praktikum organik 1
TRANSCRIPT
Judul : penentuan titik didih
Tujuan: menentukan titik didih suatu senyawa
Dasar teori:
Titik didih merupakan kisaran suhu pendidihan yang diamati pada distilasi terhadap
suatu zat. Titik didih didefinisikan sebagai suhu ketika jumlah tekanan parsial diatas fase cair
sama dengan tekanan luar yang dikenakan pada sistem. Penurunan tekanan luar akan
menyebabkan larutan akan mendidih pada suhu lebih rendah, sedangkan kenaikan tekanan
luar akan menyebabkan larutan akan mendidih pada suhu lebih tinggi. Penentuan titik didih
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode bergantung pada jumlah zat yang akan
diamati, bila cairan yang digunakan terlalu banyak bisa menggunakan cara distilasi secara
perlahan-lahan. Jika zat yang diamati jumlahnya sedikit dapat menggunakan alat yang lebih
kecil dari alat cdestilasi sederhanan, dan uap dari senyawa yang ditentukan titik didihnya
ditampung dalam tabung reaksi yang diletakan pada gelas piala yang berisi pecahan es. Jika
zat yang diamati sangat sedikit maka dapat digunakan metode Siwoloboff atau Emrich.
Pengaruh zat pengotor pada titik didih sangat bergantung kepada sifat zat pengotor,
sehingga akan dijumpai pengaruh yang besar bila residu dari pelarut yang volatile masih tetap
ada. Sebaiknya, penambahan zat yang mempunyai titik didih sama tidak memberikan
pengaruh apapun. Umumnya, sejumlah kecil zat pengotor akan memberikan pengaruh yang
kecil pada titik didih jika dibandingkan pengaruhnya terhadap titik leleh.
Bahan
Minyak goreng
Alat
Pipa kapiler 1 buah
Pipa kecil 1 buah
Tabung reaksi 1 buah
Termometer 1 buah
Tabung Thiele 1 buah
Gelas kimia 1 buah
Penangas 1 buah
No Prosedur kerja Hasil pengamatan
1. Memanaskan Salah satu ujung pipa
kapiler dengan menggunakan pembakar
Bunsen sehingga salah satu ujungnya
tertutup
2. Memasukan sebanyak 0,25-0,5 mL
sampel zat cair kedalam tabung reaksi
3. Mengikatkan pipa kecil pada ujung
termometer kemudian dimasukkan
keddalam penangas minyak
4. Memanaskan tabung thiele dengan api
kecil sehingga semua cairan keluar dari
dalam pipa kapiler dan cairan dalam
tabung reaksi mendidih
5. Memindahkan pembakar dan
membiarkan minyak dingin secara
perlahan-lahan
6. Pada saat uap sampel dalam pipa kapiler
mengalami kondensasi , cairan akan
tersedot naik kedalam pipa kapiler
mengalami kondensasi, cairan akan
tersedot naik kedalam pipa kapiler.
7. Mencatat suhu pada saat naiknya cairan
dalam pipa kapiler.
Judul :
Tujuan :
Dasar teori:
Untuk menguji Uji gugus eter dilakukan dengan menggunakan pereaksi campuran kupriasetat
dan benzidin hidroklorida. Uji ini akan bernilai positif apabila kertas saring berubah warna
berubah menjadi biru. Hal ini karena bereaksinya campuran dengan zat organik yang
menghasilkan biru benzidin pada kertas saring
Alat dan bahan :
Alat:
Tabung reaksi
Kertas saring
Bahan :
Sampel (zat unknow)
Kupriasetat
Benzidin hidroklorida
Medeteksi eter
Tes Feigl
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Memasukkan zat pada tabung reaksi
2. Menutup mulut tabung reaksi dengan
kertas saring yang sudah dibasahi
dengan campuran kupriasetat dan
benzidin hidroklorida
3. Memanaskan beberapa menit,
mengamati perubahan yang terjadi.
Bila pada kertas saring muncul
warna biru benzidin maka positif
mengandung gugus eter.
Judul : mendeteksi gugus nitro
Tujuan:
Dasar Teori:
Uji gugus nitro dilakukan dengan menggunakan pelarut nitrit dan pereaksi NaOH. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui apakah tergolong nitroalkana primer atau nitroalkana sekunder.
Akan tergolong nitroalkana primer apabila setelah penambahan pereaksi NaOH berubah
warna merah, sedangkan akan tergolong primer apabila tidak terjadi perubahan warna setelah
penambahan pereaksi.
Alat dan bahan:
Alat :
Spatula
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bahan:
Larutan asam nitrit
NaOH
Nitroalkana primer
Nitroalkana skunder
Mendeteksi gugus nitro
Tes Merah Biru
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Menambahkan sedikit zat asam nitrit
2. Nitroalkana primer dan sekunder akan
membentuk turunan senyawa nitroso
yang berwarna biru
3. Menambahkan larutan NaOH, bila nitro
alkana primer akan berubah menjadi
garam natrium yang berwarna merah,
sedangkan nitroalkana skunder tidak
memberikan perubahan.
Judul : membuat derivat senyawa dari zat yang dianalisis
Tujuan : agar mahasiswa bisa memastikan suatu senyawa dengan membandingkan
derivatnya
Dasar teori :
a) Derivat aldehid merupakan suatu produk bertipe imina. Produk-produk bertipe
imina dari aldehida atau keton dan suatu senyawa nitrogen dari tipe H2N-NH2
dan H2N-OH sangatlah stabil. Produk-produk yang dihasilkan terutama 1,2-
dinitrofenilhidrazon berbobot molekul tinggi, atau DNP, biasanya berbentuk
zat padat. Derivat aldehid dibuat dengan cara mencampurkan 2,4-
dinitrofenilhidrazin yang sudah ditambahkan dengan 30% asam perklorat dan
diencerkan ke dalam sampel yang sudah ditambahkan etanol 20% yang
kemudian dilakukan penyaringan dan kristalisasi hingga diperoleh entuk
padatan.
b) Derivat asam karboksilat
Turunan asam karboksilat merupakan merupakan senyawa-senyawa yang
diperoleh dari hasil penggantian gugus –OH olh gugus X(halogen), -NH2,-
OR,-OOCR. Masing-masing hasil penggantian tersebut merupakan kelompok
senyawa yang berbeda yang dikenal dengan halida asam (RCOX), amida,
ester, dan anhidrida asam , adanya gugus karbonil dalam turunan asam
karboksilat menyebabkan molekulnya bersifat polar. Turunan asam
karboksilat dapat diidentifikasi dengan uji asam hidroksamat.
c) Derivat ester
d) Derivat fenol
Fenol adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom hidrogennya
tersubstitusi oleh gugus hidroksi (-OH). Dengan demikian fenol mempunyai
rumus molekul C6H5OH. Walaupun mempunyai gugus fungsi alkohol, sifat
fenol berbeda dengan alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat
pada karbon tak jenuh. Fenol mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin
aromatik yang bergandengan kuat dengan oksigen dan cenderung memutuskan
ikatan antara oksigen dan hidrogen. Sifat fenol diantaranya kelarutannya
didalam air 9,8g/100mL, titik leleh 40,50C dan titik didih 181,70C
Fenol banyak digunakan untuk pembuatan bisfenol-A dengan mereaksikannya
dengan aseton. Selain itu, fenol juga berpotensi sebagai desinfektan. Dalam
bidang farmasi, fenol banyak digunakan untuk membuat beberapa jenis obat,
di antaranya obat faringitis.
Alat dan bahan
Derivat aldehida dan keton
Alat Bahan
Spatula 2,4-dinitrofenilhidrazon
Lumpang alu Asam pereklorat 30% dan
60%
Labu dasar datar Air 34 mL
Tabung erlemeyer Etanol 10-20%
Gelas ukur 10 ml Semikarbasida
hidroklorida1 gram
Gelas kimia Natrium asetat 1 gram
pipet tetes Etanol absolute 10 mL
Pemanas heater Senyawa karbonil
Batang pengaduk Hdroksilamin hidroklorida
Kertas saring Piridin 3 mL
Refluks Alkohol absolut 3 mL
Gelas ukur Metanol
Evavoratory
Tabung reaksi
Corong
Kaca arloji
Derivat asam karboksilat
Refluks Asam karboksilat
Gelas kimia Tionil klorida 5 mL
Gelas ukur 25mL dan 10 Dimetil formamida 1 tetes
mL
Pipet tetes CaCl2 kering
kondensor Larutan amonium
hidroksida pekat
Spatula Alkohol dan air
Tabung reaksi Trietil amin 100mL
Stopwatc Aseton 2mL
Neraca Larutan fenalsibromida
Kertas saring Aseton kering 3 mL
Erlemeyer Larutan 5%Na-bikarbonat
Corong
Derivat ester
Refluks Metil dan etil ester
Pipet tetes Besilamina 1,5mL
Spatula Amonium klorida 50 mg
Gelas ukur 10 mL HCl encer
Neraca Aseton dan air
Corong
Erlemeyer
Kertas saring
Batang pengaduk
Kaca arloji
Derivat dari fenol
Pipet tetes KBr 2,5 gram
Gelas ukur 5 mL dan 25 mL Bromin 0,5 mL
Gelas kimia Air 15mL
Tabung reaksi Larutan fenol
Kertas saring Larutan NaHSO3
Corong etanol
Erlemeyer
Neraca analitik
Kaca arloji
Derivat Aldehida
a. 2,4-dinitrofenilhidrazon
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Membuat larutan 2,4-
dinitrofenilhidrazon (2,4-DNP) dalam
30% asam perklorat dengan melarutkan
1,2 gram 2,4-DNP dalam suatu
campuran 16 mL asam perklorat 60%
dan 34 mL air pada temperature kamar.
2. Mengencerkan 4 mL larutan di atas
dengan 8 mL air dan diaduk dengan
baik.
3. Mencampurkan Larutan ini dengan
cepat ke dalam senyawa karbonil yang
ada dalam larutan 10-20% etanol.
4. Mengumpulkan Endapan 2,4-
dinitrofenilhidrazon yang diperoleh
kemudian disaring dan direkristalisasi
dengan etanol atau etilasetat atau
dioksan
5. Memeriksa titik leleh Kristal murni dan
kering
b. semikarbazon
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Mencampurkan sebanyak 1 gram
semikarbasida hidroklorida dengan 1
gram natrium asetat kemudian
menghaluskan dengan mortir
2. memindahkan campuran ini kedalam
labu dan mendidihkan dengan 10 mL
etanol absolute
3. Menyaring suspensi ini selagi panas
4. Menambahkan larutan yang segar ini
kedalam senyawa karbonil dan refluks
kedalam penangas air selama 30-60
menit
5. Mengencerkan larutan panas dengan air
sampai berkabut dan biarkan dingin
perlahan-lahanpada suhu kamar
6. Mengumpulkan endapan yang terjadi
kemudian menyaring
7. Mengkristalisasi dengan alkohol
c. oksim
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Merefluks selama 32 jam dalam
penangas air campuran senyawa
karbonil dengan hidroksilamin
hidroklorida dengan perbandingan
yang sama 3 mL piridin dan 3 mL
alkohol absolut
2. Menguapkan pelarut dengan
evavorator dan rekristalisasi residu
dengan metanol
Derivat asam karboksilat
a. amida
No. Langkah kerja pengamatan
1. Merefluks dalam penangas air asam
karboksilat 5 mL tionil klorida dan
satu tetes dimetil formamida selama
15-30 menit dan gunakan CaCl2
pada kondensor
2. Menuangkan campuran tersebut
kedalam 15 mL larutan dingin
amonium hidroksida pekat
3. Mengumpulkan endapan dan
rekristalisasi dengan air atau alkohol
b. fenasil
No. Langkah kerja Hasil pengamatan
1. Melarutkan 100 mL trietil amin
dalam 2 mL aseton kering dan
netralisasi dengan menambahkan
asam karboksilat
2. Menambahkan larutan ini kedalam
larutan fenasil bromida kedalam 3
mL aseton kering
3. Membiarkan cam[puran selama 3
jam pada suhu kamar
4. Mengencerkan larutan dengan 10
mL air dan mengumpulkan endapan
kemudian menyaring
5. Mencuci ester fenasil ini dengan
larutan 5 % Na-bikarbonat kemudian
dengan air
6. Mengkristalisasi dengan alkohol
Derivat dari ester
a. N-bensil amida
No. Langklah kerja Hasil pengamatan
1. Merefluks selama satu jam
campuran metil atau etil ester 1,5 mL
bensil amina dan 50 mg amonium
klorida
2. Mendinginkan campuran dan aduk
dengan sedikit air dan kemudian
mengencerkan dengan sedikit HCL
encer
3. Mengaduk endapan dari fenol
terbrominasi kedalam 25 mL air
dingin kemudian menyaring dan
mencuci dengan larutan NaHSO3
encer
4. Mengkristalisasi dengan etanol