presentasi anor fix

43
TEORI IKATAN VALENSI

Upload: dinaseptianakusumawardani

Post on 29-Jun-2015

523 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Anor Fix

TEORI IKATAN VALENSI

Page 2: Presentasi Anor Fix

Who is this ??

Page 3: Presentasi Anor Fix

How About this?

Pada tahun 1930 Linus Pauling mengembangkan teori ikatan Valensi

“Senyawa koordinasi dianggap terbentuk dari reaksi Asam-Basa Lewis melalui ikatan kovalen koordinasi”

Orbital di berbagai kulit elektron (diberi huruf s, p, d, dan f) dapat dihibridasi secara matematik, menghasilkan ikatan terarah yang teramati dalam senyawa kimia.

Page 4: Presentasi Anor Fix

Bilangan Koordinasi, Struktur Kompleks dan Hibridisasi

Page 5: Presentasi Anor Fix

Teori Ikatan Valensi• Struktur senyawa koordinasi berhubungan

erat dengan susunan ruang dari orbital atom pusat yang digunakan dalam pembentukan ikatan

Page 6: Presentasi Anor Fix

Contoh• Ion [Ag(CN)2]-,

Atom pusat : Ag

Konfigurasi elektron Ag+ : [Kr] 4d10 5s0 5p0

ligan CN- : Mendonorkan 2 PEB

Ag+ : [Kr] 4d10 5s0 5p0

2 peb 2 ligan CN-

Maka ikatan Ag-C akan memiliki panjang yang beda

Ikatan yang menempati orbital 5s akan lebih pendek dibandingkan ikatan yang menggunakan orbital p

[NC Ag CN]-

Page 7: Presentasi Anor Fix

• Ion [NiCl4]2-

Atom pusat : Ni

Konfigurasi elektron Ni2+ : [Ar] 3d8 4s0 4p0

ligan Cl- : Mendonorkan 4 PEB

Ni2+ : [Ar] 3d8 4s0 5p0

4 peb 4 ligan Cl-

Cl Cl

Ni

Cl Cl

Page 8: Presentasi Anor Fix

Fakta Experimen• 4 ikatan Ni-Cl yang ada sama panjang, 227 pm

Cl Cl

Ni

Cl Cl

Bahwa, Pembentukan ikatan antara ion Ni2+ dengan 4 ligan Cl- tidak menggunakan orbital 4s dan 3 orbital 4p yang ada, melainkan

menggunakan 4 orbital yang sama jenis dan tingkat energinya dan posisi mengarah pada pojok tetrahedral

Page 9: Presentasi Anor Fix

So.....

Hibridisasi adalah proses pembentukan orbital-orbital hibrida dengan tingkat energi yang sama melalui kombinasi linear dari orbital-orbital atom yang berbeda dengan tingka energi yang

berbeda pula

Page 10: Presentasi Anor Fix

Struktur senyawa koordinasi dengan bilangan koordinasi

Hibridisasi Orbital atom yang terlihat

Jumlah dna jenis orbital hibrida yang terbentuk

Susunan dalam ruang

Sp

Sap2

Sp3

Dsp2

Dsp3 atau sp3d

D2sp3 atau sp3d2

Page 11: Presentasi Anor Fix

Pembentukan Senyawa Kompleks Tanpa Melibatkan Proses Eksitasi

Langkah-langkah yang diperlukan :

1. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan dasar

2. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan hibridisasi

3. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat sesudah adanya donasi PEB dari ligan-ligan

Page 12: Presentasi Anor Fix

[ Ag(CN)2 ]_

Ion Ag+ : [Kr]Keadaan dasar

Hibridisasi sp

2 PEB dari 2 ligan CN-

4d 5s 5p

Ion Ag+ : [Kr]Hibridisasi

Ion Ag+ : [Kr]Dalam [Ag(CN)2]-

Page 13: Presentasi Anor Fix

[ AgBr(PPh3)2 ]

Ion Ag+ : [Kr]Keadaan dasar

Hibridisasi sp2

3 PEB dari 1 ligan Br- dan 2 ligan PPh3

4d 5s

5p

Ion Ag+ : [Kr]Hibridisasi

Ion Ag+ : [Kr]Dalam [AgBr(PPh3)2]-

Page 14: Presentasi Anor Fix

[ NiCl4 ]2_

Ion Ni2+ : [Ar]Keadaan dasar

Hibridisasi sp3

4 PEB dari 4 ligan Cl-

4d 4s

4p

Ion Ni2+ : [Ar]Hibridisasi

Ion Ni2+ : [Ar]Dalam [NiCl4]2-

Page 15: Presentasi Anor Fix

[ CuCl5 ]3_

Ion Cu2+:[Ar]Keadaan dasar

Hibridisasi sp3d

5 PEB dari 5 ligan Cl-

3d 4s 4p

Ion Cu2+:[Ar]Hibridisasi

Ion Cu2+ : [Ar]Dalam [CuCl5]3-

4d

Page 16: Presentasi Anor Fix

[ FeCl6 ]3_

Ion Fe3+ : [Ar]Keadaan dasar

Hibridisasi sp3d2

6 PEB dari 6 ligan Cl-

3d 4s 4p

Ion Fe3+ : [Ar]Hibridisasi

Ion Fe3+ : [Ar]Dalam [FeCl6]3-

4d

Page 17: Presentasi Anor Fix

[ CoF6 ]3_

Ion Co3+ : [Ar]Keadaan dasar

Hibridisasi sp3d3

6 PEB dari 6 ligan F-

3d 4s 4p

Ion Co3+ : [Ar]Hibridisasi

Ion Co3+ : [Ar]Dalam [CoF6]3-

4d

Page 18: Presentasi Anor Fix

Pembentukan Senyawa Kompleks dengan Melibatkan Proses Eksitasi

Apa itu eksitasi????

Page 19: Presentasi Anor Fix

Dalam menjelaskan pembentukan senyawa kompleks atau kompleks yang melibatkan proses eksitasi, langkah-langkah yang diperlukan

adalah :

1. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan dasar

2. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan eksitasi

3. Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan hibridisasi

4. Menuliska konfigurasi elektron dari atom pusat sesudah adanya donasi PEB dari ligan-ligan

Page 20: Presentasi Anor Fix

Contoh• Ni ()

Ion Ni 2+ (keadaan dasar) : [Ar]

Ion Ni 2+ (eksitasi ) : [Ar]

Ion Ni 2+ (hibridisasi): [Ar]

Ion Ni2+ dalam [Ni(CN)4]2- : [Ar]

Page 21: Presentasi Anor Fix

Bareng2 ya…• [Cu(NH3)4]2+

…….

……

Page 22: Presentasi Anor Fix

Kompleks dengan Orbital Dalam dan Orbital Luar

Cth :

[CoF6]3- dengan [Fe(CN)6]3-

Liat hibridisasinya…

Klo Co sp3d2…

Klo Fe d2sp3…

Page 23: Presentasi Anor Fix

• Jdi yang Fe kompleks dengan orbital dalam

dan• Co kompleks dengan orbital luar

Dibandingkan dengan apa dulu.

Page 24: Presentasi Anor Fix

Coba…[CuCl5]3- dan Fe(CO)5]

Hibridisasinya…

[CuCl5]…….

Fe (CO)5……

Page 25: Presentasi Anor Fix

Jdi yg kompleks dengan orbital dalam …….

Dan

Kompleks dengan orbital luar…

Page 26: Presentasi Anor Fix

Pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara atom pusat dengan ligan

Eksitasi

Pemasangan elektron-elektron

Page 27: Presentasi Anor Fix

Faktor yang mempengaruhi eksitasi

- Jenis ligan

- Jenis atom pusat

- Struktur dari kompleksnya

Page 28: Presentasi Anor Fix

tergantung pada kemagnetan dari

kompleks

Pemasangan elektron

Page 29: Presentasi Anor Fix

Prinsip Keelektronetralan

Ikatan balik

Page 30: Presentasi Anor Fix

PRINSIP kEELEKTRONETRALAN

Kecenderungan atom pusat dalam kompleks untuk memiliki muatan formal yang harganya nol atau negatif rendah.

Fungsi

untuk menerangkan penyebab kestabilan suatu kompleks

Page 31: Presentasi Anor Fix

Pembentukan ikatan balik

Teori ikatan valensi

Teori orbital molekul

Page 32: Presentasi Anor Fix

Sifat Magnetik Senyawa Kompleks

p y = m.v y

Ket :

P = momentum linear

M = massa elektron

V = kecepatan gerak elektron

Page 33: Presentasi Anor Fix

P (-y) = m.v (-y)

Ket :

P (-y) = momentum linear

elektron searah sumbu -y

M = massa elektron

v (-y) = kecepatan gerak

elektron searah

sumbu -y

Page 34: Presentasi Anor Fix

Lz = Py . lx = m . Vy . lx

Ket :

Lz = momentum sudut searah sumbu z

lx = jarak elektron ke inti atom

Lz = P(-y) . lx = m . V(-

y) . lx

Page 35: Presentasi Anor Fix

Momen magnetik elektron yang mengorbit inti atom pada bidang xy :

• Berlawanan arah

Page 36: Presentasi Anor Fix

• Searah dengan jarum jam

Page 37: Presentasi Anor Fix

Rotasi elektron di sekitar sumbu rotasinya :

• Berlawanan arah

Page 38: Presentasi Anor Fix

• Searah jarum jam

Page 39: Presentasi Anor Fix

Momen magnetik efektif (µe):

momen magnetik terukur yang dimiliki oleh suatu kompleks

• Kompleks bersifat diamagnetik :

kompleks yang memiliki momen magnetik efektif berharga nol

• Kompleks bersifat paramagnetik :

kompleks yang memiliki harga momen magnetik efektif lebih besar dari nol

Page 40: Presentasi Anor Fix

Pengaruh medan magnetik eksternal terhadap zat yang bersifat paramagnetik :

Page 41: Presentasi Anor Fix

• Momen magnetik spin (µs):

momen magnetik yang hanya ditimbulkan akibat rotasi elektron- elektron di sekitar sumbu rotasinya

µs = [n(n+2)]½ket :

n = jumlah elektron tak berpasangan

Page 42: Presentasi Anor Fix
Page 43: Presentasi Anor Fix

Kelemahan Teori Ikatan Valensi

• Tidak dapat menjelaskan gejala perubahan kemagnetan senyawa kompleks karena perubahan temperatur

• Tidak dapat menjelaskan warna atau spektra senyawa kompleks

• Tidak dapat menjelaskan kestabilan senyawa kompleks