premature loss

4
KEHILANGAN GIGI PREMATUR Kehilangan gigi sebelum waktunya (prematur) dapat mengakibatkan maloklusi, sehingga perlu diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Etiologi dari kehilangan gigi prematur antara lain: 1. Toksik a. Acrondynia Kondisi ini disebabkan oleh pajanan yang lama terhadap merkuri. Sering terjadi pada anak-anak usia 4 bulan hingga 8 tahun. Gejala umumnya berupa iritabilitas, photophobia, dan diskolorasi berwarna merah muda pada tangan dan kaki, serta polyneuritis. Pada rongga mulut dapat terjadi inflamasi, pembengkakan, erosi gingiva yang dapat disertai kehilangan beberapa gigi. b. Radiasi Terpapar radiasi secara berlebihan dapat menyebabkan xerostomia, karies, osteoradionecrosis, dan dapat berlanjut pada peningkatan mobilitas gigi serta kehilangan gigi. 2. Gangguan metabolisme a. Acatalasia Disebut juga acatalasemia atau takahara’s disease. Sindrom ini diturunkan melalui gen autosomal resesif yang dapat mengakibatkan tidak terbentuknya enzim katalase dalam tubuh sehingga hidrogen peroksidase yang dihasilkan oleh bakteri ketika terjadi infeksi dapat menghancurkan

Upload: chika-astasari

Post on 26-Sep-2015

30 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

premature loss

TRANSCRIPT

KEHILANGAN GIGI PREMATUR Kehilangan gigi sebelum waktunya (prematur) dapat mengakibatkan maloklusi, sehingga perlu diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Etiologi dari kehilangan gigi prematur antara lain:1. Toksika. AcrondyniaKondisi ini disebabkan oleh pajanan yang lama terhadap merkuri. Sering terjadi pada anak-anak usia 4 bulan hingga 8 tahun. Gejala umumnya berupa iritabilitas, photophobia, dan diskolorasi berwarna merah muda pada tangan dan kaki, serta polyneuritis. Pada rongga mulut dapat terjadi inflamasi, pembengkakan, erosi gingiva yang dapat disertai kehilangan beberapa gigi.b. RadiasiTerpapar radiasi secara berlebihan dapat menyebabkan xerostomia, karies, osteoradionecrosis, dan dapat berlanjut pada peningkatan mobilitas gigi serta kehilangan gigi.2. Gangguan metabolismea. AcatalasiaDisebut juga acatalasemia atau takaharas disease. Sindrom ini diturunkan melalui gen autosomal resesif yang dapat mengakibatkan tidak terbentuknya enzim katalase dalam tubuh sehingga hidrogen peroksidase yang dihasilkan oleh bakteri ketika terjadi infeksi dapat menghancurkan hemoglobin. Kondisi ini mengakibatkan jumlah oksigen dalam darah berkuran dan dapat berlanjut pada nekrosis jaringan. Penderita sindrom ini dapat mengalami gingivitis yang progresif dan penyakit periodonta yang mengakibatkan kerusakan tulang dan hilangnya gigi.b. Chediak-Higashi DiseaseSindrom ini diturunkan oleh gen autosomal resesif yang menyebabkan pembentukan keping darah abnormal. Apabila terjadi lesi dalam mulut yang berkembang infeksi intraoral pada pasien, dapat terjadi kehilangan ulang alveolar yang luas dan menyebabkan kehilangan gigi.3. Malignanciesa. Langerhans Cell Histiocytosisb. Leukimia4. Penyebab Lokala. Iatrogenikb. Kariesc. Periodontitisd. Papillon-Lefevre Syndrome5. Penyebab Laina. Dentin DyspalsiaPada dentin dysplasia tipe 1, akar gigi lebih pendek dari ukuran normal dan berbentuk piramidal. Kehilangan gigi umumnya berhubungan dengan trauma karena akar yang pendek menyebabkan mudah terjadnya avulsi.b. OdontodysplasiaDikenal pula dengan sebutan ghost teeth. Apabila terjadi pada gigi, struktur gigi akan termineralisasi dengan buruk sehingga gigi biasanya gagal erupsi. Pada gigi yang berhasil erupsi sebaknya diekstraksi.

Patofisiologi dari maloklusi yang terjadi akibat kehilangan gigi prematur, berbeda-beda sesuai dengan gigi yang terlibat:1. Gigi insisifa. Gigi insisif bawah: erupsi ektopik dari insisif permanen karena ukurannya yang lebih besar menyebabkan panjang interkaninus bertambah.b. Gigi insisif atas: dapat terjadi akibat trauma, karies, ekstraksi gigi neonatal menyebabkan anterior space loss bila terjadi sebelum kaninus sulung tumbuh. 2. Gigi kaninusDapat disebabkan oleh gigi insisif lateral yang ektopik. Kaninus mandibula yang hilang prematur menjadi indikator ketidaksesuaian ukuran gigi-rahang. Kehilangan unilateral gigi kaninus mandibula diikuti oleh pergerakan gigi kearah midline gigi yang hilang, lingual collapse gigi insisif dan deep bite.3. Gigi molar satuJika gigi molar satu sulung hilang saat usia 3-5 tahun, maka pergerakan dari molar dua sulung hanya sedikit atau tidak terjadi pergerakan sama sekali, namun bila terjadi pada usia molar satu permanen tumbuh, maka kekuatan erupsi molar satu permanen akan mendorong molar dua sulung untuk bergerak kea rah molar satu sulung yang hilang. Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi crowding pada gigi kaninus hingga premolar dua permanen nantinya. Jika molar satu sulung hilang saat molar satu permanen telah tumbuh dan molar dua sulung masih pada tempatnya, maka space loss yang terjadi minimal.Pergerakan-pergerakan yang dapat terjadi disebabkan oleh proses mastikasi. Ketika sedang mengunyah, terjadi gaya yang dapat mendorong gigi sehingga terjadi perherakan aau migrasi.