problematka pembelajaran ipa

Upload: rahman-subrata

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    1/31

    ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PADA MATA

    PELAJARAN IPA DI SD SERTA SOLUSINYA

    MAKALAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Model Pembelajaran

     pada semester genap dengan dosen pembimbing Anggi Citra, M.Pd.

    Disusun Oleh:

     Nita Marnita

     NPM. 13210617076

    4/A

    PRODI PGSD

    STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG

    2015

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    2/31

    2

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahamanirrahim,

    Dengan ucapan alhamdulillahirrabil ‘alamin penyusun curahkan kehadirat

    Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, maka penyusun

    dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Model Pembelajaran ini dengan baik

    dan lancar. Adapun makalah ini berjudul, “Analisis Tentang Problematika Pada

    Mata Pelajaran IPA di SD Serta Solusinya” dengan dosen pembimbing Anggi

    Citra, M.Pd.

    Adapun yang ingin penyusun sampaikan adalah rasa terima kasih yang

    mendalam, karena atas motivasi serta bantuan dalam pembuatan makalah ini.

    Terutama kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara materi maupun

    non-materi, diantaranya yaitu kepada kedua orang tua serta rekan-rekan yang ikut

    terlibat dalam dorongan dan do’a dalam pembuatan makalah ini. Penyusun

    menyadari masih banyak kekurangan dalam penyampaian materi dan penulisan

    dalam makalah ini, karena kekurangan akan bahan materi serta kekurangan

    lainnya. Oleh karena itu, penyusun memohon maaf atas segala kekurangan

    tersebut, sehingga sangat diharapkan untuk segala kritik dan saran akan penulisan

    makalah ini agar menjadi pembelajaran yang lebih baik untuk penulisan makalah

    selanjutnya. Demikian yang dapat penyusun sampaikan, sekian dan terima kasih.

    Sumedang, Juni 2015

    Penyusun

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    3/31

    3

    DAFTAR ISI

    Cover .................................................................................................................. 1

    Kata Pengantar .................... ........................... ............................ ......................... 2

    Daftar Isi ............................................................................................................. 3

    BAB I Pendahuluan ........................ ........................... ........................... ............ 4

    A. Latar belakang ........................... .............................. ....................... 4

    B. Rumusan Masalah .......................... ........................... ..................... 5

    C. Tujuan .......................... ........................... ........................... ............ 5

    BAB II Pembahasan ............... ........................... ........................... ..................... 6

    A. Definisi Mata Pelajaran IPA ............... ............................ ................ 6

    B. Alasan Terhadap Kesulitan dalam Pembelajaran Materi IPA .......... 7

    C. Kesulitan Utama dalam Pembelajaran IPA ......................... ............ 8

    D. Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Mengenai Kesulitan dalam

    Penerapan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA ................................ 10

    E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA ........................ .............. 16

    BAB III Penutup .......................... ........................... ............................ .............. 30

    A. Kesimpulan ........................... ........................... ........................... . 30

    B. Saran .............................. ......................... ........................... .......... 30

    Daftar Pustaka ........................... ......................... ........................... ................... 31

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    4/31

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen dan

    terjadi sebagai proses pengalaman. Pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah

     proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada satuan

    lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik

    agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dengan pengetahuan, penguasaan

    kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik.

    Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

    dapat belajar dengan baik.

    Dalam pembelajaran guru dan peserta didik sering dihadapkan pada

     berbagai masalah, baik berkaitan dengan mata pelajaran maupun hubungan sosial.

     Namun disini penyusun akan lebih mengutamakan permasalahan yang ada pada

    mata pelajaran. Permasalahan yang sering muncul pada saat pembelajaran

     berlangsung, diantaranya adalah dalam mata pelajaran IPA kelas tinggi di SD.

    Kasus yang sering terjadi adalah saat siswa ditugaskan untuk melakukan

    eksperimen terkadang siswa kurang aktif dan memiliki antusias yang tergolong

    rendah dalam mengikuti pembelajaran yang disebabkan keterbatasan media.

    Selain itu materi yang disampaikan cenderung memiliki tingkat kesulitan yang

    tinggi. Lalu bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan di atas? Maka

     penyusun akan mengungkapkannya secara rinci pada pembahasan makalah ini.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    5/31

    5

    B.  Rumusan Masalah

    1. 

    Apa alasan mata pelajaran IPA dikategorikan sebagai pembelajaran yang

    cukup sulit untuk perserta didik?

    2. 

    Apa yang menjadi kesulitan utama dalam pembelajaran materi IPA?

    3. 

    Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan mengenai kesulitan

    dalam penerapan pembelajaran mata pelajaran IPA?

    C. 

    Tujuan

    1. 

    Untuk mengetahui alasan mata pelajaran IPA dikategorikan sebagai

     pembelajaran yang cukup sulit untuk peserta didik.

    2. 

    Untuk mengetahui tentang kesulitan utama dalam pembelajaran materi

    IPA.

    3. 

    Untuk mengetahui tentang solusi untuk mengatasi permasalahan

    mengenai kesulitan dalam penerapan pembelajaran mata pelajaran IPA.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    6/31

    6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. 

    Definisi Mata Pelajaran IPA

    IPA secara epistomologi berasal dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam”.

    Pengetahuan merupakan interprestasi manusia terhadap pengalamannya tentang

    dunia. Pengetahuan bersifat perspektif, konvensional, tentative, dan evolusioner

    ada di dalam pikiran manusia bukan di buku teks. IPA merupakan mata pelajaran

    yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang tejadi di alam. Pengajaran IPA:

    1. 

    Dikenal ke tidak dikenal.

    2. 

    Dekat ke jauh.

    3. 

    Sederhana ke rumit.

    4. 

    Konkret ke abstrak.

    5. 

    Benda nyata ke representasi.

    6. 

    Konsep yang ada ke konsep yang baru.

    7. 

    Prinsip ilmiah ke penerapan.

    8. 

    Pertanyaan ke jawaban.

    9. 

    Contoh ke umum.

    Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan

    alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan dapat mengenal

    dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-

    harinya. IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan

    secara langsung dalam masyarakat. Menurut Srini M. Iskandar (1997:16)

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    7/31

    7

     beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi

    kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian kehidupan bangsa,

    melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan yang

    mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan.

    B.  Alasan Terhadap Kesulitan dalam Pembelajaran Materi IPA

    Bahwa dalam pembelajaran IPA yang telah berlangsung kurang berjalan

    dengan baik. Masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA merupakan

    suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

    Masalah-masalah tersebut cenderung menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai

    rendah atau masih di bawah KKM.

    Adapun yang menjadi pokok utama alasan terhadap kesulitan dalam

     pembelajaran materi IPA tersebut, diantaranya adalah:

    1. 

    Dalam mata pelajaran IPA, siswa kurang aktif dalam mengikuti

     pembelajaran berlangsung.

    2. 

    Siswa memiliki antusias yang tergolong rendah dalam mengikuti

     pelajaran yang disebabkan keterbatasan media.

    3. 

    Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang di dominasi

    dengan hafalan.

    4. 

    Siswa cenderung hanya belajar satu arah, di mana proses pembelajaran

    lebih dominan oleh guru, kegiatan eksperimen sederhana jarang

    dilakukan.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    8/31

    8

    C.  Kesulitan Utama dalam Pembelajaran IPA

    Karakteristik IPA (Ilmu Eksak) menjadi sebuah dasar untuk menentukan

    sebuah pandangan yang baik bagi IPA khususnya anak IPA tetapi ini sudah

    menjawab IPA merupakan sebuah studi yang hanya mampu dilakukan sebagian

    orang dengan kata lain mempunyai stratifikasi khusus. Bagaimanakah anak yang

    tak mampu mempelajari IPA mengimbangi sebuah kehidupan yang akan mereka

    hadapi yaitu globalisasi yang menuntut bertahan pada pembelajaran holistik?

    Sesungguhnya mereka tidak pernah beruntung ke dunia ini. Hancurnya paradigma

    kuno tentang IPA menjadi tema khususnya pembelajaran IPA di sekolah,

    khususnya di Sekolah Dasar (SD). Sebagai arena pembentuk dan pemberi watak

    usia dini anak sudah tidak suka pembelajaran IPA.

    Oleh Choiri mengatakan bahwa banyak permasalahan pembelajaran IPA

    yang diangkat ke media tanpa adanya inovasi pembelajaran di kelas, seakan-akan

    tetap bertahan bahkan jatuh pada lobang yang sama, lantas bagaimana dengan

    kemajuan yang kita inginkan? Selain itu pemberian materipun harus diperhatikan,

    hal ini untuk menghindari kesalahan/kekurangan penerimaan konsep pada anak

    dengan benar dengan memperhatikan psikologi anak yang dimulai dari

     pembukaan, sampai evaluasi di akhir pembelajaran pertama ini. Selain itu

     pembelajaran bermakna dimana penyampaian materi dengan contoh yang terdekat

    dengan anak sehingga akan lebih mudah memahami dan dirasakan lebih bernilai,

    maksudnya lebih bisa berguna bukan hanya sekedar teori dan menyenangkan. 

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    9/31

    9

    Permasalahan lain yang timbul yaitu tidak adanya media pembelajaran

    yang memadai untuk menjelaskan suatu konsep diluar praktikum dan observasi.

    Hal ini akan mempersulit anak dalam memahami konsep sehingga tak jarang anak

    memahami diluar konsep yang sebetulnya jadi guru harus kreatif dan inovatif.

    Berdasarkan hasil monitoring kelas pada saat pembelajaran IPA, banyak sekali

    masalah yang muncul yang dialami oleh guru, diantaranya :

    1) 

    Guru tidak siap mengajar, dalam arti terkadang guru belum memahami

    konsep materi yang diajarkan.

    2) 

    Kesulitan memahami pelajaran, guru sering kesulitan dalam memunculkan

    minat belajar anak.

    3) 

    Kurang optimal dalam penerapan metode pembelajran yang ada.

    4) 

    Kesulitan memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai dengan materi

    yang diajarkan

    5) 

    Kesulitan menanamkan konsep yang benar pada siswa dan sering bersifat

    verbalistik.

    Kegiatan membenahi motivasi dan prestasi merupakan kegiatan awal

     pembelajaran. Kegiatan itu perlu dirancang sebaik mungkin guna mengkoor-

    dinasikan murid-murid untuk “siap” belajar, menerima pelajaran dengan bertanya

    dan menggali ilmu pengetahuan yang akan dipelajari. Kegiatan yang bisa

    memberikan motivasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan

     pendekatan, misalnya metode ceramah (bercerita), peragaan, demonstrasi, dan

    sosiodrama dengan bermain peran, serta metode tanya jawab.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    10/31

    10

    Pada kegiatan memberikan motivasi, guru hendaknya memberikan

     pertanyaan awal yang mengarahkan pada materi yang akan dibahas, sehingga

    muncul berbagai opini anak tentang bebagai macam pelajaran. Hal ini penting

    sekali bagi murid untuk menghilangkan pola pembelajaran DDCH (duduk,

    dengar, catat dan hapal). Pola pembelajaran DDCH punya kelemahan, yaitu :

    a)  Kurangnya interaksi guru sehingga murid dapat menurunkan motivasi

    anak belajar.

     b) 

    Murid apatis karena tidak ada keaktifan terlihat dalam proses

     pembelajaran.

    c) 

    Murid kesulitan memahami konsep materi pelajaran.

    d) 

    Munculnya trauma murid kepada guru yang mengajar

    e) 

    Materi pelajaran yang diserap murid masuk dalam ingatan jangka pendek

    alias STM ( short time memory).

    f) 

    Prestasi pembelajaran IPA SD cenderung menurun.

    D. 

    Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Mengenai Kesulitan dalam

    Penerapan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA

    Untuk mengurangi bebagai permasalahan diatas, guru dapat

    mengembangkan pendekatan pembelajaran“PAKEMI

    ”  dan inovatif, pembe-

    lajaran aktif, kreatif, enak, menyenangkan. Pendekatan pembelajaran PAKEMI

     paling tidak dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:

    1) 

    Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antar

    keduanya.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    11/31

    11

    2) 

    Guru dan murid dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam pembelajaran.

    3) 

    Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran.

    4) 

    Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.

    Akhirnya pembelajaran yang dilaksanakan jika ingin mencapai “Sukses” 

    sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: guru, murid, tujuan yang akan

    dicapai, penggunaan media pembelajaran, metode diterapkan dan sistem evaluasi,

     pengetahuan yang tepat yang dimiliki siswa mengarahkan perhatiannya pada satu

    atau dua hal tertentu dari seluruh materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian,

     pengetahuan siswa ini menjadi semacam penjaring tentang hal-hal yang harus

    dipelajari, selain itu pengetahuan yang telah dimiliki juga menentukan bangunan

     pengetahuan yang baru dikonstruksi. Proses belajar siswa sesungguhnya mirip

    dengan apa yang dilakukan para Ilmuan IPA, yaitu melalui pengamatan dan

     percobaan. Penelitian IPA adalah penelitian empiris, siswa sekolah dasar juga

     belajar IPA melalui investigasi yang melakukan sendiri. Jika pengalaman itu tidak

    memadai maka pemahamannya juga tidak lengkap. Investigasi merupakan cara

    normal bagi siswa yang belajar.

    Abstrak mata pelajaran di Sekolah Dasar merupakan program

    menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan menilai

    ilmiah kepada siswa. Dengan pelajaran IPA diharapkan siswa dapat memahami

    konsep-konsep IPA dan keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan

    dan ide tentang alam. Dilihat dari sisi atau cakupan materi IPA termasuk mata

     pelajaran yang relatif sarat dengan materi. Secara keseluruhan materi mata

     perlajaran IPA di SD mencakup (1) makhluk hidup dan proses kehidupannya

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    12/31

    12

    yaitu manusia, hewan dan tumbuhan serta interaksinya, (2) materi, sifat-sifat dan

    kegunaannya meliputi ; udara, air, tanah dan batuan, (3) listrik dan magnet, energi

    dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tatasurya, bumi dan

     benda-benda langit lainnya, (4) kesehatan makanan, penyakitdan pencegahannya,

    dan (5) sumber daya alam, pemeliharaan dan kegunaan, pemeliharaan dan

     pelestarian. Pembelajaran IPA di sekolah dasar mempunyai misi mengembangkan

     proses berpikir untuk memperoleh konsep.

    Solusi akan kesulitan pembelajaran IPA dengan suatu model pembelajaran

    IPA SD secara terpadu yang dimaksudkan adalah pembelajaran yang menyajikan

    materi pelajaran secara menyeluruh dan melibatkan adanya proses sehingga anak

    dapat memperoleh konsep secara bermakna. Model pembelajaran IPA secara

    terpadu disini disajikan dengan metode eksperimen, dengan tujuan agar dapat

    memajukan antara materi dengan proses atau memadukan antara teori dengan

     praktek, baik yang terjadi dalam lingkungan alam maupun yang diterapkan dua

    variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang

    dimaksudkan adalah pembelajaran IPA baik yang secara terpadu maupun

     pembelajaran IPA secara biasa. Sedangkan dimaksud dengan variabel terikat

    adalah hasil belajar anak setelah mengikuti pembelajaran yang mencakup

     penguasaan konsep, pengembangan sikap ilmiah dan pengembangan persepsi

    terhadap keterampilan proses. Menggunakan analisis perbedaan dua rata-rata yang

    dimaksudkan untuk melihat sejauh mana efektifitas pembelajaran IPA secara

    terpadu tersebut, terhadap hasil belajar siswa tentang IPA.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    13/31

    13

    Dari hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa dengan pembelajaran

    IPA secara terpadu dapat: (1) Mencapai penguasaan konsep pada siswa lebih baik

    daripada siswa yang mengikuti pembelajaran IPA secara biasa, (2)

    Mengembangkan sikap alamiah pada siswa lebih baik daripada siswa yang

    mengikuti pembelajaran IPA secara biasa, dan (3) mengembangkan persepsi

    terhadap keterampilan, proses pada siswa lebih baik daripada siswa yang

    mengikuti pembelajaran IPA secara biasa.

    Setelah selesai dengan kegiatan awal guru dapat melanjutkan dengan

    kegiatan inti yang meliputi berbagai kegiatan yaitu pembelajaran kelompok kerja,

     pengajaran tugas dalam kelompok, penjelasan, tanya jawab, pemaparan hasil kerja

    kelompok dan kesimpulan. Sedangkan kegiatan penutup pelajaran dapat dijadikan

    kegiatan pemantapan yaitu mengulas kembali semua materi yang telah diserap

    murid. Selanjutnya ada tanya jawab tentang aplikasi materi pelajaran yang sudah

    dibahas dengan penerapan yang terjadi di sekitar murid. Kegiatan akhir penutup

    adalah  post test  pemberian evaluasi akhir pelajaran untuk mengetahui daya serap

    murid terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

    Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan memerlukan jenis

     pembelajaran yang sesuai. Salah satu jenis pembelajaran yang dapat dilaksanakan

    dalam situasi pembelajaran yang terpencar dalam pembelajaran kooperatif metode

     pendidikan kelompok.

    Penyelidikan Kelompok Sebagai Salah Satu Ragam Pembelajaran

    Kooperatif Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning   mengacu pada

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    14/31

    14

    metode pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling

    membantu dalam belajar. Menurut Ibrahim dkk. (2000) pembelajaran kooperatif

    didirika oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa yang

     bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan atau dikehendaki

    untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus

    mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

    Salah satu model pembelajaran kooperatif yakni Penyelidikan Kelompok

    (Investigasi Kelompok). Penyelidikan kelompok mungkin merupakan model

     pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan sulit untuk diterapkan. Model

    ini diperkenalkan pertama kali oleh Thelan kemudian dikembangkan oleh Shalan

    dan kawan-kawan. Model ini lebih menekankan pada siswa, di mana siswa terlibat

    secara langsung dalam perencanaan, baik topik maupun jalannya penyelidikan

    mereka (Ibrahim dkk. 2000) Menurut Irawan dkk., (1994) model belajar

     penyelidikan kelompok mengambil model yang berlaku dalam masyarakat,

    terutama mengenai cara anggota masyarakat melakukan proses mekanisme sosial

    melalui serangkaian kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan-kesepakatan inilah

     pebelajar mempelajari pengetahuan akademis dan mereka melibatkan diri dalam

     pemecahan masalah sosial.

    Di dalam model ini terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian atau

    “inquiry”, pengetahuan atau “knowledge”, dan dinamika belajar atau “the dinamic

    of the learning group”. Penelitian adalah proses dimana siswa dirangsang dengan 

    cara menghadapkannya pada masalah. Di dalam proses ini siswa memasuki situasi

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    15/31

    15

    di mana mereka memberikan respon terhadap masalah yang mereka rasakan  perlu

    untuk dipecahkan. Masalah itu sendiri bisa berasal dari siswa atau diberikan oleh

    guru dan harus  berorietasi ke lapangan, misalnya  siswa diminta mengumpulkan

    data  tentang penduduk, penyakit, dan  lain-lain, maka siswa harus  bekerjasama

    dalam kelompok dan  dalam bekerja dituntut  kemandirian.  Model pembelajaran

     penyelidikan kelompok memiliki 6 tahapan. Menurut Sharan dkk. (1984) dalam

    Ibrahim dkk. (2000) keenam tahapan tersebut sebagai berikut : 

    a) 

    Pemilihan Topik Siswa memilih subtopik khusus dalam masalah umum

    yang telah ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan

    menjadi 2 sampai 6 anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok

    yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara

    akademis maupun etnis.

     b) 

    Perencanaan kooperatif Siswa dan guru merencanakan prosedur

     pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik

    yang telah dipilih pada tahap pertama.

    c) 

    Implementasi. Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan

    di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan

    aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa

    kepada jenis-jenis sumber bejalar yang berbeda baik di dalam maupun di

    luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan

    menawarkan bantuan bila diperlukan.

    d) 

    Analisis dan Sintesis. Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi

    yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    16/31

    16

    e) 

    tersebut ringkas disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk

    dipresentasikan kepada seluruh kelas.

    f) 

    Presentasi hasil final. Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil

     penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan

    tujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan

    mereka dan memperoleh perspektif yang luas dalam topik itu, presentasi

    dikoordinasi oleh guru.

    g) 

    Evaluasi. Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda

    dari topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi

    kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang

    dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok.

    Keenam tahapan atau fase tersebut menjadi fase-fase dalam pembelajaran

    dalam penyelidikan kelompok.

    E. 

    Rencana Pelaksanan Pembelajaran IPA

    Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA, yang terkait dengan

    solusi untuk mengatasi kesulitan dalam permasalahan pelajaran IPA di Sekolah

    dasar ini adalah sebagai berikut:

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Sekolah : ..................................

    Mata Pelajaran : IPA

    Kelas/Semester : VI/Satu

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    17/31

    17

    Standar Kompetansi : 5. Memahami saling hubungan antara suhu,

    sifat hantaran dan kegunaan benda.

    Kompetensi Dasar : 5.1 Membandingkan sifat kemampuan meng-

    hantarkan panas dari berbagai benda.

    5.2 Menjelaskan alasan pemilihan benda da-

    lam kehidupan sehari-hari berdasarkan

    kemampuan menghantarkan panas.

    Indikator Pembelajaran : 1) Siswa dapat membedakan arti konduktor

    dan isolator.

    2) Siswa melakukan percobaan untuk menye-

    lidiki benda yang bersifat sebagai konduktor

    dan isolator panas

    3) Siswa dapat menggolongkan benda yang

    bersifat sebagai konduktor atau isolator

    panas.

    Waktu : 2 × 35 menit

    I.  Tujuan Pembelajaran

     

    Siswa dapat membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas

    dari berbagai benda.

      Siswa dapat menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan

    kemampuan menghantarkan panas.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    18/31

    18

    II. 

    Materi Ajar atau Bahan Ajar

      Kamu tentu pernah memasak air di dalam panci. Air yang akan kamu

    minum harus dimasak terlebih dahulu. Panci untuk memasak biasanya

    terbuat dari alumunium. Alumunium banyak digunakan karena dapat

    menghantarkan panas dengan baik.

      Benda apa saja yang dapat menghantarkan panas dengan baik?

    Bagaimana sifat dari benda-benda itu? Temukan jawabannya dalam bab

    ini. 

    A. Kemampuan Menghantarkan Panas pada Benda

    Panas disebut juga kalor. Panas atau kalor merupakan satu bentuk

    energi. Dikenal dengan istilah energi panas. Temperatur atau suhu adalah

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    19/31

    19

    ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Temperatur atau suhu disebut

     juga derajat panas. Alat pengukur suhu adalah termometer.

    Panas atau kalor dapat merambat atau berpindah. Perpindahan

    kalor terjadi dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.

    Benda yang mampu menghantarkan panas disebut konduktor. Benda yang

    tidak mampu menghantarkan panas disebut isolator. Contoh benda yang

     bersifat konduktor, antara lain berbagai jenis logam dan teflon. Contoh

     benda yang bersifat isolator, antara lain plastik, kain, kertas, dan gabus.

    1) 

    Jenis-jenis Benda yang dapat Menghantarkan Panas

    Setrika baju terbuat dari logam karena sifatnya mampu

    menghantarkan panas dengan cepat. Logam seperti besi dan baja,

    merupakan konduktor yang baik.

    2) 

    Jenis-jenis Benda yang Tidak Menghantarkan Panas

    Bahan-bahan di bawah ini merupakan jenis bahan yang sulit

    menghantarkan panas. Bahan-bahan tersebut termasuk isolator. Bahan-

     bahan isolator yang dipanaskan pada suhu tinggi akan terbakar. Semua

     jenis benda nonlogam tidak mampu menghantarkan panas dengan baik.

    Kertas, kayu, kain, dan plastik merupakan bahan isolator.

    Setrika baju terbuat dari logam karena sifatnya mampu menghantarkan

     panas dengan cepat. Logam seperti besi dan baja, merupakan konduktor

    yang baik.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    20/31

    20

     REFLEKSI

    Benda-benda di sekitarmu memiliki suhu, hantaran, dan kegunaan

    yang sangat bermanfaat. Setelah mempelajari bab ini, kamu dapat

    mengetahui bahwa benda-benda di sekitarmu mempunyai kegunaan yang

    dapat kamu gunakan untuk mempermudah pekerjaanmu.

    III.  Metode Pembelajaran 

    A. Pendekatan : Student Centered Approach (Pendekatan Berorientasi

    Siswa).

    B. Metode : Inkuiri, Diskusi, Eksperimen, Tanya jawab.

    C. Model : Kooperatif dengan “Penyelidikan Kelompok”.

    IV.  Kegiatan Pembelajaran

     

    Kegiatan Awal :

    Apersepsi dan Motivasi :

    Tanya jawab tentang materi pelajaran yang akan dipelajari dengan

    mengaitkan materi pembelajaran yang sebelumnya.

    Mengajukan pertanyaan tentang memasak air di dalam panci. Air yang

    akan minum harus dimasak terlebih dahulu. Panci untuk memasak

     biasanya terbuat dari alumunium.

     

    Kegiatan Inti :

     

     Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, siswa :

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    21/31

    21

      Diajukan pertanyaan, “Benda apa saja yang dapat menghantarkan

     panas dengan baik? Bagaimana sifat dari benda-benda itu?”

      Untuk menjawab pertanyaan di atas siswa melakukan kegiatan

    eksperimen dengan pembagian kelompok yang terdiri 5-6 orang per

    kelompok.

      Elaborasi  

    Dalam kegiatan elaborasi, siswa :

     

    Setelah siswa melakukan eksperimen, siswa dapat menjawab soal-soal

    yang ada dalam Lembar Kerja siswa yang telah disediakan.

      Kemudian siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

    sesuai uratan kelompok.

     

    Sebagai apresiasi, siswa yang menjawab pertanyaan dengan tepat dan

    kegiatan eksperimennya benar. Siswa dengan kelompoknya

    mendapatkan tanda bintang sebagai apresiasi yang diberikan guru dan

    siswa lainnya.

      Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, siswa :

      Melakukan tanya jawab tentang meteri isolator dan konduktor dengan

    sifat-sifatnya.

     

    Siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari dengan

    melakukan post test. 

     

    Penutup :

    Dalam kegiatan penutup, siswa :

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    22/31

    22

     

    Mengumpulkan hasil post test  untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi

     pembelajaran.

      Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar.

      Siswa dan guru bersama-sama berdoa.

    V. 

    Alat dan Media Pembelajaran

     Laptop

     

     Infocus

     

    Papan tulis

     

    Buku

     

    Lembar kerja Siswa

     Alat dan Bahan Eksperimen (Lilin batangan, Potongan besi atau paku

     besar, Kertas yang dilipat, Kain serbet, Penjepit dari kayu, Penjepit dari

     plastik, Penjepit dari logam).

    VI.  Evaluasi

     

    Jenis Tes : Lisan, Tertulis.

     Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Produk

     Kunci Jawaban : Post Test  

    VII.  Penilaian:

    Indikator Pencapaian

    Kompetensi

    Teknik

    Penilaian

    Bentuk

    Instrumen

    Instrumen/ Soal

    o  Membuat daftar nama

    alat-alat dapur dan

    Tugas

    Individu

    Laporan o  Buatkan daftar

    nama alat-alat

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    23/31

    23

    alat-alat rumah tangga

    yang bersifat

    konduktor atau

    isolator.

    o  Membedakan bahan-

     bahan yang bersifat

    konduktor atau isolator

    melalui pengamatan.

    Tugas

    Kelompok

    Uraian

    Objektif

    dapur dan alat-

    alat rumah tangga

    yang bersifat

    konduktor atau

    isolator.

    o  Bedakan bahan-

     bahan yang

     bersifat konduktor

    atau isolator

    melalui

     pengamatan.

    FORMAT KRITERIA PENILAIAN

       P  RODUK (  HASIL DISKUSI )

    No. Aspek Kriteria Skor

    1. Konsep * semua benar

    * sebagian besar benar

    * sebagian kecil benar

    * semua salah

    4

    3

    2

    1

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    24/31

    24

       P  ERFORMANSI

    No. Aspek Kriteria Skor

    1.

    2.

    3.

    Pengetahuan

    Praktek

    Sikap

    * Pengetahuan

    * kadang-kadang Pengetahuan

    * tidak Pengetahuan

    * aktif Praktek

    * kadang-kadang aktif

    * tidak aktif

    * Sikap

    * kadang-kadang Sikap

    * tidak Sikap

    4

    2

    1

    4

    2

    1

    4

    2

    1

     

     LEMBAR  PENILAIAN  

    No

    Nama

    Siswa

    Performan

    Produk

    Jumlah

    Skor

    Nilai

    Pengetahuan Praktek Sikap

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    25/31

    25

    6.

    7.

    8.

    9.

    CATATAN :

       Nilai = (Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

     Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

     Remedial. 

    Sumedang, ............... 2015

    Mengetahui

    Kepala Sekolah Guru Mapel IPA

    .................................. ..................................

    NIP : NIP :

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    26/31

    26

    Tujuan : Mengetahui kemampuan benda dalam menghantarkan panas.

    Alat dan bahan:

    1. 

    Lilin batangan

    2. 

    Potongan besi atau paku besar

    3.  Kertas yang dilipat

    4. 

    Kain serbet

    5. 

    Penjepit dari kayu

    6. 

    Penjepit dari plastik

    7. 

    Penjepit dari logam

    Cara kerja:

    1.  Buatlah kelompok kerja, masing-masing kelompok 5 anak.

    2. 

     Nyalakan lilin batangan, kemudian panaskan besi di atas lilin yang menyala

    menggunakan bahan-bahan berikut secara bergantian sebagai pegangan:

    a.  Lipatan kertas

     b. 

    Kain serbet

    c. 

    Kenjepit dari kayu

    d.  Penjepit dari plastik

    e. 

    Penjepit dari logam

    3. 

    Panaskan besi selama kurang lebih 3 menit untuk masing-masing pegangan.

    Pratikum

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    27/31

    27

    4. 

    Salin dan lengkapilah tabel di bawah ini. Kemudian jawablah Pertanyaan-

     pertanyaan di bawah tabel. Kerjakan di buku latihanmu.

    No. Jenis Benda

    Kemampuan Menghantarkan Panas

    Ket.

    Cepat Lambat

    1. Besi

    2. Kertas

    3. Kain

    4. Kayu

    5. Plastik

    6. Logam

    Pertanyaan:

    1. 

    Bagaimana kemampuan benda-benda di atas dalam menghantarkan panas?

     Jawab:  ……………………………………………………………………….

    2.  Benda apakah yang paling cepat menghantarkan panas?

     Jawab:  ……………………………………………………………………….

    3. 

    Benda apakah yang paling lambat menghantarkan panas?

     Jawab:  ……………………………………………………………………….

    4. 

    Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil?

     Jawab: ……………………………………………………………………….

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    28/31

    28

     Post Test

    I. Isilah dengan jawaban singkat.

    1. Temperatur atau panas disebut juga ….

    2. Perpindahan kalor terjadi dari benda … ke benda ….

    3. Besi, tembaga, alumunium merupakan bahan yang bersifat ….

    4. Plastik, kertas, gabus merupakan bahan yang bersifat ….

    5. Teflon digunakan untuk membuat panci, karena sifatnya ….

    Jawablah.

    1. Tuliskan 2 bahan yang termasuk konduktor. (Bobot nilai 20)

    2. Tuliskan 4 bahan yang termasuk isolator. (Bobot nilai 40)

    3. Tuliskan bahan pembuat setrika listrik dan berikan pen-jelasannya. (Bobot

    nilai 40)

    Kunci Jawaban Post Test :

    Bagian I

    1. kalor

    2. yang lebih panas ke benda yang lebih dingin

    3. konduktor

    4. isolator

    5. sebagai konduktor yang baik

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    29/31

    29

    Bagian II

    1. Besi, alumunium.

    2. Kain, kertas, gabus, dan plastik.

    3. - Besi sebagai alas setrika karena besi menghantar panas secara bertahap, besi

     juga bersifat berat sehingga lebih mudah menghaluskan pakaian.

    - Kayu atau plastik sebagai pegangan, karena sifatnya sebagai isolator

    (penahan panas).

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    30/31

    30

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar tidak akan

    menjadi permasalahan lagi, jika guru mampu melaksanakan kegiatan

     pembelajaran yang menyenangkan dengan konsep pembelajaran yang ada. Salah

    satu pemilihan model pembelajaran adalah faktor penting untuk mencapai tujuan

     pembelajaran IPA, seperti model pembelajaran kooperatif dengan penyelidikan

    kelompok. Model tersebut bisa dijadikan sebagai model pembelajaran saat

    kegiatan eksperimen sederhana. Sehingga siswa akan menjadi lebih aktif dalam

     belajar IPA. Namun hal ini tetap saja tidak dijadikan acuan utama dalam

    keberhasilan, keberhasilan belajar tetap bergantung pada setiap individu dari

     pendidik yang profesional dan dari peserta didiknya sendiri.

    B. Saran

    Adapun saran yang bisa penyusun sampaikan, diantaranya untuk

    Mahasiswa PGSD STKIP Sebelas April Sumedang khususnya. Makalah ini dapat

    dijadikan acuan bahan pembelajaran mata kuliah Model Pembelajaran. Dan untuk

    masyarakat pada umumnya, dapat menjadi makalah ini sebagai bahan informasi

    untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran di Sekolah Dasar.

  • 8/17/2019 problematka pembelajaran IPA

    31/31

    31

    DAFTAR PUSTAKA

    Sulistyiowati, dkk. 2006.  Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD Kelas 6 . Jakarta:

    Swadaya Murni.

    Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

     yang Kreatif dan Efektif . Bandung: Rosdakarya.

    Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

     Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.