preparasi akses

7
 Preparasi Akses: - Fase yang paling penting dari aspek teknik  perawatan a kar. - Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap pembersihan, pembentuka n dan obturasi saluran akarnya. Tujuan: - Membuat akses yang lurus. - Menghemat preparasi jaringan gigi. - Membuka atap ruang pulpa. Penentuan Panjang Kerja. - Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam saluran akar pada waktu melakukan preparasi saluran akar. Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm  panjang gigi se benarnya, untuk m enghindari: - Rusaknya apical constriction (penyempitan saluran akar di apical). - Perforasi ke apical. Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire Photo) - Masukkan jarum miller atau file nomor kecil yang diberi stopper dengan guttap perca pada  batas panjang gigi rata-rata (lihat tabel) dikurangi 1-2 mm lalu dilakukan foto Rö. 2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran Akar. Pembersihan: - Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem saluran akar. - Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut walaupun dalam kenyataan praktisnya hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan saja. - Iritan: bakteri, produk samping bakteri,  jaringan nekro tik, debris organik , darah dan kontaminan lain. Pembentukan Saluran Akar: - Membentuk saluran akar melebar secar kontinyu dari apeks ke arah korona. - Pelebaran: Saluran akar harus cukup besar untuk melakukan debridement yang baik dan dapat memanipulasi serta mengendalikan instrumen dan meterial obturasi dengan baik tapi tidak sampai melemahkan gigi serta meningkatkan  peluang terjad inya kesalaha n prosedur. - Ketirusan Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga instrumen penguak dan pemampat gutta perca dapat berpenetrasi cukup dalam. - Kriteria Saluran akar siap menerima obturasi baik dengan kondensasi lateral maupun vertikal, saluran akar harus berbentuk corong ke arah korona dan dalam ukuran cukup besar sehingga instrument pemampat dan penguak dapar masuk cukup dalam. 3. Ekstirpasi Pulpa Menggunak an jarum ekstirpasi.Bertujuan untuk mengambil jaringan pulpa yang telah nekrosis. a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya trangular dengan alas sejajar insisal  b. Outline Form Kaninus RA : ben tuknya oval / bulat dengan arah insiso servikal c. Outline Form Premolar RA : bentuknya oval memanjang seperti ginjal dengan arah bukal  palatal d. Outline Form Premolar RB : bentuknya  bulat / oval e. Outline Form Molar RA : bentuknya triangular dengan alas sejajar bukal f. Outline Form Molar RB : bentuknya triangular dengan alas sejajar mesial Saluran Akar Tunggal  - Preparasi dimulai dengan round bur no 2 atau 4 atau tapered fissure diamond bur dengan arah tegak lurus pada permukaan enamel  sampai menembus jaringan dentin dan diteruskan sampai atap pulpa terbukan dengan kedalaman 3 mm. - Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa sehingga ditemukan lubang saluran akar yang terletak pada dasar ruang pulpa yang disebut orifice. - Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk membe ntuk dinding cavity entrance divergen ke arah oklusal atau insisal sampai jarum

Upload: dent-in-dentist

Post on 12-Apr-2018

260 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 1/7

 

Preparasi Akses:

- Fase yang paling penting dari aspek teknik 

 perawatan akar.

- Merupakan kunci untuk membuka pintu bagikeberhasilan tahap pembersihan, pembentukan

dan obturasi saluran akarnya.

Tujuan:

- Membuat akses yang lurus.

- Menghemat preparasi jaringan gigi.

- Membuka atap ruang pulpa.

Penentuan Panjang Kerja.

- Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi

yang masuk ke dalam saluran akar pada waktu

melakukan preparasi saluran akar.

Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm

 panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari:

- Rusaknya apical constriction (penyempitan

saluran akar di apical).

- Perforasi ke apical.

Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire

Photo)

- Masukkan jarum miller atau file nomor kecil

yang diberi stopper dengan guttap perca pada

 batas panjang gigi rata-rata (lihat tabel)dikurangi 1-2 mm lalu dilakukan foto Rö.

2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran

Akar.

Pembersihan:

- Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem

saluran akar.

- Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut

walaupun dalam kenyataan praktisnya

hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan

saja.

- Iritan: bakteri, produk samping bakteri,

 jaringan nekrotik, debris organik, darah dan

kontaminan lain.

Pembentukan Saluran Akar:

- Membentuk saluran akar melebar secar 

kontinyu dari apeks ke arah korona.

- Pelebaran:

Saluran akar harus cukup besar untuk 

melakukan debridement yang baik dan dapat

memanipulasi serta mengendalikan instrumen

dan meterial obturasi dengan baik tapi tidak 

sampai melemahkan gigi serta meningkatkan

 peluang terjadinya kesalahan prosedur.

- Ketirusan

Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga

instrumen penguak dan pemampat gutta perca

dapat berpenetrasi cukup dalam.

- Kriteria

Saluran akar siap menerima obturasi baik 

dengan kondensasi lateral maupun vertikal,

saluran akar harus berbentuk corong ke arah

korona dan dalam ukuran cukup besar 

sehingga instrument pemampat dan penguak 

dapar masuk cukup dalam.

3. Ekstirpasi Pulpa

Menggunakan jarum ekstirpasi.Bertujuanuntuk mengambil jaringan pulpa yang telah

nekrosis.

a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya

trangular dengan alas sejajar insisal

 b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval

/ bulat dengan arah insiso servikal

c. Outline Form Premolar RA : bentuknya oval

memanjang seperti ginjal dengan arah bukal

 palatal

d. Outline Form Premolar RB : bentuknya bulat / oval

e. Outline Form Molar RA : bentuknya

triangular dengan alas sejajar bukal

f. Outline Form Molar RB : bentuknya

triangular dengan alas sejajar mesial

Saluran Akar Tunggal 

- Preparasi dimulai dengan round bur no 2 atau

4 atau tapered fissure diamond bur dengan

arah tegak lurus pada permukaan enamel sampai menembus jaringan dentin dan

diteruskan sampai atap pulpa terbukan dengan

kedalaman 3 mm.

- Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar 

sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa

sehingga ditemukan lubang saluran akar yang

terletak pada dasar ruang pulpa yang disebut

orifice.

- Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk 

membentuk dinding cavity entrance divergenke arah oklusal atau insisal sampai jarum

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 2/7

miller dapat masuk dengan lurus, setelah

terasa tembus maka orifice dicari dengan

menggunakan jarum miller.

- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan

round diamond bur dengan gerakan menarik 

keluar kavitas sehingga cavity entrance

terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat

dimasukkan ke dalam saluran akar dengan

 bebas. Masukkan jarum ektirpasi, diputar 

searah jarum jam dan ditarik keluar, diulang

lagi sampai jaringan pulpa dicabut.

Saluran Akar Ganda

- Pembutan cavity entrance menggunakan

round bur no1 atau tapered fissure diamond

 bur pada tengah fossa di bagian oklusal atauendo access.

- Setelah kedalaman preparasi mencapai

dentin, preparasi dilanjutkan menggunakan

fissure diamond bur sampai ditemukan orifice

ke 3 saluran akar.

- Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpa

 belum terbuka maka cari orifice yang paling

 besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa

diangkat dengan bur sesuai letak orifice.

- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakanround diamond bur dengan gerakan menarik 

keluar kavitas, sehingga cavity entrance

terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat

dimasukkan ke dalam saluran akar dengan

 bebas.

Teknik pembukaan atap pulpa

 Isolasi daeerah karies

 Buang jaringan karies dengan

ekskavator+irigasi NaOCl Preparasi kavitas dengan round bur kecil

sampai seluruh jaringan karies terangkat

 Lebarkan kavitas dengan bntuk oval yang

meluas sebagian bukal dan palatal sampai

orifisi terlihat dengan jelas dan tidak ada

 jaringan yang tertinggal.

 Irigasi dngan larutan NaOcl 2,5%

 Keringkan dengan cotton pellet

Kriteria pembukaan atap pulpa yang benar

  Orifisi dapat terlihat jelas

  Didapatkan suatu akses lurus untuk 

  mempermudah masuknya instrumen pada

saat melakukan preparasi saluran akar 

  Tidak mmbuang struktur jaringan yang

sehat

Kriteria IAF yang benar:

  File dapat masuk sesuai panjang kerja tanpa

adanya hambatan(file terasa pas) dan tdk 

longgar 

Teknik mendapatkan MAF:

MAF adalah file terbesar yang dapat masuk 

ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja

 MAF diperoleh sesuai dengan Iaf yg didapt

sepanjang kerja

 Dinaikkan nomor file diatas IAF sepanjang

kerja sebanyak 3 nomor diatas IAF sehingga

didpatkan Maf 

 Dilakukan preparasi teknik step back 

 Menaikkkna 3 nomor file diatas MAF

dimana setiap naik satu nomor dilakukan

 pengurangan panjang kerja& selaludirekapitulasi dgn nomor file MAF

sebelumnya dgn larutan NaOCl

Kriteria MAF yg baik:

 File MAF dpt masuk sepanjang kerja tanpa

adanya hambatan

 Daerah saluran akar bebas dr jaringan pulpa

dengan terbentuknya salura akar yg konus

(dinding saluran akar halus)

 Besar cone yg masuk harus sama denganMAF

Irigasi Saluran Akar 

Tujuan :

 Untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik,

serbuk dentin, dan kotoran-kotoran lain

yang terdapat di saluran.

 Menghilangkan debris dan smear layer  Membunuh mikroorganisme

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 3/7

Syarat bhn irigasi:

 Pelarut debris organik+anorganik 

 Pelumas alat endo

 Antibakteri

 Biokompatibel

 Ekonomis

Irigasi dilakukan setiap :

o Pergantian file pada saat preparasi saluran

akar 

o Sterilisasi saluran akar 

Bahan irigasi yang digunakan :

- H2O2 3%

- Aquadest steril

- NaOCl

Alat irigasi yang digunakan :

- Spuit 2,5 cc dengan jarum yg dibengkokan

dan ujungnya ditumpulkan

- Alat irigasi yang dipakai harus diberi tanda

untuk membedakan isi cairan irigasi yang

dipakai

- Alat irigasi disimpan dalam botol tertutup

 berisi alkohol 70% agar tetap terjaga

sterilisasinya

cara melakukan irigasi secara manual: Isolasi daerah kerja

 Gunakan spuit dgn jarum yg kecil yg dpt

masuk ke dlam saluran akar& ujung jarum

dibengkokkan

 Jarum dimasukkan ke dlm saluran akar 

secara perlahan(kontakkan jarum ke saluran

akar) tetapi dgn menjaga agar orifisi tdk 

tersumbat

 Spuling larutan irigasi kedalam salurana akar 

secara perlahan tanpa memerlukan tekanandan harus diperhatikan jgn sampai orifisi

tertutup sehingga cairan tdk dpt keluar 

 Cairan irigasi yg keluar ditampung dgn

cotton roll

Bahan irigasi yg dipakai: larutan NaOCl 2,5%

Alasan:

 Efektif melarutkan jaringan pulpa pada

didnding dentin

 Memiliki sifat

antimikroba,bakterisid,virusidal

 Viskositas rendah

 Dapat melarutkan debris pada daerah yg

tdk dpt dijangkau jarum endodontik 

 Penggunaannya harus berhati2 krena

 bersifat korosif dan iritatif 

 Mudah diperoleh dan harganya murah

 Merupakan pelarut organik 

Cara irigasi :

- Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran

akar. Jarum irigasi yang masuk kedalam

saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga

membuntu saluran akar yang akan

mengakibatan cairan irigasi yangdisemprotkan tidak mengalir keluar.

- Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-

lahan ke dalam saluran akar 

- Bahan irigasi digunakan secara bergantian.

Bahan irigasi yang terakhir disemprotkan ke

dalam saluran akar harus aquadest steril.

- Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan

cotton roll atau saliva ejector atau section.

Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.

- Setelah irigasi, saluran akar dikeringkandengan menggunakan paper point. Tidak boleh

 pakai hembusan udara

LARUTAN IRIGASI YANG DIGUNAKANDALAM PERaWATAN SALURAN AKAR ANTARA LAIN

I. Golongan Halogen

a.  Klorin (NaOCl) Kelebihan

  Bersifat oksidator dan dianggap paling

efektif pada konsentrasi 5 %

  Lubrikan, pelarut jaringan pulpa, pemutih

  Antiseptik yang kuat

  Memiliki efek antibakteri yang kuat

Kekurangannya

anorganik smear layer 

er 

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 4/7

 

 b.Iodin

 Efektifitas antimikroba sgt baik 

 Tegangan permukaan rendah mampu

membersihkan saluran akar 

 Toksisitas&kemampuan mengiritasi jaringan

relatif sgt rendah

 Melepaskan elemen iodida utk menghasilkan

efektifitas bakterisid

iodofor, yang sering digunakan adalah polypoxy 1,5% dan iodopac yang berisi iodin5 %

Kelebihan

Efek antimikroba yang maksimalAntiseptik yang kuat

Kekurangan

 jaringan periradikuler 

H2O2 3%: daya antiseptik&daya pembersih lbh

rendah dr NaOCl

2.Chelating Solution (gol.kelat)

Larutan yang biasa dipakai adalah bersifat

asam seperti EDTA, asam sitrat, asam laktat,

dan asam tanat

 Mampu menyingkirkan smear layer yg

termineralisasi

 Hanya dapat menyingkirkan bahan anorganik 

oleh karena itu harus dikombinasikan dengan

larutan yg bersifat proteolitik agar didpt hasil

yg baik 

 Memakai 4 gugus asam asetat dlm ikata

etilen diamin

 Dapat melunakkan dentin

 Sebagai pelumas dlm preparasi saluran akar 

Kelebihan

smear layer 

sempit

Kekurangan

mbuang komponen

anorganik smear layer 

rendah

dipaparkan lebih dari satu menit (erosif)

IV. Isotonik Salin

Kelebihan

 Sangat ringan untuk membersihkan

debridement saluran akar 

 Tidak toksik terhadap jaringan

 Bersifat lubrikasi dan mudah diterima

 jaringan

Kekurangan

antimikrobial

V. Chlorhexidine gluconate ( Minosep)

Kelebihan

 bakteri

Jamur, dan dermatofit

-0,2 %

untuk mengontrol plak 

sebagai irigasi karena efek antimikrobanya

yang luas dan bertahan lama dan

kemampuannya melekat pada dinding saluran

akar 

Kekurangan

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 5/7

kehadiran komponen organik 

karena tidak dapat melarutkan jaringan

nekrotik 

VI. MTAD ( MIXTURE OF A

TETRACYCLINE AN ACID AND

DETERGENT)

 bersifat asam (PH = 2,15)

meliputi kuman gram positif dan negatif, aerob

dan anaerob

membuang smear layer terutama debris

anorganik, dan jika dipaparkan pada dentin

dapat memperlebar pembukaan tubulus

dentinalis dan meningkatkan permeabilitas

 permukaan dentin

Bahan Medikamen

Syarat bahan medikamen:

  Memiliki sifat antibakteri

  Memiliki sifat anti inflamasi

  Mampu merangsang pembentukan jaringan

keras

  Mengurangi rasa sakit

  Tidak mengiritasi jaringan periapikal dan

 periapaeks

  Mampu menyebar di dalam dentin

  Memiliki waktu kerja yang panjang  Efektif di dalam pus dan debris organik 

  Dapat larut

  Mudah digunakan

  Tidak merubah warna gigi dan jaringanlunak 

Tujuan Dressing:

  Meningkatkan aktivitas antimikroba

  Menetralisir sisa” preparasi menjd tdk aktif 

  Mengontrol dan mengurangi nyeri

a.  Kalsium hidroksida

Desinfektan,menyembuhkan radang periapeks, menghancurkan jaringan nekrotik 

Keuntungan:

 Antibakterial kuat

 Menghambat pertumbuhan bakteri pd saluranakar& mengubah kandungan biologislipopolisakarida dan bakteri

 Sterilisator sal.akar di antara kunjunganterutama pd nekrosis pilpa

 Merangsang pembentukan jaringan keras

didaerah yg mengalamikerusakan

 Mengurangi respon inflamasi

Kerugian: 

 Kristal” Ca(OH)2 setelah peletakkan

Ca(OH)2 yg bermigrasi ke tubulus dentin

 Menghambat perlekatan gingiva

Kompound ini juga telah digunakan sebagaimedikamen saluran akar. Pengaruhantiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruhmelumerkan jaringan pulpa yangnekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling baik digunakan sebagai suatu medikamenintrasaluran bila ada penundaan yang terlalulama antar kunjungan karena bahan ini tetapmanjur selama berada dalam saluran

akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)b.Minyak Atsiri

Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagaiminyak eteris, minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatic, adalahkelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang

namun mudah menguap sehinggamemberikan aroma yang khas. Merupakandesinfektan yang lemah. Misalnyaeugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)

Eugenolkegunaan: mengurangi impulssaraf(analgetik)

Bahan ini adalah esens kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai hubungan denganfenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak cengkeh dan keduanya adalah suatuantiseptic dan anodin. (Walton danTorabinejad, 1998) Bahan ini bersifatnyasedatif dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai bagian dari sealer saluran akar,

sebagai campuran dari tambalan sementara.

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 6/7

c.CHKM(chlorofenol chamfer menthol)

desinfeksi (60% chlorophenol,18% syentheticchamfer)sifat mengiritasi kecil (15% glycerin,7%menthol)spektrum bakteri luasBahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian berkamfer. Bahanini memperoleh popularitas tingkat tinggisebagai medikamen saluran akar selamsatu abad. Kamfer berguna sebagai suatusarana dan suatupengencer sertamengurangi efek mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni selain itu jugamemperpanjang efek antimicrobial. (Waltondan Torabinejad, 1998).

 memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat

mengiritasinya kecil dan mempunyaispektrum anti bakteri yang luas dan semua perawatan saluran akar gigi dan gigiyang mempunyai kelainan apikal.

 sifat mengiritasi lebih kecil

Mempunyai spectrum anti bakteriluas dan efektif terhadap jamur.

 Bahan utamanya Paraklorofenol.Mampu memusnahkan berbagaimikroorganisme dalam saluran akar.

  Kamfer sebagai sarana pengencer sertamengurangi efek mengiritasi dari

 paraklorofenol murni. Selain itumemperpanjang efek antimicrobial.

  Menthol mengurangi sifatiritasi clorophenol dan mengurangi rasa sakit.Bahan ini memiliki kemampuandesinfeksi dan sifat mengiritasi keil danmempunyai spectrum anti bakteri yang luas

dan digunakan dalam semua perawatan saluranakar gigi yang mempunyai kelainanapikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)

d.Cresophene

 Terdiri dari chlorofenol, hexachlorophene,

thymol, dan dexamatasone yaitu sbagaiantiphlogisticum. Pemakaian terutama padagigi dengan permulaan periodontitis apikalisakuta yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa over instrumentasi.

 Dipakai pada gigi dengan periodontitis

apikalis, tahap awal akibat instrumentasi berlebih. (Walton dan Torabinejad, 1998)

e.TKF(Trikresol Formalin)

 Antibakteri Menghilangkan jaringan nekrosis

f. Formokresol (gol.aldehid)

Bahan ini adalah kombinasi formalin dankresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1.Formalin merupakan desinfektan kuat yang bergabung dengan albumin membentuk suatu substansi yang tidak dapat di larutkanformokresol adalah suatu medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangatefektif terhadap organisme aerobik dananaerobik yang di temukan dalam saluranakar. Bahan ini efektif untuk bakteriaerob dan anaerob namun dapatmenimbulkanefek nekrosis. Penggunaannya padagigi non vital, mematikan saraf gigi dansebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan pada perawatan pulpektomi. (Walton dan

Torabinejad, 1998)Glutaraldehid

Minyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu mempunyai reaksiyang agak asam. Obat ini merupakandesinfeksi yang sangat kuat dan fiksatif.Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi

inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)

g.Cresatin

  antiseptik dan analgetik 

  tdk mengiritasi jaringan pulpa

  metakresilaset=efek antimikrobial kecilsehigga digabungkan formokresol denganCHKM

  Juga dikenal dengan metakresil asetat, bahan ini adalah suatu cairan jernih,

 berminyak dan tidak mudah menguap.

  Mempunyai sifat antiseptic dan

meringankan rasa sakit. Efek antimicrobialcresatin lebih kecil dari pada formokresolatau paraklorofenol

 berkamfer, obat ini juga tidak begitumengiritasi jaringan. Bahan inidigunakan untuk semua perawatan saluranakar gigi dan kelainan gigi apikal.(Walton dan Torabinejad, 1998)

h. CMCP(Camphorated

paramonochlorophenol)

60% chlorophenol,40% chamfer,6% menthol,Keuntungan:

Efek antibakteri,antiseptik__protein binding of  phenol dan gas chlor penetrasi ke tubulusdentin

Kerugian:

7/21/2019 Preparasi Akses

http://slidepdf.com/reader/full/preparasi-akses 7/7

Mudah menguap(Cuma bertahan beberapahari),konsentrasi besar menyebabkan iritasi jaringan periapeks

Teknik pengisian saluran akar

Kondensasi lateral:

Adalah proses pengisian saluran akar ygdilakukan dgn meletakkan bahan sealer kedalam saluran akar,memsukkan cone utamadan memadatkan ke dinding lateral dgnmenggunakan plugger kemudian di isi dengancone assesoris hingga saluran akar terisi penuh.

Tahapan kerja:

 Isolasi daerah kerja

 Irigasi saluran akar dengan larutan NaOCl2,5%

 Keringkan saluran akar dengan paper point

 Masukkan sealer ke dalam saluran akar dgnmenggunakan lentulospiral

 Masukkan coen utama

 Masukkan spreader ke dlm saluran akar dengan gerakan ke dinding saluran akar kemudian keluarkan spreader secara perlaham.

 Masukkan cone assesoris dan padatkankembali dgn spreader 

 Ulangi taap ini sampai saluran akar terisi

 penuh sampai cone assesoris tdk dpt masuk lg

 Potong kelebihan gutta percha dgn instrumensampai±1 mm dibawah CEJ

 Tutup dgn cavit+kapas

 Foto obturasi

 Buka kapas+kavit,lining dgn GIC

 Tutup dgn tambalan sementara

Alasan memilih teknik