vial diklofenak.doc

66
I Formula Asli Injeksi Natrium Diklofenak (vial) II. Rancangan Formula Tiap 10 ml injeksi (vial) mengandung : Natrium Diklofenak 7,5 % Benzalkonium klorida 0,01 % Na 2 EDTA 0,1 % Propilenglikol 20 % Aqua Pro Injeksi ad 10 ml III. Master Formula Nama Produk : Nafnak ® Injeksi Jumlah Produk : 3 vial @ 10 ml Tanggal Formula : 4 April 2009 Tanggal Produksi : 1 Mei 2009 No.Registrasi : DKL 0900100844 A1 No.Batch : J0900108 Pabrik : PT Steril Farma Dibuat Oleh : Kelompok I Disetujui Oleh : Andi Affandi, S.Si No Reg : DKL 0900100844 A1 No Batch : J0900108 Nafnak ® Injeksi

Upload: whyllies

Post on 05-Dec-2014

802 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

Page 1: VIAL DIKLOFENAK.doc

I Formula Asli

Injeksi Natrium Diklofenak (vial)

II. Rancangan Formula

Tiap 10 ml injeksi (vial) mengandung :

Natrium Diklofenak 7,5 %

Benzalkonium klorida 0,01 %

Na2EDTA 0,1 %

Propilenglikol 20 %

Aqua Pro Injeksi ad 10 ml

III. Master Formula

Nama Produk : Nafnak® Injeksi

Jumlah Produk : 3 vial @ 10 ml

Tanggal Formula : 4 April 2009

Tanggal Produksi : 1 Mei 2009

No.Registrasi : DKL 0900100844 A1

No.Batch : J0900108

Pabrik :PT Steril Farma

Dibuat Oleh : Kelompok IDisetujui Oleh : Andi Affandi, S.Si

No Reg : DKL 0900100844 A1No Batch : J0900108

Nafnak® Injeksi

Kode Bahan NamaBahan

FungsiBahan

Jumlah BahanPer Dosis Per Batch

NM – 001BK – 002NE – 003NA – 004API – 010

Na- diklofenakBenzalkonium-Cl

Na2EDTAPropilen Glikol

Aqua Pro Injeksi

Zat aktifPengawet

PengkhelatkosolvenPembawa

750 mg1 mg10 mg

2000 mgad 10 mL

2.625 mg3,5 mg 35 mg

7.000 mg ad 35 mL

Page 2: VIAL DIKLOFENAK.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah

sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang

harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan

yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau

melalui kulit atau selaput lendir (1). Dimasukkan ke dalam tubuh dengan

menggunakan alat suntik. (2)

Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang

diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam

kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki

pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran

mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi

mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian

yang dapat diterima. (3)

Diklofenak, derivat asam fenilasetat, adalah antiinflamasi non

steroid. Digunakan dalam bentuk garam natrium untuk menghilangkan

nyeri dan inflamasi dalam berbagai kondisi dan kerusakan tulang sendi

seperti Rheumatoid Arthiris, Osteoarthiris, dan anlylosing spondylitis,

kerusakan sendi seperti barstis dan tendinitis, kerusakan jaringan lemak

dan kondisi nyeri lainnya seperti kilik.

Page 3: VIAL DIKLOFENAK.doc

Natrium diklofenak secara parenteral sangat efektif untuk

menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu).

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami cara membuat formula serta

pembuatan injeksi vial.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Membuat formula dan sediaan injeksi vial Natrium Diklofenak

I.3 Prinsip Percobaan

Pembuatan injeksi vial natrium diklofenak sesuai komposisinya

yaitu Natrium Diklofenak sebagai zat aktif, Benzalkonium Klorida sebagai

pengawet, Na2EDTA sebagai pengkhelat, Prepilenglikol sebagai kosolven,

serta Aqua Pro Injeksi sebagai pembawa, yang dibuat dengan kondisi

steril dan dilakukan sterilisasi akhir menggunakan otoklaf.

Page 4: VIAL DIKLOFENAK.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

II.1.1 Definisi Vial

1. Scoville’s the art of compounding: 200

Wadah dosis ganda dan sejenisnya berupa vial dan botol serum.

Kapasitas vial serum 1-50 mL, bentuknya mirip ampul, tetapi disegel

dengan pemanasan. Ditutup dengan penutup karet spiral.

2. American Pharmacy : 230

Vial adalah wadah gelas berbentuk botol kecil yang ditutup dengan

karet atau penutup plastik yang biasanya dikaitkan pada tempat wadah

dengan segel logam. Dalam semua hal, gelas harus bening dan berwarna

terang supaya produk dapat diperiksa dengan penglihatan.

3. Prescription pharmacy : 193

Vial dosis ganda yang seperti namanya secara tidak langsung

menunjukkan penggunaan dalam isi banyak, merupakan jenis lain wadah

penutup karet untuk produk parenteral. Pada waktu menggunakan spoit

dan jarum suntik digunakan untuk menyuntikkan volume udara sama

dengan volume cairan yang ditarik. Ini mencegah formasi vakum yang

akhirnya mengaspirasi kontaminasi bahan dari luar vial. Karena masalah

stabilitas dan kemungkinan kontaminasi penggunaan dosis ganda, USP

Page 5: VIAL DIKLOFENAK.doc

membatasi ukuran vial dosis ganda sampai 20 mL dan diharuskan bahwa

larutan berisis pengawet antimikroba.

4. Teori dan Praktik Farmasi Industri : 423

Wadah dosis ganda adalah wadah kedap udara yang memungkinkan

pengambilan isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan

kekuatan, kualitas atau kemurnian bagian yang tertinggal.

5. Rhemingtons pharmaceutical science 18 edition : 1553

Vial adalah wadah dosis ganda yang didesain sehingga lebih dari

satu dosis dapat ditarik pada waktu yang berbeda. Wadah dipertahankan

dengan penggunaan segel. Ini jelas bahwa dengan perhatian penuh

aseptik meliputi spoit dan jarum suntik steril untuk penarikan dosis dengan

desinfeksipermukaan tutup, masih ada resiko besar masuknya

kontaminasi mikroorganisme dan virus ke dalam isi vial. Karena resiko ini,

USP menyarankan bahwa semua vial dosis ganda harus mengandung

bahan anti bakteri.

6. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics : 288

Vial adalah wadah dosis ganda, disegel dengan karet atau tutup

plastik yang kecil, daerah tipis (diafragma) di tengah. Diafragma

mangizinkan pemasukan jarum suntik hipodermis tanpa penarikan isi. Ini

didesain supaya jarum suntik mudah dimasukkan tanpa pelepasan

fragmen dan akan tertutup setelah penarikan jarum. Penutup vial biasanya

dirapatkan dengan segel logam.

Page 6: VIAL DIKLOFENAK.doc

Kesimpulan :

Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa vial adalah wadah dosis

ganda (3, 4), berbentuk silinder, berupa gelas botol (5) berdinding tebal

yang memiliki volume antara 0,5-100 mL yang ditutup dengan penutup

karet dan disegel dengan aluminium, yang mengandung anti mikroba (6)

dimana pengambilan sediaan dengan cara berulang (7) dengan

disuntikkan pada penutup karet (6) dimana bahan obat dapat berupa

larutan, emulsi, suspensi atau serbuk kering yang dilarutkan atau

disuspensikan terlebih dahulu.

II.1.2 Penyegelan Vial

1. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy : 1348

Penyegelan botol, cartridge dan vial. Tutup karet ini harus cocok

dengan mulut wadah, cukup rapat untuk menghasilkan penyegel, tetapi

tidak begitu rapat sehingga sulit untuk mendapatkannya dalam atau pada

wadah tersebut. Tutup bisa disisipkan dengan tangan, menggunakan

pinset steril. Cara tangan yang paling tepat meliputi pengambilan tutup,

dan menyisipkannya ke dalam vial dengan suatu alat yang dihubungkan

pada sebuah pipa vakum.

Bila tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutup biasanya

dihalogenasi atau disalut dengan silikon untuk mengurangi pergesekan.

Ini memungkinkan penutup tersebut meluncur dari suatu drum berputar ke

dasar tempat mengalir yang diletakkan di atas wadah. Siap untuk

Page 7: VIAL DIKLOFENAK.doc

pemasukan oleh suatu penekan lainnya. Penghentian dapat dilakukan

pada pipa prediksi dipercepat dengan mesin tersebut. Segel aluminium

digunakan untuk menahan tutup karet tetap pada tempatnya. Tutup

tunggal boleh mempunyai lubang permanen atau pusat yang dirobek pada

waktu penggunaan untuk memrapatkan tutup karetnya. Tutup aluminium

rangkapdua biasanya mempunyai suatu tutup dalam dengan lubang pusat

yang permanen. Segel aluminium rangkap tiga digunakan untuk botol

besar. Penutup dalam dengan lubang pusat permanen tetap berada di

tempatnya selama penggunaan untuk mengamankan penutup karet.

Lempeng tipis digunakan sebagai selubung atau segel lubang melalui

tutup tersebut. Penutup laur menahan lempeng di tempatnya atau dirobek

pada waktu digunakan.

2. Scoville's:The Art of Compounding : 284

Untuk mempertahankan penutup karet pad tempatnya dengan kuat,

salah satu penyegelan yang digunakan adalah bahan yang lunak. Segel

berbentuk tube dimana penutup karet mungkin dipasang dengan

beberapa cara untuk mempertahankan penutup dengan pas pada leher

vial. Tetapi, pada waktu yang sama dapat meninggalkan permukaan

penutup ketika dibuka. Segel menjaga cairan tetap lembut. Ketika segel

dipasang, penutup dan leher vial hendaknya kering. Segel ini bertujuan

untuk melekatkan dan merapatkan penutup.

3. Dispensing of Medication by King : 185

Page 8: VIAL DIKLOFENAK.doc

Untuk cartridges, vial dan botol meliputi penyisipan atau pemberian

tutup karet. Langkah ini dilakukan oleh mesin otomatis, untuk menjamin

bahwa penutup karet tidak tercabut dari wadah, sebuah penutup

aluminium biasanya melindungi di sekitar penutup dan tepi wadah.

Kesimpulan :

Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa penyegelan ampul dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Dengan menggunakan tangan (12)

Tutup dapat disispkan dengan tangan menggunakan pinset steril.

Cara tangan meliputi pengambilan tutup dan menyisipkannya ke

dalam vial dengan suatu alat yang dihubungkan pada sebuah pipa

vakum.

b. Dengan menggunakan mesin (12, 13, 5)

Bila tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutup biasanya

dihalogenasi atau disalut dengan silikon untuk mengurangi

pergesekan. Ini memungkinkan penutup tersebut meluncur dari

suatu drum berputar ke dasar tempat mengalir yang diletakkan di

atas wadah untuk pemasukan oleh suatu alat penekan lainnya

II.1.3 Masalah-masalah yang Ditimbulkan Penutup Karet Vial

1. Encyclopedia vol.11 : 232

Masalah dengan penutup karet, termasuk lepasnya bahan

penyusun karet ke dalam produk. Penyerapan bahan aktif atau pengawet

Page 9: VIAL DIKLOFENAK.doc

atau antimikroba oleh bahan elastomer dan bagian tengah karet melalui

pemasukan jarum suntik secara berulang. Bagian tengah penutup

menghasilkan partikel karet yang berpengaruh terhadap kualitas dan

keamanan potensial produk.

2. Prescription pharmacy edisi 2 : 193

Masalah yang dihasilkan oleh penutup karet terletak pada bagian

tengahnya, dimana hal ini disebabkan oleh pemasukan jarum suntik yang

melewati penutup saat penarikan isi vial yang mengakibatkan jatuhnya

potongan gerigi bahan penutup ke dalam produk. Material ini berkumpul

dalam vial dan dapat ikut tertarik masuk ke dalam spoit yang selanjutnya

diinjeksikan pada pasien. Untuk menghindari kemungkinan yang

menyebabkan reaksi antibody partikel asing atau penghentian aliran

darah, pengguna vial dosis ganda harus memeriksa vial secara hati-hati

jika vial telah digunakan sebelumnya, dan sebaiknya selalu berhati-hati

untuk memasukkan jarum suntik ke bagian penutup yang belum dilewati

jarum suntik sebelumnya.

3. Dispensing of Medication by King : 183

Bahan penyusun penutup karet dapat dilepaskan dari komponen

karet ke dalam produk farmasi dan dapat menyebabkan interaksi kimia.

Dalam usaha untuk menurunkan pelepasan dan juga menurunkan

penyerapan, pernis atau pelapis plastic kadang-kadang digunakan pada

permukaan lapisan karet yang kontak dengan produk.

4. Dispensing of Medication by Martin : 981

Page 10: VIAL DIKLOFENAK.doc

Bahan penyusun penutup karet dapat dilepaskan dari komponen

karet ke dalam produk farmasi dan dapat menyebabkan interaksi kimia.

Dalam usaha untuk menurunkan pelepasan dan juga menurunkan

penyerapan, pernis atau pelapis plastic kadang-kadang digunakan pada

permukaan lapisan karet yang kontak dengan produk.

5. Pharmaceutical Practice : 250

Bagian penutup dapat lepas ke dalam produk ketika jarum suntik

dimasukkan melewati penutup. Ada juga resiko interaksi antara produk

dan penutup. Pengulangan penarikan larutan injeksi dari wadah

meningkatkan resiko kontaminasi microbial produk, karena itu produk

harus mengandung pengawet/ antimikroba kecuali obat itu sendiri memiliki

aktivitas antimikroba.

6. Pharmaceutical technology : 288

Karet merupakan bahan yang paling bagus untuk penutup.

Komposisi karet bervariasi, dan penutup yang baik untuk produk

ditentukan melalui percobaan. Masalah stabilitas dapat terjadi pada

penutup karet. Zinc dapat terlepas dari penutup karet khusus

menghasilkan inkompabilitas dengan obat, penyerapan pelarut dapat

menyebabkan pembengkakan pada tutup, pengawet atau bahan-bahan

lain dapat diserap oleh pelarut. Jika produk parenteral disegel di bawah

gas inert, permeabilitas tutup terhadap gas tersebut sangat penting, karet

butyl terlihat menjadi karet permeable terakhir. Jika obat sensitive

Page 11: VIAL DIKLOFENAK.doc

terhadap air maka produk dibuat sebagai sediaan bubuk steril kering,

transmisi uap lembab penutup jadi minimal.

Page 12: VIAL DIKLOFENAK.doc

7. Sterile Dosage Forms : 303

Penggunaan penutup karet memberikan masalah dari lubang pada

bagian tengah yang menjadi sumber kontaminasi partikulat dan

menyebabkan komponen wadah bereaksi dengan larutan dan ini

menambah kesulitan fisik dan kimia. Beberapa jalan masuk pada vial

dosis ganda merintangi system pengawet dan meningkatkan

kemungkinan kontaminasi wadah. Kemungkinan kontaminasi wadah dosis

ganda ketika spoit yang sama digunakan pada dua atau lebih produk yang

berbeda. Kombinasi dua atau lebih injeksi pada spoit yang sama untuk

pemberian tunggal hanya terjadi pada beberapa kasus, seperti

pengobatan preoperative, tetapi praktiknya hanya sedikit kompabilitas

bahan yang diketahui.

Kesimpulan :

Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang

dapat disebabkan oleh penutup karet adalah:

- Pengawet dapat diserap permukaan tutup (19). Cara mencegah

masalah ini yaitu dengan menjenuhkan penutup karet dalam

pengawet yang akan digunakan dengan konsentrasi 2 kali dari

larutan yang digunakan..

- Penggembungan karet karena penyerapan pelarut (16). Ini dapat

diatasi dengan melakukan penyegelan menggunakan alumunium.

- Adanya kontaminasi dalam bahan obat (14)

Page 13: VIAL DIKLOFENAK.doc

- Adanya coring yaitu terlepasnya bagian/ kandungan penutup dalam

produk ketika jarum suntik dimasukkan dalam penutup (13, 6). Ini

dapat diatasi dengan memperhatika sudut penyuntikan. Sudutnya

antara jarum dengan tutup karet harus 45o. cara lain yakni dengan

dilapisi polimer-polimer pelapis plastik seperti teflon. (6)

II.1.4 Uji Kebocoran Vial

1. Modern Pharmaceutical 3rd edition : 485

Botol dan vial tidak diharuskan untuk contoh tes vakum karena

fleksibilitas tutup karet. Meskipun botol yang disegel di bawah vakum

dapat di uji vakum dengan penekanan dasar botol secara kuat dengan

telapak tangan untuk menghasilkan suara air palu. Uji lain adalah tes

percikan atau cahaya, yang mana pemeriksaan dilakukan di bagian luar

Page 14: VIAL DIKLOFENAK.doc

botol. Saat menyentuh ruang udara botol pelepasan percikan terjad jika

bagian kepala dikosongkan.

2. Remingtons pharmaceutical science 18th Edition : 1568

Vial dan botol tidak diharuskan untuk uji kebocoran karena

penyegelan materi (penutup karet) sukar. Oleh karena itu, hasil dari

contoh pengujian menjadi tidak berarti. Meskipun pengosongan botol

berisi cairan dapat di cek untuk suara klik dihasilkan ketika pukulan

dengan peralatan seperti pemukul karet.

3. Dispensing of Medication by King : 193

Materi ini tidak dapat diberikan pada penutup wadah karet karena

fleksibilitas karet. Metode ini mempunyai reliabilitas terbatas. Botol yang

telah di segel di bawah vakum dapat di uji dengan hentakan keras “efek

pemukulan air”. Saat pengosongan botol dipukul dengan pemukul karet

atau dengan telapak tangan. Umumnya untuk menyegel wadah dengan

tutup karet, kepercayaan ditempatkan pada elastisitas sempitnya

perkakas karet melawan bagian/ sisi pembuka wadah, tanpa penggunaan

uji kebocoran.

4. Dispensing of Medication by Martin : 995

Materi ini tidak dapat diberikan pada penutup wadah karet karena

fleksibilitas karet. Sebagai tambahan, celupan bahan warna buruk pada

tutup karet. Dalam beberapa kasus tekanan udara dapat dilakukan untuk

membalik vial dan botol dengan observasi yang terjadi untuk peningkatan

gelembung udara dalam larutan. Metode ini mempunyai reliabilitas

Page 15: VIAL DIKLOFENAK.doc

terbatas. Botol yang telah di segel di bawah vakum dapat di uji dengan

hentakan keras “efek pemukulan air”. Saat pengosongan botol dipukul

dengan pemukul karet atau dengan telapak tangan. Umumnya untuk

menyegel wadah dengan tutup karet , kepercayaan ditempatkan pada

elastisitas sempitnya perkakas karet melawan bagian/ sisi pembuka

wadah, tanpa penggunaan uji kebocoran.

Kesimpulan :

Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa botol dan vial tidak

diharuskan untuk contoh tes vakum karena fleksibilitas tutup karet.

Pengujian yang mungkin dilakukan adalah untuk melihat tekanan udara, di

mana vial dan botol di balik dan diamati terjadinya peningkatan

gelembung udara dalam larutan yang menandakan penyegelan tidak

sempurna (9) Uji lain yang dilakukan adalah uji ketahanan botol dan vial

dengan cara botol dan vial yang telah disegel di bawah vakum di uji

dengan penekanan dasar botol secara kuat dengan telapak tangan untuk

menghasilkan bunyi “air pukul” (8) Uji lainnya adalah uji percikan di mana

pemeriksaan dilakukan pada bagian luar botol. Saat menyentuh ruang

udara botol pelepasan percikan terjad jika bagian kepala dikosongkan (6).

Page 16: VIAL DIKLOFENAK.doc

II.1.5 Keuntungan dan Kerugian Vial

A. Keuntungan

1. Scoville’s the art of compounding : 202

Wadah dosis ganda memiliki keuntungan yaitu lebih baik jika

digunakan daripada ampul.

2. Sterile dosage forms : 302

Ketersediaan wadah dosis (vial) yang bersegel dengan penutup

karet memberikan dosis yang fleksibel dan mengurangi unit biaya per

dosis.

3. Rhemingtons pharmaceutical science 18th edition: 1553

a. Lebih dari satu dosis dapat diambil pada waktu yang

berbeda.

b. Fleksibilitas dosis yang dapat diberikan oleh ahlinya.

c. Lebih aman daripada dosis tunggal.

4. Pharmaceutical Practice : 249

a. isi vial dapat diberikan pada beberapa bagian.

b. Dosis lebih fleksibel.

c. Pada ampul sejumlah partikel dapat masuk dalam produk

ketika leher ampul dipertahankan.

d. Biaya per unit dosis lebih rendah.

5. Encyclopedia 11th Edition : 232-233

Tidak ada masalah gelas partikel yang dapat masuk dalam produk

ketika penggunaan.

Page 17: VIAL DIKLOFENAK.doc

6. Textbook of Pharmaceutics : 559

a. Merupakan wadah dosis ganda.

b. Dapat digunakan untuk mengamati bubuk kering yang

termolabil.

7. Prescription pharmacy : 103

Pengambilan dosis lebih dari satu kali.

B. Kerugian

1. Scoville’s the art of compounding : 203

Kemungkinan adanya kontaminasi dari bahan selama pengambilan

volumenya.

2. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy: 1512

Vial menggunakan penutup karet, di mana ada 2 masalah

kompabilitas umum yakni keluarnya bahan dari senyawa karet kemudian

lebih lanjut bereaksi dengan bahan-bahan dari produk tersebut dan

penghilangan bahan-bahan dari produk dengan penyerapan oleh senyawa

karet atau oleh perpindahan uap melalui tutupnya.

3. Strerile dosage forms : 300-303

Peningkatan kemungkinan kontaminasi mikroba pengambilan

berulang, coring dan kontaminasi partikel ditingkatkan, kemungkinan

perhitungan dosis yang salah, bahan pengotor ditingkatkan dan

membutuhkan waktu untuk mengambil volume yang diinginkan.

4. Rhemingtons pharmaceutical science 18th edition: 1553

Page 18: VIAL DIKLOFENAK.doc

a. membutuhkan perhatian teknik aseptik yang penuh, meliputi

spoit dengan jarum.

b. Suntik steril untuk pengambilan dosis.

c. Pengawet dapat diserap permukaan penutup.

d. Resiko kontaminasi mikroorganisme dan virus.

5. Pharmaceutical Practice : 249

a. Bagian kandungan penutup dapat dilepaskan dari produk,

ketika jarum suntik dimasukkan dalam penutup.

b. Adanya resiko interaksi antara produk dengan penututp.

c. Pengambilan berulang meningkatkan resiko kontaminasi

mikroba.

6. Encyclopedia 11th edition : 232-233

Adanya masalah yang ditimbulkan penutup karet.

7. Textbook of Pharmaceutics : 559

a. Resiko kontaminasi mikroorganisme.

b. Kemungkinan kesalahan pemberian dosis.

c. Harus digunakan secara cepat karena ketika dosis

dipindahkan, ruang udara yang meningkat, dapat meningkatkan

oksidasi sehingga dibutuhkan antioksidan.

8. Prescription pharmacy : 103

a. Masalah stabilitas dan kemungkinan kontaminasi dari

penggunaan berulang.

b. Adanya masalah yang ditimbulkan penutup karet.

Page 19: VIAL DIKLOFENAK.doc

Kesimpulan :

Dari berbagai pustaka, keuntungan vial antara lain :

a. Lebih baik dalam hal penggunaan dibandingkan ampul. (5)

b. Dapat memberikan dosis yang fleksibel. (14)

c. Mengurangi unit biaya per dosis. (7, 19)

d. Dapat digunakan sebagai wadah untuk mengemas serbuk kering.

(18)

e. Dapat digunakan sebagai wadah dosis ganda. (18)

f. Tidak ada masalah gelas partikel yang dapat masuk dlam produk

ketika penggunaan.

Dari berbagai pustaka, kerugian vial antara lain :

a. Kemungkinan adanya kontaminasi selama pengambilan volume.

(5)

b. Adanya masalah yang timbul dengan penutup karet. (12)

c. Kesalahan dalam pemberian dosis. (14)

d. Kemungkinan masuknya bahan partikulat. (19)

e. Membutuhkan waktu untuk ketelitian dalam mengambil volume

yang diinginkan. (7, 18)

f. Suntik harus steril . (7)

g. Adanya resiko interaksi antara produk dengan penutup. (18,19)

h. Harus digunakan secara cepat karena ketika dosis dipindahkan,

ruang udara meningkat, dapat meningkatkan oksidasi sehingga

dibutuhkan antioksidan. (19)

Page 20: VIAL DIKLOFENAK.doc
Page 21: VIAL DIKLOFENAK.doc

II.2 Dasar Formulasi

A. Alasan Pembuatan Sediaan

1. Sterille Dosage Form : 11

a. Diperlukan respon psikologik yang segera dicapai

b. Obat-obat dapat diberikan melalui injeksi pada pasien yang tidak

kooperatif, muntah, atau pasien yang tidak sadra.

c. Terapi parenteral dibutuhkan untuk obat yang tidak efektif atau obat

yang dirusak oleh saluran pencernaan seperti insulin, hormon, dan

antibiotik.

2. Pharmaceutical Practice : 247

Terapi parenteral digunakan untuk :

- Menghasilkan efek yang dibatasi

- Pemberian obat jika rute oral tidak dapat digunakan

- Menjamin penyaluran obat ke jaringan target

3. Dispensing of Medication by King : 167

Pemberian rute parenteral adalah cara yang mudah untuk mencapai

kebutuhan konsentrasi obat terapetik dalam darah.

4. Remingtons Pharmaceutical Science 18th edition: 1553

Vial adalah wadah dosis ganda yang didesain sehingga lebih dari 1

dosis dapat ditarik pada waktu yang berbeda, wadah dipertahankan

dengan penggunaan segel.

Page 22: VIAL DIKLOFENAK.doc

5. Teori dan Praktik Farmasi Industri : 423

Wadah dosis ganda ialah wadah kedap udara yang memungkinkan

pengambilan isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan

kekuatan, kualitas, atau kemurnian bagian yang tertinggal.

II.1.6 Tambahan istilah

Jenis-jenis garam diklofenak : (Martindale e-book)

Dietilamin Diklofenak

Epolamin Diklofenak

Kalium Diklofenak

Natrium Diklofenak

Yang sering digunakan adalah garam natrium untuk mengatasi

nyeri dan inflamasi pada berbagai kondisi.

Alasan perlu untuk bebas sulfur (Poison : 282)

Karena sulfur dalam bentuk sulfida menyebabkan efek avalisial dan

kerusakan pada sistem saraf pusat langsung. Karbon sulfida meruasak

sebagian besar SSP perifer dan homeopati.

Cara bebas sulfur : (Scoville's:The Art of Compounding : 204)

Untuk menghilangkan sulfur, penutup karet harus dididihkan selama 15

menit dalam larutan Na-Karbonat 2 % yang mengandung 0,1 % deterjen

seperti Dioksil Na-Sulfasuksinat atau Na-Lauril sulfat

Pengertian Ankylasing : (Dorland : 104)

Imobilitas dan konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh penyakit,

cedera, atau tindakan bedah.

Page 23: VIAL DIKLOFENAK.doc

Pengertian Osteoarthritis : (Dorland : 1562)

Penyakit sendi non generatik yang terutama terjadi pada orang tua,

ditandai dengan degenerasi tulang rawan sendi.

B. Alasan Penambahan Bahan

1. Alasan Penggunaan zat aktif

a. Indikasi

1. Obat-Obat Penting Edisi V : 313

Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri juga pada

migraine dan encok. Lagipula secara parenteral sangat efektif untuk

menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu).

2. Martindale 35th edition : ebook

Diklofenak, derivate asam fenil asetat, adalah AINS. Digunakan dalam

bentuk garam natrium untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi dalam

berbagai kondisi, musculoskeletal dan kerusakan tulang sendi seperti

rheumatoid arthritis, osteoarthritis, da ankylosin spendytis; kerusakan

jaringang sinyoid nartis dan tendonisitis; kerusakan jaringan lunak sepertin

sprains dan strics; dan kondisi nyeri lainnya seperti kolik ginjal, asam urat

akut, dysmenorrheal.

3. American Hospital Formulary Service Drug Information 2004 : e-book

1. Inflamasi

Page 24: VIAL DIKLOFENAK.doc

Natrium diklofenak dan kalium diklofenak digunakan sebagai

antiinflamasi dan analgesic pada pengobatan gejala akut dan

kronik rheumatoid, dan osteoarthritis.

2. Arthritis rheumatoid dan osteoarthritis

Ketika digunakan untuk pengobatan gejala arthritis rheumatoid,

diklofenak dapat menghilangkan nyeri dan kekakuan,

menghilangkan pembengkakan. Dalam mengobati gejala

osteoarthritis, diklofenak menghilangkan nyeri dan kekakuan, dan

aktivitas fungsional, meningkatkan fungsi lutut.

4. Data Obat Indonesia : 350

Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala rheumatoid arthritis,

osteoarthritis, dan ankylosing sponditis.

5. Farmakologi dan Terapi : 217

Beberapa AINS di bawah ini (diklofenak) umumnya bersifat

antiinflamasi, analgesic, dan antipiretik. Obat ini hanya digunakan untuk

terapi penyakit inflamasi sendi seperti arthritis rheumatoid, osteoarthritis,

sponditis ankilosa, dan penyakit pira.

b. Mekanisme Kerja

1. Farmakologi dan Terapi : 207

Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga

konceksi asam arachidonat menjadi PGG2 terganggu.

2. Obat-Obat Penting Edisi V : 311

Page 25: VIAL DIKLOFENAK.doc

Cara kerja NSAID untuk sebagian besar berdasarkan hambatan

sitesis prostaglandin di mana kedua jenis siklooksigenase diblokir.

Page 26: VIAL DIKLOFENAK.doc

3. American Hospital Formulary Service Drug Information 2004 : ebook

Diklofenak memiliki aksi farmakologis secara dengan AINS yang lain.

Kebanyakan aksinya berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin.

4. Data Obat Indonesia : 950

Natrium diklofenak adalah golongan obat nonsteroid, dengan aktivitas

antiinflamasi analgesia dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan

menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan

prostaglandin terhambat.

c. Efek Samping

1. Data Obat Indonesia : 351

Nyeri, sakit kepala, pusing.

2. Farmakologi dan Terapi: 218

Efek samping yang lazim adalah mual dan peningkatan enzim

transaminasi.

3. Martindale 35th edition : ebook

Nyeri, adakalanya, kerusakan jaringan pada daerah yang diinjeksikan

ketika diklofenak diberi intramuscular.

d. Kontraindikasi

1. American Hospital Formulary Service Drug Information 4 : ebook

Pada pasien yang hipersensitif pada obat ini

Page 27: VIAL DIKLOFENAK.doc

2. Data Obat Indonesia : 351

Penderita hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita

asma.

3. Obat-Obat Penting Edisi V : 312

Penderita asma, wanita hamil tidak diberikan AINS diberi triwulan

akhir.

e. Dosis

1. Martindale 35th Edition : ebook

Natrium diklofenak diberi secara intramuscular dalam otot pantat.

Dengan dosis 75 mg sekali sehari, bila perlu dalam kondisi yang lain, 75

mg/hari.

2. Obat-Obat Penting Edisi V : 313

Dosis : intramuscular pada nyeri kolik / serangan encok; 1-2 dd 75 mg

selama 1-3 hari.

2. Alasan Pemilihan Bahan Tambahan

1. Benzil Alkohol

a. Handbook of Pharmaceutical Excipient : 35

Benzil alkohol merupakan antimikroba yang umum digunakan dalam

sediaan farmasi dipakai pada konsentrasi maksimal 2 % b/v untuk sediaan

parenteral.

Page 28: VIAL DIKLOFENAK.doc

b. Martindale 35th Edition : ebook

Benzil alkohol digunakan sebagai antimikroba digunakan dalam

konsentrasi 2 % maksimal. Benzil alkohol digunakan sebagai desinfektan

konsentrasi 10 %.

2. propilenglikol

a. Excipients : ebook

Digunakan pada produk parenteral 10-60 %.

b. Martindale 35th Edition : ebook

Produk yang lebih luas digunakan sebagai pelarut dan pembawa,

khususnya obat yang tidak stabil atau tidak larut dalam air.

c. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Sterille Products : 105

Injeksi natrium diklofenak, salah satu contoh formula mengandung :

Diklofenak sodium

Benzil alkohol

Propilenglikol

3. Aqua Pro Injeksi

a. MD 28th Edition e-book

Air untuk injeksi (USP) adalah air murni melalui destilasi atau dengan

osmosa balik, tidak mengandung bahan tambahan, cenderung untuk

digunakan sebagai pelarut pada larutan parenteral yang akan disterilkan

setelah penyiapan sediaan akhir

Page 29: VIAL DIKLOFENAK.doc

b. Sterile Dosage Forms : 19

Air steril untuk injeksi pada suhu tinggi (ekstrim) akan mencegah

reaksi pirogen dengan cara penghambatan pertumbuhan mokroorganisme

c. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy : 1294

Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steri

adalah air karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh

d. MD 35th Edition : 1644

Air untuk injeksi adalah air destilasi bebas pirogen yang digunakan

untuk membuat larutan injeksi.

II.3 Uraian Bahan

1. Natrium Diklofenak ( Martindale E-Book )

Nama Resmi

Sinonim

RM / BM

Pemerian

RB

Kelarutan

Kegunaan

Penyimpanan

Sterilisasi

: Diclofenac Sodium

: Na diklofenak

: C14H10ClNNaO2 / 318,1

: Kristal putih

:

: Larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik

: Zat aktif

: Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

: Filtrasi (MD e-book)

Page 30: VIAL DIKLOFENAK.doc

Incomp

pH

Kestabilan

: Ciclosporin, obat diuretik seperti triamterin, obat

G7, misoprostorat

: 7,0 – 8,5

: Terproteksi dari cahaya

2. Dinatrium Edetat (Exp : 192)

Nama resmi : Disodium Edetat

Sinonim : Disodium edathamil, tetracemate disodium

RM/BM : C10H14N2Na2O8/336,21

RB :

Pemerian : Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit

larut dalam etanol (95%), larut 1 dalam 11 bagian air.

Kegunaan : Pengawet dan pengkhelat

Sterilisasi : Otoklaf

Incomp : Incomp dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat,

ion logam polivalen seperti besi, nikel.

Kestabilan : Sedikit stabil dalam bentuk padat, lebih stabil dalam

bentuk basa bebas, mengalami dekarboksilasi jika

dipanaskan di atas suhu 150 0C. Kehilangan air

Page 31: VIAL DIKLOFENAK.doc

kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120 0C. Sedikit

higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembaban.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

pH : 4,3-4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida

bebas air.

3. Benzalkonium Klorida (Exp:23; RPS 18th:1164; MD 28th:949)

Nama resmi : Benzalkonii Chloridum

Sinonim : Benzalkonium klorida

RM/BM : [C6H5CH2N(CH3)2R]Cl, R = alkil /+ 360,0

RB :

Pemerian : Serbuk amorf, kekuningan, gel tebal, atau lempeng

gelatin, higroskopis, seperti sabun bila disentuh,

sangat pahit, bau aromatis.

Incomp : Incomp dengan aluminium, alkali, sabun, surfaktan

anionik, sitrat, kapas, fluoresensi, hidrogen peroksida,

iodida, kaolin, lanolin, nitrat, permanganate, surfaktan

nonionik konsentrasi tinggi, AgNO3, salisilat, protein,

sulfonamida, tartrat, ZnO, ZnSO4, beberapa campuran

karet dan plastik.

Page 32: VIAL DIKLOFENAK.doc

Kestabilan : Larutannya stabil pada range pH dan suhu yang

luas. Larutannya dapat disimpan pada waktu yang

lama pada suhu kamar. Larutan air yang disimpan

pada wadah polivinil klorida atau poliuretan dapat

kehilangan aktivitas antimikrobanya.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

pH : 5-8 untuk 10% larutannya.

4. Air Untuk Injeksi (FI III:96; FI IV: 112)

Nama resmi : Aqua Sterile Pro Injectionea

Sinonim : Aqua pro injeksi

RM/BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, jika disimpan dalam

wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan 3

hari.

5. Propilenglikol (FI III ; 534, Excipient e-book)

Nama resmi : Prophylene glicol

Sinonim : Propilenglikol, Methylglikol

RM / BM : C3H8O2 / 76,1

RB :

Page 33: VIAL DIKLOFENAK.doc

Pemerian : Jernih, tidak berwarna, kental, praktis menjadi cairan,

tidak berbau dengan gula

Kelarutan : bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%),

gliserin & air. Larut dalam 1 bagian dalam 6 bagian

eter; tidak bercampur dengan minyak mineral atau

minyak esensial.

Stabilitas : pada temperatur dingin, stabil dalam wadah tertutup

baik, tapi pada suhu tinggi pada tempat terbuka, ia

akan teroksidasi menghasilkan produk-produk

metabolit seperti propinoaldehid, asam laktat, asam

piruvat, dan asam asetat. secara kimia stabil saat

bercampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air.

Incomp : dengan reagen-reagen pengoksidasi seperti KMnO4

Sterilisasi : Autoklav

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Page 34: VIAL DIKLOFENAK.doc

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat yang digunakan

Alat-alat yang digunakan adalah Batang pengaduk, Botol wadah,

Gelas Ukur, Labu Erlenmeyer, Penutup karet, Sendok tanduk, Timbangan

dan anak timbangan, Otoklaf, dan Oven

III.1.2 Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan adalah Natrium metotreksat, Benzalkoium

klorida, NaCl, Na2EDTA, Aqua pro injeksi, Benzalkonium klorida, dan

Kertas timbang

III.2 Perhitungan

III.2.1 Perhitungan Isotonisitas

Na.diklofenak BM = 318,1 K = 2 %b/v = 7,5%

Benzalkonium Cl BM = 360 K = 2 %b/v = 0,01%

Na2EDTA BM = 336,21 K = 3 %b/v = 0,1%

Propilenglikol BM = 76,1 K = 1 %b/v = 20 %

NaCl BM = 58,44 K = 2

Page 35: VIAL DIKLOFENAK.doc

a. Rumus Catelyng /100 ml = F - %b/v . k M'

M k'

g /100 ml = 0,031 - 7,5 x 2 + 0,01 x 2 + 20 x 1 + 0,1 x 3 58,44 318,1 360 76,1 336,24 2

= [0,031 - (0,047 + 0,00005 + 0,263 + 0,0009)] 29,22

= - 8,180 g/100 mL (Hipertonis)

b. Farmakope Belanda

g /1000 mL = F - %g / 1000 mL . k M' M k'

g /1000 ml = 0,28 - 75 x 1,4 + 0,1 x 1,8 +1 x 200 + 1 x 2,4 x 32 318,1 108,14 76,1 336,24

= [0,28 - ( 0,4243 + 0,0005 + 2,6281 + 0,0071 )] 32

= - 88,96 g / 1000 ml

= - 8,896 g / 100 ml (Hipertonis)

c. Ekuivalen NaCl

Natrium Dklofenak = 7,5 g x 17 x = 0,353

Benzalkonium Cl = 0,01 g x 17 x = 0,0008

Na2EDTA = 0,1 g x 17 x = 0,0217

Page 36: VIAL DIKLOFENAK.doc

Propilenglikol = 20 g x 17 x = 8,48

+

8,8555 g

Page 37: VIAL DIKLOFENAK.doc

Untuk 10 mL, jumlah NaCl yang dibutuhkan :

x 10 mL = 0,09 g

g / 100 mL = 0,09 g – 8,8555

= - 8,87655 (Hipertonis)

III.2.2 Perhitungan Bahan

Dibuat 3 vial @ 10 ml = 30 ml

Kelebihan volume 3 vial @ 0,5 ml = 1,5 ml

= 31,5 ml ~ 35 mL

Na.Diklofenak = x 35 mL = 2,625 g

Benzalkonium Cl = x 35 mL = 0,0035 g = 3,5 mg

Na2EDTA = x 35 mL = 0,035 g = 35 mg

Propilenglikol = x 35 mL = 7 g

API ad 35 mL

III.2.3 Pengenceran

Benzal Cl 3,5 mg

70 mg ad 10 mL (API)

5 ml ad 10 mL (API)

Page 38: VIAL DIKLOFENAK.doc

1 mL

Na2EDTA 35 mg

70 mg ad 10 ml (API)

5 ml

Page 39: VIAL DIKLOFENAK.doc

III.3 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Alat-alat gelas dibebas alkalikan dengan cara direndam dalam HCl

panas 0,1 N selama 30 menit kemudian dibilas dengan air suling.

3. Alat-alat dari karet dibebas sulfurkan dengan cara direndam dengan

Na2CO3 2% yang mengandung Na Lauril Sulfat 0,1% selama 15 menit

kemudian dibilas dengan air suling.

4. Disterilkan masing-masing alat sesuai dengan cara sterilisasinya.

5. Dilarutkan Natrium diklofenak dengan Propilen Glikol untuk injeksi,

lalu ditambahkan benzil alkohol yang sudah dilarutkan dengan air

terlebih dahulu

6. Cukupkan volume hingga 80 %nya, lalu cek pH.

7. Diatur pH hingga 8 dengan penambahan HCl 0,1 N atau NaOH 0,1

N

8. Cukupkan volumenya hingga 10 mL

9. Disaring dengan kertas saring bebas serat, 2 ml saringan pertama

dibuang.

10. Larutan dimasukkan dalam vial yang telah dikalibrasi 10,5 mL

11. Vial ditutup dan disegel.

12. Sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf suhu 121 0C selama 20

menit.

13. Diberi etiket dan dikemas dalam wadah.

Page 40: VIAL DIKLOFENAK.doc
Page 41: VIAL DIKLOFENAK.doc

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

PENGAMATAN

Warna -

kejernihan -

(ml) Volume 10,7

Jumlah 3

pH 8

IV.2 Pembahasan

Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah

sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang

harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan

yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau

melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan

menggunakan alat suntik. Ada 2 tipe utama untuk injeksi yaitu dosis

tunggal dan dosis ganda. Suatu sediaan parenteral harus steril karena

sediaan ini unik yang diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau

membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam.

Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi

Page 42: VIAL DIKLOFENAK.doc

tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus

bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus

memiliki kemurnian yang dapat diterima.

Pada percobaan kita akan membuat sediaan diklofenak vial. Vial

adalah wadah dosis ganda yang ditutup menggunakan penutup karet atau

plastik yang memiliki area tipis yang disebut diafragma dibagian

tengahnya yang memungkinkan pengisian dengan jarum hipodermik dan

pengambilan dosis yang berulang-ulang pada keadaan yang terpisah

tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian bagian yang

tertinggal. Dengan keuntungannya yaitu dapat digunakan secara

berulang, memberikan variasi dosis yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

Kerugian yaitu kemungkinan terjadinya kontaminasi selama pengambilan

isi secara berulang dan penggunaan penutup karet dapat menghilangkan

aktivitas pengawet yang digunakan dan kontaminasi partikel karet selama

penggunaan berulang.

Diklofenak digunakan untuk segala macam nyeri juga pada migraine

dan encok. Lagipula secara parenteral sangat efektif untuk

menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu).

Diklofenak, derivate asam fenil asetat, adalah AINS. Digunakan dalam

bentuk garam natrium untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi dalam

berbagai kondisi, musculoskeletal dan kerusakan tulang sendi seperti

rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosin spendytis; kerusakan

jaringang sinyoid nartis dan tendonisitis; kerusakan jaringan lunak seperti

Page 43: VIAL DIKLOFENAK.doc

sprains dan strics; dan kondisi nyeri lainnya seperti kolik ginjal, asam urat

akut, dysmenorrheal.

Diklofenak memiliki aksi farmakologis secara dengan AINS yang lain.

Kebanyakan aksinya berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin.

Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konceksi

asam arachidonat menjadi PG2 terganggu.

Efek samping yang lazim adalah mual dan peningkatan enzim

transaminasi. Nyeri, adakalanya, kerusakan jaringan pada daerah yang

diinjeksikan ketika diklofenak diberi intramuscular.

Natrium diklofenak dikontraindikasikan dengan pasien yang

hipersensitif pada obat ini, penderita asma, dan wanita hamil.

Dosis yang digunakan adalah intramuscular pada nyeri kolik /

serangan encok 1-2 dd 75 mg selama 1-3 hari.

Tentunya dari suatu formula vial ádalah hal yang patut jika dilakukan

penambahan zat tambahan. Adapun salah satu dari komposisi dari suatu

sedíaan bahan tambahan utama adalah pengawet. Untuk pengemasan

injeksi dalam suatu vial dosis ganda, pengawet yang sesuai dapat

digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba

manapun yang didapatkan selama pengambilan suatu dosis, untuk

membatasi jumlah paparan yang memungkinkan kontaminasi. Pengawet

yang digunakan adalah Benzil alkohol yang konsentrasi maksimumnya

adalah 2%. Adapun bahan tambahan lainnya seperti bahan pengisotonis

maka pada formula vial natrium diklofenak ini tidak diberikan, karena

Page 44: VIAL DIKLOFENAK.doc

perhitungan nilai tonisitasnya menunjukkan hipertonis, sehingga tidak

memerlukan zat pengisotonis.

Sebagai pengkhelat digunakan Na2EDTA. Di formula ini Na2EDTA

digunakan sebagai antioksidan golongan pengkhelat. Ketika ion-ion dari

logam berat dapat menyebabkan peruraian obat dalam larutan digunakan

bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam kompleks organik akan

memberi perlindungan. Na2EDTA salah satu yang paling dikenal sebaga

pengkhelat.

Aqua Pro Injection (API) adalah air murni melalui destilasi atau

melalui osmosa balik, bebas pirogen dan tidak mengandung bahan

tambahan, cenderung digunakan sebagai pelarut dalam larutan parenteral

yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir.

Page 45: VIAL DIKLOFENAK.doc

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa satu botol sediaan steril vial

Natrium Diklofenak dengan volume 10,7 mL, berwarna bening dan jernih

dengan pH 8 yang dibuat dengan metode sterilisasi akhir.

V.2 Saran

Sebaiknya disediakan bahan agar yang dibuat jurnalnya itulah juga

yang dibuat sediaannya.

Page 46: VIAL DIKLOFENAK.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Ansel, C. Howard., 2000, “Teori dan Praktik Farmasi Industri”, UI Press, Jakarta

4. Parrot, L.E., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, Burgess Publishing Co, USA.

5. Jenkins, G.L., 1969, Scoville's:The Art of Compounding, Burgess Publishing Co, USA.

6. Sprowl, J.B., 1970, Prescription Pharmacy, 2nd Edition, JB Lipicant Co, USA.

7. Gennaro, A.R., 1998, Remington's Pharmaceutical Science, 18th Ed, Marck Publishing Co, Easton.

8. Gennaro, A.R., 1998, Remington's Pharmaceutical Science, 20th Ed, Marck Publishing Co, Easton.

9. Tjay, T.H., dan Kirana Rahardja, 2000, Obat-obat Penting, Edisi V, Depkes RI, Jakarta.

10.Ganiswara, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi FKUI, Jakarta.

11.Kibbe,A.H., 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipient, The Pharmaceutical Press, London.

12.Lachman, L, et all, 1986, The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, Third Edition, Lea and Febiger, Philadelphia.

13.King,R.E., 1984, Dispensing of Medication, Ninth Edition, Marck Publishing Company, Philadelphia.

14.Turco, S.,dkk., 1970, Sterile Dosage Forms, Lea and Febiger, Philadelphia.

Page 47: VIAL DIKLOFENAK.doc

15.Parfitt,K., 1994, Martindale The Complete Drug Reference, 32nd Ed, Pharmacy Press.

16.Martin, W.Inc., 1971, ”Dispensing Of Medication”, 7th Edition, Marck Publishing Company, USA

17.Depkes RI., 1978, ”Formularium Nasional”, Ditjen POM RI, Jakarta

18.Rawlins, 1977, ”Bentley`s Textbook of Pharmaceutics”, The English anguage Book Society and Bailiere Tindall, New York.

19.Winfield, A.J., 2000, “Pharmaceutical Practice”, 3rd Edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London.

20.Hoover, John., 1976, ”Dispensing Of Medication”, Marck Publishing Company, USA

21.Martindale E-Book

22.American Hospital Formulary Service E-Book

23.Excipient E-Book

Page 48: VIAL DIKLOFENAK.doc

TABEL STERILISASI

No Nama Alat/Bahan

Metode Sterilisasi

Pustaka Waktu ParafMulai Akhir

1 Botol Autoklaf,115-1160C, 30 menit

FI III:20

2 Batang pengaduk

Oven, 1700C, 1 jam

Parrot:286

3 Pinset Oven, 1700C, 1 jam

Parrot:286

4 Kertas timbang Oven, 1700C, 1 jam

Watmena:128

5 Sendok tanduk Autoklaf, 1210C,15 menit

Parrot:286

6 Na diklofenak Filtrasi MD Ebook7 Benzalkonium

kloridaOtoklaf MD EBook

9 Sediaan akhir Otoklaf Martindale Ebook

10 Erlenmeyer Oven, 1700C, 1 jam

Parrot:286

11 Sarung tangan Autoklaf, 1210C,15 menit

Parrot:286

12 API Otoklaf, 1210C, 30 menit

FI IV : 112

13 Gelas ukur Otoklaf, 1210C, 30 menit

Scoville's:286

14 Propilenglikol Otoklaf MD Ebook