preplanning supervisi - adit.doc

19
PRE PLANNING SUPERVISI IMPLEMENTASI KELAYAN NY. T DI WISMA ANGGREK PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Gerontik Disusun oleh: Aditya Krisna 22020113210041 PROGRAM PROFESI ANGKATAN XXII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: intan-jonghyun-herdini

Post on 26-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Preplanning Supervisi - adit.doc

PRE PLANNING SUPERVISI IMPLEMENTASI

KELAYAN NY. T DI WISMA ANGGREK

PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Gerontik

Disusun oleh:

Aditya Krisna 22020113210041

PROGRAM PROFESI ANGKATAN XXII

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2012

Page 2: Preplanning Supervisi - adit.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usia lanjut merupakan sebuah tahap lanjut proses kehidupan seorang

manusiayang diiringi adanyapenurunan fungsi tubuh baik fisiologis maupun

psikologis. Kemampuan lanjut usia dalam beradaptasi dengan stressor

lingkungan juga mengalami penurunan.

Masalah kesehatan yang dialami oleh Ny.T saat ini adalah nyeri akut, yg

menimbulkan masalah tidur pada Ny.T. Masalah nyeri akut yang

menimbulkan masalah tidur ini belum diberikan banyak upaya pencegahan

maupun penanganan. Pengkajian menunjukkan bahwa Ny.T tidak melakukan

upaya spesifik dalam menangani permasalahan nyeri akut.

Ny.T mengaku bahwa dirinya tidur malam diatas jam 22.00. Ny.T merasa

kurang nyenyak tidurnya dan sering terbangun di malam hari.

Penanganan hipertensi yang dialami kelayan di panti memerlukan terapi

komplementer. Terapi yang dilaksanakan berdasarkan pemanfaatan fasilitas

yang ada di panti agar lebih efektif. Fasilitas panti yang cukup baik meliputi

multimedia, ruangan, kursi sofa dapat dimanfaatkan sebagai komponen terapi.

Terapi yang dapat dilaksanakan dengan fasilitas yang ada di panti adalah

terapi relaksasi otot progresif. Terapi relaksasi otot progresif sampai saat ini

menjadi metode relaksasi murah, tidak memerlukan imajinasi, tidak ada efek

samping, mudah untuk dilakukan, serta dapat membuat tubuh dan pikiran

terasa tenang, rileks, dan lebih mudah untuk tidur.(2)Relaksasi otot progresif

dipilih sebagai intervensi pada diagnosa insomnia ini kareana berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan oleh A. Zriati, 2010 menunjukkan bahwa

terapi relaksasi otot progresif terbukti efektif menurunkan tekanan darah.(1)

menurut penelitian yang dilakukan Ismayadi dan Fitrisyia menyebutkan

bahwa terapi relaksasi otot progresif memiliki pengaruh yang signifikan

dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia.(4)

Page 3: Preplanning Supervisi - adit.doc

B. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT

Data penunjang yang perlu dikaji lebih lanjut untuk masalah pada Ny. T

adalah:

1. Seberapa jauh nyeri akut yang dialami Ny.T mengganggu aktivitas sehari-

hari dan kebutuhan istirahat tidur

2. Seberapa efektif upaya yang dilakukan Ny.T nyeri yang dialami

C. MASALAH KEPERAWATAN

1. Nyeri akut yang berdampak pada kebutuhan tidur Ny.T

Page 4: Preplanning Supervisi - adit.doc

BAB II

RENCANA KEPERAWATAN

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut (kepala dan lutut kanan) berhubungan

dengan cedera peradangan sendi, dan hipertensi.

Nyeri kepala dan tengkuk diakibatkan oleh tekanan darah Ny.T yang

tinggi 190/100 mmHg.

B. TUJUAN UMUM

Supervisi implementasi diadakan untuk menilai keberhasilan penyelesaian

masalah keperawatan yaitu :

1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan sendi, hipertensi. dengan

kriteria hasil meningkatnya durasi tidur kelayan pada malam hari yaitu 6-7

jam dan kualitas tidur kelayan baik yaitu maksimal hanya terbangun 1 kali.

C. TUJUAN KHUSUS

Supervisi implementasi diadakan untuk menilai keberhasilan penyelesaian

dari masalah keperawatan khususnya kelayan mampu mendemonstrasikan

terapi relaksasi otot progresif dengan benar sesuai instruksi yang diberikan.

Page 5: Preplanning Supervisi - adit.doc

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN

A. TOPIK

Latihan relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah dan

meningkatkan kualitas tidur Ny.T

B. METODE PELAKSANAAN

Ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab

C. SASARAN DAN TARGET

Sasaran : Ny. T

Target : Ny. T

D. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Persiapan materi dan media

2. Persiapan kelayan

3. Persiapan tempat

4. Pelaksanaan praktek relaksasi otot progresif pada kelayan

E. MEDIA DAN ALAT BANTU

Media yang digunakan dalam relaksasi otot progresif adalah kursi,

multimedia pemutaran musik, instrument supervisi implementasi, leaflet

gambar posisi-posisi relaksasi otot progresif, dan format evaluasi.

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

1 : Supervisor

43

12

Page 6: Preplanning Supervisi - adit.doc

2 : Mahasiswa

3 : Kelayan

4 : kursi

G. SUSUNAN ACARA

Hari/tanggal : Rabu, 5 Maret 2014

Waktu : 10.00 WIB

No. Tahap Kegiatan

1. Orientasi

( 5 menit )

-Menyampaikan salam pembuka

kepada kelayan

-Menyampaikan maksud dan tujuan

dari kegiatan yang akan dilakukan

-Melakukan kontrak waktu dengan

kelayan

-Mengukur tekanan darah

2. Inti

( 20 menit )

- Memberi

kan pendidikan kesehatan materi

ROP

- Melakuk

an praktek relaksasi otot progresif

dengan kelayan

- Tanya

jawab

3. Terminasi

( 5 menit )

-Menanyakan perasaan kelayan

-Membuat kontrak waktu terapi

berikutnya

-Memberi reinforcement positif pada

kelayan

-Menyampaikan salam penutup pada

kelayan

Page 7: Preplanning Supervisi - adit.doc

H. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Pre planning sudah disiapkan maksimal 1 hari sebelum implementasi

supervisi.

b. Kontrak waktu dengan kelayan sebelum implementasi supervisi.

c. Media (instrument implementasi supervisi) sudah disiapkan.

2. Evaluasi Proses

a. Kelayan kooperatif

b. Waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan

c. Suasana tenang

d. Kelayan dapat mengikuti serangkaian kegiatan sampai selesai.

3. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan dilakukan selama 30 menit sesuai jadwal.

b. Kelayan mampu mengikuti relaksasi otot progresif sesuai dengan

kemampuan kelayan.

c. Kelayan mengungkapkan perasaan rileks

d. Kelayan mampu melakukan redemonstrasi relaksasi otot progresif

sesuai dengan instruksi mahasiswa minimal 3 gerakan relaksasi.

Page 8: Preplanning Supervisi - adit.doc

I. MATERI

a. Pengertian Relaksasi Otot Progresif

Relaksasi otot progresif adalah suatu metode untuk membantu

menurunkan tegangan sehingga otot tubuh menjadi rileks. Relaksasi otot

progresif bertujuan menurunkan kecemasan, stress, otot tegang dan

kesulitan tidur. Relaksasi otot progresif dibagi menjadi dua yaitu over

PMR (tense up) dan cover PMR (letting go). Over PMR adalah secara

sadar menegangkan kelompok otot sekitar 5-10 detik kemudian

melepaskannya selama kurang lebih 30 detik, biasanya menggunakan 11

kelompok otot, sedangkan cover PMR (letting go) adalah jenis PMR yang

hanya merilekskan kelompok otot tanpa menegangkannya lebih dahulu

serta dapat dipraktikkan sendiri, tanpa latihan seperti jenis overt PMR dan

seringkali dikombinasikan dengan autogenic training. (Hamarno, 2010)

b. Tujuan latihan ini antara lain:

1. Menurunkan tekanan darah

2. Menurunkan ketegangan otot

3. Menurunkan stress atau kecemasan

4. Menurunkan rasa sakit (nyeri)

5. Menurunkan sesak

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam melakukan

kegiatan relaksasi otot progresif antara lain:

1. Selalu latihan di tempat yang tenang

Page 9: Preplanning Supervisi - adit.doc

2. Memakai pakaian tidak tebal, sepatu atau sandal dilepas

3. Hindari makan, merokok, minum selama latihan, yang terbaik

melakukan latihan sebelum makan, tidak bolej latihan setelah minum

minuman keras

4. Latihan dilakukan dengan posisi duduk

5. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri

sendiri

6. Selama latihan mata dipenjamkan pelan pelan dan selalu konsentrasi

pada ketegangan selama 4-10 detik dan relaksasi selama 10-20 detik

terhadap otot yang dilatih

7. Setiap gerakan dilakukan 2 kali latihan

8. Latihan membutuhkan waktu 15-20 menit

d. Prosedur pelaksanaan relaksasi otot progresif antara lain:

1. Ambil posisi duduk dan rileks

2. Mata dipejamkan perlahan lahan dan konsentrasi pada latihan

3. Berikut ini gerakan-gerakan pada latihan:

Gerakan 1.

Ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan dengan cara

menggenggam tangan kanan sambil membuat kepalan semakin kuat,

sambil merasakan ketegangan, kemudian kepalan dilepaskan dan

rasakan rileks selama 10 detik. Setelah selesai tangan kanan kemudian

dilanjutkan tangan kiri.

Gerakan 2.

Gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini

dilakukan dengan cara menekuk kedua lengan ke belakang pada

pergelangan tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan

lengan awah menegang, jari-jari menghadap langit-langit

Gerakan 3.

Page 10: Preplanning Supervisi - adit.doc

Gerakan ini untuk melatih otot-otot Biceps. Otot biceps adalah otot

besar yang terdapat di bagian atas pangkal lengan, diawali dengan

menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan kemudian

membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot bisep akan

menjadi tegang

Gerakan 4.

Ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. Relaksasi untuk

mengendurkan bagian otot-otot bahu dapat dilakukan dengan cara

mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan

dibawa hingga menyentuh kedua telinga. Focus perhatian gerakan ini

adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan

leher

Gerakan 5.

Gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot dahi dengan

mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya

keriput.

Gerakan 6.

Gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot mata dengan cara

menutup mata keras-keras sehingga dapat dirasakan ketegangan di

sekitar mata dan otot yang mengendalikan gerakan mata.

Gerakan 7.

Gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot rahang dengan cara

mengatupkan rahang dengan menggigit gigi-gigi sehingga ketegangan

di sekitar otot-otot rahang.

Gerakan 8.

Gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot bibir dengan cara bibir

dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di

sekitar mulut.

Gerakan 9.

Ditujukan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun

belakang. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru

Page 11: Preplanning Supervisi - adit.doc

kemudian otot leher bagian depan. Dilakukan dengan meletakkan

kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta untuk

menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi sehingga dapat

dirasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.

Gerakan 10.

Bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan dengan cara

membawa kepala ke muka kemudian diminta untuk membenamkan

dagu ke dadanya sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher

bagian muka.

Gerakan 11.

Bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat

dilakukan dengan cara mengangkat tubuh dari sandaran kursi,

kemudian punggung dilengkungkan lalu busungkan dada. Kondisi

tegang dipertahankan selama 10 detik kemudian rileks. Pada saat

rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot-otot

menjadi lemas.

Gerakan 12.

Dilakukan untuk melemaskan otot-otot dada dengan cara menarik

napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-

banyaknya. Posisi ini ditahan beberapa saat, sambil merasakan

ketegangan di bagian dada kemudian turun ke perut. Pada saat

ketegangan dilepas, dapat dirasakan napas normal dengan lega.

Gerakan 13.

Bertujuan untuk melatih otot-otot perut. Gerakan ini dilakukan dengan

cara menarik kuat-kuat perut ke dalam kemudian menahannya sampai

perut menjadi kencang dan keras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas,

kemudian diulang kembali seperti gerakan awal untuk perut.

Gerakan 14.

Bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan dengan cara

meluruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha teras tegang.

Page 12: Preplanning Supervisi - adit.doc

Gerakan 15.

Mengunci lutut sehingga ketegangan pindah ke otot-otot betis.

Setelah menyelesaikan semua gerakan, rileks dengan menghitung dari

hitungan 5 sampai 1 perlahan, napas dalam dan berkata buka mata, dan

berkata “Rileks atau OK”.

Manfaat dari relaksasi otot progresif ini sendiri adalah untuk mengatasi

berbagai macam permasalahan dalam mengatasi stres, kecemasan,

insomnia, dan juga dapat membangun emosi positif dari emosi negatif.

Keempat permasalahan tersebut dapat menjadi suatu rangkaian bentuk

gangguan psikologis bila tidak diatasi.

Page 13: Preplanning Supervisi - adit.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Zuriati, Aini. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Lansia Dengan

Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kelurahan Air

Tawar Barat Padang 2010. Universitas Andalas: Fakultas

Keperawatan.

2. Murti, Tri; Ismonah; & Wulandari, 2011. Perbedaan Tekanan Darah pada

Pasien Hipertensi Esensial Sebelum dan Sesudah Pemberian

Relaksasi Otot Progresid di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang:

STIKES Tugurejo.

3. Smeltzer, C.S., & Bare, G.B. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC.

4. Ismayadi & Fitrosyia, R. 2013. Relaksasi Otot Progresif Dengan

Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia. Universitas Sumatera Utara:

Fakultas Keperawatan.