problematika guru dalam penyusunan perangkat …eprints.ums.ac.id/50853/1/artikel publikasi.pdf ·...

18
PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ARUM MAWAR KINASIH A 510 130 139 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 13-Oct-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14 SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

ARUM MAWAR KINASIH

A 510 130 139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

IIALAMAN PERSETUJUAI\I

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUST]NAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN DI SD MT]HAMMADIYAH 14 SURAI(ARTA

Diajukan Oleh :

ARUM MAWAR KINASIII

A510130139

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi

Fakultas Kegrutran dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungi awabkan

Di hadapan tim pengt{i skripsi.

Surakartq lsivlart/.z0fi

(Dra. Risminawati. M.Pd)NIP. 19540317 198203 2 002

Page 3: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

HALAMAN PENGESAHAN

PROBLEMATIKA GURU DALAM PEI\IYUST]NAI\I PERANGKAT

PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14 SURAKARTA

OLEH

ARUM MAWAR KINASIH

A510130139

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari, Kamis, 30 Maret 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1.

Dewan Penguji:Dra. Risminawati, M.Pd

(Ketua Dewan Penguji)

Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd

I Dewan Penguji)

Honest Ummi Kaltsum" S.S. M.Hum

(Anggota II Dewan Penguj)

@t

J.

ffiffi

NIP. 1 9650 4281993031001

Page 4: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

PER}IYATAAI\i

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Anikel Publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan urtuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggr dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang [ain, kecuali secara tertulis diacu dalam naska]r

dan disebutkan dalam daftff pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggmgiawabkan sepenuhnya-

Surakana 15 Maret 2017

Penulis

Arum Mawar KinasihA510130139

111

Page 5: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

1

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14 SURAKARTA

AbstrakGuru memiliki peranan penting dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,

untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas, salah satu tugas guru adalahmenyusun perangkat pembelajaran secara optimal. Perangkat pembelajaran yangdisusun oleh guru berfungsi untuk memudahkan guru dalam melaksanakan ataumengelola pembelajaran yang ada di kelas, supaya pembelajaran berlangsung secaraoptimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru tentangperangkat pembelajaran, mendeskripsikan permasalahan guru dalam penyusunanperangkat pembelajaran, kendala-kendala guru serta upaya yang dilakukan gurudalam mengatasi permasalahan penyusunan perangkat pembelajaran di SDMuhammadiyah 14 Surakarta. Jenis peneltian ini adalah penelitian kualitatif.Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru kelas. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi.Data dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknikdan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru sudah memahamiperangkat pembelajaran dengan cukup baik, (2) Permasalahan yang dihadapi gurudalam penyusunan perangkat pembelajaran meliputi: guru hanya menduplikasi RPPbuatan orang lain, guru kesulitan dalam menentukan alokasi waktu, indikator sertametode pembelajaran. Guru kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran sertakesulitan dalam menyusun dan melakukan analisis penilaian. (3) Kendala yangdihadapi guru meliputi: waktu yang terbatas, keluasan dan kedalaman materi,pengalaman mengajar guru, perbedaan karakteristik peserta didik, terbatasnyafasilitas yang tersedia di sekolah, kurangnya motivasi dan pemahaman guru dalampenilaian. (4) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahanpenyusunan perangkat pembelajaran yaitu: mencari informasi dari internet,melakukan diskusi dengan teman sejawat, belajar secara mandiri, menyusun RPPuntuk beberapa pertemuan sekaligus, menggunakan media pembelajaran yangsederhana dan media sudah tersedia di sekolah seperti kotak KIT.

Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Guru

AbstractTeachers have an important role in classroom. Therefore, to implement a

quality learning, one of the teacher's task is to develop optimal learning tools. Thelearning tools developed by the teacher serves to facilitate teachers in implementingor managing learning in the classroom, so that learning takes place optimally. Thisstudy aims to describing teachers's understanding of learning tools, describingteachers’s problem in the preparation of learning tools, constraints of teachers aswell as the efforts made to overcome the problems in the preparation of the learningtools in Muhammadiyah 14 Elementary School of Surakarta. The type of thisresearch is qualitative research. Informants in this study are the principal and

Page 6: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

2

teachers on each classes. Data collection techniques used in this paper are in-depthinterviews and documentation. Data were analyzed through the steps of datareduction, data presentation, and conclusion. Data validity checking is done bytriangulation techniques and resources. The results of this research showed that: (1)Teachers have understood the learning tools well enough, (2) The problems faced byteachers in the preparation of the learning tools includes: teachers just duplicate thelesson plans made by other teachers, teachers difficulties in determining theallocation of time, indicator and learning methods. Teachers find difficulties in usingthe media as well as the difficulty in compiling and analyzing assessments. (3)Constraints faced by teachers are : a limited time, the breadth and depth of thematerial, teaching experience of teachers, differences characteristics of students, thelimited facilities available in schools,teachers’s lack of motivation andunderstanding in the assessment. (4) Efforts that teachers do in addressing theproblems of preparation of learning tools, namely: seeking information from theinternet, discussions with colleagues, self-learning, preparing lesson plans forseveral meetings at once, using a simple learning mediasthat available in the schoolsuch as KITbox.

Keywords: Learning Tool, Teacher

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi

kehidupan manusia. Pendidikan mampu menunjang keberlangsungan kehidupan

manusia menjadi lebih baik. Menurut Uno (2008 : 11) “pendidikan adalah proses

pemberdayaan, yang diharapkan mampu memberdayakan peserta didik menjadi

manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan, serta manusia

terdidik”. Oleh karena itu, melalui proses pendidikan diharapkan mampu

melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan dalam memecahkan

masalah, serta mampu mengembangkan potensi mereka sehingga dapat

bermanfaat bagi masyarakat.

Pendidikan terdiri dari beberapa komponen di dalamnya. Salah satu

komponen dalam pendidikan yang terpenting adalah guru. Guru memegang

peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta

didik terutama dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Alton dalam

Gurney (2007: 90) menjelaskan bahwa “quality teaching is responsive to student

learning processes” kualitas suatu pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

Page 7: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

3

merupakan kegiatan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan

terjadinya suatu proses pembelajaran bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru

merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan

hasil pendidikan yang berkualitas.

Guru yang berkualitas akan selalu menyusun suatu perencanaan untuk

proses pembelajarannya, sehingga tidak ada alasan guru ketika mengajar di kelas

tanpa perencanaan pembelajaran. Salah satu aspek dalam perencanaan

pembelajaran yaitu guru menyusun suatu perangkat pembelajaran yang akan

digunakan selama proses pembelajarannya. Menurut Nazarudin (2007 : 111)

perangkat pembelajaran adalah “sesuatu atau beberapa persiapan yang disusun

oleh guru baik secara individu maupun kelompok (KKG atau MGMP) agar

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan

memperoleh hasil yang diinginkan”. Perangkat pembelajaran berfungsi untuk

mempermudah guru dalam melaksanakan atau mengelola kegiatan pembelajaran

yang ada di kelas. Perangkat pembelajaran, terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar,

media pembelajaran dan penilaian.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah bahwa

tidak adanya standarisasi dari pemerintah tentang perangkat pembelajaran

sehingga dalam penyusunannya sesuai dengan persepsi oleh masing-masing

guru. Selain itu, tugas dan tanggung jawab guru yang banyak dalam kegiatan di

kelas maupun di sekolah sehingga guru memiliki keterbatasan waktu untuk

menyusun perangkat pembelajaran sehingga dalam penyusunan perangkat

pembelajaran kurang optimal. Guru hanya terfokus pada bahan ajar yang

tersedia dari sekolah. Kepala sekolah juga menjelaskan bahwa dari pihak

sekolah sudah berusaha memfasilitasi media pembelajaran tetapi jumlahnya

sangat terbatas.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka judul

penelitian ini adalah “Problematika Guru Dalam Penyusunan Perangkat

Pembelajaran Di SD Muhammadiyah 14 Surakarta”.

2. METODE PENELITIAN

Page 8: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

4

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang

menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa

tersebut (Asmani, 2011 : 40). Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut

Sugiyono (2015 : 1) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Desain penelitian ini

adalah studi kasus tunggal merupakan “jenis penelitian studi kasus yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan eksplorasi mendalam dan spesifik

tentang kejadian tertentu atau beberapa peristiwa dari sebuah fenomena”

(Tohirin, 2012: 22).

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan

dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendapat Miles and

Huberman dalam Sugiyono (2015: 91) yang meliputi tiga hal yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses

menelaah terhadap data-data yang dihasilkan dikategorikan sesuai dengan aspek

atau fokus penelitian. Penyajian data sebagai upaya untuk memaparkan data

penelitian dalam bentuk tulisan yang bersifat naratif supaya lebih jelas dan

mudah dipahami. Penarikan kesimpulan merupakan ringkasan dari sajian data

berupa temuan-temuan dalam penelitian, yang disajikan dalam kalimat yang

singkat, padat dan bermakna. Pada penelitian ini menggunakan jenis triangulasi

sumber dan triangulasi teknik untuk memperoleh data yang valid. Narasumber

dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, dan guru-guru kelas di SD

Muhammadiyah 14 Surakarta.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pemahaman guru tentang perangkat pembelajaran

Berdasarkan deskripsi data penelitian menunjukkan bahwa guru-guru di

SD Muhammadiyah 14 Surakarta sudah memahami tentang perangkat

Page 9: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

5

pembelajaran dengan baik. Menurut pendapat guru-guru perangkat

pembelajaran merupakan segala suatu atau alat administrasi kelas yang perlu

dipersiapkan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat

pembelajaran yang disusun meliputi silabus, RPP, bahan ajar, penilaian. Hal

tersebut sesuai dengan yang dirumuskan oleh Suprihatingrum (2013: 131)

“Perangkat pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dipersiapkan guru

sebelum melaksanakan kegiatan proses pembelajaran”.

Guru-guru di SD Muhammadiyah 14 Surakarta secara umum sudah

mengetahui tujuan dari penyusunan perangkat pembelajaran itu sendiri. Guru-

guru menyampaikan bahwa perangkat pembelajaran yang disusun tentunya

sangat berguna dalam menunjang proses pembelajaran, karena sebagai arahan,

acuan dan kontrol guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dengan

adanya perangkat pembelajaran sehingga diharapkan kegiatan pembelajaran

dapat dirancang secara sistematis dan memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Pendapat guru-guru tersebut didukung dengan pendapat yang

telah disampaikan oleh Fathurrohman (2012: 203) yang menjelaskan bahwa

pada dasarnya perangkat pembelajaran mempunyai fungsi untuk

mempermudah guru dalam melaksanakan atau mengelola kegiatan

pembelajaran yang ada di kelas. Perangkat pembelajaran yang disusun oleh

guru antara lain berupa silabus dan RPP, bahan ajar, media pembelajaran dan

penilaian.

3.2. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunan

perangkat pembelajaran

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunan

perangkat pembelajaran meliputi permasalahan guru yang tidak menyusun RPP

secara mandiri. Hal tersebut berarti guru tidak secara mandiri menyusun RPP,

seperti hal nya yang dungkapkan oleh Mulyasa (2011: 21) bahwa banyak guru

yang mengambil jalan pintas dengan tidak membuat persiapan ketika mau

melakukan pembelajaran, sehingga guru mengajar tanpa persiapan. Selain itu,

terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP guru

kesulitan menentukan alokasi waktu pembelajaran, perumusan indikator

Page 10: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

6

pencapaian kompetensi dan menentukan metode pembelajaran pada RPP.

Komponen-komponen yang terdapat dalam RPP merupakan satu kesatuan

sehingga mencerminkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

guru. Permasalahan yang dihadapi guru tersebut sesuai dengan yang

disampaikan oleh Ilham (2010: 17) dalam hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kendala yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam merumuskan

indikator, kesulitan dalam merumuskan tujuan pembelajaran, sulit dalam

memadukan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya, permasalahan yang dihadapi guru yaitu permasalahan

dalam penggunaan media pembelajaran. Terdapat guru yang tidak

memanfaatkan teknologi seperti laptop, LCD sebagai media pembelajaran, hal

yang lainnya yaitu guru jarang membuat media pembelajaran, biasanya guru

hanya memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Hal

tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 114)

menyampaikan bahwa “media pembelajaran memberikan dampak yang positif

dalam kegiatan pembelajaran, meskipun demikian dalam kenyataannya

ternyata masih jarang guru yang mendayagunakan media pembelajaran sebagai

alat untuk membantu meningkatkan kegiatan pembelajaran”. Hal yang sama

juga disampaikan oleh Mupa (2015: 125) hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa “teachers do not prepare a variety of media for use in teaching and

learning”. Guru tidak menyiapkan media pembelajaran yang dapat digunakan

guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga selama poses pembelajaran hanya

menggunakan buku teks saja.

Dalam menyusun penilaian tentunya guru mempersiapkan instrumen

penilaian seperti menyusun butir soal yang akan diberikan kepada peserta

didik, dan kriteria penilaiannya. Terkait dengan hal tersebut, tidak semua guru

dapat menyusun penilaian dengan baik. Guru mengalami permasalahan dalam

melakukan analisis soal hingga menyusun soal dengan berbagai kriteria,

misalnya kriteria sulit, tidak sulit dan sedang. Guru dalam menyusun penilaian

belum sampai pada tahap melakukan analisis item untuk setiap soalnya. Selain

itu, guru setelah melakukan penilaian jarang melakukan analisis seperti

Page 11: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

7

menganalisis hasil belajar siswa dengan melihat berapa banyak peserta didik

yang tuntas, melakukan analisis soal yang paling sulit. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat yang diungkapkan oleh Subini (2012: 87) bahwa “hampir

kebanyakan guru tidak melakukan analisis hasil pembelajaran yang telah

dilakukan”.

Guru dalam penyusunan penilaian guru juga mengalami permasalahan

dalam penyusunan bentuk soal evaluasi yang bervariasi. Dalam menyusun butir

soal terdapat guru yang jarang menyusun soal dengan bentuk pilihan ganda,

biasanya hanya menyusun soal dengan bentuk isian singkat dan uraian.

Permasalahan yang dialami oleh guru tersebut, sama halnya dengan yang

dikemukakan oleh Subini (2012: 105) bahwa “kebanyakan guru membuat soal

hanya terdiri dari soal isian singkat atau uraian tanpa ada soal pilihan ganda”.

3.3. Kendala-kendala guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran

Guru-guru dalam menyusun perangkat pembelajaran tentunya

mengalami satu kendala-kendala sehingga menimbulkan suatu permasalahan.

Kendala yang dihadapi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah

keterbatasan waktu. Sehingga guru tidak mampu menyusun perangkat

pembelajaran secara optimal. Kendala guru tidak membuat media

pembelajaran adalah keterbatasan waktu. Guru tidak memiliki banyak waktu

untuk membuat media pembelajaran. Waktu guru sudah banyak tersita untuk

mengajar dikelas, walaupun dirumah guru sudah memiliki pekerjaan lainnya.

Hal tersebut yang menyebabkan jarang membuat media pembelajaran. Seperti

yang telah diungkapkan oleh Wiyani (2015: 114) bahwa mengajar dengan

menggunakan media pembelajaran membutuhkan persiapan yang maksimal,

padahal guru sudah banyak memiliki kesibukan, seperti urusan rumah tangga.

Kendala lainnya yaitu pengalaman mengajar guru yang masih

tergolong singkat sehingga guru dalam menyusun RPP belum secara optimal.

Pengalaman mengajar seorang guru tentunya akan mempengaruhi terhadap

kemampuan guru dalam melakukan tugas dalam keprofesiannya. Hal tersebut

tentunya jika pengalaman guru masih singkat tentu peluang untuk menghadapi

permasalahan dalam menyusun RPP semakin besar. Sama halnya dengan yang

Page 12: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

8

dikemukakan oleh Hasanah (2012: 51) seorang guru harus memiliki suatu

kompetensi yang menunjang tugasnya keprofesionalannya, dan faktor yang

mempengaruhi tingkat kompetensi guru salah satunya yaitu faktor internal

dimana faktor yang timbul dari dalam diri guru tersebut. Salah satu faktor

internalnya adalah faktor masa kerja dan pengalaman kerja guru.

Kondisi dan karakteristik peserta didik juga menjadi kendala guru

dalam meyusun perangkat pembelajaran. Memahami karakter setiap peserta

didik sangat diperlukan bagi seorang guru, supaya RPP yang akan di rancang

dapat mengakomodasi seluruh peserta didik, sehingga peserta didik dapat

mengikuti pembelajaran dengan optimal. Seperti halnya yang disampaikan oleh

Fathurrohman (2016: 229) menyatakan bahwa perbedaan karakter, tingkat

kemampuan dan kesiapan siswa dapat menjadi kendala guru dalam

pembelajaran. Maka seorang guru harus memahami masing-masing karakter

siswa.

Kendala yang selanjutnya yaitu ketersediaan sarana atau media

pembelajaran yang terbatas. Guru-guru di SD Muhammadiyah 14 Surakarta

mengalami kendala dalam terbatasnya media pembelajaran yang disediakan di

sekolah. Jumlah media pembelajaran yang terbatas serta tidak semua materi

pembelajaran tersedia media pembelajarannya. Seperti yang disampaikan oleh

Dewi (2014: 107) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa salah satu hal yang

menjadi penghambat guru dalam implementasi KTSP adalah kurangnya media

pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah tersebut

Selain itu, jika guru membuat media pembelajaran kemudian kurang

dirawat dengan baik dan menjadi rusak, karena di sekolah belum terdapat

tempat khusus penyimpanan untuk media pembelajaran serta belum ada

laboratorium. Hal tersebut yang menjadi kendala guru sehingga guru kurang

optimal dalam menggunakan media pembelajaran. Seperti yang telah

dikemukakan oleh Musfah (2012: 103) mengemukakan bahwa “standar sarana

dan prasarana sekolah, hingga saat ini belum terpenuhi. Fasilitas dasar sekolah

yang mesti dipenuhi untuk tingkat SD, antara lain : ruang kelas, ruang guru,

Page 13: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

9

perpustakaan, ruang usaha kesehatan sekolah, tmpat beribadah, jamban, tempat

olehraga, dan laboratorium IPA”.

Kendala yang lain yaitu guru belum berani untuk melakukan suatu

pembaharuan dalam proses pembelajarannya. Guru yang tidak memanfaatkan

teknologi seperti laptop, LCD sebagai media pembelajaran, hal tersebut

dikarenakan guru merasa kesulitan jika mengoperasikan alat tersebut sendiri,

guru masih beranggapan bahwa ditakutkan dengan menggunakan media

pembelajaran membuat kegiatan pembelajaran malah tidak dapat berjalan

dengan yang diharapkan. Sehingga guru takut untuk mencoba hal yang baru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kendala tersebut didukung dengan pendapat yang telah diungkapkan

oleh Rahman (2011: 185) bahwa guru tidak menggunakan media pembelajaran

disebabkan karena guru merasa khawatir tidak bisa mengoperasikan media

pembelajaran. Terkadang sebagian guru masih belum dapat menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi. Misalnya guru masih takut salah pencet, guru

khawatir jika akan rusak sehingga guru tidak bisa mengoperasikan media

pembelajaran, apalagi jika guru memang tidak pernah belajar dan

membiasakan diri untuk menggunakan media pembelajaran.

3.4. Upaya-upaya guru dalam mengatasi permasalahan penyusunan

perangkat pembelajaran

Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan

dalam penyusuanan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut: guru yang

mengalami permasalahan dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran

upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menyusun RPP seperti yang telah

ditentukan, tetapi dalam pembuatan RPP tidak hanya untuk satu kali pertemuan

secara terpisah-pisah, kemudian nanti tinggal disesuaikan kompetensi dasar

tertentu diselesaikan untuk beberapa pertemuan. Seperti yang telah dijelaskan

oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan (PMPTK) bahwa alokasi waktu setiap RPP tergantung kepada

luas dan sempitnya pokok bahasan yang dicakupnya. Jadi sebagai guru harus

mampu mengidentifikasi keluasan dan kedalaman materi pembelajaran dalam

Page 14: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

10

setiap kompetensi dasar. Sehingga guru mampu memperkirakan waktu yang

dibutuhkan untuk dibelajarkan kepada peserta didik.

Kaitannya dengan upaya guru dalam mengatasi permasalahan guru

dalam menentukan metode pembelajaan yang sesuai yaitu dengan cara mencari

informasi dari internet macam-macam metode pembelajaran yang tepat untuk

peserta didik. Kemampuan guru dalam menentukan metode pembelajaran

sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena dengan menggunakan

metode pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi

yang disampaikan oleh guru. Sudah seharusnya guru mampu melakukan

sebuah inovasi pembelajaran supaya peserta didik tertarik dan merasa senang

ketika pembelajaran. seperti yang disampaikan oleh Rahman (2011: 61) bahwa

inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting agar suasana pembelajaran di

kelas berlangsung tidak monoton dan membosankan. Selain itu, aktivitas

pembelajaran pun akan berlangsung lebih optimal.

Upaya lainnya yang dilakukan guru melakukan diskusi dengan teman

sejawat. Jadi dengan berdiskusi guru dapat saling bertukar informasi, bertukar

ide kaitannya dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran. Sehingga antara

satu guru dengan guru yang lainnya dapat saling membantu. Hal tersebut

selaras dengan yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 99) menyampaikan

bahwa sebagai seorang guru suda seharusnya untuk selalu belajar, guru juga

dapat menjadikan organisasi keguruan seperti Kelompok Kerja Guru (KKG)

dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai media bagi mereka

untuk saling bertukar pengetahuan melalui kegiatan diskusi.

Upaya lain yang dilakukan guru dengan berusaha untuk selalu belajar,

dalam hal ini guru yang mengalami kesulitan menyusun penilaian dapat belajar

dengan membaca buku tentang penilaian. Sudah seharusnya yang dilakukan

oleh guru adalah selalu belajar dan terus belajar atau dapat dikatakan belajar

sepanjang hayat supaya guru selalu mengetahui ilmu atau teori yang terbaru

khususnya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh

Musfah (2012: 119-120) bahwa seorang guru harus selalu belajar hingga ia

menjadi ahli dalam bidangnya, terampil dalam mengelola pembelajaran serta

Page 15: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

11

obyektif dalam melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik. Selain itu,

dengan belajar guru akan memperoleh pencerahan pikiran dan perasaannya.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam menyusun bentuk

penilaian yang bervariasi sepertinya belum menjadi masalah yang serius oleh

guru tersebut, sehingga belum ada upaya yang dilakukan oleh guru tersebut.

Karena tidak suka dengan bentuk soal pilihan ganda maka guru hampir tidak

pernah membuat soal evaluasi pilihan ganda. Hanya saja guru sudah menyadari

bahwa soal evaluasi seharusnya dibuat secara menyeluruh. Maka dari itu guru

juga perlu merefleksi diri sendiri apakah penilaian yang dilakukan sudah sesuai

dengan prosedur atau belum, guru tentunya tidak boleh secara terburu-buru

menyalahkan peserta didiknya jika mengalami kegagalan dalam belajar. Guru

juga harus menyadari kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam penilaian

yang ia laksanakan hal itu sebagai bahan perbaikan untuk penilaian selanjutnya

(Subini, 2012: 106).

Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan terbatasnya

media pembelajaran serta fasilitas yang mendukung adalah dengan hanya

menggunakan media pembelajaran yang seadanya misalnya menggunakan

media gambar dan menggunakan media yang sudah disediakan di sekolah

walaupun jumlahnya terbatas seperti kotak KIT. Hal tersebut sama halnya

dengan yang disampaikan oleh Kadiyono (2012: 21) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa guru belum mampu membuat bahan ajar dikarenakan

keterbatasan kemampuan gurunya, tetapi guru dapat menggunakan

pembelajaran yang ada seperti penggunaan KIT IPA dan matematika.

Tempat penyimpanan media pembelajaran yang terbatas, sudah

seharusnya guru menyadari bahwa pengelolaan ruang kelas juga penting.

Berkaitan dengan hal tersebut guru sudah seharusnya berusaha menyediakan

tempat untuk menyimpan alat-alat atau media pembelajaran sehingga alat-alat

atau media pembelajaran lebih terawat dan dapat digunakan secara berulang-

ulang. Seperti hal nya yang disampaikan oleh Priansa (2014: 249) menjelaskan

bahwa dalam pengelolaan kelas juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik salah

satunya yaitu pengaturan penyimpanan barang-barang. Barang-barang

Page 16: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

12

hendaknya disimpan dan diatur pada tempat khusus, kemudian pemeliharaan

secara periodik juga perlu dilakukan.

Selain itu untuk mengatasi permasalahan guru dalam penyusunan

perangkat pembelajaran, upaya yang dilakukan adalah mencari informasi atau

pengetahuan tambahan dari internet. Kemajuan tentunya juga memiliki dampak

pada bidang pendidikan, hal ini juga harus dapat dimanfaatkan oleh guru

sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuannya dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal tersebut didukung dengan

pendapat yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 99) bahwa “guru dapat

memanfaatkan kecanggihan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) sebagai sarana belajarnya”.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Para guru di SD Muhammadiyah 14 Surakarta sudah memahami perangkat

pembelajaran dengan cukup baik. Secara umum guru telah memahami

hakikat dan tujuan dari penyusunan perangkat pembelajaran. Guru juga telah

memahami macam-macam perangkat pembelajaran yang meliputi silabus,

RPP, bahan ajar, penilaian dan media pembelajaran.

2. Permasalahan yang dihadapi guru-guru di SD Muhammadiyah 14 Surakarta

dalam penyusunan perangkat pembelajaran antara lain: (1) terdapat guru yang

tidak menyusun RPP secara mandiri; (2) guru mengalami kesulitan dalam

menentukan alokasi waktu, metode pembelajaran dan indikator pencapaian

kompetensi; (3) guru kesulitan dalam menyusun instrumen soal yang

berbentuk pilihan ganda; (4) guru jarang membuat dan memanfaatkan media

pembelajaran.

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penyusunan perangkat

pembelajaran antara lain: (1) kendala waktu, kesibukan guru; (2) kondisi

peserta didik yang beragam; (3) faktor pengalaman mengajar dan masa kerja;

(4) guru merasa kesulitan mengoperasikan media pembelajaran; (6)

Page 17: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

13

lingkungan dan media pembelajaran yang tersedia di sekolah jumlahnya

terbatas; (7) kendala ruang atau laboratorium.

4. Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan dalam

penyusunan perangkat pembelajaran antara lain: (1) mencari informasi dari

internet; (2) melakukan diskusi dengan teman sejawat; (3) belajar secara

mandiri; (4) Menyusun RPP untuk beberapa pertemuan sekaligus; (4)

Menggunakan media pembelajaran yang sederhana seperti media gambar atau

benda-benda konkrit yang ada di lingkungan sekitar; (5) Guru menggunakan

media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah seperti kotak KIT.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis PenelitianPendidikan. Jogjakarta : DIVA Press

Dewi, Yuli Ani Setyo. 2014. “Analisis Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) Di Sekolah Dasar Negeri Pisang Candi 1 Malang”.Jurnal Elektronik Volume II Nomor 2: 94-109. Diakses tanggal 2 Maret2017(ejournal.kopertais4.or.id/index.php/modeling/article/download/733/498)

Ditjen PMPTK. 2008. Pengembangan Silabus dan Rencana PelaksanaanPembelajaran Dalam KTSP. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan

E. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatifdan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Fathurrohman, Amang dan Moh. Nurhadi. 2016. “Perencanaan Pembelajaran GuruSekolah Dasar Dalam Materi Pendidikan Agama Islam DI KabupatenPasuruan”. Jurnal Ilmu Tarbiyah At-Tajdid Volume 5 Nomor 2: 219-242.Diakses tanggal 2 Maret 2017 (ejournal.stitmuh-pacitan.ac.id/index.php/attajdid/article/download/86/75)

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar Pembelajaran MembantuMeningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional. Yogyakarta :Teras

Gurney, Philip. 2007. “Five Factors for Effective Teaching”. New Zealand Journal ofTeacher’s Work Vol. 4: 89-98. Diakses pada 14 Maret 2017(www.teacherswork.ac.nz/journal/volume4_issue2/gurney.pdf)

Ilham, Lukman. 2010. “Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap PelaksanaanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Diakses tanggal 2 Maret 2017(digilib.unm.ac.id/.../universitas%20negeri%20makassar-digilib-unm-lukmanilha-268-...)

Page 18: PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT …eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIKEL PUBLIKASI.pdf · PROBLEMATIKA GURU DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 14

14

Kadiyono. 2012. “Pengembangan Kurikulum SDSN DI Sekolah DasarMuhammadiyah Boja”. Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 1: 13-24. diakses tanggal 20 Februari 2017(https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream /handle/ 11617/3155/2.%20KADIYONO.pdf?sequence=1)

Mupa, Paul dan Tendeukai Isaac Chinooneka. 2015. “Factors Contributing toIneffective Teaching and Learning in Primary Schools: Why Are Schools inDecadence?”. Journal of Education and Practice Vol. 6, No. 9: 125-132.Diakses pada 14 Juli 2017 (files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1079543.pdf)

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan SumberBelajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran : Implementasi, Konsep, Karakteristik,Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Yogyakarta : Teras

Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru Fokus padaPeningkatan Kualitas Pendidikan, Sekolah, dan Pembelajaran. bandung :CV. Alfabeta

Rahman, Masykur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering DilakukanGuru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta : DIVA Press

Subini, Nini. 2012. Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan! Kesalahan-Kesalahan Gurudalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta : PT Buku Kita

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran : Teori & Aplikasi.Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan BimbinganKonseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Uno, Hamzah .B 2008. Profesi Kependidikan : Problema, Solusi, dan ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara

Wiyani, Novan Ardy. 2015. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta : Gava Media

Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : CV Pustaka Setia

Nursina. 2016. “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru SDN 38 Sungai Limaudalam Menyusun RPP Melalui Workshop Penyusunan RPP pada KegiatanKKG Mini SDN 38 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman". JurnalKonseling dan Pendidikan Volume 4 Nomor 2: 79-84. Diakses tanggal 2Maret 2017 (kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIP/article/download/8851/8738)