praktikum lapangan
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
BIOLOGI TUMBUHAN
DI
KEBUN RAYA PURWODADI
Oleh :
Nama : Irwanto Sucipto
NIM /Kelompok /Kelas : 081510501018 / V / E
PS. AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2008
I. Pendahuluan :
Saat ini banyak orang yang menganggap bahwa dalam mempelajari
taksonomi dan morfologi tumbuhan merupakan hal yang bersifat hafalan sehingga
banyak yang kurang berminat atau tertarik pada biologi ini. Dalam belajar biologi
bukan hanya menghafal nama ilmiah tumbuhan atau penggolongan tumbuhan itu
melainkan yang terutama adalah belajar tentang fakta dari tumbuhan tersebut.
Belajar untuk mengenal fakta lebih mudah dipahami daripada menghafalkan saja,
karena fakta atau kenyataan itu akan diingat selalu. Kenyataan itu akan diingat
selalu karena hal itu sangat berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Contohnya ada tanaman yang mengandung zat tertentu yang dapat digunakan
untuk tanaman obat hal itu dapat dilihat dari nama ilmiah tumbuhan tersebut
masuk suku apa, marga apa, jenis apa sehingga dari situ dapat diketahui apakah
tanaman yang berasal dari suku ini, maraga ini, jenis ini dapat atau tidak
digunakan sebagai obat.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa dalam ilmu biologi khususnya
mempelajari klasifikasi tanaman sangat penting dilakukan, bukan hanya sekedar
mengklasifikasikan tetapi harus ada pemahaman dalam mempelajarinya.
Dalam praktikum yang dilakukan bertempat di Purwodadi ini merupakan
salah satu contoh konkret dalam mempelajari fakta dari tumbuhan. Karena dari
kegiatan praktikum yang dilaksanakan di purwodadi kita akan semakin mengerti
secara lebih mendalam tentang berbagai macam jenis-jenis tumbuhan dan fungsi-
fungsi tumbuhan itu yang nantinya akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kita juga akan semakin semakin mencintai lingkungan kita dan mengerti
mengapa kita perlu melestarikan lingkungan kita ini.
II. Tujuan :
a.Mahasiswa mengenal keragaman plasma nutfah tumbuhan dan
pengelompokannya di kebun raya.
b. Mahasiswa mendapatkan pengayaan informasi tentang biodervisity
dan manfaat tumbuhan.
III. Lokasi :
Kebun Raya Purwodadi-LIPI
IV. Hasil Pengamatan :
Koleksi : Polong-polongan
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Resales
Suku : Leguminosae
Marga : Butea
Jenis : Butea monosperma (Lamb.) Taub.
Nama umum : Plasa
Nama daerah : Sumatera Palasa (melayu)
Jawa Plasa (jawa), Palasa ( madura)
Deskripsi Jenis :
Habitus : Pohon, tinggi ± 30 m
Batang : Tegak, berkayu, bulat kasar, percabangan simpodial, putih
kotor
Daun : Majemuk, bersilang, bulat, tepi rata, ujung pangkal tumpul,
panjang 12-15 cm, lebar 10-12 cm, tebal seperti kulit, licin,
tiap daun majemuk terdapat 3 helai, pertulangan menyirip,
warna hijau.
Bunga : majemuk, berkelamin dua, terdapat di ujung cabang, tangkai
silindris, panjang ± 2 cm, hijau pucat, kelopak bentuk corong,
hijau keputih-putihan, mahkota bentuk kupu-kupu, jingga,
benang sari banyak, panjang 15 cm, putih, kepala sari
lonjong, panjang 3 mm, tangkai putik panjang ± 1 cm, hijau
pucat, jingga.
Buah : Polong, bentuk ginjal, panjang ± 15 cm, lebar 4 cm, ujung
agak tebal, beralur, kuning kecoklatan.
Biji : Bulat pipih, panjang ± 4 cm, lebar ± 3 cm, coklat.
Akar : Tunggang, coklat.
Ciri Khas :
Dari kulit kayu timbul cairan disebut Butea gum atau Bengal Kino.
Pemanfaatan :
Sebagai obat batuk, obat cacing, untuk gangguan hati, aktivitas radang,
sebagai tanaman hias, sebagai bahan bakar, untuk bahan baku pembuatan kertas,
untuk pembuatan diare, pembangkit gairah sex, obat anti luka
Bagian yang digunakan :
Biji, akar, bunga, kayu
Foto Tanaman
Koleksi : Pisang
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : monocotyledoneae
Bangsa : Musales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Jenis : X Paradisiaca
Nama umum : Pisang klutuk
Nama daerah : Jawa Pisang hitam
Deskripsi Jenis :
Habitus : herbaceous (terna)
Batang : Tinggi 3-5 m bahkan ada yang 7-8 m, garis tengah 25 cm,
batangnya semu, berpelepah, warna hijau muda sampai
coklat.
Daun : Daun tunggal bentuk lanset memanjang, mudah koyak, pada
bagian bawah berlilin, warna hijau dan masa tua berwarna
kecoklatan, berukuran sangat besar dan membujur hingga 2-
2,5 m
Bunga : Perbungaan bentuk tandan, berumah satu, daun pelindung
merah, mudah rontok, mahkota bunga segitiga, warna putih
kekuningan, tangkai tersusun seperti gelang sepusat dan
muncul di bagian batang utama, susunan bunga terjumbai,
bunga jantan pada umumnya mempunyai 5 benang sari dan
antara yang satu dengan yang lain ada yang lebih panjang dan
ada yang lebih pendek, kepala putiknya berkantung sangat
panjang
Buah : Bentuk bulat memanjang tersusun seperti sisir, waktu muda
berwarna hijau dan kemudian berubah menjadi warna kuning
pucat. Panjang buah pisang berukuran 9-20 cm dan lebar 4cm
apabila ia ranum, buah serta isinya biasanya warna kuning
keemasan. Kulit luar buahnya lunak sehingga mudah masak
dan busuk. Buah-buahnya berasal dari bunganya dengan arah
tumbuh menjauhi pangkal. Pisang hanya berbuah sekali
dalam hidupnya. Itu terjadi sekitar 15 bulan.
Biji : 1 buah terdapat ± 50 biji, biji kecil, warna hitam (seperti biji
kapuk randu)
Akar : Potongan akar berbentuk silindris atau berupa potongan
membujur dengan akar cabang berbentuk serupa benang-
benang. Garis tengah 3 mm sampe 6 mm, permukaan luar
berwarna coklat kelabu. Berkas akar cabang berupa benjolan
kecil/dengan warna kecoklatan
Ciri Khas :
Mempunyai biji yang banyak
Pemanfaatan :
dipakai sebagai bahan pembantu untuk menimbulkan warna, memperkuat
ketahanan warna yang berasal dari bahan pewarna alami.
Bagian yang digunakan :
Buah, batang, daun
Foto Tanaman
Koleksi : Paku-pakuan
Divisi : Pteridophyta
Subdivisi : -
Kelas : Pteropsida
Bangsa : Flicicales
Suku : Cyatheaceae
Marga : Cyathea
Jenis : Cyathea sp
Nama umum : Paku tiang
Nama daerah : -
Deskripsi Jenis :
Habitus : terna
Batang : Tangkai batangnya yang berbulu halus warna cokelat dan
menggulung menyerupai ekor kera, tinggi antara 6-7 m,
tempat menempelkan tanaman anggrek.
Daun : Daunnya tumbuh berkarakter rosset dengan satu titik
tumbuh di bagian porosnya. Daunnya yang majemuk
cenderung mencari arah matahari, sehingga dalam
komposisi massal kanopi daunnya akan tumbuh ke arah
yang sama. Terdapat sisik pada permukaan tangkai
daunnya.
Bunga : -
Buah : -
Biji : -
Akar : serabut
Ciri Khas
Pemanfaatan :
Sebagai tanaman hias, tempat menempelnya anggrek.
Bagian yang digunakan :
batang
Foto Tanaman
Koleksi : Obat-obatan
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Morinda
Jenis : citrifolia
Nama umum : Mengkudu
Nama daerah : Jawa Pace
Sunda Cangkudu
Bali Wangkudu
Madura Kodhuk
Deskripsi Jenis :
Habitus : Perdu atau bentuk pohon kecil, tinggi 3-8 m
Batang : Berwarna coklat, cabangnya kaku, kasar tapi mudah patah
Daun : Bertangkai, berwarna hijau tua, duduk daun bersilang dan
berhadapan, berbentuk bulat telur, lebar sampai ellips,
panjang daun 10-40 cm, lebar 5-17 cm, helaian daun rata,
ujungnya meruncing, pangkal daun menyempit, tulang daun
menyirip
Bunga : Berbentuk bonggol, keluar dari ketiak daun, satu bonggol
tumbuh lebih dari 90 mahkota bunga berwarna putih,
berbentuk tabung seperti terompet yang tumbuh secara
bertahap 1-3 mahkota bunga setiap hari, bonggol tesebut
merupakan bakal buah.
Buah : berupa buah buni majemuk, yang berkumpul menjadi satu,
bertangkai pendek, bentuk bulat lonjong, panjangnya 5-10
cm, permukaan buah tidak rata, buah muda berwarna hijau
makin tua buah agak menguning dan matang berwarna putih
menguning dan transparan, buah yang matang dagingnya
lunak berair dan bau busuk
Biji : terdapat 300 biji dalam satu buah, berbentuk pipih, lonjong,
kulit biji tidak rata
Akar : Tunggang.
Ciri Khas :
Dari kulit kayu timbul cairan disebut Butea gum atau Bengal Kino.
Pemanfaatan :
Untuk pengobatan kanker, penambah nafsu makan, pelancar buang air besar,
antitumor, melembutkan kulit, mngobati diabetes, hipertensi, lever, sembelit,
lumbago, kholik, masuk angin, stroke, sariawan, amandel, obat cacing
Bagian yang digunakan :
Akar, daun, buah, kulit batang, dan bunga
Foto Tanaman
V. Penutup
Pada praktikum yang dilaksanakan bertempat di purwodadi dihasilkan data
pengamatan pada berbagai koleksi. Dari data pengamatan koleksi itu kita dapat
melihat bagaimanakah karakteristik, morfologi dan taksonomi tumbuhan,
sehingga dari hal tersebut kita tidak hanya melihat dari buku atau teori saja tetapi
kita langsung mempelajari fakta dari tumbuhan tersebut yaitu dengan jalan turun
langsung ke lapangan untuk melakukan praktikum. Selain itu kita dapat melihat
betapa banyaknya khasiat dari sebuah tanaman dan kita juga akan semakin
memahami dan mengerti tumbuhan yang ada disekitarnya