print pht prak mita

7
PAPER PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA TERPADU HAMA YANG MENYERANG TANAMAN MENTIMUN BESERTA STATUSNYA” Disusun Oleh : Prasmita Trishadewi 1306 120797 AGROTEKNOLOGI-C JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Upload: mitha-risha

Post on 15-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PRAK PHT

TRANSCRIPT

Page 1: Print Pht Prak Mita

PAPERPRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA

TERPADU“HAMA YANG MENYERANG TANAMAN MENTIMUN

BESERTA STATUSNYA”

Disusun Oleh :

Prasmita Trishadewi

1306 120797

AGROTEKNOLOGI-C

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2015

Page 2: Print Pht Prak Mita

Hama utama yang menyerang tanaman mentimun

1. Aulocophora similis oliver (oteng-oteng)

Hama ini berbentuk kumbang daun yang panjangnya ± 1 cm berbentuk pemangsa

semua type tanaman (polifag) dan bisa beralih dari satu tanaman ke tanaman lain

dengan terbang.

Hama ini mengakbatkan kerusakan serta mengonsumsi daging daun,hingga

menyebabkan tanda-tanda bolong-bolong, apabila serangan cukup berat maka

seluruhnya jaringan daun habis dimakan serta tinggal tulang-tulang daunnya.

2. Thrips serta Aphids

Dua type kutu pengisip cairan tanaman,yakni Thrips sp, serta Myzus persice.Thrips

suka mengisp pucuk tunas serta bunga,hingga daun mengeriting dan wujud buah jadi

abnormal serta berbecak cokelat.Hama apids ini akan mengshisap cairan tanaman dari

pucuk sampai daun sisi bawah.Serangan hama ini lebih saprodis serta mengakibatkan

daun mengeras,mengggulung ke bawah,serta merembun jelaga bewarna hitam

hingga,sistem fotosintesis jadi terganggu.

3. Mites

Dapat dikarenakan oleh Tarsonomus sp.,Tretahicus sp, serta Hermitarsonemus

sp.Hama ini terhitung akarina.Wujud badannya seperti laba-laba : memiliki ukuran 1-

2 mm, dan bewarna coklat,merah,serta kuning.Binatang ini dimaksud juga

tungau.Umumnya,tungau bakal menghisap cairan tanaman.Perilakunya seperti

aphids,bergerombol dibalik daun.Serangan hama ini bakal mengakibatkan daun

mengeras serta nampak karat dibalik daun.

4. Kumbang daun, Aulacophora similis Oliver (Coleoptera : Chrysomelidae)

Aulacophora similis tersebar luas di kawasan Asia dan Pasifik, terutama Asia

Selatan, Asia tenggara dan Asia Timur. Aulocophora sp. merupakan hama utama

pada tanaman Famili Cucurbitaceae, seperti mentimun, semangka, dan melon (CABI

2005).

A. similis berukuran 1 cm dengan elitron berwarna kuning polos. Gejala

kerusakan yang ditimbulkan adalah adanya daun yang berlubang akibat aktifitas

makan kumbang, pada serangan berat dapat menyebabkan banyak lubang pada daun

dan terkadang hanya meninggalkan tulang daunnya, selain itu larva juga dapat

menyerang tanaman dengan menggerek akar dan batang (Kalshoven 1981)

Page 3: Print Pht Prak Mita

5. Ulat mentimun, Diaphania indica Saunders (Lepidoptera: Pyralidae)

Ulat daun D. indica merupakan salah satu hama serius pada pertanaman

mentimun di Asia dan Afrika (MacLeod 2005). Ulat ini juga menyerang mentimun di

Indonesia (Asikin 2004). Larva ulat berwarna hijau gelap dengan dua garis putih

sepanjang tubuh (Brown 2003).

Larva memakan daun, batang muda yang lunak dan menggerak buah.

Kerusakan yang paling merugikan adalah jika larva menyerang buah mentimun.

Pada buah yang terserang terlihat lubang pada permukaan buah, menyebabkan buah

menjadi tidak layak untuk dikonsumsi dan dijual serta menyebabkan buah menjadi

cepat busuk (CABI 2005).

Hama kadangkala yang menyerang tanaman mentimun

1. Lalat pengorok daun Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae)

Di Indonesia terdapat 3 spesies lalat pengorok daun yaitu Liriomyza

huidobrensis, Liriomyza sativae dan Liriomyza chinensis. Menurut Tapahillah (2002),

lalat pengorok daun Liriomyza sativae ditemukan menyerang tanaman mentimun di

dataran rendah dan sedang di Jawa Barat.

Tanaman yang terserang oleh lalat pengorok daun memperlihatkan gejala

yaitu pada bagian daun terdapat bintik-bintik akibat tusukan ovipositor dan imago

yang menghisap cairan tanaman, selain itu gejala khasnya berupa liang korokan yang

disebabkan larva yang memakan jaringan mesofil, sehingga mengurangi kapasitas

fotosintesis, hal ini menyebabkan produksi buah menurun. Selain itu kerusakan akibat

serangan lalat pengorok daun juga dapat menyebabkan tanaman lebih mudah

terserang penyakit dan gugur daun sebelum waktunya (Rauf 2005).

2. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda.

Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar

3. Jangkrik

Jangkrik dari ordo Ortoptera menyerang tanaman timun gherkin muda di lapang.

Jangkrik ini memotong batang tanaman kemudian potongannya ditinggalkan di

Page 4: Print Pht Prak Mita

tempat atau dibawa ke sarangnya. Pengendaliannya sama dengan pengendalian pada

thrips. 

4. Lalat buah (Bactrocera sp.)

Ordo : Diptera; Famili : Tephritidae

Gejala serangan

Buah yang terserang ditandai oleh lubang titik coklat kehitaman pada bagian pangkalnya,

tempat serangga dewasa memasukkan telur. Umumnya telur diletakkan pada buah yang

agak tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari langsung. Larva membuat

saluran/gerekan di dalam buah dengan memakan daging buah serta menghisap cairan

buah dan dapat menyebabkan terjadi infeksi oleh OPT lain, seperti bakteri dan

cendawan. Buah menjadi busuk dan biasanya dapat gugur. Serangan pada buah yang

belum matang akan mengakibatkan buah matang prematur dan tidak memenuhi standar

mutu.

Tanaman inang lain

Lebih dari seratus jenis tanaman hortikultura terutama pada tanaman buah dan sayuran

yang menjadi inangnya antara lain: pada sayuran ketimun, tomat, gambas, paria dan

buah – buahan seperti jambu air, jambu biji, belimbing, mangga, pisang, nangka, jeruk,

alpukat, apel, rambutan, dan melon.

Page 5: Print Pht Prak Mita

DAFTAR PUSTAKA

Asikin S. 2004. Alternatif pengendalian hama serangga sayuran ramah lingkungan di

lahan lebak. Laporan tahunan Balittra 2004. Balittra. Banjarbaru

[CABI] Centre for Agriculture and Bioscience International. 2005. Corp protection

compendium 2005 [CD-ROM]. Wallingford, UK: CAB International.

Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah.

Jakarta: Ichtiar Baruvan Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de

Cultuurgewassen in Indonesie.

MacLeod A. 2005. Pest risk analysis for Diaphania indica. Sand Hutton, York: Central

Science Laboratory

Rauf A. 2005. Hama Pendatang: Liriomyza sativae B. (Diptera: Agromyzidae): Biologi,

Tumbuhan Inang, dan Parasitoidnya. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor

Tapahillah T. 2002. Survei lalat pengorok daun Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae)

dan parasitoidnya pada berbagai tumbuhan inang dan ketinggian tempat di Jawa

Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor