produk indonesia dengan cinta menuju pasar dunia

5
NAMA : HENY PURNAMA SARI NIM : 11304241023 KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI SUBSIDI 2011 PRODUK INDONESIA DENGAN CINTA KITA, MENUJU PASAR DUNIA! Indonesia adalah negara kepualauan dengan kekayaan budaya yang tidak dapat kita hitung dan deskripsikan satu per satu. Budaya-budaya yang dimiliki oleh Indonesia memiliki nilai estetika yang tinggi. Selain itu, budaya Indonesia tidak sedikit yang dapat diwujudkan dalam bentuk produk yang memiliki nilai praktis dan nilai ekonomis yang tak kalah saing dengan produk luar negeri. Salah satu contoh budaya Indonesia yang dapat diwujudkan dalam bentuk produk adalah batik. Pada awalnya, batik hanyalah sebuah hasil karya tangan berupa gambar-gambar dengan berbagai motif hasil kreasi tangan yang indah dan dituangkan di atas kain. Namun, seiring dengan berjalannya waktu yang membawa Indonesia ke era teknologi yang semakin maju, kemudian terciptalah mesin untuk membuat batik. Ini semakin memudahkan para pembatik Indonesia untuk menciptakan karya-karya batik dengan indah, mudah, dan cepat. Karena pada dasarnya, membuat batik tulis sangat membutuhkan kesabaran, ketelitian, kecermatan, dan waktu yang tidak singkat.

Upload: heny-purnama-sari

Post on 29-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas sosioantropologi

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUK INDONESIA Dengan Cinta Menuju Pasar Dunia

NAMA : HENY PURNAMA SARI

NIM : 11304241023

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI SUBSIDI 2011

PRODUK INDONESIA

DENGAN CINTA KITA, MENUJU PASAR DUNIA!

Indonesia adalah negara kepualauan dengan kekayaan budaya yang tidak dapat kita

hitung dan deskripsikan satu per satu. Budaya-budaya yang dimiliki oleh Indonesia memiliki

nilai estetika yang tinggi. Selain itu, budaya Indonesia tidak sedikit yang dapat diwujudkan

dalam bentuk produk yang memiliki nilai praktis dan nilai ekonomis yang tak kalah saing

dengan produk luar negeri.

Salah satu contoh budaya Indonesia yang dapat diwujudkan dalam bentuk produk

adalah batik. Pada awalnya, batik hanyalah sebuah hasil karya tangan berupa gambar-gambar

dengan berbagai motif hasil kreasi tangan yang indah dan dituangkan di atas kain. Namun,

seiring dengan berjalannya waktu yang membawa Indonesia ke era teknologi yang semakin

maju, kemudian terciptalah mesin untuk membuat batik. Ini semakin memudahkan para

pembatik Indonesia untuk menciptakan karya-karya batik dengan indah, mudah, dan cepat.

Karena pada dasarnya, membuat batik tulis sangat membutuhkan kesabaran, ketelitian,

kecermatan, dan waktu yang tidak singkat.

Sekarang, Indonesia boleh berbangga dengan telah diakuinya batik sebagai karya seni

yang telah mendunia. Kini batik menjadi salah satu incaran wisatawan yang berkunjung ke

Indonesia. Tidak hanya itu, produk batik juga telah banyak yang diekspor ke luar negeri.

Namun, tidakkah Indonesia mengingat? Batik merupakan karya seni yang telah ada

sejak jaman dahulu, bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Dan sekarang, setelah lebih dari

setengah abad Indonesia merdeka, batik baru mencuat namanya ke mata dunia. Kemana saja

Indonesia selama ini? Apakah setengah abad merupakan waktu yang pantas untuk dibuang

secara percuma dan pantas untuk kita habiskan hanya untuk membuat batik menjadi terkenal

di mata dunia?

Page 2: PRODUK INDONESIA Dengan Cinta Menuju Pasar Dunia

Terlepas dari itu semua, seharusnya Indonesia menyadari bahwa kurangnya promosi

dan rasa cinta orang-orang Indonesia terhadap produk lokal adalah salah satu penyebab yang

mengakibatkan produk lokal kurang bahkan tidak dikenal dunia. Padahal produk lokal

Indonesia tidak kalah kualitasnya dari produk luar negeri yang sering menjadi kebanggaan

orang Indonesia apabila memilikinya. Ironis sekali bukan? Di saat Indonesia membutuhkan

kepercayaan dunia untuk mengakui kualitas produk lokalnya, orang Indonesia sendiri malah

berbangga dengan produk luar negeri dan enggan mengenakan produk lokal Indonesia yang

sangat indah ini.

Selain batik, tentu saja masih banyak sekali produk lokal Indonesia yang memiliki

nilai ekonomis yang tinggi. Misal saja gerabah, kriya, ukiran-ukiran kayu untuk meja, kursi,

almari, yang tidak kalah nilai estetikanya dibandingkan dengan batik. Apakah Indonesia akan

menghabiskan waktu setengah abad lagi untuk mengenalkan karya-karya indah tersebut ke

mata dunia? Sedangkan keadaan ekonomi rakyat Indonesia saat ini masih jauh untuk

menjangkau kata sejahtera?

Seharusnya, dengan memiliki potensi luar biasa berupa banyaknya kebudayaan dan

produk yang dihasilkan dari budaya itu sendiri, Indonesia mampu untuk memanfaatkan

potensi tersebut untuk memperbaiki kondisi perekonomian rakyatnya, sebelum budaya-

budaya nan indah ini di klaim oleh negara lain yang justru lebih memiliki semangat untuk

menduniakan kebudayaan kita ini dibandingkan dengan Indonesia, pemiliknya sendiri.

Padahal, cara untuk dapat mengenalkan produk lokal yang kita miliki ke mata dunia

sangatlah mudah. Pondasinya adalah kita sebagai orang Indonesia harus memiliki rasa

bangga dan rasa cinta terhadap produk lokal Indonesia. Apabila kita sendiri tidak memiliki

rasa bangga dan rasa cinta terhadap produk lokal kita, jangankan untuk mempromosikannya,

memiliki dan menggunakannya pun kita akan enggan.

Selain itu, kita juga harus kreatif dan inovatif. Produk lokal yang kurang memiliki

nilai praktis harus kita modifikasi agar menjadi produk yang praktis dan dapat digunakan atau

dimanfatkan untuk khalayak umum (semua golongan). Misalnya saja batik. Batik yang

semula hanya berupa kain jarit yang digunakan oleh wanita-wanita jaman dahulu kini telah

dikreasikan dalam wujud baju, celana, topi, sprei, dan lain sebagainya. Bahkan, akhir-akhir

ini, salah satu pabrik ban menggunakan batik sebagai ukiran yang terdapat di ban. Hal

tersebut merupakan usaha kreatif dan inovatif yang semakin mengenalkan batik ke mata

Page 3: PRODUK INDONESIA Dengan Cinta Menuju Pasar Dunia

dunia. Karena kemudian, karya batik dapat digunakan untuk keseharian kita dan batik

terdapat pada benda-benda yang sering kita jumpai sehari-hari.

Hal tersebut tentu saja dapat diterapkan juga pada produk lokal Indonesia lainnya.

Misalnya produk Indonesia yang berupa seni ukiran pahat pada kayu. Untuk dapat

menduniakannya, kita bisa saja menggunakan meja, kursi, almari, pintu, jendela dengan

hiasan seni ukiran yang dipahat pada kayu tersebut. Seni ukiran pahat kayu ini bisa juga

diaplikasilan pada kursi sofa agar lebih bernilai praktis dan memiliki nilai ekonomis yang

tinggi.

Selain itu, promosi yang dilakukan pun harus kreatif juga. Saat ini, komunikasi antar

kota, pulau, bahkan negara sudah sangat dimudahkan dengan adanya keberadaan handphone

dan internet. Banyak sekali situs-situs yang dapat digunakan sebagai ajang promosi produk

lokal Indonesia ke kancah dunia. Banyak sekali jejaring sosial yang semakin memudahkan

kita untuk memiliki teman dari luar Indonesia. Hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk

mengenalkan produk lokal Indonesia kepada mereka. Selain itu, adanya fasilitas blog dan

website juga sangat membantu Indonesia dalam mempromosikan produk lokalnya. Misalnya

saja, kita membuat blog atau website yang berisi khusus mengenai produk seni ukiran

pahatan kayu karya Indonesia. Selain mengenai deskripsi kualitas, kita juga bisa

melampirkan foto dan contoh-contoh indah karya Indonesia yang dapat menarik perhatian

dunia untuk memilikinya.

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, tentu saja usaha untuk

mengenalkan berbagai produk lokal Indonesia ke kancah dunia menjadi semakin mudah.

Tinggal bagaimana usaha kreatif dan inovatif kita untuk meningkatkan kualitas produk lokal

kita agar mampu meraih kepercayaan dunia. Pondasi utamanya adalah rasa cinta dan bangga

kita sebagai orang Indonesia yang memiliki budaya yang tak terhitung jumlahnya ini. Budaya

yang memiliki potensi mengglobal dan nilai estetika, nilai praktis, serta nilai ekonomis yang

tinggi. Mencintai produk lokal dan bangga menggunakannya juga merupakan usaha untuk

melestarikan dan melindungi budaya Indonesia dari klaim negara lain. Cintai produk

Indonesia, agar Indonesia mampu bersaing di kancah dunia.