print out pengaruh perpaduan model pembelajaran number head together

2
PENGARUH PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI GEOGRAFI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BLITAR Oleh: Rizal Anggara Mukti Penguji : Drs. Dwiyono H.U. M.Pd, M.Si Pembimbing I : Drs. Hendri Purwito, M.Si Pembimbing II : Dra. Yuswanti Ariani W. M.Si BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Number Head Together merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktifitas pola interaksi siswa untuk bekerjasama didalam kelompok. NHT memiliki tujuan untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran dalam kelompok yang anggotanya beragam untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Model NHT akan membuat jalinan ketergantungan posistif siswa dalam kelompok. Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan kemampuan anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep yang dapat diterapkan di lapangan. Perpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning merupakan kombinasi langkah langkah pembelajaran antara model NHT dengan Discovery Learning. B. Rumusan Masalah Apakah perpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa bidang studi geografi kelas XI SMA Negeri 1 Blitar? C. Hipotesis Perpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa bidang studi geografi kelas XI SMA Negeri 1 Blitar. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Guru 2. Bagi Sekolah 3. Bagi Penelitian Lanjutan E. Asumsi Penelitian 1. Motivasi belajar dalam penelitian ini ditinjau dari satu ranah yaitu ranah afektif. 2. Peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Peneltian ini tidak dapat digeneralisasi, hanya berlaku pada kelas, materi dan sekolah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelas yang digunakan untuk kelas eksperimen dan kontrol adalah kelas yang setara. F. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Number Head Together 2. Model Pembelajaran Discovery Learning 3. Motivasi Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran NHT B. Langkah Model Pembelajaran NHT C. Kelebihan dan kelemahan NHT D. Model Pembelajaran Discovery Learning E. Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning F. Kelenihan dan kelemahan Discovery Learning G. Perpaduan Model Pembelajaran NHT dengan Discovery Learning H. Langkah Perpaduan Model Pembelajaran NHT dengan Discovery Learning I. Motivasi Belajar J. Fungsi Motivasi Belajar K. Jenis-jenis Motivasi Belajar L. Komponen Motivasi M. Cara membangkitkan motivasi belajar N. Hasil Penelitian yang relevan BAB III METODE PENELITIAN

Upload: rizal-anggara

Post on 01-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Print Out

TRANSCRIPT

Page 1: Print Out Pengaruh Perpaduan Model Pembelajaran Number Head Together

PENGARUH PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER

(NHT) DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI GEOGRAFI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BLITAR

Oleh:

Rizal Anggara Mukti

Penguji : Drs. Dwiyono H.U. M.Pd, M.SiPembimbing I : Drs. Hendri Purwito, M.SiPembimbing II : Dra. Yuswanti Ariani W. M.Si

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Number Head Together merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktifitas pola interaksi siswa untuk bekerjasama didalam kelompok.

NHT memiliki tujuan untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran dalam kelompok yang anggotanya beragam untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Model NHT akan membuat jalinan ketergantungan posistif siswa dalam kelompok. Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan kemampuan anak

didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep yang dapat diterapkan di lapangan.

Perpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning merupakan kombinasi langkah langkah pembelajaran antara model NHT dengan Discovery Learning.

B. Rumusan MasalahApakah perpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa bidang studi geografi kelas XI SMA Negeri 1 Blitar?

C. HipotesisPerpaduan model pembelajaran Number Head Together dan Discovery Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa bidang studi geografi kelas XI SMA Negeri 1 Blitar.

D. Kegunaan Penelitian1. Bagi Guru2. Bagi Sekolah3. Bagi Penelitian Lanjutan

E. Asumsi Penelitian1. Motivasi belajar dalam penelitian ini ditinjau dari satu ranah yaitu ranah afektif.2. Peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Peneltian ini tidak dapat digeneralisasi, hanya berlaku pada kelas, materi dan sekolah

yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelas yang digunakan untuk kelas eksperimen dan kontrol adalah kelas yang setara.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Number Head Together2. Model Pembelajaran Discovery Learning3. Motivasi Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Model Pembelajaran NHTB. Langkah Model Pembelajaran NHTC. Kelebihan dan kelemahan NHTD. Model Pembelajaran Discovery LearningE. Langkah Model Pembelajaran Discovery LearningF. Kelenihan dan kelemahan Discovery LearningG. Perpaduan Model Pembelajaran NHT dengan Discovery LearningH. Langkah Perpaduan Model Pembelajaran NHT dengan Discovery LearningI. Motivasi BelajarJ. Fungsi Motivasi BelajarK. Jenis-jenis Motivasi BelajarL. Komponen Motivasi M. Cara membangkitkan motivasi belajarN. Hasil Penelitian yang relevan

BAB III METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen semu Desain Penelitian yang digunakan adalah desain dengan kelompok tak setara

B. Populasi dan SampelPopulasi yang digunakan adalah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Blitar. Sampel dalam penelitaian adalah kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2.

C. Instrumen PenelitianDalam Penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur motivasi belajar siswa.

D. Prosedur Pengumpulan dataPenggunaan angket diberikan setelah perlakukan sebanyak satu kali.

E. Analisis DataJenis data adalah data kuantitatif. Nilai diambil dari skor angket yang dianalisis menggunakan uji dibawah ini: uji prasyarat (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas) uji hipotesis (Uji-t)