produk unggulan ksm dan tantangannya daftar...

6
Keberadaan Bina Swadaya Konsultan (BSK) dalam kegiatan Program Investasi Masyarakat (PIM) di Kecamatan Kaliorang tinggal menunggu waktu saja setelah melakukan program pendampingan selama hampir tiga tahun. Dalam perjalanan selama ini tentu saja ada keberhasilan dan ada yang belum maksimal. Lebih dari itu, BSK memang tidak harus berhasil seratus persen. Yang dilakukan selama ini, paling tidak, adalah membangun dasar-dasar keberlanjutan organisasai dan usaha masyarakat. Perlu ada keberlanjutan keorganisasian dan usaha KSM dampingan BSK. Kita tidak mengharapkan KSM dan usahanya akan bubar seiring BSK meninggalkan Kaliorang. Strategi yang dilakukan BSK adalah menggandeng dinas terkait dan pihak swasta agar KSM dan usahanya tetap eksis di Kaliorang. Salah satu wujud nyatanya adalah respon positif dari beberapa dinas baik di tingkat kabupaten (Kutai Timur) maupun propinsi (Kalimantan Timur). Beberapa usaha produktif KSM juga disambut baik dan akan difasilitasi untuk pengembangan lebih lanjut. Respon positif dari beberapa dinas hendaknya disambut dengan keseriusan oleh KSM dampingan. Momen dan komunikasi dengan dinas-dinas perlu dijaga agar KSM dan usahanya tetap berjalan sehingga diharapkan akan berdampak pada perekonomian masyarakat dampingan. Semoga! 12 Buletin Info Pemberdayaan Edisi VIII / Maret 2011 Daftar Isi Dari Redaksi Produk Unggulan KSM dan Tantangannya CIP-BSK Jajaki Pasar Ke Bontang BSK Bahas Produk KSM Ke Tingkat Propinsi P2HP Jajaki Kebutuhan KSM Bina Bersama Tingkatkan Kualitas Pisang Lewat Demplot Membaca dan Memenuhi Tuntutan Pasar 01 03 04 05 07 Desa Selangkau Kembangkan Budidaya Rumput Laut 08 10 11 Komoditi Unggulan KSM Dipamerkan di Kaltim Fair Produk Unggulan KSM dan Tantangannya komoditas tersebut adalah pisang (beserta olahannya), padi, kakao, rumput laut, dan kompos. Beberapa komoditas yang ada dan pernah dikembangkan di tiga desa dampingan CIP-BSK belum berorientasi agribisnis. Padi dan pisang, misalnya, masih dikelola dalam bentuk konvensional. Artinya, pisang hanya dijual dalam bentuk mentah dan belum ada pengembangan ke arah yang bernilai tambah. Sekarang model seperti itu mulai dirubah dan pisang sudah dikembangkan baik dalam bentuk olahannya berupa tepung pisang, kue kering dan rimpi maupun mengembangkan cara pemeliharaan yang baik untuk mendapatkan kualitas pisang itu sendiri. Setelah lebih kurang dua tahun pendampingan kelompok dari sisi kelembagaan, kini CIP-BSK berkonsentrasi, salah satunya, pada pengembangan agribisnis. Tak dapat dipungkiri, tiga desa dampingan CIP-BSK sejak awal punya potensi yang dapat dikembangkan menjadi nilai tambah yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Ada banyak potensi yang dapat dikembangkan di tiga desa dampingan CIP-BSK. Namun, setelah diidentifikasi dan yang memungkinkan dari sisi waktu keberadaan CIP-BSK, maka disepakati lima komoditas yang akan dikembangkan dalam agribisnis. Kelima rumput laut + 15 ton per 45 hari dan kompos dengan kapasitas 40 ton per bulan. Potensi yang besar ini tentu saja tidak akan berarti apa-apa kalau tidak terserap oleh pasar. Oleh sebab itu, membangun jaringan pasar adalah suatu keharusan. Diantara strategi yang sudah dibangun adalah dengan membentuk koperasi dan Community Learning Center (CLC) atau Pusat Pembelajaran Masyarakat. Tak hanya itu, untuk meningkatkan pendapatan anggota kelompok perlu upaya perbaikan sistem pemasaran agar bisa menstabilkan harga dan peningkatan keuntungan di tingkat petani. Di sinilah letak pentingnya Pelatihan Analisa Usaha dan Pemasaran yang diselenggarakan BSK baru-baru ini di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Kaliorang, 22-23 Februari 2011. Pelatihan yang dibuka Sekcam Pak Pranowo dan sekarang menjadi Camat Kaliorang ini diantaranya bertujuan untuk memahami bagaimana menganalisa sebuah usaha berikut cara pemasarannya. Disamping itu, dengan pelatihan selama dua hari ini peserta diharapkan mengetahui dan memahami produk- produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan aspek promosi yang menjadi bagian penting pemasaran. Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari. Hari pertama berkaitan dengan analisa usaha. Pelatihnya adalah Kasi Penyuluhan Disperindagsar Trajang M. Andayani dan staf promosi Disperindagsar Kutai Timur Darmawati Idrus. Hari kedua berkaitan dengan pemasaran usaha. Narasumbernya adalah Baduwi dari Dinas Koperasi Kutai Timur. Karena KSM sudah memiliki produk unggulan mereka, maka analisa usaha yang disampaikan dalam materi pelatihan ini mengacu pada produk yang ada. Peserta diajak berdiskusi sambil praktek dengan metode pendidikan orang dewasa (POD). Analisa usaha yang diterapkan dalam pelatihan adalah analisa usaha pisang, keripik pisang, tepung pisang, rimpi pisang, kakao, padi, rumput laut dan kompos. Diharapkan dalam pelatihan ini peserta menganalisa usaha tani dengan materi yang sudah disampaikan oleh narasumber. Disamping itu, peserta mampu menyusun rencana perbaikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan, tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga memperhatikan kualitasnya. Sehingga petani yang ada di Kecamatan Kaliorang, khususnya KSM dampingan BSK, mampu memenuhi tuntutan pasar (ya). Kasi Penyuluhan Disperindagsar Kutai Timur Trajang M. Andayani (kanan berdiri) menyampaikan materi dan memfasilitasi pelatihan.

Upload: nguyendung

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

Keberadaan Bina Swadaya Konsultan (BSK)

dalam kegiatan Program Investasi Masyarakat

(PIM) di Kecamatan Kaliorang tinggal menunggu

waktu saja setelah melakukan program

pendampingan selama hampir tiga tahun.

Dalam perjalanan selama ini tentu saja ada

keberhasilan dan ada yang belum maksimal. Lebih

dari itu, BSK memang tidak harus berhasil seratus

persen. Yang dilakukan selama ini, paling tidak,

adalah membangun dasar-dasar keberlanjutan

organisasai dan usaha masyarakat.

Perlu ada keberlanjutan keorganisasian dan

usaha KSM dampingan BSK. Kita tidak mengharapkan KSM dan usahanya akan bubar seiring BSK meninggalkan

Kaliorang. Strategi yang dilakukan BSK adalah menggandeng dinas terkait dan pihak swasta agar KSM dan

usahanya tetap eksis di Kaliorang.

Salah satu wujud nyatanya adalah respon positif dari beberapa dinas baik di tingkat kabupaten (Kutai Timur)

maupun propinsi (Kalimantan Timur). Beberapa usaha produktif KSM juga disambut baik dan akan difasilitasi

untuk pengembangan lebih lanjut.

Respon positif dari beberapa dinas hendaknya disambut dengan keseriusan oleh KSM dampingan. Momen

dan komunikasi dengan dinas-dinas perlu dijaga agar KSM dan usahanya tetap berjalan sehingga diharapkan akan

berdampak pada perekonomian masyarakat dampingan. Semoga!

12 BuletinInfo Pemberdayaan

Edisi VIII / Maret 2011

Da

fta

r Is

i

Dari RedaksiProduk Unggulan KSM dan Tantangannya

CIP-BSK Jajaki Pasar Ke Bontang

BSK Bahas Produk KSM Ke Tingkat Propinsi

P2HP Jajaki Kebutuhan KSM Bina Bersama

Tingkatkan Kualitas Pisang Lewat Demplot

Membaca dan Memenuhi Tuntutan Pasar

01

03

04

05

07

Desa Selangkau Kembangkan Budidaya Rumput Laut

08

10

11

Komoditi Unggulan KSM Dipamerkan di Kaltim Fair

Produk Unggulan KSM dan Tantangannyakomoditas tersebut adalah pisang (beserta

olahannya), padi, kakao, rumput laut, dan kompos.

Beberapa komoditas yang ada dan pernah

dikembangkan di tiga desa dampingan CIP-BSK belum

berorientasi agribisnis. Padi dan pisang, misalnya,

masih dikelola dalam bentuk konvensional. Artinya,

pisang hanya dijual dalam bentuk mentah dan belum

ada pengembangan ke arah yang bernilai tambah.

Sekarang model seperti itu mulai dirubah dan pisang

sudah dikembangkan baik dalam bentuk olahannya

berupa tepung pisang, kue kering dan rimpi maupun

mengembangkan cara pemeliharaan yang baik untuk

mendapatkan kualitas pisang itu sendiri.

Setelah lebih kurang dua tahun pendampingan

kelompok dari sisi kelembagaan, kini CIP-BSK

berkonsentrasi, salah satunya, pada pengembangan

agribisnis. Tak dapat dipungkiri, tiga desa dampingan

CIP-BSK sejak awal punya potensi yang dapat

dikembangkan menjadi nilai tambah yang pada

akhirnya dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat setempat.

Ada banyak potensi yang dapat dikembangkan di

tiga desa dampingan CIP-BSK. Namun, setelah

diidentifikasi dan yang memungkinkan dari sisi waktu

keberadaan CIP-BSK, maka disepakati lima komoditas

yang akan dikembangkan dalam agribisnis. Kelima

rumput laut + 15 ton per 45 hari dan kompos dengan

kapasitas 40 ton per bulan.

Potensi yang besar ini tentu saja tidak akan berarti

apa-apa kalau tidak terserap oleh pasar. Oleh sebab

itu, membangun jaringan pasar adalah suatu

keharusan. Diantara strategi yang sudah dibangun

adalah dengan membentuk koperasi dan Community

Learning Center (CLC) atau Pusat Pembelajaran

Masyarakat.

Tak hanya itu, untuk meningkatkan pendapatan

anggota kelompok perlu upaya perbaikan sistem

pemasaran agar bisa menstabilkan harga dan

peningkatan keuntungan di tingkat petani. Di sinilah

letak pentingnya Pelatihan Analisa Usaha dan

Pemasaran yang diselenggarakan BSK baru-baru ini di

Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Kaliorang,

22-23 Februari 2011.

Pelatihan yang dibuka Sekcam Pak Pranowo dan

sekarang menjadi Camat Kaliorang ini diantaranya

bertujuan untuk memahami bagaimana menganalisa

sebuah usaha berikut cara pemasarannya. Disamping

itu, dengan pelatihan selama dua hari ini peserta

diharapkan mengetahui dan memahami produk-

produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan

aspek promosi yang menjadi bagian penting

pemasaran.

Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari.

Hari pertama berkaitan dengan analisa usaha.

Pelatihnya adalah Kasi Penyuluhan Disperindagsar

Trajang M. Andayani dan staf promosi Disperindagsar

Kutai Timur Darmawati Idrus. Hari kedua berkaitan

dengan pemasaran usaha. Narasumbernya adalah

Baduwi dari Dinas Koperasi Kutai Timur.

Karena KSM sudah memiliki produk unggulan

mereka, maka analisa usaha yang disampaikan dalam

materi pelatihan ini mengacu pada produk yang ada.

Peserta diajak berdiskusi sambil praktek dengan

metode pendidikan orang dewasa (POD). Analisa

usaha yang diterapkan dalam pelatihan adalah analisa

usaha pisang, keripik pisang, tepung pisang, rimpi

pisang, kakao, padi, rumput laut dan kompos.

Diharapkan dalam pelatihan ini peserta

menganalisa usaha tani dengan materi yang sudah

disampaikan oleh narasumber. Disamping itu, peserta

mampu menyusun rencana perbaikan produk yang

dapat memenuhi kebutuhan, tidak hanya dari segi

jumlah tetapi juga memperhatikan kualitasnya.

Sehingga petani yang ada di Kecamatan Kaliorang,

khususnya KSM dampingan BSK, mampu memenuhi

tuntutan pasar (ya).

K a s i P e n y u l u h a n Disperindagsar Kutai Timur Trajang M. Andayani (kanan berdiri) menyampaikan materi dan memfasilitasi pelatihan.

Page 2: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

2 BuletinInfo Pemberdayaan

BuletinInfo Pemberdayaan 3BuletinInfo Pemberdayaan

Penasehat

Tim Redaksi

Diterbitkan Oleh

Jupriansyah

YosfialdiIkhwan SafaatAde Suparman

Tim Bina Swadaya Konsultan

Alamat RedaksiJl. Poros Perdau – Kalindo, Desa Sepaso Barat, Kec. BengalonKab. Kutai Timur – Kalimantan TimurHp: 0818707469 Email: [email protected]

SUSUNAN REDAKSI

Begitu juga dengan padi. Disamping seringkali

mengandalkan bantuan bibit dari pemerintah, petani

juga kurang mendapatkan hal-hal teknis guna

meningkatkan kualitas padinya. Pola yang telah

dikembang sekarang adalah bagaimana petani (dan

juga desa bersangkutan) memiliki bibit padi unggul

dan bibit unggul tersebut bisa dipasarkan. Sehingga

dengan demikian, petani diharapkan mampu

menambah nilai ekonomis dari padi yang

dikembangkan tersebut.

Model yang dikembangkan oleh CIP-BSK

adalah melalui kegiatan demplot berupa penangkaran

padi varietas IR-64, Cigeulis, dan Cibogo. CIP-BSK juga

telah memfasilitasi petani dengan PT. Sang Hyang Seri

(SHS) dalam hal jual-beli bibit hasil penangkaran

petani.

Langkah awal menuju produk-produk yang

berorientasi agribisnis sudah dimulai dan sekarang

sudah berjalan. Keberadaan CIP-BSK yang terhitung

hanya beberapa bulan lagi menuntut kita semua yang

terlibat dalam kegiatan ini untuk bekerja ekstra keras.

Diantaranya adalah menyiapkan kelompok

dampingan itu sendiri agar benar-benar siap

menjalankan usaha produktif yang sudah dirintis dan

dijalankan selama ini, menyiapkan pasar bagi

keberlanjutan usaha produktif tersebut, serta

komitmen stakeholder dalam menyikapi dan

memfasilitasi usaha tersebut usai CIP-BSK sudah tidak

aktif lagi di desa dampingannya (ya).

Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah

(BPPMD) Kaltim dan Pemkot Samarinda bekerjasama

dengan event organizer (EO) lokal, CV ADW

Bersaudara selenggarakan Kaltim Fair 2011. Expo ini

berlangsung dari tanggal 2-8 Februari 2011 dan

dilaksanakan di Komplek GOR Segiri Samarinda.

Kepala BPPMD Kaltim HM Yadi Sabianoor

mengatakan, sebagaimana ditulis vivaborneo.com,

kegiatan ini merupakan agenda tetap Pemprov Kaltim

dengan menampilkan hasil pembangunan dan potensi

daerah dari kabupaten dan kota se-Kaltim.

Menurut Sabianoor, Kaltim Fair merupakan

pameran peluang investasi dan produk unggulan

Kaltim. Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu

upaya untuk mempromosikan potensi dan peluang

investasi, serta produk-produk unggulan 14 kabupaten

dan kota.

Expo ini, juga untuk memfasilitasi terjadinya

interaksi bisnis antara pemerintah daerah, baik

provinsi maupun kabupaten dan kota dan perusahaan-

perusahaan di Kaltim dengan kalangan investor dan

pembeli-pembeli potensial dari dalam dan luar

Kalimantan.

“Kaltim Fair ini untuk mempromosikan potensi

daerah, sekaligus untuk menunjukkan keberhasilan

pembangunan di segala sektor yang telah dilakukan

pemerintah. Selain itu, pada kesempatan tersebut, tentu

akan terjadi pertemuan antara buyer (pihak pembeli)

dengan saler (penjual),” kata Sabianoor.

Sehingga dengan bertemunya kedua pihak itu akan

memberikan multieffect player yang sangat positif

bagi pengembangan dan pertumbuhan investasi

didaerah. Apalagi, saat ini Pemprov Kaltim bersama

pemerintah kabupaten dan kota memberikan peluang

yang seluasnya bagi para pelaku usaha untuk

berinvestasi di Kaltim.

Pada even ini sebagai ajang interaksi bisnis

langsung yang efektif antara pengusaha dan pengambil

keputusan, baik Pemprov Kaltim maupun kabupaten

dan kota agar dapat melakukan transaksi dagang dan

investasi yang saling menguntungkan.

Pada expo tahun ini disediakan 147 stan pameran

terdiri atas 58 stan indoor (GOR Segiri) dan 89 stan

outdoor (lapangan parker GOR Segiri). Untuk indoor

diisi stan bagi instansi pemerintah, BUMD, BUMN

dan BUMS. Sedangkan outdoor terbagi dua, yakni

untuk otomotif dan elektronik, serta Usaha Kecil

Menengah termasuk stan kuliner.

Kaltim Fair ini juga menjadi momen yang baik bagi

KSM-KSM dampingan BSK di Kecamatan Kaliorang.

Pasalnya, beberapa produk unggulan mereka ikut

dipamerkan di ajang pameran bergengsi tahunan

Komoditi Unggulan KSM Dipamerkan di Kaltim Fair

Produk-produk unggulan K S M y a n g s i a p d i k e m b a n g k a n d a n dipasarkan

Team Leader Jupriansyah (kiri) dan TA Agri Ikhwan Safaat (tengah) berbincang-bincang dengan penjaga stan Dinas Perkebunan Prop. Kaltim yang juga memamerkan kakao fregmentasi hasil dari KSM dampingan BSK.

Pisang Kepok Kaliorang ikut ambil bagian di stan Dinas Pertanian Kab. Kutai Timur dalam acara Kaltim Fair awal Februari lalu.

Page 3: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

4 Buletin BuletinInfo Pemberdayaan 5BuletinInfo PemberdayaanInfo Pemberdayaan

Selama dua hari Tenaga Ahli Agribisnis CIP-BSK

Ikhwan Safaat melakukan penjajakan pasar

pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang.

Penjajakan ini sebagai upaya untuk membuka jaringan

pemasaran hasil usaha produktif kelompok

dampingan di luar Kecamatan Kaliorang.

Sebagaimana yang diketahui sejak bulan Januari

2011 salah satu kelompok dampingan CIP-BSK

(Sumber Karya) telah membudidayakan rumput laut.

Tak hanya itu, Desa Selangkau juga memiliki potensi

ikan. KSM Sumber Karya berencana kelak ibu-ibu di

Desa Selangkau diharapkan dapat berperan dalam

pengolahan ikan dan rumput laut guna menambah

pendapatan keluarga.

Penjajakan pasar yang juga didampingi oleh Ketua

Koperasi Serba Usaha ”Karya Swadaya Mandiri”

Mahmud dan Ketua Pusat Pembelajaran Masyarakt

(CLC) Hasbullah ini mengunjungi dua lokasi di Kota

Bontang. Kunjungan pertama ke daerah Kuala

Bontang tepatnya ke Ibu Jawariyah pemilik salah satu

kios yang menjual hasil olahan ikan dan rumput laut.

Di sini tim CIP-BSK bincang-bincang seputar hasil

pengolahan rumput laut serta pemasarannya.

Menurut Ibu Jawariyah, berbisnis hasil olahan

rumput laut sangat menguntungkan. Betapa tidak, 2,5

kg rumput laut kering dapat menghasilkan 22 kg

rumput laut basah yang akan dijadikan sebagai olahan

makanan seperti dodol, manisan, dan es campur. Dari

22 kg rumput laut basah itu menghasilkan 90 pack

manisan yang satu bungkus dihargai Rp 10 ribu.

Artinya Ibu Jawariyah dapat mengantongi uang

sebesar Rp 900 ribu. Sementara itu, modalnya dari 2,5

kg rumput laut kering itu sebesar Rp 37 ribu (Rp 15

ribu per kg) ditambah Rp 24 ribu untuk pembelian 6

botol perasa. Dengan demikian, untuk 90 bungkus itu

Ibu Jawariyah mengeluarkan modal sebesar Rp 41

ribu.

Dari pengalaman Ibu Jawariyah terungkap bahwa

peluang untuk olahan rumput laut sangat terbuka. Ia

mengaku walaupun pemasarannya belum sampai ke

luar Kaltim, tapi penjualan hasil olahan rumput laut

sebulannya mencapai 500 bungkus atau Rp 5 juta per

bulan. Disamping itu, ibu yang ramah melayani tim

CIP-BSK ini juga mengaku menyuplai 100 bungkus per

bulan ke PT. Badak yang juga berada di Bontang.

Keesokan harinya tim CIP-BSK mengunjungi pusat

produksi makanan khas Kaltim yang berlokasi di Kel.

Gn. Elai, Bontang Utara. Tim CIP-BSK ingin melihat

olahan Amplang Ikan Bandeng. Usaha makanan khas

Kaltim milik Fatmawati ini terbilang sudah maju dan

dikenal orang di sekitar Bontang.

Menurut Fatmawati, pemasarannya tidak hanya

dijual di rumah saja melainkan sudah masuk ke pusat

perbelanjaan seperti Matahari. Semenjak November

2010 Amplang Ikan Bandengnya sudah bisa dilihat di

pusat perbelanjaan tersebut dengan harga yang

bervariasi; Rp 10 ribu (125 gram), Rp 18 ribu (200

gram), dan Rp 20 ribu (250 gram).

Ia berpendapat dengan penjualan model biasa

(konvensional) produk olahannya tidak akan dikenal

orang dan tidak akan laku. Dengan modal keberanian,

katanya, ia mencoba menawarkan produk olahan

makanannya ke Matahari. Nasib yang berpihak

kepadanya, pihak Matahari langsung menerima

tawaran tersebut (ya).

Bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai

Timur, tim CIP-BSK melakukan pertemuan dengan

Kepala Bidang Bina Produksi Hortikultura Dinas

Pertanian Propinsi Kalimantan Timur, Uni Gamayati,

Jumat (4/2). Pertemuan yang berlangsung sekitar dua

jam itu membahas seputar berbagai program yang

dijalankan Dinas Pertanian (kabupaten dan propinsi)

dan CIP-BSK di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai

Timur.

Diantara pembahasan yang dibicarakan dalam

pertemuan tersebut adalah seputar Sub Terminal

Agribisnis (STA) yang telah dibangun akhir tahun 2010

di Desa SP4, Kecamatan Kaliorang. Ada rencana

penambahan bangunan STA karena dianggap belum

m e m a d a i . Ta m b a h a n b a n g u n a n te rs e b u t

diperuntukkan untuk penumpukan pisang petani yang

baru datang dan tempat pencucian pisang.

Sementara itu, bangunan yang ada sekarang

difungsikan untuk komoditi pisang yang sudah

dipacking. Model packing pisang nantinya dalam

bentuk sisiran bukan dalam bentuk tandan. Jadi

sebelum pisang masuk ke ruangan packing ini, pisang

yang baru datang akan ditempatkan di ruangan yang

akan dibangun nanti.

Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang sistem

pengelolaan STA tersebut; siapa yang mengelola,

bagaimana aturan mainnya, dan pihak-pihak mana

saja yang terlibat. Hingga pertemuan berakhir,

nampaknya belum ada kesepakatan atau keputusan

final atas pengelolaan tersebut.

Hal lain yang sempat dibicarakan dalam

kesempatan tersebut adalah produk-produk KSM Bina

Bersama, yaitu olahan pisang berupa tepung pisang,

kue kering dan rimpi. Uni Gamayati menyambut baik

dan memberikan apresiasi atas produk-produk

unggulan KSM dampingan CIP-BSK.

Tim CIP-BSK meninjau hasil olahan rumput laut di salah satu kios di daerah Kuala Bontang.

Ibu Fatmawati menjelaskan kepada tim CIP-BSK berbagai produk hasil olahan yang kini telah menembus ke pusat perbelanjaan seperti Matahari Bontang.

Salah satu pusat produksi makanan khas Kaltim yang dikunjungi tim CIP-BSK di Kota Bontang.

CIP-BSK Jajaki Pasar Ke Bontang

BSK Bahas Produk KSM Ke Tingkat Propinsi

Dengan dihadirkannya produk-produk unggulan

KSM dampingan BSK di masing-masing stan dinas

terkait diharapkan akan membuka pasar bagi

kelangsungan produk KSM, dan tentu saja kerja sama

yang baik antara CIP-BSK dan dinas terkait akan

berlanjut ke depan (ya).

Kaltim. Produk-produk unggulan mereka dipamerkan

di stan dinas terkait. Sebut misalnya, pisang Kepok dan

olahannya (tepung pisang, kue kering, keripik pisang)

di stan Dinas Pertanian Kutai Timur, biji kakao

fregmentasi di stan Dinas Perkebunan Kutai Timur.

Page 4: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

2 BuletinInfo PemberdayaanBuletinInfo Pemberdayaan

BuletinInfo PemberdayaanBuletinInfo Pemberdayaan6 7

Menurutnya, ini adalah langkah yang baik dalam

memberikan nilai tambah dan meningkatkan

penghasilan masyarakat. Ia mengatakan kalau produk

Bina Bersama cukup baik apalagi produk tepung

pisang yang hingga saat ini belum ada dibuat di daerah

lain di Kalimantan Timur. Artinya, lanjutnya,

persaingan belum ada dan tentu saja berpeluang

besar dalam memasarkannya.

Ke depan, sarannya, perlu ada perbaikan-

perbaikan dalam produk unggulan tersebut, misalnya

perbaikan kemasannya, mencantumkan masa

kadarluasa, kandungan, ijin Depkes, label halal dan

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Sebagai bentuk komitmen terhadap petani dan

sinkronisasi program dengan CIP-BSK, dalam waktu

dekat Dinas Pertanian Propinsi Kaltim (Bidang Bina

Produksi Hortikultura) akan melakukan pelatihan

pengolahan serta cara pengemasan pisang untuk

meningkatkan kualitas dan rasanya. Rencananya

narasumber akan didatangkan dari Lumajang, Jawa

Timur. Kepala Bidang Bina Produksi Hortikultura

menargetkan semua kegiatan ini (STA dan pengolahan

pisang) sudah berjalan pada Juni mendatang. Tak

hanya itu, Dinas Pertanian akan menyediakan stan

khusus untuk olahan pisang pada acara Pekan

Nasional (Penas) Juli mendatang di Tenggarong, Kutai

Kartanegara.

Pada hari yang sama, tim CIP-BSK juga bertemu

dengan Kepala Bidang Industri Usdiansyah dan Staf

Fungsional Dinas Perindagkop & UMKM Propinsi

Kaltim. Usdiansyah menyambut baik dan memberikan

saran atas produk-produk olahan pisang KSM Bina

Bersama. Sarannya adalah KSM Bina Bersama

hendaknya memperbaiki kemasan, sertifikasi halal,

masa kadarluasa, komposisi, netto, dan ijin BPOM.

Dengan kondisi produk seperti sekarang, jelasanya,

belum layak dipasarkan.

Sebagai wujud komitmen, Dinas Perindagkop &

UMKM siap membantu biaya pengurusan label halal

dan merek. Caranya KSM Bina Bersama diminta untuk

mendaftarkan ke Disperindagkop & UMKM Kutai

Timur (ya).

P2HP Jajaki Kebutuhan KSM Bina BersamaSiang itu, Rabu (23/2), Kepala Seksi (Kasi)

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP)

Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur Pak Jamil

beserta staf berkunjung ke beberapa lokasi di

Kecamatan Kaliorang. Agendanya untuk mensurvei

sinkronisasi program P2HP dan menjajaki kebutuhan

masyarakat di bidang pengolahan dan pemasaran

hasil pertanian.

Sebelum berkunjung ke beberapa lokasi,

rombongan sempat mampir ke Balai Pertemuan

Umum (BPU) Kec.Kaliorang yang kebetulan saat itu

CIP-BSK sedang menyelenggarakan Pelatihan Analisa

Usaha dan Pemasaran yang sudah memasuki hari

kedua.

Usai berkunjung ke SP5 yang melihat usaha keripik

pisang rumah tangga dan Sub Terminal Agribisnis

(STA) di SP4, rombongan P2HP langsung menuju ke

KSM Bina Bersama yang berada di Desa Kaliorang.

Dalam kunjungan kali ini P2HP didampingi oleh Kepala

UPTD Muslim, Sekdes Kaliorang M. Asri, PPL Kaliorang

Andik Yulianto, pendamping CIP-BSK Maksudi dan

Ketua KSM Bina Bersama Darmawati.

Ada dua tempat yang dikunjungi P2HP,

yaitu rumah koordinator kelompok kerja keripik

pisang Ibu Sulastri dan rumah koordinator kelompok

kerja pembuatan tepung pisang Ibu Suparmi. Di

rumah koordinator kelompok kerja keripik pisang Pak

Jamil berbincang-bincang dengan anggota kelompok

seputar bagaimana cara membuat keripik pisang,

kesulitan dan berapa kemampuan anggota

membuatnya dalam dua minggu.

Hasil bincang-bincang tersebut ditemukan kendala

sekaligus kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh

kelompok, seperti pembuatan tandon, mesin pengiris

keripik pisang dan kemasan. “Semua kebutuhan ini

memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk itu, perlu

ada swadaya dari kelompok,” jelas Kasi P2HP. Akhirnya

disepakati kelompok mau berswadaya untuk

pembuatan kaki tandon. Bahkan Sekdes M. Asri juga

siap membantu kayu yang dibutuhkan untuk

pembuatan tandon.

Usai dari kelompok kerja keripik pisang P2HP Dinas

Pertanian juga mengunjungi kelompok kerja

pembuatan tepung pisang. Seperti di tempat

sebelumnya, di tempat ini P2HP Dinas Pertanian

berbincang-bincang dengan anggota kelompok Bina

Bersama sekaligus menanyakan kendala-kendala yang

dihadapi kelompok dalam pembuatan tepung pisang.

Dari hasil bincang-bincang tersebut ditemukan

kebutuhan mendasar untuk memperbaiki pembuatan

tepung pisang, misalnya alat penggilingan tepung,

tempat penjemuran, keranjang dan drum

pengukusan.

Koordinasi dengan Dinas Pertanian Prop. Kaltim yang diantaranya membicarakan pengembangan hasil olahan KSM dampingan CIP-BSK

Kepala Bidang Industri Dinas Perindagkop & UMKM Propinsi Kaltim Usdiansyah (kanan) mendukung dan berkomitmen membantu pemasaran produk unggulan KSM.

Pak Jamil, Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur, menjajaki kebutuhan KSM Bina Bersama untuk pengembangan usaha keripik pisang.

Lokasi pengolahan keripik pisang KSM Bina Bersama

Page 5: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

BuletinInfo Pemberdayaan

BuletinInfo PemberdayaanBuletinInfo Pemberdayaan8 9

Kasi P2HP minta kepada KSM Bina Bersama untuk

membuat kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan

kelompok dalam membuat keripik pisang dan tepung

pisang. Kebutuhan-kebutuhan tersebut segera

diajukan ke P2HP Dinas Pertanian Kutai Timur untuk

program tahun 2011 ini. Program P2HP hanya

diperuntukkan bagi KSM yang sedang dan sudah

berjalan.

Sebagaimana diketahui KSM Bina Bersama adalah

salah satu dari 24 KSM dampingan Bina Swadaya

Konsultan yang tersebar di tiga desa di Kec. Kaliorang.

KSM Bina Bersama ini fokus pada olahan pisang yang

memiliki empat kelompok kerja (pokja), yaitu

pembuatan keripik pisang, tepung pisang, kue kering

dan rimpi (ya).

Desa Selangkau punya kekayaan alam yang cukup

besar di bidang perikanan, namun potensi tersebut

belum tergarap secara maksimal. Tak hanya lautnya

yang luas tapi desa yang berhadapan dengan Selat

Makassar ini juga memiliki lahan tambak ± 445 ha yang

terdiri dari 270 ha tambak potensial dan 175 ha

tambak non-potensial. Potensi lahan tambak yang

begitu besar harus dimanfaatkan dan diberdayakan

dalam peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Salah satu KSM dampingan yang mulai

memaksimalkan lahan tambak adalah KSM Sumber

Karya. KSM ini mencoba memaksimalkan lahan

tambak dengan budidaya rumput laut jenis Gracillaria

Sp. Budidaya rumput laut yang pertama di Kecamatan

Kaliorang ini berada di atas lahan 2 ha dengan bibit

sebanyak 3 ton.

Kegiatan budidaya saat ini ditujukan untuk

penyediaan bibit rumput laut yang akan dimanfaatkan

untuk pengembangan luasan yang akan dilakukan

oleh anggota KSM Sumber Karya yang telah

merencanakan pengembangan seluas 30 Ha. Pola

budidaya rumput laut yang dilakukan oleh KSM

Sumber Karya adalah dengan mengembangkan dua

sistem budidaya yaitu monokultur dan tumpang sari.

Pola budidaya tumpang sari, tambak tidak hanya

diisi oleh bibit rumput laut melainkan dicampur

dengan ikan Bandeng dengan perbandingan 1,5 ton

bibit rumput laut dan 1500 ekor bandeng. Idealnya

disamping ikan Bandeng tambak bisa diisi dengan

udang dengan komposisi dalam satu hektar; 1,5 ton

bibit rumput laut, 5 ribu ekor udang dan 1500 ekor

ikan Bandeng. Namun, karena terkendala dengan

dana, KSM Sumber Karya belum bisa mengisinya

dengan udang.

Dari hasil penjajakan pengembangan budidaya

rumput laut yang ada di Desa Sebuntal, Kec.Marang

Kayu, Kutai Kartanegara, potensi hasil dari 1 ton

rumput laut akan menghasilkan 10 ton rumput laut

basah atau setara dengan 4 ton berat kering.

Menurut Tenaga Ahli Agribisnis BSK Ikhwan

Safaat, ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa

pengembangan budidaya rumput laut di Desa

Selangkau dianggap penting dan menguntungkan

dilihat dari sisi agribisnis, yaitu dilihat dari unsur pra

produksi, produksi, pasca panen, pemasaran, dan

pihak pendukung. Kesemua unsur ini, ungkap Ikhwan

Safaat, sudah terpenuhi kecuali untuk pasca panen

yang terkait dengan lantai jemur dan gudang

penyimpanan. Dengan demikian, lanjutnya, dinas

terkait diharapkan bisa memfasilitasi dan memberi

dukungan untuk keberlanjutan kegiatan budidaya

rumput laut tersebut.

Disamping penyediaan lantai jemur (waring) dan

gudang penyimpanan, kendala yang dihadapi untuk

pengembangan selanjutnya adalah persiapan tambak

karena harus menggunakan alat berat untuk

meninggikan tanggul dan tentu saja membutuhkan

dana yang besar.

KSM Sumber Karya menyambut baik dan antusias

dengan kegiatan budidaya rumput laut. Disamping

memanfaatkan lahan tambak yang belum digarap

secara maksimal, kegiatan budidaya ini diharapkan

bisa menambah sumber penghasilan. KSM Sumber

Karya yang diketuai Syarifudin dan beranggotan 20

orang ini juga berharap bisa membuka lapangan

pekerjaan baru bagi ibu-ibu yang akan mengolah

rumput laut menjadi olahan makanan.

Untuk kebutuhan olahan rumput laut yang

diperuntukan untuk ibu-ibu ini, BSK baru-baru ini

sudah menjajaki pasarnya ke Bontang. Di Bontang

olahan rumput laut sudah berjalan dengan baik dan

didukung oleh dinas terkait. Rencananya, sebelum

pengolahan berjalan, BSK akan melakukan pelatihan

pengolahan rumput laut kepada ibu-ibu dengan

tujuan diharapkan setelah pelatihan ibu-ibu bisa

mendapatkan penghas i lan tambahan dan

meningkatkan pendapatan keluarga (ya).

Didampingi oleh Kepala UPTD Pertanian Kaliorang, Kasi P2HP Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur mendengarkan kendala yang dihadapi dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk pengembangan tepung pisang.

Penyebaran perdana bibit rumput laut sebanyak 3 ton di lahan KSM Sumber Karya. (dari kiri-kanan) Kasi PMD Kec. Kaliorang Tri Sukadar, Ketua KSM Sumber Karya Syarifudin, Staf DKP Kutim Fitriullah dan TL CIP-BSK Jupriansyah.

Diantara lahan milik KSM S u m b e r K a r y a y a n g dijadikan tempat budidaya rumput laut

Desa Selangkau Kembangkan Budidaya Rumput Laut

Page 6: Produk Unggulan KSM dan Tantangannya Daftar Isibinaswadayakonsultan.com/web/wp-content/uploads/2012/04/Buletin... · pengolahan ikan dan rumput laut ke Kota Bontang. Penjajakan ini

2 BuletinInfo Pemberdayaan10 BuletinInfo Pemberdayaan

BuletinInfo Pemberdayaan 11BuletinInfo Pemberdayaan

Selama ini pola penjualan dan pemasaran pisang di

Desa Kaliorang dan sekitarnya masih sebatas lokal dan

belum mempertimbangkan kualitasnya. Semua sisir

pisang dihargai sama, dan dua sisir paling bawah tidak

ada harganya. Namun, pasca tembusnya pemasaran

pisang Kepok asal Desa Kaliorang ke Carrefour Jakarta

beberapa bulan yang lalu dan sesuai dengan

permintaan pasar menuntut petani pisang untuk

meningkatkan kualitasnya. Berdasarkan dari hasil FGD

identifikasi produk unggulan kelompok tani yang

digagas oleh CIP-BSK, yang juga dihadiri oleh PPL dan

tenaga teknis Dinas Pertanian Kecamatan, disepakati

perlunya demplot teknis budidaya pisang dengan

pengaturan jumlah sisir per tandan dan sanitasi kebun

serta pemupukan berimbang.

Tindaklanjut dari hasil FGD tersebut, pada tanggal

19 Februari 2011, sekitar jam 11.00 WITA, di rumah

Ketua KSM Tunas Harapan Jaya Pak Yusuf yang

berlokasi di Dusun Golo hadir empat pengurus KSM.

Kehadiran mereka untuk mengikuti pelatihan teknis

demplot pisang. Pelatihan lebih mengarah pada

peningkatan kualitas pisang. Empat KSM itu adalah

Massagena, Tunas Harapan Jaya, Subur Abadi dan

Sejahtera Bersama.

Pelatihan teknis demplot pisang ini dianggap

penting karena menjawab tuntutan pasar dan ingin

merubah pola pemeliharaan yang dilakukan oleh

petani. Tuntutan pasar sekarang minta bahwa berat

per sisirnya minimal harus 1,5 kg. Sementara pola

pemeliharaan pisang selama ini terlihat masih kurang.

Diharapkan pelatihan teknis demplot ini KSM

memahami bagaimana pemeliharaan pisang sehingga

juga diharapkan hasilnya akan lebih maksimal.

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan teknis

ini adalah PPL Desa Kaliorang Andik Yulianto dan

Kepala UPTD Pertanian Kaliorang Muslim. Dalam

kesempatan tersebut, PPL Andik Yulianto menjelaskan

bahwa pada tahun 2011 program Dinas Pertanian

Kutai Timur tidak mengizinkan lagi penanaman pisang

dari anakan melainkan dari bonggolnya.

Menurut Andik Yulianto, penanaman pisang dari

bonggol lebih sederhana dan singkat. Satu bonggol

pisang dapat menghasilkan hingga 25 bibit. Cara ini

juga dapat menekan bahkan bebas dari fusarium

karena bonggolnya yang sehat. Caranya adalah

bonggol pisang dicacah menjadi beberapa bagian.

Saat dicacah terlihat apakah di dalamnya berwarna

putih atau hitam. Kalau putih berarti bonggolnya sehat

dan bagus dijadikan bibit. Sebaliknya, jika berwarna

hitam dan berlendir berarti bonggolnya tidak sehat

atau terkena virus.

Hal lain yang disampaikan PPL Andik Yulianto

adalah masalah pemeliharaan. Dalam pemeliharaan,

anakan maksimal hanya empat batang. Sementara

jumlah daun yang disisakan sebanyak 5-6 daun.

Jantung pisang harus dipotong karena banyak

mengambil sari makanan. Semua ini sangat

berpengaruh pada buah karena semakin banyak

anakan dan daun serta jantungnya tidak dipotong,

semakin sedikit asupan makanan ke buah. Akibatnya,

perkembangan buah akan kurang baik.

Yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan pisang

juga adalah buah pisang hendaknya dibungkus dengan

plastik khusus untuk menghindari sengatan serangga.

Kemudian pola pemupukan dilakukan dengan jarak

maksimal 1 meter dari batang. Andik Yulianto juga

minta ke petani pisang untuk menggunakan pupuk

kompos. Gondang-gandung atau lobang di sekitar

batang pisang perlu dibuat untuk menampung

sampah dan bisa dijadikan kompos.

Pelatihan teknis demplot pisang seluas 1 ha ini

diharapkan bisa menjadi contoh bagi petani untuk

mengembangkan kualitas yang lebih baik dan mampu

menjawab permintaan pasar (ya).

Membaca dan Memenuhi Tuntutan Pasar

Banyak jenis usaha yang dikembangkan oleh KSM

dampingan Bina Swadaya Konsultan (BSK) baik dari

sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan

maupun industri kecil. Namun, dari sekian banyak

jenis usaha tersebut oleh BSK ditetapkan lima

komoditas ung gulan yang menjad i fokus

pengembangannya ke depan. Kelima komoditas

tersebut adalah pisang dan olahannya, padi, kompos,

kakao dan rumput laut.

Menurut Tenaga Ahli Agribisnis BSK Ikhwan Safaat,

ditetapkannya lima komoditas unggulan ini

berdasarkan analisa kelayakan agribisnis yaitu

kelayakan pra produksi, produksi, pasca panen,

pemasaran dan juga lembaga pendukung. Selain itu,

jelasnya lebih lanjut, komoditas tersebut dinilai juga

dari penyerapan pada anggota dengan melihat jumlah

anggota yang melakukan usaha tersebut.

Harus diakui potensi tiga desa yang didampingi BSK

(Bumi Sejahtera, Selangkau dan Kaliorang) cukup

besar. Hasil survei yang dilakukan tim BSK pada Januari

2011 yang lalu memperlihatkan bahwa produksi

pisang yang dihasilkan di tiga desa tersebut ± 150.000

sisir per bulan, kakao + 1,5 ton per bulan (di luar

musim panen raya), padi + 500 ton per panen,

Peserta pelat ihan teknis demplot pisang yang diselenggarakan di rumah Ketua KSM Tunas Harapan Jaya Pak Yusuf.

Hasil praktek pelatihan teknis demplot pisang untuk meningkatkan kualitas ini menyisakan 5-6 daun supaya sinar matahari bisa masuk dengan sempurna.

Praktek pencacahan bonggol yang akan dijadikan sebagai bibit. Penanaman bibit dari bonggol lebih aman ketimbang anakan.

Sekcam Kaliorang Pak Pranowo (kedua dari kiri) membuka acara pelatihan analisa usaha dan pemasaran di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Kaliorang, 22-23 Februari 2011.

Tingkatkan Kualitas Pisang Lewat Demplot