press release · web viewkkg) pmri untuk kelas v sd tanggal 25 januari 2010 di sdit nurul ishlah...

12

Click here to load reader

Upload: trinhnhi

Post on 13-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

LAPORAN WORKSHOP (KKG) PMRI UNTUK KELAS V SDTANGGAL 25 JANUARI 2010

DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Page 2: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

2010A. Judul Kegiatan : Workshop PMRI untuk Kelas V SD

B: Tema : Melalui PMRI kita tingkatkan kreativitas berpikir siswa dalam

menyelesaikan masalah matematika

C. Tanggal : 25 Januari 2010

D. Tempat : SDIT Nurul Ishlah Banda Aceh

E. Pembicara/Fasilitator:

1. Dr. Rahmah Johar, M.Pd (Ketua PMRI FKIP Unsyiah)

2. Dra. Tuti Zubaidah, M.Pd

3. Suhartati, M.Pd

4. Dra. Monawati, M.Pd

5. Putri Susiana, S. Pd (Guru Kelas V SDIT Nurul Ishlah)

F. Fasilitas Peserta

1. Workshop kit: alat tulis

2. Perangkat Pembelajaran

3. Akomodasi: snack 1 kali (sore)

4. Sertifikat ada tiga macam yakni sebagai fasilitator, ”peserta”, dan ”panitia”

G. Peserta

a. Guru kelas V : 29 orang (dari 24 sekolah)

b. Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah : 6 orang

c. Mahasiswa PGSD FKIP Unsyiah : 5 orang

d. Panitia (alumni dan mahasiswa Prodi Pend. Mat : 7 orang

Jumlah 47 orang

H. Laporan Kegiatan (14.00 – 18.00)

1. Acara Pembukaan (14.00 – 14.10)

Acara pembukaan diawali dengan kata-kata sambutan dari ketua PMRI Unsyiah. Dr.

Rahmah Johar, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa workshop kali ini ditujukan untuk guru-

1

Page 3: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

guru kelas V, dengan memodelingkan materi Bilangan Desimal, yaitu salah satu materi di

kelas V pada semester dua. Selanjutnya, ibu Rahmah menjelaskan secara singkat agenda

workshop pada hari tersebut. Workshop kali ini berbeda dengan workshop PMRI sebelumnya.

Biasanya dosen atau guru memodelingkan penerapan PMRI sedangkan guru lainnya berperan

sebagai siswa. Namun, sering terjadi guru yang berperan sebagai siswa langsung menjawab

pertanyaan layaknya sebaia guru, bukan sebagai siswa, mereka lupa dengan perannya. Oleh

karena itu, pada workshop kali ini modeling diikuti oleh perwakilan siswa (6 siswa SDIT),

sedangkan peserta lain berperan sebagai observer. Kegiatan ini sering disebut ”open lesson”.

2. Kegiatan Workshop

a. Pretest Materi Bilangan Desimal (14.10 – 14.40)

Kegiatan awal sebelum dilaksanakannya modeling adalah memberikan pretest materi

Bilangan Desimal kepada semua guru kelas V yang hadir. Hal ini bertujuan untuk melihat

sejauh mana kemampuan guru memahami materi Bilangan Desimal. Ternyata, sebagaian kecil

guru yang mengetahui bahwa bilangan decimal adalah bilangan pecahan yang berpenyebut

perpangkatan 10 yang dapat ditulis dalam bentuk bilangan berkoma. Sisanya, guru

berpendapat bahwa bilangan desimal adalah bilangan berkoma. Pada umumnya guru dapat

menempatkan bilangan desimal pada garis bilangan. Namun, guru mengakui pembelajaran

bilangan desimal dialksanakan seperti di buku paket, yaitu langsung membagi bilangan

sehingga diperoleh bilangan berkoma.

2

Ibu Dr. Rahmah Johar membuka acara workshop

Page 4: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

b. Modeling Bilangan Desimal (14.40 – 15.55)

Modeling materi bilangan desimal ini disampaikan olek ibu Putri Susiana. Pada awal

pembelajaran beliau menjelaskan tentang masalah yang real yang berhubungan dengan materi

ini kepada siswa.

Diantaranya, beliau menanyakan kepada siswa,

Guru : “pernahkan kalian melihat bilangan seperti ini?(contoh 7,5; 6,3; 8,00)”.

Siswa : “pernah !”

Guru : “dimana-mana saja kalian melihatnya?”

Siswa : (diam).....

Guru : (guru memperlihatkan gambar-gambar yang memuat bilangan desimal)

“disebut bilangan apakah bilangan seperti itu?”

3

Guru-guru mengikuti pretes

Page 5: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

Siswa : “ bilangan desimal buk”

Guru : “ nah, siapa yang tau apa itu bilangan desimal?”

Siswa : (diam)....”bilangan yang ada komanya buk!”

.

Guru juga bertanya kepada siswa apa makna dari bilangan 7,5 dan siswa tidak dapat

menjawab. Sehingga selanjutnya guru menjelaskan makna dari pecahan biasa terlebih dahulu

yaitu dengan menggunakan alat peraga berupa kertas kotak-kotak.

Stimulasi dilanjutkan dengan meminta siswa untuk mengelompokkan beberapa

pecahan biasa yang telah disiapkan oleh guru (seperti: 2, 7/3 , 2/4, 11/100, 8/10, 8/4). Hal ini

dilakukan guru agar siswa menemukan pengertian bilangan desimal itu, yaitu bilangan

pecahan yang penyebutnya perpangkatan dari 10. Biasanya ditulis dalam bentuk koma.

4

Tempat-tempat yang menggunakan bilangan desimal

Guru menggunakan alat peraga

Page 6: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

Selanjutnya guru menanyakan ½ sama dengan berapa saja. Siswa menjawab 2/4, 3/6,

5/10, dst. Lalu guru menyangakan ilangan 0,5; 0,75; 0,2 dan menanyakan kepada siswa kira-

kira ½ itu sama dengan bilangan yang mana diantara bilangan berkoma ini. Ada satu siswa

dapat menjawab 0,5 karena 0,5 itu setengah katanya.

Lalu beberapa siswa diminta maju ke depan kelas menempelkan bilangan decimal pada

garis bilangan

Kegiatan selanjutnya adalah siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing untuk

mendiskusikan LKS yang telah disiapkan oleh guru yaitu tentang posisi dan kedudukan

bilangan desimal pada garis bilangan dan selanjutnya mempresentasikan hasil kerja mereka di

depan kelas.

5

Guru meminta siswa mengelompokkan bilangan

Page 7: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

Contoh soal LKS:

Salah satu kelemahan open lesson adalah siswa terkesan kurang aktif dan canggung

(nervouse), hal ini mungkin disebabkan oleh rasa lelah yang dialami mereka karena seharian

telah mengikuti proses belajar disekolah disamping itu mereka sedikit malu-malu dikarenakan

mereka diamati oleh 29 orang guru kelas V peserta workshop.

c. Tanggapan Peserta Workshop tentang Modeling

Dari modeling ini di peroleh beberapa masukan, yaitu:

Hasliana (SDN 48) : Pengalaman saya mengajarkan bilangan decimal dimulai dari

arsiran persepuluhan, lalu langsung membagi, tidak mengaitkan dengan kliping atau

pengalaman siswa tentang bilangan desimal

6

0,20

0,2

…….

…….

…….

0,3

…….

…….

…….

…….

Siswa bekerja dalam kelompok

Page 8: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

Mardiah (SDN 54) : Bagus, penerapan PMRI untuk mengajarkan konsep bilangan

decimal, namun seperinya siswa lelah karena terlalu banyak tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Elidayanti (SDN 19): penulisan dari lambang bilangan, mana yang merupakan pecahan

dan bukan pecahan.

Junaidi (SDN 48): PMRI perlu sebagai salah satu alternative tentang cara-cara untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa, ada spanduk, Koran, dsb. Sebaiknya

berikankami RPP juga

Teti (SDN 29) : sebaiknya ada diskusi untuk materi-materi matematika yang sulit,

karena guru ingin bertanya tentang materi tersebut.

Fitria (mhs PGSD): bagaimana kalau menggunakan alat peraga berupa batu?

Pertanyaan peserta ditanggapi oleh dosen (Ibu Mona, Ibu Suhartati, Ibu Tuti, dan Ibu

Cut Morina)

3. ISHOMA (16.10-16.30)

4. Diskusi Persiapan Implementasi Pembelajaran Desimal (17.05 – 18.00)

Setelah modeling, dilaksanakan diskusi yang dipandu oleh Ibu Rahmah, bagaimana

merancang pembelajaran pengenalan bilangan decimal agar lebih efektif. Berdasarkan hasil

diskusi disimpulkanlah bahwa Open Lesson dipecah menjadi 4 kali pertemuan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Pertemuan I

7

Beberapa orang guru memberikan tanggapan dan masukan

Page 9: Press Release · Web viewKKG) PMRI UNTUK KELAS V SD TANGGAL 25 JANUARI 2010 DI SDIT NURUL ISHLAH BANDA ACEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

1. Menceritakan pengalaman penggunaan pecahan desimal dalam kehidupan sehari-hari

2. Menggambarkan pecahan berpenyebut perpangkatan 10

3. Menuliskan simbol pecahan berdasarkan gambar

4. menjelaskan pengertian pecahan desimal

Pertemuan II

1. Mengelompokkan pecahan yang penyebutnya perpangkatan 10

2. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan dengan penyebut 10 atau 100

Pertemuan III

1. Mengubah pecahan biasa menjadi bentuk desimal melalui pembagian dan dibuktikan

dengan kalkulator

Pertemuan IV

1. Mengurutkan bilangan desimal pada garis bilangan.

2. Membandingkan desimal.

5. Penutupan Pukul 18.00 – 18.15

Ibu Rahmah menutup kegiatan dengan mengingatkan guru untuk

mengimplementasikan PMRI dalam pembelajaran decimal. Nanti, berikan informasi kapan

bersedia didampingi oleh tim PMRI. Hasil implementasi ini akan didiskusikan pada KKG

PMRI berikutnya.

Oleh:

P4MRI UNSYIAH

8