praktikum organik ii singkong

Upload: anestasya-amalia-safitri

Post on 17-Oct-2015

152 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Praktikum Organik II Singkong

    1/4

    PRAKTIKUM ORGANIK II

    ANALISA KUALITATIF ASAM SIANIDA DENGAN MENGGUNAKAN ASAM PIKRAT

    Nama : Anestasya Amalia Safitri

    NIM : 1112096000053

    Kelas : Kimia 4B

    I. TUJUANUji Kualitatif asam sianida pada singkong

    II. DASAR TEORISingkong dalam bahasa latin di sebut manihot utilissimamerupakan bahan makanan yang banyak

    mengandung karbohidrat. Ubi Singkong banyak mengandung linamarin, yaitu suatu glikosida

    yang bersifat mengikat sianida (HCN). Beberapa jenis ubi singkong ternyata cukup banyak

    mengandung sianida(HCN) yang bisa menimbulkan keracunan. Kadar sianida tertinggi terdapat

    pada bagian paling luar ubi singkong. Selain itu daun singkong ternyata juga mengandung

    sianida.

    Asam sianida dapat pula disebut dengan nama hidrogen sianida. Hidrogen sianida

    merupakan salah satu senyawa dari berbagai contoh senyawa sianida lainnya. Sianida dihasilkan

    oleh beberapa bakteri , jamur, ganggang. Contoh dari senyawa sianida lainnya adalah sodium

    sianida(NaCN) dan potasium Sianida (KCN). Sianida juga dapt ditemukan di sejumlah makanan

    dan secara alami terdapat di berbagai tumbuhan.

    Didalam tubuh, sianida dapat bergabung dengan senyawa lain membentuk vitamin B12.

    Hidrogen sianida merupakan gas tak berwarna yang samar-samar, dingin dan tak berbau.

    Hidrogen sianida dapat digunakan elektroplating , metalurgi, produksi zat kimia ,pengembangan

    fotografi ,pembuatan plastik dan beberapa proses pertambangan. Hidrogen sianida merupakan

    salah satu pencemar air.

    Hidrogen sianida adalah cairan tak berwarna atau juga dapat berwarna biru pucat pada

    suhu kamar. Hidrogen sianida bersifat volatil dan mudah terbakar. Hidrogen sianida dapat difusibaik dengan udara dan bahan peledak. Hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air

    sehingga sering digunakan. Sianida juga banyak digunakan dalam industri terutama dalam

    pembuatan garam seperti natrium , kaliun dan kalsium sianida.

    Sianida dalam konsentrasi yang tinggi sangatlah berbahaya. Sebenarnya bila sianida masuk

    dalam tubuh dalam jumlah konsentrasi yang kecil maka sianida dapat diubah menjadi tiosianat

  • 5/27/2018 Praktikum Organik II Singkong

    2/4

    dan berikatan dengan vitamin B12, tetapi jika kadarnya tinggi sianida akan mingikat bagian aktif

    enzim sitokrom oksidase dan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik.

    Getah pada singkong mengangdung zat glucosida yang mengandung racun HCN (Cynogenetic

    glucoside) da yang dinamakan juga Linamrine dengan adanya glucosida ini maka semua jenis

    singkong mengandung racun HCN. Kadar HCN pada singkong ada yang tinggi ada pula yangrendah . Jenis singkong beserta kadarnya adalah sebagai berikut:

    Yang tidak berbahaya dengan kadar 50-80 mg HCN/kg singkong

    Yang beracun dengan kadar >80-100mg HCN/kg singkong

    Yang sangat berbahaya HCN>100mg/kg singkong

    Beberapa jenis singkong yang memiliki rasa pahit merupakan ciri singkong yang mengandung

    sianida tinggi . Asam sianida terbentuk secara enzimatisdari dua senyawa prekusor. Nila umbi

    mengalami kerusakan kedua senyawa prekusor itu akan mengadakan kontak denga enzim dan

    oksigen dari udara merombaknya menjadi glukosa ,aseton dan asam sianida.

    Gejala keracunan sianida, antara lain menyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit

    kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian.Untuk mencegah keracunan

    singkong, sebelum dikonsumsi sebaiknya singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang

    menempel, dikupas lalu direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari, dicuci lalu

    dimasak sempurna baik dibakar atau direbus.

    Racun alami dalam singkong masuk dalam golongan glikosida sianogenik. Untuk mencegah

    keracunan, sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun terluarnya,

    diiris tipis lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 9-10 menit.

    Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong, antara lain meliputi penyempitan

    saluran nafas, mual, muntah dan sakit kepala.

    Tanda awal dari keracunan sianida adalah :

    a. Hiperapne sementara

    b. Nyeri kepala

    c. Disapnea

    d. Kecemasan

    e. Perubahan perilaku seperti gelisah

    f. Berkeringat banyak

  • 5/27/2018 Praktikum Organik II Singkong

    3/4

    Tanda akhir adanya keracunan sianida adalah koma , dilatasi pupil , tremor,aritmia, kejang-

    kejang gagal nafas sampai henti jantung. Efek dari racun sianida adalah memnlok pengambilan

    dan penggunaan oksigen maka akan didapatkan rendahhnya kadar oksigen dalam jaringan.

    III. Alat dan Bahan

    Alat :

    Labu erlenmeyer

    Kertas saring

    Gelas ukur

    Batang pengaduk

    Labu takar

    Bahan :

    Asam pikrat

    Asam tartat

    Na2CO3 8%

    IV. Cara Kerja

    Metode analisis kualitatif asam sianida dalam singkong

    1. Dimaserasikan 50gr singkong yang telah diitumbuk dalam 50ml air pada erlenmeyer 250ml

    dan tambahkan 10ml larutan asam tartat 5%

    2. Disiapkan kertas saring ukura 1 x 7 cm dicelupkan dalam larutan asam pikrat jenuh,

    kemudian dikeringkan diudara. Setelah kering dibasahi dengan larutan Na2CO3 8% dandigantungkan pada leher erlenmeyer diatas, dan tutup sedemikian rupa sehingga kertas tak

    kontak dengan cairan dalam erlenmeyer

    3. Dipanaskan diatas penanggas selama 15 menit pada suhu 50 derajat. Apabila kertas saring

    berubah menjadi merah berarti singkong tersebut mengandung asam sianida atau HCN.

    4. Diulangi percobaan dengan menggunakan sampel singkong yang sudah digoreng.

  • 5/27/2018 Praktikum Organik II Singkong

    4/4

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Percobaan kali ini adalah menguji secara kualitatif kandungan sianida yang terdapat pada

    tanaman singkong dengan metode Grignard menggunakan asam pikrat serta membandingkan

    kandungan sianida pada sampel singkong yang belum diolah dan yang sudah diolah

    Singkong yang sudah dipotong-potong dimaserasikan dengan menggunakan aquades dan asam tartrat.

    Maserasi sampel ini bertujuan untuk melakukan penyarian zat aktif yang terdapat pada sampel. reaksi

    yang terjadi pada proses maserasi ini adalah:

    CN- + H2O HCN + OH-

    Setelah ditambahkan air kemudian ditambahkan asam tartrat pada sampel. Hal ini bertujuan untuk

    menghasilkan uap HCN. Uap HCN yangdihasilkan disebabkan oleh hidrogen dari asam tartarat

    (H2.C4H4O6) beraksi dengan ion CN- yang terlarut dalama air sehingga dihasilkanlah uap HCN. Reaksi

    yang berlangsung adalah :

    2CN-+ 2H 2HCN

    Selanjutnya untuk pengujian sianida dilakukan penguapan diatas penanggas dengan menggantungkan

    kertas pikrat yang sudah dibuat dengan menggunakan asam pikrat dan natrium karbonat. Dari pengujian

    ini menghasilkan warna merah pada kertas pikrat. Hal ini disebabkan karena reaksi sianida dengan asam

    pikrat akan menghasilkan senyawa pikrosianat berwarna merah, dengan reaksi:

    CN + 2,4,6-trinitrofenol 5-bromo-3-nitroanilina pikrosianatPercobaan selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan sampel singkong yang sudah digoreng

    menggunakan metode yang sama. .