preparasi akses
TRANSCRIPT
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 1/7
Preparasi Akses:
- Fase yang paling penting dari aspek teknik
perawatan akar.
- Merupakan kunci untuk membuka pintu bagikeberhasilan tahap pembersihan, pembentukan
dan obturasi saluran akarnya.
Tujuan:
- Membuat akses yang lurus.
- Menghemat preparasi jaringan gigi.
- Membuka atap ruang pulpa.
Penentuan Panjang Kerja.
- Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi
yang masuk ke dalam saluran akar pada waktu
melakukan preparasi saluran akar.
Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm
panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari:
- Rusaknya apical constriction (penyempitan
saluran akar di apical).
- Perforasi ke apical.
Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire
Photo)
- Masukkan jarum miller atau file nomor kecil
yang diberi stopper dengan guttap perca pada
batas panjang gigi rata-rata (lihat tabel)dikurangi 1-2 mm lalu dilakukan foto Rö.
2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran
Akar.
Pembersihan:
- Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem
saluran akar.
- Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut
walaupun dalam kenyataan praktisnya
hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan
saja.
- Iritan: bakteri, produk samping bakteri,
jaringan nekrotik, debris organik, darah dan
kontaminan lain.
Pembentukan Saluran Akar:
- Membentuk saluran akar melebar secar
kontinyu dari apeks ke arah korona.
- Pelebaran:
Saluran akar harus cukup besar untuk
melakukan debridement yang baik dan dapat
memanipulasi serta mengendalikan instrumen
dan meterial obturasi dengan baik tapi tidak
sampai melemahkan gigi serta meningkatkan
peluang terjadinya kesalahan prosedur.
- Ketirusan
Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga
instrumen penguak dan pemampat gutta perca
dapat berpenetrasi cukup dalam.
- Kriteria
Saluran akar siap menerima obturasi baik
dengan kondensasi lateral maupun vertikal,
saluran akar harus berbentuk corong ke arah
korona dan dalam ukuran cukup besar
sehingga instrument pemampat dan penguak
dapar masuk cukup dalam.
3. Ekstirpasi Pulpa
Menggunakan jarum ekstirpasi.Bertujuanuntuk mengambil jaringan pulpa yang telah
nekrosis.
a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya
trangular dengan alas sejajar insisal
b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval
/ bulat dengan arah insiso servikal
c. Outline Form Premolar RA : bentuknya oval
memanjang seperti ginjal dengan arah bukal
palatal
d. Outline Form Premolar RB : bentuknya bulat / oval
e. Outline Form Molar RA : bentuknya
triangular dengan alas sejajar bukal
f. Outline Form Molar RB : bentuknya
triangular dengan alas sejajar mesial
Saluran Akar Tunggal
- Preparasi dimulai dengan round bur no 2 atau
4 atau tapered fissure diamond bur dengan
arah tegak lurus pada permukaan enamel sampai menembus jaringan dentin dan
diteruskan sampai atap pulpa terbukan dengan
kedalaman 3 mm.
- Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar
sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa
sehingga ditemukan lubang saluran akar yang
terletak pada dasar ruang pulpa yang disebut
orifice.
- Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk
membentuk dinding cavity entrance divergenke arah oklusal atau insisal sampai jarum
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 2/7
miller dapat masuk dengan lurus, setelah
terasa tembus maka orifice dicari dengan
menggunakan jarum miller.
- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan
round diamond bur dengan gerakan menarik
keluar kavitas sehingga cavity entrance
terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan
bebas. Masukkan jarum ektirpasi, diputar
searah jarum jam dan ditarik keluar, diulang
lagi sampai jaringan pulpa dicabut.
Saluran Akar Ganda
- Pembutan cavity entrance menggunakan
round bur no1 atau tapered fissure diamond
bur pada tengah fossa di bagian oklusal atauendo access.
- Setelah kedalaman preparasi mencapai
dentin, preparasi dilanjutkan menggunakan
fissure diamond bur sampai ditemukan orifice
ke 3 saluran akar.
- Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpa
belum terbuka maka cari orifice yang paling
besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa
diangkat dengan bur sesuai letak orifice.
- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakanround diamond bur dengan gerakan menarik
keluar kavitas, sehingga cavity entrance
terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan
bebas.
Teknik pembukaan atap pulpa
Isolasi daeerah karies
Buang jaringan karies dengan
ekskavator+irigasi NaOCl Preparasi kavitas dengan round bur kecil
sampai seluruh jaringan karies terangkat
Lebarkan kavitas dengan bntuk oval yang
meluas sebagian bukal dan palatal sampai
orifisi terlihat dengan jelas dan tidak ada
jaringan yang tertinggal.
Irigasi dngan larutan NaOcl 2,5%
Keringkan dengan cotton pellet
Kriteria pembukaan atap pulpa yang benar
Orifisi dapat terlihat jelas
Didapatkan suatu akses lurus untuk
mempermudah masuknya instrumen pada
saat melakukan preparasi saluran akar
Tidak mmbuang struktur jaringan yang
sehat
Kriteria IAF yang benar:
File dapat masuk sesuai panjang kerja tanpa
adanya hambatan(file terasa pas) dan tdk
longgar
Teknik mendapatkan MAF:
MAF adalah file terbesar yang dapat masuk
ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja
MAF diperoleh sesuai dengan Iaf yg didapt
sepanjang kerja
Dinaikkan nomor file diatas IAF sepanjang
kerja sebanyak 3 nomor diatas IAF sehingga
didpatkan Maf
Dilakukan preparasi teknik step back
Menaikkkna 3 nomor file diatas MAF
dimana setiap naik satu nomor dilakukan
pengurangan panjang kerja& selaludirekapitulasi dgn nomor file MAF
sebelumnya dgn larutan NaOCl
Kriteria MAF yg baik:
File MAF dpt masuk sepanjang kerja tanpa
adanya hambatan
Daerah saluran akar bebas dr jaringan pulpa
dengan terbentuknya salura akar yg konus
(dinding saluran akar halus)
Besar cone yg masuk harus sama denganMAF
Irigasi Saluran Akar
Tujuan :
Untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik,
serbuk dentin, dan kotoran-kotoran lain
yang terdapat di saluran.
Menghilangkan debris dan smear layer Membunuh mikroorganisme
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 3/7
Syarat bhn irigasi:
Pelarut debris organik+anorganik
Pelumas alat endo
Antibakteri
Biokompatibel
Ekonomis
Irigasi dilakukan setiap :
o Pergantian file pada saat preparasi saluran
akar
o Sterilisasi saluran akar
Bahan irigasi yang digunakan :
- H2O2 3%
- Aquadest steril
- NaOCl
Alat irigasi yang digunakan :
- Spuit 2,5 cc dengan jarum yg dibengkokan
dan ujungnya ditumpulkan
- Alat irigasi yang dipakai harus diberi tanda
untuk membedakan isi cairan irigasi yang
dipakai
- Alat irigasi disimpan dalam botol tertutup
berisi alkohol 70% agar tetap terjaga
sterilisasinya
cara melakukan irigasi secara manual: Isolasi daerah kerja
Gunakan spuit dgn jarum yg kecil yg dpt
masuk ke dlam saluran akar& ujung jarum
dibengkokkan
Jarum dimasukkan ke dlm saluran akar
secara perlahan(kontakkan jarum ke saluran
akar) tetapi dgn menjaga agar orifisi tdk
tersumbat
Spuling larutan irigasi kedalam salurana akar
secara perlahan tanpa memerlukan tekanandan harus diperhatikan jgn sampai orifisi
tertutup sehingga cairan tdk dpt keluar
Cairan irigasi yg keluar ditampung dgn
cotton roll
Bahan irigasi yg dipakai: larutan NaOCl 2,5%
Alasan:
Efektif melarutkan jaringan pulpa pada
didnding dentin
Memiliki sifat
antimikroba,bakterisid,virusidal
Viskositas rendah
Dapat melarutkan debris pada daerah yg
tdk dpt dijangkau jarum endodontik
Penggunaannya harus berhati2 krena
bersifat korosif dan iritatif
Mudah diperoleh dan harganya murah
Merupakan pelarut organik
Cara irigasi :
- Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran
akar. Jarum irigasi yang masuk kedalam
saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga
membuntu saluran akar yang akan
mengakibatan cairan irigasi yangdisemprotkan tidak mengalir keluar.
- Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-
lahan ke dalam saluran akar
- Bahan irigasi digunakan secara bergantian.
Bahan irigasi yang terakhir disemprotkan ke
dalam saluran akar harus aquadest steril.
- Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan
cotton roll atau saliva ejector atau section.
Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.
- Setelah irigasi, saluran akar dikeringkandengan menggunakan paper point. Tidak boleh
pakai hembusan udara
LARUTAN IRIGASI YANG DIGUNAKANDALAM PERaWATAN SALURAN AKAR ANTARA LAIN
I. Golongan Halogen
a. Klorin (NaOCl) Kelebihan
Bersifat oksidator dan dianggap paling
efektif pada konsentrasi 5 %
Lubrikan, pelarut jaringan pulpa, pemutih
Antiseptik yang kuat
Memiliki efek antibakteri yang kuat
Kekurangannya
anorganik smear layer
er
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 4/7
b.Iodin
Efektifitas antimikroba sgt baik
Tegangan permukaan rendah mampu
membersihkan saluran akar
Toksisitas&kemampuan mengiritasi jaringan
relatif sgt rendah
Melepaskan elemen iodida utk menghasilkan
efektifitas bakterisid
iodofor, yang sering digunakan adalah polypoxy 1,5% dan iodopac yang berisi iodin5 %
Kelebihan
Efek antimikroba yang maksimalAntiseptik yang kuat
Kekurangan
jaringan periradikuler
H2O2 3%: daya antiseptik&daya pembersih lbh
rendah dr NaOCl
2.Chelating Solution (gol.kelat)
Larutan yang biasa dipakai adalah bersifat
asam seperti EDTA, asam sitrat, asam laktat,
dan asam tanat
Mampu menyingkirkan smear layer yg
termineralisasi
Hanya dapat menyingkirkan bahan anorganik
oleh karena itu harus dikombinasikan dengan
larutan yg bersifat proteolitik agar didpt hasil
yg baik
Memakai 4 gugus asam asetat dlm ikata
etilen diamin
Dapat melunakkan dentin
Sebagai pelumas dlm preparasi saluran akar
Kelebihan
smear layer
sempit
Kekurangan
mbuang komponen
anorganik smear layer
rendah
dipaparkan lebih dari satu menit (erosif)
IV. Isotonik Salin
Kelebihan
Sangat ringan untuk membersihkan
debridement saluran akar
Tidak toksik terhadap jaringan
Bersifat lubrikasi dan mudah diterima
jaringan
Kekurangan
antimikrobial
V. Chlorhexidine gluconate ( Minosep)
Kelebihan
bakteri
Jamur, dan dermatofit
-0,2 %
untuk mengontrol plak
sebagai irigasi karena efek antimikrobanya
yang luas dan bertahan lama dan
kemampuannya melekat pada dinding saluran
akar
Kekurangan
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 5/7
kehadiran komponen organik
karena tidak dapat melarutkan jaringan
nekrotik
VI. MTAD ( MIXTURE OF A
TETRACYCLINE AN ACID AND
DETERGENT)
bersifat asam (PH = 2,15)
meliputi kuman gram positif dan negatif, aerob
dan anaerob
membuang smear layer terutama debris
anorganik, dan jika dipaparkan pada dentin
dapat memperlebar pembukaan tubulus
dentinalis dan meningkatkan permeabilitas
permukaan dentin
Bahan Medikamen
Syarat bahan medikamen:
Memiliki sifat antibakteri
Memiliki sifat anti inflamasi
Mampu merangsang pembentukan jaringan
keras
Mengurangi rasa sakit
Tidak mengiritasi jaringan periapikal dan
periapaeks
Mampu menyebar di dalam dentin
Memiliki waktu kerja yang panjang Efektif di dalam pus dan debris organik
Dapat larut
Mudah digunakan
Tidak merubah warna gigi dan jaringanlunak
Tujuan Dressing:
Meningkatkan aktivitas antimikroba
Menetralisir sisa” preparasi menjd tdk aktif
Mengontrol dan mengurangi nyeri
a. Kalsium hidroksida
Desinfektan,menyembuhkan radang periapeks, menghancurkan jaringan nekrotik
Keuntungan:
Antibakterial kuat
Menghambat pertumbuhan bakteri pd saluranakar& mengubah kandungan biologislipopolisakarida dan bakteri
Sterilisator sal.akar di antara kunjunganterutama pd nekrosis pilpa
Merangsang pembentukan jaringan keras
didaerah yg mengalamikerusakan
Mengurangi respon inflamasi
Kerugian:
Kristal” Ca(OH)2 setelah peletakkan
Ca(OH)2 yg bermigrasi ke tubulus dentin
Menghambat perlekatan gingiva
Kompound ini juga telah digunakan sebagaimedikamen saluran akar. Pengaruhantiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruhmelumerkan jaringan pulpa yangnekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling baik digunakan sebagai suatu medikamenintrasaluran bila ada penundaan yang terlalulama antar kunjungan karena bahan ini tetapmanjur selama berada dalam saluran
akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)b.Minyak Atsiri
Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagaiminyak eteris, minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatic, adalahkelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang
namun mudah menguap sehinggamemberikan aroma yang khas. Merupakandesinfektan yang lemah. Misalnyaeugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Eugenolkegunaan: mengurangi impulssaraf(analgetik)
Bahan ini adalah esens kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai hubungan denganfenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak cengkeh dan keduanya adalah suatuantiseptic dan anodin. (Walton danTorabinejad, 1998) Bahan ini bersifatnyasedatif dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai bagian dari sealer saluran akar,
sebagai campuran dari tambalan sementara.
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 6/7
c.CHKM(chlorofenol chamfer menthol)
desinfeksi (60% chlorophenol,18% syentheticchamfer)sifat mengiritasi kecil (15% glycerin,7%menthol)spektrum bakteri luasBahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian berkamfer. Bahanini memperoleh popularitas tingkat tinggisebagai medikamen saluran akar selamsatu abad. Kamfer berguna sebagai suatusarana dan suatupengencer sertamengurangi efek mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni selain itu jugamemperpanjang efek antimicrobial. (Waltondan Torabinejad, 1998).
memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat
mengiritasinya kecil dan mempunyaispektrum anti bakteri yang luas dan semua perawatan saluran akar gigi dan gigiyang mempunyai kelainan apikal.
sifat mengiritasi lebih kecil
Mempunyai spectrum anti bakteriluas dan efektif terhadap jamur.
Bahan utamanya Paraklorofenol.Mampu memusnahkan berbagaimikroorganisme dalam saluran akar.
Kamfer sebagai sarana pengencer sertamengurangi efek mengiritasi dari
paraklorofenol murni. Selain itumemperpanjang efek antimicrobial.
Menthol mengurangi sifatiritasi clorophenol dan mengurangi rasa sakit.Bahan ini memiliki kemampuandesinfeksi dan sifat mengiritasi keil danmempunyai spectrum anti bakteri yang luas
dan digunakan dalam semua perawatan saluranakar gigi yang mempunyai kelainanapikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)
d.Cresophene
Terdiri dari chlorofenol, hexachlorophene,
thymol, dan dexamatasone yaitu sbagaiantiphlogisticum. Pemakaian terutama padagigi dengan permulaan periodontitis apikalisakuta yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa over instrumentasi.
Dipakai pada gigi dengan periodontitis
apikalis, tahap awal akibat instrumentasi berlebih. (Walton dan Torabinejad, 1998)
e.TKF(Trikresol Formalin)
Antibakteri Menghilangkan jaringan nekrosis
f. Formokresol (gol.aldehid)
Bahan ini adalah kombinasi formalin dankresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1.Formalin merupakan desinfektan kuat yang bergabung dengan albumin membentuk suatu substansi yang tidak dapat di larutkanformokresol adalah suatu medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangatefektif terhadap organisme aerobik dananaerobik yang di temukan dalam saluranakar. Bahan ini efektif untuk bakteriaerob dan anaerob namun dapatmenimbulkanefek nekrosis. Penggunaannya padagigi non vital, mematikan saraf gigi dansebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan pada perawatan pulpektomi. (Walton dan
Torabinejad, 1998)Glutaraldehid
Minyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu mempunyai reaksiyang agak asam. Obat ini merupakandesinfeksi yang sangat kuat dan fiksatif.Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi
inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)
g.Cresatin
antiseptik dan analgetik
tdk mengiritasi jaringan pulpa
metakresilaset=efek antimikrobial kecilsehigga digabungkan formokresol denganCHKM
Juga dikenal dengan metakresil asetat, bahan ini adalah suatu cairan jernih,
berminyak dan tidak mudah menguap.
Mempunyai sifat antiseptic dan
meringankan rasa sakit. Efek antimicrobialcresatin lebih kecil dari pada formokresolatau paraklorofenol
berkamfer, obat ini juga tidak begitumengiritasi jaringan. Bahan inidigunakan untuk semua perawatan saluranakar gigi dan kelainan gigi apikal.(Walton dan Torabinejad, 1998)
h. CMCP(Camphorated
paramonochlorophenol)
60% chlorophenol,40% chamfer,6% menthol,Keuntungan:
Efek antibakteri,antiseptik__protein binding of phenol dan gas chlor penetrasi ke tubulusdentin
Kerugian:
7/21/2019 Preparasi Akses
http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 7/7
Mudah menguap(Cuma bertahan beberapahari),konsentrasi besar menyebabkan iritasi jaringan periapeks
Teknik pengisian saluran akar
Kondensasi lateral:
Adalah proses pengisian saluran akar ygdilakukan dgn meletakkan bahan sealer kedalam saluran akar,memsukkan cone utamadan memadatkan ke dinding lateral dgnmenggunakan plugger kemudian di isi dengancone assesoris hingga saluran akar terisi penuh.
Tahapan kerja:
Isolasi daerah kerja
Irigasi saluran akar dengan larutan NaOCl2,5%
Keringkan saluran akar dengan paper point
Masukkan sealer ke dalam saluran akar dgnmenggunakan lentulospiral
Masukkan coen utama
Masukkan spreader ke dlm saluran akar dengan gerakan ke dinding saluran akar kemudian keluarkan spreader secara perlaham.
Masukkan cone assesoris dan padatkankembali dgn spreader
Ulangi taap ini sampai saluran akar terisi
penuh sampai cone assesoris tdk dpt masuk lg
Potong kelebihan gutta percha dgn instrumensampai±1 mm dibawah CEJ
Tutup dgn cavit+kapas
Foto obturasi
Buka kapas+kavit,lining dgn GIC
Tutup dgn tambalan sementara
Alasan memilih teknik