stop loss dan target profit

53
Stop Loss dan Target Profit Selalu memasang Stop Loss dan Target Profit secara disiplin. Yaitu merencanakan sedari awal dimana tempat Stop Loss dan Target Profit. Kemudian menahan posisi trading kita hingga mengenai salah satunya (SL atau TP ). Terkadang begitu posisi kita berjalan, emosi membuat kita untuk menggeser Stop Loss dan Target Profit kita sehingga menjadi berubah dari rencana awal. Salah satunya yang harus kita hindari adalah menggeser Stop Loss lebih besar dari rencana semula begitu harga berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita, hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Lalu menggeser Target Profit lebih besar dari rencana semula begitu harga bergerak kencang sesuai dengan arah posisi kita. Emosi karena begitu senangnya melihat posisi kita mendapat untung yang demikian cepat dan besar. Karena Target digeser tidak berdasarkan pertimbangan rational melainkan emosinal belaka dapat berakibat Target terlalu jauh untuk dicapai. Sehingga begitu harga mulai kembali jenuh akhirnya kemudian dapat berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita sehingga menghasilkan loss posisi. RISK REWARD RATIO = 1:2 Prinsip Kedua dalam Risk Management kita adalah Reward dalam posisi trading kita minimal harus selalu 2 kali lipat jumlahnya dari yang kita resikokan. Atau bisa 3 kali atau 4 kali lipat dari jumlah yang kita resikokan. Inilah yang biasa disebut Risk Reward R : R = 1 : 2. Yang disebut dengan Risk adalah jarak dari posisi entry kita dengan Stop Loss Yang dimaksud dengan Reward adalah jarak dari posisi entry kita dengan Target Profit. Jadi contohnya misalnya kita memasang jarak antara entry level dengan stop loss adalah 30 pips. Maka jarak antara entry level

Upload: aza-enak

Post on 26-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stop Loss Dan Target Profit

Stop Loss dan Target ProfitSelalu memasang Stop Loss dan Target Profit secara disiplin. Yaitu merencanakan sedari awal dimana tempat Stop Loss dan Target Profit. Kemudian menahan posisi trading kita hingga mengenai salah satunya (SL atau TP ). Terkadang begitu posisi kita berjalan, emosi membuat kita untuk menggeser Stop Loss dan Target Profit kita sehingga menjadi berubah dari rencana awal. Salah satunya yang harus kita hindari adalah menggeser Stop Loss lebih besar dari rencana semula begitu harga berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita, hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Lalu menggeser Target Profit lebih besar dari rencana semula begitu harga bergerak kencang sesuai dengan arah posisi kita. Emosi karena begitu senangnya melihat posisi kita mendapat untung yang demikian cepat dan besar.  Karena Target digeser tidak berdasarkan pertimbangan rational melainkan emosinal belaka dapat berakibat Target terlalu jauh untuk dicapai. Sehingga begitu harga mulai kembali jenuh akhirnya kemudian dapat berbalik kearah yang berlawanan  dari posisi kita sehingga menghasilkan loss posisi.

RISK REWARD RATIO = 1:2Prinsip Kedua dalam Risk Management kita adalah  Reward dalam posisi trading kita minimal  harus selalu 2 kali lipat jumlahnya dari yang kita resikokan. Atau bisa 3 kali atau 4 kali lipat dari jumlah yang kita resikokan. Inilah yang biasa disebut Risk Reward R : R = 1 : 2.

Yang disebut dengan Risk adalah jarak dari posisi entry kita dengan Stop LossYang dimaksud dengan Reward adalah jarak dari posisi  entry kita dengan Target Profit.

Jadi contohnya misalnya kita memasang jarak antara entry level dengan stop loss adalah 30 pips. Maka jarak antara entry level dengan Target Profit harus 60 pips (minimal )

Lalu kemudian kita harus menentukan berapa % dari jumlah acc trading kita yang hendak kita resikokan. Saya tidak pernah merisikokan lebih dari 3% dari jumlah acc saya setiap kali membuka posisi dan saya berencana untuk disiplin dalam hal ini. Namun pilihan resiko ini tergantung dari selera masing- masing trader terhadap resiko, bisa 3%, bisa 4%, atau bahkan 6%.

Namun hal yang terpenting adalah kita harus nyaman dengan jumlah resiko yang kita tentukan sendiri dan konsisten dalam menerapkannya.

Contoh :Misalnya bila kita mempunya acc Balance sebesar $10,000 maka jumlah uang yang kita resikokan setiap kali membuka posisi adalah 10,000 x 3% = $300. Lalu misalnya kita harus mengambil 90 pips untuk memasang Stop Loss kita, maka kita harus merubah volume kita agar jumlah resiko kita tetap berjumlah $300 untuk setiap kali membuka posisi.

Jadi perhitungannya adalah :Dengan Margin 1: 100 rata- rata untuk nilai 1 pips adalah 10 USD. Sehingga :

Page 2: Stop Loss Dan Target Profit

300 USD/ (90 X 10USD) = 0,33 . Maka kita harus memasang volume trading kita menjadi 0,33 dalam entry posisi tersebut.  Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 180 pips, maka Resiko kita adalah selalu Fix 300 USD dan Reward kita adalah selalu Fix 600 USD untuk setiap kali entry position.

*)Harap dicatat bahwa setiap pair memiliki nilai pips yang berbeda- beda. Saya hanya mengambil rata- ratanya saja bila 1 pips = 10 USD.

Bila kita memerlukan jumlah stop loss yang lebih besar misalnya 150 pips, maka perhitungannya adalah :

300 USD/(150 X 10 USD) = 0,2. Maka volume yang harus kita ambil adalah 0,2. Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 300 pips,  maka Resiko kita adalah selalu Fix 300 USD dan Reward kita adalah selalu Fix 600 USD untuk setiap kali entry position. Walaupun jumlah pips dalam stop loss yang kita ambil bisa berubah- ubah.

Jadi apabila dengan Risk VS Reward (1:2) = 300 USD : 600 USD saya  andaikan melakukan 10 kali transaksi dan 50% dari 10 transaksi tersebut saya mengalami Loss positions. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. LOSS                =          -3002. LOSS                =          -300

3. LOSS                =          -300

4. LOSS                =          -300

5. LOSS                =          -300

6. PROFIT             =          600

7. PROFIT             =          600

8. PROFIT            =          600

9. PROFIT            =          600

10.  PROFIT          =          600TOTAL LOSS :    -1500TOTAL PROFIT : 3000TOTAL ROI : 1500 or 15% from USD 10,000 Balance

Dari perhitungan diatas kita dapat melihat bahwa walaupun setengah dari total transaksi saya mengalami kekalahan saya masih tetap mendapatkan keuntungan. Hal ini juga berarti adalah saya tidak mesti selalu benar dalam melakukan prediksi dan analysis, saya dapat memanage

Page 3: Stop Loss Dan Target Profit

probabilitas saya untuk terus mendapatkan kemenangan walaupun setengah dari total posisi yang saya ambil mengalami kekalahan. Sebagaimana layaknya manusia normal yang tidak bisa meramal maka trading tidak mesti membuat forecasting (meramal ) yang selalu jitu tetapi bagaimana cara kita memanage probabilitas.

Bahkan walaupun 60% dari total transaksi saya mengalami kekalahan atau Loss positions saya masih tetap bisa mendapatkan keuntungan. Dengan demikian saya mengetahui bahwa dengan manajemen resiko ini probabilitas saya untuk mendapatkan kemenangan begitu besar dari seluruh total transaksi saya.Strategy ini juga membuat saya merasa nyaman untuk berlama- lama menahan posisi saya. Karena saya tahu berapa probabilitas peluang saya. Trading pun menjadi sebuah aktivitas yang nyaman dan terkontrol.

Move Stop Loss into Break Even

Apabila harga bergerak searah dengan posisi kita dan mulai menghasilkan keuntungan maka ada saatnya untuk menaruh Stop Loss pada posisi entry kita. Sehingga apabila harga berbalik berlawanan dari posisi kita kerugian kita bisa menjadi 0.

Contoh : Semisal kita membuka posisi buy di EUR/USD di 1.3050 dengan SL 30 pips dan TP berjarak 60 pips. Apabila harga sudah bergerak searah dengan posisi kita dan sudah mencapai +30 pips, maka pindahkan Stop Loss kita menjadi 1.3050 hingga transaksi kita menjadi zero risk.

Meningkatkan Risk Reward Ratio dengan Teknik Stop Loss Break Even

Sebagaimana yang sudah saya singgung sebelumnya, meresikokan 3% capital untuk setiap kali transaksi adalah juga berarti menahan diri untuk tidak menambah posisi berikutnya walaupun kita melihat ada Signal lain yang timbul dalam Pair lain.

Apabila kita melihat signal untuk membuka posisi baru timbul, Kita hanya akan mengambil posisi baru tersebut apabila kita sudah berhasil memindahkan stop loss kita menjadi  break even. Dengan begitu secara probabilitas kita sudah menambah Risk Reward kita menjadi berlipat ganda.

Sebagaimana contoh berikut :

Posisi 1            Risk 300 USD  Reward 600 USD  ( Risk Reward Ratio 1 : 2 )

Page 4: Stop Loss Dan Target Profit

-----Berhasil memindahkan Stop Loss menjadi Break Even -----Posisi 1            Risk 0               Reward 600 USD ( Risk Reward Ratio 0 : 2)-----Timbul signal baru, ambil Posisi 2----Posisi 2            Risk 300 USD   Reward 600 USD ( Risk Reward Ratio 1 : 2)Total                Risk 300 USD   Reward 1200 USD (Risk Reward Ratio 1: 4)

Ini tulisan sobat baikku di FB: Retno Lestari dr JogjakartaSimak baik baik ya sobat...

PADA UMUMNYA kita menyimpan uang di bank, Almari, brangkas, bawah kasur dan lain2nya , tetapi kali ini kita menyimpan uang kita pada BROKER baik broker LOKAL maupun INTERNATIONAL, Uang yang kita simpan di BANK tentu saja ada buku tabungan, rekening Koran, deposito, sedangkan pada Broker kita mendapatkan balance sesuai dengan nominal yang kita depositkan ditambah dengan iming2 bonus 15% 20% bahkan ada yg 35%.. namanya INVESTASI, entah apa namanya kalo disimpan dalm bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya…  

Menurut saya NEWBIE “RETNO LESTARI” uang yang kita simpan pada broker tadi bisa kita lihat sewaktu2 dan kita bisa menjual nya atau membeli dengan mudah …segampang kita bisa klik muose pada PC atau lap top kita & kotak katik sekehendak kita saya menyebutnya dengan “bermain”‘ bukan “main-main” Hendaklah di mengerti kalau uang yang kita simpan pada broker tadi sama statusnya seperti uang yang kita simpan di bank. Maka wajib dan harus diperlakukan dengan sangat hati2 . tidak dengan EMOSI, kita dalam memperlakukannya..  Broker telah menyediakan seperangkat peralatan software yang memungkinkan kita untuk melakukan penjualan dan pembelian VALAS sebesar jumlah balance yang kita depositkan.. broker akan mendapatkan komisi dari setiap kita bertransaksi menjual atau membeli berupa Spread, komisi, dan swap. (semua dah tau itu) 

Nah kali ini saya akan share pengalaman saya dalam mengkotak katik uang yang kita depositkan pada broker. Saya memilih broker INTERNATIONAL karena pendapat & pandangan saya jauh lebih aman (save).  sebagai contoh : deposit sebesar Rp 11 juta , tertulis dalam balance $ cent 110.000 (mungkin sekarang berubah2). Istilah menjual dan membeli saya sebut “PASANG” estimasi $ 1 = Rp 10.000setiap $ cent 100 = $ 1modal = 110.000 Asumsi “pasang” aman adalah 3% dari modal bukan 10% Jadi 110.000 x 3% = 3.300  

Page 5: Stop Loss Dan Target Profit

OP (open posisi) Yang saya gunakan adalah zise lot = 1 artinya setiap 1pip = $ cent 10 = Rp 1.000 Berarti saya bisa OP = 3.300/10 = 330 pip ( bisa 330 OP kerepotan sekali ) Kalau menggunakan LOT zise = 10 artinya setiap 1 pip = $ cent 100 = 10.000 Berarti bisa OP = 3.300/100 = 33 Pip atau 33 x OP Untuk lebih aman lagi kita patok max 10 x OP dalam 3 jam Salah Open posisi max 3 jam cut loss kecuali kondisi berbalik arah, atau dipasang SL Biasanya kedisiplinan dilanggar dalam kondisi tertentu. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi siapapun, atau menggurui mudah2an tidak membuat semakin bingung TERIMAKASIH……

semoga bermanfaat

Link ke posting ini  

Manajemen Modal

May 30, 2011 by Cucue Om sigit · 0 komentar Label: money management Bagian ini akan membahas:

Konsep dasar manajemen modal Martingale

Anti Martingale

Averaging

Pyramiding

Fixed Fraction

Manajemen Modal (money management) dalam artian finansial adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan manajemen modal tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus menyesuaikan diri dengan wadahnya sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman persepsi.

Para penasehat manajemen modal keuangan biasanya akan berfikir keras untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berapa yang harus dialokasikan, apa saja resikonya dan berapa besar peluangnya?

Hal yang sama juga berlaku dalam dunia trading. Manajemen Modal juga harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sehingga dari sini, maka banyaklah istilah-istilah yang disandarkan kepada Manajemen Modal bermunculan, diantaranya adalah alokasi aset, pengukuran posisi, alokasi portofolio, manajemen posisi atau bahkan manajemen modal perdagangan (terj. bebas dari trade management).

Page 6: Stop Loss Dan Target Profit

Keseluruhan istilah tersebut pada dasarnya memiliki perbedaan di ciri khas masing-masing, namun memiliki banyak persamaan. Sehingga manajemen modal tidak ada salahnya jika demi kepentingan praktis istilah-istilah tersebut disejajarkan.

Tipe-tipe Manajemen Modal

Metode Manajemen Modal memiliki banyak variasi, namun umumnya metode yang ada paling tidak masuk dalam dua katagori, yakni “add winning” or “add loosing”.

Menambah pada posisi untung, jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Dan jika manajemen modal menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan jatuh pada metode Anti Martingale.

Dan Menambah pada posisi rugi, akan masuk dalam dua katagori manajemen modal. Menggunakan prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada katagori Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan manajemen modal jatuh pada Averaging.

1. Martingale

Martingale merupakan teori manajemen modal probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan. Metode ini dipopulerkan pada abad ke 18, oleh Paul P. Levy dan pertama kali digunakan sebagai salah satu metode tebak-tebakan (betting) di Francis.

Dalam dunia manajemen modal trading, Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal.

Sehingga, setiap kali nilai manajemen modal menurun, ukuran transaksi selanjutnya meningkat. Dengan kata lain, manajemen modal Martingale memilki karakter dasar; resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika seorang trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua harus meningkat, dalam hal ini menjadi 2 lot.

{break}Sebagai contoh manajemen modal, dalam satu hari, seorang trader merencanakan 5 kali transaksi EUR/USD, stoplloss dan target profit 50 poin,dan Equity awal =$50,000, Lot berganda. Dengan kondisi perdagangan ternyata 4 kali transaksi loss terjadi berurutan, dan hanya satu transaksi yang menghasilkan keuntungan.

Cara kerja manajemen modal Martingale akan menjadi seperti ini: 

1 lot transaksi loss x 50 points = -$500 2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000

Page 7: Stop Loss Dan Target Profit

4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000

8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000

16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000

Total lot = 31

Total Loss = -$7,500

Total Profit = +$8,000

Net Profit/ Loss = $500

Total Equity = $50,500

Metode manajemen modal Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n) kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya dan sekaligus meraup keuntungan.

Contoh manajemen modal diatas membahas bahwa pada transaksi kelima, anda memperoleh keuntungan sebesar $8,000 untuk 8 lot yang berarti profit bersih sebesar $500 setelah 4 kerugian berurut.

Table 1 adalah contoh dimana anda membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2960 dan menggandakan jumlah lot setipa penurunan 30 pip (2 lot pada level 1.2930, 4 lot pada 1.2900 dls). Sehingga manajemen modal jumlah lot menambah dan harga menurun pada waktu yang sama, Pada transaksi keenam, jumlah total lot akan 63 lot dengan harga rata2 1.2839. Seorang trader harus selalu berhati-hati dalam strategi tersebut karena market tren dapat menghabiskan equity sehingga perlu ada batasan jumlah transaksi.

Table 1 Martingale {break}Daripada menutup kerugian perdagangan, manajemen modal Martingale yang populer sekarang lebih memilih likuidasi posisi pada saat harga perdagangan mencapai average tertentu plus keuntungan sekian poin. Disini, seorang trader tidak perlu melakukan likuidasi posisi walau dalam keadaan rugi, bahkan harus menggandakan lot setiap kali kerugian mencapai titik tertentu, sampai akhirnya seluruh kerugian tersebut tertutupi ketika harga mencapai titik average. Sistem Martingale seperti ini adalah yang paling populer dan telah diadopsi oleh banyak Automatic Trading Sytem (robot).

Ancaman akan muncul ketika harga bergerak satu arah, seperti uptrend dan downtrend.

2. Anti Martingale

Page 8: Stop Loss Dan Target Profit

Dari namanya, metode manajemen modal ini sudah menjelaskan posisinya. Secara kontras dengan Martingale, Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi, resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan, tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.

Keunggulan yang bisa kita ambil dari manajemen modal ini adalah potensi Anti Martingale dalam menciptakan keuntungan bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar keuntungan. Namun penting untuk membatasi jumlah transaksi, karena satu trade dapat mengakibatkan kerugian besar

Untuk contoh, simak tabel 2 dimana anda membatasi jumlah transaksi ke lima. Anda membeli EUR/USD pada harga 1.2900 and menggandakan lot setiap kenaikan 50 pip sampai kali kelima di level 1.3100 dengan jumlah lot 16. Setelah level ini, anda tidak akan menambah posisi, kemanapun arah market, sehingga anda akan ada 31 lot sebagai posisi terbuka.

Table 2 Anti Martingale

Kelemahannya akan muncul ketika harga mengalami konsolidasi atau reversal. Jika tidak cepat dintisipasi, akumulasi keuntungan manajemen modal tersebut dengan cepat bisa surut

Gambar 3 adalah contoh transaksi, dimana seorang trader membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2900. Pada transaksi kelima di harga 1.3100, anggaplah harga turun ke 1.3050. Trader tersebut akan menghilangkan sebagian besar profit dan akan memiliki kerugian sebesar -$2,500. Asumsikan kerugian tersebut tidak terjaga dan EUR/USD terus menurun ke 1.2900 (level awal), anda akan memiliki loss sebesar $33,000 untuk 31 lot.{break}

Gambar 3 Anti Martingale

Page 9: Stop Loss Dan Target Profit

3. Cost Averaging

Definisi paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.

Namun agar lebih jelas, mari kita lihat contoh; Jika seorang trader bertransaksi EUR/USD  dan menggunakan metode Cost Averaging 20 poin, dalam 6 kali transaksi.

Table 4 Cost AveragingPada tabel 4, dapat dilihat bahwa manajemen modal total lot yang dihasilkan hanya berjumlah 6, sesuai dengan jumlah transaksi. Averaging tidak menggunakan prinsip Doubling atau penggandaan posisi, sehingga penambahan keuntungan tidak secepat Martingale. Namun demikian, potensi kerugian yang ditimbulkan pun tentunya lebih kecil dibanding Martingale

Faktor manajemen modal yang kedua adalah, Cost Averaging  tidak bertujuan untuk satu kali kemenangan, melainkan ke arah akumulasi posisi, yang umum digunakan dalam trading jangka menengah dan panjang.

Metode manajemen modal tersebut sangat sering diaplikasikan ke pasar Forex, saham, dan reksa dana, tetapi tidak begitu terkenal untuk futures karena ada tanggal kadaluarsa.{break}4. Pyramiding

Manajemen modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging. Yakni; “menambah pada posisi untung”.

Manajemen modal seorang trader mengalokasikan dananya sebesar $10,000 untuk trading EUR/USD, dan membeli 2 lot diharga 1.2900, dan akan kembali membeli 2 lot jika harga Euro mencapai 1.3000, dan seterusnya, maka Devy hanya membutuhkan 5 kali transaksi dengan trend bergerak 400 poin untuk membuat return 200% seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Pyramiding

Page 10: Stop Loss Dan Target Profit

Logika dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan.

Namun bagaimanapun, setiap metode manajemen modal memiliki kelemahan tersendiri. Pyramiding bisa juga mengecewakan jika harga bergerak tidak sesuai dengan perkiraan atau harapan sebelumnya.{break}5. Fixed Fractional Position Sizing

Manajemen modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama.

Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modaltertentu dari jumlah jumlah modal.

Sebagai contoh, seorang trader katakanlah seorang trader memiliki modal $10,000 dan menggunakan Fixed Fractional Method 5%, maka ia tidak akan mau menerima resiko lebih dari $500 ($10,000 x 0.05) dalam setiap transaksi yang dilakukannya.

Dan jika ia adalah EUR/USD trader, maka manajemen modal ia akan menempatkan stop loss 50 poin lebih rendah dari harga beli, atau 50 poin lebih tinggi jika mengambil posisi jual, dengan ukuran stop tersebut berarti dia hanya akan menggunakan manajemen modal 1 lot dalam transaksinya.

Dan jika, ia kemudian memutuskan untuk meningkatkan resikonya menjadi 10%, maka ia dapat menambah jumlah posisi menjadi 2 lot dalam transaksi tersebut.$ 10,000 x 0.10 = $ 1,000 $ 1,000 =2 lots $ 500Jumlah kontrak yang dipilih untuk trading bisa meningkat dengan modal. Asumsikan risiko maksimum sebesar 10% per transaksi. Artinya untuk setiap $10,000, anda dapat be-resiko $1,000 per trade.

Sebagai contoh manajemen modal, tabel 6 memperlihatkan bahwa untuk setiap peningkatan $10,000 modal, satu lot ekstra dapat ditambah untuk trading, karena setiap lot membutuhkan $1,000 sebagai margin. Jika modal meningkat ke $20,000, 2 lot dapat diperdagangkan. Jika modal turun balik ke $10,000, hanya 1 lot diperbolehkan seperti sebelumnya. Semakin tinggi modal, semakin tinggi lot

Manajemen modal, resiko sesuai dengan persentase yang sudah ditentukan sebelum 

Page 11: Stop Loss Dan Target Profit

Tabel 6 Fixed FractionReview

Manajemen modal berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi Ada dua jenis konsep manajemen modal yaitu berdasarkan transaksi terakhir dan

berdasarkan ekuiti.

Jenis manajemen modal pada umunya menambah posisi pada saat untung atau rugi dengan jumlah lot tetap atau dengan penggandaan.

Melalui Fixed Fractional Anda dapat memilih persentase resiko yang ingin digunakan.

Semakin tinggi persentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.

Link ke posting ini  

Manajemen Resiko Trading

by Cucue Om sigit · 0 komentar Label: money management

Pengertian Manajemen Resiko

Dasar manajemen resiko Pengertian resiko setiap transaksi

Pengertian mengenai resiko pasar

Risk to reward ratio dan Pareto principle

Manajemen resiko seseorang yang bekerja atau berwirausaha di kawasan strategis, setiap harinya berhadapan dengan kondisi jalanan yang macet. Seseorang tersebut bisa saja yakin dapat sampai di kantor tepat waktu. Namun, tentu kondisi di jalanan tidak ada yang tahu, misalnya pohon tumbang akibat hujan sebelumnya, atau jalanan ditutup atau faktor lain yang dapat menyebabkan terhalangnya perjalanan.

Kemampuan seseorang tersebut dalam mengelola ketidakpastian di jalanan adalah salah satu bentuk manajemen resiko.

Page 12: Stop Loss Dan Target Profit

Sama halnya dengan dunia finansial. Resiko adalah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja konsekuensi dari manajemen resiko tersebut adalah berkurang atau hilangnya sebagian dana kita.

Manajemen resiko membantu Anda untuk mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya.{break}Manajeman Resiko penting yang perlu diperhatikanDalam trading, manajemen resiko sangat dibutuhkan, karena banyak resiko yang Tentunya banyak jenis resiko yang ada di alam ini yang senantiasa mengintai Anda dalam melakukan aktifitas trading. Dua risiko penting adalah:

1. Manajemen Resiko trading/bertransaksi

Manajemen resiko trading adalah resiko yang Anda ambil ketika menentukan seberapa besar modal dan volume transaksi yang dilibatkan dalam setiap keputusan. Resiko jenis ini sepenuhnya dibawah kontrol Anda.a. Resiko total equity

Manajemen resiko Profesional biasanya menganjurkan resiko total dibatasi maksimum hanya sampai 20-30%, jika Anda cukup confident, maka Anda bisa menyesuaikannya.

b. Resiko per kali masuk posisi

Setelah Anda menentukan batasan resiko equity, barulah manajemen resiko stoploss dapat ditentukan. Metode untuk menentukan stoploss beraneka ragam. Tapi sebaiknya manajemen resiko anda harus melihatnya dari total equity.Tabel 1 di bawah memberikan gambaran manajemen resiko, bahwa semakin banyak resiko yang Anda ambil, semakin sedikit transaksi yang dapat dieksekusi. Jika Anda ingin menggunakan 1% dari total equity dalam setiap transaksi, maka Anda memiliki 100 kali kesempatan transaksi. Jika Anda memilih 5% dari total ekuiti, Anda akan memiliki 20 kesempatan. Hal ini perlu di pertimbangkan manajemen resikonya agar Anda dapat menemukan rasio risk reward yang sesuai.

Tabel. 1 Perbandingan resiko per transaksi dan kesempatanDalam tabel tersebut, dapat dilihat bahwa semakin besar presentase resiko, maka semakin mengecil jumlah kesempatan yang kita miliki. Banyak pihak, menyarankan manajemen resiko tidak boleh lebih besar dari 2% total ekuiti per transaksi, sehingga walaupun 25 kali kesalahan terjadi berurutan, Anda masih memiliki 50% ekuiti untuk dapat memulihkan kinerja trading.{break}2. Market risk

Manajemen resiko ini adalah resiko yang sudah dimiliki oleh pasar dengan sendirinya, baik

Page 13: Stop Loss Dan Target Profit

sebelum Anda terlibat didalam maupun sesudah itu. Anda sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa terhadap jenis resiko ini, kecuali mengenal menganalisa dan mencari cara mengatasinya.

Setiap instrumen trading memiliki keunikan tersendiri, 3 manajemen resiko terpenting yang harus Anda pertimbangkan adalah:

Perubahan harga dan volatilitas

Yang pertama dan yang paling dasar adalah perubahan harga pasar. Perubahan ini tentunya akan menciptakan manajemen resiko tersendiri bagi aktifitas trading Anda. Saham yang berkapital besar biasanya bergerak lebih stabil dibanding yang berkapital kecil. Forex dan index juga sama, beberapa index dan mata uang bergerak lebih stabil dibanding yang lain.

Volatilitas yang tinggi, terutama jika dibarengi dengan range pergerakan yang besar, dapat memaksa Anda untuk melonggarkan batasan resiko yang sudah Anda tentukan, misalnya manajemen resiko dengan cara menempatkan stop loss yang lebih jauh.

Liquidity risk

Untuk melikuidasi posisi saham, biasanya data Anda akan di input dalam daftar antrian. Jika pasar dalam keadaan turun, dan pembeli sulit ditemukan, Anda mungkin tidak dapat melikuidasi posisi hingga kerugian besar menimpa Anda. Resiko seperti ini juga harus dipertimbangkan dalam manajemen resiko, dan mencari cara untuk mengatasi kerugian yang mungkin timbul tersebut, Anda bisa saja, misalnya, melakukan shot sell (jika memungkinkan) atau melakukan hedging di pasar future atau pasar CFD.

Manajemen resiko likuiditas seperti ini bagi instrumen futures atau derivative lain sangat minim, terutama setelah adanya aktifitas online trading, yang memungkinkan pelaksanaan transaksi secara elektronik.

Risiko leverage dan margin

Resiko leverage dapat diartikan sebagai manajemen resiko yang muncul akibat penggunaan skala modal yang lebih besar dibanding modal yang disetorkan. Misalnya Anda dapat membeli atau menjual suatu instrumen seharga $ 100,000,- dengan hanya menyetorkan jaminan dana sebesar $1,000. Jaminan tersebut bukanlah jumlah maksimum kerugian jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, namun sebagian dari modal total yang Anda setorkan juga turut menanggung resiko tersebut. Hal ini terjadi karena leverage mengandung dana pinjaman dan kita harus membayarnya kepada broker jika transaksi berjalan buruk.

Overnight risk

Untuk manajemen resiko instrumen berjangka, Anda menyimpan posisi overnight. Berita tertentu dapat menyebabkan market untuk bergerak di arah yang diinginkan atau sebaliknya. Terkadang, anda tidak dapat menyimpan order likuidasi ketika market tutup. Sehingga

Page 14: Stop Loss Dan Target Profit

nenyimpan posisi overnight merupakan manajemen resiko yang perlu dipertimbangkan.

Contohnya: untuk Lehman Brothers (LEH). Sehari sebelum pengumuman kebangkrutan, saham LEH menutup pada harga $4.00. Pada hari kebangkrutan, LEH membuka pada harga $0.24. Penurunan ini adalah sebesar 94% dalam sehari. Posisi jual akan menghasilkan keuntungan luar biasa pada hari itu, sebaliknya posisi beli akan menggerus keseluruhan modal.{break}Asumsi manajemen resiko yang perlu diperhatikan

Dalam menyusun manajemen resiko, ada tiga hal yang perlu Anda pertimbangkan sebagai bahan dasar pengelolaan resiko Anda, yang pertama adalah rasio risk to reward, kedua adalah rasio win loss dan yang ketiga adalah prinsip Pareto.

1. Risk to Reward Ratio

Adalah manajemen resiko rasio yang digunakan untuk membandingkan potensi keuntungan dengan resiko dalam setiap pengambilan keputusan transaksi. Risk reward ratio dalam hal ini berbeda dengan yang umumnya dipahami, dalam dunia trading istilah tersebut digunakan sangat sederhana sebagai sebuah gambaran tentang manajemen resiko yang Anda akan ambil untuk mendapatkan sejumlah tertentu keuntungan.

Misalnya jika Anda memiliki rasio risk reward 5:1, bukan berarti bahwa Anda secara nyata menerima keuntungan 5 kali lebih besar dibanding resiko. Sekali lagi bahwa hal ini adalah rasio bukan fakta.

Untuk menyusun rasio risk reward bagi setiap orang akan berbeda-beda dan bersifat subjektif. Investor bermodal besar akan memiliki tingkat penerimaan terhadap resiko lebih besar dibanding pemodal kecil. Faktor personal lain manajemen resiko, seperti tujuan, karakter dan usia juga berpengaruh dalam menyusun rasio.

Untuk menyesuaikan rasio tersebut ke dalam aktifitas transaksi manajemen resiko juga tidak terlalu rumit, ada banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya dengan merubah komposisi modal, stop loss atau bahkan dengan merubah exit point.

Menyusun rasio anda sendiri

Penyusunan manajemen resiko reward tidak perlu rumit, bahkan sangat sederhana . Anda hanya perlu menjawab dua pertanyaan di bawah ini;

1. Berapa jumlah keuntungan yang Anda inginkan dari setiap transaksi? Berapa jumlah dana yang rela Anda tempatkan ke dalam resiko untuk mendapatkan keuntungan tersebut? 

2. Setelah Anda menjawabnya, bagilah jumlah keuntungan tersebut terhadap jumlah resiko yang Anda relakan, dan hasilnya Anda telah mendapatkan rasio risk reward Anda sendiri.

Page 15: Stop Loss Dan Target Profit

2. Win Loss Ratio

Rasio ini bermaksud mengukur seberapa besar presentase manajemen resiko kemenangan berbanding kerugian yang dihasilkan oleh sistem trading Anda.

Untuk mendapatkannya, Anda tentunya harus memiliki sistem manajemen resiko terlebih dahulu, susunlah sistem tersebut dan uji hasilnya baik dalam bentuk back testing ataupun forward testing dengan menggunakan demo account.

Anda juga dapat melakukannya dengan test visual melalui grafik jika itu mudah dilakukan. Setelah itu, catatlah hasil berapa kali sistem tersebut menghasilkan keuntungan dan berapa kali menghasilkan kegagalan. Dengan demikian manajemen resiko Anda telah mendapatkan win loss ratio.{break}3. Pareto Principle

“Vital few and trivial many”. Prinsip Pareto mengatakan bahwa 20% dari sesuatu itu selalu mendatangkan hasil 80%. Atau dengan kata lain, 80% hasil diperoleh dari 20% aktifitas, dan 20% dari hasil selalu diperoleh dari 80% aktifitas. Dalam artian trading, profit yang efektif itu datang hanya dari sebagian kecil (20%) aktifitas transaksi Anda.

Anda tidak harus mengadopsi angka prinsip ini secara persis, yang terpenting yang harus kita pahami adalah bahwa kebanyakan dari aktifitas trading biasanya hanya menyumbang sebagian kecil bagi pertumbuhan modal kita.

Sebagai contoh manajemen resiko, katakanlah sebuah metode memiliki probabilitas 60% kekalahan dan 40% kemenangan. Prinsip diatas dapat berjalan seperti ilustrasi dibawah;

10 Transaksi EUR/USD; setiap transaksi memiliki SL 50 poin dan TP 100. 6 dari transaksi tersebut terkena stoploss dan menghasilkan kerugian, 4 lainnya menghasilkan keuntungan.

6 Transaksi Loss x 50 poin (pips) x $10/poin =- $3,000 4 Transaksi Profit x 100 poin x $10/poin = +$4,000

Net Profit/ Loss = +$1,000

Artinya bahwa dengan mengelola manajemen resiko trading Anda, metode yang buruk sekalipun masih dapat Anda manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.

Review Ketika trading, hal yang perlu Anda perhatikan dalam manajemen resiko adalah seberapa

besar total kekayaan Anda yang siap Anda tempatkan ke dalam resiko. (Saran pada umumnya berkisar antara 20¬% dan 30%..

Hal lain yang perlu diperharikan ketika trading adalah manajemen resiko pergerakan harga, volatilitas, resiko margin dan juga resiko untuk posisi overnight

Rasio risk to reward akan memberikan perbandingan manajemen resiko yang diambil terhadap profit yang dihasilkan.

Page 16: Stop Loss Dan Target Profit

Link ke posting ini  

Time Frame dan Stoploss

by Cucue Om sigit · 0 komentar Label: money management

Time Frame

Time frame adalah salah satu penyebab buruknya kinerja trading, bila terjadi kesalahan memilih time frame yang sesuai dengan kebutuhan atau karakter investor bersangkutan.

Seseorang bisa saja menganggap time frame weekly atau time frame daily chart bergerak sangat lamban dan menghasilkan sinyal yang sedikit. Menurutnya time frame, grafik intraday lebih sesuai, menghasilkan banyak sinyal dan bergerak cepat sesuai metode dan kepribadiannya. Tetapi time frame seorang yang lain dapat merasakan yang sebaliknya

Menggunakan time frame dalam grafik memungkinkan anda untuk mengambil keputusan berdasarkan strategi trading. Seorang trader yang menggunakan grafik time frame daily atau time frame weekly dan bertransaksi hanya beberapa kali setahun embutuhkan modal lebih besar. Jangka waktu atau time frame lebih panjang juga berarti penambahan biaya overnight and resiko gap (terutama dalam perdagangan saham dan futures)

Seorang trader yang menggunakan grafik time frame 1-15 menit, cenderung bertransaksi sekitar 200 lot sebulan, dengan profit kecil. Pembutuhan modal biasanya kecil, asalkan tidak terlalu banyak kerugian yang berurut dan tidak ada biaya overnight karena posisi biasanya ditutup pada hari yang sama.

Berikut ini adalah panduan untuk menyesuaikan time frame berdasarkan strategi anda:Time Frame Long term Grafik : time frame Daily (D1) & time frame Weekly (W1) Transaksi : Biasanya 2 atau 3 trades/ tahun, potensi profit besar Drawdown : Besar akibat stoploss yang jauh Overnight : Biaya overnight dan resiko gap

Time Frame Short term Grafik : time frame Hourly (H1) Transaksi : Medium, 5-20 transaksi/bulan, potensi profit relatif besar Drawdown : Lebih sedikit, stoploss kecil Overnight : Ada biaya jika disimpan overnight

Time Frame Intra day Grafik : time frame Minutely, 1 menit (M1), 5 menit (M5), 15 menit (M15) Transaksi : 20-100an / bulan, potensi profit kecil per transaksi Drawdown : Besar, akibat gejolak harga Overnight : Tidak ada biaya overnight

Page 17: Stop Loss Dan Target Profit

{break}

Penempatan Stoploss

Penentuan kapan harus keluar posisi disaat rugi atau untung memiliki manajemen sendiri. Stoploss order adalah tindakan atau perintah menutup posisi terbuka yang dipergunakan untuk merealisasikan target keuntungan atau membatasi jumlah kerugian seorang trader atau investor dalam setiap kali pengambilan keputusan trading.

Likuidasi stoploss posisi dalam trading secara umum terbagi dalam dua katagori:1. Stoploss order, yakni menutup posisi (close position) beli di bawah harga masuk (open

position) atau menutup posisi jual di atas harga masuk yang dipergunakan untuk membatasi jumlah kerugian trading.

2. Take Profit (target), adalah menutup posisi beli (close) di atas harga masuk (open) atau menutup posisi jual (close) di bawah harga masuk (open), yang dipergunakan untuk merealisasikan keuntungan.

Dalam manajemen trading, ada dua kategori utama cara menentukan stoploss:1. Equity dan Margin Stop

Ekuiti stoploss merupakan stop yang termudah, seorang trader atau investor dapat menentukan stoploss level berdasarkan presentase atau jumlah tertentu dari ekuitinya setiap kali melakukan transaksi. Misalnya, seorang trader konservatif menetapkan 2% resiko dari total ekuitinya dalam setiap kali transaksi. Jika ekuitinya berjumlah $10,000, maka stoploss setiap transaksi adalah $200 atau 20 poin jika menggunakan 1 lot transaksi Euro. Persentase tersebut dapat disesuaikan dengan karakter sendiri, namun umumnya profesional menyarankan tidak melebihi 5% dari equity. Sehingga bahkan dalam 10 kali kesalahan trading sekalipun, equity masih bertahan 50%.

Margin Stoploss, menentukan persentase stoploss berdasarkan margin. Seorang trader dapat menggunakan 1 lot transaksi dan menentukan stoploss berdasarkan kemampuan modal margin 1 lot, misal $1,000 setiap 1 lot transaksi. Metode ini membutuhkan trader untuk memecah accountnya $10,000 menjadi 10 bagian transaksi.

Kedua model stoploss seperti ini, menyandarkan resiko pada faktor internal penggunanya bukan dari eksternal, seperti misalnya penyesuaian terhadap karakter dan fluktuasi pasar.

{break}2. Technical Stoploss

Cara menutup posisi yang dihitung/ dianalisis berdasarkan kondisi pasar. Penentuan stoploss jenis ini adalah yang paling direkomendasikan oleh trader profesional. Technical stoploss dapat ditentukan berdasarkan kondisi indikator atau oscillator tertentu, atau dapat dilakukan hanya melalui pengamatan pada grafik.

Berdasarkan Indikator

Page 18: Stop Loss Dan Target Profit

Perpotongan MA atau oscillator yang telah mencapai level ekstrim adalah contoh bagaimana analisa teknikal cukup membantu dalam level menentukan stop.

Gambar 1 Contoh transaksi dan stop dengan MA, Euro HourlySebagai contoh, gambar 1 memperlihatkan peluang yang dapat dimanfaatkan ketika crossover moving average terjadi. Setelah Anda mengambil posisi pada crossover pertama yang mengindikasikan sell, Anda disarankan menggunakan stoplosspada perpotongan kedua yang diindikasikan dengan garis merah. Biasanya juga disarankan untuk menutup posisi atau berbalik arah posisi ketika terjadi perpotongan selanjutnya.

Sebelum menggunakan stop ini, Anda sebaiknya menguji secara visual terlebih dahulu MA periode berapa yang terbaik digunakan pada instrumen yang Anda pilih. {break}Berdasarkan titik signifikan harga

Grafik adalah kaya akan informasi. Anda dapat memilih stoploss tanpa menambah indikator yang lain. High terbaru mengindikasikan resistance dan low terbaru mengindikasikan support. Menempatkan entry point dan stoploss berdasarkan metode tersebut dapat digunakan seperti yang ilustrasi pada gambar 2.

Page 19: Stop Loss Dan Target Profit

Gambar 2 Entry point dan Stop berdasarkan high atau low yang terbaru pada Euro Hourly ChartAnda dapat menjual ketika harga breakout dan memasang stoploss pada level high sebelum breakout terjadi. Ketika sebuah breakout terjadi, hal ini bisa berarti perubahan tren, sehingga bisa berfungsi sebagai entry yang bagus, tetapi juga dapat berfungsi sebagai exit point, jika breakout terjadi pada arah sebaliknya. Metode tersebut dapat diaplikasi untuk memasuki posisi beli, dan memasang stoploss pada low terbaru.{break}Menempatkan Trailing Stop

Stoploss tidak harus statis, dapat juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Setelah menentukan level stop awal (initial stop), seorang trader dapat menyesuaikannya kembali. Stop ini sering disebut dengan trailing stop, yakni perubahan level stop yang digunakan dengan tujuan untuk mengunci keuntungan dan menjaganya agar tidak berubah menjadi kerugian. Seperti pernyataan “Limit your losses and let your profit runs”, yang sering disarankan oleh para profesional.

Trailing stop dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah kelipatan poin, ketika harga bergerak sesuai harapan Anda.

Sebagai contoh, seorang trader yang membeli EUR/USD pada harga 1.4200 dan menetapkan 200 poin sebagai trailing stop pada 1.4000 pada awal transaksi seperti yang terlihat pada gambar 3.

Ketika harga telah mencapai 1.4400, level stoploss dirubah menjadi 1.4200 (bergerak 200 poin ke atas) dan ketika harga bergerak ke 1.4600, stoploss berada di level 1.4400.

Demikian seterusnya, hingga ketika terjadi koreksi lebih dari 200 poin, transaksi sudah terlikuidasi.

Page 20: Stop Loss Dan Target Profit

Gambar 3: Trailing Stop of 200 points on a EUR/USD Hourly ChartPenggunaan trailing stop mencegah keuntungan yang telah diperoleh trader berubah menjadi kerugian. Seseorang yang tidak menggunakan trailing stop akan berakhir pada kerugian 200 poin jika hanya mengandalkan stop awal saja.

Let your profit runs, bukan berarti tidak mengamankan keuntungan sama sekali. Ketika terjadi pergerakan satu arah yang minim atau bahkan tidak memiliki koreksi sama sekali, keuntungan trader terakumulasi terus tanpa sempat menyentuh level stop manapun. Namun jika terjadi pembalikan harga dengan cepat, disinilah letak trailing stop bekerja, mengawal keuntungan.

Review Ketika trading, seseorang perlu memilih timeframe yang sesuai dengan karakteristik dan

strategi trading. Ada tiga jenis timeframe yang harus dipertimbangkan yaitu long term, medium term dan

intraday.

Dua jenis stoploss penting adalah equity stop dan technical stop.

Menggunakan trailing stop memungkinkan Anda untuk menerapkan ungkapan: “Limit your losses and let your profits run” ke dalam aktifitas trading Anda.

Link ke posting ini  

Strategi Manajemen Modal

Page 21: Stop Loss Dan Target Profit

May 29, 2011 by Cucue Om sigit · 0 komentar Label: money management Teknik averaging memiliki beberapa pengembangan yang bisa disesuaikan dengan ketahanan modal yang kita miliki, sehingga sering juga disebut sebagai “manajemen modal”.Beberapa pengembangan teknik averaging adalah pyramiding, martingale, dan anti-martingale.•    PyramidingPyraimding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan.Contoh:

Pada gambar terlihat, setiap kali kita mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips, maka kita menambah lagi buy sebanyak 1 lot. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan kita masih tersisa 750 pips. Di level ini kita bisa menutup seluruh posisi buy kita. Jika harga turun hingga ke level 1.50500, maka seluruh transaksi kita akan impas.Teknik ini bagus jika kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trending.•    MartingaleMartingale mirip dengan cost-averaging. Tapi pada martingale, kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mengalami kerugian. Contoh:

Page 22: Stop Loss Dan Target Profit

Dalam contoh ini diperlihatkan bahwa si trader menambah posisi sell sebanyak dua kali posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips. Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka si trader akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot.Dalam contoh ini, diperlihatkan bahwa keuntungan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500.Yang perlu diwaspadai adalah jika harga terus naik, maka kerugian yang diderita akan semakin besar.Teknik ini bagus jka pergunakan pada saat keadaan pasar yang sideway.•    Anti-martingaleAnti-martingale justru mirip dengan pyramiding, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mendapatkan keuntungan. Contoh:

Kita harus terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss.Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.

Link ke posting ini  

MONEY MANAJEMENT DALAM TRADING

May 24, 2011 by Ninjaa Trader · 1 komentar Label: money management

Page 23: Stop Loss Dan Target Profit

Eit eit.. iki gambare sopo? Wah.. jadi inget  Mas Darziet.. khakhakhakha. Iku duit mas.. duit duit !!! Kalau buat modal trading loss kagak ya? hihihihihihihi...

Sudahlah, disini saya mau  bicara soal memenej duit...di forex, biar duit segitu banyaknya gak habis hihihihihi.. woke, kita mulai saja..... yang serius deh, kalau gak, bisa ngakak terus malah lupa mo nulis apa... hemmmm..!

Money Management / manajemen uang atau istilah lainnya Risk Management adalah mutlak untuk diterapkan pada segala bentuk usaha kita jika ingin "survive" maupun sukses. Makanya perusahaan manapun selalu membutuhkan akuntan maupun "Financial Controler" untuk mengontrol kondisi finansialnya agar tetap "survive" pada waktu mendapat ancaman dan mampu meraih kesuksesan saat mendapat peluang. Berhubungan dengan Money Management dalam trading forex.

Karena seperti yang pernah saya ungkapkan bahwa sesuai sifat perfectly market yang sangat fluktuatif dan kadang-kadang "unpredictable", maka untuk bisa suvive dan mendapat sukses diperlukan "Money Management Skill" dari seorang trader.

Secara umum Money Management berisi sebagai berikut: Penetapan besarnya toleransi kerugian kita. Penetapan jumlah maksimum transaksi yang bisa kita lakukan.

Pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan untuk mengambil sejumlah resiko.

Manajemen UangPengelolaan uang merupakan bagian integral dari setiap strategi perdagangan. Selain mengetahui mata uang mana untuk diperdagangkan dan bagaimana mengenali sinyal masuk dan keluar, pedagang yang sukses harus mengelola sumber daya dan mengintegrasikan pengelolaan uang ke dalam rencana perdagangannya.

Ada berbagai strategi untuk pengelolaan uang. Banyak yang bergantung pada perhitungan modal inti - yaitu saldo awal kalian dikurangi uang yang digunakan dalam posisi terbuka.

Modal Inti Dan Risiko TerbatasKetika memasuki sebuah posisi cobalah untuk membatasi resiko kalian menjadi 1% hingga 3% dari setiap perdagangan. Ini berarti bahwa jika kalian berdagang lot forex standar $ 100.000

Page 24: Stop Loss Dan Target Profit

kalian harus membatasi risiko kalian menjadi $ 1.000 hingga $ 3.000. Kalian melakukan ini dengan perintah penghentian kerugian (stop loss order) 100 pips (1 pip = $ 10) di atas atau di bawah posisi entri kalian.

Sejalan dengan naiknya atau turunnya modal inti kalian, sesuaikan jumlah resiko dolar kalian. Dengan saldo awal sebesar $ 10.000 dan 1 posisi terbuka, modal inti kalian adalah $ 9000. Jika kalian ingin menambah posisi terbuka kedua, modal inti kalian akan turun ke $ 8.000 dan kalian harus membatasi risiko kalian menjadi $ 900. Risiko dalam posisi ketiga harus dibatasi sampai $ 800.

Keuntungan yang lebih besar, berarti Resiko yang Lebih besar jugaKalian juga harus meningkatkan tingkat risiko kalian sejalan dengan meningkatnya modal inti kalian. Setelah keuntungan $ 5.000, modal inti kalian sekarang $ 15.000. Kalian dapat meningkatkan risiko kalian menjadi $ 1,500 per transaksi. Atau, kalian bisa mengambil risiko lebih banyak dari keuntungan daripada dari saldo awal asli. Beberapa pedagang mungkin mempertaruhkan risiko hingga 5% dari keuntungan ($ 5.000 dari lot $ 100,000) untuk potensi keuntungan yang lebih besar.

Ini adalah jenis taktik strategis yang memungkinkan seorang pemula untuk mendapatkan pijakan di dalam perdagangan forex yang menguntungkan.

Link ke posting ini  

FOREX BISNIS BERISIKO

Mar 7, 2011 by Ninjaa Trader · 2 komentar Label: money management

Banyak trader forex pemula yang terjun di forex gara-gara terpikat daya tarik untuk mencari uang dengan mudah. Website forex menawarkan 'bebas risiko' perdagangan, 'high return' dan 'investasi rendah' – apalagi website yang sifatnya “promosi investasi”, huhuhuhuuuu….tetapi realitas forex ternyata sedikit lebih kompleks. Wahai manusia, jujurlah! Wkwkwkwk….

Ada dua kesalahan umum yang banyak dibuat oleh trader pemula -, yakni trading tanpa strategi dan membiarkan emosi berlangsung. Yah, setelah membuka account forex mungkin tergoda untuk segera live dan memulai trading. Melihat pergerakan EUR / USD misalnya, Anda mungkin merasa bahwa Anda membiarkan kesempatan berlalu begitu saja, jika Anda tidak segera memasuki pasar. Uhf, begitu Anda membeli dan menonton pasar, ternyata dia bergerak melawan posisi Anda. Aduuuuh….! Anda panik dan gak tahan melihat floating minus, “ah, cut saja daripada duit habis!” Ya, mereka yang demikian “maunya” ijo dan mata alergi kalau melihat tanda-tanda gak baik.

Pendekatan semacam ini di forex dijamin hanya akan kehilangan uang, dan Anda buang waktu Anda.

Trader FOREX harus memiliki strategi trading yang rasional dan tidak membiarkan emosi untuk

Page 25: Stop Loss Dan Target Profit

memerintah terhadap keputusan trading mereka. You know?

Contoh di atas adalah keserakahan (memasuki pasar segera) dan takut (jual ketika pasar sementara bergerak melawan Anda). Kalau masih berat untuk meninggalkan sifat-sifat itu, baiknya: "Jauhkan Anda dari perdagangan forex!" Ini pesan langsung dari Pangeran Trading dari kegelapan huahahhahahahaa…..!.

Bagi yang ingin melanjutkan dan mencoba untuk berhasil, tenang Bro.!!!! Kemari sebentar…. saya bisikkan sesuatu…! “Untuk membuat keputusan perdagangan yang rasional trader forex harus terdidik dalam pergerakan pasar. Anda harus mampu menerapkan studi teknis dalam grafik dan plot titik masuk dan keluar. Anda harus mengambil keuntungan dari berbagai jenis order, meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungannya.”

“Mengapa begitu Pangeran?” tanya cantriknya.

Langkah pertama untuk menjadi trader forex yang sukses adalah memahami pasar dan kekuatan di belakangnya. Siapa saja yang turut serta dalam perdagangan forex dan mengapa? Siapa yang sukses dan mengapa mereka berhasil? Pengetahuan ini akan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi strategi trading yang sukses dan menggunakannya sebagai model untuk Anda sendiri.

Beberapa kalangan yang berpartisipasi dalam forex ( Pemerintah, Bank, Korporasi, Reksa Dana, dan pedagang), dalam setiap kelompok itu memiliki tujuan yang berbeda-beda, tapi satu hal yang semua (kelompok) itu memiliki kesamaan, kecuali pedagang, memiliki kesamaannya pada kontrol eksternal. Setiap organisasi memiliki aturan dan pedoman untuk perdagangan mata uang dan dapat bertanggung jawab atas keputusan perdagangan mereka. Kalau pedagang individu, di sisi lain, bertanggung jawab hanya untuk diri sendiri.

Organisasi besar dan pedagang harus mendekati forex dengan strategi, dan jika Anda berharap untuk berhasil sebagai seorang trader Forex Anda harus bermain dengan aturan yang sama, yakni mempelajari strategi dan peraturan sebelum mulai perdagangan

Manajemen Uang

Manajemen Uang adalah bagian dari setiap strategi trading. Selain mengetahui mata uang untuk perdagangan dan mengenali sinyal masuk dan keluar, trader sukses harus mengelola sumber daya dan mengintegrasikan pengelolaan uang ke dalam rencana tradingnya. Posisi ukuran, margin, keuntungan dan kesanggupan kerugian, juga rencana trading, semua perlu dipertimbangkan sebelum memasuki pasar.

Ada berbagai strategi untuk manajemen uang ini. Masing-masing trader mungkin berbeda, Ada juga yang bergantung pada perhitungan modal inti. Demi menjaga keseimbangan, mereka mulai memperhatikan posisi yang terbuka. Misal nih,..jika saldo awal adalah $ 10.000 dan Anda memiliki $ 1000 dalam posisi terbuka, maka ekuitas inti Anda adalah $ 9000.

Ketika memasuki posisi mencoba untuk membatasi risiko 1% hingga 3% dari setiap

Page 26: Stop Loss Dan Target Profit

perdagangan. Ini berarti bahwa jika Anda trading Forex di account standar sebesar $ 100.000 , Anda harus membatasi resiko Anda menjadi $ 1000 sampai $ 3000 – (lebih $ 1000). Anda melakukan ini dengan menempatkan stop loss order 100 pips (ketika 1 pip = $ 10) di atas atau di bawah posisi entri Anda.

Sebagai ekuitas inti Anda, pergerakan naik atau turun, Anda dapat mengatur jumlah dollar yang menjadi risiko Anda. Dengan saldo awal sebesar $ 10.000 dan satu posisi terbuka ekuitas inti Anda adalah $ 9000. Jika Anda ingin menambahkan posisi terbuka kedua, modal inti Anda akan jatuh menjadi $ 8000 dan Anda harus membatasi risiko Anda menjadi $ 900. Risiko di posisi ketiga harus dibatasi sampai $ 800.

Anda juga dapat meningkatkan tingkat resiko Anda seiring meningkatnya ekuitas. Jika Anda telah diperdagangan berhasil dan membuat keuntungan $ 5000, modal inti Anda sekarang $ 15.000. Anda bisa meningkatkan risiko sampai $ 1500 per transaksi. Atau, Anda bisa mengambil risiko lebih dari laba, daripada mengambil risiko dari saldo awal asli. Beberapa trader memiliki risiko sampai dengan 5% terhadap keuntungan mereka. Kalau Anda?

“Lha saya gak pake modal segitu je, Boss…?”

Saya hanya memberi contoh sebuah keseimbangan risiko. Anda juga harus punya itung-itungan sendiri kalau mau mengikuti mereka yang menggunakan teori equitas inti. Sampean kan modalnya beda-beda, mosok saya contohkan dari setiap modal hehehehe, urus trade Anda…!

Seperti yang Anda lihat, pemula perlu melewati pendidikan, pemahaman dan perencanaan, sebelum mereka benar-benar berada pada perdagangan 'bebas risiko', 'high return' dan janji-janji 'investasi rendah'.

Ingat, forex adalah bisnis yang memiliki risiko sangat tinggi…Waspadalah! Waspadalah!

“Terima kasih Pangeran Kegelapan…! Saya akan menghitung untuk menempatkan risiko trading saya…” jawab cantriknya.

Huahahahahahahaahaaaa…..!

“Halah…Pangeran Kegelapan koq tertawanya gak serem..” Cek Gu Green Park nyletuk… tapi gak lama kemudian…

Kaboooooooooooooooooorrrr….!!!!

Link ke posting ini  

STRATEGI RISK MANAJEMEN

Oct 29, 2010 by Ninjaa Trader · 2 komentar Label: money management

Page 27: Stop Loss Dan Target Profit

Pasar mata uang sangat spekulatif. Setiap mata uang dapat menjadi sangat mahal atau sangat murah dalam hubungannya dengan pasangannya dalam hitungan hari, jam, atau kadang-kadang, bahkan menit. Sifat tak terduga mata uang inilah menjadi menarik bagi investor untuk melakukan perdagangan dan investasi di pasar mata uang.

Pasar Forex berperilaku sangat berbeda dari semua pasar lainnya. Kecepatan, volatilitas, dan ukuran besar dari pasar Forex tidak seperti apa pun di dunia keuangan. Karenanya, Pasar Forex adalah tidak terkendali. Sama seperti bisnis spekulatif lain, peningkatan risiko mencakup kesempatan untuk keuntungan / kerugian.

Link ke posting ini  

PENGGUNAAN STOP LOSS DAN TECHNIK MEMASANGNYA

Sep 12, 2010 by Ninjaa Trader · 0 komentar Label: money management

Hentikan kerugian (Stop Loss) adalah jenis kontrak berjangka agar pedagang dapat membatasi kerugian pada setiap perdagangan tertentu. Pada kontrak berjangka pedagang membeli (buy), ia akan menempatkan stop loss di suatu tempat di bawah harga entri-nya. Untuk kontrak pedagang menjual (sell), stop loss akan ditempatkan di suatu tempat di atas harga entri.Manfaat Menggunakan Order Stop Loss

Setiap rencana perdagangan Anda harus bersedia mengambil risiko pada setiap perdagangan itu sendiri. Cara terbaik untuk menerapkan rencana itu adalah dengan menempatkan order stop loss pada setiap posisi segera setelah perintah dijalankan. Ini akan membuat Anda disiplin dalam mengendalikan risiko Anda dan membantu Anda tetap pada rencana trading anda.

Bagian terbaik dari stop loss order adalah bahwa Anda dapat menempatkan dan menghargai manajemen risiko. Sebuah kesalahan umum di kalangan pedagang adalah bahwa mereka akan duduk dan menonton perdagangan buruk yang kemudian menjadi bencana. Ya, mereka ini adalah para pedagang yang tidak memanfaatkan fasilitas order stop loss. Hal ini sangat sering terjadi, jika Anda telah profit $500 dari $1000, tetapi karena tidak dipasang stop loss, Anda suatu saat bisa saja rugi $1000 atau malah ludes semuanya.

Mengapa Sebagian Pedagang Menolak Menggunakan Order Stop Loss?Beberapa pedagang forex takut untuk mengambil kerugian. Tetapi yang terjadi justru, account tidak terselamatkan. Ego bisa menjadi sangat mempengaruhi hal ini. Beberapa orang berpikir mereka benar dan yakin pada setiap perdagangannya. Kenapa bisa terjadi? Karena kadang-kadang pasar akan menjilat order stop loss Anda dan berbalik. Apakah Anda tidak menggunakan stop loss, Anda masih akan berada di perdagangan dan bahkan mungkin menunjukkan keuntungan. Saya dapat memberitahu Anda bahwa terjadi pada semua orang, tetapi dalam jangka panjang Anda jauh lebih baik untuk menggunakan perintah stop loss daripada menderita kerugian besar. Ada saat-saat harga bergerak lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan dan yang satu perdagangan yang seperti itu dapat melumpuhkan account Anda.

Page 28: Stop Loss Dan Target Profit

Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagang saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan Anda akan selalu siap.

Technik Memasang Stop LossSaya akan mengadopsi sebuah artikel yang saya ambil dari Futuresgalleriablog, lebih lengkapnya begini:

Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah Anda dapatkan.

Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:

1. Two-Day Hi/Lo Method>>>Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.

2. Parabolic Stop and Reversal (SAR)>>>Parabolic SAR pada dasarnya adalah indikator volatility yang menampilkan sejumlah titik-titik kecil yang berada diatas / dibawah chart, namun kita juga bisa menggunakan titik ini sebagai acuan Stop Loss. Teknik ini bisa digunakan untuk para intraday trader.

3. Support & Resistance>>>Jika suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Anda dapat menempatkan Stop Loss 20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.

Sekali lagi, Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Jika Anda sudah paham tentang penggunaan Stop Loss ini dan ingin melanjutkan pembelajarannya pada terminologi forex, Anda bisa ke TKP, disini!

Semoga bermanfaat!

Link ke posting ini  

BELAJAR MANAJEMEN RISIKO

Page 29: Stop Loss Dan Target Profit

Sep 11, 2010 by Ninjaa Trader · 0 komentar Label: dasar-dasar forex, money management

Saya bersyukur sekali jadi pengangguran, hehehe...(belum-belum sudah ketawa), kalau saya punya pekerjaan (selain forex) tentu saya tidak bisa total di forex seperti sekarang, dan pasti pun tidak bisa menyediakan menu-menu posting sebanyak ini di Cafe saya. Saya juga bersyukur, di gubuk saya terpasang fasilitas "hotspot", jadi selalu ada teman-teman yang menemani saya ONLINE. Disini seperti toko laptop, hihihihihi... Jelasnya, saya bersyukur karena saya bisa berbagi... Yang lebih bersyukur lagi, karena teman-teman selalu mengingatkan saya untuk memenej hidup. Sering ONLINE menyebabkan lupa waktu, malam untuk hidup dan siang untuk mati hehehe... "Awas! Kematian mendadak sering diakibatkan karena gagal dalam manajemen," kata mereka.

Maka kalau saya ada ide menulis judul BELAJAR MANAJEMEN RISIKO, saya jadi ingat teman-teman yang selalu mengingatkan saya itu. Oleh karena itu, bicara manajemen risiko Forex pun dapat membuat perbedaan antara hidup atau mati mendadak dengan forex trading. Anda dapat memiliki sistem perdagangan yang terbaik di dunia dan masih gagal tanpa manajemen risiko yang tepat. Belajar manajemen risiko merupakan kombinasi dari beberapa ide untuk mengendalikan risiko trading Anda. Hal ini dapat membatasi ukuran lot Anda, lindungi nilai, perdagangan hanya selama beberapa jam atau harian tertentu, atau mengetahui kapan harus mengambil kerugian.

Mengapa manajemen risiko forex penting?Manajemen risiko adalah salah satu konsep yang paling kunci untuk hidup sebagai seorang trader forex. Ini adalah konsep yang mudah dipahami bagi para pedagang, tapi lebih sulit untuk benar-benar diterapkan. Saya juga sulit tidak tidur siang jika malamnya tidak tidur hehehehe... Nah, Broker telah banyak berbicara tentang manfaat menggunakan leverage.Hal ini menyebabkan para pedagang untuk datang ke platform trading dengan pola pikir bahwa mereka harus mengambil resiko besar dan bertujuan untuk dollar yang besar. Rasanya terlalu mudah bagi mereka yang telah melakukannya dengan demo account, tapi begitu dengan uang nyata dan emosi datang, segalanya berubah. Di sinilah belajar manajemen risiko yang benar adalah penting.

Mengendalikan kerugianSalah satu bentuk manajemen risiko adalah mengendalikan kerugian Anda. Tahu kapan untuk memotong kerugian Anda pada perdagangan. Anda dapat menggunakan berhenti paksa atau berhenti mental. Istilah berhenti paksa adalah ketika Anda menetapkan stop loss Anda pada tingkat tertentu ketika Anda memulai usaha Anda. Sebuah berhenti mental adalah ketika Anda menetapkan batas untuk berapa banyak tekanan atau penarikan Anda akan mengambil untuk perdagangan. Mengetahui di mana menetapkan stop loss Anda adalah ilmu penting untuk dirinya sendiri, tetapi yang utama adalah harus dengan cara yang cukup cerdas membatasi risiko perdagangan dan masuk akal untuk Anda. Setelah stop loss Anda sudah diatur di kepala Anda, atau pada platform trading Anda. Jika Anda meninggalkannya atau tidak cerdas karena terlalu jauh stop loss Anda, maka sebenarnya sangat mudah untuk jatuh karena harga ternyata bergerak lebih jauh dan jauh. Jika Anda melakukan ini, Anda tidak memotong kerugian Anda efektif dan akan menghancurkan Anda pada akhirnya.

Page 30: Stop Loss Dan Target Profit

kok bisa? Ya bisa saja, kan sekarang sudah pakai MM yg ketat, hanya meresikokan 5% dari equity. Jadi kalaupun loss, harus loss 20x berturut-turut baru deh kena MC. Yang mana sangat kecil kita "terjerembab di lubang yang sama" sampai 20x.

Jadi menurut saya, trading forex ini lebih ke psikologi saja. Dengan mental kuat, disiplin tinggi, MM yang baik (ini semua masuk psikologi kan ya?) maka bolehlah kita berjaya di forex. Sayangnya utk mendapatkan itu semua tidak bisa dalam waktu semalam... ada yang butuh berminggu-minggu... ada yang berbulan-bulan... bahkan ada yg bertahun-tahun....

Prinsip saya satu: never ever give up!Jangan pernah menyerah sebelum sampai ke tujuan...

Menggunakan leverage yang benarIklan Broker mempengaruhi Anda, Anda akan berpikir bahwa itu layak untuk membuka rekening dengan $ 300 dan menggunakan 200:1 leverage untuk membuka perdagangan mini lot sebesar $ 10.000 dolar dan ganda uang Anda dalam satu perdagangan. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Tidak ada rumus ajaib yang tepat ketika untuk mencari tahu berapa leverage yang akan Anda gunakan, (ini pun sulit kalau sekedar menerima saran orang lain), namun pada awalnya, leverage lebih kecil lebih baik. Setiap pedagang akan memiliki tingkat toleransi mereka sendiri untuk risiko. Tidak semua orang memiliki $ 5.000 untuk membuka rekening, namun penting untuk memahami risiko yang lebih besar dengan menggunakan leverage yang lebih besar, dengan saldo rekening kecil. Menjaga ukuran lot yang lebih kecil akan memungkinkan Anda untuk tetap fleksibel dan mengelola perdagangan anda dengan logika bukan emosi.

Meskipun dengan menggunakan leverage kecil adalah hal yang baik, tidak akan membantu Anda sekali jika Anda membuka posisi terlalu banyak. Dengan membatasi open posisi Anda maka akan mengurangi risiko Anda dan menjaga Anda berada di permainan untuk jangka panjang.

KesimpulanManajemen risiko adalah tentang menjaga risiko di bawah kendali Anda. Risiko Anda lebih terkontrol, semakin fleksibel Anda dapat bila Anda perlu. Trading Forex adalah tentang kesempatan. Pedagang harus mampu bertindak ketika peluang-peluang tersebut muncul. Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagangkan saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan Anda akan selalu siap. Menggunakan manajemen risiko yang benar dapat menjadi perbedaan antara menjadi trader forex profesional atau trader gulung tikar. Maka tidak salah dong, kalau saya ungkapkan bahwa ini antara hidup dan mati account Anda. So,.... ini sangat penting buat Anda!

Klik disini untuk mempelajari lebih lanjut!

Link ke posting ini  

STRATEGI MANAJEMEN RISIKO

Page 31: Stop Loss Dan Target Profit

Jun 11, 2010 by Ninjaa Trader · 0 komentar Label: money management

Pasar Forex memberinya kecepatan dan likuiditas seperti ada pasar keuangan dunia lainnya. Kerugian sih ada, tetapi Profits bahkan bisa lebih tinggi! Tapi sama seperti perdagangan spekulatif lainnya, risiko diperkuat dengan probabilitas untuk keuntungan yang lebih tinggi / rugi.

Keluar dari pasar pada target saat target profitYang penting kita membuat metodologi trading disiplin, sabar dan tidak serakah, hal ini untuk memperbaiki batas keuntungan yang ingin kita buat, dan kemudian keluar pasar. Kita bebas memantau pasar dan tidak perlu terus menerus duduk di depan komputer sepanjang hari.

Batasi kerugianSiapkan batas kerugian (stop loss), hal ini memungkinkan para investor untuk mengatur jalur keluar dari kerugian. Dengan membatasi kerugian Anda ke posisi preset, Stop loss membantu investor kontrol terhadap kondisi risiko. Dengan menempatkan mereka dengan baik di muka, Anda memiliki gagasan yang hampir akurat mengenai berapa banyak Anda akan rugi.

Akurat menempatkan stop dan limit orderDi mana tempat berhenti investor dan order batas masing-masing, trader perlu analisa yang matang, karena ada ubungannya dengan menentukan jumlah risiko. Hal ini tidak dianjurkan untuk menempatkan stop loss terlalu dekat dengan harga pasar yang normal, bisr sds kelonggaran harga untuk joged. Demikian juga, dalam penempaatan order harus mencerminkan harapan rasional keuntungan yang Anda harapkan, berdasarkan aktivitas perdagangan pasar. Mereka harus ditetapkan pada tingkat yang tidak overexposed untuk perdagangan, dan juga tidak terlalu dekat dengan pasar.perintah 'Stop-loss' dan 'limit' harus benar-benar dianalisa secara benar.

Analisa sementara perdagangan ForexHal-hal untuk mengetahui tentang Forex, perlu memahami semua kerumitan dasar di balik suatu investasi, dan pemahaman perdagangan pasar utama, adalah cara yang benar untuk lanjut tentang trading Forex. Analisis teknis yang terampil dan keterampilan manajemen uang yang baik adalah kebutuhan untuk perdagangan dengan baik. Termasuk menganalisis pasar dan menciptakan posisi, serta menetapkan stop loss dan profit

Page 32: Stop Loss Dan Target Profit

Selalu ada risiko dalam Forex maka diperlukan keahlian dalam menanganinya.Semoga artikel ini sedikit bisa membantu Anda. Terima kasih dan selamat trading. Ciluk Baaaa....!!! Langsung disini Klik!

Link ke posting ini  

MENGENAL MANAJEMEN RISIKO

Mar 9, 2010 by Ninjaa Trader · 0 komentar Label: money management

Menangis mendadak dalam trading forex? Hik hik hik hik…Anda bisa saja memiliki sistem perdagangan yang terbaik di dunia (sekalipun) tetapi Anda masih gagal tanpa manajemen risiko yang tepat. Anda bisa saja, ketika trading tiba-tiba kebelet pipis, dan begitu kembali melihat chart, uang Anda sudah ludes di makan vampir forex ha ha ha ha. Kalau Anda punya penyakit jantung, bisa-bisa Anda mati dengan mata melotot melihat balance.

Kawan, jangan takut… saya hanyalah Pangeran Trading dari Kerajaan Underground ha ha ha ha ha. Kadang saya menakut-nakuti, kadang juga melawak untuk menghibur Anda… Dengarkan saja saya ngoceh ga’ genah. Karena terus terang saya juga sedang resah. Saya bicara risiko, bicara sesuatu yang dibenci para "trader payah".

Manajemen risikoAnda tahu manajemen risiko? Adalah kombinasi dari beberapa ide untuk mengendalikan risiko trading Anda. Hal ini agar dapat membatasi ukuran banyaknya perdagangan, hedging, atau mengetahui kapan harus mengambil kerugian.

Mengapa manajemen risiko penting? Manajemen risiko adalah salah satu konsep dan merupakan nyawa sebagai seorang forex trader. Ini adalah konsep yang mudah dipahami bagi para trader, tetapi lebih sulit untuk benar-benar diterapkan. Broker banyak berbicara tentang manfaat menggunakan leverage. Hal ini menyebabkan para pedagang untuk datang ke platform perdagangan dengan pola pikir bahwa mereka harus mengambil risiko besar dan bertujuan untuk memperoleh banyak uang. Tampaknya terlalu mudah bagi mereka yang telah melakukannya dengan demo account, tapi begitu dengan uang beneran, maka emosi datang, segalanya berubah. Di sinilah manajemen risiko benar-benar penting.

Mengendalikan kerugian Salah satu bentuk manajemen risiko adalah mengontrol kerugian. Tahu kapan untuk cut loss pada perdagangan. Berhenti adalah ketika Anda menetapkan stop loss pada level tertentu Anda untuk melakukan perdagangan. Menyiapkan mental ketika Anda menetapkan pada batas berapa Anda akan mengambil profit dalam perdagangan.

Mencari tahu di mana harus menetapkan stop loss adalah ilmu, tapi yang utama adalah Anda harus memiliki cara yang cerdas untuk membatasi risiko pada perdagangan yang masuk akal

Page 33: Stop Loss Dan Target Profit

bagi Anda.

Selain menggunakan istilah StopLoss, langkah yang terbaik adalah menggunakan locking, kalau jarak pip masih terlalu pendek dan diyakini akan berbalik sebaiknya menggunakan locking. Karena kalau locking jarak tidak terlalu jauh, akan mudah diatasi dalam pengambilan membuka lock-nya. Lagi pula strategi ini cukup nyaman dijalankan. Cuma kalau sudah terlalu jauh jaraknya bisa membuat Anda tambah tertekan. Strategi lain, Anda lakukan strategi switching, pembahasan lengkap klik disini.

Intinya Manajemen risiko adalah semua tentang menjaga risiko terkendali. Yang lebih terkontrol risiko Anda, pilihlah strategi yang fleksibel menurut Anda nyaman. Forex trading adalah tentang kesempatan. Pedagang harus mampu bertindak ketika peluang tersebut muncul. Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagangan saat segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan dan Anda akan selalu siap. Menggunakan manajemen risiko yang tepat dapat menjadi perbedaan antara menjadi seorang trader forex profesional atau trader forex kacangan. Uch…..

Link ke posting ini  

MANAJEMEN SWITCHING

Jan 22, 2010 by Ninjaa Trader · 1 komentar Label: money management

Penjelasan dibawah ini adalah tentang managemen risiko. Trading kita harus diselamatkan pada saat pasar bergerak tidak sesuai harapan. Ini hanyalah satu dari sekian strategi trading forex. Mungkin Anda cocok dengansistim ini, Anda bisa dipergunakan. Okey? Namanya Manajemen Switching

Switching adalah melakukan pergantian arah dengan menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi kita kemudian membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dengan harapan, keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah Cut Loss.

CONTOH KASUS Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan.Tapi ternyata bukannya naik harganya, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH, harga menurut Mr. X bukannya akan naik ke 1.3000 tapi akan turun ke 1.1000.

Jadi apa yang harus dia lakukan ?Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian dan lagipula harga akan turun lebih jauh

Page 34: Stop Loss Dan Target Profit

dari sekarang, Dia memutuskan ........Menutup posisi Buy nya yang sekarang merugi (Buy 1.2000, close di 1.1700) dan kemudian membuka posisi baru Sell di 1.1700 (dengan harapan harga akan turun ke 1.1000).

Dan ternyata harga terus turun ke 1.1000 sehingga dia mengalami keuntungan 700 point (1.1700 - 1.1000) yang lebih besar dari kerugian yang pada posisi pertama yang ditutup sebelumnya sebesar -300 point (1.1700 - 1.2000).Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan sebesar 700 - 300 = 400 point.

Bila anda akan melakukan Switching ada baiknya anda mempertimbangkannya terlebih dahulu, untuk itu kami mempunyai beberapa saran yang mungkin berguna bagi anda bila hendak atau sebelum melakukan Switching.• Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.• Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

Link ke posting ini  

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO

Jan 20, 2010 by Ninjaa Trader · 2 komentar Label: money management

Hati-hati, uang anda bisa menguap begitu saja jika anda tidak memperhatikan manajamen resiko trading. Ingatlah bahwa forex trading tergolong sebagai investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :1. Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%2. Arus dana sangat cepat (very liquid)3. Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin untung 100%4. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah

Page 35: Stop Loss Dan Target Profit

disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut Loss

Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Detail Kasus Lainnya:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)Diketahui: Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 10000 # Maka: Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000 # Loss = -0.0025 x 10000 # Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching

Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.

Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan

Page 36: Stop Loss Dan Target Profit

demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.

Contoh kasus

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda: # Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup. # Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)Diketahui Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 30000 # Maka Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000 # Loss = -0.0025 x 30000 # Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000 # Profit = 0.0080 x 20000 # Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah

Trading I = -$75

Page 37: Stop Loss Dan Target Profit

Trading II = $160Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp. 765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging

Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama, yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus

Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825. Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah 10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :Posisi I : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000 # Profit = 0.0050 x 20000 # Profit Posisi I = $ 100

Page 38: Stop Loss Dan Target Profit

Posisi II : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000 # Profit = 0.0075 x 10000 # Profit Posisi II = $75

Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp 2.115.000,- ($1 = Rp9000)

Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini. Yang penting Anda belajar dan belajar terus (sumber info: http://www.manfx.blogspot.com)