preformulasi vial dan ampul.docx
TRANSCRIPT
Preformulasi Vial
PREFORMULASI VIAL
Epinefrin HCl ( Martindale hal 852)
Rumus Molekul : C9H13NO3 . HCl
BM : 219,7
Pemerian : serbuk kristal atau granul, putih atau praktis putih, sedikit berbau, perlahan – lahan warnanya menjadi gelap jika terpapar udara dan cahaya.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam alkohol, eter, dan chloroform.akan cepat mengalami perubahan warna menjadi merah dengan adanya larutan Alkalis dan larutan netral
pH : 2.2 – 5.0 ( handbook on injectable drugs hal 494 )
Stabilitas : epinefrin HCl sensitive terhadap udara dan cahaya, dimana teroksidasi menjadi warna pink. ( handbook on injectable drugs hal 494 )
Sterilisasi : autoklaf pad suhu 121º C selama 15 menit, autoklaf pad suhu 115º C selama 30 menit.
( handbook on injectable drugs hal 494 )
Kegunaan : Syok Anafilaktik dan edema
Penggunaan : Epinefrin HCl digunakan melalui injeksi Sub kutan, intramuscular, intravena, ataupun intra kardiak. injeksi intramukular lebih di utamakan. ( handbook on injectable drugs hal 494 )
OTT : Golongan anestetik umum ( misalnya kloroform, trikloroetilen, siklopropan, anestetik hidrokarbon yang mengandung halogen (halogen) dan digitalis glikosida. (Drug information 2003 hal 2688)
Dosis : Secara Intramuskular (larutan 1 : 1000)
Anak – anak usia dibawah 6 bulan : 50 µg ;
Anak – anak usia 6 bulan – 6 tahun : 120 µg ;
Anak – anak usia 6 – 12 tahun : 250 µg
Dewasa 500 µg yang diulang setiap 5 menit;
Pada pengunaan secara I. M dan subkuran juga dapat diberikan dosis kecil antara 200 – 500 µg ;
Secara I.V (1 : 10.000) dengan dosis 500 µg rata – rata pemberiannya 100 µg/menit ( 1 mL/ menit)
Penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, simpan ditempat yang terlindung cahaya dan tertutup rapat
Natrium bisulfit ( Hand book of pharmaceutical exipient hal.452 ).
Rumus Molekul : NaHSO3
BM : 104.07
Pemerian : serbuk kristal putih sedikit higroskopis.
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3,5 bagian air 20˚C, larut dalam 2 bagian air pada suhu 100˚C
Stabilitas : Jika terpapar dengan udara bentuk kristalnya akan terdisintegrasi menjadi natrium sulfit
.
Sterilisasi : autoklaf
Kegunaan : antioksidan(oral, parenteral, topikal)
OTT : bereaksi dengan obat- obat simpatomimetik , kloramfenikol, dan fenil merkuri asetat
Konsentrasi : 0,01 – 1,0 %
Penyimpanan : simpan pada tempat yang tertutup rapat dan kering, terlindung dari cahaya
Chlorobutanol ( Hand book of pharmaceutical exipient hal. 111 )
Rumus Molekul : C4H7Cl3O
BM : 177,46
Pemerian : kristal putih atau hampir tidak berwarna, bau seperti kamper, mudah menguap
Kelarutan : praktis larut dalam kloroform, eter, methanol, dan minyak yang mudah menguap; larut dalam 1 bagian etanol 95 %; larut dalam 10 bagian gliserin; larut dalam 125 bagian air.
pH : stabil pada pH 3 tapi potensi akan menurun dengan peningkatan pH
Stabilitas : dalam bentuk serbuk mudah menguap dan cepat tersublimasi
Sterilisasi : Autoklaf
Kegunaan : antimikroba ( pengawet )
OTT : tidak dapat disimpan pada vial plastik, bentonit, magnesium trisilikat, polyetilen, polihidroksietil metakrilat.
Konsentrasi : hingga 0.5 % ( b/v )
Penyimpanan : serbuknya disimpan pada tempat yang tertutup rapat dan temperatur 8 – 15º C
Na diklofenac (British Pharmacopoiea 2005 hal: 631,USP 29 hal 684, Martindale 35 hal 38, Drug Information 2003 hal: 3439-3440)
Pemerian : Serbuk putih atau agak kekuningan, serbuk kristal, higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, mudah larut dalam metanol, larut dalam alkohol, agak sukar larut dalam aseton.
Stabilitas : Lindungi dari kelembaban, cahaya.
Sterilisasi : Autoklaf.
Khasiat : Antiinflamasi, analgetik
Dosis : Dewasa 25mg-50 mg tiga kali sehari (Martindale 28th hal.250)
Na benzoat (Farmakope Indonesia ed. IV hal: 584, Handbook of Pharmaceutical Excipient hal: 434)
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis, tidak berbau, stabil di udara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol.
Stabilitas : Disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat yang sejuk dan kering.
OTT : Campuran kuartener, gelatin, garam feri, garam kalsium, dan garam logam berat, termasuk perak dan merkuri. Aktivitas pengawetnya berkurang dengan adanya interaksi dengan kaolin atau suraktan non-ionik.
Sterilisasi : Larutan dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi
Kegunaan : Pengawet, Antimikroba
Konsentrasi : 0,5 % (pengawet sediaan parenteral)
Lidokain HCl(Drug Information 2003 hal 3090, Farmakope Indonesia IV hal 497, Martindale ed 28 hal 902)
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, etanol, larut dalam kloroform dan tidak larut dalam eter
pH : 4 – 5,5 (Martindale ed 28 hal 902), 5 – 7 ( Drug Injectable & FI IV)
Stabilitas : Lidokain harus disimpan dalam suhu lebih kecil dari 40oC, lebih baik antara 15 - 30 oC, hindari penyimpanan pada pendinginan. Larutan lidokain aman terhadap asam dan hidrolisis alkali dapat dipanaskan pada autoklaf, Larutan untuk anestesi spinal harus diautoklaf pada 15 psi dan pada suhu 121 oC selama 15 menit. Larutan yang mengandung lidokain 1,5 % harus disterilisasikan lebih dari satu kali dan untuk lidokain yang mengandung lidokain 5 % disterilisasikan lebih dari satu sampai dua kali
Khasiat : Anestetik lokal
Dosis : Intravena 0,5 % (Martindale ed 28 hal 908)
OTT : Amfoterisin, sulfadiazin sodium, methohexital sodium, cefalozin sodium dan fenitoin sodium
Sterilisasi : Autoklaf
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Metil paraben ( Handbook of Pharmaceutical excipients, hal 310, FI IV hal 551)
Pemerian : Hablur kecil tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam air panas
Kegunaan : Antimikroba/pengawet
Stabilitas : Larutan metil paraben stabil pada pH 3 – 6, disterilisasikan oleh otoklaf 120ºC selama 20 menit tanpa terjadi peruraian. Dalam bentuk larutan stabil pada pH 3 – 6 (terurai kurang dari 10%) untuk penyimpanan lebih dari 4 tahun
OTT : Surfaktan anionik, bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan
Sterilisasi : Otoklaf
Wadah : Wadah tertutup baik ditempat yang dingin dan kering
Konsentrasi : 0,065 % - 0,25 % ( i.v)
Bobot molekul : 152,15
Rumus Struktur : C8H8O3
GENTAMISIN SULFAT (FI IV, hal. 406; FI III, hal. 266,Martindale ed 28 hal 1166)
Pemerian : Serbuk putih sampai kekuning-kuningan
Kelarutan : Larut dalam air; tidak larut dalam etanol, garam aseton, dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen
Khasiat : Antibiotikum
Kontraindikasi : Kehamilan (tulis buat di leaflet)
Efek samping : Gangguan vestibuler dan pendengaran, nefrotoksisitas (tulis di leaflet)
Dosis : 2 – 5 mg / kg / hari (dosis terbagi setiap 8 jam) untuk dosis parental (BNF 2007, hal. 297)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
pH : 3,5 – 5,5
Sterilisasi : Filtrasi
Stabilitas : Stabil pada suhu 4oC dan 25oC (Martindale 2005 ed 34, hal.217)
OTT : Amfoterisin, sefalosporin, eritromisin, heparin, penisillin, Sodium bikarbonat dan sulfadiazin sodium.
NATRIUM METABISULFIT (FI IV, hal. 596; Martindale 2005 hal.1193; Excipient hal. 451)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih kekuningan, berbau belerang dioksida
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin, sukar larut dalam etanol
Kegunaan : Antioksidan
Konsentrasi : 0,01-1 % (Excipient ed. 2nd, hal. 451)
pH : 3,5 – 5
Stabilitas : Stabil pada suhu dibawah 40oC
Sterilisasi : Filtrasi
Metil prednisolon Na suksinat
Digunakan metil prednisolon Na suksinat karena larut dalam air (Martindale ed 28, hal. 479)
Pemerian : amorf atau serbuk warna putih, hampir putih, tidak berbau, Higroskopis.
Kelarutan : Sangat larut dalam air dan alkohol.
Stabilitas : mudah terkontaminasi oleh udara, harus terlindung dari cahaya (Martindale, hal. 479). Akan mengalami hidrolisis dan juga migrasi hasil rantai samping suksinat yang bersifat bolak – balik dari gugus hidroksi 21 menjadi 17. Selain hidrolisis dan migrasi, pada gugus asli juga terjadi reaksi degradasi metil prednisolon suksinat yang menghasilkan metil prednisolon bebas suksinat. Metil prednisolon Na suksinat stabil pada penyimpanan dalam bentuk padatan tanpa adanya air sampai saatnya direkonstitusi. (Connors, hal. 494)
Inkompabilitas : dengan berbagai macam obat tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH, konsentrasi obat, dan suhu.
Dosis : 10 – 250 mg (im atau iv) 6 kali sekali. 40 mg dengan benzil alkohol. (DI 88, hal. 1725)
Khasiat : antiinflamasi.
pH : 7-8 (injeksi)
Rute : IM
Cara sterilisasi : teknik aseptic secara radiasi (DI 88, hal. 1725) karena bersifat higrokospik dan dapat mengalami hidrolisis, serta tidak tahan pemanasan lebih dari 40oC
Teknologi Farmasi : dibuat injeksi IM dengan cara rekonstitusi
Penyimpanan : pada suhu 15o-30oC dan dibawah 40ºC
Dexamethason Na-phospat (FI IV Hal. 289, Martindale 28 hal 469)
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau agak kuning tidak berbau atau agak berbau etanol, higroskopis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, sangat sukar larut dalam dioksan, tidak larut dalam kloroform dan eter.
Incompatibel : proklorperazin edisilate/vankomisin hidroklorid
Stabilitas : Pada 4 mg/ml larutan jernih dan tidak berwarna , pada 24 mg mg/ml larutan jernih dan berwarna kuning lemah. Larutan harus dilindungi dari cahaya dan dingin. Pada keadaan lain dexamethason sodium pospat labil dipanas dan tidak dapat disterilisasi autoklaf.
Cara penggunaan : IM dan IV
pH : 6,6 – 7,8(larutan), 5-6 (suspensi)
Sterilisasi : filtrasi
Khasiat : edema serebral
Dosis : awal 10 mg diikuti 4 mg setiap 6 jam secara IM. Pemakaian dihentikan setelah 5-7 hari
Wadah : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
Diphenhidramin HCl ( FI IV hal. 330, Martindale 28 hal 1311 )
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau. Jika terkena cahaya, perlahan-lahan warnanya menjadi gelap. Larutannya praktis netral terhadap kertas lakmus P.
Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam kloroform, agak sukar larut dalam aseton, sangat sukar larut dalam benzen dan eter.
pH : pH dalam larutan diphenhidramin HCl dalam air 4-6 (Martindale 28th hal.1311)
Sterilisasi : Otoklaf atau Filtrasi.
Khasiat : antihistamin
Dosis : 10-50 mg (Martindale 28 th hal.1311), 1 mL-5 mL
Stabilitas : diphenhidramin HCl harus terlindung dari cahaya, di dalam ruang yang temperaturnya terjaga (Handbook On Injectable Drugs hal. 424)
Penggunaan : diphenhidramin HCl digunakan melalui injeksi intramuskular (im), disuntikkan secara perlahan dengan jalur iv atau terus-menerus/infus iv intermitten, injeksi subkutan/perisvaskular harus dihindarkan karena dapat menyebabkan iritasi
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Vitamin K (FI IV hal. 673, DI 88 hal. 2120 )
Pemerian : Cairan sangat kental, jernih, kuning sampai kuning sawo, tidak berbau atau praktis tidak berbau, mempunyai bobot jenis lebih kurang 0,967, stabil diudara, tetapi terurai oleh cahaya matahari.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol mutlak, dalam benzena, dalam kloroform dalam eter dan dalam minyak nabati, sukar larut dalam etanol.
Stabilitas : stabil pada panas dan tekanan seperti pada otoklaf, harus terlindungi dari cahaya setiap saat.
Sterilisasi : otoklaf
pH : 3,5 – 7
Khasiat : Hypoprothrombinemia, pendarahan yang disebabkan oleh difesiensi vitamin K.
Dosis : 5 - 10 mg.
OTT : Kumarin dan turunan indadion
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Propil Paraben (FI IV hal 713, eksipien hal 411)
Pemerian : serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, sukar larut dalam air mendidih, mudah larut dalam propilen glikol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
OTT : aktvitas antimikroba berkurang dengan adanya surfaktan nonionis.
Stabilitas : Propil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan otoklaf tanpa mengalami peruraian, stabil pada suhu kamar selama empat tahun lebih.
Konsentrasi : 0,005% - 0,2%
Sterilisasi : otoklaf
Kegunaan : antimikroba (pengawet)
Oleum Sesami (eksipien 2nd hal 420 – 421)
Pemerian : jernih berwarna kuning pucat, berbau aromatis, tidak berasa.
Kelarutan : tidak larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 95%, sukar larut dalam karbon disulfida, kloroform, eter heksana dan petroleum eter.
Sterilisasi : filtrasi atau kering panas (oven)
Stabilitas : lebih stabil dari minyak yang lain dan tidak mudah teroksidasi.
OTT : dengan alkali hidrosida.
Kegunaan : Pelarut
Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
Teknik : aseptik
Phenobarbital (Luminal)
(FI IV hal 659,DI 88 hal 1227)
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur tidak berkilat, tidak berbau, tidak berasa, dapat terjadi polimorfisme.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dalam eter, dalam propilen glikol dan dalam larutan alkali karbonat, agak sukar larut dalam kloroform.
Stabilitas : Stabil dalm propilen glikol, terjadi pengendapan dalam larutan asam.
Khasiat : Hipnotik-sedativa dan antikonvulsan
pH : 8,5 - 10,5
Dosis : 100-320 mg untuk dewasa
16-100 mg untuk anak-anak
Rute pemberian : i.v.
Vitamin B1 (Tiamin hidroklorida)
(FI IV hal 784, DI 88 hal 2102)
Pemerian : hablur atau serbuk hablur, putih; bau khas lemah. Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat menyerap air lebih kurang 4 %. Melebur pada suhu lebih kurang 248° C disertai peruraian.
Kelarutan : mudah larut dalam air; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam eter dan dalam benzena.
Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Stabilitas : lindungi dari cahaya dan simpan pada suhu kurang dari 40º C, sebaiknya disimpan pada suhu antara 15-30 ºC.
Khasiat : vitamin neurotropik.
Dosis : 5-100 mg untuk 3 kali sehari (DI 88 hal 2103)
Sterilisasi : filtrasi
Cara penggunaan : Intramuskular
OTT : alkali dan larutan penetral, dan dengan pengoksidasi dan pereduksi.
pH : 2,5-4,5
Vitamin B6 (Piridoksin hidroklorida)
(FI IV hal 723, DI 88 hal 2099)
Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih atau hampir putih.
Kelarutan : mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam eter.
Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Stabilitas : stabil di udara dan secara perlahan-lahan dipengaruhi oleh cahaya matahari.
Khasiat : vitamin neurotropik
Dosis : 50-150 mg/hari (Martindale 28th Ed, hal 1643)
Sterilisasi : otoklaf
Cara penggunaan : IM, IV, subkutan
pH : 2-3,8 (Martindale 28th Ed., hal: 1643)
OTT : larutan alkali, garam besi, zat pengoksidasi
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
(FI IV hal 264, DI 88 hal 2104)
Pemerian : hablur atau amorf merah tua atau serbuk hablur merah.
Kelarutan : agak sukar larut dalam air; larut dalam etanol; tidak larut dalam aseton, dalam kloroform dan dalam eter.
Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Stabilitas : bentuk anhidrat sanagt higroskopik. Jika terpapar pada udara, menyerap air lebih kurang 12%. Stabil pada larutan netral tetapi dalam larutan basa dan asam kuat akan terdekomposisi secara perlahan.
Khasiat : vitamin neurotropik.
Dosis : 50-150 µg/ hari
Sterilisasi : otoklaf
Cara penggunaan : intra muskular
OTT : dengan bahan pengoksidasi atau pereduksi dan dengan garam dari logam berat.
pH : 4,5-7,0 (Martindale 30th Ed., hal: 1055)
Asam benzoate
(Excipient hal 32)
Pemerian : hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya bau benzaldehid atau benzoin.
Kelarutan : sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Wadah & penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas : agak mudah menguap pada suhu hangat, mudah menguap dalam uap air.
Fungsi : antimikroba
Konsentrasi : 0,17% (Handbook of pharmaceutical excipients 2nd hal.32)
Sterilisasi : otoklaf
OTT : alkali atau logam berat.
pH : <5
Cara penggunaan : IM atau IV
Asam askorbat
(Handbook of pharmaceutical excipients hal 15, Martindale 28th hal 1654)
Pemerian : hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun akan menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190° C.
Kelarutan : mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform.
Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Stabilitas : dalam bentuk serbuk asam askorbat relatif stabil dalam udara. Tidak stabil dalam larutan alkali.
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi : 0,01-0,1%
(Handbook of pharmaceutical excipients, hal.15)
Sterilisasi : otoklaf
OTT : aminofilin, bleomisin sulfat, eritromisin laktobionat, natrium bikarbonat
pH : 2,1-2,6
EDTA
(Excipient hal 176)
Pemerian : serbuk kristal warna putih
Kelarutan : 1:500 dalam air
Wadah & penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Stabilitas : stabil dalam bentuk padat, bentuk garam lebih stabil daripada asam bebas.
Fungsi : chelating agent.
Konsentrasi : 0,005-0,1%
(Handbook of pharmaceutical excipients, hal.32).
Sterilisasi : otoklaf.
OTT : dengan zat pengoksidasi kuat dan basa kuat.
Asam klorida
(FI IV hal 49)
Pemerian : cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap hilang.bobot jenis kurang 1,8
Wadah & penyimpanan : wadah tertutup rapat.
Stabilitas : bersifat korosif.
Fungsi : sebagai campuran dapar.
OTT : dengan basa, alkali karbonat, denga garam perak dan garam merkuri( Martindale hala 783)
Natrium asetat
( FI IV halaman 1181)
Pemerian : kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih; tidak berbau atau sedikit berbau asam asetat.
Kelarutan : 1 bagian dalam 0,8 bagian air; 1 bagian dalam 19 bagian alkohol; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter.
Wadah & penyimpanan: dalam wadah kedap udara.
Fungsi : sebagai ampuran dapar.
Sterilisasi : Otoklaf
Phenobarbital Na
(FI IV hal.660 ; Martindale 28 hal.811)
Pemerian : hablur berlapis atau hablur berbentuk granul, putih atau sebuk putih; higroskopis; tidak berbau; rasa pahit. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein dan terurai bila dibiarkan.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform.
Stabilitas : lebih larut dalam iar, dan dalam alkolhol;pratis larut dalam air dan alcohol.
OTT : sepaloridin, sepazolin sodium, klindamisin fosfat dan pentazocine laktat.
Sterilisasi : otoklaf
Khasiat : sedatif
Dosis : 100-200 mg, sehari maksimal 600 mg.
Ph : 9- 10,5
Penyimpanan : simpan di temapt terutup
THIAMFENIKOL GLYSINATE HCl
(Martindale ed 28 hal.1223, FI IV hal 787)
Pemerian : serbuk hablur atau hablur putih sampai putih kekuningan, tak berbau. Larutan dalam etanol mutlak memutar bidang polarisasi ke kanan; larutan dalam DMF memutar bidang polarisasi ke kiri.
Kelarutan : sukar larut dalam air, dalam eter dan dalam etil asetat; agak sukar larut dalam etanol mutlak dan dalam metanol; mudah larut dalam asetonitril dan dalam dimetilformamida; sangat mudah larut dalam dimetilastemida.
Stabilitas : tidak stabil terhadap kelembaban dan cahaya.
Dosis : dosis injeksi yang digunakan yaitu dosis equivalen terhadap kloramfenikol. Dosis seperti kloramfenikol dan dosis kloramfenikol untuk injeksi adalah 100 mg/ml.
Khasiat : antibiotik untuk terapi pengobatan meningitis
pH : 3 – 4,5
OTT : potasium,hidrokortison sodium suksinat.
Sterilisasi : radiasi sinar gamma
Tramadol HCl
( Martindale edisi 28 hal 1029)
Pemerian : kristal putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Stabilitas : Terlindung dari cahaya
OTT : Diazepam, diclofenac sodium, indometacin, midazolam, piroxicam, fenilbutazon, dan lisin aspirin.
Khasiat : Sebagai analgesik
Dosis : 50 mg - 100 mg dua kali sehari 1 ml
Sterilisasi : Autoklaf
Wadah : Wadah tertutup rapat
pH : 5,4
Rute : iv dan im
Preformulasi Ampul
PREFORMULASI AMPUL
Vitamin B1
( FI hal 784, DI 88 hal 2104, Martindale 28 hal 1640)
Nama lain : Tiamin HCl
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih bau khas lemah,
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, larut dalam gliserin, tidak larut dalam eter dan benzen
Dosis : 100 mg/ml (DI 88 hal 2104)
Stabilitas : terlindung dari cahaya dan simpan pada temperatur kurang dari 40C.
Khasiat : defisiensi tiamin
Wadah : terlindung dari cahaya
Ph : 2,5 – 4,5 (Martindale 28 hal 1640)
Sterilisasi : Filtrasi
Vitamin B6
( FI IV hal 723. Martindale hal 1815 )
Nama lain : Piridoksin HCL
Pemerian : Serbuk hablur putih/ hampir putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam eter
OTT : tidak bercampur dengan larutan alkalis dan tetrasiklin, eritromisin dan streptomisin.
Stabilitas : terjaga dari udara dan cahaya
Dosis : 200 mg – 500 mg sehari.( DI 88 hal 2100)
Khasiat : Defisiensi B6 dan anemia
PH : 2 – 3,8 ( Martindale 28 hal 1643)
Sterilisasi : Filtrasi
Vitamin B12
( FI IV hal 263, Martindale 28 hal 1644, DI 88 hal 2104 )
Nama lain : Sianokobalamin
Pemerian : Hablur merah tua, atau serbuk hablur merah
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol, tidak larut dalam aseton dan eter.
Wadah : wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
Dosis : 1000 mcg/ml (DI 88 hal 2107)
Stabilitas : terlindung dari cahaya
OTT :klorpromazin HCl, pitonadione,proklorperazin, Na walfirin
PH : 3,8 – 5,5 ( DI 88 hal 2104)
Khasiat : Defisiensi Sianokobalamin
Sterilisasi : Otoklaf
Benzalkonium klorida
(excipient hal 27)
Pemerian : Gel kental atau potongan spt gelatin,putih kekuningan biasanya berbau aromatik lemah.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan etanol
pH : 5 – 8 (untuk 10% larutan)
Stabilitas : higroskopis
OTT : alumunium, surfaktan anionik, sitrat,hidrogenpiroksida
Konsentrasi : 0,01% - 0,02%
Guna : Pengawet
Ketamin HCl
(FI IV hal 484, Martindale 28 )
Pemerian : Serbuk hablur putih, bau agak khas
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam metanol, larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform
Farmakologi : Menghambat efek membran dan neurotransmitter, eksitasi asam glutamat pada reseptor N-metil-D-aspartat
pH : 3,5 – 5,5 (FI IV hal 485)
OTT : Larutan barbiturat dan diazepam
Rute : Intravena
Stabilitas : Stabil dalam air, rentan terhadap cahaya
Sterilisasi : Otoklaf (Formulasi Nasional, hal.323)
Dosis : 20 – 40 mg (Martindale hal 753)
Khasiat : Anestesi umum
Strichinin Nitrat
( FI IV hal 761, Martindale 28, Hal 319 )
Pemerian : Hablur jarum tidak berwarna atau serbuk hablur putih rasa sangat pahit.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam gliserin, larut dalam air panas, sukar larut dalam etanol, dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter
Dosis : 1,1 mg – 6,4 mg, maks : 3,2 mg untuk 1 x pakai
pH : 5– 7
OTT : Alkali hidroksida dan karbonat, Bromida dan Iodida.
Sterilisasi : Otoklaf atau Filtrasi.
Khasiat : Stimulan SSP (menghambat aktivitas inhibitor).
Stabilitas : Larutan dapat bersifat netral dan sedikit asam pada metil merah.
Salbutamol sulfat
( Martindale 28 hal 31)
Nama lain : Albuterol sulfat
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih
Kelarutan : mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Stabilitas : stabilitas salbutamol sulfat dalam larutan dapar fosfat berkurang dengan meninngkatnya pH diatas 6,9.
Dosis : s.c / i.m 250-500µg yang dapat diulang sesudah 4 jam.
pH : 3,4 – 5
Khasiat : obat asma dan bronkhitis kronis.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan tidak tembus cahaya.
Sterilisasi : Otoklaf
Propranolol HCl
(FI IV hal 711, Martindale 28 hal 1325)
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol, sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter.
Stabilitas : Larutan dalam aqua akan mengalami oksidasi dari rantai samping, Isopropilamin diikuti dengan penurunan pH dan perubahan warna, sedikit terjadi peruraian pada suasana basa. Larutan paling stabil pada pH 3.
Sterilisasi : otoklaf/filtrasi
pH : 2,8 – 3,5 (dengan
Khasiat : pengobatan darurat pada aritmia berat.
Dosis : 1 mg/ml (DI 88 hal 839)
Rute : Intravena
Oksitosin
(FI IV hal 64, DI 88 1863)
Pemerian : serbuk hablur kuning, tidak berbau, rasa pahit, higroskopis
Kelarutan : tidak larut dalam kloroform dan eter, sukar larut dalam etanol mutlak, agak sukar larut dalam metanol dan etanol, mudah larut air
pH : 2,5 – 4,5
Khasiat : untuk mencegah pendarahan pasca kelahiran dan induksi pasca persalinan. (martindale 28, 1274)
Dosis : 10 unit / ml (DI 88 1863)
Rute : intra muskular
Sterilisasi : Filtrasi
Stabilitas : Injeksi oksitosin harus disimpan pada suhu dibawah 25oC, tetapi tidak boleh beku.
Dapar Asetat pH 3,5
(FI IV hal 1144)
Larutkan 25 g ammonium asetat p dalam 25 ml air, tambahkan 38 ml HCl 7M, atur pH hingga 3,5 dengan penambahan asam klorida 2M atau ammonium hidroksida 5M dan encerkan dengan air hingga 100 ml.
KLORPROMAZIN HCl
(FI IV hal 213, DI hal 1164))
Rumus molekul : C17H19CIN2S,HCl
BM : 355,32
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau agak krem putih; tidak berbau; warna menjadi gelap karena pengaruh cahaya
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform, tidak larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat : Antiemetikum dan antimual
Kontraindikasi : Menekan saraf pusat
Efek samping : Konstipasi, hipotensi, takikardia dan kemerahan pada kulit
Dosis : 25 – 50 mg setiap 3-4jam untuk i.m (DI 88 hal 1166)
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya dan wadah tertutup rapat
pH : 3,4 – 5,4 (FI IV hal 213)
Sterilisasi : Filtrasi
Stabilitas : Stabil pada suhu dibawah 40oC bahkan lebih baik pada suhu 15-30oC (Drug Information 2003, hal.2262)
NATRIUM BENZOAT
(FI IV, hal 585; Excipient hal 433)
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Kegunaan : Pengawet
Konsentrasi : 0,5% untuk sediaan parental (Exipient second edition hal : 443)
Stabilitas : stabil diudara
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (martindale 28 hal 1290)
pH : 4,5 – 7
OTT : dengan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam logam berat yang mengandung perak dan merkuri.
Wadah : wadah tertutup baik dan disimpan di tempat sejuk dan kering.
Insulin
( FI IV hal 464, Martindale 288 hal 844)
Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter; dan dalam etanol; larut dalam larutan encer asam-asam mineral dan dalam larutan alkali hidroksida diikuti dengan peruraian.
Dosis : 100 unit/ml (DI 88 hal 1780) bisa untuk iv, im, sc, tetapi dianjurkan untuk sc
PH : 3 – 3,5 (Martindale 28 hal 844)
Stabilitas : insulin harus disimpan di lemari pendingin dan di lindungi dari pembekuan. Pembekuan pada insulin akan mengubah struktur proteinnya dan terjadi penurunan potensi insulin. Insulin degan formulasi PH netral lebih stabil daripada menggunakan asam.Pada suhu 25°C insulin stabil dalam 30 bulan. Dengan protein lain dan peptide, insulin mengalami agregasi dengan berkurangnya bioaktivitas insulin. Agregasi juga dapat terjadi di permukaan air.
Sterilisasi : Filtrasi
Khasiat : Anti diabetes
Gliserin
(FI IV hal 413)
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopik, netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
Konsentrasi : 30 – 50 % ( sebagai solvent parentral ) (Excipient hal 257)
Guna : antimikroba, emolient, humektan, plastizer, solvent, pemanis, tonisitas
Stabilitas : Bersifat higroskopis, dekomposis oleh pemanasan. Gliserin akan mengkristal pada suhu rendah.
Inkompatibilitas : Kromium trioksida, potasium klorat, potasium permanganat (Excipient hal 258)
Sterilisasi : oven 150oC selama 1 jam
Wadah : dalam wadah tertutup rapat. Ditempat berudara kering dan dingin
Fenol
(FI IV hal. 663 ;Exipient second edition hal 336 )
Pemerian : hablur bentuk jarum atau massa hablur; tidak berwarna atau putih atau berwarna merah muda, bau khas.
Kelarutan : larut dalam air; sangat mudah larut dalm etanol, gliserin, kloroform, eter,dan minyak menguap tertentu; agak sukar larut dalam minyak mineral.
Guna : desinfektan, anastetik lokal, antimikroba
Konsentrasi : 0,5 % (sebagai pengawet injeksi )
Stabilitas : oleh udara dan cahaya berubah warna menjadi merah atau coklat, perubahan terjadi karena adanya senyawa logam. Senyawa pengoksidasi juga dapat menyebabkan perubahan warna. Stabil dalam bentuk larutan air.larutan minyak untuk injeksi sebaiknya disterilkan dalam wadah tertutup rapat dengan pemanasan kering.
Inkompatibilitas : albumin dan gelatin. Menjadi cair bila dicampur dengan kampor, mentol, thimol, asetaminofen, fenasetin, kloralhidrat, fenazon, etil amonibenzoat, fenil salisilat, resorsin, terpinhidrat, sodium fosfat.
Sterilisasi : oven
Wadah : dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya, pada suhu tidak lebih dari 15ºC
ZnCl2
(FI IV hal 835, Martindale 28 945)
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur, putih atau hampir putih, dapat berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder, sangat mudah mencair, larutan (1 dalam 10) bereaksi asam lakmus
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam klorida.
Konsentrasi : 0,1 - 0,4%
Wadah : dalam wadah tertutup rapat
Sterilisasi : filtrasi
pH : 4,6 – 6
HidroKortison sodium phosphat
(Martindale 28 hal 475)
Pemerian : Berwarna putih sampai kekuningan, berbau lemah atau praktis
tidak berbau, serbuk higroskopis
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan sedikit larut dalam alkohol
pH : 7,5 – 9 (setiap 0,5 % dalam air)
Stabilitas : Harus disimpan pada suhu kurang dari 40°C, labil terhadap panas, lindungi terhadap cahaya
Khasiat : Anti inflamasi, kekurangan akibat insufisiensi korteks adrenal.
Dosis : 15-240 mg perhari, 50 mg/ml (DI 88 )1724
OTT : Dengan beberapa macam obat, yang dipengaruhi oleh temperatur, pH, dan konsentrasi obat tersebut.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Sterilisasi : Filtrasi
Na Sitrat
( FI IV hal 588, Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 443 )
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih
Kelarutan : Dalam bentuk hidrat mudah larut
dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, tidak larut dalam etanol.
Incompatible : dengan asam.
Penyimpanan : dalam wadah kedap udara.
Kegunaan : Dapar sitrat pH 3
Kadar : 0,3-2,0 %
pH : 7,0 – 9,0
OTT : dengan garam alkaloid, kalsium, larutan hidroalkohol
Sterilisasi : autoklaf
Natrium Hidroksida
( FI IV hal 589 )
Pemerian : putih atau praktis putih, massa melebur berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain, keras, rapuh, dan menunjukkan pecahan hablur, bila dibiarkan diudara akan cepat menyerap karbon dioksidan dan lembab
Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat..
Digoksin
( DI 2003 hal. 1583-1585; Martindale 28 hal. 531-539; HB Injectable drugs hal.411-414, FI IV hal 317 )
Pemerian : hablur jernih hingga putih atau serbuk hablur putih tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam eter. Mudah larut dalam piridina,sukar larut dalam etanol encer dan dalam kloroform.
Dosis : Untuk dosis inisial (awal 250 - 500 µg ), diikuti 250 µg setiap 4-6 jam. Dosis maksimum untuk 1 hari hingga 1 mg. (Martindale 28 hal. 537)
Rute pemberian : Intravena
pH sediaan : 6,6-7,4
Stabilitas : Digoxin terhidrolisis dalam larutan asam dengan pH < style=""> namun pada pH 5-8, digoxin tidak terhidrolisis dalam larutan. Larutan 0,25 mg/ml Digoxin mempertahankan potensinya untuk 3 bulan pada suhu kamar dalam peti besi.
Kegunaan: Sebagai glikosida jantung dengan efek inotropik positif untuk pasien gagal jantung.
OTT : Dengan asam dan basa.
Sterilisasi : Larutannya dalam alkohol dapat disterilkan dengan otoklaf. (Martindale hal 531)
Etanol
( Excipients hal.7-8 ),( FI IV hal 63)
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih,tidak berwarna.Bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktid bercampur dengan semua pelarut organik
Konsentrasi : 5 - 10 %
Rute pemberian : intravena
Kegunaan : digunakan pada sediaan parenteral sebagai bahan pengisotonis dan asupan ion natrium dan klorida.
OTT : pada suasana asam bereaksi dengan zat pegoksidasi dan jika bereaksi dengan alkali akan berubah warna menjadi gelap.
Sterilisasi : Dengan otoklaf atau filtrasi
Penyimpanan : wadah tertutup rapat, dan di tempat sejuk
Propilen Glikol
( Excipients hal. 407- 408, FI IV hal 712)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap iar pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dalam kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dalam minyak lemak.
Konsentrasi : 10-60 %
Kegunaan : pengawet (anti mikroba), pelarut atau kosolven yang dapat bercampur dengan air
OTT : Dengan bahan pengoksidasi seperti kalium permanganat
Stabilitas : Stabil ketika bercampur dengan etanol 95%, dan air. stabil pada suhu sejuk dan dalam wadah tertutup rapat, tapi pada temperature tinggi dan terbuka dapat mengalami oksidasi. Stabil jika dicampurkan dengan etanol (95%), gliserin atau air’
Sterilisasi : Dengan otoklaf
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan di tempat sejuk dan kering
Diazepam
(FI IV, hal. 303)
Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai kuning, praktis tidak berbau..
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam propilen glikol, larut dalam alkohol.
pH : 6,2 – 6,9 (FI IV hal.305)
Stabilitas : injeksi Diazepam harus terlindung dari cahaya dan disimpan pada suhu 15-30 oC
Khasiat : Antikonvulsi
Dosis : Dewasa i.v 5 mg/ml (DI 2003 hal. 2366)
Kontraindikasi : Tidak untuk pasien yang hipersensitivitas terhadap Diazepam.
Interaksi : antidepresan lain, sedatif, anti histamin, opioid analgetik. ( stockley’s Drug Interaction, 7th ed. Hal.43).
Sterilisasi : Filtrasi
Wadah : dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, sebaiknya dari kaca tipe 1, terlindung dari cahaya.
Benzil alkohol
(Handbook of pharmaceutical, hal 35)
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau aromatik lemah; rasa membakar tajam. Mendidih pada suhu 206 oC tanpa peruraian . netral terhadap lakmus.
Kelarutan : agak sukar larut dengan air, mudah larut dalam etanol 50% bercampur dengan etanol, dengan eter dan dengan kloroform.
Kegunaan : pengawet
Stabilitas : dapat mengalami oksidasi secara perlahan di udara.
OTT : dengan zat pengoksidasi dan asam kuat.
Konsentrasi : 10%
Sterilisasi : autoklaf atau filtrasi.
Wadah : wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya dan disimpan di tempat sejuk dan kering.
Asam sitrat monohidrat
(FI IV hal 48)
Pemerian : hablur bening/tidak berwarna/serbuk hablur granul sampai halus, putih, tidak berbau/praktis tidak berbau, rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.
Kegunaan : Dapar sitrat pH 3
Ampisilin Sodium
(FI IV hal 106; Martindale”the complete Drug Reference” hal 181)
Rumus molekul : C16H18N3NaO4S
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih, larut dalam air, sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam paraffin cair,dan minyak lemak.
( martindale hal 181)
Kelarutan : larut dalam air, sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam paraffin cair,dan minyak lemak (Martindale hal 181)
Sifat fisika kimia : Ampisilin natrium Steril mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 854µg dan tidak lebih dari 988 µg ampisilin, C16H19N3O4S per mg.pada saat penggunaan larutan terkonstitusi dibuat dari larutan Ampisilin natrium steril yang memenuhi syarat untuk larutan terkonstitusi pada injeksi.( FI IV hal 106)
Dosis : 1,5 – 3 g ; Perbandingan 2:1
( DI halaman 395)
Khasiat : infeksi Meninghitis ( DI halaman 395)
Ph : 8.0 – 10.0 ( Martindale hal 181)
Stabilitas : stabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk konsentrasi, pH, temperatur. Stabilitas meningkat oleh sodium bikarbonat,dan laktat.disarankan bahwa dalam pembuatan rekonstitusi ampisilin sodium untuk injeksi seharusnya dalam waktu 24 jam preparasi nya dan disimpan pada suhu 2ºdan 8ºC tetapi tidak sampai beku.
OTT : pada beberapa obat , termasuk beberapa antibacterial pada konsentrasi yang tinggi, dan juga pada larutan yang mengandung glukosa
Wadah dan penyimpanan : simpan dalam tempat kedap udara, ( Martindale hal 181).
Lindungi larutan terkonstitusi dari pembekuan. (FI IV hal 107 ).
Sterilisasi : Aseptis
Sulbaktam Sodium
( Martindale hal 298 )
Rumus molekul : C8H10NNaO5S = 255,2
Pemerian : putih atau hampir putih, higroskopis, serbuk kristal.
Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol,sukar larut dalam etil asetat.
pH : 5,2 – 7,2
Khasiat : antibacterial ( martindale hal 298)
Dosis : 1,5 – 3 g ( Di 2003 hal 395)
Stabilitas : setiap 5% larutan dalam air memiliki pH 5,2 sampai 7,2 (Martindale hal 298)
Penyimpanan : hindari dari udara luar ( dalam kedap udara) (Martindale hal 298)
Sterilisasi : Aseptis
Aminophyllin
(FI IV Hal 90 , Martindale ed.35 hal 1000-1001, Martindale edisi 31 hal1651, DI 2003 hal 3487)
Pemerian : Butir atau serbuk putih atau agak kekuningan,bau ammonia lemah, rasa pahit.
Kelarutan : Tidak larut dalam etanol dan dalam eter. Larut dalam air. Larutan 1 gram dalam 25ml air menghasilkan larutan jernih; larutan 1gram dalam 5ml air menghablur jika didiamkan dan larut kembali jika ditambah sedikit etilendiamin.
PH : 8,6-9,0 (FI IV hal 92)
Stabilitas : Stabil pada suhu kamar dan pada PH 3,5-8,6 selama 48 jam pada suhu 25 C. Jika dibiarkan di udara terbuka, perlahan kehilangan etilendiamin dan menyerap karbondioksida dengan melepaskan teofilin.
Khasiat : Antiasma, diuretikum, bronkodilator.
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal bebas karbondioksida dari kaca tipe 1, terlindungi dari cahaya.
OTT : asam , klorpromazin HCl, clindamycin phospat, corcotrophin, dimenhidrinat, eritromicin gluceptate, hidralazin HCl, prokain HCl, prametazin HCl, vancomisin HCl.
Sterilisasi : otoklaf/filtrasi
Dosis : 25 mg/ml (Aminofilin mengandung 84,0 dan 87,4% teofilin dan 13,5 – 15,0% etilendiamin).
(DI 2003 hal 3488, Martindale edisi 31 hal 1651)
Rute : Intravena
Teofilin
(FI IV hal. 783)
Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan sukar larut dalam larutan alkali dan ammonium hidroksida , agak sukar larut dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam eter.
Stabilitas : stabil di udara
Sterilisasi : otoklaf
Etilendiamin
(FI IV hal. 112)
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau agak kuning, bau seperti amoniak, bersifat alkali kuat
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol
Amikasin Sulfat
(FI IV hal 86-87, Martindale hal 1086, DI 2003 hal 67, Hanbook on Injectable Drugs hal 30)
Pemerian : serbuk hablur putih
Kelarutan : mudah larut dalam air
pH : 2,0 – 4,0
Khasiat : antimikroba
Stabilitas : amikasin sulfat dalam larutan dapat mengalami oksidasi oleh udara, yang dapat menyebabkan perubahan warna. Namun perubahan warna ini tidak mempengaruhi potensi dari amikasin sulfat
OTT : dengan amfoterisin, ampisilin sodium, cefapirin sodium, cephalothin sodium, chlorothiazide sodium, diinaktifkan secara invitro oleh penisilin dan sefalosporin, jika dibuffer dengan air maka potensinya akan berkurang.
Dosis : dewasa dan anak-anak i.m = 15 mg/kg BB (Drug Information 2003 hal 67)
Sterilisasi : Autoklaf (Handbook on injectable drugs)
Wadah : dalam wadah tertutup rapat
Jalur : Intramuskular
Natrium bisulfit
( Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 452)
Pemerian : serbuk kristal putih
Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol
Guna : Antioksidan
Kadar : 0,01-1,0 %
Stabilitas : agak higroskopis, kurang stabil bila terpapar dengan udara
Sterilisasi : autoklaf
Asam sulfat
(FI IV hal 53)
Pemerian : cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat tajam dan korosif
Kelarutan : bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas
Wadah : dalam wadah tertutup rapat