prinsip belajar dan keterampilan mengajar, serta manajemen mengajar

15
Prinsip Belajar dan Mengajar Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara sengaja. Kesengajaan tercermin dari adanya faktor kesiapan, motivasi, dan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa prinsip umum tentang belajar, yakni : 1. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi 2. Motivasi penting dalam belajar 3. Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks 4. Belajar melibatkan proses perbedaan dan penggeneralisasian berbagai proses Mengajar merupakan upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dalam prosesnya aktivitas yang menonjol dalam pengajaran ada pada siswa. Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar. Beberapa prinsip umum tentang mengajar, yakni : 1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis

Upload: starainisa

Post on 30-Jun-2015

608 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

Prinsip Belajar dan Mengajar

Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan

lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara sengaja. Kesengajaan

tercermin dari adanya faktor kesiapan, motivasi, dan tujuan yang ingin dicapai.

Beberapa prinsip umum tentang belajar, yakni :

1. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi

2. Motivasi penting dalam belajar

3. Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks

4. Belajar melibatkan proses perbedaan dan penggeneralisasian berbagai proses

Mengajar merupakan upaya yang disengaja dalam rangka memberi

kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan

yang dirumuskan. Dalam prosesnya aktivitas yang menonjol dalam pengajaran

ada pada siswa. Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi

bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar.

Beberapa prinsip umum tentang mengajar, yakni :

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis

3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa

4. Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar

5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa

6. Mengajar harus mengikuti rpinsip psikologis tentang belajar

Jenis-jenis keterampilan mengajar mempunyai rentangan dari yang sederhana

sampai yang kompleks, dari yang mengimplementasikan guru sebagai pusat

keaktifan sampai kepada penciptaan situasi yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk melakukan kegiatan secara optimal. Jenis–jenis keterampilan

mengajar, meliputi keterampilan bertanya (dasar dan lanjutan), keterampilan

memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan,

keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi

Page 2: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, serta

keterampilan mengelola kelas.

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan

dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk

mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam

proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan

yang berkelanjutan. Keterampilan ini akan berdampak positif, baik pada siswa

maupun pada guru yang bersangkutan.

Keterampilan mengelola kelas bagi siswa mempunyai tujuan untuk

mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah

lakunya dan sadar untuk mengendalikan dirinya, membantu siswa agar mengerti

akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan melihat atau

merasakan teguran guru bukan sebagai kemarahan, serta menimbulkan rasa

berkewajiban melibatkan diri dalam tugas dan bertingkah laku yang wajar sesuai

dengan aktivitas-aktivitas kelas.

Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih

keterampilannya dalam mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam

memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah proses belajar mengajar

secara efektif, memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan

kompetensinya dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa, serta

memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan

gangguan-gangguan kecil atau ringan, memahami dan menguasai seperangkat

strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku

siswa yang berlebihan atau terus menerus melawan di kelas.

Keterampilan mengelola kelas terbagi menjadi :

1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal

Page 3: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

a. Menunjukan sikap tanggap, yaitu guru memperlihatkan sikap positif

terhadap setiap perilaku yang muncul pada siswa dan memberikan

tanggapan-tanggapan atas perilaku tersebut.

b. Membagi perhatian, tidak hanya terfokus pada satu orang atau satu

kelompok tertentu yang dapat menimbulkan kecemburuan, tetapi terbagi

dengan merata kepada setiap anak yang ada di dalam kelas.

c. Memusatkan perhatian kelompok, terutama ketika kelompok harus

terpusat perhatiannya pada tugas yang harus diselesaikan.

d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, selain untuk memusatkan

perhatian kelompok, juga memudahkan anak menjalankan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya.

e. Menegur, bukan merupakan hal yang memberikan efek menimbulkan

ketakutan pada siswa, tetapi bagaimana siswa bisa menyadari kesalahan

yang dilakukannya.

f. Memberi penguatan, dalam upaya agar prestasi yang dicapai dan perilaku-

perilaku yang baik dapat dipertahankan oleh siswa atau bahkan mungkin

ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada siswa lainnya.

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang

optimal

a. Memodifikasi tingkah laku, yaitu menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah

laku kedalam tuntutan kegiatan pembelajaran sehingga tidak muncul

prototipe pada diri anak tentang peniruan perilaku yang kurang baik.

b. Pengelolaan kelompok, untuk kelancaran pembelajaran dan pencapaian

tujuan pembelajaran.

c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah,

mengingat permasalahan bersifat perennial dan nurturant effect sehingga

permasalahan akan muncul didalam dan akan diikuti oleh dampak

pengiring yang besar bila tidak bisa diselesaikan.

Beberapa hal yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan

mengelola kelas adalah :

Page 4: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

1. Campur tangan yang berlebihan

Campur tangan yang berlebihan dari guru kepada setiap perilaku siswa akan

memberikan dampak yang kurang baik. Campur tangan hendaknya dilakukan

sesuai dengan tugas dan tanggungjawab sebagai pendidik di kelas.

2. Kesenyapan

Proses kesenyapan memang diperlukan di kelas, tetapi tidak berjalan dengan

akumulasi yang cukup panjang karena dapat menimbulkan perilaku yang

berlebihan dari siswa dan dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan temannya.

3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan

Awal dan akhir kegiatan adalah hal yang krusial bagi guru. Awal adalah

pembuka jalan dalam mengorganisasikan pikiran anak untuk menemukan dan

melakukan berbagai hal di kelas dan akhir adalah bentuk akumulasi tentang

pemahaman atas kegiatan dan kegiatan lanjutan yang akan dilakukan siswa.

4. Penyimpangan

Perilaku menyimpang kaitannya dalam pelaksanaan pembelajaran.

5. Bertele-tele

Kata atau kalimat dan kegiatan yang bertele-tele akan menimbulkan

kebosanan dan ketidaknyamanan ketika hal itu tertuju pada satu orang atau

satu pokok bahasan saja.

6. Pengulangan penjelasan yang tidak perlu

Pengulangan bisa menimbulkan kesan yang kurang baik pada diri siswa.

Fungsi guru dalam pembelajaran, meliputi :

1. Fungsi instruksional

Fungsi intruksional yang selalu diutamakan oleh guru, yaitu menyampaikan

sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, memberikan

tugas-tugas, dan mengoreksi atau memeriksanya. 

2. Fungsi Edukasional

Fungsi guru sesungguhnya bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik.

Fungsi edukasional ini merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap

guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.

Page 5: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

3. Fungsi Managerial

Fungsi kepemimpinan atau managerial guru dalam administrasi sekolah tidak

hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah,

bahkan menyangkut kegiatan-kegiatan di masyarakat.

Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas

dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar

tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah

dan kelas perlu dikelola secara baik untuk menciptakan iklim belajar yang

menunjang.

Guru harus memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar,

antara lain :

1. Kondisi fisik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil

pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat

minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan

mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.

Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi ruangan tempat berlangsungnya

proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan

cahaya, serta pengaturan penyimpanan barang-barang.

2. Kondisi sosio emosional

Kondisi sosio emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya

tujuan pengajaran. Kondisi sosio emosional meliputi tipe kepemimpinan,

sikap guru, suara guru, dan hubungan timbal balik.

3. Kondisi organisasional

Kegiatan rutin secara organisasional akan mencegah timbulnya masalah dalam

pengelolaan kelas. Kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah

dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka akan menyebabkan

tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Di samping itu,

mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin.

Page 6: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

Pembelajaran yang Efektif

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dan

peserta didik yang sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam

mengajar dan peserta didik dalam belajar. Kualitas hubungan antara guru dan

peserta didik menentukan keberhasilan proses belajar yang efektif.

Belajar adalah proses aktif yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman,

sikap dan tingkah laku, kecakapan, serta kemampuan. Proses belajar mengajar

adalah proses melihat dan mengalami, mengamati dan memahami sesuatu untuk

memperoleh hasil yang ditentukan melalui pembinaan, pemberian penjelasan,

pemberian bantuan dan dorongan dari pendidik.

Mengingat begitu pentingnya peranan hubungan antara guru dan peserta didik

dalam menentukan keberhasilan pembelajaran, guru dituntut untuk mampu

menciptakan hubungan yang positif. Guru juga dituntut untuk mampu

menciptakan suasana kondusif agar siswa terlibat sepenuhnya pada kegiatan

pembelajaran. Fungsi guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai

manajer, fasilitator, moderator, motivator, dan evaluator. Sebagai manajer, guru

pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu

dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan

umum yang telah ditentukan. Sebagai fasilitator, seorang guru berfungsi untuk

memberi kemudahan kepada siswa untuk belajar. Sebagai moderator, guru

bertugas mengatur, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi kegiatan

pembelajaran. Sebagai motivator, guru harus bisa memotivasi siswa, menciptakan

lingkungan dan suasana yang mendorong siswa untuk mau belajar dan memiliki

keinginan untuk belajar. Sedangkan sebagai evaluator, guru bertugas

mengevaluasi proses belajar mengajar dan memberikan umpan balik hasil belajar

siswa, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, guru dituntut untuk memiliki

kemampuan yang memadai, baik kemampuan pribadi, kemampuan profesional,

Page 7: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

maupun kemampuan sosial. Kemampuan pribadi meliputi berbagai karakteristik

kepribadian, seperti integritas pribadi, adil, jujur, kreatif, berwibawa, dan lain-

lain. Kemampuan profesional meliputi penguasaan materi pelajaran dan

kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses

pembelajaran. Sedangkan kemampuan sosial meliputi keterampilan

berkomunikasi dengan siswa dan dapat bekerjasama dengan semua pihak yang

terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pembelajaran.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peserta didik dan guru agar memperoleh

hasil yang memuaskan dalam proses belajar mengajar, yaitu :

1. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan merangsang aktivitas proses

belajar mengajar

2. Mengoptimalkan hasil melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan

berhasil guna

3. Mengerjakan tugas dengan baik

4. Merumuskan tujuan pembelajaran secara nyata

5. Melihat kembali hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai

6. Mencari jalan agar dalam proses belajar mengajar lebih aktif dan kreatif

Pembelajaran yang optimal terjadi dalam sekuen yang terprediksi. Secara garis

besar, sekuen terdiri atas lima tahap. Pertama tahap pra-pemaparan atau persiapan

yang memberi kerangka bagi otak untuk mengoneksikan pengalaman baru. Kedua

adalah tahap akuisisi yang dapat dicapai, baik melalui sarana langsung seperti

dengan penyediaan lembar informasi atau sarana tidak langsung seperti dengan

menempatkan visual-visual yang terkait. Tahap ketiga yakni elaborasi,

mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik dan mendorong terjadinya

pemahaman lebih dalam. Tahap keempat adalah formasi memori, pembelajaran

yang merekatkan agar apa yang telah dipelajari dapat dipanggil kembali pada

kesempatan lain. Yang terakhir adalah tahap integrasi fungsional, mengingatkan

untuk menggunakan pembelajaran baru tersebut agar diperkuat dan diperluas.

Page 8: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

Banyak kegiatan yang harus ditempuh dan dilakukan dalam proses belajar

mengajar. Untuk memperoleh keberhasilan proses pembelajaran, guru dan peserta

didik perlu mengetahui, memahami, dan terampil dalam melaksanakan prosedur

pembelajaran yang terdiri dari :

1. Tahap pra pembelajaran

a. Menganalisis materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan

aspek ruang lingkup dan urutan materi dikaitkan dengan tujuan belajar dan

dampak iring yang hendak dicapai.

b. Menganalisis potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan

dengan tujuan yang hendak dicapai dan materi yang harus dikuasai.

c. Menganalisis jenis kecakapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung

maupun tidak langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan.

d. Menganalisis sumber belajar dan fasilitas pembelajaran yang tersedia atau

dapat disediakan untuk mendukung proses pembelajaran.

e. Menyusun program pembelajaran untuk waktu tertentu.

2. Tahap pelaksanaan pembelajaran

a. Mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang

sudah dipelajari dan dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah

dimiliki peserta didik.

b. Menginformasikan tujuan dan program pembelajaran yang dirancang guru

pada tahap pra pembelajaran.

c. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik.

d. Penyajian bahan belajar melalui pemanfaatan sumber dan fasilitas belajar

yang tersedia.

e. Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan,

penghargaan, maupun apresiasi.

f. Menyesuaikan kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis aktual

kondisi proses pembelajaran yang terjadi.

3. Tahap penilaian pembelajaran

a. Melakukan penilaian proses belajar sesuai dengan prosedur yang

dirancang.

Page 9: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

b. Melakukan penilaian hasil belajar yang dicapai peserta didik untuk

mengukur ketercapaian tujuan serta dampak iringnya.

c. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar dikaitkan dengan

tujuan pembelajaran.

d. Menggunakan hasil analisis sebagai referensi peningkatan kualitas proses

pembelajaran mendatang.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar

dan peserta didik belajar. Untuk kegiatan pembelajaran yang efektif dan

memperoleh hasil yang memuaskan, maka perlu digunakan cara belajar yang

efektif pula. Komponen yang perlu diperhatikan dalam menciptakan pembelajaran

yang efektif, yaitu :

1. Tujuan yang diharapkan merupakan tugas, tuntutan atau kebutuhan yang harus

dipenuhi atau sistem nilai yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan

karakteristik kepribadian peserta didik.

2. Pembelajaran berusaha mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin

melalui berbagai kegiatan.

Adapun kriteria pembelajaran efektif, di antaranya :

1. Target pembelajaran yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran khusus

minimum tercapai 80%

2. Waktu yang dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah

tepat atau kurang dari seluruh waktu kegiatan pembelajaran

3. Berkembangnya rasa ingin tahu dan siswa terangsang untuk melakukan

kegiatan belajar

4. Kegiatan guru dan siswa mampu menciptakan suasana dan lingkungan

kondusif untuk aktivitas belajar

5. Pengembangan keterampilan peserta didik sebagai hasil dari proses

pembelajaran yang semakin meningkat dan berkembang secara baik dan wajar

Page 10: Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar, serta Manajemen Mengajar

DAFTAR PUSTAKA

Gumelar, Eva. (2010). Faktor dan Tahap Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/09/faktor-dan-tahap-

pembelajaran [13 Maret 2011]

Kapludin, Yusran. (2010). Manajemen Kelas. [Online]. Tersedia:

http://titalama.wordpress.com/2010/03/18/manajemen-kelas [13 Maret

2011]

Rukmana, Ade dan Asep Suryana. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung : UPI

Press