prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/mpm/kumpulan_peraturan.pdf · bahwa...

95

Upload: ledung

Post on 02-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan
Page 2: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan
Page 3: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Prakata

Kumpulan peraturan adalah kumpulan dari beberapa peraturan yang berlaku di Univer-sitas Katolik Parahyangan terkait kemahasiswaan. Peraturan-peraturan terkait kemahasiswaan tersebut di antaranya adalah peraturan yang dibuat oleh Rektor, dan peraturan yang dibuat oleh lembaga kemahasiswaan.

Mengapa kumpulan peraturan tersebut perlu dibuat ?

Karena selama ini peraturan-peraturan tersebut ada dan berlaku namun mayoritas ma-hasiswa tidak mengetahui adanya peraturan tersebut. Mahasiswa sulit untuk mengakses pera-turan tersebut, padahal peraturan tersebut menyangkut mengenai kemahasiswaan. Sehingga perlu adanya penyamarataan informasi dan kemudahan akses bagi mahasiswa terkait segala peraturan yang berhubungan dengan kemahasiswaan.

Maka dari itu, diharapkan kumpulan peraturan ini dapat membantu mahasiswa untuk mendapat informasi mengenai peraturan yang terkait kemahasiswaan. Juga bagi para pengurus lembaga yang ada di PM Unpar, agar kumpulan peraturan dapat mempermudah untuk mencari sumber hukum terkait kemahasiswaan.

Tentunya tidak semua peraturan dapat kami kumpulkan. Apalagi peraturan-peraturan yang dibuat oleh yayasan maupun rektorat. Karena kami kerap kali menemui kesulitan untuk menjangkau hal tersebut. Tetapi setidaknya, kumpulan peraturan terkait kemahasiswaan kami rasa sudah cukup bagi mahasiswa maupun pengurus lembaga yang menginginkan peratur-an-peraturan dasar terkait kemahaiswaan.

Namun kumpulan peraturan ini tidak berhenti sampai di sini. Apabila nantinya kami menemukan peraturan-peraturan baru yang terkait kemahasiswaan, kami akan secara trans-paran untuk mempublikasikan secara luas peraturan tersebut. Tidak hanya melalui kumpulan peraturan ini, juga melalui media sosial maupun web PM Unpar.

Semoga bermanfaat !!

Page 4: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

DAFTAR ISI1. Kata Pengantar

2. Keputusan Pengurus Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Nomor II/2004-12/035-SK Ten-tang Statuta Universitas Katolik Parahyangan....................................................................................1

3. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2008-01/04 Tentang Organ-isasi Kemahasiswaan............................................................................................................................16

4. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2005-04/32 Tentang Pemberian Penghargaan Bagi Mahasiswa Yang Berprestasi di Bidang Ko-Kurikuler dan Ektra- Kurikuler................................................................................................................................................23

5. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2005-01/2 Tentang Pem-berian Penghargaan Bagi Mahasiswa Yang Berprestasi di Bidang Olahraga................................26

6. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2005-08/105-SK Ten-tang Peraturan Tata Tertib Mahasiswa dan Prosedur Penjatuhan Sanksi.....................................29

7. Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2014-07/057 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Lingkungan Universitas Katolik Parahyangan....................................35

8. Anggaran Dasar Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan...............................39

9. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.....................47

10. Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Nomor 06/ MPM/IX/2014 Tentang Garis Besar Kegiatan Kemahasiswaan.....................................................66

11. Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Nomor 02/ MPM/VII/2014 Tentang Tata Tertib Inisiasi Dan Adaptasi 2014 Di Universitas Katolik Parahy- angan......................................................................................................................................................70

12. Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Nomor 07/ MPM/IX/2014 Tentang Masa Jabatan Pengurus MPM, LKM, HMPS, Dan UKM.....................79

13. Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Nomor 09/MPM/XI/2014 Tentang Penjatuhan Sanksi Di Lingkungan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan............................................................................................................................81

Page 5: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KEPUTUSAN PENGURUS

YAYASAN UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR II / 2004-12 / 035-SK

TANGGAL 23 DESEMBER 2004

TENTANG

STATUTA UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

DENGAN TAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURUS YAYASAN UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang :

a. bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan perguruan tinggi harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan masyarakat pada umumnya dan perkembangan perguruan tinggi pada khususnya;

b. bahwa Statuta Univesitas Katolik Parahyangan yang berlaku sejak tahun 1995 sudah perlu dise-suaikan;

c. bahwa Senat Universitas Katolik Parahyangan sudah mengajukan usulan dan bahan pertimbangan untuk menyusun Statuta yang baru; dan

d. bahwa oleh karena itu, perlu ditetapkan Statuta yang baru untuk menggantikan Statuta yang berlaku sebelumnya;

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan;

2. Undang-undang Republik Indonseia Nomor 208 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Un-dang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

5. \Dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen (Gravissimum Educationis, 1965);

6. Konstitusi Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Universitas Katolik (Ex Corde Ecclesiae, 1990);

7. Anggaran Dasar Yayasan Universitas Katolik Parahyangan (2004);

8. Laporan kepada Unesco dari “The International Commission on Education for the Twenty-first Cen-tury” (Learning: The Treasure Within); dan

9. “Higher Education Long Term Strategy 2003-2010” dari Directorate of National Education Republic of Indonesia (2003).

Memperhatikan :

a. Surat Senat Universitas Katolik Parahyangan tanggal 20 November 2004; dan

b. Keputusan Rapat Pengurus Yayasan Universitas Katolik Parahyangan tanggal 26 November 2004.

1

Page 6: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN UNIVERSITAS KATOLIK PARA-HYANGAN TENTANG STATUTA UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

PEMBUKAAN

Berawal dari kepedulian untuk ikut memberi sumbangsih begi perkembangan masyarakat, maka berkat ra-mat Tuhan yang Maha Esa pada tanggal 17 Januari 1955, Uskup Bandung, Mgr. Petrus Marinus Arntz, OSC beserta Uskup Bogor Mgr. Prof. Dr. Nicolaus Johannes Cornelius Geise, OFM bekerjasama mendirikan per-guruan tinggi dengan nama Akademi Perdagangan Parahyangan, yang dalam perjalanan sejarahnya kemu-dian berkembang menjadi Universitas Katolik Parahyangan yang dikenal masyarakat dengan nama Unpar. Sejak semula, penyelenggaraan kegiatan perguruan tinggi ini dilaksanakan dalam semangat keterbukaan yang berakar pada sikap hormat atas martabat manusia dan bedasarkan kebersamaan yang non-diskrimi-natif. Dukungan yang signifikan telah diperoleh dari banyak waga dan tokoh masyarakat Jawa Barat. Para pendiri Universitas Katolik Parahyangan melembagakan penyelenggaraan pendidikan tingginya menjadi Yayasan Universitas Katolik Parahyangan pada tanggal 31 Oktober 1958.

Sejalan dengan cita-cita para pendirinya, pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan adalah pros-es pembelajaran terus menerus untuk mengembangkan manusia kea rah martabat dan nilai-nilai yang se-makin luhur, dengan memperluas pengetahuan, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan keterampilan, mematangkan kepribadian, serta memperdalam kemampuan hidup bersamadan bekerja sama dalam semangat kerukunan dan kebenaran sebagai suatu kesatuan yang utuh. Universitas adalah salah satu lembaga untuk mewadahi tahapan formal tertinggi bagi proses pembelajaran itu.

Sebagai tahapan pendidikan formal tertinggi, universitas merupakan lembaga ilmiah tempat pergu-mulan nilai, pencarian makna, dan pengkajian pengetahuan dilakukan secara rasional-teragumentasi, siste-matik, mendalam, dan leluasa. Sebagai lembaga ilmiah, universitas adalah pisat penyelenggaraan pendi-dikan tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara terorganisasi. Kepudilian utamanya adalah pengembangan martabat manusia, keperluasan pengetahuan, dan penemuan kiblat budaya. Karena itu, sepantasnya dan seharusnya universitas merupakan sebuah komunitas akademik dan komunitas etik yang ditandai oleh kemandirian dalam kewennangan. Keluasan dalam wawasan, kebebasan yang arif dalam penelitian dan pendidikan, serta kesungguhan yang cerdas dalam pengajaran dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Universitas Katolik Parahyangan adalah universitas yang menjalankan segala kegiatannya berdasar-kan nilai-nilai Katolik yang diyakini bersifat universal, yaitu: komitmen yang tinggi pada keluhuran marta-bat menusia; dedikasi yang penuh semangat pada kebenaran melalui jalan keilmuan; integrasi setiap bidang ilmu dengan dimensi moral, spiritual, dan religius; keterlibatan medalam atas perjalanan budaya; serta peng-abdian yang sungguh berpihak kepada masyarakat, khususnya yang tersisih. Cita-cita luhur tersebut diru-muskan dalam sesanti Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang artinya Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat.

Berlandaskan keyakinan itu, Universitas Katolik Parahyangan hendak memberikan kontribusi yang berarti dalam proses transformasi sosial-budaya masyarakat Indonesia, dengan perhatian khusus pada wilayah di mana Universitas Katolik Parahyangan berad,emnuju masyarakat yang sejahtera, adil, bebas dari segala bentuk diskriminasi, serta memiliki kedudukan bermartabat dalam peraturan global. Untuk itu, Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang unggul dalam kualitas akademik, namun tetap terjangkau oleh masyarakat luas. Proses tersebut dijalankan dengan semangat kerjasama den-gan pihak manapun, dalam komunitas akademik yang saling menghargai keragaman latar belakang dan pendapat.

Demi terwujudnya cita-cita luhur tersebut, maka ditetapkanlah Statuta Universitas Katolik Parahyan-gan sebagai berikut:

2

Page 7: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal I

Pengertian Umum

Dalam Statuta ini yang dimaksudkan dengan:

a. Statuta adalah Statuta Universitas Katolik Parahyangan yang menjadi pedoman dasar yang berisi nilai-nilai dasr, visi dan misi, susunan organisasai, dan tugas-tugas pokok yang dipakai sebagai ac-uan penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan perguruan tinggi.

b. Yayasan adalah Yayasan Universitas Katolik Parahyangan yang didirikan pada tangal 31 Oktober 1958 berdasarkan Akte Noataris Lie Kwee Nio, Nomor 104, yang telah diubah lebih dari satu kali.

c. Universitas adalah Universitas Katolik Parahyangan yang didirikan pada tanggal 17 Januari 1955 dengan nama Akademi Perniagaan Parahyangan, yang lalu diubah menjadi Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan, dan akhirnya menjadi Universitas Katolik Parhayangan.

d. Menteri adalah Menteri Republik Indonesia yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional.

e. Komunitas Akademik adalah satuan yang terdiri atas Dosen, Peneliti, dan Mahasiswa di Universitas Katolik Parhyangan.

f. Dosen adalah pendidik yang bekerja di Universitas Katolik Parahyangan dengan tugas utama meren-cankan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbin-gan dan pelatihan, serta melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.

g. Guru Besar adalah Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan.

h. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar belajar di Universitas Katolik Parahyangan.

i. Alumni adalah Alumni Universitas Katolik Parahyangan.

j. Rektor adalah Rektor Universitas Katolik Parahyangan.

k. Senat Universitas adalah Senat Universitas Katolik Parahyangan.

l. Fakultas adalah Fakultas di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

m. Senat Fakultas adalah Senat Fakultas di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

n. Pegawai adalah orang yang mempunyai ikatan kerja dengan Yayasan untuk bekerja di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan sebagai tenaga kependidikan atau tenaga bukan kependidikan.

Pasal 2

Nilai-Nilai Dasar

1. Dalam penyelenggarana pendidikan tinggi, Universitas didasarkan atas nilai-nilai Katolik yang ber-sifat universal, yaitu:

a. komitmen yang tinggi pada keluhuran martabat manusia;

b. Dedikasi yang penuh semangat untuk mencari, menemukan, dan mengkimunikasikan kebenaran dalam setiap bidang ilmu;

c. Integrasi setiap bidang ilmu dengan dimensi moral, spiritual, dan religius untuk meningkatkan kualitas hidup manusia;

3

Page 8: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

d. Keterlibatan mendalam atas perjalanan budaya melalui dialog yang subur dengan setuap kebudy-aan untuk melindungi martabat manusia dan mengembangkan warisan budaya; dan

e. Pengabdian yang sungguh untuk mengembangkan ilmu demi perkembangan masyrakat yang adil dan damai sejahtera dengan mengutamakan keberpihakan kepada yang tersisih.

2. Universitas melaksanaka berbagai kegiatan berdasarkan prinsip kolegalitas dan prinsip subsidiaritas.

3. Universitas menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pasal 3

Visi dan Misi Universitas

1. Universitas adalah komunitas akademik yang berdasarkan iman berikhtiar mencari dan menyebarlu-askan kebenaran melalui penelitian dan pembelajaran dalam rangka meningkatkan martabat manusia melalui pengembangan keunggulan local untuk dapat berkiprah pada tataran internasional.

2. Sebagai sebuah lembaga ilmiah, Universitas mengemban misi untuk secara terus menerus dan ber-dasarkan nilai-nilai yang khas, melaksanakan;

a. Pengembangan dan pewarisan nilai-nilai budaya secara kritikal kreatif;

b. Proses pembelajaran pada tahapan tertinggi;

c. Penelitian dan pengkajian ilmiah serta sistematisasi dan konservasi, serta sosialisasi pro-duk-produk kegiatan ilmiah; dan

d. Pengabdia kepada masyarakat.

BAB II

YAYASAN

Pasal 4

Identitas dan kedudukan

1. Yayasan adalah badan hukum penyelenggara Universitas.

2. Yayasan berkedudukan hukum di kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, di dalam wilayah Negara Ke-satuan Republik Indonesia.

3. Yayasan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 5

Tugas Pokok dan Wewenang

1. Dalam bidang akademik, tugas pokok Yayasan adalah:

a. Menetapkan arah strategi akademik yang mendukung dikembangkannya ilmu dan dihasil-kannya lulusan yang sesuai dengan visi dan misi Universitas; dan

b. ]Menetapkan pedirian, penggabungan, dan atau pengakhiran Fakultas, Jurusan, atau program studi berdasarkan usulan Rektor dan perimbangan Senat Universitas, sesiai dengan peraturan yang berlaku.

2. Dalam bidang pengorganisasian, tugas pokok Yayasan adalah:

a. Menetapkan arah strategi organisasi dan kebijakan umum;

4

Page 9: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

b. Menetapkan statute;

c. Mengangkat dan memberhentikan Rektor atau Pejabat Sementara Rektor setelah meminta pertimbangan Senat Universitas;

d. Mengangkat dan memberhentikan Wakil Rektor atas usul Rektor;

e. Menetapkan Rencana Induk Pengembangan Universitas atas usul Rektor;

f. menetapkanStruktur Organisasi Universitas atas usul Rektor; dan

g. meminta pertanggungjawaban Rektor.

3. Dalam bidang manajemen sumber daya, tugas pokok Yayasan adalah:

a. Mengangkat dan meberhentikan Pegawai di lingkungan Universitas atas usul Rektor;

b. Menjadi pemilik dan pengelola semua kekayaan Yayasan dan Universitas dalam bentuk apapun;

c. Menetapkan Pedoman Pokok Pengelolaan Sumber Daya Organisasi; dan

d. Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Universitas atas usul Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas.

4. Yayasan dapat mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada Rektor.

BAB III

UNIVERSITAS

Pasal 6

Nama, Lambang, Hymne, dan Tempat Kedudukan

1. Nama Universitas adalah Universitas Katolik Parahyangan dengan singkatan Unpar, dan terjemahan dalam bahasa Inggris adalah Parahyangan Catholic University.

2. Lambang Universitas dan maknanya adalah seperti tercantum dalam lampiran I Statuta yang mer-upakan bagian tidak terpisahkan dari Statuta ini.

3. Hymne Universitas adalah tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpi-sahkan dari Statuta ini.

4. Universitas berkedudukan di kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Universitas dapat mendirikan kampus di tempat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 7

Tugas Pokok dan Wewenang

1. Tugas pokoK Universitas adalah menyelenggarakan pembelajaraan, penelitian, dan pengabdian ke-pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi Universitas.

2. Wewenang Universitas adalah mengelola sumber daya organisasi yang diserahkan oleh Yayasan untuk mencapai visi dan misi Universitas dalam batas wewenang yang ditentukan.

BAB IV

PENYELENGGARAAN UNIVERSITAS

5

Page 10: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 8

Komunitas Akademik dan Budaya Akademik

1. Komunitas akademik menjunjung tinggi tanggung jawab akademik, yaitu tanggung jawab mimbar akademik dan keilmuan.

2. Komunitas akademik menjalankan hak dan kewajiban berdasarkan Kode Etik yang ditetapkan Senat Universitas.

3. Komunitas akademik menjaga dan mengembangkan sikap terbuka untuk bekerjasama dan saling menghargai bidang keilmuan masing-masing.

Pasal 9

Dosen dan Tenaga Kependidikan Lainnya

1. Dosen adalah tenaga kependidikan yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangakat untuk melakukan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Tenaga kependidikan lainnya adalah peneliti, pustakawan, teknisi, laporan, analisis, dan tenaga lain-nya yang secara langsung membantu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 10

Mahasiswa

1. Mahasiswa adalah peserta didik yang secara resmi terdaftar untuk belajar di Universitas, baik Warga Negara Indonesia maupun bukan Warga Negara Indeonesia.

2. Setiap mahasiswa memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai mahasiswa tanpa diskriminasi apapun.

3. Mahasiswa dapat menghimpun diri dalm organisasi kemahasiswaan sebagai wahana dan sarana pengembangan diri dalam bidang akademis maupun kehidupan lainnya sesuai dengan visi dan misi Universitas.

4. Kehidupan kemahasiswaan di dalam Universitas diatur dalm Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan yang ditetapkan Senat Universitas.

5. Mahasiswa dapat bekerja sebagai tenaga magang di Universitas berdasarkan pengangkatan Rektor.

Pasal 11

Bidang Ilmu, Jenis Pendidikan, dan Program Pendidikan

1. Universitas membina dan mengembangkan berbagai bidang ilmu yang termasuk kelompok ilmu so-sial, ilmu matematika dan pengetahuan alam, ilmu humaniora, ilmu teknik dan teknologi, seni, dan ilmu pengetahuan lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan masa depan.

2. Jenis pendidikan yang diselenggarakn universitas dalm masing-masing bidang ilmu mencakup pen-didikan akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan vokasi.

3. Program pendidikan yang diselenggarakan Universitas meliputi program diploma, program sarjana, program magister, program spesialis, dan program doctor.

Pasal 12

Kurikulum

1. Pendidikan yang diselenggarakan Universitas didasarkan pada kurikulum yang disusun sesuai den-gan visi, misi, dan tujuan program studi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mem-

6

Page 11: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

perhatikan kebutuhan masyarakat, dan tantangan masa depan.

2. Kurikulum program studi didasarkan pada suatu atau beberapa disiplin ilmu.

3. Kurikulum disusun ileh fakultas atau Jurusan dan disahkan oleh Rektor dengan memperhatikan per-timbangan Senat Fakultas.

Pasal 13

Sistem, Materi, dan Metode Pembelajaran

1. Sistem pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai dasar Universitas untuk menghasilkan lulusan-lulusan yaitu manusia-manusia dewasa beriman yang menguasai keilmuan secara mandiri seuai visi dan misi Universitas.

2. Materi pembelajaran didasarkan pada hasil-hasil kajian ilmiah dan penelititan mserta perkembangan ilmu pengetahuan, baik tingkat-tingkat local, nasional, maupun global.

3. Metode pembelajaran dilakukan secara interaktig, dialogis, dan partisipatoris denan mengutamakan tradisi berpikir kritis, objektif, sistematik, dan mandiri.

4. Penyelenggaraan proses pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

5. Bahasa pengantar resmi untuk proses pembelajaran adalah Bahasa Indonesia.

6. Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalm upaya menjadi bagian komunitas akademik global.

Pasal 14

Mutu Lulusan

Lulusan Universitas diharapkan menjadi manusia dewasa beriman yang menguasai keilmuannya secara mandiri sesuai visi dan misi Universitas yaitu:

a. Memiliki semangat yang tinggi ntuk terus belajar guna memeperluas wawasan dan memeperdalam ilmu pengetahuan, meningkatakan keterampilan, mematangkan kepribadian, dan membangun ke-mampuan hidup bersama dan bekerjasama;

b. Mampu bekerjasama secara efeketif dengan berbagai pihak sesuai dengan disiplin ilmu dan profesin-ya untuk memcahkan berbagai permasalahan hidup yang dihadapi, baik pada tingkat lokal, tingkat nasional, maupun tingkat gloal;

c. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan denan nilai-nilai moral, spiritual dan religius untuk meningkatkan kualitas hidup manusia;

d. Memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi sebagai seorang proofesional dan sebagai warganegara untuk mengembangkan keunggulan lokal dan berdialog dengan kebudayaan untuk warisan budaya; dan

e. Memiliki semagat pengabdian kepada masyarakat, khususnya yang tersisih.

Pasal 15

Gelar dan Ijazah

1. Universitas memberikan gelar dan ijazah kepada setiap mahasiswa yang sudah berhasil menyele-saikan program studi secara lengkap dan memenuhi persyaratan keluluasan yang ditetapkan dalam kurikulum program studi tersebut.

2. Universitas dapat menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada orang yang dinilai layak berke-7

Page 12: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

naan dengan jasa-jasanya yang luar biasa bagi kemajuan dan perkembangan,

Pasal 16

Alumni

1. Alumni adalah lulusan yang sudah menamatkan pendidikan dari satu atau lebih program studi di lingkungan Universitas.

2. Alumni dapat menghimpun diri dalam organisasi alumni sebagai wahana dan sarana untuk membi-na dan mengembangkan hubungan dan kerjasama dengan sesame alumni, dengan universitas, dan dengan masyarakat.

3. Organisasi alumni berada di luar sturuktur organisasi Universitas dan tidak merupakan bagian uni-versitas.

4. Hubungan antara organisasi alumni dan Universitas bersifat kemitraan dan koordinatif.

BABV

ORGANISASI UNIVERSITAS

Pasal 17

Sifat Dasar dan Strategi Pengorganisasian

1. Sifat dasar organisasi Universitas adalah:

a. Menjunjung pencapaian visi dan misi Universitas; dan

b. Tanggap terhadap perkembangan di dalam maupun du luar lingkungan Universitas.

2. Strategi pengorganisasian Universitas adalah:

a. Mewadahi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliaan mutu atas kegiatan akademik dan manajemen sumber daya yang diperlukan untuk pelaksaan kegiatan akademik tersebut;

b. Melaksanakan asas desentralisasai yang mengacu pada asas subsidiaritas dan kolegalitas dalm pembuatan keputusan dalam bidang akademik; dan

c. Melaksanakan asas sentralisasi dalma pembuatan keputusan di bidang administrasi dan ke-giatan penunjang.

Pasal 18

Pimpinan Universitas

1. Pimpinan Universitas terdiri atas Rektor dan beberapa Wakil Rektor.

2. Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan setelah mendapat pertimbangan dari Senat Univer-sitas.

3. Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan atas usul Rektor.

4. Bila Rektor berhalangan sementara sampai maksimum 3 (tiga) bulan, Rektor wajib menunjuk salah seorang Wakil Rektor untuk bertindak sebagai Pelaksana Harian Rektor.

5. Bila Rektor berhalangan lebih dari 3 (tiga) bulan dan atau berhalangan tetap, Yayasan setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas, dapat memberhentikan Rketor dan kemudian mengang-kat seorang Pejabat Sementara Rektor dengan tugas, wewenang, dan masa jabatan tertentu.

6. Dalam melaksanakan tugasnya, Rektor atau Pelaksana Harian Rektor atau Pejabat Sementara Rektor 8

Page 13: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

bertanggungjawab kepada Yayasan.

7. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Rektor bertanggungjawab kepada Rektor.

Pasal 19

Tugas Pokok Rektor

1. Dalam bidang akademik, tugas pokok Rektor adalah:

a. Menetapkan dan melaksanakan strategi serta kebijakan yang menjamin dihasilkannya kualitas akademik yang tinggi serta proses penyelenggaraan yang sesuai dengan visi dan misi Universitas serta nilai-nilai Katolik; dan

b. Mengusulkan pendirian, penggabungan, dan atau pengakhiran Fakultas, Jurusan, atau program studi berdasarkan pertimbangan Senat Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Dalam bidang pengorganisasian Universitas, tugas pokok Rektor adalah:

a. Mengusulkan Rencana Induk Pengembangan Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan;

b. Mengusulkan Struktur Organisasi Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan;

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Wakil Rektor;

d. Mengangkat dan memberhentikan Dekan atau Pejabat Sementara Dekan setelah meminta per-timbangan Senat Fakultas dan setelah mendapat persetujuan dari Yayasan;

e. Menetapkan visi dan misi serta Rencan Induk Pengembangan Fakultas dan Program Studi atas usul Fakultas setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas; dan

f. Mengangkat dan memberhentikan pejabat struktural selain Wakil Rektor sesuai dengan ketentu-an yang berlaku.

3. Dalam bidang manajemen sumber daya, tugas pokok Rektor adalah:

a. Mengusulkan tata cara pengangkatan pejabat dalam lingkungan Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan;

b. Mengusulkan pembuatan atau pengakhiran perjanjian kerja di lingkungan Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan;

c. Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas untuk ditetapkan oleh Yayasan; dan

d. Melaksanakan audit dana pengendalian intern untuk semua kegiatan Universitas dan melaporkan hasilnya kepada Yayasan.

Pasal 20

Senat Universitas

1. Senat universitas merupakan badan normative pada tingkatan Universitas.

2. Tugas Pokok Senat Universitas adalah:

a. Mengusulkan amandemen atau perubahan atas Statuta;

b. Menetapkan dan menegakkan Kode Etik yang dipakai sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku bag setiap anggota Komunitas Akademik;

9

Page 14: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

c. Memeberikan pertimbangan kepada Yayasan berkenaan dengan pengangakatan dan pemberhen-tian Rektor atau Pejabat Sementara Rektor;

d. Memberikan penilaian atas orang yang diusulkan Rektor untuk memperoleh gelar doktor kehor-matan;

e. Menetapkan dan menjunjung tinggi tanggung jawab akademik, yaitu tanggung jawab mimbar akademik dan otonomi kelimuan;

f. Menetapkan penilaian atas terjadinya pelanggaran Kode Etik oleh anggota Komunitas Akade-mik;

g. Menetapkan angka kredit Dosesn diusulkan jabatan funsionalnya melalui Rektor kepada Menteri atau pejabat lain yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan atas usul Rektor mengenai pembukaan, penggabun-gan, dan atau pengakhiran suatu Fakultas atau Jurusan atau program studi;

i. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan mengenai struktur organisasi Universitas yang diu-sulkan Rektor untuk ditetapkan oleh Yayasan; dan

j. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Univer-sitas yang diusulkan Rektor untuk ditetapkan oleh Yayasan.

3. Keanggotaan Senat Universitas terdiri atas:

a. Para Guru Besar yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Senat Universitas;

b. Rektor dan para Wakil Rektor;

c. Para Dekan Fakultas;

d. Unsur wkil Dosesn yang dinilai memiliki wawasan dan kebijaksanaan dalam bidang akademik; dan

e. Unsur lain yang ditetapkan Senat Universitas.

4. Pengangkatan, masa tugas, dan pemberhentian anggota Senat Universitas diatur dalam ketetapan Senat Universitas.

5. Senat Universitas dipimpinolej seorang ketua dan didampingi olej seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh para anggota Senat Universitas.

6. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Senat Universitas dapat membentuk komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan.

7. Mekanisme kerja, mekanisme rapat dan mekanisme pengambilan keputusan Senat Universitas diatur dalam ketetapan Senat Universitas.

Pasal 21

Unit Organisasi dalam Universitas

1. Unit akademik adalah unit organisasi yang fungsi utamanya adalah merencanakan, melaksanakanm dan mengendalikan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan atau pengabdian kepada masyarakat ber-dasarkan satu atau lebih bidang ilmu.

2. Unit penunjang adalah unit organisasi yang fungsi utamanya adalah melaksanakan pengadministra-sian kegiatan pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat atau melaksanakan kebijakan Pimpinan Universitas dalam hal pengelolaan sumber daya organisasi demi tercapainya visi dan misi

10

Page 15: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Universitas.

Pasal 22

Fakultas

1. Fakultas adalah unit akademik yang mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengenda-lian mutu kegiatan penelitian, pembelajaran, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu kelom-pok bidang ilmu tertentu.

2. Fakultas dapat terdiri atas beberapa Jurusan atau program studi.

3. Fakultas dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh satu atau lebih Wakil Dekan.

4. Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Senat Fakultas setelah mendapat persetu-juan Yayasan.

5. Wakil Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan.

6. Bila Dekan berhalangan lebih dari 3 (tiga) bulan dan atau berhalangan tetap, Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas dapat memberhentikan Dekan untuk kemudian mengangkat seorang Pejabat Sementara Dekan.

7. Dekan atau Pejabat Sementara Dekan bertanggung jawab kepada Rektor.

8. Wakil Dekan bertanggungjawab kepada Dekan.

Pasal 23

Senat Fakultas

1. Senat Fakultas merupakan badan normative pada tingkat Fakultas.

2. Tugas pokok Fakultas adalah:

a. Memberikan pertimbangan kepada Rektor berkenaan dengan visi, misi, dan erncana Induk Pnegembangan Fakultas dan program Studi utuk ditetapkan Rektor;

b. Memberikan pertimbangan kepada Rektor berkenana dengan Rencan Kerja dan Anggaran Ta-hunan Fakultas dan Jurusan sebagai bagian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas untik ditetapkan Yayasan;

c. Memberikan pertimbangan kepada Rektor berkenaan dengan pengangkatan dan pemberhentian Dekan dan Pejabat Sementara Dekan;

d. Memberikan pertimbangan kepada Rektor berkenaan dengan pengusulan dosen untuk mendudu-ki suatu jabatan fungsional;

e. Menetapkan kesetaraan jabatan fungsional dosen yang karena pekerjaan utamanya tidak mem-punyai jabatan fungsional;

f. Memberikan penilaian atas terjadinya tindak pelanggaran Kode Etik oleh Dosen dan Mahasiswa di Fakultas; dan

g. Memberikan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum oleh program studi untuk disahkan oleh Rektor.

3. Keanggotaan Senat Fakultas terdiri atas:

a. Para Guru Besar di Fakultas;

11

Page 16: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

b. Dekan dan Wakil Dekan;

c. Para Ketua Jurusan dan Kepala Program Studi;

d. Wakil Dosen; dan

e. Unsur lain yang ditetapkan Senat Fakultas

4. Pengangkatan, masa kerja, dan pemberhentian keanggotaan seorang sekretaris yang dipilh dari dan oleh para anggota Senat Fakultas.

5. Senat Fakultas dipimpin oleh seorang ketua dan didampingi oleh sekretaris yang dipilih dari dan oleh para anggota Senat Fakultas.

6. Dalam melakasanakan tugas-tugasnya, Senat Fakultas dapat membentuk komisi-komisi sesuai den-gan kebutuhan.

7. Mekanisme kerja, mekanisme rapat, dan pengambilan keputusan diatur dalam ketetapan Senat Fakultas.

Pasal 24

Jurusan

1. Jurusan adalah unit akademik di suatu Fakultas yang mengkoordinasi sejumlah program studi.

2. Jurusan dipimpin oleh Ketua Jurusan.

3. Ketua Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan.

4. Ketua Jurusan bertanggungjawab kepada Dekan.

Pasal 25

Program Studi

1. Program Studi adalah unit akademik di Fakultas atau di Jurusan yang mengkoordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pembelajaran.

2. Program Studi dapat dilengkapi dengan laboratorium dan atau bengkel (workshop).

3. Program Studi dipimpin oleh Kepala Program Studi.

4. Kepala Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan.

5. Kepala Program Studi bertanggungjawab kepada Dekan.

Pasal 26

Pusat Studi

1. Pusat Studi adalah unit akademik di fakultas atau Jurusan yang mengkoordinasi kegiatan penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat bagi komunitas bidang ilmu yang ada di Fakultas atau Ju-rusan.

2. Pusat Studi dapat dilengkapi dengan laboratorium dan atau bengkel (workshop).

3. Pusat Studi dipimpin oleh Ketua Pusat Studi.

4. Ketua Pusat Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan.

5. Ketua Pusat Studi bertanggungjawab kepada Dekan.

12

Page 17: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 27

Biro

1. Biro adalah unit penunjang yang melaksanakan pengadministrasian kegiatan akademik dan kema-hasiswaan atau melaksanakan kebijakan Pimpinan Universitas dalam hal pengelolaan sumber daya organisasi.

2. Biro dipimpin oleh Kepala Biro dan dapat dibantu oleh Wakil Kepala Biro.

3. Kepala Biro dan Wakil Kepala biro diangkat oleh Rektor.

4. Kepala Biro bertanggungjawab kepada Rektor.

5. Wakil Kepala Biro bertanggungjawab kepada Kepala Biro.

Pasal 28

Penetapan dan Perubahan Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Universitas ditetapkan oleh Yayasan berdasarkan usul Terktor dan pertimbangan Senat Universitas.

2. Perubahan Struktur Organisasai Universitas dapat dilakukan bila ada pembentukan penggabungan, pemisahan, dan atau pengakhiran suatu unit organisasi yang dilakuka berdasarkan kebutuhan dan atay ketentuan yang berlaku.

Pasal 29

Tata Cara Pengangkatan Pejabat

Tatacara pengangkkatan pejabat termasuk syarat-syarat untuk dapat diangakat dan diberhentikan, proses pemilihan, masa jabatanm serta tatacara pengangkatan dan pemberhentian sebagai pejabat da-lam lingkungan Universitas ditetapkan oleh Yayasan atas usul Rektor.

BAB VI

MANAJEMEN SUMBER DAYA ORGANISASI

Pasal 30

Sumber Daya

1. Sumber daya organisasai mencakup Pegawai, dana, prasarana, sarana, Mahasiswa, Alumni, serta sumber daya lainnya.

2. Dana, prasarana dan sarana adalah milik Yayasan.

Pasal 31

Pegawai

1. Pegawai terdiri atas tenaga kependidikan dan tenaga bukan kependidikan.

2. Tenaga kependidikan terdiri atas Dosen dan tenaga kependidikan lainnya.

3. Tenaga kependidikan dipekerjakan berdasarkan pertimbangan kemampuan dan kualifikasi di bidang akademik.

4. Dosen terdiri atas Dosen tetap dan Dosen tidak tetap.

5. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh Yayasan sebagai pegawai tetap.

13

Page 18: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

6. Dosen tidak tetap adalah dosen yang diangkat oleh Rektor untuk mengajar mata kuliah tertentu da-lam waktu tertentu.

7. Tenaga bukan kependidikan terdiri atad tenaga administrasi tenaga kebersihan, tenaga keamanan, dan tenaga lainnya.

8. Tenaga bukan kependidikan dipekerjakan berdasarkan pertimbangan kemampuan dan kualifikasi di bidang pekerjaannya.

9. Pegawai bekerja berdasarkan perjanjian kerja tertulis untuk jangka waktu tertentu atau untuk jangka waktu tidak tertentu.

10. Setiap pegawai berkewajiban untuk ikut menciptakan suasana kerja yang menumbuhkan kerjasama, keterbukaan, keteladanan, pencarian kebenaran, dan profesionalitas, serta menjaga nama baik Uni-versitas, Yayasan, dan Profesi.

11. Setiap pegawai berhak atas penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan yang sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, pengakuan ha katas hasil kekayaan intelektual, kesempatan untuk menggunakan prasarana dan sarana bagi kelancaran pelaksanaan tugas, serta kesempatan mengembangkan dengan tuntutan kerja.

Pasal 32

Dana

1. Pendanaan untuk kegiatan Universitas bersumber dari masyarakat, mahasiswa, dunia usaha, pemer-intah, dan usaha –usaha lain oleh Yayasan dan Universitas.

2. Dana dikelola dengan prinsip manfaat, transparan, tanggung jawab, dan tidak bertentangang dengan ketentuan yang berlaku.

3. Dana diterima, dikelola, dimanfaatkan, dan dikembangkan seoptimal mungkin oleh Yaysan demi kemajuan dan pengembangan Universitas.

Pasal 33

Prasarana dan Sarana

1. Semua prasarana dan saran yang diserahkan Yayasan untuk penyelenggaraan Universitas, dikelola, dan dipertanggungjawabkan oleh Rekor kepada Yayasan.

2. Pengelolaan prasarana dan saran yang diperlukan untuk penyelenggaraan Universitas dapat dialih-kan kepada pihak ketiga oleh Rektor dengan persetujuan Yayasan.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 34

Hal-hal yang Tidak Diatur dan Ketentuan Lainnya

1. Hal-hal yang tidak diataur dalam Statuta ini akan diatur berdasarkan ketentuan yang dibuat oleh Yayasan dan atau diselesaikan berdasarkan asas keadilan, kepatutan, dan kelayakan.

2. Semua ketentuan lainnya yang berlaku pada masa sebelum mulai berlakunyaa Statuta ini, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangn dengan ketentuan Statuta ini dan sepanjang belum diganti dengan peraturan yang baru.

Pasal 3614

Page 19: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Mulai Berlakunya Statuta

1. Statuta ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2005 dan selanjutnya disebut sebagai Statuta 2005.

2. Terhitung mulai tanggal berlakunya Statuta ini, Statuta Universitas yang ditetapkan di Bandung pada tanggal 23 September 1995 , yang dikenal dengan nama Statuta 1995 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Bandung,

Pada tanggal 23 Desember 2004

Yayasan Universitas Katolik Parahyangan

Ttd

Prof. Dr. B. S. Kusbiantoro

Ketua Umum Pengurus

15

Page 20: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR: III/PRT/2008-01/04

TENTANG

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Rektor Universitas Katolik Parahyangan,

Menimbang :

a. bahwa kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan baik oleh organisasi kemahasiswaan maupun oleh Fakultas dan/atau Universitas merupakan bagian integral sistem pendidikan di Univer-sitas Katolik Parahyangan;

b. bahwa pengaturan organisasi kemahasiswaan di Universitas Katolik Parahyangan yang bersifat ad experimentum telah berlangsung selama beberapa tahun;

c. bahwa agar terciptanya koordinasi antar organisasi kemahasiswaan dan koordinasi antara organisasi kemahasiswaan dengan Fakultas dan/atau Universitas, dengan tetap mendorong kemandirian perlu disusun suatu norma yang mengatur tentang organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

d. bahwa norma yang mengatur tentang organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan No. III/PRT/2003-09/205 tentang Panduan Or-ganisasi Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan dipandang sudah tidak sesuai lagi.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 38/DIK-TI/Kep/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi;

5. Statuta Universitas Katolik Parahyangan 2005.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN

16

Page 21: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Universitas adalah Universitas Katolik Parahyangan (disingkat Unpar).

2. Organisasi kemahasiswaan adalah organisasi kemahasiswaan intra Universitas yang dibentuk sebagai wa-hana atau sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

3. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan aktif belajar pada salah satu Fakultas, Jurusan atau Program Studi di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

4. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi kuliah, pertemuan kelompok kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas mandiri, belajar mandiri, penelitian dan peng-abdian kepada masyarakat (kuliah kerja nyata, kuliah kerja lapangan dan sebagainya).

5. Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan ko-kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.

6. Kegiatan ko-kurikuler dalah kegiatan yang mendukung kegiatan kurikuler.

7. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat.

8. Pimpinan Universitas adalah Pimpinan Universitas Katolik Parahyangan.

9. Pimpinan Fakultas adalah Pimpinan Fakultas di Universitas Katolik Parahyangan.

10. Dana penggerak adalah dana yang diberikan oleh Universitas atau Fakultas yang besarnya ditentukan ber-dasarkan proporsi jumlah mahasiswa di tiap Fakultas.

BAB II

PRINSIP DAN TUJUAN

Pasal 2

1. Organisasi kemahasiswaan dibentuk berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan member-ikan peranan dan keleluasaan kepada mahasiswa.

2. Organisasi kemahasiswaan dibentuk untuk peningkatan skill kepemimpinan, penalaran, mengembangkan minat dan bakat, serta kesejahteraan mahasiswa.

3. Organisasi kemahasiswaan wajib menjalin hubungan kerjasama dengan pimpinan Universitas berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Statuta Unpar.

4. Rektor merupakan penanggung jawab segala kegiatan yang mengatasnamakan Universitas.

Pasal 3

Pembentukan organisasi kemahasiswaan bertujuan untuk lebih menumbuhkembangkan potensi diri maha-siswa sebagai insan akademik, sehingga mereka menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial, moral dan spiritual.

17

Page 22: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB III

KEDUDUKAN, PERAN DAN SUSUNAN

Pasal 4

Organisasi kemahasiswaan yang terdapat di lingkungan Unpar merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi Unpar.

Pasal 5

Masa bakti kepengurusan organisasi kemahasiswaan adalah satu tahun.

Pasal 6

Organisasi kemahasiswaan berperan memberikan pelayanan kepada mahasiswa, melakukan public pres-sure dalam kerangka memperjuangkan aspirasi mahasiswa, menjadi wadah untuk mengkoordinasi berbagai kegiatan kemahasiswaan untuk meningkatkan soft skill mahasiswa (berupa peningkatan kemampuan beror-ganisasi dan memupuk jiwa kepemimpinan), mengembangkan minat dan bakat, menumbuhkan semangat kerja sama antara mahasiswa maupun antara mahasiswa dengan pimpinan Universitas maupun Fakultas.

Pasal 7

Organisasi kemahasiswaan di Unpar terdiri dari :

a. Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM)

b. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM)

c. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan

d. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

BAB IV

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 8

1. Majelis Perwakilan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat Uni-versitas yang memiliki fungsi Legislasi dan Yudisial.

2. Majelis Perwakilan Mahasiswa bertugas membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organ-isasi kemahasiswaan, mengelola keuangan lembaga, melaksanakan pengawasan dan menilai pertanggu-ngjawaban Lembaga Kepresidenan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

3. Majelis Perwakilan Mahasiswa bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa, untuk memilih anggota Majelis Perwakilan Mahasiswa, Presiden Mahasiswa, Ketua Himpunan Program Studi.

4. Keanggotaan Majelis Perwakilan Mahasiswa terdiri dari wakil-wakil mahasiswa fakultas-fakultas yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum mahasiswa.

5. Majelis Perwakilan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dari dan oleh anggota-anggota Majelis Perwakilan Mahasiswa.

6. Majelis Perwakilan Mahasiswa bersidang sedikitnya dalam satu tahun dengan acara petanggungjawaban seluruh organisasi kemahasiswaan.

18

Page 23: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

7. Susunan organisasi dan tata kerja Majelis Perwakilan Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam Ketetapan Ma-jelis Perwakilan Mahasiswa.

8. Seluruh kegiatan Majelis Perwakilan Mahasiswa harus dipertanggungjawabkan kepada pimpinan Univer-sitas.

9. Sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, MPM, LKM, HMPS dan UKM mengadakan rapat dan si-dang bersama yang disebut Persatuan Mahasiswa.

BAB V

LEMBAGA KEPRESIDENAN MAHASISWA

Pasal 9

1. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat Universitas.

2. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa bertugas melaksanakan mandat dan berbagai kebijakan yang dibuat oleh MPM, serta menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan.

3. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa berkewajiban dan bertanggung jawab mengkoordinasikan dan/atau menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Universitas.

Pasal 10

1. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Presiden Mahasiswa didampingi oleh Wakil Presiden Mahasiswa yang dipilih secara langsung oleh seluruh mahasiswa melalui Pemilihan Umum.

2. Presiden Mahasiswa dibantu oleh beberapa Ketua Departemen yang diangkat dan bertanggung jawab ke-pada Presiden Mahasiswa.

3. Presiden Mahasiswa mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Maha-siswa Program Studi dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

4. Susunan organisasi dan tata kerja Lembaga Kepresidenan Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam keputusan Presiden Mahasiswa dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga Or-ganisasi Kemahasiswaan.

BAB VI

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI

Pasal 11

1. Himpunan Mahasiswa Program Studi merupakan organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di ting-kat Fakultas/Jurusan/Program Studi untuk menghimpun seluruh mahasiswa pada program studi yang ber-sangkutan dalam rangka menunjang studi mahasiswa selaras visi dan misi Universitas.

2. Organisasi Kemahasiswaan pada Program Studi di tingkat Program Diploma III berkedudukan setara den-gan Himpunan Mahasiswa Program Studi.

3. Setiap Himpunan Mahasiswa Program Studi mempunyai kewenangan dalam mengelola kegiatan dan dana.

4. Himpunan Mahasiswa Program Studi memiliki tugas melaksanakan pelayanan kepada seluruh anggotan-ya, melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi.

5. Dalam melaksanakan tugasnya, Himpunan Mahasiswa Program Studi didampingi dan difasilitasi oleh pimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi sejauh kegiatannya mendukung perwujudan kurikulum yang berlaku di program studi yang bersangkutan.

19

Page 24: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 12

1. Keanggotaan Himpunan Mahasiswa Program Studi terdiri atas seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa program studi yang bersangkutan pada tahun berjalan.

2. Himpunan Mahasiswa Program Studi dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih secara langsung oleh ang-gota melalui Pemilihan Umum.

3. Susunan organisasi dan tata kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi diatur lebih lanjut dalam Surat Keputusan Ketua Susunan organisasi dan tata kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi dan tidak ber-tentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemahasiswaan.

Pasal 13

1. Himpunan Mahasiswa Program Studi berkewajiban untuk melakukan koordinasi dengan Lembaga Kepres-idenan Mahasiswa dan bertanggung jawab kepada pimpinan Jurusan dan Fakultas.

2. Dalam melaksanakan seluruh kegiatannya, Himpunan Mahasiswa Program Studi berkoordinasi dengan Lembaga Kepresidenan Mahasiswa.

3. Himpunan Mahasiswa Program Studi perlu menaati tata tertib yang ditetapkan Dekan/Ketua Jurusan/Ket-ua Program Studi dalam rangka melakukan kegiatannya.

Pasal 14

1. Himpunan Mahasiswa Program Studi dapat dilakukan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lintas Program Studi yang ada di satu Fakultas.

2. Kegiatan kemahasiswaan lintas Program Studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikoordinir ileh panitia ad hoc yang anggotanya terdiri dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Program Studi yang ada di Fakultas yang bersangkutan.

3. Penanggung jawab kegiatan kemahasiswaan lintas Program Studi yang ada dalam satu Fakultas adalah para Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi yang bersangkutan.

BAB VII

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 15

1. Di lingkungan Universitas dapat dibentuk Unit Kegiatan Mahasiswa yang menjadi wadah pengembangan minat, bakat dan kegemaran mahasiswa selaras dengan visi dan misi Universitas.

2. Unit Kegiatan Mahasiswa keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka bagi setiap mahasiswa Unpar.

3. Bentuk organisasi masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam aturan yang dibuat oleh mas-ing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa sesuai dengan kekhususan cirinya.

4. Pembentukan dan keberadaan suatu Unit Kegiatan Mahasiswa ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor atas masukan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, MPM dan LKM.

5. Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa dilakukan dengan persetujuan dan pengesahan Rektor.

6. Pendampingan serta fasilitas kegiatan-kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa dilakukan oleh Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

7. Semua Unit Kegiatan Mahasiswa harus terlibat aktif dalam kegiatan dan berprestasi serta membawa citra dan nama baik Unpar kepada masyarakat.

20

Page 25: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

8. Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa mempunyai kewenangan dalam mengelola kegiatan dan dana.

Pasal 16

1. Keanggotaan setiap Unit Kegiatan Mahasiswa terdiri atas mahasiswa yang secara aktif dan sukarela mendaftarkan diri menjadi anggota.

2. Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggota. Ketua tersebut harus terdaftar sebagai mahasiswa aktif di program D3 atau S1 Unpar.

3. Tata cara pemilihan ketua diatur lebih lanjut oleh setiap Unit Kegiatan Mahasiswa yang bersangkutan.

4. Susunan organisasi dan tata kerja setiap Unit Kegiatan Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam Keputusan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa yang bersangkutan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemahasiswaan.

Pasal 17

Unit Kegiatan Mahasiswa wajib melakukan koordinasi dengan Lembaga Kepresidenan Mahasiswa dan ber-tanggung jawab kepada pimpinan Universitas.

BAB VIII

PEMBIAYAAN

Pasal 18

1. Sumber dana untuk membiayai kegiatan kemahasiswaan diperoleh dari Universitas melalui Dana Peng-gerak Kegiatan Mahasiswa dan sumber-sumber lain yang digalang dari sponsor dengan izin pimpinan Universitas.

2. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan Universitas dan/atau pimpinan Fakultas.

BAB IX

SANKSI

Pasal 19

Pimpinan Universitas memiliki kewenangan mengambil tindakan indislipiner terhadap organisasi kema-hasiswaan dan/atau pengurusnya yang terbukti melanggar ketentuan dalam keputusan ini atau peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah melakukan koordinasi dengan Majelis Perwakilan Mahasiswa dan Lembaga Kepresidenan Mahasiswa. Keputusan diambil melalui sidang istimewa Majelis Perwakilan Mahasiswa yang dihadiri oleh Pimpinan Universitas.

Pasal 20

1. Tindakan indislipiner terhadap organisasi kemahasiswaan dapat berupa peringatan, pembekuan kegiatan, pembubaran kegiatan, pembekuan sementara organisasi kemahasiswaan, dan pembekuan tetap organisasi kemahasiswaan.

2. Tindakan indisipliner terhadap pengurus organisasi kemahasiswaan dan/atau anggota kepanitiaan suatu kegiatan kemahasiswaan dapat berupa peringatan, pemberhentian sebagai pengurus organisasi kemaha-siswaan atau kepanitiaan tertentu, penonaktifan sementara sebagai mahasiswa dan pencabutan sebagai mahasiswa.

21

Page 26: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB X

PENUTUP

Pasal 21

Dengan berlakunya keputusan ini, Surat Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor : III/PRT/2003-09/205 tentang Panduan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan dinya-takan tidak berlaku.

Pasal 22

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bandung

Pada tanggal : 15 Januari 2008

Rektor,

ttd,

Dr. Cecilia Lauw

22

Page 27: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR: III/PRT/2005-04/32

TENTANG

PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI

MAHASISWA YANG BERPRESTASI

DI BIDANG KO-KURIKULER DAN EKSTRA-KURIKULER

Rektor Universitas Katolik Parahyangan,

Menimbang:

a. bahwa Sistem Pendidikan Nasional menghendaki pengembangan manusia seutuhnya;

b. bahwa visi Universitas Katolik Parahyangan mencakup pengembangan suasana akademik dan pe-menuhan martabat manusia;

c. bahwa pengembangan manusia seutuhnya melalui suasana akademik dan pemenuhan martabat ma-nusia dapat dicerminkan oleh prestasi mahasiswa di bidang ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler;

d. bahwa karena itu dipandang perlu memberi penghargaan bagi prestasi di bidang ko-kurikuler mau-pun ekstra-kurikuler yang dicapai oleh mahasiswa Universtas Katolik Parahyangan;

Mengingat

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi;

3. Statuta 2005 Universitas Katolik Parahyangan;

4. Surat Keputusan Yayasan No. II/202-09/209/SK tanggal 20 September 2002 Tentang Pengangkatan Rektor Universitas Katolik Parahyangan;

5. SK Rektor Nomor III/PRT/2005-01/2 tanggal 1 Februari 2005 tentang Pemberian Penghargaan bagi mahasiswa yang Berprestasi di Bidang Olahraga;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pasal 1

Penghargaan dalam bentuk beasiswa diberikan kepada mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang berprestasi di bidang kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler yang mengharumkan nama Bangsa Indone-sia pada umumnya dan khususnya Universitas Katolik Parahyangan.

PaSal 2

a. Besarnya beasiswa maksimum 24 SKS ditambah Biaya Pengemban dan Biaya studio/ asistensi/ praktkum/response pada suatu semester.

b. Beasiswa diberikan pada semester yang langsung mengikuti semester prestasi tersebut.

Pasal 3

Besarnya beasiswa ditentukan berdasarkan kriteria :

23

Page 28: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

a. Tingkat kawasan : Internasional/ ASEAN/ Nasional/ Propinsi

b. Tingkat kejuaraan : Juara I/II/III

c. Jumlah prestasi : 1/2/3 atau lebih medali

d. Jumlah peserta kegiatan : Perorangan/ beregu

Pasal 4

Prosedur penetapan beasiswa :

a. Mahasiswa terkait mengajukan surat kepada Dekan untuk bidang ko-kurikuler, kepada Rektor untuk bidang eksta-kurikuler dengan tembusan kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemaha-siswaan, melaporkan prestasi dengan mencantumkan:

o Judul perlombaan

o Tanggal dan lokasi perlombaan

o Tingkat kawasan

o Kejuaraan yang diraih

o Perorangan/ tim dengan rincian jumlah anggota tim

o Biaya studi pada semester yang akan diberi beasiswa

Dan melampirkan :

o Fotokopi sertifikat kejuaraan

o Fotokopi medali (jika ada)

o Fotokopi KRS semester yang akan diberi beasiswa (dapat menyusul)

o Lampiran lain yang dapat mendukung permohonan

b. Untuk bidang ko- kurikuler, Dekan kemudian dapat merekomendasikan kepada Rektor, dengan tem-busan kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

c. Rektor menerbitkan surat penetapan beasiswa, dan Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kema-hasiswaan melaksanakan proses pencairan beasiswa.

Pasal 5

Rektor dapat menetapkan beasiswa secara khusus jika dipandang perlu, berdasarkan jenis prestasi yang dicapai.

PENUTUP

Pasal 6

Dengan diberlakukannya Surat Keputusan ini, Surat Keputusan Rektor Nomor III/ PRT/ 2005-01/2 Tanggal 1 Februari 2005 Tentang Pemberian Penghargaan Kepada Mahasiswa yang Berprestasi di Bidang Olahraga dan semua ketentuan yang bertentangan dengan keputusan ni dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7

Peraturan ini berlaku mulai semester ganjil 2005/ 2006

24

Page 29: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Ditetapkan di : Bandung

Pada tanggal : 30 April 2005

Rektor,

Ttd,

Pius Suratman Kartasasmita, PhD.

25

Page 30: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR: III/PRT/2005-01/2

TENTANG

PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI MAHASISWA YANG BERPRESTASI DI BIDANG OLAHRAGA

Rektor Universitas Katolik Parahyangan

Menimbang:

a. bahwa Sistem Pendidikan Nasional menghendaki pengembangan manusia sutuhnya.

b. bahwa visi Universitas Katolik Parahyangan mencakup pemenuhan martabat manusia.

c. bahwa kesegaran fisik anak makin penting bagi warga Negara.

d. bahwa karena itu perlu diberi penghargaan bagi prestasi olahraga yang dicapai oleh mahasiswa Uni-versitas Katolik Parahyangan.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah no. 60 tahun 1999, tentang pendidikan Tinggi.

3. Statuta 2005 Universitas Katolik Parahyangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

TENTANG

PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI MAHASISWA YANG BERPRESTASI DI BIDANG OLAHRAGA

Pasal 1

Penghargaan dalm bentuk beasiswa diberikan kepada mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang berprestasi di bidang olahraga,yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia pada umumnya, dan khususnya Universitas Katolik Parahyangan.

a. Besarnya beasiswa maksimum 24 sks ditambah Biaya pengembangan dan biaya studio / asistensi / re-sponse.

b. Beasiswa berlaku untuk semester yang berlangsung mengikuti semester prestasi tersebut.

Pasal 2

Besarnya beasiswa ditentukan berdasarkan kriteria:

o Tingkat Kawasan

o Jenis dan Jumlah medali

o Perorangan atau tim26

Page 31: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 3

a. Tingkat Kawasan diberi bobot:

Tingkat Internasional : 100%

Tingkat ASEAN : 95%

Tingkat Nasional : 90%

Tingkat Propinsi : 80%

b. Jenis medali diberi bobot:

Juara I atau medali emas : 100%

Juara II atau medali perak : 80%

Juara III atau medali perunggu : 60%

c. Jumlah medali diberi bobot:

1 medali : 100%

2 medali : 110%

3 medali atau lebih : 120%

d. Perorangan diberi bobot : 100%

e. Tim diberi bobot:

2-5 anggota : 90% masing-masing

6-10 anggota : 80% masing-masing

11-20 anggota : 60% masing-masing

Di atas 20 anggota : 50% masing-masing

Pasal 4

Prosedur penetapan beasiswa:

a. Mahasiswa terkait mengajukan surat melaporkan prestasi dengan mencantumkan:

o Judul perlombaan

o Tanggal dan lokasi perlombaan

o Tingkat kawasan

o Jenis dan jumlah medali

o Perorangan/tim dengan jumlah anggota tim (meliputi pemain dan pemain cadangan)

o Biaya studi pada semester yang akan diberi beasiswa.

Dan melampirkan:

o Fotokopi sertifikat (jika ada)

o Fotokopi medali (jika ada)

27

Page 32: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

o Fotokopi KRS semester yang akan diberi beasiswa (dapat menyusul)

Lampiran lain yang dapat mendukung permohonan.

b. Surat permohonan ditujukan kepada Wakil Rektor I dengan tembusan kepada Biro Administrasi Aka-demik dan Kemahasiswaan.

c. Wakil Rektor I menerbitkan surat penetapan beasiswa dari KBAAK memindahbukukan dari mata angga-ran 179.098 (beasiswa) ke mata anggaran 386.204 (pengembangan), 386.205 (Satuan Kredit Semester), 386.205 (Studi/Asistensi/Praktikum).

Pasal 5

Contoh cara menghitung :

Jika suatu tim 6 orang mememnangkan 2 (dua) medali perunggu pada perlombaan tingkat nasional, per orang memperoleh beasiswa 90% x 60% x 110% x 80% x (SP+n SKS x biaya SKS sesuai dengan angkatan).

Pasal 6

Peraturan ini berlaku mulai semester genap 2004/2005

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 1 Februari 2005

Rektor,

Ttd.

Pius Suratman Kartasasmita, PhD.

28

Page 33: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR: III/PRT/2005-08/105-SK

TENTANG

PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA DAN PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI

Rektor Universitas Katolik Parahyangan,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka menegakkan norma akademik dan norma pergaulan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan perlu ditetapkan peraturan tata tertib yang berlaku bagi seluruh mahasiswa;

b. bahwa untuk menjamin kepastian hukum dalam penegakan norma akademik dan norma pergaulan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan, perlu ditetapkan jenis dan prosedur pemberian sanksi akademik bagi mahasiswa;

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Statuta Universitas Katolik Parahyangan;

4. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor: III/R/PRT/2004-10/07 tentang Aturan bagi mahasiswa yang Cuti Studi dan Mahasiswa Tidak Aktif pada Program Sarjana dan Program Di-ploma III di Universitas Katolik Parahyangan;

5. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor: III/R/PRT/2004-02/42 tentang Evaluasi Keberhasilan Belajar pada Program Stratum-1 dan Program Diploma-III di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA

DAN PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam hal ini yang dimaksud dengan :

1. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang terdaftar sebagai mahasiswa, termasuk mahasiswa yang Cuti Studi, dan Mahasiswa Tidak Aktif;

2. Universitas adalah Universitas Katolik Parahyangan;

3. Rektor adalah Rektor Universitas Katolik Parahyangan;

4. Dekan adalah Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan tempat seorang maha-siswa terdaftar pada program studinya.

29

Page 34: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB II

ADMINISTRASI AKADEMIK

Pasal 2

1. Mahasiswa diwajibkan melakukan pendaftaran rencana studi pada setiap awal semester dengan me-menuhi syarat-syarat, prosedur dan jadwal yang ditetapkan Universitas dan Dekan.

2. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran rencana studi, dianggap sebagai mahasiswa tidak aktif, kecuali jika ada ijin tertulis dari Dekan.

3. Semester selama mahasiswa tidak aktif sebagaimana ayat(2) diperhitungkan sebagai masa studi terpa-kai dalam evaluasi tahap dan evaluasi akhir.

4. Mahasiswa dapat mengajukan cuti studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan jika ada alasan yang dipandang cukup kuat, dapat disetujui Dekan.

Pasal 3

1. Mahasiswa wajib memenuhi syarat-syarat kelulusan jumlah satuan kredit semester dan indeks prestasi minimal pada tiap evaluasi tahap dan evaluasi akhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-syarat kelulusan jumlah satuan kredit semester dan indeks prestasi minimal pada tiap evaluasi tahap dan evaluasi akhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat mengajukan pengunduran diri secara sukarela kepada Dekan pada akhir semester di mana eval-uasi tahap atau evaluasi akhir tersebut berlaku bagi yang bersangkutan. Mahasiswa itu lalu akan din-yatakan diberhentikan atas permintaan sendiri.

3. Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-syarat kelulusan jumlah satuan kredit semester dan indeks prestasi minimal pada tiap evaluasi tahap dan evaluasi akhir sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak mengajukan pengunduran diri secara sukarela pada akhir semester di mana evaluasi tahap atau evalu-asi akhir tersebut berlaku bagi yang bersangkutan, dinyatakan diberhentikan karena tidak memenuhi syarat akademik, pada saat dimulainya pendaftaran rencana studi semester berikutnya.

BAB III

ADMINISTRASI KEUANGAN

Pasal 4

1. Mahasiswa wajib memenuhi kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Mahasiswa yang tidak memenuhi kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tidak diijinkan untuk melakukan pendaftaran rencana studi atau perubahan rencana studi, mengikuti ke-giatan perkuliahan, mengikuti ujian tengah semester atau ujian akhir semester, seminar, siding akhir, yudisium dan wisuda.

3. Wakil Dekan Bidang Keuangan atas nama Deka dapat memberikan dispensasi atas kewajiban keuan-gan seorang mahasiswa, terbatas pada penundaan waktu pembayaran kewajiban keuangan tersebut, dengan melaporkan penetapannya itu kepada Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Kepala Biro Keuan-gan.

30

Page 35: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB IV

TATA TERTIB

Pasal 5

1. Mahasiswa diwajibkan menaati janji Mahasiswa yang telah diucapkan atau ditandatangani pada saat diterima secara resmi menjadi mahasiswa.

2. Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik Universitas dan/atau Fakultas.

3. Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kesopanan dan/atau kesusilaan di lingkungan kampus.

4. Penilaian tentang telah terjadinya pencemaran nama baik dan perilaku yang tidak sopan/susila ditetap-kan Dekan dan/atau Rektor.

Pasal 6

Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang bersifat curang dalam rangka pelaksanaan suatu tugas dan/atau ujian.

Pasal 7

1. Mahasiswa dilarang menggunakan dan/atau memberikan informasi, keterangan, atau data yang bersi-fat palsu untuk memperoleh hak di bidang akademik dan/atau hak atas pelayanan administrasi.

2. Mahasiswa dilarang memalsukan surat dan/atau menggunakan surat yang dipalsukan untuk memper-oleh hak di bidang akademik dan/atau hak atas pelayanan adimistrasi.

Pasal 8

Mahasiswa secara tanpa hak dilarang mengubah dan/atau memalsukan surat keterangan, pengumuman dan dokumen-dokumen tertulis lain yang diterbitkan oleh Universitas/Fakultas.

Pasal 9

Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang menghalangi atau mengganggu suatu kegiatan akade-mik atau pelayanan administrasi atau kegiatan lain yang diselenggarakan Universitas/Fakultas.

Pasal 10

Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan kekerasan atau ancaman kekerasan, baik kekerasan fisik maupun mental, terhadap dosen, pegawai atau mahasiswa lain.

Pasal 11

1. Mahasiswa dilarang dengan sengaja merusak, menghancurkan atau membuat tidak dapat digunakan barang atau fasilitas milik Universitas/Fakultas.

2. Mahasiswa dilarang dengan sengaja merusak, menghancurkan atau membuat tidak dapat digunakan barang atau fasilitas milik dosen, pegawai atau mahasiswa lain.

Pasal 12

1. Mahasiswa dilarang mengambil barang atau fasilitas milik Universitas/Fakultas dengan maksud dimi-liki sendiri secara melawan hukum.

2. Mahasiswa dilarang mengambil barang atau fasilitas milik dosen, pegawai atau mahasiswa lain den-gan maksud dimiliki sendiri secara melawan hukum.

31

Page 36: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

3. Mahasiswa dilarang membawa, menggunakan dan mengedarkan minuman keras, obat-obat terlarang seperti narkoba dan lain-lain.

4. Mahasiswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api dan sejenisnya yang dapat membahayakan lingkungan.

Pasal 13

1. Mahasiswa dilarang di lingkungan kampus melakukan perbuatan yang menurut hukum yang berlaku diancam dengan pidana.

2. Kewenangan Rektor dan/atau Dekan untuk menjatuhkan sanksi sebagaimana ayat (1) tidak tergantung pada dilakukannya atau tidak dilakukannya pelaporan/pengaduan dan penuntutan secara hukum atas perbuatan tersebut.

BAB V

SANKSI

Pasal 14

1. Pelanggaran terhadap BAB IV Keputusan ini dapat dijatuhi sanksi berikut:

a. Teguran lisan;

b. Teguran tertulis;

c. Penolakan untuk memberikan pelayanan akademik dan/atau administrasi tertentu;

d. Pembatalan hak tempuh untuk satu atau seluruh mata kuliah pada satu semester;

e. Larangan untuk aktif (penskorsan) sebagai mahasiswa di kampus untuk satu semester atau lebih;

f. Pemecatan sebagai mahasiswa;

2. Jenis dan berat-ringannya sanksi untuk setiap pelanggaran keputusan ini ditentukan oleh Dekan den-gan memperhatikan asas-asas keadilan, kepastian hukum, proporsionalitas dan tujuan pendidikan.

3. Penjatuhan sanksi sebagaimana ayat (1) butir a dan c dapat dilakukan oleh setiap pejabat Universitas/Fakultas, dosen dan pegawai.

4. Penjatuhan jenis sanksi sebagaiman ayat (1) butir b, d dan e dilakukan secara tertulis dengan Surat Keputusan Dekan.

5. Penjatuhan jenis sanksi sebagaimana ayat (1) butir f dilakukan secara tertulis dengan Surat Keputusan Rektor atas usulan Dekan.

6. Konsekuensi keuangan bagi mahasiswa yang mendapat sanksi, perlu ditetapkan pula pada penetapan penjatuhan sanksi, dengan memperhatikan aturan keuangan yang berlaku.

BAB VI

PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI

Pasal 15

1. Sebelum membuat keputusan tentang penjatuhan sanksi, Dekan memanggil mahasiswa yang bersang-kutan dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu untuk didengar keterangannya.

2. Kewenangan Dekan untuk memanggil dan mendengar mahasiswa dan pihak-pihak lain sebagaimana dalam ayat (1) dapat dilimpahkan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

3. Dekan atau Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan membuat atau meminta dibuatkan 32

Page 37: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Berita Acara Pemeriksaan atas keterangan mahasiswa dan pihak-pihak lain.

Pasal 16

1. Apabila Dekan memutuskan untuk menjatuhkan sanksi sebagaimana Pasal 17 ayat (1) butir b, d dan e, Dekan menerbitkan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud ayat (1) diserahkan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan salinan dikirimkan kepada Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kema-hasiswaan, dosen wali dan orangtua/wali mahasiswa yang bersangkutan.

Pasal 17

1. Apabila Dekan berpendapat bahwa sanksi sebagaimana Pasal 14 ayat (1) huruf f patut dijatuhkan bagi mahasiswa yang bersangkutan, maka Dekan membuat surat kepada Rektor, yang mengusulkan tentang hal tersebut dengan menyebutkan alasannya.

2. Dalam surat usulan tersebut dilampirkan pula Berita Acara Pemeriksaan dan surat-surat lain yang relevan.

3. Tembusan surat usulan tersebut diserahkan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

4. Mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan pendapat atas usulan Dekan tersebut dengan disertai alasannya.

5. Pendapat mahasiswa yang bersangkutan disampaikan secara tertulis kepada Rektor dan salinannya dikirimkan kepada Dekan.

Pasal 18

1. Mahasiswa yang tidak menerima keputusan sanksi yang dijatuhkan Dekan sebagaiman Pasal 16 ayat (1) dapat mengajukan keberatan kepada Rektor selambat-lambatnya 6 hari kerja sejak Surat Keputusan itu diberitahukan.

2. Rektor atas keberatan maasiswa tersebut dapat mengambil keputusan :

a. Menerima keberatan mahasiswa, dengan membatalkan Surat Keputusan Dekan dan membuat keputusan sendiri;

b. Menolak keberatan mahasiswa, dengan menguatkan Surat Keputusan Dekan;

Pasal 19

Surat Keputusan Rektor sebagaimana dalam Pasal 14 ayat (5) dan Pasal 18 ayat (2) bersifat final.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Dengan berlakunya Keputusan Rektor ini maka Surat Keputusan Rektor Nomor III/PRT/93-01/03 tentang Peraturan Umum Mengenai Pemberian Sanksi Akademik Kepada Mahasiswa dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Dekan dapat membuat Keputusan Dekan yang merupakan pelaksanaan dan penjaaran lebih lanjut dari Kepu-tusan Rektor ini sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.

33

Page 38: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 22

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung

Tanggal : 3 Agustus 2005

Rektor

Ttd,

Pius Suratman Kartasasmita, PhD

34

Page 39: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

NOMOR: III/PRT/2014-07/057

TENTANG

KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

REKTOR UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang :

a. bahwa setiap manusia mempunyai hak asasi atas hidup dan kesehatan yang ditunjang oleh lingkungan hidup yang sehat dan bebas dari gangguan asap rokok;

b. bahwa rokok adalah produk yang mengandung zat adiktif yang dapat mengganggu dan merusak kese-hatan diri pengguna, orang lain, dan masyarakat, baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh , terpadu, dan berkesinambungan;

c. bahwa kampus sebagai tempat pembelajaran menuntut adanya lingkungan yang sehat dan bebas rokok sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;

d. bahwa kampus sebagai tempat pembelajaran menuntut adanya lingkungan yang sehat dan bebas dari rokok sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Men-gandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan;

6. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 No-mor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok;

7. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor III/PRT/2005-08/105-SK tentang Peratur-an Tata Tertib Mahasiswa Dan Prosedur Penjatuhan Sanksi;

Memperhatikan: Hasil Rapat Pimpinan Universitas Katolik Parahyangan tanggal 6 Maret 2014, yang memba-has mengenai Draft Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

TENTANG

KAWASAN BEBAS ROKOK DI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

35

Page 40: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang men-gandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

2. Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam nikotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan.

3. Lingkungan Universitas Katolik Parahyangan adalah halaman atau gedung, baik berbentuk ruangan, koridor, tampat parker, kantin yang menjadi milik Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, yang berlokasi Jalan Ciumbuleuit 94, Jalan Ciumbuleuit 96, Jalan Menjangan 6 dan 14, Jalan Ciloa 3A, Jalan Aceh 19, Jalan Merdeka 30, dan Jalan Nias 2, prasarana olah raga di Jalan Cisitu Bandung.

4. Pimpinan Unit Kerja adalah Rektor, Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala Pusat, Kepala Kan-tor sesuai dengan Struktur Organisasi Universitas Katolik Parahyangan.

5. Pejabat Struktural adalah seseorang menduduki jabatan tertentu dalam struktur organisasi Universitas Katolk Parahyangan yang pengangkatannya dikukuhkan dalam Surat Keputusan Ketua Yayasan atau Rektor Universitas Katolik Parahyangan.

6. Atasan langsung adalah Pejabat Struktural sesuai dengan struktur organisasi Universitas Katolik Par-ahyangan yang secara langsung mempunyai hubungan pekerjaan dengan seorang Dosen atau Tenaga Kependidikan Universitas Katolik Parahyangan.

7. Warga Universitas Katolik Parahyangan adalah, untuk selanjutnya disingkat Warga Unpar adalah seluruh Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

8. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengem-bangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang memiliki hubungan kerja dengan Universitas Katolik Parahyan-gan.

9. Mahasiswa adalah peserta didik yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembela-jaran di Universitas Katolik Parahayangan.

10. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat oleh Yayasan Universitas Katolik Parahyangan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

11. Pengunjung adalah semua orang yang dating ke kampus Unpar, baik itu rekanan Unpar maupun tamu- tamu lainnya.

Pasal 2

(1). Untuk mewujudkan hak atas hidup dan kesehatan yang ditunjang oleh lingkungan hidup yang se-hat dan bebas dari gangguan asap rokok, maka di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan perlu ditetapkan kawasan tanpa rokok.

(2). Kawasan tanpa rokok meliputi seluruh lingkungan kampus, baik yang di dalam gedung maupun ruang terbuka sampai batas terluar kampus Unpar.

(3). Pernyataan larangan untuk merokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan melalui pe-masangan spanduk larangan merokok, stiker larangan merokok atau simbol-simbol lain yang isinya berupa larangan untuk merokok.

Pasal 3

36

Page 41: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, setiap Pimpinan Unit Kerja Universitas Katolik Parahyangan berkewajiban untuk :

(1). Memberikan teladan tentang pola hidup sehat dengan tidak merokok;

(2). Melakukan pembinaan dan penyadaran bahaya merokok kepada seluruh Warga Unpar, dan/atau

(3). Memberikan informasi dan sosialisasi tentang kawasan tanpa rokok kepada seluruh Warga Unpar, termasuk kepada seluruh masasiswa baru Universitas Katolik Parahyangan, melalui kegiatan Inisiasi dan Adaptasi.

(4). Melarang perdagangan, sponsorship, dan penyelenggaraan segala bentuk kegiatan yang melibatkan perusahaan rokok.

Pasal 4

(1). Agar tercipta lingkungan Universitas Katolik Parahyangan yang bersih dan sehat, maka setiap Warga Unpar wajib mematuhi dan melaksanakan larangan merokok di kawasan tanpa rokok.

(2). Apabila Warga Unpar melanggar larangan merokok di kawasan tanpa rokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka para pihak yang memiliki kewenangan untuk menegur adalah:

a. Pimpinan Unit Kerja,

b. Pejabat Struktural,

c. Atasan Langsung,

d. Dosen

e. Tenaga Kependidikan

f. Mahasiswa

(3). Satuan Pengamanan memiliki kewenangan untuk menegur, memperingatkan, mencatat, dan melapor-kan pihak-pihak yang sedang merokok di kawasan tanpa rokok kepada Pimpinan Unit Kerja.

(4). Pihak yang memiliki kewenangan untuk menegur dan memperingatkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berkewajiban untuk mencatat pelanggaran larangan merokok di kawasan tanpa rokok dalam suatu berita acara.

(5). Setelah berkonsultasi dengan Pimpinan Unit Kerja, Kepala Tata Usaha pada masing- masing Unit Ker-ja berwenang merancang, memperbanyak, dan menyebarluaskan berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).

(6). Setelah mencatat pelanggaran larangan merokok dalam berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), Pihak yang memiliki kewenangan untuk menegur dan memperingatkan berkewajiban untuk menyampaikan berita acara tersebut kepada Pimpinan Unit Kerja untuk dijadikan pertimbangan dalam menjatuhkan sanksi.

Pasal 5

(1). Wara Unpar yang melanggar larangan merokok di kawasan tanpa rokok akan dikenakan sanksi berupa :

a. Teguran lisan,

b. Teguran tertulis,

c. Skorsing selama satu (1) semester bagi mahasiswa,

37

Page 42: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

d. Penundaan Uang Kesetiaan Kerja (UKK) selama 6 (enam) bulan bagi karyawan.

(2). Penjatuhan sanksi berupa teguran lisan atau teguran tertulis dilakukan oleh pihak yang memiliki ke-wenangan untuk menegur dan memperingatkan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (2).

(3). Mahasiswa yang sudah terkena sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan yang bersangkutan tidak mengindahkan sanksi tersebut, maka Dekan berwenang untuk menjatuhkan sanksi berupa skors-ing selama 1 (satu) semester.

(4). Dosen dan tenaga kependidikan yang sudah terkena sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan yang bersangkutan tidak mengindahkan sanksi tersebut, maka Rektor berdasarkan pertimbangan Pimpinan Unit Kerja berwenang untuk menjatuhkan sanksi berupa penundaan Uang Kesetiaan Kerja (UKK) selama 6 (enam) bulan.

Pasal 6

(1). Seluruh pelanggaran dan/atau sanksi atas peraturan ini, yang dilakukan oleh mahasiswa diarsip dan/ atau didata oleh Kasubag Kemahasiswaan Fakultas, serta dilaporkan ke Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Katolik Parahyangan.

(2). Seluruh pelanggaran dan/ atau sanksi atas peraturan ini, yang dilakukan oleh Dosen atau Tenaga Kependidikan diarsip dan/ atau didata oleh Kasubag Kepegawaian di Fakultas atau Pimpinan Unit, serta dilaporkan ke Biro Kepegawaian Universitas Katolik Parahyangan.

Pasal 7

Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung,

Pada tanggal 1 Juli 2014

Rektor,

Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D

\

38

Page 43: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

ANGGARAN DASAR

PERSATUAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

PREAMBUL

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

Bahwa sesungguhnya cita-cita Universitas Katolik Parahyangan adalah untuk mengembangkan ma-nusia yang utuh ke arah martabat dan nilai-nilai yang luhur dengan memperluas pengetahuan, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, mematangkan kepribadian, dan memperdalam kemampuan hidup bersama dengan semangat cinta kasih dalam kebenaran berdasarkan sesanti Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti.

Demi terwujudnya cita-cita tersebut, dibutuhkan peran seluruh civitas akademika Universitas Katolik Parahyangan, salah satunya adalah mahasiswa. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan perlu diberi kelelu-asaan agar mampu menjadi poros utama dalam menentukan arah kemajuan Universitas Katolik Parahyangan, terlebih untuk perkembangan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Menyadari hal tersebut, diperlukan adanya organisasi kemahasiswaan sebagai wadah untuk menghim-pun seluruh mahasiswa berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan ini dinamakan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan. Maka dari itu, untuk keberlangsungan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan ke arah yang lebih sempurna, perlu dibentuk suatu tatanan hukum yang dapat menjadi dasar dalam pelaksanaan organisasi Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

Dengan mengingat Peraturan Rektor tentang Organisasi Kemahasiswaan, maka disusunlah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Organisasi kemahasiswaan ini bernama Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjut-nya disingkat dengan PM Unpar.

Pasal 2

Pada tanggal 18 Juni 1972, PM Unpar didirikan sebagai organisasi kemahasiswaan yang jangka waktunya ti-dak ditentukan dan organisasi ini merupakan bentuk penyempurnaan dari organisasi sebelumnya, yaitu Keuar-ga Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1960.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

39

Page 44: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 3

(1) PM Unpar berkedudukan sejajar dan berkoordinasi dengan Universitas Katolik Parahyangan yang selan-jutnya disingkat Unpar.

(2) Sejajar yang dimaksud dalam ayat (1) adalah PM Unpar berhak untuk memberi masukan terhadap rancan-gan keputusan universitas baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.

BAB II

BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 4

PM Unpar adalah satu-satunya organisasi kemahasiswaan yang diakui secara resmi oleh pihak universitas untuk menghimpun mahasiswa Unpar.

Pasal 5

PM Unpar berbentuk kesatuan yang menganut sistem desentralisasi dalam bentuk himpunan yang ada di seti-ap program studi dan unit-unit kegiatan mahasiswa.

Pasal 6

Kedaulatan ada di tangan mahasiswa dan dilaksanakan oleh lembaga-lembaga dalam PM Unpar sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

BAB III

PELINDUNG PM UNPAR

Pasal 7

Pelindung PM Unpar adalah:

a. Rektor Unpar;

b. Dekan setiap Fakultas dan/atau Ketua Program Studi dalam lingkungan Unpar.

BAB IV

LAMBANG DAN PANJI

Pasal 8

(1) Lambang dan Panji PM Unpar sesuai dengan Lambang dan Panji Unpar dengan mencantumkan nama “Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan”.

(2) Lambang dan Panji lembaga di dalam PM Unpar akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan lain yang ber-laku.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

40

Page 45: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB V

ASAS, DASAR, VISI, DAN MISI

Pasal 9

PM Unpar berasaskan kemahasiswaan yang berlandaskan Pancasila.

Pasal 10

PM Unpar berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi.

Pasal 11

Visi PM Unpar adalah terwujudnya PM Unpar kearah yang lebih sempurna dalam bidang pendidikan dan ke-mahasiswaan dengan pembinaan anggotanya secara kekeluargaan agar terbentuk pribadi yang cakap, beretika, berbudi luhur, serta bertanggung jawab atas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat baik di dalam lingkun-gan Unpar sebagai almamater maupun di luar.

Pasal 12

Misi PM Unpar adalah:

a. memperjuangkan aspirasi mahasiswa;

b. mempersiapkan pribadi cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi, kreativi-tas, dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan;

c. Menanamkan Spritualitas dan Nilai Dasar Unpar (SINDU) pada anggota PM Unpar

d. mengadakan hubungan dan kerja sama dengan organisasi mahasiswa di luar Unpar baik di dalam maupun di luar negeri dengan mengingat asas, dasar, dan visi PM Unpar;

e. mengadakan hubungan dan kerja sama dengan badan-badan atau instansi-instansi di dalam maupun di luar Unpar dengan mengingat asas, dasar, dan visi PM Unpar;

f. melaksanakan upaya dalam peningkatan di bidang pendidikan, kesejahteraan, dan sosial kemasyarakatan di dalam maupun di luar Unpar.

BAB VI

LEMBAGA DALAM PM UNPAR

Pasal 13

Lembaga dalam PM Unpar terdiri dari :

a. Majelis Perwakilan Mahasiswa;

b. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa;

c. Himpunan Mahasiswa Program Studi;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

41

Page 46: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

d. Unit Kegiatan Mahasiswa.

Pasal 14

(1) Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat MPM Unpar adalah lembaga tertinggi dalam PM Unpar dan memiliki fungsi legislasi dan fungsi yudisial.

(2) Fungsi yudisial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Internal Inspector.

Pasal 15

Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat LKM Unpar adalah lembaga eksekutif tertinggi di dalam PM Unpar.

Pasal 16

Himpunan Mahasiswa Program Studi Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat HMPS Unpar adalah lembaga eksekutif yang menjadi wadah untuk menghimpun mahasiswa dari setiap program studi.

Pasal 17

Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat UKM Unpar adalah lembaga eksekutif yang menjadi wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa Unpar dalam bidang minat, bakat, dan kegemaran di tingkat universitas.

BAB VII

ANGGOTA DAN PENGURUS

Pasal 18

Anggota PM Unpar adalah setiap mahasiswa Unpar Strata-1 dan Diploma-3 yang terdaftar dan aktif.

Pasal 19

Pengurus PM Unpar adalah anggota PM Unpar yang dibentuk dari hasil pemilihan.

BAB VIII

RAPAT DAN SIDANG

Pasal 20

Rapat dan Sidang meliputi:

a. Rapat Kerja PM Unpar;

b. Sidang Umum MPM Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

42

Page 47: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

c. Sidang Istimewa MPM Unpar;

d. Rapat Komisi MPM Unpar;

e. Rapat LKM Unpar;

f. Rapat HMPS Unpar;

g. Rapat UKM Unpar.

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 21

Keuangan PM Unpar diperoleh dari:

a. alokasi dana dari pihak Universitas Katolik Parahyangan;

b. sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat, yang tidak bertentangan dengan peraturan Universitas Katolik Parahyangan, serta perundang-undangan yang berlaku;

c. usaha lain yang legal dan tidak bertentangan dengan asas, dasar, visi PM Unpar, dan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar.

BAB X

PROPOSAL DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 22

(1) Proposal terdiri dari rancangan kegiatan dan rancangan keuangan.

(2) Laporan pertanggungjawaban terdiri dari laporan kegiatan dan laporan keuangan.

Pasal 23

(1) Pemeriksaan proposal dan laporan pertanggungjawaban HMPS Unpar dan UKM Unpar dilakukan oleh LKM Unpar, kemudian diteruskan ke MPM Unpar yang berkoordinasi dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni yang selanjutnya disingkat BKA untuk diperiksa kembali.

(2) Pemeriksaan proposal dan laporan pertanggungjawaban LKM Unpar dilakukan oleh MPM Unpar yang berkoordinasi dengan BKA untuk diperiksa kembali.

(3) Pemeriksaan proposal dan laporan pertanggungjawaban MPM Unpar dilakukan oleh BKA.

(4) HMPS Unpar juga menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke Pemimpin Fakultas masing-masing.

(5) Hasil pemeriksaan laporan pertanggungjawaban disampaikan di dalam Sidang Umum MPM Unpar.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

43

Page 48: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB XI

PEMBENTUKAN, PEMBEKUAN, DAN PEMBUBARAN

Pasal 24

Lembaga-lembaga di dalam PM Unpar terbentuk dari wakil-wakil yang terpilih berdasarkan mekanisme yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga PM Unpar.

Pasal 25

Pembekuan suatu lembaga yang ada di dalam PM Unpar harus dilakukan melalui Sidang Istimewa MPM Unpar apabila terjadi kekosongan kepengurusan dan/atau pelanggaran terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku.

Pasal 26

(1) Pembubaran LKM Unpar, HMPS Unpar, dan UKM Unpar harus dilakukan melalui Sidang Istimewa MPM Unpar apabila dalam jangka waktu dua bulan setelah pembekuan tidak ada tindakan untuk mem-perbaiki kondisi lembaga tersebut.

(2) Pembubaran MPM Unpar harus dilakukan melalui referendum mahasiswa Unpar atas persetujuan pelind-ung PM Unpar, dan hanya dapat dilakukan dalam situasi kondisi darurat serta sangat mendesak.

BAB XII

SANKSI

Pasal 27

(1) Setiap pengurus PM Unpar yang melanggar AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku di da-lam PM Unpar dapat dikenai sanksi berupa:

a. peringatan;

b. pemberhentian sementara;

c. pemecatan dengan tidak hormat;

d. sanksi-sanksi yang diatur dalam ketentuan lain yang berlaku.

(2) Pengurus PM Unpar yang dikenakan pemberhentian sementara akan kehilangan hak dan kewajibannya selama masa pemberhentian berlangsung.

(3) Semua sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan melalui mekanisme yang diatur dalam ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

BAB XIII

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

44

Page 49: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28

(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar PM Unpar akan diatur dalam:

a. Anggaran Rumah Tangga PM Unpar yang selanjutnya disingkat ART PM Unpar;

b. Ketetapan yang dikeluarkan oleh MPM Unpar;

c. Keputusan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang ada dalam PM Unpar sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar.

(2) Semua ketentuan lain yang berlaku sebelum masa berlakunya AD/ART PM Unpar dinyatakan tetap ber-laku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan AD/ART PM Unpar, dan sepanjang belum diganti dengan peraturan yang baru.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

(1) AD/ART PM Unpar ini dapat diamendemen atau diubah oleh MPM Unpar.

(2) Pengesahan Perubahan AD/ART PM Unpar harus dilaksanakan melalui Sidang Umum MPM Unpar den-gan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari anggota MPM Unpar dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari anggota MPM Unpar yang hadir.

Pasal 30

Anggaran Dasar PM Unpar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

45

Page 50: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Ditetapkan di Bandung

Tanggal 17 Juli 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Ketua MPM,

Robertus Bambang

2011200035

Menyetujui,

Wakil Rektor III

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Dr. Laurentius Tarpin, OSC

NIK.11829

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

46

Page 51: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BAB I

KEANGGOTAAN PM UNPAR

Pasal 1

(1) Anggota PM Unpar terdiri dari:

a. mahasiswa baru

b. mahasiswa lama

(2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a adalah setiap peserta didik yang terdaftar dan aktif sebagai angkatan termuda di Unpar.

(3) Mahasiswa lama yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b adalah setiap peserta didik yang terdaftar dan aktif selain mahasiswa baru.

Pasal 2

Anggota PM Unpar berkewajiban untuk:

a. menjunjung tinggi, menaati, dan melaksanakan AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar;

b. menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Unpar;

c. menjaga kehidupan kampus bebas politik praktis.

Pasal 3

1) Anggota PM Unpar berhak untuk:

a. mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang disediakan PM Unpar menurut prosedur yang berlaku;

b. mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan;

c. memilih dan dipilih;

d. berserikat dan berkumpul;

e. membela diri dan dibela apabila akan atau telah dikenakan sanksi di dalam lingkungan PM Unpar;

f. berpartisipasi dalam semua kegiatan PM Unpar menurut prosedur yang berlaku.

g. membina mahasiswa baru.

2) Hak sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf g hanya dimiliki oleh mahasiswa lama.

Pasal 4

Keanggotaan dalam PM Unpar hapus karena:

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

47

Page 52: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

a. meninggal dunia;

b. telah selesai masa bakti di Unpar;

c. pindah dan mengundurkan diri dari Unpar;

d. dinyatakan tidak terdaftar di Unpar.

BAB II

KEPENGURUSAN PERSATUAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Pasal 5

(1) Pemilihan pengurus PM Unpar adalah berdasarkan mekanisme pemilihan umum atau mekanisme yang diatur lebih lanjut dalam ketentuan lain yang berlaku di PM Unpar.

(2) Anggota MPM, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan ketua HMPS dibentuk melalui mekanisme Pemilihan Umum Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

(3) Pengurus PM Unpar selain yang disebutkan dalam ayat (2) dipilih berdasarkan mekanisme yang diatur lebih lanjut sesuai lembaga yang bersangkutan.

BAB III

PEMILIHAN UMUM PERSATUAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Bagian Kesatu

Dasar Pelaksanaan

Pasal 6

(1) Untuk mencerminkan suatu sistem demokrasi di lingkungan Unpar, maka diadakan Pemilihan Umum PM Unpar yang diselenggarakan satu kali dalam waktu satu tahun secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

(2) Pemilihan Umum PM Unpar yang selanjutnya disingkat PUPM Unpar diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum PM Unpar yang selanjutnya disingkat KPU PM Unpar dan diawasi oleh Badan Penga-was Pemilu yang selanjutnya disingkat Bawaslu

(3) Perencanaan, penyelenggaraan, pelaksanaan, dan pengawasan PUPM Unpar didasarkan atas asas, dasar, visi, dan misi PM Unpar serta diatur dalam Ketetapan MPM Unpar.

Bagian Kedua

Syarat-Syarat Kandidat Calon PUPM Unpar

Pasal 7

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

48

Page 53: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Persyaratan untuk menjadi kandidat calon MPM Unpar, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar, serta Ketua HMPS Unpar, yaitu:

a. tidak merangkap sebagai mahasiswa pada perguruan tinggi lain;

b. tidak memangku jabatan karyawan tetap pada fakultas atau Universitas Katolik Parahyangan;

c. tidak merangkap jabatan lembaga kemahasiswaan lain dalam lingkungan Universitas Katolik Parahyan-gan;

d. tidak sedang terkena sanksi akademis, sanksi hukum, dan/atau sanksi dari lembaga PM Unpar;

e. telah lulus evaluasi studi tahap I dan/atau sekurang-kurangnya telah 18 bulan berturut–turut dan maksi-mum 36 bulan menjadi mahasiswa Strata-1 Universitas Katolik Parahyangan;

f. telah lulus evaluasi studi tahap I dan/atau sekurang-kurangnya telah 6 bulan berturut–turut dan maksimum 18 bulan menjadi mahasiswa Diploma-3 Universitas Katolik Parahyangan;

g. Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,25;

h. pernah menjadi pengurus dan/atau mendapat rekomendasi dari lembaga yang ada di dalam PM Unpar;

i. bukan anggota Partai Politik Nasional;

j. memenuhi ketentuan lain yang akan ditentukan kemudian oleh MPM Unpar sebagai produk legislatif.

BAB IV

PELANTIKAN

Pasal 8

(1) Keanggotaan MPM Unpar disahkan melalui pelantikan dalam Sidang Umum MPM Unpar yang dihadiri dan/atau diketahui Rektor Unpar.

(2) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar dilantik oleh Ketua MPM Unpar dalam Sidang Umum MPM Unpar.

(3) Pengurus inti LKM dilantik oleh Presiden Mahasiswa Unpar dalam Sidang Umum MPM Unpar.

(4) Ketua HMPS Unpar dilantik oleh Presiden Mahasiswa Unpar dalam Sidang Umum MPM Unpar.

(5) Ketua UKM Unpar dilantik oleh Presiden Mahasiswa Unpar dalam Sidang Umum MPM Unpar.

(6) Sidang Umum MPM Unpar mengenai pelantikan kepengurusan PM Unpar dihadiri dan/atau diketahui Rektor Unpar dan Dekan-dekan Fakultas Unpar.

(7) Pelantikan pengurus lain lembaga yang ada dalam PM Unpar diatur menurut mekanisme lembaga tersebut.

(8) Pelantikan anggota MPM Unpar, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar ditetapkan dalam Keteta-pan MPM Unpar

(9) Pelantikan pengurus inti LKM Unpar, Ketua HMPS Unpar, dan Ketua UKM Unpar ditetapkan dalam Su-rat Keputusan Presiden.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

49

Page 54: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB V

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Bagian Kesatu

Keanggotaan dan Masa Jabatan

Pasal 9

(1) Anggota MPM Unpar terdiri dari Anggota MPM Unpar terpilih dan/atau Extra Officer.

(2) Anggota MPM Unpar terpilih adalah wakil-wakil mahasiswa Strata-1 dan Diploma-3 di tingkat fakultas yang terpilih melalui PUPM Unpar.

(3) Extra Officer adalah anggota MPM Unpar yang dipilih melalui mekanisme selain PUPM Unpar yang akan diatur lebih lanjut dalam Ketetapan MPM, dan tidak mempunyai hak suara dalam pemungutan suara (voting).

(4) Keanggotaan MPM Unpar hapus karena:

a. hapusnya keanggotaan PM Unpar;

b. mengundurkan diri dari MPM Unpar;

c. diputuskan dalam Sidang Istimewa MPM Unpar.

(5) Penggantian anggota MPM Unpar yang keanggotaannya hapus, akan diputuskan dalam mekanisme lebih lanjut.

(6) Anggota MPM Unpar tidak diperkenankan merangkap jabatan di lingkungan lembaga lain dalam PM Unpar.

(7) Anggota MPM Unpar tidak diperkenankan merangkap jabatan inti dalam organisasi ekstra universitas.

(8) Masa jabatan MPM Unpar adalah satu tahun periode kerja sampai dilantiknya pengurus MPM Unpar yang baru.

Bagian Kedua

Struktur

Pasal 10

(1) Pemimpin MPM Unpar terdiri dari:

a. Ketua MPM Unpar;

b. Internal Inspector .

(2) Pemimpin MPM Unpar dipilih oleh seluruh anggota MPM Unpar terpilih pada periode yang bersangku-tan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau pemungutan suara (voting).

(3) Ketua MPM Unpar sebagai penanggungjawab fungsi legislasi berhak untuk menentukan struktur kepen-

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

50

Page 55: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

gurusan MPM Unpar, menempatkan setiap anggota MPM Unpar dalam tiap-tiap komisi, dan mengangkat extra officer, sesuai dengan kebutuhan lembaga melalui mekanisme yang ditentukan oleh MPM Unpar, berkoordinasi dengan Internal Inspector.

(4) Internal Inspector sebagai penanggungjawab fungsi yudisial berhak untuk menentukan staf Internal In-spector dan berhak untuk menempatkan setiap anggota MPM Unpar ke dalam staf Internal Inspector, berkoordinasi dengan Ketua MPM Unpar.

(5) Pemimpin MPM Unpar dapat mengambil kebijakan teknis untuk menyempurnakan kinerja MPM Unpar.

Bagian Ketiga

Kewajiban dan Hak

Pasal 11

MPM Unpar berkewajiban untuk:

a. mencari, menampung, mempertimbangkan, dan menindaklanjuti segala aspirasi anggota PM Unpar sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

a. menetapkan AD/ART PM Unpar;

b. memahami, menjunjung tinggi, menaati, dan melaksanakan AD/ART PM Unpar;

c. menetapkan GBKK di lingkungan Unpar;

d. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja MPM Unpar yang diatur dalam ketetapan MPM.

e. bertanggungjawab atas penyelenggaraan PUPM Unpar;

f. memberi mandat kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar;

g. menentukan agenda sidang selama masa jabatannya dan menentukan berakhirnya masa jabatan pengurus lembaga dalam PM Unpar;

h. mengawasi kebijakan lembaga yang ada di dalam PM Unpar oleh MPM Unpar;

i. mengawasi dan memeriksa secara langsung maupun tidak langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan lembaga yang ada di dalam PM Unpar agar berjalan sesuai AD/ART PM Unpar, GBKK, dan ketentuan lain dipertanggungjawabkan oleh Internal Inspector;

j. memeriksa dan mengaudit semua laporan pertanggungjawaban MPM Unpar, dilaksanakan oleh Internal Inspector;

k. memeriksa dan mengaudit laporan pertanggungjawaban LKM Unpar, dilaksanakan oleh Internal Inspec-tor;

l. memeriksa dan mengaudit laporan pertanggungjawaban HMPS Unpar dan UKM Unpar setelah diperiksa oleh LKM Unpar, dilaksanakan oleh Internal Inspector;

m. menindaklanjuti penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan selama pengawasan, dilaksanakan oleh Internal Inspector;

n. memberikan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatan dalam Sidang Umum MPM Unpar, dilak-sanakan oleh Pemimpin MPM Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

51

Page 56: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

o. membuat laporan pertanggungjawaban atas segala kerja, kegiatan, dan kebijakan termasuk pengaturan dan penggunaan keuangan di akhir periode kepengurusan;

Pasal 12

MPM Unpar berhak untuk:

a. mewakili PM Unpar di luar lingkup Universitas sesuai dengan fungsinya;

b. menyusun AD/ART PM Unpar;

c. menyusun dan menetapkan ketetapan MPM sesuai dengan kebutuhan;

d. mempunyai hak amandemen, angket, budget, inisiatif, resolusi, dan referendum;

e. menerima rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan angga-ran belanja satu tahun periode kerja LKM Unpar

f. menerima rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan angga-ran belanja satu tahun periode kerja HMPS Unpar dan UKM Unpar melalui Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar;

g. meminta pertanggungjawaban anggota MPM Unpar yang tidak menjalankan tugas dan kewajiban tanpa ada pemberitahuan dan alasan, dengan mekanisme yang akan diatur lebih lanjut oleh MPM Unpar;

h. memberi sanksi kepada lembaga dan pengurus yang ada di dalam PM Unpar, dilaksanakan oleh Internal Inspector;

i. memberikan peringatan-peringatan baik secara lisan maupun tulisan kepada pihak lain di dalam PM Unpar yang melakukan penyimpangan-penyimpangan selama pengawasan, dilaksanakan oleh Internal Inspector dengan serta-merta memberitahukan kepada Ketua MPM Unpar;

j. menghadiri undangan rapat yang diadakan LKM Unpar;

k. mengundang ketua dan/atau perwakilan lembaga yang ada di dalam PM Unpar dalam suatu Rapat dan Sidang MPM Unpar;

l. menerima atau menolak pengunduran diri Presiden dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa Unpar;

m. memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa Unpar melalui referendum seluruh maha-siswa Unpar dengan usulan dari Internal Inspector, kemudian bertanggung jawab atas terbentuknya kabi-net yang baru dalam jangka waktu tidak lebih dari satu bulan dengan mekanisme yang diatur lebih lanjut;

n. menolak atau menerima sebagian atau seluruh laporan pertanggungjawaban LKM Unpar.

o. meminta pertanggungjawaban dari Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar bila terjadi penyimpan-gan dari AD/ART PM Unpar, dan ketentuan lain yang berlaku;

p. meminta pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar setelah selesai masa jabatan dalam Sidang Umum MPM Unpar.

Bagian Keempat

Rapat dan Sidang

Pasal 13

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

52

Page 57: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Rapat Kerja PM Unpar

(1) Wewenang dalam Rapat Kerja PM Unpar:

a. mensosialisasikan rancangan AD/ART PM Unpar serta GBKK kepada LKM Unpar, HMPS Unpar, dan UKM Unpar;

b. meminta program kerja serta perincian dana penggerak kegiatan yang dibutuhkan selama satu tahun periode kerja dari LKM Unpar, HMPS Unpar, dan UKM Unpar.

(2) Peserta Rapat Kerja PM Unpar:

a. MPM Unpar;

b. LKM Unpar;

c. HMPS Unpar;

d. UKM Unpar;

e. undangan yang terhormat.

(3) Rapat Kerja PM Unpar wajib dihadiri oleh perwakilan pengurus lembaga dalam PM Unpar.

Pasal 14

Sidang Umum MPM Unpar

(1) Sidang Umum dilaksanakan apabila terjadi :

1. pergantian periode lembaga dalam PM Unpar dan/atau;

2. amendemen AD/ART .

(2) Wewenang dalam Sidang Umum MPM Unpar:

a. melantik anggota kepengurusan PM Unpar yang terpilih melalui prosedur yang berlaku;

b. meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa Unpar pada akhir masa jabatan;

c. memaparkan pertanggungjawaban MPM Unpar kepada peserta sidang;

d. mengesahkan rancangan AD/ART PM Unpar yang telah disosialisasikan dalam Rapat Kerja PM Unpar;

(3) Peserta Sidang Umum MPM Unpar:

a. MPM Unpar;

b. LKM Unpar, HMPS Unpar, UKM Unpar, dan undangan yang terhormat.

(4) Ketentuan yang berlaku dalam Sidang Umum MPM Unpar:

a. dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota MPM Unpar;

b. semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat atau disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota MPM Unpar yang hadir.

c. Seluruh peserta Sidang Umum MPM Unpar dapat melakukan interupsi atas seizin Ketua MPM Unpar.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

53

Page 58: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 16

Sidang Istimewa MPM Unpar

(1) Sidang Istimewa MPM Unpar dilaksanakan apabila terjadi :

a. Pembekuan lembaga;

b. pembubaran lembaga;

c. Pemberhentian sementara pengurus PM Unpar;

d. Pemecatan secara tidak hormat pengurus PM Unpar;

e. Kekosongan hukum dalam PM Unpar.

(2) Wewenang dalam Sidang Istimewa MPM Unpar:

a. meminta pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar, Ketua HMPS Unpar, dan Ketua UKM Unpar apabila terjadi penyimpangan dari AD/ART PM Unpar, GBKK, dan/atau Ketetapan MPM Unpar, serta ketentuan lain yang berlaku;

b. mencabut mandat dari Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar;

c. membahas masalah yang bersifat darurat dan mendesak.

(3) Peserta Sidang Istimewa MPM Unpar:

a. MPM Unpar;

b. Pihak yang berkepentingan yang memiliki hak untuk bersuara atas seizin pemimpin Sidang Istimewa MPM Unpar;

c. LKM Unpar, HMPS Unpar, UKM Unpar, dan undangan yang terhormat sebagai undangan yang berfung-si sebagai saksi.

(4) Ketentuan yang berlaku dalam Sidang Istimewa MPM Unpar:

a. pemimpin sidang adalah Ketua MPM Unpar atau Internal Inspector;

b. dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota MPM Unpar

c. dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta Sidang Istimewa MPM Unpar.

d. semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat atau disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota MPM Unpar yang hadir.

e. Peserta yang dimaksud dalam ayat (3) memiliki hak untuk bersuara atas seizin ketua Sidang Istimewa MPM Unpar;

Pasal 17

Rapat Komisi MPM Unpar

Diatur dan diselenggarakan menurut kebijakan komisi itu sendiri, selama tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar dan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

BAB VI

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

54

Page 59: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

LEMBAGA KEPRESIDENAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Bagian Kesatu

Keanggotaan dan Masa Jabatan

Pasal 18

(1) Anggota LKM Unpar adalah Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar, pengurus inti, beserta staff yang duduk sebagai pengurus.

(2) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar adalah anggota PM Unpar yang terpilih berdasarkan PUPM Unpar.

(3) Pengurus inti beserta staff LKM Unpar adalah anggota PM Unpar yang terpilih berdasarkan mekanisme selain PUPM Unpar yang akan diatur lebih lanjut oleh Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar.

(4) Keanggotaan LKM Unpar hapus karena :

a. hapusnya keanggotaan PM Unpar;

b. mengundurkan diri dari LKM Unpar;

c. hak prerogatif Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar untuk mencabut keanggotaan-nya;

d. diputuskan dalam Sidang Istimewa MPM Unpar.

(5) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar beserta susunan pengurus inti tidak diperkenankan mer-angkap jabatan di lingkungan lembaga lain dalam PM Unpar.

(6) Masa jabatan anggota LKM Unpar adalah satu tahun periode kerja.

Bagian Kedua

Struktur

Pasal 19

(1) LKM Unpar dipimpin oleh seorang Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar.

(2) Struktur kepengurusan LKM Unpar disesuaikan dengan kebutuhan lembaga yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Mahasiswa.

Bagian Ketiga

Kewajiban dan Hak

Pasal 20

LKM Unpar berkewajiban untuk:

a. mencari, menampung, mempertimbangkan, dan menindaklanjuti segala aspirasi anggota PM Unpar sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

55

Page 60: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

b. memahami, menjunjung tinggi, menaati, dan melaksanakan AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar;

c. melaksanakan mandat dan Ketetapan MPM Unpar;

d. mengajukan rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan ang-garan belanja satu tahun periode kerja LKM Unpar paling lambat satu bulan setelah dilantik untuk kemu-dian diterima oleh MPM Unpar;

e. memberikan rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan an-ggaran belanja satu tahun periode kerja HMPS Unpar dan UKM Unpar yang telah disetujui paling lambat satu bulan setelah dilantik kepada MPM Unpar;

f. melakukan koordinasi dengan HMPS Unpar dan UKM Unpar;

g. memberikan proposal kegiatan LKM Unpar kepada MPM Unpar untuk diketahui;

h. memberikan laporan pertanggungjawaban LKM Unpar kepada MPM Unpar paling lambat satu minggu setelah kegiatan tersebut berlangsung;

i. memperbaharui dan/atau menyempurnakan laporan pertanggungjawaban LKM Unpar apabila ditolak sebagian atau sepenuhnya oleh MPM Unpar paling lambat satu minggu setelah kegiatan tersebut ber-langsung;

j. mengesahkan proposal, laporan pertanggungjawaban, dan surat dari HMPS Unpar dan UKM Unpar setelah diperiksa sesuai dengan syarat administratif, paling lambat dua hari kerja;

k. memberikan proposal dari HMPS Unpar maupun UKM Unpar kepada MPM Unpar paling lambat satu hari setelah proposal tersebut disahkan oleh LKM Unpar;

l. memberikan laporan pertanggungjawaban dari HMPS Unpar maupun UKM Unpar kepada MPM Unpar paling lambat satu hari setelah laporan pertanggungjawaban tersebut disahkan;

m. memberikan alasan yang jelas untuk setiap keterlambatan pengajuan proposal dan penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada MPM Unpar;

n. memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala kerja, kegiatan, dan kebijakan termasuk pengaturan dan penggunaan keuangan kepada MPM Unpar di akhir periode kepengurusan;

o. memberikan pertanggungjawaban kepada MPM Unpar pada akhir masa jabatan dalam sidang umum MPM Unpar;

p. memberitahukan kepada MPM Unpar mengenai Keputusan Presiden yang akan dikeluarkan paling lambat satu minggu sebelum disahkan;

q. memberitahukan kepada MPM Unpar mengenai kegiatan yang mengatasnamakan PM Unpar;

r. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja melalui Keputusan Presiden Mahasiswa, dan tidak ber-tentangan dengan AD/ART PM Unpar.

Pasal 21

LKM Unpar berhak untuk:

a. mewakili PM Unpar di luar lingkup Universitas sesuai dengan fungsinya;

b. bekerja sama dengan HMPS Unpar dan UKM Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

56

Page 61: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

c. membentuk panitia bila dianggap perlu dan membubarkan setiap panitia tersebut setelah selesai melak-sanakan tugasnya dan/atau dianggap tidak perlu lagi;

d. meminta dan menerima rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan anggaran belanja satu tahun periode kerja HMPS Unpar dan UKM Unpar.

e. meminta dan menerima laporan pertanggungjawaban dari panitia yang telah menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan;

f. meminta dan menerima laporan pertanggungjawaban dari HMPS Unpar dan UKM Unpar yang telah menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan;

g. menyelenggarakan Rapat LKM Unpar atas inisiatif sendiri;

h. mengajukan berbagai usulan dan masukan kepada MPM Unpar;

i. memberikan usulan revisi terhadap proposal, laporan pertanggungjawaban, dan surat dari HMPS Unpar dan UKM Unpar ketika tidak sesuai dengan syarat administratif;

j. mengeluarkan Keputusan Presiden untuk kepentingan LKM Unpar dan lembaga-lembaga yang ada di bawahnya selama tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar dan melakukan pemberitahuan sebel-umnya kepada MPM Unpar;

k. mengeluarkan Peraturan Presiden dengan persetujuan MPM Unpar dan tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar.

Bagian Keempat

Rapat

Pasal 22

(1) Rapat LKM Unpar diatur dan diselenggarakan menurut kebijakan lembaga itu sendiri, selama tidak ber-tentangan dengan AD/ART PM Unpar dan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar.

(2) Hasil rapat yang diselenggarakan HMPS Unpar untuk menampung saran dan/atau tuntutan anggotanya dapat disampaikan kepada MPM Unpar.

BAB VII

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Bagian Kesatu

Keanggotaan, Kepengurusan, Masa Jabatan

Pasal 23

(1) Anggota HMPS Unpar adalah mahasiswa Unpar Strata-1 atau Diploma-3 yang terdaftar dan aktif di ting-kat program studi yang bersangkutan.

(2) Pengurus HMPS Unpar adalah anggota HMPS Unpar yang dipilih oleh Ketua HMPS.

(3) Pengurus inti HMPS Unpar yang merangkap jabatan inti pada lembaga lain dalam PM Unpar akan diatur

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

57

Page 62: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

mekanismenya lebih lanjut dalam Keputusan Ketua HMPS Unpar.

(4) Keanggotaan pengurus HMPS Unpar hapus karena:

a. hapusnya keanggotaan PM Unpar;

b. mengundurkan diri dari kepengurusan HMPS Unpar atas seizin ketua HMPS yang bersangkutan;

c. keputusan Rapat HMPS Unpar yang diadakan untuk mencabut keanggotaannya;

d. diputuskan dalam Sidang Istimewa MPM Unpar.

(5) Masa jabatan HMPS Unpar adalah satu tahun periode kerja, dan setelah itu HMPS Unpar berada dalam status demisioner sampai terbentuknya HMPS Unpar baru.

Bagian Kedua

Struktur

Pasal 24

(1) HMPS Unpar dipimpin oleh seorang ketua HMPS.

(2) Struktur kepengurusan lembaga HMPS Unpar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lembaga yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua HMPS.

Bagian Ketiga

Kewajiban dan Hak

Pasal 25

HMPS Unpar berkewajiban untuk:

a. mencari, menampung, mempertimbangkan, dan menindaklanjuti segala aspirasi anggota PM Unpar sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

b. memahami, menjunjung tinggi, menaati, dan melaksanakan AD/ART PM Unpar serta segala ketentuan lain yang berlaku;

c. menyusun dan melaksanakan rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan anggaran belanja satu tahun periode kerja HMPS Unpar yang telah mendapat pengesahan dari LKM Unpar;

d. memberikan laporan pertanggungjawaban kepada LKM Unpar paling lambat satu minggu setelah kegia-tan tersebut dilaksanakan;

e. memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pihak Pemimpin Fakultas paling lambat satu minggu setelah kegiatan tersebut dilaksanakan;

f. memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala kerja, kegiatan, dan kebijakan termasuk pengaturan dan penggunaan keuangan di akhir periode kepengurusan kepada LKM Unpar, kemudian diteruskan ke MPM Unpar;

g. mengadakan koordinasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di tingkat fakultas, bagi fakultas yang memiliki lebih dari satu HMPS Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

58

Page 63: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

h. mendukung dan membantu pelaksanaan program kerja dalam lingkup PM Unpar.

i. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja melalui Keputusan Ketua HMPS, dan tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar.

Pasal 26

HMPS Unpar berhak untuk:

a. mewakili PM Unpar di luar lingkup Universitas sesuai dengan fungsinya;

a. bekerja sama dengan UKM Unpar dan/ atau HMPS Unpar lainnya dengan didahului pemberitahuan ke-pada LKM Unpar;

b. mewakili mahasiswa program studinya dalam hubungan dengan fakultas-fakultas di lingkungan Univer-sitas Katolik Parahyangan;

c. mengadakan hubungan dengan instansi-instansi lain di luar lingkungan Universitas Katolik Parahyangan dengan didahului pemberitahuan dan/atau persetujuan LKM Unpar;

d. membentuk panitia bila dianggap perlu dan membubarkan setiap panitia tersebut setelah selesai melak-sanakan tugasnya dan/atau dianggap tidak perlu lagi;

e. melaksanakan pembinaan bagi mahasiswa baru sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku;

f. menyelenggarakan Rapat HMPS Unpar atas inisiatif sendiri;

g. mengajukan berbagai usulan dan masukan kepada LKM Unpar dan/atau MPM Unpar;

h. mengajukan keberatan mengenai peraturan yang dibuat oleh MPM Unpar melalui ketua HMPS Unpar atau perwakilan yang sah kepada MPM Unpar.

Bagian Keempat

Rapat

Pasal 27

(1) Rapat HMPS Unpar dapat diatur dan diselenggarakan menurut kebijakan lembaga yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan, selama tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar dan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar.

(2) Hasil rapat yang diselenggarakan HMPS Unpar untuk menampung saran dan/atau tuntutan anggotanya dapat disampaikan kepada LKM Unpar dan/atau MPM Unpar.

Bagian Kelima

Hal-hal Lain

Pasal 28

(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam AD/ART PM Unpar ini diatur lebih lanjut dalam peraturan HMPS Unpar dengan berpedoman pada AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku setelah melakukan pemberitahuan kepada LKM Unpar dan mendapat persetujuan MPM Unpar.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

59

Page 64: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

(2) Setiap ketentuan yang ada dalam peraturan HMPS Unpar dianggap tidak berlaku apabila bertentangan dengan AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku di Unpar.

BAB VIII

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Bagian Kesatu

Keanggotaan dan Masa Jabatan

Pasal 29

(1) Anggota UKM Unpar adalah Anggota PM Unpar yang tergabung secara sukarela.

(2) Keanggotaan UKM Unpar hapus karena:

a. hapusnya keanggotaan PM Unpar dan/atau;

b. mengundurkan diri dari UKM Unpar atas sepengetahuan Ketua UKM yang bersangkutan dan/atau;

c. keputusan Rapat UKM Unpar yang diadakan untuk mencabut keanggotaannya dan/atau;

d. diputuskan melalui Sidang Istimewa MPM Unpar.

(3) Setiap pengurus inti tidak diperkenankan merangkap jabatan inti pada lembaga lain dalam PM Unpar.

(4) Masa Jabatan ketua UKM Unpar adalah satu tahun periode kerja yang telah ditetapkan oleh UKM Unpar yang bersangkutan.

Bagian Kedua

Struktur

Pasal 30

(1) Setiap UKM Unpar dipimpin oleh seorang Ketua UKM dan ketua tersebut harus terdaftar sebagai maha-siswa aktif program Strata-1 atau Diploma-3.

(2) Ketua UKM Unpar dipilih melalui mekanisme yang telah ditentukan oleh UKM Unpar yang bersangkutan.

(3) Struktur lembaga UKM Unpar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua UKM.

Bagian Ketiga

Kewajiban dan Hak

Pasal 31

UKM Unpar berkewajiban untuk:

a. mencari, menampung, mempertimbangkan, dan menindaklanjuti segala aspirasi anggota PM Unpar sesuai

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

60

Page 65: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

dengan fungsi dan kedudukannya;

b. memahami, menjunjung tinggi, menaati, dan melaksanakan AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku;

c. menyusun dan melaksanakan rancangan susunan pengurus, rancangan program kerja, rancangan kerja, dan rancangan anggaran belanja satu tahun periode kerja UKM Unpar yang telah mendapat pengesahan dari LKM Unpar;

d. memberikan laporan pertanggungjawaban kepada LKM Unpar paling lambat satu minggu setelah kegia-tan tersebut dilaksanakan;

e. memberikan laporan pertanggungjawaban kepada BKA paling lambat satu minggu setelah kegiatan terse-but dilaksanakan;

f. memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala kerja, kegiatan, dan kebijakan termasuk pengaturan dan penggunaan keuangan di akhir periode kepengurusan kepada LKM Unpar, kemudian diteruskan ke MPM Unpar;

g. mendukung dan membantu pelaksanaan program kerja dalam lingkup PM Unpar;

h. meningkatkan citra Unpar di masyarakat dengan terlibat aktif dalam kegiatan dan/atau mengikuti berbagai lomba atau turnamen yang diselenggarakan oleh pihak luar, baik swasta maupun pemerintah;

i. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja melalui Keputusan Ketua UKM, dan tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar.

Pasal 32

UKM Unpar berhak untuk:

a. mewakili PM Unpar di luar lingkup Universitas sesuai dengan fungsinya;

b. menentukan susunan organisasi sesuai dengan ciri khasnya;

c. bekerja sama dengan HMPS Unpar dan/atau UKM Unpar lainnya dengan didahului pemberitahuan kepa-da LKM Unpar;

d. mengadakan hubungan dengan instansi-instansi lain di luar lingkungan Universitas Katolik Parahyangan dengan didahului pemberitahuan dan/atau persetujuan LKM Unpar;

e. membentuk panitia bila dianggap perlu dan membubarkan setiap panitia tersebut setelah selesai melak-sanakan tugasnya dan/atau dianggap tidak perlu lagi;

f. melaksanakan pembinaan bagi mahasiswa baru sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku dalam lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

g. menyelenggarakan Rapat UKM Unpar atas inisiatif sendiri;

h. mengajukan berbagai usulan dan masukan kepada LKM Unpar dan/atau MPM Unpar;

i. mengajukan keberatan mengenai peraturan yang dibuat oleh MPM Unpar melalui ketua UKM Unpar atau perwakilan yang sah kepada MPM Unpar;

j. mengajukan kebutuhan dana tambahan dengan dasar yang jelas kepada BKA.

Bagian Keempat

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

61

Page 66: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Rapat

Pasal 33

(1) Rapat UKM Unpar dapat diatur dan diselenggarakan menurut kebijakan lembaga yang bersangkutan se-suai dengan kebutuhan, selama tidak bertentangan dengan AD/ART PM Unpar dan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Unpar.

(2) Hasil rapat yang diselenggarakan UKM Unpar untuk menampung saran dan/atau tuntutan anggotanya dapat disampaikan langsung kepada LKM Unpar dan/atau MPM Unpar.

Bagian Kelima

Hal-hal Lain

Pasal 34

(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam AD/ART PM Unpar ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan UKM Unpar dengan berpedoman pada AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku, dengan didahului pemberitahuan kepada LKM Unpar dan persetujuan MPM Unpar.

(2) Setiap ketentuan yang ada dalam peraturan UKM Unpar dianggap tidak berlaku apabila bertentangan dengan AD/ART PM Unpar serta ketentuan lain yang berlaku lingkungan Unpar.

BAB IX

DEMISIONER PENGURUS PM UNPAR

Pasal 35

(1) Demisioner adalah keadaan suatu kepengurusan di dalam PM Unpar yang ditandai oleh pengembalian wewenang dari HMPS Unpar dan UKM Unpar kepada LKM Unpar serta pengembalian mandat yang dilakukan LKM Unpar kepada MPM Unpar, tetapi masih melaksanakan tugas sehari-hari sampai dilanti-knya kepengurusan yang baru.

(2) Program yang belum terlaksana pada masa demisioner masih menjadi tanggung jawab dari lembaga peri-ode terakhir.

BAB X

KEUANGAN

Bagian Kesatu

Pembagian

Pasal 36

(1) Setiap lembaga yang ada dalam PM Unpar mendapat anggaran yang telah ditetapkan oleh Wakil Rektor III dan diketahui oleh MPM Unpar.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

62

Page 67: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

(2) Besarnya anggaran belanja yang disediakan untuk PM Unpar ditetapkan oleh Wakil Rektor III dan/atau Wakil Dekan bidang Akademik dan/atau Kemahasiswaan dan/atau Sumber Daya masing-masing fakultas berdasarkan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.

(3) Jumlah anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diperoleh dari pengalokasian dana yang berasal dari pihak Universitas Katolik Parahyangan.

Bagian Kedua

Pengeluaran

Pasal 37

(1) Pengeluaran MPM Unpar yang melebihi anggaran yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan atas per-setujuan Wakil Rektor III.

(2) Pengeluaran LKM Unpar yang melebihi anggaran yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan atas per-setujuan Wakil Rektor III dengan pemberitahuan sebelumnya kepada MPM Unpar.

(3) Pengeluaran HMPS Unpar yang melebihi anggaran yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan atas persetujuan LKM Unpar, Pemimpin Fakultas, dan Wakil Rektor III dengan pemberitahuan sebelumnya kepada MPM Unpar.

(4) Pengeluaran UKM Unpar yang melebihi anggaran yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan atas per-setujuan LKM Unpar dan Wakil Rektor III dengan pemberitahuan sebelumnya kepada MPM Unpar.

Bagian Ketiga

Sumbangan dan Usaha-Usaha Lain

Pasal 38

Semua cara untuk mencari sumbangan dan/atau kegiatan komersial lainnya yang dilaksanakan oleh:

a. HMPS Unpar dan UKM Unpar di luar lingkungan Universitas Katolik Parahyangan harus didahului den-gan pemberitahuan kepada LKM Unpar dan MPM Unpar;

b. LKM Unpar di luar lingkungan Universitas Katolik Parahyangan didahului dengan pemberitahuan kepada MPM Unpar.

Bagian Keempat

Pertanggungjawaban

Pasal 39

(1) Segala sesuatu yang menyangkut persoalan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar harus dibuku-kan dan disertai bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.

(2) MPM Unpar mempunyai wewenang untuk memberikan ketentuan khusus yang menyangkut penggunaan serta pertanggungjawaban keuangan dari lembaga yang terdapat dalam PM Unpar.

BAB XI

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

63

Page 68: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

ATURAN TAMBAHAN DAN PENETAPAN

Pasal 40

Anggota PM Unpar dianggap mengetahui dan diwajibkan untuk menaati isi dari AD/ART PM Unpar setelah ditetapkan.

Pasal 41

Segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART PM Unpar diatur dalam Ketetapan MPM Unpar, Keputusan Presiden Mahasiswa, Keputusan Ketua HMPS, Keputusan Ketua UKM, dan ketentuan lain yang berlaku di PM Unpar.

Pasal 42

AD/ART PM Unpar ini ditetapkan dalam Sidang Umum MPM Unpar.

Pasal 43

Dengan ditetapkannya AD/ART PM Unpar ini, maka AD/ART PM Unpar yang ditetapkan pada tanggal 20 Juli 2013 dinyatakan tidak berlaku.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

64

Page 69: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Ditetapkan di Bandung

Tanggal 17 Juli 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Ketua MPM,

Robertus Bambang

2011200035

Menyetujui,

Wakil Rektor III

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Dr. Laurentius Tarpin, OSC

NIK.11829

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

65

Page 70: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KETETAPAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

No. 06/MPM/IX/2014

TENTANG

GARIS BESAR KEGIATAN KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang : a. bahwa salah satu tugas Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Pa-rahyangan untuk merumuskan secara umum pedoman kegiatan mahasiswa;

b. bahwa pedoman tersebut nantinya digunakan dalam memberikan arahan bagi kegia-tan-kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

c. bahwa semua kegiatan kemahasiswaan yang ada tidak terlepas dari adanya proses be-lajar mengajar di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

d. bahwa telah dimulainya masa kepengurusan lembaga-lembaga dalam Persatuan Maha-siswa Universitas Katolik Parahyangan periode 2014/2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.155/U/Kep/1998 ten-tang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

4. Statuta Universitas Katolik Parahyangan 2005;

5. Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan No.III/PRT/2008-01/04 tentang Organisasi Kemahasiswaan;

6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Unversitas Katolik Para-hyangan periode 2014/2015;

-------------------------------------------- MEMUTUSKAN --------------------------------------------

Menetapkan : KETETAPAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK PAR-AHYANGAN GARIS BESAR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KATO-LIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

66

Page 71: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:

1. Dana penggerak adalah sumber dana yang telah dialokasikan Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat Unpar untuk menunjang pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;

2. Dokumen adalah berkas tertulis dan/atau tidak tertulis berupa proposal dan/atau laporan pertanggungjawaban dan/atau surat;

3. Penyelenggaraan adalah proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban;

Pasal 2

Garis Besar Kegiatan Kemahaiswaan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan meliputi :

a. Jangka waktu kepengurusan PM Unpar;

b. Mandat MPM Unpar kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar;

c. Sistem penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan;

d. Prosedur penyelesaian perselisihan dan pengeenaan sanksi.

Pasal 3

1. Jangka waktu kepengurusan PM Unpar meliputi masa jabatan MPM Unpar, LKM Unpar, HMPS Unpar, dan UKM Unpar

2. Masa jabatan sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat (1) dan ketentuan lain yang terkait dengan hal itu, diatur lebih lanjut dalam ketetapan MPM Unpar.

Pasal 4

4. Mandat MPM Unpar kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar berisi arahan dan kewajiban yang ditetapkan lebih lanjut dalam ketetapan MPM Unpar;

5. Mandat MPM Unpar kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar sebagaimana tertulis dalam pasal 4 ayat (1) meliputi:

a. Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan dan/atau program kerja HMPS Unpar dan UKM Unpar;

b. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh MPM Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

67

Page 72: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

c. Mensosialisasikan lembaga PM Unpar baik ke dalam maupun ke luar lingkungan Universitas Katolik Pa-rahyangan;

d. Mendukung dan menyukseskan PUPM Unpar;

e. Membuat laporan berkala perkembangan lembaga yang ada di dalam PM Unpar yang diterima MPM Un-par setiap tiga bulan sekali.

3. MPM Unpar bertanggung jawab atas mandat yang diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unpar.

Pasal 5

1. Sistem Penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan meliputi sistem administrasi dan birokrasi keuangan kegiatan kemahasiswaan;

2. Prinsip penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan adalah sebagai berikut :

a. Setiap usulan, perencanaan, dan penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan harus mencerminkan daya nalar dan intelektual, pengembangan minat dan bakat serta pengabdian masyarakat;

b. Setiap kegiatan kemahasiswaan yang bersifat akademis maupun non akademis diupayakan secara berkesinambungan dan melibatkan seluruh mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan;

c. Hubungan dan kerja sama antar lembaga di segala bidang kegiatan kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar Universitas Katolik Parahyangan harus dikembangkan;

d. Tidak melibatkan segala bidang kegiatan kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan ke dalam poli-tik praktis;

e. Sesuai dengan spiritual dan nilai dasar Unpar (sindu).

6. Birokrasi keuangan kegiatan kemahasiswaan meliputi :

a. Prosedur penggunaan dana penggerak;

b. Laporan pertanggungjawaban keuangan

7. Sistem penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat (1),(2), dan (3) akan diatur lebih lanjut dalam buku petunjuk yang dibuat oleh LKM Unpar, dan ditetapkan dalam Keputusan Presi-den Mahasiswa.

Pasal 6

1. Perselisihan yang terjadi menyangkut kegiatan kemahasiswaan diselesaikan dengan cara musyawarah yang berasaskan kekeluargaan;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

68

Page 73: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

2. Pelanggaran selama penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan terhadap peraturan yang berlaku di lingkungan PM Unpar akan dikenakan sanksi oleh Internal Inspector sesuai aturan yang berlaku;

3. Prosedur pengenaan sanksi terhadap penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (2) akan diatur lebih lanjut dalam ketetapan MPM Unpar;

Pasal 7

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 8

Dengan adanya ketetapan ini maka ketetapan MPM Unpar No. 02/MPM/VII/2013 tentang Garis Besar Kegiatan Kemahasiswaan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Bandung

Tanggal 17 September 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

69

Page 74: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KETETAPAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

No. 02/MPM/VII/2014

TENTANG

TATA TERTIB INISIASI DAN ADAPTASI 2014

DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang : a. bahwa kegiatan penerimaan dan pembinaan mahasiswa baru merupakan bagian yang penting dari seluruh proses studi di tingkat Perguruan Tinggi;

b. bahwa mahasiswa baru perlu mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk universitas sebagai tempat melaksanakan aktivitasnya;

c. bahwa mahasiswa baru perlu mengetahui tentang karakteristik fakultas dan program studi masing-masing;

d. bahwa mahasiswa baru merupakan bagian dari komunitas fakultas dan setiap program studi, sehingga harus diperlakukan sebagai subjek yang bermartabat;

e. bahwa kegiatan penerimaan dan pembinaan mahasiswa baru di tingkat universitas, fakultas dan/atau program studi harus dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai moral dan tradisi akademik yang baik;

f. bahwa diperlukannya suatu teknis pelaksanaan selama kegiatan inisiasi dan adaptasi untuk menjamin kepastian hokum;

g. bahwa sebagaimana dimuat dalam huruf a,b,c,d,e, dan f maka perlu dibuat Ketetapan tentang Tata Tertib Insiasi dan Adaptasi Universitas Katolik Parahyangan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.38/DIKTI/Kep/2000 tentang Penga-turan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi;

4. Surat edaran DIKTI No.1016/E/T/2011 tentang Masa Orientasi Mahasiswa Baru;

5. Pedoman Program Pengenalan Studi dan Pendidikan Bagi Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV tahun 2000;

6. Statuta Universitas Katolik Parahyangan 2005;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

70

Page 75: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

7. Keputusan Rektor Universitas Katolik Parahyangan No.III/PRT/2005-2008/105-SK tentang Peraturan Tata Tertib Mahasiswa dan Prosedur Penjatuhan Sanksi;

8. Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan No.III/PRT/2014-06/046 tentang Kegiatan Inisiasi dan Adaptasi bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2014/2015 di Universitas Katolik Parahyangan;

9. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Unversitas Kato-lik Parahyangan periode 2013/2014;

10. Ketetapan MPM No.05/MPM/VIII/2013 Tentang Penjatuhan Sanksi di Lingkungan Per-satuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

-------------------------------------------- MEMUTUSKAN ------------------------------------------

Menetapkan : KETETAPAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATO-LIK PARAHYANGAN TENTANG TATA TERTIB INISIASI DAN ADAPTASI 2014 DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:

1. Diskriminasi adalah bertindak, berperilaku, serta bertutur kata yang dapat menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) dan/atau memberikan perlakuan yang berbeda terhadap mahasiswa baru;

2. Himpunan Mahasiswa Program Studi Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat den-gan HMPS UNPAR adalah lembaga eksekutif yang menjadi wadah untuk menghimpun mahasiswa dari program studi;

3. Internal Inspector sebagai pelaksana fungsi yudisial dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan;

4. Intimidasi adalah tindakan mengancam terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuai yang tidak dikehendaki;

5. Kegiatan Inisiasi dan Adaptasi bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2014/2015 adalah serangkaian aktivitas yang ditujukan kepada mahasiswa baru untuk membantu mahasiswa baru agar mampu menye-suaikan diri dengan lingkungan baru dunia perguruan tinggi sehingga mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mampu menyelesaikan studi tepat pada waktunya;

6. Konsep adalah rancangan, ide, dan kerangka kegiatan INAP;

7. Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat dengan LKM UNPAR adalah lembaga eksekutif tertinggi di dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

71

Page 76: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Parahyangan;

8. Mahasiswa baru adalah para lulusan SMA/SMK yang telah lolos PMDK dan/atau Ujian Saringan Ma-suk (USM) serta melakukan daftar ulang sebagai Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan angkatan 2014;

9. Mahasiswa lama adalah Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang terdaftar dan aktif selain ma-hasiswa baru;

10. Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang selanjutnya disingkat dengan MPM UNPAR adalah lembaga tertinggi dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang memiliki fungsi legislasi dan yudisial;

11. Panitia adalah mereka yang ditugaskan oleh pemimpin universitas untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan Inisiasi dan Adaptasi bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2014/2015;

12. Pemimpin Fakultas adalah Dekan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan;

13. Pemimpin Universitas adalah Rektor dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni;

14. Pengawas adalah pihak-pihak yang mengawasi dan menjaga jalannya kegiatan Inisiasi dan Adaptasi;

15. Perlakuan sewenang-wenang adalah tindakan-tindakan yang dilakukan dengan alasan yang tidak jelas dan tidak mendasar;

16. Pihak universitas adalah pemimpin universitas dan pemimpin fakultas ;

17. Sanksi adalah hukuman terhadap pihak yang melakukan tindakan indisipliner oleh pihak universitas dan/atau MPM kepada panitia dan/atau mahasiswa lain yang melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ketetapan ini;

18. Tata tertib adalah hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang dimaksudkan untuk men-ciptakan ketertiban demi terlaksananya suatu kegiatan;

19. Wewenang adalah hak dan otoritas yang dimiliki.

BAB II

NAMA, BENTUK, TUJUAN, WAKTU, DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

Nama Kegiatan

Pasal 2

1. Nama kegiatan yang ditujukan bagi mahasiswa baru Universitas Katolik Parahyangan ini adalah Inisiasi dan Adaptasi yang selanjutnya disingkat dengan INAP ;

2. Nama kegiatan INAP di tingkat Universitas adalah INAP Gabungan;

3. Nama kegiatan INAP di tingkat Fakultas dan/atau Program Studi adalah INAP Fakultas dan/atau INAP Program Studi;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

72

Page 77: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

4. Nama kegiatan INAP di tingkat Fakultas dan/atau Program Studi sebagaimana diatur dalam ayat (3) dapat ditambahkan penamaannya sesuai dengan ketentuan panitia INAP di tingkat Fakultas dan/atau Program Studi.

Bagian Kedua

Bentuk Kegiatan

Pasal 3

Bentuk kegiatan INAP bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2014/2015 adalah ceramah/kuliah umum, dinamika kelompok, pengenalan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan, dan pengenalan lingkungan dan sarana kampus.

Bagian Ketiga

Tujuan Kegiatan

Pasal 4

Tujuan kegiatan INAP bagi mahasiswa Tahun Akademik 2014/2015 adalah membantu mahasiswa baru untuk:

8. Mengetahui dan memahami Spiritualitas dan Nilai-Nilai Dasar Universitas Katolik Parahyangan ( SIN-DU);

9. Mengenal dan memahami dunia perguruan tinggi dan tantangannya.

10. Mengenal dan memahami sistem dan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang mengintegrasikan pengembangan kemampuan akademik dan pembentukan karakter.

11. Mengetahui dan memahami kekhasan program studi.

12. Mengetahui dan memahami mekanisme dan prosedur akademik dan non akademik di UNPAR.

13. Mengenal pimpinan universitas, fakultas, program studi, para dosen, dan staf penunjang.

14. Mengenal lingkungan serta fasilitas kampus sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan Per-guruan Tinggi.

15. Mengenal dan memahami berbagai bentuk organisasi dan kegiatan mahasiswa di tingkat universitas, fakultas, dan program Studi.

Bagian Keempat

Waktu Pelaksanaan

Pasal 5

1. Kegiatan INAP bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Katolik Parahyangan dilaksanakan pada tanggal 12 -16 Agustus 2014, yang diuraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan INAP Gabungan dilaksanakan pada tanggal 12-13 Agustus 2014;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

73

Page 78: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

b. Kegiatan INAP Fakultas dan/atau Program Studi dilaksanakan pada tanggal 14 -16

Agustus 2014;

2. Seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimulai pada pukul 08.00 WIB dan

berakhir pada pukul 16.00 WIB;

3. Waktu peralihan antara INAP Gabungan dengan INAP Fakultas dan/atau Program Studi pada tanggal 13 Agustus 2014 paling lambat pukul 15.00 WIB dengan dikoordinasikan sebelumnya;

4. Kegiatan Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2014 pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB.

Bagian Kelima

Tempat Pelaksanaan

Pasal 6

1. Kegiatan INAP dilaksanakan di Kampus Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit No. 94, Jalan Nias No. 2, dan Jalan Ciloa No.10,Bandung;

2. Pemakaian tempat pelaksanaan kegiatan INAP Fakultas dan/atau Program Studi sebagaimana diatur da-lam ayat (1) harus berdasarkan koordinasi dan kesepakatan tertulis antar ketua INAP Fakultas dan/atau Program Studi yang berkepentingan.

BAB III

PANITIA DAN PENGAWAS

Bagian Kesatu

Panitia

Pasal 7

1. Panitia INAP Gabungan adalah mahasiswa lama yang terdaftar sebagai pelaksana kegiatan INAP Gabun-gan;

2. Panitia INAP Fakultas dan/atau Program Studi adalah mahasiswa lama yang terdaftar sebagai pelaksana kegiatan INAP Fakultas dan/atau Program Studi.

Pasal 8

Wewenang panitia INAP Gabungan dan INAP Fakultas dan/atau Program Studi yaitu :

a. Menyusun struktur kepanitiaan sesuai kebutuhan;

b. Menyusun dan menentukan konsep kegiatan INAP;

c. Membuat peraturan bagi mahasiswa baru yang berlaku selama kegiatan INAP tanpa bertentangan den-

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

74

Page 79: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

gan aturan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

Bagian Kedua

Pengawas

Pasal 9

1. Pengawas INAP Gabungan adalah pemimpin universitas dan MPM UNPAR;

2. Pengawas INAP fakultas dan/atau program studi adalah pemimpin fakultas, MPM UNPAR, dan LKM UNPAR.

Pasal 10

Wewenang pengawas INAP Gabungan dan INAP Fakultas dan/atau Program Studi yaitu :

a. Mengawasi dan menjaga jalannya kegiatan INAP agar sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkun-gan Universitas Katolik Parahyangan;

b. Melaporkan hasil pengawasan selama kegiatan INAP pada pihak yang berwenang;

BAB IV

LARANGAN DAN SANKSI

Bagian Kesatu

Larangan Bagi Panitia

Pasal 11

Hal-hal yang tidak diperkenankan dilakukan oleh panitia selama berlangsungnya kegiatan INAP adalah:

1. melakukan Kegiatan INAP bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2014/2015 di luar tanggal dan waktu di atas;

2. melakukan segala bentuk kegiatan, acara, tindakan, dan/atau perlakuan yang melanggar harkat dan marta-bat pribadi mahasiswa dalam bentuk, antara lain perlakuan sewenang-wenang, tindak kekerasan, pem-erasan, penyiksaan dan/atau diskriminasi;

3. melakukan tindakan-tindakan yang merugikan mahasiswa baru dan/atau panitia dengan maksud mengun-tungkan pribadi, kelompok, ataupun himpunan;

4. melakukan tindakan dan/atau mengucapkan kata-kata yang bertentangan dengan norma kesusilaan dan/atau kesopanan;

5. membawa, memakai, dan/atau mengedarkan senjata api, senjata tajam, minuman keras, dan/atau NAPZA;

6. merokok di lingkungan kampus Universitas Katolik Parahyangan;

7. melakukan tindakan-tindakan intimidasi yang tidak sesuai dengan tujuan kegiatan terhadap mahasiswa baru;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

75

Page 80: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

8. melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu atau menghambat kegiatan INAP;

9. melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan keselamatan mahasiswa baru;

10. melibatkan pihak lain di luar kepanitiaan tanpa seizin dan sepengetahuan pengawas;

11. melanggar ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

Bagian Kedua

Larangan Bagi Mahasiswa Baru

Pasal 12

Hal-hal yang tidak diperkenankan dilakukan oleh mahasiswa baru selama berlangsungnya kegiatan INAP :

1. melanggar peraturan INAP yang telah ditetapkan dan dipertimbangkan oleh panitia INAP Gabungan maupun di INAP fakultas dan/atau program studi;

2. melanggar ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di Universitas Katolik Parahyangan.

BAB V

SANKSI

Pasal 13

1. Panitia yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi berupa:

a. teguran lisan;

b. pemberhentian sub acara;

c. pemberhentian acara INAP;

d. sanksi dari lembaga yang berwenang;

e. sanksi lain yang diatur di dalam ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan;

2. Mekanisme pengenaan sanksi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan Peratur-an Rektor No.III/PRT/2013-07173 tentang Penjatuhan Sanksi dan/atau ketentuan lain yang berlaku di lingkungan PM-UNPAR;

3. Pengenaan sanksi terlebih dahulu dikoordinasikan antara pemimpin universitas untuk INAP Gabungan dengan MPM UNPAR dan antara pemimpin fakultas untuk INAP fakultas dan/atau program studi dengan MPM UNPAR.

Pasal 14

1. Mahasiswa baru yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi berupa:

a. sanksi yang diberikan oleh panitia INAP Gabungan maupun di INAP fakultas dan/atau program studi

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

76

Page 81: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa baru;

b. sanksi yang diatur dalam ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.

2. Penjatuhan sanksi bagi mahasiswa baru akan dilakukan melalui panitia INAP Gabungan maupun INAP fakultas dan/atau program studi diawali koordinasi sebelumnya dengan pengawas INAP.

BAB VI

PAKAIAN KEGIATAN

Pasal 15

Selama kegiatan INAP berlangsung, baik panitia maupun mahasiswa baru diwajibkan menggunakan pakaian yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Selama kegiatan INAP Gabungan berlangsung, panitia wajib menggunakan jas almamater;

2. Selama kegiatan INAP Gabungan berlangsung, peserta wajib menggunakan pakaian yang diatur oleh panitia INAP Gabungan;

3. Selama kegiatan INAP Fakultas dan/atau Program Studi berlangsung, pakaian panitia dan mahasiswa baru disesuaikan dengan ketentuan panitia INAP Fakultas dan/atau Program Studi studi masing-mas-ing.

BAB VII

PERTANGGUNGJAWABAN PANITIA

Pasal 16

1. Seluruh panitia INAP Gabungan bertanggungjawab kepada ketua panitia INAP Gabungan atas keseluru-han keberlangsungan kegiatan;

2. Seluruh panitia INAP Fakultas dan/atau Program Studi bertanggungjawab kepada ketua panitia INAP Fakultas dan/atau Program Studi atas keseluruhan keberlangsungan kegiatan

3. Ketua panitia INAP Gabungan bertanggungjawab kepada LKM UNPAR.

4. Ketua panitia INAP Fakultas dan/atau Program Studi bertanggungjawab kepada pemimpin fakultas dan Ketua HMPS UNPAR yang bersangkutan.

5. Ketua HMPS UNPAR bertanggungjawab kepada LKM UNPAR.

6. LKM UNPAR bertanggungjawab kepada MPM UNPAR dan pemimpin universitas.

BAB VIII

PENUTUP

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

77

Page 82: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Pasal 17

Dengan ditetapkannya Ketetapan MPM UNPAR ini, maka Ketetapan MPM UNPAR No. 03/MPM/VII/2013 tentang Tata Tertib Inisiasi dan Adaptasi 2013 di Universitas Katolik Parahyangan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 18

Ketetapan MPM UNPAR ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 19

Semua ketentuan dan peraturan yang bertentangan dengan Ketetapan MPM UNPAR ini dinyatakan tidak ber-laku dan harus segera menyesuaikan

Ditetapkan di Bandung

Tanggal 11 Juli 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa

Robertus Bambang

201120003

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

78

Page 83: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KETETAPAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

No. 07/MPM/IX/2014

TENTANG

MASA JABATAN PENGURUS MPM, LKM,HMPS DAN UKM

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 3 ayat (2) Ketetapan Majelis Perwakilan Maha-siswa Universitas Katolik Parahyangan Nomor 06/MPM/IX/2014 tentang Garis Besar Kegiatan Kemaha-siswaan Universitas Katolik Parahyangan, maka perlu menetapkan Ketetapan Majelis Perwakilan Tentang Masa Jabatan Pengurus MPM, LKM, HMPS, dan UKM Universitas Katolik Parahyangan

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.155/U/Kep/1998 tentang Pe-doman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

4. Statuta Universitas Katolik Parahyangan 2005;

5. Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan No.III/PRT/2008-01/04 tentang Organisasi Kema-hasiswaan;

6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Unversitas Katolik Parahyangan periode 2014/2015;

7. Ketetapan MPM No. 06/MPM/IX/2014 tentang GBKK.

-------------------------------------------- MEMUTUSKAN ------------------------------------------

Menetapkan : KETETAPAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATO-LIK PARAHYANGAN TENTANG MASA JABATAN MPM, LKM, HMPS, DAN UKM UNIVERSI-TAS KATOLIK PARAHYANGAN

Pertama : Masa Jabatan MPM Unpar berakhir tanggal 18 Juni 2015

Kedua : Masa jabatan LKM Unpar berakhir tanggal 29 Mei 2015

Ketiga : Masa jabatan HMPS Unpar berakhir tanggal 15 Mei 2015

Keempat : Masa Jabatan UKM Unpar berakhir setelah satu tahun periode kepengurusan yang ditetapkan oleh UKM Unpar yang bersangkutan dengan keputusan ketua UKM Unpar

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

79

Page 84: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Kelima : Pengurus MPM, LKM, HMPS, dan UKM dalam PM Unpar yang telah berakhir m a s a j a -batannya berada dalam status demisioner sampai terbentuk kepengurusan yang baru

Keenam : Ketetapan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung

Tanggal 17 September 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

80

Page 85: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

KETETAPANMAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN TAP No.09/MPM/XI/2014

TENTANGPENJATUHAN SANKSI

DI LINGKUNGAN PERSATUAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Menimbang: a. bahwa penjatuhan sanksi merupakan kewenangan Majelis Perwakilan Maha-siswa Universitas Katolik Parahyangan di dalam menjalankan fungsi yudisial yang dilaksanakan oleh Internal Inspector terhadap lembaga dalam Persatuan Mahasiwa Universitas Katolik Parahyangan yang melakukan penyimpangan dalam melaku-kan tugasnya; b. bahwa dibutuhkan suatu prosedur yang memiliki ketetapan hukum dalam pen-jatuhan sanksi;c. bahwa untuk memberikan dasar hukum serta pedoman yang pasti bagi Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dalam menjalankan fung-si pengawasan dan Internal Inspector dalam menjalankan fungsi penegakan atur-an;d. bahwa Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyan-gan No.05/MPM/X/2013 yang mengatur tentang penjatuhan sanksi di lingkungan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.

Mengingat:1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pendidikan Tinggi.3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.4. Statuta Universitas Katolik Parahyangan Tahun 2005.5. Peraturan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Nomor: III/PRT/2008-01/04 tentang Organisasi Kemahasiswaan.6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan periode 2014/2015.7. Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan No.08/MPM/VIII/2014 tentang Garis Besar Kegiatan Kemahasiswaan di Lingkun-

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

81

Page 86: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

gan Universitas Katolik Parahyangan.Memperhatikan:

Rapat Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan tentang Penjatuhan Sanksi tanggal 5 November 2014.

MEMUTUSKAN:Menetapkan: KETETAPAN MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN TENTANG PENJATUHAN SANKSI DI LINGKUNGAN PERSATUAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BAB IKetentuan Umum

Pasal 11. Penjatuhan sanksi adalah pemberian hukuman sebagai konsekuensi dari suatu pelang-garan.2. Pelanggaran adalah tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Pa-rahyangan.3. Pelanggar adalah lembaga dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyan-gan, pengurus Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, dan/atau panitia dalam Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang melakukan pelangga-ran.4. Panitia dalam lembaga PM Unpar adalah panitia kegiatan kemahasiswaan yang diseleng-garakan oleh lembaga dalam PM Unpar.5. AD-ART PM Unpar adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan.6. Sidang Istimewa MPM Unpar adalah sidang yang membahas hal-hal yang bersifat daru-rat dan mendesak serta dituntut adanya keputusan.7. Investigasi adalah penyidikan atas dugaan pelanggaran.8. Teguran lisan adalah peringatan dalam bentuk lisan dengan jangka waktu untuk per-baikan dan konsekuensi tertentu.9. Surat peringatan adalah peringatan dalam bentuk tertulis dengan jangka waktu untuk perbaikan dan konsekuensi tertentu.10. Pembekuan adalah sanksi yang diberikan kepada lembaga dalam PM Unpar, sehingga lembaga tersebut tidak dapat berkegiatan secara resmi dalam jangka waktu yang ditentu-kan.11. Pembubaran adalah sanksi yang diberikan kepada lembaga dalam PM Unpar, sehingga lembaga tersebut tidak lagi diakui secara resmi berada dalam PM Unpar hingga berakh-irnya periode kepengurusan lembaga tersebut.12. Pemberhentian sementara adalah sanksi yang mencabut keanggotaan sebagai pengu-

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

82

Page 87: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

rus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar dalam jangka waktu yang di-tentukan.13. Pemberhentian secara tidak hormat adalah sanksi yang mencabut keanggotaan se-bagai pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar sampai periode kepengurusan lembaga dan/atau kegiatan tersebut berakhir.14. Tindakan perbaikan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pelanggar terhadap kondisi lembaga atau pertanggungjawaban individu sebagaimana yang diminta Internal Inspector atau anggota MPM Unpar yang diberikan kuasa oleh Internal Inspector.

BAB IIWewenang dan Investigasi

Bagian Kesatu Wewenang Internal Inspector

Pasal 2Internal Inspector berwenang untuk:a. menjatuhkan sanksi terhadap pengurus dan lembaga berdasarkan hasil investigasi;b. memberikan peringatan-peringatan baik secara lisan maupun tulisan kepada pihak lain di dalam PM Unpar yang melakukan penyimpangan-penyimpangan selama pengawasan, dilaksanakan oleh Internal Inspector dengan serta-merta memberitahukan kepada Ketua MPM Unpar; c. meminta keterangan dan mengawasi program kerja yang dilaksanakan oleh lembaga dalam PM Unpar;d. meminta tindakan perbaikan dari pelanggar;e. memberi keputusan ketika terjadi sengketa dalam lingkungan PM Unpar;f. memberikan kuasa kepada anggota MPM Unpar untuk penjatuhan sanksi teguran lisan dan/atau untuk meminta tindakan perbaikan dari pelanggar.

Bagian KeduaInvestigasi

Pasal 3(1) Internal Inspector wajib melakukan investigasi ketika ditemukan dugaan pelanggaran yang didapat dari pelaporan dan/atau pengawasan.(2) Internal Inspector wajib untuk membuat berita acara dari setiap pelaporan yang diter-ima.(3) Dalam investigasi Internal Inspector berhak meminta keterangan dari saksi, korban, tersangka pelanggaran, dan pihak-pihak yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terse-but dan dituangkan ke dalam suatu Berita Acara Pemeriksaan.(4) Pihak-pihak yang diminta keterangan oleh Internal Inspector wajib memberikan ket-erangan yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.(5) Dalam investigasi, tersangka, dan korban pelanggaran berhak melakukan pembelaan berupa keterangan lisan, tulisan, dan/atau alat bukti lain.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

83

Page 88: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

(6) Hasil investigasi dijadikan dasar untuk menentukan tindak lanjut dari suatu dugaan pelanggaran.

BAB IIIKetentuan Sanksi

Bagian KesatuKriteria atau Kondisi Penjatuhan Sanksi

Pasal 4(1) Kriteria atau kondisi penjatuhan sanksi bagi pelanggar yang merupakan lembaga da-lam PM Unpar:a. melakukan pelanggaran, yaitu terbukti:

1. Melanggar prosedur mengenai pendirian atau pengaktifan lembaga dalam PM Unpar.2. Melanggar prosedur mengenai pengajuan kegiatan dan/atau dana penggerak.3. Melakukan kegiatan yang mengatasnamakan PM Unpar tanpa seizin ketua MPM Un-par.4. Tidak melaksanakan program kerja yang telah mendapatkan pengesahan dari lemba-ga yang berwenang dalam PM Unpar.5. Tidak membuat dan/atau memberikan laporan pertanggungjawaban dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.6. Melanggar prosedur mengenai penyerahan laporan pertanggungjawaban dan/atau berita acara.7.Tidak memberi keterangan yang diminta oleh MPM Unpar sejauh menyangkut keuan-gan dan inventaris PM Unpar.8. Menghambat pelaksanaan program kerja lembaga dalam PM Unpar.9. Tidak mempunyai kredibilitas, kualitas, dan loyalitas sebagai sebuah lembaga dalam PM Unpar.10. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan kedudukan dalam PM Unpar.11. Menyalahgunakan hak yang telah diatur dalam AD-ART PM Unpar.12. Tidak melaksanakan mandat dan/atau Ketetapan MPM Unpar.13. Memiliki pengurus yang menduduki jabatan dalam lembaga lain di lingkungan PM Unpar bagi pengurus MPM Unpar, pengurus inti LKM Unpar, pengurus inti HMPS Un-par, dan Ketua UKM Unpar.14. Melakukan politik praktis dalam lingkungan kampus.15. Melakukan pencemaran nama baik almamater.

b. melakukan pelanggaran terhadap AD-ART PM Unpar, peraturan, ketetapan, atau keputusan PM Unpar lainnya;

(2) Kriteria atau kondisi penjatuhan sanksi bagi pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar:a. melakukan pelanggaran, yaitu terbukti:

1. menghambat pelaksanaan program kerja lembaga dalam PM Unpar;

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

84

Page 89: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

2. menyalahgunakan jabatan dalam PM Unpar untuk kepentingan pribadi;3. melakukan politik praktis di kehidupan kampus;4. merangkap jabatan inti dalam lembaga lain di lingkungan PM Unpar bagi pengurus MPM Unpar, pengurus inti LKM Unpar, pengurus inti HMPS Unpar, dan Ketua UKM Unpar;5. tidak melaksanakan mandat dan/atau ketetapan MPM Unpar;6. melakukan pencemaran nama baik almamater.

b. melakukan pelanggaran terhadap AD-ART PM Unpar, peraturan, ketetapan, dan/atau keputusan yang berlaku di lingkungan PM Unpar.

Bagian KeduaSanksi-Sanksi

Pasal 5(1) Jenis sanksi:

a. teguran lisan oleh Internal Inspector atau anggota MPM Unpar yang diberikan kuasa oleh Internal Inspector;b. teguran tertulis dalam bentuk Surat Peringatan oleh Internal Inspector;c. pembekuan atau pembubaran bagi pelanggar dengan dikeluarkannya Keputusan In-ternal Inspector;d. pemberhentian sementara atau pemberhentian secara tidak hormat bagi pelanggar dengan dikeluarkannya Keputusan Internal Inspector.

(2) Penjatuhan sanksi didasarkan pada:a. investigasi Internal Inspector;b. Sidang Istimewa MPM Unpar;c. pelaku pelanggaran;d. jenis pelanggaran;e. frekuensi pelanggaran;f. berat atau ringannya pelanggaran;g. ada atau tidaknya unsur kesengajaan;h. keadaan saat pelanggaran terjadi;i. dampak yang timbul atas suatu pelanggaran.

(3)Tingkat dan jenis sanksi untuk pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar:a. teguran lisan;b. Surat Peringatan 1 yang selanjutnya disingkat SP 1;c. Surat Peringatan 2 yang selanjutnya disingkat SP 2;d. pembekuan;e. Surat Peringatan 3 yang selanjutnya disingkat SP 3;f. pembubaran.

(4) Tingkat dan jenis sanksi untuk pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar:

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

85

Page 90: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

a. teguran lisan;b. SP 1; c. SP 2;d. SP 3;e. pemberhentian sementara;f. pemberhentian secara tidak hormat.

Pasal 6Sanksi Teguran Lisan

(1) Sanksi teguran lisan wajib dicatat oleh Internal Inspector pada catatan Internal In-spector.(2) Pelanggar yang dikenakan sanksi teguran lisan wajib melaksanakan tindakan per-baikan dalam jangka waktu yang akan ditetapkan kemudian oleh Internal Inspector.

Pasal 7Sanksi Surat Peringatan

(1) SP 1 dijatuhkan kepada:a. pelanggar yang sejak dikeluarkannya sanksi teguran lisan tidak melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector;b. pelanggar yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi teguran lisan;c. pelanggar yang berdasarkan hasil investigasi Internal Inspector dinyatakan layak.

(2) SP 2 dijatuhkan kepada:a. pelanggar yang sejak dikeluarkannya sanksi SP 1 tidak melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector;b. pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 1;c. pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 1.

(3) SP 3 dijatuhkan kepada:a. pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar, yang sejak dikeluarkannya keputusan pembekuan tidak melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector;b. pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang sejak dikeluarkannya sanksi SP 2 tidak melakukan tindakan perbaikan da-lam jangka waktu yang akan ditetapkan kemudian oleh Internal Inspector;c. pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi pem-bekuan;d. pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

86

Page 91: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 2.

(4) Pelanggar yang dikenai sanksi surat peringatan wajib melaksanakan tindakan per-baikan.

Pasal 8Sanksi Pembekuan

(1) Sanksi pembekuan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar, yang sejak dikeluarkannya sanksi SP 2 tidak melakukan tindakan perbaikan da-lam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector.(2) Sanksi pembekuan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan lembaga dalam PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 2.(3) Selama masa pembekuan, lembaga dalam PM Unpar yang bersangkutan:

a. tidak bisa melakukan kegiatan kecuali tindakan perbaikan;b. tidak mendapatkan dana penggerak.

(4) Pelanggar yang dikenai sanksi pembekuan wajib melaksanakan tindakan perbaikan.(5) Sanksi pembekuan hanya dapat dijatuhkan kepada pelanggar melalui Sidang Istimewa MPM Unpar.

Pasal 9Sanksi Pembubaran Sampai Berakhirnya Periode Kepengurusan

(1) Sanksi pembubaran akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan lembaga da-lam PM Unpar, yang sejak dikeluarkannya sanksi SP 3 tidak melakukan tindakan per-baikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector.(2) Sanksi pembubaran akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan lembaga da-lam PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 3.(3) Sanksi pembubaran hanya dapat dijatuhkan kepada pelanggar melalui Sidang Istime-wa MPM Unpar.(4) Keputusan yang dihasilkan dari Sidang Istimewa dituangkan dalam bentuk Ketetapan MPM Unpar.

Pasal 10Sanksi Pemberhentian Sementara

(1) Sanksi pemberhentian sementara akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang sejak dikeluar-kannya sanksi SP 3 tidak melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector.(2) Sanksi pemberhentian sementara akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang melakukan pen-

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

87

Page 92: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

gulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi SP 3.(3) Sanksi pemberhentian sementara akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang melakukan tinda-kan-tindakan asusila dan/atau sudah pernah dijatuhi sanksi SP 3.(4) Selama masa pemberhentian sementara, pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar yang bersangkutan kehilangan hak sebagai pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar.(5) Sanksi pemberhentian sementara hanya dapat dijatuhkan kepada pelanggar melalui Sidang Istimewa MPM Unpar.

Pasal 11Sanksi Pemberhentian Secara Tidak Hormat

(1) Sanksi pemberhentian secara tidak hormat akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang sejak dikeluarkannya sanksi pemberhentian sementara tidak melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Internal Inspector.(2) Sanksi pemberhentian secara tidak hormat akan dijatuhkan kepada pelanggar yang merupakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang melakukan pengulangan jenis pelanggaran atau jenis pelanggaran baru dan sudah pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara.(3) Sanksi pemberhentian secara tidak hormat dijatuhkan kepada pelanggar yang mer-upakan pengurus PM Unpar dan/atau panitia dalam lembaga PM Unpar, yang melaku-kan tindak pidana.(4) Sanksi pemberhentian secara tidak hormat hanya dapat dijatuhkan kepada pelanggar melalui Sidang Istimewa MPM Unpar.

BAB IVKetentuan Peralihan

Pasal 12Ketetapan MPM Unpar ini berlaku dan mengikat bagi PM Unpar sejak tanggal disah-kan.

BAB VKetentuan Penutup

Pasal 13Dengan adanya Ketetapan ini, maka Ketetapan Majelis Perwakilan Mahasiswa Univer-sitas Katolik Parahyangan Nomor: 05-TAP/MPM/VIII/2013 tentang Penjatuhan Sanksi di Lingkungan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dinyatakan tidak berlaku lagi.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

88

Page 93: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan

Ditetapkankan di Bandung,Tanggal 25 November 2014

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWAUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Tlp.: (022) 2032655 psw. 107Fax : (022) 2031110, E-mail : [email protected]

89

Page 94: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan
Page 95: Prakata - pm.unpar.ac.idpm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/MPM/Kumpulan_peraturan.pdf · bahwa Statuta yang merupakan pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan