buletin al-ishlah

8
Topik Utama : *Kesibukan VS Shalat *Tips dalam Menghadapi Kesibukan Ketika Shalat KSM BIntang Pena Bulet n Dakwah STAI Darul Ulum Kandangan kritis, inovatif dan aktual B uletin Perdana ini diterbitkan dalam rangka Launching buletin dari KSM Bintang Pena. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan buletin perdana ini. Buletin yang kami susun kali ini mengulas tema tentang Kesibukan VS Shalat . Sebagai generasi muda mahasiswa memang dituntut berfikir kritis, inovatif dan mampu mengetahui informasi-informasi yang terjadi di dunia saat ini. Hal ini dikarenakan adanya persaingan yang nyata Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buletin ini. Assalamu'alaikum, Wr. Wb. dalam mengembangkan diri untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan, sehingga semuanya membuat lalai dalam mengerjakan kewajiban, terutama dalam hal shalat yang memang di wajibkan Allah SWT pada kita. Untuk itu buletin ini hadir sebagai wacana dalam pengetahuan mengenai hal tersebut, di mana nantinya di bahas tentang permasalahan kesibukan ketika shalat, serta tips dalam menghadapi permasalahan tersebut yang pastinya berguna dalam kehidupan sehari-hari.... Bagaimana.... anda penasaran....??????? Kalau begitu langsung aja di sikattt.... Upss... maksudnya dibaca mas n mba bro..... ^_^ “Kata2 Bijak” Imam Ghazali “Barang siapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk mengumpulkan harta kerana ditakutkan miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin.Salam Redaksi Al-Ishlah Al-Ishlah Edisi 1/Oktober 2014 AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 1

Upload: ksm-bintang-pena

Post on 08-Apr-2016

236 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Persembahan dari KSM Bintang Pena STAI Darul Ulum Kandangan

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Al-Ishlah

Topik Utama :*Kesibukan VS Shalat

*Tips dalam Menghadapi

Kesibukan Ketika Shalat

KSM BIntang Pena Bulet n Dakwah

STAI Darul Ulum Kandangan kritis, inovatif dan aktual

Buletin Perdana ini

diterbitkan dalam

rangka Launching

buletin dari KSM Bintang

P e n a . K a m i j u g a

mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah

membantu dalam penerbitan

buletin perdana ini.

Buletin yang kami susun

kali ini mengulas tema tentang

Kesibukan VS Shala t .

Sebagai generasi muda

mahasiswa memang dituntut

berfikir kritis, inovatif dan

m a m p u m e n g e t a h u i

informasi-informasi yang

terjadi di dunia saat ini.

Hal in i d ikarenakan

adanya persaingan yang nyata

Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buletin ini.

Assalamu'alaikum, Wr. Wb.

dalam mengembangkan diri untuk mendapatkan sesuatu yang

di inginkan, sehingga semuanya membuat lalai dalam

mengerjakan kewajiban, terutama dalam hal shalat yang

memang di wajibkan Allah SWT pada kita.

Untuk itu buletin ini hadir sebagai wacana dalam

pengetahuan mengenai hal tersebut, di mana nantinya di bahas

tentang permasalahan kesibukan ketika shalat, serta tips dalam

menghadapi permasalahan tersebut yang pastinya berguna

dalam kehidupan sehari-hari....

Bagaimana.... anda penasaran....???????

Kalau begitu langsung aja di sikattt....

Upss... maksudnya dibaca mas n mba bro..... ^_^

“Kata2 Bijak”

Imam Ghazali

“Barang siapa yang

menghabiskan waktu berjam –

jam lamanya untuk

mengumpulkan harta kerana ditakutkan

miskin,

maka dialah

sebenarnya orang yang

miskin.”

Salam Redaksi

Al-IshlahAl-IshlahEdisi 1/Oktober 2014

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 1

Page 2: Buletin Al-Ishlah

ahabat Bintang pena di zaman yang

semakin modern dan dewasa ini, Sdimana berkembang pesat kemajuan

di bidang pengetahuan dan teknologi. Tak

sedikit kita melihat banyak orang berlomba-

lomba mencari ataupun mengasah skill untuk

memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan,

terutama di bidang teknologi yang tidak

diragukan lagi.... siapa yang bisa teknologi

berarti dia di pandang sebagai orang yang

cerdas dan pintar, dan lebihnya lagi ia akan

banyak di sukai wanita/pria (sebagai bonus mas

n mba bro) hehehe.. .

Ketika kesibukan menjadi tuntutan

Keahlian di bidang Teknologi menjadi

suatu keperluan yang mendasar. Pekerjaan

seperti ini pun yang ingin dikuasai banyak

orang karena honornya yang bisa mencukupi

kebutuhan hidup, bahkan melebihi ekonomi

y a n g

diharapkan.

Lalu dengan

s k i l l d a n

pengetahuan

yang mereka

m i l i k i ,

m e r e k a

m e n c o b a

merantau ke kota-kota besar untuk mencari

pekerjaan. Bahkan ada sebagian orang yang

tanpa mempunyai pengetahuan dan skill yang

mumpuni ikut mengadu nasib di kota besar,

mereka mengatakan siapa tahu nasib keluarga

kami berubah disini... padahal ya mas n mba

bro cari kerja di kota-kota besar itu tidaklah

mudah ditambah tidak ada skill yang dimiliki,

tapi tetap mereka ngotot dengan tujuan setelah

mereka bekerja bisa memperoleh uang yang

banyak guna memenuhi kebutuhan keluarga,

menaikkan kelas ekonomi keluarga dan

mengangkat derajat keluarganya. Namun

sebenarnya bekerja di kota besar padat dengan

jadwal kerja, padatnya jadwal kerja menuntut

mereka untuk bekerja seharian penuh ...

Bahkan ada sebagian dari mereka yang

kerjanya lembur sampai larut malam, dan lebih

bingungnya lagi dengan kesibukan-kesibukan

pekerjaan yang mereka lakukan itu membuat

mereka lupa waktu-waktu shalat...

Lain lagi halnya dengan masalah anak

muda, di mana mereka sering disibukkan

dengan kegiatan masing-masing, seperti

nangkring (nongkrong) ma teman-teman lah

kata mereka, ada kesibukan ini lah... ada

kesibukan itulah.... sampai-sampai mereka

lalai dan bahkan lupa dengan waktu dan

TopikTopik Utama

Kesibukan VS ShalatKesibukan VS Shalat

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 2

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan

waktunya atas orang-orang yang beriman.”

(QS. An-Nisa : 103)

Page 3: Buletin Al-Ishlah

$tBur àMø)n=yz £ Ågø:$# }§ RM}$# ur žwÎ) Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ÇÎÏÈ

¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. ’n?tã šúüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öqB ÇÊÉÌÈ

nangkring (nongkrong) sama teman-teman lah

kata mereka, ada kesibukan ini lah... ada

kesibukan itulah.... sampai-sampai mereka

lalai dan bahkan lupa dengan waktu dan

kewajiban mereka,... Astagfirullahal Adziim,

mudah-mudahan kita semua gak kaya gitu

yaa.... Amin ya Robb.....

Dengan di dorong nafsu ingin meraih ini

dan meraih itu, mereka pun sibuk sehari

semalam penuh sehingga mereka lupa untuk

beribadah dan mengerjakan shalat yang telah

Allah wajibkan kepadanya dan harus di

laksanakan sesuai dengan waktu yang telah di

tentukan Allah. Allah berfirman dalam Al-

Qur’an kalam-Nya yang qadim :

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku.” (QS. Ad-dzariyat : 56).

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu

yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman.” (QS. An-Nisa : 103)

Dari pentafsiran ayat pertama, bahwa

Allah menciptakan kita tidak lain hanya untuk

mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Artinya

awal manusia dan jin itu diciptakan untuk

mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT,

itulah tujuan utama penciptaan. Kalau begitu

kita masuk ke Ayat yang kedua, di ayat yang

kedua ini Allah mengatakan shalat itu wajib

dan ada waktu-waktu tertentu dalam

mengerjakannya, dari kedua ayat yang ada,

maka dapat dikatakan jika panggilan adzan

sudah berkumandang, sebisa mungkin kita

untuk menghentikan pekerjaan atau kesibukan

kita untuk shalat, karena pekerjaan atau

kesibukan itu hanya sementara saja, dan tidak

memberikan kekayaan yang kekal dan pula

tidak membuat kita mulia juga di hadapan

Allah swt ya kan mas n mba bro.?

Agar lebih jelasnya lagi kita akan ambil

sebuah perumpamaan... Hmmm, semisal

sebuah HP ya... Fungsi awal HP di buat atau

diciptakan adalah untuk menerima pangggilan

dan sms, namun karena ada fitur-fitur

tambahan didalamnya kita bisa liat-liat

foto,video, membuka n buat status lah di

facebook, twiter dan lain-lain. Kemudian

panggilan masuk maka kita berhenti dari

pekerjaan-pekerjaan itu dan mengangkat

telepon tersebut, nah begitu juga maksudnya

ayat di atas.

Lalu timbul pertanyaan dalam benak

kita, apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?

Kalau begitu adanya kita diperintahkan untuk

meninggalkan segala kesibukan duniawi jika

Adzan di kumandangkan dan waktu shalat

sudah tiba. Berarti tidak ada dong keringanan-

keringanan dalam hal ini yang membolehkan

kita untuk lalai dalam mengerjakan shalat,........

Apakah benar begitu sahabat....?

Yuk kita simak terus buletin ini biar

jelas... Monggo mas n mba bro...

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 3

apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?atau

ada keringanan tertentu dalam hal ini ?apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?

atau ada keringanan tertentu dalam hal ini ?

Page 4: Buletin Al-Ishlah

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 4

Lalai dalam shalat bolehkah....?

Coba kita sama-sama simak dulu cerita

berikut :

Jemari Rani masih menari cepat mengitari keyboard laptopnya, Gadget tersebut menyita penuh perhatian wanita 30 tahunan itu sampai-sampai ia tak menyadari sang ibu yang mulai memperhatikan kesibukkan apa yang tengah Rani lakukan.

“Ran?” tegur sang ibu.

Teguran barusan membuat Rani cukup tercekat namun tak sedikitpun gelagat itu terlihat sebab tangannya masih sibuk dengan sang Gadget. Ia hanya menyahut

“hm?”“ko' masih belum brangkat juga? Udah jam

segini…” sang ibu berujar.

Rani memperlambat laju jemarinya yang tadi ngebut dipermukaan keyboard, ia sedikit berfikir. “kenapa?” bathinnya. Namun seperdet ik kemudian matanya agak membelalak setelah sebelumnya melirik jam yang terpampang di layar laptopnya.

Sudah jam 4 sore!

Ia harusnya sudah sampai di Madrasah tempat ia mengajar. Namun yang terjadi sekarang adalah dia masih belum berangkat juga! Ia buru-buru bangkit dan melesat bersiap-siap secepat yang ia bisa.

“Assalamu'alaikum…” Salam itu terucap bertepatan saat kaki Rani melangkah masuk ke ruang kelas tempat ia mengajar. Anak-anak yang telah menunggunya pun menjawab serentak. “maaf ibu telat ya anak-anak,” Rani berucap menyesal sembari duduk dan mulai mengeluarkan kitab pelajaran. Ia pun memberikan pelajaran sebagaimana biasanya.

Sampai ketika ia membacakan Firman yang tertulis dalam kitab yang ia ajarkan…

Al-Qur'an surah Al-Jumu'ah ayat 10 yang artinya:

“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Rani tertegun beberapa saat. Sedangkan para muridnya telah menanti penjelasan darinya.

Senyap. Beberapa saat berlalu tanpa suara. Sampai kemudian akhirnya Rani angkat bicara.

“yang dimaksud diayat ini adalah bahwa kita sebagai makhluk diperintahkan untuk mengais rezeki atau beraktivitas dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya.” Ujar Rani. ”Tapi, mari kita perhatikan, didalam ayat ini, sebelum perintah untuk beraktivitas, perintah yang tertul is sebelumnya adalah perintah untuk…..??”

“sholaaaaat…..” siswa-siswanya menjawab serentak.

Rani tersenyum. namun, matanya berkaca-kaca. Bathinnya gemetar merintih ketakutan akan apa yang telah ia perbuat. Ia telah menyampaikan perintah yang baru saja ia lalaikan.

Ia mengejar waktu untuk menunaikan hak anak-anak di sekolah, namun?

Bagaimana Hak Allah yang telah menciptakannya? Bukankah penciptaannya di muka Bumi ini adalah sebagai hamba yang berkewajiban untuk menyembah?

Nahhh... Dari permasalahan di atas udah membuat kita bingung, ada kesibukan ada kewajiban (shalat), yang mana harus kita dahulukan... mari di simak mas n mba bro... Di s ini ki ta akan jelaskan masalah di perbolehkannya atau tidak melalaikan shalat karena ada kesibukan.... pasti kenyataannya akan mencengangkan anda semuanya... come on.... cekidot.......

Page 5: Buletin Al-Ishlah

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 5

Mari kita baca seksama hadist shahih

berikut ini :

Dari Abdullah bin Fadhaalah, dari Ayahnya, katanya:

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajarkan saya, di antara yang pernah dia ajarkan adalah: “Jagalah shalat yang lima.” Aku b e r k a t a : “ S a y a memiliki waktu-waktu yang begitu sibuk, perintahkanlah kepada saya dengan suatu perbuatan yang jika s a y a l a k u k a n perbuatan itu, saya tetap mendapatkan pahala yang cukup.” B e l i a u b e r s a b d a : “Jagalah shalat al 'ashrain. “ (HR. Abu Daud, dll.)

Dalam riwayat tersebut dijelaskan ten tang sha la t Al 'Ashrain adalah:

« الشمس « ، غروبھا قبل وصالة طلوع قبل صالة

Shalat sebelum terbit matahari (Shalat Subuh) dan Shalat sebelum tenggelam matahari (shalat Ashar).

Dalam hadits ini nabi mengajarkan kepada sahabatnya untuk menjaga shalat lima waktu, tetapi sahabat itu mengeluh kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tentang kesulitannya menjaga shalat lima waktu itu, lalu nabi memerintahkan dia untuk menjaga shalat subuh dan Ashar.

Apa maksudnya?

Apakah berarti dia boleh meninggalkan

shalat lainnya karena kesibukannya, dan dia cukup shalat subuh dan Ashar saja?

Bukan itu ! Sangat mustahil Nabi memerintahkan sahabat itu hanya shalat subuh

dan Ashar tapi meninggalkan shalat wajib lainnya. Tetapi makna hadits ini mesti diartikan bahwa dia sangat sibuk dan kesulitan untuk menjaga shalat berjamaah, maka dia dianjurkan oleh nabi untuk menjaga shalat berjamaah subuh dan Ashar, bukan menjaga shalat subuh dan Ashar semata-mata.

Al Hafizh Ibnu Hajar, dia telah menjelaskan hadits ini dengan begitu bagus sebagai berikut:

Pada redaksi hadits ini nampak ada hal

yang membingungkan, karena seakan nabi

membolehkan cukup dengan shalat al ashrain

(subuh dan Ashar), kemungkinan maksud hadits

ini adalah tentang meninggalkan shalat

berjamaah, bukan meninggalkan shalatnya itu

sama sekali. Wallahu A'lam. (Al Imta' Al Arba'in)

“Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama”(Imam Ghazali)

“Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama”(Imam Ghazali)

Page 6: Buletin Al-Ishlah

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 6

Gimana mas n mba bro masih belum

puas tentang haditsnya, nich di tambah dengan

hadits lainnya :

Dari hadits yang diriwayatkan dari Ibnu

Abbas bahwa “Rasulullah SAW shalat

bersama kami di Madinah dengan menjamak

sholat Dhuhur dengan Ashar dan sholat

Maghrib dengan Isya.” (HR Muslim).

Kemudian, ditambahkan lagi dengan,

“bukan karena takut dan bukan karena

bepergian.”

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari

bahwa “Nabi Muhammad SAW menunda

salat di Tabuk suatu hari, kemudian beliau

keluar dan mengerjakan salat Zhuhur dan

Asar secara jamak. Beliau keluar lagi,

kemudian mengerjakan salat Maghrib dan

Isya' ketika di Tabuk usai perang” (HR.

Muttafaqun alaihi).

D i r i w a y a t k a n j u g a , “ B a h w a

Rasullullah menjamak salat Maghrib dan

Isya' ketika hujan turun deras pada malam

itu” (HR. Bukhari).

Jadi, dari keterangan berbagai hadits dan penjelasan ulama, kita mendapat pelajaran bahwa bolehnya menunda shalat dari awal waktunya jika mengalami alasan yang dibenarkan syariat, seperti menuntut ilmu, berbagai kesibukan dan kesulitan yang membuatnya boleh menjamak shalat seperti

sakit, takut terhadap orang kafir, hujan, safar, cuaca panas dan dingin yang ekstrim, bencana alam, atau pekerjaan yang tidak dimungkin ditinggalkan pas bersamaan shalat itu dan jika ditinggalkan akan melahirkan mudharat yang berbahaya bagi hasil pekerjaannya, seperti: dokter sedang membedah pasien, penjaga pintu kereta, penjaga keamanan negara, pasar, apalagi jika jumlah mereka sedikit dan sulit mencarikan penggantinya.

Kondisi-kondisi semacam itulah yang

membuat sebagian dari kita umat muslim lalai

dalam menjalankan shalat berjama'ah di awal

waktu sehingga shalat yang kita jalankan pun

tidak sempurna. Lega kan sobat kalau memang

a d a u l a m a d a n h a d i s t N a b i y a n g

membolehkannya......

Namun walau demikian, janganlah

pengetahuan kita tentang adanya dalil ini

digunakan untuk menunda bahkan tidak

melaksanakan sholat pada waktunya terus-

menerus dikarenakan adanya kesibukan. Kitalah

yang mengatur kesibukan, jangan kesibukan

yang mengatur a tau

memperbudak kita sampai

kita lalai akan kewajiban.

Sebab sebagaimana

yang telah kita semua

ketahui, hal makruh yang

dikerjakan terus-menerus

b i s a m a s u k d a l a m

kategori HARAM....

Wallahu a'lam bis sawab...

Page 7: Buletin Al-Ishlah

AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 7

Berikut ada beberapa tips agar kita tidak selalu lalai dalam shalat di kehidupan kita :

1. Menghadirkan dalam hati untuk apa kita ada di dunia.

Kita hidup di dunia yakni untuk beribadah kepada Allah Rabb semesta alam,diantara ibadah yang diperintahkan pada kita adalah shalat. Maka mengerjakan shalat adalah kewajiban kita sebagai hamba Allah yang wajib ditunaikan dengan sebaik-baiknya.

2. Ingat segala perbuatan tergantung pada niatnya.

Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat tepat waktu. Bersungguh-sungguhlah melawan rasa sibuk yang selalu menggerogoti diri kita, jangan sampaikesibukan menguasai kita.

3. Biasakanlah untuk shalat 5 waktu berjama'ah.

Terutama untuk pria, walau pada awalnya terasa berat tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan kita akan merasa rugi bilameninggalkannya.

4. Komitmen tehadap diri sendiri.

Shalat itu kewajiban itu, dan kewajban itu harus dilaksanakan. Lakukan terus-menerus secara konsisten, sehingga shalat pun berubah fungsi dari terasa berat menjadi kebiasaan yang ringan untuk dikejakan.

5. Perbanyak dzikir dan mengingat Kematian.

Dengan memperbanyak dzikir kita akan semakin dekat dengan Allah, sehingga Allah pun akan sayang dengan kita dan pasti kita akan selalu di ingatkan-Nya tentang kewajiban kita. Jika kita lupa akan kewajiban kita dengan mengingat Kematian, kita akan segera sadar dan bersemangat untuk mencari bekal untuk persiapan menghadapinya, karena Kematian akan datang kapan saja, tanpa di ketahui dan pastinya tanpa perlu undangan dari kita.

Wallahu ‘alam bissawab.........

.

.

Shalat Adalah Kewajiban Setiap Orang BerimanShalat Adalah Kewajiban Setiap Orang Beriman

Page 8: Buletin Al-Ishlah

Bagi sanabat sekalian yang ingin request atau mau curhat masalah apapun, dan mau bertanya permasalahan yang belum paham betul tentang suatu hal

atau sahabat semua mau pasang iklan,bisa kirimkan ke kami dengan format :

Nama#request/curhat/permasalahan/iklan sahabat

Kirim ke [email protected]

Buletin ini jangan diletakkan di sembarang tempat, karena terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an di dalamnya

Buletin Dakwah AL-ISHLAH, Terbit setiap bulan

Penerbit : KSM Bintang Pena (STAI Darul Ulum Kandangan). Pembina : Ahmad Harisuddin, S.Th.I,M.Pd.I.Redaksi Pelaksana : KSM Bintang Pena (STAI Darul Ulum Kandangan). Alamat : Jl. Budi Bhakti, No. 09,RT. 04/II, Kandangan-HSS, Kalsel-71213. Email Redaksi : [email protected]. Phone : 0517-23563, +6287816758020, +6281953555950

Gimana sahabat... info di dalamnya menarik bukan...dan insya Allah bermanfaat untuk kita...

Tapi kalau ada diantara sahabat bintang penayang ingin ikut gabung ke KSM BP,hubungi kontak yang tertera di bawah...

Namun, untuk menjadi anggota terbatas...So cepetan daftarnya...N buktikan....bahwa sahabat bisa dan mampu ikut serta di KSM BP dalammemecahkan masalah yang aktualdengan pemikiran kritis dan inovatif...

dan yang pastinya lagi gratissss untukpendaftarannya...