tertinggi selama kurun
waktu 9 (sembilan) tahun terakhir. Untuk itu perlu kiranya
mendapat perhatian lebih dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan
Keluarga Berencana serta program terkait, karena kematian ibu
dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan,
serta pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.
27
Dilihat dari wilayah kerja Puskesmas, dari 4 kasus
kematian ibu pada tahun 2013, 3 kasus merupakan kasus
kematian ibu saat bersalin, dan 1 kasus merupakan kematian
ibu saat nifas. Kematian ibu saat bersalin terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Tabanan II (1 kasus) dan Puskesmas Baturiti I
(2 kasus) sedangkan kematian ibu saat nifas terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Pupuan I (1 kasus).
Sedangkan dilihat dari penyebab kematiannya, dari 4
kasus kematian ibu pada tahun 2013, 1 kasus kematian
disebabkan karena emboli air ketuban yang terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Tabanan II; 2 kasus kematian ibu disebabkan
karena eklamsi yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Baturiti I dan Puskesmas Pupuan I; dan 1 kasus kematian ibu
karena merupakan penderita HIV yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Baturiti I.
4. Angka Kematian Kasar (AKK)
Angka Kematian Kasar (AKK) adalah jumlah kematian yang
terjadi pada suatu waktu dan tempat tertentu per 1000
penduduk pada pertengahan tahun. Angka ini disebut kasar
karena belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua
mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan
28
dengan penduduk yang masih muda. Jika tidak ada indikator
kematian yang lain, maka angka ini berguna untuk memberikan
gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu
tahun yang bersangkutan. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tabanan Pada tahun 2013 tidak lagi mengeluarkan hasil
perhitungan Angka Kematian Kasar (AKK), namun yang ada hanya
jumlah kematian berdasarkan hasil registrasi pada tahun 2012
yang berjumlah 2.524 jiwa, yang terdiri dari 1.238 jiwa laki-
laki, dan 1.286 jiwa perempuan.
5. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka/Umur Harapan Hidup (AHH/UHH) secara definisi
adalah perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai
oleh sekelompok penduduk dari sejak lahir. AHH dapat
dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah pada keberhasilan pembangunan kesehatan serta
sosial ekonomi di suatu wilayah, termasuk di dalamnya derajat
kesehatan. Data AHH diperoleh melalui survei yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Harapan Hidup (AHH) juga digunakan untuk menilai
derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, baik
29
kabupaten, provinsi, maupun negara. AHH juga menjadi salah
satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Adanya perbaikan pada pelayanan
kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor
kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka
harapan hidup saat lahir. AHH Kabupaten Tabanan untuk tahun
2013 belum ada, yang ada AHH untuk tahun 2012 yang bersumber
dari penghitungan IPM BPS Pusat adalah sebesar 74,55.
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap
derajat kesehatan masyarakat.
Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi
derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan
tingkat morbiditas penyakit menular tertentu yang terkait
dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan
dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Selain
menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi
transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu
30
sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik
re-emerging maupun new-emerging disease masih tinggi. Namun
di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan
kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku
tidak sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah
terlebih dahulu agar beban ganda masalah kesehatan teratasi.
Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari
community based data yang diperoleh melalui pengamatan
(surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas
pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan
rutin serta insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit
menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit
menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan
penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar
Biasa (KLB).
Pada bab ini akan disajikan gambaran morbiditas
penyakit-penyakit menular dan tidak menular yang dapat
menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Tabanan sepanjang tahun 2013.
31
1. Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan
Angka Kesakitan pada penduduk berasal dari community
based data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan
melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan isedentil.
Berdasarkan pengamatan penyakit berpotensial KLB dan penyakit
tidak menular yang diamati di Puskesmas dan jaringannya,
terdapat suatu pola dan trend penyakit.
Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP), pola 10 besar penyakit terbanyak
di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2013
menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit
Nasofaringitis Akut (Common Cold) dengan jumlah total kasus
sebanyak 31.808, diikuti penyakit Hipertensi Primer dengan
jumlah total kasus sebanyak 24.398, selanjutnya Kecelakaan
dan Rudapaksa dengan jumlah total kasus sebanyak 23.114.
Sedangkan urutan terbawah dari 10 besar penyakit adalah
Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya dengan jumlah
total kasus sebanyak 9.357. Tabel 3.1 berikut menyajikan pola
10 penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
pada tahun 2013.
32
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak
di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
Pada Tahun 2013
No Nama Penyakit Jumlah Rangking
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nasofaringitis Akut (Common Cold)
Hipertensi Primer
Kecelakaan dan Ruda Paksa
Arthritis Lainnya
Penyakit Lain pada Saluran Nafas Atas
Gastritis
Dermatitis Kontak Alergi
Faringitis Akut
Penyakit Pulpa dan Jaringan
Periapikal
Gangguan gigi dan jaringan penyangga
lainnya
31.808
24.398
23.114
21.122
18.424
16.000
12.531
12.167
9.804
9.357
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
Sumber : Laporan SP2TP
Dari tabel 10 besar penyakit diatas diketahui bahwa penyakit
Nasofaringitis Akut merupakan penyakit yang mendominasi. Pada
saat ini penyakit tidak menular seperti hipertensi atau
penyakit darah tinggi primer merupakan penyakit yang sering
33
terjadi di masyarakat sehinga perlu dilakukan tindakan
intervensi dalam kegiatan Program PPTM (Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular) dengan memperbanyak skrining,
penyuluhan kesehatan serta penyiapan logistiknya terutama
obat PTM (Penyakit Tidak Menular)
2. Status Gizi
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas.
Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap siklus
kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak,
dewasa, dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
seorang anak merupakan masa kritis karena mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena
itu terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat
permanen dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi di
masa selanjutnya terpenuhi.
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status
gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB), dan
tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam
bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut
34
umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan
indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis
maupun akut, karena berat badan berkorelasi positif dengan
umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang
rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau
karena diare atau penyakit infeksi lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung
lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola
asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak
dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator
BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi
dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya : mengidap
penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
mengakibatkan anak menjadi kurus.
Untuk mengukur status gizi balita dapat dilihat dari
jumlah balita yang Berat Badan Naik (N/D1
), balita Bawah
Garis Merah (BGM). Data dari bidang Bina Kesehatan Masyarakat
menyebutkan bahwa, dari 23.334 balita yang ada, 80,50 %
35
(18.783 balita) yang berat badannya ditimbang (D). Dari
jumlah balita yang ditimbang, 89,20 % (14.890 balita) yang
Berat Badannya Naik (N/D1
), dan 0,42 % (79 balita) merupakan
balita Bawah Garis Merah (BGM). Jumlah balita BGM terbanyak
terdapat diwilayah kerja Puskesmas Selemadeg Barat dengan 16
balita BGM, sedangkan jumlah balita BGM terendah, dengan
tidak ada balita BGM di wilayah kerjanya, terdapat di 3
(tiga) Puskesmas yaitu di Puskesmas Selemadeg Timur I,
Puskesmas Baturiti I, dan Puskesmas Kediri III.
Permasalahan gizi yang dapat diketahui melalui indikator
BB/TB, menunjukkan gambaran bahwa jumlah balita gizi buruk di
Kabupaten Tabanan sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari 3
(tiga) orang balita laki-laki dan 2 (dua) orang balita
perempuan, yang ditemukan di 3 puskesmas yaitu di wilayah
kerja Puskesmas Tabanan I dengan 1 (satu) balita gizi buruk,
Puskesmas Penebel I dengan 3 (tiga) balita gizi buruk, dan
Puskesmas Baturiti I dengan 1 (satu) balita gizi buruk. Semua
balita gizi buruk (100 %) telah mendapatkan perawatan dengan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berupa susu dan
biscuit, serta pemberian penyuluhan kesehatan.
36
3. Penyakit Menular
a. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles)
betina, dapat menyerang semua orang, baik laki-laki ataupun
perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak, dan
orang dewasa. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah
desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak
baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses
pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial
ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku
masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Upaya
penanggulangan penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau
dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API)
yang telah digunakan sejak tahun 2010 untuk seluruh provinsi
di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan
stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah menjadi 4
strata yaitu :
37
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 – 5 per 1.000
penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan
malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0
Pada tataran nasional, malaria masih menjadi permasalahan
kesehatan yang berarti. Namun tidak demikian halnya dengan
yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Angka kesakitan malaria di
Kabupaten Tabanan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2011
menunjukkan kecenderungan penurunan, bahkan tujuh tahun
terakhir (2007 sampai dengan 2013) angka kesakitan malaria di
Kabupaten Tabanan adalah 0/1000 penduduk. Hal ini disebabkan
karena Kabupaten Tabanan bukan merupakan daerah endemis
penyakit malaria. Kasus-kasus yang terjadi merupakan kasus
import dari penduduk yang datang dari daerah endemis malaria.
Tabel 3.2 akan menjelaskan kasus dan angka kesakitan malaria
di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2013.
38
Tabel 3.2
Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Tabanan
Periode Tahun 2005-2013
Tahun Kasus Malaria (+) API
2005 2 0
2006 2 0
2007 0 0
2008 0 0
2009 0 0
2010 0 0
2011 0 0
2012 0 0
2013 0 0
Sumber : Bidang P2 PL
b. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu
penyakit infeksi pembunuh utama yang menyerang golongan usia
produktif (15 – 50 tahun) dan anak – anak serta golongan
sosial ekonomi lemah.
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular berbahaya
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobanterium
Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet
orang yang telah terinfeksi basil TB (BTA Positif). Kuman ini
tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga organ tubuh
lainnya, seperti tulang sendi, usus, kelenjar limpa, selaput
otak dan lain-lain. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB
39
menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Pada level nasional berbagai upaya telah dilakukan untuk
mengendalikan penyakit ini diantaranya melalui program
Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau
pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan
penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan
kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Strategi ini telah terbukti sebagai strategi penanggulangan
yang secara ekonomis paling efektit (cost-efektive).
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian
TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah
pasien BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah
pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut. Pencapaian CDR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013
sebesar 29,59 %. Angka ini tentu jauh dari target minimal
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu
sebesar 73 %. Pada tingkat Puskesmas, CDR tertinggi terdapat
di Puskesmas Kediri II sebesar 33,33 %, diikuti Puskesmas
Tabanan I dengan CDR sebesar 31,25 %, serta Puskesmas Tabanan
II dan Puskesmas Kerambitan II dengan CDR sebesar 16,67 %.
40
Sedangkan Puskesmas dengan CDR terendah adalah Puskesmas
Selemadeg Timur I, Puskesmas Selemadeg Timur II, Puskesmas
Penebel II, dan Puskesmas Baturiti I dengan CDR sebesar 0%,
diikuti oleh Puskesmas Penebel I dengan CDR sebesar 5,56 %,
serta Puskesmas Selemadeg Barat dengan CDR sebesar 7,14 %.
Penderita TBC yang tidak sembuh atau penderita yang
tidak memperoleh pengobatan karena belum ditemukan, merupakan
sumber penular yang mengancam pencapaian derajat kesehatan,
mengingat penyakit TBC disamping bisa menimbulkan kematian
yang tinggi juga menjadi prekursor berbagai penyakit dengan
fatal lain seperti HIV/AIDS, penyakit paru obstruksi, dan
lain sebagainya.
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan
indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap,
dan angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Pada tahun
2013, persentase sembuh sebesar 88,46 % dan persentase
pengobatan lengkap sebesar 5,13 %. Success Rate (SR)
mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA postif
yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang
menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA
positif yang tercatat. Pencapaian Success Rate pada tahun
2013 di Kabupaten Tabanan sebesar 93,59 %. Angka ini telah
41
melampaui target yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan untuk Success Rate yaitu sebesar 85 %.
c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging desease dan
menjadi pandemi di semua kawasan beberapa tahun terakhir ini.
Penyakit ini terus menunjukkan peningkatan yang signifikan
meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan terus
dilakukan. Makin tinggi mobilitas penduduk antar wilayah,
meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, serta
meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui jarum suntik
merupakan faktor yang secara simultan memperbesar risiko
dalam penyebaran HIV/AIDS.
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (Infeksi
Oportunistik). HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa
cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis
(heteroseksual), hubungan sejenis melalui lelaki seks dengan
42
lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian,
transfusi darah dan perinatal.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu
dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada
di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada
layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), Sero Survey,
dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan terdapat 58 kasus
HIV yang terdiri dari 21 laki-laki dan 37 perempuan, dengan
jumlah kasus AIDS adalah 72 kasus yang terdiri dari 61 laki-
laki dan 11 perempuan, dimana terdapat 1 kasus kematian yang
disebabkan AIDS. Sedangkan jumlah infeksi menular seksual
lainnya adalah 266 kasus yang terdiri dari 52 laki-laki dan
214 perempuan.
Jumlah kasus HIV/AIDS setiap tahun terus meningkat, oleh
karena itu kita tidak boleh terlena untuk tetap melakukan
promosi kesehatan di tempat-tempat yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS, karena tidak
dapat dipungkiri masalah yang terjadi bertalian dengan
mobilitas penduduk yang meningkat pesat disertai peningkatan
perilaku seksual yang tidak aman dan penggunaan NAPZA suntik
yang semakin meluas. Jika selama ini intervensi banyak
43
dilakukan pada domain penularan melalui hubungan seksual,
kini upaya promotif dan preventif pada kelompok pengguna
narkoba suntik perlu dioptimalkan lagi. Upaya pelayanan
kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS,
disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan,
juga diarahkan pada upaya pendekatan kesehatan masyarakat,
salah satunya adalah upaya deteksi dini untuk mengetahui akan
status HIV seseorang melalui Konseling dan Tes HIV sukarela
atau Voluntary Counseling and Testing (VCT).
d. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit utama penyebab kematian
bayi dan balita terbesar di Indonesia. Sekitar 80 – 90 % dari
kasus kematian Infeksi Saluran Pernafasan Atas disebabkan
oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita
terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan
yang tidak sehat (asap rokok, polusi).
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan
paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus
maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaaan
karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang
rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari
44
2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang
memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2013
sebesar 17,87 % dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak
417 kasus, yang terdiri dari 227 kasus laki-laki dan 190
kasus perempuan. Dilihat dari Puskesmas, cakupan penemuan
kasus pneumonia tertinggi adalah Puskesmas Tabanan II yakni
sebesar 57,90 %, diikuti Puskesmas Kerambitan II sebesar
56,73 %, dan Puskesmas Penebel I sebesar 50,68 %.
e. Kusta
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
Leprae. Penyakit Kusta merupakan penyakit menahun yang
menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya.
Penatalaksanaan yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi
progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan
dengan adanya kondisi sebagai berikut :
1. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan
disertai mati rasa.
45
2. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi
saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot.
3. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan
kulit (BTA positif).
Meskipun penyakit Kusta dapat diobati dan disembuhkan,
bukan berarti Kabupaten Tabanan terbebas dari masalah
penyakit Kusta, karena dari tahun ke tahun masih ditemukan
sejumlah kasus baru. Beban penyakit Kusta yang paling utama
adalah kecacatan yang ditimbulkannya, sehingga masalah
penyakit Kusta sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis
tetapi meluas pada masalah sosial dan ekonomi. Pada tahun
2013, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler
sebanyak 1 kasus (jenis kelamin perempuan) dan tipe Pausi
Basiler sebanyak 1 kasus (jenis perempuan) dengan Newly Case
Detection Rate (NCDR) sebesar 0,45 per 100.000 penduduk.
Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari
tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat II (kecacatan yang
dapat dilihat dengan mata), sedangkan untuk mengetahui
tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi
anak (0 -14 tahun) di antara penderita baru. Angka proporsi
cacat tingkat II digunakan untuk menilai kinerja petugas
dalam upaya penemuan kasus. Angka proporsi cacat tingkat II
46
yang tinggi, mengindikasikan adanya keterlambatan dalam
penemuan penderita yang dapat diakibatkan rendahnya kinerja
petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda-
tanda dini penyakit kusta. Sedangkan indikator proporsi anak
diantara kasus baru, mampu merepresentasikan penularan kusta
yang masih terjadi di masyarakat. Di Kabupaten Tabanan,
proporsi cacat tingkat II pada tahun 2013 sebesar 0 %, dan
proporsi anak di antara penderita baru pada tahun 2013
sebesar 0 %, artinya penularan penyakit kusta tidak lagi
berlanjut di masyarakat dan kesadaran masyarakat dalam
mengenali gejala dini penyakit kusta sudah baik, sehingga
penderita kusta yang ditemukan tidak sampai dalam keadaan
cacat.
4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan
dengan pelaksanaan program imunisasi. Penyakit yang termasuk
kelompok PD3I meliputi : Difteri, Pertusis, Tetanus
Neoatorum, Campak, Polio dan AFP (Acute Flaccid
Paralysis/Lumpuh Layu Akut).
47
a. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan
oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang
sistem pernafasan bagian atas. Gejala awal penyakit ini
adalah demam 38 ºC, pseudomembrane (selaput tipis) putih
keabuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak
mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan,
leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas
disertai bunyi (stridor). Difteri juga kerap ditandai dengan
tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian
saluran pernafasan. Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan,
ditemukan 3 (tiga) kasus difteri, dimana 2 (dua) kasus
ditemukan di Puskesmas Kerambitan I dengan jenis kelamin
perempuan, dan 1 (satu) kasus lagi ditemukan di Puskesmas
Kediri I dengan jenis kelamin laki-laki, namun tidak ada
kasus yang meninggal atau dengan kata lain CFR = 0%.
b. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang
disebabkan bakteri Bardetella Pertusis dengan gejala batuk
beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan
muntah. Lama batuk bisa 1–3 bulan sehingga disebut batuk 100
48
hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah
1 tahun dan penularannya melalui droplet atau batuk
penderita. Di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 tidak
ditemukan kasus Pertusis.
c. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil
Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.
Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir (umur < 28 hari)
yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat
dengan alat yang tidak steril. Penanganan Tetanus neonatorium
tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya pencegahan
melalui pertolongan persalinan yang higienis dan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat.
Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya
dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.
Ciri khas dari penyakit ini adalah pada mulanya beberapa hari
setelah lahir bayi menangis keras dan menyusu dengan kuat
namun beberapa hari berikutnya tidak bisa menyusu. Pada tahun
2013, di Kabupaten Tabanan dilaporkan tidak ada kasus Tetanus
Neonatorum.
49
d. Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah
suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan
karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.
Penularan infeksi dapat terjadi melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi atau
karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita
bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Pada tahun
2013, ada 4 (empat) Puskesmas yang melaporkan penemuan kasus
campak, yakni Puskesmas Tabanan I dengan 1 (satu) kasus,
Puskesmas Tabanan II dengan 4 (empat) kasus, Puskesmas
Tabanan III dengan 3 (tiga) kasus, dan Puskesmas Kediri II
dengan 1 (satu) kasus. Dari 9 (Sembilan) kasus campak yang
ditemukan, 3 (tiga) kasus merupakan jenis kelamin laki-laki
dan 6 (enam) kasus merupakan jenis kelamin perempuan, dengan
case fatality rate (CFR) = 0 %.
50
e. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau
lumpuh yang disebabkan virus polio. Cara penularan Polio
terbanyak melalui mulut ketika seseorang mengkonsumsi makanan
dan minuman yang terkontamisasi lendir, dahat atau faeses
penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf
pusat menyebabkan otot melemah dan kelumpuhan, menyebabkan
tungkai menjadi lemas secara akut. Kondisi inilah disebut
Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut.
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk
ke dalam PD3I. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak
berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah,
sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit ditungkai dan
lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika
seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab
yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP dan
PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator
surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal
sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Non Folio AFP Rate
untuk Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 adalah 2,02/100.000
anak usia < 15 tahun.
51
5. Penyakit Potensial KLB/Wabah
Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam
Berdarah Dengeu (DBD), Diare, Chikungunya, Rabies, dan
Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak
mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
a. Deman Berdarah Dengeu (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit
menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan
kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar
rumah. Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat
pagi dan sore hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim
hujan. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <
15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Sepanjang tahun 2013 dilaporkan terjadi 793 kasus di
Kabupaten Tabanan dengan Incidence Rate (IR) sebesar 179,25
52
per 100.000 penduduk dengan tidak ada kematian akibat DBD
atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0 %. Jumlah kasus yang
terjadi pada tahun 2013 ini jauh meningkat apabila
dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun
sebelumnya yakni dengan 288 kasus. Jumlah kasus terbanyak
ditemui di Kecamatan Kediri dengan 276 kasus, disusul
kemudian oleh Kecamatan Tabanan dengan 215 kasus, dan
Kecamatan Kerambitan dengan 112 kasus. Sedangkan tiga
kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikit adalah Kecamatan
Baturiti dengan 9 kasus, Kecamatan Pupuan dengan 11 kasus,
dan Kecamatan Selemadeg Barat dengan hanya 27 kasus. Jumlah
kasus DBD menurut Puskesmas pada tahun 2013 secara rinci
dapat dilihat pada tabel 23.
Walaupun periode tahun 2009 sampai dengan 2011 terjadi
kecenderungan penurunan kasus DBD dan Incidene Rate, namun
mulai meningkat lagi pada tahun 2012, dan pada tahun 2013 ini
merupakan titik tertinggi peningkatan jumlah kasus selama
kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir. Oleh Karena itu kita
tidak boleh lengah, karena telah terjadi lonjakan kasus yang
mungkin bisa menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang
berarti. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
ini kerap menimbulkan kepanikan di masyarakat karena
53
penyebarannya yang cepat dan potensinya yang menyebabkan
kematian.
Adapun beberapa permasalahan dalam penanggulangan DBD di
Kabupaten Tabanan antara lain :
1. Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD,
maka untuk memutus rantai penularan, pengendalian vektor
dianggap yang paling memadai saat ini.
2. Vektor DBD khususnya Aedes Aegypti sebenarnya mudah
dikendalikan, karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang
berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter.
Tetapi karena vektor tersebar luas, maka untuk keberhasilan
pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi seluruh
wilayah) agar nyamuk tidak dapat berkembang biak lagi. Untuk
itu sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat
khususnya dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD.
3. Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian
DBD yang sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti
kepadatan penduduk, mobilitas, lancarnya transportasi,
pergantian musim dan perubahan iklim, kebersihan lingkungan
dan perilaku hidup sehat.
4. Sebagian masyarakat masih minat dengan fogging.
5. Uji resistensi terhadap insektisida belum optimal
54
Salah satu cara untuk menekan penyebaran penyakit Deman
Berdarah Dengeu (DBD) adalah dengan membasmi jentik nyamuk
Aedes aegypty di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan
rumah. Gambaran Kasus DBD dan Incidene Rate di Kabupaten
Tabanan periode tahun 2007-2013 disajikan pada gambar 3.4.
berikut.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
KASUS 536 347 659 491 106 288 793
IR 22,49 83,26 156,89 116,15 24,46 65,32 179,25
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Gambar 3.4
Jumlah Kasus DBD dan IR DBD di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2007-2013
55
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair
dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau
lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah
dalam waktu 24 jam. Secara klinis penyebab Diare antara lain
: infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi
parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi,
dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di
lapangan ataupun secara klinis adalah Diare yang disebabkan
oleh infeksi dan keracunan. Jenis Diare ada 2 (dua) yaitu
Diare Akut dan Diare Persisten (diare kronik). Diare Akut
adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan
Diare Persisten (diare kronik) adalah diare yang berlangsung
lebih dari 14 hari.
Penderita diare di Puskesmas setiap tahun jumlahnya
cukup tinggi. Namun demikian hal ini belum dapat
menggambarkan prevalensi keseluruhan dari penyakit diare
karena banyak dari kasus tersebut yang tidak terdata oleh
sarana pelayanan kesehatan (pengobatan sendiri atau
pengobatan di praktek swasta). Laporan Profil Kesehatan
56
Kabupaten menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2013 jumlah
perkiraan kasus diare di Kabupaten Tabanan sebesar 18.714
kasus. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus yang ditangani
sebesar 7.849 kasus (41,94 %) yang terdiri dari laki-laki
sebesar 4.091 kasus (43,88 %) dan perempuan sebesar 3.758
(40,02 %). Terjadi penurunan jumlah kasus diare dari tahun
sebelumnya, dimana pada tahun 2012 jumlah kasus diare
sebanyak 12.885 kasus.
Untuk itu upaya kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi
untuk mencegah tingkat kematian akibat diare. Tingkat
kematian akibat diare dapat diturunkan dengan adanya tata
laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan
petugas yang diintegrasikan dengan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tata
laksana diare ke Puskesmas.
Sedangkan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus
diare dilakukan melalui penyuluhan ke masyarakat tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam
kehidupan sehari – hari, karena secara umum penyakit diare
sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup
bersih dan sehat, sehingga adanya peningkatan kasus diare
merupakan cerminan dari perbaikan kedua faktor tersebut.
57
c. Chikungunya
Chikungunya (dalam bahasa Makonde "yang tertekuk")
adalah virus arthropoda-borne, dari genus Alphavirus, yang
ditularkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes.
Chikungunya adalah penyakit infeksi akut yang ditandai
gejala utama demam, ruam/bercak-bercak kemerahan di kulit dan
nyeri persendian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus
Chik yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus.
Infeksi Chik menyebabkan penyakit dengan modus serupa
penularan demam berdarah, dengan fase demam akut berlangsung
selama dua sampai lima hari, diikuti dengan periode yang
lebih lama dari nyeri sendi pada ekstremitas. Rasa sakit yang
terkait dengan infeksi Chik sendi dapat bertahan selama
beberapa minggu atau bulan, atau tahun dalam beberapa kasus.
Pencegahan adalah melalui pengendalian nyamuk dan mencegah
gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Penyakit ini kerap dijumpai terutama di daerah
tropis/subtropis dan sering menimbulkan epidemi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi munculnya penyakit ini antara lain
rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan
populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan
58
nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan, serta
semakin meningkatnya arus mobilisasi penduduk.
Pada tahun 2013, terjadi KLB Chikungunya di Kabupaten
Tabanan, tepatnya di Banjar Curah, Desa Gubug, Kecamatan
Tabanan, dengan jumlah penderita sebanyak 14 orang yang
terdiri dari 8 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, dengan
Attack Rate (AR) sebesar 0,31 %, dan CFR sebesar 0 %.
d. Rabies
Rabies (bahasa Latin: rabies, "kegilaan") atau penyakit
anjing gila merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus Rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti
anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di
dalamnya tubuhnya mengandung virus Rabies.
Virus Rabies menyebabkan peradangan akut otak pada
manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Periode waktu
antara terjadi kesakitan dan gejala awal biasanya satu sampai
tiga bulan, namun bisa kurang dari satu minggu atau lebih
dari satu tahun, tergantung pada jarak virus untuk mencapai
sistem saraf pusat, dimana gejala awal antara lain : demam
dan kesemutan di lokasi paparan; kemudian diikuti dengan
gerakan kekerasan, kegembiraan yang tidak terkendali; takut
59
air atau ketidakmampuan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh
serta kebingungan yang menyebabkan hilangnya kesadaran.
Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan
atau manusia selalu diakhiri dengan kematian, sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi orang-orang
yang terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi
masyarakat pada umumnya.
Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam
memantau upaya pengendalian Rabies, yaitu kasus GHPR (Gigitan
Hewan Penular Rabies), kasus yang di vaksinasi VAR (Vaksin
Anti Rabies), dan kasus Rabies yang menyebabkan kematian
(Lyssa).
Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 6.042 kasus,
dimana yang diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 3.593
atau 59,47 % dari kasus gigitan, namun tidak terdapat jumlah
kasus penyakit rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa).
Kasus GHPR terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu dengan
656 kasus, sedangkan bulan Nopember merupakan bulan dengan
kasus GHPR paling sedikit yakni dengan 379 kasus. Gambaran
kasus GHPR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 disajikan
pada gambar 3.5 dibawah ini
60
0
100
200
300
400
500
600
700
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des
GHPR 656 467 395 467 505 551 574 477 595 525 379 451
Gambar 3.5
Jumlah Kasus Gigitan Hewan Penular RabiesDi Kabupaten Tabanan Tahun 2013
Walaupun jumlah kasus kematian akibat rabies di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 tidak ada, namun mengingat
akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan ketentraman
masyarakat karena dampak buruknya selalu diakhiri kematian,
serta dapat mempengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi
pengembangan daerah-daerah pariwisata seperti Bali yang
tertular rabies, maka usaha pengendalian penyakit berupa
pencegahan dan pemberantasan perlu dilaksanakan seintensif
mungkin bahkan menuju pada program pembebasan dari rabies.
61
e. Filariasis
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit
infeksi menahun yang disebabkan oleh parasit berupa cacing
filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis
ditularkan oleh vektor nyamuk yang mengandung cacing filaria
dalam tubuhnya, kemudian di dalam tubuh manusia cacing
tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan
limfe (getah bening) sehingga akan menyebabkan pembengkakan
di kaki, tungkai, payudara, lengan, dan organ genital. Hingga
kini filariasis masih menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat di Indonesia, namun di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2013 tidak ditemukan adanya penderita penyakit
filariasis, namun upaya pemantauan kasus filariasis tetap
dilaksanakan
Implementation Unit (IU) yang digunakan dalam program
eliminasi filariasis adalah kabupaten/kota, artinya satuan
wilayah terkecil dalam program ini adalah kabupaten/kota,
baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal.
Bila sebuah kabupaten/kota sudah endemis filariasis, maka
kegiatan pengobatan massal filariasis harus segera
dilaksanakan untuk memutus rantai penularan. Sasaran
62
pengobatan massal adalah semua penduduk di kabupaten/kota
tersebut kecuali anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang
yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis yang
dalam serangan akut, dan balita dengan marasmus/kwasiokor
dapat ditunda pengobatannya.
63
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu
dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang melibatkan
masyarakat sebagai individu dan masyarakat sebagai bagian
dari kelompok atau komunitas. Secara umum upaya kesehatan
terdiri atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan Masyrakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotroprika, zat
adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan.
64
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan
yang ditujukan terhadap perorangan.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat
berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk mencapai keadaan
tersebut di Kabupaten Tabanan telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan seperti yang tergambar dalam uraian di
bawah ini.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakah langkah awal
yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar
secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut :
65
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk
menjaga kesehatan ibu, sehingga mampu melahirkan generasi
yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka
kematian ibu sebagai salah satu indikator dari MDGs. Upaya
kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang
tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Peran seorang ibu sangat besar di dalam pertumbuhan bayi
dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami
seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan
janin dalam kandungan hingga kelahiran sampai masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan
pemeriksaan secara teratur pada masa kehamilan guna
menghindari gangguan atau segala sesuatu yang membahayakan
kesehatan ibu dan janin di kandungannya
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir
secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal,
persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang
diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, dari Posyandu
66
sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan
swasta.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan,
baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang
dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan perlu
dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan
guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala
sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin
yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalan Standar Pelayanan Kebidanan. Tenaga
kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal
kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kandungan
dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat.
Pelayanan kesehatan yang sesuai standar meliputi
timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, mengukur
tekanan darah, menilai status gizi (mengukur lingkar
lengan atas), pemeriksaan tinggi fundus uteri, menentukan
67
presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining
status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi
minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test laboratorium
(rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara
(konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan
oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar pelayanan
kesehatan. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi
pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang
dianjurkan, yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama,
1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan
ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil,
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan
penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu
hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan
K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan
ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah
68
melakukan pemeriksaan pertama kali ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan
cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil
yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan
standar serta paling sedikit 4 kali pemeriksaan kehamilan.
Indikator K1 dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4
pada ibu hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa
cakupan K1 dan K4 selama tahun 2008 sampai dengan tahun
2013 mengalami pasang surut.
2008 2009 2010 2011 2012 2013
K1 97,62 92,08 100,02 98,08 100,15 98,09
K4 91,62 85,83 98,05 93,58 95,32 96,52
75
80
85
90
95
100
105
Gambar 4.1
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4di Kabupaten Tabanan Tahun 2008-2013
69
Dari gambar tersebut diatas dapat dilihat kesenjangan
yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2008
terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar 6,00 %,
kemudian tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 6,25 %.
Tahun 2009 merupakan tahun terjadinya kesenjangan cakupan
K1 dan K4 yang paling besar, dan juga merupakan tahun
dimana cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Tabanan berada pada
titik terendah. Pada tahun 2010 Kesenjangan antara cakupan
K1 dan K4 menurun sangat tajam yaitu hanya 1.97 %, namun
pada tahun 2011 kesenjangan tersebut meningkat menjadi
4,50 %, dan pada tahun 2012 kesenjangan tersebut meningkat
kembali menjadi 4,83 %. Namun pada tahun 2013 ini,
kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menurun sampai 1,57 %
dimana angka tersebut merupakan kesenjangan antara cakupan
K1 dan K4 yang terendah selama kurun waktu 6 tahun.
Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan
angka drop out K1 dan K4, dengan kata lain, jika
kesenjangan K1 dan K4 kecil, maka hampir semua ibu hamil
yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal
meneruskannya hingga kunjungan keempat pada triwulan 3,
sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas
kesehatan.
70
Pada tahun 2013, Puskesmas dengan persentase cakupan
pelayanan K1 tertinggi adalah Puskesmas Penebel II dengan
cakupan sebesar 116,97 %, diikuti oleh Puskesmas Kediri II
dengan cakupan sebesar 112,57 %, dan Puskesmas Baturiti II
dengan cakupan sebesar 112,12 %. Sedangkan Puskesmas
dengan cakupan pelayanan K1 terendah adalah Puskesmas
Pupuan II dengan cakupan hanya sebesar 85,41 %, kemudian
Puskesmas Selemadeg dengan cakupan sebesar 86,04 %, dan
Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 96,10 %.
Untuk Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K4
tertinggi adalah Puskesmas Kediri II dengan cakupan
sebesar 117,49 %, diikuti Puskesmas Penebel II dengan
cakupan sebesar 116,97 %, dan Puskesmas Selemadeg dengan
cakupan sebesar 103,60 %. Sedangkan Puskesmas dengan
cakupan pelayanan K4 terendah adalah Puskesmas Tabanan III
dengan cakupan hanya sebesar 84,89 %, kemudian Puskesmas
Pupuan II dengan cakupan hanya sebesar 86,70 %, dan
Puskesmas Kerambitan I cakupan sebesar 87,19 %. Cakupan
kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) lebih rinci dapat disimak
pada lampiran tabel 28.
71
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan
Kompetensi Kebidanan (Pn)
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
profesional (dengan kompetensi kebidanan) dimulai dari
lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya
placenta. Periode persalinan merupakan salah satu periode
yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di
Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama
diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu. Kasus
komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan,
hal ini antara lain disebabkan pertolongan yang tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan (profesional). Persalinan yang dilakukan di
sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan risiko
kematian ibu saat persalinan, karena ditempat tersebut
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia
sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang
membahayakan nyawa ibu dan bayi.
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada
tahun 2013 di Kabupaten Tabanan sebesar 98,32 %. Angka ini
72
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan cakupan
persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2012 yang
sebesar 97,16 %. Puskesmas dengan pencapaian cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
tertinggi adalah Puskesmas Penebel II (119,62 %), diikuti
Puskesmas Kediri II (119,43 %) dan Puskesmas Baturiti II
(116,40 %). Sedangkan Puskesmas Tabanan III merupakan
Puskesmas dengan Pencapaian Pn terendah (79,75 %), diikuti
Puskesmas Pupuan II (81,61 %), dan Puskesmas Pupuan I
(86,73 %). Data mengenai Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013 dapat dilihat pada
lampiran tabel 28.
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pn 96,12 88,86 100 95,64 97,16 98,32
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
102
Gambar 4.2
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tabanan Tahun 2008-2013
73
Gambar 4.2 diatas memperlihatkan cakupan persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2008
sampai tahun 2013 yang mengalami pasang surut, namun 3
tahun terakhir cakupan persalinan memperlihatkan trend
yang meningkat. Upaya peningkatan cakupan persalinan perlu
dilakukan melalui upaya pelaksanaan program kesehatan ibu,
diantaranya peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan melalui jaminan program persalinan, revitalisasi
Bidan Koordinator melalui pelaksanaan supervisi
fasilitatif untuk peningkatan mutu dan kualitas tenaga
penolong persalinan, serta peningkatan kualitas surveilans
kesehatan ibu melalui pelaksanaan Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42
hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi
dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan
nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1)
kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah
74
persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke-2 (KF2)
dilakukan dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke-3 (KF3)
dilakukan dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42
setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas
didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga
kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung
fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/
poskesdes) dan kunjungan rumah.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi
: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu;
2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia
dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan
payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan; 5) pemberian
kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6)
pelayanan KB pasca persalinan.
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah
96,08 %, angka ini sudah melampaui cakupan kunjungan ibu
nifas berdasarkan target Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan yaitu 90 %. Berdasarkan Puskesmas, Puskesmas
Kediri II merupakan Puskesmas dengan pencapaian cakupan
KF3 tertinggi yaitu 116,00 %, sedangkan Puskesmas Tabanan
75
III merupakan Puskesmas dengan cakupan KF3 terendah yaitu
80,06 %. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013, lebih lengkap dapat
dilihat pada lampiran tabel 28.
d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain
ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, hipertensi
dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg)
dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan
prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia
(persalinan macet, persalinan tidak maju), dan infeksi
masa nifas.
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga
bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil memiliki
risiko tinggi/komplikasi dan memerlukan pelayanan
kesehatan. Karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan
pelayanan, maka kasus tersebut dilakukan upaya rujukan ke
unit pelayanan kesehatan yang memadai.
76
Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil
adalah 5.347 bumil, dimana 1.069 bumil (20 %) merupakan
ibu hamil dengan risiko tinggi/ komplikasi, dengan jumlah
ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani sebanyak
905 ibu hamil (84,63 %). Puskesmas dengan jumlah bumil
risti/komplikasi terbanyak adalah Puskesmas Kediri I
dengan 127 bumil, sedangkan Puskesmas Selemadeg Timur II
merupakan Puskesmas dengan ibu hamil risti/komplikasi
terendah yaitu sebanyak 14 bumil. Jumlah dan persentase
ibu hamil risiko tinggi/komplikasi lebih rinci dapat
disimak pada lampiran tabel 31.
Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti asfiksia,
hipotermi, tetanus neonatorium, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma
gangguan pernafasan, kelainan neonatal termasuk
klasifikasi kuning pada MTBS. Neonatus risti/komplikasi
yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
yaitu dokter dan bidan di puskesmas dan rumah sakit. Dalam
pelayanan neonatus, sekitar 15% diantara neonatus yang
77
dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus
risti/komplikasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2013 cakupan penanganan neonatal
komplikasi yang dilaporkan sebesar 619 neonatal (81,09 % )
dari 763 jumlah perkiraan neonatal risti/komplikasi.
Sementara target standar pelayanan minimal bidang
kesehatan untuk indikator tersebut adalah 80 %. Cakupan
penanganan neonatal komplikasi yang tidak memenuhi standar
pelayanan minimal bidang kesehatan ini perlu mendapat
perhatian karena langkah ini merupakan salah satu strategi
untuk menurunkan angka kematian bayi.
e. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Sebagian besar kematian neonatus terjadi pada minggu
pertama kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko
78
kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir
harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering
dalam minggu pertama, untuk mendeteksi adanya penyakit
atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi
sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal
tersebut, terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan
kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada
minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari), menjadi 3
kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini,
jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam,
umur 3-7 hari, dan 8-28 hari.
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan
standar yang mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital,
konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Ekslusif,
injeksi Vitamin K1, imunisasi (jika belum diberikan pada
saat lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta
penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan
buku KIA.
Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan
indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan
kunjungan neonatal pertama (KN1) pada tahun 2013 sebesar
79
99,06 %. Puskesmas dengan cakupan KN1 tertinggi adalah
Puskesmas Pupuan I dengan cakupan KN1 sebesar 100,35 %,
sedangkan Puskesmas dengan cakupan KN1 terendah terdapat
di Puskesmas Kerambitan II dengan cakupan sebesar 90,34 %.
Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap) pada
tahun ini sedikit menurun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Jika pada tahun 2012 cakupan KN Lengkap
sebesar 99,74 % maka pada tahun 2013 cakupan KN lengkap
menurun menjadi 97,37 %. Puskesmas dengan cakupan KN
Lengkap tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg dengan
cakupan sebesar 102,19 %, diikuti oleh Puskesmas Tabanan
III dengan cakupan sebesar 101,19 %, dan Puskesmas
Puskesmas Penebel I dengan cakupan sebesar 100,63 %.
Sedangkan Puskesmas dengan cakupan KN Lengkap terendah
terdapat di Puskesmas Penebel II dengan cakupan 87,77 %,
diikuti Puskesmas Selemadeg Timur II dengan cakupan 88,00
%, dan Puskesmas Kerambitan II dengan cakupan 88,66 %.
Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan neonatus baik KN1
maupun KN Lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 36.
80
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, dan
Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada
umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu
kali pada umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur 9-11
bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio, dan Campak),
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.
Pada tahun 2013 cakupan kunjungan bayi di Kabupaten
Tabanan meningkat dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun
2012 cakupan kunjungan bayi adalah 84,66 %, maka pada
tahun ini cakupan kunjungan bayi adalah 93,29 %. Puskesmas
dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas
Kediri II dengan cakupan sebesar 109,58 %, diikuti oleh
81
Puskesmas Selemadeg dengan cakupan sebesar 108,42 %, dan
Puskesmas Kerambitan II dengan cakupan sebesar 106,35 %.
Sedangkan Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi terendah
terdapat di Puskesmas Penebel I dengan cakupan hanya 70,93
%, diikuti Puskesmas Baturiti I dengan cakupan sebesar
80,29 %, dan Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar
81,06 %. Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat
dipengaruhi oleh keaktifan Posyandu tiap bulannya, peran
kader, dan partispasi keluarga untuk membawa bayi ke
posyandu, serta keaktifan tenaga Puskesmas dalam membina
Posyandu. Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan bayi di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 dapat disimak pada
lampiran tabel 37.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan
kesehatan pada anak umur 12-59 bulan sesuai standar
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan
pemberian Vitamin A 2 kali setahun (Bulan Pebruari dan
Agustus).
82
Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan
Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan di Posyandu,
Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan praktek swasta serta
sarana/fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas
kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas
kesehatan di sarana kesehatan.
Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan terdapat 17.038
anak balita (umur 12-59 bulan) yang terdiri dari 8.786
anak balita laki-laki dan 8.252 anak balita perempuan.
Dari jumlah anak balita yang ada, 16.559 anak balita
(97,19 %) telah mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8
kali setahun, dengan rincian 8.740 anak balita laki-laki
(96,40 %) dan 8.089 anak balita perempuan (98,02 %) yang
mendapatkan pelayanaan kesehatan. Untuk lebih jelas
mengenai cakupan pelayanan kesehatan anak balita menurut
jenis kelamin, kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten
Tabanan tahun 2013, dapat dilihat pada lampiran tabel 43.
83
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan
anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah
dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar,
mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah
kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah
karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman
penglihatan, dan masalah gizi.
Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas I dimana sebagai
indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan
penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Menurut laporan dari Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat, pada tahun 2013 cakupan penjaringan kesehatan
kelas 1 siswa SD dan setingkat di Kabupaten Tabanan sudah
mencapai 100 %. Dari 20 Puskesmas yang ada, semua
Puskesmas cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD
dan setingkat mencapai 100%. Lebih lengkap mengenai
cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dapat
dilihat pada lampiran tabel 46.
84
Sedangkan laporan dari Bidang Pelayanan Kesehatan
Masyarakat, mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada anak SD dan setingkat, dengan kegiatan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) melaporkan bahwa pada tahun
2013 dari 331 SD/MI yang ada, 331 (100 %) SD/MI dengan
sikat gigi massal, dan 331 (100 %) SD/MI yang mendapatkan
pelayanan gigi. Dari 38.846 jumlah murid SD/MI, yang
diperiksa sebanyak 22.287 murid (57,37 %), dimana 11.729
murid perlu mendapat perawatan gigi dan yang mendapat
perawatan gigi sebanyak 8.958 murid (76,37 %) dari jumlah
murid yang perlu mendapat perawatan. Pelayanan kesehatan
gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat lebih rinci
dapat dilihat pada lampiran tabel 53.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi
terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan
menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur
seoarang wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena
itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat
KB.
85
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat
dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan
alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan peserta KB yang
baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan
KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Dari
84.513 Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di Kabupaten
Tabanan, 66.187 (78,32 %) merupakan peserta KB aktif dan
3.645 (4,31 %) merupakan peserta KB baru. Jumlah PUS
terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri dengan 15.463 PUS,
diikuti Kecamatan Tabanan dengan 12.091 PUS, dan Kecamatan
Baturiti dengan 10.908 PUS. Sedangkan Kecamatan dengan jumlah
PUS paling sedikit adalah Kecamatan Selemadeg Barat dengan
3.693 PUS, diikuti oleh Kecamatan Selemadeg dengan 4.080 PUS,
dan Kecamatan Selemadeg Timur dengan PUS sebanyak 4.720.
Pada tahun 2013, sebesar 59,02 % peserta KB aktif
menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terutama
IUD sebanyak 54,42 %, MOW (Medis Operatif Wanita) sebanyak
3,64 %, Implan sebanyak 0,79 % dan MOP (Medis Operatif Pria)
sebanyak 0,17 %. Sedangkan metode Non MKJP digunakan oleh
40,98 % peserta KB aktif, dimana alat kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah Suntik sebanyak 33,42 %, kemudian Pil
sebanyak 6,14 %, dan Kondom sebanyak 1,43 %.
86
Berbeda dengan peserta KB aktif, peserta KB baru lebih
banyak menggunakan Non MKJP yaitu sebanyak 63,51 %, dimana
alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah Suntik
sebanyak 48.97 %, Pil sebanyak 10,62 %, Kondom sebanyak 3,90
% dan kontrasepsi jenis Obat Vagina sebanyak 0,03 %.
Sedangkan 36,49 % peserta KB baru yang menggunakan MKJP, dan
alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah IUD
sebanyak 28,34 %, diikuti oleh Implan sebanyak 4,09 %,
kemudian MOW (Medis Operatif Wanita)sebanyak 3,35 % dan MOP
(Medis Operatif Pria) sebesar 0,71 %. Lebih jelas mengenai
pelayanan KB di Kabupaten Tabanan dapat disimak pada lampiran
tabel 33, 34 dan 35.
3. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya
pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Indikator yang
digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah
angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI
dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap
minimal 80 % untuk tiga jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan
Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI
87
sudah mencakup semua jenis antigen, yakni BCG 1 (satu) kali,
DPT 3 (tiga) kali, HB 3 (tiga) kali, Polio 4 (empat) kali dan
Campak 1 (satu) kali. Adapun sasaran program imunisasi ádalah
bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan
murid SD. Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan
melalui kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi,
kualitas penyimpanan vaksin dan sweeping sasaran.
Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi
terserang penyakit menular yang dapat mematikan seperti
Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang
paru-paru, dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu
salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar
kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam
tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti
yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama
tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena
tubuh belum mempunyai “pengalaman” tetapi pada reaksi yang
ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi
terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak. Itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit
88
yang dianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi atau
vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan
agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau
seandainya terkena pun tidak akan menimbulkan akibat yang
fatal.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi
dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah
meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4
dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak.
Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, dimana campak ini adalah
penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu
pencegahan campak merupakan faktor penting dalam
mengurangi angka kematian balita. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan
imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara
imunisasi wajib lainya.
Pada tahun 2013, cakupan imunisasi campak di
Kabupaten Tabanan telah mencapai 107,55 %. Puskesmas
dengan cakupan imunisasi campak tertinggi adalah Puskesmas
89
Selemadeg dengan cakupan sebesar 125,25 %, diikuti oleh
Puskesmas Tabanan II dengan cakupan sebesar 119,32 % dan
Puskesmas Puskesmas Baturiti dengan cakupan sebesar
118,03%. Sedangkan Puskesmas dengan cakupan imunisasi
campak terendah adalah Puskesmas Baturiti II dengan
cakupan sebesar 96,11 %, diikuti oleh Puskesmas Kediri III
dengan cakupan sebesar 96,88 %, dan Puskesmas Pupuan I
dengan cakupan sebesar 97,17 %. Data mengenai cakupan
imunisasi dasar pada bayi menurut Puskesmas tahun 2013
terdapat pada lampiran tabel 39 dan tabel 40.
Idealnya seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi
dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak
mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak-anak
inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi
DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan
pada bayi, sebaliknya imunisasi campak adalah imunisasi
dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Dengan asumsi
bayi yang mendapat imunisasi campak telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap, maka drop out rate imunisasi bayi
dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan
90
imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Pada
tahun 2013, angka drop out imunisasi di Kabupaten Tabanan
adalah 1,17 %. Rincian angka drop out cakupan imunisasi
DPT-HB1-campak menurut Puskesmas dapat dilihat pada
lampiran tabel 39.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada
dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi
secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Bila cakupan UCI
dikaitkan dengan batas suatu wilayah tertentu, berarti
dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat
kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini
pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah
administrasi desa/kelurahan.
Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥
80 % jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun. Pencapaian desa UCI di Kabupaten Tabanan mengalami
pasang surut. Pada periode tahun 2004 - 2008 persentase
desa UCI sudah mencapai 100 %, namun terjadi penurunan
persentase pada tahun 2009 menjadi 97,73 %, kemudian naik
lagi pada tahun 2010 menjadi 100 %, lalu turun lagi pada
91
tahun 2011 menjadi 75,19 %, kemudian pada tahun 2012
persentase desa UCI meningkat mencapai 96,24 %. Untuk
Tahun 2013, persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan sudah
mencapai 100 %.
b. Imunisasi Dasar pada Ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh
bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa
menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Noenatorum) pada
saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus
merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang
bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal
di setiap kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran
hidup pertahun. MNTE merupakan program eliminasi tetanus
pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil,
dengan strategi antara lain : pertolongan persalinan yang
aman dan bersih, cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi
dan merata, serta penyelenggaraan surveilans.
Pada tahun 2013, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu
hamil di Kabupaten Tabanan adalah sebesar 111,11 %, dimana
92
cakupan TT2+ tertinggi terdapat di Puskesmas Selemadeg
Timur II dengan cakupan sebesar 184,72 %, dan cakupan
terendah terdapat di Puskesmas Selemadeg Barat dengan
cakupan sebesar 62,03 %. Lebih lengkap mengenai cakupan
imunisasi TT pada ibu hamil menurut kecamatan dan
Puskesmas di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013, dapat
disimak pada lampiran tabel 29.
4. Ketersediaan Obat
Obat adalah salah satu kebutuhan dasar dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan merupakan
barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya
pemenuhan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dilakukan
pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat,
pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan perbekalan
kesehatan sampai ke masyarakat.
Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat
(RKO) buffer stock diperlukan data kebutuhan dari masing-
masing Puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat
kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal
selama 18 bulan, dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan
kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk
93
pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu proses pengadaan obat
di tahun anggaran selanjutnya.
Ketersediaan obat yang dibahas adalah meliputi jumlah
persediaan obat, jumlah kebutuhan dan prosentase ketersediaan
obat generik. Prosen ketersediaan dihitung menggunakan
indikator obat panduan yang berisi item obat yang sering
digunakan, obat emergency, fast moving, penunjang utama dan
life saving, wajib tersedia untuk beberapa penyakit menular
dan sangat dibutuhkan untuk pengobatan sepuluh penyakit dasar
terbanyak.
Pada lampiran tabel 69 dapat dilihat ketersedian obat
menurut jenis obat. Tingkat ketersediaan obat yang diukur
sebanyak 34 item obat (tidak semua item obat yang ada di
pelayanan kesehatan). Dari tabel tersebut terlihat kalau 22
jenis obat yang tingkat kecukupannya diatas 50 %, dan 12
jenis obat lainnya tingkat kecukupannya masih dibawah 50 %.
Obat yang tingkat kecukupannya paling tinggi adalah tablet
Ibuprofen 200 mg, dimana tingkat kecukupannya mencapai 422,36
%, sedangkan obat yang tingkat kecukupannya paling rendah
adalah tablet Vitamin B Kompleks dengan tingkat kecukupan
hanya sebesar 0,29 %.
94
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan meningkatkan
akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti
Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan antara
lain peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan
kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit,
dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat
mengenai pelayanan kesehatan rujukan.
1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat dan swasta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan. Upaya pelayanan kepada masyarakat
dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat
gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap baik
secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat
yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga besar.
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit
dapat dilihat dari berbagai segi diantaranya tingkat
pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan.
95
Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan
di rumah sakit antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed
Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of
Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn
Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur
(Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang
meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase pasien
keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death
Rate/NDR).
Tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Badan Rumah
Sakit Umum Tabanan (BRSU Tabanan) selalu mengalami penurunan
dan peningkatan. Selama periode tahun 2007-2009 cenderung
menurun setiap tahunnya walaupun masih di atas angka ideal
yang diharapkan (60 -85 %). Pada tahun 2007 angka BOR BRSU
Tabanan adalah 87,39 %, kemudian turun 1,09 % menjadi 86,30 %
pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi 85,40
% namun pada tahun 2010, BOR BRSU Tabanan mengalami
peningkatan menjadi 90,40 %, kemudian pada tahun 2011,
mengalami penurunan menjadi 88,71 %, lalu pada tahun 2012
sedikit meningkat menjadi 89,74 %, tetapi pada tahun 2013 BOR
BRSU menurun lagi menjadi 86,67 %. Banyak faktor yang
mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin
96
meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang
tersedia, sementara jumlah populasi yang mencari pelayanan
tidak terlalu tinggi.
Los adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabila diterapkan diagnosis tertentu dapat dijadikan hal
yang perlu pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS
yang ideal adalah antara 6-9 hari. Gambar 4.3 memperlihatkan
pencapaian LOS pada BRSU Tabanan periode tahun 2008 sampai
2013 yang berkisar antara 4,20 - 4,70 hari dan belum mencapai
angka ideal.
2008 2009 2010 2011 2012 2013
LOS 4,60 4,70 4,20 4,69 4,49 4,61
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
Gambar 4.3
Pencapaian LOS di BRSU TabananTahun 2008-2013
97
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn
Over Interval (TOI). TOI adalah rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat
digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar
pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2008-
2013 TOI di BRSU Tabanan belum pernah mencapai angka ideal.
Pada tahun 2008 TOI BRSU Tabanan adalah 0,70 hari, tahun 2009
adalah 0,80 hari, tahun 2010 adalah 0,40 hari, tahun 2011
menjadi 0,60 hari, tahun 2012 adalah 0,51 hari dan pada tahun
2013 ini adalah 0,71. Rincian indikator pelayanan kinerja di
rumah sakit baik yang di BRSU Tabanan maupun yang di Rumah
Sakit swasta di Kabupaten Tabanan tahun 2013, dapat dilihat
pada lampiran tabel 60.
GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita
keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak terlihat berapa lama
pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal.
Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada
tahun 2013 angka GDR di Kabupaten Tabanan sebesar 31 kematian
per 1.000 pasien keluar rumah sakit.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48
jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan
98
gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien
meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam, berarti ada
faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari
48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien
datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien
keluar. Pada tahun 2013, angka NDR di Kabupaten Tabanan
adalah 18,98 per 1.000 pasien keluar.
2. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) adalah program
bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat
sangat miskin, miskin, dan tidak mampu. Tujuan umum dari
JAMKESMAS adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu
agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
secara efektif dan efisien. Tujuan tersebut dijabarkan dalam
tujuan khusus yang meliputi : (i) meningkatnya cakupan
masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu yang
mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya
dan di Rumah Sakit; (ii) meningkatnya kualitas pelayanan
99
kesehatan bagi masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak
mampu sesuai dengan standar; (iii) terselenggaranya
pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Sedangkan
sasaran program JAMKESMAS ini adalah masyarakat sangat
miskin, miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia sejumlah
76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan
kesehatan lainnya.
Setiap peserta JAMKESMAS mempunyai hak mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar meliputi pelayanan kesehatan rawat
jalan (RJ) dan rawat inap (RI), serta pelayanan kesehatan
rujukan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), rawat inap
tingkat lanjutan (RITL) dan pelayanan gawat darurat. Tercatat
pada tahun 2013, program yang memberikan pelayanan kesehatan
gratis bagi masyarakat miskin ini telah menjangkau ribuan
masyarakat yang kurang mampu.
Jumlah kunjungan rawat jalan yang menggunakan fasilitas
JAMKESMAS mencapai 79.256 kunjungan, dimana 60.155
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di pelayanan
kesehatan dasar (sarana kesehatan strata 1) dan 19.101
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di pelayanan
kesehatan rujukan (sarana kesehatan strata 2 dan strata 3).
Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap mencapai 5.106
100
kunjungan, dimana 221 mendapatkan pelayanan kesehatan rawat
inap di pelayanan kesehatan dasar (sarana kesehatan strata 1)
dan 4.885 mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap di
pelayanan kesehatan rujukan (sarana kesehatan strata 2 dan
strata 3). Cakupan masyarakat miskin (dan hampir miskin) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan
rawat jalan maupun rawat inap dengan menggunakan fasilitas
JAMKESMAS terbanyak terdapat di Badan Rumah Sakit Umum (BRSU)
Tabanan. Lebih rinci mengenai cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat miskin dapat dilihat pada lampiran tabel 56 dan
tabel 57.
3. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
Sekitar 72 % dari penduduk Bali belum memiliki Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan yang senantiasa akan bermasalah ketika
mereka jatuh sakit. Bahkan mereka yang sudah tercakup
asuransipun masih ada kendala, karena sebagian asuransi yang
dikembangkan Pemerintah Kabupaten, portabilitasnya masih
terbatas sampai tingkat pelayanan dasar atau tingkat rujukan
lokal (RS kabupaten setempat), sehingga akan tetap bermasalah
ketika harus ke tingkat provinsi atau pusat.
101
Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemerintah Provinsi
Bali (Gubernur dan Bupati/Walikota) mengambil kebijakan untuk
menaungi masyarakat dengan pelayanan kesehatan melalui
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk seluruh
masyarakat Bali.
Tujuan umum dari JKBM adalah meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat Bali agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efesien. Sasaran program JKBM ini adalah penduduk
Bali yang sudah terdaftar dan memiliki Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Bali dan anggota keluarganya, memiliki kartu keluarga
dan surat keterangan belum memiliki jaminan kesehatan atau
dengan kartu JKBM.
C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, dalam
rangka mencapai tujuan program gizi yaitu meningkatkan
kesadaran gizi keluarga yang selanjutnya akan meningkatkan
status gizi masyarakat.
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya
dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi
102
masyarakat. Masalah gizi adalah gangguan kesehatan
seseorang/masyarakat yang disebabkan tidak seimbangnya
pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari
makanan. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan,
ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai
pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi,
kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium.
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)
dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia
sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat
besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau
anemia gizi besi. Anemia gizi besi masih merupakan masalah
gizi yang perlu mendapat penanganan karena dampak yang
ditimbulkan antara lain risiko perdarahan yang dilahirkan,
bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan meningkat dan penurunan
kesegaran fisik.
Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi besi
dilaksanakan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang
diprioritaskan pada ibu hamil, karena prevalensi Anemia pada
103
kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu, kelompok ibu hamil
merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi memberi
kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan
masalah gizi terutama gizi besi. Pelayanan pemberian tablet
besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe, khususnya
yang dialami ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah
darah sebanyak 90 tablet selama kehamilannya.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah
(Fe) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 adalah 98,09 %
untuk Fe1 (30 tablet) dan 96,52 % untuk Fe3 (90 tablet) dari
5.347 jumlah ibu hamil yang ada. Cakupan Fe1 mengalami
sedikit penurunan dari tahun sebelumnya, namun cakupan Fe3
pada tahun ini mengalami sedikit peningkatan dari cakupan
tahun sebelumnya.
Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat
dengan Antenatal Care (ANC), dimana seharusnya cakupan Fe3
lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Pada tahun 2013
cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah sebanyak
90 tablet (Fe3) sama dengan cakupan kunjungan K4 pada ibu
hamil, ini berarti telah optimalnya koordinasi sistem
104
pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Lebih lengkap
mengenai cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 kepada ibu
hamil menurut Kecamatan dan Puskesmas dapat dilihat pada
lampiran tabel 30.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah
gizi utama di Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang
rendah ternyata berhubungan dengan menurunnya daya tahan
tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya angka kesakitan
dan angka kematian balita.
Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah
menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada
balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat
apabila cakupannya tinggi. Vitamin A adalah salah satu zat
gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan untuk kesehatan
mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang
penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, maka
penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat
mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan
105
tubuh untuk menyerap zat-zat gizi, dan pada saat yang sama
akan mengikis simpanan vitamin A di dalam tubuh. Bila tubuh
kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama, akan
mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak
tidak segera mendapatkan vitamin A, maka akan mengakibatkan
kebutaan.
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah
bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI,
anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A
200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000
SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup
melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun pada
bulan Pebruari atau Agustus, dan untuk anak balita diberikan
enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan
Pebruari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A
pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula
diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas
tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Cakupan bayi yang mendapat kapsul vitamin A pada tahun
2013 adalah sebesar 99,44 %, cakupan anak balita yang
mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,76 %, dan cakupan ibu
106
nifas mendapat kapsul vitamin A sebesar 96,08 %. Untuk lebih
rinci tentang cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak
balita, dan ibu nifas menurut jenis kelamin, kecamatan dan
Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
3. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman terbaik
untuk bayi usia 0 – 6 bulan karena mengandung unsur gizi yang
dibutuhkan guna perlindungan, pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan
dan minuman lain sampai bayi berusia 6 bulan, kemudian
pemberian ASI harus tetap dilanjutkan sampai bayi berusia 2
(dua) tahun walaupun bayi sudah makan
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar
adalah menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai
dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur
24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan
pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh
kembangnya.
ASI eksklusif merupakan salah satu program yang cukup
sulit dikembangkan karena berkaitan dengan berbagai
107
permasalahan sosial di masyarakat. Cakupan pemberian ASI
ekslusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat
terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan
perundangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya
kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait
pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan
sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya
pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Berdasarkan laporan dari Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat pada tahun 2013 terdapat 61,79 % bayi umur 0-6
bulan yang mendapat ASI ekslusif. Puskesmas dengan cakupan
ASI ekslusif tertinggi adalah Puskesmas Marga II dengan
cakupan sebesar 82,52 %, sedangkan Puskesmas Tabanan III
dengan cakupan hanya 31,03 % adalah Puskesmas dengan cakupan
ASI ekslusif terendah. Jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif
di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 lebih lengkap dapat
dilihat pada lampiran tabel 41.
D. PROMOSI KESEHATAN
Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan
penting dalam menentukan derajat kesehatan adalah perilaku,
karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas
108
pelayanan kesehatan maupun genetika kesemuanya masih dapat
dipengaruhi oleh perilaku. Banyak penyakit yang muncul juga
disebabkan karena perilaku yang tidak sehat. Perubahan
perilaku tidak mudah untuk dilakukan, namun mutlak diperlukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan
utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk
memanfaatkan dan memberdayakan masyarakat agar dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan
yang mudah, karena mencakup aspek perilaku yang erat
kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan
faktor budaya pada umumnya. Jumlah seluruh kegiatan
penyuluhan di Kabupaten Tabanan mencapai 37.881 kegiatan,
dimana 36.710 kegiatan penyuluhan dilakukan di seluruh
Puskesmas, 268 kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten, dan 903 kegiatan penyuluhan oleh BRSU
Tabanan. Dari seluruh kegiatan penyuluhan yang dilakukan di
Kabupaten Tabanan, 37.789 kegiatan merupakan kegiatan
penyuluhan kelompok, dan 92 kegiatan merupakan kegiatan
penyuluhan massa.
109
Perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan manusia
yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang
dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan.
Perilaku sehat yang diterapkan oleh keluarga dapat dilihat
dari jumlah tatanan rumah tangga yang menerapkan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. Rumah tangga ber-PHBS adalah rumah
tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan
sehat yang meliputi 10 (sepuluh) indikator yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi bayi ASI ekslusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
110
Berbagai upaya promosi kesehatan untuk mengubah agar
masyarakat berperilaku sehat telah dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan antara lain advokasi untuk menghasilkan
kebijakan perilaku sehat, bina suasana untuk membentuk opini
masyarakat, pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan gerakan
hidup sehat, kemitraan lintas program dan lintas sektor,
sosialisasi pesan-pesan hidup sehat, dan peningkatan
profesionalisme praktisi promosi kesehatan di setiap tingkat
administrasi. Untuk tahun 2013, jumlah rumah tangga ber-PHBS
di Kabupaten Tabanan sebanyak 19.431 rumah tangga atau 70,35%
dari 27.620 rumah tangga yang dipantau. Puskesmas dengan
persentase rumah tangga ber-PHBS tertinggi adalah Puskesmas
Kediri III dengan 94,08 %, diikuti Puskesmas Tabanan II
dengan 85,40 %, dan Puskesmas Pupuan I dengan 83,13 %,
sedangkan Puskesmas dengan persentase rumah tangga ber-PHBS
terendah adalah Puskesmas Baturiti II dengan 25,02 %, diikuti
Puskesmas Baturiti I dengan 53,81 %, dan Puskesmas Tabanan I
dengan 62,38 %. Persentase rumah tangga ber-PHBS secara rinci
dapat disimak pada lampiran tabel 61.
111
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor
pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil
guna bila pemenuhan sumber daya sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan memadai dan seimbang
dengan kebutuhan. Gambaran mengenai sumber daya kesehatan
dapat dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Penyediaan sarana kesehatan melalui Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Rumah Bersalin,
Balai Pengobatan Klinik dan sarana kesehatan lainya
diharapkan dapat menjangkau masyarakat terutama masyarakat di
pedesaan agar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah
dan bermutu.
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi :
Puskesmas, rumah sakit, dan sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
112
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
dari Dinas Kesehatan Kabupaten yang berada di wilayah
kecamatan, yang melaksanakan tugas-tugas operasional
pembangunan kesehatan. Keberadaan Puskesmas di tiap kecamatan
memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan
masyarakat. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan
kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa
upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai
: 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat
pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan
perorangan primer.
Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas di Kabupaten Tabanan
sebanyak 20 unit, dengan rincian jumlah Puskesmas perawatan
sebanyak 4 unit dan Puskesmas non rawat inap sebanyak 16
unit, dimana Puskesmas yang mampu melaksanakan PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) sebanyak 5
Puskesmas yakni : Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg,
113
Puskesmas Tabanan III, Puskesmas Baturiti I, dan Puskesmas
Penebel I. Salah satu indikator yang digunakan untuk
mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas adalah
rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk. Rasio Puskesmas
per 100.000 penduduk pada tahun 2013 menunjukkan adanya
penurunan. Jika pada tahun 2012 rasio puskesmas adalah 4,54
per 100.000 penduduk, maka pada tahun 2013 rasio Puskesmas
adalah 4,52 per 100.000 penduduk.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas, maka jumlah Puskesmas Perawatan terus ditambah.
Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas Perawatan di Kabupaten
Tabanan adalah 4 unit atau 20 % dari jumlah Puskesmas yang
ada. Puskesmas di Kabupaten Tabanan yang merupakan Puskesmas
Perawatan antara lain Puskesmas Pupuan I di Kecamatan Pupuan,
Puskesmas Selemadeg di Kecamatan Selemadeg, Puskesmas
Baturiti I di Kecamatan Baturiti, dan Puskesmas Tabanan III
di Kecamatan Tabanan.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung
oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu
(Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Jumlah Pustu pada
tahun 2013 dilaporkan sebanyak 78 unit, dan jumlah Pusling di
114
Kabupaten Tabanan adalah sebanyak 20 unit yang tersebar di 20
Puskesmas.
Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak
311.635 kunjungan, yang terdiri dari 310.303 kunjungan rawat
jalan, dan 1.332 kunjungan rawat inap. Dari jumlah total
kunjungan, 6.251 kunjungan (2,01 %) merupakan kunjungan
gangguan jiwa. Hanya Puskesmas Perawatan di Kabupaten Tabanan
yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan Gawat Darurat
(Gadar) level I, tetapi semua Puskesmas mempunyai
Laboratorium Kesehatan (Labkes).
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2009 2010 2011 2012 2013
Σ Kunjungan 240.321 236.030 257.899 278.534 311.635
Gambar 5.1
Jumlah Kunjungan Puskesmas Di Kabupaten Tabanan Tahun 2009-2013
115
2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya
promotif dan preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan
kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit
merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak
dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga
berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan
sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan
fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya
terhadap jumlah penduduk.
Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di Kabupaten Tabanan
sebanyak 6 (enam) unit. Rumah sakit yang dikelola pemerintah
sebanyak 1 (satu) unit yakni Badan Rumah Sakit Umum (BRSU)
Tabanan, sedangkan rumah sakit yang dikelola swasta sebanyak
5 (lima) unit antara lain RS. Wisma Prasanthi, RS. Dharma
Kerti, RS. Bhakti Rahayu, RS. Dharmanatha, dan RS. Kasih Ibu.
(RS. Gelgel sudah menghentikan operasionalnya). Semua rumah
sakit yang terdapat di Kabupaten Tabanan mempunyai fasilitas
pelayanan Laboratorium Kesehatan (Labkes), dan dan hanya 4
rumah sakit yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan 4
116
spesialis dasar (spesialis kandungan, spesialis anak,
spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam). Di Kabupaten
Tabanan hanya terdapat rumah sakit umum, tidak terdapat rumah
sakit jiwa, rumah sakit bersalin maupun rumah sakit khusus
lainnya.
Pada tahun 2013 jumlah kunjungan di rumah sakit sebanyak
206.148 kunjungan, yang terdiri dari 181.226 kunjungan rawat
jalan, dan 24.922 kunjungan rawat inap. Apabila jumlah
kunjungan (rawat jalan dan rawat inap) yang ada di Puskesmas
dan di rumah sakit dijumlah, akan didapatkan cakupan
kunjungan. Adapun cakupan kunjungan di Kabupaten Tabanan
adalah 491.529 (111,11 %) merupakan kunjungan rawat jalan,
dan 26.254 (5,93 %) merupakan kunjungan rawat inap di
berbagai sarana pelayanan kesehatan. Gambar 5.2
memperlihatkan cakupan kunjungan, baik cakupan kunjungan
rawat jalan maupun cakupan kunjungan rawat inap di Kabupaten
Tabanan periode tahun 2009-2013.
117
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
2009 2010 2011 2012 2013
Rawat Jalan 87,61 113,08 95,88 100,41 111,11
Rawat Inap 4,58 6,15 4,88 5,00 5,93
Gambar 5.2Cakupan Kunjungan Di Kabupaten Tabanan
Tahun 2009-2013
Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan perlu disajikan data
jumlah tempat tidur rumah sakit. Jumlah dan rasio tempat
tidur rumah sakit terhadap penduduk dapat digunakan untuk
menggambarkan kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk sebagai
sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pada tahun 2013 jumlah
tempat tidur di rumah sakit yang ada di Kabupaten Tabanan
118
sebanyak 500 tempat tidur, dengan rasio 113,02 per 100.000
penduduk. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit dapat
dilihat pada lampiran tabel 59.
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio TT 72,85 76,41 73,61 83,09 113,02
0
20
40
60
80
100
120
Gambar 5.3
Rasio Tempat Tidur Rumah Sakitdi Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2009-2013
3. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada, termasuk
potensi yang ada di masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep
119
pemberdayaan pengembangan masyarakat. Langkah tersebut
tercemin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM adalah suatu upaya
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar. UKBM diantaranya terdiri dari
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Poskesdes (Pos Kesehatan
Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), dan POD (Pos Obat Desa).
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5
(lima) program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak,
Keluarga Berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya,
Posyandu dikelompokan ke dalam 4 (empat) strata yaitu
Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan
Posyandu Mandiri. Jumlah Posyandu di Kabupaten Tabanan
sebanyak 828 Posyandu, dengan rasio Posyandu per 100 Balita
sebesar 2,86. Pada tahun 2013, jumlah Posyandu Pratama
sebanyak 15 Posyandu (1,81 %), jumlah Posyandu Madya sebanyak
84 Posyandu (10,14 %), jumlah Posyandu Purnama sebanyak 728
Posyandu (87,92 %), dan jumlah Posyandu Mandiri sebanyak 1
120
Posyandu (0,12 %). Persentase Posyandu aktif (Posyandu
Purnama dan Posyandu Mandiri) pada tahun 2013 adalah 88,04 %.
Rincian jumlah Posyandu di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013
berdasarkan strata dapat dilihat pada lampiran tabel 72.
Salah satu kriteria sebuah desa telah menjadi desa siaga
apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya
sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes dapat
dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan
upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Poskesdes
merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang di
bentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain
sebagai salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Poskesdes
diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan)
dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader
kesehatan. Kegiatan utama Poskesdes yaitu pengamatan dan
kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan,
dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan
kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Poskesdes juga
mencakup pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Pada tahun
121
2013 jumlah Poskesdes dilaporkan sebanyak 110 unit Poskesdes
atau 82,71 % dari jumlah desa yang ada di Kabupaten Tabanan.
Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar,
mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman
terhadap kesehatan masyarakat, seperti kurang gizi, penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain
dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.
Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa,
menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah
kesehatan, memandirikan masyarakat dalam mengembangkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Inti kegiatan desa
siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat. Untuk menuju Desa Siaga perlu dikaji
berbagai kegiatan bersumberdaya masyarakat yang ada sebagai
embrio atau titik awal pengembangan menuju Desa Siaga. Jumlah
Desa Siaga di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 sebanyak 131
desa siaga atau 98,50 % dari 133 jumlah desa yang ada.
Desa Siaga Aktif merupakan pengembangan dari Desa Siaga,
yaitu desa yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap
122
hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti Pusat
Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya. Selain
syarat diatas, Desa Siaga dikatakan Desa Siaga Aktif apabila
desa tersebut penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan survailans
berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan
ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Jadi Desa Siaga Aktif memiliki 3
komponen yaitu (1) Pelayanan kesehatan dasar; (2)
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan
mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan; (3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 ini, belum ada Desa Siaga
yang menjadi Desa Siaga Aktif. Rincian Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) menurut kecamatan dapat
dilihat pada lampiran tabel 73.
123
B. TENAGA KESEHATAN
Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
Sumberdaya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan
faktor penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan
program pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas
kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan.
Bervariasinya jenis tenaga kesehatan serta luasnya
kebutuhan akan tenaga kesehatan di Indonesia menuntut adanya
manajemen sumber daya manusia yang efisien, efektif serta
produktif sehingga dapat berimplikasi secara positif pada
pencapaian tujuan program pembangunan kesehatan di Indonesia.
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
dan bidang prioritas pembangunan di Kabupaten Tabanan
terutama bidang kesehatan, perlu kiranya di dukung oleh
124
sumber daya tenaga kesehatan yang cukup dan terdistribusi
secara merata di seluruh Kabupaten Tabanan.
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi
ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama
ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2013 terdapat 791
tenaga kesehatan yang bekerja di 20 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Tabanan. Dari 791 tenaga kesehatan yang ada, jumlah
dokter umum yang bertugas di Puskesmas sebanyak 68 orang
dengan rata-rata 3,40 dokter umum per Puskesmas, jumlah
dokter gigi sebanyak 44 orang dengan rata-rata 2,20 dokter
gigi per puskesmas, jumlah bidan sebanyak 315 orang dengan
rata-rata 15,75 per Puskesmas, jumlah perawat sebanyak 179
orang dengan rata-rata 8,95 per Puskesmas, jumlah perawat
gigi sebanyak 58 orang dengan rata-rata 2,90 per Puskesmas,
jumlah tenaga kefarmasian sebanyak 28 orang dengan rata-rata
1,40 per Puskesmas, jumlah tenaga gizi sebanyak 20 orang
dengan rata-rata 1,00 per Puskesmas, jumlah tenaga kesehatan
masyarakat sebanyak 16 orang dengan rata-rata 0,80 per
Puskesmas, jumlah tenaga sanitasi sebanyak 46 orang dengan
rata-rata 2,30 per Puskesmas, jumlah tenaga teknisi medis
sebanyak 15 orang dengan rata-rata 0,75 per Puskesmas, dan
125
jumlah tenaga fisoterapis sebanyak 2 orang dengan rata-rata
0,10 per Puskesmas. Gambar 5.4 memperlihatkan jumlah dan
jenis tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas.
-
50
100
150
200
250
300
350
Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Prwt Gigi Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. Medis Fisoterapis
NAKES 68 44 315 179 58 28 20 16 46 15 2
Gambar 5.4Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Tahun 2013
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit,
baik itu rumah sakit pemerintah (BRSU Tabanan) maupun rumah
sakit swasta yang ada di Kabupaten Tabanan sebanyak 782
orang, dengan rincian 543 orang tenaga kesehatan bekerja di
126
BRSU Tabanan, dan 239 orang tenaga kesehatan yang bekerja di
rumah sakit swasta. Dari 543 orang tenaga kesehatan yang
bekerja di BRSU Tabanan, 6,26 % (34 orang) merupakan dokter
spesialis, 7,37 % (40 orang) adalah dokter umum, 1,29 % (7
orang) adalah dokter gigi, 8,84 % (48 orang) adalah bidan,
dan 51,93 % (282 orang) adalah perawat, yang juga merupakan
jumlah tenaga kesehatan terbanyak di BRSU Tabanan. Gambar 5.5
memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja
di BRSU Tabanan.
0
50
100
150
200
250
300
Dr. Spesialis Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Prwt Gigi Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. MedisFisoterapis
NAKES 34 40 7 48 282 11 37 21 9 10 33 11
Gambar 5.5Jumlah Tenaga Kesehatan di BRSU Tabanan
Tahun 2013
127
Pada tahun 2013, rasio dokter spesialis di Kabupaten
Tabanan terhadap 100.000 penduduk adalah 9,72 per 100.000
penduduk, rasio dokter umum adalah 29,39 per 100.000
penduduk, rasio dokter gigi adalah 12,43 per 100.000
penduduk, rasio bidan adalah 95,61 per 100.000 penduduk, dan
rasio perawat adalah 149,19 per 100.000 penduduk. Gambar 5.6
memperlihatkan rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000
penduduk.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Dr. Spesialis Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. Medis Fisoterapis
NAKES 9,72 29,39 12,43 95,61 149,19 21,25 11,30 6,33 12,66 14,69 2,94
Gambar 5.6Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap 100.000 Penduduk
di KabupatenTabanan Tahun 2013
128
Untuk lebih rinci mengenai jumlah dan persebaran tenaga
kesehatan di sarana pelayanan kesehatan menurut unit kerja
dapat dilihat pada lampiran tabel 74 sampai dengan lampiran
tabel 80.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan
pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan non-
pemerintah. Anggaran kesehatan yang bersumber pemerintah
berasal dari tingkat pusat, provinsi dan APBD Kabupaten.
Setiap sumber pembiayaan tersebut harus mengikuti
desentralisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk
pembiayaan kesehatan dari non-pemerintah dapat bersumber dari
belanja perusahaaan untuk kesehatan, pengeluaran rumah tangga
untuk kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang
adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang
peran yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan
129
kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan
kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan public good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah,
sedangkan untuk pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya
bersifat private, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin
dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab pemerintah. Pada
profil ini hanya akan disajikan pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah, karena data mengenai pembiayaan kesehatan oleh
masyarakat belum ada pada bidang yang terkait.
Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2013 bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tabanan,
APBN ( Dana Alokasi Khusus/DAK, dan Tugas Pembantuan/TP) dan
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dengan total anggaran
kesehatan sebesar Rp. 202.093.273.076,12. Dari APBD Kabupaten
Tabanan, alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar
Rp.182.672.026.420,12 atau 14,52 % dari APBD Kabupaten
Tabanan Tahun Anggaran 2013 yang berjumlah
Rp.1.258.179.104.448,74 sehingga anggaran kesehatan perkapita
pada tahun 2013 sebesar Rp.456.811,20. Alokasi anggaran yang
disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan tersebut
dipergunakan untuk belanja langsung maupun belanja tidak
langsung pada 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
130
yakni SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dan SKPD Badan
Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan. Persentase alokasi anggaran
kesehatan pada tahun 2013 mengalami sedikit peningkatan
dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan pada tahun
2012 yang berjumlah Rp. 155.882.676.088,- atau 14,07 % dari
APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2012. Gambar 5.7
memperlihatkan persentase alokasi anggaran kesehatan dari
APBD Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2013.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
% Anggaran Kesehatan 13,36 10,73 12,97 11,27 15,70 15,74 14,75 14,07 14,52
Gambar 5.7
Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten Tabanan
Tahun 2005-2013
131
Anggaran kesehatan yang bersumber dari APBN di Kabupaten
Tabanan pada tahun 2013 antara lain berasal dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) dan dari dana Tugas Pembantuan (TP). DAK tahun
2013 memperoleh anggaran sebesar Rp. 4.733.180.000,- dengan
rincian Rp.3.696.630.000,- untuk di Dinas Kesehatan dan
Rp.1.036.550.000,- untuk Badan Rumah Sakit Umum Tabanan.
Sedangkan dari dana TP mendapatkan anggaran sebesar
Rp.13.749.000.000,- dengan rincian Rp. 1.749.000.000,- untuk
Dinas Kesehatan, yang merupakan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Rp. 12.000.000.000,- untuk Badan Rumah
Sakit Umum Tabanan. Jadi total anggaran kesehatan di
Kabupaten Tabanan yang bersumber dana APBN sebesar
Rp.18.482.180.000 atau 9,15 % dari total anggaran kesehatan
di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013.
132
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 dapat dilihat dari 2
(dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek morbiditas.
Dari aspek mortalitas, terjadi peningkatan yang sangat
tajam pada Angka Kematian Bayi (AKB) yakni dari 8,30 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2012, menjadi 14,93 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Angka Kematian
Balita (AKABA) juga mengalami peningkatan yang sangat
tajam dari 8,30 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012,
menjadi 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013.
Sedangkan AKI menurun cukup tajam dari 141,73 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 78,60 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2013.
Dari aspek morbiditas, hanya tingkat kesakitan pada
penyakit kusta, campak, diare dan gigitan hewan penular
rabies yang mengalami penurunan jumlah kasus, namun
penyakit-penyakit menular lainnya seperti DBD, TB Paru,
133
HIV/AIDS, Chikungunya, pneumonia dan AFP mengalami
peningkatan jumlah kasus dari tahun sebelumnya.
2. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan
antara lain pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan, perbaikan gizi masyarakat, dan promosi kesehatan.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak, pelayanan Keluarga Berencana, dan pelayanan
Imunisasi. Perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan cara
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan
balita, serta pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil.
Sedangkan promosi kesehatan dilaksanakan dengan cara
penyuluhan kesehatan, baik penyuluhan kelompok maupun
penyuluhan massa.
3. Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Sarana
kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan antara lain 20
unit Puskesmas, 20 Unit Puskesmas Keliling, 6 unit Rumah
Sakit, 828 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 131 unit
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Jumlah tenaga kesehatan
yang bekerja di Puskesmas sebanyak 791 orang, dan sebanyak
782 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit,
134
baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta.
Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten
Tabanan mengalami fluktuasi dalam 9 tahun terakhir, namun
tahun ini sedikit meningkat dari tahun sebelumnya, dimana
alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2013 adalah 14,52 %
dari APBD Kabupaten Tabanan.
B. SARAN-SARAN
1. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan agar senantiasa meningkatkan kualitas dan
ketepatan waktu pengumpulan laporan, sehingga proses
informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu.
2. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang
tersaji dalam profil ini bisa digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
pengambilan keputusan.
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 839.33 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 133 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 220,403 221,997 442,400 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.46 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
527.09 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 48.89 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99.28 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 94.57 84.19 89.36 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! 51.7 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,646 2,443 5,089 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.8 4.5 5.67 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 42 34 76 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 15.9 13.9 14.93 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 42 34 76 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 15.9 13.9 14.93 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 78.60 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2.02 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 36 23 29.84 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 37 23 30.29 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 4 1 2.49 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 34.11 25.36 29.59 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 94.44 92.86 93.59 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 18.743291 16.92952 17.87 % Tabel 13
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
25 Jumlah Kasus Baru HIV 21 37 58 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 61 11 72 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 52 214 266 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0.08 0.24 0.10 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 43.88 40.02 41.94 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.00 0.90 0.45 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 0.00 0.00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 0.00 0.00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.09 0.05 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 100.00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 0.00 100.00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 1 2 3 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 3 6 9 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 191.47 167.12 179.25 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100.00 100.00 100.00 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.02 3.03 3.03 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 97.59 97.08 97.35 % Tabel 27
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
58 Balita Gizi Kurang 1.64 2.20 1.91 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0.14 0.15 0.15 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98.09 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96.52 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 98.32 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 96.08 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 111.11 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 96.52 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 84.63 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 84.66 77.23 81.09 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 99.55 99.34 99.44 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99.68 99.85 99.76 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 96.08 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 4.31 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 78.32 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99.70 98.36 99.06 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 97.43 97.30 97.37 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 96.74 89.88 93.29 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107.55 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1.17 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 62.92 60.50 61.79 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 100.00 100.00 100.00 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 96.40 98.02 97.19 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 80.39 80.61 80.50 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 89 89 89.20 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 1 0.42 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
100.00 100.00 100.00 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
30.63 33.45 31.97 % Tabel 47
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 50.39 44.58 47.37 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100.00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.77 0.91 0.84 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 53
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 53
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 56.90 57.89 57.37 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 77.25 75.42 76.37 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 77.25 75.42 76.37 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 100.00 100.00 100.00 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100.00 100.00 100.00 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
54.14 61.51 57.86 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
18.37 18.38 18.37 %
Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0.21 0.21 0.21 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
3.06 6.30 4.70 %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 107.87 104.50 111.11 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 5.10 5.90 5.93 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 13.08 12.59 31.43 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 6.98 6.30 18.98 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 60.32 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 4.20 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 2.77 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 70.35 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
111 Rumah Sehat 93.10 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 87.47 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 100.00 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 98.80 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 90.75 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 82.68 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 92.92 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 86.18 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 6 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 16 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 50 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 66.67 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 828 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 88.04 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 2.86 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 131 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif - % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 110 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 33 10 43 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 14.97 4.50 9.72 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 75 60 135 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 32.67 26.13 29.39 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 19 38 57 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 97 327 424 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 147.61 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 203 478 733 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 19 78 97 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 9 46 55 Orang Tabel 76
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
142 Jumlah Tenaga Kesmas 21 28 49 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 41 37 78 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 35 32 67 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 7 6 13 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 202,093,273,076.12 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 14.52 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 456,811.20 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tabanan 51.40 12 0 12 66,911 19,471 3.44 1301.77
2 Kerambitan 42.39 15 0 15 40,018 13,627 2.94 944.04
3 Selemadeg 52.05 10 0 10 21,981 6,542 3.36 422.31
4 Selemadeg Barat 120.15 11 0 11 22,230 7,114 3.12 185.02
5 Selemadeg Timur 54.78 10 0 10 24,221 7,567 3.20 442.15
6 Pupuan 179.02 14 0 14 42,682 11,432 3.73 238.42
7 Penebel 141.98 18 0 18 50,585 13,453 3.76 356.28
8 Marga 44.79 16 0 16 43,776 12,262 3.57 977.36
9 Baturiti 99.17 12 0 12 51,984 14,437 3.60 524.19
10 Kediri 53.60 15 0 15 78,012 22,125 3.53 1455.45
JUMLAH (KAB/KOTA) 839.33 133 0 133 442,400 128,030 3.46 527.09
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Tabanan 66,911 2,228 5,735 14,156 8,177 3,159 33,455 2,148 4,845 14,794 7,812 3,857 33,456 48.89 100.00
2 Kerambitan 40,018 1,317 3,390 8,368 4,834 1,867 19,776 1,299 2,931 8,951 4,727 2,334 20,242 48.88 97.70
3 Selemadeg 21,981 721 1,857 4,583 2,648 1,023 10,832 716 1,614 4,930 2,603 1,286 11,149 48.88 97.16
4 Selemadeg Barat 22,230 737 1,895 4,679 2,703 1,044 11,058 717 1,618 4,940 2,609 1,288 11,172 48.88 98.98
5 Selemadeg Timur 24,221 805 2,073 5,117 2,956 1,142 12,093 779 1,756 5,363 2,832 1,398 12,128 48.89 99.71
6 Pupuan 42,682 1,430 3,680 9,085 5,248 2,027 21,470 1,362 3,071 9,380 4,953 2,446 21,212 48.89 101.22
7 Penebel 50,585 1,638 4,216 10,407 6,011 2,322 24,594 1,669 3,763 11,493 6,069 2,997 25,991 48.87 94.63
8 Marga 43,776 1,438 3,700 9,135 5,277 2,038 21,588 1,424 3,213 9,812 5,181 2,558 22,188 48.87 97.30
9 Baturiti 51,984 1,744 4,489 11,082 6,401 2,473 26,189 1,656 3,735 11,407 6,023 2,974 25,795 48.90 101.53
10 Kediri 78,012 2,621 6,745 16,649 9,618 3,715 39,348 2,482 5,599 17,097 9,028 4,458 38,664 48.90 101.77
JUMLAH (KAB/KOTA) 442,400 14,679 37,780 93,261 53,873 20,810 220,403 14,252 32,145 98,167 51,837 25,596 221,997 48.89 99.28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 442,400
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATANJUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 14,679 14,252 28,931
2 5 - 9 19,485 16,339 35,824
3 10 - 14 18,295 15,806 34,101
4 15 - 19 16,047 14,452 30,499
5 20 - 24 9,611 11,322 20,933
6 25 - 29 12,939 14,496 27,435
7 30 - 34 15,275 15,296 30,571
8 35 - 39 17,942 21,312 39,254
9 40 - 44 21,447 21,289 42,736
10 45 - 49 17,259 17,627 34,886
11 50 - 54 16,532 13,320 29,852
12 55 - 59 12,080 11,033 23,113
13 60 - 64 8,002 9,857 17,859
14 65 - 69 6,261 9,324 15,585
15 70 - 74 6,878 6,371 13,249
16 75+ 7,671 9,901 17,572
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)
TABANAN
2013
442,400JUMLAH 220,403 221,997
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Tabanan 33,455 31,638 94.57 33,456 28,167 84.19 66,911 59,805 89.38
2 Kerambitan 19,776 18,702 94.57 20,242 17,042 84.19 40,018 35,744 89.32
3 Selemadeg 10,832 10,244 94.57 11,149 9,386 84.19 21,981 19,630 89.31
4 Selemadeg Barat 11,058 10,458 94.57 11,172 9,406 84.19 22,230 19,863 89.35
5 Selemadeg Timur 12,093 11,436 94.57 12,128 10,211 84.19 24,221 21,647 89.37
6 Pupuan 21,470 20,304 94.57 21,212 17,858 84.19 42,682 38,163 89.41
7 Penebel 24,594 23,259 94.57 25,991 21,882 84.19 50,585 45,140 89.24
8 Marga 21,588 20,416 94.57 22,188 18,680 84.19 43,776 39,096 89.31
9 Baturiti 26,189 24,767 94.57 25,795 21,717 84.19 51,984 46,484 89.42
10 Kediri 39,348 37,211 94.57 38,664 32,551 84.19 78,012 69,763 89.43
220,403 208,435 94.57 221,997 186,899 84.19 442,400 395,334 89.36
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUANNO
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSIT
ASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Tabanan - - -
2 Kerambitan - - -
3 Selemadeg - - -
4 Selemadeg Barat - - -
5 Selemadeg Timur - - -
6 Pupuan - - -
7 Penebel - - -
8 Marga - - -
9 Baturiti - - -
10 Kediri - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 60,609 152,982 79,234 117,368 12,697 19,510 442,400
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)
NO KECAMATAN
TABEL 6
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 189 - 189 144 - 144 333 0 333
2 Tabanan II 126 - 126 112 - 112 238 0 238
3 Tabanan III 131 - 131 122 - 122 253 0 253
4 Kerambitan Kerambitan I 140 1 141 86 - 86 226 1 227
5 Kerambitan II 120 - 120 118 1 119 238 1 239
6 Selemadeg Selemadeg 120 - 120 108 2 110 228 2 230
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 100 - 100 114 - 114 214 0 214
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 98 - 98 73 - 73 171 0 171
9 Selamdeg Timur II 40 - 40 35 - 35 75 0 75
10 Pupuan Pupuan I 132 - 132 150 - 150 282 0 282
11 Pupuan II 82 2 84 104 - 104 186 2 188
12 Penebel Penebel I 161 1 162 159 - 159 320 1 321
13 Penebel II 92 6 98 96 - 96 188 6 194
14 Marga Marga I 137 1 138 113 - 113 250 1 251
15 Marga II 111 - 111 100 2 102 211 2 213
16 Baturiti Baturiti I 248 2 250 190 1 191 438 3 441
17 Baturiti II 111 - 111 110 - 110 221 0 221
18 Kediri Kediri I 289 3 292 322 4 326 611 7 618
19 Kediri II 126 2 128 92 - 92 218 2 220
20 Kediri III 93 - 93 95 1.00 96 188 1 189
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,646 18 2,664 2,443 11 2,454 5,089 29 5,118
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.76 4.48 5.67
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 2 - 2 3 - 3 5 0 5
2 Tabanan II 3 - 3 3 - 3 6 0 6
3 Tabanan III - - 0 1 - 1 1 0 1
4 Kerambitan Kerambitan I 2 - 2 2 - 2 4 0 4
5 Kerambitan II - - 0 1 - 1 1 0 1
6 Selemadeg Selemadeg 8 - 8 4 - 4 12 0 12
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - 0 2 - 2 2 0 2
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3 - 3 - - 0 3 0 3
9 Selamdeg Timur II - - 0 1 - 1 1 0 1
10 Pupuan Pupuan I 1 - 1 - - 0 1 0 1
11 Pupuan II 1 - 1 2 - 2 3 0 3
12 Penebel Penebel I 2 - 2 1 - 1 3 0 3
13 Penebel II 4 - 4 2 - 2 6 0 6
14 Marga Marga I 1 - 1 2 - 2 3 0 3
15 Marga II - - 0 - - 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 1 - 1 2 - 2 3 0 3
17 Baturiti II 2 - 2 - - 0 2 0 2
18 Kediri Kediri I 5 - 5 6 - 6 11 0 11
19 Kediri II 7 - 7 2 - 2 9 0 9
20 Kediri III - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 0 42 34 0 34 76 0 76
15.9 0.0 15.9 13.9 0.0 13.9 14.93 0.00 14.93
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Tabanan Tabanan I 333 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Tabanan II 238 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Tabanan III 253 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 226 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 238 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 228 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 214 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 171 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 282 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
11 Pupuan II 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 320 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 188 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 250 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 211 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 438 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2
17 Baturiti II 221 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 611 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 218 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 188 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5,089 0 0 0 0 0 2 1 3 0 1 0 1 0 3 1 4
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 78.60
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 Tabanan Tabanan I 6,241 0 0.00
2 Tabanan II 4,489 0 0.00
3 Tabanan III 4,225 0 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I 4,470 0 0.00
5 Kerambitan II 4,467 0 0.00
6 Selemadeg Selemadeg 4,908 0 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 4,966 0 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,961 0 0.00
9 Selamdeg Timur II 1,451 0 0.00
10 Pupuan Pupuan I 5,493 0 0.00
11 Pupuan II 4,051 0 0.00
12 Penebel Penebel I 6,343 1 15.77
13 Penebel II 4,942 0 0.00
14 Marga Marga I 5,533 0 0.00
15 Marga II 4,242 0 0.00
16 Baturiti Baturiti I 7,445 0 0.00
17 Baturiti II 4,180 0 0.00
18 Kediri Kediri I 10,108 0 0.00
19 Kediri II 3,269 1 30.59
20 Kediri III 4,069 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 98,853 2 2.02
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 11 3 14 0 0 0 11 3 14 78.27 21.65 50.16 0 1 1
2 Tabanan II 9,925 10,177 20,102 3 7 10 0 0 0 3 7 10 30.23 68.78 49.75 0 0 0
3 Tabanan III 9,477 9,421 18,898 5 4 9 0 0 0 5 4 9 52.76 42.46 47.62 1 0 1
4 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 7 4 11 0 0 0 7 4 11 70.59 39.63 54.97 0 0 0
5 Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 2 2 4 0 0 0 2 2 4 20.29 19.71 19.99 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 1 4 5 0 0 0 1 4 5 9.23 35.88 22.75 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 4 3 7 0 0 0 4 3 7 36.18 26.86 31.49 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 1 0 1 0 0 0 1 0 1 30.43 0.00 15.42 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 1 1 2 0 0 0 1 1 2 8.06 8.23 8.14 0 0 0
11 Pupuan II 9,058 9,067 18,125 1 1 2 0 0 0 1 1 2 11.04 11.03 11.03 0 0 0
12 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 6 0 6 0 0 0 6 0 6 43.16 0.00 21.11 2 0 2
13 Penebel II 10,691 11,474 22,165 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9.35 0.00 4.51 1 0 1
14 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 2 0 2 0 0 0 2 0 2 16.25 0.00 8.08 0 1 1
15 Marga II 9,283 9,728 19,011 5 3 8 2 0 2 7 3 10 75.41 30.84 52.60 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 3 0 3 0 0 0 3 0 3 17.81 0.00 9.01 2 1 3
17 Baturiti II 9,347 9,355 18,702 1 1 2 0 0 0 1 1 2 10.70 10.69 10.69 0 0 0
18 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 7 8 15 0 0 0 7 8 15 30.39 36.14 33.21 0 0 0
19 Kediri II 7,407 7,205 14,612 3 5 8 0 0 0 3 5 8 40.50 69.40 54.75 0 0 0
20 Kediri III 8,908 9,325 18,233 1 0 1 0 0 0 1 0 1 11.23 0.00 5.48 1 0 1
21 BRSU Tabanan 15 6 21 0 0 0 15 6 21 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 80 52 132 2 0 2 82 52 134 37.20 23.42 30.29 8 3 11
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 36.30 23.42 29.84 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 3.63 1.35 2.49
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 8 8 16 33 33 66 5 0 5 62.50 0.00 31.25
2 Tabanan II 6 6 12 11 11 22 0 2 2 0.00 33.33 16.67
3 Tabanan III 5 6 11 13 14 27 1 0 1 20.00 0.00 9.09
4 Kerambitan Kerambitan I 6 7 13 26 26 52 1 1 2 16.67 14.29 15.38
5 Kerambitan II 6 6 12 17 17 34 2 0 2 33.33 0.00 16.67
6 Selemadeg Selemadeg 6 7 13 12 12 24 0 1 1 0.00 14.29 7.69
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7 7 14 11 12 23 1 0 1 14.29 0.00 7.14
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5 6 11 6 6 12 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 Selamdeg Timur II 2 2 4 6 6 12 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 Pupuan Pupuan I 7 8 15 6 7 13 1 1 2 14.29 12.50 13.33
11 Pupuan II 5 6 11 25 25 50 0 1 1 0.00 16.67 9.09
12 Penebel Penebel I 9 9 18 30 31 61 1 0 1 11.11 0.00 5.56
13 Penebel II 7 7 14 10 10 20 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 Marga Marga I 8 8 16 10 10 20 2 0 2 25.00 0.00 12.50
15 Marga II 6 6 12 26 27 53 1 0 1 16.67 0.00 8.33
16 Baturiti Baturiti I 10 10 20 6 6 12 0 0 0 0.00 0.00 0.00
17 Baturiti II 6 6 12 10 11 21 1 0 1 16.67 0.00 8.33
18 Kediri Kediri I 11 12 23 45 45 90 2 1 3 18.18 8.33 13.04
19 Kediri II 4 5 9 27 27 54 1 2 3 25.00 40.00 33.33
20 Kediri III 5 6 11 6 6 12 1 0 1 20.00 0.00 9.09
21 Rumah Sakit 232 235 467 24 26 50 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 129 138 267 568 577 1,145 44 35 79 34.11 25.36 29.59
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 2 3 5 2 100.00 2 66.67 4 80.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 66.67 80.00
2 Tabanan II 3 2 5 2 66.67 2 100.00 4 80.00 1 33.33 0 0.00 1 20.00 100.00 100.00 100.00
3 Tabanan III 2 1 3 1 50.00 1 100.00 2 66.67 1 50.00 0 0.00 1 33.33 100.00 100.00 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 0 6 6 0 0.00 6 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 100.00 100.00
5 Kerambitan II 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 2 1 3 2 100.00 1 100.00 3 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 6 7 0 0.00 5 83.33 5 71.43 0 0.00 1 16.67 1 14.29 0.00 100.00 85.71
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Pupuan Pupuan I 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
11 Pupuan II 0 1 1 0 0.00 1 100.00 1 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 100.00 100.00
12 Penebel Penebel I 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
13 Penebel II 2 2 4 1 50.00 2 100.00 3 75.00 1 50.00 0 0.00 1 25.00 100.00 100.00 100.00
14 Marga Marga I 1 0 1 1 100.00 0 0.00 1 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 0.00 100.00
15 Marga II 3 2 5 3 100.00 2 100.00 5 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
16 Baturiti Baturiti I 2 1 3 1 50.00 0 0.00 1 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 50.00 0.00 33.33
17 Baturiti II 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
18 Kediri Kediri I 8 5 13 8 100.00 5 100.00 13 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
19 Kediri II 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
20 Kediri III 2 1 3 2 100.00 0 0.00 2 66.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 0.00 66.67
21 Rumah Sakit 3 0 3 3 100.00 0 0.00 3 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 0.00 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 36 42 78 31 86.11 38 90.48 69 88.46 3 8.33 1 2.38 4 5.13 94.44 92.86 93.59
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN PUSKESMASL L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 754 684 1,438 75 68 144 1 1.33 2 2.92 3 2.09
2 Tabanan II 553 535 1,088 55 54 109 34 61.48 29 54.21 63 57.90
3 Tabanan III 356 322 678 36 32 68 3 8.43 3 9.32 6 8.85
4 Kerambitan Kerambitan I 534 519 1,053 53 52 105 3 5.62 7 13.49 10 9.50
5 Kerambitan II 553 487 1,040 55 49 104 24 43.40 35 71.87 59 56.73
6 Selemadeg Selemadeg 527 500 1,027 53 50 103 18 34.16 19 38.00 37 36.03
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 539 542 1,081 54 54 108 0 0.00 1 1.85 1 0.93
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 447 365 812 45 37 81 23 51.45 14 38.36 37 45.57
9 Selamdeg Timur II 195 168 363 20 17 36 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 Pupuan Pupuan I 843 741 1,584 84 74 158 2 2.37 4 5.40 6 3.79
11 Pupuan II 509 434 943 51 43 94 0 0.00 0 0.00 0 0.00
12 Penebel Penebel I 733 668 1,401 73 67 140 40 54.57 31 46.41 71 50.68
13 Penebel II 454 435 889 45 44 89 0 0.00 0 0.00 0 0.00
14 Marga Marga I 665 609 1,274 67 61 127 23 34.59 8 13.14 31 24.33
15 Marga II 610 566 1,176 61 57 118 19 31.15 9 15.90 28 23.81
16 Baturiti Baturiti I 1,034 984 2,018 103 98 202 3 2.90 0 0.00 3 1.49
17 Baturiti II 540 544 1,084 54 54 108 23 42.59 17 31.25 40 36.90
18 Kediri Kediri I 1,269 1,197 2,466 127 120 247 5 3.94 10 8.35 15 6.08
19 Kediri II 533 446 979 53 45 98 5 9.38 1 2.24 6 6.13
20 Kediri III 463 477 940 46 48 94 1 2.16 0 0.00 1 1.06
21 BRSU Tabanan #DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,111 11,223 23,334 1,211 1,122 2,333 227 18.74 190 16.93 417 17.87
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 0 0 42 158 200 0 0 0
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 0 0 3 3 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 3 3 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 1 1 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 5 35 40 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 * 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 5 14 19 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 37 58 61 11 72 52 214 266 1 0 1
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, KPAD Kabupaten Tabanan
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BRSU Tabanan 3,617 413 4,030 3,617 100.00 413 100.00 4,030 100.00 3 0.08 1 0.24 4 0.10
JUMLAH 3,617 413 4,030 3,617 100.00 413 100.00 4,030 100.00 3 0.08 1 0.24 4 0.10
Sumber : BRSU Tabanan
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 594 586 1,181 206 34.65 174 29.68 380 32.18
2 Tabanan II 9,925 10,177 20,102 420 430 850 246 58.60 231 53.66 477 56.10
3 Tabanan III 9,477 9,421 18,898 401 399 799 234 58.37 191 47.93 425 53.17
4 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 419 427 846 99 23.60 100 23.42 199 23.51
5 Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 417 429 846 154 36.93 183 42.63 337 39.82
6 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 458 472 930 260 56.76 189 40.08 449 48.29
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 468 473 940 78 16.68 67 14.18 145 15.42
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 372 378 750 35 9.40 38 10.06 73 9.73
9 Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 139 135 274 73 52.52 83 61.30 156 56.85
10 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 525 514 1,039 126 24.00 124 24.14 250 24.07
11 Pupuan II 9,058 9,067 18,125 383 384 767 125 32.62 99 25.81 224 29.22
12 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 588 614 1,202 478 81.28 440 71.65 918 76.36
13 Penebel II 10,691 11,474 22,165 452 485 938 431 95.31 444 91.48 875 93.33
14 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 521 527 1,048 271 52.06 264 50.09 535 51.07
15 Marga II 9,283 9,728 19,011 393 411 804 301 76.65 290 70.47 591 73.49
16 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 712 695 1,408 292 40.98 216 31.06 508 36.08
17 Baturiti II 9,347 9,355 18,702 395 396 791 30 7.59 29 7.33 59 7.46
18 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 974 936 1,911 281 28.84 305 32.58 586 30.67
19 Kediri II 7,407 7,205 14,612 313 305 618 196 62.56 158 51.84 354 57.27
20 Kediri III 8,908 9,325 18,233 377 394 771 175 46.44 133 33.72 308 39.93
Rumah Sakit #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 9,323 9,390 18,714 4,091 43.88 3,758 40.02 7,849 41.94
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 2 2
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.90 0.45
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAHNO KECAMATAN PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I - 1 1 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
2 Tabanan II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
3 Tabanan III - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
5 Kerambitan II - 1 1 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
6 Selemadeg Selemadeg - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
9 Selamdeg Timur II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
10 Pupuan Pupuan I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
11 Pupuan II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
12 Penebel Penebel I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
13 Penebel II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
14 Marga Marga I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
15 Marga II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
16 Baturiti Baturiti I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
17 Baturiti II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
18 Kediri Kediri I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
19 Kediri II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
20 Kediri III - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 1 1 0 2 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.00 0.09 0.05
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2012 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 1 1 1 0.00 0 0.00 1 100.00
2 Tabanan II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 Tabanan III 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
11 Pupuan II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
13 Penebel II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
14 Marga Marga I 0 1 1 0 0.00 1 100.00 1 100.00 1 0 1 1 100.00 0 0.00 1 100.00
15 Marga II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
17 Baturiti II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
19 Kediri II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
20 Kediri III 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0.00 1 0.00 1 100.00 1 1 2 2 0.00 0 0.00 2 100.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PENDERITA MB
L + P
RFT MB
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PL P
PENDERITA PB
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Tabanan Tabanan I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
2 Tabanan II 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 53 40 93 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 Tabanan II 17 15 32 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Tabanan III 50 40 90 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I 20 25 45 0 0 0 0.00 0.00 0.00
5 Kerambitan II 37 30 67 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Selemadeg Selemadeg 16 15 31 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 17 10 27 0 0 0 0.00 0.00 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 21 21 42 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 Selamdeg Timur II 3 1 4 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 Pupuan Pupuan I 4 3 7 0 0 0 0.00 0.00 0.00
11 Pupuan II 2 2 4 0 0 0 0.00 0.00 0.00
12 Penebel Penebel I 9 8 17 0 0 0 0.00 0.00 0.00
13 Penebel II 6 8 14 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 Marga Marga I 10 9 19 0 0 0 0.00 0.00 0.00
15 Marga II 9 7 16 0 0 0 0.00 0.00 0.00
16 Baturiti Baturiti I 2 3 5 0 0 0 0.00 0.00 0.00
17 Baturiti II 2 2 4 0 0 0 0.00 0.00 0.00
18 Kediri Kediri I 125 113 238 0 0 0 0.00 0.00 0.00
19 Kediri II 10 8 18 0 0 0 0.00 0.00 0.00
20 Kediri III 9 11 20 0 0 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 422 371 793 0 0 0 0.00 0.00 0.00
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 191.47 167.12 179.25
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0
2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0
3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0
5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0
9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0
10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0
14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0
15 Marga II 0 0 0 0 0 0
16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0
19 Kediri II 0 0 0 0 0 0
20 Kediri III 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.00 0.00 0.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 189 144 333 189 100.00 144 100.00 333 100.00 5 2.65 8 5.56 13 3.90
2 Tabanan II 126 112 238 126 100.00 112 100.00 238 100.00 7 5.56 8 7.14 15 6.30
3 Tabanan III 131 122 253 131 100.00 122 100.00 253 100.00 2 1.53 1 0.82 3 1.19
4 Kerambitan Kerambitan I 140 86 226 140 100.00 86 100.00 226 100.00 2 1.43 1 1.16 3 1.33
5 Kerambitan II 120 118 238 120 100.00 118 100.00 238 100.00 4 3.33 1 0.85 5 2.10
6 Selemadeg Selemadeg 120 108 228 120 100.00 108 100.00 228 100.00 8 6.67 6 5.56 14 6.14
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 100 114 214 100 100.00 114 100.00 214 100.00 1 1.00 3 2.63 4 1.87
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 98 73 171 98 100.00 73 100.00 171 100.00 4 4.08 3 4.11 7 4.09
9 Selamdeg Timur II 40 35 75 40 100.00 35 100.00 75 100.00 1 2.50 1 2.86 2 2.67
10 Pupuan Pupuan I 132 150 282 132 100.00 150 100.00 282 100.00 2 1.52 1 0.67 3 1.06
11 Pupuan II 82 104 186 82 100.00 104 100.00 186 100.00 5 6.10 6 5.77 11 5.91
12 Penebel Penebel I 161 159 320 161 100.00 159 100.00 320 100.00 7 4.35 2 1.26 9 2.81
13 Penebel II 92 96 188 92 100.00 96 100.00 188 100.00 4 4.35 3 3.13 7 3.72
14 Marga Marga I 137 113 250 137 100.00 113 100.00 250 100.00 4 2.92 8 7.08 12 4.80
15 Marga II 111 100 211 111 100.00 100 100.00 211 100.00 1 0.90 5 5.00 6 2.84
16 Baturiti Baturiti I 248 190 438 248 100.00 190 100.00 438 100.00 2 0.81 4 2.11 6 1.37
17 Baturiti II 111 110 221 111 100.00 110 100.00 221 100.00 7 6.31 3 2.73 10 4.52
18 Kediri Kediri I 289 322 611 289 100.00 322 100.00 611 100.00 7 2.42 7 2.17 14 2.29
19 Kediri II 126 92 218 126 100.00 92 100.00 218 100.00 4 3.17 0 0.00 4 1.83
20 Kediri III 93 95 188 93 100.00 95 100.00 188 100.00 3 3.23 3 3.16 6 3.19
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,646 2,443 5,089 2,646 100.00 2,443 100.00 5,089 100.00 80 3.02 74 3.03 154 3.03
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Tabanan Tabanan I 674 620 1,294 5 0.74 5 0.81 10 0.77 663 98.37 609 98.23 1,272 98.30 5 0.74 5 0.81 10 0.77 1 0.15 1 0.16 2 0.15
2 Tabanan II 446 442 888 8 1.79 4 0.90 12 1.35 425 95.29 426 96.38 851 95.83 12 2.69 11 2.49 23 2.59 1 0.22 1 0.23 2 0.23
3 Tabanan III 335 282 617 1 0.30 0 0.00 1 0.16 330 98.51 280 99.29 610 98.87 4 1.19 2 0.71 6 0.97 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I 468 435 903 0 0.00 0 0.00 0 0.00 442 94.44 414 95.17 856 94.80 26 5.56 21 4.83 47 5.20 0 0.00 0 0.00 0 0.00
5 Kerambitan II 491 434 925 7 1.43 2 0.46 9 0.97 468 95.32 419 96.54 887 95.89 14 2.85 12 2.76 26 2.81 2 0.41 1 0.23 3 0.32
6 Selemadeg Selemadeg 456 441 897 0 0.00 1 0.23 1 0.11 445 97.59 428 97.05 873 97.32 11 2.41 12 2.72 23 2.56 0 0.00 0 0.00 0 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 472 492 964 2 0.42 1 0.20 3 0.31 458 97.03 466 94.72 924 95.85 12 2.54 25 5.08 37 3.84 0 0.00 0 0.00 0 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 383 328 711 0 0.00 0 0.00 0 0.00 383 100.00 324 98.78 707 99.44 0 0.00 4 1.22 4 0.56 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 Selamdeg Timur II 143 137 280 0 0.00 0 0.00 0 0.00 140 97.90 130 94.89 270 96.43 3 2.10 7 5.11 10 3.57 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 Pupuan Pupuan I 703 588 1,291 3 0.43 1 0.17 4 0.31 692 98.44 579 98.47 1,271 98.45 4 0.57 8 1.36 12 0.93 2 0.28 2 0.34 4 0.31
11 Pupuan II 439 386 825 0 0.00 0 0.00 0 0.00 435 99.09 382 98.96 817 99.03 4 0.91 4 1.04 8 0.97 0 0.00 0 0.00 0 0.00
12 Penebel Penebel I 703 641 1,344 8 1.14 7 1.09 15 1.12 678 96.44 615 95.94 1,293 96.21 13 1.85 15 2.34 28 2.08 4 0.57 4 0.62 8 0.60
13 Penebel II 394 383 777 7 1.78 7 1.83 14 1.80 378 95.94 368 96.08 746 96.01 9 2.28 8 2.09 17 2.19 0 0.00 0 0.00 0 0.00
14 Marga Marga I 601 525 1,126 0 0.00 1 0.19 1 0.09 595 99.00 516 98.29 1,111 98.67 5 0.83 8 1.52 13 1.15 1 0.17 0 0.00 1 0.09
15 Marga II 381 371 752 1 0.26 3 0.81 4 0.53 358 93.96 346 93.26 704 93.62 22 5.77 22 5.93 44 5.85 0 0.00 0 0.00 0 0.00
16 Baturiti Baturiti I 120 129 249 0 0.00 0 0.00 0 0.00 115 95.83 125 96.90 240 96.39 4 3.33 4 3.10 8 3.21 1 0.83 0 0.00 1 0.40
17 Baturiti II 510 500 1,010 8 1.57 7 1.40 15 1.49 500 98.04 490 98.00 990 98.02 2 0.39 3 0.60 5 0.50 0 0.00 0 0.00 0 0.00
18 Kediri Kediri I 1,082 952 2,034 7 0.65 8 0.84 15 0.74 1,073 99.17 927 97.37 2,000 98.33 1 0.09 13 1.37 14 0.69 1 0.09 4 0.42 5 0.25
19 Kediri II 445 387 832 0 0.00 1 0.26 1 0.12 437 98.20 375 96.90 812 97.60 7 1.57 11 2.84 18 2.16 1 0.22 0 0.00 1 0.12
20 Kediri III 435 441 876 1 0.23 5 1.13 6 0.68 433 99.54 435 98.64 868 99.09 1 0.23 1 0.23 2 0.23 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,681 8,914 18,595 58 0.60 53 0.59 111 0.60 9,448 97.59 8,654 97.08 18,102 97.35 159 1.64 196 2.20 355 1.91 14 0.14 13 0.15 27 0.15
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Laporan Operasi Timbang 2013)
Keterangan :
Indikator yang digunakan adalah BB/U (Berat Badan/Umur)
PL+P PNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
L L+PL+PLL+P
GIZI LEBIH GIZI BURUK
L
GIZI KURANG
P L
GIZI BAIK
P
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Tabanan Tabanan I 365 370 101.37 349 95.62 349 330 94.56 349 325 93.12
2 Tabanan II 227 228 100.44 230 101.32 217 237 109.22 217 230 105.99
3 Tabanan III 331 294 88.82 281 84.89 316 252 79.75 316 253 80.06
4 Kerambitan Kerambitan I 222 229 103.15 225 101.35 212 227 107.08 212 222 104.72
5 Kerambitan II 208 207 99.52 204 98.08 198 211 106.57 198 185 93.43
6 Selemadeg Selemadeg 222 191 86.04 230 103.60 212 226 106.60 212 239 112.74
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 237 218 91.98 217 91.56 226 209 92.48 226 199 88.05
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 171 164 95.91 176 102.92 163 171 104.91 163 173 106.13
9 Selamdeg Timur II 72 73 101.39 72 100.00 68 71 104.41 68 66 97.06
10 Pupuan Pupuan I 340 320 94.12 311 91.47 324 281 86.73 324 273 84.26
11 Pupuan II 233 199 85.41 202 86.70 223 182 81.61 223 175 78.48
12 Penebel Penebel I 344 342 99.42 339 98.55 329 318 96.66 329 321 97.57
13 Penebel II 165 193 116.97 193 116.97 158 189 119.62 158 176 111.39
14 Marga Marga I 281 254 90.39 245 87.19 269 248 92.19 269 244 90.71
15 Marga II 243 235 96.71 212 87.24 232 209 90.09 232 205 88.36
16 Baturiti Baturiti I 458 455 99.34 427 93.23 437 433 99.08 437 417 95.42
17 Baturiti II 198 222 112.12 203 102.53 189 220 116.40 189 201 106.35
18 Kediri Kediri I 636 636 100.00 642 100.94 607 614 101.15 607 614 101.15
19 Kediri II 183 206 112.57 215 117.49 175 209 119.43 175 203 116.00
20 Kediri III 211 209 99.05 188 89.10 202 183 90.59 202 185 91.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,347 5,245 98.09 5,161 96.52 5,106 5,020 98.32 5,106 4,906 96.08
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
KABUPATEN/KOTA
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tabanan Tabanan I 365 0 - 0 - 0 - 137 37.53 356 97.53 493 135.07
2 Tabanan II 227 0 - 0 - 0 - 194 85.46 197 86.78 391 172.25
3 Tabanan III 331 0 - 0 - 0 - 76 22.96 170 51.36 246 74.32
4 Kerambitan Kerambitan I 222 0 - 0 - 0 - 80 36.04 193 86.94 273 122.97
5 Kerambitan II 208 0 - 0 - 0 - 4 1.92 128 61.54 132 63.46
6 Selemadeg Selemadeg 222 0 - 0 - 0 - 94 42.34 171 77.03 265 119.37
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 237 0 - 0 - 0 - 35 14.77 112 47.26 147 62.03
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 171 0 - 0 - 0 - 97 56.73 85 49.71 182 106.43
9 Selamdeg Timur II 72 0 - 0 - 0 - 59 81.94 74 102.78 133 184.72
10 Pupuan Pupuan I 340 0 - 0 - 0 - 0 - 319 93.82 319 93.82
11 Pupuan II 233 0 - 0 - 0 - 194 83.26 195 83.69 389 166.95
12 Penebel Penebel I 344 0 - 0 - 0 - 52 15.12 296 86.05 348 101.16
13 Penebel II 165 0 - 0 - 0 - 37 22.42 154 93.33 191 115.76
14 Marga Marga I 281 0 - 0 - 0 - 63 22.42 259 92.17 322 114.59
15 Marga II 243 0 - 0 - 0 - 45 18.52 204 83.95 249 102.47
16 Baturiti Baturiti I 458 0 - 0 - 0 - 125 27.29 290 63.32 415 90.61
17 Baturiti II 198 0 - 0 - 0 - 147 74.24 179 90.40 326 164.65
18 Kediri Kediri I 636 0 - 0 - 0 - 364 57.23 244 38.36 608 95.60
19 Kediri II 183 0 - 0 - 0 - 112 61.20 199 108.74 311 169.95
20 Kediri III 211 0 - 0 - 0 - 0 - 201 95.26 201 95.26
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,347 0 - 0 - 0 - 1,915 35.81 4,026 75.29 5,941 111.11
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 365 370 101.37 349 95.62
2 Tabanan II 227 228 100.44 230 101.32
3 Tabanan III 331 294 88.82 281 84.89
4 Kerambitan Kerambitan I 222 229 103.15 225 101.35
5 Kerambitan II 208 207 99.52 204 98.08
6 Selemadeg Selemadeg 222 191 86.04 230 103.60
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 237 218 91.98 217 91.56
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 171 164 95.91 176 102.92
9 Selamdeg Timur II 72 73 101.39 72 100.00
10 Pupuan Pupuan I 340 320 94.12 311 91.47
11 Pupuan II 233 199 85.41 202 86.70
12 Penebel Penebel I 344 342 99.42 339 98.55
13 Penebel II 165 193 116.97 193 116.97
14 Marga Marga I 281 254 90.39 245 87.19
15 Marga II 243 235 96.71 212 87.24
16 Baturiti Baturiti I 458 455 99.34 427 93.23
17 Baturiti II 198 222 112.12 203 102.53
18 Kediri Kediri I 636 636 100.00 642 100.94
19 Kediri II 183 206 112.57 215 117.49
20 Kediri III 211 209 99.05 188 89.10
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,347 5,245 98.09 5,161 96.52
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Tabanan Tabanan I 365 73 45 61.64 189 144 333 28 22 50 13 45.86 13 60.19 26 52.05
2 Tabanan II 227 45 43 94.71 126 112 238 19 17 36 15 79.37 14 83.33 29 81.23
3 Tabanan III 331 66 33 49.85 131 122 253 20 18 38 20 101.78 19 103.83 39 102.77
4 Kerambitan Kerambitan I 222 44 54 121.62 140 86 226 21 13 34 8 38.10 8 62.02 16 47.20
5 Kerambitan II 208 42 38 91.35 120 118 238 18 18 36 10 55.56 17 96.05 27 75.63
6 Selemadeg Selemadeg 222 44 41 92.34 120 108 228 18 16 34 16 88.89 13 80.25 29 84.80
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 237 47 45 94.94 100 114 214 15 17 32 15 100.00 13 76.02 28 87.23
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 171 34 30 87.72 98 73 171 15 11 26 5 34.01 7 63.93 12 46.78
9 Selamdeg Timur II 72 14 6 41.67 40 35 75 6 5 11 - 0.00 3 57.14 3 26.67
10 Pupuan Pupuan I 340 68 51 75.00 132 150 282 20 23 42 16 80.81 23 102.22 39 92.20
11 Pupuan II 233 47 45 96.57 82 104 186 12 16 28 12 97.56 15 96.15 27 96.77
12 Penebel Penebel I 344 69 60 87.21 161 159 320 24 24 48 22 91.10 13 54.51 35 72.92
13 Penebel II 165 33 33 100.00 92 96 188 14 14 28 15 108.70 14 97.22 29 102.84
14 Marga Marga I 281 56 53 94.31 137 113 250 21 17 38 23 111.92 14 82.60 37 98.67
15 Marga II 243 49 30 61.73 111 100 211 17 15 32 13 78.08 7 46.67 20 63.19
16 Baturiti Baturiti I 458 92 70 76.42 248 190 438 37 29 66 37 99.46 18 63.16 55 83.71
17 Baturiti II 198 40 38 95.96 111 110 221 17 17 33 20 120.12 10 60.61 30 90.50
18 Kediri Kediri I 636 127 107 84.12 289 322 611 43 48 92 36 83.04 33 68.32 69 75.29
19 Kediri II 183 37 43 117.49 126 92 218 19 14 33 29 153.44 9 65.22 38 116.21
20 Kediri III 211 42 40 94.79 93 95 188 14 14 28 11 78.85 20 140.35 31 109.93
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,347 1,069 905 84.63 2,646 2,443 5,089 397 366 763 336 84.66 283 77.23 619 81.09
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 165 167 332 158 95.76 158 94.61 316 95.18 589 517 1,106 569 96.60 517 100.00 1,086 98.19 349 325 93.12
2 Tabanan II 103 104 207 103 100.00 104 100.00 207 100.00 450 431 881 450 100.00 431 100.00 881 100.00 217 230 105.99
3 Tabanan III 150 151 301 150 100.00 151 100.00 301 100.00 206 171 377 206 100.00 171 100.00 377 100.00 316 253 80.06
4 Kerambitan Kerambitan I 101 101 202 101 100.00 101 100.00 202 100.00 433 418 851 422 97.46 405 96.89 827 97.18 212 222 104.72
5 Kerambitan II 94 95 189 94 100.00 95 100.00 189 100.00 459 392 851 459 100.00 392 100.00 851 100.00 198 185 93.43
6 Selemadeg Selemadeg 101 101 202 101 100.00 101 100.00 202 100.00 426 399 825 426 100.00 399 100.00 825 100.00 212 239 112.74
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 107 108 215 107 100.00 108 100.00 215 100.00 432 434 866 432 100.00 434 100.00 866 100.00 226 199 88.05
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 77 78 155 77 100.00 78 100.00 155 100.00 370 287 657 370 100.00 287 100.00 657 100.00 163 173 106.13
9 Selamdeg Timur II 32 33 65 32 100.00 33 100.00 65 100.00 163 135 298 163 100.00 135 100.00 298 100.00 68 66 97.06
10 Pupuan Pupuan I 154 155 309 150 97.40 148 95.48 298 96.44 689 586 1,275 689 100.00 586 100.00 1,275 100.00 324 273 84.26
11 Pupuan II 105 107 212 105 100.00 107 100.00 212 100.00 404 327 731 404 100.00 327 100.00 731 100.00 223 175 78.48
12 Penebel Penebel I 156 157 313 156 100.00 157 100.00 313 100.00 577 511 1,088 577 100.00 511 100.00 1,088 100.00 329 321 97.57
13 Penebel II 75 75 150 75 100.00 75 100.00 150 100.00 379 360 739 379 100.00 360 100.00 739 100.00 158 176 111.39
14 Marga Marga I 127 128 255 127 100.00 128 100.00 255 100.00 538 481 1,019 538 100.00 481 100.00 1,019 100.00 269 244 90.71
15 Marga II 110 111 221 110 100.00 111 100.00 221 100.00 500 455 955 500 100.00 455 100.00 955 100.00 232 205 88.36
16 Baturiti Baturiti I 207 209 416 207 100.00 209 100.00 416 100.00 827 775 1,602 827 100.00 775 100.00 1,602 100.00 437 417 95.42
17 Baturiti II 90 90 180 90 100.00 90 100.00 180 100.00 450 454 904 450 100.00 454 100.00 904 100.00 189 201 106.35
18 Kediri Kediri I 288 290 578 288 100.00 290 100.00 578 100.00 981 907 1,888 981 100.00 907 100.00 1,888 100.00 607 614 101.15
19 Kediri II 83 84 167 83 100.00 84 100.00 167 100.00 450 362 812 450 100.00 362 100.00 812 100.00 175 203 116.00
20 Kediri III 96 96 192 96 100.00 96 100.00 192 100.00 367 381 748 367 100.00 381 100.00 748 100.00 202 185 91.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,421 2,440 4,861 2,410 99.55 2,424 99.34 4,834 99.44 9,690 8,783 18,473 9,659 99.68 8,770 99.85 18,429 99.76 5,106 4,906 96.083
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH % SUNTIK % PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 2,971 63.29 2 0.04 241 5.13 27 0.58 3,241 69.05 1,188 25.31 232 4.94 33 0.70 0 0.00 0 0.00 1,453 30.95 4,694 100.00
2 Tabanan II 1,763 61.84 4 0.14 186 6.52 11 0.39 1,964 68.89 683 23.96 114 4.00 90 3.16 0 0.00 0 0.00 887 31.11 2,851 100.00
3 Tabanan III 1,569 63.96 40 1.63 46 1.88 19 0.77 1,674 68.24 669 27.27 69 2.81 41 1.67 0 0.00 0 0.00 779 31.76 2,453 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 1,960 67.35 0 0.00 124 4.26 2 0.07 2,086 71.68 623 21.41 153 5.26 48 1.65 0 0.00 0 0.00 824 28.32 2,910 100.00
5 Kerambitan II 1,587 59.89 0 0.00 115 4.34 2 0.08 1,704 64.30 685 25.85 250 9.43 11 0.42 0 0.00 0 0.00 946 35.70 2,650 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 1,344 45.19 12 0.40 99 3.33 7 0.24 1,462 49.16 1,360 45.73 118 3.97 34 1.14 0 0.00 0 0.00 1,512 50.84 2,974 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 983 32.49 10 0.33 114 3.77 51 1.69 1,158 38.27 1,470 48.58 338 11.17 60 1.98 0 0.00 0 0.00 1,868 61.73 3,026 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,110 40.64 0 0.00 99 3.63 12 0.44 1,221 44.71 1,294 47.38 194 7.10 22 0.81 0 0.00 0 0.00 1,510 55.29 2,731 100.00
9 Selamdeg Timur II 568 45.95 1 0.08 74 5.99 0 0.00 643 52.02 520 42.07 60 4.85 13 1.05 0 0.00 0 0.00 593 47.98 1,236 100.00
10 Pupuan Pupuan I 1,442 44.66 2 0.06 97 3.00 49 1.52 1,590 49.24 1,412 43.73 164 5.08 63 1.95 0 0.00 0 0.00 1,639 50.76 3,229 100.00
11 Pupuan II 736 25.00 3 0.10 20 0.68 20 0.68 779 26.46 1,860 63.18 293 9.95 12 0.41 0 0.00 0 0.00 2,165 73.54 2,944 100.00
12 Penebel Penebel I 2,842 58.00 15 0.31 54 1.10 178 3.63 3,089 63.04 1,525 31.12 163 3.33 123 2.51 0 0.00 0 0.00 1,811 36.96 4,900 100.00
13 Penebel II 1,007 33.86 2 0.07 59 1.98 13 0.44 1,081 36.35 1,548 52.05 304 10.22 41 1.38 0 0.00 0 0.00 1,893 63.65 2,974 100.00
14 Marga Marga I 1,840 60.25 0 0.00 183 5.99 1 0.03 2,024 66.27 836 27.37 166 5.44 28 0.92 0 0.00 0 0.00 1,030 33.73 3,054 100.00
15 Marga II 1,756 56.30 0 0.00 119 3.82 10 0.32 1,885 60.44 944 30.27 267 8.56 23 0.74 0 0.00 0 0.00 1,234 39.56 3,119 100.00
16 Baturiti Baturiti I 2,902 58.56 16 0.32 269 5.43 28 0.56 3,215 64.87 1,380 27.85 321 6.48 40 0.81 0 0.00 0 0.00 1,741 35.13 4,956 100.00
17 Baturiti II 2,140 64.23 1 0.03 166 4.98 33 0.99 2,340 70.23 628 18.85 319 9.57 45 1.35 0 0.00 0 0.00 992 29.77 3,332 100.00
18 Kediri Kediri I 4,435 63.75 5 0.07 194 2.79 38 0.55 4,672 67.16 1,712 24.61 391 5.62 182 2.62 0 0.00 0 0.00 2,285 32.84 6,957 100.00
19 Kediri II 1,234 59.33 0 0.00 108 5.19 3 0.14 1,345 64.66 601 28.89 121 5.82 13 0.63 0 0.00 0 0.00 735 35.34 2,080 100.00
20 Kediri III 1,827 58.61 0 0.00 43 1.38 18 0.58 1,888 60.57 1,179 37.82 24 0.77 26 0.83 0 0.00 0 0.00 1,229 39.43 3,117 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 36,016 54.42 113 0.17 2,410 3.64 522 0.79 39,061 59.02 22,117 33.42 4,061 6.14 948 1.43 0 0.00 0 0.00 27,126 40.98 66,187 100.00
Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 37 16.44 1 0.44 6 2.67 7 3.11 51 22.67 140 62.22 30 13.33 4 1.78 0 0.00 0 0.00 174 77.33 225 100.00
2 Tabanan II 30 23.81 1 0.79 7 5.56 0 0.00 38 30.16 69 54.76 12 9.52 7 5.56 0 0.00 0 0.00 88 69.84 126 100.00
3 Tabanan III 37 35.24 0 0.00 0 0.00 7 6.67 44 41.90 59 56.19 0 0.00 2 1.90 0 0.00 0 0.00 61 58.10 105 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 54 27.69 3 1.54 4 2.05 1 0.51 62 31.79 96 49.23 23 11.79 14 7.18 0 0.00 0 0.00 133 68.21 195 100.00
5 Kerambitan II 11 13.75 0 0.00 5 6.25 2 2.50 18 22.50 43 53.75 16 20.00 3 3.75 0 0.00 0 0.00 62 77.50 80 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 34 15.25 1 0.45 6 2.69 0 0.00 41 18.39 153 68.61 26 11.66 3 1.35 0 0.00 0 0.00 182 81.61 223 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 42 24.85 0 0.00 8 4.73 14 8.28 64 37.87 78 46.15 19 11.24 8 4.73 0 0.00 0 0.00 105 62.13 169 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 52 20.55 15 5.93 40 15.81 25 9.88 132 52.17 94 37.15 13 5.14 14 5.53 0 0.00 0 0.00 121 47.83 253 100.00
9 Selamdeg Timur II 75 74.26 0 0.00 1 0.99 0 0.00 76 75.25 20 19.80 5 4.95 0 0.00 0 0.00 0 0.00 25 24.75 101 100.00
10 Pupuan Pupuan I 59 40.14 0 0.00 0 0.00 27 18.37 86 58.50 39 26.53 13 8.84 8 5.44 1 0.68 0 0.00 61 41.50 147 100.00
11 Pupuan II 24 11.43 3 1.43 5 2.38 17 8.10 49 23.33 99 47.14 58 27.62 4 1.90 0 0.00 0 0.00 161 76.67 210 100.00
12 Penebel Penebel I 71 22.26 1 0.31 11 3.45 3 0.94 86 26.96 194 60.82 33 10.34 6 1.88 0 0.00 0 0.00 233 73.04 319 100.00
13 Penebel II 76 46.34 0 0.00 0 0.00 1 0.61 77 46.95 60 36.59 21 12.80 6 3.66 0 0.00 0 0.00 87 53.05 164 100.00
14 Marga Marga I 41 23.56 0 0.00 0 0.00 3 1.72 44 25.29 87 50.00 29 16.67 14 8.05 0 0.00 0 0.00 130 74.71 174 100.00
15 Marga II 20 16.81 0 0.00 8 6.72 4 3.36 32 26.89 67 56.30 15 12.61 5 4.20 0 0.00 0 0.00 87 73.11 119 100.00
16 Baturiti Baturiti I 160 50.63 1 0.32 9 2.85 15 4.75 185 58.54 119 37.66 12 3.80 0 0.00 0 0.00 0 0.00 131 41.46 316 100.00
17 Baturiti II 23 16.31 0 0.00 4 2.84 1 0.71 28 19.86 79 56.03 27 19.15 7 4.96 0 0.00 0 0.00 113 80.14 141 100.00
18 Kediri Kediri I 137 32.24 0 0.00 3 0.71 6 1.41 146 34.35 222 52.24 23 5.41 34 8.00 0 0.00 0 0.00 279 65.65 425 100.00
19 Kediri II 31 36.47 0 0.00 4 4.71 2 2.35 37 43.53 41 48.24 7 8.24 0 0.00 0 0.00 0 0.00 48 56.47 85 100.00
20 Kediri III 19 27.94 0 0.00 1 1.47 14 20.59 34 50.00 26 38.24 5 7.35 3 4.41 0 0.00 0 0.00 34 50.00 68 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,033 28.34 26 0.71 122 3.35 149 4.09 1,330 36.49 1,785 48.97 387 10.62 142 3.90 1 0.03 0 0.00 2,315 63.51 3,645 100.00
Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 5,551 225 4.05 4,694 84.56
2 Tabanan II 3,597 126 3.50 2,851 79.26
3 Tabanan III 2,943 105 3.57 2,453 83.35
4 Kerambitan Kerambitan I 3,726 195 5.23 2,910 78.10
5 Kerambitan II 3,227 80 2.48 2,650 82.12
6 Selemadeg Selemadeg 4,080 223 5.47 2,974 72.89
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,693 169 4.58 3,026 81.94
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,223 253 7.85 2,731 84.73
9 Selamdeg Timur II 1,497 101 6.75 1,236 82.57
10 Pupuan Pupuan I 4,787 147 3.07 3,229 67.45
11 Pupuan II 4,135 210 5.08 2,944 71.20
12 Penebel Penebel I 5,774 319 5.52 4,900 84.86
13 Penebel II 3,890 164 4.22 2,974 76.45
14 Marga Marga I 4,386 174 3.97 3,054 69.63
15 Marga II 3,633 119 3.28 3,119 85.85
16 Baturiti Baturiti I 7,073 316 4.47 4,956 70.07
17 Baturiti II 3,835 141 3.68 3,332 86.88
18 Kediri Kediri I 8,329 425 5.10 6,957 83.53
19 Kediri II 3,151 85 2.70 2,080 66.01
20 Kediri III 3,983 68 1.71 3,117 78.26
JUMLAH (KAB/KOTA) 84,513 3,645 4.31 66,187 78.32
Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 189 144 333 188 99.47 144 100.00 332 99.70 181 95.77 137 95.14 318 95.50
2 Tabanan II 126 112 238 126 100.00 112 100.00 238 100.00 122 96.83 111 99.11 233 97.90
3 Tabanan III 131 122 253 131 100.00 122 100.00 253 100.00 131 100.00 125 102.46 256 101.19
4 Kerambitan Kerambitan I 140 86 226 140 100.00 86 100.00 226 100.00 135 96.43 84 97.67 219 96.90
5 Kerambitan II 120 118 238 120 100.00 95 80.51 215 90.34 114 95.00 97 82.20 211 88.66
6 Selemadeg Selemadeg 120 108 228 120 100.00 105 97.22 225 98.68 122 101.67 111 102.78 233 102.19
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 100 114 214 100 100.00 113 99.12 213 99.53 93 93.00 115 100.88 208 97.20
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 98 73 171 98 100.00 73 100.00 171 100.00 95 96.94 77 105.48 172 100.58
9 Selamdeg Timur II 40 35 75 38 95.00 32 91.43 70 93.33 35 87.50 31 88.57 66 88.00
10 Pupuan Pupuan I 132 150 282 133 100.76 150 100.00 283 100.35 142 107.58 135 90.00 277 98.23
11 Pupuan II 82 104 186 81 98.78 104 100.00 185 99.46 77 93.90 107 102.88 184 98.92
12 Penebel Penebel I 161 159 320 161 100.00 159 100.00 320 100.00 165 102.48 157 98.74 322 100.63
13 Penebel II 92 96 188 92 100.00 96 100.00 188 100.00 87 94.57 78 81.25 165 87.77
14 Marga Marga I 137 113 250 136 99.27 113 100.00 249 99.60 129 94.16 115 101.77 244 97.60
15 Marga II 111 100 211 111 100.00 99 99.00 210 99.53 104 93.69 101 101.00 205 97.16
16 Baturiti Baturiti I 248 190 438 248 100.00 189 99.47 437 99.77 255 102.82 185 97.37 440 100.46
17 Baturiti II 111 110 221 111 100.00 110 100.00 221 100.00 100 90.09 107 97.27 207 93.67
18 Kediri Kediri I 289 322 611 286 98.96 318 98.76 604 98.85 290 100.35 312 96.89 602 98.53
19 Kediri II 126 92 218 126 100.00 92 100.00 218 100.00 108 85.71 98 106.52 206 94.50
20 Kediri III 93 95 188 92 98.92 91 95.79 183 97.34 93 100.00 94 98.95 187 99.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,646 2,443 5,089 2,638 99.70 2,403 98.36 5,041 99.06 2,578 97.43 2,377 97.30 4,955 97.37
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 165 167 332 166 100.61 133 79.64 299 90.06
2 Tabanan II 103 104 207 118 114.56 93 89.42 211 101.93
3 Tabanan III 150 151 301 115 76.67 129 85.43 244 81.06
4 Kerambitan Kerambitan I 101 101 202 94 93.07 89 88.12 183 90.59
5 Kerambitan II 94 95 189 113 120.21 88 92.63 201 106.35
6 Selemadeg Selemadeg 101 101 202 92 91.09 127 125.74 219 108.42
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 107 108 215 106 99.07 115 106.48 221 102.79
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 77 78 155 70 90.91 71 91.03 141 90.97
9 Selamdeg Timur II 32 33 65 38 118.75 26 78.79 64 98.46
10 Pupuan Pupuan I 154 155 309 149 96.75 126 81.29 275 89.00
11 Pupuan II 105 107 212 90 85.71 109 101.87 199 93.87
12 Penebel Penebel I 156 157 313 107 68.59 115 73.25 222 70.93
13 Penebel II 75 75 150 71 94.67 79 105.33 150 100.00
14 Marga Marga I 127 128 255 142 111.81 76 59.38 218 85.49
15 Marga II 110 111 221 114 103.64 104 93.69 218 98.64
16 Baturiti Baturiti I 207 209 416 173 83.57 161 77.03 334 80.29
17 Baturiti II 90 90 180 96 106.67 94 104.44 190 105.56
18 Kediri Kediri I 288 290 578 302 104.86 276 95.17 578 100.00
19 Kediri II 83 84 167 103 124.10 80 95.24 183 109.58
20 Kediri III 96 96 192 83 86.46 102 106.25 185 96.35
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,421 2,440 4,861 2,342 96.74 2,193 89.88 4,535 93.29
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI*)
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6
1 Tabanan Tabanan I 4 4 100.00
2 Tabanan II 6 6 100.00
3 Tabanan III 2 2 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100.00
5 Kerambitan II 8 8 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 10 10 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 11 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100.00
9 Selamdeg Timur II 3 3 100.00
10 Pupuan Pupuan I 7 7 100.00
11 Pupuan II 7 7 100.00
12 Penebel Penebel I 9 9 100.00
13 Penebel II 9 9 100.00
14 Marga Marga I 10 10 100.00
15 Marga II 6 6 100.00
16 Baturiti Baturiti I 7 7 100.00
17 Baturiti II 5 5 100.00
18 Kediri Kediri I 6 6 100.00
19 Kediri II 4 4 100.00
20 Kediri III 5 5 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 133 100.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 165 167 332 189 114.55 145 86.83 334 100.60 181 109.70 139 83.23 320 96.39 186 112.73 164 98.20 350 105.42 1.59 -13.10 -4.79
2 Tabanan II 103 104 207 125 121.36 120 115.38 245 118.36 131 127.18 121 116.35 252 121.74 140 135.92 107 102.88 247 119.32 -12.00 10.83 -0.82
3 Tabanan III 150 151 301 128 85.33 145 96.03 273 90.70 121 80.67 152 100.66 273 90.70 146 97.33 173 114.57 319 105.98 -14.06 -19.31 -16.85
4 Kerambitan Kerambitan I 101 101 202 136 134.65 88 87.13 224 110.89 133 131.68 86 85.15 219 108.42 112 110.89 104 102.97 216 106.93 17.65 -18.18 3.57
5 Kerambitan II 94 95 189 99 105.32 95 100.00 194 102.65 103 109.57 99 104.21 202 106.88 119 126.60 92 96.84 211 111.64 -20.20 3.16 -8.76
6 Selemadeg Selemadeg 101 101 202 118 116.83 116 114.85 234 115.84 120 118.81 106 104.95 226 111.88 114 112.87 139 137.62 253 125.25 3.39 -19.83 -8.12
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 107 108 215 113 105.61 107 99.07 220 102.33 110 102.80 108 100.00 218 101.40 119 111.21 109 100.93 228 106.05 -5.31 -1.87 -3.64
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 77 78 155 131 170.13 128 164.10 259 167.10 84 109.09 93 119.23 177 114.19 80 103.90 89 114.10 169 109.03 38.93 30.47 34.75
9 Selamdeg Timur II 32 33 65 37 115.63 29 87.88 66 101.54 38 118.75 30 90.91 68 104.62 39 121.88 26 78.79 65 100.00 -5.41 10.34 1.52
10 Pupuan Pupuan I 154 155 309 149 96.75 147 94.84 296 95.79 165 107.14 166 107.10 331 107.12 182 118.18 142 91.61 324 104.85 -22.15 3.40 -9.46
11 Pupuan II 105 107 212 112 106.67 117 109.35 229 108.02 112 106.67 102 95.33 214 100.94 101 96.19 105 98.13 206 97.17 9.82 10.26 10.04
12 Penebel Penebel I 156 157 313 160 102.56 162 103.18 322 102.88 150 96.15 140 89.17 290 92.65 161 103.21 163 103.82 324 103.51 -0.63 -0.62 -0.62
13 Penebel II 75 75 150 92 122.67 91 121.33 183 122.00 91 121.33 94 125.33 185 123.33 78 104.00 96 128.00 174 116.00 15.22 -5.49 4.92
14 Marga Marga I 127 128 255 141 111.02 135 105.47 276 108.24 158 124.41 132 103.13 290 113.73 157 123.62 123 96.09 280 109.80 -11.35 8.89 -1.45
15 Marga II 110 111 221 120 109.09 111 100.00 231 104.52 109 99.09 109 98.20 218 98.64 126 114.55 104 93.69 230 104.07 -5.00 6.31 0.43
16 Baturiti Baturiti I 207 209 416 271 130.92 198 94.74 469 112.74 272 131.40 203 97.13 475 114.18 252 121.74 239 114.35 491 118.03 7.01 -20.71 -4.69
17 Baturiti II 90 90 180 101 112.22 102 113.33 203 112.78 85 94.44 104 115.56 189 105.00 83 92.22 90 100.00 173 96.11 17.82 11.76 14.78
18 Kediri Kediri I 288 290 578 295 102.43 326 112.41 621 107.44 279 96.88 304 104.83 583 100.87 303 105.21 306 105.52 609 105.36 -2.71 6.13 1.93
19 Kediri II 83 84 167 112 134.94 102 121.43 214 128.14 109 131.33 88 104.76 197 117.96 93 112.05 80 95.24 173 103.59 16.96 21.57 19.16
20 Kediri III 96 96 192 97 101.04 100 104.17 197 102.60 89 92.71 107 111.46 196 102.08 89 92.71 97 101.04 186 96.88 8.25 3.00 5.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,421 2,440 4,861 2,726 112.60 2,564 105.08 5,290 108.83 2,640 109.05 2,483 101.76 5,123 105.39 2,680 110.70 2,548 104.43 5,228 107.55 1.69 0.62 1.17
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYI
L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P L
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 165 167 332 184 111.52 146 87.43 330 99.40 185 112.121 141 84.4311 326 98.19
2 Tabanan II 103 104 207 120 116.50 113 108.65 233 112.56 137 133.01 121 116.346 258 124.64
3 Tabanan III 150 151 301 123 82.00 138 91.39 261 86.71 125 83.3333 146 96.6887 271 90.03
4 Kerambitan Kerambitan I 101 101 202 134 132.67 87 86.14 221 109.41 134 132.67 85 84.16 219 108.42
5 Kerambitan II 94 95 189 106 112.77 92 96.84 198 104.76 105 111.702 92 96.8421 197 104.23
6 Selemadeg Selemadeg 101 101 202 120 118.81 111 109.90 231 114.36 119 117.82 118 116.83 237 117.33
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 107 108 215 118 110.28 104 96.30 222 103.26 114 106.54 105 97.2 219 101.86
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 77 78 155 100 129.87 78 100.00 178 114.84 87 112.987 84 107.692 171 110.32
9 Selamdeg Timur II 32 33 65 39 121.88 30 90.91 69 106.15 37 115.63 29 87.8788 66 101.54
10 Pupuan Pupuan I 154 155 309 153 99.35 154 99.35 307 99.35 147 95.45 145 93.55 292 94.50
11 Pupuan II 105 107 212 108 102.86 109 101.87 217 102.36 116 110.48 112 104.673 228 107.55
12 Penebel Penebel I 156 157 313 165 105.77 151 96.18 316 100.96 160 102.56 147 93.6306 307 98.08
13 Penebel II 75 75 150 97 129.33 96 128.00 193 128.67 90 120 93 124 183 122.00
14 Marga Marga I 127 128 255 136 107.09 137 107.03 273 107.06 155 122.047 136 106.25 291 114.12
15 Marga II 110 111 221 113 102.73 115 103.60 228 103.17 110 100 116 104.50 226 102.26
16 Baturiti Baturiti I 207 209 416 269 129.95 210 100.48 479 115.14 290 140.097 198 94.74 488 117.31
17 Baturiti II 90 90 180 99 110.00 103 114.44 202 112.22 104 115.556 104 115.56 208 115.56
18 Kediri Kediri I 288 290 578 298 103.47 320 110.34 618 106.92 292 101.389 305 105.172 597 103.29
19 Kediri II 83 84 167 110 132.53 82 97.62 192 114.97 98 118.07 85 101.19 183 109.58
20 Kediri III 96 96 192 98 102.08 99 103.13 197 102.60 90 93.75 106 110.417 196 102.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,421 2,440 4,861 2,690 111.11 2,475 101.43 5,165 106.25 2,695 111.32 2,468 101.15 5,163 106.21
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 144 130 274 81 56.25 58 44.62 139 50.73
2 Tabanan II 107 99 206 41 38.32 45 45.45 86 41.75
3 Tabanan III 17 12 29 3 17.65 6 50.00 9 31.03
4 Kerambitan Kerambitan I 108 93 201 83 76.85 68 73.12 151 75.12
5 Kerambitan II 116 85 201 82 70.69 58 68.24 140 69.65
6 Selemadeg Selemadeg 96 99 195 60 62.50 62 62.63 122 62.56
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 72 67 139 60 83.33 45 67.16 105 75.54
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 96 66 162 58 60.42 40 60.61 98 60.49
9 Selamdeg Timur II 40 28 68 26 65.00 20 71.43 46 67.65
10 Pupuan Pupuan I 149 126 275 113 75.84 93 73.81 206 74.91
11 Pupuan II 93 76 169 56 60.22 44 57.89 100 59.17
12 Penebel Penebel I 142 132 274 105 73.94 90 68.18 195 71.17
13 Penebel II 82 93 175 63 76.83 72 77.42 135 77.14
14 Marga Marga I 127 105 232 94 74.02 72 68.57 166 71.55
15 Marga II 83 60 143 72 86.75 46 76.67 118 82.52
16 Baturiti Baturiti I 212 164 376 141 66.51 105 64.02 246 65.43
17 Baturiti II 90 88 178 74 82.22 72 81.82 146 82.02
18 Kediri Kediri I 277 271 548 95 34.30 90 33.21 185 33.76
19 Kediri II 122 104 226 62 50.82 60 57.69 122 53.98
20 Kediri III 98 79 177 60 61.22 50 63.29 110 62.15
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,271 1,977 4,248 1,429 62.92 1,196 60.50 2,625 61.79
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATANJUMLAH BAYI (DIPANTAU)
PUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 Tabanan II 0 1 1 0 1 1 0.00 100.00 100.00
3 Tabanan III 0 1 1 0 1 1 0.00 100.00 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
5 Kerambitan II 3 0 3 3 0 3 100.00 0.00 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 5 10 15 5 10 15 100.00 100.00 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 Selamdeg Timur II 2 1 3 2 1 3 100.00 100.00 100.00
10 Pupuan Pupuan I 2 8 10 2 8 10 100.00 100.00 100.00
11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 Marga Marga I 2 1 3 2 1 3 100.00 100.00 100.00
15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
16 Baturiti Baturiti I 3 0 3 3 0 3 100.00 0.00 100.00
17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
19 Kediri II 1 0 1 1 0 1 100.00 0.00 100.00
20 Kediri III 5 5 10 5 5 10 0.00 100.00 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 27 50 23 27 50 100.00 100.00 100.00
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 565 515 1,080 527 93.27 549 106.60 1,076 99.63
2 Tabanan II 452 453 905 448 99.12 404 89.18 852 94.14
3 Tabanan III 279 267 546 290 103.94 273 102.25 563 103.11
4 Kerambitan Kerambitan I 388 408 796 358 92.27 364 89.22 722 90.70
5 Kerambitan II 452 353 805 387 85.62 349 98.87 736 91.43
6 Selemadeg Selemadeg 250 249 499 328 131.20 261 104.82 589 118.04
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 329 322 651 318 96.66 336 104.35 654 100.46
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 293 256 549 295 100.68 243 94.92 538 98.00
9 Selamdeg Timur II 115 112 227 117 101.74 114 101.79 231 101.76
10 Pupuan Pupuan I 622 540 1,162 605 97.27 562 104.07 1,167 100.43
11 Pupuan II 238 261 499 216 90.76 251 96.17 467 93.59
12 Penebel Penebel I 709 653 1,362 556 78.42 547 83.77 1,103 80.98
13 Penebel II 374 345 719 350 93.58 292 84.64 642 89.29
14 Marga Marga I 491 464 955 468 95.32 471 101.51 939 98.32
15 Marga II 452 379 831 440 97.35 414 109.23 854 102.77
16 Baturiti Baturiti I 803 770 1,573 885 110.21 788 102.34 1,673 106.36
17 Baturiti II 450 452 902 386 85.78 415 91.81 801 88.80
18 Kediri Kediri I 712 652 1,364 793 111.38 719 110.28 1,512 110.85
19 Kediri II 396 361 757 367 92.68 353 97.78 720 95.11
20 Kediri III 416 440 856 336 80.77 384 87.27 720 84.11
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,786 8,252 17,038 8,470 96.40 8,089 98.02 16,559 97.19
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH JUMLAH JUMLAHJUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 754 684 1,438 502 66.58 468 68.42 970 67.45 426 399 825 354 83.10 327 81.95 681 82.55 2 0.40 3 0.64 5 0.52
2 Tabanan II 553 535 1,088 447 80.83 437 81.68 884 81.25 395 390 785 367 92.91 362 92.82 729 92.87 0 0.00 2 0.46 2 0.23
3 Tabanan III 356 322 678 202 56.74 181 56.21 383 56.49 144 130 274 121 84.03 108 83.08 229 83.58 1 0.50 0 0.00 1 0.26
4 Kerambitan Kerambitan I 534 519 1,053 469 87.83 452 87.09 921 87.46 448 435 883 380 84.82 372 85.52 752 85.16 2 0.43 4 0.88 6 0.65
5 Kerambitan II 553 487 1,040 494 89.33 438 89.94 932 89.62 463 414 877 400 86.39 364 87.92 764 87.12 3 0.61 2 0.46 5 0.54
6 Selemadeg Selemadeg 527 500 1,027 410 77.80 385 77.00 795 77.41 359 335 694 329 91.64 317 94.63 646 93.08 1 0.24 1 0.26 2 0.25
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 539 542 1,081 471 87.38 470 86.72 941 87.05 430 430 860 355 82.56 359 83.49 714 83.02 4 0.85 12 2.55 16 1.70
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 447 365 812 391 87.47 320 87.67 711 87.56 352 283 635 267 75.85 216 76.33 483 76.06 0 0.00 1 0.31 1 0.14
9 Selamdeg Timur II 195 168 363 176 90.26 151 89.88 327 90.08 168 146 314 145 86.31 127 86.99 272 86.62 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 Pupuan Pupuan I 843 741 1,584 701 83.16 611 82.46 1,312 82.83 631 547 1,178 604 95.72 530 96.89 1,134 96.26 2 0.29 0 0.00 2 0.15
11 Pupuan II 509 434 943 426 83.69 372 85.71 798 84.62 383 334 717 339 88.51 303 90.72 642 89.54 2 0.47 3 0.81 5 0.63
12 Penebel Penebel I 733 668 1,401 665 90.72 615 92.07 1,280 91.36 626 574 1,200 556 88.82 502 87.46 1,058 88.17 2 0.30 3 0.49 5 0.39
13 Penebel II 454 435 889 385 84.80 364 83.68 749 84.25 352 335 687 313 88.92 303 90.45 616 89.67 2 0.52 1 0.27 3 0.40
14 Marga Marga I 665 609 1,274 600 90.23 546 89.66 1,146 89.95 568 511 1,079 549 96.65 494 96.67 1,043 96.66 2 0.33 4 0.73 6 0.52
15 Marga II 610 566 1,176 409 67.05 391 69.08 800 68.03 334 322 656 281 84.13 267 82.92 548 83.54 1 0.24 4 1.02 5 0.63
16 Baturiti Baturiti I 1,034 984 2,018 817 79.01 771 78.35 1,588 78.69 708 680 1,388 673 95.06 637 93.68 1,310 94.38 2 0.24 5 0.65 7 0.44
17 Baturiti II 540 544 1,084 449 83.15 453 83.27 902 83.21 403 407 810 383 95.04 383 94.10 766 94.57 0 0.00 0 0.00 0 0.00
18 Kediri Kediri I 1,269 1,197 2,466 907 71.47 834 69.67 1,741 70.60 768 698 1,466 694 90.36 633 90.69 1,327 90.52 1 0.11 1 0.12 2 0.11
19 Kediri II 533 446 979 415 77.86 375 84.08 790 80.69 345 315 660 296 85.80 269 85.40 565 85.61 1 0.24 5 1.33 6 0.76
20 Kediri III 463 477 940 400 86.39 413 86.58 813 86.49 347 357 704 302 87.03 309 86.55 611 86.79 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,111 11,223 23,334 9,736 80.39 9,047 80.61 18,783 80.50 8,650 8,042 16,692 7,708 89.11 7,182 89.31 14,890 89.20 28 0.29 51 0.56 79 0.42
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (LB3 Gizi)
DITIMBANG
P
BGM
L+P LL
BB NAIKDITIMBANG (D")NO KECAMATAN PUSKESMAS
L
BALITA
BALITA YANG ADAL+P L+PP P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I - 1 1 - 0.00 1 100.00 1 100.00
2 Tabanan II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
3 Tabanan III - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
4 Kerambitan Kerambitan I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
5 Kerambitan II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
6 Selemadeg Selemadeg - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
9 Selamdeg Timur II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
10 Pupuan Pupuan I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
11 Pupuan II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
12 Penebel Penebel I 2 1 3 2 100.00 1 100.00 3 100.00
13 Penebel II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
14 Marga Marga I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
15 Marga II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
16 Baturiti Baturiti I 1 - 1 1 100.00 - 0.00 1 100.00
17 Baturiti II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
18 Kediri Kediri I - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
19 Kediri II - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
20 Kediri III - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 3 100.000 2 100.000 5 100.00
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Keterangan :
Indikator yang digunaka adalah BB/TB (Berat Badan/Tinggi Badan)
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 273 222 495 273 100.00 222 100.00 495 100.00
2 Tabanan II 127 126 253 127 100.00 126 100.00 253 100.00
3 Tabanan III 412 337 749 412 100.00 337 100.00 749 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 123 119 242 123 100.00 119 100.00 242 100.00
5 Kerambitan II 116 101 217 116 100.00 101 100.00 217 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 142 133 275 142 100.00 133 100.00 275 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 141 106 247 141 100.00 106 100.00 247 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 85 94 179 85 100.00 94 100.00 179 100.00
9 Selamdeg Timur II 43 35 78 43 100.00 35 100.00 78 100.00
10 Pupuan Pupuan I 169 138 307 169 100.00 138 100.00 307 100.00
11 Pupuan II 121 104 225 121 100.00 104 100.00 225 100.00
12 Penebel Penebel I 122 128 250 122 100.00 128 100.00 250 100.00
13 Penebel II 93 83 176 93 100.00 83 100.00 176 100.00
14 Marga Marga I 140 163 303 140 100.00 163 100.00 303 100.00
15 Marga II 108 98 206 108 100.00 98 100.00 206 100.00
16 Baturiti Baturiti I 255 297 552 255 100.00 297 100.00 552 100.00
17 Baturiti II 117 135 252 117 100.00 135 100.00 252 100.00
18 Kediri Kediri I 368 354 722 368 100.00 354 100.00 722 100.00
19 Kediri II 105 80 185 105 100.00 80 100.00 185 100.00
20 Kediri III 159 140 299 159 100.00 140 100.00 299 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,219 2,993 6,212 3,219 100.00 2,993 100.00 6,212 100.00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.00 100.00 100.00
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 1,463 1,314 2,777 0 0.00 0 0.00 0 0.00
2 Tabanan II 719 638 1,357 127 17.66 126 19.75 253 18.64
3 Tabanan III 2,468 2,002 4,470 397 16.09 337 16.83 734 16.42
4 Kerambitan Kerambitan I 777 690 1,467 777 100.00 690 100.00 1,467 100.00
5 Kerambitan II 697 674 1,371 697 100.00 674 100.00 1,371 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 857 813 1,670 715 83.43 680 83.64 1,395 83.53
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 834 785 1,619 152 18.23 133 16.94 285 17.60
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 586 598 1,184 586 100.00 598 100.00 1,184 100.00
9 Selamdeg Timur II 237 188 425 122 51.48 90 47.87 212 49.88
10 Pupuan Pupuan I 1,066 970 2,036 551 51.69 477 49.18 1,028 50.49
11 Pupuan II 726 654 1,380 95 13.09 106 16.21 201 14.57
12 Penebel Penebel I 1,069 962 2,031 150 14.03 163 16.94 313 15.41
13 Penebel II 609 593 1,202 609 100.00 593 100.00 1,202 100.00
14 Marga Marga I 944 932 1,876 0 0.00 0 0.00 0 0.00
15 Marga II 789 777 1,566 404 51.20 417 53.67 821 52.43
16 Baturiti Baturiti I 1,620 1,489 3,109 0 0.00 0 0.00 0 0.00
17 Baturiti II 901 797 1,698 410 45.50 388 48.68 798 47.00
18 Kediri Kediri I 2,499 2,289 4,788 0 0.00 0 0.00 0 0.00
19 Kediri II 677 584 1,261 159 23.49 156 26.71 315 24.98
20 Kediri III 793 766 1,559 276 34.80 566 73.89 842 54.01
JUMLAH (KAB/KOTA) 20,331 18,515 38,846 6,227 30.63 6,194 33.45 12,421 31.97
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 1,483 1,633 3,116 767 51.72 813 49.79 1,580 50.71
2 Tabanan II 1,637 1,777 3,414 1,164 71.11 1,103 62.07 2,267 66.40
3 Tabanan III 570 606 1,176 547 95.96 608 100.33 1,155 98.21
4 Kerambitan Kerambitan I 1,852 1,823 3,675 992 53.56 890 48.82 1,882 51.21
5 Kerambitan II 2,739 2,827 5,566 1,204 43.96 1,241 43.90 2,445 43.93
6 Selemadeg Selemadeg 1,297 1,412 2,709 64 4.93 76 5.38 140 5.17
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1,674 1,862 3,536 1,094 65.35 1,091 58.59 2,185 61.79
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,372 1,429 2,801 290 21.14 363 25.40 653 23.31
9 Selamdeg Timur II 469 573 1,042 308 65.67 306 53.40 614 58.93
10 Pupuan Pupuan I 1,279 1,414 2,693 222 17.36 266 18.81 488 18.12
11 Pupuan II 1,153 1,091 2,244 754 65.39 588 53.90 1,342 59.80
12 Penebel Penebel I 2,295 2,644 4,939 1,440 62.75 1,396 52.80 2,836 57.42
13 Penebel II 1,690 2,105 3,795 701 41.48 784 37.24 1,485 39.13
14 Marga Marga I 1,639 1,852 3,491 1,136 69.31 1,103 59.56 2,239 64.14
15 Marga II 1,301 1,463 2,764 590 45.35 605 41.35 1,195 43.23
16 Baturiti Baturiti I 1,663 1,709 3,372 1,126 67.71 1,139 66.65 2,265 67.17
17 Baturiti II 1,234 1,376 2,610 458 37.12 383 27.83 841 32.22
18 Kediri Kediri I 2,033 2,231 4,264 1,155 56.81 764 34.24 1,919 45.00
19 Kediri II 911 879 1,790 478 52.47 402 45.73 880 49.16
20 Kediri III 1,603 1,602 3,205 574 35.81 482 30.09 1,056 32.95
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,894 32,308 62,202 15,064 50.39 14,403 44.58 29,467 47.37
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
TABANAN
2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 6 6 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 -
4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 4 100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100.00
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Chikunguya 1 1 2,331 2,237 4,568 8 6 14 0.34 0.27 0.31 0 0 0 - - -
2 Suspek Difteri 1 1 7,632 6,873 14,505 1 0 1 0.01 - 0.01 0 0 0 - - -
3 Difteri 1 1 1,160 1,075 2,235 0 2 2 - 0.19 0.09 0 0 0 - - -
4 Keracunan Makanan 1 1 1,157 1,247 2,404 12 19 31 1.04 1.52 1.29 0 0 0 - - -
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 4 1 0.25 1 100.00
2 Tabanan II 6 0 0.00 0 -
3 Tabanan III 2 0 0.00 0 -
4 Kerambitan Kerambitan I 7 1 0.14 1 100.00
5 Kerambitan II 8 0 0.00 0 -
6 Selemadeg Selemadeg 10 1 0.10 1 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 0 0.00 0 -
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 0 0.00 0 -
9 Selamdeg Timur II 3 0 0.00 0 -
10 Pupuan Pupuan I 7 0 0.00 0 -
11 Pupuan II 7 0 0.00 0 -
12 Penebel Penebel I 9 0 0.00 0 -
13 Penebel II 9 0 0.00 0 -
14 Marga Marga I 10 0 0.00 0 -
15 Marga II 6 0 0.00 0 -
16 Baturiti Baturiti I 7 0 0.00 0 -
17 Baturiti II 5 0 0.00 0 -
18 Kediri Kediri I 6 1 0.17 1 100.00
19 Kediri II 4 0 0.00 0 -
20 Kediri III 5 0 0.00 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 4 0.03 4 100.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 57 64 121 85 100 185 0.67 0.64 0.65
2 Tabanan II 62 51 113 58 57 115 1.07 0.89 0.98
3 Tabanan III 111 116 227 167 146 313 0.66 0.79 0.73
4 Kerambitan Kerambitan I 71 76 147 81 82 163 0.88 0.93 0.90
5 Kerambitan II 32 36 68 65 49 114 0.49 0.73 0.60
6 Selemadeg Selemadeg 39 46 85 73 70 143 0.53 0.66 0.59
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 24 22 46 62 50 112 0.39 0.44 0.41
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 107 106 213 39 40 79 2.74 2.65 2.70
9 Selamdeg Timur II 26 35 61 42 31 73 0.62 1.13 0.84
10 Pupuan Pupuan I 82 98 180 163 174 337 0.50 0.56 0.53
11 Pupuan II 52 66 118 151 209 360 0.34 0.32 0.33
12 Penebel Penebel I 124 181 305 180 220 400 0.69 0.82 0.76
13 Penebel II 52 56 108 137 117 254 0.38 0.48 0.43
14 Marga Marga I 42 56 98 68 84 152 0.62 0.67 0.64
15 Marga II 111 159 270 51 61 112 2.18 2.61 2.41
16 Baturiti Baturiti I 52 51 103 48 62 110 1.08 0.82 0.94
17 Baturiti II 194 336 530 144 151 295 1.35 2.23 1.80
18 Kediri Kediri I 61 75 136 86 71 157 0.71 1.06 0.87
19 Kediri II 25 21 46 60 64 124 0.42 0.33 0.37
20 Kediri III 95 98 193 84 83 167 1.13 1.18 1.16
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,419 1,749 3,168 1,844 1,921 3,765 0.77 0.91 0.84
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Tabanan Tabanan I 23 23 100.00 23 100.00 1,463 1,314 2,777 481 32.88 439 33.41 920 33.13 42 42 84 21 50.00 27 64.29 48 57.14
2 Tabanan II 14 14 100.00 14 100.00 719 638 1,357 240 33.38 208 32.60 448 33.01 115 138 253 96 83.48 88 63.77 184 72.73
3 Tabanan III 15 15 100.00 15 100.00 2,468 2,002 4,470 98 3.97 78 3.90 176 3.94 79 58 137 79 100.00 58 100.00 137 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 16 16 100.00 16 100.00 777 690 1,467 777 100.00 690 100.00 1,467 100.00 320 327 647 320 100.00 327 100.00 647 100.00
5 Kerambitan II 15 15 100.00 15 100.00 697 674 1,371 616 88.38 615 91.25 1,231 89.79 177 207 384 139 78.53 170 82.13 309 80.47
6 Selemadeg Selemadeg 17 17 100.00 17 100.00 857 813 1,670 427 49.82 436 53.63 863 51.68 405 397 802 333 82.22 339 85.39 672 83.79
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 20 100.00 20 100.00 834 785 1,619 121 14.51 97 12.4 218 13.47 86 53 139 86 100.00 53 100.00 139 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 15 100.00 15 100.00 586 598 1,184 586 100.00 598 100.00 1,184 100.00 276 237 513 176 63.77 171 72.15 347 67.64
9 Selamdeg Timur II 5 5 100.00 5 100.00 237 188 425 237 100.00 188 100.00 425 100.00 90 75 165 90 100.00 75 100.00 165 100.00
10 Pupuan Pupuan I 17 17 100.00 17 100.00 1,066 970 2,036 681 63.88 573 59.07 1,254 61.59 179 172 351 125 69.83 91 52.91 216 61.54
11 Pupuan II 14 14 100.00 14 100.00 726 654 1,380 726 100.00 654 100.00 1,380 100.00 705 590 1,295 484 68.65 426 72.20 910 70.27
12 Penebel Penebel I 25 25 100.00 25 100.00 1,069 962 2,031 208 19.46 194 20.17 402 19.79 59 80 139 51 86.44 70 87.50 121 87.05
13 Penebel II 19 19 100.00 19 100.00 609 593 1,202 506 83.09 525 88.53 1,031 85.77 142 204 346 142 100.00 204 100.00 346 100.00
14 Marga Marga I 20 20 100.00 20 100.00 944 932 1,876 668 70.76 686 73.61 1,354 72.17 143 202 345 68 47.55 92 45.54 160 46.38
15 Marga II 14 14 100.00 14 100.00 789 777 1,566 789 100.00 777 100.00 1,566 100.00 151 140 291 121 80.13 124 88.57 245 84.19
16 Baturiti Baturiti I 23 23 100.00 23 100.00 1,620 1,489 3,109 838 51.73 674 45.27 1,512 48.63 307 226 533 264 85.99 112 49.56 376 70.54
17 Baturiti II 13 13 100.00 13 100.00 901 797 1,698 901 100.00 797 100.00 1,698 100.00 823 598 1,421 625 75.94 346 57.86 971 68.33
18 Kediri Kediri I 28 28 100.00 28 100.00 2,499 2,289 4,788 1,199 47.98 1,139 49.76 2,338 48.83 1,084 1,051 2,135 965 89.02 927 88.20 1,892 88.62
19 Kediri II 7 7 100.00 7 100.00 677 584 1,261 677 100.00 584 100.00 1,261 100.00 265 172 437 31 11.70 23 13.37 54 12.36
20 Kediri III 11 11 100.00 11 100.00 793 766 1,559 793 100.00 766 100.00 1,559 100.00 671 641 1,312 511 76.15 508 79.25 1,019 77.67
JUMLAH (KAB/ KOTA) 331 331 100.00 331 100.00 20,331 18,515 38,846 11,569 56.90 10,718 57.89 22,287 57.37 6,119 5,610 11,729 4,727 77.25 4,231 75.42 8,958 76.37
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA TABANAN
2013
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 Tabanan Tabanan I 2,065 2
2 Tabanan II 724 18
3 Tabanan III 174 -
4 Kerambitan Kerambitan I 1,708 17
5 Kerambitan II 2,040 3
6 Selemadeg Selemadeg 7,953 -
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 6,000 -
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 895 -
9 Selamdeg Timur II 1,797 18
10 Pupuan Pupuan I 267 -
11 Pupuan II 185 -
12 Penebel Penebel I 1,252 2
13 Penebel II 1,252 3
14 Marga Marga I 269 -
15 Marga II 366 -
16 Baturiti Baturiti I 267 -
17 Baturiti II 6,683 6
18 Kediri Kediri I 1,116 -
19 Kediri II 259 -
20 Kediri III 1,369 -
SUB JUMLAH I 36,641 69
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 245 23
2 Rumah Sakit 903 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 37,789 92
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 2,848 2,809 5,657 0 1,588 1,629 3,217 9,618 9,420 19,038 14,054 13,858 27,912 100.00 100.00 100.00
2 Tabanan II 9,925 10,177 20,102 1,657 1,700 3,357 0 2,232 2,312 4,544 6,036 6,165 12,201 9,925 10,177 20,102 100.00 100.00 100.00
3 Tabanan III 9,477 9,421 18,898 932 927 1,859 0 796 826 1,622 7,749 7,668 15,417 9,477 9,421 18,898 100.00 100.00 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 1,084 1,104 2,188 0 2,191 2,257 4,448 6,642 6,733 13,375 9,917 10,094 20,011 100.00 100.00 100.00
5 Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 1,048 1,079 2,127 0 1,616 1,659 3,275 7,194 7,410 14,604 9,858 10,148 20,006 100.00 100.00 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 1,367 1,407 2,774 0 4,744 4,813 9,557 4,719 4,929 9,648 10,830 11,149 21,979 100.00 100.00 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 521 526 1,047 0 3,191 3,225 6,416 7,345 7,420 14,765 11,057 11,171 22,228 100.00 100.00 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 485 492 977 0 2,903 3,104 6,007 5,418 5,330 10,748 8,806 8,926 17,732 100.00 100.00 100.00
9 Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 129 126 255 0 1,062 1,098 2,160 2,095 1,977 4,072 3,286 3,201 6,487 100.00 100.00 100.00
10 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 691 677 1,368 0 4,534 4,402 8,936 7,188 7,066 14,254 12,413 12,145 24,558 100.00 100.00 100.00
11 Pupuan II 9,058 9,067 18,125 176 176 352 0 3,373 3,445 6,818 5,509 5,446 10,955 9,058 9,067 18,125 100.00 100.00 100.00
12 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 1,356 1,415 2,771 0 1,693 1,814 3,507 10,854 11,288 22,142 13,903 14,517 28,420 100.00 100.00 100.00
13 Penebel II 10,691 11,474 22,165 712 765 1,477 0 1,518 1,630 3,148 8,461 9,079 17,540 10,691 11,474 22,165 100.00 100.00 100.00
14 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 1,059 1,072 2,131 0 2,277 2,448 4,725 8,970 8,941 17,911 12,306 12,461 24,767 100.00 100.00 100.00
15 Marga II 9,283 9,728 19,011 563 589 1,152 0 1,941 2,024 3,965 6,779 7,115 13,894 9,283 9,728 19,011 100.00 100.00 100.00
16 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 938 916 1,854 0 5,431 5,320 10,751 10,474 10,205 20,679 16,843 16,441 33,284 100.00 100.00 100.00
17 Baturiti II 9,347 9,355 18,702 304 304 608 0 2,405 2,444 4,849 6,638 6,607 13,245 9,347 9,355 18,702 100.00 100.00 100.00
18 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 2,174 2,089 4,263 0 4,229 4,253 8,482 16,631 15,792 32,423 23,034 22,134 45,168 100.00 100.00 100.00
19 Kediri II 7,407 7,205 14,612 302 294 596 0 2,073 2,020 4,093 5,032 4,891 9,923 7,407 7,205 14,612 100.00 100.00 100.00
20 Kediri III 8,908 9,325 18,233 354 370 724 0 1,678 1,766 3,444 6,876 7,189 14,065 8,908 9,325 18,233 100.00 100.00 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 18,700 18,837 37,537 2,922 1,388 4,310 51,475 52,489 103,964 147,306 149,283 296,589 220,403 221,997 442,400
PERSENTASE (KAB/KOTA) 8.5 8.5 8.48 1.3 0.6 0.97 23.35 23.64 23.50 66.83 67.25 67.04 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan
JKBM = Jaminan Kesehatan Bali Mandara
LAINNYA (JKBM) JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 1,588 1,629 3,217 1,588 100.00 1,629 100.00 3,217 100.00 616 38.79 837 51.38 1,453 45.17 0.0 0.0 - 0.0
2 Tabanan II 2,232 2,312 4,544 2,232 100.00 2,312 100.00 4,544 100.00 1,343 60.17 1,653 71.50 2,996 65.93 0.0 0.0 - 0.0
3 Tabanan III 796 826 1,622 796 100.00 826 100.00 1,622 100.00 1,362 171.11 929 112.47 2,291 141.25 0.0 0.0 - 0.0
4 Kerambitan Kerambitan I 2,191 2,257 4,448 2,191 100.00 2,257 100.00 4,448 100.00 1,265 57.74 1,291 57.20 2,556 57.46 0.0 0.0 - 0.0
5 Kerambitan II 1,616 1,659 3,275 1,616 100.00 1,659 100.00 3,275 100.00 2,132 131.93 2,757 166.18 4,889 149.28 0.0 0.0 - 0.0
6 Selemadeg Selemadeg 4,744 4,813 9,557 4,744 100.00 4,813 100.00 9,557 100.00 1,886 39.76 1,980 41.14 3,866 40.45 0.0 0.0 - 0.0
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,191 3,225 6,416 3,191 100.00 3,225 100.00 6,416 100.00 973 30.49 1,103 34.20 2,076 32.36 0.0 0.0 - 0.0
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 2,903 3,104 6,007 2,903 100.00 3,104 100.00 6,007 100.00 716 24.66 1,056 34.02 1,772 29.50 0.0 0.0 - 0.0
9 Selamdeg Timur II 1,062 1,098 2,160 1,062 100.00 1,098 100.00 2,160 100.00 1,158 109.04 1,398 127.32 2,556 118.33 0.0 0.0 - 0.0
10 Pupuan Pupuan I 4,534 4,402 8,936 4,534 100.00 4,402 100.00 8,936 100.00 1,778 39.21 1,830 41.57 3,608 40.38 0.0 0.0 - 0.0
11 Pupuan II 3,373 3,445 6,818 3,373 100.00 3,445 100.00 6,818 100.00 1,940 57.52 2,105 61.10 4,045 59.33 0.0 0.0 - 0.0
12 Penebel Penebel I 1,693 1,814 3,507 1,693 100.00 1,814 100.00 3,507 100.00 1,491 88.07 1,920 105.84 3,411 97.26 0.0 0.0 - 0.0
13 Penebel II 1,518 1,630 3,148 1,518 100.00 1,630 100.00 3,148 100.00 1,456 95.92 2,108 129.33 3,564 113.21 0.0 0.0 - 0.0
14 Marga Marga I 2,277 2,448 4,725 2,277 100.00 2,448 100.00 4,725 100.00 2,308 101.36 2,740 111.93 5,048 106.84 0.0 0.0 - 0.0
15 Marga II 1,941 2,024 3,965 1,941 100.00 2,024 100.00 3,965 100.00 816 42.04 831 41.06 1,647 41.54 0.0 0.0 - 0.0
16 Baturiti Baturiti I 5,431 5,320 10,751 5,431 100.00 5,320 100.00 10,751 100.00 964 17.75 1,019 19.15 1,983 18.44 0.0 0.0 - 0.0
17 Baturiti II 2,405 2,444 4,849 2,405 100.00 2,444 100.00 4,849 100.00 1,717 71.39 1,739 71.15 3,456 71.27 0.0 0.0 - 0.0
18 Kediri Kediri I 4,229 4,253 8,482 4,229 100.00 4,253 100.00 8,482 100.00 1,585 37.48 1,653 38.87 3,238 38.17 0.0 0.0 - 0.0
19 Kediri II 2,073 2,020 4,093 2,073 100.00 2,020 100.00 4,093 100.00 1,068 51.52 1,445 71.53 2,513 61.40 0.0 0.0 - 0.0
20 Kediri III 1,678 1,766 3,444 1,678 100.00 1,766 100.00 3,444 100.00 1,293 77.06 1,894 107.25 3,187 92.54 0.0 0.0 - 0.0
21 BRSU Tabanan - - 9,455 #DIV/0! 9,646 #DIV/0! 19,101 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 51,475 52,489 103,964 51,475 100.0 52,489 100.0 103,964 100.0 27,867 54.14 32,288 61.51 60,155 57.86 9,455 18.37 9,646 18.38 19,101 18.37
Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan
P L + PL P L + P L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
TABEL 57
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 1,588 1,629 3,217
2 Tabanan II 2,232 2,312 4,544
3 Tabanan III 796 826 1,622 48 6.03 37 4.48 85 5.24
4 Kerambitan Kerambitan I 2,191 2,257 4,448
5 Kerambitan II 1,616 1,659 3,275
6 Selemadeg Selemadeg 4,744 4,813 9,557 50 1.05 60 1.25 110 1.15
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,191 3,225 6,416
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 2,903 3,104 6,007
9 Selamdeg Timur II 1,062 1,098 2,160
10 Pupuan Pupuan I 4,534 4,402 8,936 9 0.20 9 0.20 18 0.20
11 Pupuan II 3,373 3,445 6,818
12 Penebel Penebel I 1,693 1,814 3,507
13 Penebel II 1,518 1,630 3,148
14 Marga Marga I 2,277 2,448 4,725
15 Marga II 1,941 2,024 3,965
16 Baturiti Baturiti I 5,431 5,320 10,751 3 0.06 5 0.09 8 0.07
17 Baturiti II 2,405 2,444 4,849
18 Kediri Kediri I 4,229 4,253 8,482
19 Kediri II 2,073 2,020 4,093
20 Kediri III 1,678 1,766 3,444
21 BRSU 1,576 #DIV/0! 3,309 #DIV/0! 4,885 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 51,475 52,489 103,964 110 0.21 111 0.21 221 0.21 1,576 3.06 3,309 6.30 4,885 4.70
Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
TABEL 58
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Tabanan I 8,585 8,106 16,691 34 33 67
2 Puskesmas Tabanan II 7,160 9,357 16,517 85 68 153
3 Puskesmas Tabanan III 6,818 7,723 14,541 135 536 671 65 89 154
4 Puskesmas Kerambitan I 6,209 6,560 12,769 273 257 530
5 Puskesmas Kerambitan II 11,804 14,664 26,468 93 167 260
6 Puskesmas Selemadeg 9,205 7,814 17,019 183 266 449 168 180 348
7 Puskesmas Selemadeg Barat 4,990 5,247 10,237 270 192 462
8 Puskesmas Selemadeg Timur I 2,854 3,455 6,309 391 244 635
9 Puskesmas Selemadeg Timur II 3,620 4,478 8,098 214 127 341
10 Puskesmas Pupuan I 6,072 6,103 12,175 52 89 141 502 338 840
11 Puskesmas Pupuan II 4,831 4,164 8,995 153 153 306
12 Puskesmas Penebel I 13,895 16,278 30,173 161 135 296
13 Puskesmas Penebel II 11,381 15,321 26,702 218 181 399
14 Puskesmas Marga I 10,519 12,205 22,724 198 136 334
15 Puskesmas Marga II 6,100 6,061 12,161 47 39 86
16 Puskesmas Baturiti I 7,161 7,062 14,223 79 73 152
17 Puskesmas Baturiti II 8,520 9,002 17,522 18 53 71 51 48 99
18 Puskesmas Kediri I 9,748 10,599 20,347 521 194 715
19 Puskesmas Kediri II 3,921 4,292 8,213 12 12 24
20 Puskesmas Kediri III 4,067 4,352 8,419 34 16 50
SUB JUMLAH I 147,460 162,843 310,303 388 944 1,332 3,569 2,682 6,251
1 BRSU Tabanan 79,357 58,564 137,921 6,900 8,333 15,233 1,198 1,185 2,383
2 RS . Wisma Prashanti 4,671 3,941 8,612 1,620 1,563 3,183 0 0 0
3 RS . Dharma Kerti 21,781 1,932 0 0 0
4 RS . Bakti Rahayu 2,146 2,145 4,291 461 308 769 0 0 0
5 RS. Dharmanatha 271 312 583 831 860 1,691 0 0 0
6 RS. Kasih Ibu 3,850 4,188 8,038 1,035 1,079 2,114 0 0 0
SUB JUMLAH II 90,295 69,150 181,226 10,847 12,143 24,922 1,198 1,185 2,383
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 237,755 231,993 491,529 11,235 13,087 26,254 4,767 3,867 8,634
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 220,403 221,997 442,400 220,403 221,997 442,400
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 107.87 104.50 111.11 5.10 5.90 5.93
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BRSU Tabanan RS Umum 222 15,233 688 426 #DIV/0! #DIV/0! 45.17 #DIV/0! #DIV/0! 27.97
2 RSU Wisma Prashanti RS Umum 54 1,620 1,562 3,182 21 22 43 12 10 22 12.96 14.08 13.51 7.41 6.40 6.91
3 RSU Dharma Kerti RS Umum 25 1,918 19 11 #DIV/0! #DIV/0! 9.91 #DIV/0! #DIV/0! 5.74
4 RSU Bhakti Rahayu RS Umum 50 461 308 769 1 - 1 1 - 1 2.17 - 1.30 2.17 - 1.30
5 RSU Dharmanatha RS Umum 50 1,470 1,499 2,969 7 9 16 1 5 6 4.76 6.00 5.39 0.68 3.34 2.02
6 RSU Kasih Ibu RS Umum 99 1,035 1,078 2,113 31 25 56 18 13 31 29.95 23.19 26.50 17.39 12.06 14.67
500 4,586 4,447 26,184 60 56 823 32 28 497 13.08 12.59 31.43 6.98 6.30 18.98
Sumber : BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BRSU Tabanan RS Umum 222 15,233 688 426 70,226 86.67 4.61 0.71
2 RSU Wisma Prashanti RS Umum 54 3,182 43 22 12,312 62.47 3.87 2.32
3 RSU Dharma Kerti RS Umum 25 1,918 19 11 6,566 71.96 3.42 1.33
4 RSU Bhakti Rahayu RS Umum 50 769 1 1 3,564 19.53 4.63 19.10
5 RSU Dharmanatha RS Umum 50 2,969 16 6 7,763 42.54 2.61 3.53
6 RSU Kasih Ibu RS Umum 99 2,113 56 31 9,645 26.69 4.56 12.54
500 26,184 823 497 110,076 60.32 4.20 2.77
Sumber : BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR LOS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 9,738 840 8.63 524 62.38
2 Tabanan II 5,999 1,260 21.00 1,076 85.40
3 Tabanan III 5,281 420 7.95 272 64.76
4 Kerambitan Kerambitan I 6,142 1,470 23.93 1,114 75.78
5 Kerambitan II 6,033 1,680 27.85 1,126 67.02
6 Selemadeg Selemadeg 6,549 5,094 77.78 3,962 77.78
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,088 1,756 24.77 1,404 79.95
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,332 1,470 27.57 1,117 75.99
9 Selamdeg Timur II 2,047 630 30.78 397 63.02
10 Pupuan Pupuan I 6,615 1,470 22.22 1,222 83.13
11 Pupuan II 4,876 1,470 30.15 960 65.31
12 Penebel Penebel I 9,225 500 5.42 375 75.00
13 Penebel II 7,302 210 2.88 142 67.62
14 Marga Marga I 6,975 2,150 30.82 1,428 66.42
15 Marga II 5,384 1,260 23.40 885 70.24
16 Baturiti Baturiti I 8,465 210 2.48 113 53.81
17 Baturiti II 4,910 2,210 45.01 553 25.02
18 Kediri Kediri I 9,496 1,260 13.27 858 68.10
19 Kediri II 3,878 840 21.66 567 67.50
20 Kediri III 5,210 1,420 27.26 1,336 94.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 126,545 27,620 21.83 19,431 70.35
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 7,571 2,988 39.47 2,966 99.26
2 Tabanan II 5,653 4,550 80.49 4,318 94.90
3 Tabanan III 4,989 1,600 32.07 1,456 91.00
4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 5,450 89.58 4,547 83.43
5 Kerambitan II 5,852 3,994 68.25 3,934 98.50
6 Selemadeg Selemadeg 6,541 5,688 86.96 5,113 89.89
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 1,180 16.67 1,159 98.22
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 2,500 46.00 2,462 98.48
9 Selamdeg Timur II 2,000 1,145 57.25 1,095 95.63
10 Pupuan Pupuan I 6,449 3,212 49.81 3,156 98.26
11 Pupuan II 4,876 1,362 27.93 1,205 88.47
12 Penebel Penebel I 10,130 8,050 79.47 7,986 99.20
13 Penebel II 7,311 7,300 99.85 6,760 92.60
14 Marga Marga I 6,707 3,834 57.16 3,789 98.83
15 Marga II 5,558 4,215 75.84 3,256 77.25
16 Baturiti Baturiti I 8,465 1,277 15.09 1,152 90.21
17 Baturiti II 5,615 3,555 63.31 3,058 86.02
18 Kediri Kediri I 11,209 10,350 92.34 9,800 94.69
19 Kediri II 4,051 3,384 83.53 3,226 95.33
20 Kediri III 5,168 2,135 41.31 1,968 92.18
JUMLAH (KAB/KOTA) 126,741 77,769 61.36 72,406 93.10
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 7,680 7,200 93.75 6,120 85.00
2 Tabanan II 5,999 5,210 86.85 4,376 83.99
3 Tabanan III 4,989 4,720 94.61 4,012 85.00
4 Kerambitan Kerambitan I 6,135 5,800 94.54 4,988 86.00
5 Kerambitan II 5,852 5,250 89.71 4,515 86.00
6 Selemadeg Selemadeg 6,179 5,600 90.63 4,872 87.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 6,200 87.61 5,270 85.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 5,000 92.00 4,350 87.00
9 Selamdeg Timur II 1,780 1,600 89.89 1,440 90.00
10 Pupuan Pupuan I 6,615 6,100 92.21 5,734 94.00
11 Pupuan II 4,876 4,250 87.16 3,910 92.00
12 Penebel Penebel I 9,623 9,124 94.81 8,120 89.00
13 Penebel II 8,052 7,200 89.42 6,264 87.00
14 Marga Marga I 8,465 7,600 89.78 6,688 88.00
15 Marga II 3,975 3,200 80.50 2,784 87.00
16 Baturiti Baturiti I 6,321 5,600 88.59 5,264 94.00
17 Baturiti II 5,371 5,100 94.95 4,539 89.00
18 Kediri Kediri I 118,817 10,500 8.84 8,820 84.00
19 Kediri II 3,825 3,272 85.54 2,813 85.97
20 Kediri III 37,922 3,520 9.28 3,132 88.98
JUMLAH ( KAB/KOTA) 264,988 112,046 42.28 98,011 87.47
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Tabanan Tabanan I 7,571 2,988 39.47 - 0.00 2,145 71.79 6 0.20 726 24.30 13 0.44 - 0.00 98 3.28 2,988 100.00
2 Tabanan II 5,653 4,550 80.49 - 0.00 4,229 92.95 - 0.00 321 7.05 - 0.00 - 0.00 - 0.00 4,550 100.00
3 Tabanan III 4,989 1,600 32.07 - 0.00 1,472 92.00 - 0.00 96 6.00 32 2.00 - 0.00 - 0.00 1,600 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 5,450 89.58 - 0.00 5,023 92.17 - 0.00 412 7.56 15 0.28 - 0.00 - 0.00 5,450 100.00
5 Kerambitan II 5,852 3,994 68.25 - 0.00 2,974 74.46 118 2.95 892 22.33 10 0.25 - 0.00 - 0.00 3,994 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 6,541 5,688 86.96 - 0.00 4,867 85.57 - 0.00 821 14.43 - 0.00 - 0.00 - 0.00 5,688 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 1,180 16.67 - 0.00 1,171 99.24 - 0.00 9 0.76 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,180 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 2,500 46.00 - 0.00 2,115 84.60 - 0.00 125 5.00 260 10.40 - 0.00 - 0.00 2,500 100.00
9 Selamdeg Timur II 2,000 1,145 57.25 - 0.00 940 82.10 - 0.00 129 11.27 76 6.64 - 0.00 - 0.00 1,145 100.00
10 Pupuan Pupuan I 6,449 3,212 49.81 - 0.00 880 27.40 - 0.00 - 0.00 2,332 72.60 - 0.00 - 0.00 3,212 100.00
11 Pupuan II 4,876 1,362 27.93 - 0.00 1,182 86.78 - 0.00 - 0.00 180 13.22 - 0.00 - 0.00 1,362 100.00
12 Penebel Penebel I 10,130 8,050 79.47 - 0.00 8,000 99.38 - 0.00 - 0.00 50 0.62 - 0.00 - 0.00 8,050 100.00
13 Penebel II 7,311 7,300 99.85 - 0.00 6,733 92.23 9 0.12 350 4.79 208 2.85 - 0.00 - 0.00 7,300 100.00
14 Marga Marga I 6,707 3,834 57.16 - 0.00 3,806 99.27 - 0.00 28 0.73 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,834 100.00
15 Marga II 5,558 4,215 75.84 - 0.00 3,942 93.52 - 0.00 273 6.48 - 0.00 - 0.00 - 0.00 4,215 100.00
16 Baturiti Baturiti I 8,465 1,267 14.97 - 0.00 1,180 93.13 - 0.00 - 0.00 75 5.92 12 0.95 - 0.00 1,267 100.00
17 Baturiti II 5,615 3,555 63.31 - 0.00 3,555 100.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,555 100.00
18 Kediri Kediri I 11,209 10,350 92.34 - 0.00 8,485 81.98 633 6.12 1,232 11.90 - 0.00 - 0.00 - 0.00 10,350 100.00
19 Kediri II 4,051 3,384 83.53 - 0.00 2,542 75.12 - 0.00 842 24.88 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,384 100.00
20 Kediri III 5,168 2,135 41.31 - 0.00 881 41.26 - 0.00 1,228 57.52 26 1.22 - 0.00 - 0.00 2,135 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 126,741 77,759 61.35 - 0.00 66,122 85.03 766 0.99 7,484 9.62 3,277 4.21 12 0.02 98 0.13 77,759 100.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
SGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Tabanan Tabanan I 2,988 84 2.81 30 1.00 2,151 71.99 - 0.00 - 0.00 710 23.76 13 0.44 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 98 3.28 2,988 100.00
2 Tabanan II 4,550 20 0.44 - 0.00 4,530 99.56 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 4,550 100.00
3 Tabanan III 1,600 50 3.13 - 0.00 1,535 95.94 - 0.00 - 0.00 10 0.63 5 0.31 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,600 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 5,450 32 0.59 10 0.18 5,063 92.90 - 0.00 - 0.00 333 6.11 12 0.22 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 5,450 100.00
5 Kerambitan II 3,994 - 0.00 - 0.00 3,164 79.22 - 0.00 - 0.00 830 20.78 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,994 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 5,688 - 0.00 57 1.00 4,519 79.45 1,112 19.55 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 5,688 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1,180 - 0.00 - 0.00 198 16.78 973 82.46 - 0.00 9 0.76 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,180 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 2,500 - 0.00 - 0.00 995 39.80 - 0.00 - 0.00 565 22.60 940 37.60 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 2,500 100.00
9 Selamdeg Timur II 1,145 - 0.00 - 0.00 1,000 87.34 - 0.00 - 0.00 56 4.89 89 7.77 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,145 100.00
10 Pupuan Pupuan I 3,212 - 0.00 72 2.24 518 16.13 - 0.00 - 0.00 290 9.03 2,332 72.60 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,212 100.00
11 Pupuan II 1,362 - 0.00 - 0.00 174 12.78 1,000 73.42 - 0.00 8 0.59 180 13.22 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,362 100.00
12 Penebel Penebel I 8,050 - 0.00 - 0.00 8,000 99.38 - 0.00 - 0.00 - 0.00 50 0.62 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 8,050 100.00
13 Penebel II 7,300 - 0.00 - 0.00 6,733 92.23 - 0.00 - 0.00 359 4.92 208 2.85 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 7,300 100.00
14 Marga Marga I 3,834 - 0.00 - 0.00 3,806 99.27 - 0.00 - 0.00 28 0.73 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,834 100.00
15 Marga II 4,215 - 0.00 - 0.00 3,942 93.52 - 0.00 - 0.00 273 6.48 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 4,215 100.00
16 Baturiti Baturiti I 1,267 - 0.00 - 0.00 1,192 94.08 - 0.00 - 0.00 - 0.00 75 5.92 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1,267 100.00
17 Baturiti II 3,555 - 0.00 - 0.00 3,555 100.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,555 100.00
18 Kediri Kediri I 10,350 - 0.00 525 5.07 7,195 69.52 - 0.00 783 7.57 1,467 14.17 380 3.67 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 10,350 100.00
19 Kediri II 3,384 - 0.00 - 0.00 2,542 75.12 - 0.00 - 0.00 842 24.88 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3,384 100.00
20 Kediri III 2,135 718 33.63 542 25.39 564 26.42 - 0.00 - 0.00 205 9.60 106 4.96 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 2,135 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,759 904 1.16 1,236 1.59 61,376 78.93 3,085 3.97 783 1.01 5,985 7.70 4390 5.65 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 98 0.13 77,759 100.00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
MATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJANLEDING METERAN
LEDING
ECERANPOMPA
SUMUR
TERLINDUNG
SUMUR TAK
TERLINDUNG
MATA AIR
TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Tabanan Tabanan I 7,571 7,571 100.00 5,945 78.52 7,571 100.00 2,988 39.47 2,988 39.47 2,988 100.00 2,988 39.47 2,113 27.91 1,890 63.25
2 Tabanan II 5,653 5,653 100.00 5,198 91.95 5,413 95.75 4,550 80.49 4,550 80.49 4,318 94.90 4,550 80.49 4,550 80.49 4,318 94.90
3 Tabanan III 4,989 4,989 100.00 3,101 62.16 4,989 100.00 1,600 32.07 1,600 32.07 1,283 80.19 1,600 32.07 310 6.21 198 12.38
4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 6,084 100.00 5,827 95.78 6,084 100.00 5,450 89.58 5,450 89.58 4,532 83.16 5,450 89.58 4,200 69.03 4,150 76.15
5 Kerambitan II 5,852 5,852 100.00 5,284 90.29 5,778 98.74 3,994 68.25 3,994 68.25 3,200 80.12 3,994 68.25 3,625 61.94 2,651 66.37
6 Selemadeg Selemadeg 6,541 6,541 100.00 3,518 53.78 6,541 100.00 5,688 86.96 5,202 79.53 4,882 85.83 5,688 86.96 5,521 84.41 4,875 85.71
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 7,077 100.00 5,668 80.09 7,077 100.00 1,180 16.67 1,167 16.49 1,167 98.90 1,180 16.67 1,180 16.67 1,167 98.90
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 5,435 100.00 4,370 80.40 5,435 100.00 2,500 46.00 2,500 46.00 2,488 99.52 2,500 46.00 2,400 44.16 2,210 88.40
9 Selamdeg Timur II 2,000 2,000 100.00 1,980 99.00 2,000 100.00 1,145 57.25 1,145 57.25 1,008 88.03 1,145 57.25 1,025 51.25 896 78.25
10 Pupuan Pupuan I 6,449 6,449 100.00 4,996 77.47 6,449 100.00 3,212 49.81 3,200 49.62 3,100 96.51 3,212 49.81 3,200 49.62 3,102 96.58
11 Pupuan II 4,876 4,876 100.00 3,877 79.51 4,876 100.00 1,362 27.93 1,360 27.89 1,321 96.99 1,362 27.93 1,268 26.00 1,158 85.02
12 Penebel Penebel I 10,130 10,130 100.00 7,868 77.67 10,130 100.00 8,050 79.47 8,050 79.47 7,998 99.35 8,050 79.47 8,000 78.97 6,376 79.20
13 Penebel II 7,311 7,311 100.00 6,872 94.00 7,311 100.00 7,300 99.85 6,870 93.97 6,591 90.29 7,300 99.85 7,200 98.48 7,145 97.88
14 Marga Marga I 6,707 6,707 100.00 5,893 87.86 6,707 100.00 3,834 57.16 3,834 57.16 3,802 99.17 3,834 57.16 3,689 55.00 3,482 90.82
15 Marga II 5,558 5,558 100.00 4,092 73.62 5,558 100.00 4,215 75.84 4,142 74.52 2,558 60.69 4,215 75.84 3,223 57.99 2,833 67.21
16 Baturiti Baturiti I 8,465 8,464 99.99 5,598 66.13 8,464 100.00 1,267 14.97 1,204 14.22 941 74.27 1,267 14.97 991 11.71 945 74.59
17 Baturiti II 5,615 5,615 100.00 4,791 85.33 5,615 100.00 3,555 63.31 3,200 56.99 3,047 85.71 3,555 63.31 2,450 43.63 2,240 63.01
18 Kediri Kediri I 11,209 11,209 100.00 10,621 94.75 11,209 100.00 10,350 92.34 10,350 92.34 9,945 96.09 10,350 92.34 10,268 91.60 9,945 96.09
19 Kediri II 4,051 4,051 100.00 2,564 63.29 2,884 71.19 3,384 83.53 3,384 83.53 3,266 96.51 3,384 83.53 3,268 80.67 3,056 90.31
20 Kediri III 5,168 5,168 100.00 4,631 89.61 5,131 99.28 2,135 41.31 2,135 41.31 2,135 100.00 2,135 41.31 1,846 35.72 1,658 77.66
JUMLAH (KAB/KOTA) 126,741 126,740 100.00 102,694 81.03 125,222 98.80 77,759 61.35 76,325 60.22 70,570 90.75 77,759 61.35 70,327 55.49 64,295 82.68
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKIPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 2 2 2 100.00 1 1 1 100.00 2 2 2 100.00 - - - - 5 5 5 100.00
2 Tabanan II - - - - 5 5 5 100.00 1 - - - 32 22 17 77.27 38 27 22 81.48
3 Tabanan III 3 3 2 66.67 29 18 14 77.78 2 1 1 100.00 56 50 40 80.00 90 72 57 79.17
4 Kerambitan Kerambitan I - - - - 19 19 19 100.00 - - - - - - - - 19 19 19 100.00
5 Kerambitan II 1 1 1 100.00 - - - - 1 1 1 100.00 - - - - 2 2 2 100.00
6 Selemadeg Selemadeg - - - - - - - - 1 1 1 100.00 - - - - 1 1 1 100.00
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2 2 2 100.00 2 2 2 100.00 1 1 1 100.00 26 21 20 95.24 31 26 25 96.15
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - - - - - 2 - - - - - - - 2 0 0 -
9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 -
10 Pupuan Pupuan I - - - - 3 3 3 100.00 1 1 1 100.00 214 214 214 100.00 218 218 218 100.00
11 Pupuan II - - - - 3 3 3 100.00 - - - - - - - - 3 3 3 100.00
12 Penebel Penebel I 5 - - - 19 19 19 100.00 2 2 1 50.00 - - - - 26 21 20 95.24
13 Penebel II - - - - 5 5 5 100.00 - - - - 327 327 291 88.99 332 332 296 89.16
14 Marga Marga I - - - - - - - - 1 1 1 100.00 24 12 7 58.33 25 13 8 61.54
15 Marga II - - - - - - - - 1 1 1 100.00 81 10 5 50.00 82 11 6 54.55
16 Baturiti Baturiti I 2 2 2 100.00 1 1 1 100.00 2 2 2 100.00 49 23 12 52.17 54 28 17 60.71
17 Baturiti II - - - - 15 15 14 93.33 1 1 - - - - - - 16 16 14 87.50
18 Kediri Kediri I - - - - 9 8 8 100.00 2 1 1 100.00 690 565 545 96.46 701 574 554 96.52
19 Kediri II - - - - - - - - 1 2 - - 250 244 237 97.13 251 246 237 96.34
20 Kediri III 2 2 2 100.00 9 9 9 100.00 1 1 1 100.00 156 111 98 88.29 168 123 110 89.43
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 12 11 91.67 120 108 103 95.37 22 18 14 77.78 1,905 1,599 1,486 92.93 2,064 1,737 1,614 92.92
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 4 4 100.00 3 2 66.67 25 22 88.00 21 6 28.57 4 4 100.00 14 7 50.00 71 45 63.38
2 Tabanan II 8 8 100.00 4 4 100.00 15 15 100.00 49 49 100.00 9 9 100.00 - - - 85 85 100.00
3 Tabanan III 3 1 33.33 - - - 30 30 100.00 38 32 84.21 17 17 100.00 1 1 100.00 89 81 91.01
4 Kerambitan Kerambitan I 8 8 100.00 2 2 100.00 22 22 100.00 22 22 100.00 38 38 100.00 - - - 92 92 100.00
5 Kerambitan II 5 5 100.00 - - - 16 16 100.00 26 26 100.00 11 11 100.00 - - - 58 58 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 1 1 100.00 13 13 100.00 21 21 100.00 82 79 96.34 26 26 100.00 - - - 143 140 97.90
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 13 13 100.00 48 38 79.17 22 22 100.00 115 104 90.43 18 18 100.00 - - - 216 195 90.28
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 1 100.00 - - - 18 18 100.00 26 - - 11 8 72.73 - - - 56 27 48.21
9 Selamdeg Timur II 4 4 100.00 - - - 6 6 100.00 30 28 93.33 10 9 90.00 - - - 50 47 94.00
10 Pupuan Pupuan I 7 7 100.00 2 2 100.00 22 22 100.00 69 69 100.00 9 9 100.00 - - - 109 109 100.00
11 Pupuan II 1 1 100.00 - - - 16 16 100.00 49 10 20.41 - - - - - - 66 27 40.91
12 Penebel Penebel I 10 10 100.00 2 2 100.00 28 28 100.00 10 10 100.00 25 25 100.00 69 69 100.00 144 144 100.00
13 Penebel II 1 1 100.00 - - - 20 20 100.00 127 127 100.00 61 61 100.00 9 9 100.00 218 218 100.00
14 Marga Marga I 1 1 100.00 - - - 24 23 95.83 36 18 50.00 14 6 42.86 71 25 35.21 146 73 50.00
15 Marga II 5 5 100.00 1 - - 16 14 87.50 33 14 42.42 6 6 100.00 35 31 88.57 96 70 72.92
16 Baturiti Baturiti I 6 6 100.00 2 2 100.00 23 23 100.00 49 26 53.06 16 14 87.50 2 1 50.00 98 72 73.47
17 Baturiti II 1 1 100.00 - - - 16 16 100.00 171 136 79.53 6 6 100.00 - - - 194 159 81.96
18 Kediri Kediri I 2 2 100.00 3 3 100.00 32 32 100.00 213 183 85.92 117 105 89.74 6 6 100.00 373 331 88.74
19 Kediri II 5 5 100.00 - - - 8 8 100.00 23 23 100.00 8 8 100.00 27 27 100.00 71 71 100.00
20 Kediri III 1 1 100.00 1 1 100.00 12 12 100.00 17 14 82.35 5 5 100.00 6 6 100.00 42 39 92.86
JUMLAH (KAB/KOTA) 87 85 97.7 81 69 85.19 392 386 98.47 1,206 976 80.93 411 385 93.67 240 182 75.83 2,417 2,083 86.18
SARANA LAINPERKANTORANPUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksilna sirup kering 125 mg/5 mg Btl 60 ml 7,770 1,285 6.05 33.59
2 Amoksilna kapsul 500 mg Ktk @ 100 tab 3,450 514 6.71 37.29
3 Antasida doen tablet kombinasi Ktk @ 100 tab 2,071 316 6.55 36.41
4 Antalgin (metamprion) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 437 7 62.43 346.83
5 Deksametason injeksi 5 mg/ml – 1ml Ktk @ 100 ampul 59 5 11.80 65.56
6 Dekstrometopan HBR Sirup 10 mg/ml Btl 60 ml 8,050 675 11.93 66.26
7 Dekstrometopan HBR Tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 193 7 27.57 153.17
8 Difenhidramin HCl injeksi 10 mg/ml-ml Ktk @ 100 ampul 106 9 11.78 65.43
9 Gliseril Guayakolat tablet 10 mg Btl @ 1000 tab 213 20 10.65 59.17
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 646 61 10.59 58.83
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1,911 24 79.63 442.36
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 169 4 42.25 234.72
13 Kotrimoksasol tablet kombinasi Btl @ 100 tab 838 83 10.10 56.09
14 Kotrimoksasol tablet pediatrik Btl @ 100 tab - -
15 Kotrimoksasol suspensi Btl 60 ml 7,924 577 13.73 76.30
16 Klorfeniramin Maleat tab 4 mg Btl @ 1000 tab 360 38 9.47 52.63
17 Kloroquin tablet Tablet 3,120 -
18 Natrium Klorida larutan Infus 0,9 steril Btl 500 ml 603 91 6.63 36.81
19 Parasetamol Tablet 500 mg Ktk @ 100 tab 5,111 620 8.24 45.80
20 Ringer Laktat larutan Infus steril Btl 500 ml 2,107 344 6.13 34.03
21 Vitamin B Kompleks tablet Btl @ 1000 tablet 2 38 0.05 0.29
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 533 88 6.06 33.65
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 3,580 583 6.14 34.11
24 Multivitamin Sirup Botol 2,346 294 7.98 44.33
25 Garam Oralit Bungkus 59,200 1,663 35.60 197.77
26 OAT Kat 1 Pkt 6 4 1.50 8.33
27 OAT Kat 2 Pkt - -
28 OAT Kat 3 Pkt 57 5 11.40 63.33
29 OAT Kat Sisipan Pkt 6 1 6.00 33.33
30 OAT Kat Anak Pkt 25 2 12.50 69.44
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Ktk @ 100 Tablet 11,600 337 34.42 191.23
32 Salep 2-4 Pot 585 49 11.94 66.33
33 Infus set dewasa Kantong 1,430 119 12.02 66.76
34 Infus set anak Kantong 2,128 177 12.02 66.79
Sumber : Gudang Farmasi Kesehatan
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 5 6
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 4
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 16
7 PUSKESMAS KELILING 20
8 PUSKESMAS PEMBANTU 78
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 1 1
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 1 0 3 4
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 -
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 344 344
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 10 10
14 POSKESDES 131
15 POSYANDU 828
16 APOTEK 0 0 0 0 0 50 50
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 17 17
18 GFK 0 0 1 0 0 0 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 6 6 100.00 4 66.67
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0.00
4 PUSKESMAS 20 20 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 26 100.00
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 7 19.44 17 47.22 12 33.33 0 0.00 36 100.00 12 33.33
2 Tabanan II 0 0.00 0 0.00 32 100.0 0 0.00 32 100.00 32 100.00
3 Tabanan III 0 0.00 0 0.00 18 100.0 0 0.00 18 100.00 18 100.00
4 Kerambitan Kerambitan I 0 0.00 0 0.00 44 100.0 0 0.00 44 100.00 44 100.00
5 Kerambitan II 0 0.00 0 0.00 46 100.0 0 0.00 46 100.00 46 100.00
6 Selemadeg Selemadeg 0 0.00 2 3.33 58 96.67 0 0.00 60 100.00 58 96.67
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0.00 0 0.00 50 100.0 0 0.00 50 100.00 50 100.00
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0.00 0 0.00 21 100.0 0 0.00 21 100.00 21 100.00
9 Selamdeg Timur II 0 0.00 0 0.00 72 100.0 0 0.00 72 100.00 72 100.00
10 Pupuan Pupuan I 6 14.29 30 71.43 6 14.29 0 0.00 42 100.00 6 14.29
11 Pupuan II 0 0.00 2 6.67 28 93.33 0 0.00 30 100.00 28 93.33
12 Penebel Penebel I 0 0.00 0 0.00 69 100.0 0 0.00 69 100.00 69 100.00
13 Penebel II 0 0.00 0 0.00 61 100.0 0 0.00 61 100.00 61 100.00
14 Marga Marga I 0 0.00 3 7.14 39 92.86 0 0.00 42 100.00 39 92.86
15 Marga II 0 0.00 3 10.34 26 89.66 0 0.00 29 100.00 26 89.66
16 Baturiti Baturiti I 0 0.00 0 0.00 40 100.00 0 0.00 40 100.00 40 100.00
17 Baturiti II 0 0.00 25 100.00 0 0.00 0 0.00 25 100.00 0 0.00
18 Kediri Kediri I 2 3.77 1 1.89 49 92.45 1 1.89 53 100.00 50 94.34
19 Kediri II 0 0.00 0 0.00 26 100.00 0 0.00 26 100.00 26 100.00
20 Kediri III 0 0.00 1 3.13 31 96.88 0 0.00 32 100.00 31 96.88
15 1.81 84 10.14 728 87.92 1 0.12 828 100.00 729 88.04
2.86
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDU
AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tabanan Tabanan I 4 4 100.00 - 0.00 3 36
2 Tabanan II 6 6 100.00 - 0.00 6 32
3 Tabanan III 2 2 100.00 - 0.00 2 18
4 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100.00 - 0.00 7 44
5 Kerambitan II 8 8 100.00 - 0.00 6 46
6 Selemadeg Selemadeg 10 10 100.00 - 0.00 10 60
7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 10 90.91 - 0.00 9 50
8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100.00 - 0.00 3 21
9 Selamdeg Timur II 3 3 100.00 - 0.00 3 72
10 Pupuan Pupuan I 7 7 100.00 - 0.00 7 42
11 Pupuan II 7 7 100.00 - 0.00 - 30
12 Penebel Penebel I 9 9 100.00 - 0.00 7 69
13 Penebel II 9 9 100.00 - 0.00 9 61
14 Marga Marga I 10 9 90.00 - 0.00 9 42
15 Marga II 6 6 100.00 - 0.00 6 29
16 Baturiti Baturiti I 7 7 100.00 - 0.00 7 40
17 Baturiti II 5 5 100.00 - 0.00 5 25
18 Kediri Kediri I 6 6 100.00 - 0.00 6 53
19 Kediri II 4 4 100.00 - 0.00 4 26
20 Kediri III 5 5 100.00 - 0.00 1 32
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 131 98.50 - 0.00 110 828
Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
PUSKESMAS
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Puskesmas Tabanan I - - - 2 2 4 2 2 4 1 2 3
2 Puskesmas Tabanan II - - - 1 1 2 1 1 2 - 2 2
3 Puskesmas Tabanan III - - - 4 5 9 4 5 9 1 2 3
4 Puskesmas Kerambitan I - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1
5 Puskesmas Kerambitan II - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 2
6 Puskesmas Selemadeg - - - 2 2 4 2 2 4 - 2 2
7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - 3 - 3 3 - 3 1 1 2
8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - 1 2 3 1 2 3 - 3 3
9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1
10 Puskesmas Pupuan I - - - 5 1 6 5 1 6 1 2 3
11 Puskesmas Pupuan II - - - 2 1 3 2 1 3 - 1 1
12 Puskesmas Penebel I - - - 1 1 2 1 1 2 - - -
13 Puskesmas Penebel II - - - 2 - 2 2 - 2 1 - 1
14 Puskesmas Marga I - - - 3 1 4 3 1 4 2 1 3
15 Puskesmas Marga II - - - 1 1 2 1 1 2 - 2 2
16 Puskesmas Baturiti I - - - 4 4 8 4 4 8 - 3 3
17 Puskesmas Baturiti II - - - 2 1 3 2 1 3 1 1 2
18 Puskesmas Kediri I - - - 1 1 2 1 1 2 3 - 3
19 Puskesmas Kediri II - - - - 2 2 - 2 2 1 4 5
20 Puskesmas Kediri III - - - - 3 3 - 3 3 - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 36 32 68 36 32 68 13 31 44
1 BRSU Tabanan 24 10 34 24 16 40 48 26 74 4 3 7
2 RS . Wisma Prashanti 5 - 5 5 3 8 10 3 13 - 1 1
3 RS . Dharma Kerti - - - 2 2 4 2 2 4 - - -
4 RS . Bakti Rahayu 2 - 2 3 1 4 5 1 6 - 1 1
5 RS. Dharmanatha 2 - 2 2 - 2 4 - 4 1 - 1
6 RS. Kasih Ibu - - - - 4 4 - 4 4 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 33 10 43 36 26 62 69 36 105 6 5 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 14.97 4.50 9.72 32.67 26.13 29.39 47.64 30.63 39.10 8.62 16.22 12.43
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 3 2 5 3 2 5 - 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 10 43 75 60 135 108 70 178 19 38 57
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
Keterangan : a termasuk S3
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Tabanan I 6 8 14 - 1 1 2 4 6 2 5 7
2 Puskesmas Tabanan II 7 9 16 - - - - 9 9 - 9 9
3 Puskesmas Tabanan III 1 17 18 - 2 2 - 6 6 - 8 8
4 Puskesmas Kerambitan I 5 11 16 - - - 5 5 10 5 5 10
5 Puskesmas Kerambitan II 10 5 15 - 1 1 3 5 8 3 6 9
6 Puskesmas Selemadeg 5 17 22 2 - 2 1 14 15 3 14 17
7 Puskesmas Selemadeg Barat - 15 15 1 1 2 3 10 13 4 11 15
8 Puskesmas Selemadeg Timur I 1 10 11 - 1 1 1 7 8 1 8 9
9 Puskesmas Selemadeg Timur II 4 8 12 - - - 3 3 6 3 3 6
10 Puskesmas Pupuan I 8 15 23 - - - 5 5 10 5 5 10
11 Puskesmas Pupuan II 5 8 13 - - - 2 8 10 2 8 10
12 Puskesmas Penebel I 8 7 15 - - - 3 6 9 3 6 9
13 Puskesmas Penebel II 2 12 14 - - - 1 6 7 1 6 7
14 Puskesmas Marga I 4 17 21 - 1 1 3 4 7 3 5 8
15 Puskesmas Marga II 5 8 13 - - - 2 4 6 2 4 6
16 Puskesmas Baturiti I 4 18 22 - - - 2 4 6 2 4 6
17 Puskesmas Baturiti II 3 13 16 - - - 4 4 8 4 4 8
18 Puskesmas Kediri I 4 8 12 - - - 2 8 10 2 8 10
19 Puskesmas Kediri II 5 9 14 - - - 1 3 4 1 3 4
20 Puskesmas Kediri III 7 6 13 - - - 2 9 11 2 9 11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 94 221 315 3 7 10 45 124 169 48 131 179
1 BRSU Tabanan - 48 48 29 35 64 69 213 282 98 248 346
2 RS . Wisma Prashanti 3 18 21 2 11 13 9 27 36 11 38 49
3 RS . Dharma Kerti - 13 13 1 7 8 5 7 12 6 14 20
4 RS . Bakti Rahayu - 8 8 2 2 4 3 3 6 5 5 10
5 RS. Dharmanatha - 8 8 1 - 1 5 1 6 6 1 7
6 RS. Kasih Ibu - 10 10 3 23 26 6 17 23 9 40 49
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 105 108 38 78 116 97 268 365 135 346 481
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 95.61 83.03 214.87 149.19
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 - - - 1 1 2 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 97 327 424 41 85 126 143 393 536 184 478 662
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN
aPERAWAT
bNO UNIT KERJA JUMLAH
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI
a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Tabanan I - - - 2 1 3 2 1 3 - - 2 2 - 2 2
2 Puskesmas Tabanan II - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - -
3 Puskesmas Tabanan III - 2 2 - 2 2 - 4 4 - - 2 2 - 2 2
4 Puskesmas Kerambitan I - - - - 1 1 - 1 1 - - 1 1 - 1 1
5 Puskesmas Kerambitan II - - - - 2 2 - 2 2 - - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Selemadeg 1 - 1 - 2 2 1 2 3 - 1 1 2 1 1 2
7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - 1
8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - 1
9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Pupuan I - - - - 1 1 - 1 1 - - 1 1 - 1 1
11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1
12 Puskesmas Penebel I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - - - - - - - - -
14 Puskesmas Marga I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
15 Puskesmas Marga II - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
16 Puskesmas Baturiti I - - - 1 2 3 1 2 3 - - 2 2 - 2 2
17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1
18 Puskesmas Kediri I - - - - 1 1 - 1 1 - - 2 2 - 2 2
19 Puskesmas Kediri II - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 2 1 1 2
20 Puskesmas Kediri III - - - - 1 1 - 1 1 - - 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 2 3 5 20 25 6 22 28 - - - 6 14 20 6 14 20
1 BRSU Tabanan 1 6 7 6 24 30 7 30 37 2 6 8 - 13 13 2 19 21
2 RS . Wisma Prashanti - 1 1 - 8 8 - 9 9 - - - - 3 3 - 3 3
3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - 5 5 - 6 6 - - - - 1 1 - 1 1
4 RS . Bakti Rahayu - 1 1 1 1 2 1 2 3 - - - - 1 1 - 1 1
5 RS. Dharmanatha 2 - 2 - 1 1 2 1 3 - - - - 2 2 - 2 2
6 RS. Kasih Ibu 1 - 1 2 5 7 3 5 8 - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 9 13 9 44 53 13 53 66 2 8 10 - 20 20 2 28 30
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8.62 33.78 21.25 3.63 18.92 11.30
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 2 2 - 1 1 - 3 3 - - - 1 4 5 1 4 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 13 18 14 65 79 19 78 97 2 8 10 7 38 45 9 46 55
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Tabanan I 2 1 3 - - - 2 1 3 - - -
2 Puskesmas Tabanan II - 2 2 - - - - 2 2 1 2 3
3 Puskesmas Tabanan III 1 1 2 - - - 1 1 2 3 1 4
4 Puskesmas Kerambitan I - 1 1 - - - - 1 1 2 1 3
5 Puskesmas Kerambitan II - - - - - - - - - 2 - 2
6 Puskesmas Selemadeg - 1 1 - - - - 1 1 5 1 6
7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Selemadeg Timur I - 1 1 - - - - 1 1 1 1
9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - 1 1 2
10 Puskesmas Pupuan I - 1 1 - - - - 1 1 2 - 2
11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - 1 1
12 Puskesmas Penebel I - 1 1 - - - - 1 1 - 3 3
13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - 2 1 3
14 Puskesmas Marga I - 1 1 - - - - 1 1 1 - 1
15 Puskesmas Marga II - 1 1 - - - - 1 1 - 3 3
16 Puskesmas Baturiti I - - - - - - - - - 2 - 2
17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - 1 1 2
18 Puskesmas Kediri I - 1 1 - - - - 1 1 1 1 2
19 Puskesmas Kediri II 1 - 1 - - - 1 - 1 2 2 4
20 Puskesmas Kediri III - - - - - - - - - 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 12 16 - - - 4 12 16 26 20 46
1 BRSU Tabanan 4 5 9 - - - 4 5 9 1 9 10
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - - - - 1 1 - - -
4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - -
5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - -
6 RS. Kasih Ibu - 2 2 - - - - 2 2 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 8 12 - - - 4 8 12 1 9 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3.63 9.01 6.33 12.25 13.06 12.66
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 13 8 21 - - - 13 8 21 14 8 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 28 49 - - - 21 28 49 41 37 78
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Tabanan I - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 1 1
2 Puskesmas Tabanan II - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Tabanan III - - - 4 - 4 - - - 4 - 4 1 - 1
4 Puskesmas Kerambitan I - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
5 Puskesmas Kerambitan II - - - - - - - - - - - - - - -
6 Puskesmas Selemadeg - - - 2 1 3 - - - 2 1 3 - - -
7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - - - -
9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Pupuan I 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - -
11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - - - - - - -
12 Puskesmas Penebel I - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - - - - - - - -
14 Puskesmas Marga I - - - - - - - - - - - - - - -
15 Puskesmas Marga II - - - - - - - - - - - - - - -
16 Puskesmas Baturiti I - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 - - -
17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Kediri I - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
19 Puskesmas Kediri II 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 - - -
20 Puskesmas Kediri III - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 4 6 7 2 9 - - - 9 6 15 1 1 2
1 BRSU Tabanan 6 11 17 6 3 9 5 2 7 17 16 33 6 5 11
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu - 3 3 - 1 1 - - - - 4 4 - - -
5 RS. Dharmanatha - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 - - -
6 RS. Kasih Ibu 1 4 5 3 1 4 2 - 2 6 5 11 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 19 26 10 5 15 7 2 9 24 26 50 6 5 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 14.97 14.41 14.69 3.18 2.70 2.94
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 - 1 1 - 1 - - - 2 - 2 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 23 33 18 7 25 7 2 9 35 32 67 7 6 13
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 182,672,026,420.12 90.39
a. Belanja Langsung 88,779,566,811.87
b. Belanja Tidak Langsung 93,892,459,608.25
2 APBD PROVINSI - 0.00
3 APBN : 18,482,180,000.00 9.15
- Dana Dekonsentrasi 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,733,180,000.00 2.34
- ASKESKIN 0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) 13,749,000,000.00 6.80
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 939,066,656 0.46
(Konsulat Jenderal Jepang)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.00
202,093,273,076.12 100.00
1,258,179,104,448.74
14.52
456,811.20
Sumber : Sub Bagian Keuangan Dikes dan BRSU Tabanan
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Tabanan I - - - 1 2 3 - - - 1 2 3
2 Puskesmas Tabanan II - 2 2 - - - - - - - 2 2
3 Puskesmas Tabanan III 2 2 4 - 1 1 - - - 2 3 5
4 Puskesmas Kerambitan I 1 1 2 1 1 2 - - - 2 2 4
5 Puskesmas Kerambitan II - 2 2 - - - - - - - 2 2
6 Puskesmas Selemadeg - 1 1 - 1 1 - - - - 2 2
7 Puskesmas Selemadeg Barat - 2 2 - - - - - - - 2 2
8 Puskesmas Selemadeg Timur I 1 1 2 2 - 2 - - - 3 1 4
9 Puskesmas Selemadeg Timur II 1 2 3 - - - - - - 1 2 3
10 Puskesmas Pupuan I 1 1 2 - 1 1 - - - 1 2 3
11 Puskesmas Pupuan II 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
12 Puskesmas Penebel I - 3 3 - 1 1 - - - - 4 4
13 Puskesmas Penebel II - 2 2 - 2 2 - - - - 4 4
14 Puskesmas Marga I - 2 2 - - - - - - - 2 2
15 Puskesmas Marga II 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
16 Puskesmas Baturiti I 2 - 2 - 1 1 - - - 2 1 3
17 Puskesmas Baturiti II - 3 3 - - - - - - - 3 3
18 Puskesmas Kediri I - 3 3 1 - 1 - - - 1 3 4
19 Puskesmas Kediri II - 2 2 - - - - - - - 2 2
20 Puskesmas Kediri III - 2 2 - - - - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 31 43 5 10 15 - - - 17 41 58
1 BRSU Tabanan 1 3 4 - 7 7 - - - 1 10 11
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - -
5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - -
6 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - 7 7 - - - 1 10 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11 8.17 22.97 15.60
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 1 1 2 - - - 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 34 47 6 18 24 - - - 19 52 71
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan
SPRG
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN GIGI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA AMKG D IV PERAWAT GIGI JUMLAH
PERAWAT GIGI
TARGET SUMBER
2010/2015 HASIL % DATA
A Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Persentase Cakupan kunjungan Bumil (K4) 95** 5,161 96.52 Tabel 28
2 Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80** 905 84.63 Tabel 31
3 Persentase Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki 90** 5,020 98.32 Tabel 28
kompetensi kebidanan
4 Persentase Cakupan pelayanan nifas 90** 4,906 96.08 Tabel 28
5 Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 80* 619 81.09 Tabel 31
6 Persentase Cakupan kunjungan bayi 90* 4,535 93.29 Tabel 37
7 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100* 133 100.00 Tabel 38
8 Persentase Cakupan pelayanan anak balita 90* 16,559 97.19 Tabel 43
9 Persentase Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6 - 24 bulan keluarga miskin 100* 50 100.00 Tabel 42
10 Persentase Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100* 5 100.00 Tabel 45
11 Persentase Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100* 6,212 100.00 Tabel 46
12 Persentase Cakupan peserta KB aktif 70* 66,187 78.32 Tabel 35
13 Persentase Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a Acute Placid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2/100.000 2 2.02 Tabel 9
b Penemuan penderita pneumonia balita 100* 417 17.87 Tabel 13
c Penemuan pasien baru TB BTA positif 100* 79 29.59 Tabel 11
d Penderita DBD yang ditangani 100* 793 100.00 Tabel 23
e Penemuan penderita diare 100* 7,849 41.94 Tabel 16
14 Persentase Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100** 60,376 58.07 Tabel 56/57
B Pelayanan Kesehatan Rujukan
1 Persentase Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 100** 23,986 23.07 Tabel 56/57
2 Persentase Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan 100** 6 100.00 Tabel 71
sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB
Persentase Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 100** 4 100.00 Tabel 51
DATA INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2013(Sesuai dengan Permenkes RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008)
NO INDIKATOR SPM PENCAPAIAN
epidemiologi < 24 jam
D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 80** - - Tabel 73
Keterangan :
*) Target indikator SPM pada tahun 2010
**) Target indikator SPM pada tahun 2015