analisis produktivitas tenaga kerja pada

Upload: mindar-arahab

Post on 04-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    1/81

    i

    ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA

    PEKERJAAN PASANGAN BATA

    (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi,

    Surakarta Jawa Tengah)

    ANALYSIS OF LABOURS PRODUCTIVITY ON

    BRICKWORK(A Case Study of Development Project of Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java)

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta

    Disusun oleh :

    TOMA MANDANI

    NIM I 0104143

    JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    2/81

    ii

    PERSETUJUAN SKRIPSI

    ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADAPEKERJAAN PASANGAN BATA

    (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi,Surakarta Jawa Tengah)

    ANALYSIS OF LABOURS PRODUCTIVITY ON

    BRICKWORK(A Case Study of Development Project of Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java),

    Disusun Oleh :

    TOMA MANDANI

    NIM I 0104143

    Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran

    Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Sebelas Maret

    Disetujui :

    Dosen pembimbing I

    Ir. Budi Laksito .

    NIP. 195109081980031001

    Dosen Pembimbing II

    Fajar Sri Handayani, ST.MT

    NIP. 197509221999032001

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    3/81

    iii

    PENGESAHAN SKRIPSI

    ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA

    PEKERJAAN PASANGAN BATA

    (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi,Surakarta Jawa Tengah)

    Disusun Oleh :

    TOMA MANDANI

    NIM I 0104143

    Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran

    Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

    Pada : Rabu, 4 Agustus 2010

    Tim Penguji :

    1. Ir. Budi Laksito

    NIP. 19510908 198003 1 001

    2. Fajar Sri Handayani, ST.MT

    NIP. 19750922 199903 2 001

    3. Ir. Siti Qomariyah, M.Sc

    NIP. 19580615 198501 2 001

    4. Ir. Suyatno K

    NIP. 19481130 198010 1 001

    Mengetahui, Disahkan oleh,

    a.n. Dekan Fakultas Teknik UNS Ketua Jurusan Teknik Sipil

    Pembantu Dekan I, Fakultas Teknik UNS,

    Ir. Noegroho Djarwanti, MT Ir. Bambang Santosa, MT

    NIP. 19561112 198403 2 007 NIP. 19590823 198601 1 001

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    4/81

    iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Bismillah

    Semoga Allah selalu meridhoi apa yang aku kerjakan

    Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

    Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah

    memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju ke

    surga

    (HR. Muslim)

    Karya ini kupersembahkan untuk :

    Ibu & Bapak

    Saudara - saudaraku

    Anissa Amaliah

    Teman-teman angkatan 04

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    5/81

    v

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Alhamdulillahirabbilalamin...

    Atas Berkat Rohmat Alloh yang Maha Kuasa setapak demi setapak,

    akhirnya tulisan ini paripurna dan hamba bisa sampai pada kondisi

    sekarang

    Shalawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam

    Maka izinkan aku bersyukur kepada segenap makhluk atas dukungan

    tiada henti.

    Ibu & Bapak, yang dengan segala kondisinya telah mengijinkan,

    mendorong dan membiayaiku untuk kuliah.

    Saudara-saudaralu yang telah memberikan semangat untuk terus maju

    kepadaku.

    Anissa Amaliah yang selalu menemani dalamsuka-duka.

    Sahabat-sahabatku ; Anugerah, Tomas, Dedi Gondez, Arip ,Bram,

    Arie, Awasto, Hafid, teman-teman mantan kontrakan Griya Inggil....

    dan semua teman-teman sisa-sisa angkatan 04 yang tak bosan aku

    berkumpul dengan kalian.

    Bagian Administrasi Jurusan Teknik Sipil : mas Ari, mbak Sumi, mbak

    Indah, terima kasih...Petugas Perpustakaan Fakultas Teknik & Perpustakaan Pusat UNS,

    terima kasih untuk semua referensi & segala kemudahannya

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    6/81

    vi

    ABSTRAK

    Toma Mandani, 2010, Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan

    Pasangan Bata (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit. Dr. Moewardi

    Surakarta Jawa Tengah), Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

    Sebelas Maret Surakarta

    Dalam Dunia jasa konrtruksi, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu

    keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Dalam mengukur tingkat produktivitastenaga kerja ada berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan meneliti besarnya

    tingkat LUR (Labour Utilitation Rate) masing-masing pekerja., yaitu meneliti sampai

    seberapa tingkat efektivitas pekerja dalam bekerja. Besarnya tingkat produktivitas

    tenaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah umur, pengalaman

    kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan

    pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial, dan komposisi kelompok kerja

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja

    dan mengetahui pengaruh umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaianupah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja,

    manajerial, dan komposisi kelompok kerja terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja.

    Penelitian ini dilakukan di proyek pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

    Penelitian dilakukan dengan cara mengamati tingkat produktivitas 30 tenaga kerja dan

    disertai pengisian kuesioner. Pengamatan tingkat produktivitas (LUR) dilakukan selama3 hari pada masing-masing pekerja. Dari hasil pengumpulan data, baik data

    produktivitas dan kuesioner dilakukan proses pengolahan data dengan bantuankomputer program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 15.

    Dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas

    (LUR) pekerja rata-rata pada pekerjaan pasangan bata di proyek pembangunan RumahSakit Dr. Moewardi sebesar 86,34 %, berarti cukup produktif karena lebih dari 50 %.

    Variabel yang telah ditentukan ternyata signifikasinya 0,014 < 0,005 (sig yang

    disyaratkan) maka secara simulatan memiliki berpengaruh terhadap besarnya tingkat

    produktivitas. Secara parsial variabel yamg mempunyai pengaruh signifikan adalah

    umur dengan sig = 0,003 < 0,005, pengalaman kerja dengan sig = 0,001 < 0,005.

    Pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang dominan dengan nilai beta 0,596.

    Kata kunci : LUR, Faktor, Simultan, Parsial, Dominan

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    7/81

    vii

    ABSTRACT

    Toma Mandani, 2010, Analysis of Labours Productivity on Brickwork (A Case

    Study of Development Project of Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central

    Java), Civil Engineering Department, Sebelas Maret University.

    In Construction world, the labours productivity is one of influential factor in

    development project. There are many tools to measure the productivity levels. One ofwhich is exploring Labor Utilization Rate for each. That is to explore the labours

    effectivity in running his work. The labours productivity rate is influenced by manyfactors such as the ages, job experience, level of education, fee concordance, number of

    family responsibilities, healthy of worker, relationship between worker, managerial, andcomposition of working.

    This research is aimed at knowing the labours productivity rate and the influence of

    ages, job experience, level of education, fee concordance, number of family

    responsibilities, healthy of worker, relationship between worker, managerial, and

    composition of working towards the labours productivity rate. It is applied at Dr.

    Moewardi Hospital through observing the productivity rate of 30 labours supported by

    filling in a questionnaire. This observation has run for three days towards each labour.

    The collected data, both productivity data and questionnaire, are analyzed by version 15

    SPSS (Statistical Package for Social Science) computer based.

    From which, it can be concluded that the labours productivity rate average is 86,34 %.

    It means that it is quite productive because of being more that 50%. The decided

    variable significance is 0,014 < 0,005 (conditioned sig) so that it has no simultaneous

    influence towards the productivity rate. Partially, the variable having significant

    influence are umur with its sig = 0,003 < 0,005 and the job experience with its sig =0,001 < 0,005. The job experience has the most dominant influence with its beta value

    0,596.

    Keywords: Labor Utilization Rate, Simultaneous, Partial, Dominant

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    8/81

    viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,

    skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

    mendapatkan gelar kesarjanaan S-1 pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

    Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan dapat

    menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman baik bagi peneliti sendiri maupun

    bagi pembaca.

    Banyak hambatan dalam penyelesaian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai

    pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, segala bentuk

    bantuannya peneliti menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

    1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

    2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3. Slamet Jauhari Legowo, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    4. Ir. Budi Laksito, selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1.

    5. Fajar Sri Handayani, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Skripsi 2.

    6. Ir. Siti Qomariyah, M.Sc selaku Dosen Penguji 1.

    7. Ir. Suyatno K selaku Dosen Penguji 2.

    8. PT Tata Bumi Raya, untuk ijin dan semua data yang berhubungan dengan proyek

    pembangunan RS Dr. Moewardi Surakarta.

    9. Segenap Staf Pengajar dan Staf Administrasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    10.Teman-teman sipil angkatan 2004

    Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

    banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti

    harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat

    bagi kita semua.

    Surakarta, Juli 2010

    Penulis

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    9/81

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

    UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................... v

    ABSTRAK ..................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .................................................................................................. ixDAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

    DAFTAR RUMUS ......................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

    BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

    1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

    1.3. Hipotesis ..............................................................................................3

    1.4. Batasan Masalah .............................................................................. 3

    1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

    1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

    BAB 2 LANDASAN TEORI......................................................................... 6

    2.1. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6

    2.2. Dasar Teori ...................................................................................... 7

    2.2.1. Pengertian Produktivitas .......................................................... 7

    2.2.2. Pengukuran Produktivitas ........................................................ 8

    2.2.3. Peningkatan Produktivitas ....................................................... 9

    2.2.4. Faktor Yang Berpengaruh Pada Produktivitas ........... ............... 10

    2.2.5. Tenaga Kerja ........................................................................... 15

    2.2.6. Produktivitas Tenaga Kerja...................................................... 16

    2.3. Analisis Statistik .............................................................................. 17

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    10/81

    x

    2.3.1. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 17

    2.3.2. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 18

    2.3.3. Definisi Operasional ................................................................ 20

    2.4. Analisis Data Penelitian ................................................................... 21

    2.4.1. Analisis Deskriptif ................................................................... 21

    2.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 21

    2.4.3. Uji Normalitas Data ................................................................. 23

    2.4.4. Analisis Regresi Linier Sederhana ........................................... 23

    2.4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 24

    2.4.6. Uji Koefisisen determinasi berganda........................................ 25

    2.4.7. Uji Hipotesis ........................................................................... 26

    2.5. Cara Kerja SPSS .............................................................................. 27

    BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 29

    3.1. Uraian Umum .................................................................................. 29

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 29

    3.3. Tahap dan Prosedur Penelitian ......................................................... 30

    3.4. Tenik Pengumpulan Data ................................................................. 31

    3.5. Alat Pengumpulan Data.................................................................... 32

    3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Operasional Variabel ............ . 32

    3.6.1. Definisi Operasional Variabel .................................................. 32

    3.6.2. Pengukuran Variabel ............................................................... 34

    3.7 Diagram Alir ..................................................................................... 46

    BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN......................................... 47

    4.1. Pengumpulan Data ........................................................................... 47

    4.2. Data Hasil Pengamatan .................................................................... 47

    4.2.1. Jawaban hasil Kuesioner .......................................................... 47

    4.2.2. Skoring data ............................................................................ 48

    4.2.3. Data Produktivitas ................................................................... 49

    4.2.4. Perhitungan faktor utilitas pekerja ........................................... 50

    4.3. Analisis Data Hasil Penelitian

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    11/81

    xi

    4.3.1. Analisis Deskripsi.................................................................... 51

    4.3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 60

    4.3.3. Uji Normalitas Data ................................................................. 62

    4.3.4. Analsis Regresi Linier Sederhana ............................................ 62

    4.3.5. Analsis Regresi Linier Berganda.............................................. 67

    4.3.6. Uji Hipotesis ........................................................................... 68

    4.3.7. Koefisien Determinasi Berganda ........... .............. ........ ........... 72

    4.3.8. Uji Dominasi ........................................................................... 73

    4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 73

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 76

    5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 765.2. Saran ................................................................................................ 76

    DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... xvii

    LAMPIRAN ................................................................................................... xviii

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    12/81

    xii

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu terbatas

    menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil yang

    terbaik pada waktu yang akan datang. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam

    keberhasilan suatu proyek kontruksi. Sumber daya yang berpengaruh dalam proyek

    terdiri dari man, materials, machine, money danmethod

    Suatu keberhasilan proyek konstruksi secara keseluruhan tergantung dari keberhasilan

    setiap pekerjaan yang ada dalam proyek tersebut, sedangkan salah satu faktor yang

    mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan adalah produktivitas tenaga kerjanya.

    Tenaga kerja merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan dalam

    suatu implementasi proyek, yang dituntut untuk bekerja secara efisien, yaitu dapat

    bekerja efektif sesuai dengan jumlah jam kerja yang ada dan dapat menghasilkan

    volume pekerjaan sesuai dengan uraian pekerjaan yang ada. Sehingga diharapkan

    dengan hal tersebut dapat menunjang kemajuan serta mendorong kelancaran proyek

    baik untuk tiap pekerjaan maupun proyek secara keseluruhan.

    Salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan dan

    jumlah tenaga kerja yang besar adalah pekerjaan pasangan bata. Dengan volume dan

    jumlah tenaga kerja yang besar maka diperlukan pula dana yang besar untuk

    menyelesaikanya, maka produktivitas tenaga kerja harus dimaksimalkan untuk

    meminimalkan anggaran dan waktu guna memperoleh hasil maksimal. Untuk

    mendapatkan nilai produktivitas yang baik dalam proyek konstruksi sangatlah sulitdikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaannya. Contoh kegiatan

    yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut antara lain menganggur,

    ngobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada saat jam

    kerja. Selain kegiatan-kegiatan tersebut variabel lain yang mempengaruhi produktivitas

    antara lain adalah faktor umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah,

    jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan

    komposisi kelompok kerja.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    13/81

    xiii

    Dari latar belakang tersebut diatas penulis akan melakukan penelitian mengenai

    produktivitas tenaga kerja berdasarkan tingkat efektifitas dalam bekerja (labour

    utilization rate) dalam menyelesaikan pekerjaan pasangan bata agar suatu proyek dapat

    dapat berjalan secara efektif dengan memaksimalkan kinerja tenaga kerjanya. Dari hasil

    penelitian diharapkan akan diketahui hal-hal yang mempengaruhi kinerja sumber daya

    manusia sehingga dapat menjadi bahan evaluasi yang akan mendukung kelancaran dan

    keberhasilan proyek.

    Pencarian data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan, wawancara,

    angket atau kuesioner untuk mendapatkan data mengenai umur, pengalaman kerja,

    tingkat pendidikan, kesesuaian upah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja,hubungan antar pekerja, manajerial dan komposisi kelompok kerja. Observasi atau

    pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data efektivitas tenaga kerja.

    Dalam pengukuran produktivitas terdapat banyak metode yang bisa digunakan, salah

    satunyaproductivity rating, dimana aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal, yaitu

    Essential contributory work, Effective work, dan not useful. Sedangkan pengukuran dan

    pengolahan data variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja digunakan

    metode-metode pendekatan dengan pengolahan data statistik. Penelitian ini akandilaksanakan pada proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta

    Jawa Tengah yang difokuskan pada pekerjaan pasangan bata.

    .

    1.2.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah maka, penulis dapat merumuskan masalah sebagai

    berikut:

    a. Bagaimana tingkat produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan pasangan bata proyek

    pembangunan gedung RS. Moewardi Surakarta Jawa Tengah?

    b. Bagaimana pengaruh faktor umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian

    upah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja,

    manajerial dan komposisi kelompok kerja pada pekerjaan pasangan bata?

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    14/81

    xiv

    c. Faktor variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

    produktivitas pada pekerjaan pasangan bata?

    1.3.Hipotesis

    Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja adalah

    dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktifitas pekerja dengan

    metode productivity rating. Faktor umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan,

    kesesuaian upah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar

    pekerja, manajerial dan komposisi kelompok kerja mempunyai pengaruh signifikan

    terhadap produktivitas pekerja baik secara simultan maupun sendiri-sendiri pada

    pekerjaan pasangan bata.

    1.4.Batasan Masalah

    a. Penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung RS. Dr. Moewardi

    Surakarta Jawa Tengah.

    b. Pengamatan difokuskan pada produktivitas pekerja untuk pekerjaan pasangan bata.

    c. Pengamatan dilakukan antara pukul 08.00 12.00 dan pukul 13.00 16.00

    1.5.Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    a. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat produktivitas tenaga kerja pada proyek

    pembangunan RS. Dr. Moewardi Surakarta Jawa Tengah.

    b. Untuk mengetahui pengaruh variabel umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan,

    kesesuaian upah, jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar

    pekerja, manajerial dan komposisi kelompok kerja terhadap tingkat produktivitas

    tenaga kerja pada pekerjaan pasangan bata.

    c. Untuk mengetahui faktor variabel apakah yang mempunyai pengaruh dominan

    terhadap produktivitas pekerja.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    15/81

    xv

    1.6.Manfaat Penelitian

    Bagi peneliti/mahasiswa yaitu :1. Mengetahui besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja terhadap pengaruh faktor

    umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, jumlah tanggungan

    keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan komposisi

    kelompok kerja berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap kinerja

    sumber daya manusia pada pekerjaann pasangan bata.

    2. Mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja

    sumber daya manusia pada pekerjaan pasangan bata.

    Bagi pelaksana proyek yaitu :

    1. Dapat menjadi bahan evaluasi kinerja proyek pada pekerjaan pasangan bata yang

    akan mendukung keberhasilan proyek secara keseluruhan.

    2. Dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan faktor-faktor yang

    mempengaruhinya.

    Kerangka Pemikiran

    - Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) adalah faktor penentu penyelenggaraan Proyek

    - Tingkat efektifitas (produktivitas) tenaga kerja dalam bekerja adalah salah satu faktor

    penentu keberhasilan proyek

    - Faktor-faktor variabel menentukan tingkat produktivitas tenaga kerja

    Objek Permasalahan :

    - Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mencari nilai LUR (Labour utilization rate)

    atau faktor utilitas pekerja

    - faktor variabel umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, jumlah

    tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan

    komposisi kelompok kerja

    Metode Analisis:

    Dengan menggunakan metode analisis deskriptif kemudian melakukan penelitian pada proyek

    konstruksi dengan mengumpulkan informasi yang berupa data primer dengan cara:

    Menggunakan kuesioner (angket) dan interview (wawancara), observasi (Pengamatan) danmelakukan skoring data yang telah diperoleh dari lapangan

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    16/81

    xvi

    Gambar 1.1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    1.7. Tinjauan Pustaka

    Pencapaian tujuan fungsional proyek konstruksi melibatkan para pelaksana atau banyak

    pihak di dalamnya. Proyek konstruksi pada awalnya merupakan urutan kegiatan yang

    berkesinambungan, mulai dari pengadaan dana sampai pada kebutuhan akan sumber

    daya. Sumber daya dapat berupa tenaga kerja, material, serta peralatan (machine)kerja,

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    17/81

    xvii

    selanjutnya semua unsur itu untuk kemudian diolah dalam sistem manajemen yang baik.

    Dengan demikian tujuan dari perencanaan awal konstruksi dapat tercapai, dengan

    mengingat proses pelaksanaan dalam jangka waktu (time schedule) yang telah

    ditentukan. Oleh karena itu tim kerja yang terbentuk dalam proyek konstruksi dapat

    memberikan semangat kerja untuk mewujudkan hasil yang terbaik sehingga apa yang

    diharapkan dari tujuan fungsional proyek dapat diraih (Istimawan Dipohusodo, 1995 :

    71-72).

    Dalam dunia konstruksi agar mampu bergerak dengan produktif dalam pelaksanaannya

    sangat dipengaruhi oleh mutu, biaya dan waktu tertentu, sehingga untuk mendapatkan

    hasil yang diinginkan sangat diperlukan peran sumber daya manusia yang baik,

    bertanggung jawab dan sumber daya manusia yang dapat menciptakan suatu sistemkerja yang terbaik. Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung pada kondisi

    yang berbeda-beda, maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi

    dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel yang mempengaruhinya (Iman

    Soeharto, 1995 : 132).

    Terdapat banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas tenaga

    kerja di lapangan. Namun, pengukuran produktivitas tenaga kerja secara akurat sulit

    dilakukan. Work Sampling adalah suatu metode pendekatan yang bisa digunakan untuk

    pengukuran produktivitas dengan cukup mudah (Koento Danny Wibowo, Andi

    Prasetyo, 2004).

    Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi.

    Peningkatan produktivitas hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Sebaliknya sumber

    daya manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi

    dalam berbagai bentuknya. Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia

    merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya meningkatkan produktivitaskerja (Sondang P. Siagian, 2002 : 2-3).

    Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja adalah

    dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktifitas pekerja. Dalam

    penelitian ini pengamatan dilakukan dengan metodeprodutivity rating, dimana aktivitas

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    18/81

    xviii

    pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu Essential contributory work, Effective work

    (pekerjaan efektif), danNot Useful(pekerjaan tidak efektif) (Oglesby, 1989:180-181).

    Kerja yang bermalas-malasan ataupun korupsi jam kerja dari yang semestinya, bukanlah

    menunjang pembangunan, tapi menghambat kemajuan yang semestinya dicapai.

    Sebaliknya, kerja yang effektif menurut jumlah jam kerja yang seharusnya serta kerja

    yang sesuai dengan uraian kerja masing-masing pekerja, akan dapat menunjang

    kemajuan serta mendorong kelancaran usaha baik secara individu maupun secara

    menyeluruh (Drs. Mucdarsyah Sinungan, 2003 : 2).

    1.8. Dasar Teori

    2.2.1 Produktivitas

    Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik

    (barang atau jasa) dengan masukan sebenarnya. Misalnya saja produktivitas adalah

    ukuran efisiensi produktif diartikan sebagai suatu perbandingan antara hasil keluaran

    dan masukan atau output input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja,

    sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai. Produktivitas juga

    diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa.

    Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat

    dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja

    orang (Muchdarsyah, 1992 :12).

    2.2.2 Pengukuran Produktivitas

    Ravianto (dalam penelitian Robert Eddy S, 2007 : 10) bahwa pengukuran produktivitas

    mempunyai 2 bentuk sebagai berukut:

    1. Bentuk sederhana

    a. Produktivitas diukur sebagai perbandingan antara jumlah hasil kegiatan produksi

    dengan satuan waktu.

    b. Produktivitas diukur sebagai perbandingan output (hasil) dengan input

    (masukan) berupa kapasitas terhadap jam/orang. Output (hasil) bisa berupa

    ton/produk, jam standar, satuan jasa.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    19/81

    xix

    %100totalpengamatan

    kontribusibekaejawaktu4

    1efektifbekerjawaktux

    2. Bentuk majemuk

    Pengukuran produktivitas dengan perbandingan jumlah yang dihasilkan (output)

    suatu unit kegiatan produktif terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber yang

    digunakan oleh unit tersebut (input).

    Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja adalah

    dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktifitas pekerja. Dalam

    penelitian ini pengamatan dilakukan dengan metodeprodutivity rating, dimana aktivitas

    pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu Essential contributory work, Effective work

    (pekerjaan efektif), danNot Useful(pekerjaan tidak efektif).

    a. essential contributory work, yaitupekerjaan yang tidak secara langsung, namun

    bagian dari penyelesaian pekerjaan. Misalnya :

    - Menunggu tukang yang lain dengan tidak bekerja.

    - Mengangkut peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan

    - Membaca gambar proyek.

    - Menerima instruksi pekerjaan.

    - Mendiskusikan pekerjaan

    b. Pekerjaan effektif (effective work), yaitu disaat pekerja melakukan pekerjaannya di

    zona pekerjaan.

    c. Pekerjaan tidak efektif (not useful), yaitu kegiatan selain diatas yang tidak

    menunjang penyelesaian pekerjaan. Seperti meninggalkan zona pengerjaan,

    berjalan dizona pengerjaan dengan tangan kosong dan mengobrol sesama pekerja

    sehingga tidak maksimalnya bekerja.

    Sehingga faktor utilitas pekerja (LUR) dapat dihitung :(1)

    Faktor utilitas pekerja =

    Pengamatan total = waktu efektif + waktu kontribusi + waktu tidak efektif (1)

    Untuk sebuah tim kerja dikatakan mencapai waktu efektif atau memuaskan bila faktor

    utilitas pekerjanya lebih dari 50% (Oglesby, 1989:180-181).

    Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorangan/per-

    orang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandang

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    20/81

    xx

    pengawasan harian, pemngukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak

    memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk

    memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode

    pengukuran waktu tenaga kerja (Jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah kedalam

    unit-unit pekerja yan g biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan

    dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan

    standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas

    tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana :

    Pengukuran waktu tenaga kerja =standartjam-jamdalammasukan

    standartjam-jamdalamhasil

    (muchdarsyah, 1992 : 24-25)

    2.2.3 Peningkatan Produktivitas

    Salah satu area potensial tertinggi dalam peningkatan produktivitas adalah mengurangi

    jam kerja yang tidak efektif. Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas

    manusia terletak pada kemampuan indivdu, sikap individu dalam bekerja serta

    manajemen maupun organisasi kerja. Setiap tindakan perencanaan peningkatan

    produktivitas individual paling sedikit mencakup tiga tahap berikut :

    1. Mengenai faktor makro utama bagi peningkatan produktivitas.

    2. Mengukur pentingnya setiap faktor dan menentukan prioritasnya.

    3. Merencanakan sistem tahap-tahap untuk meningkatkan kemampuan pekerja dan

    memperbaiki sikap mereka sebagai sumber utama produktivitas (Muchdarsyah,

    2000 : 64-67).

    Untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang diinginkan dan meminimalkan segala

    resiko yang mungkin terjadi serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, para

    pemimpin harus memahami kemampuan dan keterbatasan yang diakibatkan oleh

    kondisi lokasi proyek. Program produktivitas dimulai dengan melakukan pengukuran

    produktivitas yang terjadi di lokasi proyek. Tanpa mengetahui keadaan yang

    sesungguhnya di lapangan, sulit rasanya untuk merencanakan program peningkatan

    produktivitas. Dari hasil pengukuran ini, dapat dilakukan evaluasi dengan cara

    membandingkan apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi. Hasil evaluasi

    dapat digunakan untuk kembali merencanakan tingkat produktivitas yang akan dicapai,

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    21/81

    xxi

    tentunya mengarahkan pada perbaikan atas apa yang telah terjadi (Wulfram I. Ervianto,

    2004 : 218-220).

    Peningkatan produktivitas bisa terjadi bila seseorang atau sekelompok orang yang

    terorganisir melakukan pekerjaan yang identik berulang-ulang, maka dapat diharapkan

    akan terjadi suatu pengurangan jam per tenaga kerja atau biaya untuk menyelesaikan

    pekerjaan berikutnya, dibanding dengan yang terdahulu bagi setiap unitnya, dengan kata

    lain produktivitas naik (Iman Soeharto, 1995 : 166).

    2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

    Berdasarkan literatur yang ada menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

    produktivitas suatu kegiatan atau pekerjaan berbeda-beda, diantaranya terdapat dua

    faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja dari sudut manajemen

    sumber daya manusia :

    a. Tingkat kemampuan kerja dalam melaksanakan pekerjaan, baik yang diperoleh dari

    hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang bersumber dari pengalaman kerja.

    b. Tingkat kemampuan kerja pemimpin dalam memberikan motivasi kerja agar pekerja

    sebagai individu bekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya

    hasil yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

    Kedua faktor tersebut dipengaruhi pula oleh kemampuan mewujudkan dan

    mengembangkan rasa aman dan kepuasan kerja pada diri setiap pekerja atau secara

    individual (Hadari Nawawi, 2008 : 10).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah :

    a. Kualitas atau jumlah tenaga kerja yang digunakan pada suatu proyek konstruksi.

    b. Tingkat keahlian tenaga kerja.

    c. Latar belakang kebudayaan dan pendidikan, termasuk pengaruh faktor lingkungan

    dan keluarga terhadap pendidikan formal yang diambil oleh tenaga kerja.

    d. Kemampuan tenaga kerja untuk menganalisis situasi yang sedang terjadi dalam

    lingkup pekerjaannya dan sikap moral yang diambil pada kondisi tersebut.

    e. Minat tenaga kerja yang tinggi terhadap jenis pekerjaan yang ditekuni.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    22/81

    xxii

    f. Struktur pekerjaan, keahlian, dan umur (kadang-kadang jenis kelamin) dari angkatan

    kerja (Muchdarsyah Sinungan, 2000 : 56).

    Timpe (dalam penelitian Robert Eddy S, 2007 : 8), mengasumsikan bahwa produktivitas

    setiap individu tenaga kerja dipengaruhi oleh karakteristik personal meliputi

    pengalaman, umur, tingkat pendidikan, latar belakang budaya, jenis kelamin dan

    kepribadian. Produktivitas tersebut akan lebih besar apabila mendapat dukungan

    organisasi berupa petunjuk, upah, gaya manajemen, komunikasi, peralatan, dan

    pelatihan, karena tingkat kepuasan pribadinya terpenuhi, yang nantinya akan

    meningkatkan produktivitas bagi organisasi.

    Variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja lapangan dapat

    dikelompokkan menjadi :

    1. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu

    Kondisi fisik ini berupa iklim, musim, atau keadaan cuaca. Misalnya adalah

    temperatur udara panas dan dingin, serta hujan dan salju. Pada daerah tropis dengan

    kelembaban udara yang tinggi dapat mempercepat rasa lelah tenaga kerja,

    sebaliknya di daerah dingin, bila musim salju tiba, produktivitas tenaga kerja

    lapangan akan menurun. Untuk kondisi fisik lapangan kerja seperti rawa-rawa,

    padang pasir atau tanah berbatu keras, besar pengaruhnya terhadap produktivitas.

    Hal ini sama akan dialami di tempat kerja dengan keadaan khusus seperti dekat

    dengan unit yang sedang beroperasi, yang biasanya terjadi pada proyek perluasan

    instalasi yang telah ada, yang sering kali dibatasi oleh bermacam-macam peraturan

    keselamatan dan terbatasnya ruang gerak, baik untuk pekerja maupun peralatan.

    Sedangkan untuk kekurang lengkapnya sarana bantu seperti peralatan akan

    menaikkan jam orang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sarana bantu

    diusahakan siap pakai dengan jadwal pemeliharaan yang tepat.

    2. Supervisi, perencanaan, dan koordinasiYang dimaksud dengan supervisi atau penyelia adalah segala sesuatu yang

    berhubungan langsung dengan tugas pengelolaan para tenaga kerja, memimpin para

    pekerja dalam pelaksanaan tugas, termasuk menjabarkan perencanaan dan

    pengendalian menjadi langkah-langkah pelaksanaan jangka pendek, serta

    mengkoordinasikan dengan rekan atau penyelia lain terkait. Keharusan memiliki

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    23/81

    xxiii

    kecakapan memimpin anak buah bagi penyelia, bukanlah sesuatu hal yang perlu

    dipersoalkan lagi. Melihat lingkup tugas dan tanggung jawabnya terhadap

    pengaturan pekerjaan dan penggunaan tenaga kerja, maka kualitas penyelia besar

    pengaruhnya terhadap produktivitas secara menyeluruh.

    3. Komposisi kelompok kerja

    Pada kegiatan konstruksi seorang penyelia lapangan memimpin satu kelompok kerja

    yang terdiri dari bermacam-macam pekerja lapangan (labor craft), seperti tukang

    batu,tukang besi, tukang pipa, tukang kayu, pembantu (helper) dan lain-lain.

    Komposisi kelompok kerja berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja secara

    keseluruhan. Yang dimaksud dengan komposisi kelompok kerja adalah :

    Perbandingan jam-orang penyelia dan pekerja yang dipimpinnya.

    Perbandingan jam-orang untuk disiplin-disiplin kerja.

    Perbandingan jam-orang penyelia terhadap total jam-orang kelompok kerja yang

    dipimpinnya, menunjukkan indikasi besarnya rentang kendali yang dimiliki. Untuk

    proyek pembangunan industri yang tidak terlalu besar kompleks dan berukuran

    sedang ke atas, perbandingan yang menghasilkan efisiensi kerja optimal dalam

    praktek berkisar antara 1:10-15 jam-orang yang berlebihan akan menaikkan biaya,

    sedangkan bila kurang akan menurunkan produktivitas.

    4. Kerja lembur

    Sering kali kerja lembur atau jam kerja yang panjang lebih dari 40 jam per minggu

    tidak dapat dihindari, misalnya untuk mengejar sasaran jadwal, meskipun hal ini

    akan menurunkan efisiensi kerja.

    5. Ukuran besar proyek

    Penelitian menunjukkan bahwa besar proyek (dinyatakan dalam jam-orang) juga

    mempengaruhi produktivitas tenaga kerja lapangan, dalam arti semakin besar ukuran

    proyek produktivitas menurun.

    6. Pekerja langsung versus subkontraktor

    Ada dua cara bagi kontraktor utama dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan yaitu

    dengan merekrut langsung tenaga kerja dan memberikan direct hire(kepenyelian)

    atau menyerahkan paket kerja tertentu kepada subkontraktor. Dari segi produktivitas

    umumnya subkontraktor lebih tinggi 5-10% dibanding pekerja langsung. Hal ini

    disebabkan tenaga kerja subkontraktor telah terbiasa dalam pekerjaan yang relatif

    terbatas lingkup dan jenisnya, ditambah lagi prosedur kerjasama telah dikuasai dan

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    24/81

    xxiv

    terjalin lama antara pekerja maupun penyelia. Meskipun produktivitas lebih tinggi

    dan jadwal penyelesaian pekerjaan potensial dapat lebih singkat, tetapi dari segi

    biaya belum tentu lebih rendah dibanding memakai pekerja langsung, karena adanya

    biaya overhead(lebih) dari perusahaan subkontraktor.

    7. Kurva pengalaman

    Kurva pengalaman atau yang sering dikenal dengan learning curve didasarkan atas

    asumsi bahwa seseorang atau sekelompok orang yang mengerjakan pekerjaan relatif

    sama dan berulang-ulang, maka akan memperoleh pengalaman dan peningkatan

    keterampilan.

    8. Kepadatan tenaga kerja

    Di dalam batas pagar lokasi yang nantinya akan dibangun instalasi proyek, yangdisebut juga dengan battery limit, ada korelasi antara jumlah tenaga kerja konstruksi,

    luas area tempat kerja, dan produktivitas. Korelasi ini dinyatakan sebagai kepadatan

    tenaga kerja (labor density), yaitu jumlah luas tempat kerja bagi setiap tenga kerja.

    Jika kepadatan ni melewati tingkat jenuh, maka produktivitas tenaga kerja

    menunjukkan tanda-tanda menurun. Hal ini disebabkan karena dalam lokasi proyek

    tempat buruh bekerja, selalu ada kesibukan manusia, gerakan peralatan serta

    kebisingan yang menyertai. Semakin tinggi jumlah pekerja per area atau semakin

    turun luas area per pekerja, maka semakin sibuk kegiatan per area, akhirnya akan

    mencapai titik dimana kelancaran pekerjaan terganggu dan mengakibatkan

    penurunan produktivitas (Iman Soeharto, 1995 : 163-169).

    .

    Faktor yang mempengaruhi produktivitas proyek diklasifikasikan menjadi empat

    kategori utama, yaitu :

    a. Metode dan teknologi, terdiri atas faktor : desain rekayasa, metode konstruksi,

    urutan kerja, pengukuran kerja.

    b. Manajemen lapangan, terdiri atas faktor : perencanaan dan penjadwalan, tata letaklapangan, komunikasi lapangan, manajemen material, manajemen peralatan,

    manajemen tenaga kerja.

    c. Lingkungan kerja, terdiri atas faktor : keselamatan kerja, lingkungan fisik, kualitas

    pengawasan, keamanan kerja, latihan kerja, partisipasi.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    25/81

    xxv

    d. Faktor manusia, terdiri atas faktor : tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif,

    pembagian keuntungan, hubungan kerja antara mandor dan pekerja, hubungan antar

    sejawat, kemangkiran (Wulfram I. Ervianto, 2004 : 220-221).

    Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain :

    a. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, pengalaman kerja, untuk

    menunjukkan apa yang telah dilakukan diwaktu lalu.

    b. Bakat dan minat (aptitude and interest), untuk memperkirakan minat dan

    kemampuan.

    c. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs), memperkirakan rasa tanggung jawab dan

    rasa kewenangan seseorang.d. Kemampuan analitis dan manipulatif, untuk memperkirakan kemampuan pemikiran

    dan penganalisaan.

    e. Ketrampilan teknis, untuk memperkirakan kemampuan dalam pelaksanaan aspek-

    aspek teknis pekerjaan.

    f. Kesehatan, tenaga, dan stamina, untuk mengetahui kemampuan fisik dalam

    melaksanakan pekerjaan (T. Hani Handoko dalam penelitian Khonia Agusrini, 2008

    : 12).

    Berdasarkan beberapa teori di atas maka, faktor-faktor yang mempengaruhi

    produktivitas tenaga kerja dalam penelitian ini adalah :

    1. Umur

    2. Pengalaman Kerja

    3. Tingkat Pendidikan

    4. Kesesuaian Upah

    5. Jumlah Tanggungan Keluarga

    6. Kesehatan Pekerja

    7. Hubungan antar Pekerja

    8. Manajerial

    9. Komposisi Kelompok Kerja.

    2.2.5 Tenaga Kerja

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    26/81

    xxvi

    Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai pengertian sebagai berikut :

    1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, pekerja,

    atau karyawan)

    2. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan

    keberadaannya.

    3. Potensi yang berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam

    organisasi, untuk mewujudkan keberadaan organisasi.

    Banyaknya latar belakang yang berbeda dari para tenaga kerja, menimbulkan

    keragaman tenaga kerja. Di Indonesia, yang agak menonojol adalah perbedaan

    berdasarkan jenis kelamin dan usia (Hadari Nawawi dalam penelitian Khonia Agusrini,

    2008 : 13).

    Tenaga kerja proyek konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu proyek

    yang ditugaskan untuk menjalankan suatu kegiatan dalam proyek konstruksi. Tenaga

    kerja dalam industri konstruksi adalah faktor yang sangat penting guna kelancaran dan

    keberhasilan proyek, khususnya produktivitas proyek tersebut. Tenaga kerja dimasa

    yang akan datang haruslah benar-benar tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan

    keahlian dibidangnya meskipun sebagai tukang.

    Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan tenaga kerja demi kelangsungan

    pelaksanaan proyek konstruksi adalah produktivitas tenaga kerja dan kesiapan akan

    penyediaan tenaga kerja dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain sesuai dengan

    waktu dan jadwal pelaksanaan kegiatan itu dilakukan (Iman Soeharto, 1995).

    2.2.6 Produktivitas Tenaga Kerja

    Kondisi ekonomi berpengaruh terhadap perkembangan jasa konstruksi apabila terjadi

    kondisi ekonomi yang memburuk, maka biaya konstruksi akan cenderung meningkat

    dan menjadi tidak sepadan lagi dengan harapan atau perencanaan awal yang berkaitan

    dengan investasi dan keuntungan. Terlebih mengakibatkan kuantitas dan kualitas dari

    aktivitas pekerjaan akan mengendor. Dengan demikian yang harus ditekankan adalah

    produktivitasnya. Maka dari itu permasalahan yang sering muncul dalam dunia

    konstruksi adalah masalah produktivitas, terutama produktivitas tenaga kerja. Untuk

    penanganan masalah yang berkaitan dengan produktivitas hendaknya mengarah pada

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    27/81

    xxvii

    kemampuan dan kualitas sumber daya manusia terutama para pengelolanya (Istimawan

    Dipohusodo, 1995).

    Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung pada kondisi yang berbeda-beda

    maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi dengan analisis

    produktivitas dan indikasi variabel yang mempengaruhi. Variabel atau faktor ini

    misalnya disebabkan oleh lokasi geografis, iklim, ketrampilan, pengalaman maupun

    peraturan-peraturan yang berlaku. Produktivitas tenaga kerja dari sudut manajemen

    sumber daya manusia, diartikan sebagai ukuran tingkat kemampuan pekerja secara

    individual dalam menghargai hasil kerjanya dan keikutsertaannya dalam menghasilkan

    barang atau jasa, sebagai produk organisasi atau perusahaan. Produktivitas tersebut

    dilihat dari kuantitas dan kualitas hasil, yang dapat menghasilkan keuntungan karena

    mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atau masyarakat (Hadari

    Nawawi dalam penelitian Nur Khasanah, 2008 : 9).

    1.9. Analisis Statistik

    2.3.1 Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah subkelompok atau bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel

    adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari sejumlah populasi, sehingga

    penelitian terhadap sampel, dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya yang

    akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada

    elemen populasi (Uma Sekaran, 2006 : 123-124).

    Tujuan dari survey sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan menguji hipotesis

    tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan yang diperoleh

    dari sampel. Keterangan-keterangan yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung dari

    dua hal yaitu :

    1. Jumlah unit sampel yang dimasukkan dalam sampel

    2. Tehnik yang digunakan dalam memilih sampel.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    28/81

    xxviii

    Metode pengambilan sampel acak yang sering digunakan adalah pengambilan sampel

    acak sederhana (simple random sampling) dilakukan dengan memberi nomor pada

    setiap unit dalam populasi, kemudian memilih nomor tersebut secara acak untuk

    memperoleh sampel. Dan metode pengambilan sampel acak berstrata (stratified

    sampling) dilakukan dengan mengumpulkan informasi awal mengenai populasi terlebih

    dahulu, untuk membagi sampel tersebut ke dalam tiap strata tersebut (Moh. Nazir, 1983

    : 331).

    2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data

    yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara sumber data dengan masalah penelitian

    yang akan dipecahkan (Moh. Nazir, 1983 : 221).

    Data bisa diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan berbeda, lapangan atau

    laboratorium dan dari sumber yang berbeda. Metode pengumpulan data meliputi

    wawancara melalui tatap muka, telepon, bantuan komputer dan media elektronik ;

    kuesioner yang diserahkan secara pribadi atau lewat email atau secara elektronik ;

    observasi individu dan peristiwa dengan atau tanpa video tape, atau rekaman audio dan

    beragam teknik motivasional lain seperti tes proyektif (Uma Sekaran, 2006 : 66).

    Wawancara ialah teknik pengumpulan data melalui partanyaan kepada responden secara

    langsung baik individu maupun kelompok. Kuesioner dilakukan dengan memberikan

    pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dan jawaban dari responden juga diberikan secara

    tertulis. Sedangkan observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan atas suatu

    obyek, orang, atau fenomena dan mencatatnya secara sistematis.

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh

    informasi dari responden. Di dalam membuat kuesioner perlu diperhatikan bahwakuesioner disamping bertujuan untuk menampung data sesuai dengan kebutuhan, juga

    merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksnakan dengan baik. Berikut ini

    adalah contoh sederhana di dalam membuat kuesioner. Emory (1995) dalam Robert

    Eddy S (2007 : 19) mengatakan bahwa ada empat komponen inti dari sebuah kuesioner.

    Keempat komponen ini adalah :

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    29/81

    xxix

    1. Adanya subyek yaitu individu atau lembaga yang melakukan penelitian

    2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta

    mengisi secara aktif dan obyektif dari pertanyaan maupun pertanyaan yang tersedia

    3. Ada petunjuk pengisian kuesioner, dan petunjuk yang tersedia harus mudah

    dimengerti

    4. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat jawaban, baik secara

    tertutup, semi tertutup/terbuka. Dalam membuat pernyataan jangan sampai lupa

    isian untuk identitas dari responden (Husein Umar, 2002 : 171-172).

    Dalam hubungannya dengan leluasa dan tidaknya responden untuk memberikan

    jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan dapat dibagi

    dalam dua jenis yaitu :1. Pertanyaan Berstruktur

    Merupakan pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga responden dibatasi

    dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada satu

    jawaban saja.

    2. Pertanyaan Terbuka

    Jawaban dan cara pengungkapannya dapat bermacan-macam. Bentuk pertanyaan

    terbuka ini jarana digunakan dalm kusioner tetapi banyak digunakan dalam

    wawancara (Moh. Nazir, 1983 : 250-253).

    Dalam Robert Eddy S (2007 : 19) menyatakan bahwa untuk memungkinkan responden

    menjawab dalam berbagai tingkatan bagi setiap butir kepuasan format tipe likert bisa

    dipergunakan R.S Likert (1932) yang mengembangkan prosedur penskalaan dimana

    skala mewakili suatu continum bipolar. Format tipe likert dirancang untuk

    memungkinkan responden menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir

    pertanyaan (J Suprapto, 2001 : 86).

    Menurut Kinnear (1998), skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap

    seseorang, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, cukup-tidak cukup, dan

    lain-lain. Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal

    dalam jumlah kategori tertentu, biasanya 5 sampai 7 kategori (agar dapat menampung

    kategori yang netral) atau memasukan kategori tidak tahu. Beberapa buku teks

    menganjurkan agar pada data pada kategori netral tidak dipakai dalam analisis selama

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    30/81

    xxx

    responden tidak memberikan alasannya. Untuk membuat skala Likert dilakukanlah

    dengan:

    1. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan

    dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau tidak positif).

    2. Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok responden.

    3. Responden dari tiap pernyataan dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap

    pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada pada posisi sama akan

    menerima secara konsisten dari angka yang selalu sama. Misalnya bernilai 5 untuk

    sangat positif dan bernilai 1 untuk yang sangat negatif. Hasil hitung akan

    mendapatkan skor dari tiap-tiap pernyataan dan skor total, baik untuk tiap responden

    maupun secara total untuk seluruh responden.

    4. Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dipakai dalampenelitian, sebagai patokannya adalah : Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh

    responden. Pernyataan yang secara total responden tidak menunjukkan yang

    substansial dengan nilai totalnya.

    Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala likert yang dapat

    dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuisioner baru untuk pengumpulan

    data berikutnya (Husein Umar, 2002: 137-138).

    2.3.3 Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya

    mengukur suatu variabel. Dalam melakukan observasi tentunya perlu ditentukan

    karakter yang akan diobservasi dari suatu unit amatan yang disebut dengan Variabel.

    Definisi operasional variabel digunakan sebagai petunjuk tentang bagaimana suatu

    variabel diukur, dengan menggunakan indikator-indikator yang secara terperinci.

    2.4. Analisis Data Penelitian

    2.4.1. Analisis Deskriptif

    Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,

    suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa

    pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskripsi adalah membuat deskripsi gambaran

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    31/81

    xxxi

    yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diteliti di lapangan.

    Merupakan analisis yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk

    angka kemudian dideskripsikan berdasarkan distribusi frekuensi, nilai rata-rata dan

    defisiasi standar melalui perhitungan statistik (Moh. Nazir, 1983: 63-64).

    2.4.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas

    a. Uji Validitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

    instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya

    instrumen yang kurang valid mempunyai kinerja rendah. Sebuah instrumen dikatakan

    valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara untuk menguji validitas

    adalah sebagai berikut :

    1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan (1)

    mencari definisi dan merumuskan tentang konsep yang akan diukur yang telah

    ditulis para ahli dalam literatur, (2) kalau sekiranya tidak ditemukan dalam literatur

    maka untuk lebih mematangkan definisi dan rumusan konsep tersebut peneliti harus

    mendiskusikannya dengan para ahli. (3) menanyakan langsung kepada calon

    responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur. Dari jawaban

    yang diperoleh peneliti dapat membuat kerangka konsep dan kemmudian menyusun

    pertanyaan yang operasional.

    2. Melakukan uji coba skala pengukuran yang dihasilkan dari langkah pertama kepada

    sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab apakah mereka setuju atau

    tidak setuju dari masing-masing pertanyaan. Sangat distribusi skor (nilai) akan lebih

    mendekati kurve normal.

    3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

    4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan

    menggunakan rumus teknik korelasiproduk moment. Adapun rumusannya adalah

    r =

    2222YYnXXn

    YXXYn

    ii

    (2)

    Keterangan

    r : koefisien korelasi,

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    32/81

    xxxii

    Y : produktivitas pekerja

    Xi : elemen variabel bebas

    n : jumlah data (Masri Singarimbun, 1987 : 124-137).

    Suatu instrumen dinyatakan valid apabila harga koefisien r hitung 0,3 (Sudarmanto R

    Gunawan, 2005: 79).

    b. Uji Reliabilitas

    Pengukuran reliabilitas adalah pengukuran tentang stabilitas dan konsistensi dari alat

    pengukuran. Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

    cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen

    tersebut sudah baik. Instrumen reliabel sebenarnya yang mengandung arti bahwa

    instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisadipercaya. Untuk mengukur reliabilitas dapat digunakan analisis Alpha Cronbach

    dengan rumus sebagai berikut :

    rn =

    2

    2

    11 t

    ab

    k

    k

    (3)

    Keterangan :

    rn : Reliabilitas instrumen

    k : Banyaknya butir pertanyaan

    b2 : Jumlah varian butir

    t2 : Varian total

    (Suharsimi Arikunto, 1996).

    Cara pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS, yang

    dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel

    jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dibandingkan dengan nilai reliabilitas yang

    ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

    Tabel 2.1. Hubungan Jumlah Butir dengan Reliabilitas Instrumen

    Jumlah Butir Reliabilitas

    5 0,20

    10 0,33

    20 0,50

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    33/81

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    34/81

    xxxiv

    Dengan analisis ini kita bisa memprediksi perilaku dari variabel dependent dengan

    menggunakan data variabel terikat. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai

    berikut :

    Y = bo+b1X1+b2X2+......+bnXn (5)

    Keterangan

    Y : variabel terikat

    X1,X2,Xn : variabel bebas

    bo,b1,bn : parameter yang harus diduga dari data dan dapat diperoleh

    dengan menyelesaikan persamaan linier simultan dari perhitungan

    Tujuh variabel dikatakan berkorelasi, jika terjadi perubahan pada satu varibel akan

    mengikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama atau

    dapat pula dengan arah berlawanan. Variabel bebas mencakup elemen-elemen :

    1. Umur

    2. Pengalaman Kerja

    3. Tingkat Pendidikan

    4. Kesesuaian Upah

    5. Jumlah Tanggungan Keluarga atau Faktor Keluarga

    6. Kesehatan Pekerja

    7. Hubungan Antar Pekerja

    8. Manajerial

    9. Komposisi Kelompok Kerja

    Gambar.2.1. Hubungan variabel bebas dan produktivitas

    Variabel bebas (X)

    X1 : Umur

    X2 : Pengalaman kerja

    X3 : Tingkat pendidikan

    X4 : Faktor kesesuaian upah

    X5 : Faktor keluarga

    X6 : Kesehatan Pekerja

    X7 : Hubungan Antar Pekerja

    X8 : ManajerialX9 : Komposisi Kelompok Kerja

    Variabel terikat (Y)

    produktivitas

    pekerjaan pasangan

    bata

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    35/81

    xxxv

    Ukuran besar kecilnya, kuat tidaknya hubungan antar variabel-variabel apabila bentuk

    hubungan linier disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dinyatakan dengan

    bilangan, bergerak antara 0 sampai +1 atau 0 sampai -1. apabila nilai r mendekati +1

    atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat. Apabila mendekati 0 berarti sebaliknya

    terdapat hubungan yang lemah atau tidak ada hubungan dan apabila r sama dengan +1

    atau -1 berarti terdapat hubungan positif sempurna atau negatif sempurna. Bila r bernilai

    positif maka terdapat korelasi positf, bila r bernilai negatif maka terdapat korelasi

    negatif, dan bila r bernilai nol maka tidak terdapat korelaasi (-1 r 1) (Ronald E W .

    1995 : 371)

    2.4.6. Uji Koefisien Determinasi Berganda

    Uji ini digunakan untuk menentukan proporsi atau prosentase total variasi dalam

    variabel terikat yang diterangkan oleh variabel tidak terikat, secara bersama-sama. r2

    menggambarkan ukuran kesesuaian yaitu sejauh mana regresi sampel mencocokan data.

    Rumus koefisien determinasi berganda adalah :

    r2=

    22

    2

    77665544332211

    YYn

    YYXbYXbYXbYXbYXbYXbYXbYan

    Keterangan

    r2

    : koefisien determinasi berganda

    a, b1,..bn : koefisien persamaan regresi

    Y : variabel terikat (produktivitas pekerjaan pasangan bata)

    X1,.....X7 : variabel bebas (faktor yang mempengaruhi)

    n : jumlah data (sampel)

    Ukuran r2

    disebut dengan coeffisient of determination (koefisien determinasi),

    koefisien ini juga dipakai untuk mengukur kuatnya korelasi linier. Jelas bahwa 0 r2

    1 karena -1 r2 1 (Ronald EW dalam penelitian Nur Khasanah, 2008 : 23).

    2.4.7. Uji Hipotesis

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    36/81

    xxxvi

    Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian.

    Pada umumnya hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan

    yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Hipotesis menurut tata bahasa berarti

    suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat seperti proporsi atau dalil.

    Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian terhadap suatu obyek hendaknya

    dibawah suatu tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara atau

    jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan

    percobaan atau praktek. Setiap hipotesis mempunyai paling tidak salah satu beberapa

    fungsi berikut :

    1. Sebagai jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.

    2. Petunjuk ke arah penyelidikkan lebih lanjut.3. Sebagai suatu hipotesis kerja.

    4. Suatu ramalan atau dugaan tentang sesutau yang akan datang atau bakal ditemukan.

    5. Sebaga konsep yang dikembangkan.

    6. Sebagai bahan suatu bangunan suatu teori

    (Husein Umar, 2002: 80-82).

    Adapun uji hipotesis yang akan dilakukan adalah:

    1. Uji F (F test)

    Uji F ini digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel yang ada secara

    simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap kinerja sumber daya

    manusia dalam pekerjaan pasangan bata, yaitu membandingkan antara nilai tingkat

    signifikan () = 5% (0,05) yang ditetapkan dengan nilai sig F hitung. Jika F hitung

    kurang daripada nilai yang ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa semua

    variabel bebas secara simultan dapat mempengaruhi variabel terikat. Sebaliknya jika

    F hitunglebih daripada nilai , maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara

    simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

    2 Uji t (t test)

    Uji t ini digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel yang ada secara parsial

    (sendiri-sendiri) benar-benar mempunyai pengaruh signifikan atau tidak signifikan,

    terhadap kinerja sumber daya manusia dalam pekerjaan pasangan bata, yaitu

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    37/81

    xxxvii

    membandingkan antara t hitungmasing-masing variabel dan sig t dengan nilai tingkat

    signifikan t = 5% (0,05) yang telah ditetapkan.

    Jika sig t hitungvariabel bebas kurang daripada nilai sig t yang telah ditetapkan maka

    dapat disimpulkan bahwa berada didalam daerah penolakkan Ho maka hipotesis Hi

    dapat diterima atau variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya

    jika sig t variabel bebas lebih daripada sig t yang telah ditetapkan berarti bahwa

    variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

    2.5. Cara kerja SPSS

    Pada dasarnya komputer berfungsi mengolah data menjadi informasi yang berarti.

    Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data

    oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Berikut

    sedikit gambaran tentang cara kerja komputer dengan program SPSS dalam mengolah

    data.

    Gambar 2.2. Cara kerja SPSS

    Data hasil penelitian atau data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA

    EDITORyang secara otomatis muncul di layar komputer.

    1. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menuDATA EDITOR

    2. Memilih menu yang akan digunakan pada SPSS 15.0 for windows grafik, statistik

    dan lain-lain.

    3. Hasil pengolahan data muncul di layar windows yang lain dari SPSS yaitu

    VIEWER, output SPSS bisa berupa teks, tulisan, tabel atau grafik.

    Pada VIEWER, informasi atau output statistik dapat ditampilkan secara:

    a. Teks atau tulisan

    INPUT DATA

    Dengan

    DATA EDITOR

    PROSESDengan

    DATA EDITOR

    OUTPUT DATA

    Dengan

    VIEWER

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    38/81

    xxxviii

    Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan dan lainnya) yang

    berhubungan dengan output berbentuk tabel bisa dilakukan lewat menu text output

    editor.

    b. Tabel

    Pengerjaan (pivoting tabel, penambahan, pengurangan, dan lainnya) yang

    berhubungan dengan outputdata yang berbentuk tabel dilakukan lewat menu pivot

    table editor.

    c. Chart atau grafik

    Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan lainnya) yang berhubungan dengan output

    data yang berbentuk grafis dapat dilakukan lewat menu chart editor.

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Uraian Umum

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

    yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer

    adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari individu maupun

    perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, dan data sekunder adalah

    data yang diperoleh dari instansi proyek yang berguna sebagai penunjang dalam

    penelitian. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur dan data sekunder yang

    berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, kemudian menentukan teknik survei yang

    digunakan, dan diperjelas dengan adanya analisis.

    3.2. Lokasi dan waktu penelitian

    Obyek yang akan diteliti sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah tukang batu

    yang bekerja pada pekerjaan pasangan bata sebagai variabel terikat, yaitu mengenai

    faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia di lapangan khususnya

    mengenai variabel umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah,

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    39/81

    xxxix

    jumlah tanggungan keluarga, kesehatan pekerja, hubungan antar pekerja, manajerial dan

    komposisi kelompok kerja sebagai variabel bebas.

    Pelaksanaan penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan gedung RS. Dr. Moewardi

    Surakarta Jawa Tengah. Pengamatan dilakukan setiap jam selama 1 hari jam kerja

    selama 7 hari yang dimulai dari jam 08.00 sampai jam 16.00 dengan istirahat selama

    satu jam yaitu pada pukul 12.00 sampai 13.00. Penelitian ini tidak menutup

    kemungkinan dilakukan pengamatan pada jam kerja lembur.

    3.3. Tahap dan Prosedur Penelitian

    Tahap dan prosedur penelitian dilakukan secara sistematis. Adapun tahap dan prosedurpenelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Tahap I

    Tahap persiapan. Langkah yang dilakukan yaitu merumuskan masalah penelitian,

    tujuan penelitian, menentukan hipotesis dan menggali kepustakaan serta pembuatan

    kuesioner yang akan ditanyakan dalam penelitian agar dapat berjalan lancar.

    2. Tahap II

    Tahap survei lapangan dan pengumpulan data. Langkah yang dilakukan dalam tahap

    ini adalah :

    1. Survei lapangan untuk melihat apakah proyek yang ada memenuhi syarat untuk

    dijadikan lokasi penelitian serta melakukan proses perijinan kepada pelaksana

    atau pemilik proyek.

    2. Menentukan zona yang akan diamati, pengumpulan data tentang tukang batu

    yang diperlukan untuk mendukung penelitian dengan wawancara langsung atau

    pengisian kuesioner.

    3. Pengumpulan data efektifitas pekerjaan tenaga kerja (tukang batu) pada

    pekerjaan pasangan bata yaitu dengan mengamati pekerjaan yang dilakukan

    didalam satu hari jam kerja.

    3. Tahap III

    Disebut tahap penelitian atau scoring data kuisioner dan rekapitulasi data masukan

    tingkat LUR (produktivitas). Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah

    memberikan scoring terhadap jawaban responden dalam Kuisioner dan menghitung

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    40/81

    xl

    kinerja sumber daya manusia pekerjaan pasangan bata dengan cara membandingkan

    data pekerjaan efektif dan pekerjaan kontribusi yang dihasilkan dengan waktu

    kerjanya sehingga didapatkan produktivitas dalam prosentase LUR.

    4. Tahap IV

    Tahap analisis data. Adapun langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

    yaitu menganalisis data penelitian dengan menggunakan analisis deskripsi dengan

    bantuan komputer program SPSS versi 15.

    5. Tahap V

    Tahap pembahasan hasil analisis. Langkah yang dilakukan adalah melakukanpembahasan dari hasil penelitian terhadap hubungan dan faktor-faktor yang

    mempengaruhi terhadap tingkat kinerja untuk mendapatkan kesimpulan.

    3.4. Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

    data. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari tenaga kerja

    secara langsung. Untuk memperoleh data penelitian jenis ini digunakan empat jenis

    metode yaitu :

    1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak kepada yang

    bersangkutan (tenaga kerja pada pekerjaan pasangan bata).

    2. Angket atau kuesioner disebut juga dengan surat-menyurat karena berhubungan

    dengan responden dilakukan melalui daftar pertanyaan yang dikirimkan kepadanya.

    Dalam penelitian ini pengumpulan data lewat kuesioner. Ciri khas angket atau

    kuesioner adalah terletak pada pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis

    yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau kebutuhan dari

    sumber data yang berupa orang.

    3. Studi pustaka yaitu dengan membaca materi kuliah, buku-buku tugas akhir, buku-

    buku referensi, jurnal, dan majalah yang berhubungan dengan pembuatan laporan

    penelitian.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    41/81

    xli

    4. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan pengamatan dilapangan untuk

    mendapatkan data masukan untuk menghitung besarnya LUR (Labour utilization

    rate) dengan cara mengamati nilai effective work, essential work, dan ineffective

    work. Dari besaran nilai LUR tersebut dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

    efektif atau produktif tenaga kerja pada suatu proyek.

    Pemilihan metode tersebut karena sumber data yang digunakan adalah orang yaitu

    tukang yang sedang bekerja dan agar tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

    3.5. Alat Pengumpulan Data

    Alat bantu yang dipilih dan digunakan untuk mendukung pengumpulan data yang

    sistematis yaitu alat tulis, lembar pengamatan dan pemantauan,stopwatch, dan komputer

    untuk mengolah data.

    3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Operasional Variabel

    3.6.1 Definisi Operasional Variabel

    Definisi operasional variabel digunakan sebagai petunjuk tentang bagaimana suatu

    variabel diukur, dengan menggunakan indikator-indikator yang digunakan secara

    terperinci. Formulasi definisi operasional ini menggunakan teknik skoring. Teknik

    skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu pertanyaan-

    pertanyaan yang memberikan alternatif 4 jawaban dan jawaban-jawaban ini diberi skor

    1,2,3,4. Definisi operasional variabel menjelaskan variabel yang akan digunakan dalam

    penelitian.

    Kinerja tukang sebagai variabel terikat, yang nilainya dipengaruhi oleh satu atau lebihvariabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Umur (X1), faktor umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

    sumber daya manusia, perbedaan umur pada seseorang akan mempengaruhi

    kemampuannya dalam bekerja.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    42/81

    xlii

    2. Pengalaman kerja / masa kerja (X2), karakteristik individu salah satunya adalah

    masa kerja yang akan memrpengaruhi kinerja setiap individu. Masa kerja adalah

    lamanya tukang bekerja sebagai tukang pada proyek konstruksi. Lama tukang

    tersebut bekerja, merupakan indikator untuk mengukur variabel ini.

    3. Tingkat pendidikan (X3), akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang. Pada

    umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai

    wawasan yang luas, terutama penghayatan akan arti pentingnya kinerja sumber daya

    manusia. Dengan tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat

    mendorong yang bersangkutan untuk melakukan tindakan yang produktif.

    Pendidikan formal atau non formal yang pernah dilalui adalah dan tukang sebagai

    indikator untuk mengukur variabel ini.

    4. Kesesuaian terhadap upah (X4), untuk kebutuhan individu dan perusahaanmerupakan faktor yang penting untuk menunjang kinerja sumber daya manusia.

    Apabila peranan tukang atau karyawan telah merasa sesuai atau telah merasa tingkat

    penghasilannya memadai, akan dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan

    kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

    kinerja sumber daya manusia. Upah yang diterima sebagai tukang, kesesuaian upah

    terhadap jam kerja, dan keterampilan merupakan indikator untuk mengukur variabel

    ini.

    5. Jumlah tanggungan dalam keluarga (X5), merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi kinerja sumber daya manusia dalam melakukan pekerjaan disuatu

    proyek konstruksi. Jumlah tanggungan keluarga yang menjadi tanggungan baik

    keluarga inti maupun bukan merupakan indikator untuk mengukur variabel ini.

    6. Kesehatan pekerja (X6), merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

    sumber daya manusia. Pekerja yang sehat cenderung akan mempunyai produktivitas

    yang tinggi, sedang pekerja yang sakit-sakitan atau kurang sehat cenderung

    mempunyai produktivitas yang rendah.

    7. Hubungan antar pekerja (X7), merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

    kinerja sumber daya manusia. Hubungan yang baik antara perkerja akan

    mempermudah komunikasi antara pekerja sehingga mempermudah kerjasama antar

    pekerja, sehingga suatu pekerjaan akan berjalan lebih cepat dan tujuan yang

    diinginkan akan lebih mudah tercapai.

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    43/81

    xliii

    8. Manajerial (X8), merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja sumber

    daya manusia. Faktor manajerial berpengaruh pada semangat dan gairah pekerja

    melalui gaya kepemimpinan, kebijaksanaan, dan peraturan

    perusahaan (kontraktor). Karena dengan adanya mutu manajemen sebagai motor

    pengerak dalam berproduksi diharapkan akan mencapai tingkat produktivitas, laju

    prestasi maupun kinerja operasi seperti yang diinginkan.

    9. Komposisi Kelompok Kerja (X9), pada proyek konstrusi seorang kepala lapangan

    memimpin satu kelompok kerja yang terdiri dari bermacam-macam pekerja

    dilapangan. Komposisi kelompok kerja berpengaruh terhadap produktivitas tenaga

    kerja secara keseluruhan. Kelompok kerja dan hubungan pekerja dengan bas borong

    sebagai indikator untuk mengukur variabel ini.

    3.6.2. Pengukuran Variabel

    Teknik pengukuran adalah penerapan atau pemberian skor terhadap obyek atau

    fenomena menurut aturan tertentu. Dalam penelitian ini digunakan skala likert yang

    berdasarkan kuesioner. Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan dengan masing-

    masing mempunyai 4 pilihan jawaban dan tiap pilihan jawaban tersebut mempunyai

    nilai tersendiri sesuai dengan dukungan-dukungan terhadap masalah penelitian. Untuk

    mengetahui sejauh mana faktor-faktor berpengaruh terhadap kinerja dan untuk

    memudahkan penilaian maka didefinisikan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai

    berikut :

    1. Untuk pertanyaan mengenai umur

    Variabel ini diukur dengan skala interval yang dibedakan menjadi 4 interval, yaitu

    kurang dari 20 tahun, 21-30 tahun, lebih dari 40 tahun, dan 31-40 tahun. Pertanyaan

    :

    1. Berapakah umur Anda sekarang ?

    a. Kurang dari 20 tahun c. Lebih dari 40 tahun

    b. 21 tahun 30 tahun d. 31 tahun 40 tahun

    2. Setujukah anda bahwa pekerja dengan usia kurang dari 30 tahun ketrampilan dan

    kecekatan dalam mengerjakan pasangan bata semakin bertambah?

    a. Tidak setuju c. Setuju

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    44/81

    xliv

    b. Kurang setuju d. Sangat setuju

    3. Setujukah anda bahwa pekerja dengan usia lebih dari 30 tahun ketrampilan dan

    kecekatan dalam mengerjakan pasangan bata semakin berkurang?

    a. Tidak setuju c. Setuju

    b. Kurang setuju d. Sangat setuju

    2. Untuk pertanyaan mengenai pengalaman kerja/masa kerja.

    Variabel ini diukur dengan skala interval yang dibedakan menjadi 4 interval, yaitu

    0-2 tahun; 2-4 tahun; 4-6 tahun, dan lebih dari 6 tahun. Pertanyaan:

    1. Sudah berapa lama Anda bekerja sebagai tukang batu secara terus menerus?

    a. 0 2 tahun c. 4 6 tahun

    b. 2 4 tahun d. Lebih dari 6 tahun2. Pada usia berapakah anda memulai bekerja sebagai tukang batu?

    a. 0 10 tahun c. 20 30 tahun

    b.10 20 tahun d. Lebih dari 30 tahun

    3. Untuk pertanyaan mengenai tingkat pendidikan.

    Pendidikan formal diukur dengan skala ordinal yang dibedakan menjadi 4 tingkat,

    yaitu tidak sekolah, tamat SD, tamat SMP/sederajat, tamat SMA/sederajat.

    Pendidikan non formal dibedakan menjadi 4 tingkat yaitu: tidak pernah, 1 kali, 2

    kali, lebih dari 2 kali. Pertanyaan :

    1. Pendidikan formal terakhir yang Anda miliki :

    a. Tidak sekolah c. Tamat SMP / Sederajat

    b. Tamat SD d. Tamat SMA / Sederajat

    2.Berapa kali Anda pernah mengikuti pelatihan tentang pekerjaan pasangan?:

    a. Tidak pernah c. 2 kali

    b. 1 kali d. Lebih dari 2 kali

    4. Untuk pertanyaan mengenai upah dan kesesuaiannya adalah sebagai berikut :

    1. Berapa upah yang Anda terima sekarang sebagai tukang per hari :

    a. Rp. 25.000 Rp. 27.500 c. Rp. 32.000 Rp. 34.500

    b. Rp. 28.000 Rp. 31.500 d. Lebih dari Rp. 35.000

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    45/81

    xlv

    2.Dengan upah yang anda terima saat ini, sesuaikah dengan pekerjaan Anda sebagai

    tukang ?

    a. Tidak Sesuai c. Cukup Sesuai

    b. Kurang Sesuai d. Sesuai

    3. Sesuaikah upah yang Anda terima saat ini dengan jam kerja saat ini :

    a. Tidak Sesuai c. Cukup Sesuai

    b. Kurang Sesuai d. Sesuai

    4.Dengan upah yang Anda terima saat ini, sesuaikah upah tersebut dengan

    ketrampilan yang Anda miliki :

    a. Tidak Sesuai c. Cukup Sesuai

    b. Kurang Sesuai d. Sesuai

    5. Untuk pertanyaan mengenai jumlah tanggungan dalam keluarga.

    Salah satu faktor pengaruh dari menurunnya produktivitas adalah terjadinya ketidak

    efektifan dari kinerja seorang pegawai atau tukang dalam melakukan pekerjaannya.

    Salah satu penyebabnya adalah disebabkan oleh faktor keluarga. Pertanyaan :

    1.Berapakah jumlah keluarga yang masih menjadi status tanggungan anda?

    a. Tidak ada c. 2 orang

    b. 1 orang d. Lebih dari 2 orang

    2.Berapa jumlah tanggungan keluarga Anda (keluarga inti) ? :

    a. 2 orang c. 4 orang

    b. 3 orang d. Lebih dari 4 orang

    3.Berapakah jumlah tanggungan keluarga yang masih menjadi status tanggungan

    diluar keluarga inti :

    a. Tidak ada c. 2 orang

    b. 1 orang d. Lebih dari 2 orang

    6. Untuk pertanyaan mengenai kesehatan pekerja adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimanakah keadaan Anda saat ini ?

    a. Tidak Sehat c. Cukup Sehat

    b. Kurang Sehat d. Sehat

    2.Setujukah Anda bila keadaan Anda kurang/tidak sehat dapat menghambat kinerja

    Anda pada pekerjaan pasangan bata ?

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    46/81

    xlvi

    a. Tidak Setuju c. Setuju

    b. Kurang Setuju d. Sangat Setuju

    3.Setujukah Anda bila keadaan Anda kurang/tidak sehat diharuskan tetap

    melaksanakan pekerjaan pasangan bata ?

    a. Tidak Setuju c. Setuju

    b. Kurang Setuju d. Sangat Setuju

    7. Untuk pertanyaan mengenai hubungan antar pekerja adalah sebagai berikut :

    1.Bagaimanakah hubungan Anda dengan pekerja yang ada didalam kelompok kerja

    Anda :

    a. Tidak Baik c. Cukup Baik

    b. Kurang Baik d. Baik2.Bagaimanakah hubungan Anda dengan pekerja yang ada diluar kelompok kerja

    Anda :

    a. Tidak Baik c. Cukup Baik

    b. Kurang Baik d. Baik

    3.Setujukah anda bawa hubungan yang kurang baik antar pekerja dapat menghambat

    kinerja anda?

    a. Tidak Setuju c. Setuju

    b. Kurang Setuju d. Sangat Setuju

    4.Setujukah anda bawa hubungan yang baik antar pekerja dapat memperbaiki

    kinerja anda?

    a. Tidak Setuju c. Setuju

    b. Kurang Setuju d. Sangat Setuju

    8. Untuk pertanyaan mengenai manajerial adalah sebagai berikut :

    1.Bagaimanakah penyediaan material konstruksi terhadap kebutuhan material untuk

    berbagai pekerjaan pada proyek ini? :

    a. Tidak Tepat Waktu c. Cukup Tepat Waktu

    b. Kurang Tepat Waktu d. Tepat Waktu

    2.Bagaimanakah penyediaan alat/mesin konstruksi dalam membantu pekerjaan pada

    proyek ini? :

    a. Tidak Tepat Waktu c. Cukup Tepat Waktu

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    47/81

    xlvii

    b. Kurang Tepat Waktu d. Tepat Waktu

    3.Menurut Anda, sesuaikah kinerja gaya kepemimpinan, kebijaksanaan, peraturan

    perusahaan (kontraktor) yang diterapkan pada pelaksanaan proyek ini terhadap

    Anda? :

    a. Tidak Sesuai c. Cukup Sesuai

    b. Kurang Sesuai d. Sesuai

    9. Untuk pertanyaan mengenai komposisi kelompok kerja dan hubungan dengan bas

    borong adalah sebagai berikut :

    1. Komposisi kelompok kerja yang Anda miliki sekarang adalah :

    a. 1 tukang 1 pekerja c. 2 tukang 1 pekerja

    b. 1 tukang lebih dari 1 pekerja d. 2 tukang lebih dari 1 pekerja2.Sesuaikah komposisi yang ada sekarang dalam menunjang kinerja anda?

    a. Tidak Sesuai c. Cukup Sesuai

    b. Kurang Sesuai d. Sesuai

    Penilaian hasil kuesioner dilakukan skoring pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai 4

    alternatif jawaban dan jawaban-jawaban ini diberi skor 1,2,3,4. adapun nilai / skor dari

    masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :

    Umur1. Untuk pertanyaan mengenai umur :

    Jawaban kurang dari 20 tahun diberi nilai : 1

    Jawaban 21 tahun - 30 tahun diberi nilai : 2

    Jawaban 31 tahun - 40 tahun diberi nilai : 3

    Jawaban lebih dari 40 tahun diberi nilai : 4

    2. Untuk pertanyaan mengenai pekerja dengan usia dibawah 30 tahun akan lebih

    lambat ataukah lebih cekatan :

    Jawaban tidak setuju diberi nilai : 1

    Jawaban kurang setuju diberi nilai : 2

    Jawaban cukup setuju diberi nilai : 3

    Jawaban sangat setuju diberi nilai : 4

    3. Untuk pertanyaan mengenai pekerja dengan usia diatas 30 tahun akan lebih lambat

    ataukah lebih cekatan :

  • 8/13/2019 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

    48/81

    xlviii

    Jawaban tidak setuju diberi nilai : 1

    Jawaban kurang setuju diberi nilai : 2

    Jawaban cukup setuju diberi nilai : 3

    Jawaban sangat setuju diberi nilai : 4

    Pemberian skoring untuk variabel umur seperti diatas, diharapkan sesuai dengan

    tingkat kinerja sumber daya manusia, tukang yang berumur 31 tahun - 40 tahun

    mempunyai tingkat kinerja yang paling tinggi dibandingkan yang berumur kurang

    dari 20 tahun, 21 tahun - 30 tahun, dan lebih dari 40 tahun.

    Kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompok usia kerja 15-64 tahun (umur

    produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas