prasarana wilayah dan kota i rp09-1303 - share...
TRANSCRIPT
PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IRP09-1303
Minggu ke - 6
PENGELOLAAN SAMPAH
Oleh:
Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 1
MATERI KULIAH
POKOK BAHASAN
Pengelolaan dan Penyediaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Pengelolaan dan Penyediaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), serta Sistem
Pengangkutan SampahPengangkutan Sampah.
SUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASAN
Standar kebutuhan, dasar-dasar teknis dan prinsip distribusinya.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 2
DEFINISI SAMPAH
Sampah
Limbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah padatLimbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah padat
yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau
siklus kehidupan manusia hewan dan tumbuh tumbuhansiklus kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
(Kodoatie, 2003).
atau
Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
(UU No. 18 Tahun 2008)
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 3
TIMBULAN SAMPAH
Sumber sampah:
Asal timbulan sampahAsal timbulan sampah.
Penghasil sampah:
Setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan
timbulan sampah.
Sampah spesifik:
Sampah yang karena sifat konsentrasi dan/atau volumenyaSampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya
memerlukan pengelolaan khusus.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 4
TIMBULAN SAMPAH
Jumlah dan komposisi sampah padat tergantung dari:
1 Musim1. Musim
2. Kondisi ekonomi, sosial dan budaya
3 Perkembangan populasi penduduk dan industri3. Perkembangan populasi penduduk dan industri
J l h ti b l hJumlah timbulan sampah:
(SK SNI S-04-1993-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah)
S t ti b l h d k t bSatuan timbulan sampah pada kota besar:
2,75 – 3,25 L/org/hari atau 0,7 – 0,8 kg/org/hari.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 5
TIMBULAN SAMPAH
Komposisi Sampah Padat di Indonesia
Metal2%
Kayu4%
Tekstil3%
Kertas8%
Lain-lain1%
Bahan kain8%
2%
Gelas2%
Bahan Organik72%
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 6
JENIS-JENIS SAMPAH
Jenis-jenis Sampah menurut Sifatnya:1 Sampah Organik1. Sampah Organik
Sampah yang mempunyai komposisi kimia mudah terurai
oleh bakteri (biodegradable)oleh bakteri (biodegradable)
Contoh: sisa makanan, sayur-sayuran, daun-daunan, kayu,
dll.
2. Sampah AnorganikSampah yang mempunyai komposisi kimia sulit terurai olehSampah yang mempunyai komposisi kimia sulit terurai oleh
bakteri (non biodegradable)
Contoh: sampah plastik kaleng besi kaca dll
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 7
Contoh: sampah plastik, kaleng, besi, kaca, dll.
JENIS-JENIS SAMPAH
Jenis Buangan Komposisi Sumber
Jenis-jenis Sampah menurut Sumbernya
Garbage(Sampah organikmudah busuk)
Sampah dari persiapan, memasak, dan menyajikan makananSampah pasar (sampah yang b l d i
Rumah tangga, restoran, daninstitusi
berasal dari penanganan, penyimpanan, dan penjualanproduk)
Rubbish(Sampah organiktidak membusuk)
Bahan-bahan yang dapat terbakar : kertas, karton, kotak, kayu, dahanpohon, furnitur dari kayuB h b h tid k d t
Rumah tangga, restoran, institusi, toko, dan pasar
Bahan-bahan yang tidak dapatterbakar : logam, kaleng cat, furnituryang terbuat dari logam, gelas
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 8
JENIS-JENIS SAMPAH
Jenis Buangan Komposisi Sumber
Jenis-jenis Sampah menurut Sumbernya
Abu Sisa dari api yang digunakan untukmemasak dan memanaskan, dan darionsite incineration
Rumah tangga, restoran, institusi, toko, dan pasar
Sampah Jalan Daun-daun dan sampah-sampahlainnya
Jalan, tempat pejalankaki, dan vacant land
Hewan Mati Kucing anjing dsb Jalan dan vacant landHewan Mati Kucing, anjing, dsb Jalan dan vacant land
Kendaraan Bekas Mobil dan truk bekas yang ditinggalkandi tempat umum
Jalan dan vacant land
Demolition Wastes Pipa, batu bata, dan bahan bangunanlain dari lahan bangunan yang dibersihkan
Urban renewal localities
Construction Wastes Pipa dan bahan bangunan lain Pembangunan baru
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 9
Construction Wastes Pipa dan bahan bangunan lain Pembangunan barudan redevelopment
PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan Sampah
Kegiatan yang sistematis menyeluruh dan berkesinambunganKegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Tahapan Kegiatan Pengelolaan Sampah:
1. Sumber (Source)
2. Pewadahan (Container)
3. Pengumpulan (Collection)
4. Pengangkutan (Transfer/Transport)
5. Pemusnahan (Disposal)
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 10
( )
PENGELOLAAN SAMPAH
Paradigma Pengelolaan Sampah
1 Bertumpu pada pendekatan akhir (Paradigma Lama)1. Bertumpu pada pendekatan akhir (Paradigma Lama)
2. Sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai
ekonomi dan dapat dimanfaatkan (Paradigma Baru)ekonomi dan dapat dimanfaatkan (Paradigma Baru)
P di L P l l S hParadigma Lama Pengelolaan Sampah
Sumber Pewadahan Pengumpulan dan Pemindahan
P k t T t P b AkhiPengangkutan Tempat Pembuangan Akhir
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 11
PENGELOLAAN SAMPAH
Tahapan Kegiatan Pengelolan Sampah Sistem Lama
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 12
Tahapan Kegiatan Pengelolan Sampah Sistem LamaSumber: Basuki et.al, 2007
PENGELOLAAN SAMPAH
Paradigma Baru Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukanPengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan
dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah meliputi:Pengurangan sampah meliputi:
Kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran
lulang.
Penanganan sampah meliputi:
P il h l k t l h dPemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 13
PENGELOLAAN SAMPAH
Tahapan KegiatanPengelolan Sampah
Sistem BaruS b Wib d
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 14
Sumber: Wibowo danDjajawinata
PEWADAHAN SAMPAH
Pewadahan:Tempat sampah sementara, sebelum sampah tersebutp p , pterkumpul, untuk kemudian diangkat serta dibuang(dimusnahkan).
Jenis Pewadahan:1. Pewadahan individual:
Dimana di setiap sumber timbulan sampah terdapat tempatsampah. Misalnya di depan setiap rumah dan pertokoan.
2. Pewadahan komunalTimbulan sampah dikumpulkan pada suatu tempat sebelum
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 15
sampah tersebut diangkut ke TPA.
PEWADAHAN SAMPAH
Pemisahan Pewadahan:
1 Wadah sampah organik1. Wadah sampah organik
Untuk mewadahi sampah sisa sayuran, sisa makanan, kulit
buah buahan dan daun daunan menggunakan wadahbuah-buahan, dan daun-daunan menggunakan wadah
dengan warna gelap.
2. Wadah sampah anorganik
Untuk mewadahi sampah jenis kertas, kardus, botol, kaca,
plastik, dan lain-lain menggunakan wadah warna terang.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 16
PEWADAHAN SAMPAH
Jenis-jenis Pewadahan Sampah
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 17
PEWADAHAN SAMPAH
Lokasi Wadah:
Tergantung pada jenis perumahan tempat yang tersediaTergantung pada jenis perumahan, tempat yang tersedia,
dan akses pengumpulan sampah.
Perumahan: di samping di belakang di dekat garasi atauPerumahan: di samping, di belakang, di dekat garasi, atau
di tempat khusus.
L k i t i h d iki hiLokasi container harus sedemikian rupa sehingga
memudahkan pengangkutan sampah.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 18
PENGUMPULAN SAMPAH
Pengumpulan
Proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dariProses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari
masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke:
(1) tempat pembuangan sampah sementara atau(1) tempat pembuangan sampah sementara, atau
(2) pengolahan sampah skala kawasan, atau
(3) l k t t b khi t l l i(3) langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses
pemindahan.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 19
PENGUMPULAN SAMPAH
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengumpulan
sampah sampai ke tempat pembuangan:sampah sampai ke tempat pembuangan:
Sumber sampah
Waktu pengumpulanWaktu pengumpulan
Pemilihan peralatan
P t j k t k tPetunjuk rute pengangkutan
Perkiraan jumlah sampah
W kt k tWaktu pengangkutan
Kebutuhan tenaga kerja
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 20
Tempat pembuangan akhir (TPA)
PENGANGKUTAN SAMPAH
PengangkutanProses memindahkan sampah dari suatu tempat atau berbagai tempatp p g p
ke suatu lokasi pengumpulan sampah tersebut.
Pengambilan sampah dari wadah umumnya dilakukan secara :Pengambilan sampah dari wadah umumnya dilakukan secara :a. Langsung:
Kendaraan pengangkut mengambil sampah dan langsung di bawa
ke tempat pengolahan.
b. Tidak langsung:Sampah diangkut dari wadahnya dengan gerobak pengangkutan
sampah atau sejenisnya untuk dikumpulkan terlebih dahulu dan
kemudian diambil oleh kendaraan pengangkut
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 21
kemudian diambil oleh kendaraan pengangkut.
PENGANGKUTAN SAMPAH
G b k P k t S hGerobak Pengangkut Sampah
Jenis-jenis Fasilitas Transportasi Sampah
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 22
Jenis jenis Fasilitas Transportasi SampahSumber: KNLH, 2008
PENGANGKUTAN SAMPAH
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengangkutan:Memperhatikan kebijakan dan peraturan yang terkait.Memperhatikan kebijakan dan peraturan yang terkait.Karakteristik sistem yang sudah ada: jumlah pegawai, kendaraanpengangkut, dsb.R t h di l i d di khi i di d k t j l t i kRute harus dimulai dan diakhiri di dekat jalan arteri, menggunakanbatasan-batasan topografi dan fisik sebagai batas rute.Rute harus direncanakan sehingga container terakhir yang akandiangkut terletak paling dekat dengan TPA.Sampah yang terletak di daerah berlalu lintas padat harus diambilpada pagi hari sebelum lalu lintas menjadi padat, demikian jugap p g j p , j gdengan tempat-tempat yang banyak memproduksi sampah.Jika terdapat TPS-TPS yang memproduksi sampah dalam jumlahsedikit, maka sampah tsb harus dikumpulkan dalam sekali jalan.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 23
sedikit, maka sampah tsb harus dikumpulkan dalam sekali jalan.
PENGUMPULAN SAMPAH
Tempat Penampungan Sementara (TPS)Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang,p p g p p g,
pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
Jenis-jenis TPS:Jenis-jenis TPS:1. Bangunan permanen:
TPS dilengkapi dinding tembok dan atapg p g p
2. Bangunan semi permanen:TPS berupa lantai yang disemen dan atau dilengkapi dengan
dinding tembok (tanpa atap)
3. Hanya Kontainer:Tidak ada konstruksi bangunan TPS
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 24
Tidak ada konstruksi bangunan TPS
PENGUMPULAN SAMPAH
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah keTempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke
media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
T t dil k k k i t l il hTempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan
khi hpemrosesan akhir sampah.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 25
PENGUMPULAN SAMPAH
Pertimbangan Pemilihan Lokasi TPS dan TPA
TPA h tid k b l h b l k i di d i d l tTPA sampah tidak boleh berlokasi di danau, sungai dan laut.
Lokasi TPA sampah diharapkan berlawanan arah dengan arah
perkembangan daerah perkotaan (Urbanized Area).
Lokasi TPA sampah harus berada di luar dari daerah
perkotaan yang didorong pengembangannya (Urban
Promotion Area)
Diupayakan transportasi menuju TPA sampah tidak melalui
jalan utama menuju perkotaan/daerah padat.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 26
jalan utama menuju perkotaan/daerah padat.
PENGUMPULAN SAMPAH
Kriteria Pemilihan Lokasi TPA1. Kriteria Regional:
Kriteria yang digunakan untuk menentukan zona layak atau tidaklayak, yaitu kondisi geologi, hidrogeologi, kemiringan zona, jarakdari lapangan terbang, tidak berada pada daerah lindung/cagarlalam.
2. Kriteria Penyisih:Kriteria yang digunakan untuk memilih lokasi TPA terbaik yaitu terdiriy g g ydari kriteria regional ditambah dengan kriteria iklim, utilitas,lingkungan biologis, ketersediaan tanah, demografi, batasadministrasi, kebisingan, bau, estetika, ekonomi.
3. Kriteria Penetapan:Kriteria yang digunakan oleh instansi berwenang untuk menyetujuidan menetapkan lokasi terpilih sesuai kebijakan setempat.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 27
dan menetapkan lokasi terpilih sesuai kebijakan setempat.
PERALATAN & BANGUNAN UNTUK SAMPAH
Kebutuhan Prasarana PersampahanSumber: SNI 03 1733 2004Sumber: SNI 03-1733-2004
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 28
PERALATAN & BANGUNAN UNTUK SAMPAH
Spesifikasi Peralatan dan BangunanSumber: Balitbang Dept. PU, 1994
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 29
PEMUSNAHAN SAMPAH
Pemusnahan
Bentuk bentuk pemusnahan atau pembuangan akhir dapatBentuk-bentuk pemusnahan atau pembuangan akhir dapat
diklasifikasikan menjadi:
1 Open dumping1. Open dumping
2. Composting
3 S it l dfill & C t ll d l dfill3. Sanitary landfill & Controlled landfill
4. Incineration
5 R li5. Recycling
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 30
PEMUSNAHAN SAMPAH
1. OPEN DUMPINGJenis pembuangan akhir yang paling sederhana dan paling
murah, yaitu penyediaan suatu lokasi terbuka, dan sampah
dibuang begitu saja.
Cocok untuk sampah hasil sapuan jalan, abu dan benda-benda
yang dapat dibakar.
Lokasi pembuangan terbuka ini hendaknya dipilih pada tempatLokasi pembuangan terbuka ini hendaknya dipilih pada tempat
yang agak rendah, agar debu-debu maupun sampah dari jalan
dapat dipadatkan.p p
Perlu diperhatikan agar tanahnya kedap air, untuk menjaga cairan
limbah yang timbul tidak sampai merambat jauh ke tempat lain,
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 31
dibawa oleh aliran air tanah.
PEMUSNAHAN SAMPAH
Potensi pencemaran lingkungan dari sistem Open Dumping:
Bila bercampur dengan sampah organik maka tempat ini akanBila bercampur dengan sampah organik, maka tempat ini akan
menjadi sumber pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak
sedap, kebakaran, berkumpulnya lalat, nyamuk dan tikus, sertap, , p y , y ,
dapat menjadi sumber penyakit menular.
Akibat pembusukan sampah ini akan timbul cairan limbah
(leachate).
Estetika lingkungan yang buruk karena pemandangan yang kotor.
Oleh karena tidak terkendalinya jenis sampah yang akan dibuang,
maka jenis pembuangan akhir seperti ini tidak disarankan lagi.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 32
PEMUSNAHAN SAMPAH
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 33
Open Dumping
PEMUSNAHAN SAMPAH
2. COMPOSTING
Didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi (penguraian)Didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi (penguraian)
secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi
karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhuy g g y g j p
tertentu.
Merupakan salah satu metoda pengelolaan sampah organikMerupakan salah satu metoda pengelolaan sampah organik
menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim
disebut kompos.p
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 34
PEMUSNAHAN SAMPAH
…..Lanjutan
Composting dengan bahan baku sampah domestik merupakanComposting dengan bahan baku sampah domestik merupakan
teknologi yang ramah lingkungan, sederhana dan menghasilkan
produk akhir yang sangat berguna bagi kesuburan tanah ataup y g g g g
tanah penutup bagi landfill.
Proses pengomposan mereduksi volume timbunan sampah
hingga 75%.
Mikroorganisme yang berperan dalam proses pengomposan:
1. Bacteria
2. Actinomycetes
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 35
3. Fungi
PEMUSNAHAN SAMPAH
Mikroorganisme yang bekerja pada proses pengomposan:
1 Mesophilic1. Mesophilic
Mikroorganisme yang hidup pada temperatur 23°-45° C,
seperti jamur Actinomycetes cacing tanah cacing kremiseperti jamur, Actinomycetes, cacing tanah, cacing kremi,
keong kecil, semut, kumbang tanah.
2 Th ili2. Thermopilic
Mikroorganisme yang hidup pada temperatur 45°-65° C,
ti i it P t R tif k t jseperti cacing pita, Protozoa, Rotifera, kutu jamur.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 36
PEMUSNAHAN SAMPAH
K di i
Kondisi yang Optimal untuk Mempercepat Pengomposan
Faktor Kondisi yang Bisa Diterima Kondisi Ideal
Rasio C/N 20:1 s/d 40:1 25:1 s/d 35:1Rasio C/N 20:1 s/d 40:1 25:1 s/d 35:1Kelembaban 40 - 65% 45 - 62% beratO2 tersedia > 5% > 10%Ukuran partikel 1 inchi BervariasipH 5,5 - 9,0 6,5 – 8,0Suhu 43 - 66ºC 54 - 60ºC
Sumber: Ryak, 1992
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 37
PEMUSNAHAN SAMPAH
Proses Pembuatan Kompos
Pencacahan Sampah OrganikEffective Microorganism 4 (EM4)
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 38
Reaktor Berisi Materi KomposKompos yang telah matang
PEMUSNAHAN SAMPAH
3. SANITARY LANDFILL & CONTROLLED LANDFILLSanitary Landfill (Pengurugan Berlapis Bersih)y ( g g p )Sarana pengurugan sampah ke lingkungan yang disiapkan dan
dioperasikan secara sistematik, dengan penyebaran dan pemadatan
sampah pada area pengurugan, serta penutupan sampah setiap
hari.
Controlled Landfill (Pengurugan Berlapis Terkendali)Sarana pengurugan sampah yang bersifat antara sebelum mampu
l k k i b l i b ih hmelaksanakan operasi pengurugan berlapis bersih tempat sampah
yang telah diurug dan dipadatkan di area pengurugan ditutup
dengan tanah sedikitnya satu kali setiap tujuh hari
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 39
dengan tanah, sedikitnya satu kali setiap tujuh hari.
PEMUSNAHAN SAMPAH
3. SANITARY LANDFILL
Sampah diratakan dan ditimbun dengan menggunakanSampah diratakan dan ditimbun dengan menggunakan
lapisan tanah dan pasir.
Hi t i i k t d li k iHingga saat ini merupakan metoda yang paling ekonomis
dengan dampak lingkungan terendah.
S i l dfill dik l l d b ik dSanitary landfill yang dikelola dengan baik dapat
mengubah area yang tidak berguna menjadi open space
ikyang menarik.
Sanitary landfill yang tidak dikelola dengan baik dapat
b bk i t h
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 40
menyebabkan pencemaran air tanah.
PEMUSNAHAN SAMPAH
Klasifikasi Landfill:
1 Landfill untuk sampah perkotaan1. Landfill untuk sampah perkotaan
2. Landfill untuk sampah yang ukurannya telah diperkecil
tidak memerlukan penutupan setiap haritidak memerlukan penutupan setiap hari
mengurangi persoalan bau, lalat, dan tikus
i j l h t h tmengurangi jumlah tanah penutup
memerlukan fasilitas untuk memperkecil ukuran sampah
3 L dfill t k t j i h ( fill )3. Landfill untuk satu jenis sampah (monofills)
abu sisa pembakaran atau limbah industri
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 41
PEMUSNAHAN SAMPAH
Syarat-syarat Lokasi Landfill:
1 Batasan lokasi1. Batasan lokasi
2. Ketersediaan lahan (termasuk untuk penyangga)
3 Akses3. Akses
4. Kondisi tanah dan topografi
5 K di i kli t l i5. Kondisi klimatologi
6. Hidrologi air permukaan
7 K di i l i d hid l i7. Kondisi geologi dan hidrologi
8. Kondisi lingkungan lokal (umumnya landfill terletak di daerah
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 42
yang jauh dari permukiman
PEMUSNAHAN SAMPAH
Mekanisme Pelaksanaan Landfill
1 Sampah dimasukkan ke dalam lubang dipadatkan1. Sampah dimasukkan ke dalam lubang, dipadatkan
(compacted), dan ditutup dengan tanah
2 Mengurangi jumlah tikus lalat dan vermin lain2. Mengurangi jumlah tikus, lalat, dan vermin lain
3. Mengurangi bahaya kebakaran
4 M i b4. Mengurangi bau
5. Mengurangi bahaya pencemaran air permukaan dan air tanah
6 Si t b dil k i d l i li di (l h t )6. Sistem baru dilengkapi dengan pengumpul air lindi (leachate)
dan gas yang dihasilkan selama dekomposisi.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 43
PEMUSNAHAN SAMPAH
Kekurangan Sistem Sanitary Landfill:Timbulnya gas yang dapat menyebabkan pencemaran udaray g y g p y p
seperti methan, H2S, NH3 dan lainnya.
Gas H2S dan NH3 walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat
menyebabkan bau yang tidak enak sehingga dapat merusak sistem
pernafasan tanaman dan membuat tanaman kekurangan gas
k i d khi tioksigen dan akhirnya mati.
Terjadinya kebakaran pada landfill.
Kontaminasi air tanah atau aquifer oleh leakage dan sisa-sisa tanahKontaminasi air tanah atau aquifer oleh leakage dan sisa sisa tanah
yang terkontaminasi.
Timbulnya masalah lingkungan seperti, bau, debu, sumber penyakit,
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 44
dan polusi suara.
PEMUSNAHAN SAMPAH
Capping SystemS b Fi h 2006
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 45
Sumber: Fischer, 2006
PEMUSNAHAN SAMPAH
Filling the Waste with Compaction VehicleSumber: Fischer, 2006,
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 46
PEMUSNAHAN SAMPAH
Landfill Leachate Collection System
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 47
Landfill Leachate Collection System
PEMUSNAHAN SAMPAH
Landfill Methane Gas Recovery SystemLandfill Methane Gas Recovery System
Landfill gas has an energy contain of about 4 – 5 kWh/m3.
Therefore it can be used for energy production :Therefore, it can be used for energy production :Direct combustion to generate heatCombustion in motors or turbines to generate electricity
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 48
Removal of CO2 and trace substances to obtain methane
MASALAH LINGKUNGAN
Landfill Leachate (Fischer, 2006)
Untreated Leachate
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 49
(Fischer, 2006)
MASALAH LINGKUNGAN
Landfill Leachate Treatment
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 50
Onsite: Nanofiltration Offsite: Waste Water Treatment Plant
MASALAH LINGKUNGAN
Landfill Gas Collection
Landfill Gas Wells(Fischer, 2006)
Gas Collection Wells(Fi h 2006)
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 51
(Fischer, 2006)
MASALAH LINGKUNGAN
Landfill Gas Collection
Gas Collection Tubes(Fischer, 2006)
Landfill Gas Utilization
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 52
Landfill Gas Utilization(Fischer, 2006)
PEMUSNAHAN SAMPAH
Landfill in Ludwigsburg Germany
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 53
Landfill in Ludwigsburg, GermanySource: Fischer, 2006
PEMUSNAHAN SAMPAH
4. INCINERATION
Metode pemusnahan sampah dengan cara pembakaranMetode pemusnahan sampah dengan cara pembakaran
Dipakai secara luas di negara-negara maju
Kelebihan:
Merupakan sistem pengolahan sampah tingkat tinggi
Sistem ini dapat mengolah berbagai jenis sampah
Polutan organik dapat dimusnahkan dengan teratur, dan polutan
inorganik terkonsentrasi di bagian residu
Panas yang ditimbulkan dapat digunakan untuk menghasilkan
energi
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 54
Kekurangan: Biaya investasi dan biaya operasional cukup mahal
PEMUSNAHAN SAMPAH
Type of Incinerator:
G t Fi i f H h ld ta. Grate Firing: for Household waste
b. Fluidized Bed: for Sewage sludge
c. Rotary Kiln Firing: for Industrial waste and hazardous
waste
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 55
PEMUSNAHAN SAMPAH
Keterangan:a) Waste feed binb) Ram feederc) Combustion chamberd) Grated) Gratee) Under blast zonef) Primary air systemg) Slag dischargeh) S d /t ti ih) Secondary/tertiary airi) Refuse bedj) Drying ignition zonek) Main combustion zone
Grate-fired Incinerator
)l) Burnout zone
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 56
Grate fired IncineratorSumber: Fischer, 2006
PEMUSNAHAN SAMPAH
Fluidized Bed Incinerator
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 57
PEMUSNAHAN SAMPAH
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 58
Rotary Kiln
PEMUSNAHAN SAMPAH
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 59
Rotary Kiln
PEMUSNAHAN SAMPAH
Diagram of Modern Waste Incineration Plant
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 60
Source: Fischer, 2006
PEMUSNAHAN SAMPAH
Incineration Plant in Hamburg Germany
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 61
Incineration Plant in Hamburg, GermanySource: Fischer, 2006
PEMUSNAHAN SAMPAH
Kekurangan Sistem Incinerator:Dihasilkan abu (±15%) dan gas yang memerlukan penanganan lebih( ) g y g p glanjut.Gas yang dihasilkan dari pembakaran dengan menggunakan alatini dapat mengandung gas pencemar berupa NOx, SOx dan lain-ini dapat mengandung gas pencemar berupa NOx, SOx dan lainlain yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Dapat menimbulkan air kotor saat proses pendinginan gas maupunproses pembersihan Incinerator dari abu maupun terakproses pembersihan Incinerator dari abu maupun terak.Kualitas air kotor dari instalasi ini menyebabkan COD meningkat danpH menurun.Memerlukan biaya yang besar dalam menjalankan Incinerator.Penggunaan Incinerator ini tidak dapat berdiri sendiri dalampemusnahan sampah, tetapi masih memerlukan landfill guna
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 62
p p , p gmembuang sisa pembakaran.
PEMUSNAHAN SAMPAH
5. RECYCLING
Daur ulang adalah proses pengolahan kembali sampah menjadiDaur ulang adalah proses pengolahan kembali sampah menjadi
produk baru (berbeda dari semula).
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan karena tidak semuaKegiatan ini merupakan kegiatan tambahan karena tidak semua
sampah dapat didaur ulang
Dalam kaitannya dengan Life-cycle perlu diingat bahwa RecyclingDalam kaitannya dengan Life cycle, perlu diingat bahwa Recycling
adalah kegiatan industri yang juga membutuhkan energi dan
dapat mencemarkan lingkungan.p g g
Bahan-bahan yang dapat didaur ulang:
Kertas, Plastik, Logam (besi, baja, baterai, aluminium), Gelas
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 63
Kertas, Plastik, Logam (besi, baja, baterai, aluminium), Gelas
PEMUSNAHAN SAMPAH
Sistem Pembuangan Akhir di Kota-kota di IndonesiaNO. KOTA SISTEM PENGOLAHAN JENIS KOTA
1. Medan Open dumping Metropolitan2. Palembang Open dumping Metropolitan3. Jakarta Controlled landfill Metropolitanp4. Bandung Controlled landfill Metropolitan5. Surabaya Controlled landfill Metropolitan6. Padang Controlled landfill Besarg7. Bogor Open dumping Besar8. Malang Controlled landfill Besar9 Magelang Sanitary landfill Sedang9. Magelang Sanitary landfill Sedang
10. Yogyakarta Controlled landfill Sedang11. Pacitan Controlled landfill Kecil12 Manokwari Open dumping Kecil
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 64
12. Manokwari Open dumping Kecil
Sumber: JICA dan Arconin
PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan Sampah
Kegiatan yang sistematis menyeluruh dan berkesinambunganKegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
h h t t di i tsampah rumah tangga terdiri atas:
a. pengurangan sampah; dan
b hb. penanganan sampah
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 65
PENANGANAN SAMPAH
Kegiatan pengurangan sampah meliputi kegiatan:
a Pembatasan timbulan sampah (REDUCE)a. Pembatasan timbulan sampah (REDUCE)
b. Pemanfaatan kembali sampah (REUSE)
c. Pendauran ulang sampah (RECYCLE)g p ( )
Kegiatan penanganan sampah meliputi kegiatan:
a Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampaha. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah
sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
b Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampahb. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah
dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau
tempat pengolahan sampah terpadu;
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 66
tempat pengolahan sampah terpadu;
PENANGANAN SAMPAH
Kegiatan penanganan sampah….. (lanjutan)
c Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumberc. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau
dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempatdari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat
pemrosesan akhir;
d P l h d l b t k b h k kt i tik k i id. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi,
dan jumlah sampah; dan/atau
P khi h d l b t k b lie. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 67
media lingkungan secara aman.
MASALAH LINGKUNGAN
Dampak negatif pengelolan sampah yang tidak sesuai
prosedur:prosedur:
Timbulnya bau dari tumbunan sampah di TPA dan TPS.
Sumber berbagai macam penyakit seperti malaria demamSumber berbagai macam penyakit seperti malaria, demam,
kolera, jamur dan penyakit kulit lainnya.
M b i li di (l h t ) d i TPA k i t hMerembesnya air lindi (leachate) dari TPA ke air tanah
dangkal.
M l i li di k kMeluapnya air lindi ke permukaan.
Menurunnya kualitas air akibat pembuangan sampah ke
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 68
sungai.
MASALAH LINGKUNGAN
Emission Sources
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 69
Sumber: Fischer, 2006
KOMPENSASI
KompensasiPemberian imbalan kepada orang yang terkena dampak negatif yangp g y g p g y g
ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat
pemrosesan akhir sampah.
Merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap
pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir yang berdampak
tif t h dnegatif terhadap orang.
Kompensasi tersebut dapat berupa:
a relokasi;a. relokasi;
b. pemulihan lingkungan;
c. biaya kesehatan dan pengobatan; dan/atau
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 70
d. kompensasi dalam bentuk lain.
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
Institusi
Fi i lT k ik FinansialSampahTeknik
Hukum dan Peraturan
Peran SertaMasyarakatPeraturan Masyarakat
Sub Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 71
SPM Layanan Persampahan
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Penentuan StandargPelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan danPermukiman Dan Pekerjaan Umum:
Persampahan di Permukiman Perkotaan80 % dari jumlah Penduduk kota/Perkotaan terlayani.
Persampahan Bidang Permukiman Perdesaan60-80% produksi sampah (80-90% komersial dan 50-80% permukiman, 100% untuk permukiman dengan kepadatan100 jiwa/Ha) terlayani
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 72
SPM Layanan Persampahan
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 73
ZERO WASTE
Zero Waste ConceptA philosophy and a design principle for the 21st Century:p p y g p p y
encourages the redesign of resource-use systems in such a way that
waste is reduced to zero.
Designing and managing products and processes to reduce the
volume and toxicity of waste and materials, conserve and recover all
d t b b thresources, and not burn or bury them.
Zero waste is not just another form of recycling; it involves changing
things at the production levelthings at the production level.
Note:Recycling is the reprocessing of materials into new products
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 74
Recycling is the reprocessing of materials into new products.
ZERO WASTE
Konsep 3R Reduce, Reuse, Recycle
1 Reduce:1. Reduce:
Mengurangi volume timbulan sampah
2 Reuse:2. Reuse:
Menggunakan kembali
3 R l3. Recycle:
Mendaur ulang
Dari 3R ke 5R (+ Replace/Return, Rethink/Refuse)
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 75
ZERO WASTE
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 76
ZERO WASTE
Concepts in Raising the Level of
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 77
Zero-Waste to Landfill Activities (Ricoh, 2007)
PERATURAN TENTANG PERSAMPAHAN
Undang-Undang & Standard Operasional Bidang Persampahan:
1. Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. SNI 3242-2008 tentang Tata cara pengelolaan sampah dipermukiman
3 SNI 19 2454 2002 t t T t t k ik i l l h3. SNI 19-2454-2002 tentang Tata cara teknik operasional pengolahansampah perkotaan
4. SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk kotag p pKecil dan Kota Sedang di Indonesia
5. SNI 03-3241-1994 tentang Tata cara pemilihan lokasi tempatpembuangan akhir sampahpembuangan akhir sampah.
6. Dll.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 78
SOLID WASTE MANAGEMENT
IN GERMANY
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 79
SOLID WASTE IN GERMANY
Composition of Solid Waste in IndonesiaSource: Fischer, 2006
Metal2%
Kayu4%
Tekstil3%
Kertas8%
Lain-lain1%
Bahan organik
Kertas
Gelas2%
Bahan kain8%
2%
Composition of Solid Waste in GermanySource: Fischer, 2006
organik32%
Bahan mineral
11%
24%
Bahan Organik
72%
Gelas8%
Metal8%
Kain, tekstil8%
Kulit, kayu, karet9%
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 80
SOLID WASTE IN GERMANY
800kg/E*a
400
600
200
01977 1985 1990 1998 2000
Mixed household waste Industrial waste
Recycled waste
Waste and Recycled Waste in GermanySource: Fischer 2006
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 81
Source: Fischer, 2006
SOLID WASTE IN GERMANY
Waste Bin in Germany
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 82
SOLID WASTE IN GERMANY
Waste Bin in Germany
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 83
SOLID WASTE IN GERMANY
Waste Collection and Transporting in Germany
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 84
REFERENSI
1. Kastaman, Roni dan Ade Moetangad Kramadibrata. (2007).
Sistem Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu SilarsatuSistem Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu – Silarsatu.
Bandung: Humaniora.
2 Kodoatie R J (2003) Manajemen dan Rekayasa2. Kodoatie, R.J. (2003). Manajemen dan Rekayasa
Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3 Si li B D (1999) P b K t Ti j3. Sinulingga, B.D. (1999). Pembangunan Kota, Tinjauan
Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
4 K t i N Li k Hid (2008) St ti tik4. Kementrian Negara Lingkungan Hidup (2008). Statistik
Persampahan Domestik Indonesia. Jakarta.
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 85
Thank you…
16/03/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS 86
RPS, 2012