presentation1
TRANSCRIPT
J E P A N GMemilki luas 337,944 KM2. Berada di ujung barat samudra pasifik di timur laut jepang dan bertetangga dengan RRC, Korea dan Rusia.Jepang merupaka negara kepulauan yang dimulai dari pulai Hokkaido sampai dengan kepulauan Okinawa (dari utara keselatan) kurang lebih 3000KM terbagi atas 9 daerah.
Jepang terdiri dari 4 kepulauan besar dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu
yang berada di selatan Kyushu. Jepang termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.Jepang berada di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Oleh karena itu, Jepang sering mengalami gempa bumi berkekuatan rendah, dan
sesekali letusan gunung berapi. Gempa bumi yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa
kali tsunami.Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian besar di antaranya
telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata
Kondisi Geografis
Kondisi Demografis
Menurut perkiraan biro statistik jepang, penduduk jepang pada 1 desember 2009 berjumlah
127.530.000 orang ( 62.130.000 laki-laki dan 65.410.000 perempuan ), dan dibandingkan populasi desember
2008, terjadi penurunan sebesar 0,12 %( 150.000 orang ) Populasi Jepang menyusut 204.000
pada tahun 2011 dengan total penduduk 126.240.000Tingkat kepadatan penduduk Jepang
mencapai 337,4/km2
Pertumbuhan Ekonomi
Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan.Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006)
Ekspor & Impor
Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah
$4.210/kapita.
Pasar ekspor terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat
22,8%, Uni Eropa 14,5%, Cina 14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan
6,8%, dan Hong Kong 5,6%.
Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Cina
20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%,
Australia 4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%.
PENDAPATAN NASIONAL
31.027 32.771 34.700 34.927 32.896
2005 20082006 2007 2009
2006
38,590
2007
37,760
2008
38,000
2009
37,520
2010
42,150
Pendapatan Perkapita
Neraca Perdagangan
barang-barang Jepang bergerak defisit sebesar ¥82,6 miliar ($1,02 miliar) pada maret 2011 dari surplus ¥170,9
miliar. Hasil ini menandai defisit pertama pada Maret sejak 2009. Pada Febuari, Jepang secara tak terduga
mencatat surplus ¥29,3 miliar. Data ini juga menunjukkan peningkatan ekspor sebesar 5,9% dari tahun sebelumnya
pada Maret menjadi ¥6,20 triliun, naik untuk pertamakalinya dalam enam bulan terakhir. Impor sendiri
naik 10,5% pada sepanjang tahun ini
surplus transaksi berjalan pada 2011 mencapai angka 9,63 triliun yen atau
setara 125 miliar dollar AS. Ini merupakan level terendah sejak 1996.
Dibandingkan hasil 2010, surplus transaksi berjalan Jepang turun 43,9
persen atau penurunan terbesar sejak 1985. Neraca perdagangan pada 2011
tercatat defisit 2,49 triliun yen atau setara 32 miliar dollar AS. Nilai impor
Jepang pada 2011 naik sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan nilai ekspor turun 2,7 persen
secara year-on-year (yoy) tahun lalu
Neraca Pembayaran
Kebijakan perdagangan internasonal
Sejak akhir Perang Dunia Kedua sampai dekade 1970-an, Jepang menghadapi perekonnomian yang serba “kekurangan”. Baik nilai mata uang asing maupun suku bunga sengaja dibuat lebih rendah tingkat sesungguhnya, sehingga valuta asing dan dana kredit dijatah secara ketat. Alokasi sumber dana yang sangat langka ini pada dasarnya dikendalikan secara langsung oleh pemerintah.Pengendalian mereka terhadap alokasi sumber-sumber daya yang vital itu dengan sendirinya memberikan kekuasaan yang sangat besar dalam menentukan arah pertumbuhan perekonomian Jepang. Pihak pemerintah mengistimewakan penyalurn dana yang sangat langka tersebut ke industri-industri berat dengan nilai tambah per pekerja yang tinggi dan yang memiliki imbas atau keterkaitan yang luas dengan industri-industri padat karya tradisional seperti tekstil