presentation1.pptx

24
HUBUNGAN PEMBERIAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KELURAHAN SAPIRAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2015 PRESENTATOR : WENTARI YUNIFA PEMBIMBING I : SUPIYAH, S.Kp, M.Kep PEMBIMBING II : Ns. SISKA DAMAIYANTI, S.Kep

Upload: ligapurnamasari

Post on 09-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Slide 1

HUBUNGAN PEMBERIAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KELURAHAN SAPIRAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2015PRESENTATOR : WENTARI YUNIFAPEMBIMBING I : SUPIYAH, S.Kp, M.KepPEMBIMBING II : Ns. SISKA DAMAIYANTI, S.KepBAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGMasa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/Toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lainnya sesuai dengan fase usianya. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan prilaku sosial (Hidayat, 2009).

Menurut teori Erikson tahap perkembangan anak terjadi selama tahun pra sekolah yaitu umur 3-5 tahun. Begitu anak pra sekolah memasuki dunia sosial yang lebih luas, mereka menghadapi lebih banyak tantangan dari pada ketika mereka bayi.Berdasarkan data statistik menunjukkan jumlah anak usia prasekolah di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 13.898.951 jiwa (12,5% dari total penduduk), laki-laki sebanyak 41,5% dan perempuan sebanyak 58,5%. Pada tahun 2011 penduduk Indonesia kelompok usia pendidik prasekolah 3-5 tahun tecatat sebanyak 27,3 juta orang.Menurut Hidayat (2005) mengatakan untuk anak usia 3 6 tahun dimana anak sudah mampu mengembangkan kreativitas dan sosialisasinya sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa ,mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dalam mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta gotong royong.

Banyak orang tua yang berusaha memenuhi kebutuhan alat permainan anaknya tetapi seringnya mereka kurang memperhatikan dan membuat kesalahan dalam memilih alat permainan untuk anaknya, mereka hanya lebih berorietasi pada alat permainan yang lebih tergolong trend pada masa nya, dan juga orang tua terkadang memberikan alat permainan tidak sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak, dan tanpa melihat dari aspek apa yang akan dapat dikembangkan pada anak melalui alat permainan yang diberikan (Soetjiningsih, 2012)

Sinta ayu setiawansetengahnya yaitu 24 anak (54,5%) dengan perkembangan sesuai, sedangkan hampir setengahnya yaitu 17 anak (38,6%) dengan perkembangan meragukan, dan sebagian kecil yaitu 3 anak (6,8%) dengan perkembangan mengalami penyimpangan, dan juga didapatkan hampir setengahnya yaitu 20 responden (45,5%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan hampir setengahnya yaitu 17 responden (38,6%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebagian kecil yaitu 7 responden (15,9%) dengan pengetahuan kurang, maka didapat adanya hubungan signifikan antara pengetahuan orang tua tentang alat permainan edukatif (APE) dengan perkembangan anak pra sekolah usia 4-5 tahun di Magetan.Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 maret 2010 yang dilakukan di Kelurahan Sapiran Kota Bukittinggi. Dimana anak usia pra sekolah di Kelurahan Sapiran berjumlah 100 orang. Pada hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti secara langsung terdapat beberapa anak dengan usia 3-5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan motorik seperti tidak mampu menulis dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dan dalam observasi awal dan juga wawancara yang dilakukan didapat 8 dari 10 ibu didapat tidak memberikan alat permainan pada anaknya berdasarkan alat permainan edukatif, melainkan mereka memberikan permainan kepada anak berdasarkan apa yang diinginkan oleh anak dan tidak berbahaya untuk anaknya, dan mereka mengatakan tidak terlalu mengetahui jenis alat permainan edukatif.

Apakah ada hubungan pemberian alat permainan dengan perkembangan motorik anak usia pra sekolah (3-5 tahun) yang akan dilakukan di Kelurahan Sapiran Kota Bukittinggi tahun 2015B. Rumusan MasalahC. TujuanBAB IITINJAUAN PUSTAKATERLAMPIRBAB IIIKERANGKA KONSEPPEMBERIAN ALAT PERMAINAN

PERKEMBANGAN MOTORIK

EDUKATIFTIDAK EDUKATIF SesuaiMeragukanPenyimpanganHa : adanya hubungan pemberian alat permainan dengan perkembangan motorik anak pra sekolah (3-5 tahun) di Kelurahan Sapiran di Bukittinggi tahun 2015 Deskriptif Analitik Pendekatan Cross Sectional

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sapiran Kota Bukittinggi Tahun 2015, dimana penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan. Tahap persiapan dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015. Tahap penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015 selanjutnya tahap penyususnan laporan akan dilakukan pada bulan Juni 2015.

BAB IVMETODOLOGI PENELITIANA. DESAIN PENELITIANB. LOKASI DAN WAKTUC. POPULASI DAN SAMPELpopulasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Sapiran Kota Bukittinggi tahun 2015. Jumlah populasi adalah sebanyak 100 orang.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak jumlah populasi yaitu 100 orang anak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling.D. KRITERIA INKLUSI DAN EKLUSIE. DEFENISI OPERASIONALVariabel penelitianDefenisi operasionalCara ukurAlat ukurHasil ukurSkala ukurVariabel IndependenPemberian alat permainan alat yang diberikan oleh orang tua untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan melihat jenis permainan nya.Observasi langsungLembar cheklistEdukatifBila mean atau median2. Tidak edukatif mean atau medianOrdinalVariabel DependenPerkembangan motorikperkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terorkadinasi (KPSP kemenkes).Observasi langsung KPSPSesuai 9 - 102.Meragukan 7 - 8 3.penyimpangan< 6(Nursalam, 2008)OrdinalI. METODA PENGUMPULAN DATAMendapatkan surat Pengantar dari Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes YARSI untuk Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Bukittinggi untuk melakukan penelitian

Mendapatkan izin dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Bukittinggi untuk melakukan penelitian

Memperoleh data dan Mendapatkan izin dari Kepala Kelurahan Sapiran untuk melakukan penelitian

2. CARA MEMPEROLEH DATA3. Pengolahan dataJ. ANALISA DATA