presentation1 limbah tahu.pptx
DESCRIPTION
pencemaran dan lindung lingkungan materi kuliahTRANSCRIPT
Aprillia Nur Anisa
Della Septiani
M. Dwi Ihwanur Riza
M. Irfan
Wulandari Tri Maharani
Limbah Cair Tahu
Kesimpulan
Pengolahan
Peraturan UU
PenyebabCase Study
Case Study
Pencemaran air sungai oleh limbah cair sisa proses produksi tahu. di Kabupaten Banyumas, Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok
Karena , adanya pembuangan limbah cair tahu yang langsung ke sungai tanpa adanya proses penanggulangan terlebih dahulu. Bahan anorganik seperti ion fosfat dan nitrat dapat dipakai sebagai makanan oleh tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Selama proses metabolisme oksigen banyak dikonsumsi, sehingga apabila bahan organik dalam air sedikit, oksigen yang hilang dari air akan segera diganti oleh oksigen hasil proses fotosintesis dan oleh aerasi dari udara. Sebaliknya jika konsentrasi beban organik terlalu tinggi, maka akan tercipta kondisi anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi berupa amonia, karbondioksida, asamasetat, hirogen sulfida, dan metana.
Penyebab
Air sungai tercemari
Biota air sungai terkontaminasi atau toksik dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam limbah
Menimbulkan penyakit : Diare, Kolera, Gangguan Pernapasan, dsb
Merusak Estetika Pemandangan
Mencemari Sumur
Akibat
Peraturan UU
Undang Undang No. 23 tahun 1997UU no. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup merupakan acuan peraturan & perundangan tentang lingkungan hidup di Indonesia. UU ini terdiri dari 11 bab, yang meliputi:1.Bab I Ketentuan Umum; yang antara lain berisi definisi semua aspek yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup misalnya baku mutu lingkungan, limbah, bahan berbahaya dan beracun, dan sebagainya.2.Bab II tentang asas, tujuan, dan sasaran diundangkannya peraturan tersebut3.Bab II tentang hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup4.Bab IV tentang lembaga-lembaga yang berwenang dalam pengaturan pengelolaan lingkungan hidup dalam hal ini adalah pemerintah5.Bab V tentang pelestarian lingkungan hidup
5.Bab VI tentang persyaratan penataan lingkungan hidup termasuk didalamnya perizinan tata ruang serta kewajiban melakukan audit lingkungan6.Bab VII tentang penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan7.Bab VIII tentang penyidikan di bidang pengelolaan lingkungan hidup apabila diduga terjadi pelangggaran8.Bab IX tentang ketentuan pidana apabila terjadi kerusakan lingkungan hidup akibat suatu kegiatan industri9.Bab X dan Bab XI adalh ketentuan peralihan dan ketentuan penutup yang isinya antara lain pelarangan usaha limbah bahan berbahaya dan beracun impor serta pencabutan UU no. 4 tahun 1982
Proses Pengolahan limbah tahu menjadi Biogas
Proses pengolahan limbah tahu cair menjadi air yang tidak tercemar
Proses pengolahan Pupuk Dari Limbah Cair Pabrik Tahu
Pengolahan
Proses Pengolahan limbah tahu menjadi
Biogas
Limbah cair tahu dimasukkan kedalam digester melalui pipa paralon,yang telah dihubungkan kedalam dasar digester. Digester tersebut telah terisi dengan potongan-potongan bambu yang telah direndam dengan kotoran (feses)ternak sapi selama kurang lebih satu bulan. Potongan bambu dan feses ternak yang berada dalam digester ini sebanyak kurang lebih setengah tabung digester. Pada digester ini menghasilkan gas metan.
Setelah limbah cair dimasukkan kedalam digester, selanjutnya gas metan yang dihasilkan dari pengolahan atau perendaman potongan bambu, feses ternak sapi dan limbah cair tahu, kemudian dialirkan kedalam PVC instalasi melalui pipa paralon yang sebelumnya sudah dihubungkan. PVC instalasi ini memiliki kapasitas ± 5m3dan setengah digester ini telah berisi. Pada saat tertentu, seperti aktivitas pemakaian gas yang dihasilkan tidak sepenuhnya dapat ditampung didalam PVC instalasi ini. Namun gas yang berlebih tersebut, dialirkan melalui pipa paralon kedalam bantalan karet yang besar sebagai tempat penampung gas sementara. Selanjutnya, gas yang telah tertampung didalam PVC instalasi ini dapatdialirkan ke rumah-rumah untuk aktivitas memasak dan sebagainya.
Proses pengolahan limbah tahu cair menjadi air yang tidak tercemar
Sistem pengolahan air limbah didasarkan pada sifat dan karakter air limbah tahu itu sendiri. Sifat dan karakteristik air limbah sangat menentukan didalam pemilihan sistem pengolahan air limbah, terutama pada kualitas air limbah yang meliputi parameterparameter pH, COD (Chemical Oxygen Demand ), BOD (Biological Oxygen Demand ), dan TSS (Total Suspended Solid ). Melihat karakteristik air limbah tahu diatas maka salah satu alternatif yang cukup tepat untuk pengolahan air buangan adalah dengan proses biologis.
1. Cuci bersih semua tanaman herbal lalu lakukan penghancuran dengan pemblenderan atau penggilingan
2.Masukkan dalam air limbah tahu yang sudah dimasukkan dalam drum plastik ukuran 100 liter
3.Kemudian tambahkan alkohol dan dekompuser (EM)
4.Kemudian ditutup dan disimpan selama 10 hari.
5.Bila larutan berbau menyengat pertanda bahwa pupuk dan pestisida organik jadi dan bila belum menyengat ada kemungkinan reaksi fermentasi belum sempurna atau tidak jadi.
6. Sebagai catatan bahan tersebut di atas tidak menggunakan asam cuka karena limbah tahu sudah mengandung asam cuka (kecutan) dan untuk meningkatkan efektifitas pestisida dan fungisida organik bisa ditambahkan berbagai macam tanaman herba misal kunir, daun mindi, dll.
Proses pengolahan Pupuk Dari Limbah Cair Pabrik Tahu
KESIMPULAN
kesimpulan
Limbah tahu apabila tidak cepat ditangulangi akan mengakibatkan kerusakan ekosistem air dan biotanya, juga mengganggu kesehatan manusia. Namun, jika di tanggulangi dengan baik dan tepat maka, akan meminimalisir dampak yang merugikan bagi manusia serta lingkungannya.