pro naga

7
TANAMAN BUDIDAYA Justicia gendarussa Burm. f. A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan. Telah dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahui kandungan kimia dari tanaman Gandarusa. Tanaman ini mengandung alkaloid, triterpenoid, tanin, justicin, steroid, dan gendarusin A dan B yang termasuk flavonoid (2). Gendarusin A merupakan senyawa mayor flavonoid dari tanaman ini, sedangkan gendarusin B adalah salah satu senyawa minor. Senyawa ini mempunyai khasiat sebagai antifertilitas yaitu mencegah penetrasi spermatozoa dengan menurunkan aktivitas enzim hialuronidase.Budidaya tanaman yang terkontrol sangat diperlukan untuk mendapatkan simplisia daun Gandarussa yang memenuhi standard dan konsisten. Keajegan kandungan bahan aktif (Gendarusin A) dalam daun Gandarussa juga sangat dibutuhkan untuk menjamin khasiat terapinya. Dalam budidaya tanaman obat ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Setiap tahap mempunyai ciri tersendiri dan memerlukan perlakuan khusus. Selain itu, lingkungan tumbuh merupakan faktor yang cukup penting karena berkaitan dengan peningkatan produksi tanaman, biaya produksi agar tidak melebihi kebutuhan normal, dan sifat genetik dari tanaman dapat dipertahankan. Dalam kesesuaian lingkungan, iklim dan tanah

Upload: marwin

Post on 17-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PRO NAGA

TRANSCRIPT

TANAMAN BUDIDAYA Justicia gendarussa Burm. f.A. PENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGObat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan.Telah dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahui kandungan kimia dari tanaman Gandarusa. Tanaman ini mengandung alkaloid, triterpenoid, tanin, justicin, steroid, dan gendarusin A dan B yang termasuk flavonoid (2). Gendarusin A merupakan senyawa mayor flavonoid dari tanaman ini, sedangkan gendarusin B adalah salah satu senyawa minor. Senyawa ini mempunyai khasiat sebagai antifertilitas yaitu mencegah penetrasi spermatozoa dengan menurunkan aktivitas enzim hialuronidase.Budidaya tanaman yang terkontrol sangat diperlukan untuk mendapatkan simplisia daun Gandarussa yang memenuhi standard dan konsisten. Keajegan kandungan bahan aktif (Gendarusin A) dalam daun Gandarussa juga sangat dibutuhkan untuk menjamin khasiat terapinya. Dalam budidaya tanaman obat ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Setiap tahap mempunyai ciri tersendiri dan memerlukan perlakuan khusus. Selain itu, lingkungan tumbuh merupakan faktor yang cukup penting karena berkaitan dengan peningkatan produksi tanaman, biaya produksi agar tidak melebihi kebutuhan normal, dan sifat genetik dari tanaman dapat dipertahankan. Dalam kesesuaian lingkungan, iklim dan tanah merupakan faktor yang memungkinkan tanaman dapat berkembang secara baik.2. TUJUAN

Jurnal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui factor- factor yang mempengaruhi dalam pembudidayaan tanaman Gandarussa serta untuk mengetahui toksisitas akut dari daun Gandarusa.

3. MANFAAT

Masyarakat dapat mengetahui cara yang tepat dalam pembudidayaan tanaman Gandarusa untuk memperoleh hasil panen terbaik serta dapat menggunakan dengan baik tanaman Gandarusa dalam bidang pengobatan.B. ISI

1. DEFINISI

Gandarusa atau nama saintifiknya Justicia Gendarussa linn adalah dari keluarga Acanthaceae . Nama lain bagi pokok ini ialah Daun rusa, bogudan(Cina), gendarussa(English). Gandarusa dikatakan berasal dari negara China dan biasanya ia boleh ditemui di Asia Tenggara.Di Malaysia, ia selalunya ditanam di kampung, kebun dan taman rekreasi. Tumbuhan ini boleh dijumpai tumbuh liar di kawasan semak pada ketinggian 1-500 meter dari aras laut. Ia hidup subur di kawasan teduhan di tepi parit atau sungai. Ia tumbuh tegak dan boleh mencapai ketinggian hingga 2 meter. Panjang daunnya lebih kurang 5-20 cm dan 1.5-3.5 sm lebar serta daunnya dari jenis daun tunggal. Terdapat dua jenis gandarusa biasa dijumpai dan dibezakan oleh warna batangnya. Gandarusa hitam (berbatang ungu) dan Gandarusa putih (berbatang hijau). Pokok berbatang hitam lebih popular sebagai ubat di kalangan pengamal perubatan tradisional berbanding dari yang berbatang hijau.Kegunaan1. Ulaman Pucuk muda yang segar dicicahkan dengan sambal belacan dimakan sebagai ulam.2. Perut Daunnya yang dicincang dan dicampurkan dengan jadam untuk dijadikan barut perut bagi membuang lemak atau pun wanita selepas bersalin serta dijadikan bahan mandian. Akarnya pula untuk merawat cirit birit.3. Tulang Daunnya yang segar atau kering dikisar hingga lumat dan dicampur cuka untuk ditampal pada bahagian yang luka dengan syarat tulang telah berada pada kedudukannya yang betul. 4. Reumatik Untuk rheumatik, 15-30 g daunnya yang segar direbus hingga mendidih dan airnya diminum.5. Lebam Ia biasa digunakan untuk mengubat lebam akibat pukulan. Daun dilayurkan atas api hingga layu dan ditampal pada bahagian yang lebam.6. Demam Ia juga boleh digunakan untuk menurunkan panas badan 7. Lumpuh menyembuhkan lumpuh yang tidak kronik seperti contoh : otot muka (selalunya disebabkan oleh minor stroke),8. Penawar Dapat menyembuhkan bisul, jaundis, sakit kepala, mata dan telinga dan juga jika dipatuk ular.

Amaran: Wanita yang sedang hamil dilarang menggunakan daun ini.2. BAHAN / SAMPEL Jurnal 1 : Tanaman Justicia gendarussa Burm. f. yang telah berumur 3 bulan.Pot Polybag dengan kapasitas 5 kg,pupuk kandang, pupuk humus Daun Emas, pupuk anorganik urea, TSP dan KCl.Jurnal 2 : Bahan tanaman berupa daun gandarusa(J. gendarussa Burm.)Jurnal 3 :

3. ALATJurnal 1: Seperangkat alat pertanian, rotary evavapor Buchi, ultrasonic Julabo USR 3, seperangkat alat HPLC : Shimadzu System Controller SCL 6A, Shimadzu SPD 6AV UV-VIS Spectrophotometer Detector, Pompa Shimadzu LC 6A, Kolom reverse phase Nova-pak C18 dengan ukuran 3,9x150 mm.Jurnal 2 : rotary evaporator (Buchi), oven (Hotpack), alat-alat gelas, sonde, spuit (Terumo), mikrohematokrit (Marienfield), timbangan analitik (Mettler-Toledo), spektrofotometer (Genesys 20 dan UV-Shimadzu 1601), sentrifugator (Gemmy IndustrialCorp.), pipet Eppendorf (Socorex).Jurnal 3 :4. Rancangan penelitian

Tanaman Justicia gendarussa Burm. f. yang telah berumur 3 bulan dalam Pot Polybag kapasitas 5 kg dengan perbedaan perlakuan pada pemberian pupuk (3, 4, 6, 7, 9).Terdapat tiga kelompok, yaitu :1. Kelompok 1 = Tanah : Pasir : Pupuk kandang = 2 : 1 : 1

2. Kelompok 2 = Tanah : Pasir : Pupuk Humus = 2 : 1 : 1

3. Kelompok 3 = Tanah : Pasir = 2 : 1 (ditambah dengan pupuk anorganik urea, TSP

dan KCL)

4. Kelompok Kontrol = Tanah : pasir = 2 : 1

Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan media tanam, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemanenan.5. HASIL PENELITIAN

Tabel 1

Luas area standar gendarusin AKonsentrasi Waktu

Retensi

Luas Area

12,5 g/ml15,76668,737

25 g/ml16,458229,602

50 g/ml17,450425,860

100 g/ml16,108779,984

6. PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, dilakukan budidaya tanaman Justicia gendarussa Burm. f. dengan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap media tanamnya, yaitu terdiri dari empat sampel : sampel dengan pupuk kandang, pupuk humus, pupuk anorganik dan sampel tanpa pupuk (hanya menggunakan tanah dan pasir sebagai media tanamnya). Tanaman ini dipanen daunnya pada usia 5, 6, 7, 8 dan 9 bulan. Dari daun yang dipanen dilakukan proses sortasi, pencucian, pengeringan dan penyerbukan. Untuk mendapatkan fraksi etanol, dilakukan ekstraksi serbuk daun Justicia gendarussa Burm. f. secara maserasi dengan menggunakan pelarut nheksan. Penggunaan pelarut nheksan bertujuan untuk menarik klorofil dan lemak dari serbuk daun. Kemudian serbuk diekstraksi lagi dengan menggunakan etanol 60%. Dipilih etanol 60% karena pada penelitian terdahulu didapatkan bahwa flavonoid, khususnya gendarusin A, paling banyak tersari dengan menggunakan etanol 60%. Hasil filtrat etanol 60% diuapkan dengan rotavapor hingga didapatkan ekstrak etanol kental. Ekstrak etanol kental ini dipakai untuk penetapan kadar gendarusin A. Untuk penetapan kadar gendarusin A dari sampel ekstrak etanol 60% tersebut digunakan metode HPLC. Sampel dibuat dengan konsentrasi 1000 g/ml, sedangkan standar gendarusin A dibuat pada konsentrasi 12,5; 25; 50 dan 100 g/ml. Penetapan kadar gendarusin A dalam sampel dilakukan dengan cara substitusi luas area sampel kedalam persamaan regresi linier standar gendarusin A. Berdasarkan hasil analisis data dengan anova faktorial, didapatkan bahwa ada perbedaan bermakna kadar gendarusin A yang dipengaruhi oleh waktu panen. Kadar gendarusin A pada waktu panen 9 bulan lebih besar daripada kadar gendarusin A pada waktu panen 5, 6, 7, dan 8 bulan. Untuk pupuk, diperoleh hasil bahwa ada perbedaan bermakna antara kadar gendarusin A pada penggunaan pupuk yang berbeda. Kadar gendarusin A tertinggi diperoleh dari panen daun gendarussa yang ditanam tanpa pupuk. Urutan kadar Gendarusin A dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah kelompok sampel tanpa pupuk, sampel dengan pupuk kandang, sampel dengan pupuk humus, dan yang terkecil adalah sampel dengan pupuk anorganik.

Besarnya kadar gendarusin A dalam daun yang dipanen pada usia 9 bulan untuk masing-masing sampel adalah 2,6010 %b/b (sampel dengan pupuk kandang), 2,5058 %b/b (sampel dengan pupuk humus), 2,2093 %b/b (sampel dengan pupuk anorganik), dan 4,9761 % b/b (sampel tanpa pupuk).C. PENUTUP1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa panen terbaik yang menghasilkan kadar gendarusin A tertinggi adalah pada panen umur 9 bulan. Perlakuan pemupukan tidak meningkatkan kadar gendarusin A dalam ekstrak daun tanaman budidaya Justicia gendarussa Burm.f, tetapi bahkan menurunkan.2. DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin, S. E. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian,Pustaka Buana, Bandung1986,l 182.

2. Sastrohoetomo, M. A.,. Ilmu Tanah Pertanian, Pustaka Buana, Bandung 1986, l 673. Prajogo, B.E.W.,. Aktivitas Antifertilitas Flavonoid Daun Justicia gendarussa Burm.f. : Penelitian Eksperimental Pencegahan Penetrasi Spermsatozoa Mencit Dalam Proses Fertilisasi In Vitro, Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga,Surabaya 20024. Marsono, Paulus Sigit,. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasinya, Penebar Swadaya Jakarta 20015. Mulya, M., dan Suharman,. Analisis Instrumental, Surabaya : Airlangga University Press, 1995 ,236- 285