pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap...

187
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 02 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Indri Rahmawati NIM 11140182000059 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: vancong

Post on 09-Aug-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU

TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMP

NEGERI 02 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Indri Rahmawati

NIM 11140182000059

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish
Page 3: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish
Page 4: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish
Page 5: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish
Page 6: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

i

ABSTRAK

Indri Rahmawati (NIM 11140182000059). Pengaruh Keterampilan Mengajar

Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan.

Skripsi Program Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keterampilan mengajar

guru terhadap keaktifan belajar siswa dan seberapa besar pengaruh keterampilan

mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Tangerang

Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu bersifat kuantitatif dengan

pendekatan analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas 2 SMP di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan yang berjumlah 250

orang. Sampel dalam penelitian ini sebesar 142 orang dengan menggunakan tabel

penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac

dan Michael. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara keterampilan

mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Tangerang

Selatan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai bahwa thitung(23,943) >

ttabel(1,977) sedangkan hasil pengujian menggunakan regresi linear sederhana

diperoleh bahwa Ŷ = -34,973 + 0,844X, karena nilai koefisien regresi bernilai

positif (+), sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan mengajar guru

berpengaruh positif terhadap keaktifan belajar siswa. Diperoleh nilai R square

sebesar 0,804 yang artinya 80,4% keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2

Tangerang Selatan dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru, dan sebesar

19,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Dengan demikian terdapat pengaruh yang kuat antara keterampilan

mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Tangerang

Selatan dan keterampilan mengajar guru memberikan kontribusi yang signifikan

dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan.

Kata kunci: Keterampilan Mengajar Guru, Keaktifan Belajar Siswa

Page 7: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

ii

ABSTRACT

Indri Rahmawati (NIM 11140182000059). The influence of teacher teaching

skills on student learning activities at SMP Negeri 2 South

Tangerang.Department of Education Management, Faculty of Tarbiyah and

Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. 2018.

This research is to examine the influence of teacher teaching skills on

student learning activities and how much the influence of teacher teaching skills

on student learning activities at SMP Negeri 2South Tangerang. The research

method used is quantitative with a simple linear regression analysis approach.

The population in this study were grade 2 junior high school students totaling 250

people at SMPNegeri SouthTangerang. The sample in this study was 142 people

using a table determining the number of samples from a particular population

developed from Isaac and Michael. Data collection techniques in this study used a

questionnaire.

The results of the study show that there is an influence between the teacher

teaching skills on the student learning activities at SMP Negeri 2South

Tangerang. This is evidenced by the acquisition of the value of thitung (23,943)> t

table (1,977) while the test results using simple linear regression indicate that Ŷ =

-34,973 + 0,844X, because the regression coefficient is positive (+), so it can be

said that teacher teaching skills has a positive effect on student learning activities.

The value of R Square is 0,804, which means that 80,4%of the student learning

activities at SMP Negeri 2South Tangerang is influenced by teacher teaching

skills, and 19,6%is influenced by other variables not examined.

Thus there is an influence between the teacher teaching skills on the

student learning activities at SMP Negeri 2 South Tangerang and the teacher

teaching skills contribute significantly to improving the student learning activities

at SMP Negeri 2 South Tangerang.

Keyword: Teacher Teaching Skills, Student Learning Activities

Page 8: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

iii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بسم هللا الر

لة و السلم على اشرف النبياء حيم . و الص حمن الر العالمين . الر رب و المرسلين و على اله الحمدلله

وصحبه اجمعين .

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam,

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat-Nya penulis diberi

kesempatan untuk menempuh pendidikan sarjana hingga akhirnya mampu

menyelesaikan skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan ini. Shalawat dan

salam semoga tercurahkan kepada Nabi dan Rasul termulia beserta keluarga dan

para sahabatnya.

Untaian terima kasih sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada orang tua

tercinta, ayahanda Muslim dan ibunda Laswati yang dengan ikhlas membesarkan,

mendidik, dan membimbingku dalam menjalani roda kehidupan, sungguh kasih

sayang kalian tidak dapat dibalas. Setiap tetes keringat dan air mata yang kalian

korbankan akan menjadi semangatku untuk terus berusaha menghasilkan yang

terbaik.

Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Bapak Drs. H. Mu’arif

SAM, M. Pd, selaku Pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Nurdelima Waruwu, M. Pd

selaku Pembimbing II yang telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan

bantuannya dengan penuh kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan bisa

terlaksana dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

iv

2. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd selakudosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis.

3. Seluruh dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

4. H. Maryono, SE, M. Pd. selaku Kepala SMPN 2 Tangerang Selatan yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

5. Kartini Eling Subekti, S.Pd selaku kasubag kesiswaan SMP Negeri 2

Tangerang Selatan yang telah meluangkan waktu dan tempat serta

bersedia menjadi informan selama penulis melakukan penelitian.

6. Rekan-rekan guru SMPN 2 Tangerang Selatan yang telah bersedia

menjadi responden sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.

7. Kakak-kakak dan adikku tersayang, Ahmad Junaedi, S. T, Irma

Muslimawati, Am. Keb, Saiful Romadhon, S. Kom, dan Muhammad Abel

Izaqi, tidak lupa pula untuk kedua keponakanku yang menggemaskan yang

selalu mensuport dan memberikan “warna” yang indah dalam perjalanan

akhir masa perkuliahan.

8. Seseorang yang sangat baik, Muhammad Fachri yang senantiasa ada dan

sabar mendengarkan segala keluh kesah, memberikan dukungan dan

semangat, serta lantunan do’a hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

9. Sahabat terkasih“Sweet Family Ever”Almh Annisa Hardianti, Sulistriani

Sari, Dwi Febryyani Alfiningsih,Linda Ayu Novitasari, Istihani Arofah,

Hilda Farhana,dan Imelda Julia yang selalu memberikankeceriaan,

senyuman, motivasi dan perjuangannya untuk saling memberi dan

membantu. Sukses selalu dalam mengejar mimpi kita masing-masing.

10. Sahabat seperjuangan, Ariny Rizka, Anida Vera P, Rhomadhon, Nurul

Fadhillah, Afra Rahma Ramadhaniyang selalu berbagi pengalaman,

pengetahuan, dan saling memberikan dukungan satu sama lain.

11. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2014 khususnya kelas

B yang telah menjadi bagian dari cerita kuliahku. Semoga kita

Page 10: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

v

dipertemukan kembali dalam keadaan yang jauh lebih baik lagi. Selamat

berjuang, untuk misi terakhir dibangku perkuliahan.

12. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis hanya dapat membalas dengan do’a semoga semua amal

baik yang mereka lakukan mendapat balasan dan ridha dari Allah SWT. Penulis

berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada

penulis khususnya serta menjadi pendorong bagi dunia pendidikan dan

pengembangan ilmu pengetahuan.

Tangerang, 23 Desember 2018

Penulis

Indri Rahmawati

Page 11: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 8

A. Keterampilan Mengajar Guru ..................................................................... 8

1. Pengertian keterampilan mengajar guru ............................................... 8

2. Macam-macam Keterampilan Mengajar Guru .................................. 10

B. Keaktifan Belajar Siswa ............................................................................. 37

1. Pengertian Keaktifan Belajar Siswa ..................................................... 37

2. Jenis-jenis aktivitas siswa dalam belajar ............................................. 39

3. Strategi Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa ................................ 40

C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 44

D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 46

E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 49

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 49

B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 50

C. Metode Penelitian ........................................................................................ 50

D. Populasi dan Sampel ................................................................................... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 52

F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 56

1. Variabel Keterampilan Mengajar Guru ............................................. 56

Page 12: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

vii

2. Variabel Keaktifan Belajar Siswa ......................................................... 59

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ....................................... 61

1. Pengujian Validitas Instrumen ............................................................. 61

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ......................................................... 66

H. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 69

I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 71

J. Uji Asumsi Dasar ......................................................................................... 74

K. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 77

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 78

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Tangsel ................................................ 78

1. Profil Sekolah .......................................................................................... 78

2. Visi dan Misi ........................................................................................... 79

3. Personil Sekolah ..................................................................................... 80

B. Deskripsi Data ............................................................................................. 83

1. Deskripsi Data Variabel X ..................................................................... 83

2. Deskripsi Data Variabel Y ..................................................................... 91

C. Uji Prasyarat ................................................................................................ 97

1. Uji Normalitas ........................................................................................ 97

2. Uji Linearitas ........................................................................................ 100

3. Uji Heteroskedastisitas......................................................................... 101

D. Hasil Pengujian Statistik .......................................................................... 102

1. Uji Regresi Linear ................................................................................ 102

2. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 104

3. Koefisien Determinasi .......................................................................... 106

E. Interpretasi Data ....................................................................................... 106

F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 109

G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 111

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 113

A. Simpulan .................................................................................................... 113

B. Saran ........................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 119

Page 13: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan ............... 49

Tabel 3.2 Bobot Nilai pada Skala Likert ............................................................ 53

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor .................................................................. 54

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru) 56

Tabel 3.5 Definisi Operasional Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa) ........... 59

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y ................................ 63

Tabel 3.7 Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari Cronbach ..................68

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ....................................................... 68

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa) .......... 69

Tabel 3.10 Tingkat Kecenderungan Variabel ................................................... 72

Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah .................. 80

Tabel 4.2 Data Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru) ........................... 83

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X ............................................. 87

Tabel 4.4 Tabel Mean, Median, Modus Variabel X .......................................... 88

Tabel 4.5 Data Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa) ...................................... 91

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Keaktifan Belajar Siswa ....... 94

Tabel 4.7 Tabel Mean, Median, dan Modus Variabel Y .................................. 95

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ....................................... 98

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 100

Tabel 4.10 Metode Uji Regresi Linear Sederhana .......................................... 102

Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ............................... 103

Tabel 4.12 Hasil R Square ................................................................................. 106

Page 14: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengajar Guru ............................. 88

Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan variabel Keterampilan Mengajar Guru ........ 90

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa ........................................ 95

Gambar 4.4 Tingkat Kecenderungan variabel Kekatifan Belajar Siswa .................. 97

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 99

Gambar 4.6 Diagram Uji Heteroskedastisitas............................................................ 101

Page 15: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Instrumen Keterampilan Mengajar Guru ....................... 120

Lampiran 2 Angket Uji Coba Variabel Keterampilan Mengajar Guru .................. 122

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Angket Variabel Keterampilan Mengajar Guru ........ 126

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Keaktifan Belajar Siswa ........................ 128

Lampiran 5 Angket Uji Coba Variabel Keaktifan Belajar Siswa ............................ 130

Lampiran 6 Hasil Uji Coba Angket Variabel Keaktifan Belajar Siswa ................. 133

Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Variabel Keterampilan Mengajar Guru ............. 134

Lampiran 8 Instrumen Angket Variabel Keterampilan Mengajar Guru .............. 136

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Keterampilan Mengajar Guru . 139

Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Keaktifan Belajar Siswa ... 141

Lampiran 11 Instrumen Angket Penelitian Variabel Keaktifan Belajar Siswa .... 142

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Keaktifan Belajar Siswa ......... 145

Lampiran 13 Hasil Uji Deskriptif ............................................................................... 147

Lampiran 14 Tabel Penentual Jumlah Sampel dari Isaac dan Michael ................. 148

Lampiran 15 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment .................................................... 149

Lampiran 16 Tabel Distribusi F ................................................................................. 150

Lampiran 17 Tabel Distribusi Uji T ........................................................................... 151

Lampiran 18 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ................................................ 152

Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 153

Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................. 154

Lampiran 21 Tabel Uji Referensi ................................................................................ 155

Page 16: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil

atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.1 Belajar

dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur yaitu, tujuan

pengajaran (intruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil

belajar. Tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

yang diinginkan pada diri siswa.2

Agar proses pembelajaran berlangsung optimal, guru perlu

mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi yang telah ditetapkan

pemerintah, baik kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

profesional, dan kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah suatu

kajian tentang pendidikan anak, berasal dari kata yunani “paedos”, yang

berarti anak laki-laki, dan “agogos” artinya mengantar, membimbing.3

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan

pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

Secara substansi, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman siswa,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Jadi secara harfiah pedagogik adalah ilmu mendidik anak. Salah

satu tuntutan kompetensi pedagogik adalah keterampilan dasar mengajar.

Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks, yang

pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan

1 Slameto, Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, cet.5 (Jakarta: Bina

Aksara, 2010), h. 1. 2 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Cet. 11 (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 2. 3 Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Ilmu Mendidik), (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 2.

Page 17: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

2

2

yang jumlahnya sangat banyak. Dengan demikian keterampilan dasar

mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang

bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam

melaksanakan tugas mengajarnya.

Siswa sebagai subjek belajar diharapkan berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam meraih hasil belajarnya tidak terlepas

dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor faktor tersebut dapat

digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri seperti

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu sepertifaktor

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.4Salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar di lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah

adalah guru. Guru sebagai pendidik dituntut semakin berperan dalam

mempersiapkan dan membenahi diri untuk dapat menjadi guru yang

berkualitas, memiliki kompetensi, inovatif, dan antisipatif terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi sekarang ini. Khususnya

pada guru sekolah menengah agar dapat menciptakan kondisi belajar

sedemikian rupa sehingga setiap anak merasa tertarik untuk belajar yang pada

akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Keaktifan siswa dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam

keterlibatannya pada kegiatan belajar mengajar. Adapun cara untuk

memperbaiki keterlibatan siswa tersebut diantaranya adalah dengan

mengabdikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar,

meningkatkan partisipasi siswa secara efektif dalam kegiatan belajar

mengajar, memberikan pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, mengenali dan membantu siswa yang kurang

terlibat dan menyelidiki penyebab kurangnya aktifitas siswa pada kegiatan

belajar mengajar, dan menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan

individual siswa. Dan hal yang sangat penting adalah usaha untuk

4 Op.cit., h. 54-60.

Page 18: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

3

3

meningkatkan siswa agar mau berpikir secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran.5

Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran apabila terdapat ciri-ciri

seperti siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran, pengetahuan

dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa, mencobakan sendiri konsep-

konsep pelajaran yang sudah dipelajari, dan siswa mengkomunikasikan hasil

pemikirannya.6 Keaktifan siswa dalam pembelajaran tergolong rendah jika

siswa tidak banyak bertanya, aktifitas siswa terbatas pada mendengarkan dan

mencatat, siswa hadir di kelas dengan persiapan belajar yang tidak memadai,

ribut jika diberi latihan, dan siswa hanya diam ketika ditanya sudah mengerti

atau belum pelajaran yang mereka pelajari.

Keaktifan siswa penting dalam proses pembelajaran sebab

pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi

harus siswa sendiri yang mengolahnya. Praktik pembelajaran yang keliru

mengkondisikan siswa hanya untuk menerima, tidak mandiri dalam mencari

informasi materi ajar, tanpa kreativitas untuk menemukan sendiri

pengetahuannya atau apa yang dibutuhkannya untuk dipelajari. Siswa

harusnya memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, dan aktif baik secara

fisik maupun mental. Tugas guru adalah sebagai pembimbing dan fasilitator,

bukan diktator yang mendominasi sebagian besar kegiatan pembelajaran.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat diwujudkan melalui penggunaan

berbagai macam variasi model pembelajaran dan media pembelajaran.

Dewasa ini proses pembelajaran di kelas-kelas pada berbagai lembaga

pendidikan masih mengalami berbagai kendala terutama dalam mengaktifkan

dan menumbuh kembangkan potensi siswa, seperti; siswa yang tidak fokus

memperhatikan dan mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru, bercanda dengan teman sebangkunya, sibuk memainkan gadgetnya

ketika sedang belajar, adapula yang makan secara diam-diam ketika

5 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,

2009), h. 26-27. 6 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.

71.

Page 19: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

4

4

pembelajaran sedang berlangsung, siswa yang lebih asyik membaca majalah

atau komik, ada pula yang menggambar atau mencorat-coret buku dan tidak

mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis.

Penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa karena beberapa faktor,

diantaranya adalah; guru masih kurang kreatif dan inovatif dalam

menyampaikan pelajaran, dimana guru masih menggunakan metode ceramah

dan diskusi sederhana yang kurang melibatkan siswa sehingga siswa menjadi

cepat bosan bahkan terkadang siswa hanya duduk saja, diam dan tidak

mempunyai ide/gagasan, sering kali dalam proses pembelajaran adanya

kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebelumnya

belum mengerti materi yang diajarkan ditambah lagi waktu pembelajaran yang

sangat singkat sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan untuk

mengeksplorasi pelajaran tersebut, kurangnya media pembelajaran, dan guru

yang belum terampil. Hal inilah yang menimbulkan faktor-faktor penghambat

motivasi belajar seperti siswa sering mengantuk di kelas, dan kurang

bersemangat karena merasa kelelahan setelah menerima mata pelajaran

sebelumnya. Untuk itu guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang

meriah, menyenangkan, sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar dan

dapat menambah kekatifan siswa. Utomo dan Ruijter menjelaskan bahwa

“belajar secara aktif dengan cara-cara yang bervariasi (berlainan) sambil

memperhatikan strukturnya akan dimengerti lebih baik dan diingat lebih

lama”.7 Penekanan dari pendapat tersebut adalah cara belajar dengan banyak

variasi yang menjadikan siswa aktif dan senang belajar. Oleh karena itu, untuk

dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar tersebut, maka guru juga

dituntut untuk aktif dalam mengajarnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan

Muhadjir bahwa wawasan dari cara belajar yang menjadikan siswa aktif

merupakan proses belajar sepanjang hayat menekankan pengkonsepsian

7 Tjipto Utomo dan Kees Ruijter, Peningkatan Dan Pengembangan Pendidikan, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 1994), h. 177.

Page 20: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

5

5

keseimbangan antara otoritas pendidik dengan kedaulatan subyek didik, dan

keseimbangan antara aktivitas belajarnya siswa dengan mengajarnya guru.8

Salah satu lembaga pendidikan yang masih menghadapi permasalahan

dalam mengaktifkan siswa dalam belajar adalah SMP Negeri 2 Tangerang

Selatan. Hasil observasi pendahuluan menunjukan bahwa keaktifan siswa

dalam proses belajar hanya menonjol pada kelas unggulan, sedangkan kelas-

kelas lain umumnya kurang menunjukan keaktifan dalam belajar, seperti tidak

munculnya proses interaksi antara guru dengan siswa, atau siswa dengan

siswa, ketika diberi kesempatan untuk bertanya ada beberapa siswa yang asyik

mengobrol dan tidur di kelas, bercanda dengan teman sebangkunya, ada juga

siswa yang tidak mencatat materi yang ditulis guru di papan tulis dengan

alasan tulisan guru tidak terbaca, kelas penuh dengan keributan jika siswa

diberikan tugas latihan ketika guru tidak bisa masuk ke kelas tersebut, ada

pula siswa yang membawa handphone dan memainkannya padahal guru

sedang menerangkan materi pelajaran, dan masih banyak lagi fenomena-

fenomena yang terlihat ketika observasi sedang berlangsung.9 Itu disebabkan

karena kurang awasnya guru dalam menggunakan metode yang diajarkan

kepada siswa sehingga siswa merasa bosan, kurangnya pengawasan guru

terhadap siswanya sehingga masih banyak siswa yang melanggar peraturan

terutama dalam hal membawa handphone ke sekolah, adanya klasifikasi siswa

antara siswa yang pintar ditempatkan di kelas unggulan sedangkan siswa yang

terkesan biasa dalam belajar ditempatkan di kelas yang biasa, ruang kelas

yang kurang tertata dengan baik, kurangnya ruang kelas sehingga

laboratorium IPA dijadikan kelas, kurangnya media atau alat bantu yang dapat

menunjang kegiatan siswa dalam belajar, waktu belajar yang singkat, dan

masih banyak lagi penyebab kurangnya keaktifan belajar siswa pada SMPN 2

Tangerang Selatan.

8 Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial, Teori Pendidikan Pelaku

Sosial Kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003), h. 137. 9 Observasi Kelas di SMPN 2 Tangerang Selatan tanggal 7 sampai dengan 13 Agustus

2018, pukul 07.30 wib.

Page 21: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

6

6

Penguasaan guru terhadap keterampilan mengajar dan didukung oleh

keaktifan belajar yang timbul dari dalam diri siswa, diharapkan dapat

mendorong siswa untuk belajar dengan baik dan tepat waktu sehingga dapat

memacu semangat belajarnya untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Fenomena ini menarik bagi peneliti untuk mengkajinya lebih lanjut

melalui sebuah penelitian dengan judul “ Pengaruh Keterampilan Mengajar

Guru Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas II SMP di SMP Negeri 02

Tangerang Selatan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, terdapat

beberapa masalah penelitian yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat guru yang belum memiliki keterampilan mengajar dengan

baik

2. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton

3. Terbatasnya waktu dan ruang dalam proses pembelajaran

4. Rendahnya guru dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran

5. Kurangnya media pembelajaran yang dapat menunjang proses

pembelajaran

6. Kurangnya perilaku kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran

7. Kurangnya kekatifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini diketahui terdapat banyak variabel yang mempengaruhi

keaktifan siswa dalam belajar, namun mengingat keterbatasan peneliti dalam

hal waktu, biaya, tenaga, dan kemampuan akademik, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada keterampilan mengajar guru dan keaktifan

belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang

relevan diangkat dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang

Page 22: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

7

7

signifikan antara keterampilan mengajar guru dengan keaktifan belajar siswa

di SMP Negeri 02 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis, maka penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh yang signifikan antara

keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri

02 Tangerang Selatan.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengembangkan kajian ilmu

pendidikan mengenaiketerampilan mengajar guru terhadap keaktifan

belajar siswa.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh

keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP

Negeri 02 Tangerang Selatan. Selain itu penulis juga dapat

menumbuhkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang akademis

serta menumbuhkan sikap kritis terhadap fenomena-fenomena yang

terjadi seperti di organisasi tersebut.

b. Bagi guru dan kepala sekolah SMP Negeri 02 Tangerang Selatan

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan atau

kontribusi yang berarti bagi lembaga pendidikan khususnya kepala

sekolah dan guru di SMP Negeri 02 Tangerang Selatan.

Page 23: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Keterampilan Mengajar Guru

1. Pengertian keterampilan mengajar guru

Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan

terjadinya proses belajar. Mengajar sebenarnya bukan hanya proses

mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada siswa namun juga proses

dimana guru sebagai sosok yang dapat membuat perubahan dalam diri

siswa baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.1 Mengajar bukan

hanya proses menyampaikan materi tetapi menyangkut aspek yang lebih

luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-

nilai.2 Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan

yang memungkinkan siswa membangun diri sendiri pengetahuannya.

Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam bentuk pengetahuan,

membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan

justifikasi. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri.3

Dari pengertian yang telah dipaparkan sebelumnya terdapat perbedaan,

menurut Hasibuan mengajar itu adalah proses guru dalam mentransfer

ilmunya dan membuat perubahan dalam diri siswa menjadi lebih baik,

sedangkan menurut Suparno mengajar adalah kegiatan siswa dalam

menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.

Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran. Keterampilan

mengajar pada dasarnya merupakan salah satu manifestasi dari

1 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 2010),

h. 3. 2 Karwadi, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1 No. 1, Mei-Oktober 2004.

3 Paul suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,

1997), h.65.

Page 24: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

9

9

kemampuan seorang guru sebagai tenaga profesional.4 Keterampilan

adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot

yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis,

mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun

keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran

yang tinggi. Menurut Rebel dalam Muhibbin, keterampilan adalah

kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku tingkah laku yang

kompleks dan tersusun rapih secara mulus dan sesuai dengan keadaan

untuk memperoleh hasil tertentu.5Dengan demikian keterampilan dapat

dipahami sebagai kemampuan seseorang yang bersifat motorik melalui

berbagai latihan yang telah dilakukan, dan disusun dengan rapih sehingga

dari keterampilan tersebut akan mendapatkan hasil yang ingin dicapai.

Menurut Kusnadi keterampilan mengajar adalah

kecakapan/kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam melakukan

pengajaran kepada siswanya sehingga siswa dapat memahami materi

pelajaran yang diajarkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran serta

terjadi perubahan pada siswa baik dari segi kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Adapun manfaat keterampilan mengajar guru dapat

mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu memberi

kemampuan kepada siswa menguasai mata pelajaran yang diajarkan.

Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat

menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.6

Keterampilan mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau

keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors)

yang harus dimiliki oleh guru, dosen, agar dapat melaksanakan tugas

mengajar secara efektif, efisien, dan profesional.7 Penjelasan tersebut

menyerahkan bahwa keterampilan mengajar berkenaan dengan beberapa

4 Kusnadi, Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan, (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau,

2008), h. 34. 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru cet. 12, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), h. 119. 6Op. cit, h.40.

7 Ramli, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. XII No. 1, Agustus 2011, h. 69.

Page 25: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

10

10

keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai

oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.8

Keterampilan mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga

pengajar, karena dengan keterampilan mengajar memberikan pengertian

lebih dalam mengajar.

Keterampilan mengajar (Generic Teaching Skill) atau keterampilan

dasar teknik intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau

yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat kelas dan mata

pelajaran yang diajarkan.9 Keterampilan mengajar merupakan satu

keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat

menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru

mampu mengelola kegiatan pembelajaran. Guru yang professional adalah

guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam

mengajar diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk

kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Dari beberapa pendapat sebagaimana yang telah dipaparkan, dapat

dijelaskan lebih lanjut bahwa keterampilan mengajar guru adalah

kemampuan guru dalam melatih dan membimbing aktivitas dan

pengalaman siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, agar peserta didik

dapat menjalani masa perkembangannya, dan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

2. Macam-macam Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan mengajar menjadi tuntutan guru dalam melaksanakan

tugas profesionalnya. Ia merupakan tuntutan dalam kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang berkaitan dengan

pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan

dialogis. Secara substansi, kompetensi ini mencakup kemampuan

pemahaman siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

8 A. Hasan Saragih, Jurnal Tabularasa Pps Unimed, Vol. 5 No. 1, Juni 2008, h. 27.

9 Deborah Loewenberg Ball, Journal of Teacher Education 2009; 60; 497 DOI:

10.1177/0022487109348479, h. 498.

Page 26: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

11

11

hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Jadi secara harfiah pedagogik adalah ilmu

mendidik anak. Kompetensi pedagogik guru ini diwujudkan dalam

berbagai keterampilan mengajar.

Ada beberapa keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran:

Keterampilan guru dalam proses belajar mengajar menurut Udin ada 8

keterampilan mengajar guru, yaitu: keterampilan membuka dan menutup

pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan menggunakan media pembelajaran,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan

mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan

mengajar perorangan dan kelompok kecil.10

Menurut Wardani paling tidak seorang guru yang baik perlu

menguasai delapan keterampilan dalam mengajar, yaitu; keterampilan

bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan

variasi, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan

menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,

keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perorangan.11

Sebenarnya dari kedua pendapat tersebut tidak ada perbedaan, hanya

saja menurut pendapat Udin keterampilan mengajar ini lebih menekankan

kepada urutan kinerja guru yang harus diawali dengan membuka pelajaran

dan diakhiri dengan keterampilan mengajar perorangan dan kelompok

kecil, sedangkan pendapat wardani tidak menjadikan keterampilan

mengajar ini sebagai sebuah urutan kinerja karena diawali dengan

keterampilan bertanya.

10

Udin Syaifuddin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: CV Alfabeta, 2009), h.

56-57. 11

Andayani, dkk, Pemantapan Kemampuan Mengajar (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015), h. 32.

Page 27: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

12

12

Dari berbagai keterampilan mengajar berikut adalah uraian

beberapa keterampilan mengajar:

a) Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya adalah keterampilan guru dalam

mengajukan pertanyaan kepada siswa. Kualitas pertanyaan guru

akan menentukan kualitas jawaban siswa.12

Keterampilan bertanya

merupakan stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan

jawaban (respon) dari siswa. Melalui keterampilan bertanya guru

dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna.

Sejalan dengan teori belajar dalam jurnal Labiba Zahra, dkk,

bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dengan

bantuan guru atau teman.13

Menurut Roestiyah guru menggunakan teknik Tanya jawab itu

mempunyai tujuan, agar siswa dapat mengerti atau mengingat-

ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca,

sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang

fakta itu. Dengan adanya teknik tanya jawab diharapkan mampu

menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh

dalam memecahkan soal atau masalah, sehingga jalan pikiran anak

tidak melayang kearah yang lain yang akan merugikan siswa

sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.

Dengan demikian mungkin siswa menemukan pemecahan masalah

dengan cepat dan tepat.14

Keterampilan bertanya dapat juga berfungsi sebagai

“pengatur”. Pertanyaan yang diajukan sebelum ceramah atau

demonstrasi dimulai dapat membantu siswa memusatkan

perhatiannya pada hal-hal terpenting. Bentuk pertanyaan

12

Ibid., h. 32. 13

Labiba Zahra, dkk. Studi Deskriptif Keterampilan Bertanya Guru Pada Proses

Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Pengalaman Mengajar di SMA Taman Madya

Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017, ISBN: 978-602-6122-20-9, November 2016. 14

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 129-130

Page 28: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

13

13

hendaknya berpedoman pada tujuan yang hendak dicapainya. Jika

tujuannya memilih alternatif jawaban, maka bentuk pertanyaan

hendaknya memungkinkan tercapainya tujuan itu.15

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

bertanya adalah kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan

kepada siswanya untuk mendapat respons atau timbal baik dengan

tujuan agar guru mengetahui sejauh mana siswa memahami materi

yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran. Maka dari

itu, keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan yang

paling penting dari semua keterampilan mengajar.

Kegiatan bertanya atau mengajukan pertanyaan dilakukan guru

untuk membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Dengan

bertanya akan membantu siswa belajar dengan temannya dan

membantu siswa lebih baik dalam menerima informasi.

Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena

hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk

mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan

guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.16

Tujuan bertanya dalam proses belajar mengajar memegang

peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan

teknik pelntaran yang tepat akan bertujuan antara lain sebagai

berikut:17

1) Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar

mengajar,

2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap

suatu masalah yang sedang dibicarakan,

15

Popham, W. James dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2008), h. 89. 16

Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 70. 17

Marno, M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan

Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), h. 115-116.

Page 29: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

14

14

3) Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa,

sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya,

4) Menuntun proses berpikir murid, sebab pertanyaan yang baik

akan membantu siswa dalam menemukan jawaban yang baik,

5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang

dibahas.

Sedangkan tujuan bertanya menurut Hasibuan dan Moedjiono

antara lain:18

1) Merangsang kemampuan berpikir siswa,

2) Membantu siswa dalam belajar,

3) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang

mandiri,

4) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan

berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi,

5) Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang

dirumuskan.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa tujuan kegiatan bertanya yang

dilakukan oleh guru adalah untuk membangkitkan minat dan rasa

ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibahas dan

mendorong siswa berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.

Pertanyaan yang baik akan memunculkan jawaban yang baik

sesuai dengan yang guru harapkan, sehingga pembelajaran dapat

terlaksana dengan efektif dan tujuan pembelajaran pun dapat

terlaksana dengan baik.

Jenis pertanyaan sesuai dengan penerapannya dalam

pembelajaran di kelas, guru menggunakan berbagai macam

pertanyaan. Pertanyaan yang digunakan oleh guru tentunya sangat

18

JJ Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 62.

Page 30: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

15

15

bervariatif. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

penggunaan pertanyaan tersebut.

Peningkatan keterampilan bertanya menyangkut isi pertanyaan

akan tertuju kepada proses mental, atau lebih tepatnya proses

berpikir yang diharapkan terjadi pada diri siswa. Pertanyaan yang

hanya mengharapkan siswa mengingat fakta atau informasi saja

akan mengakibatkan proses berpikir yang lebih rendah dalam

menjawab pertanyaan, namun pertanyaan-pertanyaan yang

membutuhkan jawaban di mana jawaban tersebut harus

diorganisasi atau disusun dari fakta-fakta atau informasi

sebelumnya membutuhkan proses yang lebih tinggi dan kompleks.

Oleh karena itu, aspek isi dari pertanyaan akan bersangkut paut

dengan jenis-jenis pertanyaan itu.19

Ada beberapa cara untuk menggolongkan jenis-jenis

pertanyaan. Dalam hal ini, penggolongan itu terdiri atas: jenis-jenis

pertanyan menurut maksudnya, pertanyaan menurut Taksonomi

Bloom, dan pertanyaan menurut luas-sempitnya pertanyaan.20

Pertama jenis pertanyaan menurut maksudnya ada empat jenis,

diantaranya: pertanyaan permintaan (compliance question),

pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan

mengarahkan/menuntut (prompting question), dan pertanyaan

menggali (probing question).

Yang kedua jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

digolongkan menjadi enam jenis, antara lain: pertanyaan

pengetahuan (precall question atau ledge question), pertanyaan

pemahaman (comprehension question), pertanyaan penerapan

(application question), pertanyaan analisis (analysis question),

19

Op. cit., h. 116. 20

Ibid, h. 116-117

Page 31: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

16

16

pertanyaan sintesis (synthesis question), pertanyaan evaluasi

(evaluation question).

Ketiga, jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran dibagi

menjadi dua jenis, yaitu pertanyaan sempit (narrow question) dan

pertanyaan luas (broad question). Pertanyaan sempit dibagi lagi

menjadi pertanyaan sempit informasi langsung dan pertanyaan

sempit memusat. Sedangkan pertanyaan luas dibagi menjadi

pertanyaan luas terbuka (open end question) dan pertanyaan luas

menilai (valuing question).

Dari uraian pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa ada dua

jenis pertanyaan yaitu jenis pertanyaan menurut maksudnya dan

pertanyaan menurut Taksonomi Bloom. Jenis pertanyaan menurut

maksudnya yang dibagi menjadi empat jenis, yaitu: permintaan,

retoris, mengarahkan atau menuntun, dan menggali. Jenis

pertanyaan menurut Taksonomi Bloom digolongkan menjadi enam

jenis, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

Teknik bertanya sangat diperlukan dalam memberikan

pertanyaan, karena teknik bertanya akan sangat mempengaruhi

manfaat dan kegunaan dari pertanyaan itu sendiri. Jika tekniknya

tidak tepat dapat mengganggu proses belajar dan cara berpikir

siswa. Suatu pertanyaan yang “baik” bisa ditinjau dari segi isinya,

tetapi jika cara menyajikannya kepada siswa tidak tepat (misalnya

tidak jelas dalam menyampaikannya), akan mengakibatkan tidak

tercapainya tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu, aspek teknik

pertanyaan harus pula dipahami dan dilatih, agar guru dapat

menggunakan pertanyaan secara efektif dalam proses

pembelajarannya. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam

mengajukan pertanyaan antara lain: kejelasan dan kaitan

Page 32: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

17

17

pertanyaan, kecepatan dan selang waktu (pause), arah dan

distribusi penunjukan (penyebaran), teknik penguatan, teknik

menuntun (prompting), teknik menggali (probing), pemusatan

(focusing), dan pindah gilir (re-directing).21

Untuk menciptakan kehidupan interaksi belajar mengajar guru

perlu menimbulkan teknik tanya jawab atau dialog. Tanya jawab

atau dialog adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa

agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan

pelajaran, atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu

dijawab oleh siswa. Pasti saja pertanyaan-pertanyaan itu mengenai

isi pelajaran yang sedang diajarkan guru dan siswa seharusnya

sudah mengerti, atau pertanyaan yang lebih luas asal berkaitan

dengan pelajaran, atau juga mungkin pengalaman yang dihayati

dengan tanya jawab itu, pelajaran akan lebih mendalam dan

meluas.22

Pendapat lain yang menyimpulkan bahwa komponen

keterampilan bertanya dibedakan menjadi dua yaitu komponen

keterampilan bertanya dasar dan komponen bertanya lanjutan.

Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar terdiri atas:

penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan,

pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir, dan

pemberian tuntunan. Komponen-komponen keterampilan bertanya

lanjutan terdiri atas: pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam

menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan

pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi.

Dari uraian pendapat diatas disimpulkan bahwa teknik bertanya

dibagi menjadi dua, yaitu: teknik bertanya dasar dan teknik

bertanya lanjutan yang diuraikan antara lain sebagai berikut:

21

Ibid, h. 123-128. 22

Op. cit. h. 129.

Page 33: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

18

18

(1) Teknik bertanya dasar

1.1 Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat

Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat

dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh

siswa sesuai dengan taraf perkembangannya. Guru harus

memperhitungkan kemampuan berfikir dan perbendaharaan

kata yang dikuasai siswa. Jangan sampai siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan karena tidak mengerti pertanyaan

yang di ajukan. Pertanyaan yang di ajukan tidak boleh

terlalu panjang dan berbelit belit.

1.2 Pemberian acuan

Sebelum memberikan pertanyaan guru perlu memberikan

acuan berupa pernyataan yang berisi informasi yang

relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.

Informasi tersebut dapat menjadi acuan pertanyaan.

1.3 Pemindah giliran menjawab

Pertanyaan yang sama dapat ditanyakan kepada siswa yang

berbeda jika jawaban siswa belum benar. Pemindahan

giliran dilakukan dengan cara menunjuk seorang siswa

kemudian menunjuk siswa yang lain jika jawaban siswa

pertama belum tepat.

1.4 Penyebaran pertanyaan

Guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan

secara acak dengan tujuan untuk melibatkan siswa

sebanyak-banyaknya dalam proses pembelajaran. Guru

hendaknya berusaha agar siswa mendapat giliran secara

merata. Penyebaran pertanyaan dilakukan dengan

memberikan pertanyaan yang berbeda kepada siswa yang

berbeda pula.

Page 34: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

19

19

1.5 Pemberian waktu berpikir

Dalam mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri

sesaat sebelum menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan. Pemberian waktu beberapa detik dilakukan

agar seluruh siswa berpikir dahulu sebelum ditunjuk oleh

guru.

1.6 Pemberian tuntunan

Bila siswa tidak dapat memberikan jawaban atau

mengalami kesukaran dalam menjawab hendaknya guru

membantu. Bantuan diberikan dengan cara memberikan

tuntunan kepada siswa agar siswa dapat menemukan sendiri

jawaban yang benar. Pemberian tuntunan dapat dilakukan

dengan cara: (1) mengulangi pertanyaan dengan cara lain

dan bahasa yang lebih sederhana atau susunan kalimat yang

mudah dipahami oleh siswa, (2) mengajukan pertanyaan

lain yang sederhana, dan (3) mengulangi penjelasan-

penjelasan sebelumnya.

(2) Teknik bertanya lanjutan

Teknik bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari teknik

bertanya dasar. Jadi, teknik bertanya lanjutan dibentuk atas

dasar penguasaan teknik bertanya dasar. Oleh karena itu, teknik

bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan teknik bertanya

lanjutan.

2.1 Pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan

Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung

proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang

rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu,

guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha

mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab

pertanyaan dari tingkat yang peling rendah yaitu: ingatan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Page 35: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

20

20

2.2 Pengaturan urutan pertanyaan

Pernyataan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang

logis. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang

sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan.

Jangan mengajukan pertanyaan bolak balik dari yang

mudah kepada yang sukar atau pun sebaliknya.

2.3 Pertanyaan pelacak

Pertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikan

siswa masih kurang tepat. Jika jawaban yang diberikan oleh

siswa dinilai benar oleh guru, tetapi masih dapat

ditingkatkan menjadi lebih sempurna maka guru dapat

mengajukan pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.

Sedikitnya ada tujuh pertanyaan pelacak, yaitu: klarifikasi,

meminta siswa memberikan alasan, meminta kesepakatan

jawaban, meminta ketepatan jawaban, meminta jawaban

yang lebih relevan, meminta contoh, meminta jawaban

yang lebih kompleks.

2.4 Mendorong terjadinya interaksi

Agar semua siswa terlibat dalam diskusi, guru hendaknya

mengurangi atau menghilangkan perannya sebagai penanya

sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh

seorang siswa. Pertanyaan hendaknya dijawab oleh seorang

siswa tetapi seluruh siswa diberi kesempatan singkat untuk

mendiskusikan jawabannya bersama teman-temannya.

Guru hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada siswa

yang bertanya, jangan dijawab langsung, tetapi dilontarkan

kembali kepada seluruh siswa untuk mendiskusikannya.

Dengan cara ini para siswa dapat mempelajari cara

memberikan pendapat atau komentar yang baik terhadap

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kesepuluh teknik bertanya

Page 36: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

21

21

tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga guru wajib

menguasainya dengan baik agar pertanyaan yang diberikan kepada

siswa tidak rancu dan mudah dimengerti oleh siswa. Penerapan

teknik bertanya yang tepat akan dapat diterima dengan baik oleh

siswa sehingga guru akan mendapatkan respon jawaban yang benar

dan memuaskan sesuai dengan jawaban yang diinginkan.

b) Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik

verbal (kata-kata atau kalimat) maupun non verbal (gerakan

badan), yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku siswa,

yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik

(feedback) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai

suatu tindak dorongan maupun koreksi.23

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penguatan merupakan salah satu bentuk penciptaan suasana belajar

yang menyenangkan. Reinforcement diberikan pada siswa dengan

tujuan utama agar frekuensi tingkah laku positif siswa dapat

meningkat. Hal ini sesuai dengan teori belajar skinner yang

menyatakan bahwa tingkah laku peserta didik dapat dikondisikan

dengan memberi penguatan (reinforcement).24

Agar penguatan (reinforcement) memberikan pengaruh yang

efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan

memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik

pelaksanaannya. Di samping itu, penguatan juga harus diberikan

dengan hangat dan penuh semangat, harus bermakna bagi siswa,

dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak sepatutnya

diucapkan.

23

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 80. 24

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 217.

Page 37: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

22

22

Dalam memberikan penguatan, guru perlu memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

1) Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias

sehingga siswa dapat merasakan kehangatan, misalnya dengan

suara, mimik atau gerakan tangan yang dilakukan dengan

penuh hangat.

2) Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan

perilaku yang diberi penguatan.

3) Hindarkan respons negatif terhadap jawaban siswa yang tidak

memuaskan.

4) Siswa yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya

atau tunjukan pandangan kepadanya).

5) Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok siswa

tertentu.

6) Agar menjadi lebih efektif penguatan harus diberikan segera

setelah perilaku yang baik ditunjukan.

7) Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi, misalnya

dengan tersenyum, menepuk bahu, atau dengan kalimat.25

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pemberian

penguatan dalam proses pembelajaran sangat penting karena

dengan adanya pemberian penguatan ini siswa merasa

pembelajaran didalam kelas sangat menyenangkan, kehangatan

yang akan membuat hubungan baik dan saling mempercayai antara

guru dan siswa sehingga penguatan dari guru akan diterima secara

positif oleh siswa., siswa menjadi semangat dan antusias dalam

belajar karena usaha siswa dalam menjawab merasa dihargai oleh

guru, dan lain sebagainya.

25

Andayani, Pemantapan Kemampuan Mengajar, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015), h. 34.

Page 38: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

23

23

c) Keterampilan Mengadakan Variasi

Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada

tindakan dan perbuatan guru yang disengaja ataupun secara

spontan, yang dimaksudkan untuk mengacu dan mengingat

perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.26

Variasi memberi

pengaruh positif terhadap perhatian dan keterlibatan siswa, maka

membuat siswa lebih reseptif terhadap pembelajaran. Para guru

yang menggunakan variasi tidak hanya menghindari siswa dari

kebosanan, tetapi juga membuat siswa tetap tertarik dan secara

aktif terlibat dalam pelajaran. Keterampilan guru dalam membuat

variasi mendukung ketertarikan dan keterlibatann para siswa dan

pada akhirnya menuju pada peningkatan pembeajaran.27

Variasi dalam pembelajaran adalah penggantian atau perubahan

yang terkait dengan satu atau beberapa aspek dalam kegiatan

belajar, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan

motivasi siswa. Keterampilan ini diperlukan oleh guru untuk

mengatasi kebosanan karena siswa selalu melihat, mendengar,

merasakan, dan melakukan hal yang sama secara terus-menerus.28

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dalam 3

bagian:

1) Variasi dalam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan

berbagai cara, seperti: variasi suara rendah, tinggi, besar dan

kecil, memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak

(biasanya untuk menenangkan kelas atau mengatasi gangguan),

mengadakan kontak pandang, variasi gerakan badan, mimik,

dan mengubah posisi.

26

Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3. 27

Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf, Perilaku Mengajar, (Jakarta: Salemba Humanika,

2014), h. 129. 28

Op.cit, h. 34.

Page 39: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

24

24

2) Variasi dalam menggunakan media dan bahan pelajaran,

meliputi: variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, didengar,

diraba, serta dimanipulasi.

3) Variasi dalam pola interaksi berupa klasikal, kelompok, dan

perorangan sesuai dengan keperluan, serta dalam kegiatan

berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi,

latihan atau demonstrasi.29

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa variasi adalah

suatu keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru dengan

tujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan siswa

dalam mengikuti pembelajaran di kelas, dan juga untuk mengacu

semangat siswa sehingga siswa aktif dan berpartisipasi dalam

mengikuti pembelajaran. Dan ini dapat dibuktikan melalui

ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan

mengikuti proses pembelajarannya di kelas.

d) Keterampilan menjelaskan

Menjelaskan adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi

atau materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara

sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh

siswa.30

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah

penyajian informasi secara lisan yang disusun secara teratur untuk

menunjukan adanya hubungan satu dengan yang lain, misalnya

sebab dan akibat.

Penyampaian informasi yang terncana dengan baik disajikan

dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan

menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan aspek yang sangat

penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di

29

Ibid, h. 34. 30

Ibid, h. 35.

Page 40: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

25

25

dalam kelas.31

Menjelaskan adalah kegiatan untuk menyampaikan

informasi atau materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana

secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh

siswa.32

Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu aspek yang

sangat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa

di dalam kelas, karena biasanya guru lebih cenderung

mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh langsung,

misalnya dalam memberikan ide, fakta, maupun pendapat. Alasan

perlunya keterampilan menjelaskan dikuasai oleh guru, adalah:

1) Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar

merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa karena pada

umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada

siswa.

2) Penjelasan yang diberikan oleh guru terkadang tidak jelas bagi

siswa tetapi hanya jelas bagi gurunya sendiri. Hal ini tercermin

dari ucapan guru “sudah jelas bukan?” oleh karena itu

kemampuan meningkatkan pemahaman murid sangat penting

dalam memberikan penjelasan.

3) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari

buku atau sumber lainya. Oleh karena itu guru perlu membantu

menjelaskan hal-hal tertentu.

4) Kurangnya sumber yang tersedia yang dimanfaatkan oleh siswa

dalam belajar. Guru perlu membantu siswa dengan cara

memberikan informasi lisan berupa penjelasan yang cocok

dengan materi yang diperlukan.33

31

Rusman,Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru

(Jakarta:Rajawali Pers, 2010), h. 86-87 32

Op.cit, h. 35. 33

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h. 89.

Page 41: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

26

26

5) Guru sering tidak dapat membedakan antara menceritakan

dengan menjelaskan.34

Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Penjelasan dapat diberikan awal, tengah, atau pun akhir

pelajaran sesuai dengan keperluan.

2) Penjelasan harus relevan dengan tujuan.

3) Materi yang dijelaskan harus bermakna.

4) Penjelasan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar

belakang siswa.35

e) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Didalam proses pembelajaran kegiatan membuka dan menutup

pelajaran ini sangat penting karena guru dapat mengetahui

kesiapan mental siswa dan ketertarikan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Keterampilan

membuka pelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dari

seluruh proses belajar mengajar yang akan dilalui siswa.

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan

keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan

bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif, efisien, dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup

pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran.36

Keterampilan membuka pelajaran (set induction) adalah usaha

atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi peserta didik

agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan

34 JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 70. 35

Op.cit, h. 35. 36

Marno, Idris,Strategi dan Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar

yang Efektif dan Edukatif, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2009), h.76.

Page 42: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

27

27

dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang

positif terhadap kegiatan belajar.37

Dengan kata lain, kegiatan yang

dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental dan

menimbulkan perhatian siswa agar dapat terpusat pada

pembelajaran yang akan atau sedang berlangsung.

Kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup urutan-urutan

kegiatan rutin seperti mengisi daftar hadir, menyampaikan

pengumuman, menertibkan siswa, meminta untuk menyiapkan

alat-alat pelajaran dan buku-buku yang akan dipelajari dan lain

sebagainya yang tidak berhubungan dengan penyampaian materi

pelajaran, dan kegiatan membuka pelajaran berkaitan langsung

dengan penyampaian materi pelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru

pada awal jam pelajaran, tetapi juga pada awal setiap kegiatan inti

pelajaran yang diberikan selama jam pembelajaran tersebut. Marno

dan Idris berpendapat bahwa dalam usaha mengaitkan antara

pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru

hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata

rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah

dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau

titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau matri baru yang akan

dipelajari siswa.38

Inti keterampilan membuka pelajaran adalah

menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki persoalan

yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian

siswa apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar

mengajar.39

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan

siswa untuk memasuki inti kegiatan pembelajaran.

37

Asril, Zainal, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 70. 38

Op.cit, h. 77 39

Op.cit, h.70.

Page 43: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

28

28

Adapun menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan

oleh guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Usaha

menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan

gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa,

mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan

guru dalam proses belajar mengajar.40

Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk

mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-

pokok pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh

tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.

Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan

gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, usaha

untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran,

dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.41

Kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urutan-urutan

kegiatan rutin seperti memberi tugas untuk dikerjakan di rumah.

Asril berpendapat bahwa menutup pelajaran juga dapat diartikan

sebagai aktivitas menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap

penggal kegiatan pembelajaran dengan maksud agar siswa

memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi.42

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menutup

pelajaran adalah kegiatan atau aktivitas guru dalam mengakhiri

pelajaran dengan maksud agar siswa memperoleh gambaran secara

menyeluruh dan jelas tentang pokok materi yang disampaikan oleh

guru dalam proses pembelajaran.

Tujuan membuka pelajaran menurut Marno dan Idris adalah

untuk memusatkan perhatian siswa pada pelajaran yang akan

dipelajarinya dengan begitu mereka akan konsentrasi selama

40

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),

h. 92. 41

Op.cit, h. 90. 42

Ibid, h. 71.

Page 44: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

29

29

proses pembeljaran berlangsung.43

Tujuan membuka pelajaran

akan dipaparkan sebagai berikut:

1) Menyiapkan mental siswa, kegiatan membuka pelajaran

bertujuan untuk menyatukan jiwa dan raga siswa dalam satu

tempat dan waktu agar siswa ikut terlibat memasuki persoalan

yang akan dibahas dan memicu minat serta peminatan siswa

pada materi pelajaran yang akan dibicarakan dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Menumbuhkan minat, semangat, motivasi, dan perhatian siswa

agar siswa menyadari batas-batas tugasnya.

3) Agar siswa memahami hubungan antara materi yang telah

dikuasainya dengan materi yang akan dipelajarinya.

4) Agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah

dicapainya.44

Adapun tujuan menutup pelajaran adalah:

1) Untuk memberikan pemahaman siswa terhadap materi pokok

yang telah dilakukan.

2) Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang

telah diperoleh siswa sekaligus berfungsi sebagai umpan balik

bagi guru.

4) Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai

dengan proses dan hasil pembelajaran.45

43

Op.cit, h. 77. 44

Op.cit, h. 91. 45

Murni, Wahid, dkk, Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,

2010), h. 72.

Page 45: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

30

30

Prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan oleh guru dalam

penggunaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran

sebagaimana dipaparkan oleh Marno dan Idris, yaitu:

1) Bermakna

Prinsip bermakna mempunyai nilai tercapainya tujuan

penggunaan keterampilan membuka pelajaran.

2) Kontinyu (Berkesinambungan)

Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan

merangkum kembali pokok-pokokpenting pelajaran hendaknya

merupakan bagian dari kesatuan yang utuh.

3) Fleksible (penggunaan secara luwes)

Fleksible dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku,

dalam arti tidak terputus-putus atau lancar.

4) Antusiasme dan kehangatan dalam mengkomunikasikan

gagasan

Dengan antusiasme guru dalam berkomunikasi, mendorong

anak untuk menilai bahwa pokok bahasan yang dipelajari

mempunyi arti penting.46

Beberapa komponen membuka pelajaran adalah, sebagai berikut:

1) Menarik perhatian siswa dengan berbagai cara

Cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatan siswa,

yaitu: gaya mengajar guru yang bervariasi, penggunaan alat

bantu mengajar, pola interaksi yang bervariasi.

2) Menimbulkan motivasi

Cara untuk menimbulkan motivasi siswa diantaranya: dengan

kehangatan dan keantusiasan, dengan menimbulkan rasa ingin

tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dengan

memperhatikan minat siswa.

46

Marno dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan

Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), h. 78-81

Page 46: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

31

31

3) Memberi acuan

Usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberi

acuan adalah: mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,

menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan,

mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan.

4) Memberi kaitan

Usaha yang dapat guru lakukan untuk membuat kaitan adalah:

membuat kaitan antar aspek-aspek dari bidang studi yang telah

dikenal siswa, membandingkan atau mempertentangkan

pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui,

menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum

menyajikan bahan secara spesifik atau terperinci.47

Menjelang akhir dari suatu pelajaran atau pada akhir dari setiap

akhir kegiatan, guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran.

Hal ini harus dilakukan agar siswa memperoleh gambaran yang

utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajari.

Komponen-komponen dalam menutup pelajaran adalah:

1) Meninjau Kembali

Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran,

yaitu: merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

2) Mengadakan evaluasi

Bentuk-bentuk evaluasi itu adalah: mendemonstrasikan

keterampilan siswa, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain,

mengekspresikan pendapat siswa sendiri, pemberian soal-soal

tertulis.

3) Memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa pekerjaan rumah,

merancang sesuatu, atau berkunjung ke suatu tempat.48

47

Andayani,Pemantapan Kemampuan Mengajar, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015), h. 35-36. 48

Ibid, h. 35-36.

Page 47: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

32

32

f) Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah

salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi system

pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. untuk

itu keterampilan guru harus dilatih dan dikembangkan, sehingga

para guru memiliki kemampaun untuk melayani siswa dalam

melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil.49

Hasibuan dan Moedjiono mengemukakan bahwa diskusi

kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan

melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka

kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau

pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu

masalah. Dalam diskusi kelompok kecil, siswa berdiskusi secara

kelompok kecil dibawah pimpinan guru atau temannya dengan

menaati peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap siswa

bebas mengemukakan ide yang dimilikinya tanpa merasa mendapat

tekanan dari guru atau temannya.50

Suwarna, dkk memaparkan bahwa keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil adalah keterampilan melaksanakan

kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi

kelompok kecil dengan efektif. Guru perlu menguasai keterampilan

dalam membimbing diskusi kelompok kecil agar diskusi dapat

berjalan efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan

pembelajaran.51

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil adalah kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan

49

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, (Bandung:

Rajawali Press, 2013), h. 89. 50

JJ Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Keterampilan Dasar Pengajaran),

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 88-89. 51

Suwarna, dkk, Pengajaran Mikro: Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik

Profesional, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), h. 79.

Page 48: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

33

33

diskusi kelompok kecil dengan baik agar proses pembelajaran

dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Guru harus mengupayakan agar diskusi dapat berjalan dengan

optimal. Komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh

pemimpin diskusi kelompok kecil adalah:

1) Memusatkan perhatiansiswa dengan cara merumuskan tujuan

diskusi secara jelas, merumuskan kembali masalah jika terjadi

penyimpangan, menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi

penyimpangan, serta merangkum hasil pembicaraan pada saat-

saat tertentu.

2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat dengan cara

menguraikan kembali atau merangkum urunan pendapat siswa,

mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang

pendapat anggota lain, atau menguraikan gagasan anggota

kelompok dengan tambahan informasi.

3) Menganalisis pandangan siswa dengan cara: meneliti alasan

yang dikemukakan dan punya dasar yang kuat, serta

memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.

4) Meningkatkan partisipasi siswa dengan cara: mengajukan

pertanyaan kunci yang menantang untuk siswa berpikir,

memberi contoh pada saat yang tepat, menghangatkan suasana

dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan

pendapat, memberikan waktu untuk berpikir, dan

mendengarkan dengan penuh perhatian.

5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan cara:

memancing pendapat peserta diskusi yang enggan

berpartisipasi, memberikan kesempatan pertama pada peserta

yang enggan berpartisipasi, mencegah peserta yang suka

memonopoli dengan bijaksana, mendorong siswa untuk

mengomentari pendapat temannya, serta meminta pendapat

siswa jika terjadi jalan buntu.

6) Menutup diskusi dengan cara: merangkum hasil diskusi,

memberikan gambaran tindak lanjut, atau mengajak para

siswamenilai proses diskusi yang telah berlangsung.52

Dari komponen yang sudah dijelaskan diatas dapat

disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok dapat

disebut diskusi.dalam kegiatan pembelajaran, diskusi kelompok

kecil juga harus memenuhi keenam komponen diatas. Ini

52

Andayani, Pemantapan Kemampuan Mengajar, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015), h. 36-37

Page 49: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

34

34

berkaitan bahwa setiap diskusi kelompok kecil harus

mempunyai tujuan yang jelas yang ingin dicapai oleh suatu

kelompok, diskusi berlangsung secara sistematis, dan setiap

siswa yang menjadi anggota kelompok mendapat kesempatan

untuk bertatap muka dan mengemukakan pendapatnya secara

bebas, dengan tidak mengabaikan peraturan diskusi.

g) Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam

menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal guna

terjadinya proses pembelajaran yang selalu serasi dan efektif.53

Keterampilan mengelola terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan

pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, yang dapat

dilakukan dengan cara: menunjukan sikap tanggap, membagi

perhatian secara visual dan verbal, memusatkan perhatian

kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut

tanggung jawab siswa, memberi petunjuk-petunjuk yang jelas,

menegur secara bijaksana, yaitu secara jekas dan tegas, bukan

berupa peringatan atau ocehan, serta memberikan penguatan

bila perlu.

2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendaalian kondisi

belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan

respons guru terhadap respons negatif siswa yang

berkelanjutan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat

menggunakan 3 jenis strategi, yaitu: modifikasi tingkah laku,

pengelolaan/proses kelompok, menemukan dan memecahkan

tingkah laku yang menimbulkan masalah.

53

Ibid, h. 37.

Page 50: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

35

35

Dalam penerapannya itu memiliki 6 prinsip, yaitu:

1) Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar dapat

menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.

2) Guru dapat menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat

menantang siswa untuk berpikir.

3) Guru dapat menggunakan berbagai variasi yang dapat

menghilangkan kebosanan.

4) Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas perlu ditingkatkan.

5) Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif perlu diperhatikan.

6) Penanaman disiplin diri sendiri merupakan modal dasar bagi

guru.

h) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pada dasarnya keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan lebih bisa dikatakan mengajar yang memberikan

kesempatan banyak kepada siswa dalam artian mengurangi peran guru

dikelas. Keterampilan ini akan meningkatkan pemahaman guru dan

siswa yang terlibat, juga pemahaman dalam mengorganisasi proses

belajar mengajar atau interaksi edukatif. Hubungan interpersonal dan

sosial, dan mengorganisasi adalah hal yang penting untuk

menyukseskan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Karena itu

guru harus memiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antar

pribadi, bila ingin menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perorangan.54

Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh gurudalam

menerapkan keteramapilan mengajar kelompok kecil dan perorangan,

yaitu:

1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi yang dapat

dilakukan dengan cara: menunjukan kehangatan dan kepekaan

terhadap kebutuhan siswa, mendengarkan secara simpati gagasan

54

Nasrul HS, Profesi Etika Keguruan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 71-72

Page 51: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

36

36

yang dikemukakan siswa, memberikan respons positif terhadap

gagasan siswa, membangun hubungan saling mempercayai,

menunjukan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa

kecenderungan mendominasi, menerima perasaan siswa dengan

penuh pengertian dan keterbukaan, mengendalikan situasi agar

siswa merasa aman.

2) Keterampilan mengorganisasikan, yang dapat dilakukan dengan

cara: memberi orientasi umum, memvariasikan kegiatan,

membentuk kelompok yang tepat, mengkoordinasikan kegiatan,

membagi perhatian dalam berbagai tugas, serta mengakhiri

kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan.

3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar yang dapat

dilakukan dengan cara: memberi penguatan yang sesuai,

mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap

tanggap terhadap keadaan siswa, mengadakan supervisi proses

lanjut, yang berupa bantuan yang diberikan secara selektif,

mengadakan supervisi pemaduan, dengan cara mendekati setiap

kelompok/perorangan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan

akhir.

4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pembelajaran, meliputi: menetapkan tujuan pelajaran,

merencanakan kegiatan belajar, berperan sebagai penasihat,

membantu siswa menilai kemajuan sendiri.55

Dari berbagai uraian konsep tentang keterampilan guru, maka yang

dimaksud dengan keterampilan mengajar adalah kemampuan guru

dalam melatih dan membimbing aktivitas dan pengalaman siswa dalam

proses kegiatan pembelajaran, serta membantunya berkembang dan

menyesuaikan diri pada lingkungan.Keterampilan mengajar guru

meliputi: keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan,

55

Op.cit, h.39-40.

Page 52: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

37

37

keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membuka dan

menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,

dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam

kaitannya dengan kurikulum 2013 yang mengusung pendekatan

saintifik keterampilan-keterampilan mengajar tersebut justru menjadi

sangat penting dimiliki guru, agar guru mampu memotivasi dan

mendampingi peserta didik untuk menggunakan pendekatan saintifik.

B. Keaktifan Belajar Siswa

1. Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.56

Durton dalam Mutadi mengatakan bahwa belajar

adalah “learning is a change the the individual due to interaction of

that individual and his environments which fills a need and makes him

capable of dealing adequalitywith his environment”.57

Dengan

demikian belajar adalah perubahan dalam diri individu sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya sehingga individu tersebut menjadi

lebih baik.

Menurut Hilgrad dan Bower dalam Baharuddin, belajar (to learn)

adalah to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough

experience or study, to fix in the mind or memory; memorize; to

acquire trough experience, to become in forme of to find out.58

Seseorang dianggap belajar jika ia memperoleh pengetahuan atau

mendapatkan informasi melalui pengalaman dan dari proses belajar

diharapkan adanya perubahan yang lebih baik pada diri seseorang

56

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2010), h. 2. 57

Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, (Semarang: Balai Dktat

Keagamaan Semarang, 2007), h. 12. 58

Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar Ruz Media, 2010), h. 13.

Page 53: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

38

38

tersebut. Dengan demikian belajar memiliki arti dasar adanya kegiatan

dalam penguasaan sesuatu. Sedangkan menurut James O. Wittaker

dalam Aunurrahman belajar adalah proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.59

Dari beberapa pendapat sebagaimana yang telah dipaparkan, dapat

dijelaskan lebih lanjut bahwa belajar adalah suatu proses yang dapat

dilihat dari perubahan dalam diri siswa yang bersumber pada

pengalaman siswa dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari sikap, tingkah laku,

pemahaman, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta

perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri siswa.

Proses belajar pada hakikatnya merupakan upaya mengembangkan

aktifitas dan kreatifitas siswa melalui berbagai pengalaman. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, disebutkan bahwa aktif adalah giat

(bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan suatu keadaan dimana siswa

bekerja berusaha menjadi aktif.60

Keaktifan adalah kegiatan yang

bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.61

Tuntutan keaktifan siswa

dalam belajar memberi makna bahwa belajar tidak bisa diwakilkan

oleh orang lain. Belajar memerlukan keterlibatan langsung si pebelajar.

Guru tidak bisa dan tidak boleh mewakili siswa dalam belajar.

Keaktifan siswa dalam belajar sangatlah berpengaruh dalam

pencapaian hasil belajar. Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan

dimana siswa dapat aktif atau dapat dinyatakan bahwa setiap orang

yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa adanya aktifitas, proses

pembelajaran tidak akan terjadi. Berkaitan dengan prinsip keaktifan,

dijelaskan bahwa individu merupakan manusia belajar yang aktif dan

59

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 35. 60

Alwi Hasan, dkk. Kamus Besar Bahsa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 24-

25. 61

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 98.

Page 54: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

39

39

selalu ingin tahu.62

Rasa ingin tahu itulah yang menyebabkan manusia

menjadi satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat dididik.

2. Jenis-jenis aktivitas siswa dalam belajar

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan

keaktifan siswa melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.

Aktivitas siswa menjadi hal yang penting karena kadangkala guru

lebih menekankan pada aspek kognitif, dengan menekankan pada

kemampuan mental yang dipelajari sehingga hanya berpusat pada

pemahaman bahan pengetahuan. Guru perlu menyadari bahwa pada

saat mengajar, guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator.

Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan

mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap

guru dalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar ditandai oleh

adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosi dan fisik.

Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang

lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Jenis-jenis aktivitas

siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:

Menurut Sardiman jenis-jenis aktivitas siswa dalam belajar ada 8,

yaitu: visual activities, oral activities, listening activities, writing

activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan

emotional activities.63

Sedangkan menurut Dierich dalam Oemar

Hamalik jenis aktivitas dalam belajar adalah: kegiatan-kegiatan visual,

kegiatan-kegiatan lisan, kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-

kegiatan menulis, kegiatan-kegiatan menggambar, kegiatan-kegiatan

metrik, kegiatan-kegiatan mental, kegiatan kegiatan emosional.64

Dari

kedua pendapat tersebut tidak terdapat perbedaan.

62

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),

h. 45. 63

Op.cit, h. 99. 64

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 172.

Page 55: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

40

40

a) Visual Activities, yaitu aktifitas visual seperti membaca,

memperhatikan gambar, dan percobaan.

b) Oral Activities, yaitu aktifitas oral atau pengucapan, terdiri dari

menyatakan, merumuskan, bertanya, mengeluarkan pendapat,

wawancara dan diskusi.

c) Listening Activities, yaitu aktifitas mendengarkan, seperti

mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi, mendengarkan

musik, dan mendengarkan pidato.

d) Writing Activities, yaitu aktifitas menulis, seperti menulis cerita,

karangan, laporan, angket, dan menyalin.

e) Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,

dan diagram.

f) Motor Activities, yaitu aktifitas gerak, misalnya melakukan

percobaan, membuat konstruksi, dan bermain.

g) Mental Activities, yaitu aktifitas mental, seperti menanggapi,

mengingat, memecahkan persoalan, menganalisa dan mengambil

keputusan.

h) Emotional Activities, yaitu aktifitas emosi, seperti menaruh minat,

merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah dan tenang.65

3. Strategi Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan siswa dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam

keterlibatannya pada kegiatan belajar mengajar. Adapun cara untuk

memperbaiki keterlibatan siswa tersebut diantaranya adalah dengan

mengabdikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar

mengajar, meningkatkan partisipasi siswa secara efektif dalam

kegiatan belajar mengajar, memberikan pengajaran yang jelas dan

tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mengenali

dan membantu siswa yang kurang terlibat dan menyelidiki penyebab

kurangnya aktifitas siswa pada kegiatan belajar mengajar, dan

menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual

65Op.cit, h. 99.

Page 56: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

41

41

siswa. Dan hal yang sangat penting adalah usaha untuk meningkatkan

siswa agar mau berpikir secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.66

Penilaian proses pembelajaran dilihat dari sejauh mana keaktifan

siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat

ketika siswa berperan dalam pembelajaran seperti aktif bertanya

kepada siswa maupun guru, mau berdiskusi kelompok dengan siswa

lain, mampu menemukan masalah serta dapat memecahkan masalah

tersebut, dan dapat menerapkan apa yang telah diperoleh untuk

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.67

Proses pembelajaran

dapat dikatakan berjalan dengan baik apabila keaktifan siswa dalam

pembelajaran memenuhi beberapa kriteria tersebut.

Sudut pandang lain mengenai keaktifan siswa pada pembelajaran

diungkapkan oleh Mc Keachie dalam buku Warsono dan Hariyanto,

yang mengemukakan keaktifan siswa dapat diukur apabila siswa ikut

berpartisipasi dalam menentukan tujuan pembelajaran, sehingga siswa

dapat mengetahui apa tujuan yang akan dicapai saat pembelajaran

tersebut.68

Interaksi antar siswa juga dibutuhkan dalam proses

pembelajaran, sehingga keaktifan dapat diukur ketika siswa berdiskusi

kelompok. Guru juga berperan penting dalam keaktifan proses

pembelajaran, sebagai pembimbing guru bertugas untuk membimbing

siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, sehingga

intensitas guru dalam menangani masalah siswa, juga diperhatikan

untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran di dalam kelas harus menumbuhkan suasana

sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan

mengemukakan gagasan.69

Mengacu dari pendapat tersebut maka

66

Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), h. 26-27. 67

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 61. 68

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Rosdakarya, 2012) h. 8. 69

Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012), h. 10.

Page 57: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

42

42

dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan suatu keaktifan siswa,

karena jika tanpa adanya keaktifan maka pembelajaran di dalam kelas

kurang berjalan dengan baik. Belajar menunjukan adanya jiwa yang

sangat aktif, yaitu jiwa akan mengolah informasi yang diterima.70

Oleh

karena itu, apabila tidak ada keaktifan dalam pembelajaran, maka

siswa tidak dapat membuat kesimpulan apa yang dipelajarinya, karena

dalam teori ini menuntut siswa untuk aktif mencari, menemukan dan

menggunakan pengetahuan yang diperolehnya.

Rousseau dalam buku Sardiman mengemukakan bahwa

pengetahuan juga harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,

pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri,

dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun

teknis. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa setiap

orang yang mau belajar harus aktif sendiri, karena jika dalam suatu

pembelajaran tidak ada aktivitas maka pembelajaran itu tidak akan

berjalan dengan baik.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dinyatakan bahwa keaktifan

siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk berusaha

menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa harus aktif bertanya,

mempertanyakan, mengemukakan gagasan, mampu berinteraksi

dengan siswa lain serta mampu memecahkan masalah yang

dijumpainya dalam pembelajaran. Keaktifan dalam pembelajaran

merupakan sesuatu yang penting, tanpa adanya keaktifan maka proses

pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.

Keaktifan guru juga berperan dalam pembelajaran. Salah satu

peranan guru yaitu sebagai perencana pengajaran.71

Oleh karena itu,

guru sangat berperan penting dalam pembelajaran. Guru juga harus

memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip dari belajar yaitu

70

Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori Aplikasi, (Yogyakarta: Ar Russ

Media, 2013), h. 100. 71

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 98.

Page 58: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

43

43

dasar dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti

merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode, menetapkan

evaluasi dan sebagainya. Guru juga bertugas untuk memberikan hasil

belajar, sehingga guru harus memantau perkembangan siswa. Maka

dari itu, guru harus aktif dalam proses pembelajaran, hal ini ditunjukan

oleh guru dalam RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Di

dalam RPP guru merumuskan tujuan belajar, memilih metode serta

menyampaikannya kepada siswa, setelah itu guru menetapkan evaluasi

belajar siswa yang diwujudkan dalam penilaian hasil belajar.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat dinyatakan bahwa

keaktifan dibagi menjadi dua, yaitu aktif yang dapat diamati yang

berhubungan dengan psikomotor, dan aktif yang tidak bisa diamati

yang berhubungan dengan pemikiran dan perasaan. Keaktifan yang

dapat diamati seperti kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan

mendengarkan, kegiatan menulis serta kegiatan menggambar.

Keaktifan siswa dalam belajar adalah suatu proses usaha untuk

memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu atau respon dari adanya stimulus dalam interaksi pada

pembelajaran maupun lingkungan sekitarnya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengaktifkan belajar siswa dapat

melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal.

Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengoptimalisasikan memori siswa bekerja secara maksimal dengan

memberikan waktu untuk mengungkapkan kreatifitasnya sendiri. Agar

siswa dapat aktif dalam belajar guru harus mampu menggunakan

multimedia dan multimetode yang dapat menunjang proses

pembelajaran siswa, memberikan tugas secara individual dan

kelompok, memberikan kesempatan pada siswa melakukan

eksperimen dalam kelompok kecil, memberikan tugas dan memberikan

bahan belajar, serta mengadakan tanya jawab dan diskusi.

Page 59: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

44

44

Cara lain mengaktifkan siswa dalam belajar adalah dengan

memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat

bagi kehidupan siswa. Pemberian rangsangan tugas, tantangan,

memecahkan masalah atau mengembangkan pembiasaan agar dalam

dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya.

Keaktifan siswa dalam proses belajar juga merupakan upaya siswa

dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan belajar

siswa dapat ditempuh dengan upaya kegiatan belajar kelompok

meupun kegiatan belajar secara perseorangan. Alasan lain

mengaktifkan siswa yaitu dengan menganalisis cara belajar siswa yang

berbeda-beda. Setiap siswa perlu memperoleh layanan bimbingan

belajar yang berbeda pula, sehingga seluruh siswa dapat berkembang

sesuai dengan tingkat kemampuannya. Guru perlu menyadari bahwa

siswa berlatar belakang sosial yang berbeda sehingga guru mempunyai

tugas untuk menumbuhkan kesadaran agar setiap siswa merasa

membutuhkan belajar.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya penelitian terkait permasalahan pengaruh supervisi

akademik kepala sekolah terhadap keterampilan mengajar guru sudah

pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Rahmanitia Nadiatus S. 2016. Skripsi dengan judul pengaruh

keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V

pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di MIT Ar Roihan

Lawang. Penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa

kelas V MIT Ar-Roihan Lawang dengan prosentase terbesar pada

kategori tinggi dengan 78,4% dan keterampilan mengajar guru juga

tergolong dalam kategori tinggi 73%. Maka dapat disimpulkan hasil

dari penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa.

Page 60: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

45

45

2. Karida Dwi Muktisari. 2016. Skripsi dengan judul keaktifan belajar

siswa ditinjau dari persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru

dan fasilitas belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Batik

2 Surakarta. Penelitian ini menjelaskan bahwa variabel persepsi siswa

terhadap keterampilan mengajar guru (X1) dan fasilitas belajar (X2)

mempunyai pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa pada mata

pelajaran Ekonomi. Variabel X1 memberikan sumbangan relatif

sebesar 62,7% dan sumbangan efektif sebesar 55%, variabel X2

memberikan sumbangan relatif sebesar 37,3% dan sumbangan efektif

sebesar 21,1%. Hasil perhitungan R² diperoleh 0337, berarti 33,7%

keaktifan belajar pada mata pelajaran Ekonomi dipengaruhi oleh

persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dan fasilitas

belajar, sisanya sebesar 66,3% dipengaruhi variabel di luar penelitian.

3. Izzah. 2013. Skripsi dengan judul pengaruh kemampuan mengajar

guru dalam mengelola kelas terhadap keaktifan belajar bidang studi

Fiqih siswa kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul

Ulama (NU) Putri 3 Buntet Pesantren Mertapada Kulon Kecamatan

Astanajapura Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menjelaskan bahwa

kemampuan pengelolaan kelas guru Fiqh di Madrasah Tsanawiyah

(MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Putri 3 Buntet Pesantren Mertapada

Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tergolong baik,

hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh sebesar 91 %, karena berada

pada rentangan prosentase keberpengaruhan 75% - 100%. Keaktifan

belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh kelas VIII di Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Putri 3 Buntet Pesantren

Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon

tergolong cukup baik dengan perolehan prosentase sebesar 72%,

karena berada pada rentangan prosentase keberpengaruhan 55% -

74,99%. Pengaruh kemampuan pengelolaan kelas guru Fiqh terhadap

keaktifan belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Nahdlatul Ulama (NU) Putri 3 Buntet Pesantren Mertapada Kulon

Page 61: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

46

46

Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon sebesar 8,41%, sisanya

yaitu 91,59% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan di atas, terdapat

persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada

metode yang digunakan metode kuantitatif.

D. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses belajar

siswa di sekolah. Banyak sekali faktor yang berpengaruh dalam kegiatan

belajar mengajar, baik itu berasal dari siswa maupun dari guru. Guru

adalah pihak yang memiliki peran terbesar dalam mencapai kelancaran

kegiatan pembelajaran karena guru adalah pihak yang mentransfer ilmu

pengetahuan. Seorang guru yang terampil dalam mengajar akan

berpengaruh pada kelancaran proses belajar mengajar yang berujung pada

pencapaian hasil belajar siswa.

Selain keterampilan mengajar guru, faktor lain yang berasal dari

diri siswa juga berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa yaitu

keaktifan belajar siswa. Adanya keterampilan mengajar guru dan didukung

oleh keaktifan belajar yang timbul dalam diri siswa, diharapkan dapat

mendorong siswa untuk belajar dengan baik dan tepat waktu sehingga

dapat memacu meningkatkan prestasi belajarnya.

Secara ringkas, kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

47

47

INPUT PROSES OUTPUT

Kondisi Nyata

1. Masih terdapat guru

yang belum

memiliki

keterampilan

mengajar dengan

baik.

2. Penggunaan metode

pembelajaran yang

monoton.

3. Terbatasnya waktu

dan ruang dalam

proses pembelajaran.

4. Rendahnya

kemampuan guru

dalam memilih dan

memanfaatkan

media pembelajaran.

5. Kurangnya media

pembelajaran yang

dapat menunjang

proses pembelajaran.

6. Kurangnya perilaku

kedisiplinan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran.

7. Kurangnya keaktifan

siswa dalam

mengikuti

pembelajaran.

Masalah

Masih banyak guru yang

belum memiliki

keterampilan mengajar

dengan baik

Strategi

1. Mengadakan

pelatihan bagi

guru untuk

meningkatkan

keterampilannya

dalam mengajar.

2. Pengawasan dari

kepala sekolah.

3. Mengadakan

evaluasi bagi guru.

Hasil

Terciptanya

keterampilan guru

dalam mengajar

serta keaktifan

siswa dalam

belajar di SMP

Negeri 02

Tangerang Selatan

Feedback

Page 63: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

48

48

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir penelitian, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah “Keterampilan mengajar guru berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa di SMPN 02

Tangerang Selatan”

Kemudian untuk mengetahui pegaruh antara variable X dan Y maka

dilakukan uji hipotesis nol yaitu:

1. H0: ƿ = 0, artinya keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri

2 Tangerang Selatan.

2. H1: ƿ ≠ 0, artinya terbukti keterampilan mengajar guru berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri

2 Tangerang Selatan.

Page 64: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian mengenai pengaruh keterampilan mengajar

guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

jalan Cirendeu Raya no. 2 Cirendeu Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten.Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus sampai

dengan selesai,dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama

adalah memilih judul kemudian dilanjutkan dengan permohonan izin

penelitian di sekolah hingga pemberitahuan diterimanya permohonan

tersebut. Selanjutnya melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh data-

data yang dibutuhkan. Lalu pengambilan dan pengumpulan data melalui

wawancara, dan kuesioner terhadap responden dan peneliti mengolah data

tersebut. Tahap terakhir peneliti adalah menuangkan hasil penelitiannya

dalam bentuk penelitian skripsi.

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan No Kegiatan

Penelitian

Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1 Observasi

Awal

2 Bimbingan

Skripsi

3 Membuat

Instrumen

4 Pengajuan

Surat Izin ke

Sekolah

5 Pelaksanaan

Penelitian dan

Pengumpulan

Data

Page 65: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

50

50

6 Penyusunan

dan

Pengolahan

Data

7 Sidang

Munaqosah

8 Revisi Skripsi

B. Variabel Penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan

penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini memiliki

dua variabel, yakni variabel X adalah keterampilan mengajar guru sebagai

variabel independen atau variabel bebas yaitu faktor, hal, atau unsur yang

dianggap dapat menentukan variabel lain. Dan variabel Y adalah keaktifan

belajar siswa sebagai variabel dependen atau variabel terikat yaitu faktor-

faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh

dari variabel bebas.

C. Metode Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode penelitian adalah

cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau

kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan.1Penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu

mengungkapkan pengaruh antar variabel dan dinyatakan dalam angka

serta menjelaskannya dengan membandingkan dengan teori-teori yang

telah ada dan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan

variabel dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk menjelaskan

pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya, yaitu menjelaskan

bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan

1 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses

dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/, pada tanggal 10 Juli 2018 pukul 22:16 WIB

Page 66: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

51

51

belajar siswa.Dalam hal ini peneliti mengadakan wawancara, kuesioner,

dan studi dokumen untuk mengumpulkan keterangan seluas-luasnya.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.2 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek

itu. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas 2

SMP di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan yang berjumlah 240 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti.3 Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili).

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel menggunakan

Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam menggunakan teknik

Probability Sampling, peneliti memilih jenis teknik Simple Random

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), hal. 80 3 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 56

Page 67: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

52

52

Sampling dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari

populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk

tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%.

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 240 siswa

dan tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 5%, maka besarnya

sampel pada penelitian ini adalah 142 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau

teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam

benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket,

wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.4 Pada

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner disebut juga angket atau daftar pertanyaan,

merupakan salah satu alat pengumpulan data. Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.5 Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa

sebagai responden.

Pada penelitian ini, skala pengukuran angket menggunakan

Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel

penelitian.6 Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang

4 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 69 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), hal. 142 6 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 87

Page 68: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

53

53

akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi

sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-

indikator yang akan diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur

ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang

berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan

sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Tabel 3.2

Bobot Nilai pada Skala Likert Positif Bobot Nilai

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang (K) 3

Pernah (P) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Setelah mendapatkan data, langkah selanjutnya adalah

menghitung total skor jawaban dari setiap item atau butir soal

dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 = 𝑇 × 𝑃𝑛

T = Total jumlah responden yang memilih

Pn = Pilihan angka skor dalam skala likert

Kemudian agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih

dahulu harus diketahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y)

untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

54

54

𝑌 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝑋 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

Dengan demikian, maka penilaian interpretasi responden

tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan rumus Index %.

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 % = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑌 𝑥 100%

Sebelum menyelesaikannya juga harus mengetahui interval

(rentang jarak) dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian

dengan metode mencari interval skor persen (I) dengan rumus

sebagai berikut:

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) = 100

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 (𝑙𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡)

Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:7

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Skor Presentase Jawaban Kriteria Hasil Jawaban

0,00 – 0,199 Tidak Pernah

0,20 – 0,399 Pernah

0,40 – 0,599 Kadang

0,60 – 0,799 Sering

0,80 – 1,000 Selalu

7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 184

Page 70: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

55

55

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui

hal-hal dari reponden yang lebih mendalam. Pada penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.8

Wawancara tersebut akan dilakukan kepada bagian kesiswaan

SMP Negeri 02 Tangerang Selatan dan guru-guru yang bersangkutan

untuk mengetahui lebih dalam mengenai keterampilan mengajar guru

dan keaktifan belajar siswa, serta wawancara juga dilakukan kepada

wakil kepala sekolah dan beberapa peserta didik untuk mengetahui

secara mendalam tentang kualitas pendidikan di sekolah.

3. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.9

Tujuan digunakannya teknik observasi pada penelitian ini adalah untuk

mengamati secara langsung bagaimana pembelajaran di kelas,

khususnya keterampilan mengajar yang dilakukan oleh para guru di

SMPN 02 Tangerang Selatan. Teknik observasi yang dilakukan pada

penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisipatif, yaitu peneliti

tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan penelitian. Peneliti hanya

berperan mengamati kegiatan pembelajaran. Jenis observasi yang

dilakukan pada penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 140 9 Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 220.

Page 71: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

56

56

observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai

instrumen pengamatan (pedoman terlampir).

4. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data yang

tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen

termasuk jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam

dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dalam penelitian ini,

metode studi dokumen digunakan untuk mencari data yang berkaitan

dengan penelitian dan bersumber pada tulisan. Data tersebut dapat

berupa data guru-guru, data siswa, dan sarana prasarana sekolah.

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Keterampilan Mengajar Guru ( Variabel X atau

Variabel Bebas)

a. Definisi Konseptual Variabel X (Keterampilan Mengajar

Guru)

Variabel X yaitu keterampilan mengajar guru atau variabel

independen disimpulkan bahwa macam-macamketerampilan

mengajar guru meliputi keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi,

keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan

menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,

keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar

kelompok kecil dan perorangan.

b. Definisi Operasional Variabel X (Keterampilan Mengajar

Guru)

Tabel 3.4

Definisi Operasional Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru)

Variabel

penelitian

Dimensi

Penelitian Indikator

Instrumen

( nomor butir

soal)

Keterampilan

Mengajar

Guru

1. Keterampilan

membuka

pelajaran

1.1 Melakukan

orientasi belajar

1.2 Mengadakan

apersepsi

1, 2, 3

4, 5, 8

Page 72: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

57

57

1.3 Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

6, 7

2. Keterampilan

menjelaskan

2.1 Keterampilan guru

dalam

menjelaskan

pelajaran

2.2 Keterampilan guru

dalam

menyampaikan isi

pelajaran

2.3 Sikap guru dalam

menjelaskan

9, 14

10, 11, 12

13

3 Keterampilan

memberi

penguatan

3.1 Cara

mengapresiasi

siswa dalam

proses

pembelajaran

3.2 Teknik merespon

atau memberikan

umpan balik

terhadap siswa

3.3 Cara guru

memberikan

motivasi dalam

proses

pembelajaran

15, 16, 17

18

19

4 Keterampilan

bertanya

4.1 Sikap guru dalam

memberikan

pertanyaan kepada

siswa

4.2 Isi atau substansi

pertanyaan yang

disampaikan oleh

guru

4.3 Teknik guru dalam

memberikan

pertanyaan

24, 25

20, 21

22, 23, 26

5 Keterampilan

mengadakan

variasi

5.1 Variasi dalam

gaya mengajar

5.2 Variasi dalam

menggunakan

media/alat (bahan

pelajaran)

5.3 Variasi dalam pola

interaksi

27, 28

29, 30, 31,

32

33, 34, 35,

36, 37

Page 73: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

58

58

5.4 Variasi dalam

memotivasi

38, 39

6 Keterampilan

mengelola

kelas

6.1 Pemeliharaan

kondisi belajar

6.2 Pengaturan

kondisi dan tata

letak sarana kelas

6.3 Pengelolaan waktu

pembelajaran

40, 41, 42,

43, 44, 45,

46, 47, 48,

49

50, 51, 52,

53

54, 55, 56,

57, 58, 59

7 Keterampilan

menggunaka

n media

7.1 Alat yang

digunakan sesuai

dengan materi

yang dibelajarkan

7.2 Media yang

digunakan sesuai

dengan materi

yang dibelajarkan

7.3 Guru terampil

menggunakan alat

pembelajaran

7.4 Guru terampil

menggunakan

media

pembelajaran

7.5 Alat/media yang

digunakan benar-

benar dapat

membantu proses

pembelajaran

60, 61, 65

62, 63, 64,

66, 67

69

68

70, 71

8 Keterampilan

menutup

pelajaran

8.1 Meninjau kembali

/ menyimpulkan

pembelajaran yang

telah dilakukan

8.2 Mengevaluasi

penguasaan siswa

8.3 Menginformasikan

pembelajaran

selanjutnya

72, 73

74, 75

76, 77, 78,

79

Jumlah 79

Page 74: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

59

59

2. Variabel Keaktifan Belajar Siswa (Variabel Y atau Variabel Terikat)

a. Definisi Konseptual Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

Variabel Y, yaitu keaktifan belajar siswa atau variabel

dependen meliputi beberapa jenis yang mempengaruhi keaktifan

belajar siswa dilihat dari:

1) Visual Activities

2) Oral Activities

3) Listening Activities

4) Writing Activities

5) Drawing Activities

6) Motor Activities

7) Mental Activities

8) Emotional Activities

b. Definisi Operasional Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

Tabel 3.5

Definisi Operasional Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

Variabel

Penelitian

Dimensi

Penelitian Indikator

Instrumen

(nomor butir

soal)

Keaktifan

Belajar

Siswa

1. Visual

Activities

1.1 Melihat penjelasan

guru

1.2 Membaca buku

sumber mengenai

percobaan yang

akan mereka

lakukan

1, 2

3, 4, 5

2. Listening

Activities

2.1 mendengarkan

penjelasan dari

guru

2.2 menyimak

presentasi

kelompok lain

2.3 mendengarkan

pertanyaan/

jawaban dari siswa

lain (teman)

6, 7

8, 9

10, 11

3. Oral 3.1 bertanya mengenai 12, 13, 14

Page 75: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

60

60

Activities hal yang belum

jelas

3.2 mempresentasikan

hasil percobaan

3.3 menjawab

pertanyaan yang

disampaikan

guru/teman

16, 17

15, 18, 19

4. Writing

Activities

4.1 mencatat

penjelasan/poin-

poin penting guru

4.2 mencatat hasil

kerja

20, 21

22, 23, 24

5 Drawing

Activities

5.1 membuat gambar

peta/grafik/

diagram

5.2 membuat gambar

hasil kerja

25, 26, 29

27, 28

6 Motor

Activities

6.1 Terampil

memperagakan

gerak tubuh

(olahraga/ praktek

membaca puisi/dan

lain-lain)

6.2 Lincah dalam

gerakan

30, 31

32

7 Mental

Activities

7.1 menjawab

pertanyaan yang

diajukan guru

7.2 menanggapi hasil

presentasi

kelompok lain

33, 34, 35

36, 37, 38

8 Emotional

Activities

8.1 Semangat /

antusias siswa

dalam

pembelajaran

8.2 Perhatian siswa

dalam proses

pembelajaran

8.3 Minat siswa dalam

mengikuti

pembelajaran

8.4 Perasaan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

39, 40, 41

42, 43, 44

45, 46

47, 48, 49,

50, 51, 52

Page 76: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

61

61

Jumlah 52

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh

dari responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.

Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik harus memenuhi

kriteria yaitu validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Dalam mengukur validitas dan reliabilitas, bahwa alat ukur atau

instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur

yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas data.10

Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur.11

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat

ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan

menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.12

Validitas berhubungan juga dengan kenyataan (actually) dan tujuan dari

pengukuran, pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan

nyata dan benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil

ukuran menyimpang dari tujannya, penyimpangan pengukuran ini disebut

dengan kesalahan (error) atau varian.13

10

A. Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data,

(Jakarta: Salemba Medika, 2014), hal. 96 11

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 97 12

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 56 13

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hal.

164

Page 77: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

62

62

Tipe validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas konstrak (susunan), yang ditetapkan menurut analisis rasional

terhadap isi tes atau angket yang penilaiannya didasarkan pada

pertimbangan subjektif individual dengan mempertimbangkan baik teori

maupun instrumen pengukur itu sendiri.14

Setelah data didapat dan ditabulasikan, dalam melakukan analisis

tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data yang

digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Adapun

rumus korelasi product moment yang digunakan dapat dinyatakan sebagai

berikut:

rxy = N Ʃ XY − (Ʃ X) (Ʃ Y)

√[{N Ʃ X2 − (Ʃ X)2} {N Ʃ Y2 − (Ʃ Y)2}]

Penjelasan:

rxy= Koefisien korelasi Pearson (yaitu koefisien validitas yang akan

dihitung)

X = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan atau pernyataan

Y = Skor tiap responden dari seluruh item pertanyaan atau pernyataan

ƩX = Jumlah skor dalam distribusi X (jumlah skor seluruh item

pertanyaan atau pernyataan untuk X)

ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y (jumlah skor seluruh item

pertanyaan atau pernyataan untuk Y)

ƩX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

ƩY2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y

N = Jumlah subjek

Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan

dengan r tabel | df = n – k dengan tingkat kesalahan 5%. Jika r hitung > r

tabel, maka butir soal dikatakan valid. Sebaliknya jika r tabel > r hitung

14

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 57

Page 78: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

63

63

maka butir tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan

untuk menjaring data.15

Uji coba instrumen untuk variabel X (keterampilan mengajar guru)

dan variabel Y (keaktifan belajar siswa) dilakukan oleh 35 orang

responden. Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n –

2) maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,3338. Berdasarkan uji coba

instrumen yang dilakukan peneliti, diperoleh nilai validitas (r hitung)

sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y

No Nilai Validitas

Variabel X

Keterangan Nilai Validitas

Variabel Y

Keterangan

1 0,3214 Tidak Valid 0,3561 Valid

2 0,3453 Valid 0,4293 Valid

3 0,6115 Valid 0,4859 Valid

4 0,2511 Tidak Valid 0,2475 Tidak Valid

5 0,2153 Tidak Valid 0,2756 Tidak Valid

6 0,2253 Tidak Valid 0,5466 Valid

7 0,3344 Valid 0,6407 Valid

8 0,3684 Valid 0,5176 Valid

9 0,2313 Tidak Valid 0,5462 Valid

10 0,2381 Tidak Valid 0,5009 Valid

11 0,6411 Valid 0,1742 Tidak Valid

12 0,4850 Valid -0,0144 Tidak Valid

13 0,4386 Valid 0,4793 Valid

14 0,3609 Valid 0,4638 Valid

15 0,3850 Valid 0,2196 Tidak Valid

16 0,0036 Tidak Valid 0,5968 Valid

15

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 195

Page 79: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

64

64

17 0,1010 Tidak Valid 0,6045 Valid

18 0,3649 Valid 0,4196 Valid

19 0,4274 Valid 0,7337 Valid

20 0,5070 Valid 0,4159 Valid

21 0,5436 Valid 0,0320 Tidak Valid

22 0,0750 Tidak Valid 0,0196 Tidak Valid

23 -0,0664 Tidak Valid 0,2890 Tidak Valid

24 0,3554 Valid 0,3429 Valid

25 0,3568 Valid 0,3335 Tidak Valid

26 0,4081 Valid 0,2097 Tidak Valid

27 0,4452 Valid 0,4860 Valid

28 0,1789 Tidak Valid 0,2713 Tidak Valid

29 0,1840 Tidak Valid 0,5587 Valid

30 0,4917 Valid 0,5239 Valid

31 0,0825 Tidak Valid 0,5600 Valid

32 0,4629 Valid 0,4851 Valid

33 0,2849 Tidak Valid 0,5085 Valid

34 0,5373 Valid 0,5828 Valid

35 0,0736 Tidak Valid 0,5272 Valid

36 -0,0529 Tidak Valid 0,2898 Tidak Valid

37 0,1828 Tidak Valid 0,5496 Valid

38 0,3212 Tidak Valid 0,5834 Valid

39 0,4750 Valid 0,5487 Valid

40 0,1529 Tidak Valid 0,3303 Tidak Valid

41 0,5124 Valid 0,6042 Valid

42 -0,0826 Tidak Valid 0,4870 Valid

43 0,3426 Valid 0,5931 Valid

44 0,3301 Tidak Valid 0,5194 Valid

45 0,1080 Tidak Valid 0,3122 Tidak Valid

46 0,4504 Valid 0,0117 Tidak Valid

Page 80: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

65

65

47 0,1409 Tidak Valid 0,5159 Valid

48 0,5718 Valid 0,5515 Valid

49 0,5296 Valid 0,2521 Tidak Valid

50 0,2855 Tidak Valid 0,3973 Valid

51 0,4557 Valid 0,2649 Tidak Valid

52 0,4700 Valid 0,3796 Valid

53 0,5870 Valid

54 0,3200 Tidak Valid

55 0,5160 Valid

56 0,4934 Valid

57 0,5682 Valid

58 0,6328 Valid

59 0,3006 Tidak Valid

60 0,4899 Valid

61 0,6467 Valid

62 0,5321 Valid

63 0,3693 Valid

64 0,2636 Tidak Valid

65 0,2465 Tidak Valid

66 0,2545 Tidak Valid

67 0,4882 Valid

68 0,3770 Valid

69 0,4424 Valid

70 0,4116 Valid

71 0,5685 Valid

72 0,7082 Valid

73 0,5518 Valid

74 0,5012 Valid

75 0,3760 Valid

76 0,4742 Valid

Page 81: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

66

66

77 0,2900 Tidak Valid

78 0,4013 Valid

79 0,5364 Valid

Sumber: Data diolah

Dari hasil di atas, untuk variabel X diperoleh 49 butir soal yang

valid dan 30 butir soal yang tidak valid. Pada variabel Y diperoleh 35 butir

soal yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Seluruh butir soal tidak

valid tidak akan digunakan pada penelitian, sedangkan seluruh butir soal

valid akan digunakan untuk penelitian yang dianggap mewakili data yang

dibutuhkan oleh peneliti. Maka dari itu seluruhnya berjumlah 84 butir soal.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan

keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki

reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat

ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan

dapat digunakan untuk meramalkan (predictability).16

Dengan demikian

reliabilitas merupakan suatu pengukur untuk menunjukkan stabilitas dan

konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep.

Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately), konsistensi,

dan dapat dipercaya. Artinya, hasil pengukurannya tidak berubah-ubah

walaupun instrumen ukuran tersebut digunakan berulang kali tetap akan

memberikan hasil yang relatif sama. Suatu instrumen ukuran dianggap

reliabel atau andal jika hasil pengukuran berulang kali dari satu gejala

yang diukur dengan instrumen ukuran itu tidak berubah dalam kondisi

yang konstan. Suatu ukuran yang akurat adalah ukuran yang cocok dengan

objek yang diukur.17

16

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 81 17

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015),

hal. 463

Page 82: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

67

67

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini akan menggunakan

reliability analysis dengan metode Alpha Cronbach yaitu metode dengan

menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

Ʃ 𝑆𝑖2

𝑆𝑥2

)

Penjelasan:

𝑟11 = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

k = Jumlah item pertanyaan

Ʃ𝑆𝑖2 = Jumlah varians skor item

𝑆𝑥2 = Varians total

Tingkat keandalan instrumen ukuran dari hasil uji dengan

menggunakan metode Cronbach ditentukan oleh koefisien reliabilitas

(yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien korelasi) dengan nilai

bervariasi dari 0 hingga 1. Jika hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,7 maka instrumen ukuran tersebut mengindikasikan

satisfactory internal consistency reliability sehingga layak digunakan

sebagai instrumen ukuran untuk penelitian. Tetapi jika < 0,6 maka

instrumen ukuran tersebut mengindikasikan unsatisfactory internal

consistency reliability sehingga tidak layak digunakan sebagai instrumen

ukuran untuk penelitian.18

Ada pula yang memaknakannya sebagai

berikut:

18

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015),

hal. 471

Page 83: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

68

68

Tabel 3.7

Pedoman Menentukan Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari

Cronbach

Hasil uji Alpha Cronbach Derajat Keandalan

< 0,5 Rendah

0,5 – 0,7 Sedang

0,7 – 0,9 Tinggi

>0,9 Sangat Tinggi

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS

versi 23 pada variabel X (Keterampilan Mengajar Guru) yaitu:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.935 49

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha adalah 0,935 maka

dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena hasil Cronbach’s Alpha di

atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,935 > 0,7 sehingga

dapat disimpulkan butir-butir instrumen untuk variabel X (Keterampilan

Mengajar Guru) dikatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat

tinggi.

Page 84: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

69

69

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas pada variabel Y (Keaktifan

Belajar Siswa), yaitu:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.929 35

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha adalah 0,929 maka

dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena hasil Cronbach’s Alpha di

atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,929 > 0,7 sehingga

dapat disimpulkan butir-butir instrumen untuk variabel Y (Keaktifan

Belajar Siswa) dikatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data menghubungkan antara pengumpulan data dan

analisis data. Sesudah data diproses baru kemudian dianalisis. Pengolahan

data meliputi transformasi dari observasi yang dihimpun dalam lapangan ke

dalam satu sistem kategori dan menerjemahkan kategori tersebut ke dalam

kode yang dapat dipertanggungjawabkan ke analisis kuantitatif kemudian

dikode kembali untuk dapat digunakan ke pemrosesan data otomatis. Jadi

pemrosesan data atau pengolahan data adalah proses mentransformasi

(menyederhanakan dan mengorganisasi) data mentah ke dalam bentuk yang

mudah dibaca dan dipahami.19

Tahap-tahap pengolahan data atau mentransformasi data mentah

menjadi informasi adalah sebagai berikut:

19

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015),

hal. 501

Page 85: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

70

70

1. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang

telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data

yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan

dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan

kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan. Pada kesempatan

ini, kesalahan data dapat diperbaiki dan kekurangan data dilengkapi

dengan mengulangi pengumpulan data, atau dengan cara penyisipan data

(interpolasi).

2. Coding

Pengkodean adalah kegiatan setelah tahap editing selesai, kegunaannya

untuk memberikan identitas pada data yang telah di edit sehingga data

tersebut memiliki arti tertentu saat di analisis. Coding merupakan suatu

proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam angket)

ke dalam bentuk yang mudah dibaca.20

3. Scoring

Pada kegiatan ini penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan

atau pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan responden pada butir-

butir jawaban yang dipilih. Dalam menentukan skor hasil penelitian untuk

pernyataan masing-masing diberi nilai yaitu: Selalu (SL) nilai 5, Sering

(SR) nilai 4, Kadang (K) nilai 3, Pernah (P) nilai 2, Tidak Pernah (TP)

nilai 1.

4. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel

yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang

dibuat sebaiknya mampu meringkas agar memudahkan dalam proses

analisis data.21

20

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011), h. 171. 21

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal. 126

Page 86: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

71

71

I. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian perlu dianalisis untuk menginterpretasikan data yang

telah terkumpul sekaligus menjawab hipotesis penelitian. Untuk menganalisis

data yang diperoleh selama penelitian, ada beberapa teknik analisis data yang

digunakan, yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan

data atau menggambarkan data yang telah terkumpul dari tiap-tiap variabel

yang diteliti sehingga lebih mudah dipahami. Yang termasuk dalam

statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram

lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran

tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data

melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan

persentase.22

Deskripsi data yang ditampilkan dalam penelitian ini yaitu:

a. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi

b. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus:

Rentang Data = Data terbesar – data terkecil

2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus

Sturges yaitu:

K = 1 + 3,3 log n

3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:

Panjang kelas interval = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

c. Histogram

Histogram dibuat berdasarkan data dan frekuensi yang telah

disampaikan dalam tabel distribusi frekuensi.

d. Tingkat Kecenderungan Variabel

Kecenderungan masing-masing variabel dilakukan dengan

pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan standar

22

Sugiyono, op. cit., h. 208.

Page 87: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

72

72

deviasi dengan pengelompokan pada 3 kategori seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.10

Tingkat Kecenderungan Variabel No. Skor Nilai Kategori

1. X < (Mi – Sdi) Rendah

2. (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang

3. X > (Mi + Sdi) Tinggi

Keterangan:

Mi : Mean

Sdi : Standar Deviasi

X : Skor yang dicapai

Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data

diambil dari skor total item-item pada angket variabel iklim

organisasi dan angket variabel produktivitas kerja guru yang diolah

menggunakan SPSS versi 23.

e. Pie Chart

Pie Chart dibuat berdasarkan data kecenderungan variabel

yang telah ditampilkan dalam tabel kecenderungan variabel.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk

hubungan fungsional antara variabel-variabel yang dinyatakan dalam

bentuk persamaan matematik dan garis. Persamaan matematik dan garis

yang didapat disebut dengan persamaan regresi yang dapat berbentuk garis

lurus (linear) atau tidak lurus (non-linear). Hubungan fungsional terdiri

dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas atau variabel prediktor

Page 88: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

73

73

(dependent) umumnya dinyatakan dengan X dan variabel terikat atau

variabel respon (independent) dinyatakan dengan Y.23

Kegunaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan

atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan

fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). karena ada perbedaan yang mendasar dari

analisis korelasi dan analisis regresi. Pasa dasarnya analisis regresi dan

analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan

mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis

korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi

atau diteruskan dengan analisis regresi.24

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑋

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y

Dari persamaan di atas perlu dicari koefisien-koefisien regresi a

dan b dengan formula:

𝑎 = Ʃ 𝑋2 Ʃ𝑌 − Ʃ𝑋 Ʃ(𝑋𝑌)

𝑛 Ʃ𝑋2 − (Ʃ𝑋)2

23

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama,

2010), hal. 125 24

Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2007), hal. 133

Page 89: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

74

74

𝑏 = 𝑛Ʃ (𝑋𝑌) − Ʃ𝑋 Ʃ𝑌

𝑛 Ʃ 𝑋2 − (Ʃ 𝑋)2

Jika yang dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat dicari

dengan formula:

𝑎 = Ȳ − 𝑏��

Konstanta a adalah titik potong (intercept), yaitu pertemuan garis

ordinat dengan sumbu Y pada X, jika X sama dengan nol (0), maka a +

b(0).

Konstanta b adalah kemiringan garis lurus (slope). Angka b yang semakin

besar maka semakin miring garis lurus dan sebaliknya. Besarnya konstanta

b akan menunjukkan dua hal, yaitu arah hubungan positif atau negatif dan

perubahan Y yang terjadi karena perubahan pada variabel X.25

J. Uji Asumsi Dasar

Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan varian serta

kelinearitasan dari suatu populasi (data). Apakah populasi atau data

berdistribusi normal atau tidak, atau juga uji dapat digunakan untuk

mengetahui apakah populasi mempunyai beberapa varian yang sama, serta

untuk menguji kelinearitasan data.

1. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto, persyaratan yang diperlukan dalam

penggunaan statistik parametrik selain data yang diperoleh harus berskala

interval, maka diperlukan persyaratan lain yaitu berupa uji normalitas.26

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau

25

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama,

2010), hal. 128 26

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 104

Page 90: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

75

75

tidak. Karena model regresi yang baik adalah model regresi yang

berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan aplikasi

SPSS versi 23. Pengujian uji normalitas ini menggunakan tabel Tests of

Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual untuk mengetahui apakah distribusi

data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak dengan menggunakan

kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov

1) Jika data pada variabel X dan variabel Y lebih dari 0,05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal

2) Jika data pada variabel X dan variabel Y kurang dari 0,05 maka

data dinyatakan tidak berdistribusi normal27

b. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.28

2. Uji Linearitas

Uji linearitas yaitu suatu analisis guna menguji atau mengetahui

apakah hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya memiliki

kecenderungan mengikuti garis lurus (linear) atau tidak. Apabila hubungan

tersebut memiliki kecenderungan mengikuti garis lurus, maka adanya

peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel, akan diikuti

secara linear oleh peningkatan atau penurunan pada variabel lainnya.29

Uji

27

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS,

(Yogyakarta: Gava Media, 2013), hal. 58 28

Duwi Priyatno, Ibid, hal. 59 29

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 193

Page 91: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

76

76

ini berkaitan dengan penggunaan regresi linear. Dasar pengambilan

keputusan uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Berdasarkan nilai signifikansi

1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.

2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear

antara variabel X dengan variabel Y.

b. Berdasarkan nilai F

1) Jika Fhitung< Ftabel maka terdapat hubungan linear antara variabel X

dengan variabel Y.

2) Jika Fhitung> Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.30

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang

baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas menyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak

efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplot regresi

pada program aplikasi SPSS versi 23. Jika titik-titik menyebar dengan pola

yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.31

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan grafik Scatterplot pada program aplikasi SPSS versi 23,

yaitu:

30

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-program-spss.html diakses

pada tanggal 18 Juli 2018 pukul 00.46 WIB 31

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS,

(Yogyakarta: Gava Media, 2013), hal. 60

Page 92: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

77

77

a. Jika terdapat pola tertentu pada grafik Scatterplot SPSS, seperti titik-

titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, menyebar kemudian

menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar,

maka indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.32

K. Hipotesis Statistik

Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Untuk membenarkan

uji hipotesis, maka peneliti menggunakan uji statistik terhadap data-data yang

diperoleh, yaitu:

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan

atau tidak. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

t hitung> t tabel maka H0 ditolak

2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah satu ukuran dari proporsi dari

variansi dalam satu variabel dependen yang dihitung melalui variabel

independen. Ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi

perubahan dalam satu variabel (dependen) ditentukan oleh perubahan

dalam variabel lain (independen). Koefisien determinasi merupakan

kuadrat dari koefisien korelasi (misal, r2). Koefisien determinasi

dinyatakan dalam persen (%) sehingga harus dikalikan dengan 100%.

Artinya 100% daripada variasi perubahan dalam variabel Y disebabkan

oleh variasi perubahan dalam variabel X.33

32

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.konsistensi.com/2015/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html diakses pada

tanggal 18 November 2018 pukul 01.14 WIB 33

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015),

hal. 593

Page 93: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Tangsel

1. Profil Sekolah

SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan mulai berdiri sejak tanggal 2

Januari 1974 sebagai sekolah filial dari SMP Negeri 48 Jakarta dengan

nama SMP Persiapan. Seiring dengan terjadinya pengembangan wilayah

dan peralihan pemerintahan, SMP Persiapan kemudian berubah nama

menjadi SMP Negeri Cireundeu (1979) dan SMP Negeri 1 Ciputat

(1999).Pada tahun 2004 berdasarkan Keputusan Direktur PLP Dirjen

Dikdasmen Depdiknas Nomor 1147A/C3/SK/2004 tanggal 5 Juli 2004,

SMP Negeri 1 Ciputat mendapat predikat sebagai Sekolah Standar

Nasional (SSN).

Predikat SSN sangat memacu semangat warga sekolah untuk

mewujudkan sekolah sebagai pusat pengembangan logika, etika, dan

estetika melalui berbagai kegiatan Standar Nasional Pendidikan. Guru

bersama orang tua dan komite sekolah saling bahu membahu dalam

pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya mutu

lulusan, sehingga pada tahun 2009 SMP Negeri 1 Ciputat berhasil meraih

sertifikat ISO 9001-2000.

Berdasarkan keputusan Walikota Tangerang Selatan Nomor 10 Tahun

2009, SMP Negeri 1 Ciputat berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Kota

Tangerang Selatan dan atas prestasi kerja sekolah pada tahun 2010 SMP

Negeri 2 Kota Tangerang Selatan meraih ISO 9001:2008.SMP Negeri 2

Tangerang Selatan berlokasi di Jl. Cirendeu Raya No. 2 kelurahan

Cirendeu, kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten. SMP

Negeri 2 Tangerang Selatan telah memperoleh akreditasi A pada tahun

2004, dan sudah berstandar nasional. Lokasi sekolah yang sangat strategis,

dan dekat dengan jalan lalu lintas, namun tidak membuat sekolah

menjadi terganggu dalam proses kegiatan belajar pembelajaran.

Sarana prasarana yang dimiliki SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

tergolong lengkap, seperti adanya Laboratorium komputer, laboratorium

IPA, perpustakaan, lapangan olahraga, dan tempat ibadah. Sehingga sangat

mendukung dan memungkinkan setiap siswa aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Page 94: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

79

79

2. Visi dan Misi

Setiap lembaga pendidikan memiliki mimpi dan harapan-harapan akan

kemajuan di masa depan yang dikenal dengan istilah visi dan misi. Visi

misi ini berfungsi untuk mewujudkan cita-cita dan sebagai dorongan untuk

selalu maju dan berkembang. Adapun visi dan misinya adalah:

a. Visi : “Unggul Dalam Prestasi, Santun Dalam Perilaku”

b. Misi :

1) Mengembangkan kurikulum berwawasan IPTEK berdasarkan

IMTAQ

2) Menyelenggarakan proses pembelajaran bermutu

3) Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minatnya

4) Optimalisasi pelaksanaan manajemen berbasis sekolah

Visi dan misi ini dirumuskan sejak tahun 2014 dan nampaknya belum

seluruh visi misi itu dapat dicapai secara optimal. Namun demikian,

banyak prestasi baik akademik maupun non akademik yang telah diraih

sekolah, yaitu:

a. Juara III Hasta Karya Aksi (Ajang Kreatifitas Siswa ) Tingkat

SMP/MTs 2012

b. Juara I Futsal Tingkat SMP ( SMP Nusantara Plus ) 2012

c. Juara III Basket Putri (Sasmita CUP) 2013

d. Juara II Lomba Bulu Tangkis Putra O2SN SMP Kota Tangerang

Selatan

e. Juara I Futsal SMP 2015 M26 Cup 8Th

f. Terbaik IV Recyie tingkat madya cross SMAN 109 Jakarta

g. Juara II Putra tingkat SMP (Kejuaraan Panjat Tebing)

h. Juara I Sirkuit Bongga TANGSEL

i. Juara I Futsal tingkat SMP se Tangerang Selatan

j. Juara III Marawis Tk. SMP/MTs Porseni Cup

k. Juara I Lomba Karate Putri O2SN SMP

l. Juara III Gerak Langkah dan Formasi (GALAKSI) Purna Paskibra

Indonesia

m. Juara III Futsal SMP “Al-Fath Festival”

n. Juara III Basket Putri SHB Cup

o. Juara Peonering Putra Moonzer Scout Contetition

p. Juara III Futsal Antar SMP (DK Cup)

q. Peringkat I JAmbore PMR Provinsi BANTEN

Page 95: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

80

80

r. Juara I DK Cup “ SMA Dharma Karya UT”

s. Juara II Basket Putri (Tri Guna CUP )

t. Juara II Lomba Baris berbaris tingkat SMP Se Jabodetabek

u. Juara III IG Cup 3 The Power of victory

v. Juara III Turnamen Futsal SMP/MTS MP UIN Jakarta CUP

Dari raihan prestasi tersebut nampak lebih banyak didominasi oleh non

akademik ini berarti bahwa bidang akademik belum mampu mencapai

prestasi yang diharapkan.

Dari empat misi yang ada di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, yang

terkait dengan pembelajaran (kurikulum), yaitu: mengembangkan

kurikulum berwawasan IPTEK berdasarkan IMTAQ, menyelenggarakan

proses pembelajaran bermutu, mengembangkan potensi peserta didik

sesuai bakat dan minatnya, optimalisasi pelaksanaan manajemen berbasis

sekolah. Untuk mewujudkan visi misi pembelajaran, pihak sekolah telah

menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti diadakannya workshop bagi

guru-guru agar meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.

3. Personil Sekolah

a. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah

Tabel 4.1

Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah

No Nama Guru Jenjang

Pendidikan

Bid. Studi TMT

1 Ahmad S1 Ekonomi Penjaskes 1986-02-01

2 Andos Kostaman S1 B. Inggris B.Ingris 1981-01-01

3 Ansor Gozali S1 B. Indonesia B.Indonesia 1987-08-01

4 Cici Rukaesih S1 Sejarah IPS 1999-03-01

5 Diah Utami S2 Psikologi 2004-07-16

6 Dian Pratidina C 2017-07-01

7 Enok Yanti

Suprapto S1 Tata Boga

PKK 1998-02-01

8 Etti Kurnaeti 2009-01-01

9 Hj. Euis

Kurniawati, S.Pd S1 Matematika

Matematika 1990-03-03

10 Fina Fuspita, S. Pd S1 B.Inggris B.Inggris 2014-11-14

11 Henny, S. Pd S1 Pend.Bahasa B.Indonesia 2008-01-01

Page 96: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

81

81

12 Hery Warsito D3 IPA IPA 1981-12-01

13 Hidayat, S.T

S1 Tehnik

Elektro

2004-07-16

14 Isdarman S1 IPS IPS 1987-10-01

15 Dra. Iswinanti S1 Tata Boga PKK 1991-11-01

16 Junaidi Abyan 1985-12-01

17 Kartini Eling S, S.

Pd S1 Matematika

Matematika 1991-03-01

18 Kusnaedi, S. Ag S1 KPI 2016-05-01

19 Lily Nurlinah, S. E S1 Ekonomi IPS 1986-03-01

20 Liya Alpri Liani S1 Matematika Matematika 2009-07-01

21 Mahdalena, S. Pd S1 PPKN PPKN 2014-11-11

22 Maman Hilman

S2 Manajemen

SDM

B.Indonesia 1985-03-01

23 Marfuah S1 B. Inggris B.Inggris 1993-08-01

24 Maryono S2 Manajemen 1981-12-01

25 Mukhlis

Suhardiknas

S1 Pend.

Biologi

IPA 2010-01-01

26 Mustofa S1 PAI PAI 1988-03-01

27 Nasroh S1 PPKN PPKN 2007-01-01

28 Nur Widiyanti

S1 Pend.

Sejarah

BK 2010-01-04

29 Rasyid Ridha S1 Psikologi IPS 2014-11-01

30 Rohanah S1 Pend. IPS IPS 2007-01-01

31 Sayuti Wijaya D3 2004-07-01

32 Siti Alawiyah

S1 Bid.

Pendidikan

B.Indonesia 1988-02-01

33 Sri Hastuti S1 Sejarah IPS 1986-08-01

34 Sri Musliah S1 Matematika Matematika 2008-01-01

35 Sugiarti S1 IPA IPA 1986-02-01

36

Sugiyanti

S1 Pend.

Matematika dan

IPA

Matematika

2007-01-01

37 Suharni S1 IPA IPA 1989-02-01

38 Sukardi S1 Penjaskes Penjaskes 2006-04-01

39 Sumiyati

S1 Pend.

Biologi

IPA 2008-01-01

40 Suwarno 2011-01-01

41 Syarifah S1 B. Inggris B.Inggris 1983-03-01

42 Tedik Suryanto

S1 Sastra

Inggris

B.Inggris 2002-07-13

43 Titik Munawati S1 B. Indonesia B.indonesia 1987-03-01

44 Tri Endang Lestari S1 Manajemen B.Inggris 2008-01-01

45 Tuti Sutiarsih

S1 Psikologi

Pendidikan

BK 2007-01-01

Page 97: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

82

82

46 Winarni S1 PPKn PPKn 1998-02-01

47 Yenni Krisna S1 Kesenian Seni 1989-03-01

48 Yoeliani S1 B.Inggris B.Inggris 1999-03-01

49 Yustina Ratnasih

Widyastuti

S1 Pendidikan

bahasa dan Seni

B.Indonesia 2010-01-01

50 Agus Tri Laksono

Tenaga

Honor

Sekolah

2015-09-07

51 Ahmad Rosadi SMA

Tenaga

Honor

Sekolah

1996-07-10

52 Buang Riman SD

Tenaga

Honor

Sekolah

2007-07-16

53 Dendi SMP

Tenaga

Honor

Sekolah

2010-07-01

54 Dwi Ariyani D1 Akuntansi

Tenaga

Honor

Sekolah

2009-07-13

55 Edward

Tenaga

Honor

Sekolah

2011-01-07

56 Eka Barlian Syah D3 Manajemen

Informatika

Tenaga

Honor

Sekolah

2004-07-16

57 Embih SD

Tenaga

Honor

Sekolah

2006-07-06

58 Hairul Abidin MAN

Tenaga

Honor

Sekolah

2011-07-01

59 Handoko Setiawan SMA

Tenaga

Honor

Sekolah

2003-08-01

60 Imam Santoso

Tenaga

Honor

Sekolah

2016-11-07

61 Iwan Riswanto SMEA

Tenaga

Honor

Sekolah

2010-08-10

62 Karmita SMK

Tenaga

Honor

Sekolah

2010-07-01

63 Kusnadi SD Tenaga 2006-07-15

Page 98: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

83

83

Honor

Sekolah

64 Namad Asnadi SMP

Tenaga

Honor

Sekolah

2003-02-06

65 Susilawati S1 Manajemen PNS 1986-03-01

66 Tanty Susanti

Tenaga

Honor

Sekolah

2011-11-15

Rata-rata sertifikasi berarti secara legal formal dianggap sudah

professional, sehingga sangat mungkin dapat melaksanakan berbagai

keterampilan dalam mengajar sehingga akan mampu membuat siswa aktif

dalam mengikuti proses pembelajaran.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Variabel X

Data keterampilan mengajar guru diperoleh dari hasil angket.

Sampel diambil sebanyak 142 responden yang terdiri dari siswa/I di

SMPN 2 Tangerang Selatan. Dari jumlah sampel itu, peneliti kemudian

mengumpulkan data dan melakukan pengelompokkan data tentang

keterampilan mengajar guru. Data keterampilan mengajar guru dapat

dilihat secara rinci pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Data Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru)

No Responden Keterampilan

Mengajar Guru No Responden

Keterampilan

Mengajar Guru

1 191 72 200

2 180 73 199

3 179 74 213

4 159 75 220

5 179 76 185

6 191 77 170

7 176 78 201

Page 99: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

84

84

8 185 79 171

9 210 80 173

10 203 81 183

11 178 82 188

12 197 83 222

13 165 84 205

14 163 85 198

15 183 86 208

16 171 87 204

17 167 88 206

18 202 89 231

19 185 90 186

20 173 91 212

21 223 92 194

22 186 93 194

23 206 94 227

24 211 95 199

25 199 96 205

26 204 97 224

27 200 98 194

28 197 99 179

29 201 100 182

30 190 101 227

31 210 102 224

32 195 103 193

33 187 104 206

34 201 105 215

35 166 106 222

36 190 107 211

37 215 108 210

Page 100: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

85

85

38 191 109 215

39 206 110 213

40 219 111 202

41 174 112 190

42 209 113 228

43 206 114 178

44 216 115 227

45 193 116 180

46 197 117 209

47 183 118 193

48 181 119 236

49 198 120 211

50 220 121 230

51 197 122 240

52 191 123 236

53 190 124 244

54 223 125 209

55 211 126 204

56 215 127 228

57 187 128 238

58 192 129 193

59 208 130 209

60 187 131 190

61 214 132 222

62 189 133 197

63 222 134 212

64 219 135 202

65 220 136 233

66 175 137 198

67 179 138 202

Page 101: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

86

86

68 187 139 201

69 164 140 192

70 165 141 243

71 210 142 238

Ʃ = 28480

Hasil Analisis Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 244 – 159

= 85

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 142

= 1 + 3,3 • 2,15

= 8,095 ≈ 8

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 85 : 8

= 10,625 ≈ 11

Page 102: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

87

87

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Keterampilan Mengajar

Guru)

Tabel 4.3

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Keterampilan Mengajar

Guru

Kelas Interval Fi Xi FiXi

159 – 169 7 164 1148

170 – 180 16 175 2800

181 – 191 25 186 4650

192 – 202 31 197 6107

203 – 213 29 208 6032

214 – 224 19 219 4161

225 – 235 8 230 1840

236 – 246 7 241 1687

Ʃ 142 28425

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan distribusi frekuensi keterampilan mengajar guru

sebagai berikut:

Page 103: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

88

88

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi

Keterampilan Mengajar Guru

Sumber: Hasil olah data perhitungan tabel distribusi frekuensi

5) Mean, median, dan modus

Tabel 4.4

Tabel Mean, Median, Modus Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru) Statistics

total

N Valid 142

Missing 0

Mean 200.56

Median 200.50

Mode 190a

Std. Deviation 18.945

Variance 358.900

Range 85

Minimum 159

Maximum 244

Sum 28480

Sumber: Hasil olah data penelitian

0

5

10

15

20

25

30

35

159 - 169 170 - 180 181 - 191 192 - 202 203 - 213 214 - 224 225 - 235 236 - 246

Fre

kue

nsi

Interval

Keterampilan Mengajar Guru

Page 104: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

89

89

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari

hasil data variabel keterampilan mengajar guru adalah 200,56. Nilai

tengah adalah 201. Nilai yang paling sering muncul adalah 190 dan nilai

standar deviasi adalah 18,945.

Berdasarkan hasil perhitungan data variabel keterampilan mengajar

guru menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 244 dan skor terendah

adalah 159. Nilai rata-rata sebesar 200,56, nilai median sebesar 200,50,

nilai modus sebesar 190, dan nilai standar deviasi sebesar 18,945.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kecenderungan atau tinggi

rendahnya variabel keterampilan mengajar guru dengan menggunakan

nilai mean dan standar deviasi. Perhitungan tingkat kecenderungan

variabel keterampilan mengajar guru adalah sebagai berikut:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi)

Nilai rata-rata ideal (Mi) = 200,56

Nilai standar deviasi ideal (sdi) = 18,945

2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a) Rendah = X < Mi – Sdi

= X < (200,56 – 18,945)

= X < 181,615

b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 181,615 < X < (200,56 + 18,945)

= 181,615 < X < 219,505

c) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 219,505

Page 105: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

90

90

Gambar 4.2

Tingkat Kecenderungan variabel Keterampilan Mengajar Guru

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa skor

keterampilan mengajar guru yang termasuk kategori rendah sebanyak 24

orang (17%), kategori sedang sebanyak 90 orang (63%) dan kategori

tinggi sebanyak 28 orang (20%). Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel keterampilan mengajar guru berada pada

kategori sedang. Guru-guru mengembangkan berbagai keterampilan dalam

mengajar, yaitu dengan cara menggunakan berbagai macam metode

mengajar, seperti guru matematika yang tidak hanya menggunakan metode

ceramah, guru tersebut juga menggunakan metode diskusi sehingga siswa

lebih aktif dalam mengasah kemampuannya. Contohnya seperti guru seni

budaya, selain menggunakan metode ceramah ia juga menggunakan

metode praktik, sehingga siswa dituntut untuk lebih kreatif dalam

membuat suatu karya, dan lainnya.

17%

63%

20%

Keterampilan Mengajar Guru

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 106: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

91

91

2. Deskripsi Data Variabel Y

Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari hasil angket. Sampel

diambil dari 142 responden yang terdiri dari siswa/I di SMPN 2 Tangerang

Selatan. Dari jumlah sampel itu, peneliti kemudian mengumpulkan data

dan melakukan pengelompokkan data tentang keaktifan belajar siswa.

Data penelitian keaktifan belajar siswa dapat dilihat secara rinci pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.5

Data Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

No Responden Keaktifan

Belajar Siswa

No Responden Keaktifan

Belajar Siswa

1 100 72 134

2 100 73 135

3 101 74 135

4 101 75 135

5 102 76 136

6 103 77 136

7 103 78 137

8 104 79 137

9 104 80 138

10 106 81 138

11 107 82 138

12 108 83 139

13 109 84 139

14 109 85 139

15 110 86 140

16 110 87 140

17 111 88 140

Page 107: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

92

92

18 111 89 141

19 112 90 141

20 113 91 142

21 113 92 142

22 114 93 143

23 114 94 143

24 115 95 144

25 116 96 144

26 117 97 145

27 118 98 145

28 118 99 146

29 119 100 146

30 119 101 147

31 120 102 147

32 120 103 148

33 121 104 148

34 121 105 149

35 121 106 149

36 122 107 150

37 122 108 150

38 122 109 151

39 123 110 151

40 123 111 152

41 123 112 152

42 124 113 153

43 124 114 153

44 124 115 153

45 125 116 154

46 125 117 154

47 125 118 154

Page 108: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

93

93

48 125 119 155

49 126 120 155

50 126 121 155

51 126 122 156

52 127 123 156

53 127 124 157

54 127 125 157

55 127 126 158

56 128 127 158

57 128 128 158

58 128 129 159

59 129 130 159

60 129 131 159

61 129 132 160

62 130 133 160

63 130 134 161

64 130 135 162

65 131 136 163

66 131 137 163

67 132 138 164

68 132 139 164

69 133 140 165

70 133 141 166

71 134 142 167

Ʃ = 19080

Page 109: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

94

94

Hasil Analisis Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 167 – 100

= 67

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 142

= 1 + 3,3 • 2,15

= 8,095 ≈ 8

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 67 : 8

= 8,375 ≈ 8

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Keaktifan Belajar Siswa)

Tabel 4.6

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Keaktifan Belajar Siswa

Kelas Interval Fi Xi FiXi

100 – 107 11 103,5 1138,5

108 – 115 13 111,5 1449,5

116 – 123 17 119,5 2031,5

124 – 131 25 127,5 3187,5

132 – 139 19 135,5 2574,5

140 – 147 17 143,5 2439,5

148 – 155 19 151,5 2878,5

156 – 167 21 159,5 3349,5

Ʃ 142 19049

Page 110: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

95

95

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan

distribusi frekuensi keaktifan belajar siswa sebagai berikut:

Gambar 4.3

Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa

Sumber: Hasil olah data perhitungan tabel distribusi frekuensi

5) Mean, median, modus

Tabel 4.7

Tabel Mean, Median, dan Modus Variabel Y

(Keaktifan Belajar Siswa) Statistics

Total

N Valid 142

Missing 0

Mean 134.37

Median 134.00

Mode 125a

Std. Deviation 17.842

Variance 318.333

Range 67

Minimum 100

Maximum 167

Sum 19080

Sumber: Hasil olah data penelitian

0

5

10

15

20

25

30

100 - 107 108 - 115 116 - 123 124 - 131 132 - 139 140 - 147 148 - 155 156 - 167

Fre

kue

nsi

Interval

Keaktifan Belajar Siswa

Page 111: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

96

96

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari

hasil data variabel keaktifan belajar siswa adalah 134,37. Nilai tengah

adalah 134. Nilai yang paling sering muncul adalah 125 dan nilai standar

deviasi adalah 17,842.

Berdasarkan hasil perhitungan data variabel keaktifan belajar siswa

menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 167 dan skor terendah adalah

100. Nilai rata-rata sebesar 134,37, nilai median sebesar 134, nilai modus

sebesar 125, dan nilai standar deviasi sebesar 17,842.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kecenderungan atau tinggi

rendahnya variabel keaktifan belajar siswa dengan menggunakan nilai

mean dan standar deviasi. Perhitungan tingkat kecenderungan variabel

keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi)

Nilai rata-rata ideal (Mi) = 134,37 nilai standar deviasi ideal (sdi) =

17,842

2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a) Rendah = X < Mi – Sdi

= X < (134,37 – 17,842)

= X < 116,528

b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 116,528 < X < (134,37+17,842)

=116,528 < X < 152,212

c) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 152,212

Page 112: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

97

97

Gambar 4.4

Tingkat Kecenderungan variabel Kekatifan Belajar Siswa

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa skor keaktifan

belajar siswa yang termasuk kategori rendah sebanyak 25 orang (18%),

kategori sedang sebanyak 85 orang (60%) dan kategori tinggi sebanyak 32

orang (22%). Dilihat dari hasil obsevasi dapat dikatakan bahwa keaktifan

siswa dalam belajar termasuk pada kategori sedang atau bisa dibilang

sudah cukup baik. Dimana siswa cenderung lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran, beraktifitas mandiri, berpikir kritis dan analitis, dan

mempunyai keberanian untuk bertanya pada guru, dikarenakan metode

mengajar yang digunakan bervariatif sehingga siswa harus lebih kreatif.

C. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas Residual digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Metode yang digunakan adalah metode grafik,

yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik

Normal P-P Plot of Regresstion Standardized. Sebagai dasar pengambilan

keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis mengikuti garis

18%

60%

22%

Keaktifan Belajar Siswa

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 113: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

98

98

diagonal, maka nilai residual tersebut adalah normal. Berikut ini adalah

hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan SPSS versi 23 seperti tabel berikut ini

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Hasil olah data penelitian

Hipotesis:

Ho : data berasal dari distribusi yang normal

H1 : data berasal dari distribusi yang tidak normal

Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov di

atas maka dapat ditarik kesimpulan, data pada variabel keterampilan

mengajar guru dan variabel keaktifan belajar siswa memiliki nilai

signifikansi Kolmogorov-Smirnov masing-masing sebesar 0,200. Karena

nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujiam dengan menggunakan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 142

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 7.90456775

Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .042

Negative -.054

Test Statistic .054

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 114: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

99

99

grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual pada SPSS

versi 23, yaitu:

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

Dari hasil diagram di atas, tergambar jelas bahwa titik-titik yang

menyebar mengikuti mengikuti garis diagonal. Maka dari itu, dapat

ditarik kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.

Page 115: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

100

100

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Linearitas

Sumber: Hasil olah data penelitian

Berdasarkan hasil output di atas, maka dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Berdasarkan nilai signifikansi

Diperoleh nilai signifikansi = 0,587. Yang artinya 0,587 > 0,05 maka

terdapat hubungan linear antara variabel Keterampilan Mengajar Guru

dan variabel Keaktifan Belajar Siswa.

b. Berdasarkan nilai F

Diperoleh nilai Fhitung = 0,945 sedangkan Ftabel dicari berdasarkan hasil

output diatas yaitu df 1.28 kemudian cari pada tabel distribusi F 0,05

maka ditemukan nilai Ftabel = 3,91 Yang artinya Fhitung (0,945) < Ftabel

(3,91) maka terdapat hubungan linear antara variabel keterampilan

mengajar guru dan variabel keaktifan belajar siswa.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Keaktifan Belajar

Siswa *

Keterampilan

Mengajar Guru

Between Groups (Combined) 39792.658 62 641.817 9.957 .000

Linearity 36074.969 1 36074.969 559.653 .000

Deviation from

Linearity 3717.689 61 60.946 .945 .587

Within Groups 5092.300 79 64.459

Total 44884.958 141

Page 116: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

101

101

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah pengujian varian residual yang tidak

sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas. Berikut dilakukan Uji

Heteroskedastisitas dengan grafik, yaitu dengan melihat pola titik-titik

pada grafik regresi.

Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian ini yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur, maka terjadi Heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 4.6

Diagram Uji Heteroskedastisitas

Page 117: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

102

102

Dari output hasil SPSS versi 23, diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas sumbu X dan

Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

D. Hasil Pengujian Statistik

1. Uji Regresi Linear

Uji regresi linear dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 23. Dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.10

Metode Uji Regresi Linear Sederhana

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dari output di atas dapat dilihat bahwa variabel independen yang

dimasukan ke dalam model adalah variabel keterampilan mengajar guru

dan variabel dependennya adalah keaktifan belajar siswa. Sedangkan

metode regresi menggunakan Enter.

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑋

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Keterampilan

Mengajar Gurub

. Enter

a. Dependent Variable: Keaktifan Belajar Siswa

b. All requested variables entered.

Page 118: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

103

103

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y

Tabel 4.11

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -34.973 7.104 -4.923 .000

Keterampilan

Mengajar Guru .844 .035 .897 23.943 .000

a. Dependent Variable: Keaktifan Belajar Siswa

Sumber: Hasil olah data penelitian

Pengujian regresi linear dapat dilihat dari hasil oiutputCoefficients.

Nilai-nilai output kemudian dimasukkan kedalam persamaan regresi

sebagai berikut:

Ŷ = -34,973 + 0,844X

Arti dari angka-angka tersebut antara lain:

1) Nilai konstanta (a) adalah -34,973 ini dapat diartikan jika keterampilan

mengajar gurunya adalah -34,973 maka keaktifan belajar siswa

bernilai -34,973.

2) Nilai koefisien regresi variabel harga (b) bernilai positif yaitu 0,844

maka dapat diartikan bahwa setiap peningkatan keterampilan mengajar

guru sebesar 0,844 maka keaktifan belajar siswa juga meningkat

sebesar 0,844.

Kemudian, penjelasan kolom dari tabel di atas yaitu:

Page 119: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

104

104

1) Unstandarized Coefficent adalah nilai koefisien yang tidak

terstandarisasi atau tidak ada patokan. Nilai ini menggunakan satuan

yang digunakan pada data variabel dependen. Koefisien B terdiri dari

nilai konstan (harga Y jika X = 0) dan koefisien regresi (nilai yang

menunjukkan peringkat atau penurunan variabel Y yang didasarkan

pada variabel X). nilai-nilai inilah yang masuk dalam persamaan

regresi linear.

2) Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi

dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasarkan sampel.

3) Standard Coefficient (nilai koefisien yang telah terstandarisasi), nilai

koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel X

dengan Y tidak kuat. Sedangkan hasil nilai Beta yang didapatkan

adalah sebesar 0,897, maka hal ini berarti terjadi hubungan yang cukup

erat karena mendekati 1.

4) T hitung adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh

variabel X terhadap Y, apakah berpengaruh signifikan atau tidak. Uji t

membandingkan antara Thitung dengan Ttabel.

5) Signifikansi adalah besarnya probabilitas untuk memperoleh

persalahan dalam mengambil keputusan.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T pada kasus ini digunakan untuk mengetahui apakah

keterampilan mengajar guru berpengaruh secara signifikan atau tidak

terhadap keaktifan belajar siswa. Pengujian menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Hasil uji T bisa dilihat dari

outputCoefficients (Tabel 4.13). Langkah-langkah pengujian sebagai

berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H0: Keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh terhadap

keaktifan belajar siswa

Page 120: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

105

105

H1: Keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap keaktifan

belajar siswa

2) Penentuan Thitung

Dari output didapat nilai Thitung (equal variance assumed)

yang dilihat pada kolom ke 5 (Tabel 4.13) adalah 23,943 dengan

signifikansi 0,000.

3) Penentuan Ttabel

Ttabel dapat dilihat pada tabel statistik dengan nilai signifikansi 0,05

: 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df = n – 2) yaitu

df = 142 – 2 = 140, hasil diperoleh untuk Ttabel sebesar 1,977

4) Kriteria Pengujian

a) Jika Thitung< Ttabel maka H0 diterima.

b) Jika Thitung> Ttabel maka H0 ditolak.

Berdasarkan Signifikansi

a) Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

b) Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

5) Membuat Kesimpulan

Nilai Thitung> Ttabel (23,943 > 1,977) dan signifikansi (0,000 < 0,05)

maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar

siswa.

Page 121: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

106

106

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru

terhadap keaktifan belajar siswa dalam analisis regresi linear sederhana,

bisa dilihat pada nilai R Square atau R2 yang terdapat pada output SPSS

versi 23 yaitu:

Tabel 4.12

Hasil R Square

Sumber: Hasil olah data penelitian

Hasil dari tabel di atas, pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,897

dan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,804. Nilai ini

menunjukkan pengertian bahwa keaktifan belajar siswa dipengaruhi

sebesar 80,4%, angka ini diperoleh dari tabel koefisien determinasi dengan

nilai R square 0,84 kemudian dikalikan dengan 100% maka memperoleh

hasil 80,4%, dengan demikian keterampilan mengajar guru dipengaruhi

oleh keaktifan belajar siswa sebesar 80,4%dan dari hasil observasi terlihat

cara guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental,

memotivasi siswa dalam belajar, penguasaan materi guru yang sukup baik,

guru yang mempersiapkan pembelajaran aktif dan inovatif dan lain

sebagainya sedangkan 19,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti.

E. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan terhadap

kedua variabel, variabel keterampilan mengajar guru memperoleh skor

tertinggi 244, skor terendah 159 dan rata-rata 200,56. Skor keterampilan

mengajar guru yang termasuk kategori rendah sebanyak 24 orang (17%),

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .897a .804 .802 7.933

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Mengajar Guru

Page 122: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

107

107

kategori sedang sebanyak 90 orang (63%) dan kategori tinggi sebanyak 28

orang (20%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

keterampilan mengajar guru berada pada kategori sedang.

Sementara hasil analisis statistik untuk variabel keaktifan belajar siswa

diperoleh skor tertinggi 167, skor terendah 100 dan nilai rata-rata 134,37. Skor

keaktifan belajar siswa yang termasuk kategori rendah sebanyak 25 orang

(18%), kategori sedang sebanyak 85 orang (60%) dan kategori tinggi

sebanyak 32 orang (22%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa variabel keaktifan belajar siswa berada pada kategori sedang.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap

kedua variabel dengan melalui empat uji yaitu untuk hasil uji normalitas

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-

P Plot of Regression Standardized Residual (Gambar 4.5) dan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov (Tabel 4.10) disimpulkan bahwa data pada variabel

Keterampilan Mengajar Guru dan variabel Keaktifan Belajar Siswa memiliki

nilai signifikansi 0,200, karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas

menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(Gambar 4.5) dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut menghasilkan data y

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

data tersebut berdistribusi normal.

Kemudian hasil uji linearitas bisa dilihat pada hasil SPSS versi 23

yaitu ANOVA Tabel (Tabel 4.11) sehingga dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan nilai signifikansi, diperoleh nilai signifikansi = 0,587. Yang

artinya 0,587> 0,05 maka terdapat hubungan linear antara variabel

Keterampilan Mengajar Guru dan variabel Keaktifan Belajar Siswa.

Sedangkan, berdasarkan nilai F diperoleh nilai Fhitung = 0,945 kemudian nilai

Ftabel dicari berdasarkan hasil output SPSS yaitu df 1,28 kemudian cari pada

tabel distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 3,91. Yang artinya Fhitung

(0,945) < Ftabel (3,91) maka terdapat hubungan linear antara variabel

Keterampilan Mengajar Guru dan variabel Keaktifan Belajar Siswa.

Page 123: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

108

108

Untuk hasil uji heteroskedastisitas bisa dilihat pada output diagram

Scatterplot (Gambar 4.6), terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak

membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas. Setelah empat uji asumsi klasik dilakukan

maka syarat kelayakan untuk menggunakan uji regresi linear sederhana sudah

terpenuhi.

Hasil pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana dapat

dilihat hasilnya pada (Tabel 4.13) yaitu a = angka konstan dari

Unstandardized Coefficients nilainya sebesar -34,973 dan b = angka koefisien

regresi nilainya sebesar 0,844. Angka ini mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1% tingkat Keterampilan Mengajar Guru, maka Keaktifan

Belajar Siswa akan meningkat sebesar 0,844. Karena nilai koefisien regresi

bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Keterampilan Mengajar Guru berpengaruh positif terhadap Keaktifan Belajar

Siswa sehingga persamaan regresinya adalah Ŷ = -34,973 + 0,844X.

Berdasarkan hasil besarnya persamaan Ŷ, maka untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh atau tidak antara variabel Keterampilan Mengajar

Guru dan variabel Keaktifan Belajar Siswa, maka perlu dilakukan Uji T yaitu

dengan melakukan perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Namun, sebelum

dilakukan perbandingan, terlebih dahulu dicari derajat kebebasan atau df

(degree of freedom), yaitu : df = n – k = 142 – 2 = 140. Diketahui nilai df

adalah 140, maka dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025

(uji 2 sisi), maka di dapat nilai Ttabel sebesar 1,977. Sedangkan, nilai Thitung

didapatkan dari hasil output SPSS versi 23 pada tabel 4.13sebesar 23,943.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, maka jika Thitung< Ttabel

maka H0 diterima dan jika Thitung> Ttabel maka H0 ditolak. Sesuai dengan hasil

yang telah didapatkan maka hasilnya Thitung (23,943) > Ttabel (1,977) maka H0

ditolak. Berdasarkan hasil uji T menunjukan nilai T hitung sebesar 23,943

lebih besar dari nilai T tabel sebesar 1,977 yang berarti terdapat pengaruh

antara keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMPN

2 Tangerang Selatan.

Page 124: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

109

109

Kemudian untuk melihat hasil persentase besarnya pengaruh variabel

Keterampilan Mengajar Guru dengan variabel Keaktifan Belajar Siswa yaitu

dengan menggunakan koefisien determinasi atau R Square. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R Square yang mendekati nol

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dari hasil yang didapat pada tabel 4.14 Diperoleh nilai R Square

sebesar 0,804 dan apabila dipersentasekan hasilnya adalah 80,4%. Hal ini

menunjukkan pengertian bahwa variabel Keaktifan Belajar Siswa dipengaruhi

sebesar 80,4% oleh variabel Keterampilan Mengajar Guru sedangkan sisanya

sebesar 19,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di

SMPN 2 Tangerang selatan.

Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistik (uji T), hasil nilai

Thitung sebesar 23,943 dan Ttabel sebesar 1,977 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000. Dengan kriteria pengujian jika Thitung> Ttabel dan jika Signifikansi <

0,05 maka H0 ditolak. Sehingga hasilnya yaitu terdapat pengaruh yang

signifikan antara keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa

di SMPN 2 Tangerang Selatan.

Kemudian pada pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana

yaitu a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients nilainya sebesar -

34,973 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,844. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Keterampilan

Mengajar Guru, maka Keaktifan Belajar Siswa akan meningkat sebesar 0,844.

Serta nilai R Square sebesar 0,804 yang artinya sebesar 80,4% keaktifan

belajar siswaSMPN 2 Tangerang Selatan dipengaruhi oleh keterampilan

Page 125: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

110

110

mengajar gurunya, dan sebesar 19,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti.

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 2 Tangerang Selatan,

menyatakan bahwa guru-guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran

dengan baik sehingga siswa dalam proses pembelajaran di kelas terbilang

aktif, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, semakin baik

keterampilan mengajar gurunya maka semakin besar pula peningkatan

keaktifan belajar siswanya. Hal ini juga dapat dilihat dari ketersediaan sarana

dan prasarana sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar serta kuantitas

tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup memadai di SMPN 2

Tangerang Selatan.

Menurut Wardani, paling tidak seorang guru yang baik perlu

menguasai delapan keterampilan dalam mengajar, yaitu; keterampilan

bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi,

keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola

kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.1Sedangkan

untuk aktivitas siswa dalam belajar menurut Sardiman ada 8, yaitu: visual

activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing

activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities.2

Dengan demikian keterampilan mengajar guru dan keaktifan belajar

siswa merupakan variabel yang mempunyai keterkaitan secara langsung dalam

menjalankan proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan

belajar pesera didik.

Secara umum, hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian

Rahmanitia Nadiatus S pada tahun 2016 bahwa terdapat pengaruh

keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa dan hasil analisis

yang diperoleh menggunakan regresi linier dengan menggunakan Rumus

1 Andayani, dkk, Pemantapan Kemampuan Mengajar (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015), h. 32. 2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 99.

Page 126: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

111

111

Product Moment bahwa korelasi antara keterampilan mengajar guru dengan

motivasi belajar siswa sebesar 5,476. Dengan demikian terdapat pengaruh

yang positif antara variabel keetrampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar.

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti merasa memiliki

keterbatasan pada hal-hal sebagai berikut.

1. Penyusunan Instrumen yang sangat mungkin adanya kesalahan dan kurang

memenuhi standarisasi dalam penelitian.

2. Waktu penelitian terbatas sehingga responden terburu-buru dalam mengisi

angket.

3. Terbatasnya jumlah sampel sehingga hasil penelitian hanya dapat berlaku

untuk sekolah yang bersangkutan tidak dapat digeneralisasikan.

4. Adanya kemungkinan beberapa angket yang diisi secara asal oleh

responden sehingga menyebabkan hasil yang kurang maksimal.

5. Peneliti hanya menggunakan angket dan wawancara tidak terstruktur

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari sekolah sehingga

dirasakan kurang mendalam.

H. Temuan Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya tentang pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan

belajar siswa di SMPN 2 Tangerang Selatan, maka dapat dikemukakan

beberapa temuan sebagai berikut:

1. Hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung> ttabel yaitu 23,943>1,977 yang

artinya H0 ditolak maka terdapat pengaruh antara keterampilan mengajar

guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMPN 2 Tangerang Selatan. Serta

nilai R Square yang mendekati 1 (satu) yaitu 0,804 dan apabila

dipersentasekan hasilnya adalah 80,4% sehingga 80,4% keaktifan belajar

siswa di SMPN 2 Tangerang Selatan dipengaruhi oleh keterampilan

mengajar guru dan dari hasil observasi terlihat cara guru mempersiapkan

Page 127: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

112

112

peserta didik secara fisik dan mental, memotivasi siswa dalam belajar,

penguasaan materi guru yang sukup baik, guru yang mempersiapkan

pembelajaran aktif dan inovatif dan lain sebagainya, dan sebesar 19,6%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

2. Hasil uji regresi linear sederhana, a = angka konstan nilainya sebesar -

34,973 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,844. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat keterampilan

mengajar guru, maka keaktifan belajar siswa akan meningkat sebesar

0,844, dan dari hasil observasi terlihat cara guru mempersiapkan peserta

didik secara fisik dan mental, memotivasi siswa dalam belajar, penguasaan

materi guru yang sukup baik, guru yang mempersiapkan pembelajaran

aktif dan inovatif dan lain sebagainya. Karena nilai koefisien regresi

bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa

sehingga persamaan regresinya adalah Y = -34,973 + 0,844 X.

Page 128: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

113

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, mak dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Hasil uji t menyatakan bahwa terdapat pengaruhyang signifikan dari

keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa di SMP

Negeri 02 Tangerang Selatan. Dengan hasil Thitung sebesar 23,943 >

Ttabel 1,977 maka H0 ditolak.

2. Hasil uji regresi linear sederhana a = angka konstanta nilainya sebesar -

34,973. Angka ini merupakan angka kontan yang mempunyai arti bahwa

jika tidak ada keterampilan mengajar guru (X) maka keaktifan belajar

siswa (Y) adalah sebesar -34,973. Untuk b = angka koefisien regresi

nilainya sebesar 0,844. Angka ini mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1% tingkat keterampilan mengajar guru (X), maka keaktifan

belajar siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,844. Karena nilai koefisien

regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

keterampilan mengajar guru (X) berpengaruh positif terhadap keaktifan

belajar siswa (Y).

3. Serta nilai R Square yang mendekati 1 (satu) yaitu sebesar 0,804 dan

apabila dipresentasekan hasilnya yaitu 80,4% sehingga pengaruh

keterampilan mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa sebesar

80,4% dan dari hasil observasi terlihat cara guru mempersiapkan peserta

didik secara fisik dan mental, memotivasi siswa dalam belajar, penguasaan

materi guru yang sukup baik, guru yang mempersiapkan pembelajaran

aktif dan inovatif dan lain sebagainya, selebihnya 19,6% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

Page 129: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

114

114

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka terdapat

beberapa saran yang perlu dipertimbangkan bagi berbagai pihak untuk

perbaikan penelitian selanjutnya sekaligus bagi penelitian ini, sebagai berikut:

1. Pimpinan Sekolah

Kiranya perlu memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih intens dan serius

agar keterampilan guru dalam mengajar meningkat dan membuat siswa

aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2. Guru

Guru hendaknya lebih memperhatikan macam-macam keterampilan

mengajar khususnya pada keterampilan mengadakan variasi. Guru dapat

lebih mengembangkan pembelajaran mengunakan alat dan media agar

siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran, dan untuk sesering mungkin

mengadakan variasi dalam pembelajaran dan lebih memperhatikan

keterampilan dalam mengelola kelas.

3. Siswa

Siswa diharapkan untuk dapat memperhatikan dan meningkatkan

keaktifan belajarnya dengan baik, tidak hanya pada mata pelajaran atau

pada guru tertentu tetapi juga pada mata pelajaran dan guru yang lainnya.

4. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan informasi awal

untuk meneliti lebih jauh dan lebih luas terkait keterampilan guru dalam

mengajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 130: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

115

DAFTAR PUSTAKA

A Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data,

(Jakarta: Salemba Medika, 2014)

A Hasan Saragih, Jurnal Tabularasa Pps Unimed, Vol. 5 No. 1, Juni 2008, h. 27.

Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012)

Alwi Hasan, dkk. Kamus Besar Bahsa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014)

Andayani, dkk, Pemantapan Kemampuan Mengajar (Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka, 2015)

Andayani, Pemantapan Kemampuan Mengajar, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2015)

Asril, Zainal, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Press, 2013)

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/, pada tanggal 10 Juli 2018 pukul 22:16

WIB

Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar Ruz Media, 2010)

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika

Aditama, 2010)

Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf, Perilaku Mengajar, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2014)

Deborah Loewenberg Ball, Journal of Teacher Education 2009; 60; 497 DOI:

10.1177/0022487109348479, h. 498.

Diedit, Pengertian Skala Likert dan Contoh Cara Hitung Kuesionernya, diakses

dari https://www.diedit.com/skala-likert/ pada tanggal 12 November 2018 pukul

20.46 WIB

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2009)

Page 131: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

116

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS,

(Yogyakarta: Gava Media, 2013)

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program

IBM SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)

Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2010)

J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya,

2010)

Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori Aplikasi, (Yogyakarta: Ar

Russ Media, 2013)

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2008)

Karwadi, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1 No. 1, Mei-Oktober 2004

Kusnadi, Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan, (Pekanbaru: Yayasan Pusaka

Riau, 2008)

Labiba Zahra, dkk. Studi Deskriptif Keterampilan Bertanya Guru Pada Proses

Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Pengalaman Mengajar di SMA Taman

Madya Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017, ISBN: 978-602-6122-20-9,

November 2016.

Marno, M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan

Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009)

Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,

2009)

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru cet. 12,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)

Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009)

Murni, Wahid, dkk, Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,

2010)

Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, (Semarang: Balai

Dktat Keagamaan Semarang, 2007)

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Cet. 11 (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006)

Page 132: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

117

Nasrul HS, Profesi Etika Keguruan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012)

Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial, Teori Pendidikan

Pelaku Sosial Kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003)

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011)

Paul suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,

1997)

Popham, W. James dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Ramli, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. XII No. 1, Agustus 2011, h. 69.

Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung:

Alfabeta, 2007)

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2012)

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru

(Jakarta:Rajawali Pers, 2010)

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-program-

spss.html diakses pada tanggal 20 November 2018 pukul 00.46 WIB

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.konsistensi.com/2015/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html diakses

pada tanggal 18 November 2018 pukul 01.14 WIB

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2001)

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina

Aksara, 2010)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011)

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008)

Page 133: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

118

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2010)

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)

Suwarna, dkk, Pengajaran Mikro: Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan

Pendidik Profesional, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006)

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013)

Tjipto Utomo dan Kees Ruijter, Peningkatan Dan Pengembangan Pendidikan,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994)

Udin Syaifuddin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: CV Alfabeta,

2009)

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama,

2015)

Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Ilmu Mendidik), (Bandung: Alfabeta, 2010)

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Rosdakarya, 2012)

Page 134: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

119

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 135: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

120

Lampiran 1

Kisi-kisi Uji Instrumen Keterampilan Mengajar Guru Variabel

penelitian

Dimensi Penelitian Indikator Instrumen

( nomor butir

soal)

Keterampilan

Mengajar

Guru

1. Keterampilan

membuka

pelajaran

1.1 Melakukan orientasi

belajar

1.2 Mengadakan

apersepsi

1.3 Menjelaskan tujuan

pembelajaran

1, 2, 3

4, 5, 8

6, 7

2. Keterampilan

menjelaskan

2.1 Keterampilan guru

dalam menjelaskan

pelajaran

2.2 Keterampilan guru

dalam menyampaikan

isi pelajaran

2.3 Sikap guru dalam

menjelaskan

9, 14

10, 11, 12

13

3. Keterampilan

memberi

penguatan

3.1 Cara mengapresiasi

siswa dalam proses

pembelajaran

3.2 Teknik merespon atau

memberikan umpan

balik terhadap siswa

3.3 Cara guru

memberikan motivasi

dalam proses

pembelajaran

15, 16, 17

18

19

4. Keterampilan

bertanya

4.1 Sikap guru dalam

memberikan

pertanyaan kepada

siswa

4.2 Isi atau substansi

pertanyaan yang

disampaikan oleh

guru

4.3 Teknik guru dalam

memberikan

pertanyaan

24, 25

20, 21

22, 23, 26

5. Keterampilan

mengadakan

variasi

5.1 Variasi dalam gaya

mengajar

5.2 Variasi dalam

menggunakan

media/alat (bahan

27, 28

29, 30, 31, 32

Page 136: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

121

pelajaran)

5.3 Variasi dalam pola

interaksi

5.4 Variasi dalam

memotivasi

33, 34, 35, 36,

37

38, 39

6. Keterampilan

mengelola kelas

6.1 Pemeliharaan kondisi

belajar

6.2 Pengaturan kondisi

dan tata letak sarana

kelas

6.3 Pengelolaan waktu

pembelajaran

40, 41, 42, 43,

44, 45, 46, 47,

48, 49

50, 51, 52, 53

54, 55, 56, 57,

58, 59

7. Keterampilan

menggunakan

media

7.1 Alat yang digunakan

sesuai dengan materi

yang dibelajarkan

7.2 Media yang

digunakan sesuai

dengan materi yang

dibelajarkan

7.3 Guru terampil

menggunakan alat

pembelajaran

7.4 Guru terampil

menggunakan media

pembelajaran

7.5 Alat/media yang

digunakan benar-

benar dapat

membantu proses

pembelajaran

60, 61, 65

62, 63, 64, 66,

67

69

68

70, 71

8. Keterampilan

menutup

pelajaran

8.1 Meninjau kembali /

menyimpulkan

pembelajaran yang

telah dilakukan

8.2 Mengevaluasi

penguasaan siswa

8.3 Menginformasikan

pembelajaran

selanjutnya

72, 73

74, 75

76, 77, 78, 79

Jumlah 79

Page 137: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

122

Lampiran 2

Angket Uji Coba Variabel Keterampilan Mengajar Guru

Instrumen Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Keaktifan

Belajar Siswa

di SMP 2 Tangerang Selatan

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu dari lima alternatif jawaban sesuai

dengan apa yang Saudara/I rasakan atau alami.

3. SL: Selalu, SR: Sering, K: Kadang, P: Pernah. TP: Tidak Pernah.

4. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah, tetapi yang ada

merupakan pendapat atau kondisi yang Saudara/i rasakan.

No Pernyataan SL SR K P TP

1 Guru memulai pembelajaran dengan

mengucapkan salam

2 Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama

3 Guru mengisi daftar hadir siswa

4 Guru menjelaskan secara singkat pokok

bahasan yang akan dipelajari

5 Guru menjelaskan manfaat materi yang akan

dipelajari

6 Guru menjelaskan tujuan materi yang akan

dipelajari

7 Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang

akan dilakukan siswa sesuai dengan materi

yang dipelajari

8 Guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum memulai pelajaran

9 Guru fokus dengan materi yang dibelajarkan

10 Dalam menyampaikan materi bahasa yang

digunakan oleh guru mudah dipahami

11 Guru menjelaskan dengan memberi contoh

Page 138: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

123

sehingga mudah dipahami

12 Guru mengulas kembali materi pokok bahasan

13 Guru sangat antusias dalam menjelaskan materi

pelajaran

14 Penjelasan yang disampaikan guru tidak

menjenuhkan

15 Guru memberikan pujian terhadap siswa yang

berpartisipasi

16 Guru mengacungkan jempol ketika siswa

mampu menjawab pertanyaan

17 Guru mengucapkan pujian saat jawaban siswa

benar

18 Guru tidak marah terhadap siswa yang tidak

bisa menjawab pertanyaan

19 Guru memberikan semangat kepada siswa

untuk mengikuti pelajaran

20 Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang dipelajari

21 Guru memberikan pertanyaan yang mudah

dipahami oleh siswa

22 Pertanyaan yang diajukan guru diarahkan ke

setiap siswa

23 Guru mengajukan pertanyaan dari yang mudah

sampai yang sulit

24 Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berpikir sebelum menjawab pertanyaan

25 Guru membimbing siswa untuk menyampaikan

jawaban yang tepat

26 Guru memberikan pertanyaan secara bergilir

27 Guru menggunakan irama yang berbeda saat

menjelaskan materi pelajaran

28 Suara guru berubah dari lembut menjadi keras

saat menjelaskan materi yang penting

29 Guru menggunakan media yang bervariasi

sesuai saat menjelaskan materi pelajaran

30 Media yang digunakan guru sesuai dengan

kebutuhan siswa

31 Guru menggunakan audio visual saat

menjelaskan seperti menonton video

32 Guru menggunakan alat peraga saat

menjelaskan materi pelajaran

33 Guru membuat kelompok secara adil ketika ada

tugas

Page 139: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

124

34 Guru mengadakan pembelajaran di dalam/di

luar kelas sesuai kebutuhan siswa

35 Guru menampilkan gerak tubuh yang wajar

saat menjelaskan materi pelajaran (misal

tangan)

36 Guru tidak diam di tempat ketika mengajar

37 Guru dalam mengajar hanya berdiam diri

dikursi depan

38 Guru menggunakan berbagai cara yang

mendidik untuk memotivasi siswa

39 Guru menggunakan berbagai cara yang

menyenangkan untuk memotivasi siswa

40 Guru meminta siswa untuk tidak berisik

41 Guru berhenti sejenak ketika berpindah dari

sub materi yang satu ke sub materi yang lain

42 Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai materi yang belum

dipahami

43 Guru melanjutkan sub materi pelajaran ketika

siswa sudah merasa paham

44 Guru tidak melanjutkan sub materi pelajaran

ketika siswa belum paham

45 Guru menegur siswa yang membuat gaduh di

kelas saat pelajaran

46 Pandangan mata guru tertuju ke seluruh siswa

47 Dalam proses pembelajaran pandangan mata

guru hanya tertuju pada siswa tertentu

48 Guru memberi semangat siswa disela-sela

pembelajaran

49 Ketika kelas nampak jenuh guru memberi

semangat siswa dengan berbagai cara

50 Guru mengatur ruang kelas sehingga

pembelajaran terasa nyaman

51 Guru mengatur meja kursi sesuai kebutuhan

pokok bahasan pembelajaran

52 Pada saat diskusi kelompok tempat duduk

diatur sesuai kebutuhan

53 Siswa merasa nyaman dengan pengaturan

tempat duduk oleh guru

54 Guru memulai pembelajaran dengan tidak

bertele-tele

55 Guru menjelaskan materi pelajaran dengan

waktu yang sesuai

56 Guru menyelesaikan pembelajaran tepat waktu

Page 140: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

125

57 Guru memberikan tambahan waktu diluar jam

pelajaran bagi siswa yang belum

menyelesaikan tugas pada jam pelajaran

58 Guru dapat menyesuaikan waktu pelajaran

dengan materi pelajaran

59 Guru masuk kelas tepat waktu disetiap jadwal

pelajarannya

60 Guru menggunakan alat pembelajaran yang

bervasiasi

61 Guru memanfaatkan alat pembelajaran yang

ada di sekolah

62 Guru menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi

63 Guru memanfaatkan media pembelajaran yang

ada di sekolah

64 Media yang digunakan oleh guru sesuai dengan

materi yang dielajari

65 Alat pembelajaran yang digunakan oleh guru

sesuai dengan materi yang dipelajari

66 Media yang digunakan sesuai dengan tujuan

pembelajaran

67 Media yang digunakan sesuai dengan metode

pembelajaran

68 Guru terampil menggunakan media

69 Guru terampil menggunakan alat

70 Guru menguasai media pembelajaran dengan

baik

71 Guru menggunakan media pembelajaran yang

melibatkan siswa

72 Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari

73 Guru memberikan pesan moral di setiap akhir

pelajaran

74 Sebelum mengakhiri pelajaran guru mengulas

kembali materi yang telah dibelajarkan

75 Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang

berbeda-beda sesuai dengan kemampuan siswa

76 Guru menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan yang akan datang

77 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

78 Guru menyampaikan ucapan terimakasih

kepada siswa setelah pembelajaran selesai

79 Guru menyampaikan pesan moral yang

membangkitkan semangat siswa untuk belajar

Page 141: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

126

Lampiran 3

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Keterampilan Mengajar Guru

Page 142: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

127

Page 143: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

128

Lampiran 4

Kisi-kisi Instrumen Variabel Keaktifan Belajar Siswa Variabel

Penelitian

Dimensi

penelitian

Indikator Instrumen

(nomor butir soal)

Keaktifan

Belajar Siswa

1. Visual

Activities

1.1 Melihat

penjelasan guru

1.2 Membaca buku

sumber

mengenai

percobaan yang

akan mereka

lakukan

1, 2

3, 4, 5

2. Listening

Activities

2.1 Mendengarkan

penjelasan dari

guru

2.2 Menyimak

presentasi

kelompok lain

2.3 Mendengarkan

pertanyaan/jawa

ban dari siswa

lain (teman)

6, 7

8, 9

10, 11

3. Oral

Activities

3.1 Bertanya

mengenai hal

yang belum jelas

3.2 Mempresentasik

an hasil

percobaan

3.3 Menjawab

pertanyaan yang

disampaikan

guru/teman

12, 13, 14

16, 17

15, 18, 19

4. Writing

Activities

4.1 Mencatat

penjelasan/poin-

poin penting

guru

4.2 Mencatat hasil

kerja

20, 21

22, 23, 24

5. Drawing

Activities

5.1 Membuat

gambar

peta/grafik/diagr

am

5.2 Membuat

gambar hasil

kerja

25, 26, 29

27, 28

Page 144: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

129

6. Motor

Activities

6.1 Terampil

memperagakan

gerak tubuh

(olahraga/

praktek

membaca

puisi/dan lain-

lain)

6.2 Lincah dalam

gerakan

30, 31

32

7. Mental

Activities

7.1 Menjawab

pertanyaan yang

diajukan guru

7.2 Menanggapi

hasil presentasi

kelompok lain

33, 34, 35

36, 37, 38

8. Emotional

Activities

8.1 Semangat /

antusias siswa

dalam

pembelajaran

8.2 Perhatian siswa

dalam proses

pembelajaran

8.3 Minat siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

8.4 Perasaan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

39, 40, 41

42, 43, 44

45, 46

47, 48, 49, 50, 51,

52

Jumlah 52

Page 145: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

130

Lampiran 5

Angket Uji Coba Variabel Keaktifan Belajar Siswa Instrumen Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Keaktifan

Belajar Siswa

di SMP 2 Tangerang Selatan

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu dari lima alternatif jawaban sesuai

dengan apa yang Saudara/I rasakan atau alami.

3. SL: Selalu, SR: Sering, K: Kadang, P: Pernah. TP: Tidak Pernah.

4. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah, tetapi yang ada

merupakan pendapat atau kondisi yang Saudara/i rasakan.

No Pernyataan SL SR K P TP

1 Saya memperhatikan guru yang sedang

menampilkan gambar.

2 Saya memperhatikan penjelasan teman yang

sedang presentasi di depan kelas

3 Saya membaca kembali catatan materi yang

telah dipelajari

4 Saya membaca materi yang ditulis guru di

depan kelas

5 Saya membaca materi-materi presentasi dengan

sungguh-sungguh

6 Saya mengamati media yang digunakan guru

dalam memberikan contoh

7 Saya mendengarkan dengan seksama

penjelasan dari guru

8 Saya memperhatikan penjelasan petunjuk

praktek yang disampaikan oleh guru

9 Saya mendengarkan dengan seksama saat

kegiatan presentasi berlangsung

10 Saya mendengarkan pendapat teman saat

presentasi

11 Saya mendengarkan pertanyaan yang

disampaikan teman

12 Saya mendengarkan jawaban teman ketika

Page 146: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

131

pembelajaran diskusi

13 Saya bertanya kepada guru jika ada materi

yang belum saya mengerti

14 Saya bertanya kepada guru jika ada soal yang

tidak bisa saya kerjakan

15 Saya bertanya kepada teman jika ada materi

yang belum saya mengerti

16 Saya memberikan gagasan/pendapat dalam

presentasi

17 Saya menjelaskan hasil percobaan yang saya

lakukan sendiri

18 Saya menjelaskan hasil percobaan yang

kelompok saya lakukan

19 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru

20 Saya menjawab pertanyaan yang disampaikan

teman

21 Saya mencatat hal-hal yang penting ketika guru

sedang menerangkan materi pelajaran

22 Saya mengisi buku catatan saya dengan cara-

cara praktek yang diterangkan oleh guru

23 Saya membuat ringkasan pada buku catatan

saya ketika sedang melakukan percobaan

24 Saya merangkum materi pelajaran dalam

bentuk tulisan dari presentasi yang dilakukan

25 Saya merangkum materi pelajaran dalam

bentuk gambar dari presentasi yang dilakukan

26 Saya mencatat pertanyaan yang disampaikan

oleh teman

27 Saya mencatat jawaban yang disampaikan oleh

teman

28 Saya sangat senang saat guru memberi contoh

lewat gambar

29 Saya membuat gambar seperti yang

dicontohkan guru di depan kelas

30 Saya meniru gambar yang ada di buku teman

31 Saya sangat senang menggambar hasil

pengamatan

32 Saya berusaha menggambar seperti yang

Page 147: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

132

dicontohkan guru

33 Saya membaca puisi di depan kelas dengan

percaya diri

34 Saya mengikuti gerakan olahraga dengan

gerakan yang luwes yang dicontohkan oleh

guru

35 Saya siap/sigap saat guru memanggil saya

untuk maju ke depan

36 Saya lincah dalam bergerak karena kondisi

tempat duduk yang memudahkan saya untuk

bergerak

37 Saya mampu memecahkan soal ketika mencari

materi pelajaran

38 Saya mampu memecahkan soal setelah

kegiatan presentasi

39 Saya mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

40 Saya aktif mengungkapkan pendapat di dalam

kelompok ketika mencari materi pelajaran

41 Saya menanggapi permasalahan yang muncul

dengan materi yang didapatkan

42 Saya menanggapi permasalahan dengan

kegiatan presentasi

43 Saya menaruh minat terhadap pembelajaran

yang dilakukan

44 Saya tertarik dengan presentasi yang di lakukan

oleh teman

45 Saya bersemangat dalam kegiatan praktikum

46 Saya bersemangat dalam kegiatan diskusi

47 Saya bersemangat dalam belajar materi yang

baru

48 Saya merasa senang saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

49 Saya merasa senang saat guru membagikan

kelompok untuk berdiskusi

50 Saya fokus saat pembelajaran berlangsung

51 Saya merasa terganggu saat ada teman yang

berisik

52 Guru mengadakan ice breaking ketika saya

merasa bosan dalam belajar

Page 148: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

133

Lampiran 6

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Keaktifan Belajar Siswa

Page 149: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

134

Lampiran 7

Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian Variabel Keterampilan Mengajar Guru Variabel

penelitian

Dimensi

Penelitian Indikator

Instrumen

( nomor butir soal)

Keterampilan

Mengajar Guru

1. Keterampilan

membuka

pelajaran

1.1 Melakukan

orientasi belajar

1.2 Mengadakan

apersepsi

1.3 Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

1, 2

3

4

2. Keterampilan

menjelaskan

2.1 Keterampilan guru

dalam menjelaskan

pelajaran

2.2 Keterampilan guru

dalam

menyampaikan isi

pelajaran

2.3 Sikap guru dalam

menjelaskan

5

6, 7

8

3. Keterampilan

memberi

penguatan

3.1 Cara

mengapresiasi

siswa dalam proses

pembelajaran

3.2 Teknik merespon

atau memberikan

umpan balik

terhadap siswa

3.3 Cara guru

memberikan

motivasi dalam

proses

pembelajaran

9

10

11

4. Keterampilan

bertanya

4.1 Sikap guru dalam

memberikan

pertanyaan kepada

siswa

4.2 Isi atau substansi

pertanyaan yang

disampaikan oleh

guru

4.3 Teknik guru dalam

memberikan

pertanyaan

12, 13

14, 15

16

Page 150: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

135

5. Keterampilan

mengadakan

variasi

5.1 Variasi dalam gaya

mengajar

5.2 Variasi dalam

menggunakan

media/alat (bahan

pelajaran)

5.3 Variasi dalam pola

interaksi

5.4 Variasi dalam

memotivasi

17

18, 19

20

21

6. Keterampilan

mengelola

kelas

6.1 Pemeliharaan

kondisi belajar

6.2 Pengaturan kondisi

dan tata letak

sarana kelas

6.3 Pengelolaan waktu

pembelajaran

22, 23, 24, 25, 26

27, 28, 29

30, 31, 32, 33

7. Keterampilan

menggunakan

media

7.1 Alat yang

digunakan sesuai

dengan materi

yang dibelajarkan

7.2 Media yang

digunakan sesuai

dengan materi

yang dibelajarkan

7.3 Guru terampil

menggunakan alat

pembelajaran

7.4 Guru terampil

menggunakan

media

pembelajaran

7.5 Alat/media yang

digunakan benar-

benar dapat

membantu proses

pembelajaran

34, 35

36, 37, 38

39

40

41, 42

8. Keterampilan

menutup

pelajaran

8.1 Meninjau kembali

/ menyimpulkan

pembelajaran yang

telah dilakukan

8.2 Mengevaluasi

penguasaan siswa

43, 44

45, 46

Page 151: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

136

8.3 Menginformasikan

pembelajaran

selanjutnya

47, 48, 49

Jumlah 49

Lampiran 8

Instrumen Angket Penelitian Variabel Keterampilan Mengajar Guru Instrumen Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Keaktifan

Belajar Siswa

di SMP 2 Tangerang Selatan

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu dari lima alternatif jawaban sesuai

dengan apa yang Saudara/I rasakan atau alami.

3. SL: Selalu, SR: Sering, K: Kadang, P: Pernah. TP: Tidak Pernah.

4. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah, tetapi yang ada

merupakan pendapat atau kondisi yang Saudara/i rasakan.

No Pernyataan SL SR K P TP

1 Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama

2 Guru mengisi daftar hadir siswa

3 Guru menjelaskan secara singkat kegiatan yang

akan dilakukan siswa sesuai dengan materi

yang dipelajari

4 Guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum memulai pelajaran

5 Guru menjelaskan dengan memberi contoh

sehingga mudah dipahami

6 Guru mengulas kembali materi pokok bahasan

7 Guru sangat antusias dalam menjelaskan materi

pelajaran

8 Penjelasan yang disampaikan guru tidak

menjenuhkan

Page 152: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

137

9 Guru memberikan pujian terhadap siswa yang

berpartisipasi

10 Guru tidak marah terhadap siswa yang tidak

bisa menjawab pertanyaan

11 Guru memberikan semangat kepada siswa

untuk mengikuti pelajaran

12 Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang dipelajari

13 Guru memberikan pertanyaan yang mudah

dipahami oleh siswa

14 Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berpikir sebelum menjawab pertanyaan

15 Guru membimbing siswa untuk menyampaikan

jawaban yang tepat

16 Guru memberikan pertanyaan secara bergilir

17 Guru menggunakan irama yang berbeda saat

menjelaskan materi pelajaran

18 Media yang digunakan guru sesuai dengan

kebutuhan siswa

19 Guru menggunakan alat peraga saat

menjelaskan materi pelajaran

20 Guru mengadakan pembelajaran di dalam/di

luar kelas sesuai kebutuhan siswa

21 Guru menggunakan berbagai cara yang

menyenangkan untuk memotivasi siswa

22 Guru berhenti sejenak ketika berpindah dari

sub materi yang satu ke sub materi yang lain

23 Guru melanjutkan sub materi pelajaran ketika

siswa sudah merasa paham

24 Pandangan mata guru tertuju ke seluruh siswa

25 Guru memberi semangat siswa disela-sela

pembelajaran

26 Ketika kelas nampak jenuh guru memberi

semangat siswa dengan berbagai cara

27 Guru mengatur meja kursi sesuai kebutuhan

pokok bahasan pembelajaran

28 Pada saat diskusi kelompok tempat duduk

diatur sesuai kebutuhan

29 Siswa merasa nyaman dengan pengaturan

tempat duduk oleh guru

30 Guru menjelaskan materi pelajaran dengan

waktu yang sesuai

31 Guru menyelesaikan pembelajaran tepat waktu

32 Guru memberikan tambahan waktu diluar jam

Page 153: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

138

pelajaran bagi siswa yang belum

menyelesaikan tugas pada jam pelajaran

33 Guru dapat menyesuaikan waktu pelajaran

dengan materi pelajaran

34 Guru menggunakan alat pembelajaran yang

bervasiasi

35 Guru memanfaatkan alat pembelajaran yang

ada di sekolah

36 Guru menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi

37 Guru memanfaatkan media pembelajaran yang

ada di sekolah

38 Media yang digunakan sesuai dengan metode

pembelajaran

39 Guru terampil menggunakan media

40 Guru terampil menggunakan alat

41 Guru menguasai media pembelajaran dengan

baik

42 Guru menggunakan media pembelajaran yang

melibatkan siswa

43 Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari

44 Guru memberikan pesan moral di setiap akhir

pelajaran

45 Sebelum mengakhiri pelajaran guru mengulas

kembali materi yang telah dibelajarkan

46 Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang

berbeda-beda sesuai dengan kemampuan siswa

47 Guru menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan yang akan datang

48 Guru menyampaikan ucapan terimakasih

kepada siswa setelah pembelajaran selesai

49 Guru menyampaikan pesan moral yang

membangkitkan semangat siswa untuk belajar

Page 154: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

139

Lampiran 9

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Keterampilan Mengajar Guru

Page 155: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

140

Page 156: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

141

Lampiran 10

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Keaktifan Belajar Siswa Variabel

Penelitian

Dimensi

penelitian

Indikator Instrumen

(nomor butir soal)

Keaktifan

Belajar Siswa

1. Visual

Activities

2.1 Melihat penjelasan guru

2.2 Membaca buku sumber

mengenai percobaan

yang akan mereka

lakukan

1, 2

3

2. Listening

Activities

2.1 Mendengarkan

penjelasan dari guru

2.2 Menyimak presentasi

kelompok lain

2.3 Mendengarkan

pertanyaan/jawaban dari

siswa lain (teman)

6, 7

8, 9

10

3. Oral

Activities

3.1 Bertanya mengenai hal

yang belum jelas

3.2 Mempresentasikan hasil

percobaan

3.3 Menjawab pertanyaan

yang disampaikan

guru/teman

11, 12

13, 14

15, 16

4. Writing

Activities

4.1 Mencatat

penjelasan/poin-poin

penting guru

4.2 Mencatat hasil kerja

17

18

5. Drawing

Activities

5.1 Membuat gambar

peta/grafik/diagram

5.2 Membuat gambar hasil

kerja

19

20

6. Motor

Activities

6.1 Terampil memperagakan

gerak tubuh (olahraga/

praktek membaca

puisi/dan lain-lain)

6.2 Lincah dalam gerakan

21, 22

23

7. Mental

Activities

7.1 Menjawab pertanyaan

yang diajukan guru

7.2 Menanggapi hasil

presentasi kelompok lain

24, 25, 26

27, 28

8. Emotional

Activities

8.1 Semangat / antusias siswa

dalam pembelajaran

8.2 Perhatian siswa dalam

29, 30

31, 32, 33

Page 157: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

142

proses pembelajaran

8.3 Perasaan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

34, 35, 36

Jumlah 36

Lampiran 11

Instrumen Angket Penelitian Variabel Keaktifan Belajar Siswa Instrumen Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Keaktifan

Belajar Siswa

di SMP 2 Tangerang Selatan

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu dari lima alternatif jawaban sesuai

dengan apa yang Saudara/I rasakan atau alami.

3. SL: Selalu, SR: Sering, K: Kadang, P: Pernah. TP: Tidak Pernah.

4. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah, tetapi yang ada

merupakan pendapat atau kondisi yang Saudara/i rasakan.

No Pernyataan SL SR K P TP

1 Saya memperhatikan guru yang sedang

menampilkan gambar.

2 Saya memperhatikan penjelasan teman yang

sedang presentasi di depan kelas

3 Saya membaca kembali catatan materi yang

telah dipelajari

4 Saya mengamati media yang digunakan guru

dalam memberikan contoh

5 Saya mendengarkan dengan seksama

penjelasan dari guru

6 Saya memperhatikan penjelasan petunjuk

praktek yang disampaikan oleh guru

7 Saya mendengarkan dengan seksama saat

kegiatan presentasi berlangsung

8 Saya mendengarkan pendapat teman saat

presentasi

Page 158: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

143

9 Saya bertanya kepada guru jika ada materi

yang belum saya mengerti

10 Saya bertanya kepada guru jika ada soal yang

tidak bisa saya kerjakan

11 Saya memberikan gagasan/pendapat dalam

presentasi

12 Saya menjelaskan hasil percobaan yang saya

lakukan sendiri

13 Saya menjelaskan hasil percobaan yang

kelompok saya lakukan

14 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru

15 Saya menjawab pertanyaan yang disampaikan

teman

16 Saya merangkum materi pelajaran dalam

bentuk tulisan dari presentasi yang dilakukan

17 Saya merangkum materi pelajaran dalam

bentuk gambar dari presentasi yang dilakukan

18 Saya mencatat jawaban yang disampaikan oleh

teman

19 Saya membuat gambar seperti yang

dicontohkan guru di depan kelas

20 Saya meniru gambar yang ada di buku teman

21 Saya sangat senang menggambar hasil

pengamatan

22 Saya berusaha menggambar seperti yang

dicontohkan guru

23 Saya membaca puisi di depan kelas dengan

percaya diri

24 Saya mengikuti gerakan olahraga dengan

gerakan yang luwes yang dicontohkan oleh

guru

25 Saya siap/sigap saat guru memanggil saya

untuk maju ke depan

26 Saya mampu memecahkan soal ketika mencari

materi pelajaran

27 Saya mampu memecahkan soal setelah

kegiatan presentasi

28 Saya mampu menjawab pertanyaan yang

Page 159: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

144

diberikan oleh guru

29 Saya menanggapi permasalahan yang muncul

dengan materi yang didapatkan

30 Saya menanggapi permasalahan dengan

kegiatan presentasi

31 Saya menaruh minat terhadap pembelajaran

yang dilakukan

32 Saya tertarik dengan presentasi yang di lakukan

oleh teman

33 Saya bersemangat dalam belajar materi yang

baru

34 Saya merasa senang saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

35 Saya fokus saat pembelajaran berlangsung

36 Guru mengadakan ice breaking ketika saya

merasa bosan dalam belajar

Page 160: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

145

Lampiran 12

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Keaktifan Belajar Siswa

Page 161: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

146

Page 162: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

147

Lampiran 13

Hasil Uji Deskriptif

Page 163: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

148

Lampiran 14

Tabel Penentual Jumlah Sampel dari Isaac dan Michael

Page 164: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

149

Lampiran 15

Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Page 165: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

150

Lampiran 16

Tabel Distribusi F

Page 166: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

151

Tabel 17

Tabel Distribusi Uji T

Page 167: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

152

Lampiran 18

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 168: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

153

Lampiran 19

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 169: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

154

Lampiran 20

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 170: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

155

Lampiran 21

Tabel Uji Referensi

Page 171: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

156

Page 172: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

157

Page 173: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

158

Page 174: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

159

Page 175: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

160

Page 176: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

161

Page 177: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

162

Page 178: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

163

Page 179: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

164

Page 180: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

165

Page 181: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

166

Page 182: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

167

Page 183: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

168

Page 184: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

169

Page 185: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

170

Page 186: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

171

Page 187: PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45137/1/level komplit.pdfpengaruh keterampilan mengajar guruAuthor: Indri RahmawatiPublish

172

Biodata Penulis

Nama saya Indri Rahmawati, saya lahir di

Tangerang pada tanggal 07 Agustus 1996. Saya

adalah anak ketiga dari pasangan Ayahanda Muslim

dan Ibunda Laswati. Saat ini saya tinggal di Jl. KH.

Mas Mansyur Rt.001/10 No. 18 Kecamatan Pinang

Kelurahan Kunciran Tangerang Banten. Saya telah

menempuh pendidikan di SDNegeriBojong 1 tahun

2003 – 2008, SMP Islam Az Zamir tahun 2008 – 2011, PonPes SMA Darut Tafsir

tahun 2011 – 2014, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014 – 2019 Jurusan

Manajemen Pendidikan. Organisasi yang pernah saya ikuti selama perkuliahan

adalah HMJ Manajemen Pendidikan dan Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR). Alamat

email saya, [email protected].