produktivitas perusahaan dan tenaga kerja

18
MENGHITUNG / MENGETAHUI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Definisi Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979). Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.” Produktivitas juga diartikan sebagai : a.Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. b.Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu- satuan (unit) umum. Produktivitas Total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan (input) persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total semua faktor masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus diperhitungkan. Produktivitas Total = HASILTOTAL KELUARAN( OUTPUT) hASIL MASUKANTOTAL ( INPUT )

Upload: yusuf-cargenick

Post on 28-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

MENGHITUNG / MENGETAHUI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

Definisi Produktivitas

Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979). Greenberg yang dikutip

oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas

pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.

Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam

memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “Produktivitas mengutarakan cara

pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.”

Produktivitas juga diartikan sebagai :

a.Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

b.Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam

satu- satuan (unit) umum.

Produktivitas Total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total

masukan (input) persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total semua faktor

masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus

diperhitungkan.

Produktivitas Total = HASILTOTALKELUARAN (OUTPUT )hASILMASUKAN TOTAL( INPUT )

Produktivitas parsial adalah perbandingan dari keluaran dengan satu jenis masukan

atau input persatuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan, energi, beban

kerja, dll.  

Produktivitas Parsial = HASILTOOTALKELUARAN PERUNIT JENISOUTPUTHASIL INPUT MASUKAN PERUNIT JENIS INPTUT

Page 2: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Secara garis besar ada 12 faktor yang mempengaruhi naik turunnya

produktivitas (Sumanth, 1985 : 25), yaitu :

1. Investasi, besar kecilnya akan menentukan modal usaha dan akan berpengaruh

terhadap usaha untuk mempromosikan produk, market share atau penggunaan

kapasitas.

2. Rasio kapital Buruh, bila rasio tinggi dapat juga diartikan bahwa perusahaan

memakai teknologi tinggi, sehingga jumlah produksi per unit waktu meningkat.

3. Penelitian dan Pengembangan, dengan menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat

memperbaiki keadaan produksi di pabrik.

4. Pemakaian Kapasitas, besar kecilnya keluaran per jam ditentukan oleh persentase

pemakaian kapasitas.

5. Peraturan pemerintah, berguna untuk mengatur keseimbangan pencapaian sasaran

industri dan sasaran sosial yang umumnya selalu bertentangan.

6. Umur pabrik dan peralatan, tingkat rata-rata umur pabrik dan peralatan yang

semakin tinggi menandakan adanya usaha modernisasi peralatan masih tetap

dilakukan.

7. Ongkos energi.

8. Kerja kelompok, dengan adanya pergeseran struktur pekerja dari pekerja pabrik

menjadi pekerja yang mengandalkan pengetahuan maka semakin dibutuhkan adanya

kerjasama, keterampilan, dan keahlian.

9. Etika kerja, penghargaan terhadap waktu semakin tinggi, sehingga pemanfaatan

waktu harus se-produktif mungkin.

10. Ketakutan pekerja akan kehilangan pekerjaannya.

11. Pengaruh serikat buruh, pengaruh serikat sangat kuat sehingga memerlukan adanya

pengertian terutama dalam tuntutan kenaikan gaji.

12. Manajemen, merupakan faktor dominan, terutama dalam proses perencanaan dan

penjadwalan, kejelasan instruksi pada tenaga kerja dan pengaturan beban kerja yang

tepat.

Page 3: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Model - Model Pengukuran Produktivitas

Model Pengukuran Finansial

Merupakan model pengukuran dengan dasar finansial di mana indikator

produktivitas ditrasformasikan secara finansial. Model – model dibawah ini sebagian

telah diterapkan untuk mengukur produktivitas perusahaan di Indonesia, model – model

tersebut adalah :

1. Model Marvin E.Mundel

Marvin E.Mundel (1976) mengemukakan dua bentuk pengukuran indeks

produktivitas, yaitu :

Indek produktivitas =AOMP/RIMPAOBP/RIBP

x100

Indeks Produktivitas (IP )=AOMP/AOBPRIMP/RIBP

x 100

dimana :

AOMP = Output untuk periode yang diukur

AOBP = Output untuk periode dasar

RIMP = Input-input untuk periode yang diukur

RIBP = Input-input untuk periode dasar.

Dari dua bentuk pengukuran Indeks Produktivitas (IP) yang dikemukakan oleh Marvin

E. Mundel tampak bahwa pada dasarnya kedua bentuk pengukuran itu adalah serupa,

kita dapat menggunakan salah satu formula dalam penerapan pengukuran produktivitas

pada tingkat perusahaan. Formula kesatu pada dasarnya merupakan rasio antara indeks

performansi untuk periode pengukuran dan indeks performansi periode dasar,

sedangkan formula kedua pada dasarnya merupakan rasio antara indeks output dan

indeks input. Dengan demikian model di atas (Sumanth, 1985 : 110) dapat dinyatakan

sebagai berikut :

Page 4: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Indek Produktivitas (IP )=Indeks performnsi priode pengukuranIndeks performansi periode dasar

x 100

=Indeks OutputIndeks Input

x 100

Pada dasarnya model Mundel merupakan suatu model pengukuran produktivitas

yang berdasarkan pada konsep-konsep dalam bentuk teknik industri bersama definisi-

definisi ongkos dalam akutansi biaya. Model ini mensyaratkan bahwa perusahaan yang

akan diukur produktivitasnya itu mempunyai waktu-waktu standar untuk bekerja

(operation time standard), suatu syarat yang masih sulit dipenuhi oleh kebanyakan

perusahaan di Indonesia.

2. Model Craig-Harris

Craig-Harris mendefinisikan pengukuran produktivitas total adalah sebagai berikut :

Produktivitas Total (Pt )=OTL + C + R + Q

dimana :

L = Faktor masukan tenaga kerja

C = Faktor masukan Modal

R = Faktor masukan alat

Q = Faktor masukan lain pada barang dan jasa

OT = Output Total

3. Model David J. Sumanth (MPT)

MPT ini dikembangkan oleh David J. Sumanth untuk lingkup perusahaan dengan

mempertimbangkan seluruh faktor masukan dalam menghasilkan keluaran. Model ini

disamping dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur juga dapat diterapkan pada

perusahaan jasa.

Model produktivitas total (Sumanth, 1985:153) dinyatakan sebagai berikut :

Produktivitas Total (PT )=Total Keluaran Total Masukan

Page 5: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Dimana Total keluaran meliputi : nilai unit produk jadi, nilai unit produk setengah

jadi, bunga, dan pendapatan lainnya. Sedangkan Total masukan meliputi : nilai tenaga

kerja, nilai bahan, nilai energi, biaya lainnya, dan nilai kapital.

Arti tangible berarti dapat diukur. Sebagai contoh: Mobil yang dirakit, jumlah cek

yang diproses, ton baja yang dihasilkan. Perlu dicatat bahwa keluaran disini berarti

semua keluaran yang diproduksi, dan masukan berarti semua sumber daya yang

dikonsumsi atau dikeluarkan untuk menghasilkan keluaran ini. Baik keluaran maupun

masukan dinyatakan dalam nilai uang konstan dari periode dasar (referensi), misalnya

masukan manusia dan energi dapat dinyatakan dalam jam orang dan kilowatt jam. Lebih

jauh lagi jika perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk, misalnya : Baja

(dalam ton), dan sepatu (dalam jumlah pasang), keluaran tidak dapat dinyatakan sebagai

ton baja + pasang sepatu. Namun, nilai produk-produk tadi dapat dinyatakan dalam

rupiah periode dasar, yang dapat saling dijumlahkan.

4. Model APC

Pusat Produktivitas Amerika (The American Productivity Center, APC) telah

mengemukakan ukuran produktivitas (Sumanth, 1985:105) yang didefinisikan sebagai

berikut :

Profitabilitas =Hasil PenjualanBiaya−Biaya

=(Banyaknya Output x Harga per Unit )(Banyaknya Input x Biaya per Unit )

= Produktivitas x faktor perbaikan harga

Dari ukuran produktivitas yang dikemukakan APC tampak adanya hubungan

profitabilitas dengan produktivitas dan faktor perbaikan harga. Rasio produktivitas

memberikan suatu indikasi penggunaan sumber-sumber dalam menghasilkan output

perusahaan.

Dalam model APC kuantitas Output dan Input setiap tahun digandakan dengan

harga-harga tahun dasar untuk menghasilkan indeks produktivitas. Harga-harga dan

biaya per unit setiap tahun digandakan dengan kuantitas output dan input pada tahun

Page 6: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

tertentu akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada tahun itu. Dengan diketahui

indeks produktivitas dan indeks perbaikan harga, maka indeks profitabilitas adalah :

Indeks Profitabilitas = Indeks Produktivitas x Indeks perbaikan harga

Atau :

Indeks Produktivitas =Indeks ProfitabilitasIndeks Perbaikan Harga

Indeks perbaikan harga menunjukkan perubahan dalam biaya input terhadap harga

output perusahaan.

Dalam model ini, biaya perunit tenaga kerja, material dan energi dihitung atau

ditentukan secara langsung. Sedangkan perhitungan input modal ditentukan berdasarkan

depresiasi total ditambah keuntungan relatif terhadap harga total (harta tetap + harta

lancar) yang digunakan, dengan demikian input modal untuk periode tertentu (Sumanth,

1985:107) adalah :

Input modal periode tertentu = depresiasi periode itu + ROA x Harta

digunakan

Return on Assets (ROA )=Keuntungan dalam periode dasar( harta tetap + harta lancar ) periode dasar

5.Model Hendrick-Creamer

J.W. Kendrick dan D. Creamer pada tahun 1965 memperkenalkan penggunaan

angka indeks produktivitas pada tingkat perusahaan. Indeks Produktivitas total untuk

periode tertentu (Sumanth, 1985 : 99) diukur sebagai berikut :

IP Total =Output periode tertent u dalam harga -harga periode dasarInput periode tertent u dalam harga -harga periode dasar

Selisih antara output periode tertentu dalam harga periode dasar dan input dalam

harga dasar menunjukkan peningkatan atau penurunan produktivitas pada periode itu.

Page 7: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Peningkatan atau penurunan produktivitas dapat dilihat berdasarkan selisih antara

output dan input total.

6.Model Habberstad dan Pospac

Model ini merupakan gabungan dari beberapa ukuran produktivitas parsial yang

masing-masing akan menggambarkan produktivitas sebagai kelompok aktivitas didalam

perusahaan. Model ini berisi beberapa tindakan perbaikan produktivitas yang

diklasifikasikan kedalam enam kelompok yang masing-masing kelompok menunjang

kepada perbaikan suatu jenis produktivitas didalam perusahaan. Dengan demikian

terdapat enam jenis produktivitas yang harus dinaikkan oleh perusahaan yaitu :

Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas Tenaga Kerja =Gross MarginTotal Wages

Gross Margin = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan (HPP)

Total Wages = Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja

Produktivitas Modal

Produktivitas Modal = Turn OverTotal Capital Employed

Turn Over = Penjualan bersih

Total Capital Employed = Total aktiva perusahaan

Produktivitas Produksi

Produktivitas Produksi = Capital Utilization

Capital Utilization = Penjualan BersihHarga Pokok Penjualan

Produktivitas Organisasi

Produktivitas Organisasi = Added ValueCost of Administration

Added Value = Penjualan bersih – biaya eksternal

Page 8: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Cost of Administration = Biaya Administrasi

Produktivitas Penjualan

Produktivitas Penjualan =Gross MarginTotal Sales Cost

Gross Margin = Laba bersih setelah pajak

Total sales cost = Total biaya penjualan

Produktivitas Produk

Produktivitas Produk =Gross MarginDirect Product Cost

Gross Margin = laba kotor (sebelum pajak)

Direct Product Cost = Biaya langsung yang digunakan dalam proses produksi

produk tersebut.

Model Pengukuran Fisik

Adalah model pengembangan pengukuran produktivitas dengan tetap

menggunakan ukuran – ukuran fisiknya tanpa ditransformasikan ke ukuran finansial,

walaupun demikian tetap ditransformasikan sedemikian rupa sehingga ukuran – ukuran

yang berbeda dapat diproses dengan baik. Model – model pengukuran fisik diantaranya

adalah :

Model Physical Productivity (Labour Productivity)

Model ini di kembangkan oleh pusat produktivitas nasional. Model ini

mengkhususkan pada pengukuran tenaga kerja dengan menggunakan parameter ukuran

produktivitas jam – orang per unit per periode waktu (dalam hal ini periodenya adalah

turun). Model ini juga menghitung pertumbuhan produktivitas dengan menghitung

indeks produktivitas terlebih dahulu. Rumus yang digunakan adalah :

Indeks Produktivitas =indeks output (unit )

Indeks input ( jam orang )

Model Objective Matrix

Page 9: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Model ini juga sering disebut dengan metode matrix sasaran adalah metode

pengukuran fisik yang menggunakan tabel matrix yang berisi angka – angka terdefinisi

yaitu nilai bobot, nilai skala peringkat atau ranking dari masing – masing indikator.

Pembentukan Matriks Pengukur Unjuk Kerja Kelompok Kerja

Tidak ada alat ukur yang dapat mencapai sasaran bila diterapkan secara paksa

kepada kelompok kerja. Anggota kelompok harus berpartisipasi dalam merancang

bentuk matriks sehingga mereka ikut menyatu dalam penerapan pengukuran. Mereka

harus mengerti dan menerima tujuan dari pengukuran serta mempunyai keinginan untuk

menyesuaikan aktivitas kerja mereka dalam usaha untuk mencapai tujuan yang nantinya

akan menguntungkan mereka juga

Pengukuran kelompok kerja adalah suatu latihan terhadap rasa saling percaya

dan mempercayai. Bila pengukuran manajemen bertujuan untuk menggerakkan pekerja

atau mendisiplinkan unjuk kerja yang buruk, latihan ini bukanlah jawabannya.

Manajemen dengan ancaman akan menuju pada kegagalan. Bila anggota kelompok

mengecam sistem pengukuran atau tidak mencapainya, tidak ada hasil nyata yang

diperoleh dan kondisi mungkin malah menjadi buruk. Oleh karena itu tahap pertama

dari konstruksi matrik adalah usaha membangun landasan kepercayaan yang kuat

(Riggs, 1976:648).

Kedua belah pihak telah saling percaya dan saling mengerti mengenai

kepentingan satu sama lain, ada 4 tahap dalam mengembangkan matrik sasaran, yaitu :

1. Pemilihan Kriteria

Kelompok kerja yang terlibat dalam segala jenis pekerjaan manufaktur, pelayanan

jasa atau mempunyai fungsi sebagai penopang keluaran organisasi mempunyai

karakteristik tertentu yang membedakan baik buruknya unjuk kerja. Kriteria biasanya

ditetapkan dalam bentuk rasio produktivitas konvensional yang berbentuk keluaran

dibagi pemasukan. Banyak jenis kriteria bagi kelompok pekerja ilmu yang tidak bisa

diukur secara kuantitatif. Tetapi pengukuran keluaran diwakilkan kepada bentuk

perilaku yang berpengaruh terhadap keluaran dari unit serta dapat diukur

Page 10: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Beberapa contoh dari unjuk kerja (Riggs, 1976:649) antara lain :

a. Kriteria pada perusahaan manufaktur

Jumlah produk yang cacatTotal produk yang dihasilkan

Jumlah unit yang diproduksiJam kerja

jam mesin terpakaiTotal jam mesin terpakai

Waktu perbaikanunit yang dihasilkan

Banyaknya pesanan yang diprosesjam kerja tersedia

Jumlah gangguan yang dapat diselesaikanJumlah waktu kerja

Pon sisaTotal pon proses

Berat produk jadiBerat material mentah

b. Kriteria pada perusahaan jasa

Jumlah keluhan pelangganPesanan yang terkirim

Jumlah pelangganjumlah karyawan

Jumlah kesalahan data entryJumlah baris data

Jumalah kebijakan yang salahJumlah seluruh kebijakan yang baru

Jumlah permohonan yang terlambat diprosesTotal permohonan

Page 11: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

Perencanaan biayaBiaya aktual

jumlah bagian yang selesaihari karyawan

Penelitian yang selesaiJam penelitian

Bagian biayaTotal jam kerja

c. Kriteria hasil kerja kelompok

Jumlah jam absenJumlah seluruh jam kerja

Jumlah perjanjian yang gagalTotal perjanjian

Jumlah pekerja yang keluarUkuran rata-rata kerja

Waktu lembur yang dibutuhkanTotal waktu kerja

Waktu menganggurWaktu total yang dibayar

Jumlah panggilan yang berhasilTotal panggilan

Jumlah pesanan yang diprosesTotal jam yang dibayar

Jumlah yang sakitHari karyawan

2. Menetapkan Nilai Skala

Skala unjuk kerja pada matriks sasaran dimulai dari 0 sampai dengan 10 sehingga

terdapat 11 tingkatan untuk setiap kriteria. Penetapan sasaran tiap kriteria adalah bagian

Page 12: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

paling penting dalam pembuatan skala, sebab sasaran memperlihatkan hasil

produktivitas yang dicapai oleh kelompok (Riggs, 1976:651).

a. Tingkat 0

Tingkatan paling rendah dalam unjuk kerja selama periode belakangan ini, yaitu

ketika sistem operasi telah ditetapkan sesuai dengan yang berlaku saat ini misalkan

setengah tahun yang lalu.

b. Tingkat 3

Hasil yang menunjukan tingkat unjuk kerja pada kelompok kerja disaat

pengukuran pertama kali dilakukan.

c Tingkat 10

Target yang dicapai oleh perusahaan dengan sumber dan sistem yang telah ada dan

untuk perkiraan yang akan datang.

Tingkat 0 dan 3 mudah didefinisikan dengan jelas. Tingkat 10 adalah tantangan.

Target yang terlalu optimis akan mengendorkan semangat kelompok kerja dan sasaran

yang tertalu rendah akan menghalangi motivasi. Pengadaan seorang fasilitator yang

terlatih untuk membantu kelompok dalam menetapkan tujuan akan berharga sekali

untuk proses pembentukan matriks selanjutnya.

Page 13: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

MENGHITUNG / MENGETAHUI PRODUKTIVITAS

PERUSAHAAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

OLEH :

SAFRI RAMADHAN SIMANUNGKALIT

138150010

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

Page 14: Produktivitas Perusahaan Dan Tenaga Kerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2014