preplaning pelatihan rom

9
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N) KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KELURAHAN DUKUH SUTOREJO KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA 27 APRIL – 12 JUNI 2015 Rencana Kegiatan ( Pre Planning ) Hari/tanggal : Minggu, 10 Mei 2015 Tempat : Halaman SD 01 Mulyorejo Waktu : 07.00 WIB Nama Kegiatan : Penyuluhan dan Pelatihan ROM (Range of Motion) I. Latar Belakang Makin meningkatnya harapan hidup makin kompleks penyakit yang diderita oleh orang lanjut usia, termasuk lebih sering terserang hipertensi. Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), dan pada umumnya merupakan hipertensi primer.1,2 Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung dan penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda (Kaplan, 1999). Angka kejadian hipertensi di Indonesia masih cukup tinggi sehingga penanganan penyakit ini harus

Upload: nuriinaya-muhammad-toha

Post on 16-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rencana kegiatan pelatihan ROM

TRANSCRIPT

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGAKELURAHAN DUKUH SUTOREJOKECAMATAN MULYOREJO SURABAYA27 APRIL 12 JUNI 2015

Rencana Kegiatan (Pre Planning)

Hari/tanggal: Minggu, 10 Mei 2015Tempat: Halaman SD 01 MulyorejoWaktu: 07.00 WIBNama Kegiatan: Penyuluhan dan Pelatihan ROM (Range of Motion)

I. Latar BelakangMakin meningkatnya harapan hidup makin kompleks penyakit yang diderita oleh orang lanjut usia, termasuk lebih sering terserang hipertensi. Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), dan pada umumnya merupakan hipertensi primer.1,2 Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung dan penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda (Kaplan, 1999).Angka kejadian hipertensi di Indonesia masih cukup tinggi sehingga penanganan penyakit ini harus mendapatkan perhatian yang serius. Untuk umur di atas 20 tahun yaitu berkisar 1,8-2,8%, didaerah perkotaan lebih tinggi dibanding daerah pedesaan (Raharjo, 2002). Sekitar 90-95% adalah hipertensi esensial, berbagai kepustakaan menyebutkan bahwa hipertensi dapat dikatakan sebagai pembunuh secara pelan-pelan (silent killer) oleh karena apabila tidak mendapatkan penanganan secara optimal maka hipertensi akan menimbulkan komplikasikomplikasi yang sangat membahayakan terhadap target-target organ (Surachno, 2000), seperti terjadinya gangguan ginjal, gangguan jantung dan stroke, yang morbiditas dan mortalitasnya tinggi.Tingginya angka kejadian hipertensi pada lansia menuntut peran tenaga kesehatan untuk melakukan pencegahan dan upaya promosi kesehatan. Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh lansia agar terhindar dari penyakit hipertensi dengan semboyan SEHAT yaitu Seimbangkan gizi, Enyahkan rokok, Hindari stres, Awasi tekanan darah, dan Teratur berolahraga. Teratur berolahraga dapat dilakukan dengan cara latihan fisik yang sesuai dengan lansia diantaranya berjalan-jalan, bersepeda, berenang, melakukan pekerjaan rumah dan senam (Maryam dkk, 2008).Latihan fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) (Once, 2011). Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia adalah senam. Senam lansia sangat penting untuk para lanjut usia untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.Di RW 02 Mulyorejo mayoritas lansia mengalami hipertensi yaitu sebanyak 42% lansia. Dan menurut tanya-jawab dengan beberapa lansia, lansia menyatakan menalami kaku-kaku pada sendi. Berdasarkan hal di atas mahasiswa mengadakan penyuluhan dan pelatihan ROM.

II. Tujuana. Umum Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan dan pelatihan ROM (Range of Motion) lansia posyandu RW II dapat mengetahui dan mempraktikkan ROM.

b. Khusus1) Mengetahui definisi dari ROM2) Mengetahui tujuan dari ROM3) Mengetahui cara gerakan ROM4) Melakukan ROM III. Plan of Actiona. Rencana strategiBersama para Kader Lansia memberikan penyuluhan dan pelatihan ROM pada lansia setelah senam lansia di RW II.b. TindakanPenyuluhan menggunakan metode ceramah dengan media flipchart dan liflet dan demonstrasi.c. Pengorganisasian kelompok PJ Kegiatan: Nur Inayah, S.Kep.Moderator: Qurrota Ayuni, S.Kep.Humas: Nikein Trisna, S.Kep. Pemateri dan demonstrator: Arif Zakaria, S.Kep.Notulen: Rina Qoidatul, S.Kep.Fasilitator: - Yudisa Diaz, S.Kep. Annisa Z, S.Kep. d. Sasaran Lansia RW II Kader lansia RW IIe. MediaFlipchart dan leafletf. MetodeCeramah dan demonstrasi g. Susunan Acara1) Setting waktuNo.WaktuKegiatan

106.30Registrasi Peserta

206.30Pembukaan

306.45Materi tentang ROM dan demonstrasi oleh mahasiswa.

407.00Tanya Jawab

507.15Penutupan

2) Setting tempat

: Moderator: Pemateri: Notulen: peserta: Fasilitator: flipchartIV. Evaluasia. Evaluasi struktur1. Kesiapan materi2. Kesiapan Preplanning3. Kesiapan Media4. Peserta yang hadir di tempat penyuluhan5. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhanb. Evaluasi proses1. Kegiatan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan2. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dengan baik dan antusias.3. Suasana kegiatan tertib4. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama penyuluhan

c. Evaluasi hasil1. Masing-masing peserta (lansia) dapat mengetahui definisi, tujuan, dan cara melakukan ROM2. Masing-masing peserta mampu mempraktikkan latihan ROM

Ketua Kelompok RW IIGamaliel Bayu, S.Kep.NIM. 131413143089PJ POKJA KESEHATAN LANSIANur Inayah, S.Kep.NIM. 131413143085Surabaya, 6 Mei 2015

Mengetahui,PJMK Keperawatan Kesehatan KomunitasProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Unair

Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked.TropNIK. 139040679

Daftar PustakaKaplan NM. Hypertension in the elderly. London: Martin Dunitz; 1999.Surachno R dan Roesli R. 2002. Treating High Risk Hypertensives, 13th Asian Colloquium in Nephrology, International Society of Nephrology, Bali Indonesia. P:353-363.